Ore No Kanojo To Osananajimi Ga Shuraba Sugiru Indonesia

You can speak in English or in Indonesian. / Anda dapat menggunakan bahasa Inggris maupun Indonesia.

Moderators: Fringe Security Bureau, Senior Editors, Senior Translators, Alt. Language Translator/Editor, Executive Council, Project Translators, Project Editors

Post Reply
icengard
Reader
Posts: 3
Joined: Tue Mar 17, 2015 8:05 am
Favourite Light Novel: Highschool DXD
Gakusen Toshi Asterisk
Madan No Ou To Vanadis
Saijaku Muhai No Bahamut
Sekai No Owari No Encore
Absolute Duo
Date A Live
Ore No Kanojo Osananajimi Ga Shuraba Sugiru

Ore No Kanojo To Osananajimi Ga Shuraba Sugiru Indonesia

Post by icengard »

Thread ini untuk para pembaca dan penerjemah yang berminat memberikan saran untuk proyek OreShura.
sekarang sudah menerjemahkan prolog dan kata penutup untuk bab 1 sudah 80%.

Mohon sarannya :D
victorrama
馬鹿月の衛星保障機構 [F.S.B]
Posts: 200
Joined: Fri Feb 15, 2013 9:42 pm
Favourite Light Novel: Too many to list, just ask
Location: NOT under your bed. Believe me.
Contact:

Re: Ore No Kanojo To Osananajimi Ga Shuraba Sugiru Indonesia

Post by victorrama »

Hello there icengard! Nice, someone picking up this series.
I assume you are translating it from English? I am a bit busy right now, but I will help however I can since I worked with Cloudii TLing most of the OreShura (English).

Might want to do slight changes here and there.... Don't do literal translation, the accuracy might be great but it will reduce the readability....

For example, here are some ..... opinion(?) on chapter 1. By no means it's correction or anything, just an opinion.
Spoiler! :
they are more like flower sparks!
mereka terlihat seperti percikan bunga!
- percikan bunga api? atau seperti kembang api? atau sejenisnya.
*Untuk memperjelas...

Her short stature only reached up to my shoulders.
Tingginya yang pendek hanya bisa mencapai bahuku.
- Postur tubuhnya yang pendek hanya setinggi bahuku (?)
*pilihan kata(?)

Two flicks of long hair on both sides were fastened with ribbons, which made it resemble the ears of a dog
Dua kibasan rambut panjang di kedua sisi itu di kencang kan dengan pita, yang membuat itu mirip dengan telinga seekor anjing
- Dua kibasan rambut yang panjang di kiri dan kanan diikat dengan pita, membuatnya terlihat seperti sepasang telinga anjing.
*Susunan kata dan pilihan kata bisa dirubah, tidak harus kaku denang inggrisnya.

Her big, round eyes were,
Mata bulatnya, yang besar itu,
-Matanya yang bulat besar itu,
* Penggunaan tanda baca tidak perlu 100% sama terutama ',' koma.

Her skirt, with some evidence of it still being new remaining, fluttered in the wind
roknya, dengan beberapa bukti bahwa itu masih baru masih tersisa, berkibar karena angin
-Roknya, Dengan berbagai tanda/ bukti yang menunjukkan kalau itu masih baru, berkibar karena angin.
*^ Ini pun masih terlihat sedikit rancu. Bisa dirubah lagi supaya lebih halus...

Masih banyak lagi, tapi santai saja, coba pelan2 diperbaiki supaya lebih enak dibaca juga :D
Atau boleh juga dtinggal dulu untuk diperbaiki lagi nantinya.

Good luck and have fun ya :)
Kalau ada pertanyaan bisa PM atau ke talk page saja...

Quality over quantity!
Just a passing by translator, editor, typesetter, writer, meeper.

Translating : The Maso's TL project
and also other series.

“The mind, at times, takes masochistic delight in suffering.” ― Saurbh Katyal, Seduced by Murder
icengard
Reader
Posts: 3
Joined: Tue Mar 17, 2015 8:05 am
Favourite Light Novel: Highschool DXD
Gakusen Toshi Asterisk
Madan No Ou To Vanadis
Saijaku Muhai No Bahamut
Sekai No Owari No Encore
Absolute Duo
Date A Live
Ore No Kanojo Osananajimi Ga Shuraba Sugiru

Re: Ore No Kanojo To Osananajimi Ga Shuraba Sugiru Indonesia

Post by icengard »

thanks for the advice victorrama. well looks like i will be busy for april since i got exam but i will still translating. i will show preview of chapter 2 here in next week.
icengard
Reader
Posts: 3
Joined: Tue Mar 17, 2015 8:05 am
Favourite Light Novel: Highschool DXD
Gakusen Toshi Asterisk
Madan No Ou To Vanadis
Saijaku Muhai No Bahamut
Sekai No Owari No Encore
Absolute Duo
Date A Live
Ore No Kanojo Osananajimi Ga Shuraba Sugiru

Re: Ore No Kanojo To Osananajimi Ga Shuraba Sugiru Indonesia

Post by icengard »

Ini janji saya Chapter 1(2?). kalau ada yang kurang pas mohon sarannya

Spoiler! :
#1: Kehidupan SMA Dimulai Dengan Huru-Hara
Walaupun ini agak tidak pantas untuk mengatakannya pada diriku, tapi aku itu "anti percintaan".

Aku bukan cuman mengatakan itu untuk pertunjukkan.

Percintaan, hal macam itu hanyalah sebuah ilusi. Itu sebuah penyakit. Jika kau tak percaya padaku, cobalah lihat dari sekarang pasangan yang bermesraan di depan semua orang. Itu menyebalkan pada siapapun yang melihatnya, berdoa agar mereka pergi. Dan alasan mereka untuk bermesraan di publik? Itu karena ini merupakan percintaan asli. Membuka kedok itu hanya morfin yang dipancarkan di manapun di dalam otak, membuat mereka kehilangan rasa malu dan semuanya. sikapku pada orang-orang itu? Aku selalu menahannya karena aku tidak peduli. Tapi jika itu terjadi pada diriku sendiri, itu sama sekali topik yang lain. Untukku, bahkan jika bukan di tempat umum, aku tidak akan pernah melakukan hal yang memalukan.

Tentu saja jika aku memberi tahu seseorang tentang ini, mereka mungkin akan tertawa dengannya dan membalas:

'Tidak ada gunanya berpura-pura kuat.'

‘Bukankah ini alasan dari seseorang yang tidak terkenal?'

Huh?

Aku tidak terkenal?

Bukan itu masalahnya.

Aku punya sejarah tentang mendapat penembakan. rindu pada waktu di TK... lupakan, kejayaan masa lalu itu? Siapa peduli?

Tapi sungguh: jika orang lain memberi ku tanggapan seperti itu, aku pasti sepenuhnya mengerti. Itu terdengar buruk seperti putus sekolah dari perguruan tinggi yang berkata, ‘jadwal belajar tidak punya sangkut paut’ - kekurangan tenaga motif yang total. Semenjak aku tidak punya sekecilpun percintaan seumur hidupku sampai sekarang, berkata sesuatu secara santai seperti itu akan terdengar hanya seperti anggur masam kecemburuan.

Dengan cukup banyak jumlah meningkat kenapa aku tidak memberitahu siapa pun tentang itu, tapi itu yang sungguh aku rasakan.

Dan orang yang mengajariku untuk berpikir seperti itu adalah orang tuaku.

Cerita tentang bagaimana orang tuaku bertemu: pertemuan mereka; mereka sedang jatuh cinta; mereka menikah. Sama seperti drama cinta lain di televisi. Sepanjang masa kecilku aku berdebat dengan mereka tentang naik dan turunnya dari kisah cinta mereka. Dan di SMP, aku jadi pokok bahasan pada pertengkaran tak berujung mereka. Satu hari pada saat aku mau masuk SMA, mereka berdua pergi demi mencari ‘pasangan sejati’ mereka dan menghilang selamanya di mataku, meninggalkan hanya sebuah surat mempercayakanku pada kerabat dan kuasa atas rumah mereka dan dana untuk biaya yang tidak pasti.


Kalian! Semua! Itu! Sampah!


Aku dan kebencianku pada orang tuaku dan percintaan sendiri yang sampai tingkat untuk menggunakan teknik perikanan garam dunia Hakata.

Tentu saja suara logisku memberitahu ku bahwa tidak semua orang tua seperti punyaku. Sebaliknya, orang-orang bahagia saat jatuh cinta dan mayoritas itu adalah menikah. walaupun aku bilang logisku itu suara, tapi sesuatu seperti ‘ Kebahagiaan jatuh cinta hanya untuk menunjukkanmu!’ atau hal lain yang mirip dorongan itu sepenuhnya masalah yang berbeda. Lagipula, tanpa percintaan hidup masih bisa berjalan. Tidak akan membuat perbedaan yang mencolok menghindari urusan tidak penting. Lagipula aku juga tidak punya banyak.

Tapi aku punya ambisi ku sendiri. Target ku adalah masuk ke universitas nasional jurusan kedokteran dan menjadi dokter.

tapi, masuk ke jurusan kedokteran berarti jumlah biaya yang banyak sekali, dan aku sama sekali tidak boleh memberikan lebih banyak masalah pada waliku Saeko-san.

Kiryuu Saeko-san itu adik perempuan ayahku; dalam kata lain, bibiku. Dialah wali yang merawatku di sini untuk membersihkan kekacauan orang tuaku. Pada awalnya dia berencana untuk menjual rumah yang compang-camping ini untuk meningkatkan keuangan, tapi karena memiliki perasaan kasih sayangku pada rumah ini ke dalam perhitungan, dia pada akhirnya pindah dan menetap bersama denganku. Jika bukan karena Saeko-san, aku mungkin akan dititipkan pada kerabat yang tak kukenal sejak dahulu. Oleh karena itu, aku putuskan bahwa suatu hari aku akan membalas kebaikan ini pada Saeko-san - pasti.

SMA kudipanggil SMA publik Hanenoyama (disingkat menjadi 'SMA Hane'). Di sekolah ini kami punya satu kebijakan seperti ini: 'Sekolah akan memberi hadiah pada murid berbakat dengan perilaku yang baik sebuah tempat di universitas nasional ' (Termasuk beasiswa). Dan itu lah yang aku incar.

Setelah masuk ke SMA untuk satu semester aku sudah diberi peringkat ke satu di angkatanku. Untuk seseorang yang hasilnya bisa dibilang cukup rendah selama SMP, ini merupakan langkah yang mengejutkan. Aku tidak punya niat untuk melambat, dan akan terus bekerja keras untuk menaikkan peringkat ku.

Oleh karena itu, aku tidak punya waktu untuk percintaan

Oleh sebab itu, Kidou Eita ini sudah berjanji kepada dirinya pada aturan berikut:

1. belajar nomor satu!
2. tidak ada percintaan! Cinta itu sangat berbahaya!
3. tapi jangan biarkan orang lain berpikir aku seorang gay karena terlihat sekejap.

Selama aku mengikuti peraturan ini, kehidupan SMA ku akan sempurna!

—tapi.
Ada seseorang.

Bahkan orang sepertiku punya perempuan yang terus didekat ku yang tidak bisa aku hindari. Sering dikenal teman masa kecil, takdir yang menyedihkan.

yaa, kalau begitu, kenapa aku tidak mulai cerita tentangnya?




itu terjadi pada akhir mei, sebuah kecelakaan yang terjadi beberapa hari saat pelajar akan berganti ke seragam musim panas. Karena pekerjaanya, Saeko-san sering tidak ada dirumah. Itu adalah satu alasan kenapa aku harus melakukan semua pekerjaan rumah tangga dengan sendiri. Makan malam; membersihkan lantai; menjemur pakaian sampai kering; semua bagian dari pekerjaanku. Di mata orang lain, mereka mungkin terlihat sangat asing. Benar. Tapi hanya pada awal. Tapi sekarang, tugas itu bahkan telah menjadi salah satu hobiku. Khususnya membuat makan malam, tidak hanya itu langsung mencerminkan hasilmu, itu juga merupakan keterampilan hidup yang berguna.

Itu hamper sore, setengah lima. Aku melempar semua pakaian yang sudah di cuci ke pengering, saat mau melangkah keluar untuk bahan makan malam. Sebelum itu aku sudah menyiapkan nasi dan mulai memasukkannya ke dalam rice cooker, dan tiba-tiba teriakan bersemangat kecil seperti [Yaa!] dan [Tah] dating dari rumah sebelah.

Apa yang dia lakukan sebenarnya...?

Setelah menyelasikan sentuhan terakhir dan membawa rice cooker ke tempat, dan aku berjalan dari lorong ke taman. Tidak terlalu besar, sekitar seluas dari area tiga gantungan rak kurang dari sepuluh atau lebih langkah ke pagar tetanggaku. Disebrang pagar pendek yang memisahkan dua rumah, aku bias melihat seorang berpakaian seragam olahraga dan rok mengayunkan pedang bambunya disekitar. Aku memanggilnya dan menyapa: "Hei— Chiwa—!"

Setelah selesai dengan latihannya dan berbalik, keringat Harusaki Chiwa itu berkilau dengan sinar matahari dari sisa matahari.

"Hai— Ei-kun! Sekarang apa untuk makan malam?"

Heh, memikirkan tentang makanan dari subuh sampai sore.

"Kenapa kau melakukan latihanmu dengan shinai?"

"Aku rasa karena ada shinai yang tergelepak?"

"[...]"

Menurut perhitunganku, orang ini akan menjadi ketagihan untuk menumpuk aktivitas di masa depan.

"Itu karena, aku berpikir kau sudah menyerah dengan Kendo?"

"Klub itulah yang aku menyerah. Meskipun semua bujukan dari seniorku, aku akhirnya bisa memutuskan hubunganku dengan mereka."

"Apa kau menyerah karena kondisimu? Sekarang kau latihan lagi, bukannya itu..."

Harusaki Chiwa tersenyum.

"Tidak ada masalah. Aku sudah mengecek tubuhku minggu kemarin dan dokterku bilang itu hanya latihan, jadi aku akan baik- ~"

"...Benarkah?"

"Beneran~ . ya ampun, Ei-kun suka khawatir ~"

Chiwa sudah berlatih kendo dari SD sampai tahun kedua SMP. Dari pada “latihan”, bisa dibilang dia mengubur kepalanya di kendo. Dia bahkan juara empat di kompetisi tim se-provinsi, kedua di kompetisi tunggal. Tinggi dan kekuatannya yang tidak menguntungkan tidak memberikan banyak efek pada penampilannya, dia bahkan mengincar untuk kompetisi se-nasional musim panas depan.

Tapi kemudian, di tahun ketiga musim panas SMP.

Bersamaan dengan tanggal untuk kompetisi yang akan datang, Chiwa terlibat sebuah kecelakaan lalu lintas.

Saat klub Kendo latihan jogging, sebuah kargo dari truk yang melewat secara tidak sengaja, menindih Chiwa di bawahnya.

Seluruh tubuhnya mengalami luka serius, cedera pada pinggangnya itu cukup parah.

Setelah operasi besar-besaran, Chiwa menghabiskan musim kemarau terakhir SMP-nya di rumah sakit.

Walaupun setelah kejadian –kejadian itu, Chiwa bekerja keras untuk sebuah rehabilitasi. Sedangkan sekarang efek setelahnya tidak mengganggu dengan kehidupan sehari-harinya, aktivitas berat seperti Kendo itu mustahil.

Chiwa tidak pernah bilang apa-apa.

Seseorang seperti yang tidak pernah masuk klub apapun tidak mungkin tahu apa yang dirasakan oleh Chiwa.

Tapi menurut pandanganku, Chiwa itu pasti telah dirampas dari bagian penting dari kehidupnya.

"...Jangan memaksakan dirimu. Pinggang, seperti yang tertulis, merupakan bagian paling penting dari."

"Hmn—?", Chiwa meringis matanya seolah merenungkan sesuatu.

"Ei-kun sepertinya baik hati terutama hari ini? Jangan-jangan itu karena kau ingin melihat celana dalamku?"

—?!

"Wh-Whooo ingin melihat ce-ce-ce pu-punyamu—"

Sungguh sebuah kegagalan. tersandung hanya karena hal sepele.

"Ara, ara. Ei-kun sepertinya telah mencapai umur dimana dia tertarik dengan hal seperti ini. Apa kata celana dalam' terlalu merangsang buatmu?", Chiwa tertawa gembira.

Chiwa berputar seperti seorang penari balet. Rok putih pendeknya terangkat oleh angin, menampakkan kakinya yang sehat; panjang; dan ramping. Tentu saja, celana dalamnya tidak dalam pandangan. ...tapi aku masih tidak bisa menahannya dan sedikit gembira. Sungguh sebuah kegagalan.

"Si-Siapa yang ingin melihat pakaian dalam kekanakanmu?!"

"Huh, kau tidak perlu bersikeras kau tahu ~"

Terkutuklah dia...! dasar anak kecil pencinta kesenangan. Seorang yang dewasa sepertiku tidak punya bahasa sama dengannya!

"Lupakan itu. Aku pergi untuk beli bahan untuk makan malam."

"Oh, tunggu! Aku akan ikut denganmu!"

"Jangan. Setiap kali kau ikut, pengeluaran tambahan itu ditambahkan."

"Aku tidak akan mengomel untuk cemilan kali ini! Aku janji!"

Jelas-jelas bohong...

Setiap kali dia hanya menyembunyikan coklat dan permen dan apapun kedalam kereta belanjaan.
Masa bodoh. Bahkan jika aku menolak, anak ini pasti akan ikut.

"...kau punya 3 menit. cepatlah!"

"Ya, ya, ya!"

sungguh. Bagaimana bisa tubuh yang kecil... dimana semua energi itu berasal...?



Dari rumah kami menuju toko belanjaan 'Marutoku' itu sekitar perjalan sepuluh menit.

Chiwa memakai rok jean dan kaos tak berlengan.

Ini masih Mei tapi sudah atasan tanpa lengan...aku tidak tahu harus bilang dia itu Out-going, atau rasa kurangnya musiman.

"Ne, ne, Ei-kun, apa yang buat untuk makan malam ini?"

"Hmm? Um..."


Melalui kecerdasan yang diterima dari pamflet tadi pagi, resepnya sudah semua tersiap.

"Talas gaya jepang dengan sup ikan miso dan salad kedelai sargassum."

Chiwa membuat ekspresi seperti kiamat sudah tiba.

"Ba-bagaimana dengan daging?!"

"Kau tidak tahu? Kacang disebut dengan ‘daging vegetarian’."

"...Akhir-akhir ini Ei-kun dan mamaku terdengar mirip."

Orang tua Chiwa itu gila kerja, ditambah beban kerja mereka sangat berat biasanya mereka tidak pulang kerumah hingga larut malam. Semenjak bibiku Saeko-san juga jarang pulang kerumah, makan malam hampir selalu antara Chiwa dan aku.

Memasuki toko, kami cepat-cepat mengambil semua produk berharga spesial. Aroma tiba-tiba dari kari datang dari ujung toko. Sepertinya mereka mmencoba menjual sebuah kari instan baru.

"Oh, saudara berbelanja bersama? Jika kau tidak keberatan, apa kau mau mencoba beberapa?" memakai celemek, pegawai wanita memperlihatkan senyuman profesional.

Karena kami sama-sama kecil, kami berdua selalu disangka sebagai saudara. Walaupun Chiwa hanya melebihi ketinggianku di kelas tiga sampai kelas empat, aku selalu disangka sebagai adik laki-laki di hubungan saudara semu kami. Antara kau dan aku, aku selalu menganggap ini sebagai hal yang memalukan di hidpuku. Di sisi terangnya: tinggi Chiwa juga berhenti bertambah semenjak SD.

"Itadakimasu~"

yaa, tidak terima kasih untukku. Chiwa, tentu saja, tidak peduli tentangku, dan mengambil piring kertas. Walaupun tanganyya kelihatan pendek, mereka bisa menjangkau sampai jarak yang luar biasa ketika menjangkau makanan.

"Ini dia. Ada dua rasa disini untuk dicoba, berat dan ringan!"

Aku rasa tidak ada pilihan lain selain bagiku untuk mencicipinya juga.
...yaa, ini tidak begitu buruk.
Penyimpanan ‘makanan instan’ Saeko-san juga hampir kosong. Kenapa tidak?, aku pikir. Walaupun, dua mungkin terlalu banyak.

"Boleh saya bertanya rasa mana yang lebih populer?"

"Huh?"

"Kari mana yang lebih banyak terjual? Saya akan beli yang itu."

Dengan sedikit ekspresi aneh pegawai wanita itu menunjuk kari ringan, sementara Chiwa menaruh kari berasa berat kedalam kerea belanjaanku.

"Oi, Chiwa"

"Ini untuk Saeko-san, bukan? Yang ini akan terasa lebih enak~!"

Si pegawai wanita itu menahan tertawaannya.

Huh? Siap yang menjadikanmu ibuku.

Saat sedang pulang setelah mengantri dan membayar, aku tidak bisa menahannya dan berkata:

"Chiwa, tolong jangan ikut campur dengan keputusan logikalku."

"Lo~gi~kal?"

"Dibanding lidahmu, aku lebih baik percaya dengan keputusan demokrasi."

"itu tidak ada hubungannya sama sekali. Hanya saja kesukaanku sama dengan Saeko-san."

"kau sebelumnya tidak mengumpulkan data untuk mendukung klaim tersebut."

Chiwa mengangkat bahunya berlebih-lebihan.

"Ei-kun sudah benar-benar berubah banyak dalam persoalan itu. Di SMP kau tidak kecanduan untuk berbicara pendirian."

"Yaa, itu normal bukan? Soalnya kita sudah murid SMA."

"Ehh, tapi aku benar lebih suka Ei-kun yang ceroboh —kau sangat riang."

"Nnn."

Aku agak kesal, jadi aku akan mengatakan sesuatu kembali.

"Kau tidak pernah berubah, masih ditahap SMP, tidak, ditahap anak SD."

"Ap-apa? Aku sudah tumbuh dewasa!"

Chiwa menonjolkan dadanya.

...Umm, itu? Tidak. setidaknya tidak terlalu berkembang.

"'Pertumbuhan payudara yang terlambat karena ketidakmatangan ' —jika aku menjadi dokter, aku pasti akan mengundangmu sebagai tes subjekku untuk tesisku "
"Be-berpura-pura sok pintar! Aku masih tiga bulan sepuluh hari lebih tua Onee-sanmu!"

"itu hanya lebih membuktikan ketidakmatanganmu jika kau bahkan berpikir itu yang penting."

"Da-Dasar arrogan! Kau itu cuman Ei-kun! Kau itu cuman Ei-kun!"

Haha, kemenangan sempurna di sisiku. Sayang sekali, mengalahkan Chiwa bukan sesuatu yang pantas untuk diperbincangkan.

Jadi kami pulang kerumah dan aku mulai menyiapkan makan malam dengan cepat. Ikan sendiri dijual dalam potongan, jadi membakarnya tidak akan terlalu sulit. Yang
lebih penting adalah taro ala jepang. itu harus digoyang terus-menerus agar tidak gosong.

Sedangkan Chiwa, dia cemberut di sofa memeluk lututnya memanggil 'Ei-kun itu idiot, 'bodoh', orang mesum' dan segala macam nama.
Aku tidak percaya perempuan sporty seperti dia bisa mengambil hal itu secara pribadi. Sepertinya hanya ada satu cara.

"Hei, Chiwa."

"Hmph. Aku paling benci Ei-kun."

"Ada beberapa daging di lemari es, apa kau mau aku memanggangnya dengan kecap?"

"Yay! Aku cinta padamu Ei-kun!"

"[...]"

Cinta dibeli dengan 100 gram daging.

Jika diberlakukan tawar-menawar spesial, itu hanya seharga ¥590...

Aku mencampur semua sayuran kedalam satu mangkok besar dan menaruhnya di meja. Walaupun itu terlihat kurang menarik, kami kadang-kadang memisahkan sayuran ke masing-masing piring tapi malah kami memakannya langsung dari satu mangkok besar. Setelahnya itu menjadi kebiasaan. Ditambah, dengan begini aku hanya perlu
membersihkan sedikit piring.

Kami berdua makan melalui semua macam subjek yang tidak penting.

"Itu mengingatkanku—"

"Mengingatkan tentang apa?"

"Di mannga atau di drama TV, perempuan teman masa kecil itu cenderung yang memasak..."

"Itu benar."

"Kalau begitu kenapa karakter kita tertukar?"

Chiwa melihatku dengan sedikit kebingungan.

"Eh? Apa kau mau memakan masakanku?"

"...Ng-Ng-Ng-Nggak jadi."

Aku tiba-tiba ingat aku pernah pingsan dari makanan yang dia buat sekali. Yaitu stek panggang menggelembung dipermanis sampai tingkat menggemukkan. Karena kami tidak punya anggur merah kami menggunakan jus anggur berkarbonat (0% natural) sebagai pengganti. Ketika ditanya tentang motif kejahatannya, Chiwa menjawab: 'Lagian mereka berdua terlihat sama’ dan 'Lagipula, aku yakin itu pasti terasa enak dengan sesuatu yang berkarbonat '.

Semakin sedikit seorang tahu cara memasak, semakin sedikit pula mereka akan menciptakan resep-resep gila...

"Hei...", Chiwa berkata sambil mengunyah daging.

"Apa ada wanita bernama Natsukawa Masuzu di kelas Ei-kun?"

"Oh, kurasa ada."

Kemudian dengan dorongan energi yang tiba-tiba: 'Gadis itu luar biasa! Seperti seorang putri! Bahkan lelaki di kelas kami membicarakannya jadi aku hari ini melihatnya. Aku sangat terkejut! Rambutnya itu perak, matanya itu biru, seperti orang eropa atau tempat seperti itu! Aku juga mendengar bahwa keluarganya itu super kaya!'

"Umm, kurasa—", aku menjawab setengah hati.
"Dan dia itu super populer! Hanya dua bulan di sekolah, menurut sumbernya jumlah penembakan yang dia terima sudah melebihi angka dua digit! Aku awalnya berpikir
itu Cuma karangan dari orang usil, tapi setelah melihatnya hari ini, aku sangat yakin tentang itu! Dua digit!"

"Ohh—", aku setuju setengah hati.

"Oh, Ei-kun tidak tertarik? Atau apa kau sudah menyerah karena dia diluar jangkauanmu?"

"Tidak juga."

Dia memang mungkin cantik, tapi itu tidak ada hubungannya denganku.

Lagipula, untuk beberapa alasan, aku merasa tidak menyukainya.
Walaupun aku sudah berbincang dua atau tiga kali dengannya... itu selalu terasa ada sesuatu yang disembunyikan dibalik penampilan itu. Harus kubilang, seseorang yang
kenyataannya tidak bisa terlihat? Seseorang yang kebenarannya tidak diketahui.

"Bagaimanapun, aku benar tidak menyukainya, kurasa."

"...Benarkah?"

Chiwa mengangguk beberapa kali.

"Ehehe♪, makan malam hari ini enak sekali."

"Tidak. Itu terasa sama seperti hari lainnya."

Aku berpikir apa yang membuatnya merasa senang. Apa hanya dengan daging cukup untuk menghiburnya?

Setelah makan malam, kami berdua mengumpulkan mangkok-mangkok dan sumpit. Setelah itu aku mulai menyiapkan untuk menu besok sementara Chiwa mengambil beberapa manga dari tumpukan yang disimpan di kamar Saeko-san dan mulai membacanya di sofa.

Saeko-san bekerja di semacam perusahaan produk game. Kadang-kadang dia melakukan tugas seperti menulis skenario, menggambar grafik, bahkan coding dan musik. kesimpulannya: dia bisa melakukan semuanya. Perusahaan itu membuat 'gal-games' dan ‘game percintaan’, yang biasanya menargetkan para gadis.

Mungkin karena pekerjaannya Saeko-san bertingkah seperti ini di rumah.

'Yosu! Pa~gi, Eita! Apa kau sudah terbiasa dengan kehidupan SMA? Apa kau sudah dapatkan bendera dengan para gadis cantik?'

‘Tidak ada kemajuan sama sekali dengan Chiwawa-chan? Setting dengan teman masa kecil seperti ini biasanya menuju ke akhir bahagia, apa yang sebenarnya kau lakukan selama ini?’

'Ketika kau dalam keadaan harem, kau harus memperhatikan kesan mereka—jika kau terlalu fokus pada satu perempuan dan melupakan yang lainnya, suatu hari kabar buruk akan tersebar!'

Siapa yang mau harem? Kau pikir aku itu seorang raja arab yang memonopoli minyak?

—Bagaimanapun juga, jangan terlalu memikirkan hal ini.

Dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi untuk pekerjaan, Saeko-san punya banyak manga shoujo. Membaca manga tersebut akhir-akhir ini menjadi kebiasaan setiap hari bagi Chiwa.

"Hei, tehnya sudah siap. Aku akan menaruhnya disini"

"[...]"

Chiwa terdiam. Dia selalu seperti ini setiap kali dia di dunia manga.

Sepertinya dia terlihat fokus hari ini.

"...*sniff*."

Chiwa mengambil tisu dari kotak dan mengusap ujung matanya sebelum meniupnya dengan hidungnya.

"Andai saja itu terjadi padaku walau Cuman sekali."

"Seperti apa?"

"Percintaan seperti ini."

"Bagaimana rasanya?"

"Kau harus membacanya, baca."

Aku membalikkan halamn dari manga yang Chiwa beri padaku. Dua teman masa kecil yang masing-masing berpacaran dengan orang lain, tapi suatu hari mereka berdua menyadari cinta mereka satu sama lain, kemudian setelah sekian, banyaknya rintangan sulit, keduanya akhirnya menjadi pasangan selamanya—kau tahu idenya.

"Sangat klise."

Aku berkomentar.

"Lagipula, teman masa kecil itu lebih mirip seperti kakak dan adik, mereka tidak akan jadi pasangan."

"Benarkah? Aku berpikir beberapa ada yang fakta."

"Itu hanya bekerja di cerita. Ayo ambil contoh seperti kita; sekali pandang dan kau akan lihat bahwa itu mustahil di dunia nyata."

"[...]"

...?

Aku yang berharap ‘Kau ada benarnya —itu memang benar mustahil...' atau semacam jawaban yang mirip... tapi dia malah terdiam.

"K-Kau ada benarnya— itu memang benar mustahil..."

Ah, datang juga jawaban yang diharapkan.

Mungkin di hanya terlalu lelah dari latihan kendonya? Mungkin aku harus menambah lagi daging untuk makan malam nanti...

"S-Sampingkan dulu setting teman masa kecil, percintaan seperti ini atau harus aku bilang rasa manis seperti ini, tidak tunggu, pengabdian penuh pada percintaan seperti ini tidak terlalu buruk. Lagipula, aku sudah anak SMA."

Jadi begitu.

Itu hal yang bagus untuk mau mengabdi sepenuhnya kesesuatu sebagai penngganti kendo, hanya saja—

"Jadi, kalau begitu apa yang mau kau lakukan?"

"Aku mau menjadi super populer!"

...yaa, itu jawaban yang langsung.

"Dikagumi oleh banyak lelaki, setelah mengalami banyak naik dan turun akhirnya berpasangan dengan lelaki biasa yang selalu mendukungnya di balik layar —sedikitnya inilah yang harus aku alami!"

"...Ah. aku mengerti."

Bagaimana menjelaskannya, terasa seperti buku berjudul 'Bab pertumbuhan cinta Chihuahua-chan'.

Itu terdengar sedikit menekan datang dari teman yang tumbuh bersama sejak kecil...

"Kau sebaiknya menyerah. Itu sepuluh tahun terlalu awal bagimu."

"Heh— Apa?"

"Pertama-tama, cuman kata 'populer' itu mustahil. Aku tidak pernah melihatmu dengan make-up. Terlebih lagi, aku ragu kau punya banyak pakaian?"

"P-Pakaian, aku punya banyak! Aku punya lima setel jas!"

Aku paham benar kecemasannya yang ingin menyangkal, tapi kenyataannya, dia hanya menggali kuburannya sendiri.
"Ditambah, kau tidak pernah peduli tentang bagaimana laki-laki lain melihatmu. Seperti waktu dimana kau bermain sepak bola dengan laki-laki di lapangan olahraga tanpa mengganti ke baju olahraga . dan kau duduk dengan kaki disilang, ketika kau pakai rok, kau selalu menggoyangkan kakimu."

Setelah disebutkan kebiasaan terburuknya, Chiwa berhenti menggerakkan kakinya. Asal kau tahu, dia menggerakkan kakinya berirama sepanjang waktu.

"Dan aku tidak harus memberitahumu tentang bagaimana kau ke atap hanya handuk di badanmu, tangan di pinggang, meminum susu dalam sekali teguk. Bibi Asakura bahkan bercanda 'Chiwa-chan mirip sekali dengan suamiku ', dan begitulah..."

Kedua ikat rambut di kedua sisi kepalanya mulai gemetaran.

Asakura itu tetangga kami disebrang jalan. Kakek mereka itu seorang pelatih, bahkan kadang-kadang mengikuti kontes kebugaran. Dia itu orang tua berjenggot yang ditutupi otot.

"Bagaimanapun juga kau itu gadis sport dari kepala sampai ujung kaki, seperti yang mereka bilang 'berotot tapi tak berotak '. dalam kenyataan, caramu menganalisa sesuatu dengan cara kasar, mengadapinya langsung, dituntun oleh kekuatan. Ditambah lagi, kau selalu berpikir seperti anak kecil, aku tidak akan berpikir seseorang seperti itu seorang anak SMA..."

"Idiot..."

"...Eh?"

"EI-KUN ITU IDIOT BESAR!"


Ah, meledaklah dia.

"Ei-kun itu bodoh! Bodoh, bodoh, bodoh, bodoh! Bagaimana kau akan tahu sampai aku mencoba! Aku bukan berotot tapi tak berotak! Aku bukan anak kecil!"

"[...]"

Meronta-ronta tangan dan kakinya di sofa, aku sangat ingin melihatnya membuktikan bahwa aku salah. Ketika aku sadar aku agak berlebihan, itu sudah terlambat.
Kerusakannya sudah dialami.

"Lupakan itu. Aku sudah memutuskan ", Chiwa berdiri dari sofa, "Mulai dari besok, aku akan menjadi orang dalam jatuh cinta!"

"...Eh?"

"tidak hanya dalam jatuh cinta, aku akan menjadi super populer! Jika Chiwawa-chan mulai serius, bahkan Natsukawa Masuzu tidak akan menjadi masalah!"

Tidak, tidak, tunggu, tunggu.

"Apa kau tahu cara menarik perhatian lelaki? Bahkan secara abstrak?"

"Aku akan belajar sekarang juga!"

"Dan dari mana sebenarnya kau akan belajar?"

"Dari ini!"

Chiwa memegang manga bishoujo didepan mukaku.
"Saeko-san pernah bilang, shoujo manga itu kitab percintaan. Dengan begitu aku belajar dengan benar, mengingatnya dengan benar, mempraktekannya sepanjang hari, dan memenangkan hadiah di turnamen!"

"Turnamen..."

Pendirian seseorang yang tidak berpikir yang lain kecuali olahraga.
"Ayo bilang... ini:" Chiwa membalikkan ke heroine di lembar asal di manga, "lihat mata heroine ini, lihat mereka! Apa kau tidak berpikir itu manis? Jika aku berpenampilan yang sama aku pasti akan menjadi populer bagi lelaki!"

"...Tapi..."

Mata heroine itu setengah dari ukuran wajah Chiwa.

Dan disana terdapat banyak kilauan di matanya.

Bagaimana caramu menirunya...
"Beberapa saat yang lalu, perempuan didekat mejaku sedang membaca majalah 'Pachi Lemon'. Itu juga tertulis bahwa 'jika kau melihat laki-laki dari bawah, itu akan membuatmu popucute!☆'. sepertinya melihat seseorang dari bawah adalah teknik rahasianya. Oh, aku sangat berbakat memukul orang-orang dari atas di kendo!"

"[...]"

Sangat jelas berotot tapi tidak berotak.

"Aku tidak memberitahumu apapun lagi. Untuk kata-kata yang aku ucapkan, maafkan aku. Tolong perhitungkan kembali."

"apa?! Apa yang kau katakan?! lagipula Ei-kun belum pernah jatuh cinta! Kau tidak punya rasa cinta pada siapapun!"

"Oh? Dan kau?"

"...B-Bagaimana itu mungkin?! Ei-kun kau idiot besar!"

Jadi aku dimarahi. Ada apa dengan orang ini?

"Aku akan mulai latihan sekarang. Bolehkah aku meminjam buku-buku?"

Chiwa membawa tumpukan manga shoujo dengan kedua tangan.
"Ei-kun, bye-bye~ sekitar minggu depan aku akan menjadi super populer dan pada waktu itu kau akan menyadari 'Chiwa-chan itu sungguh gadis sempurna’, tapi itu akan terlambat!"

"Yah, itu pasti sayang sekali! Sayang sekali!"

Dan begitulah, aku mengirim Chiwa ke pintu keluar.




seminggu kemudian.

Di kelasku 1-A, rumor seperti ini mulai menyebar: kelas 1-E Harusaki Chiwa menjadi super popular, dan ditembak para lelaki— tentu saja tidak.

Kenyataannya bahwa Chiwa dipanggil keruangan BK. Singkatnya—dia telah menatap lelaki di kelasnya dengan tatapan merah

'Dia kadang-kadang menatap dengan tatapan kosong.'

'Bagaimanapun juga itu menakutkan.'

Kau pasti mengerti.

Aku bahkan mendengar bahwa ibu Chiwa harus dating ke sekolah untuk berbicara.

Aku rasa aku harus membakar lebih banyak daging untuknya malam ini.



"Wahh... aku sudah mengikuti instruksi dari manga, tapi kenapa aku tidak popular?" Chiwa menelan jus daging bersamaan dengan air matanya sendiri, berbicara sendiri.
"—Ah!"

"Apa sekarang?"

"Jangan-jangan... aku terlalu cantik untuk ditangani?!"

Tidak, yang aku pikirkan.
victorrama
馬鹿月の衛星保障機構 [F.S.B]
Posts: 200
Joined: Fri Feb 15, 2013 9:42 pm
Favourite Light Novel: Too many to list, just ask
Location: NOT under your bed. Believe me.
Contact:

Re: Ore No Kanojo To Osananajimi Ga Shuraba Sugiru Indonesia

Post by victorrama »

Whoops, maaf belakangan sedang banyak 'isu pribadi' yang harus dibereskan dulu...minta waktu bbrp hari dulu ya... sekalian kk Icen bisa cek chapter 1 nya :3
Just a passing by translator, editor, typesetter, writer, meeper.

Translating : The Maso's TL project
and also other series.

“The mind, at times, takes masochistic delight in suffering.” ― Saurbh Katyal, Seduced by Murder
Post Reply

Return to “Indonesian”