Absolute Duo (Indonesia):Jilid 1

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Novel Illustrations[edit]


Absolute Duo (Indonesia):Jilid 1 Prolog Absolute Duo (Indonesia):Jilid 1 Bab 1 Absolute Duo (Indonesia):Jilid 1 Bab 2 Absolute Duo (Indonesia):Jilid 1 Bab 3 Absolute Duo (Indonesia):Jilid 1 Bab 4 Absolute Duo (Indonesia):Jilid 1 Bab 5 Absolute Duo (Indonesia):Jilid 1 Bab 6 Absolute Duo (Indonesia):Jilid 1 Bab 7

Epilog[edit]

Api merah tua membakar segalanya.

Lagi, mimpi ini datang ke hadapan pikiranku.

Sebuah mimpi kelabu.

Sebuah mimpi buruk dengan merah sebagai warna satu-satunya.

Kematian Otoha.

Kata-kata itu dari sahabatku.

“Mereka mati karena mereka lemah.”

Dan kemudian------dengan sebuah teriakan disertai keputusasaan, kemarahan, dan kebencian, ingatan yang disebut mimpi buruk itu berakhir.

“Tooru!?”

Sepertinya aku membangunkannya dengan teriakan yang aku keluarkan, dan Julie mengintipku dengan cemas.

“Maaf………….. aku mengagetkanmu, lagi…………”

“Tolong jangan pikirkan itu. ………………yang lebih penting, apa kau baik-baik saja Tooru?”

“Aah………..aku hanya…………bermimpi buruk………….”

Pakaianku basah dan lengket oleh keringat dingin dan aku hanya bisa bilang situasi ini tidak nyaman.

“…………………Maaf, aku akan mengganti pakaianku dan kemudian aku akan pergi mencari minum di ruang duduk jadi, jangan pikirkan aku dan kembalilah tidur, Julie. Aku sangat minta maaf sudah membangunkanmu.”

Aku mengganti pakaianku dengan cepat sebelum keluar dari kamar.

“Tooru……………”

Sesaat sebelum aku menutup pintu, aku mendengar suara cemas Julie tapi aku tidak berhenti.

Sambil berpikir aku membuatnya lebih khawatir; ketidaknyamanan ini----perasaan gelap yang bergeliat di lubuk hatiku dan wajah yang meringis karena perasaan ini, aku tidak ingin Julie melihat semua itu.




Malam biru----------

Setelah keluar ke balkon dari ruang duduk, aku sedang menunggu sebuah dunia yang cocok dengan mewakili itu.

Bulan pucat bersinar di langit, dan cahayanya damai dan baik.

Tapi perasaan gelap itu masih berputar-putar di dalam hatiku.

Momen itu di musim panas --------- masih belum meninggalkan pikiranku.

“Otoha…………….”

Aku kehilangan segalanya.

Adik perempuanku yang berharga, waliku yang berharga, dan orang-orang yang kuanggap sebagai keluargaku.

Sejak saat itu, aku mengikuti kata-kata sahabatku, untuk mencari 《Kekuatan》 dan sampai di akademi ini.

(Jika dulu aku kuat, apakah aku tidak akan kehilangan segalanya………?)

Waktu tidak akan kembali.

Walaupun jika aku mencari 《Kekuatan》 sekarang atau mendapatkannya, semua yang hilang tidak akan kembali.

Aku tahu ini tidak ada artinya.

Tapi walaupun begitu, aku tidak punya pilihan selain mencarinya.

Untuk mengempaskan perasaan gelap ini pada sahabatku yang menghancurkan segalanya--------kehidupan sehari-hariku yang berharga.

Walaupun sudah 2 tahun berlalu, kemarahan dan kebencian itu belum berubah di dalamku.

Sudah sebulan sejak aku datang ke Akademi Kouryou---------

“Tooru…………”

Tiba-tiba, seseorang memanggilku dari belakang.

Aku tidak perlu berbalik.

Karena hanya ada satu orang yang akan memanggilku dengan nada itu.

“………………Kau tidak tidur, Julie.”

“Kau belum kembali jadi…………”

“…………..Maaf sudah membuatmu cemas. Aku hanya mencari angin……… ayo kembali dan tidur.”

Untuk menghindari membiarkan Julie melihat wajahku, aku berjalan melewati sisinya dan akan keluar dari ruang duduk------

“Tooru…………….!!”

Aku berhenti mendengar seruannya.

Saat aku berbalik, Julie menatap lurus ke arahku.

Dipenuhi cahaya memilukan, dia menatap tepat ke arahku dengan Mata rubimata merahnya.

“Aku dengar, apa yang Tooru katakan saat mimpi burukmu………..”

Itu tidak membuatku terkejut karena kupikir itulah yang mungkin terjadi.

“Otoha………kenapa………………jawab aku……….. aku tidak akan memaafkanmu……. Aku pasti akan--------membunuhmu.”

“…………. Lupakan saja.”

Walaupun sia-sia, aku hanya bisa mengatakan itu.

“Apakah itu…………….tujuan Tooru……..?”

“Lupakan saja………!!”

Suasanya berguncang karena teriakanku.

Tapi Julie menggelengkan kepalanya pelan-pelan-------

“Aku juga-------“

Di bawah cahaya bulan, dia menunjukkan Putih saljukulit putihnya.

Absolute Duo Volume 1 Non-Colour 10.jpg

“Julie…………….?”

“Aku sama seperti Tooru.”

“Sama………sepertiku…………?”

Di saat itu, embusan angin lewat dan membuat Blonde perakrambut peraknya bekibar.

Otot punggungku menyentak.

Ada nekas luka yang panjang terukir di punggung polosnya.

Dimandikan cahaya biru pucat bulan, kata-kata ini keluar dari mulut gadis perak itu-----pengakuan itu.

“Aku juga sama seperti Tooru-------seorang 《Avenger》 .”




Catatan Penerjemah dan Referensi[edit]



Kembali ke Halaman Utama Selanjutnya Jilid 2