Oda Nobuna no Yabou (Indonesia):Jilid4

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Ilustrasi Novel[edit]

Ini adalah ilustrasi yang disertakan dalam jilid 4.


Bab 1 - Sniping of Nobuna[edit]

Bagian 1[edit]

Lokasinya adalah di daerah Timur Laut, kastil Yonezawa dari pronvisi Dewa.

Ini adalah kastil utama Date Terumune dari Oshu.

Pada sudut dari kastil Yonezawa, terhubung dengan hutan hujan yang luas, ada sebuah gereja namban hitam didirikan di dalamnya.

Jika diamati dengan seksama, mereka akan melihat salib terbalik di atap.

Di tengah-tengah gereja namban ini yang tampaknya menjadi antikristus, ada teriakan bernada tinggi dari seorang gadis muda sejak pagi.

"Kojuurou~~!"

Bontenmaru, putri sulung Date Terumune, ini adalah suara dari Date Masamune memanggil ajudannya, Kojuurou. Tidak peduli seberapa jauh mereka terpisah, Kojuurou akan mampu mendengar suara Bontenmaru.

"Ya~~! Hime-sama, apa itu yang anda inginkan dengan memanggil saya lebih awal?"

Usia 15 tahun, seorang gadis yang lahir dari seorang penasihat utama yang ternama, Katakura Kojuurou.

Sejak Bontenmaru lahir, dia dikirim untuk melindunginya, dan sejak saat itu, dia telah bertindak seperti seorang ajudan untuk mengurus Bontenmaru yang keras kepala sebagai seorang gadis. Sama seperti ini, tampaknya dia hampir melewati usia pernikahannya.

Ngomong-ngomong, Kojuurou datang ke gereja Antikristus dan Bontenmaru yang seharusnya untuk berkeliling di sekitar Sakai, mengenakan topi namban berbulu hitam dan berdiri di atas altar dengan lengan disilangkan.

"Uwahahahaha, Kojuurou! Aku telah memutuskan untuk menjadi penakluk Oshu dari sekarang!"

Oda Nobuna vol 4 pic 2.jpg

"Ap..Apa yang anda katakan, Hime? Jangan bilang Anda dipengaruhi oleh budaya namban yang konyol itu...? Para daimyo di Oshu semua memiliki hubungan-hubungan pernikahan yang rumit, mereka tidak akan serius dalam pertempuran antara mereka sendiri, bukan?"

"Kau tidak mengerti! Sebelum aku menjadi "beast of revelation", aku terlebih dulu harus menghancurkan cara berpikir yang lama ini! Uwahahahaha! Jika aku tidak cepat dan menjadi penakluk Oshu, aku akan dikalahkan oleh Oda Nobuna yang sudah merebut Kyo!"

"Kyo... Kyo terlalu jauh, itu adalah tempat yang kita... kita orang Oshu tidak memiliki hubungan ke... dunia yang berbeda..."

"Diam, Kojuurou, jangan mengatakan hal-hal seperti ini lagi! Oda Nobuna menjadi lebih kuat dan lebih kuat! Dia mulai menyerang klan Soma! Terhadap musuh yang tidak mendengarkan "the beast", mereka harus dilenyapkan!"

Ahhhh~? Kojuurou yang pengecut menjerit kecil.

"Jangan bilang anda terpengaruh oleh Oda Nobuna di Sakai, Hime-sama? Jangan menjadi orang yang menakutkan! Akan ada musuh di mana-mana disekitar Anda! Dan, kepala klan Date bukan Hime~! Ayah anda, Terumune adalah pemimpin~!"

"Hmph... Ini tidak dapat dihindari. Dengar, Kojuurou, aku tidak bisa menunggu untuk waktu ketika aku berumur. Itu karena aku memiliki ambisi seperti itu, itu sebabnya aku ingin ayah untuk hidup pensiunan dalam cara yang santai."

"Ahhh~? Hime-sama masih terlalu muda~ Anda tidak bisa melakukannya~!?"

"Untuk memberikan posisi kepala ini pada "beast of revelation", tidak ada pilihan yang lebih baik untuk ayah! Ahh, betapa menyakitkan itu untuk aku di jalan untuk menjadi seorang penakluk... Tapi aku bersedia untuk berani melalui jalan neraka ini! Seperti Yesus yang menanggung salib yang berat di punggungnya dan memanjat kepuncak yang mustahil! Tapi, aku harus pergi melawan Yesus~! Karena aku "Antichrist" yang kitab wahyu telah ramalkan! Hahahaha!"

Setelah pidato yang berapi-api seperti itu, Bontenmaru mengungkapkan ekspresi jijik dan melanjutkan. ""Dokugan Masamune" Meskipun kita telah memutuskan pada julukan yang sangat keren ini, tapi sekarang, aku tidak memiliki kebutuhan untuk itu."

"Eh? Itu adalah julukan yang Hime-sama dan saya pikirkan menggunakan 3 hari dan 3 malam, setelah referensi dari pahlawan bermata satu dari great Tang yang terkenal, Li Keyong. Yang saya katakan penampilan Anda sangat mirip dengan Li Keyong ketika Hime- sama memakai hitam... "

"Dengar, Kojuurou, seperti yang kau bilang, aku bukan mata tunggal sama sekali. Di Sakai, seorang Saru dari masa depan mengatakan padaku. Aku seorang pahlawan dari abad ini, seseorang yang memiliki "Jyakigan" ini. Dikatakan bahwa di sebuah tempat dari masa depan bernama "Akihabara", mataku ini sangat populer!"

"Jyakigan? Apakah ini berarti bahwa warna mata yang berbeda?"

"Benar!"

Bontenmaru, dengan perbedaan warna mata karena ayahnya seorang pria namban... Karena dosa ibunya dengan ayah namban nya, dia dihukum oleh Sang Buddha... Orang-orang di sekelilingnya semua membahasnya lirih-lirih, dan bahkan ibunya tertegun, mengatakan "begitu jelek" dan sedih dan hampir tidak mengakui dia. Bontenmaru bertanya pada ayahnya, "Saya ingin melihat sebuah gereja namban dengan pendeta yang nyata." dan dikirim ke Sakai. Para penasihat semua berkata, "Dengan ini, kita akhirnya dapat melakukan eksorsisme yang tepat." "Bukankah lebih baik jika kita hanya mengirimnya kembali ke namban?" dan seperti ini, dia setengah dibuang ke Sakai. Karena para penasihat, pelindungnya, Kojuurou tidak diperbolehkan untuk pergi bersama.

Tapi Bontenmaru yang kembali dari Sakai tampaknya telah memperoleh keyakinan dan ambisi seperti seorang gadis yang berbeda.

Tapi, untuk menjadi penakluk Oshu, dan bersaing dengan dunia Oda Nobuna, untuk Kojuurou, semuanya tampak seperti cerita langsung dari mimpi.

"Kojuurou! Mulai sekarang, aku akan menjadi "Jyakigan Masamune".... Ha...Hahahaha... Lihatlah, Oda Nobuna, aku akan menggunakan Jyakigan ku untuk menaklukkan Oshu dan datang ke Kyo seperti sebuah badai! Seperti sang raja iblis sejati yang agung, mari kita bertempur sampai mati! "

"A..Ap..Apakah Anda serius, Hime-sama?"

"Tentu saja! Uwahahahaha!"

"Uhh, anda kembali dengan ambisi untuk menyatukan dan mengembalikan perdamaian ke dunia, jadi itulah apa yang Anda maksud, Hime? Jika itu benar, maka saya Kojuurou akan melakukan apa yang saya bisa untuk membantu!"

"Tidak! Ambisiku adalah untuk menghancurkan dunia ini seperti iblis! Dunia kekacauan! Untuk menjadi kata "Beast of Revelation" dan mengamuk di daratan seperti dalam kitab suci! Uwahahahaha!"

"Ahhhh~, Hime, Hime! Meskipun aku gembira bahwa Anda mendapatkan kembali semangat Anda, tetapi perjalanan Sakai ini telah merubah anda menjadi apa~!? Apa yang harus saya lakukan~?"

Dalam gereja Anti Kristus yang misterius ini di luar benteng Yonezawa, ada suara isakan dari Kojuurou yang serius.

Bagian 2[edit]

Pemandangan ini belum pernah terlihat sebelumnya.

Di tengah malam.

Semua orang bisa melihat gunung-gunung.... Tapi, ada suara tersebar dari cangkul dan sekop.

Cangkul? Sekop?

Ini bukan senjata, mereka harusnya digunakan oleh orang-orang umum.

Mengapa...?

Bukankah Onii-sama menuju istana Odani?

Sagara Yoshiharu sekarang penuh luka dan mengejutkan sendirian di medan perang penuh teriakan tragis.

Dipunggungnya bahkan sebuah panah terjebak dalam dirinya.

Paha dan kakinya penuh luka dari tombak dan perangkap.

Dia sekarang tidak bisa berjalan lurus dan goyah bersama dengan pedang dan tongkat...

"Nene..... maafkan aku.... Aku sudah tidak bisa kembali ke sisimu......"

Ini adalah kalimat terakhir dari dia.

Sagara Yoshiharu tiba-tiba runtuh ke depan.

Jiwanya masih menuju kembali ke Kyo.....

"Onii-sama!"

Nene terbangun dengan keras.

Yoshiharu di medan perang menghilang dari matanya seperti sebuah ilusi.

Tempat Nene terbangun adalah ruangan gelap... di atas tikar tatami.

"....Hu...Hu...Hu.... mimpi, itu hanya mimpi..... bagus, bagus."

Ini adalah Kuil Myokaku di Kyo.

Sagara Yoshiharu dan teman-temannya tinggal di sini.

Di sebuah ruangan di samping ini, Takenaka Hanbei terbaring di tikar tatami, dan Hachisuka Goemon dan Sagara Yoshiharu belum kembali dari Omi.

Tentara Oda Nobuna telah bergerak untuk menyerang klan Asakura di Echizen. Yoshiharu dan Goemon yang ditugaskan untuk melindungi Kyo bergegas ke Omi, sementara panik mengatakan, "klan Asakura dan klan Asai sangat dekat, jika Asai Nagamasa dari Omi Utara mengkhianati Nobuna karena klan Asakura, maka pasukan Oda tidak memiliki jalan keluar, dan akan dilenyapkan."

"Aneh... mimpi barusan itu, jika itu mimpi, itu terlalu aneh, hampir seolah-olah itu nyata."

Nene muda belum melihat medan perang nyata.

Namun, pemandangan seperti itu adalah sama dengan yang asli, apa yang Nene lihat dalam mimpi itu adalah nyata.

Ini masih jauh di malam hari. Resep yang Takenaka Hanbei dapatkan dari Manase mengambil efek dan dia sedang tidur nyenyak sekarang. Nene tidak ingin membangunkannya hanya untuk membahas tentang hal ini.

"Onii-sama itu seperti seekor kecoa yang tidak bisa mati, jangan bilang... Meskipun keterampilan Onii-sama dengan tombak, busur, dan berkuda semua sangat rendah, tapi dia selalu hidup entah bagaimana!"

Sampai sekarang... Yoshiharu belum kembali ke rumah yang Nene menunggu selama ini sambil berseri-seri?

Membawa hidangan lokal dengan dia.

Selama waktu di Okehazama atau di Benteng Sunomata Ichiya, atau di Kiyomizu... Yoshiharu entah bagaimana bisa selalu menang melawan segala rintangan yang paling gawat.

Dia akan selamat saat ini juga. Ya, itu pasti...

Mengulangi ini untuk dirinya sendiri, tapi entah bagaimana, tubuhnya tidak bisa berhenti menggigil. Sekali lagi, dia tergelincir kembali di tempat tidurnya dan memeluk kakinya sambil memaksa matanya untuk tertutup, tetapi kegelisahan dalam hatinya tidak bisa dihentikan.

Bagian 3[edit]

"Ini adalah pasukan depan Asakura Yoshikage dari Echizen!? Ada begitu banyak dari mereka!"

"Uwahhhh, lari, komandan~!"

"Tidak peduli jumlah musuh~! Kita harus menghadapi mereka secara langsung!"

"Kita harus membiarkan komandan kembali hidup ke samping Hime-sama!"

Setelah melarikan diri dari kastil Kanegasaki Echizen, Sagara Yoshiharu dan 500 orang-orang yang tampak tak terkalahkan ini berlari di pegunungan, dengan hujan anak panah terbang ke arah mereka, tidak peduli siapa orang itu, mereka semua terluka.

Tentara Asakura menyerang mereka seperti banjir.

Oda Nobuna, yang telah membantu Imagawa Yoshimoto untuk mencapai posisi Shogun, berhasil membujuk Himiko untuk meluncurkan serangan pada Asakura Yoshikage di Echizen setelah dia menolak untuk takluk kepada keshogunan Imagawa.

Para prajurit yang telah bergabung dalam pertempuran, selain Nobuna sendiri, adalah 2 penasihat utama, Shibata Katsuie dan Niwa Nagahide.

Dan jenius berbakat, seorang gadis baru, Akechi Mitsuhide.

Ajudan, Maeda Inuchiyo.

Selain mereka, ada sekutu, Matsudaira Motoyasu dari Mikawa.

Dengan semua personil dihitung, kekuatan militer total 30000.

Dan jumlah kekuatan klan Echizen hanya 20000, karena serangan tiba-tiba, tentara Echizen dikalahkan dalam sekejap karena mereka tidak siap.

Pasukan Nobuna menuju kemenangan dan menaklukkan benteng Kanegasaki dan mulai maju pada daerah Konome.

Jarak dari benteng utama Echizen ke kastil Ichijoudani hanya satu langkah.

Namun pada saat ini, saudara laki-laki iparnya (Sebenarnya adalah seorang gadis) dari Nobuna yang bertanggung jawab dari Omi Utara, Asai Nagamasa membelot. Ayahnya, Asai Hisamasa yang memperlakukan klan Asakura sebagai sekutu mereka memenjara Nagamasa dan meraih posisi kepala, dengan ini, jalur mundur tentara Nobuna yang jauh di Echizen telah terputus.

20000 pasukan Asakura di depan.

15000 pasukan Asai di belakang.

Pasukan Nobuna terjebak seperti tikus.

Nobuna memutuskan untuk memberikan perintah yang sulit untuk mundur ke Kyo. Orang yang bersedia untuk menghentikan serangan pasukan Asakura dan melindungi punggung mereka, adalah Sagara Yoshiharu.

Seorang siswa SMA yang mengagumi game Sengoku tapi entah bagaimana datang ke era ini dari Jepang modern.

Bukan Oda Nobunaga, tapi misinya adalah untuk membantu Oda Nobuna mendapatkan dunia. Sementara bertengkar non-stop dan membantu Nobuna, dia dipanggil "Saru".

Pada situasi yang berbahaya seperti itu, dia masih bisa tersenyum menyegarkan.

"Dari pengetahuan game ku, event ini adalah "Retreat of Kanegasaki", jika aku benar-benar orang yang menggantikan Toukichiro-jii-san dan datang ke dunia ini, maka aku pasti akan hidup dan mencapai Kyo dengan Nobuna! Ohohoh?!"

Tiba-tiba, ikat kepala Yoshiharu yang terkena peluru dari arquebus.

"Tidak baik! Jika itu tepat sasaran, aku akan mati!! Uwahhh!"

"Hohoho, sungguh seorang pria ceroboh, yang ditembak mati di kepala oleh sebuah peluru, sungguh membosankan."

Si shikigami, Zenki, yang dipanggil oleh Takenaka Hanbei hanya idiot yang mengambang di langit sekarang.

Meskipun dia tidak terlihat seperti seorang bangsawan, dia adalah orang yang terlihat elegan. Tapi dia bukan manusia dan kepalanya mengungkapkan telinga rubah sesekali. Shikigami adalah semacam ras yang aneh.

"Seorang manusia ceroboh bisa menang, Zenki. Lihatlah, wajah keberuntunganku atau apa?"

"Tidak, Sagara, wajahmu terlihat penuh masalah perempuan. Akan ada beberapa masalah yang menunggu kamu di masa depan."

"Eh? Tentang apa itu? Sebenarnya tidak ada orang yang layak di pasukan ini, iya kan?"

Ninja Matsudaira yang berpakaian hitam, Hattori Hanzou melompat diantara pepohonan sementara pasang matanya selalu menatap Yoshiharu.

"Sagara Yoshiharu. Bukankah kau mengatakan bahwa kau akan hidup dari "Retreat at Kanegasaki" ini tidak peduli apapun? Jika kita kalah di sini, tentara Oda tidak akan bisa lari! Musuh yang mengetahui fakta ini akan menyerang kita seolah-olah hidup mereka tergantung pada hal itu."

"Kau benar, Hanzou, kita tidak bisa tinggal di sini karena sekarang, pasukan utama Oda berhasil mundur! Membiarkan mereka mencapai Kyo dengan aman adalah tanggung jawab kita!"

"Hanya ada 500 dari kita. Jika kita bertemu pasukan utama musuh, kita akan dilenyapkan dalam sekejap."

"Sebenarnya, aku memiliki 50 arquebus dari Juubei. Jika pasukan Asakura mengejar kita, kita bisa memberi mereka pelajaran bahkan jika kita kalah."

"Hanya ada 50 dari mereka, dan kita harus berkonsentrasi pada berlari, tidak ada waktu untuk mereload mereka."

Para prajurit yang berasal dari Kyushu di Provinsi Satsuma selain Yoshiharu semua menyarankan strategi yang tersedia baginya sementara memblokir panah yang mengarah pada punggung Yoshiharu. Mereka benar-benar elit.

"Dalam klan Shimazu dari Satsuma, ada teknik yang disebut "Sutegamari"."

Bahkan selama berlari, ada sejumlah kecil pasukan arquebus menyergap pengejarnya. Tetapi karena ada persyaratan waktu tertentu untuk reload, menembak cepat adalah mustahil. Setelah itu, para prajurit yang telah selesai menembak akan menusuk arquebus mereka di barisan musuh dan berharap untuk kematian cepat. Tentu saja, para tentara tanpa arquebus hanya akan mengambil tombak dan bergerak ke barisan musuh.

Jika mereka melakukannya seperti ini dan 500 orang akan melakukan bunuh diri dengan musuh di jalur gunung ini, musuh yang mengejar akan sangat tertunda dan kesempatan Yoshiharu-dono melarikan diri akan meningkat.

"Untuk melindungi komandan kami, kami para pahlawan tidak akan ragu untuk melakukan bunuh diri dengan musuh. Seorang pengecut akan menggagalkan seluruh rencana, tapi kami pahlawan Satsuma bersatu dalam pasukan Sagara, sehingga tidak perlu untuk khawatir. Ini adalah tradisi klan Shimizu, teknik utama, "Sutegamari"!"

500 tentara. Semua berteriak "Mari kita bertempur, pahlawan Satsuma!" "Kita akan bertaruh hidup kita di atasnya!", Yoshiharu menggelengkan kepalanya sambil berjalan. *Bang* tembakan lain dari belakang hanya melewati telinganya hanya beberapa inci.

"Bajingan! Bagaimana bisa aku membiarkan kalian terbunuh dan aku sendiri melarikan diri! Itu bukan cara Sagara Yoshiharu bertempur! Jangan hanya menyerah pada hidup begitu mudah, kita semua harus kembali ke Kyo!"

"Aku juga harus melawan dengan arquebus itu!" Setelah Yoshiharu mengatakan itu, 500 pahlawan yang terluka semua memiliki ekspresi mereka berubah dan berkata, "Tidak, kau tidak bisa melakukannya, komandan!"

"Komandan mengambil arquebus dan bertarung dengan kami, aku belum pernah mendengar hal seperti itu!"

"Itu sebabnya aku katakan, aku tidak bisa melakukan hal semacam membiarkan kalian dibunuh seperti serangga!"

"Apa yang kau bicarakan? Kami lahir untuk melindungimu!"

"Tolong! Mimpi kami semua dipercayakan pada kamu sekarang!"

"Kami hanya tentara yang tidak berarti, untuk ambisimu sendiri, jangan ragu untuk membunuh kami!"

Mata Yoshiharu mulai kabur dengan air mata sebelum dia selesai mendengarkan mereka dan menyela kata-kata mereka lagi.

"Aku.. akan merasa kesakitan tidak peduli yang mana dari kalian yang mati! Aku ingin melihat Nobuna lagi, meskipun aku ingin... tapi tentara atau putri, bukankah mereka semua manusia? Bahkan jika statusmu rendah, tapi bahkan kalian memiliki keluarga dan teman-teman, kan? Ada orang yang menunggu kalian untuk pulang, kan? Jadi, jangan hanya mengatakan hal-hal seperti "menyerah pada kehidupan"."

Yoshiharu yang lahir di abad ke-21 yang damai tidak terbiasa untuk pembunuhan di medan perang. Tidak, dia tidak akan pernah terbiasa untuk itu.

"Aku tidak punya keluarga... Aku memang mengatakan itu, tapi itu adalah karena era yang berbeda, jadi aku tidak bisa melihat mereka. Tapi kalian berbeda! Jadi... Meskipun sulit untuk dicapai... tapi meski begitu... aku harus membiarkan kita semua mencapai Kyo dengan aman!"

Mendengar kata-kata tulus ini, orang-orang pemberani yang diselimuti dengan perasaan yang tak terkatakan.

"Apa ini, komandan seperti apa ini...!"

"Orang ini tidak seperti seorang samurai sama sekali...!"

"Tapi mengapa... air mata kami tidak dapat berhenti...!"

"kata bagus, Sagara Yoshiharu! Lalu, apa yang kita lakukan kepada tentara besar di belakang?" Kata Hanzou. Menggunakan kekuatan Zenki saat dia mengucapkannya mantra untuk melepaskan kabut di sekitar mereka, namun pasukan Asakura sudah menyerbu semua jalan ke jalur pegunungan yang sempit dan akan ke Yoshiharu dan mereka dalam sekejap.

"Aku akan memimpin skuad arquebus secara pribadi. Menggunakan 50 arquebus yang aku pinjam dari Juubei, kita harus melindungi pasukan utama ketika mereka mundur! Bahkan jika itu agak memaksa, tapi kita tidak boleh hanya kehilangan hidup kita! Kita harus menanggung semua ini pada detik terakhir hidup kita!"

Ya. Mulai sekarang, kita harus bertempur.

Yoshiharu yang telah melarikan diri sepanjang waktu, memutar kudanya dan menembak pasukan Asakura.

"Cepat! Kita perlu 50 orang! Dalam 500 dari kita, apakah ada orang yang terampil dalam menggunakan arquebus?"

"Aku terampil dalam menggunakan tombak."

"Katana untuk aku."

"Aku menggunakan rantai."

"Perangkap."

"Aku menggunakan pukulan."

....Apakah tidak ada seorangpun?

Dalam skuad bunuh diri ini, semua orang percaya diri dalam kekuatan mereka, setiap satu dari mereka adalah pahlawan yang mampu melawan satu dengan banyak.

Tapi juga karena itu, mereka adalah sekelompok orang yang tidak terampil dalam menggunakan arquebus.

"Dengan ini, kita tidak bisa membangun skuad arquebus sama sekali!"

"Ahhh!? Juubei meminjamkan 50 arquebus ini dengan anggun, tapi dia tidak memberiku pengguna arquebus yang terampil?"

"Sagara Yoshiharu! Putuskan cepat, musuh tepat di depan kita!"

"Hmph, meskipun Sagara Yoshiharu adalah kekacauan yang bergelar monyet yang mencintai payudara besar, tapi dia selalu memiliki ide-ide yang bagus. Terutama mereka pengetahuan hambar dari masa depan."

Zenki berkata sementara dia mengambang di atas dan Yoshiharu yang diam, tiba-tiba punya ide melintas di pikirannya.

Arquebus.... Pasukan Oda... Sengoku SLG!

"...AKU MENGERTI! "Tembakan berulang!"

"Tembakan berulang!?"

Para prajurit yang memegang arquebus sudah bertempur. Darah dan jeritan terdengar di lereng gunung.

Yoshiharu menjelaskan rencana tersebut secara singkat.

"Ini strategi yang dipakai pasukan Oda dalam "Batle at Nagashino", itu sangat sederhana! Kelemahan arquebus adalah bahwa itu sangat memakan waktu untuk reload setelah setiap tembakan, sehingga tidak bisa menembak dengan cepat. Sebelum menembakkan tembakan kedua, musuh akan membunuhnya."

"Jadi setelah satu tembakan, para tentara akan menyerbu masuk"

"Kita akan membagi 50 orang menjadi 3 tim, satu yang bertanggung jawab mengisi bubuk mesiu di barel, satu yang bertanggung jawab atas menyalakan itu, tim terakhir yang bertanggung jawab atas penembakan."

Jadi bisa dikatakan, "tembakan berulang" Oda Nobunaga adalah strategi untuk membagi pasukan penembak jitu untuk 1000 satu tim, dan membiarkan orang bersenjata senapan menembak non-stop. Tapi, itu sudah dikatakan bahwa "tembakan berulang" memiliki kekhususan lain, yaitu "Waktu untuk membidik akan dipersingkat karena orang yang menembak dan orang yang mereload adalah berbeda."

"Kita tidak punya siapa-siapa yang bisa menyelesaikan pekerjaan dari reload ke menembak." Yoshiharu menyadari masalah ini dan tiba-tiba memikirkan cara.

"Kita semua akan membantu mempersiapkan senjata untuk menembak sehingga kita dapat membiarkan 50 arquebus ini terus menembak."

"Komandan, dengan ini kita bisa menembak dengan kecepatan 3 kali!"

"Untuk ditembak dengan kecepatan seperti itu, pasukan musuh pasti akan jatuh ke dalam kekacauan."

Di depan mata mereka, pasukan musuh telah mendorong dan menjerumuskan seluruh daerah ke dalam kekacauan.

Tetapi pada jalur pegunungan yang sempit seperti itu, bahkan jika hanya ada 50 arquebus, musuh pasti akan bingung.

Setelah membuat tekad untuk pertempuran, kaki Yoshiharu tiba-tiba mulai menggigil.

"Dengar, Sagara Yoshiharu. Jangan takut tembakan, setelah kamu takut, kamu akan terbunuh."

Zenki yang berada di samping berkata dengan ekspresi gelap.

"Ah, Ahh!"

Jari-jari dan bahu yang telah mengambil alih arquebus semua mulai menggigil.

Harus tidak terpukul oleh musuh.

Ini bukan bermain game!

Jika dia telah berjuang sambil hanya memikirkan dirinya sendiri, maka semangat Sagara Yoshiharu akan hilang di sini.

Tetapi pada saat yang sama hati Yoshiharu mulai goyah, di depannya adalah Nobuna bersinar.

"Saru, apakah harus untuk membiarkan hatimu begitu menderita?"

Hmmm....?

ini tampaknya bukan untuk aku tapi untuk Katsuie....

"Oi Saru, mataku selalu melihat dunia 10 tahun, bahkan 100 tahun setelahnya. Bahkan jika tidak ada yang mengerti kamu, aku akan percaya padamu!"

Ahhh, aku mengerti.

Aku mengerti.

Bagiku, aku selalu tahu kamu benar.

Karena itu, bahkan jika tidak ada yang mengerti kamu, aku pasti akan mengerti.

"Jadi, ketika hatimu sakit, berdoalah, hanya berpikir dari "orang biasa"! Biarkan aku sendiri menderita sakit ini!"

Sialan... Sejak kau lahir, kau telah diselimuti perang tanpa henti dan pertempuran dari negeri ini.

Selain kamu, tidak ada orang lain lagi yang akan membawa perdamaian ke dunia ini lagi, tidak, mereka tidak bisa melakukan itu.

Ini bukan rasa sakit yang bisa kamu tahan!

Aku....

Nobuna. Jika itu untuk melindungi kamu, aku lebih suka....!

"Uwahhhh....!"

Yoshiharu menutup matanya dan menekan pelatuknya.

Peluru yang terbang tidak menyerang musuh.

Skuad arquebus amatir semua buruk dengan senjata mereka.

Bahkan jika itu adalah tembakan jarak dekat seperti itu, tidak satupun dari mereka berhasil memukul musuh.

Tetapi bahkan dengan itu, pasukan depan Asakura yang tiba-tiba diserang oleh arquebus di gunung yang tertutup kabut takut oleh rentetan tembakan yang tiba-tiba.

"Arquebus adalah tembakan tunggal! Sudah ada satu tembakan, tidak perlu khawatir! Serbu!"

Dalam kemeja komandan musuh, dengan sebuah bang! Tembakan kedua Yoshiharu tepat sasaran. Komandan menjerit, "Ba..Bajingan! ....", Pingsan dan jatuh dari kuda.

"Berikutnya!"

Tanpa waktu untuk bernafas, Yoshiharu melepaskan tembakan ketiga.

"It..Itu adalah arquebus multi shot!"

"Seperti yang diduga, klan Oda telah mendapat kiriman senjata baru dari namban."

Dengan hanya ini, pasukan depan dari tentara Asakura dikalahkan.

Rencana Yoshiharu itu bekerja.

"Skuad Hattori, disini!"

Hanzou meraung dan bersama-sama dengan 10 ninja yang lainnya, mereka bergegas ke pasukan Asakura yang bingung depan sambil melemparkan shuriken mereka pada musuh diam-diam, dan kemudian tanpa ampun menghabisi mereka dengan belati mereka. Mereka juga menyebarkan paku di tanah sambil melepaskan lebih banyak asap untuk membingungkan musuh.

Dalam asap, pergerakan sudah sulit, ditambah suara tembakan bergema di sekitarnya, pasukan depan Asakura jatuh ke dalam kebingungan yang lebih dalam.

Pada saat ini.

Tanah bergetar dengan ledakan besar.

Dingin dan tanpa ampun Hattori Hanzou tampaknya telah memicu bahan peledak yang dipasang oleh musuh.

"Sekarang!"

Yoshiharu berteriak, "Semua orang, mundur!", Semua 500 dari pasukan berpaling dari pasukan Asakura dan sekali lagi melarikan diri ke pegunungan.

Awalnya, kecepatan berlari dalam dodgeball di SMA sudah sangat cepat, setelah datang ke era Sengoku dan berlatih di sini, keterampilan menjadi lebih baik dan lebih baik.

"Bagus sekali, Sagara Yoshiharu. Sebelum menyalakan bahan peledak musuh, kamu berhasil mengumpulkan pasukan Asakura bersama-sama."

Tanpa Yoshiharu sadari, Hanzou yang diam-diam berlari di samping Yoshiharu sambil membisikkan pujiannya kepada dia secara tak terduga.

"Hanzou! Itu sedikit terlalu kejam! Ledakan barusan itu meledakkan semua prajurit!"

"Hmph. Hanya dengan itu, kita dapat memperoleh lebih banyak waktu.... Hanya ada satu bom yang tersisa, mulai sekarang, itu terserah kamu untuk mempertahankan hidupmu."

"Serahkan pelarian padaku."

Seperti yang diharapkan dari 500 yang bertekad untuk melindungi belakang Nobuna, meskipun 10% dari pasukan telah jatuh, sisanya mendukung dan bergantung pada satu sama lain dengan kekuatan dan kemauan yang luar biasa.

Untuk mengejar para ninja yang memiliki kecepatan yang sangat baik, semua dari mereka mencoba terbaik untuk berlari dan tidak jatuh kebelakang sama sekali.

Untuk Zenki, itu terlalu sulit untuk berlari, jadi dia terbang di udara.

Di medan perang, sebuah keajaiban terjadi.

Kabut yang Zenki dipancarkan, "tembakan berulang" dari Yoshiharu dan skuad Ninja di bawah komando Hanzou yang digunakan bersama-sama dengan efek yang besar dan mereka telah sekali lagi menghindari serangan sengit dari pasukan Asakura.

Tapi, kontribusi terbesar terhadap keajaiban ini bukan strategi dari "tembakan berulang" yang lahir dari pengetahuan hambar, tapi itu adalah kehendak kekal Yoshiharu "semuanya mencapai Kyo dengan aman", yang memungkinkan para pahlawan untuk memiliki semangat dan loyalitas yang tak tertandingi, tetapi hanya Zenki dan Hanzou yang menyadari ini.

"Musuh masih mengejar kita, kita tidak dapat menunda bahkan untuk satu detik, tetapi masih ada banyak gunung untuk diseberangi di depan kita, jika kita tidak beristirahat, aku takut kita tidak bisa bartahan ke Kyo."

Mendorong dengan kecepatan penuh, Yoshiharu sedang berpikir tentang bagaimana untuk membiarkan teman-temannya memiliki kesempatan untuk beristirahat, dan akhirnya, mereka beristirahat untuk sementara waktu setelah melintasi puncak gunung, di jalan pegunungan yang sempit.

Yoshiharu masih khawatir tentang tentara pengejar. Setelah memutuskan untuk beristirahat, dia berbaring ke daun bambu di tanah dan segera mendengkur.

"Orang ini, adalah sama sebagai rakyat biasa, begitu penuh pembukaan." Zenki tertawa dan berkata, dan para prajurit berkata, "Meskipun dia terlihat seperti seseorang yang sama sekali tidak terbiasa untuk perang, dan cara dia menggunakan arquebus ini agak kikuk, tapi dia adalah komandan yang sangat baik." Semua orang mengangguk senang.

Setelah Yoshiharu beristirahat, dia berdiri dengan perasaan meluap.

"OK! Mari kita lanjutkan! Mulai sekarang, kami memiliki banyak gunung untuk dilalui!"

Sampai sekarang, bahkan tidak satupun dari mereka takut mati dan melarikan diri.

Tapi meskipun demikian, mereka telah kehilangan banyak kawan. Setengah telah kalah selama pertempuran dengan pasukan Asakura, ada beberapa yang berpikir, "Aku tidak bisa membebani komandan karena aku tidak mampu untuk berlari." dan meninggalkan diam-diam.

Si gemuk dengan bulu mata tebal dari Samoa, dia tidak di sini lagi.

"Sialan....! Apakah pria itu mati....!? Sial......!"

Yoshiharu marasakan hati yang diremukan rasa sakit.

Namun meskipun demikian, jika komandan meneteskan air mata di masa kritis seperti itu, moral pasti akan jatuh. Yoshiharu mencoba yang terbaik untuk memberikan senyum pahit.

Dalam kegelapan malam, mereka tiba di sebuah persimpangan jalan.

"Semua orang pergi ke pegunungan, melewati Echizen dan menuju Wakasa!"

Hanzou yang telah mendaki ke tebing gunung, menggerutu.

Langsung setelah ini, Yoshiharu dan rekan-rekannya mulai mendaki gunung.

Tidak peduli siapa, tubuh mereka penuh luka.

Terus terlihat oleh musuh, "Ah, itu komandan musuh!" dan dikecam, wajah dan dahi Yoshiharu penuh dengan darah. Darahnya sendiri dan darah musuh telah bercampur bersama-sama. Yoshiharu sendiri tidak tahu di mana luka itu.

Perutnya kosong, tenggorokan kering kerontang.

Tapi matanya masih tajam, tidak ada tanda-tanda menyerah yang terlihat.

"Semuanya, bisakah kalian semua terus berlari?"

"Tidak ada masalah!"

"Aku masih merasa energik, tidak masalah!"

"Ketika kami merasa buruk, setelah kami memikirkan senyum Hime-sama, keberanian kami didorong seratus kali! Penuh semangat!"

"Kalau begitu tidak apa-apa! Jika kita lari ke Wakasa, musuh tidak bisa mengejar kita, itu sedikit lagi!"

Ohhhh~! Skuad bunuh diri yang berlumuran darah masih tinggi dalam moral, tetapi pada saat ini.

"Tidak baik, Sagara. Tampaknya bahwa situasi telah berbalik memburuk."

Zenki yang biasanya memasang wajah bosan dan malas, mengerutkan kening sambil berbisik kepadanya.

"Apa itu, Zenki?"

"Tsuchimikado dari Wakasa tampaknya berdiri pada pihak Asakura."

"Tsuchimikado? Siapa dia?"

"....Pemimpin Omyouji Jepang. Di masa lalu, dia menyandang nama Abe, sekarang dia dikenal sebagai Tsuchimikado dan melarikan diri dari kekacauan Kyo dan pensiun di Wakasa."

"Mungkin dia adalah super omyouji dari era Heian, keturunan Abe Seimei itu? .... Itu sebabnya aku berpikir kenapa aku tidak melihatnya di Kyo, jadi dia berada di Wakasa!" Yoshiharu mendesah dan berkata.

"Siapa menurutmu Tsuchimikado ini, dia tampaknya ingin kepalamu dan telah membuka penghalang sambil menunggu kita!"

"Ah, sebuah penghalang?"

Hanya ada kegelapan di depanku.... Yoshiharu memicingkan mata dan melihat ke depan.

Di malam yang gelap, ada hanya puncak gunung yang tak terhitung, apa yang dapat dilihat hanya pemandangan semacam ini.

Hanzou telah menambahkan, "Ini sedikit berbeda dari penghalang yang dipasang oleh ninja." dan menggeleng.

Tapi hanya Zenki memamerkan giginya, matanya memancarkan cahaya keemasan saat dia melihat penghalang yang memancarkan cahaya misterius tetapi tidak dapat dilihat oleh orang biasa.

"Hmph. Penghalang tersebut akan ada di atas kita setelah kita mendekat dan menuju ke arah itu."

Pada dahi putih Zenki ada lapisan keringat.

Ini dia.

Omyouji Tsuchimikado.

Tidak menggunakan tubuhnya sendiri.

Tidak dibatasi oleh gravitasi.

Didukung oleh kekuatan yang tidak dapat dilihat.

Mengambang perlahan dari gunung.

"Orang ini....."

"Tsuchimikado?"

"Ya, aku kepala klan Tsuchimikado, Tsuchimikado Hisanaga. Kita harusnya kembali ke Kyo sekarang, tapi jika itu terjadi, haruskah aku mempersiapkan beberapa hadiah untuk tuan baru Kyo, Asai-kun dan Asakura-kun? Malam ini, di sini, kita memutuskan untuk mendapatkan kepala "Saru dari kaln Oda" ini!"

Di depan mereka adalah seorang anak muda berusia tidak lebih dari 10 tahun.

Wajah pucat dan mata dingin seperti boneka. Sebagai seorang omyouji, dia terlihat mirip dengan Hanbei, tapi hati yang sedingin es benar-benar berbeda dari miliknya.

Tapi senyum dingin mengungkapkan keyakinan sepenuhnya pada kekuatannya sendiri.

Orang kecil ini, sepertinya dia tidak biasa, mungkin bahkan bukan manusia. Sungguh seorang anak yang menjijikkan....

Bertindak keren, Yoshiharu menyadari bahwa dia sendiri basah kuyub dengan keringat.

Dalam kenyataannya, Tsuchimikado Hisanaga hanya seorang anak kecil.

Tapi itulah sebabnya dalam tubuh kecilnya, sebuah kekejaman seorang anak kecil tersembunyi di dalamnya.

Kekuatan, sepertinya kekuatannya tak terbatas.

Jadi, dia ingin menggunakan kekuatan ini...

Untuk membunuh musuh-musuhnya.

Seperti bagaimana seorang anak yang kejam merobek sayap serangga yang dia tangkap.

Ini adalah sifat manusia, tidak ada yang memalukan.

Dan itu bukan karena benci.

Mungkin semacam cara kekanak-kanakan untuk menggunakan kekuatannya sendiri adalah prinsip Tsuchimikado Hisanaga.

Jadi....

Hal-hal seperti menghormati kehidupan, memikirkan orang lain.... Untuk Tsuchimikado Hisanaga yang masih seorang anak-anak tapi sudah mencapai posisi pemimpin Omyouji, mereka adalah tidak diperlukan.

*Berdesir*

"Seperti yang diduga, musuh telah bergerak..." Yoshiharu menyadari.

"Seperti yang diduga, mereka berlari ke Wakasa... Meskipun Oda Nobuna yang berkecepatan dewa telah melarikan diri ke Omi, tetapi jika aku menangkap Saru dari klan Oda yang terkenal ini, Asai-kun dan Asakura-kun harusnya sangat senang..."

"Dia masih anak-anak, namun dia memiliki niat untuk membunuh semua orang."

Hanzou melemparkan shuriken, tetapi tidak mengenai tubuh Tsuchimikado Hisanaga yang mengambang.

Seolah-olah ada dunia tak terlihat yang melindungi Hisanaga.

Para pahlawan yang belum mengetahui kerasnya situasi tersebut terengah-engah di samping.

Dan shikigami itu....

Di langit malam, di belakang Tsuchimikado Hisanaga, lebih dari 10 shikigami aneh muncul.

Zenki meraung.

"Hisanaga, Tsuchimikado ini dari kamu hanya anjing yang dikalahkan yang melarikan diri ke Wakasa dari misi melindungi Kyo."

"... Hmph! Si rubah berwajah pria, adalah shikigami, kan? Sebuah shikigami peringkat tinggi yang telah benar-benar berubah menjadi bentuk manusia seperti kamu, aku yang keturunan Abe Seimei dan disebut omyouji jenius, ini adalah pertama kalinya melihat orang seperti kamu. Tapi, apa yang disesalkan adalah bahwa kamu sendirian, kan? Titik terkuat dari shikigami adalah jumlahnya. Tidak peduli seberapa mampu kamu, kamu tidak bisa menang melawan jumlah yang sudah aku panggil!"

"Hisanaga. hal gila apa yang kau bicarakan, mengatakan sesuatu seperti kembali ke Kyoto. Kau pikir ini adalah permainan anak kecil?"

Hehe, bibir merah Hisanaga yang miring ke atas sementara dia tertawa palsu.

"Seorang Omyouji pedesaan seperti Takenaka mungkin telah mengikuti Nobuna ke Kyo. Pemimpin sebenarnya dari para Omyouji, kami klan Tsuchimikado, dan aku, orang yang disebut reinkarnasi dari Koumei, kami sebenarnya tidak ingin gelar tersebut. Jadi, meskipun itu merepotkan, kami masih harus pergi ke Kyoto untuk bertarung dengan Omyouji pedesaan yang bodoh itu.... Takenaka dan aku, hanya siapa yang merupakan Omyouji terkuat, akan dipahami setelah kami telah bertarung dalam pertempuran nyata. Ok, kau mengerti?"

"Kau orang yang mengambang di sana dan yang ada di atasku, tidak bisa Anda berbicara normal di bawah!?"

Yoshiharu melompat dengan marah sambil berkata kepada Hisanaga.

"Ha, tidak peduli bagaimana kau melompat, kau tidak bisa mencapai aku. Apakah kau seorang idiot?"

Tidak ada obrolan lagi yang tidak berguna.

Aku akan menghabisi kalian semua di sini.

Sekeliling penuh dengan kegelapan dalam sekejap....

Berbagai shikigami meluncurkan serangan pada tentara yang telah mendirikan kamp di puncak gunung.

"I..Ib..Iblis telah muncul!"

"Bagaimana kita bisa menang?"

Meskipun mereka adalah orang-orang pemberani yang bisa melawan banyak, tetapi untuk para shikigami yang menyerang mereka dari udara, mereka hanya bisa mengeluarkan teriakan menyedihkan.

Setelah semangat hilang, tidak peduli betapa beraninya tentara tersebut, formasi tempur akan hancur dalam sekejap.

Satu demi satu, mereka tertiup pergi seperti rumput.

"Untuk telah memanggil jumlah ini dari shikigami! Zenki saja tidak bisa menang melawan mereka! Teknik Ninja tidak berguna terhadap para shikigami juga! Tapi, aku tidak akan pernah menyerah!"

Yoshiharu mengangkat arquebusnya.

"Si..Sialan!"

Bahkan jika... Hidupku ditakdirkan untuk berakhir di sini. Aku harus...

Aku harus...

Bertahan sampai menit terakhir ... UNTUK BERJUANG DENGAN NASIB!

Bagian 4[edit]

"Hime-sama. Kita telah memasuki Lembah Kuchiki! Jika kita bisa melalui ini dengan sukses, yang tersisa adalah jalan raya, Kyo tepat di depan!"

Oda Nobuna yang telah meninggalkan Saru, Sagara Yoshiharu, kini menunggang kudanya yang terkenal, "Rigatanakuro" dan melaju melalui jalan pegunungan Wakasa.

Selama waktu ketika mereka keluar dari Kyoto, mereka bergerak penuh kegagahan sepanjang Danau Biwa di jalanan Omi barat. Tapi sekarang, jalan-jalan Omi barat yang penuh dengan tentara musuh. Selain pergi jauh ke pegunungan, tidak ada cara lain untuk melarikan diri.

Dari awal sampai sekarang, mereka telah terus berlari tanpa istirahat atau tidur.

Air mata telah kering.

Hampir tidak dapat bernapas.

Dalam tubuhnya, bahkan tidak ada air di dalam untuk meneteskan air mata.

Menyesal.

Penderitaan.

Rasa sakit yang mengancam untuk merobek dadanya.

Mungkin rasa sakit yang sangat besar ini akan menghancurkan tubuh lemah Nobuna.

Tapi......

Nobuna harus hidup!

Bahkan jika dia penuh luka dari jatuh ke bawah, jika dia tidak bisa kembali ke Kyo hidup-hidup, pengorbanan Yoshiharu akan menjadi tidak berarti.

Jadi, Nobuna menggigit bibirnya dan berpegang pada keyakinannya.

Si tolol yang membuang anaknya, masa depan Nagamasa, ambisi Tenka Fubu Nobuna, masa depan Yoshiharu, Asai Hisamasa! Nobuna sangat marah!

Meskipun dia marah marah, Nobuna memegang memerintah kuda dengan mati-matian sementara dia menangis dan berjuang untuk tidak jatuh dari bagian belakang kuda.

Namun, kemarahan tersebut sudah....

Sampai titik dimana dia tidak bisa bertahan lagi!

"Hime-sama, anda baik-baik? Lembah Kuchiki ini diatur oleh Kuchiki Shinano. Shinano adalah bagian dari klan Asai dan kemungkinan besar akan menghentikan kita dari lewat. Dan rute mundur kita diblokir oleh kastil Kuchiki, tidak ada jalan yang lain selain lewat Lembah Kuchiki."

".....Hime-sama. Tunggu di sini sebentar."

2 pelindung, Katsuie dan Inichiyo keduanya berlari tergesa-gesa ke samping Nobuna .

mereka berdua telah penuh luka juga.

Dari kenyataan bahwa para prajurit garis depan berlari mundur ke sini, jalan ini keluar. Pada saat itu, "Itu adalah putri dari klan Oda!" "Jika tertangkap hidup-hidup, hadiahnya adalah seratus kan, kepalanya sendiri senilai lima puluh kan!" Para prajurit musuh yang matanya menyala dengan haus darah berkerumun pada mereka dari semua sisi.

Tapi, sang tuan Nobuna harus kembali ke Kyo sesegera mungkin. Jika itu tertunda, berita palsu seperti "Nobuna mati" akan menyebar, dan siapa tahu Kyo mungkin berubah. Hanya melarikan diri dari tangan musuh, dan kembali kembali ke Kyo akan memungkinkan tentara untuk berkumpul kembali sehingga untuk melawan Asai dan Asakura. Bahkan jika kemungkinan itu kecil seperti sebutir kacang, kita harus berjuang untuk kesempatan untuk menyelamatkan Yoshiharu...

Karena Nobuna harus kembali ke Kyo sesegera mungkin, dia harus menempatkan fokusnya pada kecepatan.

Sekarang, para ajudan yang melindungi Nobuna sudah paling sedikit.

Apa yang tersisa adalah si pemberani Shibata Katsuie dan anak kecil, Maeda Inuchiyo, yang mengayunkan tombak bambunya yang besar.

Tanpa dua ajudan yang setia ini melindungi dia, kepala Nobuna itu mungkin telah jatuh beberapa kali.

"Hi..Hime-sama"

"....Bernegosiasi dengan Kuchiki Shinano, biarkan dia menjadi salah satu dari kita."

"...pasti."

Nobuna berjuang untuk menjaga dua matanya terbuka, dan bicaranya tidak lagi memiliki udara superioritas dengannya.

"...Dimana Manchiyo dan sisanya?"

"Untuk memungkinkan pasukan paling belakang untuk mundur dengan aman, Nagahide adalah membuka jalan untuk mundur ke pegunungan, Mitsuhide dan Motoyasu membantu juga."

"..... Dearuka. Itu sedikit tidak perlu..."

"Hime-sama! tidak perlu? Setiap orang berjuang untuk hidup mereka untuk tidak membiarkan Saru mati! Tolong naikkan semangat Anda! Hime-sama!"

"......Itu... munafik. Sekarang Saru ditinggalkan dan mati... Apa semua orang lakukan adalah sia-sia."

"Hime? Ap..Apa yang terjadi pada Anda? Ini tidak seperti Anda, Hime!"

"Oi, Riku... Ketika Ayah jatuh sakit, bukankah dia memanggil banyak biarawan untuk melakukan ritual untuk berdoa?"

"Y..Ya? Ada hal seperti itu, tapi...."

"...para biarawan itu melantunkan mantra yang tidak berguna, pada akhirnya, Ayah tidak bisa menjadi lebih baik. Mereka datang untuk melakukan ritual-ritual itu karena kami khawatir tentang penyakit ayah. Yang ingin aku katakan adalah ini. Para biarawan menggunakan psikologi yang lemah ini pada kita untuk mendapatkan uang mereka.. Jadi aku, mengunci mereka di aula dan membakar mereka semua bersama-sama. Aku benci penipu, mereka tahu bahwa ritual tidak akan memungkinkan Ayah menjadi lebih baik, namun kita masih mengijinkan mereka untuk datang.... Artinya, kemunafikan.... "

"A..An..Anda benar, Hime-sama. Pada..Pada saat itu ketika aula terbakar, tidak ada yang berpikir untuk menyelamatkan mereka!"

"Pada saat itu, Hime-sama benar-benar marah... seperti raja iblis keenam...." Kata Katsuie.

"...Pemakaman ayah benar-benar tidak perlu juga. Orang mati diubah menjadi abu. Hal-hal seperti rasa sakit atau penderitaan, perasaan seperti itu akan hilang. Kita mengadakan pemakaman, membiarkan para biarawan itu manyanyi, semua orang menangis di lantai, pada akhirnya, itu semua untuk kita... Kita dengan wajah sedih... Untuk orang yang sudah mati, omong kosong apa gunanya itu? Jadi aku, seperti seorang berandalan, bergegas ke pemakaman ayah dan membuat kekacauan besar..."

"....Dan Saru yang mundur? Aku sudah tahu bahwa mereka tidak akan kembali.... Ah. Kita membiarkan mereka melindungi belakang kita... Dalam kenyataannya, kita memerintahkan mereka untuk "mati"..... Dan kemudian kemunafikan kita membuat jalur mundur bagi mereka. Itu hanya upaya untuk memuaskan diri kita sendiri, seperti sebuah pemakaman. Benar-benar, begitu menggelikan.... Tapi... Tapi, orang yang memerintahkan Saru untuk "mati" .... bukan Manchiyo... tapi, AKU..... Uhh, uhhhhh"

Aku sempat berpikir bahwa awalnya, air mata itu sudah kering.

Tapi... mereka masih mengalir turun.

Dari kedalaman mata... kedalaman jiwa, air mata tampaknya diperas keluar.

"Ahh, Hime-sama... Hime-sama menjadi orang asing dan asing! Hime-sama, kenapa?"

Katsuie menangis dengan panik.

Pada sisinya.

*Boom*

"...Hime-sama, tolong sadarlah."

Inuchiyo memberi pukulan keras pada Nobuna.

"...Menangis tidak berguna. Jika Hime-sama mati, pengorbanan Yoshiharu dan pasukannya akan menjadi tidak berarti!"

"Ke..Ke..Ke..Ke..Kenapa, Inuchiyo!?" Katsuie berteriak.

"....Inuchiyo...? Ap..Apa yang aku lakukan...? Tempat ini adalah... Dimana itu...?"

"...Ini adalah Lembah Kuchiki. Kita harus bernegosiasi dengan Kuchiki Shinano sekarang."

"Y..Ya."

"...Hime-sama. Yoshiharu masih hidup. Saat ini, kita harus percaya kepadanya. Nagahide dan sisanya adalah sama, kita harus percaya pada mereka. Mereka melakukan pekerjaan yang berisiko untuk membuka jalur mundur untuk Yoshiharu sambil mereka sendiri, mundur. Dan orang-orang yang mengajukan diri untuk melindungi kita dengan Yoshiharu, para tentara yang kita bahkan tidak tahu nama mereka, Hime-sama tidak boleh begitu kejam sekarang!"

Ah, Nobuna memandang pada para ajudannya ini saat dia membuka matanya.

Yoshiharu, aku tidak bisa meninggalkan Yoshiharu sendiri di medan perang.

500 tentara yang digerakkan oleh loyalitas Yoshiharu, untuk Yoshiharu, dan untuk Nobuna, mereka telah melanjutkan semangat dari skuad bunuh diri. Kebanyakan dari mereka adalah tentara bayaran, mereka bisa melarikan diri atau mengkhianati kita...

Aku khawatir pada Saru... Saru melemparkan hidupnya untukku, namun aku sudah lupa semua tentang mereka! Lupa pentingnya hidup mereka....

Nobuna, untuk tidak membiarkan Inuchiyo dan Katsuie khawatir untuk dirinya sendiri bahkan lebih, mengungkapkan senyum.

"...Terima kasih, Inuchiyo. Ap..Apa yang telah aku lakukan. Ya, bagaimana bisa Saru mati begitu mudah? Aku harus, aku harus menendang pantat mereka, membiarkan mereka menghindari pasukan Asakura, dan bersembunyi di pegunungan dalam rangka untuk melarikan diri!"

"....*mengangguk*"

"Sebagai komandan, gimana bisa aku menangis di sini seperti ini. Maaf, Inuchiyo. Setelah kita mencapai Kyo, aku akan memberikan kalian semua Uiroumochi."

".....*angguk*angguk*"

"Hime-sama telah terbangun! Inuchiyo! Dan Saru, aku tidak harus membiarkan orang seperti kamu khawatir untuk Hime-sama... Jelas tidak!"

"...Inuchiyo juga, akan mengambil tombaknya untuk menyerang setelah Yoshiharu kembali. Untuk menangis dan mati karena melindungi belakang kami, itu bukanlah gaya Yoshiharu!"

"Ok...! Tekad ini jarang terjadi, Inu-chan! Mari kita mencoba yang terbaik untuk Saru!"

"...Hancurkan musuh!"

Katsuie dan Inuchiyo yang menyemangati Nobuna, sementara Nobuna menahan air matanya dan mendesah.

"Mereka tidak menangis bahkan sekali sejak kita melarikan diri dari kastil Kanegasaki... Sebenarnya, Riku dan Inuchiyo sedang merasa sangat sedih bahwa mereka ingin menangis keras-keras... namun mereka menahannya untuk aku. Untuk tidak membiarkan aku menjadi lebih sedih lagi... Bagaimana bisa aku begitu lemah..."

Dorongan lain untuk menangis mengalir di hatinya, tapi Nobuna memaksanya tenggelam.

"Aku sudah memutuskan. Sebelum mencapai Kyo dengan aman, aku tidak akan meneteskan air mata yang lain!"

Sebuah sumpah menyengat di dalam hatinya, dengan tangannya menghalangi sinar matahari, dia memandang kastil Kuchiki.

"Lembah Kuchiki... benar-benar seperti seorang ninja bersembunyi di sisi Kyo. Aku takut itu tidak akan mudah untuk melewati, Inuchiyo?"

"...Takut. Lembah Kuchiki adalah daerah evakuasi untuk berbagai shogun Ashikaga, tempat yang sangat istimewa. Tidak peduli siapa, jika mereka mencoba untuk melewati dengan paksa, pihak lain akan melancarkan serangan."

"Dearuka. Sekarang benar-benar waktu untuk kekuataan."

"Tapi, siapa yang harus kita kirim untuk bernegosiasi dengan Kuchiki Shinano, aku tidak tahu orang ttersebut, Inuchiyo?"

Kata Katsuie.

"...Tidak membiarkan Inuchiyo pergi."

"Jika Nagahide atau Mitsuhide ada di sini, aku akan membiarkan mereka pergi, haruskah aku menunggu mereka untuk kembali?"

"Tidak ada yang bisa dilakukan, Riku. Kuchiki Shinano milik klan Asai, kan? Jika demikian, kita tidak tahu kapan mereka akan menyerang kita, hanya menyelinap masuk itu terlalu berbahaya."

Dan, kita perlu terburu-buru kembali ke Kyo, dan mengumumkan kepada dunia, "Aku, Oda Nobuna masih di sini.", mengumpulkan kembali tentaraku... Dan aku harus buru-buru dan mengirim bala bantuan untuk Saru... Kata-kata ini ditelan Nobuna dengan susah payah.

"Y..Ya! Tapi kalau aku utusan tersebut, aku kemungkinan besar akan mengacaukan segalanya... Aku, aku tidak nyaman dalam negosiasi. Ketika aku sedang berbicara dengan Kuchiki, apa yang akan aku lakukan jika aku membunuh dia karena hasrat mendadak, Hime-sama? "

"Hmph... Apakah kau bodoh, Riku? Situasi kita saat ini berlari ke depan sepanjang waktu. Jika yang kita lakukan adalah untuk mengatakan hal-hal seperti itu, maka kita tidak akan pernah bisa melarikan diri. Seolah-olah kita yang mencekik diri kita sendiri!"

"Ah, aku mengerti! Wa, aku benar-benar menyesal... Sirkuit otakku singkat barusan...."

"Otak... Sirkuit pendek?"

"Itulah yang Saru katakan, Hime-sama. Meskipun aku tidak benar-benar memahami maksudnya, tapi itu pepatah ketika aku menjadi bodoh. Tampaknya berarti bahwa aku bersikap bodoh, atau arus listrik tidak dapat mengalir... Aku mulai marah ketika berbicara tentang ini! Saru bajingan itu!!"

"Sungguh gaya seperti Saru."

Inuchiyo memiringkan kepalanya kiri ke kanan...

Tapi ini bukan tentang mengikuti situasi, tetapi seolah-olah dia adalah introvert pintar yang mencoba untuk mengungkapkan bahwa itu tidak berguna untuk mengirimkan utusan.

"Jika perlu banyak kemampuan bahasa, maka biarkan aku pergi. Ok, aku akan langsung bernegosiasi dengan Kuchiki Shinano!"

Nobuna telah memutuskan dan hendak berpacu pergi pada kudanya.

"Tidak tidak tidak tidak tidak, Hime-sama! Jika Anda melakukannya, masalah akan menjadi lebih buruk! Anda seperti ngengat yang terbang menuju nyala lilin, Anda tidak akan kembali!"

"...Jelas tidak. Hime-sama mungkin memiliki kemampuan bahasa yang baik, tetapi kata-kata Anda sering keras dan egois, jika Anda memprovokasi pihak lain, masalah akan menjadi lebih buruk."

Katsuie dan Inuchiyo bergegas ke depan untuk menghentikan Nobuna.

"Tapi, hanya saja siapa yang akan pergi dan bernegosiasi?"

"Hmmm..., maka biarkan aku pergi."

Di dalam semak-semak...

Mengenakan pakaian cina, kulit kecokelatan, duduk tegak dan membusungkan dadanya, seorang wanita perlahan-lahan mendekati mereka.

"Hisahide?"

"....Matsunaga Danjo."

Matsunaga Danjo Hisahide.

Juga dikenal sebagai, "Venomous Scorpion."

Seorang pelaku memberontak yang telah menjerumuskan Kyo ke dalam keadaan kacau.

Membakar Buddha besar dari Nara, meracuni tuannya dan klan Miyoshi, menyerang Ashikaga Yoshiteru dan menghancurkan Keshogunan Ashikaga di antara legenda gelap lainnya, bunga beracun yang mekar di era Sengoku.

Menggigit pipa tembakau yang panjang, wajahnya mengungkapkan senyum memikat saat dia melihat tatapan terkejut Nobuna dan yang lainnya.

"Darimana kau untuk waktu yang lama seperti ini? Bukankah kau lari?"

"...Orang ini muncul disini secara tiba-tiba sangat aneh, dia mungkin akan melakukan sesuatu yang mengkhianati Hime-sama."

"Hehe. Ya, kalau aku mengkhianati Nobuna-sama hari ini, maka aku akan mendapatkan kembali hak untuk mengontrol Kyoto lagi. Apa yang Anda pikirkan, Nobuna-sama? Jika aku membantu Anda untuk bernegosiasi dengan Shinano, kemudian... membelot pada Asai dan Asakura."

Kau bajingan~! Katsuie memelototinya, sementara tangannya memegang pedangnya erat-erat, saat ini, Nobuna menghentikan Katsuie.

"Danjo! Aku akan menyerahkan itu kepada kamu. Tidak peduli apa, aku harus hidup dan kembali ke Kyoto! Kamu harus cepat, cepat! Aku mengandalkan kamu!"

"Hime-sama! Bagaimana Anda bisa mempercayai seseorang seperti dia!? Seseorang seperti dia...!"

Sekali lagi, Katsuie dihentikan, Nobuna dan Hisahide saling memandang dan mengangguk.

Terhadap gadis yang jahat itu, Oda Nobuna yang "Viper" Saitou Dousan mengatakan menyayangi, dia tampaknya sangat tertarik entah bagaimana.

Merebut Mino, Dousan yang sedang berjuang untuk menyatukan dunia dengan menggunakan perdagangan, untuk Nobuna yang mengaku "Tenka Fubu", Dousan seperti seorang guru, ayah kedua.

Dia yang telah melanggar tradisi lagi dan lagi, untuk Matsunaga Danjo Hisahide, Nobuna yang tak disukai oleh ibunya karena dia tidak mengikuti tradisi itu hampir sama... Orang bahkan dapat mengatakan bahwa Nobuna akhirnya bertemu dengan seorang figur "seperti ibu" untuk pertama kalinya.

"Nobuna-sama? Sekarang, kalian adalah danjo yang mengendalikan Kyo. Oda Nobuna Danjo-sama, sekarang ini, aku hanya bayangan yang bekerja di bawah Anda."

"Cukup. Danjo adalah Danjo. Kau hanya harus memanggil aku "Nobuna"."

"Ok, aku tahu itu adalah posisi yang diberikan kepada Anda oleh Gose, maaf. Tapi aku benar-benar suka orang-orang itu."

Setelah terdiam sejenak, dia menyipitkan matanya, sambil tertawa dan meluruskan tubuhnya, Hisahide mulai berpacu pergi menuju kastil Kuchiki.

"Apa yang beruntung adalah, pihak lain masih belum matang. Itu akan segera bahwa kita dapat menghubungi Kuchiki Shinano."

Menggunakan lidah yang panjang dan merahnya sendiri untuk menjilati bibirnya, Hisahide yang dikenal sebagai wanita jahat mengungkapkan ciri khas senyum kegelapan.

Sampai sekarang, senyum wanita jahat ini telah meracuni diri berapa banyak orang, siapa yang telah melihat semuanya....

Katsuie menggigil.

Dengan wajah yang berasal dari darah dari wilayah barat jauh di dunia, kecantikannya yang tampaknya tidak seperti seorang manusia, dan pada saat yang sama, dapat dikatakan sangat menakutkan.

"Ahhh... Oi Inuchiyo, itu bukan berarti aku tidak keberatan. Mengapa Hime-sama bersekutu dengan iblis seperti itu?"

"...Ah... tidak mudah untuk dikatakan."

"Untuk menggunakan perut itu sendiri sebagai umpan untuk kalajengking berbisa dan ular. Dunia benar-benar tidak memiliki hewan yang baik."

"...Anjing, adalah hewan yang baik."

"Oioi, kau dengar, Riku?"

"Aku... aku minta maaf!"

"Saat ini, semua yang bisa kita lakukan adalah untuk mempercayakan nasib kita pada Danjo, Danjo pasti tidak akan mengkhianati aku." Nobuna menganggukkan kepalanya.

Bagian 5[edit]

"Ah, Ahh, bukankah ini Matsunaga Danjo!? Kulit kecokelatan tersebut, seperti yang diharapkan dari seorang prajurit yang berpengalaman bagus." Di kastil Kuchiki, orang yang bertemu dengan dia adalah Kuchiki Shinano, sebagai pemilik kastil, dia sangat muda.

Sebuah tempat ketika membedakan orang pensiun, dia yang lahir di Kuchiki, untuk seorang prajurit Sengoku, bentuk tubuhnya sangat kurus.

"Hehe. Aku lahir dengan warna kulit ini. Di medan perang, aku tidak menerima cedera apapun, jadi aku mempertahankan penampilan mudaku."

Senyum memikat dan dada besar yang terungkap dari pakaiannya telah membuat Shinano sangat bingung.

Kipas itu dibuka dalam sekejap sementara Shinano mengungkapkan senyum takut.

"...Ok, aku pernah mendengar Matsunaga Danjo yang paling jahat dari orang-orang yang telah menghancurkan keshogunan Ashikaga dan membakar great Buddha di Nara, tapi sekarang, kamu tidak cukup sama."

"Aku hanya seorang rakyat biasa di Kyo, tidak banyak yang bisa dibicarakan."

"Meski begitu, aku tidak bisa menyetujui permintaanmu."

"Oi, aku bahkan belum mengatakan apa-apa."

"Aku telah menerima laporan yang mengatakan bahwa Oda Nobuna telah berlari dari Echizen ke sini? Jangan berpikir bahwa kamu dapat melewati Lembah Kuchiki seperti ini begitu saja."

Itu tidak mungkin, Kuchiki Shinano mengungkapkan ekspresi seperti itu.

"Aku tidak ingin membiarkan Oda Nobuna berpikir bahwa aku miliknya. Setelah dikhianati oleh klan Asai dan secara bertahap tenggelam terlupakan, jika aku membiarkan dia untuk kembali ke Kyoto, Asai dan Asakura akan menyerang Kyo bersama-sama, dan dia tidak akan berlangsung sebentar."

"Kamu salah."

"Matsunaga Danjo. Jangan bilang kamu berpikir bahwa Asai adalah pengkhianat keji dan Oda Nobuna adalah yang benar? Kamu menghancurkan shogun Ashikaga, dari seorang wanita yang jahat seperti kamu mengucapkan kata-kata munafik seperti itu, aku tidak bisa mempercayai Oda Nobuna."

"Aku percaya bahwa Oda Nobuna adalah kuat, jangan bilang kamu berpikir sebaliknya?"

"Oda Nobuna sudah kalah."

"Tidak, menang dan kalah adalah hal-hal umum untuk prajurit. Selama tinggal seseorang masih hidup, dia dapat sekali lagi bangkit. Apa yang dibutuhkan orang yang menang pada akhirnya adalah tekad, tekad untuk tidak pernah menyerah."

"Tekad Asai dan Asakura adalah tidak cukup, tapi tekad Nobuna?"

"Ya."

Wajah Hisahide mengungkapkan senyum lembut sambil dia melirik ke mata Shinano.

"Mari kita tinggalkan diskusi ini untuk lain kali, Danjo-dono, kita akan segera tahu bagaimana untuk melanjutkan di masa depan. Bagaimana dengan secangkir teh?"

"Hehe, terima kasih banyak."

"Pada saat ini, haruskah aku membunuh Matsunaga Danjo... atau...." Sementara hatinya sedang berjuang, ekspresi gelisah Shinano terungkap di wajahnya.

Di sisi lain, Matsunaga Hisahide telah memutuskan sebuah rencana untuk memasuki kastil Kuchiki.

Jika Kuchiki Shinano berani mengatakan tidak, maka kalajengking sejati akan menunjukkan dirinya, banyak boneka menggunakan api merah akan mengelilingi seluruh kediaman Kuchiki...

"Untuk aku sekarang, untuk bisa menerima seseorang seperti aku, Nobuna-sama benar-benar seorang gadis manis. Jika kau mengkhianati gadis kecil ini dan menyebabkan kekalahannya sementara kau sendiri hidup seperti pengecut, pada waktu itu, aku akan membunuh semua yang berdiri di jalanku... Jika kau berani mengatakan "Tidak", tidak peduli berapa tahun, berapa dekade, aku akan membunuh semua orang di lembah ini, tidak, semua binatang, tanaman, semua dari mereka, tidak seorangpun akan dibiarkan hidup."

Hati Hisahide tergerak.

Cintanya, kebenciannya yang tidak sesuai dengan wajahnya, Hisahide tampaknya memiliki perasaan yang jauh lebih dari orang Jepang normal.

Menghadapi senyum palsu seperti itu, niat membunuh yang gelap dan besar yang memancar kemana-mana dari dia, Shinano muda mundur dalam sekejap.

"Shinano-sama? Ijinkan aku menyiapkan teh?"

Shinano menelan ludahnya.

"Kau, jangan bilang, kau ingin meracuniku?"

"Hehe, itu disesalkan, tapi aku sudah diminta oleh Nobuna-sama untuk tidak meracuni setiap penasihat. Saat ini, dalam beberapa cara, kamu mungkin masih penasihat Nobuna-sama atau anak buah Asai, jadi aku tidak dapat sekasar itu pada kamu."

"Apakah kau mengancam aku? Aku.. Aku bukan orang yang begitu mudah diintimidasi."

"Tenang, tidak ada racun apapun."

Pertama, Hisahide menggunakan sentuhan sendiri untuk menjilat teh.

Bahwa lidah merah lembut, menjilati cangkir seperti invertebrata lembut.

Sekali lagi, Shinano menelan ludahnya, tapi, kali ini, makna dari itu berbeda.

Otaknya mati rasa.

Di ruangan ini, tidak tahu kapan, aroma yang aneh... Sebuah aroma yang Shinano belum pernah dikenal sebelumnya, aroma manis mengisi ruangan.

"Shinano-sama, jangan bilang kau tidak percaya padaku?"

"Me..Meracuni seseorang terlalu mudah, cangkir itu mungkin memiliki sesuatu yang tersembunyi di dalamnya, bagian yang kau jilati mungkin tidak memiliki racun, namun sisanya akan memiliki, benarkan?"

"Hehe, jika demikian, aku akan menunjukkan, bukti bahwa sisa dari itu tidak diolesi dengan racun."

*Jilat*

*Jilat*

Mata Hisahide menyipit saat dia melirik mata Shinano, menempatkan cangkir teh pada telapak tangannya, dia menjilat semua sisinya.

Tubuh yang sangat memikat iti, Shinano sudah terengah-engah, seluruh tubuhnya panas dengan gairah.

"...Aneh... Seperti perasaan aneh... Wewangian ini...?"

"Hehe, *jilat* Ok, seperti ini, tidak ada masalah menyentuh setiap sisi cangkir teh tersebut, aku sudah menggunakan lidahku sendiri untuk membersihkan semuanya. Tapi jika kamu berpikir air liurku adalah beracun, maka hidupmu akan berada dalam bahaya."

"...bi..bisakah air liur manusia beracun?"

Tangan Shinano yang menerima cangkir teh Hisahide tanpa sadar.

Cangkir teh... Hisahide yang diisi dengan air liur memikat.

"Tidak .. Tidak beracun... Tidak... aku harusnya mengatakan ... Ini harum ... ini... rasa ini harum...?"

"Ayo. Lakukan sesuatu, karena aku adalah kalajengking. Ah... Hahaha."

Shinano tidak bisa lagi mendeteksi perilaku aneh Hisahide.

Hisahide basah dengan keringat, sementara dia terengah-engah.

Di antara lembah yang dalam dari payudaranya, keringat mengalir melalui mereka.

Tapi, itu aroma yang tampaknya mati rasa otak...

Shinano mulai akan menggila.

Minum... teh...

Meminum air liur yang Hisahide ditinggalkan, cairan yang sangat harum itu.

Pada saat itu.

"Begitu..Begitu menyegarkan ... Begitu..Begitu nyaman. Teh yang menakjubkan, ini adalah pertama kalinya aku meminum itu..."

Air liur melimpah Shinano yang menetes setetes demi setetes ke tanah sambil dia tertawa keras.

"...Dan..Danjo... Se..Sekarang aku berpikir tentang hal itu... Ini..Ini tidak seperti aku tidak bisa setuju dengan kamu... ha...Hahaha."

Hisahide berbaring, membiarkan pakaiannya jatuh dari bahunya, tangan yang lain menggoyangkan kipas sambil tersenyum seperti seorang gadis kecil.

"...Aku..Aku tidak bisa bertahan lagi. Ah... Ahhhh. Ayo... Datang dan peluk saya, jika kamu memeluk aku, membiarkan Nobuna lewat... adalah... tidak masalah, kan? Haha!"

"...Hehehe, itu kehormatanku."

"Kulit coklat gelap dari orang asing, haha...! Sekarang yang aku melihat itu, begitu indah... Begitu indah...!"

"...Lalu, Shinano-sama? Silakan memulai, pada mimpi indahmu yang tak pernah berakhir."

Bibir Hisahide memberinya ciuman ringan di telinga Shinano, dan tiba-tiba sesuatu tampaknya masuk

"Ah, Ahhh, apa ini... telingaku...!"

"Hehe... Kamu, sudah menjadi salah satu bonekaku."

Ahhhh!

Di telinga Shinano, cairan panas disuntikkan dalam sekejap.

Hisahide meninggalkan sisi Shinano sambil tertawa keras.

"He, hehehe. Untuk orang seperti kau yang tidak tahu apa-apa untuk memelukku, kembali setelah 10 tahun. bermain-main denganku dalam mimpimu!"

"...Ap..Apa yang kau lakukan... Pelacur!"

Dalam sekejap, Shinano kembali ke akal sehatnya.

Aroma aneh ini... Dan air liur yang Danjo oleskan ke cangkir teh... Sialan, aku jatuh ke trik Danjo!

"...Jangan bilang, kau berencana untuk menjaga racun di mulutmu dan kemudian mengoleskannya pada cangkir teh...? Dan berjudi bahwa aku akan jatuh untuk itu...! Hmph, menarik. Ahhh..., tapi aroma ini, aroma apa ini yang seperti buah busuk...?"

Dan, kembali sadar yang tiba-tiba ini padam seperti api yang dipadamkan.

Tiba-tiba, Shinano memiringkan kepalanya seperti sebuah boneka.

"...Ok, aku mengerti. Aku akan membiarkan Oda Nobuna untuk lewat. Dan pada saat yang sama, melindunginya dalam perjalanan ke Kyo. Aku, Kuchiki Shinano, akan menjadi kawan dari Oda Nobuna dari sekarang, boneka klan Oda. Ahahaha...hahahaha!"

Pada saat yang sama, Hisahide yang telah menghirup racun yang sama tertawa.

"Ini suatu kehormatan, suatu kehormatan." Untuk korbannya yang baru saja jatuh dalam triknya, dia membuka tangannya dan membungkuk.

Bagian 6[edit]

"Nobuna-sama, semuanya dalam kendali kita, Shinano telah setuju untuk mengatur penjaga untuk mengirimkan anda kembali ke Kyo."

Katsuie dan Nobuna terkejut saat melihat satu sama lain.

Siapa yang bisa mengira itu... Siapa yang bisa mengira bahwa dia bahkan bisa mendapatkan tentara dari Shinano sebagai pengawal, sungguh hasil yang tak terduga.

Hanya saja bagaimana Matsunaga Hisahide berhasil untuk membujuk Shinano?

Dan, mengapa Hisahide terasa sangat aneh, sebuah aroma yang tak terlukiskan ada di udara.

Ah.... Katsuie tiba-tiba berteriak.

"Ka..Ka..Kau, jangan bilang, kau melakukan sesuatu yang menjijikkan, sehingga membiarkan Shinano bergabung dengan pihak kita?"

"Hehe. Aku tidak melakukan sesuatu yang menjijikkan. Aku..bukan seorang wanita hina seperti itu, paling banyak, aku hanya melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan, hehe, hehehehe."

Ahhhh... Katsuie terkejut.

Iblis... Wanita iblis...!

"Hi..Hime-sama! Danjo, kita tidak bisa membiarkan dia mengikuti kita, jika dia melakukan sesuatu yang buruk, dia tidak akan mengakuinya pula!"

"Sekarang bukan waktu untuk mempertimbangkan hal seperti itu, Riku. Sekarang, dengan kecepatan penuh menuju ke Kyo! Dengan penjaga ini, kita tidak lagi takut setiap prajurit mengejar!"

Inuchiyo menunduk dalam-dalam.

Bagian 7[edit]

"Tidak baik, kita telah ditemukan, tiarap sekarang!"

Ahhhhhhh...!

Tentara shikigami masih mencari Yoshiharu dan kelompoknya.

Yoshiharu dan yang lainnya telah bersembunyi di semak-semak dan di atas kepala mereka, sejumlah besar shikigami yang terbang di sekitar.

Bentuk kehidupan kecerdasan yang rendah ini mengambang di udara seperti burung pemakan bangkai mencari prajurit yang mati.

Sejak saat itu, Yoshiharu dan sisanya dikejar oleh shikigami dan pasukan Asakura, sementara bersembunyi dari warga desa dan prajurit lokal yang mencari para prajurit yang melarikan diri.

Pada titik ini, para rekan yang tersisa kurang dari setengah.

Setengah dari mereka, entah dibunuh oleh tentara pengejar atau jatuh akibat luka berat.

Penglihatan Yoshiharu dan yang lainnya mulai kabur, mereka sudah begitu lelah sehingga mereka tidak tahu apakah mereka masih hidup atau tidak.

Setiap orang tidak punya kekuatan yang tersisa untuk melanjutkan.

"...Apakah itu siang... atau malam? ...Dimana ini, Hanzou?"

"Perbatasan antara Wakasa dan Omi Barat, dekat Mizuzaka kai."

"Sialan... Kita hanya mencapai pintu masuk Omi? Ini masih jauh dari Kyo."

Sejak saat itu ketika Tsuchimikado Hisanaga mengelilingi mereka dengan penghalang, Yoshiharu dan setengah yang tersisa melepaskan tembakan dari arquebus dekat tengah malam.

Mengapa ada suara tembakan arquebus? Para shikigami benci suara seperti itu. Sebuah shikigami tingkat tinggi seperti Zenki mampu menahan ketakutan rasional, tetapi shikigami tingkat rendah ini tidak bisa menyembunyikan rasa takut mereka terhadap arquebus tersebut.

Di masa lalu, Zenki telah mengatakan kepadanya kelemahan shikigami, Yoshiharu menyadari itu tanpa sadar atau kebetulan.

Mungkin, arquebus yang Yoshiharu dan sisanya miliki mungkin cukup untuk menakut-nakuti para shikigami Tsuchimikado itu.

Mari kita lakukan! Yoshiharu memimpin sisa skuad 40 bersenjata senapan dan menembak bersama di langit malam.

Para shikigami melarikan diri, dan selama periode mereka panik, dengan beberapa keajaiban, Yoshiharu dan sisanya berhasil mematahkan penghalang dan mereka memulai pada pelarian mereka kembali ke Kyo.

Tapi Tsuchimikado yang memiliki pandangan pada kepala Yoshiharu adalah sangat gigih.

Seolah-olah itu akan menggores pada harga dirinya sendiri, dia mengejar Yoshiharu.

Dan Yoshiharu dan gengnya sudah menggunakan sisa amunisi.

Jika mereka tertangkap oleh para shikigami lagi, tidak ada cukup serbuk mesiu untuk tembakan lain.

Dan, dalam kasus sekenario terburuk, jika para shikigami yang mengejar ketinggalan dengan mereka di jalur mundur yang Niwa Nagahide buka bagi mereka, mereka tidak punya pilihan selain untuk pergi ke jalur pegunungan yang penuh binatang berbahaya.

Sementara mereka bergerak perlahan, ada banyak yang gugur.

"Sekarang adalah waktu untuk memutuskan pemenang."

Menurunkan wajahnya, Yoshiharu melambai pada Zenki, Hanzou dan perwakilan dari pasukan, mereka berkumpul untuk diskusi. Orang-orang yang melarikan diri dengan mereka sudah menampilkan kekuatan yang jauh melebihi yang dari manusia normal karena mereka bahkan tidak bisa meluruskan tubuh mereka.

"Kita benar-benar tak berdaya menghadapi Wakasa Tsuchimikado. Jika hal ini berlangsung, kita semua akan dilenyapkan. Apakah ada yang punya ide yang bagus?"

"Iblis-blis itu, tidak peduli bagaimana kita melihatnya, kita tidak bisa menang melawan mereka... Jika kita dapat menggunakan tombak dan menusuk dengan liar di langit untuk menakut-nakuti mereka..." Para prajurit memeluk kepala mereka sambil berkata.

Seseorang yang mampu memukul para shikigami yang terbang dengan arquebus, tidak ada siapapun di pasukan tersebut.

Menakut-nakuti mereka dan melarikan diri, meskipun mereka ingin melakukan hal ini, amunisi yang tersisa tidak banyak, mereka harus menembak untuk membunuh bagi mereka untuk melarikan diri.

Jadi bisa dikatakan, solusi yang tersisa adalah untuk bertaruh segalanya pada arquebus mereka, tetapi jika mereka menghabiskan amunisi tersebut, semua orang akan mati.

"Maafkan aku, Komandan! Otak kami tidak berguna, dan kami tidak tahu apa yang harus dilakukan!"

"Jika hal ini berlangsung, komandan dan Hime-sama tidak bisa bertemu lagi."

"Kalian, jangan mengatakan hal-hal seperti itu lagi! Sekarang ini, kita harus mendapatkan apa yang tersisa dari kita untuk kembali ke Kyo! Jangan pernah... Jangan pernah melakukan pengorbanan lagi!"

"Yoshiharu-sama, jangan berkecil hati!"

"Ya! Dengan Anda berpikir tentang kami, kami puas. Tapi pada akhirnya, Anda berbeda dari kami para prajurit."

"...Tidak. Melihat kawan kita jatuh satu per satu, aku secara bertahap menyadari bahwa tidak ada perbedaan dalam nilai kehidupan..."

"Komandan! Sekarang bukan waktu untuk berbicara tentang filosofi ini, melihat situasi sekarang! Jika komandan mati di situasi seperti ini, apa yang harus Hime-sama lakukan!?"

"Sebagai seorang pria, aku sudah bersumpah untuk melindungi anda sampai kematianku, jika Anda mengabaikan kami saat ini, aku tidak akan mengampuni Anda selama sisa hidupku, Yoshiharu-sama!"

"Ya! Mari kita penuhi impian kita sendiri. Yoshiharu-sama!"

Kalian semua... Uhhh... Kalian semua... brengsek...! Kalian... dan aku, kita semua idiot yang hatinya dibawa pergi oleh Oda-sama! Jika itu bukan Nobuna, aku tidak peduli tentang sisanya, tapi kali ini, aku telah membuat tekadku untuk mengklaim hadiah itu sepenuhnya milikku...!

Perlahan-lahan, keanggunan lemah yang unik pada komandan terungkap, Yoshiharu memegang tangan tentara bersama-sama, dia berpikir bahwa akan ada ledakan tawa, tetapi pada akhirnya, semua dia bisa didengar adalah terengah-engah berirama mereka.

"Ini dia lagi..." "Ini tidak berhenti dari tadi malam." Hanzou dan Zenki yang tidak pernah lelah sedang melihat satu sama lain sambil mengangguk.

"Hmmm, menjadi cemburu dari kegiatan tuanku Hanbei, klan Tsuchimikado telah benar-benar jatuh. Lagipula, mereka adalah kepala omyouji dari era terakhir dari garis Abe Seimei tentang omyouji. Waktu telah benar-benar berubah."

Zenki melompat-lompat seperti katak sambil mendesah.

"Yoshiharu. Era dari omyouji seharusnya berakhir dulu sekali."

"Tapi Tsuchimikado sekarang tidak lemah! Apakah ada cara untuk mengalahkan semua shikigami yang tidak menyenangkan itu, Zenki? Jika tidak, mereka akan mencari kita seperti pesawat dari angkatan udara."

Hmmm, meskipun aku tidak benar-benar memahami bahasa namban .... tapi Zenki tertawa.

"Meskipun aku tidak tahu apa itu "pesawat", tapi kekuatan kita yang sekarang terlalu lemah, kita tidak bisa melawan jumlah shikigami itu. Dan bagian dari alasannya juga dibandingkan dengan Kyo, ada perbedaan dalam keberanian untuk mengalahkan mereka juga."

"Lalu, apa yang harus kita lakukan? Bukan apa-apa jika itu hanya manusia dengan manusia, tetapi untuk menghadapi shikigami, apa yang akan manusia modern lakukan?"

"Jika demikian, kita harus menutup lubang naga mereka dan memotong urat naga di daerah ini."

"Lubang Dragon? Urat Naga?"

kata-kata apa yang baru saja memasuki telinganya? Yoshiharu tidak mengerti.

"Urat naga adalah jalur "Ki" mengalir dari tanah. Lubang naga adalah area utama urat naga dan itu adalah tempat khusus bahwa "Ki" mengalir keluar."

Jika kita membayangkan aliran dari "Ki" sebagai rel kereta api... Kemudian urat naga adalah rel kereta api yang "Ki" berjalan dan lubang naga adalah stasiun kereta api yang "Ki" mengalir masuk dan keluar, Yoshiharu mengangguk.

"Para shikigami yang dipanggil dari jimat perlu untuk mempertahankan hidup mereka dengan menyerap "Ki" dari lubang naga. Jadi bisa dikatakan, jika kita menutup lubang naga di dekatnya, shikigami akan menjadi lemah." Hanzou berbisik.

"Hmmm, jika kita dapat menemukan lubang naga besar dan menutup itu, kita harusnya mampu menghabisi para shikigami ini. Paling-paling, aku mungkin akan lenyap dengan mereka. Karena tuanku, Hanbei digunakan hanya 5 jimat untuk memanggil aku, itu sudah tidak mudah bagiku untuk bergerak untuk suatu jangka waktu yang panjang."

Sepertinya bisa diterapkan... Jika kita mampu membuat shikigami ini menghilang, bahkan jika Zenki tidak ada, itu akan jauh lebih menguntungkan untuk jalan ke depan. Menghilangnya Shikigami bukanlah kematian, sehingga bahkan jika Zenki menghilang di sini, mereka harusnya dapat bertemu di Kyoto.

"Jadi di mana itu, lubang naga tersebut?"

"Naga lubang biasanya ditemukan di pegunungan, biasanya gua atau lubang besar di tanah. Tempat-tempat dengan lubang naga biasanya memiliki kuil yang didirikan dekat mereka sehingga mencegah "Ki" digunakan untuk tujuan kejahatan. Itu seperti orang yang melindungi. Gerbang iblis di Kyoto, Gunung Hiei sebenarnya kuil terbesar di Kyo.

"Untuk membangun kuil di tempat strategis, jadi itu artinya." Kata Yoshiharu.

"Kalau begitu, mari kita temukan kuil tersebut dan kemudian menghancurkannya!"

"Ok, mari kita pergi dan menemukannya!"

"Tu..Tu..Tunggu kalian! Jika kalian hanya pergi mencari seperti ini, kalian akan menjadi target bagi mereka yang mencari pelarian! Dan, kau dapat ditemukan oleh pasukan shikigami."

Yoshiharu menghentikan para tentara.

"Di daerah pegunungan yang terdalam seperti itu, kita harus berasumsi bahwa tidak ada kuil didirikan dekat lubang naga. Aku takut Tsuchimikado telah menghalau kita ke tempat dimana tidak ada tempat suci agar tidak membiarkan kita menemukan lubang naga."

Mata Zenki berkilauan saat dia mengangguk.

Ok, kita akan melakukannya dengan cara ini!

Yoshiharu menegakkan tubuhnya.

"Kalau begitu, mari kita pergi! Kemana terlebih dulu, Zenki!?"

"Cari gua."

"Aku mengerti, masih banyak gua memancarkan asap! Karena gua-gua sebenarnya lubang yang terbuka di tanah."

Para pahlawan dari pasukan semua menganggukkan kepala mereka sambil berbisik, "Ohhhh."

Orang-orang ini, mengambil apa yang tersisa dari amunisi dan senjata mereka, berpaling pada musuh.

Mereka mencari di pegunungan selama hampir setengah jam.

Zenki, mengambil tali ke bagian bawah lembah mengarah ke sebuah gua sambil berteriak, "disana!"

"Hmmm, "Ki" ini sedang bangkit, jika kita menutup tempat seperti itu..."

Tapi....

Pada saat itu, orang-orang di pasukan sudah mencapai batas kelelahan dan kegembiraan mereka dan telah kehilangan kepala dingin mereka.

"Ok, mari kita pergi!"

"Tutup itu!"

"Jika demikian, komandan dapat kembali ke Kyo!"

"Tunggu, kalian. Ini mungkin sebuah perangkap yang diletakkan oleh Tsuchimikado. Pertama kita harus membiarkan skuad Ninja mengecek hal tersebut...."

Meskipun Zenki mencoba untuk menghentikan mereka, tapi mereka sudah menuruni tebing dan berlari menuju gua.

Yoshiharu juga mengatakan, "Mau bagaimana lagi", dan meluncur dari tebing sekaligus melindungi arquebusnya.

Tapi.

Disana benar-benar ada perangkap.

Dalam gua, ada banyak shikigami dibawah kendali Tsuchimikado dan mereka terbang keluar dalam sekejap.

Para pahlawan pasukan pada saat ini, semua dari mereka memiliki tekad untuk pertempuran hingga kematian mereka.

Kita telah jatuh ke perangkap mereka!

"Sagara-sama, lari!"

"Kami akan perisai Anda untuk menghentikan mereka!"

"Tidak, jangan mengatakan hal-hal bodoh seperti itu! Aku tidak akan meninggalkan kalian semua!"

Yoshiharu mengambil arquebus dan bergegas ke depan.

Rekan-rekan ini yang datang dengan dia melalui sejauh ini, Yoshiharu tidak bisa meninggalkan satupun dari mereka.

"Hisanaga!! Ayo keluar, kau bajingan!! Tanganmu penuh dengan darah! Bermain dengan kehidupan orang seperti itu bukan apa-apa!"

Menembak dengan arquebusnya tanpa henti, segera, amunisinya telah habis.

Satu demi satu, para pahlawan yang tertangkap oleh cakar monster di langit saat mereka mengoyak.

Jika hal ini berlangsung, kita semua akan dilenyapkan!

Melihat adegan tragis di depannya saat dia turun dari tebing, Zenki berbisik, "Oi, Hanzou. Jika hal ini berlangsung, aku akan diceramahi oleh majikanku. Cepat dan bawa Sagara Yoshiharu pergi."

Tiba-tiba, Hattori Hanzou muncul entah dari mana dan berbisik juga, "...tidak. amunisi tersebut habis. Tidak ada tempat untuk lari. Sagara Yoshiharu telah membuat tekadnya, kan?"

"Jika itu yang terjadi, marilah kita bunuh dia."

Hanzou tertawa ringan, dan melirik Zenki.

"...Mengerti."

Dan mengangguk pelan.

Dia melompat tiba-tiba namun diam-diam.

Hanzou melemparkan bom asap di pertempuran yang kacau dan para shikigami tidak bisa melihat dengan jelas untuk sementara waktu.

Semua sementara menjadi tenang, dia meraih Yoshiharu dari belakang.

"Lepaskan aku, Hanzou! Aku akan berjuang hingga napas terakhirku di sini!"

"Hmph, jangan bilang kau ingin melihat dengan matamu sendiri pada saat kematian prajurit ini?"

"Ini sama jika kita lari, jadi kita hanya harus mati bersama-sama saat bertempur!"

"Oda Nobuna mengatakan hal yang sama di kastil Kanegasaki, tapi dia memutuskan pada akhirnya bagi kamu untuk melindungi belakang dia, meskipun kau mungkin akan terbunuh, kenapa?"

"Orang itu, adalah pemimpin dari sebuah provinsi, dia harus hidup! Tapi, aku....."

"...kau, jangan bilang kau merasa bahwa semuanya baik-baik saja karena kau tidak memiliki kasih sayang? Sagara Yoshiharu, apakah kau mengatakan itu sekarang? Dari hatimu?"

"..... Itu..."

Sebenarnya, mungkin begitu. Tapi... Begitu banyak tentara mati untuk aku. Dan, Nobuna meneteskan air mata untuk aku...

Aku tidak bisa melakukan hal seperti itu...!

Tapi, jika aku mengorbankan diriku sendiri, itu adalah fakta bahwa teman-temanku bisa diselamatkan. Tsuchimikado hanya menargetkan aku saja.

Yoshiharu menyeka darah yang tersisa di dahinya dan air mata di matanya saat dia menelan ludahnya.

"Kalau begitu Yoshiharu, aku tanya lagi, akankah kau mati untuk teman-temanmu?"

"Ahhh! Aku tidak ingin menyerahkan Nobuna... Ah, sialan, aku tidak ingin mati! Tapi, aku tidak ingin meninggalkan teman-temanku! Aku, ingin terlalu banyak! Maafkan aku bahwa aku ingin semuanya menjadi sempurna!"

"Ok kalau begitu, kamu akan mati di sini. Sagara Yoshiharu, rising star klan Oda. Pahlawan benteng Sunomata Ichiya, jika orang yang kepalanya memiliki harga, mati di sini, Tsuchimikado atau mereka yang mencarimu untuk mendapatkan hadiah semua akan kehilangan motif mereka. Selain itu, tidak ada cara lain. "

"Hmmmm...? Hanzou? Kau...?"

"Sepertinya, sudah berakhir."

Akhirnya, seseorang berjalan keluar dari gua, Tsuchimikado Hisanaga mengibaskan kipas di tangannya.

Asap yang Hanzou lepaskan tertiup pergi.

Tsuchimikado telah muncul.

Hattori Hanzou yang berlumuran dengan darah.

ekspresi membeku saat dia memegang belati di leher Sagara Yoshiharu.

Zenki yang seharusnya turun dari tebing... telah hilang.

Sepertinya dia berlari setelah melihat hasilnya.

Atau dia dikalahkan oleh tentara shikigami dan menghilang...

Awalnya, dia adalah shikigami tingkat tinggi, tapi "Ki" miliknya terlalu lemah.

Mungkin dia menghabiskan itu pada mempertahankan tubuh manusianya.

"Tidak peduli apa, sepertinya aku pemenangnya. Selama aku memiliki kepala Saru ini, aku tidak peduli tentang para prajurit kecil ini. Itu terlalu merepotkan, biarkan mereka melarikan diri."

Pada saat ini, menjawab Hanzou.

"Aku mengerti. Aku akan mengambil imbalan terakhirku untuk menghancurkan tubuh Sagara Yoshiharu!"

Bagian 8[edit]

Sebelum ini, sebelum Yoshiharu meluncurkan pertempuran terakhir dengan pasukan Shikigami.

Nobuna juga memulai perjalanannya.

Sagara Yoshiharu, harusnya sudah...

Debaran dari hatinya.

Bahkan selama waktu ketika Ayah meninggal, itu tidak menyakitkan.

Ayah meninggal dari penyakit.

Dan alasan mengapa Yoshiharu meninggal adalah...

Dan.

Nobuna telah bersumpah untuk tidak menangis lagi.

Daripada mati karena melindungi orang-orang yang harusnya dilindungi, orang yang hidup seharusnya... Seorang yang hidupnya telah dipercayakan, setelah melalui periode panjang dari menangis, rasa sakit, bahkan penderitaan, mereka tidak dapat bertahan.

"Jika aku mati saat ini, kematian Saru tidak lagi akan memiliki arti apapun. Tidak, Saru masih hidup. Ya. Manchiyo dan sisanya sudah menyiapkan jalan mundur sambil mereka sendiri mundur... Dan ada Juubei yang pintar di sana juga... Aku percaya, aku percaya bahwa dia hidup sekarang!"

Dekat jalan-jalan dari Wakasa, di jalur pegunungan yang Nobuna butuhkan untuk pergi ke Kyoto, untuk pertama kali dalam hidupnya, sementara dia menunggangi kuda, dia menyilangkan tangannya dan menunduk, berdoa kepada Tuhan atau Buddha yang dia bahkan tidak tahu apakah eksis.

Air mata yang telah tertumpah dalam pemakaman, kenangan para biarawan yang berdoa, semua itu sangat menjijikkan.

Tapi sekarang, dia menjadi lebih egois dan egois.

Ini tidak jauh sekarang, dari Kyoto.

Sekarang, dia hampir mencapai Kyoto.

Dengan kecepatan kilat bahwa tidak ada yang menduga, Oda Nobuna telah kembali.

Oda Nobuna meninggal? Shikoku dari Miyoshi tiga pasti akan meluncurkan serangan lain di Kyoto setelah mendengar berita itu. Dan Kouga yang telah bersembunyikan sampai sekarang dan Rokoku Yoshitaka yang berencana untuk bangkit kembali.

Dan, tentara Asai Asakura yang percaya bahwa tidak ada lagi hambatan di depan mereka dari merebut Kyoto.

Dengan ini, aku bisa sangat mengurangi kekuatan mereka.

Hal ini hampir dikonfirmasi.

Selama masih ada prajurit wanita seperti Oda Nobuna, tentara Oda akan bangkit.

Untuk ambisi ini, Nobuna telah menyerah.

Menyerah mimpi itu.

Itu, mimpi yang tampaknya tak terjangkau.

Meski begitu.

Dia tidak menangis.

Selalu mengungkapkan senyum.

Untuk membuat tubuhnya sedikit lebih ringan, dia bahkan menanggalkan baju besi dan telah berkuda hanya dengan jubah.

Meski begitu, masih ada hal yang dia tidak bisa tinggalkan tidak peduli apapun.

Di dadanya, hadiah yang Yoshiharu berikan pada dia... Jam namban masa depan, Nobuna memegangnya erat-erat di tangannya.

"Riku! Dimana kita?"

"Hime-sama, kita sekarang di sisi barat Gunung Hiei! Setelah kita melewati ini, Kyoto tepat di depan!"

Katsuie menyipitkan matanya dan berkata.

malam panjang akhirnya berubah menjadi cahaya.

"Ok. Inuchiyo, Danjo. Sekarang kita tidak perlu khawatir tentang apakah kuda bisa melakukannya atau tidak. Kecepatan penuh kedepan!"

".....Roger."

"Roger"

Di sisi lain dari puncak pegunungan, pemandangan itu didepan mereka adalah benteng Kyoto.

"Aku masih hidup. Kamu memberi aku kehidupan ini. Aku menunggu kamu, Saru."

Kuda Nobuna yang berdiri pada yang terpenting dari pasukan.

Pada saat ini.

Dari dua sisi dari jalur pegunungan yang penuh dengan hutan lebat, suara tembakan tiba-tiba terdengar.

Sebuah tembakan.

Dan kemudian.

Tembakan lain.

Oda Nobuna vol 4 pic 3.jpg

Meskipun itu menjijikkan, tapi Nobuna merasa sesuatu telah menembus perutnya yang lembut.

Pada saat ini, tubuh kecil Nobuna sudah...

Dari kudanya, dia terjatuh.

Dengan kasar, indra yang dia dapatkan dari tubuh telah menghilang.

"....Ma..Maaf, Yoshiharu....."

Matanya penuh..... air mata.


Bab 2 - Finely Hidden[edit]

Bagian 1[edit]

Saat fajar, Kyoto.

"Tentara Oda telah mundur kembali ke Kyoto dari Echizen dalam rasa malu."

"Sagara Yoshiharu yang memimpin pasukan di belakang belum kembali."

"Meskipun Oda Nobuna telah meninggalkan Yoshiharu dan melarikan diri menuju Kyoto, dia ditembak di Gunung Hiei dan menderita luka serius."

Kyoto dalam kegemparan, rumor-rumor tersebar,

Nene masih menunggu kembalinya Yoshiharu di kuil Myoukaku.

Tapi, Yoshiharu tidak kembali.

Hanbei yang dipercaya masih tak sadarkan diri.

"Nobuna-sama baik-baik saja, dan saat ini memulihkan diri di kuil Honnou."

Nene yang telah mendengar rumor lari ke arah kuil Honnou bertelanjang kaki.

Para tentara yang sedang berpatroli menemukan dia dan setelah mendapatkan izin dari Niwa Nagahide, dia memasuki wilayah pusat dati kuil Honnou.

"Niwa-sama, Onii-sama belum kembali?"

"Tidak ada berita apapun, Nene-dono."

"Tapi, bukankah tentara Oda mundur dengan aman dari upaya Niwa-sama dan yang lainnya? Bukankah sekarang waktunnya untuk menyelamatkan Onii-sama!"

"Umm... Karena masalah menjadi merepotkan, situasi saat ini hanya 1 poin."

"Merepotkan?"

"Setelah mendengar bahwa tentara Oda saat ini dalam keadaan penuh bahaya, Miyoshi tiga yang seharusnya telah melarikan diri ke Shikoku telah berkumpul sekali lagi. Juga, Rokoku Yoshitaka, yang bersembunyi di Kouga telah bangkit lagi di Omi selatan. Apa paling merepotkan adalah, pasukan sekutu Asai-Asakura mendekati Kyoto."

"Tapi kalau itu yang terjadi, Onii-sama tidak bisa melihat Hime-sama, bukankah begitu, jika kita memohon dengan Hime-sama secara langsung, dia akan..."

"Itu.... aku takut itu tidak mungkin, Nene-dono."

Nagahide membawa Nene ke kamar Nobuna,

Tapi, tidak ada Nobuna sangat bersemangat dan energik di ruang tersebut seperti biasanya.

Kulit harimau, dunia dan teleskop namban semua telah menghilang.

Apa yang mengganti semua dari mereka, adalah satu kasur.

"Hime-sama?"

Nobuna berbaring di atasnya.

Perutnya memiliki beberapa lapisan pakaian, dan pakaian merah tua ini yang berlumuran dengan darahnya menakuti Nene.

"Uhh.... Uhh..."

Nobuna terlihat lemah karena seluruh tubuhnya ditutupi dengan keringat.

Sepertinya dia tidak sadar.

Di samping Nobuna, adalah dokter terkenal, Manase Belchior yang mengenakan jubah putih.

"Ohh, ini adalah medan perang, jangan biarkan anak-anak kecil masuk"

"...Ahh... Ahh... Hime-sama... Hime-sama... benar-benar tertembak...?"

Nene roboh ke tatami, suaranya... sudah bercampur dengan suara menangis.

"Tembakan ke daerah perut, 2 tembakan, itu sudah merupakan suatu keajaiban bahwa dia berhasil hidup melalui itu. Pada kenyataannya, jika itu bukan Nobuna-chan, jumlah kehilangan darah ini sudah fatal. Nobuna-chan memiliki kemauan yang benar-benar luar biasa."

"Tembakan!?"

"Telah melakukan operasi gaya namban dan sudah mengeluarkan peluru di tubuhnya. Jika peluru telah menembus usus, bahkan aku tidak bisa melakukan apa-apa... Itu karena hal ini bahwa dia berhasil bertahan dari tembakan."

Manase Belchior mengambil jam namban pada Nene untuk melihat.

"Ini adalah... Milik Onii-sama...."

"Ini hal yang terlihat cukup aneh."

"Hal yang... terlihat aneh..."

"Setelah menanggalkan armornya sambil mundur, Nobuna-sama masih memegang jam namban ini. Dia tampak tidak mampu untuk meninggalkan jam yang terlihat aneh milik Sagara-sama. Tapi kemudian, secara ajaib, 2 peluru menghantam jam namban yang aneh ini terlebih dahulu. Itu karena ini peluru itu sangat lemah dan tidak dapat menembus jauh kedalam tubuh Nobuna-chan."

Nene yang awalnya sangat marah ketika dia datang untuk melihat Nobuna, dan ingin untuk memarahinya.

Pada akhirnya, Anda masih meninggalkan Onii-sama, Hime-sama yang pernah dihargai Onii-sama..... terlalu tak berperasaan... Tapi... Kemarahan tersebut telah menghilang.

Nobuna tidak meninggalkan Yoshiharu tanpa perasaan sehingga dia bisa melarikan diri.

Tapi, itu karena dia mengerti niat Yoshiharu.

".... Hime-sama... Uhh... Uwahhhhhh."

Niwa Nagahide memegang punggung Nene dengan lembut sambil menggenggam tangan Nobuna. Sambil menangis, dia berkata,

"Hime-sama saat ini dalam periode yang paling berbahaya. Meskipun bahaya pertama telah berlalu dengan aman karena operasi Manase-sama, tetapi, karena kehilangan darah, dia tidak dapat memulihkan kekuatannya sekarang..."

"...Uhh..Uh ... Niwa-sama, jadi bisa dikatakan, tidak mungkin untuk mengirim bala bantuan untuk menyelamatkan Onii-sama?"

"Itu tidak bisa dilakukan, aku takut dua hari adalah periode paling kritis dari Hime-sama. Dan itu masih belum diketahui apakah Nobusumi-sama di kastil Odani berhasil melarikan diri dari kejaran klan Asai dan dia saat ini hilang. Klan Oda saat ini menghadapi risiko kehancuran total."

"Tapi, Tapi, jika hal ini berlangsung, Onii-sama akan....!"

"Aku tahu, tapi, kita tidak bisa melakukan hal seperti itu sekarang. Pasukan sekutu Asai-Asakura bergerak menuju Kyoto melalui jalan-jalan Omi barat dari Danau Biwa dalam kecepatan tinggi. Nene-dono, jika kita menyerah pada menjaga Kyoto sekarang ini, pengorbanan Sagara-sama untuk membiarkan kami mundur dari Kanegasaki akan menjadi tidak berarti. 0 poin."

Nagahide menunduk.

Manase menggelengkan kepalanya dan berkata, "Meskipun Nobuna memiliki kemauan yang luar biasa, namun, tampaknya bahwa luka hatinya bahkan lebih besar dari luka tubuhnya. Setelah operasi, kondisinya menjadi lebih buruk tiba-tiba, jika ini berlangsung...."

"Maksudmu... Hime-sama mungkin tidak bertahan melalui ini...?"

"Orang yang benar-benar dapat menyelamatkan dirinya adalah kehendaknya sendiri untuk "hidup", Nagahide-sama. Kami dokter bukan penyihir. Ada batas untuk apa yang pengetahuan medis dapat melakukan. Apa yang bisa kami lakukan adalah untuk memberikan kekuatan untuk hidup untuk mereka yang ingin tetap hidup. Tapi entah kenapa, Nobuna-chan secara perlahan kehilangan keinginan untuk terus hidup... Jika hal ini berlangsung, dia hanya akan menjadi lebih lemah dan lebih lemah. Untuk berpikir bahwa Nobuna-chan yang bersemangat bisa menjadi seperti ini, sungguh tak bisa dipercaya."

Nagahide tidak bisa lagi mengucapkan kata lain.

Hanya dimana hal-hal yang salah? Jika ini terus berlanjut, pengorbanan Sagara-sama... Tidak, kita belum bisa mengatakan bahwa Sagara-sama telah mengorbankan dirinya, meskipun dia kemungkinan besar mati, tetapi bukankah kematiannya menjadi tidak berarti?

Memegang punggung Nene yang gemetar, Nagahide menyeka keringat dari dahi Nobuna.

"Nene-dono, Manase-sama, Hime-sama tampaknya menggumamkan sesuatu."

Tepi telinga Nagahide mendekat ke bibir pucat Nobuna.

"....lari.... Saru... Cepat dan lari...."

mimpi buruk apa yang Nobuna miliki... Untuk memiliki gumaman seperti itu...

Berulang kali...

"Yoshiharu... maafkan aku..."

Pada wajah sedih Nobuna terletak seberkas air mata.

"Aku mengerti, Nobuna-sama terjebak dalam mimpi buruk dari Yoshiharu-sama mati di medan perang, dan telah perlahan-lahan kehilangan kemauan untuk hidup."

"Manase-sama, apa yang bisa kita lakukan? Aku... Hanya apa yang bisa aku lakukan?"

"Mulai sekarang, ini bukanlah apa yang bisa aku lakukan dengan kemampuan medisku. Nagahide-sama, apakah anda memutuskan sesuatu?"

"Bagi aku, sebuah rencana untuk membalikkan situasi yang merugikan luar biasa ini terlalu... Ini di masa kritis bahwa kita membutuhkan Hanbei-sama yang pintar dan licik tetapi, dia masih tidak sadarkan diri..."

"Tenanglah, Nagahide-sama. Bahkan jika Anda menyerah sekarang, maka semua akan selesai."

Niwa Nagahide selalu sabar dan tenang. Jika ini tentang menasihati tuannya, maka tanpa diragukan lagi bahwa dia adalah orang pertama yang siapapun bisa pikirkan, pilar dukungan yang klan Oda tidak bisa melakukan tanpa dia. Tapi, dia bukanlah luar biasa dalam hal strategi atau perencanaan.

Dan apa yang si pemberani Shibata Katsuie tahu adalah untuk hanya bergerak maju dan maju. Jika sekarang, dia memiliki hak untuk memerintahkan pasukan, setelah menyaksikan tragedi Nobuna dan Yoshiharu, dia kemungkinan besar akan menjadi marah dan memimpin tentara Oda untuk lurus pada pertempuran dengan tentara sekutu Asai-Asakura. Jika itu terjadi, tentara Oda akan dengan cepat dilenyapkan di bawah pasukan gabungan dari klan Asai dan Asakura.

Tidak, untuk Nagahide, apa yang dia benar-benar ingin lakukan sekarang adalah untuk memimpin seluruh tentara untuk membantu Yoshiharu. Bahkan jika mereka kehilangan Kyoto, atau bahkan seluruh tentara Oda, dia masih harus menyelamatkan Yoshiharu. Hanya dia yang akan memberikan Nobuna harapan untuk terus hidup.

Tapi... jika dia benar-benar melakukan hal ini, peluang keberhasilan tampaknya... 0 poin. Nagahide, seorang wanita yang tidak akan kehilangan akalnya tidak peduli apapun, hanya bisa melihat hasil tersebut.

Kedua Nagahide dan Katsuie bersinar di era Sengoku karena Nobuna. Tapi sekarang, Nobuna, dan seluruh klan Oda yang tergantung pada seutas benang, dan dipaksa ke sudut...

"Tuhan-sama, Buddha-sama, Neko-sama, siapapun, tolong, selamatkan Nobuna-sama dan Onii-sama!"

Nene mencipratkan air dari sumur pada dirinya sendiri, memulai pembersihan untuk berdoa.

Dia ingin mengambil tombak dan bergegas ke medan perang.

Tapi, itu tidak mungkin untuk Nene muda.

Jadi setidaknya, setidaknya berdoa... Apa yang dia bisa lakukan sekarang adalah untuk mencurahkan keinginannya pada doa-doa untuk para dewa.

Nagahide mengatakan, "Nene-dono, kamu akan masuk angin" dan mencoba untuk menghentikannya, tetapi Nene tampaknya tidak merasakan dingin dari air musim dingin dan menceburkan dirinya dengan tekad mengejutkan.

Menjadi tergerak oleh tekad Nene,

bukan hanya Nagahide saja.

"Niwa-sama dan Shibata-sama, tolong pimpin pasukan untuk melindungi Kyoto. Aku, Juubei Mitsuhide, akan pergi sendiri ke Omi dan menyelamatkan Sagara-senpai sebentar lagi."

"...Inuchiyo, akan pergi juga. Hutan rimba, aku sudah terbiasa untuk itu."

"A..A..Aku...Aku juga."

Selain dahinya liar, bishoujo jika tidak sempurna, Akechi Mitsuhide,

Sosok kecil dan memakai kulit harimau, Maeda Inuchiyo,

dan, Matsudaira Motoyasu, gadis berkacamata mengenakan telinga Tanuki, memutuskan sementara dia sedikit menggigil.

Tiga dari mereka yang baru saja berhasil kembali ke Kyoto dari "Mundur dari Kanegasaki" semua meminta izin Nagahide.

"Tapi, hanya dengan kalian... Kemungkinan kalian mati sangat tinggi. Ini harusnya pekerjaan seorang ninja untuk menyelinap masuk untuk setiap misi penyelamatan. 20 poin."

Nagahide memasang ekspresi bermasalah.

Tanpa diragukan lagi, jika dia bisa melakukannya, Nagahide akan mengirim ninja dari tadi, tapi, Goemon telah dikirim ke Omi dan belum kembali, Hattori Hanzou yang melayani Matsudaira Motoyasu bergerak dengan Yoshiharu, sehingga bisa dikatakan, tidak ada seorang ninja untuk dikirim.

"Apapun bagus, tetapi jika kita terus tidak melakukan apa-apa, kita tidak akan dapat menolong Nobuna-sama. Dan, Mitsuhide yang pintar ini telah membuat kesalahan ketika meminjamkan arquebus itu ke Sagara-senpai."

"Apa itu, Akechi-sama?"

"Um... Itu..." Mitsuhide yang bercucuran keringat tampaknya tidak dapat menggumamkan sesuatu dan ragu-ragu.

"...Um... Ketika meminjamkan arquebus tersebut, aku lupa untuk meminjamkan para prajurit yang terampil untuk menggunakan mereka arquebus ke Sagara-senpai... Jika hal ini berlangsung, aku, Mitsuhide, tidak bisa tidur dengan tenang. Aku akan melihat hantu Sagara-senpai mengambang di sekelilingku setiap kali aku berbaring...."

"Ini hanya.... 30 poin." Kata Nagahide.

"Tapi, Hime-sama pernah mengungkapkan kepadaku bahwa jika dia mengalami kecelakaan, Akechi-dono akan menjadi orang yang mewarisi ambisinya. Katsuie dan aku menghormati keputusan tersebut dari Hime-sama. Jika Akechi-dono bertemu dengan kecelakaan sekarang, siapa yang akan mewarisi ambisi menyatukan dunia?"

"Tidak, dibandingkan dengan hidupku, hidup Nobuna-sama adalah seribu kali lebih penting! Aku, Mitsuhide, meskipun jenius, fasih, adalah keturunan Toki Genji yang terhormat, dan dengan penampilan yang sempurna, tapi aku mengerti bahwa aku tidak bisa dibandingkan dalam hal kemampuan! Tanpa Nobuna-sama, tidak mungkin untuk berbicara tentang menyatukan dunia!"

"...dimengerti." Nagahide mengalah.

Mitsuhide, yang akan dapat mewarisi klan Oda bahkan jika dia tidak melakukan apa-apa, (Meskipun dia agak terlalu sombong) menunjukan loyalitas dengan tidak peduli tentang hidupnya sendiri sementara menyelamatkan Nobuna dan Yoshiharu. Nagahide tidak dapat menolak keputusan seperti itu.

Apa yang dia bisa lakukan sekarang adalah untuk menjaga Kyo sebelum Nobuna bangun. Pada situasi seperti ketika dia perlu melakukan sesuatu namun tidak bisa bergerak, "Menjaga" adalah tanggung jawab yang jauh lebih penting dan sulit dibandingkan dengan bergerak keluar. Tanggung jawab seperti itu harus dipikul oleh seseorang, dan orang yang mampu melakukannya, hanya dirinya sendiri.

"...Inuchiyo, akan pergi. Menghentikan tidak ada gunanya, jika kamu menghentikan aku, aku akan memotong kamu."

"Inuchiyo-dono, aku tidak pernah berpikir untuk menghentikan kamu..... Tapi Matsudaira Motoyasu-dono, kamu adalah sekutu Hime-sama, tapi sekarang, jika kamu terus bersama klan Oda, aku takut Mikawa akan..."

"Aku berhutang budi pada Saruyoshi-sama. Dan, jika aku dapat menyelamatkan Kichi-nee-san, aku bersedia untuk bertaruh pada kemungkinan terakhir ini dan meminjamkan semua pasukan Mikawa pada Mitsuhide-sama."

Meskipun telinga tanukinya menggigil tanpa henti, Matsudaira Motoyasu telah membuat keputusannya.

Nagahide hanya bisa berpikir berpikir, meskipun Matsudaira Motoyasu biasanya canggung, agak bodoh dan sedikit jahat. Tapi, begitu dia telah memutuskan sesuatu, dia akan menjadi luar biasa keras kepala, seperti ciri khusus dari tentara Mikawa. Dalam beberapa cara lain, Motoyasu adalah tipe yang mampu menampilkan kekuatannya lebih banyak ketika dia berada di bawah situasi kritis. Tetapi sebaliknya, selama masa damai, dia tidak akan memikirkan apapun dan hanya seorang bocah biasa...

Ini benar-benar pertaruhan besar, aku sudah memutuskan. Aku akan membawa semua tanggung jawab ini.

"...aku mengerti, pergi dan selamatkan Sagara-sama. Ingatlah untuk tidak pergi terlalu jauh, dan tolong kembalilah hidup."

"Roger!"

Setelah trio itu berjanji "Kami akan menyelamatkan saudaramu." dengan Nene yang masih memercikkan dirinya dengan air, mereka menghilang menuju jalur pegunungan pergi ke Omi.

Setelah secara ajaib mundur ke Kyoto dengan klan Oda yang tampaknya tak terluka, Mitsuhide, Inuchiyo dan Motoyasu masuk ke misi penyelamatan tanpa istirahat.

Pada saat ini, pasukan belakang yang Yoshiharu pimpin belum menandakan akhir mereka dengan Tsuchimikado di lubang naga di Wakasa.

Bagian 2[edit]

Musim ini benar-benar musim dingin sekarang.

Gunung-gunung yang penuh dengan daun-daun jatuh.

Selama perjalanan, karena mereka berkuda menuju Gunung Hiei, Inuchiyo berkata dengan ekspresi kesedihan, "Itu disekitar sini."

"...Jika itu adalah sniper yang normal menargetkan Hime-sama, tidak mungkin untuk menembakkan 2 tembakan pada target yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Aku takut sniper tersebut adalah Sugitani Zenjuubou."

"Ninja pembunuh... Kouga..."

"Inuchiyo-sama, setelah itu, apa yang terjadi pada Sugitani Zenjuubou?"

"..... Itu disesalkan, tapi dia lari. Aku ceroboh dan kehilangan dia..."

"Ini sulit, tidak ada banyak tempat untuk berlari ke dekat sini."

"Dia pasti lari ke pegunungan dan bersembunyi." Kata Motoyasu.

"Dari namanya, Sugitani Zenjuubou harusnya seorang biarawan, atau memiliki semacam hubungan dengan biarawan Gunung Hiei, atau... Kita harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa seluruh Gunung Hiei telah menjadi musuh Kichi-nee-san~."

Mitsuhide yang tidak percaya, membalas.

"Sebagai kepala dari Gunung Hiei, tendaizasu-sama adalah kakak dari Himiko-sama. Nobuna-sama yang telah menyumbangkan uang dalam jumlah besar harusnya menjadi teman mereka, seharusnya tidak mungkin bagi mereka untuk menjadi musuh."

"Tetapi karena tendaizasu-sama tidak di Gunung Hiei sendiri, sehingga pemimpin yang sebenarnya dari Gunung Hiei mungkin menjadi anti-Nobuna..."

"Jika itu yang terjadi, misteri bagaimana Sugitani Zenjuubou yang tiba-tiba menghilang telah jelas..." Kata Inuchiyo.

"Ke..Ke..Ke..Kenapa? Kenapa Gunung Hiei melawan Nobuna-sama? Bahkan Juubei Mitsuhide yang pintar ini tidak bisa memahami hal ini!"

"...Gunung spiritual kuno yang merupakan tempat suci bagi sekte dan praktisi rahasia telah melarang wanita masuk, misalnya, Gunung Fuji, Mount Shiro, Gunung Koya dan Gunung Hiei. Mungkin, ada biarawan di Gunung Hiei yang tidak senang dengan perempuan Kichi-nee-san memerintah dunia."

Mitsuhide mendengus, "Bodoh. Aturan ini yang melarang perempuan dalam ajaran Buddha, hanya apa yang haram tentang gadis-gadis?"

"Kemungkinan besar, itu karena itu akan mempengaruhi mereka berlatih di pegunungan. Jika ada gadis-gadis manis di depan mereka, pantangan mereka akan menjadi jauh lebih sulit, terutama bagi mereka para biarawan muda~"

"..... Para praktisi itu telah melewati rumor di antara mereka sendiri bahwa setelah mereka tidak bisa berlatih penahanan nafsu, mereka akan kehilangan kekuatan mereka."

"Sungguh cara yang tidak masuk akal untuk dikatakan! Menjadi bermasalah untuk melihat gadis-gadis, itu adalah kesalahan dari orang-orang itu!"

"...Tapi, sepertinya Yoshiharu harus melakukan beberapa latihan penahanan nafsu."

Motoyasu tertawa, "Memang benar bahwa Saruyoshi-sama tampaknya lebih baik untuk berlatih itu."

"Tidak tidak, jika kamu mengambil kemesumannya dari dia, dia pasti akan layu dan membusuk di suatu tempat. Alasan mengapa Sagara-senpai mampu bertahan sampai sekarang adalah karena kemesuman yang luar biasa. Ini tidak terlalu berlebihan untuk mengatakan bahwa dia hidup karena dengan kekuatan besar dari kemesumannya."

"Kamu ada benarnya. Karena Kichi-nee-san dan begitu banyak gadis-gadis lain yang menunggunya, dan dia memiliki janji "Jika aku hidup, biarkan aku menciummu." Dengan dia, jadi..."

"Ya ampun, seberapa sesat dia bisa, gorila itu!"

"Saruyoshi-sama pasti... masih hidup~"

".... Ya, masih hidup."

"Idiot itu pasti akan melewati semua cobaan untuk kembali ke sisi Nobuna-sama!"

Trio itu menyelesaikan percakapan mereka dan melanjutkan dalam diam.

Setelah ini, kita harus meminta Gunung Hiei untuk menyerahkan penjahat itu, Sugitani Zenjuubou.

Tapi, lawan adalah gunung spiritual yang melarang perempuan, dan, para biksu di Gunung Hiei sebagian besar biksu militer.

Gunung Hiei, memiliki perlindungan ganda menjadi gunung spiritual dan ajaran Buddha telah menjadi semacam sebuah kerajaan independen di dekat Kyoto. Generasi shogun Ashikaga tidak bisa berbuat apa-apa dan telah terganggu oleh ini.

Karena mereka melarang perempuan masuk, klan Oda, yang terdiri dari kebanyyakan jenderal wanita akan memiliki banyak kesulitan bernegosiasi dengan Gunung Hiei.

Tapi sekarang, pertama dan yang terutama masalah di tangan adalah untuk menyelamatkan Sagara Yoshiharu.

Trio itu mengikuti instruksi Nagahide dan berkuda sepanjang jalan mundur yang dia telah buat untuk Yoshiharu.

Meskipun mereka awalnya menyiapkan untuk Yoshiharu dan pasukannya, namun karena kuda dan perlengkapan tersembunyi, trio ini mampu bergerak cepat.

Dalam perjalanan, mereka menjumpai beberapa regu kecil yang memburu prajurit yang melarikan diri, tetapi trio yang memprioritaskan menyelamatkan Yoshiharu memilih untuk bersembunyi dari mereka.

Tapi, tidak ada tanda-tanda Yoshiharu dimanapun.

Kuchiki Shinano yang samar-samar melaporkan kepada mereka bahwa tidak ada yang lewat. Sementara Shinano tertawa dengan aneh, "Pasukan belakang mungkin dekat tepi Wakasa, dekat bukit Mizusaka, ahahaha.", dia meminjamkan peta yang tepat untuk trio itu.

Sungguh seorang pria yang aneh... Mitsuhide dan dua lainnya merasa aneh, tapi tidak ada waktu untuk menggali lebih dalam.

Meskipun tindakannya aneh, Shinano tidak diragukan lagi setia kepada klan Oda.

Mereka melanjutkan, dan akhirnya, mereka sampai di puncak bukit Mizusaka.

Di lembah Wakasa, pasukan belakang yang terluka parah dan terpisah dari Yoshiharu sedang mengalami pertempuran sengit dengan Asakura Tsuchimikado.

"Disana! Setiap orang berjuang! Ahh Ya ampun, mengapa mereka tidak menggunakan arquebus itu?"

"...Lawan adalah tentara shikigami yang terbang di udara, penampilan mereka sangat jelek."

"Sekarang! Sagara-senpai diserang oleh beberapa musuh yang aneh! Dia benar-benar menjijikkan seperti sebelumnya, Sagara-senpai! Ahahahaha!"

Pada saat terakhir, Mitsuhide dan dua lainnya telah sampai kepadanya.

Yoshiharu telah hidup secara ajaib.

Pada saat kehidupan Yoshiharu adalah seperti api lilin yang mati, Mitsuhide dan sisanya telah sampai pada dia.

Dalam pertempuran, tentara shikigami musuh memiliki keuntungan yang luar biasa. Mereka bisa melihat Hattori Hanzou yang muncul secara tiba-tiba membuka tabir asap.

Mitsuhide yang sedang menggenggam arquebusnya berteriak,

"Aku mendengar shikigami sangat menakutkan! Sekarang, mari kita buru-buru ke lembah!"

"Bawa Saruyoshi-sama ke jalur mundur yang telah kita siapkan dan lari~"

"..... Inuchiyo, bergerak!"

Pada saat ini,

Ketiganya telah percaya.

Seperti ini, Yoshiharu dan Nobuna, keduanya bisa diselamatkan.

Tapi,

Saat itu juga bahwa mereka merasa beruntung, keuntungan berbalik pada mereka...

Pada waktu singkat trio itu bergegas turun ke lembah, nasib telah mengungkapkan senyum kejamnya pada mereka bertiga.

"Sepertinya, sudah berakhir."

Siluet seorang omyouji muda muncul di lembah sempit tersebut.

Orang itu melambaikan kipas di tangannya dengan ringan.

Dalam sekejap, tabir asap dari Hanzou telah menghilang seperti itu tidak pernah ada.

Mitsuhide dan yang lain melihatnya.

Semua orang di pasukan belakang sedang didorong ke bawah ke lantai oleh para shikigami.

Berlumuran darah, Hattori Hanzou.

Dan, dengan ekspresi yang tampaknya membeku dan belati yang diarahkan ke lehernya, Sagara Yoshiharu.

Zenki yang diminta oleh Hanbei untuk "melindungi Yoshiharu-sama" ...juga telah menghilang.

Mungkin dia telah dikalahkan oleh tentara shikigami dan menghilang...

Wajah omyouji muda perlahan berubah menjadi senyum arogan, saat dia menyatakan.

"Sepertinya aku pemenangnya. Selama aku memiliki kepala Saru ini, aku tidak peduli tentang para prajurit kotor ini. Karena itu terlalu merepotkan, enyahlah."

Kemudian, Hanzou mengatakan,

"Dimengerti, mari kita menggunakan bom terakhir kita untuk mengirim Sagara-sama dalam perjalanan!"

Setelah melakukan isyarat tangan, dan pada saat yang sama Hanzou menghilang menjadi kumpulan daun-daun jatuh,

"Bajingan, aku sudah mengatakan itu! Aku akan menggunakan hidupku dalam pertukaran untuk semua kehidupan di sini! Tapi, itu terlalu memalukan untuk kepalaku untuk disingkirkan dan digunakan untuk ditunjukkan kepada orang lain! Aku pasti tidak akan memberikan kepalaku! Cara aku mati, aku akan memilih sendiri!"

Yoshiharu berteriak keras.

Setelah itu, semua shikigami bergegas menuju Yoshiharu.

Dan, tiba-tiba,

Ada ledakan besar.

Sagara Yoshiharu meledak berkeping-keping.

Menyebar, Yoshiharu, atau itu harusnya potongan Yoshiharu, jatuh seperti tetesan hujan ke tanah.

Dan Mitsuhide, yang telah melihat adegan ini...

"....Uwahh... UWAHHHHHHHH....!?"

Dalam hati Mitsuhide, sesuatu yang tampaknya telah hancur.

Bunuh.

Bunuh...

BUNUH....

AKU AKAN MEMBUNUHMU...!

Menarik arquesbus di punggungnya, dia menargetkan dan menembak omyouji muda.

Para shikigami tingkat rendah yang takut oleh suara tembakan, "Masih ada arquebus?" dan melarikan diri ke segala arah.

omyouji yang masih bertindak seperti anak kecil sambil berkata, "Ara ara, itu membosankan untuk meledakkan dirimu sendiri menjadi potongan-potongan, seperti yang diduga, tidak ada manusia yang bisa memahami apa yang monyet pikirkan.", dia melemparkan jimat di tangannya untuk memblokir peluru dari Juubei, lalu dia mengungkapkan senyum sedingin vampir.

"Meskipun aku tidak berencana untuk memenuhi janji dengan ninja dan Saru itu, namun, suasana hatiku sangat bagus sekarang. Dan aku telah mencapai tujuanku dalam membunuh Sagara Yoshiharu dari klan Oda. Jadi, enyahlah seperti yang kau inginkan, aku akan hanya menutup mataku kali ini, tapi, kalau ada yang berani datang ke sini dan menjengkelkan aku, aku akan membunuhmu."

Di belakangnya, sebuah shikigami dengan sayap seperti seekor naga muncul dan omyouji muda itu terbang ke langit.

"Siapa yang berlari! Aku akan membunuhmu... AKU PASTI MEMBUNUHMU...!"

Mitsuhide menyerbu ke depan sendirian, menuju omyouji yang terbang di udara.

Matanya, telah menjadi merah terang karena darah mengalir deras ke kepalanya.

Otaknya benar-benar hitam.

"N..Tidak! pasti ada perangkap di depan... Tunggu~!"

Meskipun Motoyasu ingin menghentikannya, tapi dia tidak berhasil tepat waktu.

Tanah di depan Mitsuhide bergetar untuk mengungkapkan sebuah celah besar. Retakan itu dalam, seperti pembukaan ke dalam neraka.

Tapi,

Mitsuhide yang telah kehilangan semua alasan hanya dapat melihat omyouji yang terbang di udara.

Untuk mengobrak-abrik musuh ini, omyouji ini yang memaksa Yoshiharu pada kematiannya, dalam pikiran Mitsuhide, hanya ada pikiran seperti itu.

Tidak, dalam kenyataannya, dia tidak lagi memikirkan apapun.

Tubuh Mitsuhide sudah dikuasai oleh kemarahan besar.

Dengan kudanya, Mitsuhide jatuh ke dalam celah dalam di tanah.

"Ah, ahhhh... Ba..Bagaimana itu menjadi... Sar..Saruyoshi-sama dan Mitsuhide-sama... Bagaimana itu menjadi seperti ini?"

Mereka tidak bisa melihat Mitsuhide lagi.

Retakan ini seperti mulut sebuah rakasa besar yang menelan segalanya.

Jatuh ke celah seperti itu, tidak ada jalan lagi...

Hanya seperti ini, Motoyasu dan Inuchiyo berdiri di sana dalam keadaan linglung.

Pada sisi mereka adalah pasukan belakang yang mengalami luka di seluruh tubuh mereka.

"Uwahhhh! Maafkan aku, komandan... Maaf...!"

"...Komandan... Mengapa Anda harus mengorbankan diri untuk tentara seperti kami!"

"Dengan ini... dia tidak dapat menemui Hime-sama Oda lagi...."

Tak seorangpun, saat ini, merasa senang bahwa dia selamat.

Inuchiyo diam-diam membungkuk tubuhnya, ingin mengumpulkan potongan-potongan mayat Yoshiharu.

Tapi, hanya ketika dia menyentuhnya, potongan-potongan daging menghilang seperti pasir tertiup angin.

"Hanzou, apa ini? Aku telah memerintahkan kamu untuk melindungi Saruyoshi-sama~!"

Motoyasu menangis sambil memarahi Hattori Hanzou yang telah muncul kembali dan berlutut di depannya.

Tapi, Hanzou mengatakan tanpa perubahan ekspresi, "Setelah mendengar ledakan keras semacam itu, regu terdekat yang memburu untuk para prajurit yang melarikan diri akan segera berkumpul di sini. Jika kita tidak mundur sekarang, kita akan dilenyapkan."

"JAWAB AKU, HANZOU!"

""Jika kita dipaksa ke sudut oleh tentara shikigami Tsuchimikado, gunakan hidupku untuk menyelamatkan yang lain." Itulah yang Sagara-dono memutuskan dengan kehendaknya sendiri di saat-saat terakhir."

"Tapi, jika itu yang terjadi...!"

"Dalam situasi ini dimana Hime membawa ajudannya begitu sedikit dengan dia, dan datang ke garis depan tanpa ada semacam backup, misi yang kami faksi Hattori miliki sekarang adalah untuk mengirim Hime-sama kembali ke Kyoto menggunakan cara apapun yang mungkin."

"Hanzou? Tapi setidaknya, setidaknya Mitsuhide-sama, jika kita tidak pergi dan menyelamatkan..."

"Kekuatan Tsuchimikado adalah menakutkan, bahkan jika ada keajaiban, anak itu tidak akan tanpa cedera. Dan, untuk kami faksi Hattori, hidup Hime-sama lebih penting dari apapun."

Hattori Hanzou memang seorang pria dingin yang kejam.

Tanpa ragu-ragu, dia menyatakan, "Kami bukan pengikut klan Oda, tapi kami melayani Hime-sama. Misi untuk melindungi Sagara Yoshiharu akan berhenti di sini. Sekarang, kami akan mulai untuk mengawal tuan kami, Hime-sama kembali ke Kyoto."

Bagian 3[edit]

Dalam sekejap, situasi telah berubah.

Di tepi Danau Biwa, di sepanjang jalan-jalan sempit Omi barat, tentara klan Asai dan Asakura bergerak ke maju, diperkirakan kekuatan 35000.

Pasukan sekutu mendekati Kyo.

Dan pihak Oda tidak punya waktu untuk menunggu Nobuna untuk bangun, dengan Niwa Nagahide dan Shibata Katsuie memimpin 25000 tentara yang kuat, mereka keluar untuk menghadapi musuh mereka. Selama kemunduran di Echizen, meskipun pasukan belakang yang dipimpin Sagara Yoshiharu telah menyerap sebagian dari serangan musuh, dan dengan demikian telah menghindari kehancuran total, mereka masih kehilangan sejumlah tentara.

Komandan tentara adalah anggota terkuat klan Oda, kepala, Shibata Katsuie.

Di sisinya, menasihati dia adalah Niwa Nagahide.

Sementara mereka berdua bergerak ke depan, mereka sedang mendiskusikan strategi.

"A..A..Ak..Aku.. t..ti..ti...tidak tahu apa yang harus dilakukan? Tidak peduli apa, maju! Yeah!"

"Katsuie-dono, bukankah tempat untuk berperang di Sakamoto?"

"Sa..Sakamoto?"

"Lokasi yang penting di sisi timur Gunung Hiei, jika Sakamoto ditaklukkan, Kyoto hanya akan menjadi garis lurus untuk mereka. Jika kita dipaksa untuk mundur kembali ke Kyoto, itu berarti kekalahan kita."

Nagahide menjelaskan situasi geografis Sakamoto pada Katsuie, tapi Katsuie terus menggelengkan kepalanya.

"La..La..Lagipula, dalam kamusku, hanya ada maju! Menggunakan kecepatan untuk menyerang mereka sekaligus! Terutama Asai Hisamasa yang mengkhianati Hime-sama, aku akan membunuhnya sendiri! ...Tapi , apakah benar-benar baik-baik saja bagiku untuk menjadi komandan, Nagahide?"

"Ya, kita tidak mampu pertempuran lambat, jika kita diseret ke pertempuran berkepanjangan, Rokoku dan pasukan anti-Nobuna dari Kouga dimana-mana semua akan bergerak, Katsuie-dono. 90 poin."

"Ahhh, ini adalah pertama kalinya aku punya poin tinggi seperti ini dari Nagahide, jangan khawatir! Dengar, Nagahide, Shibata Katsuie akan berubah menjadi iblis untuk membalas dendam atas Hime-sama!"

"Hmmm, aku menantikan untuk itu."

Pertempuran ini, adalah pertempuran untuk memberikan hukuman yang benar pada pengkhianat hina, Asai Hisamasa, yang telah melanggar perjanjian tersebut. Hanya saja kali ini, moral pasukan Owari yang terlemah adalah abnormal tinggi.

Para prajurit tidak tahu bahwa Nobuna tertembak... Tapi kehilangan yang dihormati "Saru Nobuna-sama" membuat kemarahan mereka mencapai tingkat yang tak terlukiskan.

Tapi, Katsuie dan Nagahide yang mencapai Sakamoto menerima kabar mengejutkan dari mata-mata.

"Pasukan sekutu Asai Asakura mengabaikan Sakamoto dan telah mendaki Gunung Hiei."

"Ap..Apa ini, Gunung Hiei!? ...Nagahide, apa yang terjadi di sini? Aku.. Aku tidak mengerti alasan di balik ini, uwahhh..."

"Sepertinya ada seseorang yang cerdas dalam barisan musuh. Untuk membentuk formasi mereka di Gunung Hiei, mereka ingin menyeret pertempuran ini."

"Jadi bisa dikatakan...?"

"Jika hal ini berlangsung, kita harus mengepung Gunung Hiei, dan situasinya akan stagnan. Seiring dengan berjalannya waktu, tentara Oda akan menghadapi risiko lebih besar untuk diserang oleh Rokoku di Omi selatan atau Kyoto direbut oleh klan Miyoshi. Tapi jika kita menyerah di Gunung Hiei dan mundur, tentara sekutu akan menyerang tentara kita seperti kita mundur dari belakang."

"Tu..Tunggu! Aku mengerti bahwa sangat tidak menguntungkan bagi kita jika kita menyerah perlindungan Kyoto dan terjebak di sini. Tapi, mengapa Gunung Hiei menjadi musuh kita? Apakah kita melakukan sesuatu yang memprovokasi Mount Hiei?"

"Tidak pasti, waktu klan Asai dan Asakura bersekutu satu sama lain terlalu baik, dan pengkhianatan Asai Hisamasa tidak disadari bahkan oleh anaknya sendiri, Nagamasa-sama. Di tengah, aku takut bahwa seseorang menarik benang..."

klan Oda telah kehilangan target mereka, mereka mendirikan kemah di Sakamoto.

Sebelumnya, klan Oda mundur dari Kanegasaki, tapi sekarang, pasukan sekutu melarikan diri ke Gunung Hiei.

Tentara Oda yang didukung oleh pola pikir dari balas dendam mereka, telah mencapai batas mereka, karena para prajurit semua lelah baik dalam tubuh dan pikiran mereka.

Tapi, pada saat itu, ada lagi acara tak terduga yang lain.

"Wahahaha! Aku seorang pendeta dari Gunung Hiei, Gousei-sama Shoukakuin! Berpikir tentang Tenka Fubu ketika kalian semua gadis, biarkan aku mengajarkan kalian sebuah pelajaran!"

Dari hutan Gunung Hiei, tiba-tiba dan tanpa pemberitahuan, ada banyak biarawan menyerang mereka.

Pemimpin berbadan besar melambaikan tongkat besi di tangannya tanpa henti.

Tentara Oda yang mendirikan kamp tertangkap tanpa menyadari dan jatuh ke dalam kebingungan.

"Katsuie-dono, sekarang adalah waktu untuk menunjukkan keberanianmu!"

"Aku mengerti! Ayo lawan itu! Pada Shoukakuin!"

Shibata Katsuie menuju ke formasi musuh seorang diri, merobohkan sejumlah besar biarawan dan bergegas menuju Shoukakuin.

Bahkan para biarawan dari Gunung Hiei tampak tidak mampu menghentikan Shibata Katsuie yang tak terkalahkan saat dia berteriak,

"Dimana kami menyinggung kalian di masa lalu? Sekarang aku akan menerima kepala kalian para biarawan, makan ini! Skill Ultimate, tebasan peghancur vas!"

Ajudan yang mengikuti dengan dekat di belakang melemparkan sebuah vas besar pada Katsuie. Katsuie mengayunkan tombaknya yang panjang dan memukul vas tersebut.

Dengan suara pecah, pecahan vas menembak ke segala arah.

"Ahh!"

"Uwahh!"

"Hmm, kau cekatan, Nak!"

Para biarawan yang terpukul pada kepala atau tubuh mereka jatuh satu per satu.

Katsuie membuka jalan berdarah menuju komandan Shoukakuin.

Seperti yang diharapkan dari prajurit terkuat klan Oda, Shibata Katsuie yang tak terkalahkan. Skill yang digunakan untuk pertama kalinya dalam sebuah pertempuran yang sebenarnya, namun karena pengalaman yang dia dilatih sebelumnya atau kemarahan yang Katsuie rasakan sekarang, efek skill ini memang luar biasa.

"Cukup! Shoukakuin, bertarunglah yang adil dengan aku!"

"Hmph, untuk melawan dengan seorang prajurit wanita yang kotor, aku akan dihukum oleh Buddha-sama. Tapi karena kamu telah datang sejauh ini, biarkan aku bermain bersama dengan kamu, Uwahahahaha!"

Shoukakuin Gousei melambaikan tongkat besi di tangannya dan menyerbu menuju Katsuie.

Tombak dan tongkat bertabrakan beberapa kali, meskipun dalam hal kekuatan, Shoukakuin Gousei itu memiliki keuntungan, tapi Katsuie yang berada di kuda dan dengan skill tombaknya yang luar biasa lawannya kewalahan saat dia secara bertahap menutup masuk.

"Ahhhhh~! Aku adalah iblis Shibata dari klan Oda! Shoukakuin, persiapkan dirimu!"

"kekuatan apa ini, kau, jangan bilang kau adalah seorang pria sebenarnya? Kekuatan tersebut, kau pasti seorang pria!"

"Eh!? ...Untuk mengatakan sesuatu yang begitu kasar!"

Kami bisa menang~! Seperti yang diharapkan dari Katsuie-sama yang lebih kuat bahkan dari laki-laki! Pada awalnya, para prajurit meringkuk dengan penyergapan telah mendapati keberanian mereka dibawa pergi, tapi setelah menyaksikan pertempuran Katsuie, semangat mereka telah kembali.

"Uhh, haha, misi sejatiku adalah melindungi dari Gunung Hiei. Aku tidak akan bermain dengan kau lagi, Nak, mari kita mengakhirinya di sini hari ini."

Shoukakuin Gousei menghadapkan punggungnya ke Katsuie, mengumpulkan para biarawan yang tersisa dan mundur.

Meskipun kalah, mereka tidak bingung. Seperti yang diharapkan dari para biarawan di Gunung Hiei.

Tapi Katsuie telah jatuh kedalam kegilaan.

"Tunggu! Duel baru saja dimulai dan kau sudah melarikan diri!? KAU PENGECUT!"

"Wahahaha! Jika kau tidak dapat menerimanya, cobalah dan kejar kami! Tapi jika kau memasuki Gunung Suci Hiei dan mulai bertarung dengan kami para biarawan, itu tidak akan cukup hanya dengan kalian para jenderal perempuan!"

"Sialan! Semua pasukan, kejar biarawan bajingan itu dan serang Gunung Hiei!" Katsuie yang terprovokasi mengayunkan tombak dan ingin mengejar, tapi Nagahide menghentikannya.

"Tu..Tunggu, Katsuie-dono! Gunung Hiei adalah gunung terkenal yang melindungi gerbang iblis di Kyoto! Kuil utama menyembah "Api Suci" yang belum padam sejak kuil dibangun. Orang percaya bahwa jika api dari "Api Suci" tersebut dipadamkan, kekuatan spiritual untuk menutup gerbang iblis akan hilang dan Kyoto akan dikepung bencana! Ini adalah buruk jika kita hanya menyerang seperti ini! Dan Gunung Hiei adalah gunung suci yang melarang perempuan untuk masuk, jangankan menyebutkan menyerang, aku dan Katsuie bahkan tidak diizinkan masuk."

"Eh~!? Melarang wanita masuk? Apa itu?"

"Alasannya berasal dari ajaran kepercayaan dan juga, ada pengamat yang berpikir ada aturan kuno yang telah ada jauh sebelum agama Buddha muncul."

"Jadi bisa dikatakan, aku tidak bisa menyerang musuh di Gunung Hiei, namun aku tidak dapat melepas pengepungan Gunung Hiei!?"

"Hmmm, kita tidak bisa bergerak sama sekali... 2 poin."

"Ohhhhh. Bajingan Shoukakuin, kau meminta untuk itu namun kau tidak berani untuk bertarung dengan adil dalam sebuah duel, melarikan diri ke tempat yang aman yang melarang wanita masuk. Hanya...Hanya saja bajingan macam apa kau!?"

Katsuie dan Nagahide berdiri dan melihat pada 850 kaki Gunung Hiei dalam keadaan linglung, khawatir dalam hati mereka secara bertahap menggelap tentang nasib dari klan Oda.

Pada saat itu, Oda Nobuna yang tak sadarkan diri di kuil Hounou, masih belum terbangun.

Bagian 4[edit]

Gunung Hiei.

Aula utama kuil itu.

Ada 3 orang yang duduk di depan "Api Suci".

"...aku tidak berpikir bahwa kita akan memulai pertempuran kita dengan gaya kura-kura, Oda Nobuna belum mati, menurut rencana kita, seharusnya kita telah menang?"

Hisamasa yang tidak terampil dalam perang sudah berubah pucat.

"Apakah benar-benar tidak apa-apa untuk mengkhianati klan Oda, semuanya akan berakhir jika kita dikalahkan oleh tentara Oda." Hisamasa disiksa oleh banyak ketidaknyamanan.

Benar-benar berbeda dari Hisamasa yang panik adalah seorang pria tinggi yang duduk tenang sambil menyeruput tehnya.

Rambut hitamnya tidak diikat, tapi di punggungnya.

Usia pria ini sekitar 30 tahun.

Meskipun dia sangat tinggi, itu bukan tipe yang penuh otot.

Tapi berpengalaman baik, tubuh yang seperti seekor kucing liar.

Pada saat yang sama, meskipun dia berada di medan perang, seorang pria yang mengenakan pakaian elegan yang dikenakan oleh bangsawan Kyoto.

"Hisamasa, semakin kita menarik hal ini, semakin menguntungkan itu untuk kita. Pertempuran penuh darah yang mengerikan, aku benci membiarkan para prajurit perempuan berdarah. Sebuah pertarungan yang indah yang dapat digunakan untuk membual kepada dunia harusnya menjadi salah satu yang dimenangkan bukan melalui mengayunkan pedang dan menumpahkan darah... Yang perlu kita lakukan adalah untuk bersantai dan menunggu klan Oda hancur sendiri."

Orang ini memiliki campuran elegan dengan suara yang indah.

Dan dia adalah Daimyo Echizen, bernama Asakura Yoshikage.

Kepala-11 klan Asakura yang terhormat.

Berbeda dari Asai Nagamasa yang cross-dress seperti seorang laki-laki, Asakura Yoshikage bukan tipe yang indah, hati dan tubuhnya adalah 100% jantan.

Namun, dia memiliki ketertarikan yang ekstrim, karakter yang sangat sembrono.

Karena dia tergila-gila budaya Kyoto, dia mengganti nama menjadi ibukota Echizen, "Ichijodani" menjadi "Little Kyoto", gaya bangunan kota benar-benar meniru Kyoto dan pada saat yang sama, Yoshikage selalu membawa serta buku bergambar, "Kisah-kisah dari Genji."

Ketertarikan Asakura Yoshikage pada "Genji" tidak hanya terbatas pada gambar buku, kediaman dia tinggal di dibangun persis seperti lampiran rumah Hikaru Genji. Pada saat yang sama, dia bahkan meminta seniman jenius dari utara, Hasegawa Touhaku, untuk menggambar lukisan di dinding, langit-langit dan pilar miliknya. Merubah seluruh rumahnya menjadi dunia "Genji", dan tenggelam di dalamnya sepanjang hari.

Darah Sengoku daimyo terhormat yang datang ke generasi ke-11 telah menjadi semacam seorang yang sembrono.

Seperti Asakura Yoshikage tidak memiliki ketertarikan dalam perang.

Kali ini, dia mengirimkan pasukan karena Nobuna menyerang Echizen terlebih dahulu, untuk memadamkan api peperangan, dia dengan enggan melakukannya.

"Memang benar bahwa masih ada ketidakpastian, namun, dari awal bahwa rencana kita telah bekerja, kita sudah memiliki kesempatan kuat dari memenangkan perang ini. Seorang komandan yang terus memerintahkan pasukannya, membiarkan sejumlah besar tentara mati karena perang adalah bodoh. Selama kita memiliki keunggulan geografis dan waktu, maka kemenangan akan segera menjadi milik kita."

Meskipun dia membenci perang, tapi begitu dia memasuki perang, Yoshikage adalah seorang ahli strategi yang luar biasa.

"Setelah Oda Nobuna meninggal, berikan posisi penguasa dunia untuk anakku, Nagamasa."

Hisamasa menundukkan kepalanya dalam-dalam pada Yoshikage yang jauh lebih muda.

"Bisa dilakukan, aku tidak tertarik pada hal-hal yang merepotkan seperti penguasa dunia. Aku pernah mendengar bahwa Nagamasa adalah seorang elit, tidak peduli apakah itu Kyoto atau dunia, aku akan meninggalkan mereka semua untuk Anda. Tapi, semua potongan yang indah dari seni di Kyoto harus dikirim ke Ichijodani ku, karena aku tidak ingin melihat potongan-potongan seni di Kyoto dihancurkan selama perang."

Ini adalah keinginan Asakura Yoshikage.

Orang ini memiliki nol ketertarikan dalam menaklukkan dunia.

Hal duniawi tersebut dapat diserahkan kepada klan Asai yang terkait erat dengan klan Asakura, ini adalah keinginan sejati Yoshikage.

Dan karena ini, Yoshikage yang tidak memiliki ambisi, atau orang yang menginginkan untuk bisa melihat medan perang lebih jelas.

Yang terakhir dari 3 laki-laki tersebut.

"Ini tidak baik jika pemimpin pasukan bukan seorang pria! Jika gadis seperti Oda Nobuna benar-benar mampu menaklukkan dunia, aku akan terganggu, aku akan sepenuhnya mendedikasikan pasukan Gunung Hiei ini untuk kalian berdua."

Dia adalah biarawan bertubuh besar yang baru saja mundur dari pertarungan dengan tentara Oda.

Shoukakuin Gousei minum anggur dengan boros.

Dia adalah pemimpin tentara biarawan dari Gunung Hiei.

Sebelum Buddhisme datang, Gunung Hiei dipuja sebagai gunung spiritual. Karena merupakan pusat yang memproduksi dalam jumlah besar biarawan dan budaya Buddha, itu ribuan kelompok biarawan siap tempur pada saat yang sama, seperti sebuah negara merdeka.

Tapi tidak akan ada orang lain seperti Shoukakuin yang langsung dan terang-terangan tanpa kepura-puraan dalam pasukan biarawan.

Tidak ada pembunuhan? Tidak ada alkohol? Apa itu? Mengayunkan tongkat logam di medan perang dan minum anggur adalah apa yang paling dia sukai, makan daging dan meminjam uang, tetapi setelah dipinjami, dia tidak akan pernah mengembalikan uang itu. Setelah Keshogunan Ashikaga ingin dia untuk mengembalikan uang, Shoukakuin berkata, "Mau mereka? bicaralah dengan tongkat logam di tanganku.", Dia hanya seorang penjahat semacam itu.

Dan,

"Untuk memberikan dunia pada gadis muda seperti itu, itu konyol! Aku kecewa pada dunia seperti yang sekarang! Apa itu putri daimyo, mereka hanya orang yang lemah yang menggunakan daya tarik mereka untuk memikat laki-laki!"

Merasa marah tentang dunia yang telah melahirkan begitu banyak prajurit perempuan sambil berkata, "Perempuan hanya akan mengguncangkan tekadku!", Shoukakuin membenci prajurit perempuan. "Asai-sama, Asakura-sama, jangan biarkan wanita-wanita haram melakukan apapun yang mereka suka lagi, aku baru saja bersilangan pedang dengan bocah Oda, mereka pasti bermalasan dalam pertahanan sekarang! Kita harus meluncurkan serangan malam sekarang! Menggunakan kegelapan malam, kita harus menyerang Sakamoto dengan kekuatan penuh kita! Apa? Jika kita gagal? Yang perlu kita lakukan adalah untuk mundur kembali ke Gunung Hiei."

"Sungguh seorang biarawan yang dibaktikan untuk membunuh."

Asakura Yoshikage tertawa.

Tapi kewaspadaan Hisamasa memiliki kekhawatiran lainnya.

"...Tapi Yoshikage-sama, setelah kita mencapai bulan Desember, bukankah jalan kembali ke Echizen tertutup salju dengan jumlah besar?"

"Tentara Oda jauh lebih cemas daripada aku. Dalam pertempuran ini, tentara Oda akan menjadi yang pertama jatuh."

"Uhh... Tapi, untuk berhadapan dengan musuh... Namun belum melakukan apa-apa, bagaimana kalau kita mengirim beberapa pembunuh untuk membunuh komandan tentara Oda, khususnya Shibata Katsuie yang mampu berhadapan dengan Gousei-sama, jika kita tidak membunuhnya..."

"Shibata Katsuie atau Niwa Nagahide semua prajurit perempuan, mereka tidak perlu ditakuti, tidak perlu khawatir."

"Uwahahahaha, aku pribadi akan mengirimkan Shibata Katsuie yang lupa akar menjadi wanita ke langit, tetapi jika itu tentang pembunuhan, aku memiliki seorang spesialis arquebus, Sugitani Zenjuubou, dia adalah orang yang menembak Oda Nobuna yang melarikan diri dari Echizen."

Shoukakuin meminta seorang biarawan muda untuk membawa Sugitani Zenjuubou yang bersembunyi di Gunung Hiei setelah menembak Nobuna ke ruang utama.

Zenjuubou adalah orang yang menggunakan Sagara Yoshiharu sebagai umpan untuk mencoba untuk membunuh Nobuna, dan setelah itu, telah berhasil menembakkan 2 peluru pada Nobuna, seorang pembunuh tanpa ampun.

Tapi...

"...Aku tidak tahan lagi, tinggalkan aku sendiri."

Zenjuubou sekarang benar-benar mabuk, dan memiliki sifat pemabuk.

"Oi, Zenjuubou, apa yang terjadi pada penemakan Oda Nobuna dan menjadi sniper terbaik di dunia?"

".... Aku, telah gagal untuk menembak wanita itu selama 2 kali, sniper terbaik dunia...? Skillku tidak berguna, tidak, apa yang tak berguna adalah aku sendiri..."

Gousei tertawa, "Dia terserang dua kali di perutnya, bahkan Oda Nobuna tidak bisa lolos dari kematian pada akhirnya. Itu pasti hukuman Buddha terhadap dia untuk mencoba untuk menaklukkan dunia."

"...Aku ingin membunuh mangsaku dengan tembakan tunggal, memberikan rasa sakit dan penderitaan pada mangsa setelah penembakan, itu bukan gayaku. Tentu saja aku suka melihat orang lain menderita, tetapi jika aku tidak membunuh mereka pada tembakan pertamaku, aku tidak bisa disebut terbaik di dunia."

"Oh? Lalu kenapa seorang penembak jitu yang memiliki gaya pembunuhan bisa gagal?"

Asakura Yoshikage yang awalnya tidak peduli tentang topik ini mulai memiliki minat pada apa yang dikatakan Zenjuubou.

Mungkin dia ingin tahu lebih banyak tentang filosofi di balik pembunuh.

".... Jika aku membidik kepalanya, dia pasti akan mati, tapi aku... tidak bisa melepaskan tembakan."

"Oh? Tidak bisa melepaskan tembakan? Kenapa begitu?"

Zenjuubou memeluk kepalanya dengan penderitaan dan berteriak, ".... Aku tidak tahu! ... AKU TIDAK TAHU! ... Wajah tersenyum gadis itu terlalu terang, aku merasa bahwa serangga seperti aku tidak boleh mengotori wajahnya... Mengapa, mengapa aku memiliki khayalan seperti itu... Apa yang terjadi padaku, bahkan aku tidak mengerti."

Asai Hisamasa hanya bisa menggerutu, "Jika kau telah membidik pada kepala Oda Nobuna, kita pasti sudah....!" Tapi, Asakura Yoshikage menghentikannya segera, sambil berkata, "Jangan mengatakan hal-hal yang tidak berarti lagi."

"Jadi aku menembak perutnya, 2 tembakan, seharusnya menembus ususnya. Namun demikian, gadis itu tidak mati... Bahkan aku telah gagal dua kali, bahwa Oda Nobuna mungkin benar-benar diberkati oleh langit..."

Mendengarkan ini, Gousei menggelengkan kepalanya dan berkata, "Orang ini tidak berguna sekarang, enyahlah, Gousei aku tidak ingin bawahan yang tidak berguna yang bahkan tidak bisa memegang sebuah arquebus! Kau telah terpesona oleh penampilan Oda Nobuna itu!"

"...Dia tidak seperti apa yang anda katakan, berhenti menyalahkan Sugitani Zenjuubou." Asakura Yoshikage tertawa, sambil mengatakan "Orang ini memiliki hati yang mencintai keanggunan.", dia membuka buku gambar "The Tales of Genji."

"Aku mengerti. Jika ada sebuah karya seni dari keindahan terbaik, itu normal untuk tidak dapat menghancurkannya. Apakah Oda Nobuna benar-benar sebuah keindahan yang orang tidak dapat melihat secara langsung, bahkan lebih menggairahkan daripada putri di "The Tales of Genji"? Aku tidak berani untuk percaya pada keberadaan seorang wanita seperti yang ada di dunia nyata... Jika dia benar-benar secantik Wakamursaki dari "Tales of Genji", maka Sakura dari pegunungan utara dan aku akan terpesona oleh dia... Wakamurasaki muda akan menangis pada burung muda yang menyedihkan, jika keindahan seperti dari mimpiku benar-benar ada dalam realitas... hohohoho... Semuanya, apakah anda tahu tentang fakta bahwa Wakamurasaki dan Genji benar-benar bertemu di pegunungan utara? Setelah mengumpulkan berbagai info, aku akhirnya mendapatkan bukti nyata, aku pikir gunung di belakang Kyoto, sebenarnya gunung utara dari Genji... Apa yang kalian pikirkan?"

"Sungguh seorang pria yang menarik, dibandingkan dengan wanita yang hidup, dia jauh lebih ke seorang putri dalam cerita-cerita..." Asai Hisamasa berpikir saat dia memandang penampilan Yoshikage.

"Genji telah memberikan aku yang bukan apa-apa selain putus asa dari harapan besar dunia nyata. Seperti Genji yang membawa seorang gadis cantik yang terlihat seperti ibunya kembali ke rumah paviliun, dan mengubah dirinya menjadi miliknya, dan kemudian mengubah dirinya sesuai perferences Genji... aku akhirnya mendapatkan seorang gadis yang sempurna seperti Wakamurasaki... Ohohohoh. "

"Oh, Yoshikage-sama, saatnya kita menghentikan topik sembrono ini ...."

"Ya ya, aku punya minat yang sama seperti Rokujou Miyasudokoro yang tidak bisa meninggalkan Genji yang sembrono yang dia benci, dan seperti hantu, dia menangkap para gadis satu per satu dan membunuh mereka, sepanjang waktu tidak dapat mengirimkan perasaannya ke Genji. Aku pikir Aoi yang telah menjadi dingin secara bertahap benar-benar cantik juga, penderitaan Aoi dalam hatinya telah menyakitkan aku setiap kali aku baca. Istri muda yang Genji nikahi di tahun kemudian, San no Miya pasti akan seperti Nekogami-sama yang semua kemarahan saat ini. Aku berani mengatakan dia akan sangat senang jika dia bisa datang ke era ketika orang benar-benar menyembah Nekogami-sama dengan hati mereka."

Sepertinya sekali Asakura Yoshikage memulai pada topik "The Tales of Genji", dia tidak akan mendengarkan orang lain.

Asai Hisamasa dan Shoukakuin Gousei harus tetap diam dan mendengarkan...

Dan tiba-tiba, seseorang yang bisa mengganggu gumaman Yoshikage muncul.

"Asakura-sama, Asai-sama, Saru sudah mati, dia telah hancur berkeping-keping. Bahkan kepalanya tak bisa ditemukan dan itu adalah disesalkan, tapi, menggantikan Sugitani Zenjuubou, aku telah melakukannya."

shota putih dan Omyouji

Adalah Tsuchimikado Hisanaga.

Dengan berbagai shikigaminya yang jelek dan tingkat rendah, Tsuchimikado muncul di ruang utama.

"Seperti yang diharapkan dari Gunung Hiei, aku bisa merasakan "Ki" yang luar biasa, para shikigami 10 kali lebih kuat di sini dibandingkan dengan Wakasa."

"Anak seperti ini adalah kepala klan Tsuchimikado? Dan kau bahkan tidak memiliki kepala Saru, apa gunanya itu?" Asai Hisanaga yang mengatakan itu tiba-tiba dipeluk oleh shikigami dengan sayap dan dia langsung berteriak, "Kasihanilah!"

"Kepala Saru itu telah meledak oleh bom Hattori Hanzou, jadi aku tidak bisa mendapatkannya, uhhh..."

"Aku mengerti, cepat dan jauhkan moster ini dariku! Kasihanilah aku!"

"Bagaimana dengan janji kita, jika klan Oda hancur, kami, keluarga Tsuchimikado akan sekali lagi bangkit di Kyoto, dan mengumpulkan semua omyouji di seluruh negeri untuk menghormati aku sebagai kepala. Jangan bilang kau sudah lupa tentang itu?"

"Terserah kau, era omyouji dan shikigami terbang di sekitar di Kyoto, jika kita bisa kembali ke era seperti itu, aku akan benar-benar merasa bahagia. Bukankah itu hal yang baik untuk menyelubungi Kyoto dalam kegelapan lagi?"

Tsuchimikado tertawa, "Asakura-sama benar-benar memahami."

"Ya ya, aku telah membunuh Akechi Mitsuhide juga, tidak apa-apa kan, gadis kecil itu yang tinggal di tempat Asakura-sama untuk sementara waktu. Gadis itu dengan dahi lebar."

"...aku paham, gadis cerdas dan elegan itu, jika dahinya tidak begitu lebar, dia akan Wakamurasaki ku..."

Meskipun tak diketahui apakah Oda Nobuna masih hidup atau mati, tetapi itu adalah fakta bahwa dia tidak bisa bergerak sekarang.

Penasihat klan Oda yang paling ulet, Sagara Yoshiharu dan Akechi Mitsuhide, dikalahkan oleh Tsuchimikado.

Saitou Dousan, yang melindungi Mino dan Owari dengan sejumlah kecil pasukan berada di bawah ancaman Rokoku dari Kouga dan Takeda Shingen, dan tidak dapat membantu.

Dan Takigawa Kazumasu, yang berada di Ise dijatuhkan oleh tentara Rokoku dan tidak bisa bergerak sama sekali.

Meskipun, pada pandangan orang, tentara Oda telah mengelilingi Gunung Hiei, tetapi dalam kenyataannya, itu sendiri sedang dikelilingi oleh banyak tentara.

Miyoshi dari Shikoku muncul lagi. Jika orang untuk memperkirakan waktu ketika mereka menyerang Kyoto, yang sekarang menjadi kota yang kosong...

"Dua minggu, jika kita bertahan dua minggu dari kehidupan membosankan ini, kita dapat membalikkan situasi dan kemenangan akan menjadi milik kita."

"Uwahaha, kami bisa menang, Asakura-sama? Shibata atau Niwa semua prajurit perempuan, mereka tidak dapat melangkah ke Gunung Hiei, sehingga mereka bahkan tidak bisa menyerang kita. Untuk menggunakan Gunung Hiei yang melarang wanita masuk, seperti yang diharapkan dari strategi licik."

"Aku hanya benci melihat gadis-gadis terbungkus dalam perang. Untuk orang sembrono, gadis-gadis harus disimpan di rumah, membantunya berganti pakaian setiap malam, menjadi terpesona oleh kecantikannya seperti kita menikmati dia sepenuhnya... Hohoho."

"Ini agak menjijikkan." Tsuchimikado yang masih anak-anak mengeluarkan perasaannya yang sebenarnya tanpa sengaja, tapi Asakura Yoshikage mengatakan, "Dua minggu untuk kembali ke rumah, begitu merepotkan. Gunung Hiei penuh laki-laki membosankan, aku seharusnya membawa Hasegawa Touhaku" dan masuk dunianya sendiri lagi.

Bagian 5[edit]

Kyoto,

Kuil Hounou.

Ruang tunggu.

Nene terus menerus menanyakan situasinya dari Manase Belchior yang mengurus Nobuna. "Tolong beritahu saya."

"Mereka tampaknya telah jatuh ke dalam situasi di mana mereka tidak bisa bergerak maju atau mundur di Gunung Hiei, dan tidak ada yang bisa mereka lakukan tampaknya."

"Yoshiharu-sama atau Mitsuhide-sama, salah satu dari mereka bisa datang dengan rencana brilian yang mengejutkan kita semua."

"Dimana Hanbei-sama yang licik?"

"Dia sedang tidur sekarang karena obat, aku hanya memberitahu kamu di sini, tapi kondisi Hanbei-chan adalah serius secara tak terduga, tidak memberitahu siapapun tentang hal ini."

".... Apakah begitu...?"

"Ketika dia bangun, kita akan melihat kekuatan dan kemauan Hanbei-chan."

"Uhhh ... Semua orang penting, namun Nene yang masih anak-anak tidak bisa berbuat apa-apa, sungguh menyebalkan!"

"Kamu melakukan sesuatu, untuk membersihkan dirimu sendiri dengan air dingin di cuaca yang dingin untuk berdoa bagi semua orang, perasaan ini dari Nene-chan pasti akan terkirimkan pada Yoshiharu-sama dan Nobuna-sama."

"Tapi Hime-sama... kondisi Hime-sama sekarang ini....!"

Manase Belchior menunduk.

Benar, Nobuna terlihat jauh lebih lemah sekarang.

Operasi tersebut sempurna.

Meskipun dia mengalami demam, tetapi demam dan racun dalam tubuhnya akan hilang, dan ketika demam mereda, Nobuna akan bangun.

Tapi...

"Karena demam tingginya, aku takut Nobuna-sama mengalami mimpi buruk. Hati manusia itu misterius, karena mimpi buruk, pada saat yang sama jiwanya melemah, kondisi tubuhnya akan melemah juga, dan itu membawa serta demam tinggi. Jadi, dia tidak bisa bangun tidak peduli apa. Jika hal ini terus berulang, dan situasi terus seperti ini, aku takut Nobuna-sama akan....."

"Tolong mencoba yang terbaik tidak peduli apa! Bukankah Manase-sama seorang dokter terkenal yang menggabungkan kedua kemampuan medis namban dan medis tradisional?"

"...Dunia mimpi bukanlah tempat yang kemampuan medis bisa menjangkau."

Jika demam tingginya tidak mereda, bukan hanya tetap dalam keadaan koma, Nobuna-sama bisa bertahan satu sampai dua hari paling banyak. Pikirannya berkedip melalui berbagai pasien yang sekarat, tapi, hanya titik ini, Manase Belchior yang seperti wewangian tidak bisa terus terang untuk mengatakannya kepada Nene muda yang matanya sudah penuh air mata.

Tapi, Nene yang intuitif sudah menemukan.

".... Hime-sama sudah... sudah... tidak bisa diselamatkan? Uhh, Uhh, jika Onii-sama... Onii-sama bisa kembali...!"

Itu seperti mereka berada di neraka.

Di dalam kuil Hounou, ada keheningan.

Tiba-tiba, ada tamu yang tak terduga.

"Hmmm, kakek, bukankah waktu yang kalian membutuhkanku?"

Tubuh yang memancarkan atmosfer "tidak dari negara ini" dan parfum yang kuat.

Sebuah pakaian gaya china yang dipakai pada kulit kecokelatan dengan pipa tembakau tipis panjang.

Itu Matsunaga Danjo Hisahide yang umumnya dikenal sebagai "Venomous Scorpion."

Hisahide yang tidak terlihat untuk beberapa waktu berjalan dengan elegan menuju Manase Belchior.

"Ohh, Matsunaga-sama? Kyoto memiliki rumor tentang kamu berlari kembali ke Yamato setelah Hime-sama tertembak dan klan Oda akan jatuh."

"Oh, itu pasti anak kecil di Kyoto yang tidak menyukai aku, aku benar-benar menyihir obat rahasia untuk Nobuna-sama."

Setelah Manase mendengar itu dan sementara gemetaran seluruhnya, dia menunjuk pada Hisahide dan berkata.

"Da..Da..Dan..Danjo-chan? Ka..Kamu... Apa yang kamu lakukan di sini?"

Di masa lalu, dokter bejat Manase Belchior pernah membuat gambar gelap dengan Matsunaga Hisahide.

Pada saat itu, Manase yang ingin merayu Matsunaga Hisahide telah ditolak, "Aku benci kakek-kakek." dan diberi racin sulfur mustard dan ditinggalkan di kastil Hisahide, kastil gunung Tamon.

Untuk Manase, yang masih melewati hasutan gemetar itu setiap kali dia berpikir tentang hal itu.

"Aku mengatakan, sudah saatnya bahwa kau kakek minggir untuk menghentikan penyakit dari meneruskan, Nobuna-sama sedang terjebak dalam mimpi buruk dan tidak bisa bangun, kan?"

"Meskipun kau benar, tetapi untuk menggunakan obat pada Hime-sama, dan itu ditetapkan oleh kamu Danjo-chan, itu sangat mencurigakan, teramat sangat mencurigakan."

"Tidak sama sekali, ada obat dari Persia yang mampu memanipulasi mimpi, hanya saja sangat sulit untuk mengumpulkan bahan-bahannya di sini, jadi aku terlambat."

"Ho... Sebuah obat yang memanipulasi mimpi, apa itu sebenarnya?"

Nene bertanya, "Jika kita menggunakan ini, akankah Nobuna-sama terbebas dari mimpi buruknya?"

"Ya, bukan hanya mengakhiri mimpi buruk, akan memberi dia mimpi manis, mimpi kebahagiaan yang Nobuna-sama benar-benar inginkan. Begitu semangat Nobuna-sama menjadi lebih baik, suhu tubuhnya akan turun dan dia akhirnya akan bangun."

Setelah mendengarkan, Nene memegang tangan Hisahide erat-erat, dan meminta berkali-kali, "Kumohon!"

"Nene-chan, obat Persia itu yang wanita ini gunakan sebenarnya racun, mereka adalah hal-hal yang sangat beracun dan pada saat yang sama mereka memiliki kegunaan mereka, mereka hanya dapat merugikan Hime-sama yang begitu lemah sekarang. Ini terlalu berbahaya."

Manase berkata sambil mengerutkan kening.

"Jika itu yang terjadi, cara apa yang kakek miliki untuk menyembuhkan Nobuna-sama?"

Ditatap dengan mata tajam Hisahide, Manase hanya bisa mengeluarkan suara "Uhhhh".

"Kalian mengganggu aku disini, bagaimana kalau aku meracuni kau bersama dengan anak itu..." Mata Hisahide yang sedang mengirimkan kepadanya semacam sebuah ancaman.

"Obat-obatan pahit cenderung bekerja lebih baik, jika itu dapat menyelamatkan hidup Nobuna-sama, aku akan menutup mata untuk efek samping yang akan dibawa itu. Tapi Danjo-chan, obat itu, apa itu telah diuji pada manusia sebelumnya?"

"Hmm, aku telah menguji pada diriku sendiri, selama periode ketika obat itu mulai berlaku, aku bermimpi dimana aku dengan Nobuna-sama di kastil gunung Tamon memiliki mandi uap sambil berbicara, tidak ada sesuatu yang salah dengan itu."

"Jika demikian, tampaknya agak aman." Kata Nene.

"Danjo-chan, karena kau menggunakan begitu banyak obat dan racun, tubuhmu sudah punya resistensi untuk itu, dan tubuhmu tidak sama dengan seorang gadis biasa, kau tidak dapat dianggap sebagai subjek tes yang bagus, sepenuhnya tidak."

Hisahide menyipitkan matanya dan tertawa, "Setidaknya aku dapat mengatakan bahwa itu tidak akan membahayakan hidup Nobuna-sama. Ini aku bisa mengatakan dengan kepalaku sebagai jaminan."

Meskipun Manase punya perasaan tidak menyenangkan, tapi dia memutuskan bagaimanapun juga.

Seperti ini, Hisahide memasuki kamar Nobuna.

"Apakah itu benar-benar baik-baik saja, Nene agak khawatir."

"Uhh, ini adalah pertaruhan... Apakah obat Danjo-chan adalah baik atau buruk, kita harus melihat nasib Hime-sama."

"Hime-sama, telah menjadi begitu lemah... Begitu menyedihkan..."

Hisahide memandang Nobuna yang disiksa oleh demam tinggi dan tidak bisa tidak meneteskan air mata saat dia memegang tangan Nobuna erat-erat.

Pembunuh itu yang menembak Nobuna dengan arquebus masih bersembunyi di Gunung Hiei sekarang.

Gunung Hiei adalah gunung spiritual yang melarang wanita masuk.

Jadi bisa dikatakan, tentara Oda utama yang terdiri dari prajurit perempuan tidak bisa mencari yang pembunuh itu.

Dalam kenyataannya, Hisahide telah mengirimkan banyak permintaan untuk "Berikan pada kami pembunuh itu.", Tapi Gunung Hiei telah menolak semua itu dengan mengatakan, "para daimyo perempuan yang haram tidak ada hubungannya dengan kami."

Dan, tentara sekutu dari Asai dan Asakura telah mendirikan kamp di Gunung Hiei itu.

Shibata Katsuie dan Niwa Nagahide tidak bisa masuk karena seorang perempuan.

Sungguh hina ini...

Apa yang mereka pikirkan tentang perempuan...

Hisahide kehilangan rumah dan keluarganya karena perang di Kyoto dan dijemput oleh kuil Koufuku dan dibesarkan. Ini karena para biarawan jatuh bahwa dia telah putus asa dan meninggalkan agama Buddha.

Tentu saja, di antara para biarawan, bukan hanya ada biarawan jatuh saja, masih ada biarawan mengikuti dengan ketat dengan aturan dan berdoa bagi orang-orang. Tetapi arogansi dari para biarawan yang, tanpa peduli pada ajaran Buddha mereka, mulai membunuh tanpa berpikir, dan sikap mereka membuat mereka berpikir bahwa perempuan "haram" meskipun mereka menyembah Buddha. Jadi banyak biarawan jatuh dan diperintah oleh keinginan mereka karena alasan ini.

Hisahide muda, tidak peduli apakah itu Kyoto atau Nara, dia dihina oleh para biarawan untuk sebagai "Bajingan dari luar negeri."

Karena itu, untuk melindungi dirinya sendiri, dia belajar skill tombak dan racun.

Berpikir tentang masa lalu, hatinya menyala menyala dengan api hitam sebagai Hisahide yang tampak sangat sengit.

"Nobuna-sama, si brengsek yang telah menyakiti Anda, Matsunaga Hisahide pribadi akan menangkap dia dan menundukkan dia pada penyiksaan. Aku akan menguburnya di pasir sementara hanya mengungkapkan kepalanya, membiarkan penggunaan gergaji untuk perlahan-lahan memotong lehernya. Meskipun ada beberapa orang yang memperlakukan penjahat penuh darah sebagai permainan dan bersenang-senang dengan itu, penjahat yang ditundukan itu pasti lebih baik mati. Benar, itu tidak cukup hanya membunuh dia, untuk menyakiti tubuh indah Nobuna-sama dengan peluru, aku harus membiarkan dia merasakan sesuatu yang jauh lebih mengerikan dibanding kematian!"

Sementara berbicara pada Nobuna, Hisahide menempatkan cairan hitam ke dalam tembikar terkenal, Hiragumo dan mulai mendidihkan itu.

"Ayo, minum itu. Dengan ini, mimpi buruk akan berakhir dan yang menggantikannya adalah mimpi yang penuh kebahagiaan dan sukacita, mimpi yang Nobuna-sama benar-benar inginkan."

Bahkan ketika Nobuna-sama mengalami cedera serius seperti itu dan telah menjadi begitu lemah, dia masih cantik melampaui perbandingan.

Hime-sama... Aku akan melindungi Anda menggunakan cara apapun yang diperlukan.

Hisahide melihat wajah tidur Nobuna, saat dia menempatkan mangkuk di bibir kering Nobuna, dan perlahan-lahan, sangat perlahan memberinya menyuapi obat yang direbus.

"...Uhh... Uhh... Umm."

...

...

...

OdaVol4Cover5.jpg

"Saru, lari...."

Nobuna bermimpi tentang Kanegasaki yang telah menjadi neraka yang sebenarnya.

Ini... Hanya berapa kali dia melihatnya.

selamanya mengulangi... mimpi buruk.

Untuk impian menaklukkan dunia, Nobuna yang telah meninggalkan Sagara Yoshiharu di Kanegasaki dan melarikan diri telah mencari dan berkelana untuk Yoshiharu di Kanegasaki sejak ditembak.

"Hei, Saru, Yoshiharu! Aku idiot! Jika kau mati, siapa yang akan menemani aku untuk berlayar di lautan luas? Dengan hanya aku, apa artinya bagiku untuk memenuhi impianku!? Jadi... Tolong, aku mohon ppadamu, kembalilah..."

Sambil menangis, dia berkendara melalui jalur pegunungan.

Melalui bukit ini, aku, sekali lagi menyaksikan adegan dimana Saru tertangkap oleh orang-orang yang telah berburu untuk prajurit yang melarikan diri dan dibunuh.

Dan ketika aku melihat Saru sekarat, hatiku juga sedang sekarat perlahan-lahan dengan dia.

Tidak lagi, dia tidak ingin mengalami mimpi buruk seperti ini lagi.

Jika, jika aku harus mengalami mimpi buruk yang tidak pernah berakhir ini karena aku hidup, maka aku hanya harus....

Tapi,

Mimpi kali ini, bukan mimpi buruk.

Atas bukit, dia bisa melihat Yoshiharu memimpin 500 tentara yang kuat kembali dengan penuh semangat.

"....Yoshiharu....!?"

"Ohh, Nobuna? Ke..Ke..Ke..Kenapa kau datang kembali? Ngomong-ngomong, siapa itu Yoshiharu?"

"Bukankah itu kau!? Kau, apakah kau lupa namamu sendiri? Kecerdasanmu benar-benar dari seekor monyet."

"Di..Diam! Dipanggil "Yoshiharu" tiba-tiba oleh kamu, itu hanya bahwa aku tidak bisa bereaksi tepat waktu."

"...Yoshiharu!"

Nobuna berlari menuju Yoshiharu, dan tanpa mengatakan apa-apa, memeluknya.

Air matanya tidak bisa dihentikan.

Meskipun dia pernah berpikir itu adalah mimpi... Tapi, ini bukan sebuah mimpi.

Ini adalah Yoshiharu yang sebenarnya. hangat, dengan sedikit bau berkeringat Yoshiharu. Dadanya bisa merasakan jantungnya berdebar, Yoshiharu yang sebenarnya.

Aku tidak peduli lagi, apakah ini mimpi atau kenyataan.

Impianku adalah, untuk menaklukkan dunia, melihat sendiri keajaiban dunia yang berbeda menggunakan lautan luas dan...

Dan, orang aneh ini yang telah memproklamirkan diri dia datang dari Jepang masa depan, untuk berada di sisiku, dan melindungi aku.

Mengatakan, "Nobuna, kamu diperlukan untuk negara ini, aku tahu itu. Bahkan jika orang lain di era ini tidak mengerti kamu, aku mengerti kamu!" dan mendukung aku dari belakangku.

Apakah perasaan cinta...? Atau ini sama dengan misionaris namban yang aku pernah dikagumi sebagai kakakku....? Ini... Aku belum tahu.

Meskipun aku tidak mengerti, tapi perasaan ini jelas tidak sama...

Ayah... Misionaris... Hirate-jii-san... Viper... dan semua orang yang aku cintai dari masa lalu, ada perbedaan mendasar.

Karena, setelah kami bertemu, dadaku akan mulai sakit.

Sebuah perasaan yang tidak aku rasakan sejak lahir, aku.. harus memiliki...

"Oi Nobuna, berapa lama kau berniat untuk memelukku, dan ekspresimu agak aneh, apa yang terjadi?"

"Ap...Apa itu ... Aku..Aku khawatir tentang kamu, sikap macam apa ini?"

"Komandan! Sepertinya suasana semakin panas, hahaha."

"Menikahlah setelah Anda kembali ke Kyoto!"

"Diam kalian! Kita harus menyelamatkan Asai Nagamasa yang dipenjara dan membantunya mendapatkan kembali posisinya sebagai kepala, dan kemudian mengalahkan pasukan Asakura... Kita akan perlu untuk pergi setelah kita kembali, bukan!? Akan ada perang segera!"

Yoshiharu membiarkan Nobuna duduk di paha saat dia memeluk pinggang Nobuna dengan satu tangan, tangan yang lain memegang kendali saat dia berkendara ke depan.

Hati Nobuna hanya bisa memiliki keraguan... Yoshiharu orang ini... Kapan dia menjadi begitu terampil dalam berkuda...?

"Hei Yoshiharu, apakah itu benar tentang membantu Nagamasa mendapatkan kembali posisi kepala di klan Asai?"

"Ahhh, itu benar. Pasukan kembali kita semua aman, sehingga tidak ada sesuatu yang perlu dikhawatirkan. Juubei-chan dan sisanya telah berhasil kembali ke Kyoto dengan selamat!"

"Dearuka... Bagus... Semua orang masih selamat."

"Ahhh." Yoshiharu mengatakan sambil meningkatkan kekuatan dalam memeluk Nobuna.

"Jadi itu masalahnya, Nobuna. Setelah kembali ke Kyoto, kita akan melanjutkan pertempuran kita untuk menaklukkan dunia! Klan Asakura sudah menyerah di bawah serangan berkecepatan kilat oleh Asai, tidak ada lagi musuh di daerah pusat! Imai-jii-san dari Sakai juga telah mengirimi kita banyak dana militer, kekuatan militer klan Oda sekarang 20000! Kita adalah terkuat di Jepang! "

"Ahhh... Uhh, Ta..Tapi kita punya janji, kalau kau kembali hidup, aku akan memberimu hadiah. Hadiah itu, aku harus memberikannya kepada kamu segera..."

"Ahh, janji ciuman itu? Karena tidak ada cukup waktu, bagaimana kalau sekarang kita...."

"Tunggu, tidaaaaaaaaak, bukankan para tentara melihat kita? A..A..Aku..Aku belum mencium seorang pria sebelumnya, ja..jadi tidak baik jika itu bukan suatu tempat yang sepi! Ahh, tapi, setelah kembali dari Kyoto, Manchiyo dan Riku akan datang dan mengganggu..."

Yoshiharu mengungkapkan giginya yang putih, tertawa dan berkata, "Tidak akan ada siapapun yang mengganggu kita."

"Huh... Apa yang terjadi? Tiba-tiba, Yoshiharu tampaknya menjadi 5 kali jantan dari biasanya... Orang ini... Apakah dia seramah itu sebelumnya?" Nobuna memiringkan kepalanya dengan bingung.

Tapi, tapi ini tidak apa-apa juga, jadi dia tidak banyak keberatan.

"Kau tidak tahu apa-apa, Nobuna. Nagahide-dono dan Katsuie-dono tidak akan lagi mengganggu kita. Yah, Katsuie masih gila dari cemburu tapi Nagahide berencana untuk memberi kita pernikahan dan saat ini sedang mempersiapkan di Kyoto."

"Ehhhhh? Tu..tunggu... Apa ini... Tu..Tunggu, a..a..aku.. Kapan aku bilang aku ingin menikahi kamu? A..Ad..Ad..Ada semacam perbedaan besar dalam status keluarga kita."

Yoshiharu mengungkapkan gigi yang sangat putih lagi saat dia bermain dengan rambutnya di dahi, "Itu merepotkan..."

"Yah, aku, yang selamat melalui "Retreat at Kanegasaki" telah menjadi dikenal di seluruh di Kyoto, bahkan anak-anak dan bangsawan telah mengakui aku sebagai seorang pahlawan besar. Orang-orang semua merasa bahwa tidak ada orang lain yang bisa menyamai Oda Nobuna. Yah, itu hal seperti itu sekarang. Ah apa boleh buat, sebenarnya bagiku, aku pikir gadis dengan payudara yang lebih besar adalah lebih baik."

"Diam! Milikku tidaklah kecil, oke? Satu-satunya yang kecil adalah Hanbei, dibandingkan dengan Hanbei, milikku sudah dianggap besar! Dan, kenapa kau begitu terpikat dengan payudara perempuan? Payudara awalnya digunakan untuk makanan bayi, untuk begitu terpikat setelah tumbuh dewasa, apa kau seorang cabul!?"

"Payudara romantik laki-laki! Hahahaha" Yoshiharu menunjukkan giginya dan tertawa.

"Ya ampun, bodoh..." Nobuna bergumam.

"Tapi, karena Himiko-sama meminta padaku, "Aku meninggalkan Nobuna-sama pada kamu", jadi aku benar-benar tidak bisa menolak lagi...."

"Hi..Him..Himiko-sama bilang begitu sendiri! Ma..Maka tidak ada cara lain, jika aku menolak, bukankah aku tidak setia?" Dengan sikap 'do or die', Nobuna mengirim bibirnya ke Yoshiharu.

"Lihat, kita bisa melihat Kyoto sekarang, Nobuna."

"Ahh..."

"Semua orang datang untuk mengucapkan selamat kepada kita untuk kembalinya kita dan memberi kita restu mereka untuk pernikahan."

Bagian 6[edit]

Senja kala, Kyoto.

Pernikahan telah dimulai.

Selamat, selamat,

Wajah semua orang yang penuh senyum.

Pernikahan antara mereka dimulai seperti ini.

Inuchiyo berkata, "...Hime-sama ada di sini." sambil mengangkat tombak bambunya.

"M..M..M..My Hime-sama, uwahhhhh~!"

"Dengan ini, Hime-sama pasti akan bahagia. Poin penuh!"

Katsuie dan Nagahide telah mengumpulkan hadiah dan restu dari Kyoto dan Sakai.

"Seperti yang diharapkan dari Gorilla, tidak, Sagara-senpai! Untuk dapat memiliki Nobuna-sama yang fantastis, aku, Juubei Mitsuhide mengaku kalah! Nobuna-sama, Anda harus bahagia dari sekarang!" Mitsuhide yang memasak takoyaki meletakkan pekerjaan di tangan dan mengirimi mereka restunya.

"Upacara pernikahan akan diadakan di gereja namban, dan Aku akan menjadi sang pendeta" Frois tertawa dan berkata.

Begitu dia melihat Yoshiharu dengan matanya terkunci ke payudara raksasa Frois, Nobuna merasa jijik dan mengarahkan tendangan pada dia tanpa berkata-kata.

"Seperti yang diharapkan dari bishoujo no.1 di jepang, kuat dan terhormat. Ini normal untuk Yoshiharu-sama jatuh cinta dengan Nobuna-sama. Nobuna-sama bukan lawan yang aku, Takenaka Hanbei bisa menang, jadi, aku hanya bisa menjadi nyonya Yoshiharu-sama. *Hiks*Hiks*"

"Itu mungkin tidak cukup, kemesuman Yoshiharu-shi adalah benar-benar mengejutkan, mungkin dia akan mengklaim aku sebagai istrinya juga."

"Ahhh, bocah, jika kau berani untuk menyentuh idola abadi kami, Goemon, kami pasti akan membunuhmu!"

"Di..Diam ~nya."

"Ahhh, ini dia! Kegagapan Boss!"

"Mulai sekarang, aku harus mulai memantau Onii-sama agar tidak membiarkan dia disesatkan pada setiap gadis selain Hime-sama, aku, Nene yang memiliki tugas pemantauan dia, aku penyumbang terbesar!"

Selanjutnya, Nagamasa dan adiknya, Nobusumi, Motoyasu dan Imagawa Yoshimoto memiliki semua memberi dia restu mereka.

"masakan memiliki cukup pekerjaan dimasukkan ke dalam, sebagai kepala koki, aku, Imai Sougyu dapat menjamin itu, semua orang silahkan menghargai, tidak pernah lupa tentang pernikahan ini."

Dan, officiator untuk hari ini, adalah ayah angkat mempelai wanita, Saitou Dousan yang bergegas kesini dari Mino.

"Bagus, bagus, Nobuna-dono. Aku, Saitou Dousan berpikir aku tidak bisa melihat putri angkatku mengenakan gaun pengantinnya. Sekarang, aku ayah paling bahagia di Jepang."

Dengan wajah tercampur dengan kebahagiaan dan kesedihan dari menikahkan putrinya, suaranya tampaknya sedikit cengeng, karena dia telah benar-benar menjadi, "Buddha Dousan".

Dan masih ada satu lagi, Tsuchida Gozen, ibu kandung Nobuna yang memiliki pertemuan yang sangat terbatas dengan putrinya.

"Kichi, aku minta maaf karena begitu keras padamu selama ini. Ibumu tidak ingin putri seperti kamu untuk mengayunkan pedang tetapi untuk menjadi seorang putri yang normal dan mencapai kebahagiaanmu sendiri. Melihat kamu menjadi begitu terpaku pada menaklukkan dunia, aku telah begitu dingin pada kamu. Tapi sekarang, dengan Sagara-dono melindungi kamu, ibumu tidak akan khawatir lagi. Mari kita ibu dan anak kembali ke hidup seperti sebelumnya."

Tsuchida Gozen memiliki aliran air mata penuh kebahagiaan di wajahnya.

"Sungguh sebuah kerumunan." Sambil bersenandung lagu, Yoshiharu mengangkat Nobuna.

"Mari kita pergi ke gereja namban sekarang, Nobuna. Tapi, mulai sekarang, aku harus memanggilmu "Kichi." Aku pikir."

Hanya dipanggil "Kichi" oleh Yoshiharu membuat Nobuna merasakan nyeri sangat manis dari bagian terdalam di dadanya.

Mengapa Matsunaga Danjo tidak disini, itu adalah kesempatan.

Jika hal ini berlangsung, aku benar-benar akan menikahi Yoshiharu!

"Tu..Tu..Tunggu, bahkan aku tidak tahu apakah aku ingin menikah dengan kamu dan menjadi istrimu, dan kamu tidak mengatakan apa-apa tentang menyukai aku atau apapun. Ada banyak prosedur dari hal yang kita belum lakukan. Aku, tidak tahu apa-apa tentang laki-laki... Te..Tentu saja bukannya aku tidak mau menikah denganmu... Ha..Hanya saja aku ingin beberapa waktu untuk mempersiapkan hatiku sendiri... Jadi....! "

"Che" "Che" "Che" Entah bagaimana, seluruh kerumunan memberi Nobuna suara kesal mereka.

"Tidak mungkin bagiku untuk mem..mem..membenci kamu, tetapi... Umm... Uhh... untuk menikah tiba-tiba, itu terlalu cepat...!"

"Aku paham, mau bagaimana lagi kemudian. Kamu sudah menyerah, huh? Seperti yang diduga dari gadis peringkat top. Kalau begitu, sebagai pengganti, super bishoujo Juubei, apakah kamu bersedia menikah denganku?"

"Ehhh? Apakah itu benar-benar tidak apa-apa? Tentu saja aku ok dengan itu, Sagara-senpai. Aku lakukan itu!"

Saat gaya musik namban yang menandakan mulainya pernikahan, Mitsuhide yang terlalu bersemangat memegang tangan Yoshiharu dan melarikan diri ke luar.

"Juubei! Kenapa kau selalu tidak melihat suasana dan ada apa dengan ekspresi bahagiamu itu! Bukankah Yoshiharu rivalmu!? Tu..Tunggu!! Yoshiharu adalah... YOSHIHARU MILIKKU!!!"

*Bang*

"Semua orang lari. Nobuna sudah menjadi gila dan mulai menembak kemana-mana!"

Ahh! Ahh! Ahh!

Wah! Wah! Wah!

Kenapa... Keapa menjadi seperti ini...?

Entah bagaimana... hal itu tidak terasa benar...

Bagian 7[edit]

"... Mimpi...? Danjo?"

"Ya." Matsunaga Hisahide yang berlutut di sampingnya menjawab.

Nobuna bangun dan melihat langit-langit yang gelap dari kuil Hounou.

"Obat yang mengakhiri mimpi buruk Nobuna-sama dan memberi Anda mimpi manis sangat efektif. Suhu tubuh menurun dan sekarang, Nobuna-sama akhirnya terbangun. Sungguh sebuah keajaiban."

"...Dearuka."

"Sungguh sebuah senyum bahagia, itu adalah wajah tersenyum manis yang aku belum pernah melihat sebelumnya, anda bermimpi apa, Nobuna-sama?"

pertanyaan Hisahide ini, Nobuna tidak bisa menjawab.

Mencoba yang terbaik untuk menekan dorongan untuk menangis dari bagian terdalam dari tubuhnya, tapi dengan itu, luka di perutnya mulai sakit lagi.

Tapi, apa yang benar-benar menyakitkan yang dia hampir tak bisa menahan itu bukan luka di perutnya, tapi di dadanya.

"...mimpi, itu hanya mimpi, tidak nyata...."

Seolah-olah untuk menekan kata-kata ini keluar, Nobuna sudah kehabisan tenaga.

Hisahide merasa bahwa hati Nobuna yang telah terbangun dari mimpinya mulai retak lagi.

Wajah Nobuna adalah pucat pasi.

Kebahagiaan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya... suasana hati yang menggembirakan... Dari lubuk hatinya, dia merasa senang karena masih hidup, dan telah untuk pertama kalinya bersyukur kepada Tuhan dan Buddha yang dia belum pernah bertemu sebelumnya.

Namun semua itu... hanya mimpi...

Jadi...

Jadi ini adalah apa yang benar-benar aku inginkan dalam hatiku...

Seperti kecil, dan biasa... tetapi mimpi tidak pernah bisa terpenuhi....

Alasan kenapa... karena Sagara Yoshiharu sudah....

"Hmmm, Nobuna-sama, luka Anda mulai sakit lagi. Silakan minum obat ini."

Hisahide menyuapi obat yang baru saja dia direbus untuk Nobuna.

Dengan aroma yang kuat, obat yang manis seperti madu.

"Ini adalah obat yang bisa membiarkan mood menjadi baik secara misterius."

"...Ah..."

Hanya dari minum seteguk, kesadaran Nobuna mulai kabur.

"Seperti mimpi, namun tidak tidur, itu adalah obat yang dapat membiarkan Anda mengalami mimpi indah ketika terjaga. Ketika aku dikhianati dan memikirkan beberapa hal yang menjijikkan dari masa lalu dan merasa buruk, aku selalu minum ini juga."

".... Danjo... Kepalaku pusing, hal-hal di kamar... aku tidak bisa melihat mereka dengan jelas... Upside down...."

"Hmmm, karena obat yang terlalu kuat untuk pertama kalinya, tidak masalah. Bahkan jika dunia telah menjadi musuh Anda, aku akan berdiri di sisi Nobuna-sama, dan melindungi Anda dari siapapun yang menyakiti Anda, jangan khawatir."

"Ahh, Ahh... Danjo... Apakah aku bermimpi... atau aku terjaga... Aku... tidak bisa... untuk membedakan..."

Mengangkat Nobuna yang ketakutan dan menggigil, Hisahide menggunakan payudaranya yang berkembang dengan baik sebagai bantal dan membuai Nobuna seperti merawat bayi.

Sama seperti anak kecil yang berbaring di dada ibunya, Nobuna ditenangkan, "Jangan takut, anakku yang manis... Nobuna-sama, apakah Anda mendengar tentang kisah "Duke of Zhou?"

"Apa... itu?"

"Ini cerita dari Tang. Dahulu sekali, ada seorang pria bernama Zhou Gong yang bermimpi bahwa dia berubah menjadi kupu-kupu terbang di udara. Dia tiba-tiba terbangun dan berpikir untuk dirinya sendiri, dia telah bermimpi berubah menjadi kupu-kupu, atau apakah kupu-kupu yang memiliki impian berubah menjadi seorang pria bernama Zhou Gong?"

"...Sisi mana yang... adalah kebenaran?"

"Hmmm, tidak peduli sisi mana, keduanya adalah benar, keduanya adalah ilusi. Karena tidak ada yang tahu apa yang nyata atau tidak di dunia ini, sehingga dalam kenyataannya, dunia dalam mimpi itu nyata dan dunia ini hanyalah mimpi. Hal-hal seperti kebahagiaan hanya hal-hal dari hati seseorang. Tidak masalah jika dia mencapai kebahagiaan dalam mimpi atau di dunia nyata, mereka adalah sama. Ketika Anda merasa buruk, dan menangis, biarkan aku menggunakan obat-obatan untuk mengirim Anda ke dunia mimpi."

"Hmmm."

"Aku, Matsunaga Danjo, tidak peduli berapa kali, aku akan membiarkan Hime-sama memiliki mimpi yang penuh kebahagiaan."

"Hmmmm..."

"Sungguh seorang anak manis."

Perasaan pusing tanpa henti, dan perasaan jatuh.

Hisahide menggunakan dadanya sendiri untuk menahan aku yang memiliki perasaan seperti itu.

Sedikit hangat, perasaan itu tidak buruk.

Sebuah cinta dari seorang ibu, dan dari Sagara Yoshiharu, aku tidak bisa mendapatkannya.

Jika demikian, maka biarkan aku dimanjakan selamanya oleh Hisahide seperti ini.

Hanya...

Rasa sakit yang hampir mengancam untuk merobek-robeknya dari dadanya, tidak bisa hilang.

Mengapa demikian?

Seperti yang diduga, dunia ini adalah nyata.

Namun di beberapa sudut hatinya, Nobuna yang dipeluk oleh Hisahide tampaknya tidak setuju.

"...Maeda Inuchiyo telah kembali."

Manase Belchior dan Nene membawa Inuchiyo yang telah kembali buru-buru ke kamar Nobuna.

"..... Inuchiyo...? Kemana dia pergi...? Dimana Juubei dan yang lainnya? Dimana Saru...?"

Nobuna yang baru saja terbangun tidak mengerti situasi tentara Oda saat ini.

Insiden bahwa pasukan sekutu Asai dan Asakura dipaksa untuk berhenti di jalan-jalan Wakasa karena Yoshiharu, dan bergerak dari Danau Biwa ke Omi Barat, dan saat ini di Gunung Hiei.

Insiden tentang itu bajingan yang menembak Nobuna dan melarikan diri ke Gunung Hiei.

Insiden tentang Shibata Katsuie dan Niwa Nagahide yang memimpin tentara yang mundur kembali ke Kyoto untuk mengelilingi Gunung Hiei, tetapi tidak dapat mulai menyerang karena Gunung Hiei melarang perempuan masuk.

Insiden tentang Takigawa Kazumasu dan Saitou Dousan yang melindungi Mino dan Owari dan tidak dapat mengirim bala bantuan karena pasukan anti-Nobuna muncul dimana-mana.

"...dimana Saru? Dimana Saru dan Juubei? Di mana mereka? Inuchiyo?"

Tampaknya mabuk, Nobuna dengan mata berkabut mengulangi lagi seperti dia berbicara dalam tidur.

"...Hei, Inuchiyo, Saru baik-baik saja, kan? Dan kemana Juubei pergi?"

Inuchiyo, Manase dan Nene, mereka semua tidak bisa mengatakan yang sebenarnya ke Nobuna yang lemah ini.

Pada saat ini, Matsunaga Hisahide mengatakan, "Pertama, tegukan lain dari obatnya."

Untuk tidak membiarkan Nobuna runtuh, Hisahide membiarkan Nobuna minum obat potensi tinggi.

"Danjo-chan, itu adaah... Tidak tidak, membiarkan Nobuna-sama minum obat seperti itu... Bagaimana jika dia keracunan...?"

Meskipun Manase mencoba menghentikannya, tetapi dengan kalimat dari Hisahide, "Tenang, kakek!" dan tatapan tajam, dia mampu menghentikannya.

"Semua yang aku lakukan adalah untuk memberikan Nobuna-sama obat yang dapat membawa kebahagiaan ke hati, benarkan, Nobuna-sama?"

".... Ya... Danjo .."

"Sagara Yoshiharu dikejar oleh omyouji dari Wakasa, Tsuchimikado, dan hancur berkeping-keping. Bahkan tidak satu bagian dari dirinya tersisa... Untuk membalas dendam untuk Sagara Yoshiharu, Akechi Mitsuhide menyerbu ke depan, tetapi jatuh ke retakan besar di tanah yang disiapkan oleh Tsuchimikado, dan saat ini hilang. Dia kemungkinan besar mati."

"... De..Dearuka."

Penglihatan Nobuna tiba-tiba kabur saat dia kehilangan semua kekuatannya, wajahnya dengan ringan dibelai oleh Hisahide.

Manase terkejut, "Kau... Kau yang telah semua sementara tinggal di rumah ini, kenapa kau tahu sedemikian rupa, Danjo-chan?"

Danjo tertawa dengan memikat, "aku memiliki mata-mata yang disebut boneka."

Ekspresi yang Nobuna miliki sekarang...

seperti dunia sudah hancur.

Dunia ini adalah mimpi... Itu jelas.

Aku yang sejati saat ini memiliki pernikahan dengan Saru dengan restu semua orang... Uhh, untuk menikahi seorang Saru yang bejat, kenapa harus putri Owari ini menikahi seorang Saru tersebut dan memiliki anaknya?

"...Hime-sama, tolong buka mata Anda. Jika Hime-sama tidak mengendalikan situasi tersebut, klan Oda akan hancur."

Inuchiyo mengulurkan tangan padanya.

Ahh? ...Jangan bilang... Inuchiyo ini... adalah nyata?

Menjadi terguncang oleh Inuchiyo, Nobuna yang melamun berkata.

"...Inuchiyo... apa itu benar?"

Inuchiyo yang telah membuat ketetapan hatinya, mengangguk.

"...aku... melihatnya sendiri... Yoshiharu sudah mati... Mitsuhide juga... aku takut..."

Nene runtuh dalam sekejap, dan meraung di tatami.

"Onii-sama.... Onii-sama... Nene... bersedia untuk menggantikan Onii-sama untuk mati... aku sudah mencoba yang terbaik untuk berdoa kepada Tuhan-sama, Buddha-sama, Nekogami-sama...!"

Sepenuhnya runtuh...

Dalam hati Nobuna, sesuatu telah benar-benar runtuh, dan kesedihan, lenyap seolah-olah itu tidak ada.

Dalam penggantian perasaan yang meluap,

Kemarahan...

Bahkan jika tubuhnya terbakar menjadi abu oleh api, kemarahan intens yang tidak akan pernah menghilang...

"Hmmm, Tsuchimikado telah memasuki Gunung Hiei dan telah bergabung dengan pasukan sekutu Asai dan Asakura. Apa yang harus kita lakukan, Nobuna-sama?"

"....Serang... Gunung Hiei...."

Manase mengatakan dengan panik, "Jika kita melakukan sesuatu yang sialan itu, semua fraksi Buddha di Jepang akan menjadi musuh kita!"

Tapi Matsunaga Hisahide terus berbisik di telinga Nobuna.

"Nobuna-sama, meskipun Gunung Hiei adalah gunung spiritual yang menjaga gerbang setan dari Kyoto, tetapi dalam kenyataannya, itu adalah pelaku sesungguhnya dari semua kerusuhan di Kyoto. Memerintahkan para biarawan dan menentang Keshogunan Kyoto, mereka baru-baru ini bahkan menurunkan Kyoto ke lautan api selama perang baru-baru ini, bahkan anak-anak muda pun tak luput. Meskipun mereka mengklaim "Perempuan adalah haram", tetapi para biarawan semua seperti serigala lapar."

Kata-kata Hisahide menjadi dorongan terakhir.

Nobuna lupa tentang rasa sakit di perutnya dan berdiri.

Penglihatannya masih buram.

Dia masih tidak bisa melihat dengan baik hal-hal yang ada di dalam ruangan.

Tubuhnya masih lemah.

Tapi kemarahan itu memancar dari kedua matanya.

Dan karena ini... kemarahan besar yang dia tidak pernah alami sebelumnya...

Mendukung tubuh temah Nobuna berdiri.

Aku yang mengucapkan terima kasih kepada dewa setelah melihat mimpi semacam itu adalah terlalu bodoh.

Para biarawan di Owari juga, setelah mengatakan bahwa mereka dapat menyembuhkan Ayah dengan berdoa dengan penuh semangat, mereka hanya melihat Ayah sekarat dari hari ke hari ketika mereka membaca mantra mereka. Dan setelah itu, mereka bahkan ingin bayaran besar tanpa malu-malu.

Apa yang terlalu banyak adalah "Ayahmu telah membunuh terlalu banyak orang, ini adalah pembalasan." dan menyalahkan ayahnya yang baru saja meninggal.

Pada saat itu, karena Hirate-jii-san menghentikan aku yang mengamuk, para biarawan selamat dari api.

Tapi kali ini...

Kali ini aku harus...

Saru...

Juubei...

Biarkan aku membunuh semua orang yang mengambil mimpiku, orang-orang yang membunuh teman-temanku yang berbagi mimpiku, orang-orang yang mengklaim mereka adalah pelindung gunung spiritual namun mengatakan perempuan yang haram, bunuh mereka semua.

Aku harus membiarkan orang-orang bajingan itu merasakan makanan penutup mereka...

Tapi... seperti dia masih bermimpi... tubuhnya tidak memiliki kekuatan apapun.

Apakah ini kelanjutan dari mimpi buruk? Atau...?

"...Riku dan sisanya tidak akan mampu melakukannya, aku akan memerintahkan tentara pribadi... Bawa aku ke pangkalan sekarang... Manchiyo."

Pada dukungan Hisahide, Nobuna memberikan perintah dengan susah payah.

Ini bukan cara biasa Nobuna yang mengarahkan Inuchiyo dan Nagahide.

Nobuna yang benar-benar sadar tidak akan pernah memberikan perintah seperti itu.

"...para biarawan itu yang menggunakan Buddhisme sebagai perisai mereka dan melakukan apapun yang mereka suka, Tsuchimikado, dan Asai Asakura, bunuh mereka semua..."

Suaranya adalah hampa, seolah-olah Nobuna telah menjadi boneka Hisahide.

Tapi, ini masih merupakan perintah yang diberikan oleh Nobuna sendiri.

Dan meskipun penglihatannya kabur, tetapi kemarahan di matanya tidak diragukan lagi milik Nobuna.

Inuchiyo yang terlalu serius mengatakan, "Roger." dan membungkuk.


Bab 3 - Mitsuhide's Trial[edit]

Bagian 1[edit]

Jauh di malam hari.

Di hutan rimba yang sangat gelap.

Ada suara *Ding Dang* yang datang dari mana-mana yang dibuat oleh para prajurit.

"...Sial, aku tidak bisa lagi membedakan mana arah aku menuju..."

Sagara Yoshiharu menggunakan pedang sebagai tongkat, karena dia berjalan melalui hutan rimba berdasarkan nalurinya.

Selama periode ketika dia jatuh pada perangkap Tsuchimikado di Bukit Mizusaka, Yoshiharu seharusnya hancur berkeping-keping.

Untuk menyelamatkan sedikit nyawa terakhir dari pasukan belakang, Yoshiharu seharusnya menggunakan hidupnya sendiri sebagai korban.

Tapi,

Meskipun Yoshiharu ingin mengorbankan dirinya untuk teman-temannya, tetapi pada akhirnya, dia ingin hidup tidak peduli apa.

Bayangan Nobuna yang menangis melintas di pikirannya.

Inuchiyo,

Katsuie, Nagahide.

Juubei, Motoyasu, Goemon.

Dan Hanbei yang sedang menunggu dia untuk kembali di Kyoto, Nene juga...

Aku mungkin akan terjebak dalam era Sengoku ini selamanya, tidak akan pernah melihat keluargaku lagi.

Tapi meskipun demikian... Ada orang di sini yang akan menangis untuk aku, orang-orang yang berharap bahwa aku hidup.

Jika aku menyerah di sini, kawan-kawan yang meninggal dalam "Retreat of Kanegasaki" untuk Nobuna dan aku akan memarahi aku.

Karena aku telah menyatakan untuk mengubah nasib Nobuna,

Karena aku telah memutuskan untuk memenuhi impian Nobuna itu.

Kemudian, bahkan jika dia harus merangkak kembali, dia harus hidup. Ini adalah perasaannya yang sebenarnya.

Bahkan jika dia sedang keras kepala, dia ingin pergi melalui dengan kedua perasaan itu.

"Aku seorang laki-laki yang penuh keinginan, aku tidak akan menyerah pada apapun."

Kawan-kawannya dari pasukan belakang, diriku sendiri, mereka semua harus hidup.

Pada saat itu, Hanzou yang muncul di belakang Yoshiharu berbisik kepadanya strategi terakhir.

Menggunakan trik, "halus tersembunyi."

Meskipun itu adalah trik yang dia bahkan belum mendengar, tapi karena itu adalah saran dari ninja berpengalaman, Hanzou,

Yoshiharu setuju tanpa banyak berpikir.

Kemudian, Hanzou berteriak.

"Jika itu yang terjadi, matilah sekarang, Sagara Yoshiharu."

Skill ninja, "halus tersembunyi" adalah trik seperti itu.

Selama waktu Hanzou membuka tabir asap untuk memblokir penglihatan semua orang, dia membuat pertukaran Sagara Yoshiharu dan "penggantinya."

Sagara Yoshiharu yang asli tersembunyi di sebuah lubang yang digali oleh skuad ninja di tempat.

Dan pengganti itu, ya. Itu adalah Zenki.

Setelah Zenki mengenakan armor Yoshiharu, dia mengubah penampilannya dan menjadi Yoshiharu.

Pada saat yang hampir bersamaan skuad ninja yang dipimpin oleh Hanzou dan Zenki menyelesaikan persiapan mereka, Tsuchimikado, yang muncul jauh di lembah meniup tabir asap tersebut.

Dan pada saat yang ketika penglihatan semua orang telah pulih, pertukaran itu akhirnya selesai.

Apa yang terjadi kemudian adalah apa yang dilihat Akechi Mitsuhide, Inuchiyo dan Motoyasu yang datang untuk menyelamatkan Yoshiharu.

Untuk rekan-rekannya dari pasukan belakang, Zenki pengganti telah hancur berkeping-keping.

Karena bom itu khusus diciptakan oleh Hanzou, pengganti itu hancur berkeping-keping dan trik itu tidak ditemukan.

Ini adalah trik, "halus tersembunyi".

Usaha terakhir.

Jika Tsuchimikado menemukan petunjuk apapun, seluruh rencana akan gagal, atau setelah pemain pengganti itu terbunuh, itu adalah kemungkinan bahwa Tsuchimikado akan mengabaikan janji dan terus membunuh para pasukan belakang.

Bahkan jika Tsuchimikado melakukan apa yang dia janjikan, para prajurit yang memburu pelarian mungkin mengepung prajurit untuk menangkap mereka.

Hanzou dan skuad Ninja telah merencanakan untuk mengeluarkan Yoshiharu setelah Tsuchimikado pergi dan sekali lagi mengawal dia kembali ke Kyoto.

Tapi, Yoshiharu yang sedang menunggu di bawah tanah tidak melihat Hanzou kembali untuknya.

"Sesuatu pasti telah terjadi."

Menggunakan perlindungan dari malam, Yoshiharu merangkak keluar sendiri, mengambil armor dari kawan yang jatuh dan mulai berjalan kembali ke Kyoto.

Apakah itu keberuntungan bahwa karena kemunculan Juubei Mitsuhide yang mengalihkan Tsuchimikado dan menyebabkan dia tidak dapat menemukan trik tersebut, atau nasib buruk yang Hanzou menempatkan pengawalan dari Motoyasu sebagai prioritas terpenting, Yoshiharu yang sekarang belum tahu.

Benar, itu karena Matsudaira Motoyasu yang tidak memimpin satupun tentara telah datang ke Bukit Mizusaka sendirian, jadi Hanzou yang telah memprioritaskan melindungi tuannya meninggalkan Yoshiharu yang tertimbun.

Karena mereka berada di tengah-tengah barisan musuh, Hanzou tidak mengatakan apa-apa tentang trik tersebut pada Motoyasu, dan ketika dia mendengar hal itu, mereka sudah kembali ke Kyoto.

Tapi, ini juga, tidak diketahui Yoshiharu sejak dia berada di tanah.

Tentunya, hal tentang Mitsuhide yang telah jatuh ke dalam celah, Inuchiyo yang terguncang yang telah melaporkan bahwa Yoshiharu sudah mati, hal tentang Nobuna yang telah menjadi boneka Hisahide dan memberi perintah gila untuk "Membakar Gunung Hiei", Yoshiharu tidak tahu apa-apa dari semua ini.

Tidak peduli apa, aku harus menggunakan kedua kakiku dan berhasil kembali ke Kyoto.

Setelah membuat keputusan semacam itu, Yoshiharu, memulai mimpi buruk pelariannya.

Perutnya menggeram, dan tenggorokannya kering kerontang, seluruh tubuhnya terasa berat seperti sedang membawa timbal.

Tapi meskipun demikian, Yoshiharu tidak berhenti berjalan.

Ada tempat yang dia harus pergi.

Jika dia jatuh di sini, akan menjadi apa nasib Nobuna...?

Aku belum bisa mati.

Dengan kekuatan terakhirnya, dia merangkak ke depan untuk menghindari regu pemburu pelarian.

Tak terhitung berapa kali, dia hampir ditemukan oleh mereka.

Ada juga luka yang tak terhitung pada tubuhnya.

Pada saat ketika dia bahkan tidak bisa lagi melihat kemana dia,

Hujan mulai turun.

Regu pemburu pelarian mulai untuk mempersempit wilayah pencarian mereka.

"Disana! Tepat di sana!"

"Ahh, dia terlihat agak aneh, itu pasti seorang prajurit terkenal!"

"Kita bisa mendapatkan banyak hadiah dari Asai-sama!"

Yoshiharu menyeret kakinya yang telah menjadi mati rasa dan berlari di lumpur.

Tidak ada kata-kata putus asa yang dikatakan, matanya masih penuh dengan harapan. Siapapun akan tenggelam dalam keputusasaan di situasi seperti ini, tapi Yoshiharu hanya berpikir tentang dia masih hidup.

Dan itu yang mendukung Yoshiharu adalah...

"Nobuna... Nobuna, tunggu aku, aku tidak bisa mati di tempat semacam ini, "Dodgeball Sagara" tidak sia-sia! Lari, lari, cepat dan lari!"

Jika aku mati di sini, apa yang akan Nobuna pikirkan?

Aku tidak bisa membiarkan orang itu mengalami hal seperti itu.

Jika itu adalah orang itu, dia akan mengatakan dia tidak bisa memaafkan aku, tapi hatinya masih akan sedih untuk aku.

Kemungkinan besar.

Tidak, pasti... dia akan merasa sedih.

Itu pasti begitu.

Jadi,

Jadi, aku harus hidup.

Ahhh, sialan.

Mengapa pikiranku penuh dengan gadis itu? Aku tidak bisa melihat bagian depan lagi.

Tidak bisa melihat kakiku juga.

Entah bagaimana, hanya ada wajah Nobuna dalam pikiranku.

Jangan bilang, aku...

Suka gadis itu....

Entah bagaimana, tanpa aku menyadarinya... Aku telah jatuh cinta dengan dia...?

Gadis itu tidak akan pernah bersama-sama dengan aku. Dia adalah gadis yang paling dekat dan terjauh dari aku.

Tapi, itu adalah fakta bahwa aku menyukainya, mau bagaimana lagi.

Karena ini...

Karena itu, saya ingin melihatnya lagi.

"Tidak! Tidak tidak! Bukan seperti itu! Aku... Yah, aku hanya terlalu lelah! Itu hanya karena kelelahan dan ketakutan, pikiranku berantakan sekarang. Sepenuhnya bukan gadis tomboy yang manis seperti dia muncul di saat seperti ini dalam pikiranku adalah hanya untuk meningkatkan kemarahanku. Aku harus, setelah kembali, mendapatkan hadiah tersebut... ciuman Gadis itu, aku ambil itu sekarang, pembohong itu yang selalu mengingkari pada janjinya dari hadiah, aku tidak akan membiarkan kau lolos kali ini! Bersihkan bibirmu dan tunggu, Nobuna!

*pant*

*menetes*

*Ouch*

Punggungnya... tampaknya terkena panah.

"... Dodge ball Sagara sebenarnya... Sialan, aku pasti telah terganggu oleh Nobuna... Sialan, aku harus meminta gadis itu untuk menambah hadiahnya..."

Yoshiharu perlahan-lahan jatuh ke depan ke lumpur, saat dalam hatinya dia berpikir...

Penglihatannya, dan perasaan anggota tubuhnya, sedang memudar...

Kyoto...

Kyoto... Aku.. ingin kembali...

Itu adalah kata-kata terakhirnya...

"Nene..... maafkan aku.... Aku tidak bisa kembali ke sisimu....."

Mengapa ini, adik angkat itu yang selalu mengganggu dia, menyela dia dari menggoda gadis-gadis, pada akhirnya, dia meminta maaf padanya tanpa berpikir.

Yoshiharu akhirnya menyadari.

Jadi seperti ini.

Aku... di dunia ini... Aku telah memiliki keluarga di sini...

Jadi, untuk mampu bagiku untuk mrmasukkan ke dalam upaya sampai sekarang...

"Nene, aku, akan kembali... pada kamu...."

Jantung Sagara Yoshiharu itu, berhenti berdetak...

Bagian 2[edit]

"...tak bisa dipercaya, gorila yang berbeda dengan orang normal. Mereka tangkas dan pegunungan adalah kampung halaman mereka. Tidak, pegunungan adalah dimana mereka berkembang biak dan hidup. Bagaimana bisa bajingan itu mati di pegunungan?"

prajurit yang berpengaruh ke nasib Yoshiharu yang hampir tamat adalah....

Ya, dia adalah Akechi Juubei Mitsuhide.

Mitsuhide, yang semua orang pikir itu tidak ada harapan dan telah menyerah saat dia telah jatuh ke dalam celah yang dalam dengan kudanya, tampaknya telah dilindungi oleh langit. Sekarang, dia berada di hutan rimba dari Omi barat sendirian mencari Sagara Yoshiharu.

Memang benar bahwa pada waktu itu, Mitsuhide, yang telah kehilangan ketenangannya, tidak melihat keganjilan di depan dan telah jatuh ke dalam celah besar yang Tsuchimikado siapkan.

Tapi...

Seolah-olah itu dimiliki, kuda Mitsuhide berjuang dengan semua kekuatannya untuk berpegang pada dinding retakan.

Seperti "kehendak langit" melarang Mitsuhide untuk mati dan dengan demikian mengendalikan kuda tersebut.

Tindakan kuda yang menakjubkan melindungi Mitsuhide, saat dia mengeluarkan pedangnya sebelum kekuatan kuda tersebut kelelahan dan melompat dari kuda.

Dan kemudian, memaksa pedang ke celah diantara bebatuan. Memaksa menghentikan dari jatuh.

Ini adalah keajaiban yang hanya dapat dicapai dengan refleks Mitsuhide yang luar biasa.

Pada saat itu, dampak yang kuat telah terkilir bahu Mitsuhide, tapi dia tidak menyerah sambil menarik pedang lain untuk digunakan seperti alat es. Hanya menggunakan tangan kirinya, dia naik langkah demi langkah ke arah atas yang dia bahkan tidak bisa melihat, dan ketika dia akhirnya kembali ke lembah, Motoyasu dan sisanya sudah hilang, dan Yoshiharu sudah merangkak keluar dari tanah dan mundur sendiri.

Mitsuhide yang pintar menemukan lubang yang menyembunyikan Yoshiharu dan menemukan trik tersebut.

"Ini adalah trik pengganti yang dilakukan oleh Hanzou dan Zenki. Senpai masih hidup!"

Tapi Matsudaira-dono dan Maeda-dono berbeda dari Mitsuhide yang pintar ini karena mereka idiot tak tertolong, sehingga mereka pasti tidak menemukan bahwa Senpai berada di tanah dan kembali ke Kyoto seperti ini.

Tapi, itu ninja yang memaksakan cara apapun untuk menyelesaikan misinya pasti adalah salah satu yang dingin.

Untuk melindungi tuannya sendiri, Hattori Hanzou meninggalkan Sagara-senpai dan aku yang telah jatuh ke dalam celah tanpa ragu-ragu.

"Sekarang, satu-satunya yang bisa menyelamatkan Sagara-senpai adalah aku, Juubei Mitsuhide... Bajingan itu, yang nilai bagusnya hanya kefasihan berbicaranya, tidak akan pernah bisa kembali ke Kyoto sendirian!"

Mitsuhide yang memaksa bahunya kembali memulai pencarian Sagara Yoshiharu.

Dan kemudian,

Akhirnya, dia menemukannya.

Sagara Yoshiharu, yang jauh di dalam semak-semak, telah jatuh dengan wajah pertama ke dalam lumpur.

Tangannya yang tampaknya keinginan untuk sesuatu yang menjangkau kearah Kyoto.

"Sagara-senpai, sampai kapan kau berencana untuk tidur? Cepat dan bangun!"

Mitsuhide dengan wajah gembira "Dengan ini, Gorilla-senpai akan berutang padaku hutang yang besar, hore!" mengangkat Yoshiharu sambil tersenyum.

Tapi, mata Yoshiharu itu tidak membuka.

"Karena dia adalah monyet, sehingga dia tidak bisa bangun dengan mudah setelah dia tidur. Apa ini, ini aku, senpai, tercerdas dari klan Oda, Juubei Mitsuhide!"

......

"Uhh, tidak ada reaksi apapun, hanya seperti mayat."

*Piak*Piak*Piak*

Menampar dia beberapa kali, Yoshiharu masih tidak bergerak.

"...ja..Jangan bilang...?"

Barulah kemudian bahwa Mitsuhide menemukan panah tertanam di punggungnya,

dan telah buru-buru menarik panah tersebut,

Apa yang beruntung adalah, panah tidak menyakiti paru-parunya.

Ini... bukan luka fatal...

"Dengan hanya ini....? Itu menyedihkan, Sagara-senpai... Senpai?"

Mitsuhide yang tidak menyadari suasana akhirnya melihatnya.

Sagara Yoshiharu yang matanya tertutup rapat tidak memiliki napas.

Dalam sekejap, Mitsuhide berubah pucat.

"...Tunggu...!? Gorilla? S...Si...Sial....!"

Meletakkan telinganya ke dada Yoshiharu...

"Detak jjantung... hilang juga!"

Tubuhnya tidak berubah kaku,

Dia pasti sudah mati cukup baru-baru ini, masih ada harapan.

Tapi, Yoshiharu pada dasarnya adalah tepat didepan gerbang neraka.

"Ke...Ke...Kenapa kau mati ketika aku bergumam pada diri sendiri? Jika kau mati seperti ini, bukankah itu terlihat menjadi kesalahanku? Uwahh... Uwahhh... Uwahhhhhhhhh!"

Mitsuhide yang memiliki pengetahuan di bidang medis mengambil napas dalam-dalam, ketika mencoba yang terbaik untuk memikirkan cara-cara...

Tunggu!

"I..I...I...I...Ini semua selesai jika aku panik sekarang! Tenang, tenang, tenang!"

Jika a...a...a...a...aku tidak menyelamatkan dia segera, Gorilla akan benar-benar menjadi mayat selamanya!

"Jantungnya h...ha...han...hanya berhenti! I...I...In...Ini beruntung bahwa kau ditemukan oleh aku Mitsuhide, ja...jadi...jadi... Itu mungkin untuk menghidupkan dia kembali!"

Umm, cara untuk menyelamatkan seorang prajurit yang telah runtuh di medan perang...

A...A..A..Ak..Aku mengerti.

Udara... Untuk mengalirkan udara langsung ke paru-paru...

D...Dan...Dan kemudian, melakukan beberapa tekanan ke daerah dada, untuk membiarkan jantung berdetak lagi!

Disini, disini!

Mitsuhide mengirim pukulan lurus ke dada Yoshiharu tanpa berpikir.

"Huh? Jika prajurit terkuat Mitsuhide ini serius, tulang rusuk Gorilla, dan jantung semua akan tertusuk! Ahhh, jika demikian, jika demikian, bukankah terlihat seperti aku, Mitsuhide akulah yang membunuh Senpai!? Sebelum ada orang yang melihat apapun, tolong kembalilah padaku. *Knock* *Knock* *Knock* *Knock*"

Pijat jantung harusnya cukup seperti ini, seperti yang diharapkan, udara adalah apa yang kurang, aku harus mengalirkankan udara ke dalam paru-parunya....

"...Jika itu yang terjadi, untuk melakukan itu, untuk mengalirkan udara, a..a..a..aku ingat itu menjadi...."

Aku sudah ingat.

Aku bisa melakukannya! Tertawa dan mengenakan pose kemenangan, Mitsuhide tiba-tiba berteriak "Ahhhh" saat matanya menjadi basah dan dia mulai gemetar...

"B...Bi...Bi...Bisakah itu dilakukan tanpa ciumaaaaaaaan? Ahhhhhh!"

Jika dia tidak melakukan CPR segera, Yoshiharu benar-benar akan sulit ditolong. Mitsuhide menyadari ini.

"B...Be...Be...Berhenti bercanda! Aku, Mitsuhide ... Ak...Aku seorang prajurit wanita yang sempurna terdiri dari kedua penampilan dan bakat, k...ke...kenapa harus aku membiarkan Saru ini mengambil ciuman pertamaku!? Meskipun itu karena CPR dan ini tidak akan dihitung sebagai ciuman, tapi, tapi membiarkan Gorilla ini menjadi sasaran ciuman pertamaku, tidak mungkin....! "

Saat Mitsuhide memerah, dengan air mata mengalir di seluruh wajahnya dan berjuang, sisa waktu Yoshiharu itu perlahan-lahan habis.

tidur wajah Yoshiharu, tidak itu wajah sekarat, tidak tidak, Senpai belum mati, jadi itu harusnya wajah tidur...

Bagaimanapun, setelah melihat wajah Yoshiharu, Mitsuhide akhirnya memutuskan.

"Kau... gorila tidak berguna! Kompensasi aku dengan benar setelah kau bangun!"

Tidak, tunggu, jika aku tidak menyikat gigi, bau mulutku... Mulut Mitsuhide pasti bau sekarang... Ahh, jika aku tahu ini, aku tidak akan makan begitu banyak Tennoujiya spesialisasi miso takoyaki. Ini semua yang suram menghadapi kesalahan Tsuda Soukyu untuk mengatakan "takoyaki ini tidak bisa dijual sama sekali.", Bagaimana bisa miso takoyaki yang lezat itu tidak dijual sama sekali?

Ahh, aku melarikan diri dari kenyataan bahwa aku harus mencium Gorilla!

"Ahh, Ahh! Cukup! Ini dia....! Uhh, UHHHHH!"

Meskipun dia membenci itu sampai titik hampir menangis, dan dalam kenyataannya, sejumlah besar air mata sudah mulai mengalir, tapi dia tidak akan menjadi Mitsuhide jika dia meninggalkan kawannya sekarang.


"...Di kuil Kiyomizu, Sagara-senpai menyelamatkan hidupku, kali ini, biarkan aku Mitsuhide menyelamatkan hidup Senpai."

*Hiss*

Dengan wajah merah merona, Mitsuhide menghirup napas dalam-dalam dan memaksa bibir imut nya ke bibir Yoshiharu.

"....Um....Ummm....Ummmm."

Untuk tidak membiarkan sedikitpun udara bocor keluar, bibirnya tumpang tindih dengan bibir Yoshiharu erat-erat, karena dia mengirim udara ke paru-parunya.

Tentu saja, meskipun dia benar-benar membencinya, dia tidak lupa untuk mencubit hidung Yoshiharu.

Napas Mitsuhide memiliki aroma agak manis, benar-benar kosong dari setiap bau takoyaki.

Tapi, tanpa persiapan apapun, bau mulut Yoshiharu yang terbang ke lubang hidung Mitsuhide dan Mitsuhide mulai pusing olehnya.

Akhirnya, dia telah mengirim semua udara di paru-parunya ke dalam mulut Yoshiharu... tapi,

".... It...Itu tidak bekerja? Ka..kau ingin lebih...? Uhh, Uhhh... Mem...memalukan... Ak...Aku mungkin mati dulu..."

Kau bajingan! Tidak hanya ciuman pertamaku, bahkan ciuman keduaku, kau berencana untuk mengambil itu!?

....

Tidak, bahkan ciuman ketigaku.....

...

Uhhh, itu adalah keempat kalinya sekarang, aku Mitsuhide, aku sudah dinodai, aku tidak bisa menghadapi Nobuna-sama sekarang....

...

Sebanyak lima kali, Mitsuhide melakukan CPR ke Yoshiharu sambil menangis.

Begitu dia memutuskan sesuatu, dia akan menyelesaikannya dengan sungguh-sungguh, itu merupakan poin yang bagus dari Akechi Juubei Mitsuhide.

Setelah 5 sesi CPR berakhir,

"Uhh... *Cough* *Cough* *Cough* *Cough* *Cough*

Yoshiharu tiba-tiba batuk-batuk keras.

Jantungnya mulai berdetak lagi.

"Aku berhasil.... Tidak ada yang si pintar Juubei Mitsuhide ini yang tidak bisa lakukan! Lihat Nobuna-sama, aku, Mitsuhide akan pasti membawa Saru kembali! Ahhh... Pikiranku penuh Nobuna-sama memberi aku pujian dan sanjungan. Mitsuhide sangat senang sekarang!"

*Cough* *Cough* *Cough* *Cough*

"Pokoknya, Gorilla, cepat dan bangun, berapa lama kau berencana untuk berlengah-lengah!?"

"...Uhh...Uhh...Uhh..."

Mitsuhide ditempatkan dahi lebarnya ke dahi Yoshiharu.

"Ahh... itu panas!"

Dan kemudian, dia meletakkan telinganya ke dada Yoshiharu lagi.

Bathump...

"...Detak jantung itu... lemah, terlalu lemah. Ini hampir seperti itu akan berhenti kapan saja. Senpai pasti terlalu kelelahan ketika mundur... Jika hal ini berlangsung...."

Musim ini benar-benar musim dingin sekarang.

Dan saat ini sudah jauh di malam hari.

Dan itu masih hujan di hutan.

Udara dingin pegunungan dan tetesan hujan perlahan-lahan menghilangkan suhu tubuh Yoshiharu yang runtuh dan kelelahan.

"Ahhh, cukup, situasi sedang berubah dari buruk menjadi lebih buruk, tapi Mitsuhide yang pintar ini adalah seorang ssuper jenius yang mampu melakukan apa saja! Pada saat ini, semua yang perlu kita lakukan adalah dengan menggunakan metode yang sama bahwa mereka yang telah bertemu dengan kecelakaan saat mendaki pegunungan. Jadi dengan mengatakan, semua harus aku lakukan adalah untuk menjaga panas tubuh senpai!"

Meskipun dia mengatakan itu, tetapi jika dia menyalakan api, dia mungkin ditemukan oleh regu pemburu pelarian....

Dan untuk menyalakan api dalam hujan bukanlah hal yang mudah.

Mitsuhide melihat sekelilingnya dan menemukan sebuah gua yang sempit.

"Jika kita bersembunyi di dalamnya, kita bisa mendapatkan tempat perlindungan dan itu pasti akan lebih hangat daripada di luar."

Uhhh.... Membawa Yoshiharu yang merintih di punggungnya, Mitsuhide berjalan menuju gua.

Meskipun pembukaan tersebut sempit, tapi itu cukup lebar di dalam.

Dengan langit-langit yang tinggi, yang tak terhitung jumlahnya batuan mendukung gua.

Ini adalah pekerjaan yang membutuhkan ribuan, puluhan ribu tahun.

Ada rumor "Kehidupan 20 tahun" di era Sengoku yang kacau ini.

Tapi gua ini perlahan-lahan terbentuk melalui usia panjang, bertahun-tahun bahwa manusia bahkan tidak pernah bisa berharap untuk hidup.

Di depan mereka, pertengkaran antara manusia sangat kecil.

Mitsuhide yang memandang heran ini menempatkan telapak tangannya bersama-sama dan berdoa, "aku berharap bahwa Nobuna-sama dapat mengakhiri era yang kacau ini secepatnya."

Dan kemudian, dia ingat, "Oh ya ampun, aku sudah lupa tentang Gorilla."

"Ya ampun, sungguh seorang senpai yang merepotkan."

Mengatakan itu dengan marah, Mitsuhide membaringkan Yoshiharu di sisinya saat dia mengumpulkan beberapa ranting untuk menyalakan api.

"Hmph, dengan ini, aku telah mengembalikan utang di kuil Kiyomizu, senpai! Ini tidak akan ditemukan dengan mudah, cepat dan pulihkan kekuatanmu!"

Tapi,

Yoshiharu yang belum bangun, mengerang dengan bibir tertutup rapat.

".... Dingin...."

Dan kemudian mengulangi kata ini...

Mitsuhide yang sedang duduk di samping Yoshiharu mendesah.

"Sepertinya hanya menyalakan api tidak cukup, ap..apa boleh buat. Aku tidak punya pilihan selain menggunakan metode ini untuk menyadarkan kembali kawan yang kedinginan selama kecelakaan gunung."

Mitsuhide bernapas dalam-dalam saat dia mulai menanggalkan armornya.

"Y..Ya ampun, Gorilla benar-benar beruntung. Kau... Jika Kau tidak bertemu si pintar Juubei Mitsuhide ini, kau pasti akan menjadi makanan babi sekarang."

Mitsuhide...

Telah menanggalkan semua pakaian yang dikenakannya.

Cahaya bulan yang meresap ke dalam gua, mengungkapkan tubuh telanjang dari Mitsuhide yang malu.

Tubuh muda dan indah.

Jika gua ini adalah sebuah keajaiban yang lahir secara alami, maka tubuh indah gadis ini adalah misteri nyata dari keajaiban yang lahir secara alami.

Gadis cantik ini menunduk refleks.

Mitsuhide sangat malu sekarang bahwa dia ingin melakukan seppuku.

Tapi... untuk menyelamatkan Yoshiharu sekarang, dia harus menghangatkan dia melalui kontak kulit.

Di Kiyomizu Candi, Sagara Yoshiharu dan Nobuna, bersama-sama telah menyelamatkan hidupku.

Tidak, bukan hanya hidupku.

Hati yang telah kehilangan kendali, dan dikendalikan oleh Matsunaga Danjo Hisahide, juga diselamatkan.

"Kumohon, Juubei. Jika kamu bertahan melalui ini tetapi telah kehilangan jalanmu, pikirkan tentang kuil Kiyomizu yang berlumuran darah ini! Ingat, untuk menyelamatkan kamu, dia terus menembakkan tanegashima itu, siluet Nobuna ini...!"

Di kuil Kiyomizu yang menyala dengan api, air mata yang memenuhi mata dari Sagara Yoshiharu yang tampaknya ingin mengirimkan sesuatu saat dia berteriak.

Pada saat itu, di mata Yoshiharu, yang mengenakan ekspresi dipaksa untuk menatapku.

Kesedihan, kemarahan, dan persahabatan dan aku yang berpikir itu menjadi aneh membuat aku bertanya "mengapa?", ekspresi sedih itu yang biasanya ceria Yoshiharu pasang untuk pertama kalinya.

Mengapa Senpai menatapku dengan ekspresi sedih seperti itu?

Pada saat itu, hati Mitsuhide tertikam oleh ekspresi sedih itu.

Perasaan yang meletus dari hatinya yang sulit untuk ditekan.

Mengapa?

Hanya mengapa?

Apa yang Senpai ingin katakan padaku....?

Sebelum dia memecahkan misteri itu, Mitsuhide tidak akan pernah membiarkan Yoshiharu mati.

Tidak, mungkin...

Bukan hanya tidak ingin aku mati,

Tapi ingin aku untuk hidup dengan benar...

"....Sagara-senpai, malam ini, biarkan Mitsuhide menghangatkan tubuh Senpai."

Mitsuhide menanggalkan pakaiannya Yoshiharu dan dengan erat memeluk Yoshiharu yang menggigil dan telanjang di depan.

Bagian 3[edit]

Dingin.

Kulit yang begitu dingin itu seperti mayat.

Punggungnya, dan tangan punya banyak luka.

Hanya pertempuran sekejam dan sekeras apa itu Retreat at Kanegasaki...?

"Selalu... Selalu memaksa dirinya begitu keras dan menjadi compang-camping... Senpai..."

Memijat punggung Yoshiharu, Mitsuhide digunakan pahanya sendiri tumpang tindih dengan Yoshiharu, hanya sedikit lebih, saat dia mencoba yang terbaik untuk mengirimkan panas tubuhnya sendiri pada Yoshiharu melalui kulit mereka.

"....Mama...?"

Yoshiharu kata dalam mimpi.

Mitsuhide menemukan, Senpai bermimpi.

"..... Bagus.... Aku, akhirnya kembali... Mama."

Mitsuhide diam-diam membelai rambut Yoshiharu.

"....Aku punya mimpi buruk, mengerikan... Aku... menyelinap ke era Sengoku... Meskipun aku banyak bersenang-senang... Tapi pada akhirnya, aku bertugas melindungi bagian belakang tentara yang dikalahkan... dan dikejar oleh regu pemburu pelarian... dan meninggal... sendirian... Mimpi yang mengerikan."

Dia menangis.

Selalu mengatakan, "aku Sagara Yoshiharu, yang mengasihi semua gadis di dunia.", Dan selalu mengenakan depan yang kuat, dan tidak pernah menunjukkan sisi lemah. Yoshiharu saat ini menangis di dada Mitsuhide seperti anak kecil.

".... Aku, telah mencoba yang terbaik... Aku... Aku punya seseorang yang aku sukai, dan aku ingin melindunginya, untuk dia, bahkan jika aku memaksakan itu, aku akan melakukan apa yang aku bisa... Tapi, aku, tidak bisa melakukannya pada akhirnya... Tapi, aku hanya seorang siswa SMA. Pertempuran, aku tidak bisa... Ketika teman-temanku mati satu per satu di depanku, dan ketika aku harus membunuh musuh yang aku tidak punya kebencian, dan ketika peluru terbang..."

"...Ini akan baik-baik saja, Yoshiharu. Mama ada di sini, tepat ada di sini. Mimpi mengerikan sudah berakhir, bertindaklah seperti anak manja seperti yang kamu inginkan."

Mitsuhide menggunakan suara penuh sifat keibuan dan berkata.

"....Mama, itu menakutkan... Aku ingin pulang... Ingin melihat teman-temanku, ingin pergi ke sekolah, ingin, melihat Mama..."

"Ya ampun, Yoshiharu benar-benar seorang pengecut. Sepertinya dia benar-benar dari masa depan yang damai, tapi Yoshiharu telah mencoba yang terbaik, yang terbaik... Dia adalah anak yang berani dan kuat."

dua tangannya memeluk kepala Yoshiharu erat-erat, membenamkan wajahnya dalam-dalam ke payudara murni miliknya yang belum pernah disentuh oleh seorang pria.

".... Mama..."

Aku bisa merasakan bahwa wajah Yoshiharu itu menjadi jauh lebih santai.

Yoshiharu datang dari masa depan. Jepang masa depan adalah dunia yang sama sekali berbeda dibandingkan dengan era Sengoku ini, dan tidak mengalami perang selama lebih dari 10 tahun. Seluruh dunia dipenuhi dengan kedamaian, dan tentu saja, pertempuran tidak menghilang di dunia, tapi seperti apa yang Yoshiharu pernah katakan, dalam dunianya, semua orang mencoba terbaik mereka untuk menjaga perdamaian.

Jadi Yoshiharu, atau orang tuanya, tidak punya pengetahuan tentang pertempuran.

Untuk pertama kalinya, Mitsuhide berpikir, "Mungkin itu benar-benar seperti ini." dan percaya apa kata Yoshiharu.

Negara ini, dimasa depan yang jauh, adalah sebuah negara tanpa perang.

Yoshiharu telah datang dari jauh, dunia yang jauh, dan, di era Sengoku ini yang tidak memiliki hubungan dengan dirinya sendiri, demi kebahagiaan semua orang, dan untuk mengakhiri pertempuran di dunia ini, dia telah berjuang sampai sekarang.

Mitsuhide berpikir, jika situasinya terbalik, akankah dia bekerja sekeras Yoshiharu, akankah dia menahan air mata dan mengeluh, dan terus bergerak maju sambil melihat ke depan...? Mungkin, dia akan runtuh dari rasa takut dan menangis non-stop di sudut sambil menggigil.

"...Yoshiharu, sangat hebat, adalah seorang anak benar-benar hebat, Mama pasti akan memuji Yoshiharu juga."

Tampaknya, dia bisa melihat Yoshiharu yang tidur mengungkapkan senyum ringan.

"Yoshiharu, kamu tidak ingin untuk kembali ke dunia mimpi tersebut? Dan... sekali lagi, mencoba yang terbaik di dunia mimpi itu?"

".... Ahh... aku akan bekerja keras, Mama. Aku, memiliki janji dengan orang itu, jadi... Aku akan mencoba yang terbaik."

"Sungguh seorang anak yang hebat."

Perlahan-lahan, panas tubuh Yoshiharu mulai kembali.

Detakan jantungnya langsung dikirim ke Mitsuhide melalui kontak kulit.

Seperti akhirnya melebihi puncak gunung... Mitsuhide yang santai akhirnya menyadari.

"...Aku sudah menjadi aneh, hatiku... Buk, Buk, Buk berdetak non-stop."

Rasa malu Mitsuhide kembali segera.

Oda Nobuna vol 4 pic 9.jpg

EHHHH!?

BERPELUKAN DENGAN PRIA, T...TE...TEL...TELANJANG...!?

Or..Orang ini, kenapa dia tidur di payudaraku begitu nyenyak?

"Ah, Ahhhhh, i...in...in... Apa ini, kamu menggangguku, cepat dan lepaskan aku?! Payudara manis Mitsuhide bukan dimaksudkan untuk ditiduri oleh gorila seperti kamu!"

Panik dan menutupi dirinya dengan kemeja, Mitsuhide mendorong kepala Yoshiharu menjauh darinya dengan keras.

"....Mama... Ini dingin."

"Kau benar-benar terjaga, kan?" Mitsuhide tidak berpikir dua kali saat dia meraung seperti orang Kansai.

"S...Si...Siapa yang mengintip!? Ahh, ini adalah kesalahpahaman, Nobuna-sama. Jika anda berkata, "Jadi Juubei, kamu suka Saru ini~ Setelah mengambil Saru yang pingsan, kamu mulai bergumam kepada diri sendiri dan memperlakukan dia seperti dia adalah milikmu! Yucks, apa kamu seorang mesum!?" Dan mulai membenci aku, jika itu benar-benar terjadi, maka aku, Mitsuhide hanya bisa memilih untuk melakukan seppuku."

Aku harus menjauh dari orang ini sesegera mungkin.

"....Mama... Ini dingin."

"Ya, Ya, Ya, aku tahu! Sebentar lagi!"

"Untuk mendapati hal seperti itu terjadi padaku, sungguh nasib buruk."

Setelah dia berpikir bahwa pihak lain adalah gorila ini, dia menjadi sangat malu. Mitsuhide berpikir, "Orang ini bahkan tidak memiliki 1% dari gen manusia, dia adalah monyet total, monyet, monyet!" tapi tubuhnya masih panas.

"Sekarang aku berpikir tentang itu, pada saat ini dan di tempat seperti ini, tak seorangpun akan mengintip kami."

Karena dia merasa begitu malu dari memeluk Saru, dia tidak bisa tidur... Dalam hatinya, Mitsuhide menyalahkan Yoshiharu tanpa henti sambil mengencangkan pelukannya sambil memeluk Yoshiharu dan menjadi lebih dan lebih pemarah.

"Ah... Cukup untuk ini! Hanzou! Cepat dan bantu!"

Tapi, sebenarnya, ada orang-orang dekat dengan mulut gua. Orang-orang berkumpul setelah melihat jejak kaki. Mereka adalah regu pemburu pelarian.

Mereka berjumlah lebih dari seratus.

Satu per satu, mereka berkumpul di pintu masuk.

"Ehhh, ada apa dengan orang-orang ini, hanya pergi seperti ini, kembalilah!"

"Sepertinya aku harus menghabisi mereka... Ahh, aku melupakan pedangku!" Mitsuhide menegang.

Dari skuad pemburu pelarian, ada suara seperti ini.

"Begitu mencurigakan... Jangan bilang, mereka adalah prajurit Oda yang bertindak seperti kekasih?"

Eh!?

Kami sudah ditemukan?

Mitsuhide tidak punya pilihan selain untuk bertindak bermain "pertemuan kekasih secara rahasia."

Memeluk Yoshiharu masih tidur dengan erat dengan kedua tangannya,

Umm... Kekasih... pertemuan kekasih diam-diam... Apakah ada garis yang dapat aku gunakan?

Anyway, aku, Juubei Mitsuhide, sebelum berselingkuh, aku tidak memiliki pengalaman cinta sama sekali! D...Di...Disini, aku harus menggunakan buku-buku gambar terlarang Tales of G...Ge...Ge...Genji sebagai referensi, ahhh, apapun tidak apa-apa, aku harus mengatakan sesuatu!

"Umm, Sagaramaru-sama, Mitsuko, selalu mengagumi Sagaramaru-sama!"

Tidak ada bahkan nama lain, seperti yang diduga dari Mitsuhide yang ceroboh.

Pergerakan para tentara telah berhenti.

Sedikit lagi!

"U...Um, meskipun aku telah memarahi kamu, Saru, idiot, tidak berguna, tetapi Senpai... Mit... Aku Mitsuko selalu mengagumi Sagaramaru... Umm..."

Mitsuhide bicara pada dirinya sendiri, dan pria itu tidak mengatakan apa-apa.

"Apa, apa itu monyet bermain atau apa?"

Kata-kata itu...

Uhh....

Mitsuhide terkejut ...

"Si...Si...Siapa monyet? Jika itu monyet, itu harusnya Sagara-senpai, itu pasti! Ahhh, untuk berpikir bahwa Mitsuhide diperlakukan sama seperti gorila ini, ahh, semua telah berakhir."

Pada saat yang sama dia mencium wajah Yoshiharu, tanpa sadar kata-kata keluar dari tenggorokan Mitsuhide.

"...Senpai, ekspresi itu di kuil Kiyomizu, ekspresi sedih itu, hanya apa yang Senpai ingin katakan padaku? Aku, telah berpikir tentang Senpai tanpa sadar sejak saat itu! Orang yang Senpai ingin lindungi, dan cintai, siapa itu? Pasti Hime-sama, kan? Atau, Um, mungkin Senpai, ingin.. setelah mengetahui tentang nasibku, ingin mengatakan padaku tentang nasib sedih itu...? Karena mengetahui bahwa aku memiliki seperti masa depan yang sedih... jadi, ingin untuk melindungi aku... Senpai, apakah itu yang kamu ingin katakan padaku?"

AP...AP...AP...APA SIH YANG AKU KATAKAN!?

Meskipun dia ingin berhenti, meskipun mereka berada dalam situasi di mana mereka bisa dibunuh kapan saja, tapi setiap sel dalam tubuh Mitsuhide tampaknya tidak berada di bawah kendali dia...

"Senpai, selamatkanlah aku! Aku, tidak bisa melihat apa-apa lagi setelah aku terpaku pada sesuatu! Aku mudah tertipu, dan tidak memperhatikan suasana, aku pasti akan bertemu dengan banyak kegagalan di masa depan! Tolong, tolong ajari aku yang akan dikembalikan menjadi seorang anak yang buruk tiba-tiba..."

Uwahhhh, ini bukan hal normal yang si pintar Juubei ini akan katakan!

Meskipun indranya berteriak, "TIDAK!", Tapi tubuhnya dipenuhi dengan perasaan tak terbendung.

"Senpai, selama waktu di kuil Kiyomizu, mungkin sejak saat itu... terhadap Sagara-senpai... aku telah jatuh cinta padamu..."

ekspresi sedih itu, itu adalah pertama kalinya... bagiku...

Senpai yang selalu energik, sampai titik merepotkan orang lain, hanya apa itu hal yang tersembunyi dalam hatinya... Dia pasti tahu sesuatu, dan terluka oleh hal itu.

Aku, ingin menyembuhkan dan menenangkan Senpai yang terus berjuang dengan kesedihan yang tak terkatakan ini.

Di tempat Senpai Oka-sama yang tidak bisa dia temui.

...

Huh?

Dia merasa tatapan...

".... Umm, Juubei-chan, apa yang telah kau gumamkan barusan...? Ah, jangan bilang kamu menghukumku? Apakah ini salah satu dari "72 metode bullying"?"

EHHHHHHHHHHHHHHH?

Kenapaaaaaaa kamu bangun, kamu ero-saruuuuuuuu!?

Mitsuhide melemahkan dengan dorongan pada Yoshiharu yang mati lemas, tapi permainan kekasih ini bahwa dia harus memakai, dia jatuh ke dada Yoshiharu dan menangis.

"Tunggu, apa yang sedang terjadi, jangan bergerak, bagaimana jika aku menjadi bersemangat? Ja...Ja...Jan...Jangan bilang kamu serius? T...Ti...Tid...Tidak peduli apa, aku seorang siswa SMA yang sehat, jika hal ini berlangsung, aku akan kehilangan kendali!"

"Huh? A...Ap...Ap...Apa yang kamu bicarakan? B...Ba...Bagaimana bisa a..ak..Aku, Mitsuhide mengatakan hal-hal cengeng pada ero-saru seperti kamu! Meskipun jika kamu menangis dan melamar aku pada lututmu, "Aku menyukaimu, menikahlah denganku.", itu tidak seperti aku tidak bisa mempertimbangkan untuk sesaat, tapi situasi sekarang benar-benar berbeda!"

"Lagi pula, kenapa aku harus menjadi orang yang melamar pada Juubei-chan? Tidak peduli apa, jika kamu tidak melepaskan aku sekarang, masalah yang akan menjadi mengerikan. Aku bilang sekarang, meskipun aku sangat lelah sekarang, tapi terpisah dari kehendakku, pria yang merasakan ancaman kematian akan ingin meninggalkan keturunan karena insting, jadi tolong...."

"Jadi... Jadi seperti ini! Semua hanya pura-pura! Seperti ini, karena akting, jadi tidak peduli apa yang aku katakan, mereka adalah kebohongan dan tidak ada hubungannya dengan apapun. Apa yang aku katakan tadi adalah semua kebohongan!"

"Tunggu, payudara, payudaramu meremas aku! Kenapa kamu bersandar padaku!? Uwahhh, Juubei-chan rusak!? Goemon, selamatkan akuuuuuuuu!"

"Ahhh, Sagara-senpai! A...Ap...Apa yang terjadi, dari barusan, ada sesuatu yang panas, dan kaku pada perutku, hanya apa itu...."

"Tidak ada! Bukan apa-apa!"

"A...An...Anyway, cukup lanjutkan berpura-pura! Mulai sekarang, apa yang dikatakan semua kebohongan, lupakan semua setelah mendengarkan! Juubei seperti Senpai! Senpai begitu cocok untuk pertempuran tragis! Aku hanya ingin melihat wajah tersenyum kamu! Selama itu sesuatu yang bisa aku lakukan, aku akan melakukan segalanya untuk Senpai! Jika itu Sagara Yoshiharu-senpai, Akechi Juubei Mitsuhide bersedia menjadi anak penurut!"

...

...

Ah...

Semuanya berakhir sudah...

Ingin mengatakan kata-kata dalam pikirannya, dia mengatakan nama lengkap pada dorongan.

Tidaaaaak, seperti yang diduga, Mitsuhide adalah anak sederhana yang tidak ada hubungannya dengan berbohong dan berpura-pura!

Lagi pula,

Ini bukan waktu untuk menjulurkan lidahnya dan memakai senyum manis.

"Wahh, ini tidak mungkin! Wanita itu adalah Akechi Mitsuhide!"

"Kalau begitu Sagara-senpai itu... Seperti yang diduga..."

"Sagara Yoshiharu!"

Para tentara bergegas ke dalam gua dalam sekejap.

"Ini...Ini semua berakhir!"

"Jadi begitu, jadi itulah yang terjadi! Untuk tidak membiarkan prajurit menemukan, kita berpura-pura sebagai kekasih... Aku berpikir sejenak..."

"Tunggu Gorilla! Kenapa kamu membenamkan kepalamu ke payudaraku lagi! Itu terlalu kasar! Pokoknya, cepat dan bangun!"

Tapi, Yoshiharu yang terlalu lelah masih belum bisa bangun.

"...M...Maaf, tapi rasanya seperti kekuatanku belum kembali ... Hanya daerah itu yang penuh semangat..."

"Ahhh, cukup! Sungguh Gorilla tak berguna! Kamu benar-benar monyet, monyet tidak berguna!"

"....Itu memalukan."

dua pedang miliknya keduanya rusak ketika dia memanjat retakan.

"Sialan, jika ini berlangsung...!"

"Sagara-senpai, serahkan ini padaku!"

Mitsuhide dan Yoshiharu berada dalam krisis.

Mitsuhide telah memutuskan.

Bahkan jika itu tangan kosong, dia harus melindungi Senpai, selama masih ada nafas tersisa, dia harus tidak membiarkan Sagara-senpai menderita lagi cedera.

"Bajingan! Dengar, aku keturunan Tsuchizaki Gen, Akechi Juubei Mitsuhide, Koretou Hyuga no Kami!"

Mengenakan kemeja di bahunya, Akechi Mitsuhide berdiri.

Hatinya sia-sia takut, dan dipenuhi dengan pikiran melindungi Sagara Yoshiharu.

Para prajurit semua terpana oleh tekad Mitsuhide, dan mata Sagara Yoshiharu itu yang terlalu tertarik dengan penampilan berani Mitsuhide.

Berbeda dari Nobuna yang bersinar seperti matahari yang cerah, kecantikan Mitsuhide adalah sebagai tenang dan tenang seperti bulan. Sebuah kecantikan yang tidak dapat dibandingkan, kehendak perusahaan yang tersembunyi di dalam kecantikan ini tidak akan kalah dari Nobuna. Yoshiharu bisa merasakan secara naluriah, Mitsuhide menghangatkan tubuhnya, mengatakan hal-hal memalukan seperti itu, itu bukan karena untuk pujian atau penghargaan.

Orang ini, bahkan membuat Nobuna mampu untuk mengakui dan menyebut dia sebagai penggantinya.

Dia memang... luar biasa.

"...Seperti peri yang telah terwujud di dunia nyata...."

"Tunggu, kita tidak tahu apakah itu Juubei Mitsuhide dan Sagara Yoshiharu yang sebenarnya, itu mungkin sebuah jebakan! Semua orang, berhati-hatilah!"

Dalam skuad, seorang pria yang seperti pemimpin berkata, dan suara itu, dia tampaknya telah mendengarnya sebelumnya.

"Roger!"

Mereka mengayunkan kapak, rantai dan pedang.

Senjata-senjata itu semua mengayun, hampir seolah-olah mereka haus akan daging Mitsuhide.

"Cepat lari, Juubei-chan, jangan peduli tentang aku!"

Tapi Mitsuhide telah memasang sikap, dan tidak mundur bahkan selangkah.

Dengan skill gaya Kashima Shinto, prajurit wanita ini yang memiliki bakat yang tak terbatas dan keberanian tidak kalah bahkan selama pertarungan tinju.

"Aku, aku bertanya pada langit sekarang. Jika aku mengikuti nasibku... jika pertemuan antara aku, Mitsuhide dan Sagara Yoshiharu akan berakhir seperti ini, dalam nasib sedih dari era Sengoku, maka kita tidak akan mati di sini! Pertemuan kita, apakah itu benar atau salah, langit, tolong beri aku jawaban!"

Tapi, pada saat ini.

Bahu kanan yang seharusnya telah direlokasi mengeluarkan perasaan sakit.

Tangan kanannya tidak bisa lagi bergerak.

Mitsuhide, membuat ketetapan hatinya untuk mati.

Bab 4 - Rout at Mount Hiei[edit]

Bagian 1[edit]

Musim dingin Gunung Hiei.

Memilih gunung spiritual yang melarang wanita, Gunung Hiei, tentara sekutu Asai dan Asakura dipimpin oleh Shougakuin Gousei meluncurkan serangan pada malam hari. Pertempuran defensif dari mundur kembali ke Gunung Hiei setelah situasi itu merugikan mereka berlanjut, tetapi pada malam itu, mereka menerima kabar yang sulit dipercaya dari para mata-mata mereka.

"Oda Nobuna masih hidup! Dia secara pribadi telah mengambil komando tentara Oda mengelilingi Gunung Hiei, dan sepertinya mereka sedang mempersiapkan untuk membakar seluruh Gunung Hiei."

Asai Hisamasa tidak percaya laporan seperti itu.

Hanya fakta bahwa Oda Nobuna hidup sudah mengejutkan, dan sekarang dia ingin menyerang Gunung Hiei.

"Mus...Mustahil... Untuk membakar Gunung Hiei!? Gunung Hiei memiliki hampir 800 tahun sejarah, itu adalah gunung suci yang paling terhormat di masyarakat Buddhisme Jepang! Tidak, tidak, itu adalah pilar spiritual yang orang-orang telah sembah sejak mereka percaya bahwa dewa tinggal di pegunungan spiritual."

Kata-kata Hisamasa berbicara tentang akal sehat era ini.

"Apakah Oda Nobuna gila? Sebagai seorang wanita berani untuk menyerang gunung Hiei sudah sangat tidak sopan, sekarang dia ingin membakar Gunung Hiei!?"

Membuka "Tales of Genji" di sampingnya, Asakura Yoshikage yang sedang melihat bulan berseru, "sungguh seorang gadis gila."

"Aku mengaku kalah, Oda Nobuna, seperti yang diharapkan dari seorang wanita yang menyatakan untuk menaklukkan dunia. Kamu pada dasarnya berbeda dari perempuan lain di era ini."

"Ini bukan waktunya untuk mengatakan "Seperti yang diharapkan dari", bukan?" Hisamasa berteriak.

Asakura Yoshikage yang masih tenang mendesah, "Oda Nobuna memiliki tekad berjuang sampai akhir dengan kita, dan kita tidak diharapkan sama sekali."

"Dengar Hisamasa, tanah Gunung Hiei adalah datar. Ini benar-benar tidak seperti Gunung Gifu dimana mudah untuk bertahan dan sulit untuk menyerang, karena kita memiliki tidak khawatir diserang, kita tidak membuat persiapan untuk pertahanan. Jadi, jika dia benar-benar menyerang kita, Gunung Hiei akan sangat rentan."

Yoshikage melanjutkan.

"Dibawah tekad Oda Nobuna, rencana dengan dasar yang melarang perempuan masuk telah terbalik sepenuhnya... Jika mereka benar-benar mulai membakar Gunung Hiei, Oda Nobuna akan menjadi musuh semua komunitas agama Buddha di Jepang, dan impiannya menaklukkan dunia akan menjadi tidak terpenuhi. Mengetahui hal ini namun memutuskan untuk membakar Gunung Hiei, ini telah membiarkan aku menjadi bersemangat...."

"Oda Nobuna benar-benar ingin membakar Gunung Hiei sambil mempersiapkan untuk mati dengan kita, apa orang itu benar-benar raja iblis? Atau dia hanya seorang gadis desa yang tanpa akal sehat.... Aku benar-benar ingin melihatnya dengan mataku sendiri , tidak, aku harus membawanya kembali denganku ke Ichijodani..." Mata Asakura Yoshikage memancarkan kecerahan abnormal saat dia mulai mencibir.

Asai Hisamasa yang pengecut sudah berubah pucat.

"I...I...Ini bukan waktunya untuk bercanda, Yoshikage-dono. Sekarang yang kamu menyebutkan itu, orang yang memilih Gunung Hiei sebagai basis kita, bukankah itu kamu? Cepat dan lakukan sesuatu!"

Yoshikage tertawa dan mendengus, "Sungguh seorang yang tidak menarik."

"Hisamasa, kita memiliki tiga jalan. Jalan pertama adalah untuk memulai serangan. Meskipun terlambat jika mereka mulai membakar. Sekarang, kita bisa memimpin seluruh tentara kita bertempur dengan tentara Oda, menggunakan kecepatan kita untuk mempertaruhkan semua yang ada pada hasil akhir."

"Mereka mungkin telah memprediksi bahwa kita akan menyerang setelah mendengarkan laporan dari mereka membakar Gunung Hiei, dan telah mempersiapkan formasi mereka dan menunggu kita untuk jatuh ke dalam perangkap kita sendiri, bukankah ada rencana yang lebih mudah?"

"Arara... Anda benar-benar paranoid pengecut..." Yoshikage menertawakan Hisamasa saat dia mengatakan rencana kedua.

"Rencana kedua adalah untuk membiarkan para biarawan menjadi misionaris kita untuk bernegosiasi dengan mereka, memberitahu mereka bahwa jika mereka membakar Gunung Hiei, seluruh klan Oda akan menjadi musuh semua komunitas agama Buddha dan meminta untuk menunda pertempuran. Jika Oda Nobuna tidak benar-benar gila, dia pasti akan menyetujui permintaan kita dan kita bisa mundur kembali ke rumah tanpa cedera, tetapi dengan ini, tentara Oda yang terkepung akan mendapatkan kesempatan untuk bernafas dan situasi akan stagnan."

"Ini benar-benar rencana yang aman..." Hisamasa bergumam.

"Tapi Yoshikage-dono, apa rencana terakhir?"

"Melihat bahwa tidak ada kesempatan untuk menang, Anda menyerah pada Oda Nobuna. Anda mengembali posisi Anda sebagai kepala kembali ke Nagamasa yang menikahi adik Oda Nobuna dan menjadi seorang biarawan, dengan ini, klan Asai akan menghindari nasib kehancuran total."

"Menyerah itu tidak mungkin!" Hisamasa berdiri saat darah bergegas ke kepalanya.

"Un..Untuk membiarkan anakku Nagamasa menjadi penakluk dunia. Aku bahkan sudah melakukan hal-hal seperti mengkhianati klan Oda. Menyerah Itu tidak mungkin sama sekali, Yoshikage-dono!"

Yoshikage pikir, Asai Hisamasa ini benar-benar seorang pria yang tidak tegas.

"Yoshikage-dono, di sini kita harus menggunakan rencana kedua! Kita tidak bisa memlibatkan Gunung Hiei ke dalam ini karena kita, kita harus menghentikan pertempuran dan berperang dengan kepala klan Oda pada waktu berikutnya."

Mendengarkan Hisamasa, Tsuchimikado yang duduk di samping tertawa, "Ara ara, pengkhianat hina kini bertindak seperti orang baik, kenapa tidak anda katakan dengan jujur bahwa Anda tidak ingin mati?" Dan Shougakuin Gousei yang diam selama ini berkata, "Jika itu yang terjadi, biarkan aku menjadi misionaris tersebut untuk bernegosiasi dengan tentara Oda."

"Uwahahahaha, perempuan haram ingin membakar Gunung Hiei. Aku, Gousei akan pernah membiarkan kau melakukan seperti yang kau inginkan. Dan, gencatan senjata yang terbentuk pada persyaratan yang sama yang membuat perutku sakit, biarkan aku berteriak, 'Para gadis, berlutut di depanku' dan meminta mereka untuk menyerah."

Gousei melanjutkan.

"Ruang utama ini memiliki 'Api Suci' yang telah menyala selama lebih dari 800 tahun. Kita harus melindunginya. Aku, Gousei akan pernah membiarkan para perempuan jalang yang gila itu melakukan apa yang mereka suka. Aku tidak akan membiarkan mereka membakar Gunung Hiei!"

"Shoukaguin Gousei yang memperlakukan perempuan sebagai musuh-musuhnya, jika seorang pria yang kecewa dan picik ini menjadi misionaris... Ini benar-benar akan menarik jika negosiasi gencatan senjata gagal." Yoshikage mencibir.

Bagian 2[edit]

"Hanbei-dono, tolong bangun! Jika anda tidak menghentikan Hime-sama...!"

Kyoto, Kuil Myoukaku.

Nene mencoba yang terbaik untuk mengguncang Hanbei.

Manase Belchior yang memberi resep obat untuk Hanbei mengatakan, "Ini disesalkan, tapi aku pikir dia masih perlu beberapa hari." dan mencoba untuk menghentikan Nene berkali-kali, tapi Nene tidak mau menyerah.

Sekarang Yoshiharu dan Juubei tidak dapat kembali, harapan terakhir Nene adalah sang ahli strategi jenius, Hanbei, tetapi Nene tidak mau menyerah.

"Meskipun Hime-sama telah terbangun, tetapi karena kematian Onii-sama, dia telah memberi perintah untuk membakar Gunung Hiei bersama-sama dengan pasukan sekutu Asai dan Asakura dalam kemarahan! Dan dia tidak mendengarkan nasihat dari pengikutnya! Sekarang, satu-satunya yang bisa menghentikan Hime-sama adalah Hanbei-dono!"

Nene berteriak sambil terus mengguncang tubuh Hanbei... Air mata di matanya mengalir tanpa sadar.

"...Uhh...Uhhh... Onii-sama dan Akechi-sama tidak bisa kembali lagi... Goemon-dono tidak ada di sini juga... Bahkan jika Hanbei-dono tidak bangun, Nene... Nene tidak tahu harus berbuat apa lagi..."

Satu tetesan air mata Nene jatuh ke tubuh Hanbei yang seperti mayat.

Dan kemudian...

"...Nene-sama... Apa yang kamu katakan barusan, apakah itu benar?"

Hanbei akhirnya membuka matanya.

"Hanbei-dono! Anda sudah bangun!"

Nene yang dilanda air mata memeluk Hanbei erat-erat.

Itu menjadi kenyataan...

doa Nene yang tak terhitung sambil dia membersihkan dirinya dengan air dingin, salah satu dari mereka akhirnya didengar oleh langit.

"Nene-sama, Manase-sama, tolong katakan padaku apa yang telah terjadi."

"Hanbei-sama! Jika Anda tidak terburu-buru dan menghentikan Hime-sama, masalah akan menjadi buruk!"

Pada bagian belakang Nene, ada pria bertubuh besar dengan namban kacamata berlensa tunggal dan sister berambut pirang dengan sebuah salib tergantung di dadanya. Dia berkata.

"Setelah kehilangan kedua Sagara-sama dan Akechi-sama pada saat yang sama, Hime-sama telah kehilangan akal sehatnya. Meskipun itu hanya tambul bagi para biarawan yang begitu sombong untuk mengangkat senjata dan menantang klan Oda, tapi, untuk impian menaklukkan dunia, rencana Hime-sama dari membakar Gunung Hiei terlalu ceroboh!"

Pria yang mengenakan kacamata untuk satu mata adalah pedagang, Imai Sougyu.

"Aku pernah mendengar bahwa Gunung Hiei memegang tempat tertinggi pembelajaran dalam Buddhisme di seluruh Jepang, kita tidak bisa hanya membakar harta berharga yang penuh ilmu pengetahuan. Meskipun para biarawan di Gunung Hiei telah melupakan tempat mereka dan mengangkat senjata, tetapi, jika itu yang terjadi, kita bisa hanya melucuti senjata mereka!"

Sister tersebut adalah Louis Frois yang memiliki izin untuk membangun gereja-gereja Namban di Kyoto.

Dua dari mereka telah bergegas setelah mendengar perubahan Nobuna yang mendadak, dan sudah mampir ke Kuil Myoukaku untuk mendiskusikan dengan Sagara Yoshiharu sebelum bertemu Nobuna. Namun, mereka mendengar berita kematian Yoshiharu dari Nene sebagai gantinya.

"Hanbei-dono, tidak peduli apa, tolong bujuk Hime-sama!"

"Semuanya, ceritakan semua yang telah terjadi selama periode ketika aku tidak sadar!"

Hanbei yang licik memahami apa yang terjadi dan apa yang mungkin terjadi di masa depan secara langsung.

Mungkin itu adalah hasil dari pengobatan Manase Belchior, atau doa-doa Nene yang menggerakkan langit. Demam yang telah menyiksa Hanbei benar-benar hilang dan Hanbei memiliki kepala yang jelas sekarang.

"Aku mengerti. Setiapnya, kita harus pergi ke kamp depan sekarang, untuk memecahkan kesalahpahaman Nobuna-sama."

"Kesalahpahaman?"

"Menurut kesimpulanku, Yoshiharu-sama tidak mati di Bukit Mizusaka."

"Tentang apa ini, Hanbei-dono?" Nene bertanya dengan keras.

"Aku akan menjelaskan kepada Nobuna-sama secara spesifik. Nene-sama, silakan tunggu disini untuk kembalinya Yoshiharu-sama... Yoshiharu-sama pasti akan kembali!"

Membelai rambut Nene yang bergetar sambil bergumam, "Onii-sama masih hidup...?", Hanbei tersenyum.

"Tentu saja, karena Yoshiharu-sama bukan orang jahat yang akan meninggalkan adik lucu dan mati seperti itu."

Bagian 3[edit]

Persiapan untuk membakar Gunung Hiei telah selesai.

Tentara Oda yang menempatkan setengah dari pasukan mereka di Sakamoto menghadapi Gunung Hiei, dipimpin oleh Niwa Nagahide, Shibata Katsuie dan Maeda Inuchiyo. Namun pada kenyataannya, mereka diusir oleh Matsunaga Hisahide karena dia menolak rencana untuk membakar Gunung Hiei.

Sisa pasukan terkonsentrasi di Kyoto, di pangkalan Nobuna di Mica Slope.

Udara malam kering dan berangin.

Kondisi untuk memulai pembakaran telah terpenuhi.

Nobuna duduk di bangku dipangkalannya sambil menatap peta di depan wajahnya diam-diam.

Luka di perutnya tidak dapat dikatakan telah sembuh.

Gelombang rasa sakit mempengaruhi dia sesekali.

Tapi apakah gelombang nyeri ini dikirim dari luka, atau dari hatinya sendiri, Nobuna tidak bisa lagi membedakan antara mereka.

Matsunaga Hisahide tinggal di sisi Nobuna seperti seorang ibu dan menyuapi dia obat berkali-kali.

"Persiapan semua selesai, kita akan menjadikan Gunung Hiei menjadi abu malam ini, Nobuna-sama, silakan memberi perintah."

"...Dearuka."

Hisahide tidak mengubah Nobuna sepenuhnya menjadi boneka seperti yang dia lakukan pada Kuchiki Shinano, karena jika dia melakukannya, dia akan menghancurkan hati Nobuna. Hisahide yang sangat menyayangi Nobuna seperti putrinya sendiri tidak akan pernah melakukan itu padanya.

Tapi, di bawah pemaksaan Hisahide yang terus-menerus saat dia menyuapi Nobuna obat dan mengatakan itu adalah "obat penghilang rasa sakit", Hisahide berbisik pada Nobuna yang bingung.

"Untuk membiarkan semua orang di dunia tahu tidak ada dewa atau Buddha, bakar Gunung Hiei menjadi tumpukan abu."

"Kita harus membunuh semua para biarawan jatuh yang memperlakukan perempuan seolah-olah mereka bukan manusia, membunuh mereka semua."

"Mereka musuh yang telah mengambil kekasih Anda, kita perlu membiarkan mereka tahu kebodohan mereka karena menentang penakluk dunia. Kita harus membiarkan mereka menyesal dilahirkan ke dunia ini."

Kata-kata beracun itu, tindakan seperti itu, dia benar-benar memperlakukan Noobuna seperti boneka untuk mengendalikan dia.

Jika ini terus berlanjut, hati Nobuna akan dikonsumsi oleh obat yang Hisahide siapkan ini. Dan akhirnya menjadi boneka tanpa kesadaran diri.

Tapi, Hisahide yang menyayangi Nobuna dan telah menerima dia seperti putrinya sendiri, dia, dipenuhi dengan keinginan untuk menyembuhkan perasaan Nobuna dan tidak menemukan ini.

Meskipun aku tidak tahu cara nyata untuk membantu Nobuna yang menderita masalah besar, tapi, untuk membantu Nobuna seperti, membunuh semua musuh Nobuna adalah misiku. Hisahide hanya bisa memikirkan itu.

Tapi, yang Nobuna sekarang terjebak oleh rasa sakit dan kesedihan kehilangan kedua Yoshiharu dan Mitsuhide karena pengkhianatan Asai Hisamasa dan marah besar.

"Ini semua baik-baik saja sekarang... Impian menaklukkan dunia, atau impian mengarungi dunia... Tanpa Saru dan Juubei, tidak ada lagi makna pada mereka lagi."

"Ayo, Nobuna-sama. Tenggelamkan para biarawan jatuh yang menggunakan Buddhisme untuk melakukan apapun yang mereka inginkan ke kedalaman dari keputusasaan. Entah apakah itu Asai Asakura yang telah mencuri kekasih Anda dari Anda, atau para biarawan jatuh, bakar semua dari mereka sekarang. Silahkan beri perintah untuk menyerang!"

Nobuna yang dibelai oleh Hisahide tersenyum berpikir, "Ya... Orang-orang bajingan yang mencuri orangku yang paling penting... sahabat-sahabat yang berbagi impianku... Jika aku tidak membunuh mereka semua... balas dendam untuk Saru dan Juubei... Aku tidak tahan lagi...", hatinya perlahan-lahan tenggelam ke dalam kegelapan.

Mata dingin Nobuna kehilangan fokus mereka saat dia melirik langit sambil bergumam.

"...Pasukan, bakar... Gunung Hiei..."

Hanya sesaat pada saat ketika Nobuna memberikan perintah untuk menyerang,

"TOLONG TUNGGU!"

Takenaka Hanbei berlari ke kamp sambil terengah-engah.

Menemani dia adalah Imai Sougyu dan Frois.

"Nobuna-sama! Jika Anda membakar Gunung Hiei yang bersifat otoritas kuno negara ini dan perwakilan Buddhisme, semua komunitas agama Buddha akan bangkit melawan Nobuna-sama! Dan, jika kita dianggap sebagai musuh pada kuil Osaka Honneko yang memiliki jumlah jamaah yang mengejutkan, maka mimpi Nobuna-sama menaklukkan dunia akan terdorong kembali setidaknya selama 10 tahun!"

Hanbei yang selalu pengecut, mencoba yang terbaik untuk membujuk Nobuna sementara membuat ketetapan hatinya untuk mati berusaha.

"Dan jika Anda melakukannya, Anda akan kehilangan dukungan rakyat! Meskipun fakta bahwa para biarawan telah jatuh ke tingkat tak tertolong, tetapi orang-orang biasa tidak tahu ini! Mereka... Mereka hanya akan melihat Nobuna- sama sebagai raja iblis keenam yang kejam yang membunuh buddha! Dan Tendaizasu dari Gunung Hiei adalah kakak dari Himiko-sama, jika Anda membakar Gunung Hiei, kerajaan akan kehilangan kepercayaan mereka pada Nobuna-sama juga! Semua dari Jepang akan memperlakukan Nobuna-sama sebagai musuh!"

Nobuna melihat wajah Hanbei tanpa berkata-kata.

Dia masih tidak bisa berpikir dengan benar.

"...Apakah aku masih berkeliaran di dunia mimpi...? Atau... Tapi... Cukup, Hal-hal seperti Tenka Fubu... itu sudah... tak berarti... Jika aku tidak memiliki ambisi untuk Tenka Fubu, Saru atau Juubei tidak akan mati... Jika aku tidak... bertindak sekarang... balas dendam Saru dan Juubei..."

Nobuna yang overdosis dengan obat-obatan telah kehilangan kemampuan pengambilan keputusan yang normal.

Itu yang mengontrol Nobuna sekarang hanya kemarahannya yang luar biasa.

"Nobuna-sama! Tolong bangun!"

Hisahide menyipitkan mata dan memarahi Hanbei, "Tutup mulutmu, pertempuran ini adalah untuk membalas dendam untuk tuanmu, Sagara Yoshiharu."

Tapi, Hanbei tidak tinggal diam.

"Matsunaga-sama, orang yang harus tutup mulut adalah kamu! Aku telah melihat barusan, apa yang kamu telah suapkan pada Nobuna-sama. Nobuna-sama bukan bonekamu!"

"Ini hanya obat-obatan untuk membunuh rasa sakit, tapi... Obat ini tidak bisa membantu rasa sakit dalam hati Nobuna, jika Nobuna-sama tidak membunuh semua musuh-musuhnya, rasa sakit Nobuna-sama tidak akan pernah hilang!"

"Dearuka... Seperti yang diduga, ini adalah... kelanjutan dari mimpi buruk juga..." Nobuna berpikir melamun.

".... Terakhir kali ketika kamu melayani Miyoshi Nagayoshi-sama, kamu menyuapi tuanmu dengan jumlah besar obat-obatan, dan dipaksa bingung Nagayoshi-sama untuk membunuh para pengikut yang setia kepadanya! Mungkin, kamu sudah mulai berencana untuk membunuh Shibata-sama, Niwa-sama dan ajudan Inuchiyo-sama? Setelah menyelesaikan pertempuran dari membakar Gunung Hiei, kamu akan terus mengisolasi Nobuna-sama... Itu bukan sebuah tindakan loyalitas!"

Matsunaga Hisahide mendengus mendengar kata-kata Hanbei dan berkata,

"Aku bingung dengan apa yang kamu katakan, bukankah itu tanggung jawab untuk mengurangi rasa sakit tuan?"

"Itu adalah dua hal yang berbeda! Kita harus bertaruh nyawa kita sendiri untuk menghentikan tuan kita ketika dia mulai berjalan ke jalan yang salah. Ini adalah tanggung jawab dari kita para pengikut juga! Dan, meskipun aku tidak tahu apakah Akechi-sama selamat, tapi, Yoshiharu-sama tidak dibunuh oleh Shikigami di Bukit Mizusaka!"

Wajah Nobuna-sama berubah menjadi terkejut.

"Apakah ini sebuah mimpi... Sebuah kelanjutan dari mimpi...? Atau... kenyataan...?"

Mereka tampaknya akan mengatakan hal-hal seperti Yoshiharu masih hidup,

Jika itu benar... Aku berharap ini adalah kenyataan,

Tapi, keberanian untuk percaya bahwa ini adalah kenyataan, Nobuna tidak punya.

Jika sekali lagi, "aku sangat senang." dan ketika dia merasa lega untuk hidup di dunia seperti itu, seseorang berbisik lagi, "Ini semua mimpi." ...Dia tidak ingin mengalami keputusasaan itu lagi.

Takut, Aku sangat takut.....

"...Saru masih hidup... Apa yang terjadi?"

"Aku, Hanbei tidak bisa pergi bersama dengan Yoshiharu-sama karena penyakitku, jadi, aku meminta Zenki-sama untuk menjaganya sebelum dia berangkat. Dan, Goemon juga telah pergi bersama dengan dia untuk menyelamatkan Asai Nagamasa-sama. Hattori Hanzou sendiri berada didalam pasukan belakang yang dipimpin Yoshiharu-sama dalam "Mundur dari Kanegasaki". Setelah itu, Matsudaira-sama dan Akechi-sama pergi untuk menyelamatkan Yoshiharu-sama dan menyaksikan kematian Yoshiharu... Dengan petunjuk ini, misteri sekarang dipecahkan!"

"...Misteri?"

"Yoshiharu-sama lahir dan tinggal di era damai tanpa perang apapun, dan dengan demikian adalah orang yang sangat baik dan lembut. Dia bukanlah seseorang yang dingin yang bisa menonton teman-temannya yang penting mati satu per satu tanpa melakukan apa-apa. Tapi, dia bukan orang yang akan membuang hidupnya sendiri untuk melindungi teman-temannya yang penting, dan Hime-sama nya yang paling berharga. Alasannya adalah, karena orang ini adalah seseorang yang tidak akan pernah menyerah. Orang yang sangat, sangat serakah, tidak peduli apa, dia akan menggenggam itu dengan tangannya! Jadi..."

Nobuna bingung.

Kata-kata Hanbei, apakah mereka berbicara dalam kenyataannya, atau... Seperti yang diduga, ini masih mimpi.

Mungkin, keinginan dalam hatinya menjadi bentuk Hanbei saat itu menghiburnya.

Atau mungkin,

Atau mungkin....

"Nobuna-sama, dalam teknik ninja Kouga, ada trik yang bernama, "halus tersembunyi." Ada rumor bahwa pengganti digunakan untuk menggantikan tuannya, dan membiarkan pengganti menjadi hancur berkeping-keping tuannya sendiri, sebuah teknik ninja yang kejam. Karena pengganti itu hancur berkeping-keping, tidak ada cara untuk melihat identitas aslinya. Untuk Tsuchimikado, dia tidak akan pernah melakukan hal seperti meledakkan Yoshiharu-sama yang dapat digunakan untuk pertukaran untuk hadiah, jadi aku pikir Hanzou-sama menyembunyikan fakta dari meledakkan pengganti Yoshiharu. Meskipun Yoshiharu-sama tidak akan melakukan hal kejam seperti membiarkan temannya mati untuknya, tapi apa yang beruntung adalah, ada seseorang yang sangat cocok untuk tugas ini di dalam pasukan belakang, dia adalah...."

Hanbei mengambil jimat dan melemparkannya ke udara di depan Nobuna.

Shikigami, pemanggilan.

Zenki dengan wajah rubahnya muncul di depan Nobuna.

"Oh, bukan ini Hime-sama klan Oda?" Zenki berlutut ke lantai. "Ahh, itu seperti dikatakan Hanbei-dono, bahkan jika aku hancur berkeping-keping, aku tidak akan mati. Jadi aku telah melakukan trik "halus Tersembunyi" ini bersama dengan Hanzou, untuk melihat apakah kita bisa menipu Tsuchimikado itu. Berkat kemunculan mendadak Akechi Mitsuhide, perhatian Tsuchimikado yang tertarik pergi dan trik tersebut bekerja, sepertinya."

Nobuna masih, "Ini adalah mimpi, aku masih mengalami mimpi menipu diri.", Dan tampaknya tidak percaya sama sekali.

"...Saru masih hidup...? La...Lalu kenapa seseorang tidak melapor padaku segera?"

"Ohh, tuanku, Hanbei-dono tidak sadarkan diri selama ini, dan aku tidak bisa terwujud di sini tanpa dipanggil, jadi kami tidak bisa melaporkan bahkan jika kita ingin."

"Jika ini bukan mimpi... maka mana Hattori Hanzou...? Dimana Takechiyo...? Kenapa tidak ada yang mengatakan padaku apa-apa... mereka berdua...?"

"Aku takut Hattori Hanzou-sama menyembunyikan trik "halus tersembunyi" ketika di tengah-tengah wilayah musuh, tepat ketika dia mengawal tuannya kembali dengan selamat ke Kyoto, lalu dia mengungkapkan kebenarannya." Kata Hanbei.

"...Jika itu yang terjadi, dimana mereka sekarang... Takechiyo...?"

"Ya, Matsudaira-dono adalah seseorang yang menghargai teman-temannya, aku takut bahwa dia menetapkan segera untuk menyelamatkan Yoshiharu-sama yang berada di tanah setelah mendengar kebenarannya. Sekarang dia pasti memimpin jumlah pasukan yang cukup di pegunungan Omi barat."

".... Benarkah... Apakah itu benar...?"

Matsunaga Hisahide memarahi, "Bukankah semua ini kesimpulanmu?"

"Ya, ya, itu seperti ini~!" Karena kami sedang terburu-buru, kami lupa untuk meninggalkan surat kepada Kichi-nee-san untuk mengatakan kebenarannya~"

"...Hattori Hanzou, disini! Meskipun itu pekerjaan yang cukup berarti, namun karena para pasukan belakang yang telah kembali ke Kyoto dengan aman, yang mengajukan diri segera bergabung dengan kami dalam misi penyelamatan kami, misi kami kini telah dicapai!"

"A..A..A..Ak..Aku minta maaf, Kichi-nee-san! Begitu banyak hal yang telah terjadi. Aku bahkan tidak membawa pasukan apapun dari Kyoto ke bukit Mizusaka sebelumnya."

Telinga tanuki, Matsudaira Motoyasu dan pakaian gelap Hattori Hanzou telah kembali ke kamp.

Dan di belakang mereka,

"Kau sudah melakukannya, komandan! Kami selalu percaya padamu!"

"Sebelum komandan kembali pada Hime-sama, dia tak terkalahkan!"

"Kami dari pasukan belakang, total 150 yang masih hidup, sekarang pengikut setia komandan!"

"Mulai sekarang, hidup kami terikat, komandan Yoshiharu!"

"Ohoh, kau akhirnya selamat kembali ke Kyoto!"

Para idiot ini yang secara ajaib selamat melalui "Retreat dari Kanegasaki", akan kembali untuk menyelamatkan Yoshiharu tanpa istirahat di Omi barat.

Ini adalah rekan-rekan dari pasukan belakang.

Semua dari mereka memiliki luka yang tak terhitung jumlahnya pada mereka.

Namun, ekspresi mereka seterang matahari.

"Misi dengan kehidupan kita di barisan akhirnya selesai!"

"Kita akhirnya membiarkan Hime-sama dan komandan Yoshiharu bertahan dan bertemu lagi di dunia ini!"

"Rekan-rekan yang meninggal pasti merasa gembira juga."

Tidak peduli siapa, wajah mereka penuh dengan keceriaan dan kepuasan.

Tapi...

"Ini palsu... Ini adalah mimpi. Aku.. bermimpi sangat mirip baru-baru ini, kan? Aku tahu. Ini adalah mimpi. Ini hanyalah sebuah mimpi... Tidak ada kata-kata yang dapat menggambarkannya, itu semua masih gelap. Jadi ini, ini adalah mimpi yang aku harapkan... Sebuah mimpi yang tidak akan pernah terjadi... Harapan yang hilang, masa depan yang tidak akan pernah datang... ini hanya seperti itu..."

Nobuna masih tidak bisa bangun dari dunia mimpi sendirian.

Dan....

"Ah, seperti yang diduga... Ini adalah mimpi."

Dari para pria berkeringat, seorang pemuda yang bahkan lebih compang-camping daripada sisanya dari mereka berjalan di depan Nobuna.

"Cepat dan cium Hime-sama, Komandan!"

"Ini bagus untuk menjadi muda! Ini bagus untuk menjadi muda!"

"Aku tahu aku tahu! Kalian, hentikan rencana membakar Gunung Hiei ini sekarang!"

Sagara... Yoshiharu...

Sebuah mimpi, tidak bisa apa-apa lagi...

Tapi,

Bahkan jika itu sebuah mimpi, sebuah ilusi...

Tidak apa-apa jika itu palsu...

Bahkan jika dia tidak bisa bangun lagi, bahkan jika tubuhnya hancur...

Bahkan jika itu terjadi, semua itu tidak masalah.

Bahkan itu, adalah hal yang baik.

Air mata meragukan penglihatanku.

Meski begitu, aku ingin bertemu pria ini lagi.

"...Aku masih bermimpi. Saru seharusnya sudah mati dan tidak kembali lagi..."

"Oi, Nobuna? Kenapa matamu begitu berkabut!? Apa yang terjadi, ini aku! Sagara Yoshiharu? Hi, ini aku. AKU! OI!"

".... Mimpi? Mimpi lagi... Uhh, Uhh..."

"Pokoknya, Nobuna...? Apa dengan kamu, kenapa kemu terlihat begitu sedih? Penampilanmu aneh!? Jangan bilang, jangan bilang kamu menyesali lagi!? Atau, atau kamu menangis karena kamu menyesali keputusan untuk berciuman dengan aku?"

Yoshiharu, berjalan mendekat.

Sebuah langkah,

Dan langkah lain.

Sama seperti Yoshiharu yang hidup nyata,

Jika ini adalah mimpi, biarkan aku tidak pernah bangun selamanya... Nobuna berdoa.

"Huh... Untuk menutup matamu, Oi Nobuna, buka matamu!"

Dengan sebuah *piak*, wajahku ditampar.

"Aneh, ini adalah mimpi, namun rasanya sakit..." Nobuna merasa aneh.

"Yoshiharu-sama, Nobuna-sama minum terlalu banyak obat yang Matsunaga-sama siapkan. Dia tampaknya tidak dapat membedakan mimpi atau kenyataan... Tapi, aku percaya jika itu Yoshiharu-sama, kamu pasti akan dapat untuk membawa Nobuna-sama kembali ke dunia nyata, *Hiks*Hiks*"

Hanbei berkata pada Yoshiharu.

"Ya ampun, aku mencoba yang terbaik dan akhirnya kembali kesini dengan kesulitan, apa boleh buat! Ok, Nobuna! Dalam dongeng barat, kecantikan yang tertidur hanya dapat dibangunkan dengan ciuman pangeran! Yah, meskipun aku seorang pangeran monyet dari negara monyet..."

Eh...?

Ini adalah...

Jangan bilang, dia ingin menciumku?

Bibirnya semakin dekat...

Tunggu,

Tunggu sebentar...

Masih begitu banyak orang yang melihat, dan di tempat seperti ini,

Ah...

Tapi karena ini adalah mimpi, jadi tidak masalah.

Bahkan jika aku mencium Yoshiharu, tidak ada yang akan menyalahkan aku, kan?

Jadi...

Jadi... Kalau begitu terserah yang dia inginkan.

"..."

Nobuna tidak melawan.

Sambil memejamkan matanya, dia menunggu bibir Yoshiharu

"Lakukan! Komandan! Lakukan! Komandan!"

Rekan-rekan dari pasukan belakang mulai bersorak.

"Nobuna? Ti..Tidat melarikan diri? ...apa boleh buat kalau begitu... Jika itu yang terjadi... aku mengambil hadiahnya!"

Sesaat ketika bibir mereka hendak bersentuhan.

*Tarik napas*

Yoshiharu yang terlalu cemas melakukan bersin besar.

...

Uwahh?

Ini... Bau ini...?

Takoyaki...!?

"Bukankah ini... Ini bukan Saru dari mimpiku!? Yoshiharu dalam mimpiku tidak akan pernah memiliki bau memuakkan seperti ini dari mulutnya sebelum berciuman!"

Dalam penglihatan Nobuna, yang masih berkeliaran dalam mimpi gelap, cahaya muncul dalam sekejap.

Ini dalam bentuk "Bau Saru dengan takoyaki".

"Apa yang paling tidak dapat diterima adalah, dalam gigi depan Saru, ada sepotong sayuran terjebak antara itu, itu yang terburuk." Kekosongan obat yang Hisahide telah siapkan menghilang di saat itu.

"Ini bukan mimpi!?"

Jadi... Jadi dengan mengatakan... Orang ini adalah Saru sebenarnya, dan mereka "Lakukan!" "Lakukan!" "Cium dia!" Para tentara semua... nyata!?!?

Wajah pucat Nobuna memerah merah terang dengan segera.

"Eh... EHHHHHH!?"

*Bham*

Nobuna yang telah mendapatkan kembali kesadarannya buru-buru memberi hidung Yoshiharu sebuah pukulan.

"Ow... Ouchhhhh!? Apa-apaan yang kau lakukan?"

Tanpa selang apapun, lubang hidung Yoshiharu telah ditusuk dengan dua jari.

"PERGI DAN MATIIIIIIII!"

Dan kemudian,

"Untuk mencoba untuk mencuri bibirku ketika aku tidak sadar, kau ERO-SARU!"

"Jika kita melakukan itu, kita sudah tidak bisa bersembunyi dari para pengikut!" Nobuna dengan keras merilis teknik combo pada Yoshiharu.

Pertama, dia memberi wajah kanan Yoshiharu sebuah tamparan yang ketat.

*Piak*

"Tunggu... Ini aku, aku hanya mengambil hadiah sesuai yang dijanjikan...."

Tapi, kata-kata ini benar-benar tidak berguna di depan combo Nobuna.

"DI...DIAM! Dalam ajaran Kristen, bukankah mereka mengatakan, jika wajah kanan dipukul, maka kamu sekarang mereka meninggalkan kamu!? Jadi, persiapkan dirimu untuk dipukuli dengan patuh!"

Wajah kiri Yoshiharu menerima tamparan segera setelahnya.

"Nobuna-sama? Itu bukanlah artinya... Ke..Kekerasan tidak baik."

Frois berlari mendekat terburu-buru dan memeluk Yoshiharu.

"Frois-chan! Wanita kekerasan ini terlalu berlebihan! Aku hanya ingin hadiah yang dijanjikan... Kenapa aku harus melalui hal seperti itu!? Ahh, dunia ini penuh dengan kegelapan...!"

"Tidak apa-apa sekarang, Yoshiharu, tidak apa-apa sekarang."

Melihat Yoshiharu yang menggunakan tubuh Frois yang diberkahi dengan baik untuk menghibur dirinya sendiri, Nobuna percaya dalam sekejap.

Ini dia.

Ini adalah tanpa diragukan lagi, dunia nyata dan satu-satunya.

Karena... Dalam mimpi itu, Saru hanya akan menatapku.

Tapi... Saru yang sebenarnya adalah orang yang tak tertolong yang terobsesi pada payudara yang seperti sapi milik Riku dan Frois!

Jadi, ada kebutuhan untuk mendisiplinkan dia!

"Ero-saru ini, cepat dan menjauh dari Frois!"

"Tidak mau! Kamu tidak akan pernah mengerti. Aku, yang ditipu oleh kamu yang mengingkari janjimu! Sebagai pengganti untuk bibirmu, aku ingin dirawat oleh payudara hangat milik Frois, seperti bayi!"

"Um, Yoshiharu-sama? To...Tolong jangan menggosok payudaraku seperti ini..."

"Uwahhh! Apa yang kau lakukan, pengkhianat! Cabul! CEPAT DAN MENJAUH DARI PAYUDARA FROIS SEKARAAAAAAAAAANG!"

Tanpa pikir panjang, Nobuna mengirim tendangan ke pantat dari Yoshiharu saat dia mencoba untuk menekan dorongan untuk menangis.

Ini bukan mimpi.

Ini bukan mimpi!

Memang benar!

Yoshiharu yang sebenarnya telah kembali!

"Kau melakukannya komandan! Tepat setelah dipukuli oleh Hime-sama, kamu menenggelamkan dirimu ke payudara sister-sama, sungguh standar yang tinggi!"

"Seperti yang diharapkan dari sang mesum no.1 di dunia!"

"Ini adalah Sagara Yoshiharu!"

"Kalian, kendalikan dirimu, kita masih mengadakan pertemuan militer!"

Pada saat ini...

"Tunggu dulu! Orang yang menyelamatkan gorila-senpai dan membiarkan dia berhasil melewati adalah aku, Juubei Mitsuhide! Semua orang, kenapa kalian lupa semua tentang Mitsuhide?"

dahi lebar itu.

kumquat yang disajikan sebagai aksesori hilang satu. Itu kemungkinan besar dimakan karena haus selama perjalanan,

Akechi Juubei Mitsuhide menendang bagian belakang pasukan tentara seolah-olah dia sedang berjalan dan dengan tegas datang diantara Frois dan Yoshiharu.

".... Juubei!? Kau masih hidup juga!?"

"Ada apa dengan "juga" itu, Nobuna-sama! Hattori Hanzou yang tidak berguna itu membiarkan gorila-senpai tetap di bawah tanah dan mundur dari Bukit Mizusaka, aku, Mitsuhide menggantikan dia untuk menolong gorila-senpai! Tanpa si jenius Juubei Mitsuhide ini, senpai pasti sudah menjadi mayat terkubur di dalam tanah!"

Jangan bilang, kau selamat setelah jatuh ke dalam celah besar seperti itu... Bahkan ninja berpengalaman kemungkinan besar akan binasa setelah mengalami situasi seperti itu... Kegigihan Akechi Mitsuhide adalah semenakutkan seperti kecoa.

Mungkin, gadis ini memiliki beberapa tujuan yang aneh menantinya?

Hanzou bergumam dengan ekspresi ketakutan yang langka.

"Yah, para pasukan tentara belakang yang menyamar sebagai pemburu pelarian membantu aku dan senpai yang bersembunyi di gua, jadi, aku tidak akan mempermasalahkan Hanzou dan Matsudaira-dono yang meninggalkan Mitsuhide dan melarikan diri mereka sendiri."

Tepat, mereka para pemburu pelarian yang menyerang Mitsuhide dan Yoshiharu di gua sebenarnya mereka rekan-rekan yang lolos kembali ke Kyoto namun menuju kembali lagi, dipimpin oleh Hanzou dan Matsudaira. Mereka penuh aksen Owari tapi Mitsuhide dan Yoshiharu tidak menyadari itu sama sekali, kemungkinan besar karena keseriusan dari situasi tersebut.

Para ahli yang berdiri paling utama adalah para ninja dari skuad Hattori.

Apakah orang itu bersembunyi di gua-gua yang sebenarnya, atau apakah mereka perangkap? Untuk mengkonfirmasi hal ini, mereka harus bertindak seperti pemburu pelarian sampai akhir.

Rekan-rekan dari pasukan belakang mulai berbisik-bisik satu sama lain.

"Sialan, kita tidak menyadari mereka berdua awalnya, sekarang itu menjadi mengintip murni."

"Kami menyadari itu di tengah-tengah... bahwa itu adalah mereka berdua."

"Meskipun kita tidak tahu bagaimana, tapi suasananya terasa aneh, tanpa sadar, kita membiarkan mereka melanjutkan."

"Sungguh sia-sia, itu hanya sedikit lagi, Uwahahaha."

"Jika aku harus tahu itu sebelumnya, aku tidak akan bertindak seperti permainan monyet yang memalukan tidak peduli apa... Aku menyesalinya! Kalian, lupakan semua itu!"

"Itu tepat ada di kepala kami, dan kami tidak akan pernah melupakannya, UWAHAHAHA!"

"Tepatnya, jadi jangan pikirkan kami sama sekali."

"Kalian! Itu semua palsu! LUPA SEMUA ITU SEKARANG! Jika kalian berani mengeluarkan bahkan satu kata, aku akan membunuh kalian semua!"

Di bawah Mitsuhide yang menatap sengit, mereka menjadi diam dan menggigil.

"Permainan monyet... Permainan macam apa itu...?" Nobuna hanya merasa ingin tahu, tapi, itu tidak penting lagi.

Ini bukan mimpi. Yoshiharu dan Mitsuhide selamat dan telah kembali ke sisiku. Itu saja sudah cukup.

"Jadi aku katakan, Nobuna, cepat dan hentikan rencana membakar Gunung Hiei ini! Seperti yang kau lihat, baik Juubei dan aku masih hidup dan baik! Aku akan mengatakan ini terlebih dulu, kamu bukan hantu atau ilusi atau sesuatu seperti itu!"

"Ahh... Hmmm."

Suara Yoshiharu yang membangunkan Nobuna yang bergerak, meluruskan punggungnya, dia perlahan-lahan, berdiri dari bangku.

"Pokoknya, aku mengamuk sekarang begitu tiba-tiba, tapi aku telah berjanji Saru! Cium ...Nan... kata Nanban itu adalah ciuman, kan? Jika... Jika aku tidak berciuman dengan dia..."

Meskipun dia ingin memenuhi janji sekarang dan mencium Yoshiharu, tapi sekarang, para pengikut semua menonton dari samping. "Un..Untuk berpikir bahwa bibirku akan dicuri oleh Saru ini... Ber..Berhenti bercanda... Tapi, meskipun aku tidak ingin, tapi karena aku sudah berjanji padanya, Dan tanpa pasukan belakang dari Saru, kita semua akan tewas... Tapi, tapi seperti yang aku pikir, jika bukan saat kita sendirian..."

Nobuna menahan air matanya, menekan dorongan untuk memeluk Yoshiharu.

"Tidaaak! Sekarang aku harus berkonsentrasi dan mencoba untuk keluar dari situasi ini, hal tentang memberi Saru hadiahnya... Itu bisa menunggu sampai kita sendirian!" Semua orang bersorak, "Ayo dan menangis, cepat dan menangis, peluk Saru sekarang." Saat darah bergegas ke kepalanya dan semua orang menatap... "Bagaimana bisa aku menangis sekarang!"

Dorongan untuk memeluk Yoshiharu erat-erat dan menangis ke dadanya begitu kuat sehingga hampir tak tertahankan, tapi dia harus menanggungnya. Nobuna menggigit bibirnya.

".... Hm..Hmph! Meski begitu, seperti yang diharapkan dari Saru, kau akan jauh lebih mampu di hutan rimba!"

"Idiot! Bagaimana bisa aku mati begitu sederhana seperti itu!"

Yoshiharu tertawa.

Sayuran yang yang terjepit di antara gigi depannya terungkap lagi.

Dibandingkan dengan senyum elegan Asai Nagamasa, itu seperti membandingkan kotoran pada bulan. "Tentu saja Yoshiharu adalah kotoran.", Perbedaannya sangat jelas karena dia tidak memiliki hubungan apapun dengan kata "elegan".

"Mungkin, Saru yang sebenarnya..." Dia hanya bisa berpikir.

"Ini benar-benar berbeda dari Yoshiharu dalam mimpinya."

"Begitu menjijikkan..." Nobuna bergumam saat wajahnya memerah.

"Eh? Apa katamu? Aku minta maaf tapi aku tidak mendengarnya!"

"Apa yang aku katakan adalah, kau menjadi lebih menjijikkan setiap kali aku melihat!"

"benar-benar tidak beralasan untuk kritik dan lidah berbahaya... Tapi, itulah Oda Nobuna yang normal sekali lagi, ahh, itu bagus!"

Melihat wajah tersenyum Yoshiharu yang energik,

Tubuh Nobuna... Dia merasa kekuatan hangat mengalir keluar dari kedalaman tubuhnya, dan dipenuhi dengan kekuatan itu.

Meskipun dia berada tepat di tengah-tengah krisis setelah ditembak di Gunung Hiei, tapi...

Tidak ada jejak rasa takut dalam hati Nobuna.

Dengan ini, dia akhirnya dapat hidup dengan Yoshiharu di dunia yang sama. Sebuah mimpi telah terpenuhi.

Meskipun itu krisis, tapi aku tidak lagi sendirian sekarang.

Pada dunia ini, aku telah bertemu seseorang yang akan bersamaku.

Hanya dari memikirkan ini,

Dia merasa bahwa ada kekuatan yang tidak ada habisnya.

Jadi Nobuna merasa, dia bisa, dan dia pasti akan menerobos situasi berbahaya ini.

"...Nobuna-sama, ini untuk menenangkan pereasaan, silahkan minum ini."

Matsunaga Hisahide mengulurkan obat secara perlahan ke bibir Nobuna, tapi, Yoshiharu berteriak, "Tunggu, tunggu!" dan mengambil obat tersebut.

"Hisahide! Jangan biarkan Nobuna minum semacam obat aneh dari sekarang! Sebelum bertemu aku, bukankah Nobuna dalam keadaan bingung!? Obatmu terlalu mencurigakan!"

"Saru, tanpa obat Danjo, aku akan mati karena luka tembak. Meskipun aku mungkin telah minum terlalu banyak, tapi tidak menyebabkan masalah pada perhitunganku."

"Karena kamu telah mengatakan itu. Ok, Hisahide. Tolong jangan lakukan semacam hal yang berbahaya dari sekarang!"

"Dimengerti... Nobuna-sama bukanlah seseorang yang bisa aku manipulasi."

Setelah dimarahi oleh Yoshiharu, Hisahide yang tertegun dengan patuh mengakui kesalahannya dan mundur. Hal ini memberikan kejutan pada Yoshiharu.

"..... Nobuna-sama adalah anak yang kuat, dan... Dibandingkan dengan obat Persia ku, bukankah Nobuna-sama memiliki "obat" yang bahkan lebih baik dari milikku? Obat yang aku siapkan sama sekali tidak berguna, hoho."

"Huh? Obat Nobuna? Apa maksudmu?"

"....Ya ampun... Sungguh bodoh!"

Hisahide tidak melanjutkan sambil menutup mulutnya.

"Tunggu, itu bukan apa yang kamu pikirkan, jangan katakan lagi, Danjo!" Nobuna bergegas untuk menghentikan Hisahide.

Dengan ini, rencana untuk membakar Gunung Hiei dihentikan.

Dan kemudian, Nobuna memanggil kembali para pengikut yang diusir dari kamp.

"Sa...Sa...Sa...Saru, Mi...Mi...Mitsuhide masih hidup? Ah, Ah, Kaki, ya, apakah ada kaki?"

Sambil menangis dan gemetar, mereka menegaskan bahwa Yoshiharu dan Mitsuhide memiliki kaki.

"Yesyesyes, mereka masih hidup! Jika itu terjadi, kamu... Cepat dan hentikan aksi Hime yang mengamuk!"

"Hore! Bukan hantu, bukan hantu!" Shibata Katsuie begitu gembira bahwa dia mulai melambaikan tangan dan kakinya.

Karena dia terlalu senang, dia tanpa sadar menendang tentara di sampingnya.

"Mulai sekarang, kita perlu bernegosiasi dengan Gunung Hiei, meskipun kita belum keluar dari krisis... Tapi hanya dengan melihat kedua ekspresimu, hmmm. Poin penuh."

Niwa Nagahide tertawa pelan saat dia berkata. Matanya menyembunyikan beberapa jejak air mata.

"...Aku lapar... Kumquat, biarkan aku memakannya."

Inuchiyo mengulurkan tangannya ke arah aksesoris milik Mitsuhide, tapi Mitsuhide berteriak, "T.I.D.A.K!" dan segera menolak.

Setelah itu, mereka terdiri atas bujukan Yoshiharu.

Dengan ini, selain Goemon yang menyelamatkan pasangan Nagamasa dan Nobusumi yang dipenjara, semua pengikut dari klan Oda akhirnya dipertemukan kembali oleh pihak Nobuna.

"Semuanya! Meskipun aku ingin merayakan kembalinya Saru dan Juubei, kita masih ditembaki oleh tentara sekutu Asai Asakura! Jika hal ini berlangsung, klan Miyoshi dan klan Rokoku pasti akan menyerang Kyoto dari belakang. Begitu shogun, Imagawa Yoshimoto ditangkap, kita kalah! Apakah ada rencana bagus?"

"Setelah mulai turun salju, pasukan Asakura hanya bisa mundur kembali ke Echizen..." Yoshiharu mengangguk dan berkata.

"Dibandingkan dengan Shikoku, klan Miyoshi lebih mungkin untuk maju dari Settsu. Pada saat yang sama, Rokoku dari Kouga akan menyerang Omi Selatan dan akan menutup jalan yang menghubungkan Kyoto dan Mino."

Informasi Imai Sougyu berasal dari saingannya, Tsuda Soukyu. Dia yang pernah digunakan rencana Konoe Sakihisa untuk mengalahkan Nobuna sudah mulai mengikuti tindakan Nobuna dari luar, tapi itu semua mungkin lelucon untuk menyembunyikan ambisinya sendiri.

"Dearuka, meskipun itu disesalkan bahwa kita telah jatuh ke dalam trik musuh... tapi sekarang bukan waktunya untuk menyesal. Apa yang harus kita lakukan sekarang adalah untuk memancing keluar pasukan sekutu Asai dan Asakura dari Gunung Hiei dan bertempur dengan mereka , tapi apa yang sulit adalah bahwa orang-orang ini terlalu menjengkelkan."

"Uwahhh, jangan bilang aku tidak pernah bisa kembali ke Mikawa?"

"Jangan khawatir, Takechiyo, aku akan keluar dari situasi ini tidak peduli apa."

"Meskipun kita dapat mengatakan itu, kita keluar dari jalan jika ini berlangsung. 20 poin."

Tepat ketika semua dari mereka berpikir tentang cara...

"Misionaris Gunung Hiei meminta sebuah pertemuan!"

"Diminta oleh Tendaizasu untuk melindungi Gunung Hiei, aku, Shougakuin Gousei di sini untuk meminta penyerahan dari prajurit perempuan!"

Dengan seluruh tubuhnya memancarkan bau alkohol, pria bertubuh besar muncul.

"Orang itu mencoba untuk menyergap kami di malam hari namun dikalahkan oleh Katsuie, dan kemudian melarikan diri kembali ke Gunung Hiei."

"Menggunakan aturan "Melarang perempuan" sebagai tameng dan tidak tahu malu, sungguh seorang pria yang kasar dan pengecut. 0 poin."

"Hanya seperti apa dia memperlakukan gadis-gadis? Tak bisa dimaafkan!"

Meskipun Nobuna dan sisanya memakai ekspresi tidak puas, Gousei tidak keberatan sama sekali saat dia mulai berbicara.

"era kacau apa ini, sungguh anarki, perempuan haram memegang senjata dan bertarung dengan laki-laki... Sungguh disesalkan dan menyedihkan."

Gousei mengatakan hal-hal seperti itu dan menolak teh yang dibawa oleh Inuchiyo dengan alasan, "Haram."

"...Kalau begitu, silakan makan beberapa Uiroumochi." Inuchiyo bertahan saat dia mengangkat piring.

"Ini mungkin beracun." Gousei menendang piring tersebut, bahkan tidak ingin menyentuhnya dengan tangannya, dan terus berbicara keras seperti dia tidak peduli tentang situasi tersebut.

"Asai Hisamasa-dono dan Asakura Yoshikage-dono tidak bisa mentolerir tindakanmu membakar Gunung suci Hiei. Oda Nobuna, Sekarang aku memberikan kamu kesempatan untuk menyerah kepada kami, katakan persyaratanmu."

"Dia hanya seorang misionaris namun dia tidak mengenal malu..." Katsuie berbisik kepada Yoshiharu di sisinya.

Nobuna mengatakan dengan wajah tenang.

"Daripada menyerah, bagaimana kalau kita memiliki hubungan yang sama!? Kami memiliki beberapa syarat di pihak kami."

"Pertama, menyerahkan Sugitani Zenjuubou yang mencoba membunuhku. Sebuah gunung suci yang digunakan oleh biarawan untuk pelatihan, itu bukan hal yang baik jika berita dari seorang pembunuh bersembunyi di tempat seperti itu bocor keluar."

"Hmph, itu tidak mungkin. Sugitani Zenjuubou yang tak berguna itu telah diasingkan dari Gunung Hiei. Kami tidak tahu kemana dia pergi."

"Dearuka. Yah, aku tidak benar-benar peduli tentang orang itu, tapi, tidak ada kelonggaran dalam tiga persyaratan berikutnya."

"Apa? Tapi, meskipun begitu aku akan mendengarkan kamu, Uwahahahaha."

"Pertama, memberi kami Omyouji itu yang bertindak seperti pencuri, menyelinap ke dalam "Retreat of Kanegasaki" dan hampir membunuh Saru dan Juubei, Tsuchimikado itu!"

".... Hmph... aku mengerti, oke, jika itu hanya menyerahkan dia."

"Dia setuju cukup mudah... Mungkin ada jebakan di suatu tempat...?" Nobuna mulai memiliki keraguan, tapi sekarang bukan saatnya untuk ragu-ragu.

"Kedua, Gunung Hiei harus menandatangani perjanjian untuk tidak pernah membantu klan Asai dan Asakura, dan akan melucuti semua biarawan mulai sekarang dan kembali ke tugas asli dari seorang biarawan."

"Apa ini, melucuti!? Apakah kau seorang idiot, bagaimana hal semacam itu mungkin?"

"Menolak bukanlah pilihan! Awalnya, para biarawan seharusnya tidak mengangkat senjata, bukankah menyembah Buddha dan menyelamatkan rakyat biasa untuk lebih dekat dengan inti Buddhisme adalah pekerjaanmu? Jika kau menyukai pertarungan, bagaimana jika kau menjadi seorang prajurit!? Sebagai seorang prajurit, aku tidak akan keberatan kau pergi ke perang penaklukan mempersatukan dunia. Orang-orangmu yang tidak bersedia untuk berhenti menjadi seorang biarawan dan ingin mengayunkan senjata, kalian, terlalu memalukan!"

Para prajurit perempuan dari klan Oda menatap Gousei dalam diam.

"Uwahh, apa dengan tekanan ini, hanya beberapa dari mereka mampu menghasilkan tekanan besar seperti itu." Gousei berkeringat, dan dengan susah payah, dia memeras keluar kata-kata ini.

"Apakah kau setuju? Jika kau tidak melucuti sepenuhnya, apakah itu Asai atau Asakura, para biarawanmu akan dibakar menjadi abu! Ini bukan ancaman! Ini adalah peringatan terakhir!"

"Para biarawan tidak luput, apakah itu benar?"

"Meskipun kau adalah biarawan diluar, tetapi dalam kenyataannya, bukankah kalian para prajurit yang dikelompokkan bersama-sama!? Mengobarkan perang untuk mengambil nyawa dari kedua belah pihak! Bagi kami para prajurit, ini adalah pertempuran yang mempertaruhkan hidup kami sendiri! Hanya menyerang kami secara sepihak, dan jika pihak lain membalas kau akan menggunakan omong kosong penalaranmu yang mengatakan mereka tidak menghormati Buddha. Kami tidak menerima semacam omong kosong ini disini!"

"Tapi... Tanpa senjata dan tidak melanggar aturan apapun, biarawan yang tinggi dalam nilai-nilai moral yang tidaklah sedikit di Gunung Hiei, kan?"

"Dalam kenyataannya, para biarawan semua telah diusir karena menguliahi kami..." Gousei berpikir dalam hatinya, karena nadanya bergetar sedikit.

Tapi, kata-kata selanjutnya dari Nobuna memberi Gousei kejutan yang lebih besar.

"Mereka para biarawan yang telah mengabaikan semua perbuatanmu selama bertahun-tahun, mereka semua bersalah!"

"Kau..Kau, kau tidak memiliki rasa hormat terhadap agama Buddha!? Sungguh bocah layak menerima hukuman surgawi!"

"Salah! Apa yang tidak aku hormati orang-orang munafik dan bajingan keji yang menggunakan agama Buddha sebagai simbol dan belum melakukan segala macam hal-hal buruk! Jika benar-benar ada Tuhan atau Buddha, mereka tidak akan menghukum aku yang menghukum penjahat ini untuk mereka."

"Itu sebabnya aku katakan ... Itu karena ini bahwa kau adalah seorang bocah yang kita tidak dapat berbicara dengan alasan..." Gousei bergumam.

"Lalu, ini adalah kondisi terakhir! Ini adalah salah satu yang paling penting, aku tidak akan pernah berkompromi pada hal ini."

"Ada lagi!? Apa kali ini, apa persyaratan ketiga?"

"Tempat untuk menandatangani perjanjian perdamaian harus di... Ruang utama dari Gunung Hiei! Aku secara pribadi akan pergi ke Gunung Hiei dan menandatanganinya!"

"Hanya ini yang pasti tidak diperbolehkan!" Gousei berdiri keras, menggunakan suara dan teriakan sangat keras dengan marah.

"Berhenti bercanda, kau bocah sialan! Kau kekasih namban dan hukuman layak yang bodoh! Ruang utama adalah tempat perumahan suci dan menyembah "Api Suci"selama beberapa ratus tahun. Untuk Gunung Hiei, itu seperti jantung, tempat paling suci dari semua! ITU MUSTAHIL UNTUK MENGIZINKAN WANITA HARAM MEMASUKI ITU!"

Bagian 4[edit]

Negosiasi rusak.

"Apa yang kau lakukan? Ini hanya sedikit lagi, bukankah baik-baik saja jika aku menandatangani perjanjian atas nama kamu?"

"Diam Saru. Meskipun orang seperti kamu tidak akan mengerti, tetapi melakukan hal-hal seperti melarang perempuan di era baru ini yang telah menerima budaya namban, kita akan terlalu ketinggalan jaman untuk terus memperlakukan perempuan sebagai haram! Biarawan jatuh ini tampaknya memiliki semacam ekspresi "Ahh, karena semua prajurit perempuan, udara di sini telah menjadi kotor...", itu membuatku kesal, dan aku tidak bisa berbuat apa-apa jika aku hanya menambahkan persyaratan lain tanpa sadar!"

"Mengatur persyaratan baru tanpa sadar!? Kendalikan dirimu sedikit, jika hal ini berlangsung, upaya kita di "Retreat dari Kanegasaki" semua akan hilang!"

Gousei mengatakan tanpa jejak rasa takut, "wanita Inferior tidak akan pernah masuk ke ruang utama, hanya ini aku pasti tidak akan setuju, jika kau tidak menyukainya, jangan ragu untuk memotong kepalaku, tetapi bisakah kalian melakukannya? Uwahahahaha!" sambil melihat pasangan Nobuna dan Yoshiharu yang bertengkar.

"Meskipun aku benar-benar bisa memahami perasaan Hime-sama, itu tidak akan baik jika negosiasi rusak, 8 poin."

"Mereka adalah para biarawan dari Gunung suci Hiei, tetapi untuk menegakkan aturan seperti melarang perempuan, mereka benar-benar memperlakukan kita seperti orang bodoh! Bahkan jika mereka dilucuti sekarang, mereka mungkin bangkit dan menjadi musuh kita lagi menggunakan alasan melarang perempuan, kita hanya harus membakar mereka bagaimanapun!"

"Sebenarnya, kejadian ini disebabkan oleh klan Asai dan Asakura menggunakan aturan Gunung Hiei ini. Jadi, selama aturan ini ada, Gunung Hiei akan sangat mungkin menjadi basisi untuk setiap pasukan anti-Nobuna... Tapi, membakar mereka tidaklah baik... *Hiks*Hiks*."

"...Biarawan ini, berani mengatakan topi harimau Inuchiyo adalah haram... Tak bisa dimaafkan!"

"Biarawan ini tampaknya cukup keras kepala~ Kichi-nee-san terlalu dikenal karena keras kepalanya juga~ sungguh merepotkan~"

"Ada pepatah diantara pedagang, "Untuk keuntungan, tidak apa-apa bahkan jika kondisinya tidak menguntungkan.", Sekarang ini, perdamaian adalah tujuan kita yang paling penting. Persyaratan terakhir adalah terlau memaksakan."

"Baik Eropa dan Jepang, mengapa dunia keagamaan memperlakukan wanita sebagai haram, mungkin, itu karena payudara perempuan? Ekspresi Gousei ketika dia melihat payudaraku seperti mengatakan "Hamba setan", penuh ketakutan dan kebencian, itu membuat aku begitu takut... *Gemetaran*"

"Mereka tidak tahu apa-apa tentang kita namun memperlakukan perempuan sebagai najis. Para biarawan bajingan ini bahkan tidak memiliki nilai untuk membiarkan kita membunuh mereka, karena itu merepotkan, izinkan aku untuk meracuni mereka semua."

"Me...Me...Meskipun aku tidak benar-benar memahami situasinya, tetapi apa yang semua orang lakukan sekarang? Uhh... uhhhhhhh..."

Pendapat yang benar-benar terbagi.

Dan untuk Gousei yang waspada, keahlian khusus Hisahide dari rayuan tidak berguna juga.

Yoshiharu, yang memiliki pengetahuan tentang game Sengoku terlalu terganggu oleh aturan yang melarang perempuan.

Jika tidak ada gadis-gadis manis dan gadis-gadis berpayudara besar di dunia, bahkan si mesum Yoshiharu tidak mungkin bertahan sehari, jadi dia benar-benar tidak dapat memahami pandangan kuno yang berpikir bahwa perempuan adalah haram.

Nobuna, yang berpola pikir perfeksionis telah 300 tahun melampaui orang lain tidak bisa menekan perasaannya yang ingin melucuti Gunung Hiei dan pada saat yang sama, menghapus aturan yang melarang perempuan.

"Jika...Jika itu yang terjadi, itu tidak akan baik untuk Gousei yang tidak menyukai wanita. Jadi, kenapa tidak para bishoujo dari klan Oda melayani mereka untuk membiarkan mereka mengubah kesan mereka pada kita?"

Katsuie mengatakan ide bodoh, dan Yoshiharu langsung berkata dengan kegembiraan, "Ide bagus, semua orang bisa cosplay sebagai bunny girl, Miko dan maid untuk melayani para biarawan! Aku bisa memiliki beberapa eye candy yang bagus juga!"

Nobuna menolak keras, "Huh? Miko? Maido!? Bukankah itu akan menaklukkan dunia menggunakan rayuan!? Jika kita benar-benar melakukannya, kesan dari prajurit perempuan..."

"Uwahhh.... Aku sangat menyesal, sangat menyesal Hime-sama! Ak..Ak..Aku..tidak bermaksud untuk menyarankan hal-hal seperti menaklukkan dunia menggunakan rayuan!"

Dengan mata berkaca-kaca, Katsuie tampak akan menangis saat Yoshiharu terus mengatakan.

"...Ini tidak baik, Nobuna, jangan peduli tentang aturan tersebut! Itu akan dihapus dengan sendirinya sekitar era Meiji, jadi...!"

"Meiji? Kapan itu!?"

"Umm, sekitar 300 tahun dari sekarang."

"Huh? Apakah kau seorang idiot!? Bisakah aku menunggu selama 300 tahun? Aku ingin menghancurkan aturan bodoh ini sekarang!"

"Uwahhh, bukankah kau serakah!?"

Gousei yang telah duduk di samping tanpa berkata apa-apa telah berdiri.

Kemungkinan besar dia takut bahwa para prajurit wanita yang hadir tidak akan membiarkan dia pergi dan mengubahnya menjadi sandera.

"Uwahahaha! Sudah waktunya bagiku untuk pergi, daripada memaksa untuk menghapus aturan kami yang melarang perempuan, kami mungkin juga terbakar menjadi abu oleh kalian! Datang pada kami kemudian!"

Pada saat ini.

Seseorang yang tak terduga... Sang sister Frois menarik-narik lengan Gousei dengan semua usahanya dan tidak membiarkan pergi.

"Tolong tunggu! Tolong berbicara lagi dengan Nobuna-sama! Jika hal ini berlangsung, Gunung Hiei akan..."

"Ohhhh!? Seorang pendeta dari sekte jahat namban? Tapi, payudara besar yang mengejutkan ini... Ahhhh, jangan sentuh aku, JANGAN SENTUH AKU! Kekuatanku... kekuatanku akan tersedot pergi!"

Entah bagaimana Gousei terus berteriak, "Ohhhh, biarkan aku pergi, biarkan aku pergi!" dan tampaknya untuk tidak menyukai Frois sebuah masalah besar. Keringat mulai mengalir di wajahnya, ini adalah benar-benar efek yang berlawanan.

Apakah itu akhirnya, tepat ketika Nobuna berencana untuk menyerah...

"Oh hohohohoho! Nobuna-sama, kau tampaknya bermasalah, pada saat seperti ini, silakan bertanya pada Seii Taishogun ini!"

Seii Taishogun yang semua orang sudah lupa keberadaannya, Imagawa Yoshimoto dengan elegan muncul memakai sandal yang biasa dikenakan oleh para Miko.

Nobuna menatap Yoshimoto dengan wajah tak sabar.

"Huh? Kapan kau mengubah kembali ke "warara"[1]? Kau sekarang boneka bagiku, namun kau masih berlagak seperti itu!"

"Ararararara, karena aku sudah menjadi Seii Taishogun, menggunakan warara lagi sudah jelas! Sebenarnya, aku harus merujuk diriku sendiri sebagai "chin"[2], tapi karena aku tidak ingin memberikan kesulitan pada Himiko-sama, jadi aku akan bertahan dengan hanya "warara"!"

"Kau benar-benar kacau dalam penggunaanmu dari keigo!"

"Ya, itu saja! Pada saat seperti itu, kita hanya bisa mengandalkan keputusan Himiko-sama!" Yoshiharu menampar kakinya sendiri.

"Pada saat seperti itu, bahkan jika semua yang kita punya adalah Imagawa Yoshimoto ini, itu lebih baik daripada tidak ada sama sekali!" Mitsuhide mengatakan sambil setuju juga.

Niwa Nagahide tersenyum dan berkata, "Sebagai calon seorang misionaris, ini adalah brilian. 80 poin."

"Mau bagaimana lagi... meskipun aku tidak berharap banyak dari itu." Kata Nobuna.

"Kalian hanya bisa menunggu di sini! Aku akan menggunakan skill negosiasi tingkat dewa milikku untuk mendapatkan surat keputusan! Ohohohoho!"

Imagawa Yoshimoto percaya dengan tegas bahwa dia bisa menyelesaikan tugas bersejarah mendapatkan surat keputusan kerajaan sendirian.

Bagian 5[edit]

Istana Kekaisaran.


"Apa? boneka shogun Suruga itu datang untuk melihat Himiko tanpa sebuah janji?"

Pagi-pagi, Kampaku Konoe Sakihisa bergegas ke istana dengan mata berputar saat dia baru saja menerima laporan tersebut.

Apa yang mengejutkan adalah, Konoe Sakihisa adalah orang yang merencanakan semuanya untuk memaksa menyudutkan klan Oda.

Alasan untuk Asai Hisamasa tiba-tiba putus aliansi dengan klan Oda juga karena Sakihisa mengiriminya surat rahasia yang mengatakan, "Oda Nobuna ingin menghancurkan status dunia ini dan telah mengancam bahwa dia akan menghancurkan istana dan Himiko.", Ini tepat surat yang adalah awal dari seluruh konspirasi.

Dan membujuk Gunung Hiei yang memiliki hubungan dengan istana tentu saja. Adalah dia, menggunakan metode yang sama.

Adapun klan Rokoku dan Miyoshi, mereka berdua menerima surat "tentara Oda saat ini terjebak di Gunung Hiei, sekarang adalah waktunya untuk bertindak!".

Tapi, dia tidak akan pernah berpikir bahwa bahkan Sugitani Zenjuubou gagal dalam upaya pembunuhan itu.

Jika orang tidak berguna itu berhasil, klan Oda akan hancur total sekarang! Sekarang dia bahkan telah menghilang, aku, yang telah mempercayai ninja itu terlalu bodoh!

"Tidak, jelas tidak. Meskipun aku tidak tahu mengapa Himiko-sama sangat percaya pada Oda Nobuna, tapi aku harus tidak pernah membiarkan bineka shogun Suruga itu dan Himiko-sama bertemu....!"

Sakihisa bergegas ke istana terburu-buru, tapi sudah terlambat.

"Ohhohohoho! Jika itu yang terjadi, silakan menulis surat keputusan kerajaan segera! Seperti yang diharapkan dari Himiko-sama!"

tawa bernada tinggi ini yang tampaknya menembus otak... jelas bukan yang dari Himiko-sama.

"Kalau begitu, silahkan membawa surat keputusan kerajaan ini ke saudaraku di Gunung Hiei."

"Ahhh, bahkan Himiko-sama telah mengatakan begitu... Aku, Seii Taishogun Imagawa Yoshimoto sangat tersanjung!"

"Aku mendengar bahwa Nobuna terluka, bagaimana dia sekarang?"

"Orang itu sudah energik sekarang! Meskipun dia tampak agak bingung setelah minum begitu banyak obat-obatan, dan bahkan memiliki pemikiran "membakar Gunung Hiei", tapi, sejak monyet itu telah kembali ke dia dari Kanegasaki, dia kembali pada dirinya sendiri!"

"Aku mengerti, Sagara Yoshiharu selamat juga."

"Ya ya. Dia selamat, aku hanya mengatakan pada anda, Himiko-sama. Bahwa Saru adalah satu-satunya "pria Jepang sejati" bahwa aku, Seii Taishogun mengakui, bagaimana bisa dia mati begitu mudah? Ahahahahahaha!"

Konoe Sakihisa berlari ke ruangan sambil terengah-engah.

Oda Nobuna vol 4 pic 4.jpg

Imagawa Yoshimoto yang dia pernah berpikir itu hanya sebuah boneka yang elegan kini mengenakan aksesoris berbentuk naga di kepalanya saat dia penggemar dirinya sendiri dengan kipas emas.

Bahkan jika dia adalah Taishogun, untuk berpakaian seperti itu di depan Himiko, sungguh tidak menghormati ini!

"Tu...Tunggu!"

"Ara ara, bukankah ini Kampaku-sama? Hmmm, alis putih dengan gigi hitam, sungguh penampilan yang mulia, atau, Anda lahir seperti ini, Oh hohoho."

Sakihisa mengeretakkan giginya karena marah. Wanita Suruga bodoh ini percaya bahwa Taishogun lebih besar daripada Kampaku, tidak, mungkin dia berpikir shogun memegang tingkat yang sama seperti Himiko-sama, jadi tidak peduli apa yang aku katakan, dia pasti akan "Ahahahaha" dan tidak mendengarkan semua itu.

Ini adalah misionaris yang paling sulit, bajingan Oda Nobuna itu!

Dengan ini, aku hanya bisa membujuk Himiko-sama untuk menarik kembali perintahnya.

"Himiko-sama, jika kita berkontribusi pada perdamaian antara klan Asai Asakura dan klan Oda, itu berarti menghancurkan aturan yang melarang perempuan di Gunung Hiei! Kesan dari Gunung Hiei yang bertugas melindungi gerbang iblis dari Kyoto akan akan benar-benar hilang!"

"Apa yang kau katakan?"

Di balik tirai, Himiko-sama muda bergumam.

"Aturan yang melarang wanita milik Gunung Hiei dan Mount Koya yang didirikan dekat 800 tahun yang lalu selama era Heijou-kyo. Ini adalah tradisi yang memiliki 800 tahun sejarah. Jika kita menghancurkan tradisi seperti itu, berarti kita menghancurkan otoritas Yamato Gose dan Himiko-sama."

"Aturan melarang wanita di gunung Spiritual berasal dari kode Yoro Heijou-kyo, dan itu tidak pernah diatur untuk mendiskriminasi perempuan tetapi membiarkan para biarawan mengamati mencukur ubun-ubun mereka..." Sakihisa melanjutkan.

"Dalam kode Yoro, disana tidak hanya melarang wanita, tetapi mereka melarang laki-laki juga, tapi sekarang apa yang tersisa hanya melarang wanita, bukankah itu sangat aneh?"

Sakihisa "Ahh, Ahh, itu..." dan mulai menggigil...

800 tahun yang lalu ketika kode Yoro didirikan, komunitas agama Buddha di Jepang memiliki kedua biara dan pertapaan. Dan ada aturan ketat "Biarawan dan biarawati mengangkat sumpah kesucian.", Dan Yamato Gose yang memerintah Jepang mendirikan aturan bagi perempuan untuk tidak masuk biara, dan laki-laki untuk tidak masuk pertapaan.

Tapi pertapaan negeri ini perlahan-lahan menghilang karena perubahan zaman, dan aturan tentang larangan pria juga dilupakan oleh semua orang.

Tapi aturan yang melarang perempuan dikombinasikan dengan keyakinan gunung spiritual sebelum Buddhisme datang dan alasan untuk menetapkan aturan itu terlupakan dan perlahan-lahan diturunkan.

"Ja..Ja..Jangan bilang, Himiko-sama muda bahkan tahu cerita kuno seperti itu...?"

Sakihisa masih tidak mengakui kekalahan dan berjuang, "Tapi poin tentang perempuan menjadi haram diakui dari awal." dan mencoba untuk membalas tapi Himiko tersenyum dan membalas.

"Aku mengerti, jika menjadi seorang wanita membuat mereka tidak dapat memasuki Gunung Hiei... Lalu aku sendiri juga haram dan tidak bisa masuk Mount Hiei?"

"Hhu? Ti..tid..Tidak seperti itu! Orang-orang yang berani mengatakan Himiko-sama yang terhormat sebagai haram pasti akan menerima hukuman ilahi!"

"Jika itu yang terjadi, aturan yang melarang perempuan hanya sebuah hal yang ketinggalan jaman, kan?"

"...Se..Seperti anda katakan~!"

Sakihisa keringat deras dan berdiri di sana gemetaran.

"Sudah waktunya untuk era yang melarang perempuan memasuki pegunungan spiritual untuk diakhiri. Perempuan tidak dilahirkan dengan dosa, kan?"

"Sungguh hikmat, saya tidak bisa membalas sama sekali!"

Sakihisa akhirnya menyerah untuk menolak.

"Ohhohohoho! Anda tidak punya apa-apa lagi yang bisa dikatakan, Kampaku-sama? Lalu biarkan aku, Ima~Gawa~Yoshi~moto pergi ke ruang utama Gunung Hiei di tempat Himiko-sama untuk negosiasi perdamaian!"

Mengganggu tawa Imagawa Yoshimoto yang bernada tinggi, Himiko berkata.

"Aku harap kamu dapat menyampaikan sebuah pesan ke Nobuna-sama: Tidak hanya ada satu mimpi. Aku harap kamu bisa menghargai Sagara Yoshiharu."

"Ehh, Ehh, meskipun aku tidak benar-benar memahami arti dari ini, tapi, aku mengerti."

Pada saat ini.

"Oda Nobuna, kau sekali lagi menyelinap melalui krisis... Tunggu saja, aku akan mengumpulkan musuh kuat untuk berurusan dengan kau." Pikiran Konoe Sakihisa sudah memulai sebuah rencana baru, ekspresi jahat di wajahnya tidak ditemukan oleh Himiko karena tirai. Mungkin, para pejabat mengatur tirai untuk tujuan ini.

Bagian 6[edit]

13 Desember.

Musim ini masih musim dingin.

Pada jalur pegunungan yang tertutup salju, para prajurit perempuan energik muncul, bertujuan untuk menghancurkan aturan berumur 800 tahun yang melarang perempuan.

"Sungguh pemandangan yang mempesona! Meskipun agak dingin, tapi adegan ini membuat pendakian gunung bernilai!"

"Pemandangan Kyoto dari Gunung Hiei, 95 poin."

"Ohahahahaha! Apakah kamu puas, Nobuna-sama? Apakah kamu tidak akan menghadiahi aku, yang menyampaikan surat keputusan kerajaan dari Himiko? Bagaimana kalau menggunakan emas untuk istana Nijou?"

"Yoshimoto-sama Yoshimoto-sama, pertempuran dengan tentara sekutu Asai Asakura belum berakhir, permintaan Anda terlalu tidak masuk akal~"

"Arara, Motoyasu, jika itu yang terjadi, aku akan puas dengan perak kalau begitu."

"Aku pikir itu akan berubah menjadi sesuatu yang buruk..."

*Hiks*Hiks*

Dengan Oda Nobuna yang memimpin, para pengikut bersemangat membentuk kelompok.

hampir total kelompok perempuan, hanya ada satu laki-laki yang bercampur didalam, Sagara Yoshiharu.

"Disana! Ada kerabat Saru tepat disana! Temanmu!"

"Diam, itu monyet Jepang."

Ketika mereka membuat banyak suara, mereka akhirnya sampai diruang utama.

Para prajurit Asai Asakura mengelilingi ruang utama untuk melindungi tuan mereka,

"It..Itu adalah putri dari klan Oda... su..suatu kecantikan yang tak tertandingi."

"Shibata Katsuie, dan Niwa Nagahide, dan Akechi Mitsuhide, siapapun dari mereka adalah kecantikan yang langka."

"Hanya Saru itu yang tak bisa dimaafkan! Untuk dikelilingi oleh kecantikan, Arghhhh!"

"TAK BISA DIMAAFKAN!"

"Sagara Yoshiharu! Kami harus membunuhmu di medan perang!"

Mereka bisa mendengar bisikan dari para prajurit.

Para biarawan yang dilucuti dengan surat keputusan itu...

"Su..Sungguh prajurit wanita yang cantik!"

"Muda, cantik dan halus... Ahh, aku tampaknya tidak bisa melupakan urusan duniawi."

"Tidak, mungkin dunia fana adalah surga sejati."

"...Aku, telah memutuskan untuk berhenti menjadi seorang biarawan."

"Tapi ada Saru bercampur didalam, tak bisa dimaafkan."

"Mati! Cepat dan mati! Sagara Yoshiharu!"

Mengagumi para prajurit klan Oda yang cantik, namun memancarkan membunuh niat yang jelas pada Yoshiharu.

"Kenapa aku satu-satunya yang dibenci ... kenapa begitu?"

"Hmph, ayo kita masuk, Saru."

Asai Hisamasa dan Asakura Yoshikage sudah menekan segel mereka pada perjanjian. Nobuna adalah satu-satunya yang tersisa.

Tapi,

Di gerbang aula utama, berdiri 2 orang.

shota omyouji dari Wakasa, Tsuchimikado dan "Uwahahaha, datanglah padaku!" Shougakuin Gousei yang mengayunkan tongkat logam saat dia tertawa.

"Apa, kalian berdua, kami di sini untuk perjanjian damai, jangan bilang kau berencana untuk mengabaikan keputusan Himiko dan memulai perang lagi?"

"Bagaimana bisa itu menjadi~ Asai-dono dan Asakura-dono telah disegel persetujuan mereka sesuai keputusan Himiko-dono, aku disini hanya untuk menyerahkan Tsuchimikado sesuai persyaratan. Tapi... Aku tidak keberatan menyerahkan dia untuk kamu, tapi apa yang aku lakukan setelah menyerahkan, aku tidak berjanji apa-apa padamu! wahahahaha!"

"Tepat sekali, aku tidak mengatakan apa-apa tentang menyerah... tapi aku berencana untuk mengalahkan kalian di sini." Tsuchimikado berkata angkuh.

"Aku meninggalkan ini untuk kamu, Tsuchimikado-dono, jangan khawatir dan memberikan wanita-wanita haram ini sebuah pertumpahan darah... Silahkan!"

"Sungguh biarawan bajingan! Terlalu tercela! Dan mereka mengatakan mereka tidak menentang keputusan!" Nobuna ditipu dan sisanya marah-marah.

"Ahh, Gunung Hiei adalah sebagai luar biasa seperti biasanya... "Ki" yang tak habis-habisnya ini yang dikumpulkan dari Kyoto. Setelah menyerap mereka, aku 10 kali lebih kuat dari ketika aku masih di Wakasa, tidak, itu 20 kali! Dimana Takenaka Hanbei?"

"Aku." Hanbei mengangkat tangannya takut-takut sambil naik kudanya yang kecil dan mendaki gunung.

"Kau adalah rising dragon dari Gunung Bodai, yang dikenal sebagai "Koumei yang modern"? Kau hanya omyouji pedesaan, datang dan duel dengan keturunan langsung dari Abe Seimei-sama. Kepala Tsuchimikado!"

Yoshiharu dan sisanya berteriak, "bajingan hina~!" dan membuat kegaduhan, Nobuna sangat marah mengatakan, "Ada apa dengan anak ini?"

"shikigami tingkat rendah yang orang ini kendalikan takut tembakan dari arquebus, tapi tidak peduli apa, kita tidak bisa membiarkan Hanbei menghadapi bahaya." Yoshiharu berbisik kepada Nobuna sebagai yang terakhir tidak membawa arquebus karena untuk menandatangani perjanjian damai.

Hanbei perlahan-lahan turun dari kuda, menggunakan suara yang jelas dan berkata, "aku mengerti, mari kita duel kalau begitu."

"Huh, itu terlalu berbahaya, Hanbei-chan! Orang itu dapat mengontrol jumlah besar shikigami, dan dia akan jauh lebih berbahaya sekarang dibandingkan ketika dia berada di Wakasa."

"Yoshiharu-sama, tidak apa-apa sekarang. Karena kamu, tubuhku telah sembuh, sekarang adalah waktunya untuk membantu untuk periode runtuhnya aku di kuil Kiyomizu."

Hanbei menunduk dengan ekspresi yang sulit.

"Tapi, Hanbei-chan."

"Hoo, benar-benar tidak perlu khawatir."

"Maka, rising dragon-kun, bisa kita mulai duel sekarang?"

"Tentara shikigami, memanggil!"

Tsuchimikado berteriak dengan penuh percaya diri, dalam sekejap, shikigami menakutkan yang tak terhitung jumlahnya muncul di langit dan bergegas menuju Hanbei, Nobuna dan sisanya.

"Itu mereka, itu mereka! Iblis-iblis telah muncul! Tidaaaaaaaaaak!" Katsuie mulai mengayunkan tombaknya seperti dalam pertempuran, namun tidak bisa mencapai shikigami terbang.

Jika hal ini berlangsung, Nobuna dan sisanya semua akan mati di upacara perjanjian damai.

Tapi pada saat ini,

Takenaka Hanbei menarik keluar jimat tanpa terburu-buru, dan melemparkannya ke udara.

"Zenki-sama, aku akan meninggalkan ini pada kamu."

"Ahh, serahkan ini kepadaku."

Pria dengan wajah rubah, Zenki muncul di depan Tsuchimikado.

"Apa, shikigami ini lagi? Meskipun kau menipu aku di Bukit Mizusaka."

"Hoo, bagaimana bisa Sagara Yoshiharu dikalahkan oleh seorang pria seperti kamu, itu adalah orang yang tertipu itu yang bodoh."

"Tidak peduli apa, ini terlalu sembrono. Bahkan jika kau seorang shikigami tingkat tinggi, hanya satu dari kau tidak akan pernah bisa menjadi lawan tentara shikigami ku. Kau, kau sendiri harusnya tahu. Kekuatan Setiap individual shikigami sekarang 20 kali lebih kuat, maka itu akan menjadi permainan angka. Hanya satu dari kau begitu membosankan, aku bahkan tidak bisa menang dengan bangga."

Dengan Zenki sebagai target, semua shikigami menyerbu ke depan dalam sekejap.

Tiba-tiba, Zenki tertawa keras.

"Kau tidak melihat? Kondisi tubuh tuanku sangat baik, dan kita berada di Gunung Hiei, kekuatanku adalah 1000 kali lebih banyak dibandingkan waktu di Wakasa."

"Berhenti membual, tidak mungkin untuk satupun omyouji selain Abe Seimei-sama untuk menjadi lebih kuat dariku. Bagaimana bisa hal bodoh yang dipanggil oleh deorang omyouji pedesaan bisa menjadi lawanku?"

"Ehhh, bahkan keturunan klan Tsuchimikado telah menjadi ketinggalan jaman. Semuanya adalah keturunan yang tidak berguna."

Menghadapi tentara shikigami yang datang dari segala arah.

Zenki berkata pelan.

"Roh Menyedihkan yang bahkan sudah lupa bagaimana penampilanmu ketika kau masih hidup. Kembalilah ke kegelapan."

Rin~Byou~Tou~Sha~Kai~Jin~Retsu~Zai~Zen!

Datang, ribuan tangan Guanyin.

Menunjuk ke langit, melafalkan mantra.

Pukulan yang tak terhitung jumlahnya yang hanya dapat dilihat omyouji dan shikigami jatuh dari langit,

*Bham*

*Boom*

*Kachak*

Tidak satupun yang tersisa, seluruh tentara shikigami hancur dalam sekejap mata.

Pertempuran dari omyouji terkuat, berakhir dalam sekejap.

"....Apa...? Hal seperti itu... Mus...Mustahil...!?"

Tsuchimikado tertegun saat dia jatuh di kakinya.

"Bagaimana mungkin? keturunan langsung dari Abe Seimei-sama, kepala dari Tsuchimikado, omyouji terkuat di Jepang, bagaimana..bagaimana aku bisa kalah begitu mudah..."

"Hoo, klan Abe yang menyerap kekuatan rubah telah menurun selama beberapa ratus tahun. Tsuchimikado, era omyouji telah melewati zaman kegelapan dari Jepang. Tuanku dan aku secara pribadi akan mengakhiri era omyouji ini."

Tsuchimikado yang ditatap oleh Zenki tiba-tiba memiliki perubahan besar ekspresi.

Tampilan percaya diri dan kegigihan setelah dikalahkan sudah lenyap tiba-tiba.

Wajah Tsuchimikado penuh ketakutan sekarang.

Ini tidak mungkin.

Hal seperti itu... pasti tidak mungkin!

Untuk alasan mengapa...

Rumor yang diwariskan melalui zaman klan Tsuchimikado, tidak peduli seberapa tinggi bakatmu, shikigami terkuat yang tidak ada orang yang bisa memanggil keluar, bentuk sejatinya adalah...

"...Jangan bilang... Jangan bilang... Kau... adalah... Pendiri...-sama!"

"Sungguh merepotkan..." Zenki tertawa seperti rubah.

"Tsuchimikado, kau masih memiliki jalan panjang di depan. Untuk memproklamirkan diri sebagai keturunan dari Abe Seimei, kau masih 10 tahun terlalu dini. Kembalilah ke Wakasa dan berlatihlah dari awal lagi."

"Uwahh...Uwahhhhhhhhhh! Aku sangat menyesal!"

Tsuchimikado yang begitu takut bahwa dia diturunkan kembali ke anak kecil saat dia menangis dan menuruni gunung.

Selama periode ketika dia berlari, Zenki mengendalikan tangan tak terlihat dan terus mengetuk kepala Tsuchimikado, membuat hidungnya berdarah sambil terus menuruni gunung dan segera lenyap dari pandangan Nobuna dan sisanya.

"...Ara ara, aku berencana untuk mengambil hidupmu, berterima kasiah pada kebaikan hati tuanku."

"Terima kasih banyak, Zenki-sama! Dengan ini, Tsuchimikado tidak akan berani menyerang Yoshiharu-sama lagi."

"Hmmm, Hanbei-dono, kamu benar-benar anak yang baik."

Nobuna dan sisanya, "Apa yang terjadi?" "Apakah Zenki melakukan sesuatu? Aku melihat apa-apa." Tertegun dimana mereka berdiri, dan Zenki lenyap ke kepulan asap setelah itu.

"Ini... Mustahil! Kenapa Tsuchimikado kalah pada gadis seperti hamster ini!?"

Gousei yang sedikit menantang telah gagal, perlahan-lahan dikelilingi oleh Nobuna dan sisanya.

"Uwahhhh! Apakah aula utama ditakdirkan untuk tidak pernah lepas dari noda para wanita haram ini? Tak ada harapan! Guanyin, silakan menghukum para wanita haram ini sekarang! Aku mohon, aku mohon padamu, jika Anda mendengar keinginanku, tolong selamatkan biarawan ini dari cakar jahat perempuan ini!"

Gousei yang merasa bahwa hidupnya dalam bahaya menjatuhkan tongkat logamnya pada kelompok dan mulai berteriak sambil menggigil tubuh yang besar, dia bahkan menangis.

Gousei yang sebenarnya cukup pengecut menjadi ikan di talenan untuk Nobuna dan para prajurit perempuannya.

Kemarahan di mata Nobuna dan sisanya menyala lebih besar dan lebih besar.

Terutama orang yang Gousei serang dan berduel, setiap kali Katsuie menang, dia melarikan diri ke Gunung Hiei. Katsuie bahkan mulai menggeretakkan giginya dalam kemarahan.

Diselimuti oleh niat membunuh dari para prajurit perempuan, Gousei terbatuk dan berkata terburu-buru.

"*Cough*. Jika itu terjadi, aku akan pergi sekarang."

Dia mencoba untuk melarikan diri saat dia berdiri.

*Pak!*

"Uwahhhh?"

Tendangan terbang Nobuna memukul targetnya. Pada perut Gousei... Ujung-ujung kakinya menembus ke dalam ruang dekat hati.

"Siapa perempuan yang layak dihukum!? Dimana kita najis, katakan itu, kau biarawan bajingan!"

"Tepat! Orang yang najis adalah kau yang berencana untuk membunuh kami selama upacara perjanjian damai! Kau masih berpikir dirimu sebagai seorang biarawan Gunung Hiei setelah menentang keputusan Himiko-sama!? Apakah kau tahu kata "Malu"!?"

*Bham!*

Dahi bersinar dari Juubei Mitsuhide yang marah mengirim tendangan tepat di selangkangan Gousei tanpa belas kasihan.

"Ohhhhhhh?"

Gousei tidak bisa menahan dampak induksi tersebut dan mulai berguling-guling di tanah dengan rasa sakit.

"Am..Ampuni aku! Aku tahu kesalahanku! Wanita yang kuat tidak najis, aku tidak akan mengatakan itu lagi! Tolong ampuni hidupku!"

"Apakah kau pikir kami akan membiarkan kau melarikan diri?"

"Semuanya, bagaimana kalau kita memperlakukan orang ini sebagai sebuah karung pasir, memukulinya sampai dia berhenti berkedut!"

"Ohohohoho! Dibandingkan dengan tembakan panah, aku jauh lebih baik dalam sepak bola!"

"Meskipun ini mungkin bukan tindakan yang tepat untuk penakluk dunia, tapi suasana hatiku saat ini adalah poin penuh!"

"Dimengerti, Hime-sama! Makan ini, spesial Shibata, Face Stomp!"

UWAHHHHHH!

Menggunakan semua kekuatannya, Katsuie mulai mengirimkan tendangan dalam jumlah gila tanpa ampun pada Gousei yang berbaring.

"Ehhh, jadi mereka seganas ini!? Se..Selamatkan aku, Yoshiharu-sama!"

Tendangan Nobuna sudah fatal, dan tendangan Juubei terhadap titik lemah dari pria tanpa ragu-ragu adalah cukup untuk membuat siapa saja yang melihatnya merasa ngeri... Tapi, dibandingkan dengan mereka, hentakan Katsuie adalah... Tidak peduli apa, itu terlalu berlebihan, kan? Melihat keadaan menyedihkan Gousei, Yoshiharu tidak bisa tidak menggigil ketakutan juga.

Para biarawan dan prajurit klan Asai Asakura berkata, "Bahkan Gousei tidak bisa melawan, huh..." "Sekarang, Gousei-sama tampaknya tiba-tiba tidak layak dikasihani." "Entah bagaimana, tampaknya memuaskan." "Dia kalah setiap kali dia berduel dengan Shibata Katsuie." "Untuk berpikir bahwa perempuan adalah lemah, sungguh sebuah kesalahan besar..." "Lebih baik jika kita meninggalkan wanita sendirian." Saat mereka berdiri disana gemetaran sambil melihat Gousei dipukuli.

"Hanbei-chan, Hanbei-chan, tolong pergi dan hentikan mereka."

"Tapi... Itu menakutkan... *Hiks*Hiks*"

"Hoo, biarawan terhormat Ikyu-sama pernah berkata, "Perempuan adalah harta Buddhisme, karena Sakyamuni dan Siddhattha sama-sama lahir dari perempuan, sehingga orang-orang yang menggunakan alasan yang tidak masuk akal seperti melarang perempuan untuk masuk tidak akan pernah menang melawan kami."

Matsunaga Hisahide juga tidak memiliki niat untuk menghentikan mereka.

Yoshiharu sendiri, tidak memiliki keberanian untuk menghentikan Nobuna dan sisanya yang telah mengumpulkan banyak kemarahan sejak Mundur dari Kanegasaki.

Tapi, seseorang berani melangkah maju.

"No..Nobuna-sama! Kekerasan tidak baik! Jika Anda melanjutkan, Gousei-sama terlalu menyedihkan."

Gadis pemberani ini menggunakan tubuhnya sendiri dan melindungi Gousei yang dipukuli dengan parah, mencoba yang terbaik untuk menghentikan kekerasan Nobuna dan gengnya.

Dan gadis ini...

"...Frois? Orang ini adalah biarawan yang selalu merugikan kamu misionaris. Dia adalah musuhmu, kan? Kenapa kamu menghentikan kami?"

Misionaris christian Frois.

"Nobuna-sama, Yesus-sama pernah mengajar kita, "Untuk mencintai musuhmu." Gousei-sama sudah mengakui kesalahannya kepada Anda, dan telah benar-benar bertobat... Meskipun itu adalah kenyataan bahwa kami misionaris memang memiliki banyak masalah, tapi, aku takut bahwa Gousei-sama telah menderita banyak pelatihan kejam dan memiliki kesalahpahaman berat dengan perempuan. Jadi saya mohon, kasihanilah."

"Yah, karena kamu bilang begitu... Bagaimana dengan kalian?"

"Jika itu yang terjadi, Mitsuhide juga akan memaafkannya."

"Terima kasih."

Frois membantu Gousei dan mengungkapkan senyum ringan.

Gousei yang berada di bawah bantuan dari bahu Frois dan akhirnya mampu meluruskan tubuh bagian atasnya...

"Bu..Buddha-sama...!

Uwahh, Dia mulai menangis sambil memeluk kaki Frois.

"Kamu tidak menyerah bahkan pada pria yang tidak berguna seperti aku, anda adalah Guanyin-sama sejati! Terima kasih banyak! Terima kasih banyak...! Mengapa, Guanyin-sama yang membantu semua mahluk hidup akan turun di dunia ini sebagai gadis namban!?"

"...Eh? Ummm...?"

"Aku mendengar Guanyin-sama memiliki 33 bentuk, mungkin bentuk misionaris namban ini adalah bentuk ke-34 Anda!? Ohh, ohh, sungguh rambut pirang yang berkilauan... mata biru berkilau itu... Sungguh penampilan yang sesuai untuk Guanyin-sama! Dan, payudara yang besar itu penuh dengan naluri keibuan! Ibu aku belum pernah bertemu pasti seperti Anda!"

"...Eh? Ehhh?"

"Mulai sekarang, Shougakuin Gousei selamanya akan melayani Anda, dan menjadi Musashibo yang melindungi Frois-sama! Ya... Selama aku punya satu napas yang tersisa...! Ahh, Guanyin-samaaaaa!"

Gousei berteriak sambil terus menggosokkan wajahnya pada kaki Frois.

Para biarawan yang benar-benar kecewa dengan tindakannya yang konyol itu semua menjatuhkan kepala mereka dan perlahan-lahan bubar...

"Tunggu, to..tolong hentikan! Ak..Aku sister yang telah menikahi Tuhan... Siapa...Siapa yang bisa datang menyelamatkan aku?"

"Apa yang kau lakukan, kau biarawan bejat! menjauhlah dari Frois!"

"Dia menjadi lebih dan lebih menjijikkan! Kita hanya harus membunuh dia!"

"Ara ara, meskipun musuh merepotkan telah menjadi sekutu kita..., aku takut itu akan menjadi lebih merepotkan... Situasi 50 poin."

"bisakah aku melanjutkan? Ok! Makan ini!"

Bagian 7[edit]

Akhirnya,

Nobuna mengambil langkah terakhir menuju kesepakatan damai.

Mereka akhirnya kembali dari situasi putus asa.

Mereka tidak melihat si pengecut Asai Hisamasa saat upacara perjanjian damai, dia pasti melarikan diri sebelum Nobuna melangkah ke ruang utama.

Dan orang yang lain, Asakura Yoshikage.

Setelah berjalan keluar dari ruang utama, ia akhirnya melihat Oda Nobuna sendiri untuk pertama kalinya.

Asakura Yoshikage adalah seorang prajurit muda yang memiliki penampilan dan tubuh.

Tapi, wajahnya selalu terkulai sementara matanya tampak berenang di sekitar tidak fokus.

Dan hal yang paling abnormal adalah di belakang Yoshikage sekarang.

dinding dalam ruang utama semua digambar dengan gadis-gadis cantik dari kisah-kisah Genji.

Di tengah-tengah semua gambar berdiri Nobuna yang berpakaian rapi saat dia memainkan biola.

"....Ini!? Asakura Yoshikage, ini digambar oleh kamu!? Apakah ini benar-benar baik-baik saja, untuk menggambar hal-hal seperti itu di tempat suci?"

"Sebuah kehidupan menjaga kastil terlalu membosankan, jadi aku memanggil Hasegawa Tohaku dari Echizen untuk menggambar ini. Ho, ho, ho, tetapi kamu bahkan lebih cantik daripada gambar, putri yang tepat yang aku impikan. Akhirnya, aku telah menemukan seorang gadis cantik dan sempurna seperti ibuku... Kamu sangat cantik, begitu cantik bahwa aku ingin menarik semua organmu keluar dan menempatkan mereka sebagai spesimen di sampingku!"

Asakura Yoshikage melakukan penelitian tentang Oda Nobuna ketika dia menjaga dan tampaknya telah dengan gila jatuh cinta pada Nobuna.

"......!?"

Nobuna menggigil diam-diam.

Apa?

Apa yang terjadi dengan orang ini?

Seperti ibunya? ...Spesimen...?

Apa yang dia bicarakan?

"Akhirnya, aku telah menemukan gadis yang aku inginkan di dunia nyata. Aku harus menggunakan segala cara untuk membawa kamu kembali ke Ichijodani. Lalu, aku akan memakaikan kamu dalam pakaian elegan yang berbeda... dan membina kamu untuk menjadi Murasaki ku. Merasa terhormat, ini adalah kedua takdir kita!"

"Jangan mendekat!"

Asakura Yoshikage yang matanya mulai berkilauan dengan tampilan gila mengangkat tangannya seperti dia ingin menangkap Nobuna, tapi Nobuna yang gemetaran dengan refleks bersembunyi dibelakang Yoshiharu.

Untuk Nobuna yang tidak tahu seperti apa rasa takut itu, takut pada seseorang sejauh ini, ini benar-benar pertama kalinya.

Dan Asakura Yoshikage yang melirik Nobuna, ekspresinya jelas tidak normal.

Ini bukan mata seorang pria yang menyukai seorang gadis, tapi itu seperti dikendalikan oleh beberapa pemikiran. Mata itu penuh kegelapan dan dengan suasana yang mengancam.

"Saru, orang ini membuat aku sangat tidak nyaman! Kenapa dia menggambar aku seperti itu bahkan ketika kita belum bertemu sebelumnya? Dan mengatakan dia ingin membuat aku menjadi spesimen, meskipun aku tidak tahu apa yang sedang terjadi, aku begitu takut... sangat takut..."

"Tenang Nobuna, ada orang-orang seperti itu tidak peduli di era mana, tidak ada yang perlu ditakuti."

Yoshiharu yang memeluk Nobuna seperti dia memberinya kekuatan menatap kembali pada Asakura Yoshikage dengan keras.

"Kau pasti Saru! Membosankan, sangat membosankan! Ada hal-hal seperti itu sering terjadi di dunia nyata. Aku pikir aku menemukan bishoujo yang sempurna, tetapi selalu ada cacing seperti kau yang cepat... Ketika aku berpikir tentang gadis-gadis sembrono, monyet seperti kau menghancurkan gadis-gadis tersebut, tak bisa dimaafkan!"

Asakura Yoshikage berteriak dengan suara penuh kebencian.

"Sagara Yoshiharu, dengan ini aku bersumpah pasti membunuhmu di medan perang! Sebuah seni keajaiban seperti Oda Nobuna tidak akan pernah dinodai oleh cacing sepertimu! Tidak peduli berapa harga yang aku bayar, aku pasti membawanya dan memenjarakan dia di kediamanku dan membantunya berganti baju. Untuk membina dirinya menjadi Murasaki yang hanya milikku, hanya Oda Nobuna dapat menjadi gadis yang adalah ibuku!"

"Saru, peluk aku dengan erat... Aku sangat takut..." Nobuna memeluk Yoshiharu lebih erat karena takut, dan Asakura Yoshikage yang melihat adegan semacam ini bahkan lebih marah.

"Mari kita bertemu lagi di medan perang, Oda Nobuna. Ini disesalkan tapi itu bukan era Heian sekarang. Untuk dapat memenjarakan kamu di Ichijodani untuk menyayangi kamu, meskipun aku tidak ingin memasuki pertempuran kotor tapi tunggu saja. Aku pasti akan menghancurkan tentara Oda, membunuh Saru yang tak tahu malu ini dan mengklaim cintamu."

Gila, orang ini gila.

Ini bukan hanya tidak masuk akal, dia tampaknya akan memperkosanya dengan matanya, membuat orang menggigil ketakutan.

Terlalu menjijikkan.

"...Saru... Terlalu menakutkan... Untuk tertangkap oleh pria semacam itu dan dipenjara... Aku lebih baik mati..."

"Jangan takut, jika kita berperang dengan Asakura Yoshikage, kamu pasti akan menang!"

Memeluk Nobuna dengan erat, Yoshiharu mengatakan begitu.

Nobuna yang dilanda air mata mengangkat kepalanya saat dia menghadap Yoshiharu.

"Benarkah? Apa ini pengetahuan masa depanmu? Bukankah kita setuju, kamu tidak ingin kepalamu lagi?"

"Tidak, itu bukan pengetahuan masa depanku. Maniak itu yang sedang asyik dengan dunianya sendiri tidak akan pernah menjadi lawan klan Oda. Bagaimana bisa kita kalah pada maniak seperti itu, kan?"

"Ya, seperti itulah." Nobuna akhirnya tersenyum.

Tapi Yoshiharu berpikir, "Meskipun Asakura Yoshikage adalah seorang cabul, dia mungkin secara tak terduga menjadi musuh yang kuat." dan mulai waspada.

Menunda pertempuran dengan Asakura dan Yoshikage, Nobuna akhirnya melewati krisis terbesarnya.

Klan Miyoshi dan klan Rokoku tahu bahwa mereka tidak bisa berdiri melawan klan Oda dan sekali lagi mundur.

Setelah itu, meskipun Takenaka Hanbei melakukan perjalanan dan jatuh ke "Api Suci" ketika dia berlari ke ruang utama menyebabkan seluruh ruang menyala dalam api. Zenki yang dipanggil kembali memanggil hujan besar dan Api Suci yang belum padam selama 800 tahun dipadamkan sepenuhnya. Tapi Gousei yang sudah menjadi budak dari Frois tidak keberatan sama sekali. Hanya para biarawan di Gunung Hiei yang menangis sedih.

Dengan ini, Nobuna dirinya akhirnya bisa kembali ke Kyoto.

Luka di perutnya tidak lagi terlalu menyakiti.

"Ini..Ini sudah waktunya untuk memberikan Saru hadiahnya..."

"Hmmm? Kenapa wajahmu merah?" Yoshiharu mengatakan itu padanya. Nobuna mulai tergagap.

"Ce..Cepat dan kembali ke sisi Nene. Anak itu, telah membersihkan dirinya untuk berdoa bagi keselamatanmu."

"Ohh, itu benar bahwa aku harus kembali segera!" Yoshiharu menjawab.

"Aku sudah tinggal dalam tentara selama ini sejak aku kembali dari Kanegasaki! Jika aku tidak kembali untuk menenangkan Nene, masalah yang akan memjadi buruk."

"Tunggu, Saru. Meskipun benar bahwa banyak hal telah terjadi, jangan bilang kau melupakan janji ciuman dengan aku?"

Berpikir tentang ini, Nobuna tiba-tiba menjadi tidak senang.

Setelah Yoshiharu berteriak, "Tunggu aku, Nene!" dan berlari, Niwa Nagahide yang tersenyum berjalan ke samping Nobuna.

"Hmm..., malam ketika kita kembali ke Kyoto, meminta Yoshiharu-dono ke kamar Anda, dan kemudian, beri dia hadiahnya dengan benar."

"Apakah itu benar-benar tidak apa-apa? Bukankah kalian menentang aku bersama-sama dengan Saru?"

"Tidak, Nagahide tidak akan membuat kesalahan bodoh untuk kedua kalinya. Mulai sekarang, aku akan sepenuhnya mendukung cinta antara Hime dan Yoshiharu-dono."

"Mendukung.... Manchiyo, apa kau salah paham tentang sesuatu? A..A..A..Aku hanya memberikan Sa..Sa..Saru sebuah hadiah sebagai Tu..Tu..Tu..Tu..Tuannya... I..In..In..Ini hanya murni tugas... tugas...!"

Nagahide memegang tangan Nobuna yang panik dan mengatakan hal-hal yang tidak berarti seperti biasa dan menunjukkan senyum yang menerima segalanya.

"...Hime, tidak ada perlu begitu khawatir lagi. Hanya menjadi penakluk dunia seperti ini. Jalan ini adalah jalan yang sulit, jadi, bahkan jika Hime sedikit yang keras kepala, Anda harus meraih kebahagiaan Anda sendiri. Aku akan mendukung Anda diam-diam di belakang, sampai Hime telah memenuhi semua keinginannya."

Nobuna berkata, "Yah... Karena kau bilang begitu...", dan masih tidak jujur.

Jika dia terus melihat senyum lembut Nagahide, dia mungkin benar-benar menangis.

Tapi, sekarang bukan saatnya untuk bertindak keras... Meskipun aku minta maaf pada Manchiyo... tapi setelah kita kembali ke Kyoto, aku harus memberikan Saru hadiahnya, menggunakan ciuman pertamaku.

Meskipun itu hanya sedikit, Nobuna akhirnya bisa menjadi jujur.

Bagian 8[edit]

"Onii-sama! Onii-sama! Onii-sama! Onii-sama! Onii-sama! Onii-sama! Onii-sama! Onii-sama! Onii-sama! Onii-sama! Onii-sama! Onii-sama! Onii -sama! Onii-sama! Onii-sama! Onii-sama! Onii-sama! Onii-sama! Onii-sama! Onii-sama~! Nene akhirnya, akhirnya bisa melihat kamu kembali pulang dengan selamat!"

Oda Nobuna vol 4 pic 5.jpg

Kyoto, kuil Myoukaku.

Di kuil yang Yoshiharu tinggali untuk sementara, Yoshiharu mengungkapkan senyum bermasalah setelah dipeluk erat oleh Nene.

Begitu berisik dan menjengkelkan, membasahi tempat tidurnya pada malam hari, dan datang untuk mengganggu aku ketika aku menggoda gadis-gadis, dan menjadi lebih baik daripada kakaknya dalam matematika, jujur, seorang adik yang menyusahkan...

Tapi, seperti yang diduga...

Nene anak nakal ini, sangat manis!

Mata besar yang bengkak karena menangis dan hidung kecil yang masih gemetar dengan ingus... Ahhh, sialan!

Sialan, bahkan aku tidak bisa menahan air mata, ini air mata bahagia.

Aku, yang terjebak di era Sengoku akhirnya memiliki sebuah keluarga.

Ahhhh! Ini sangat bagus untuk hidup! Ini sangat bagus untuk tidak mati di medan perang!

Yoshiharu, yang hampir mati di "Retreat of Kanegasaki" akhirnya bisa mengalami kehangatan keluarganya dari Nene yang telah menunggunya selama ini.

Hanya bahwa Yoshiharu benar-benar tidak punya saudara perempuan, namun dia berteriak, "begitu manis, begitu manis." dan tidak benar-benar tahu apa yang harus dilakukan.

"Uhhh, apa yang harus aku lakukan pada saat seperti ini, aku benar-benar tidak tahu!"

Pertama, aku harus mencoba menyentuh rambutnya...

Ohhh! Sebuah ekspresi itu dari sedikit kesal namun penuh kebahagiaan. Dia begitu manis.

"Hei, apa yang terjadi Onii-sama, kamu agak berbeda dari biasanya."

"Ahhh, jangan pikirkan aku jangan pikirkan aku, itu hanya murni sebuah ungkapan cinta antar anggota keluarga."

"Tapi ketika kamu berada di Kanegasaki, bukankah Onii-sama hanya berpikir tentang Hime-sama, dan sudah lupa semua tentang Nene?"

"Tidak tidak, ketika aku hampir mati, semua bisa kupikirkan adalah Nene. Alasan aku bisa kembali hidup semua karena Nene!"

"...Ehh!? Apakah kamu makan sesuatu yang buruk, Onii-sama!"

"Ini sangat bagus bahwa Nene disini... Ini sangat bagus bahwa Nene disini... Meskipun aku merasa seperti aku lupa sesuatu yang sangat penting, tetapi tidak peduli apa, aku akan merayakan malam ini bersama-sama dengan Nene." Pikir Yoshiharu.

"Ahh, Onii-sama, apakah kamu membeli souvenir Echizen untuk aku?"

Nene yang sedang duduk di pangkuan Yoshiharu "Souvenir! Souvenir!" dan mulai menjadi berisik.

Ahh... Untuk memiliki keluarga yang menunggu untuk kamu ketika kamu kembali begitu bagus... Aku harus berterima kasih pada Nobuna yang memberi aku Nene sebagai adikku.

"Aku tidak punya waktu untuk souvenir di Echizen, tapi aku membeli banyak souvenir dan potongan tahu kering dari Gunung Hiei! Ayo dan coba mereka!"

"Ohh! Apa itu potongan tahu, Onii-sama?"

"Ini adalah ciri khas yang dimakan para biarawan. Suatu hal yang lebih keras dari tahu."

"Ohhh, ciri khas... Ini berbeda dari tahu?"

"Ini berbeda dari tahu. Ini lebih fleksibel, agak seperti mie."

"Aku mengerti! Cepat dan lemparkan tahu dan potongan tahu ini ke sup Hatcho Miso!"

Nene buru-buru menyalakan api di bawah panci dan mengambil sebotol Miso.

Yoshiharu menghentikan dia dengan panik.

"Miso tidak diperbolehkan. Jika kamu menempatkan mereka kedalam, bukankah itu menjadi Nagoya yang dibumbui?"

"Hmmm? Jika aku tidak menaruh miso kedalam, itu akan menjadi hambar, bisakah itu dimakan?"

"Tolong, Nene. Cobalah untuk memasak sesuatu selain Nagoya yang dibumbui."

"TIDAK! Harus ada miso~! Jika kamu mengatakan sesuatu yang buruk tentang miso lagi, aku akan menangis sekarang!"

"Sialan... Sialan~! Adik perempuan begitu merepotkan!"

Nene yang bertindak seperti dia melarikan diri saat dia memegang botol dan Yoshiharu yang berteriak, "Setidaknya, tidak potongan tahu." dan mengejar Nene, mereka berdua mulai bermain dengan gembira di ruangan!

"Gotcha!"

"Ahhhh! Onii-sama, lepaskan aku!"

"Tidak ada yang bisa dilakukan! Hanya miso yang tidak diperbolehkan! *tickle*tickle* Makan ini!"

"Ahahahahaha! Jika itu yang terjadi, aku akan menggunakan "tendangan Surekill untuk pria" dari Akechi!"

Uhhhh.

"Uwahhhh!?... Jangan tiba-tiba menendang pada titik lemahku!"

"Ohhh? Onii-sama benar-benar runtuh? Apa yang harus aku lakukan?"

"Itu sebabnya, jangan menjadi seorang gadis seperti Juubei-chan. Uhhhhh, sakit, Se..Selamatkan aku!"

"Ahh, Onii-sama? Bertahanlah, jangan mati!"

*Thump*Thump*

*Thump*Thump*

Nene duduk di perut dari Yoshiharu yang berguling-guling di tatami karena rasa sakit.

"Apakah di sini, apa yang sakit di sini? Biarkan Nene membantu kamu menghentikan rasa sakit!"

"Berhenti, cepat dan berhenti. Ini akan menjadi jauh lebih buruk dengan segala macam makna, jadi jangan sentuh disana! Jangan menekan di atasnya, ouch!"

"Jika itu yang terjadi, bagaimana dengan ini?"

"Jangan menggosok! Jangan melepas celanaku! Kita akan disalahpahami!"

"Jika aku tidak melepaskan mereka, bagaimana aku tahu kondisi lukanya?"

"Tidak! Sialan, itu adalah yang terburuk jika saudara perempuan adalah lawanmu!"

Tapi, tidak peduli apa yang Nene lakukan malam ini, Yoshiharu bisa tersenyum kembali padanya.

"Yoshiharu-sama... Umm... Aku punya laporan dari Goemon-sama, tapi, apa hal-hal buruk yang telah kamu lakukan dari awal?"

"...hanya aku dan Nene bermain terlalu banyak... *Shy*"

Goemon yang berada di pulau Takenaka mencoba menyelamatkan Asai Nagamasa dan Tsuda Nobusumi yang dipenjara mengirim kembali sebuah laporan. Memegang laporan itu, Hanbei dan Inuchiyo datang mengunjungi Yoshiharu.

Tapi entah kenapa, Yoshiharu sangat bahagia "bermain" dengan Nene yang selalu punya hubungan yang cukup "aneh".

Lagipula, kenapa Nene menggosok selangkangan Yoshiharu!?

"Yoshiharu-sama!? Jangan bilang... Kemesuman kamu akhirnya mengangkat tanganmu pada Nene yang masih muda?"

"...Berbeda dari Gousei, musuh sejati dari wanita. Biarkan mengadili ini, Inu-sama memberikan hukuman ilahi!"

"Eh? Salah, ini salah paham! Tidak ada yang terjadi, aku tidak melakukan apapun!"

Inuchiyo dan Hanbei menjauhkan Nene yang telah menunggangi tubuh Yoshiharu.

"Apa yang kalian lakukan!? Nene hanya bermain dengan Onii-sama!"

"Jangan tertipu, Nene-sama! Yoshiharu juga, jika kamu begitu bernafsu terhadap tubuh gadis... Lalu... aku..aku.. Um... Meskipun aku jauh lebih tua dari Nene-sama, tetapi ukuran tubuh kami sangat mirip..."

"Hanbei-chan, aku bilang itu adalah kesalahpahaman! Kenapa kamu memulai untuk membuka pakaian!?"

".... Wah... Jika kita tidak menyeret Yoshiharu kembali ke dunia nyata, dia akan menjadi orang yang tidak berguna selamanya yang menyukai gadis-gadis kecil... Inuchiyo akan membantu juga."

"Kenapa kamu tiba-tiba memelukku, Inuchiyo? Lagipula, bukankah kamu loli juga!? Dari sudut pandangku, kamu dan Nene adalah dari tipe yang sama!"

".... *Piak* Inuchiyo... bukan gadis kecil... Dalam segi usia... Adalah seorang shoujo"

"Tampaknya ada penyakit menakutkan di negara Yoshiharu-sama yang disebut "Lolicon", suatu penyakit yang membuat orang hanya mencintai gadis-gadis kecil. Aku pikir Yoshiharu-sama pasti terserang "Lolicon"! Me..Me..Meskipun aku sangat malu, tapi, sebelum terlambat, kami akan menyembuhkan kamu!"

"Aku mohon, Hanbei-chan, tenang dan dengarkan aku! Aku tidak terjangkit "Lolicon". Tapi jika Hanbei-chan dan Inuchiyo-chan tetap menarik aku seperti ini, aku mungkin benar-benar menjadi seorang Lolicon!"

"Ohhh... Apakah itu sebuah "permainan" untuk telanjang dengan Onii-sama? Sepertinya menarik, Nene ingin masuk juga!"

"Tidaaaaaak! Nene-sama!"

"...Yoshiharu benar-benar buruk, untuk melatih Nene sedemikian rupa...."

"Jangan mengatakan kata-kata aneh seperti itu, Inuchiyo! Oi, jangan melepas baju lagi!"

Sebuah adegan kacau...

Yoshiharu haus udara di bawah tubuh tiga gadis setengah telanjang.

"Oh ya, aku ingat!"

Aku belum mendapatkan ciuman yang dijanjikan dari Nobuna, akhirnya aku ingat itu.

I..I..Ini tidak seperti aku ingin m..me..me..mencium Nobuna atau sesuatu, tapi, tapi jika aku tidak mendapatkan hadiah tersebut secepatnya, wanita kecil itu mungkin menyesal dan menemukan alasan untuk menolaknya, itu pasti akan begitu!

"Ohhhhh! Tidak peduli apa, aku harus menemukan Nobuna!"

Penuh energi, semangat lebih dari penuh!

Yoshiharu naik dalam sekejap dari bantal ini yang dibuat oleh gadis-gadis.

"Ahhh..."

"Ohh, Onii-sama lepas!"

"....sungguh tekad yang mengejutkan."

"Aku minta maaf tapi aku harus pergi keluar."

Yoshiharu berkata dan bergegas keluar dengan kecepatan juara pelari Olimpiade.

"I..I..I..Ini tidak seperti aku suka Nobuna atau sesuatu! A..A..Ak..Aku hanya ingin memperbaiki kebiasaan buruk wanita itu selalu menyesali hadiah yang dijanjikan pada pengikutnya! Ya, para pengikut yang hadiahnya ditolak pasti akan marah, dan mungkin akan memberontak setiap saat! Ini adalah tanggung jawab dari aku sebagai punggawa untuk mencegah hal itu!"

Berlari kedepan...

Berlari di jalanan di bawah bulan bersinar dilangit.

"Nobuna harusnya di kuil Honnou sekarang. Aku telah berkunjung kesana selama perjalanan sekolahku ke Kyoto, tetapi kuil Honou itu berbeda dari yang Nobuna tinggali. Itu kuil Honou baru yang dibangun di lokasi lain setelah kuil Honou dibakar selama "Insiden di Hounouji" jadi Kuil Hounou ini dari era Sengoku, ya, itu harusnya di samping Kuil Myoukaku yang aku tinggali..."

Ahhh...

Ini adalah Kyoto.

Ini berbeda dari kota modern yang penuh dengan jalan-jalan umum yang dia telah lihat selama perjalanan sekolahnya.

Jalan tanah lurus.

Aku menggunakan kakiku sendiri untuk berjalan di Kyoto dari era Sengoku.

Yoshiharu begitu gembira bahwa dia hampir mengeluarkan suara.

Nobuna...

Kamu, serangan di Okehazama, pengepungan kastil Inabayama, bergerak menuju ibukota, dan krisis terbesar dalam hidupmu, mundur dari Kanegasaki, kamu telah selamat melalui semua itu.

Dalam sejarah yang aku pelajari dari Sengoku game, Oda Nobunaga akan jatuh ke dalam "Jebakan Oda" oleh shogun Ashikaga Yoshiaki.

Tapi shogun ini dunia adalah Imagawa Yoshimoto yang kamu selamatkan, dan setelah datang ke Kyoto, dia telah asyik dengan sepak bola dan bermain-main. Dia bahkan tidak bisa cukup terima kasih, sehingga merencanakan pemberontakan adalah tidak mungkin.

Jika itu yang terjadi, siapa dalang yang merencanakan pemberontakan? Jika itu benar-benar "Bahkan jika metodenya berbeda, aliran sejarah tidak akan berubah", maka pasti akan ada seseorang diam-diam merencanakan "Jebakan Oda"...!

Pengetahuan sejarah yang aku miliki dari game dan dunia ini mulai terbagi, dan aku akan menjadi lebih dan lebih tidak berguna dari sekarang.

strategi pertahanan selama Kanegasaki juga telah gagal.

Mungkin suatu waktu di masa depan, tidak, segera, aku tidak akan menjadi bantuan untuk kamu.

Tapi, meskipun demikian,

Pasti...

Hanya "Insiden di Honouji" itu, aku harus menghentikannya.

Juubei-chan yang sangat mengagumi kamu harusnya mustahil untuk memberontak melawan kamu.

Hanbei pernah berkata, "Kekuatan untuk mengembalikan sejarah pada jalannya", jika itu benar-benar ada, maka mungkin ada orang lain yang menggantikan Juubei-chan dan meluncurkan "Insiden di Honouji" tersebut, orang yang mungkin menjadi salah satu pengikut sekarang.

Atau mungkin, itu seseorang yang aku belum lihat sebelumnya.

Tidak tahu bagaimana itu akan terjadi.

Meskipun aku tidak tahu bagaimana, aku pasti akan melindungi kamu.

Masa depan dimana kamu tidak mati di kuil Honou, masa depan lain yang aku tidak dilahirkan, tidak peduli apa, aku ingin melihatnya.

Aku pasti datang ke era Sengoku ini karena alasan ini.

Suatu hal seperti penundaan oleh klan Mori dan tidak akan tepat waktunya untuk menghentikan "Insiden di Honouji", aku pasti tidak ingin hal itu terjadi.

Meskipun aku hanya seorang siswa SMA yang tidak berguna dibandingkan dengan Tokichirou-jii-san, tapi aku akan melampaui dia dalam hal ini. Tidak, aku harus melampaui dia!

Bahkan jika... untuk menggantikan kamu dan dibakar menjadi abu di sana... Aku bersedia...

....

....

....

Bagian 9[edit]

Akhirnya di sini

Kuil Honou di malam hari.

Ini hampir seperti sebuah benteng.

Saluran air di luar itu, dinding setinggi orang yang bisa lihat, dan keepikan yang membuat orang berseru, "Apakah ini sebuah kuil dalam sebuah kota?"

Jadi ini dia, tempat yang paling cocok bagi Nobuna untuk tinggal.

"Oh! Penjaga! Itu pasti berat pada kamu! Tolong sampaikan pesan yang mengatakan, Sagara Yoshiharu di sini untuk mengambil hadiah yang dijanjikan!"

"Sagara-sama, silakan tunggu."

"...Eh?"

Gerbang dibuka dengan segera, dan para pelayan membawa Yoshiharu kedalam.

"Ini disini, Hime menunggu Anda di dalam."

Di sebuah ruangan di dalam kastil, Yoshiharu hanya bisa menelan ludahnya.

Terima kasih.

"Ah... Ehhh? Aku masuk begitu mudah... Nobuna, apa kau mengatakan bahwa hadiah tersebut dibatalkan? Oioi, hanya apa yang terjadi di sini...?"

Tiba-tiba dia menjadi bersemangat. Lambung, tenggorokan kering semua menyerangnya saat hatinya berdebar seperti itu hampir akan meledak. Yoshiharu hampir berkata, "aku pikir aku harus kembali." kata-kata menyedihkan tersebut.

"Tidak, tidak tidak tidak tidak tidak, ini adalah tindakan dari tuanku yang picik! Dan, itu hanya ci..ci..ci..ciuman! Aku tidak akan melakukan apapun yang lebih dari itu! T..Ta..Tapi, tidak ada orang di sekitar... Apa-apaan yang aku bicarakan? UWAHHHHH~!"

Menggunakan tangan yang gemetar, ida membuka pintu dengan keras.

Ada seseorang di dalam ruangan.

Seorang gadis duduk dalam seiza.

Mengenakan jubah putih... Shibata Katsuie.

"Uhhh, uhhhhhhh..."

Dengan ekspresi hampir hampir menangis, Katsuie gemetar di tempat.

"Ehh, kenapa kamu, Katsuie!?"

"Tidak, tidak, tidak, umm, bukankah aku berjanji sebelumnya, jika kamu kembali hidup, aku akan membiarkan kamu menyentuh payudaraku semaumu? ...Uwahhhh! A..Aku mengatakan itu berpikir bahwa kamu pasti akan mati, siapa sangka, kamu benar-benar kembali hidup...! Jadi, untuk memenuhi janji itu, aku telah memutuskan pikiranku!"

"H..Huh? Aku lupa semua tentang janji yang dikatakan begitu sederhana! Daripada ini, dimana Nobuna?"

"Uwahh, Uwahh, uwahhhhhh... A..Ayo! Sentuh mereka! Jangan menaruh belas kasihan dan sentuh semau kamu! *Hiks* ...Aku akan segera dinodai... *Hiks*Hiks*Hiks* Ahh... Selamatkan aku... Ibu...!"

"Jangan menjadi seperti ini, aku bilang aku memiliki sesuatu dengan Nobuna... Dan karena kamu benci ini sampai menangis, tidak apa-apa jika aku tidak menyentuhnya, oke? Ini adalah aku yang ingin menangis karena disakiti oleh kamu seperti ini!"

"Sa..Sa..samurai tidak menarik kata-kata mereka! Apakah kamu ingin aku melakukan seppuku, Saru!? Hanya seberapa bajingan kau itu....!"

"...Jika aku tidak menyentuhnya... Kamu akan melakukan seppuku?"

"B..Bu..Bukankah itu jelas? Jika aku meninggalkan janji yang dipertukarkan menggunakan kehidupan kita di medan perang, A..Ak..Aku tidak bisa disebut seorang samurai! Bukankah itu berarti aku hanya bisa melakukan seppuku!? T..Ta..Ta..Tapi untuk disentuh oleh Saru seperti kamu, ahh, mungkin seppuku adalah lebih baik... Ti..Tidaaaaaaaak!"

"...Kalau aku menyentuhnya, kamu akan membiarkan aku pergi bertemu Nobuna?"

"Hiks...Hiks Hiks... Ahh, aku mengerti! Aku akan membiarkan kamu melihat dia! Jadi cepat dan sentuh mereka, cepat dan selesaikan ini!"

Uhh...

Aku benar-benar lupa semua tentang janji yang dibuat sebelum Retreat at Kanegasaki pada medan perang neraka itu, tapi, tidak ada pilihan lain, kan...?

Untuk menyerang Nobuna setelah datang ke kuil Honou, aku terlebih dulu harus menerobos Katsuie.

"Yah, hadiahku dengan Nobuna telah ditolak jumlah yang tak terhitung kali. Jadi, sepertinya tidak apa-apa bagiku untuk menerima sebuah hadiah ekstra, kan?"

Pikiran arogan Yoshiharu itu mulai bertingkah lagi.

"Cough... Yah... Apa boleh buat kalau begitu. Karena kamu mengatakan kamu akan melakukan seppuku jika aku tidak menyentuhnya, jadi aku hanya bisa menyentuh mereka. Ini hanya alami untuk membantu satu sama lain."

"Uhhh, Uhhhh... Jadi kamu benar-benar menyentuh!?"

"Tidak, meskipun aku tidak apa-apa dengan apapun, tetapi jika prajurit terkuat klan Oda akan melakukan seppuku, kita semua akan kerepotan."

"Hiks... Mama... Uhhhhhh... Cukup, datang dan sentuh mereka!"

"Entah bagaimana, rasanya seperti aku melakukan sesuatu yang benar-benar buruk..." Yoshiharu duduk seiza di depan Katsuie.

Dan kemudian, dia dengan takut-takut mengangkat kedua tangan.

Pada bagian depan tangannya, dua melon agung berbentuk payudara sedang menunggu.

"*menelan air liur* Sebagai hadiah tambahan, ini adalah yang terbaik, aku..Aku datang."

Tidak tahu mengapa, dia menggunakan keigo.

Yoshiharu melebarkan jari-jarinya, dan perlahan-lahan menyentuh surga terbaik alam semesta...

*Boin*

"kelembutan apa ini...!?"

"Uwahhh, Uwahhhhhh... Ehh, kau benar-benar menyentuh mereka, kau Saru bajingan!"

"...sunggu...sungguh...SUNGGUH... SUNGGUH BAGUS....!"

Seperti suasana hati dari pilot Apollo yang pertama mendarat ke bulan, sekarang, sejarah manusia memiliki perubahan mendasar!

Bahkan jika Katsuie menghajar aku menjadi bubur setelah ini, aku tidak punya banyak penyesalan.

"Ha..Hanya masuk sedikit lagi ke dalamnya... apa yang akan terjadi...?"

*Gosok*

"Ehhhhhh, Uhh, Uwahhhh, payudaraku benar-benar tersentuh oleh Saru...! Tidak lagi... Aku tidak bisa lagi menikah!"

"In..In..In..Ini...! Penuh kekenyalan, jari-jariku di dalam payudara memantul keluar!? Kenapa ini, Katsuie, kenapa kamu memiliki senjata memalukan seperti ini!?"

*Gosok*Gosok*Cubit*

Uwahh, itu adalah yang terbaik. Bahkan jika itu melalui jubah, aku benar-benar bisa merasakan ukuran itu... kelembutannya...

"Ohhhh!? Kamu pasti bercanda, ini...ini adalah perasaan payudara sejati? Seperti yang diharapkan dari seorang gadis! Aku..Aku senang bisa hidup, air mataku tidak bisa berhenti!"

"Sa..Saru! Ah... Tidaaaak! Untuk menggosok seperti ini... Tidak ada baik untuk menggosok seperti ini! Ow... sakit!"

"Ahh, m..ma..ma..maaf, saya sangat bersemangat sebelum menyadarinya...! Woah, ta..tanganku tersedot, aku tidak bisa menarik mereka! Apa ini, apa yang terjadi?"

"Aku..Aku akan rusak. Ini masih pertama kalinya untuk aku, lebih lembutlah, baka!"

"Ini adalah harta terbesar alam semesta yang kita, para manusia telah meminta selama bertahun-tahun!"

"J..Ja..Ja..Jangan mengatakan kata-kata tak bermakna seperti itu! Harusnya ada sesuatu yang lain, sesuatu yang lain yang harus kamu katakan kepada seorang gadis di waktu semacam ini."

"M..Ma...Maa...Maaf Katsuie, kecerdasanku berkurang karena menjadi lebih bersemangat...! Su..Sungguh perasaan yang nyaman... Gousei itu yang telah mengabaikan semua ini adalah seorang idiot besar! Payudara SAIKOU!"

"Uhhhh! Aku sangat malu, terlalu malu, cepat dan akhiri ini!"

Tepat ketika mereka berdua telah memasuki sebuah keadaan dimana mereka tidak tahu apa yang terjadi di sekitar mereka...

*Kacha*

Pintu tiba-tiba terbuka, pakaian jubah putih yang sama seperti Katsuie Nobuna perlahan-lahan memasuki ruangan, satu langkah pada satu waktu.

"...Hi..Hime-sama?"

"Eh!? Nobuna?"

...

...

...

Pada waktu yang singkat ini, Yoshiharu mengalami ketenangan yang tampaknya hampir seperti itu dari permukaan bulan.

Seolah-olah mengenakan topeng noh, Nobuna yang tanpa ekspresi berdiri di sana untuk jangka waktu yang panjang, dan akhirnya membuka mulutnya untuk berbicara.

"... Hoo... Jadi seperti ini, dibandingkan dengan berciuman dengan aku, payudara besar Katsuie adalah lebih baik. Aku bilang. Jadi seperti ini, dibandingkan dengan bibirku, kau suka payudara Riku yang dipenuhi dengan lemak. Kau dari kerajaan monyet masa depan telah mengatakan sebelumnya, di negara monyet masa depan, payudara besar seperti Riku adalah sangat, sangat populer, aku paham aku paham... Huh... Meskipun aku punya segala macam khayalan untuk apa yang akan terjadi malam ini, tapi, situasi seperti ini, aku benar-benar tidak memikirkan itu... Saru benar-benar melupakan janji dengan aku dan berlari pada Riku untuk memiliki pertemuan, dan memiliki wajah yang cabul ketika menggosok payudara Riku..."

"Um... Nobuna?"

"Tidak.. Ini tidak seperti ini, Hime-sama! Ini jelas bukan pertemuan, itu hanya janji yang dibuat di Kanegasaki... Uhh... uhhhhh....!"

Oda Nobuna vol 4 pic 8.jpg

"Diam! Riku! Well done, beraninya kau memberi makan monyet yang aku[3] pelihara."

"Uhh..Uhhhh, Hime-sama benar-benar marah...! Aku, yang tidak bisa menikah lagi setelah dipermainkan oleh Saru, aku bahkan kehilangan cinta Hime-sama~! Aku..Aku sudah menjadi barang bekas...!"

Uwahhhh, Katsuie menenggelamkan wajahnya ke tatami dan mulai menangis.

"...Ehhh... Riku menangis begitu sedih... Ohh... Dan aku berpikir bahwa ada sesuatu yang aneh, aku mengerti. Saru dengan paksa mendorong dirinya pada Riku yang membenci dia, dan mengabaikan pertahanan Riku, dia menggosok payudara Riku. Semua kesalahan terletak dengan Saru, seperti yang diduga, ini adalah apa yang terjadi..."

"Ehhh!? Ini tidak seperti ini! Aku..Aku di sini karena hadiahmu... Ok, kamu jangan menangis juga, ayo dan jelaskan semuanya pada Nobuna, Katsuie!"

"Tidak ada kata-kata lagi dari kamu!"

*Klang*


Membuat orang berpikir darimana dia menarik itu keluar, tiba-tiba tangan Nobuna memegang pedang terkenal, "Heshikiri Hasebe", dan menebas pada leher Yoshiharu bahkan tanpa berpikir.

Pada saat yang tepat, Yoshiharu berguling ke samping dan menghindarinya.

"Uwahh!? Tunggu, itu benar-benar keluar untuk hidupku! Jika aku lebih lambat setengah detik, kepalaku akan terpotong oleh kamu!"

"TAK ADA AMPUN UNTUK PENJAHAT YANG MENYERANG GADIS SEPERTI KAMU! Ahhhh, aku, yang memiliki semua jenis khayalan sendiri dan merasa terganggu oleh itu seperti seorang idiot!"

"Eh? Khayalan? Apa itu?"

"DIAM! AKU TIDAK AKAN MEMAAFKAN KAMU HARI INI, KAU ERO-SARU! PERGI KE NERAKA~!"

"Ka..Ka...Ka..Katsuie, aku mohon, jelaskan pada dia!"

"Uwahhhh... Hime-sama... Hime-sama begitu marah karena Saru menyentuh payudaraku, aku belum pernah melihat Hime-sama begitu marah sebelumnya, seperti yang diduga, seperti yang diduga Hime-sama suka Saru, dan setelah menemukan Saru yang sembrono, dia menyukainya sampai titik membunuh dia! HIME-SAMA!"

Yoshiharu berlari dengan sekuat tenaga.

Keluar dari kuil Honou, dan bergegas menuruni jalan tanah diterangi oleh cahaya bulan.

"Oi, aku bilang tunggu! Kau iblis Saru yang menyelinap ke manusia! Kenapa kau lari!? Cepat dan tunjukkan lehermu padaku untuk memotongnya!"

"Kau, tenang dan dengarkan penjelasanku!"


"TIDAK MENDENGARKAN TIDAK MENDENGARKAN TIDAK MENDENGARKAN TIDAK MENDENGARKAN! PASTI TIDAK MENDENGARKAN! KAMU TAHU PERASAAN MACAM APA YANG A..A..A..AK..AK..AK..AKU MILIKI KETIKA MENUNGGU KAMU UNTUK DATANG? TAPI, TAPI, KENAPA KAMU LARI PADA MENGGOSOK PAYUDARA BESAR RIKU SUNGGUH TAK TAHU MALU!?"

"Eh? Tunggu? Apa yang baru saja kamu katakan?"

"B.U.K.A.N.A.P.A.A.P.A! Lagipula, pergi saja ke neraka!"

Hoo...

*Slash*

Uwahhh, hanya sedikit lagi dan aku mati.

Dia serius kali ini.

Nobuna masuk ke modus raja Iblis!?

Jika aku tertangkap, aku pasti akan dibunuh!

Yoshiharu berlari di jalan-jalan malam sambil berteriak.

"SIALAN... KENAPA MASALAHNYA MENJADI SEPERTI INI!? SIALAN!"

"TUNGGU! KAU BAJINGAN SEMBRONO!

Pada malam itu, orang-orang di Kyoto menyebarkan sebuah rumor mengerihkan, "sang raja iblis keenam yang hampir membakar Gunung Hiei mengayunkan pedangnya dengan liar untuk menghalau monyet iblis yang muncul di kota saat ini.". Bahkan ketika Yoshiharu berteriak, "SELAMATKAN AKU!" dan mengetuk pintu-pintu, tidak ada yang akan terbuka untuknya.


Catatan Penerjemah[edit]

  1. Yoshimoto merujuk dirinya sebagai, digunakan untuk menunjuk dirinya sendiri pada status yang lebih tinggi.
  2. Chin digunakan oleh kaisar Cina untuk menyebut diri mereka sendiri. Fanatik drama Cina akan tahu ini sebagai Zhen.
  3. Nobuna menggunakan kata, Atashi disini, digunakan umumnya untuk perempuan untuk menyebut diri mereka sendiri.

Bab 5 - Furinkazan's Flag[edit]

Bagian 1[edit]

Omi Selatan, musim dingin Danau Biwa.

Setelah penandatanganan perjanjian damai, tanpa istirahat, Nobuna memimpin pasukan ke Omi Selatan. Tapi yang dia temukan adalah klan Rokoku bersembunyi di Kouga. Juga tak terduga, dia menemukan seseorang di sana.

"Hohoho, Nobuna-dono, tidak perlu khawatir lagi."

Itu adalah Saitou Dousan.

Dousan yang mendampingi Nobuna ke Kyo dipaksa kembali ke Mino oleh nenek-nenek yang mengejarnya untuk utang-utangnya. Setelah itu, dia menerima kabar dari Takeda Shingen yang berencana untuk menuju ke Kyo juga, dan telah memperketat keamanannya. Bahkan setelah mendengar tentang Nobuna yang dibunuh di Bukit Kirara selama "Retreat at Kanegasaki" oleh tentara sekutu Asai Asakura, dia bertahan dan tinggal di Gifu sambil mengamati situasi.

Alasan terbesar mengapa Dousan berusaha keras untuk bertahan melalui itu, adalah karena jika dia mencoba untuk menyelamatkan Nobuna, kastil Gifu akan terbuka pada serangan Kai Takeda Shingen.

Dan membuat Dousan memutuskan untuk menuju ke Omi Selatan di bawah situasi seperti ini adalah karena menerima laporan dari "Nobuna kembali" dan "pasukan sekutu Asai Asakura mundur dari Gunung Hiei."

Jika Nobuna-dono masih hidup, Takeda Shingen tidak akan mungkin bergerak begitu sederhana.

"Bahaya di Kyoto adalah karena klan Rokoku dari Omi Selatan memiliki kendali atas sisi selatan Danau Biwa. Jadi, jika aku mengalahkan klan Rokoku pada saat yang sama pasukan sekutu Asai Asakura mundur, Kyoto dan Mino akan sekali lagi terhubung dan bahaya akan hilang."

Tanpa ragu-ragu, Dousan memimpin pasukannya dan menyerang klan Rokoku. Menggunakan strategi menakutkan sebagai "Viper", dia mengalahkan klan Rokoku.

Satu-satunya hal yang akal Dousan itu tidak menduga adalah Asai Hisamasa mundur kembali ke istana Odani melewati mereka. Dan pada pertemuan dia dan klan Rokoku bertarung satu sama lain, Hisamasa mengatakan, "Meskipun klan Rokoku adalah, musuh klan Asai kami, tapi sekarang, kita harus saling membantu." dan memulai serangan terhadap Dousan.

Meskipun jumlah yang Dousan miliki itu yang sangat menguntungkan, namun karena strategi licik "Viper", dia memecahkan formasi tentara Asai dan musuh yang bingung runtuh. Asai Hisamasa hanya bisa memimpin sisa pasukannya pergi dan melarikan diri ke istana Odani.

Melihat bahwa tentara Asai telah benar-benar dikalahkan, klan Rokoku tersebar tanpa ragu-ragu dan bersembunyi di Kouga. Dousan yang menang dalam "Battle of Yasu River" ini memperoleh wilayah Omi Selatan.

Klan Oda yang telah diisolasi di Kyoto sekali lagi bertemu kembali dengan basis mereka di Mino karena serangan pendahuluan Dousan.

Nobuna yang akhirnya bertemu Dousan, memberikan komando pasukan pada Niwa Nagahide dan memberi perintah bagi pasukan untuk beristirahat selama setengah hari.

Dan pada saat ini.

Nobuna di tenda di puncak Gunung Azuchi dari sisi timur Danau Biwa dan mereka bertiga menatap danau yang luas sambil menghargai pemandangan dan makan malam. Dua lainnya adalah...

"Nobuna-dono, aku minta maaf karena tidak bisa banyak membantu selama krisis dari klan Oda. Ini adalah kesalahanku untuk dipaksa untuk lari kembali ke Mino oleh nenek-nenek itu."

Saitou Dousan berkata sambil menyipitkan matanya.

"Hoho, katakan kebenarannya. Itu karena kau takut untuk bertemu dengan aku lagi, Viper-dono."

Sambil tersenyum, Matsunaga Hisahide mengulurkan teh dan makanan ringan pada Dousan.

Dousan berkeringat deras saat tubuhnya mulai menggigil.

"Menurut kepribadianmu, apa teh dan makanan ringan itu berracun?"

"Jangan khawatir, Yoshiharu-dono telah memperingatkan saya."

"Oh..."

"Kau tidak bisa melakukan apapun pada pria itu juga, seperti yang diharapkan dari dirinya." Dousan memuji.

"Meskipun dia seorang yang aneh, tapi perasaannya untuk Nobuna-sama memalukan bahkan aku."

"Cintamu itu adalah dari seorang ibu yang buruk, aku pikir." Dousan tertawa.

"Ara, aku tidak ingin mendengar itu darimu. Aku tidak melakukan sesuatu yang akan membuat tuanku membuang aku. Aku seorang wanita yang penuh cinta dan kesetiaan."

"Bukankah aku mengatakan bahwa tidak ada yang bisa aku lakukan di situasi itu?"

"Penandatanganan kontrak untuk memberikan Mino pada Nobuna-sama namun menjadi keadaan seperti itu, benar-benar tidak ada orang yang akan percaya padamu."

Saitou Dousan dan Matsunaga Hisahide.

Keduanya, meskipun mereka tertawa sambil tersenyum satu sama lain, namun mereka sebenarnya mampu menghabisi satu sama lain kapanpun yang mereka inginkan.

"Viper dan Scorpion sebenarnya kenalan lama. Aku tidak tahu apa-apa tentang itu. Hanya seberapa banyak kakek ini meminjam dari kamu, Danjo?"

Seperti seorang anak perempuan duduk di antara mereka berdua, Nobuna tersenyum.

Dousan dan Hisahide menghindari tatapan satu sama lain dan tersenyum pahit.

Oda Nobuna vol 4 pic 7.jpg

Keduanya bukan hanya semacam hubungan dari seorang kreditor dan seorang debtor.

Keduanya jatuh cinta satu sama lain. Pasangan yang hampir menjadi suami dan istri dalam proses menaklukkan dunia bersama-sama. Tapi pada akhirnya, karena ambisi mereka masing-masing, hubungan mereka menderita dan setelah argumen kekerasan, mereka terpisah.

Dousan berpikir bahwa untuk menaklukkan dunia, yang pertama harus mengklaim Mino.

Tapi Hisahide terpaku dengan balas dendam pada para bangsawan jahat dari Kyoto, dan ingin Kyoto sebagai tujuan pertama. Dousan menolak, "Berusaha keras untuk mempertahankan Kyoto sebagai basis adalah tidak bijaksana. Mempersiapkan tentara dan membuka perdagangan di Mino dan menunggu sampai waktunya sudah matang. kemudian menuju ke Kyo dan menaklukkan dunia." dan berpikir bahwa pola pikir Hisahide itu belum matang.

Tapi apa yang benar-benar menyakiti Hisahide adalah kata-kata Dousan yang tidak disengaja, "mimpimu hanya dendam pribadi. Kamu telah dibutakan oleh perasaanmu dan sekarang tidak dapat melihat situasi dengan jelas. Ini bukanlah apa yang harus dimiliki oleh orang bertujuan untuk dunia."

Mereka berdua berpikir bahwa jalan hidup mereka tidak akan pernah bertemu lagi.

Pada saat ini, karena seorang gadis bernama Nobuna, mereka secara ajaib bertemu sekali lagi.

"Haha, karena sudah begitu lama, aku sudah lupa berapa banyak yang dia pinjam dari aku, huh?"

"Bunganya cukup menakutkan, itu tidak mungkin lagi bahkan untuk memperkirakannya."

"Jangan bilang, kamu tidak pernah berpikir kita akan sekali lagi bertemu seperti ini dan menjadi kawan?"

"Ya, nasib orang benar-benar misterius."

Dousan memberikan perasaan seperti itu pada Hisahide dengan tatapan.

Dendam dari masa lalu. Biarkan saja berakhir.

Keduanya telah menyerah pada hak-hak mereka sendiri untuk kebahagiaan bagi ambisi mereka sendiri.

Pada akhirnya, mereka tidak bisa menikah dalam kehidupan ini.

Tapi sekarang, mereka memiliki seorang putri yang sama.

Seseorang yang mampu mewarisi ambisi mereka untuk menaklukkan dunia dan memperluas mimpi mereka. Itu adalah putri mereka, yang mereka banggakan.

Sebuah harta yang tak tergantikan.

Hisahide juga mengirim perasaannya pada Dousan menggunakan cara yang bisa mereka pahami.

Tidak takut aku yang berasal dari negara lain. Mengagumi aku seperti seorang ibu yang sebenarnya. Nobuna hanya begitu manis yang aku tidak bisa menahannya.

"Lihatlah, matahari perlahan-lahan terbenam di arah Gunung Hiei."

"Begitu indah..." Dengan mata berkilauan, Nobuna menunjuk ke barat dan berkata.

Dibawah pantulan dari Danau Biwa di musim dingin, matahari terbenam tampaknya mengatur langit terbakar.

Burung-burung mengambang di permukaan danau.

Dousan dan Hisahide, hati mereka kini terhubungkan bersama dengan Nobuna.

"Jika waktu damai semacam ini bisa terus selamanya, seberapa bagus itu..."

"Di sisi lain dari Danau Biwa, saudara ku dan Asai Nagamasa terjebak di Chikubu Island."

"Jangan khawatir, Nobuna-sama."

"Uhhh, ninja Goemon itu pasti akan membawa mereka berdua kembali dengan aman, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Setelah mereka berdua kembali ke sisimu, kita dapat sekali lagi memulai pertempuran untuk menaklukkan dunia."

"Ngomong-ngomong, Nobuna-dono, aku mendengar Hisahide telah mempersiapkan banyak obat yang kuat untuk membiarkan kamu tetap dalam keadaan kabur untuk waktu yang lama. Harap lebih berhati-hati dengan obat yang wanita ini siapkan."

"Uhh, itu sebabnya aku bilang aku sudah diomeli oleh Yoshiharu. Aku akan lebih berhati-hati lain kali."

"Hisahide juga. Ini tidak baik untuk menyayangi secara berlebihan pada seorang anak sambil berkata begitu manis, begitu manis. Miyoshi Nagayoshi merusak kesehatannya karena minum obatmu untuk jangka waktu yang lama, kan? Sudah saatnya kamu tumbuh."

"Apa yang harus aku lakukan? Aku, mungkin tidak pernah tumbuh dalam waktu hidup ini. Lihat, aku tidak punya suami bahkan sekarang, jadi~"

"Uhh, nada meratap seperti itu, jangan menatapku seperti itu."

Melihat burung-burung menghilang di cakrawala, Nobuna tertawa ringan.

"Keindahan tersebut, itu hampir seperti didalam mimpiku."

Tanpa sadar, dia menyanyikan lagu yang dia sukai.

""Hidup manusia dari 20 tahun, dibandingkan dengan usia dari dunia, itu seperti mimpi sekilas. Mereka yang lahir di dunia ini, tidak akan terhindar dari kematian. Tapi aku tidak berpikir begitu. Hidup itu singkat. Akhir akan datang tidak peduli apa. Mungkin, dunia itu sendiri tidak lain hanyalah mimpi, tapi, bukankah mimpi yang aku lihat setelah meminum obat Danjo mimpi juga? Tidak peduli dunia yang mana, itu semua hanyalah mimpi.""

Tapi ketika Dousan ingin mengatakan sesuatu, Nobuna tertawa dan melanjutkan.

"Tapi, aku suka mimpi dari dunia ini, sangat suka! Karena, ada kawan-kawan yang mengejar mimpi yang sama seperti aku! Tidak peduli jenis mimpi indah apa itu, hanya dengan diriku sendiri, itu terlalu kesepian. Aku, tidak peduli jenis mimpi yang tidak sempurna seperti apa, bahkan jika aku di dunia yang tidak akan berubah menjadi sesuatu yang aku harapkan, bahkan jika itu si bejat Saru yang agak sembrono, atau seorang iblis bodoh. Bagiku, aku masih mencintai ini dunia yang bisa bersama-sama dengan semua orang!"

Dousan juga. Hisahide juga.

Menggunakan tindakan mereka dalam mengganti kata-kata, mereka dengan lembut membelai kepala Nobuna.

Dousan berdoa dengan tulus, berharap bahwa waktu damai ini bisa terus seperti ini selamanya.

"Senpai, mari kita menemani Nobuna-sama dan makan takoyaki. Aku juga bisa bertemu tuanku yang lama Dousan-sama."

"Lihatlah suasana ini sedikit, Juubei-chan. Ini bukan saatnya bagi kita untuk mengganggu."

"Uhh, kamu ada benarnya. Pokoknya Senpai, 50 arquebus yang aku pinjamkan padamu di Kanegasaki, sudah saatnya kamu mengembalikan itu."

"Maafkan aku, arquebus tersebut, ada hanya setengah yang tersisa."

"Bunganya sangat tinggi. Jika kamu tidak mengembalikannya secepat mungkin, uang yang kamu butuhkan untuk mengembalikan akan menjadi lebih tinggi dan lebih tinggi."

Di kaki Gunung Azuchi.

Yoshiharu dan Mitsuhide yang melindungi Nobuna. Mereka bertengkar seperti biasanya.

"Tapi, Juubei-chan, kamu adalah yang pertama untuk menjadi tuan dari sebuah kastil. Sialan, aku pikir aku akan menjadi yang pertama. Sialan!"

"Hoho, Sagara-senpai tidak bisa dibandingkan dengan si jenius Mitsuhide ini. Bukankah ini normal untuk Nobuna-sama yang adil?"

"Hadiah untuk memimpin pasukan belakang dari Kanegasaki hanya kesemek, dan janji ciuman segera diabaikan. Sebaliknya, mengapa Juubei-chan diberikan tanah Sakamoto di Omi senilai 50000 Dan. Aku tidak bisa menerima itu, bukankah kamu pikir itu tidak dapat diterima? Dan, kesemek itu busuk satu! Jangan bilang, itu adalah hukuman karena menyentuh payudara Katsuie!?"

"Itu cukup untuk memberikan Saru kesemek, Nobuna-sama mengatakan begitu dengan sangat marah, Senpai."

"Ahhh... Katsuie berkata setelah itu, "Meskipun aku setuju untuk membiarkan kamu menyentuh mereka, aku tidak mengatakan kamu bisa menggosok mereka!" Dan sekarang menargetkan hidupku... Apa ini..."

"Itu hanya lelucon. Dan, bahkan jika hidup Senpai terancam, Juubei Mitsuhide sang swordswoman jenius, terhormat dan cantik ini akan melindungi Saru-senpai seluruh hidup ini di sisi kamu, sehingga tidak perlu khawatir!"

Mitsuhide tersenyum sambil memegang tangan Yoshiharu.

Yoshiharu berpikir, "Sekali lagi, tampaknya ada rencana tersembunyi atau sesuatu? Tapi... sebuah senyum yang jujur ini, seperti yang diharapkan, dia seorang kouhai manis." sebagai tatapannya bertemu miliknya.

Pada saat ini, Mitsuhide memikirkan apa yang terjadi ketika dia tinggal di kuil Honnou dan dipanggil tiba-tiba oleh Nobuna.

Bagian 2[edit]

"Pada saat itu, Nobuna-sama..."

Meminta pengikut lainnya untuk pergi karena diskusi rahasia dengan Mitsuhide diadakan.

"Untuk mengontrol Gunung Hiei, aku berharap untuk Juubei untuk mengontrol sisi timur Danau Biwa, daerah Sakamoto. daerah Sakamoto itu menghubungkan Gunung Hiei dan pintu gerbang Kyoto titik strategis yang menarik. Aku tidak ingin menyerahkan tempat itu pada Asai Asakura. Juubei, bangun sebuah kastil di sana seperti yang kamu inginkan."

"Roger. Maka, aku akan mengawasi pekerjaan pembangunan Sakamoto segera, dan menjaga terhadap tentara sekutu Asai Asakura."

Mitsuhide yang berbakat berkata, "Kalau begitu, mari kita mulai dengan desain." dan dengan demikian diteliti dengan Nobuna pada rincian benteng.

Nobuna mengatakan, "Adapun untuk kastil, aku ingin kamu untuk melakukan hal ini." dan mengatakan beberapa ide di dalam pikirannya.

Era benteng gunung sudah berakhir.

Untuk beradaptasi dengan era Tanegashima, benteng masa depan lebih cocok untuk dibangun di tanah datar.

Sebuah benteng gunung, karena itu adalah target yang jelas, skuad arquebus dapat dengan cepat menghancurkan dinding dibawah tembakan terkonsentrasi, dan basis akan kalah.

Yang paling penting bahwa benteng dibutuhkan di era arquebus ini...

Ini "air".

Jika kita menggali parit yang lebar di samping benteng dan memasukan air, itu secara efektif akan mempertahankan terhadap serangan musuh.

Dan untuk menggunakan "air" secara efektif, dibandingkan dengan pegunungan, kastil dibangun di dekat danau atau sungai adalah lebih cocok. Ini disebut "sebuah kastil di dataran", atau untuk lebih akurat, "benteng air".

"Jika kita membangun kastil di Sakamoto, pilihan terbaik adalah untuk menghadap belakang ke Danau Biwa, dan menggali parit di depannya untuk membentuk "benteng air". Sebuah basis di atas air seperti kastil Sakamoto akan sangat menurunkan waktu bepergian dari Nobuna-sama jika kita menghubungkan Danau Biwa dengannya. Dengan ini, keadaan darurat seperti kuil Kiyomizu akan ditangani dengan cepat juga."

Dan meskipun ini tidak ada hubungannya dengan pertempuran, Hisahide-dono telah membangun kastil aneh 4-lantai di Tamonyamajo di Yamato. Di Jepang, itu adalah sebuah istana yang indah yang disebut "Bersinar dengan kecerahan". Aku, Mitsuhide yang telah mendengar tentang ini juga, telah mengunjungi Yamato dan telah melakukan penelitian intensif pada metode bangunan kastil itu. Aku juga berencana untuk membangun itu di Sakamoto. Sebuah kastil yang membuat orang merasa bahwa era yang kacau ini akan berakhir dan perdamaian akan segera datang!

"Ap..Apa pendapat Anda tentang hal itu, Nobuna-sama?"

"Juubei, ide itu sangat menakjubkan, meskipun agak buruk untuk menggunakan kreativitas Danjo, tapi kamu benar-benar seorang jenius yang luar biasa."

"Sama sekali tidak, sama sekali tidak. Aku sedikit tersanjung dikatakan seperti itu."

Ahhh, aku dipuji lagi oleh Nobuna-sama, bakatku begitu menakutkan.

"Mari kita lakukan seperti yang kamu katakan, tetapi, kastil Sakamoto tidak membutuhkan tuan sementara."

"Hmmm, apa artinya?"

"Aku akan memberimu kastil Sakamoto. Kamu akan menjadi tuan sejati dari itu, dan tanah bernilai 50000 Dan!"

"Ak..Aku menjadi daimyo dari sebuah provinsi!? Tapi, aku, waktu Mitsuhide di klan Oda sangat pendek! Da..Dan jika kita berpikir tentang kontribusi, Sagara-senpai yang memimpin pasukan belakang di Kanegasaki harusnya menjadi tuan!"

"Apapun baik-baik saja untuk Saru. Dia hanya seorang idiot yang menjadi bersemangat dari menggosok payudara Riku."

"Y..Ya. Tapi meskipun aku, Mitsuhide pintar dan cerdas, memiliki garis keturunan terhormat dan merupakan bishoujo langka hal semacam sebanyak akal sehat sebagai matahari terbit dari timur dan terbenam di barat, tapi aku tidak seaktif Sagara-senpai."

"Juubei, bukankah kamu menyelamatkan Saru dengan tidak peduli untuk keselamatan kamu sendiri? Jika Juubei telah menyerah ketika kamu melihat Saru yang meledak berkeping-keping di Misaka dulu, maka Saru pasti akan mati."

"Meskipun begitu, tapi umm, itu hanya karena aku tidak menyadari suasana dan kepribadianku yang tidak menyerah pada hal-hal yang aku mulai bukan sesuatu yang bualan."

Tiba-tiba Nobuna-sama dengan erat menggenggam tanganku, dan, air mata besar mulai turun dari matanya.

"Terima kasih banyak, benar-benar, terima kasih banyak!"

Itu Nobuna-sama yang belum pernah menundukkan kepalanya pada pengikutnya hingga menangis, menangis karena sukacita ini. Dada Mitsuhide merasakan aliran kehangatan.

Jika itu untuk tuan ini, Juubei Mitsuhide bersedia memberikan segalanya untuk dia. Dia sungguh-sungguh berpikir begitu.

Hanya saja, hatinya tampaknya bergemuruh dengan perasaan yang tidak menyenangkan.

"Terima kasih, terima kasih." Melihat Nobuna-sama dengan wajah penuh air mata, tubuhnya tampaknya disakiti seperti ditusuk dengan jarum.

Mengapa ini begitu, bahkan aku Mitsuhide yang pintar dan cerdas tidak bisa mengerti.

"Mulai sekarang, aku mengandalkan kamu untuk Saru juga. Orang itu akan berjalan ke tempat-tempat berbahaya saat bergumam sendiri jika kita tidak memperhatikan dia dengan benar. Dia begitu lemah namun dia memiliki semacam keberanian yang aneh, tetapi jika Juubei melindungi dia di sisinya, aku bisa sedikit tenang."

Ehhh!? untuk Nobuna-sama, Sagara-senpai adalah seorang pengikut, tidak, seorang anggota keluarga. Eksistensi yang penting, ini tanpa diragukan lagi adalah kebenaran.

Tapi, jangan bilang, dia berencana untuk membiarkan aku, Mitsuhide dan Sagara-senpai, ummm, menikah!?!?!?

It..Itu terlalu mengganggu... Umm, Sagara-senpai itu seperti seorang anak yang dimanjakan oleh ibunya, meskipun itu manis, tapi jika aku harus memilih antara menyukai atau tidak menyukai, u...uh.. umm.... Aku tidak suka dia tapi menyukai dia atau sesuatu, itu masih bisa diperdebatkan tetapi, untuk senpai yang terpaksa meninggalkan ibunya, aku pikir seseorang yang mencintai dia dan mengurus dirinya adalah diperlukan. Setelah aku ingat apa yang terjadi di dalam gua itu, tubuhku entah bagaimana mulai terasa panas, me..meskipun itu untuk menyelamatkannya, ta..tapi aku telah melakukan kontak tubuh dengan senpai... Mi...Mitsuhide sudah milik senpai!?

Semua dalam semua, meskipun Juubei Mitsuhide sangat malu bahwa dia merasa dia bisa mati, tapi, karena itu perintah Nobuna-sama, aku hanya bisa menikahi senpai.

"Roger, karena ini adalah perintah Nobuna-sama, maka Anda dapat meninggalkan masalah Sagara-senpai padaku!"

"Terima kasih, aku tidak akan pernah melupakan utang ini dari Juubei menyelamatkan Saru. Aku akan berhutang budi kepada kamu sampai akhir hidupku."

Sakamoto dari Omi adalah hadiah untuk menyelamatkan Sagara-senpai... Jika itu terjadi, aku akan menerimanya kemudian.

Tentu saja, apa yang dikatakan di sini, Nobuna-sama melarang siapapun untuk membicarakan hal ini dengan Saru.

"Semua dalam semua, aku, Juubei Mitsuhide dari sekarang, akan mengurus senpai. Meskipun sulit untuk menganggap mereka sebagai orang yang sama, tetapi senpai yang sepanjang hari yang bertindak arogan sebenarnya adalah seorang anak yang suka meringkuk pada ibunya, dan satu-satunya yang tahu fakta memalukan dari dia ini hanya aku Mitsuhide. Hohoho."


"Ngomong-ngomong, kenapa kamu tersenyum sendiri dengan senang, Juubei-chan? Apa yang terjadi?"

"Ta..Tapi, seorang gadis yang dipaksa menikah bukanlah sesuatu untuk membiasakan diri. Dan aku sibuk sebentar lagi dengan rencana desain untuk kastil Sakamoto. Tapi, jika aku menyelesaikan masing-masing satu per satu, menyelenggarakan sebuah pernikahan hanya masalah waktu. Tentu saja aku tidak senang tentang itu sama sekali, tapi karena itu perintah tuanku, jadi aku hanya bisa melakukan itu~"

"Aku benar-benar tidak tahu apa yang kamu katakan, tetapi jika kamu menjadi aneh seperti ini setelah menjadi daimyo, bukankah itu buruk?"

"Tidak sama sekali tidak sama sekali, karena kastil Sakamoto ini suatu hari akan menjadi milik Sagara-senpai juga. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan."

"Huh? Apa maksudnya?"

"Kau keterlaluan. Untuk meminta pengantin untuk mengatakan hal-hal seperti ini sebelum menikah, Ahnnn~."

"Apakah ada motif aneh? Ini pasti sebuah cara baru untuk menipu aku."

Waktu itu di hari itu, Mitsuhide membuat kesalahpahaman cukup besar, dan alasan kesalahpahaman ini adalah karena perasaan ringan Mitsuhide tentang cinta pertamanya. Tapi Yoshiharu tidak menyadarinya sama sekali.

Bagian 3[edit]

"Oichi, jadilah kuat, seseorang pasti akan datang menyelamatkan kita."

"Hmmm, Kanjuurou juga. Apakah kondisi tubuhmu masih baik-baik saja?"

"Tidak perlu khawatir. Jangan menilai aku dengan penampilanku. Aku memiliki keyakinan pada kekuatan tubuhku, hahaha!"

"Tapi, suaramu tidak tampak terlalu energik."

Lokasinya adalah pulau terpencil Danau Biwa, Pulau Chikubu.

Pada sel-sel penjara pulau ini, Hisamasa telah memenjarakan "Oichi" saat ini Asai Nagamasa, dan "Oichi" sebelumnya Tsuda Kanjuurou.

Penjara tersebut yang memenjarakan kecantikan cross-dressing Nagamasa sebuah ruangan besar. Dengan 3 makanan besar setiap hari, perlakuannya adalah kualitas tertinggi jadi masih baik-baik saja. Hal ini dapat dilihat dari bahwa ayahnya hanya mengurung dia di sini karena keberatan dari Nagamasa yang tak henti-hentinya untuk menghianati Nobuna.

Tetapi di sisi lain dari terowongan, penjara yang memenjara Nobusumi adalah sel batu kecil dan basah. Setiap hari, para penjaga hanya akan memberi Nobusumi beberapa bubur berair. Langit-langit sel batu sangat rendah dan dia bahkan tidak bisa berdiri tegak.

Jika hal ini berlangsung, Nobusumi akan menjadi lebih lemah dan lebih lemah dan akhirnya mati di sini.

Nagamasa telah berulang kali memohon pada penjaga mengatakan, "Setidaknya tempatkan aku di penjara yang sama dengan Kanjuurou.", Tapi para penjaga selalu berkata, "tuan telah memerintahkan kami untuk tidak membiarkan Anda berdua berdekatan satu sama lain." dan menolak sambil menggeleng-gelengkan kepala mereka.

Penangkapan Nobusumi dan mengetahui bahwa dia sebenarnya seorang pria. Dia meraung, "Bajingan Oda Nobuna itu, beraninya kau memperlakukan aku seperti orang bodoh!?" dan berencana untuk membunuh Nobusumi untuk melampiaskan kemarahan.

Tapi, setelah mempertimbangkan bahwa Nobusumi memiliki nilai dari seorang sandera, akhirnya dia membuang keduanya ke pulau Chikubu.

Tentu saja, penjaranya tidak bersama-sama.

Jadi, Nagamasa dan Nobusumi bahkan tidak bisa menyentuh satu sama lain dengan jari-jari mereka.

Di penjara yang gelap, mereka bahkan tidak dapat saling melihat dengan jelas.

Yang menghubungkan mereka berdua, hanya suara lemah.

Pasangan itu datang ke era Sengoku ini dan meskipun mereka lahir dari klan yang berbeda, namun, ketika sedang dipenjara, mereka tidak bisa bertahan dari fakta tidak melihat satu sama lain dan menyentuh satu sama lain.

Mungkin para penjaga sedang meratapi nasib pasangan indah dari Owari dan Omi ini, jadi, mereka tidak pernah mengganggu percakapan mereka sebelumnya.

Bahkan sekarang, mereka sedang menunggu dengan sabar di penjara bawah tanah ini.

"Ok Oichi, pertahankan dirimu. Meskipun aku mendengar penjaga mengatakan rumor tentang Aneue yang dibunuh, tapi bagaimana bisa Aneue dihabisi begitu mudah? Dia pasti akan datang dan menyelamatkan kita."

"Hmmm."

Nobusumi berbisik lagi.

"Saru-kun telah mengirim ninjanya ke Omi utara. Kita akan memiliki kesempatan untuk melarikan diri setiap saat."

"Kanjuurou, aku harus mengambil kembali posisi kepala dari ayah. Jika aku tidak pergi menyelamatkan Aneue, era yang kacau negara ini tidak akan pernah berakhir."

"Aku sudah membulatkan pikiranku, tapi itu sangat sulit bagimu."

"Ayah yang hampir tidak pernah meninggalkan Omi tidak tahu apa-apa. Ini bukan waktunya untuk saling membunuh di sebuah negara pulau kecil."

Mereka berdua menatap sinar matahari lemah yang datang dari lubang seolah-olah berdoa.

*Boom*

Entah bagaimana ada sebuah ledakan di pintu masuk!

"Ahh, itu ninja-kun!" Nobusumi berteriak gembira.

"Asai-shi, Tsuda-shi, sudah sangat lama. Aku, yang bahkan menakut-nakuti bayi menangis untuk diam ada di sini!"

"Memimpin rekan-rekan Lolicon dari klan Kawanami, Maeda, untuk tidak membiarkan kulit lembut milik Boss terluka, ada di sini juga!"

"Untuk melindungi bos, idola abadi kami, klan Kawanami muncul!"

"Kawan-kawan, selamatkan sang putri dan si kecil ini dari pulau Chikubu ini."

Bantuan akhirnya datang.

Dibebaskan dari penjara, Nobusumi dan Nagamasa erat berpelukan.

Masa depan tampaknya lebih terang tiba-tiba...!

"Tinggalkan kata-kata untuk nanti! Sekarang, kita harus kabur dari sini!"

"Ohh, itu benar, Ninja-kun."

"Aku akan bernegosiasi langsung dengan ayah sekarang."

"Asai-shi, sekarang kita harus kabur ke tempat yang aman! Negosiasi atau hal-hal seperti itu, silakan tinggalkan untuk nanti."

"Tidak, aku ingin pergi ke kastil Odani. Aku harus mengambil kembali posisi kepala!"

"Tidak, Asai Hisamasa tidak pada keadaan dia akan mendengarkan kamu! Dan, pria itu tidak di kastil Odani sekarang!"

"Apa? Apa maksudmu?"

"Ninja-kun, Oichi, cepat! Para prajurit kesini!"

Tentara Asai yang bergegas kesini untuk sementara diperlambat oleh tabir asap Goemon.

Setelah itu, Asai Nagamasa menunggang kuda yang dibawa Maeda, menarik Tsuda Nobusumi ke kuda dan memegang dia di depannya.

Alasan mengapa Goemon dan klan Kawanami telah menghabiskan begitu banyak waktu adalah karena persiapan rute pelarian yang sempurna.

Semua tentara musuh jatuh ke dalam perangkap yang klan Kawanami telah dipersiapkan sebelumnya.

"Ayo, ke perahu!"

"Kami berhutang kepada kamu, Ninja-kun!"

"Kanjuurou!"

Mereka berdua berpegangan tangan satu sama lain dan naik perahu.

"Sekarang, mari kita bergegas dan keluar."

Perahu di Danau Biwa bergerak dengan kecepatan tinggi.

Kawan-kawan Kawanami yang terampil dalam pertempuran air berkata, "Tempat ini dilarang untuk dilewati." dan membalik perahu para tentara.

"Hahahaha! Ini bukan gua di mana kamu memenjarakan manusia! Setelah di atas air, itu adalah dunia klan Kawanami kami!"

"Kami adalah pahlawan yang menciptakan legenda benteng Ichiya!"

"Sempurna, dengan ini, kita telah mendapatkan pujian Boss!"

Mendesah lega, Goemon mengatakan pada Nagamasa dan Nobusumi, "Hime-sama saat ini aman."

"Tentara Oda saat ini perhadapan(berhadapan) dengan tentara sekutu Asai Asakura di Gunung Hiei. Setelah kita menyelesaikan apa yang kita rakukan(lakukan) disini, kita akan pertemu(bertemu) dengan mereka segera. Cekarang(Sekarang), tidak jatu(satu) menitpun yang kita dapat dunda(tunda)."

Nobusumi dan Nagamasa yang telah kehilangan apa yang Goemon coba untuk katakan melirik refleksi bulan pada Danau Biwa sambil berbicara satu sama lain.

"Klan kita telah menghindari konfrontasi langsung! Dan keputusan istana telah memberi kita kesepakatan perdamaian sementara. Bukankah ini apa yang kita inginkan? Bagi kita, ini adalah kesempatan terbaik yang kita bisa memulihkan aliansi antara klan Asai dan Oda."

"Setelah meninggalkan Aneue, aku sudah menyerah pada impian menaklukkan dunia dengan dia. Tapi, siapa sangka bahwa aku bisa memiliki kesempatan untuk berjuang bersama-sama dengan dia untuk impiannya?"

"Pokoknya, dalam impian itu, ada aku juga, meskipun aku di kursi belakang, hahaha!"

"Kamu tidak berada di kursi belakang, bukankah kamu suamiku? Hanya tetap di sisiku dan mencoba yang terbaik."

"Hmmm."

"Meskipun itu adalah musim dingin, itu begitu panas di sini... Ahh, seperti yang diduga, cinta seharusnya menjadi sesuatu yang pria dan gadis cantik yang lembut harus miliki. Kami, yang penuh keringat tidak memiliki hubungan dengan itu..." Di pihak Goemon, kawan-kawan Kawanami sedang melihat mereka berdua dengan iri.

Tapi...

Takdir tiba-tiba membuat perubahan besar menjadi buruk.

Akhirnya mencapai tepi Danau Biwa, pada waktu ketika Nagamasa dan yang lainnya turun dari perahu,

Di jalan yang ada disamping tepian, di jalan gelap itu, pasukan klan Asai yang tampaknya dikalahkan itu kebetulan disaksikan oleh Nagamasa dan yang lainnya.

Tidak, itu sudah tidak bisa disebut tentara.

"Cepat dan lari!"

"Viper dari Mino, Viper dari Mino datang!"

"Dia bukan lawannya. Hisamasa-sama tidak bisa dibandingkan dengan Viper sama sekali."

"Cepat dan melarikan diri kembali ke kastil Odani!"

Mereka benar-benar hancur dan telah tertelan oleh rasa takut.

Tidak ada seorang prajuritpun yang tanpa cedera atau pendarahan, tapi apa yang membuat mereka paling takut adalah delusi mereka dari Saitou Dousan.

"Apa yang terjadi, Ninja-kun?"

"Aku takut bahwa dalam perjalanan mereka kembali ke kastil Odani, mereka pertemu(bertemu) dengan Dousan-sama yang memimpin tentara dan telah bikalahkan(dikalahkan)."

"Viper Mino harusnya tidak memiliki terlalu banyak kekuatan militer."

"Di satu sisi, komandan terampil dalam pertempuran. Pada sisi lain, orang yang lain adalah terkenal karena takut pertempuran. Perbedaan kemampuan pada komandan mereka terlalu besar."

"Sepertinya bahkan jika jumlah tersebut sangat berbeda, tidak ada masalah."

Dan,

Mereka melihat Asai Hisamasa yang benar-benar terluka menunggangi kuda bersama dengan para prajurit yang kalah.

Hisamasa meratap dalam penyesalan.

Untuk membiarkan anak sendiri memiliki kesempatan dalam memperoleh dunia, dia yang tidak terampil dalam pertempuran dan pengecut telah memetik keberanian dan berjuang.

Tapi, dengan hanya sedikit lebih, dia tak bisa membunuh Nobuna dan telah bertemu Dousan di jalan. Pasukannya benar-benar hancur dan nasib klan Asai tergantung di benang.

"Jika aku hanya punya sedikit bakat untuk mengobarkan perang... Bagaimana aku bisa melewatkan ini pada Nagamasa...?" Hisamasa tenggelam ke dalam kesedihan yang mendalam.

Nagamasa dan sisanya sedang melihat tentara yang dikalahkan dalam keadaan linglung dan ditemukan oleh 3 tetua klan Asai. Meskipun 3 dari mereka semua adalah jenderal yang berpengalaman, namun karena perbedaan besar dalam komandan kali ini dengan Dousan, mereka tidak bisa menampilkan kehebatan mereka dan tampaknya sangat terluka.

"Ohh, Anda... Nagamasa-sama!"

"Saruyashamaru-sama! Anda telah datang untuk ayah anda?"

"Jika kita tidak dipimpin oleh Nagamasa-sama di situasi seperti ini, kita mungkin bahkan tidak bisa lari!"

"Hisamasa-sama telah merencanakan untuk melakukan seppuku setelah mencapai kastil Odani! Saruyashamaru-sama, tolong tinggalkan dendam di pulau Chikubu dan memerintah kami lagi."

"Tolong selamatkan klan Asai!"

Nagamasa terdiam.

Saat ini di depan matanya, klan Asai perlahan-lahan bergerak menuju terlupakan.

Meskipun klan Oda tampaknya tidak melanjutkan pengejaran, Hisamasa sendiri telah memutuskan untuk melakukan seppuku. Dan tiga tetua di depannya juga telah memutuskan dengan diri mereka sendiri untuk mati dengan klan Asai.

Ayah Hisamasa, atau para tetua, mereka percaya pada aku, Saruyashamaru, bahwa aku harus berdiri di puncak dunia, itu sebabnya mereka mengkhianati klan Oda.

Meskipun aku merasa perbedaan dalam kemampuan dengan Oda Nobuna...

Tapi, untuk meninggalkan ayah dan para pengikut yang percaya padaku, hal semacam itu, aku tidak bisa melakukannya.

"Nagamasa-sama!"

"Aku mengerti, aku akan kembali untuk menjadi kepala klan Asai."

"Terima kasih banyak."

"Roger."

"Dengan ini, klan Asai memiliki harapan lagi!"

Pada saat ini, bintang prajurit Sengoku, Asai Nagamasa menjadi gelap.

Dan Nobusumi yang berada di sisinya menjadi terkejut,

"Oichi!? Dengan ini, bukankah kamu mengambil jalan bersilangan pedang dengan klan Oda?"

"Aku tidak bisa melakukan apa-apa sementara ayah dan para pengikut hancur, aku minta maaf, Kanjuurou."

Asai Nagamasa naik ke kuda putih yang tentara dibawa dan menuju ke kastil Odani.

"Pada akhirnya, namaku adalah kepala klan Asai, Asai Nagamasa. Oichi, hanya mimpi yang akan hancur pada akhirnya... Selamat tinggal, Kanjuurou."

Nobusumi ingin mengejar.

"Tunggu, Oichi! Kamu bukan lagi Saruyashamaru! Kamu istriku, Oichi kan!? Jika kamu mengkhianati Aneue, kita akan saling berhadapan sebagai musuh!"

Tapi, Nobusumi tidak bisa mengejar ketinggalan.

Para prajurit yang panik membentuk gelombang yang memblokir jalan.

Nagamasa tidak bisa menjawab teriakan Nobusumi, karena dia memutuskan untuk tidak berbalik sambil menggigit bibirnya sampai berdarah.

"BAGAIMANA BISA SEPERTI INI, IDIOT, CEPAT DAN KEMBALI, OICHI! OICHI!"

Melihat Nobusumi yang roboh ke tanah, Maeda dan klan Kawanami tidak punya kata-kata untuk menghibur.

Hanya Goemon yang mengatakan kalimat panjang yang dia tidak terbiasa untuk dengan ekspresi menyakitkan.

"Manusia, tidak bisa selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan. Ketika dia memilih antara Asai Nagamasa dan Oichi, tbhe bne whbo is bost sab sbould be tbhe bhooser. Thbat Berson, ber heart is most bikely bead.[1] (Orang yang paling sedih pastinya si pemilih tersebut. orang itu, hatinya kemungkinan besar mati.)"

Seperti kasihan...

Bagian 4[edit]

Di sisi timur adalah, provinsi Kai.

Pada benteng gunung ini, sebuah kastil besar yang cocok untuk seorang daimyo Sengoku tidak ada.

Tsutsujigasakikan.

Sebuah rumah bergaya sederhana yang tersisa dari era Muromachi.

Kepala klan ke-19 dari klan Takeda, Takeda Shingen Harunobu mengatakan kalimat terkenal "Orang-orang adalah kastil, orang-orang adalah dinding, orang-orang adalah parit" dengan makna ini, "pengikutku adalah benteng klan Takeda". Untuk menegakkan kata-kata seperti itu, dia tidak akan pernah membangun kastil di basisnya sendiri di Kai.

Orang-orang di era Sengoku tidak bisa tidak merasa terkesan dengan prajurit terkenal ini, Takeda Shingen.

Tapi sebenarnya... Itu semua adalah kebohongan.

Takeda Shingen bukanlah orang seperti itu.

Sebagai basis, Tsutsujigasakikan sudah cukup. Sebuah kastil besar untuk tujuan defensif membutuhkan banyak uang dan itu tidak ada artinya.

Shingen, semua yang bisa dia pikirkan adalah serangan.

"Ini tak berarti untuk menerima serangan dari musuh di tanahmu sendiri! Bertarung di tanah orang lain harusnya dianggap sebagai pertempuran! Karena aku memiliki kepribadian serang, serang dan serang!"

Ya.

Meskipun Takeda Shingen belum menjadi seorang prajurit berusia 20 tahun, dia dilahirkan dalam klan Takeda yang terkemuka yang tugasnya adalah untuk melindungi Kai. Tapi, dia memiliki jumlah yang sama dari ketertarikan dalam perang seperti ayahnya yang ganas.

Orang-orang menyebut ini kepribadian yang suka berperang.

Untuk Shingen, itu masuk akal. Dia tidak punya ketertarikan apapun dengan ajaran Buddhisme tapi suka memikat dirinya dalam "The art of war". Dalam keterampilan seni bela diri, dia memiliki bakat yang tak tertandingi dan tidak pernah kalah dalam pertempuran 1-vs-1. Hanya Uesugi Kenshin dari Echigo yang bisa berdiri dengan dia dalam hal yang sama.

Seperti perwujudan ambisi, setelah mengusir ayahnya sendiri dan mendapatkan posisi kepala klan, dia memimpin tentara untuk menyerang Shinano. Tapi ini keluar dari tindakan memprovokasi biasa "keadilan sekutu" Naga dari Echigo, Uesugi Kenshin dan memulai pertempuran di pulau Kawanaka. Itu adalah pertama kalinya bahwa Shingen dengan scoreboard nya kemenangan penuh berjuang dalam pertempuran 1 on 1. Tapi, bahkan pada akhirnya ketika Shingen terpaksa mundur, dia berteriak, "Kenshin, aku pasti akan melampaui kamu! Akhirnya aku telah bertemu sainganku! Kalau bukan karena ini, hal-hal yang akan membosankan! Ahahahahaha!" semangat dan energi telah meledak semua dalam satu waktu.

Tapi dibandingkan dengan Uesugi Kenshin, yang tidak punya keinginan pada wilayah, pertahanan Shingen adalah lemah. Setelah mendengar bahwa Imagawa Yoshimoto dari aliansi ditangkap, dia meninggalkan aliansi segera dan menaklukkan Suruga, seperti yang diharapkan dari pikirannya "serangan adalah pertahanan terbaik.". Seperti iblis yang terus mengobarkan perang untuk memperbesar wilayahnya, sebagai hasilnya, wilayah saat ini yang klan Takeda memiliki sekitar 1200000 Dan.

Mungkin, Takeda Shingen adalah yang terkuat di era Sengoku ini.

Tidak hanya memiliki kekuatan yang sangat besar, Shingen memiliki manajemen yang sempurna atas para pengikutnya.

Kavalerinya yang tak terkalahkan sebagai inti, pasukannya adalah yang terkuat tidak peduli kualitas atau kuantitas.

Laporan yang membuat Takeda Shingen bertindak adalah dari "Oda Nobuna membakar Gunung Hiei"

Saudara laki-laki Himiko-sama, biarawan tinggi, pendeta kepala Tendai, tuan Gunung Hiei saat ini sedang mengunjungi Kai.

"Jika kamu menerima beberapa monyet liar dari Kai, orang-orang pasti akan terkejut. Sudah saatnya kamu memberi aku posisi yang lebih tinggi di pengadilan, bukankah kamu berpikir begitu?" Shingen, yang tidak menyembunyikan ambisinya bahkan sedikit, itu menerima dia.

Meskipun Kai adalah sebuah provinsi miskin yang bahkan tidak bisa menanam gandum, tetapi menggunakan teknik Shingen, mereka sedang menggali gunung emas dan mereka memiliki jumlah emas yang tidak terbatas setiap bulan.

Tapi Shingen menggunakan emas ini untuk mengobarkan perang tanpa penyesalan. Memperbesar wilayahnya. Pada tanah ditaklukkan, dia juga memasukkan banyak anggaran pada merenovasi mesin air dan menyiapkan lahan untuk pertanian. Dengan produktivitas dalam wilayahnya yang tumbuh berulang kali, jumlah besar orang berkumpul dan pajak yang dikumpulkan secara alami meningkat. Shingen kemudian menggunakan uang yang dikumpulkan pada kebijakan boros berkembang favoritnya, yang mana dalam kenyataannya, tidak berperang. Shingen memiliki minat besar pada pemerintahan provinsi juga, seperti yang diharapkan dari seorang prajurit multi-talenta. Pada akhirnya, itu karena cintanya pemerintahan dan ingin berdebat dengan saingannya, Uesugi Kenshin, bahwa 2 alasan utama ini telah menunda rencananya untuk menuju ke Kyo. Jika tidak hati-hati untuk mengatur wilayah-wilayah baru dan sebagai hasilnya menggunakan sampai sejumlah besar waktu dan uang, dan mengobarkan perang setiap tahun dengan Uesugi Kenshin di pulau Kawanaka, dalam waktu 5 tahun Shingen mengambil kepala klan, dunia akan ditaklukkan.

Ini adalah sejauh mana kekuatan tentara yang Shingen pimpin.

Kekuatan Uesugi Kenshin hanya dirinya sendiri, bahkan jika Kenshin mampu bertarung atas dasar dasar yang sama dengan Shingen, dengan keterampilan memerintah dari Shingen, keterampilan mengatur, kualitas pengikut, jumlah pengikut di bawah komando dan loyalitas yang tak tergoyahkan, mereka semua kualitas tertinggi.

Itu seperti dia adalah tuan dari era Sengoku yang kacau.

Terhadap Shingen yang telah menempatkan sejumlah besar uang ke provinsinya, orang-orang semua berkata, "Shingen-sama adalah gadis yang baik!" "Kami mengandalkan Anda untuk pekerjaan air desa kami!" "Serahkan saja pada kami untuk pembangunan bendungan dari Shingen." dan telah sengan tulus mengaguminya.

"Ini adalah tempat di mana uang harus digunakan." Shingen tidak hanya disukai oleh rakyat, dia juga tahu bagaimana membuat para bangsawan senang.

Ketika biarawan dan bangsawan Kyoto datang berkunjung, dia akan selalu mengadakan pesta besar dan menerima mereka secara pribadi.

Ketika Kampaku dari Kyoto, Konoe Sakihisa mengirim surat tidak menyenangkan dengan informasi yang salah, "Nobuna telah membakar Gunung Hiei.", Kakujo yang tepat di Tsutsujigasakikan dan menghadiri pesta teh dengan Shingen.

"Ini adalah masalah besar. Aku tidak lagi memiliki tempat untuk kembali."

"Oda Nobuna ini benar-benar nama yang layak, sang raja iblis keenam! Hahaha!"

"Shingen-dono, ini bukan waktunya untuk lelucon, bukan?"

"Jangan menangis, jangan menangis. Aku akan membangun Gunung Hiei baru untuk kamu, seperti kuil Kinkaku, sebuah kuil emas murni, ahahahaha!"

"Itu tidak masuk akal Gunung Hiei akan mengganggu aku, dan itu pada Kai juga." Meskipun Kakujo berpikir begitu, tapi karena menjadi takut pada Shingen, dia tidak berani menyuarakan itu.

"Pokoknya, Kenshin-chan sekarang kembali ke rumah lamanya dari Echigo, aku telah menyelesaikan pekerjaanku di tanah Imagawa Yoshimoto. Sungguh membosankan~ Ok, aku akan menggunakan "Pembakaran Gunung Hiei" ini sebagai alasan untuk melawan Oda Nobuna dan menaklukkan Kyoto!"

Takeda Shingen berdiri dengan penuh semangat.

Dengan tubuh cukup tinggi, dan dadanya dianggap besar bagi perempuan dari era ini.

Mencukur ubun-ubun? Apa itu? Shingen yang telah menumbuhkan rambutnya melewati pinggangnya mengungkapkan penampilan sopan yang diwarisi dari asal Kai nya. Tapi, mata tajamnya seperti itu dari harimau lapar membuat Shingen terlihat ganas dan sengit bukannya manis.

Takeda Bishi dengan cepat memakaikan tubuh tuannya yang seperti karnivora. Tubuhnya tanpa lemak sedikitpun, tetapi seperti seorang gadis, lekuk tubuhnya dan bahkan ukuran payudaranya bisa dibandingkan dengan Katsuie.

Oda Nobuna vol 4 pic 6.jpg

Sebuah penampilan sopan, tubuh berdada bagus yang langka di antara orang Jepang, terlihat ganas dan kehadiran Takeda Shingen sendiri yang kuat. Semua dari mereka membuat Kakujo menggigil ketakutan.

"Juru tulis, tulis seperti ini! Oi, raja iblis keenam, sudah waktunya bagi aku untuk pergi ke Kyoto! Kau, tunggu saja, pendeta kepala Tendai Takeda Shingen-sama untuk mengalahkan kamu! Ok, itu saja, indah!"

"U...Ummm, "pendeta kepala Tendai" adalah pangkat dan posisiku, tidak bisakah kamu tidak menggunakannya?"

"Ah? Yang paling penting dari memilih berkelahi adalah nyali. Bukankah lebih baik menggunakan peringkat dan posisi yang lebih besar untuk memamerkan kekuatanku? Jangan pedulikan rincian kecil seperti itu."

"Uhhh"

"Kansuke! Apakah Kansuke masih hidup?"

*Bham*! Pada saat yang sama Shingen menendang, seorang pria botak bermata satu muncul di belakang Kakujo tanpa suara.

"...Yamamoto Kansuke ada di sini."

"Yamamoto Kansuke-sama, bagaimana mungkin? Sebelumnya, bukankah kamu mati di pulau Kawanaka?"

Kakujo terkejut, dan Yamamoto Kansuke dengan depresi berkata, "Memang benar bahwa strategiku ditemukan oleh Uesugi Kenshin di pulau Kawanaka. Untuk bertanggung jawab, aku harus buru-buru ke garis depan bersiap-siap untuk mati... Tapi secara misterius, hidupku tidak diambil dan sekarang, ini adalah rasa malu untuk hidup."

"Kansuke! Pertempuran ini kali ini sangat penting untuk menaklukkan dunia! Bagiku, kekuatanmu diperlukan!"

"Ya."

Sebenarnya, ahli strategi jenius ini Yamamoto Kansuke yang baru saja masuk usia tua tidak bisa menguasai diri sebelum pertempuran dengan klan Oda.

"Aku mengerti, kamu telah tanpa motivasi baru-baru ini, bahkan setelah melihat kecantikanku, kamu tidak bersemangat. Ini merepotkan."

"Itu sebuah perilaku cabul untuk melihat penampilan tuan mereka dan bersemangat. Aku telah mengambil mencukur ubun-ubun dan dibebaskan dari dunia fana. Aku akan sangat bermasalah jika Anda memperlakukan aku sama seperti para bajingan itu."

"Mau bagaimana lagi. Oi, Shirou! Shirou! Kemarilah untuk sebentar!"

Shingen menggeleng sambil memanggilnya adik angkatnya, Shirou.

"Aku~disini~Onee-sama~!"

Takeda Shirou Katsuyori.

Dia adalah putri dari Shinano di Rumah Suwa karena mereka telah dikalahkan oleh Shingen,

Karena dia terlalu manis, Shingen yang menyukai anak-anak berkata, "Bukankah itu terlalu menyedihkan untuk anak manis seperti ini untuk dibuang atau dipenjara?" dan menghentikan para ninja dan membawanya sebagai adik angkatnya.

Tahun ini Shirou berusia 7 tahun.

Dan dia masih seorang gadis kecil yang naif dan murni.

"Shirou, datang dan duduk di pangkuan kakakmu!"

Ini adalah cinta yang murni.

Tidak ada noda pada cinta ini sama sekali.

"Ohhhhh, Katsuyori-samaaaaaaa! Sungguh... Sungguh terang penampilan cantik ini!"

"Shirou, katakan apa yang telah aku ajarkan padamu."

"Ok, Kansuke, tolong meminjamkan kekuatanmu pada Onee-sama."

Shirou Katsuyori berkata sambil menundukkan kepalanya ke Kansuke.

*Fiuh*

Dari hidung Yamamoto Kansuke, sejumlah besar darah segar telah menyembur keluar seperti mata air.

"Ohhhhhhh~!? Kamu tidak bisa... Kamu tidak dapat melakukan ini, Katsuyori-samaaaaa! Jangan menunduk pada hamba rendahan seperti aku! Sialan, mimisanku. Aku tidak bisa menghentikan mimisanku!"

Bahkan nadanya sudah tampak goyah.

Ini benar-benar cinta yang murni dan tak ternodai!

"Roger! Aku, Yamamoto Kansuke akan menjadi iblis dalam pertempuran ini untuk membersihkan noda di pulau Kawanakam"

Kansuke membungkuk begitu dekat ke lantai bahwa dia berada di lantai saat dia menyatakan pada Shirou Katsuyori.

Ketika dia mengangkat kepalanya lagi, wajahnya tidak lagi memiliki wajah kering seorang kakek yang telah pensiun, namun telah berubah kembali ke ahli strategi yang seperti iblis dengan aura "hitam" yang memancar dari seluruh tubuhnya.

"Hohoho! Di seluruh Jepang, hanya Uesugi Kenshin dari Echigo yang bisa setara dengan master-sama. Meskipun Oda Nobuna, Saitou Dousan, Matsudaira Motoyasu yang berpengalaman dalam pertempuran, tapi dibandingkan dengan master-sama, mereka tidak bisa dibandingkan sama sekali. Selama aku, Yamamoto Kansuke melaayani master-sama terkuat di Jepang, aku pasti akan menggunakan semua kekuatanku untuk menghabisi musuh di depan kita!"

"Hanya dalam waktu singkat, dia sepenuhnya berubah menjadi orang lain. Seperti yang diharapkan dari ahli strategi yang hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang luar biasa." Kakujo berpikir sambil menatap Yamamoto Kansuke yang telah menjadi iblis.

Tapi, itu jauh lebih menakutkan dari Takeda Shingen yang bahkan menggunakan adik angkatnya untuk mengontrol hati dari para pengikutnya.

"Ekspresimu lebih baik sekarang, Kansuke. Terampil dalam strategi dan tempatmu pada ramalan, sebelum kita keluar, mari kita lakukan ramalan kalau begitu!"

"Roger, tapi master-sama. Keterampilan yang aku miliki adalah astronomi, itu adalah keterampilan untuk memprediksi nasib seseorang menggunakan lintasan bintang-bintang."

"Sungguh orang yang penuh kata-kata yang sulut dipahami."

Kansuke mengeluarkan globe penuh bintang dan memutar itu dengan ekspresi misterius.

"Oh..."

Setelah mengkonfirmasi hasilnya, dia tertawa.

"...Hmmm, itu pelayaran yang lancar! Master-sama, bintang besar yang bersinar di barat itu jatuh ke tanah, hidup komandan musuh akan segera berakhir."

"Ohhh, siapa yang hidupnya akan segera berakhir?"

"Oda Nobuna, atau Saitou Dousan. Saat ini, di langit, kedua bintang ini yang bersinar cerah berdampingan, tapi ini terhadap keputusan surga. Pada tempat dan waktu yang sama, hanya ada satu bintang yang bersinar. Yang lainnya pasti jatuh. Hanya ini adalah fakta yang tidak berubah. Alasan mengapa mereka bisa hidup berdampingan sekarang, adalah karena seseorang dengan paksa mengganggu nasib mereka dan membingungkan masa depan. Lain kali nasib mereka melintasi lagi, salah satu dari mereka pasti jatuh."

Shingen berkata, "Ohh sungguh menarik. Hanya saja siapa yang dapat mengganggu dan mengubah nasib mereka?" saat dia datang ke depan.

"Hanya siapa itu, dan menggunakan cara apa untuk mengubah kedua nasib ini, aku tidak tahu, ini adalah batas ramalan astronomi."

"Aku mengerti, jika itu yang terjadi, itu perlu untuk menggunakan bawahan Sanada."

"Sanada!?"

"Roger!"

"Seseorang yang dapat mengubah nasib kita adalah menarik, aku harus bertemu dengannya secara pribadi."

"Ahh, tuan memiliki sebuah minat pada orang itu?"

"Orang itu dikirim oleh surga, dia mungkin menjadi rival lebih besar daripada Uesugi Kenshin. Meskipun aku tidak tahu mengapa, tapi aku hanya merasa seperti itu dan entah bagaimana dadaku bergemuruh."

Sebuah keinginan untuk bertarung dengan musuh yang kuat.

Seorang musuh yang dapat membuat mendidih darahnya.

Dalam hati Shingen, sebuah pertempuran dari Sengoku terkuat hanya dapat memutuskan siapa yang dapat menyatukan dunia.

Dunia, jika aku benar-benar tertarik di dalamnya, itu akan menjadi hal yang sederhana untuk mendapatkan.

Kalau bukan karena ini, aku tidak akan begitu asyik dengan Uesugi Kenshin dan pertempuran pulau Kawanaka dan melemparkan Kyoto ke sudut-sudut pikiranku.

Sepertinya di kubu Oda Nobuna, ada seseorang yang aku belum pernah bertemu sebelumnya, rival yang ditakdirkan.

Jika itu yang terjadi,

Aku memutuskan untuk pergi ke Kyo.

Di Seta, kita akan meningkatkan Takeda Bishi, dan kemudian bendera Fuurinkazan.

Shingen yang telah membulatkan tekad mengatakan di akhir.

"Kansuke! Jika Dousan dan Oda Nobuna melanjutkan aliansi mereka, apa yang akan terjadi?"

Yamamoto Kansuke tertawa, dan berkata dengan penuh percaya diri.

"Jika kedua tetap menentang langit dan hidup bersama-sama, pasti akan akan ada yang menjadi bintang penghancur yang akan muncul dan dengan demikian, kedua bintang akan jatuh bersama-sama."

"Meskipun dia akhirnya memiliki Dousan yang seperti seorang ayah, betapa menyedihkan. Ini mungkin menjadi nasib bocah Oda Nobuna itu."

Shingen yang telah membuang ayahnya sendiri untuk ambisinya merasa simpati pada Nobuna untuk sesaat.

Pada Detik berikutnya, Shingen berubah kembali ke raja iblis terkuat Sengoku.

"Kansuke! Panggil empat jenderal Takeda! Semua pasukan Takeda, pada Kyo! Biarkan pertempuran ini melampaui pertempuran pulau Kawanaka dan menjadi event yang luar biasa!"

Takeda Shingen, dengan firasat bertemu musuhnya yang ditakdirkan, berteriak keras sambil gemetaran dengan kegembiraan.

Dan Kakujo yang bersembunyi di sudut ruang teh berpikir, "Oda Nobuna dan Takeda Shingen. Kedua pahlawan era Sengoku akhirnya akan bertempur dengan semua yang mereka punya." dan menggigil non-stop.

Secepat angin.

Setenang hutan.

Seberani api.

Tak tergoyahkan seperti gunung

Bendera Fuurinkazan[2] berkibar dengan angin.

Gunung ini mulai bergerak.


Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]

  1. saya pusing bagaimana menggantinya, jadi saya biarkan ori saja.
  2. Fuurinkazan masing-masing kata singkatan yang mewakili angin, hutan, api, gunung.

Oda Nobuna no Yabou (Indonesia):Jilid 4 Kata Penutup

Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]