Accel World (Indonesia):Jilid 2 Bab 2

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

2[edit]

Keesokan harinya, Kamis, 22 Januari, 12:05pm.

Haruyuki berjalan menuju kafetaria siswa yang berada di lantai satu SMP Umesato dengan matanya yang terlihat lelah karena kurang tidur.

Tadi malam, Haruyuki akhirnya tidur di kamarnya sendiri, dan sepupu keduanya Tomoko - sang Red King yang tadinya menyamar menjadi Tomoko, tidur di sofa yang berada di ruang tamu, meskipun begitu, ia tetap tidak mempunyai keberanian untuk tidur seperti biasanya di dalam situasi itu.

Sebenarnya apa tujuan Red King datang kepadanya? Kenapa dia harus berpura-pura menjadi imouto berkarakter lucu dan manis pada awalnya dan memanggangkan kue kering untuknya, kemudian ingin bertemu dan berbicara dengan Kuroyukihime, yang sebenarnya adalah Black King.

Ia ingin memikirkan hal itu dan hal-hal lainnya dengan serius, tapi otaknya terus-menerus mengingat kejadian yang terjadi di kamar mandinya itu, ‘ahaa, sepertinya aku memang orang mesum, lagipula aku hanya seorang anak laki-laki berumur 13 tahun yang bermasalah, namun aku sudah mempunyai seseorang yang bernama Kuroyukihime.’

Ia memikirkan hal itu hingga siang hari, Haruyuki tidak berusaha untuk membangunkan Red King yang tidur dengan nyenyak, ia langsung memakan sereal untuk sarapannya kemudian meninggalkan rumahnya dengan cepat.

Entah bagaimana, Haruyuki berhasil melewati kelas paginya dengan bantuan alaram Neuro Linker-nya yang tetap menjaganya terbangun, akan tetapi mendekati waktu istirahat siang, sebagian dirinya terjaga karena ia bersemangat untuk bertemu dengan Kuroyukihime lagi hari ini, dan pada saat yang sama bel istirahat berbunyi, Haruyuki berlari kencang keluar dari ruang kelasnya.

Haruyuki memasuki kafetaria yang masih terlihat hampir kosong, kemudian berjalan di antara meja-meja panjang yang berbaris rapi, dan kemudian masuk ke lounge yang berada di sisi lain kafetaria.

Terdapat tempat berbentuk bundar yang dilengkapi dengan meja bundar yang elegan di bagian paling dalam lounge itu. Terdapat sosok manusia berpakaian hitam yang terlihat bersinar bagaikan diselimuti aura, sosok itu tersinari oleh cahaya matahari musim dingin yang masuk melalui dinding kaca yang ada dibelakang orang itu, Haruyuki seakan lupa untuk bernafas pada saat menatap orang itu.

Ia telah melihat pemandangan yang sama ini berkali-kali dalam tiga bulan terakhir. Akan tetapi, perasaan menggelitik yang ada di dalam dadanya tidak pernah mereda. Pemandangan bagaikan lukisan yang juga hadir di hari itu pun merupakan sebuah keajaiban, pikirnya.

Terlihat kecil dan diam, dengan pipinya yang tersandar pada salah satu tangannya, dan membaca sebuah buku besar yang terletak di atas meja - Kuroyukihime akhirnya mengangkat kepalanya tanpa mengeluarkan suara. Rambut hitam panjang miliknya yang mengalir jatuh menuruni pundaknya bersinar terkena sinar matahari yang lembut.

“Ah, selamat pagi, Haruyuki-kun.”

Haruyuki merasa senang pada saat suara yang rendah dan halus itu memanggil namanya lagi hari ini, tapi ia kemudian mengingat kekalahannya yang kikuk dalam pertarungannya yang belum lama ini terjadi dan merasa malu, setelah itu Haruyuki berjalan ke arah meja Kuroyukihime dan kemudian membungkukkan badannya.

“Selamat pagi, senpai. Uh... senpai...”

‘Hari ini senpai cantik seperti hari-hari kemarin.’

Haruyuki memiliki ambisi untuk mengatakan hal itu suatu hari nanti, tapi ia tidak mempunyai kemampuan untuk mengatakan kata-kata itu dengan suara manusianya, pada akhirnya, hal yang ingin dikatakannya berubah menjadi kata-kata yang lain.

“...Seperti biasa, senpai selalu datang pagi. Aku tidak pernah sampai di sini sebelum senpai...”

“Tentu saja. Kelas satu berada di lantai tiga, sementara kelas dua berada di lantai dua.”

Kuroyukihime mengangkat bahunya dengan ekspresi yang terlihat sabar. Haruyuki menarik bangku yang ada di samping Kuroyukihime dan kemudian duduk di atasnya, kemudian menjawab dengan cepat.

“Y... Ya benar sekali, tapi... meskipun begitu, senpai selalu datang lebih awal ke sini setiap hari...”

“Ah itu, aku lebih suka menunggumu daripada kamu yang menungguku. Pada waktu-waktu yang berharga ini, aku dapat menyimpan saat-saat kamu memasuki lounge ini di ingatanku.”

Kuroyukihime tersenyum kembali seperti bunga lotus hitam yang mekar.

Kata-kata dan senyuman itu ditujukan untuk dirinya yang kikuk dan gemuk ini, membuat sebagian dirinya merasa senang, dan sebagiannya lagi merasa kehilangan semangat, kemudian Haruyuki menghembuskan nafas yang ditahannya tadi dengan pelan.

-Sangat tidak bisa dipercaya. Bahwa senpai yang sekarang terlihat baik ini, adalah orang yang sama dengan instruktur spartan sadis di Accelerated World itu.

Haruyuki sendiri, ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan tipe yang pertama, tapi sepertinya, keinginannya itu tidak bisa dikabulkan hari ini. Setelah ia menjelaskan kelanjutan situasi tadi malam pada hari ini, «Kuroyukihime senpai» yang baik pastinya akan berubah menjadi «Lotus berwarna hitam kematian» yang menyeramkan.

Ia ingin menghabiskan satu detik lebih lama lagi untuk melihat mata satu sama lain, pada saat Haruyuki berpikir seperti gadis yang sedang jatuh cinta, Kuroyukihime berkata ‘Oh iya’, dan kemudian berbicara.

“Telepon tadi malam... apa yang terjadi? Ketika aku berpikir kamu terdiam pada saat kita berbicara, kemudian kamu tiba-tiba menutup teleponnya setelah berkata ‘selamat malam’. Kalau tidak salah... kamu menyebutkan nama «Red King»...”

“Ah.. yaa... itu...”

‘Pada satu detik aku diam itu, aku ber-duel melawan Red King.’

Jika ia mengatakan hal itu terang-terangan, Kuroyukihime mungkin tidak akan mempercayainya. Untuk «King» yang memiliki level 9, mereka tidak lagi harus berduel secara normal untuk mendapatkan Burst Point untuk naik level, jadi mereka jarang sekali terlihat di medan perang.

Akhirnya, Haruyuki mulai memberitahukan semua yang terjadi. Semuanya yang berawal dari ‘Okaerinasai, onii-chan’ - hingga dimana ia tidak bisa menghindari kejadian di kamar mandinya yang bermasalah itu.

Beberapa menit kemudian.

Kuroyukihime yang dengan 30% heran dan 70% marah itu mengambil nafas panjang, dan kemudian menahan kepalan tangan kanannya di tengah-tengah udara.

‘Bodoh!’ Blam!

Teriakan marah dan hantaman itu tidak terjadi. Kemudian terlihat beberapa siswa yang memasuki lounge dengan memegang nampan makan siang mereka. Mereka melirik Haruyuki dan Kuroyukihime, meskipun pemandangan itu adalah pemandangan yang sudah biasa mereka lihat, wajah mereka selalu menunjukkan ekspresi yang seakan tidak percaya dengan apa yang terjadi, dan kemudian mereka duduk di meja yang agak jauh dari Haruyuki dan Kuroyukihime.

Tidak seperti Haruyuki, Kuroyukihime sepertinya tidak menyadari wajah murid-murid itu, dia menahan kepalannya sekitar 5cm di atas meja dan mengambil nafas dalam-dalam, kemudian secara perlahan-lahan menurunkan tangannya.

“Kenapa kamu tidak... menyadarinya ketika kamu bertemu anak itu untuk pertama kalinya, aku ingin berkata seperti itu... tapi setelah mendengar social engineering-nya yang sempurna itu, dan juga, kedatangan «King» itu sendiri benar-benar di luar perkiraan...”

“Y, ya, bukankah itu benar-benar di luar perkiraan?”

Haruyuki mengusap-usap dadanya dan mengangguk setelah berhasil menghindari ledakan kemarahan Kuroyukihime.

Dengan wajah yang menunjukkan senyuman pahit, Kuroyukihime menggeleng-gelengkan kepalanya dan berbicara dengan suara rendah.

“Ya... tetap saja kamu mempunyai keberhasilan yang tak terduga dari kekalahanmu. Bertarung langsung dengan seorang «King», itu adalah pengalaman penting yang tidak bisa dibeli dengan Burst Point sebanyak apa pun. Bagaimana kekuatan «Red King» generasi kedua itu?”

“Sangat tidak bisa dipercaya. Dia menghancurkan setengah kota hanya dengan satu serangan... rumahku benar-benar dihancurkan olehnya.”

Memikirkan kekuatan yang sangat hebat itu kembali membuat Haruyuki gemetaran. Melihat hal itu, Kuroyukihime tertawa.

“Itu adalah kekuatan dari «kemampuan yang terspesialisasi dalam satu hal». Aku pernah mendengar bahwa «Scarlet Rain» menggunakan seluruh bonus level up-nya untuk memperkuat senjata jarak jauhnya. Oh iya... pada saat kamu bertarung dengannya, apakah Red King itu pernah bergerak?”

“Huh?”

Haruyuki mengedipkan matanya karena ia tidak bisa mengerti pertanyaan itu.

Akhirnya, ia mengerti apa yang ingin diketahui Kuroyukihime.

Oh iya - setelah dipikir-pikir, ketika sang Red King - Scarlet Rain berubah menjadi duel avatar miliknya di depannya, dia ditutupi oleh armament yang berbentuk benteng. Dia juga menghancurkan rumah apartemen Haruyuki, dan akhirnya menembakkan semua senjata pertahanan udara miliknya, tapi dia sama sekali tidak bergerak sekalipun.

Ketika ia menggeleng-gelengkan kepalanya, ia tiba-tiba berhenti.

Tidak, sebetulnya itu tidak benar. Pada saat-saat terakhir duel itu, sang Red King bergerak satu langkah saja untuk menghindari serangan tendangan menukik berkecepatan tinggi milik Haruyuki -.

“Ah... dia bergerak. Tapi hanya sekitar 50cm.”

Mendegar hal itu, Kuroyukihime tersenyum sekali lagi, dan menepukkan kedua tangannya.

“Oh, hebat! Salah satu dari julukan Scarlet Rain adalah «Immobile Fortress», julukan itu diberikan padanya bukan karena dia tidak bisa bergerak, melainkan karena dia tidak perlu bergerak. Menurut rumor-rumor yang ada, pada saat pertarungan besar untuk memperebutkan tahta Red King generasi ke-2 , dia tidak bergerak satu langkah sekalipun dan mengalahkan sekitar 30 orang.”

“Wow...”

Haruyuki mengeluarkan kata itu tanpa disadarinya. Bertarung melawan orang itu secara langsung tanpa mengetahui apa-apa benar-benar menakutkan.

“Kalau... kalau aku pernah mendengar hal itu sebelumnya, aku pasti akan langsung menyerah pada saat duel itu dimulai. Atau kalau saja aku tau dia adalah salah satu dari «King», aku akan langsung menolak ajakan duelnya. Aku pikir Red King akan mempunyai nama «Red» di dalam namanya karena dia dipanggil salah satu dari «Pure color six kings».”

Mendengar hal itu, Kuroyukihime berbicara sambil tersenyum.

“Itulah mengapa aku bilang melalui telepon bahwa kamu masih harus lebih banyak belajar lagi. Di dalam Accelerated World , orang yang bertahta-kan Red, hanyalah satu orang saja, yaitu «Red Rider»...”

Kuroyukihime berbicara sampai bagian itu.

Dan kemudian tiba-tiba berhenti.

Ketika Haruyuki melihat wajahnya, senyuman Kuroyukihime perlahan-lahan menghilang. Kulit putihnya seakan kehilangan darahnya, dan terlihat pucat seperti es.

“Se, senpai...?”

Kuroyukihime membalas dengan kata-kata ‘tidak, tidak apa-apa’ dengan nada yang dangkal setelah Haruyuki bertanya kepadanya dengan mata yang terbuka lebar.

Dengan ekspresi yang benar-benar hampa, Kuroyukihime perlahan-lahan menundukkan wajahnya. Ketika Haruyuki melihat tangan kanan Kuroyukihime yang ada di atas meja sedikit bergetar, Haruyuki akhirnya - sudah terlambat, menyadari alasan di balik reaksi Kuroyukihime tersebut.

Red King yang sebelumnya. «Red Rider».

Waktu itu adalah pertama kalinya ia mendengar nama itu dari Kuroyukihime. Akan tetapi, ia tahu alasan Burst Linker yang memiliki nama itu meninggalkan Accelerated World.

Dua tahun yang lalu, Kuroyukihime - sang Black King - Black Lotus, memenggal kepala Red Rider dengan kedua tangannya sendiri.

Akan tetapi, hal itu tidak terjadi di dalam duel biasa, hal itu terjadi pada saat mereka bertemu di konferensi 7 King. Kuroyukihime menyerangnya diam-diam pada saat Red Rider sedang berbicara.

Untuk duel yang dilakukan oleh Burst Linker ber-level 9, sebuah aturan yang sangat kejam ditetapkan, aturan ini membuat mereka kehilangan semua Burst Point mereka hanya dalam satu kekalahan saja. Tanpa harus dikatakan lagi, Burst Linker yang kehilangan semua Burst Point-nya sama saja dengan kehilangan Brain Burst itu sendiri untuk selamanya.

Setelah melihat tangan Kuroyukihime yang mengepal dengan eratnya di atas meja, Haruyuki bertanya setengah sadar.

“Senpai... mungkinkah, Red King yang sebelumnya, bagimu...”

‘- Lebih dari sekedar teman, apakah dia memiliki semacam tempat khusus di dalam hatimu?’

Pertanyaan itu, lebih ditujukan untuk meredam rasa cemburunya daripada merasa khawatir dengan orang yang ada di depan matanya. Setelah menyadari hal itu, Haruyuki tiba-tiba menghentikan apa yang ingin ia tanyakan. Setelahnya, Haruyuki menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan perasaannya itu.

“Maaf, aku sama sekali tidak peka. Telepon tadi malam... dan pertanyaan yang tadi juga. Aku minta maaf, sungguh...”

“...Tidak apa-apa, jangan khawatir tentang hal itu.”

Balasan itu kehilangan cahayanya dan kemudian memudar.

“Itu adalah jalan yang aku pilih. Mempunyai reaksi seperti ini berarti aku masih belum dewasa. Fufu... aku pikir aku telah memutuskan hal ini sejak lama... bahwa semua Burst Linker lain adalah musuhku, aku menetapkan mereka seperti «enemy»... inilah yang aku dapat karena lengah, sangat menggelikan.”

Dengan tawa ‘Kuku’ yang bersuara rendah, Kuroyukihime berusaha untuk meletakkan tanganny di atas lututnya lagi.

Tangannya itu, dipegangi oleh kedua tangan Haruyuki yang dijulurkannya tanpa sadar. Dalam satu tarikan nafas, Kuroyukihime berusaha menarik tangannya dengan kencang, namun Haruyuki bersikeras menahannya.

Meskipun Kuroyukihime bermandikan sinar matahari yang masuk dari jendela, dia sangat dingin seperti patung. Haruyuki hampir saja dapat mendengar tendon Kuroyukihime yang tertarik hingga batasnya.

Ketika ia berusaha untuk menyalurkan panas tubuhnya ke tangan Kuroyukihime yang dingin ini sebanyak yang ia bisa, Haruyuki membuka mulutnya.

“...Aku... Aku...”

Bayangan akan apa yang ingin ia katakan sudah tergambar di dalam kepalanya, tetapi ia tidak memiliki kemampuan untuk mengubahnya menjadi ucapan. Haruyuki menggerakkan mulutnya dengan sama sekali tidak sadar akan tatapan murid-murid lain yang mulai memasuki lounge.

“Aku pasti tidak akan bertarung melawan senpai. Aku tidak akan pernah menjadi «enemy» senpai. Senpai adalah «parent»-ku, dan aku adalah «child» milik senpai. Di atas permusuhan yang ada itu, kita adalah keluarga, bukan?”

Muncul keheningan yang berlangsung sementara.

Pada akhirnya, Kuroyukihime mengangkat wajahnya untuk melihat Haruyuki, dan kemudian mengangguk dengan pelan.

Bibirnya membentuk senyuman kecil, akan tetapi, Haruyuki melihat senyuman itu tercampur dengan perasaan sedih.

“...Ayo kita pindah.”

Kuroyukihime berkata demikian, dan kemudian menarik tangan kanannya.

Setelah itu, dia berdiri dengan mulus, dan kemudian berjalan sambil memegang buku hardcover miliknya, Haruyuki pun mengejarnya dan bertanya.

“Ke, kemana...?”

‘Ke tempat di mana kita bisa berdua saja.’

Bukan itu, Kuroyukihime merespon kritis.

“Kita tidak bisa menentukan cara untuk mengatasi «Scarlet Rain» sendiri saja. Hal seperti ini, harus dibicarakan dengan seluruh anggota Legion. Untuk makan siang, ayo kita beli sandwich saja.”

“Ah... Te, tentu saja itu benar.”

Meskipun merasa sedikit kecewa, ia lega karena sikap Kuroyukihime sudah kembali seperti yang biasanya, jadi ia mengangguk.


Black Legion, Legion ini dulunya dikenal dengan nama «Nega Nebulas».

Nama itu merupakan penamaan berskala besar yang berarti gugusan bintang hitam, tapi mereka adalah Legion ultra kecil dengan tiga anggota saja, anggota terakhir yang ada membalas email yang dikirimkan Haruyuki dengan kata-kata ‘Sedang berada di atap’.

Haruyuki menundukkan kepalanya pada saat membuka pintu besi yang ada untuk melindungi dirinya dari angin dingin yang berhembus, kemudian ia melihat ke sekitar, dan menemukan seseorang yang duduk di sebuah bangku yang jauh.

Ketika ia mendekatinya dengan cepat, apa yang ia lihat berbeda dengan pemandangan akan Kuroyukihime yang sebelumnya, tetapi pemandangan itu cukup membuatnya mempertahankan pandangannya.

Ramping tapi berotot dan tinggi. Wajahnya yang berada di bawah poni panjangnya yang melambai tertiup angin yang lembut terlihat ramah dan tajam seperti pedang jepang. Berada sedikit di depannya, jari-jari tangan kanannya bergerak di tengah udara, mungkin ia sedang menggunakan holo keyboard yang ada, postur tubuhnya seperti seorang samurai yang duduk dalam posisi berlutut.

Ketika anak laki-laki yang berumur sama itu menyadari langkah kaki Haruyuki dan Kuroyukihime, dan mengangkat kepalanya, Haruyuki mengangkat tangan kanannya untuk menyapanya.

“Yo, maaf karena mengganggu waktu belajarmu. Tapi, kamu tidak harus belajar di tempat yang dingin seperti ini kan, Taku?”

Mendengar hal itu, teman masa kecil Haruyuki yang juga teman seperjuangannya, Mayuzumi Takumu - yang biasa dipanggil Takumu, menyentuh kacamata framelessnya dan tersenyum.

“Bukankah sinar matahari hari ini terasa nyaman? Haru, seharusnya kamu berjemur di bawah sinar matahari sesekali.”

Kemudian dia berdiri dengan semangat, dan kemudian membungkukkan badannya kepada Kuroyukihime yang berada di belakang Haruyuki.

“Selamat pagi, master.”

“Un, selamat pagi, Takumu-kun.”

Kuroyukihime memasang senyuman pasrah sambil menganggukkan kepalanya.

“Aku telah mengatakannya berkali-kali, meskipun benar aku adalah seorang Legion Master, kamu tidak harus untuk memanggilku seperti itu setiap saat.”

“Maaf. Tapi ini adalah cara yang terbaik untukku.”

Dengan balasan seperti itu, Takumu berpindah selangkah, dan menunjuk kursi yang dia duduki dengan tangan kirinya. Dengan tersenyum pasrah sekali lagi, Kuroyukihime duduk, dan menyilangkan kaki kecilnya yang memakai stocking hitam. Kemudian Kuroyukihime menaikkan salah satu alisnya dan bertanya kepada Takumu.

“Maafkan kami, tapi Haruyuki-kun dan aku akan makan siang disini, bagaimana dengan makan siangmu?

“Ya tak apa, Aku sudah makan tadi.”

Setelah melihat ke sekitar, Haruyuki melihat sebuah kotak makan siang yang terbungkus rapi di atas bangku. Haruyuki mengingat warna-warna yang bersilangan itu, dan kemudian menyindir Takumu.

“Bekal itu, pasti dibuat Chiyuri kan? Pasti kalian makan berdua!”

Mendengar hal itu, Takumu memasang senyum pasrah dan menjawab.

“Kami tidak mempunyai hubungan seperti Haru dan master, yang mana kami bisa memiliki waktu untuk bermesra-mesraan di cafetaria.”

“I-itu bukan cinta!”

“Itu bukan cinta!”

Haruyuki dan Kuroyukihime menyangkal dengan suara yang berbeda, dan kemudian Takumu tertawa sambil mendorong kacamatanya ke atas menggunakan jarinya.

“Kalian berdua selalu melihat mata satu sama lain di cafetaria setiap hari sambil mengeluarkan aura berwarna pink. Aku bahkan sudah mendengar rumor itu di kelasku. Ya, tidak usah dipikirkan... Aku sudah tidak mau terburu-buru lagi. Sedikit demi sedikit, aku akan membayar hutangku.

“...Aku mengerti.”

Haruyuki membuat wajah serius dan kemudian menganggukkan kepalanya.

Hal itu terjadi 2 minggu yang lalu, pada saat mulainya periode ke-tiga sekolah, Takumu pindah ke SMP Umesato dari sekolah tempat dia menuntut ilmu selama tujuh tahun di Shinjuku.

Sekolahnya yang dulu sudah termasuk SD hingga universitas. Ketika Haruyuki mengingat seberapa keras Takumu yang masih muda belajar untuk masuk ke sekolah itu, ia mencoba untuk menghentikan kepindahan Takumu sekali dengan alasan apa yang kamu capai akan menjadi sia-sia. Akan tetapi, keputusan Takumu sudah bulat.

Memang Shinjuku merupakan territory dari «Blue Legion», namun hal itu bukanlah alasan sebenarnya. Bagi Takumu, kejahatannya - melakukan hacking pada Neuro Linker teman kecil yang juga pacarnya, Chiyuri, dan melanggar batasan yang ada di Accelerated World untuk memburu Kuroyukihime, kejahatannya sudah terlalu banyak baginya. Untuk menebus dosanya, Takumu memutuskan untuk menggunakan semua waktu yang dia miliki untuk melanjutkan perjuangan Kuroyukihime.

Pada dasarnya, itu berarti dia akan berada di samping Chiyuri. Dan kemudian, mempertahankan territory milik «Nega Nebulas», yang berada di distrik Suginami sampai titik darah penghabisan.”

Jika dilihat dari sisi lain, Haruyuki berpikir bahwa kacamata yang digunakan Takumu mulai dari musim dingin ini, adalah bagian dari keputusan itu.

Di tahun 2047, menggunakan kacamata untuk memperbaiki penglihatan telah kehilangan tujuan aslinya dan pada akhirnya menjadi bagian dari fashion semata. Hal ini disebabkan Neuro Linker yang digunakan oleh orang-orang, berfungsi sebagai supplemen penglihatan yang kuat.

Akan tetapi, kacamata biru Takumu bukanlah barang fashion. Kacamata itu menggunakan lensa dengan ukuran yang benar. Tentu saja, Takumu menjadi tidak bisa melihat dengan jelas media pembelajaran dan panel-panel yang ada di setiap terminal yang berada jauh darinya, setelah berhenti menggunakan fungsi Neuro Linker sebagai pembetul penglihatan.

Bahkan, meskipun menggunakan Neuro Linker, Neuro Linker tidak dapat membetulkan reseptor cahaya yang berada di dalam bola mata. Dengan cara lainnya, gambar kabur yang ada di sekitar dipadukan dengan gambar dari kamera internal Neuro Linker dan dibetulkan secara digital pada saat itu juga. Oleh karena itu, lebih dari setengah penglihatan orang-orang yang menggunakan Neuro Linker sebagai pengganti kacamata adalah gambar virtual yang diciptakan oleh processor Neuro Linker.

Takumu menolak fungsi itu, dan memutuskan untuk melihat dunia ini menggunakan kedua mata aslinya. Melihat Chiyuri yang asli, Haruyuki, dan dirinya yang asli.

Perasaan Takumu pada akhirnya akan tersampaikan pada Chiyuri, yang selalu bertingkah aneh. Dan juga perasaannya yang melimpah itu akan mencapai diri Haruyuki.

Kata-kata itu adalah kata-kata yang ingin ia sampaikan, tetapi sangat sulit untuk dilakukannya. Tidak menepati apa yang ia katakan, terkadang Takumu terlihat larut dalam pemikirannya sendiri.

Benar sekali, Takumu memiliki mata yang sama seperti Kuroyukihime tadi pada saat membicarakan Red King yang sebelumnya.

Haruyuki melempar hasil renungan sejenaknya itu jauh-jauh dan duduk di samping Kuroyukihime, kemudian membuka kantong makan siang yang ia pegang.

Ketika ia makan sandwich dengan potongan daging miliknya, ia menjelaskan situasinya sekali lagi kepada Takumu yang bersender di pagar yang ada di depan mereka.

Setelah Takumu mendegarkan semuanya dengan penuh konsentrasi, dia bergumam ‘hmm’ sejenak.

“...Bagaimana menurutmu, Taku?”

“Hmm, aku tidak mempunyai cukup data untuk mengetahui apa yang ingin Red King katakan kepada master. Tapi, aku mungkin dapat mengetahui apa yang akan terjadi jika dia berhasil membodohimu selama tiga hari.”

“Oh!”

“Oh.”

Sambil menghadapi Haruyuki dan Kuroyukihime yang merespon pada waktu yang sama, lensa kacamatanya mengkilap sekejap, dan Takumu tetap melanjutkan.

“Dengan melihat kepribadian Haru, ia pasti merasa nyaman dan senang dengan «Imouto» yang tinggal bersamanya selama tiga hari. Kemudian, jika «Imouto» berkata ‘Sebenarnya, aku adalah seorang Burst Linker. Tapi karena aku hanyalah anak kecil, kebanyakan dari poin yang aku kumpulkan dengan susah payah diambil paksa oleh senpai-senpai di Legionku. Aku mohon onii-chan, pindahlah ke Legionku dan lindungi aku!’...”

“Hei hei, itu sama sekali tidak masuk akal.”

Kuroyukihime beseru dengan nada yang menunjukkan kekaguman.

“Tidak akan ada seorang pun yang akan jatuh dengan mudahnya dalam perangkap yang sangat mudah dilihat itu. Di sisi lain, kamu dapat melihat bahwa kamu akan kehilangan semua pointmu. Bahkan Haruyuki-kun, tidak akan jatuh dalam perangkap seperti itu...”

Kemudian Kuroyukihime melirik Haruyuki.

“Jatuh... dalam perangkap...”

Dan dia tidak bisa berkata-kata. Karena dia menyadari mata Haruyuki yang sudah basah akan simpati.

“..Ap, apa kau itu orang bodoh!”

“T, tapi... ditindas itu, sangat menyedihkan...”

Pada saat itu, Kuroyukihime menjulurkan tangan kirinya, kemudian mencubit pipi Haruyuki dan kemudian menarik pipinya itu.

“Ap, apua yang kamau lakuakan?”

“Hei, biarkan aku memberitahumu hal ini sekarang.”

Kuroyukihime menatap Haruyuki dengan mata yang bercahaya dan bergumam.

“Berganti Legion untuk sementara, kemudian membantu «Imouto»-mu itu dan kemudian kembali, hal keren itu mustahil untuk dilakukan.

“Heh? Apua yang kamau maksud?

Legion Master dari Nega Nebulas itu menjawabnya dengan suara yang mengerikan sambil melepaskan pipinya.

“Kamu belum lupa kan? Mengenai bagaimana «parent»-nya Takumu dan anggota-anggota Blue Legion yang menyebarkan program backdoor itu berakhir?”

“Err, ya... aku pikir mereka semua kehilangan point mereka... oh iya, Brain Burst mereka akan langsung ter-uninstall’ dengan paksa sebagai akibatnya, aku pernah mendengarnya...”

Takumu menambahkan Haruyuki yang memiringkan kepalanya.

“«Kehilangan semua»-nya itu, hal itu tidak terjadi dari melawan mereka dalam duel hingga semua Burst Point mereka diambil. Sebenarnya hal itu mustahil untuk dicapai. Setelah duel pertama, ketika akselerasi yang ada mulai hilang, kamu dapat kabur hanya dengan memutuskan hubungan dengan jaringan global atau dengan melepas Neuro Linker-mu. Setelah itu, situasinya akan sama seperti master, di mana kamu akan dikejar-kejar dengan sejumlah hadiah atas kepalamu.”

“A, ahaa... aku mengerti.”

“Akan tetapi, tanpa harus melewati proses yang rumit, seorang Legion Master mempunyai cara mudah untuk «menghukum» bawahannya.”

“A... apa!? Aku tidak pernah mendengar hal seperti itu!!”

Haruyuki memutar kepalanya untuk melihat ke arah Kuroyukihime yang ada di sampingnya setelah mendengar hal itu untuk pertama kalinya.

Senpai yang berwajah tenang itu membuat gerakan seperti mengatakan ‘Oh, cara itu?’ dan kemudian membuka tangan kanannya.

“Cara itu ditulis dengan jelas dalam formulir pendaftaran ketika kamu diundang untuk bergabung dengan sebuah Legion, ini benar-benar kesalahanmu karena kamu tidak membacanya dengan baik. Bagaimana pun juga, aku tidak akan mengeksekusimu. Tentu saja, ada pengecualian jika kamu tidak setia dengan ku dan mendekati perempuan lain.”

Senyum.

Punggung Haruyuki berdiri lurus karena ditatapi dengan wajah yang mempunyai senyuman penuh kasih sayang itu.

“Aku, aku tidak akan mendekati perempuan lain., tidak mungkin aku bisa melakukannya. T, tapi, aku harus mengetahui cara itu untuk menambah pengetahuanku. Eksekusi... pada dasarnya, apa maksud dari kata itu...?”

“Hmm, sebentar... ya, sebenarnya cara itu bisa disebut sebagai salah satu tipe dari Special Attack. Ketika permohonan untuk membuat suatu Legion diajukan kepada sistem, duel avatar yang terdaftar sebagai Legion Master akan mendapatkan sebuah command baru. Command itu disebut «Judgement Blow».”

“Judgement...”

Kuroyukihime memalingkan pandangannya dari arah Haruyuki yang membisikkan kata itu, dia menjadi lebih serius dan melanjutkan kata-katanya.

Burst Linker yang bergabung dengan sebuah Legion, yang juga bisa disebut sebagai sebuah tim, akan mendapatkan rasa aman yang berlimpah. Pertarungan tim akan menjadi lebih aman dan persentasi kemenangan mereka akan menjadi lebih stabil. Harga yang harus dibayar untuk mendapatkan hal-hal seperti itu adalah mengakui adanya «Judgement Blow». Bergabung dengan sebuah Legion berarti menyerahkan nyawamu dalam tangan sang Legion Master. Anggota Legion yang terkena serangan itu akan langsung habis Burst Point-nya, dan akan kehilangan Brain Burst untuk selamanya. Jangka waktu efektif serangan tersebut adalah ketika mereka masih berada di dalam Legion, dan dalam satu bulan setelah mereka meninggalkan Legion itu.”

“S, satu bulan... selama itu kah?”

“Un. Benar. Jadi jika kamu jatuh dalam kegiatan social engineering-nya Red King dan kemudian meninggalkan Nega Nebulas meskipun hanya sebentar untuk bergabung dengan Red Legion, maka dalam seketika nyawamu... mati atau hidupnya Silver Crow akan berada dalam tangan mereka.”

“Uuhee.”

Hanya itu yang dapat ia katakan.

Sejujurnya, jika ia tidak melihat foto-foto yang ada di server rumah milik kakek-neneknya, ia tidak dapat memungkiri adanya kemungkinan ia percaya bahwa Red King yang ia temui adalah sepupu jauhnya, Tomoko-chan. Jika mereka menghabiskan 2 malam saja berdua, dan ia menghadapi situasi “Sebenarnya, aku adalah...” yang merupakan tebakan Takumu, ia mungkin saja akan mengikuti perasaannya, dan kemudian bergabung dengan Red Legion. Ia bahkan tidak akan bertanya apa-apa lagi.

‘- Akan tetapi, tetap saja.”

“...Tapi, mengapa?”

Haruyuki berbisik dan kemudian bergantian melihat ke arah Kuroyukihime dan Takumu.

“Mengapa, sang Red King mau melakukan hal yang sangat repot ini...?”

“Umu. Bagaimanapun juga, itu adalah pertanyaan yang kita ingin ketahui jawabannya.”

Gumam Kuroyukihime.

“Nn... Dia mau berusaha sejauh ini untuk mengajak Haruyuki bergabung dengan Red Legion dan menggunakan «Judgement Blow» padanya, tentu saja hal itu tidak akan memberikan kesetiaan Haruyuki padanya. Untuk seorang anggota yang tidak ingin berada dalam Legion-nya, situasi yang ada akan sangat membahayakan. Itu berarti...”

“Itu berarti, meskipun hanya satu kali saja, dia ingin Haru melakukan «sesuatu», kan?”

Takumu mendorong bagian tengah kacamatanya dengan jari tengahnya sambil melanjutkan pembicaraan yang Kuroyukihime hentikan.

“Jika hanya sekali ini saja, Haru mungkin akan mendengarkan ancaman darinya... itulah yang aku pikirkan. Jika memang seperti itu, maka apa yang dia akan katakan kepada master di pertemuan nanti akan sama. Mungkinkah dia akan merubah strategi dan berusaha untuk melakukan pertukaran karena aktingnya sebagai imouto palsu sudah terbongkar?”

“Fuumu.”

Setelah bergumam lagi dengan suara rendah, Kuroyukihime melihat ke arah Takumu dan berkata.

“Bagaimana mengatakannya ya... sepertinya kamu sedang dalam kondisi yang baik.”

“Ap, apa? Apa maksudmu, master?”

“Seperti tipe karakter yang memakai kacamata. Bagaimana kalau mulai dari sekarang kita memanggil Takumu dengan nama ‘Professor’?”

Clink clink, Takumu merosot dari pagar di mana dia menyenderkan punggungnya. dan kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya ke kiri dan kanan.

“T, tidak usah... terimakasih atas penawarannya, tapi aku harus menolak hal tersebut.”

Haruyuki berusaha mati-matian untuk menahan tawanya dan kemudian berbicara.

“Aku... aku juga, aku juga berpikir bahwa kesimpulan yang diambil Taku itu benar. Pada saat pertarungan kemarin, Red King bisa saja mengalahkanku dengan mudahnya, tapi dia tidak melakukannya. Sebagai gantinya, dia meminta untuk bertemu senpai. Itu berarti, mungkin dia memilih untuk bernegosiasi, dan menunjukkan tujuannya yang datang bukan sebagai musuh...”

“Sudah terlambat kalau kamu mau berkata hal-hal yang baik!”

Kuroyukihime mendengus dan mengubah silangan kakinya. Lalu dia meremukkan kantong kertas sandwich-nya yang kosong dengan tangannya, dan melemparnya ke tempat sampah yang sedikit jauh darinya.

“Bagaimanapun juga tidak masalah, aku akan mendengarkan apa yang ingin dia katakan. Paling tidak, jika seorang King menunjukkan dirinya sendiri dengan melakukan «Reality Intrusion», itu berarti dia memiliki keberanian yang besar untuk seorang anak kecil. Haruyuki-kun, telepon Red King. Pertemuannya akan berlangsung pada jam 4 sore ini, dan tempatnya...”

Kuroyukihime menghentikan bicaranya sejenak, dan kemudian berdiri.

Dia berbalik, tersenyum lebar dan -.

“Ruang tamu rumahmu.”

‘TidaaakinimasihterlalucepatakumasihbelummempersiapkanmentaldankamimasihanakSMPyangpolosdanbaik.’

Merespon penolakan Haruyuki yang kebingungan, kata-kata ‘Jadi Red King boleh datang ke rumah mu dan sedangkan aku tidak?’ dari Kuroyukihime menghentikannya.

Karena Takumu sudah mengajak Chiyu untuk pulang bersama-sama, dan kemudian nantinya pergi ke rumah Haruyuki, hal itu menyebabkan Kuroyukihime dan Haruyuki pulang berdua saja.

Dia pasti akan mengerjakan tugas OSISnya di rumah, dia tersenyum dan menyapa murid-murid yang dia temui di jalan ketika dia salah satu tangannya sedang sibuk menggunakan holo keyboard. Haruyuki yang berjalan di sampingnya pun meliriknya, dan berpikir dengan keras.

‘Jika diingat-ingat, ruang tamu, dapur dan toilet sudah dibersihkan dengan baik. Aku juga sudah membeli teh dan snack. Tapi yang menjadi masalah adalah kamarku. Terutama koleksi awal era game-game tipe Z yang banyak mengandung darah milikku. Jika benda itu dilihat olehnya, maka aku tidak akan bisa menghadapi dia lagi setelah hari ini.”

‘Kamarku harus kulindungi sampai mati. Akan ku lindungi apapun yang terjadi. Bahkan aku sama sekali tidak akan membuka kunci elektriknya.’

Dengan keputusan yang sudah bulat itu, Haruyuki menatapi apartemennya yang sudah mulai terlihat dari Jalur Chuo yang tinggi[1].

Haruyuki pun memasuki lift dengan Kuroyukihime yang diam seperti biasanya, menekan tombol, dan kemudian keluar dari lift di lantai 23.

Setelah berjalan sekitar 10 meter di lorong itu, pintu rumahnya terlihat.

“Ah... rumah ini hanya rumah biasa saja. Bahkan hewan pun tidak diperbolehkan.”

“A, aku mengerti.Tidak, tidak masalah. Aku pun tidak menyukai hewan yang menanggalkan bulunya.”

Kuroyukihime berhenti di samping Haruyuki dan kemudian berbatuk.

‘Tolong, jangan biarkan sesuatu yang buruk terjadi!’, dengan doa itu, Haruyuki menyentuh dialog untuk membuka pintu yang ada di penglihatannya. Clank, kunci pintu itu pun terbuka.

Pada saat ia membuka pintu, ia mendengar.

‘Zubararararara’, seperti suara machine gun yang terus ditembakkan dan, ‘Gyaa - Help Me -’, teriakan dalam bahasa inggris dan, teriakan ‘Uorya -, Mati -, Matilah Kau -’ seorang anak perempuan.

“Ugyaa - !!”

Haruyuki pun juga berteriak pada saat ia melepaskan sepatunya, dan ia berjalan terantuk-antuk ke arah ruang tamu.

Yang ia lihat di sana adalah hardware game era sebelumnya yang terhubung dengan panel monitor di dinding, bungkus-bungkus koleksi game tipe Z milik Haruyuki yang berceceran di lantai, dan seseorang yang berbentuk «Red King» sedang duduk di atas sofa dengan kakinya yang dilipat sambil memegang kontroler wireless.

“Ba... bagaimana... ruanganku... kunci...”

Melihat Haruyuki yang bergumam setelah melangkah ke dalam ruang tamu, sang Red King menatapnya dan berbicara.

“Ah, okaerinasai. Kamu mempunyai hobi yang bagus, onii-chan. Aku menyukai barang-barang yang seperti ini!”

Dari arah samping Haruyuki yang berdiri tegak dan membeku karena berpikir, sebuah suara kecil yang mencengangkan terdengar menggema.

“...Ya, aku pun tidak membencinya juga. Game-game barat pada era itu benar-benar filosofis, benar.”

Sekitar saat itu, terlihat seorang laki-laki tua yang sepertinya adalah boss mafia terlempar sambil memuntahkan darah di monitor yang besar.

“Yes! Stage 5 selesai!”

Haruyuki sekali lagi bergumam tanpa tenaga ketika ia melihat anak perempuan SD yang sedang memasang pose kemenangan.

“Bagaimana kamu bisa... kuncinya...”

Kemudian, sang Red King yang sedang berpose menghadap game itu berbalik.

Dia melihat Haruyuki dulu, lalu melihat Kuroyukihime yang ada di sampingnya, dan kemudian mengeluarkan senyum malaikatnya sambil menggoyangkan kunciran rambutnya.

“Sudah aku bilang kalau aku mendapatkan kunci instan dari ibu onii-chan kan. Dengan sedikit otak-atik, sangat mudah membuatnya menjadi sebuah master key. Tapi, jangan khawatir, onii-chan. Aku tidak menyentuh software-software bertipe Z yang memiliki arti lain di belakang buku-buku referensi itu.”

‘Aku sudah tamat...’

Tas sekolahnya terjatuh dari tangan kanannya yang sudah tidak memiliki kekuatan lagi.

Sang Red King berpaling dari Haruyuki yang seperti itu, dan melihat lurus ke arah Kuroyukihime. Semua ekspresi innocence yang ada di wajahnya menghilang.

Dia meletakkan kontroler di samping badannya, mengangkat kedua kakinya, dan kemudian loncat dari sofa dengan mengesankan.

Baju yang dia pakai, bukan lagi blus berwarna putih bersih dan rok biru laut yang dia pakai kemarin. Dia mengenakan T-shirt berwarna merah menyala di bawah rompi hitam yang ber-risleting, celana jeans yang dipotong sehingga menunjukkan kakinya yang ramping, dan kaos kaki belang merah hitam yang dipakai hingga bawah lututnya.

Dan kemudian, di lehernya terdapat aksesoris merah rubi yang terlihat setengah transparan, benda itu, Neuro Linker, bersinar dengan terangnya.

Anak perempuan yang berpakaian bagaikan api itu memiliki senyum yang tajam bagaikan pedang, dia berjalan beberapa langkah ke depan, ke depan Kuroyukihime yang ada di samping Haruyuki.

Sebagai balasan, anak perempuan SMP yang berpakaian serba hitam dan seakan tanpa warna itu, bagaikan dinginnya kegelapan, membuat tatapan merendahkan sambil tersenyum.

‘Crackle crackle’.

Hampir saja aliran listrik berwarna biru putih di antara mereka berdua dapat dilihat, Haruyuki pun melupakan bencana yang terjadi di ruang tamunya untuk sementara dan mundur perlahan-lahan.

‘- Tidak mungkin, mereka tidak akan langsung melakukan «duel» kan?’

Ketika ia melihat dengan kekhawatirannya yang serius itu, sang Red King meletakkan kedua tangannya di pinggangnya, dan berbicara dengan rahangnya yang diangkat tinggi. Suaranya tidak memiliki sisa-sisa dari suara imoutonya sebelum ini.

“Hum, jadi kaulah si «Black King» itu. Aku bisa melihatnya, kau ini benar-benar hitam, jika sekarang ini malam hari maka aku tidak akan bisa melihatmu meskipun kau ada di depanku.”

Kuroyukihime langsung menyilangkan tangannya dan membalas.

“Setelah dipikir-pikir, kamu juga benar-benar merah, «Red King». Akan sangat menarik kalau kita mencoba melemparmu ke persimpangan jalan dan melihat apakah mobil-mobil akan berhenti.

Aliran listrik yang ada itu meningkat voltasenya, Haruyuki diam tercengang dan mundur selangkah lagi.

Mereka berdua adalah «King» berlevel 9. Jika mereka melakukan duel, dan mengikuti peraturan spesial yang ada, orang yang kalah akan kehilangan Brain Burst miliknya. Tidak mungkin hanya akan ada duel ringan yang akan terjadi, karena Kuroyukihime sangat mudah dibuat marah, dan Red King sepertinya memiliki karakter berapi-api yang sangat benci kekalahan.

‘- Sekarang, aku harus melompat masuk di antara mereka berdua!’

Dengan ketetapan hati Haruyuki akan pengorbanan yang luhur, ia menggaruk-garuk belakang kepalanya dan berkata.

“A, ah, aku sangat senang mempunyai imouto yang lucu dan onee-san yang cantik disaat yang sama.”

Ketika ia tertawa.

“Aku akan membunuhmu lagi.”

“Apa kamu ini orang bodoh?”

Dua suara ultra dingin dilemparkan pada Haruyuki, dan memukulnya di tengah kedua matanya dan di hatinya.

Mereka berdua berpaling dari Haruyuki yang ambruk perlahan-lahan, dan kemudian terus menatap satu sama lain untuk beberapa detik, dan pada akhirnya mereka berdua mendengus dan berpaling.

“Hei, cepat siapkan teh dan yang lainnya, kau sama sekali tidak perhatian.”

“Ah, Haruyuki-kun. Aku ingin Black Coffee

‘- Tomoko yang memanggang kue kering dan memasak kari kemarin sudah tidak ada.”

Sambil merasa benar-benar depresi akan fakta itu, ia lari ke dapur dengan kedua tangan dan kakinya, dan mengelap dahinya ketika Haruyuki sudah tidak terlihat lagi oleh mereka berdua.


Di meja makan yang besar, Kuroyukihime dan Haruyuki duduk di samping satu sama lain, dan di seberang mereka Red King duduk di bangkunya dengan menyilangkan kaki, sambil minum kopi mereka - Kuroyukihime meminum Black Coffee, Haruyuki minum kopi dengan susu dan gula, dan Red King meminum café au lait yang terdiri dari susu yang banyak - bersama-sama, pada saat itu bel yang berada di pintu masuk berbunyi.

Dari arah pintu yang dibuka Haruyuki dengan remote control, Takumu berbicara dengan nada ceria setelah berkata ‘Maaf telah mengganggu’.

“Ah, benar-benar kurindukan. Entah sudah berapa tahun sejak aku terakhir kali pergi ke rumah Haru...”

Kemudian Takumu melihat tragedi yang berada di lantai ruang tamu, sepertinya ia langsung mengerti apa yang terjadi, dan dengan bersimpati di balik kacamatanya, dia menepuk pundak Haruyuki.

Kemudian dia menatap sang Red King, dia langsung menyipitkan matanya, dan dia pun duduk di samping Haruyuki dengan diam.

Di depan kursi itu sudah ada kopi yang dicampur dengan sedikit susu, Takumu berkata ‘itadakimasu’ dan menjulurkan tangannya untuk mengambil kopi itu, kemudian berbicara dengan nada yang bijaksana.

“Pertama-tama, mari kita mulai dengan memperkenalkan diri kita masing-masing.Sekarang ini, bukankah kamu harusnya memberitahukan namamu, «Red King»?”

Setelah melihat Takumu, anak perempuan itu mendengus dan membuka mulutnya.

“Ok, akan ku beritahu. Paling tidak aku akan memberitahukannya. Aku... Yuniko. Kouzuki Yuniko.”

Kemudian dia menyentakkan jarinya, dan sebuah name tag berwarna merah menyala muncul dan mengalir di udara ke arah Haruyuki. Nama [Kouzuki Yuniko] tertulis dengan font yang lucu.

Benda ini seperti kartu nama yang digunakan untuk menunjukkan namamu kepada orang yang baru pertama kali kamu temui, benda ini juga bisa digunakan sebagai kartu identifikasi personal yang simpel. Di bagian kanan bawah name tag itu terdapat tanda sertifikasi Juki Net[2], tanda itu mungkin akan sangat susah di-hack meskipun yang melakukannya adalah Wizard Hacker, sehingga nama yang berada di tag itu harusnya adalah nama asli «Red King».

Pada tag itu, ditunjukkan pula tanggal lain selain nama dan hal-hal lainnya. Lahir pada Desember 2035, itu berarti dia berumur 11 tahun.

Sering dikatakan bahwa usia mental dan fisik seorang Burst Linker tidaklah sinkron, bahkan Red King - usia mental Yuniko saja sangat sulit diduga pada saat pertama kali dilihat. Terkadang dia terasa lebih tua dari Haruyuki, dan di saat yang lainnya, dia terlihat dapat bertingkah laku seperti umur aslinya.

“Fuun, Yuniko-chan huh.”

Setelah melihat Takumu yang tertawa kecil dengan ragu, Tomoko yang bernama Yuniko itu berbicara.

“Beritahu namamu juga, «Cyan Pile».”

Kalimat itu, benar-benar menunjukkan bahwa Red King mempunyai informasi yang mendetail mengenai Legion «Nega Nebulas».

Mungkin Takumu sudah menyadari hal ini, senyumnya berubah menjadi senyum sarkastik dan dia memberitahukan nama aslinya.

“Aku Mayuzumi Takumu. Yoroshiku[3].”

Kemudian Takumu menyentakkan jarinya. Kemungkinan besar dia mengirimkan name tag miliknya kepada Red King.

Setelah melihat ke tengah-tengah udara untuk sementara waktu, Yuniko menghadap Haruyuki dan memajukan dagunya.

“N... namaku sudah kamu ketahui. Arita Haruyuki.”

“Kirimkan tag-mu.”

Setelah disuruh melakukan hal itu, Haruyuki langsung menggunakan dekstopnya untuk mengirimkan tag miliknya.

Akhirnya, ketiga pasang mata yang ada berkonsentrasi pada Black King yang selama ini diam saja.

Dia mengangkat gelas kopinya ke arah wajah, dan mendelikkan alis matanya dengan pelan.

“N? Ah, aku. Aku Kuroyukihime. Senang bertemu denganmu, Kouzuki Yuniko-kun.”

“Hei kau, tidak mungkin itu nama aslimu kan!!”

Yuniko membalas dengan cepat, dan Kuroyukihime menyentakkan jarinya dengan wajah yang terlihat keren. Dalam sekejap, tidak hanya di depan Red King saja, di depan Haruyuki juga terlihat sebuah name tag berwarna hitam gelap yang melayang di udara.

[Kuroyukihime].

Di sisi kanan bawahnya tertulis menggunakan font berjenis Courier, terlihat tanda sertifikasi Juki Net yang bersinar terang dengan jelas, Haruyuki menghela nafasnya dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia benar-benar tidak dapat mengerti orang ini saja.

Sang Red King pun juga melakukan hal yang sama, dia menghela nafasnya dengan wajah yang terlihat rumit, dan mendecakkan lidahnya dengan kencang.

“Ah baiklah, terserah kau saja! Aku hanya akan mengingat kau adalah gadis bermuka tebal yang memanggil dirinya sendiri ‘Hime’[4]!”

Jika saja Kuroyukihime memberitahukan nama aslinya pada Yuniko tadi, tidak akan ada yang tahu apakah nama yang ada di name tag itu asli atau palsu, mengingat Kuroyukihime dapat melakukan hack pada kunci identifikasi kuantum yang ada di tag itu.


Kuroyukihime tersenyum lebar dan berbicara dengan suara yang terdengar keren.

“Setidaknya lebih manis dari pada memanggil dirimu sendiri «King» bukan? - Bagaimanapun juga, waktu berkenalan sudah selesai, ayo kita pindah ke topik utama.”

Senyumnya hilang dalam sekejap, dan mata berwarna hitam gelapnya menyorot tajam.

“Pertama-tama, Red King... maksudku Yuniko-kun. Aku ingin kamu memberitahuku bagaimana kamu melakukan reality intrussion pada Haruyuki-kun.”

Haruyuki sangat terkejut dan seakan tidak bisa bernafas setelah mendengarkan pertanyaan yang tidak terduga itu.

Tentu saja - semua masalah ini dimulai dari sana. Bukan bagaimana Red King memalsukan dirinya sebagai sepupu jauhnya, ataupun bukan juga alasannya. «Reality Intrusion» adalah larangan terbesar bagi seorang Burst Linker - karena hal itu berhubungan dengan membuat Haruyuki berada dalam bahaya di dunia nyata.

Yuniko melihat Haruyuki yang memasang wajah tercengang yang dapat dimengerti itu, kemudian menggoyangkan pundaknya.

“Kamu tidak perlu membuat wajah seperti itu. Bahkan di dalam Red Legion, hanya aku yang mengetahui kamu itu Silver Crow. Aku bersumpah atas nama seorang King. Bagaimana aku melakukannya...”

Dia berhenti, dan kemudian mengangkat bibirnya lagi.

“Caranya sama seperti memasuki rumah ini. Social engineering. Akan tetapi, cara ini hanya bisa dilakukan oleh murid SD sepertiku.”

“Huh...? Apa maksudmu...?”

“Semua Burst Linker tahu bahwa territory-mu adalah daerah Suginami. Kemudian, dengan melihat waktu kemunculanmu kita dapat mengetahui bahwa kamu adalah seorang murid SMP. Apakah kamu mengerti sampai sini?”

«Setelah kamu lahir, kamu harus menggunakan Neuro Linker dengan rutin», dengan hal itu sebagai syarat utamanya, Burst Linker tertua yang ada sekarang ini belum berumur 16 tahun. Lebih tepatnya, ada kemungkinan mereka sudah memasuki SMA kelas 1, tapi jika mereka adalah seorang murid, maka kebanyakan dari mereka berada di SMP.

Setelah Haruyuki mengangguk, sang Red King menarik mundur rahangnya sedikit dan melanjutkan.

“Dengan informasi itu, aku menggunakan status SD ku untuk mengunjungi SMP-SMP tempat aku akan belajar di masa datang yang berada di daerah distrik Suginami. Dengan sebuah pass untuk tamu, aku dapat terhubung dengan jaringan lokal sekolah. Kemudian, ketika aku diberikan tur oleh seorang guru, aku melakukan «Akselerasi» dan memeriksa Matching List yang ada...”

“- Dan pada akhirnya menemukan Silver Crow bukan. Hmm, cara yang merepotkan tapi masuk akal.”

Setelah mengucapkan kata-kata yang sedikit menyedihkan itu, Kuroyukihime melanjutkan dengan kata ‘Akan tetapi’.

“Akan tetapi, kamu tidak dapat mengetahui siapakah Silver Crow dari 300 murid di SMP Umesato. Bagaimana caranya kamu mengetahui bahwa Silver Crow adalah Haruyuki-kun?”

Mendengar hal itu, sang Red King menggigit bibirnya dan terdiam sejenak.

Dia melirik Haruyuki yang ada di samping, dan berbicara dengan suara yang mirip dengan anak kecil yang mencari alasan.

“Dengar ya, aku tidak memiliki perasaan spesial satupun padamu. Aku hanya ingin menggunakan duel avatar-mu, lebih tepatnya hanya sayap yang ada di belakangnya. - Setelah aku menemukan Silver Crow di SMP Umesato, aku pergi ke restoran keluarga dan duduk di samping jendela di mana gerbang sekolahmu dapat terlihat. Pada saat Silver Crow masuk dalam Matching List, aku sedikit terkejut bahwa orang yang melangkahi gerbang sekolah itu adalah onii-chan ini.”

Biasanya, Haruyuki akan merasa sedikit bosan pada saat ia mendengarkan pembicaraan seperti ini, tapi kali ini ia tidak bisa merasa bosan.

Kedua mata Haruyuki menjadi bulat, ia membuka tutup mulutnya beberapa kali, dan bertanya dengan takut.

“...Cara itu, berapa banyak, Burst Point yang digunakan...?”

“Sekitar 200.”

“200!!”

Haruyuki berteriak, Takumu menjatuhkan gelasnya, dan Kuroyukihime memasang senyum pasrah yang lebar di wajahnya.

“...Aku mengerti. Itu berarti, selain sebagai seorang murid SD, cara ini hanya bisa digunakan oleh seorang «King» yang memiliki poin lebih. Akan tetapi, hal itu... benar-benar obsesi yang luar biasa. Apakah kamu benar-benar jatuh cinta sehebat itu pada Haruyuki-kun?”

“Tidak mungkin!!”

Yuniko membalasnya dengan sebuah tendangan yang tidak masuk akal ke tulang kering Haruyuki yang berada di bawah meja.

“Aku sudah mengatakannya!! Aku tidak membutuhkan dia, aku hanya butuh avatar-nya!! Bagaimanapun juga, jika semuanya berjalan sesuai dengan rencana, mungkin dia sudah terpancing untuk menjadi kaki tanganku sekarang!!”

“Itu berarti...”

Dengan sebuah senyuman dan cahaya yang lembut di matanya, Takumu berbicara dengan suara yang rendah.

“«Kebutuhan» itu, adalah alasan mengapa kamu menghabiskan 200 Burst Point untuk melakukan reality intrussion pada Haru, menggunakan dirimu sendiri untuk melakukan social engineering, dan pada akhirnya meminta untuk melakukan pertemuan ini.”

Pada saat itu -.

Ekspresi Yuniko kehilangan semua ekspresi anak kecilnya.

Dengan rambut merahnya yang bergoyang, Yuniko menyenderkan punggungnya di kursi, dan sang Red King mengakuinya dengan suara yang rendah.

“Itu benar.”

Dia menundukkan wajahnya dengan mata setengah tertutup, dan menatap lurus Haruyuki dengan mata berwarna coklat kemerahannya. Tekanan ini, akhirnya ia menyadari bahwa anak perempuan ini adalah seorang «King» seperti Kuroyukihime.

“Sayap yang ada di belakangmu... «Flying ability», aku ingin meminjamnya meskipun hanya sekali saja. Untuk menghancurkan «Disaster Armor».”


Referensi[edit]

  1. Jalur kereta utama yang berada di Tokyo.
  2. Network registrasi penduduk
  3. Senang bertemu denganmu, salam kenal, dan sebagainya, tapi dalam kalimat ini lbh berkesan sarkastik.
  4. Hime: Bahasa jepang dari putri.