Accel World (Indonesia):Jilid 2 Bab 1

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

1[edit]

“Okaerinasai[1], Onii-chan!”

Pada saat Haruyuki baru saja sampai di rumah dan melepaskan sepatunya, lalu berjalan dengan lamban ke ruangannya, ia mendengar suara itu datang dari ruang tamu yang berada di sisi kirinya.

Haruyuki pun otomatis membalasnya dengan malas.

“...Aku pulang...”

Ia mulai berjalan lagi satu langkah, dua langkah, dan tiba-tiba berhenti di langkahnya yang ke tiga.

‘-Huh?’

‘Apa itu yang barusan kudengar?’

Sepengetahuan Arita Haruyuki yang telah hidup selama 13 tahun dan 10 bulan sejak kelahirannya, ia hanyalah anak satu-satunya. Ia harusnya bersyukur karena beruntung daripada merasa tidak senang, apakah ia tidak sadar bahwa ia sebenarnya merasa kesepian sehingga mendengar suara-suara aneh?

Meskipun begitu, suara itu tidak akan memanggilnya ‘Onii-chan’. Bahkan suara itu memanggilnya dengan suara anak perempuan yang lucu. Apakah ini salah satu dari legenda perkotaan «Imouto»[2] atau semacamnya?

Pada saat Haruyuki hanyut dalam pikirannya dengan pose yang tidak biasa, ia mendengar suara yang mustahil untuk didengarnya.

‘Funfunn’, seperti suara senandung. Kemudian ada suara ketipak-ketipuk ringan dari sendal yang digunakan untuk berjalan. Tidak hanya itu, entah bagaimana, ada juga bau manis yang tercium. Ilusi... bau? Apakah kata-kata itu benar-benar ada?

Ia menjatuhkan tas punggung yang ada di punggungnya, berputar 180 derajat, dan kemudian berjalan dengan kaku ke arah ruang tamu.

Disana ia juga melihat sebuah khayalan.

Di bagian samping ruangan, dimana terdapat dapur yang tidak sering digunakan.

Berumur sekitar 10 tahun. Memiliki badan yang langsing dan ramping, dan memakai seragam SD yang terdiri dari blus berwarna putih dan rok berwarna biru lain yang dilengkapi dengan tali bahu[3]. Dan di atasnya, dia memakai sebuah apron berwarna pink. Berambut merah dengan dua buah kunciran kecil di tiap sisinya, dia memiliki muka yang bisa dibilang «innocent» dibawah dahinya yang mulus dan terlihat bundar. Wajahnya yang putih ditutupi bintik-bintik kecil, matanya yang besar berwarna merah kecokelatan, mungkin dia sedikit berdarah campuran. Jika aku diminta mengekspresikannya dalam satu kata - .

‘...Malaikat? Mungkinkah bisa disebut seperti itu?’

Haruyuki menatapnya, melamun karena kehilangan kemampuan berpikirnya. Anak perempuan itu melihatnya sekilas dan kemudian berbicara dengan senyum yang manis

“Aku sedang memanggang kue sekarang, tolong tunggu sebentar lagi ya, Onii-chan.”

“...Uwaa!”

Haruyuki berteriak, kemudian menyembunyikan tubuh bulatnya di belakang pintu ruang tamu. Ia menjulurkan bagian atas wajahnya dari balik pintu, dan tidak mengerti apa yang sedang terjadi.

Anak perempuan itu memiringkan kepalanya sejenak karena kebingungan, lalu kembali melihat ke dalam oven setelah tersenyum. Rambut merah dengan dua kunciran itu berayun dengan lembut, dan terlihat bersinar karena ada cahaya matahari musim dingin yang masuk melalui jendela.

Setelah sampai sejauh ini, akhirnya Haruyuki bisa memastikan hal ini bukanlah sebuah khayalan belaka.

Keberadaan anak perempuan itu terlalu nyata untuk sebuah khayalan atau imajinasi. Ini berarti - hal ini hanya bisa terjadi karena ada program jahat[4]. Sebuah model yang memiliki layer berkualitas ultra tinggi, dan informasi seperti suara dan bau yang diterimanya. Tidak jelas siapa dan alasan orang yang melakukan hal ini padanya.

Karena, sejak dari awal tidak mungkin ia memiliki seorang «Imouto».

Tidak perlu takut akan sebuah kepalsuan yang tercipta dari poligon-poligon itu. Haruyuki berjalan memasuki dapur sambil memikirkan hal itu, dan kemudian menjulurkan tangan kanannya ke arah «Imouto» yang tersenyum padanya.

Kemudian ia mencubit pipi yang berbintik-bintik itu, dan menariknya.

Pada tingkat penglihatan dan pendengaran, Neuro Linker berkomunikasi dengan kesadaran manusia melalui sinyal-sinyal kuantum, sehingga virtual reality yang sulit dibedakan dengan dunia nyata dapat dibuat. Karena Neuro Linker memiliki batasan dalam memory dan kekuatan CPU-nya, maka membuat manusia secara keseluruhan adalah hal terbaik yang dapat dilakukan Neuro Linker.

Akan tetapi untuk indera-indera lainnya, khususnya indera peraba, sangat sulit untuk didigitalisasi dan pengembangannya pun lambat. Benda seperti pipi manusia yang memiliki tekstur kulit, daya tahan otot, dan reaksi berupa kerutan yang rumit secara visual, tidak mungkin dapat diciptakan kembali dengan sempurna. Jadi, jika ia menarik pipinya itu, maka hal yang dapat dirasakan di jari-jarinya hanyalah perasaan seperti menyentuh permen karet yang tidak bernyawa.

“Ap, apua yuang kaumu luakukuan ~”

“...Uu, uwaaaaa!?”

Haruyuki berteriak dan melepaskan tangannya, lalu melompat kebelakang dan punggungnya membentur pintu kulkas.

Sangat sempurna.

Lembut, halus, juga muda dan seakan hidup, bisa dikatakan seperti benar-benar «menarik pipi anak perempuan berumur 10 tahun» - sampai saat ini, ia tidak pernah merasakan hal itu terjadi dengan menggunakan jari-jarinya.

Saat sedang ditatapi oleh anak perempuan yang tiba-tiba marah itu, Haruyuki menjulurkan tangan kanannya ke arah Neuro Linker yang ada di lehernya, dan kemudian melepaskan penguncinya dan melepaskannya.

Dari penglihatannya, waktu, kalendar, ikon-ikon aplikasi dan informasi AR[5] pun menghilang.

Tetapi anak perempuan itu tidak menghilang.

‘Haruyuki, maaf.’

Kata-kata itu adalah bagian awal dari pesan suara yang ditinggalkan Ibu Haruyuki di Home Server, setelah menyadarinya, Haruyuki menggenakan kembali Neuro Linker-nya, dan kemudian berdiri sambil mendengarkan pesan itu.

[- maaf, kita akan mengurus anak dari saudara kita selama dua atau tiga hari. Kamu tahu Saitou-san yang tinggal di Nakano kan? Dia itu sepupuku. Dia pergi keluar negeri karena urusan mendadak, seperti yang aku rencanakan, aku juga akan pergi ke Shanghai hari ini. Aku akan kembali tiga hari lagi, tolong urus anak perempuan itu. Jika ada sesuatu yang terjadi, kirimkan email saja, sampai jumpa.]

Ibu Haruyuki, Arita Saya, bekerja untuk bank milik Amerika di bagian transaksi, dan tawar-menawar. Setiap malam, dia tidak akan pulang ke rumah hingga tengah malam, sesekali dia juga pergi ke luar negeri dan meninggalkan Haruyuki seorang diri untuk beberapa hari dan semacamnya. Karena itu, Haruyuki tidak tahu sudah berapa banyak waktu untuk bekerja dan waktu untuk berlibur yang dihabiskan ibunya bersama dengan laki-laki yang pergi bersamanya. Jika perceraian yang terjadi 7 tahun lalu itu tidak disebabkan oleh perselingkuhan ayahnya, Haruyuki akan merasa aneh karena ia dirawat oleh ibunya.

Jadi, sejak Haruyuki bersekolah SD, ia selalu diurus oleh keluarga Kurashima yang berada dua lantai di bawahnya di kompleks apartemen yang sama - keluarga itu adalah keluarga Chiyuri..

Ibu dan ayah Chiyuri selalu menyambutnya dengan baik, di sisi lain, Haruyuki akan merasa sangat tidak enak jika mereka merasa terganggu, meskipun hanya satu kali saja. Ia bisa saja tumbuh menjadi orang yang ditindas sepuluh kali lebih banyak dari sekarang jika ia tidak memiliki tempat untuk bernaung.

Haruyuki kemudian melihat ke arah anak Saitou-san yang terlihat sibuk di dapur, sambil memikirkan hal itu.

Anak perempuan itu membuka pintu oven dan mengeluarkan nampan besi yang ada di dalamnya, setelah timer pada oven itu mengeluarkan suara yang halus. Tercium bau manis yang kuat. Tampaknya bau manis itu berasal dari kue-kue kering yang baru saja dipanggang.

Anak perempuan itu kemudian memindahkan kue-kue kering itu ke atas sebuah piring besar yang ditutupi cooking paper[6] menggunakan penjepit, kemudian beristirahat sambil menghela nafasnya.

Anak perempuan itu berbalik sambil memegang piring besar itu dengan kedua tangannya, dan melihat ke arah wajah Haruyuki.

“Ummm... maaf karena aku menggunakan dapurnya tanpa ijin. Aku pikir Haruyuki onii-chan akan sangat lapar ketika onii-chan pulang... jadi aku...”

Suaranya lebih kecil dari yang didengar sebelumnya, pikir Haruyuki.

‘Aku mengerti, anak ini merasa tidak nyaman akan «onii-chan» yang mengurusnya akan menunjukkan wajah terganggu atau tidak. Aku sangat payah. Tidak ada alasan bagiku yang berusia lebih tua untuk merasa takut dengan anak perempuan yang baru aku temui untuk pertama kali.’

Haruyuki berusaha sebaik mungkin untuk tersenyum dan berbicara, sambil menahan semacam rasa sakit di dalam dirinya.

“Te... terima kasih. Aku sangat lapar.”

Anak perempuan itu kemudian tersenyum dengan bahagia seperti es yang meleleh.

“Umm, aku Saitou Tomoko. Kelas 5 SD. Kita sudah tidak bertemu beberapa tahun, jadi aku takut onii-chan sudah lupa... sepertinya onii-chan dan aku adalah sepupunya sepupu[7]. Umm... Mungkin aku tidak bisa apa-apa, tapi mohon bantuannya.”

Anak perempuan itu menundukkan badannya[8] sambil memegang piring ditangannya, hal ini membuat jantung Haruyuki berdetak kencang dan ia pun mulai berkeringat lebat.

Akan tetapi ia kembali ingat dengan pemikirannya tadi, dan kemudian membalas dengan sapaan yang hampir tidak dapat dimengerti.

“Ya, e..., aku... aku Arita Haruyuki, a-aku juga, mohon bantuannya, Saitou-san.”

“Panggil aku Tomoko saja”, balasan instan dan senyumannya membuat Haruyuki membuang pikiran anehnya jauh-jauh.

Saitou-san yang tinggal di Nakano, ia hanya bisa sekedar mengingat bahwa ia memiliki saudara bermarga itu. Mengingat bahwa Saitou-san adalah sepupu dari orang tuanya, keterbatasan ingatan Haruyuki tersebut adalah hal yang lazim.

“...K, kamu juga anak tunggal?”

Tomoko mengangguk mendengar hal itu.

“Hanya ada ayah dan aku dikeluargaku. Tiba-tiba saja, ayah harus pergi karena urusan bisnis, aku bilang aku akan baik-baik saja meskipun sendirian pada ayah, tapi ayah khawatir. Tadi saja, ayah mengantarku ke sini dari sekolah, kemudian langsung pergi ke bandara Narita."

Tomoko menjawab sambil meletakan piring berisi kue itu di meja, jawabannya meyakinkan Haruyuki pada sesuatu.

"Ah, jadi kamu belum bertemu dengan ibuku."

"Belum. Aku hanya diberikan kunci instan untuk rumah onii-chan."

Beruntungnya. Jika yang memberikannya adalah ibuku, maka ibuku akan memasang wajah seakan terganggu tanpa ragu-ragu.

- Akan tetapi.

‘Jika seperti itu keadaannya. Berarti untuk tiga hari kedepan, aku akan tinggal berdua saja bersama anak perempuan ini.’

‘Tidak tidak, kamu tidak perlu panik dasar bodoh. Lawanmu hanyalah anak SD kelas 5 saja. Dia dan aku terpisah 2 tahun penuh... 2 tahun... penuh? apakah bisa dibilang begitu?’

Tanpa menyadari Haruyuki yang sedang diserang kepanikan, Tomoko berkata ‘Tunggu sampai dingin dulu ya’, lalu berputar dengan senyum di wajahnya. Dia mencuci mangkuk dan benda-benda lainnya di wastafel, dan pada saat yang sama memasak air, setelah beberapa menit, dia kembali dengan membawa teh di atas sebuah baki. Jelas sekali, dia sudah terbiasa dengan dapur ini daripada Haruyuki.

Anak perempuan benar-benar luar biasa, Haruyuki menggeleng-gelengkan kepalanya setelah memikirkan hal itu. Anak-anak, lawanmu hanyalah seorang anak kecil.

Akan tetapi, kue-kue kering itu sangat enak, seperti yang di toko-toko kue, kue-kue kering ini dapat dijual.

Setelah memakan 9 kue kering yang sangat besar, Haruyuki bertanya-tanya, sudah berapa tahun ia tidak memakan kue buatan orang lain, kemudian menyeruput teh yang dituangkan Tomoko untuknya.

Di sisi lain meja, sepupu jauhnya yang berambut merah, sedang meniup gelas miliknya dengan muka yang serius. Setiap gerakannya simpel dan lucu, hanya dengan melihatnya Haruyuki merasa nyaman dan hangat.

"...Terima kasih untuk makanannya. Makanannya... sangat e-enak."

Entah bagaimana, Haruyuki bisa mengatakan kata-kata itu dengan normal, kata-kata itu membuat Tomoko tersenyum lega.

"Benarkah? Aku senang! Aku sangat khawatir karena onii-chan tidak berkata apa-apa."

"M-maaf. Aku makan tanpa sadar akan sekitarku..."

"Itu benar."

Dengan tawa yang berbunyi ufufu, Tomoko menjulurkan tangannya sambil setengah berdiri, dan mengambil remah-remah kue yang menyangkut di pipi Haruyuki.

Lalu Tomoko melempar remah-remah kue itu ke mulutnya, dan kemudian tertawa lagi.

Zing, Haruyuki mengelap daerah di sekitar mulutnya dengan panik setelah menyadari sound effect aneh yang muncul di dalam otaknya.

“L, lalu sekarang, e... it, itu dia, apa yang akan kita lakukan sekarang? Ma, mau bermain game? Aku punya banyak game, koleksi gameku terdiri dari banyak game dari 40 tahun yang lalu...”

Ia ingat bahwa kebanyakan dari game miliknya memiliki grafik yang berdarah-darah dan kejam setelah mengatakan hal itu.

Untungnya, Tomoko tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Umm, aku tidak bisa bermain game terlalu banyak. Aku mempunyai sedikit masalah dengan Full Dive...”

“Ah, aku mengerti.”

Haruyuki melihat Tomoko setelah berbicara, ia terlambat menyadari alat kebutuhan sosial era ini yang mutlak dibutuhkan, Neuro Linker, tidak ada di leher kecil Tomoko yang berada di atas kancing blusnya.

Tentu saja, ada keluarga yang tidak ingin anak mereka yang masih SD untuk memakai Neuro Linker secara permanen. Jaringan global yang tak terhingga dapat menjadi sumber dari segala macam kejahatan. Bahkan dengan fungsi Parental Control[9], masih sulit untuk memblokir 100% informasi yang berbahaya.

Jika mereka hanya menggunakan mode penglihatan dan pendengaran untuk kelas mereka sehari-hari, maka sangat masuk akal jika mereka takut akan Full Dive yang mengalihkan kelima indera manusia. Lalu apa yang harus mereka lakukan, matanya berhenti pada layar panel lebar yang ada di ruang tamu pada saat ia berpikir keras, dan kemudian Haruyuki menunjuknya.

“La... lalu, bagaimana jika kita menonton film dengan itu? Meskipun menggunakan software 2D, hal itu tetap menyenangkan.”

Akan tetapi, kali ini juga, Tomoko menggelengkan kepalanya sedikit, dan kemudian berbicara dengan malu.

“Umm... Dari pada itu, bisakah kita bicara? Aku ingin tahu lebih banyak mengenai SMP tempat onii-chan bersekolah.”

Tomoko berdiri, lalu berjalan mengitari meja, dan duduk di samping Haruyuki.

Bau manis seperti susu menggelitik hidungnya, daerah anti-perempuan yang sudah lama dilatihnya aktif pada saat itu, dan Haruyuki bereaksi dengan bergerak ke belakang. Kursinya menjadi miring seakan menyender, dan membuatnya akan jatuh ke kiri, Haruyuki pun mengepak-ngepakkan tangannya untuk menyeimbangkan diri.

Tomoko tertawa sambil melihat Haruyuki yang kembali ke posisi awalnya dengan bunyi ‘bang’.

“Onii-chan, kamu memiliki sifat yang lucu.”

“- Uwaa.’


Haruyuki menurunkan badannya di dalam bak mandi, sambil membuat gelembung dengan mulutnya.

Karena keinginan ibunya, kamar mandi di rumah Arita sangat besar. Bak mandinya pun juga sangat besar, sehingga badan Haruyuki muat di dalamnya dengan mudah, bahkan ia juga bisa merentangkan tangannya di dalam bak mandi itu. Ia bernafas di dalam kepulan uap air berbau sabun mandi, kemudian mengeluarkan nafas setelah menahan nafasnya di dalam paru-paru.

Percakapan panjang Haruyuki membuat tenggorokannya sedikit sakit, meskipun percakapannya itu terdengar aneh. Jika memakan nasi kari buatan Tomoko juga dihitung, setelah dihitung-hitung, Haruyuki menghabiskan 4 jam penuh untuk bicara. Ia merasa aneh dan terkesan pada dirinya yang ternyata mempunyai banyak cerita kehidupan sehari-harinya yang dapat diceritakan.

Akhirnya, dimulai dari sistem SMP Umesato yang berbeda-beda, kenangan masa lalu dengan kedua teman kecilnya, hingga ke «orang yang paling penting untuknya», yaitu kakak kelas yang memakai pakaian berwarna hitam, semuanya diceritakan hingga tuntas. Hal yang ia tidak ceritakan hanyalah, insiden penindasan atas dirinya yang terjadi hingga beberapa bulan lalu, dan - informasi mengenai «dunia lain» yang ia ketahui.

Tomoko mendengarkan cerita yang Haruyuki anggap tidak penting dengan serius, dan kadang-kadang tertawa dan mengomentarinya.

Apakah ini rasanya memiliki seorang adik perempuan? Haruyuki ingin mengetahui perasaan seperti itu.

Pada saat yang sama, Haruyuki membenci dirinya yang menyimpan suatu keraguan.

Hanya saja - semua ini sangat sempurna. Suatu hari setelah pulang dari sekolah, muncul seorang adik perempuan secara tiba-tiba, dia memanggangkan kue dan membuatkannya nasi kari, bahkan dia menggunakan jurus pemusnah ‘Aku ingin berbicara dengan onii-chan’. Diatas semua itu, ia akan tinggal berdua saja dengannya selama tiga hari ini?

Haruyuki tidak dapat berpikir jernih, sehingga ia menerima dapat menerima peristiwa langkah yang menimpanya.

Akan tetapi, jika saja peristiwa ini memiliki maksud tertentu, siapa yang mau melakukan hal ini dan apa tujuannya? Dan bagaimana caranya agar ia bisa memastikan hal itu?

Setelah berpikir sejenak, Haruyuki menaikkan bagian atas badannya dari bak mandi, dan mengambil Neuro Linker berwarna perak yang terletak di sudut rak.

Mekipun Neuro Linker tahan terhadap air, Haruyuki menyeka air yang ada di lehernya untuk berjaga-jaga, dan kemudian memakai Neuro Linker itu dari belakang. Bagian berbentuk U Neuro Linker itu pun melenggang, dan terpasang pas di sekitar lehernya.

Setelah menyalakannya, muncul logo start-up yang bersinar di depan matanya, kemudian desktop visual pun terbuka setelah sekitar 20 detik pengecekan sambungan dengan otak. Dengan menggerakkan tangannya dengan cepat, ia membuka jendela server rumah Arita.

Dalam folder penyimpanan data, Haruyuki ingin langsung menelusuri album foto keluarganya, tetapi ia ragu-ragu. Beberapa tahun belakangan ini, keluarganya belum pernah berfoto bersama, tapi di dalam foto-foto itu, Haruyuki masih belum menjadi sangat bundar seperti sekarang - di dalam sana terdapat banyak foto-foto keluarganya pada saat ayah dan ibunya masih hidup berbahagia bersama. Ia lebih baik mati dari pada melihat foto-foto itu lagi.

Setelah kembali ke lobby server rumah Arita, Haruyuki membuka sambungan menuju jaringan eksternal.

Beberapa gerbang akses yang terlihat konkrit muncul. Semua itu adalah jaringan-jaringan rumah saudara Arita. Tentu saja kita tidak bisa mengambil informasi atau data sesuai kehendak kita, tetapi kita dapat meninggalkan pesan atau melihat jadwal milik saudara kita itu.

Akan tetapi, tidak ada gerbang akses untuk jaringan rumah «Saitou-san yang tinggal di Nakano». Kebanyakan halaman paling depan jaringan-jaringan rumah itu hanya menunjukkan cerita-cerita dan gambar-gambar mengenai perkumpulan keluarganya baru-baru ini. Haruyuki pun memeriksanya satu per satu, tetapi hanya ada saudara dari pihak ibunya saja, beberapa paman dan bibi yang ia kenal, tetapi foto-foto itu tidak memperlihatkan anak mereka.

Haruyuki memindahkan pandangannya dari desktop yang ada ke arah pintu kamar mandi, dan kemudian mendengarkan suara yang ada sejenak. Ia dapat mendengar suara kecil yang berasa dari panel televisi yang ada di ruang tamu. Tomoko mungkin masih menonton variety show yang ditujukan untuk keluarga. Ia sebaiknya cepat-cepat menyelesaikan mandinya dan kemudian keluar, karena Tomoko menyuruhnya untuk mandi terlebih dahulu. Jika alasan ia mandi sangat lama adalah karena ia ragu apakah Tomoko adalah benar-benar sepupu keduanya, maka ia harus keluar lebih cepat lagi.

Ia melihat kembali ke arah desktopnya itu, terdapat gerbang akses yang melayang-layang di tengahnya - gerbang itu adalah jaringan rumah keluarga ibunya, dan ia membuka jaringan itu.

Ia mengabaikan foto-foto keluarga yang diambil di desa yang ada di pegunungan, dan mengklik gerbang yang terhubung dengan jaringan internal. Tentu saja, konfirmasi untuk login pun muncul, kemudian Haruyuki menggerakkan jari-jarinya dengan cepat.

Disana, ia memasukkan ID dan password yang ia dapat dari ibunya. Karena akses ini akan dicatat di server, jika sanak keluarganya bertanya kepada ibunya mengenai alasan ibunya melakukan login, maka ia akan mendapatkan masalah karena ibunya tahu bahwa Haruyuki menggunakan IDnya untuk mengakses jaringan itu. Tapi, ia berpikir kakeknya yang lahir di desa tidak akan memeriksa catatan akses jaringan rumah mereka.

Tapi, tentu saja ia harus menyelesaikan apa yang ia akan lakukan dengan cepat. Haruyuki melakukan dive ke jaringan rumah ibunya dan membuka album fotonya dengan terburu-buru.

Ia sangat kewalahan dengan jumlah foto-foto yang ada dari setiap tahunnya, tetapi ia menemukan era dan jumlah orangnya dari keterangan folder data itu. Jika ingatannya yang samar-samar benar, maka lima tahun lalu adalah ulang tahun kakeknya, banyak saudara dari keluarga Arita yang datang berkumpul. Mungkin saja ia pernah menyapa keluarga «Saitou-san yang tinggal di Nakano» pada saat itu. Jika benar seperti itu, maka Tomoko yang berumur sekitar 5 tahun, harusnya ada di sana.

Pencariannya berakhir dengan cepat, dan terlihat beberapa thumbnail[10] yang bertumpukkan.

Ia mengibaskannya satu per satu dengan jarinya.

Bukan yang ini, yang ini juga bukan... ah, pasti ada di sekitar sini. Ia mendapatkan apa yang ia cari di gambar yang berikutnya.

“Onii-chan♪”

Tiba-tiba, suara yang bagaikan nyanyian itu terdengar dari sisi kanan Haruyuki, Haruyuki pun melihat ke arah datangnya suara itu.

Kemudian, ia seakan membeku dengan tangan kanannya yang menunjuk di udara.

Tidak tahu sejak kapan, pintu kamar mandi itu terbuka sedikit, dan dari sisi lainnya, Tomoko mengintip sambil menunjukkan mata dan pundaknya.

Haruyuki melihatnya dari atas kebawah, dari kepala berambut merah yang dibungkus menggunakan handuk, hingga ke wajahnya yang terlihat sedikit malu, kemudian lehernya yang kecil dan kulit di pundaknya -.

“Ap..ap, apa...”

Tomoko tersenyum dengan manis kepada Haruyuki yang menggerakkan mulutnya dengan cepat.

“Onii-chan, bolehkah aku ikut mandi?”

“Ber...sama, itu...”

“Karena onii-chan sangat lama mandinya, aku jadi bosan menunggu.”

Dengan tertawa ehehe dan kemudian tersenyum, Tomoko pun memasuki kamar mandi itu tanpa menunggu jawaban dari Haruyuki. Haruyuki menundukkan badannya karena panik, dan berteriak dengan mata terutup.

“M, maaf, aku akan keluar sekarang! Aku akan segera keluar, jadi tolong tunggu sebentar!!”

“Tidak apa-apa onii-chan, kita kan sepupu jauh.”

“Ini sama sekali tidak benar - !!”

Ketika otaknya berteriak, alat optik observasi biologis milik Haruyuki, yaitu matanya, menolak perintahnya dan kemudian terbuka. Nafasny berhenti ketika sepasang kaki kecil telanjang yang berdiri di atas lantai yang berwarna putih memasuki penglihatannya.

Accel World v02 036.jpg

Titik fokus kedua matanya bergerak keatas secara otomatis. Betis ramping yang tergambar dengan garis yang licin. Lututnya yang kecil dan bundar, dan bagian bawah kakinya yang terlihat fleksibel.

Ujung kakinya hampir tidak tertutupi handuk mandi berwarna pink, ‘Bodoh, apa yang kamu lakukan’, pikir Haruyuki sejenak, ia semakin menyalahkan dirinya pada saat matanya terus melihat keatas. Handuk itu menutupi tubuh yang tidak memiliki banyak benjolan, matanya melewati pakaian yang seakan dapat jatuh kapan saja itu, dan melihat tulang selangka rapuh yang diselimuti kulit yang halus.

“T.. tapi, tolong jangan lihat aku terus.”

Dan akhirnya, wajahnya yang terlihat malu pun terlihat.

Haruyuki membandingkannya dengan foto pertemuan keluarga besar Arita yang ada di sisi kiri penglihatannya.

Di baris depan terdapat sekelompok anak-anak termasuk dirinya. Ia tidak mengetahui siapa saja yang ada di foto ini sekarang, tapi untung saja, foto di era ini menggunakan teknologi dimana kita dapat melekatkan data.

Dengan menggerakkan fokus matanya, dapat membuat nama anak-anak itu muncul dan menghilang di depan posisi mereka di foto.

Nama «Saitou Tomoko» muncul pada anak yang keenam.

Wajah anak itu diperbesar secara otomatis pada saat Haruyuki menatapnya, ukurannya menjadi sama besar dengan wajah Tomoko yang ada di depannya.

Foto ini diambil 5 tahun lalu. Orang-orang bilang anak perempuan itu bisa berubah sewaktu-waktu, tapi wajahnya berubah seperti ini dalam lima tahun...

Tidak mungkin.

Haruyuki mengambil nafas panjang, menahannya, lalu menghembuskannya keluar.

Ia menatap anak perempuan yang mengaku sebagai sepupu keduanya dengan ekspresi yang hampa, kemudian memanggilnya dengan senyum yang sedih.

“Tomoko-chan...”

“Ada apa, onii-chan?”

“...Kamu, kamu «Burst Linker baru» kan?”


Reaksinya sangat cepat dan terlihat nyata.

Wajah manis Tomoko, tiba-tiba kehilangan ekspresinya dan terlihat terkejut.

Wajah itu mungkin diwarnai dengan warna merah lain selain karena rasa malu, kemudian mata kanannya tersentak.

Tapi yang lebih hebat lagi, anak perempuan berumur 10 tahun itu memiringkan kepalanya dan berbicara dengan suara yang manis.

“Apa. Apa yang onii-chan katakan? Bu..rst? Apa itu?”

“Garis belang.”

Jawab Haruyuki dengan bergumam.

“Apa?”

“Di sekitar lehermu, ada garis belang yang terlihat rapi[11]. Garis itu sangat mirip dengan punyaku. Garisnya sampai seperti itu... kamu tidak bisa mendapatkannya tanpa sering menggunakannya sejak lahir... menggunakan Neuro Linker.”

Tomoko - mungkin nama ini bukan namanya, menutupi lehernya dengan kedua tangannya. Kemudian Haruyuki melanjutkan kata-katanya.

“Ada foto dari lima tahun yang lalu di server rumah kakekku. Saitou Tomoko-chan ada di sana... kamu 10 kali lebih manis, meskipun aku mengatakannya dalam situasi ini.”

Wajah anak perempuan itu tersentak lagi, dan menunjukkan ekspresi yang rumit.

Akhirnya muka yang memiliki banyak rupa wajah itu, berubah menjadi wajah menggerutu yang berbeda satu tahun cahaya dari wajah naif yang digunakannya hingga tadi.

“Ahhh.”

Dia mendecakkan lidahnya, sambil meletakkan tangannya di pinggang yang tertutupi handuk mandi.

“Aku sudah memeriksa album foto keluarga yang ada disini. Kau benar-benar sangat tidak percaya sampai mencari jauh ke jaringan rumah kakekmu.”

Kata-kata itu membuat mata Haruyuki berputar-putar, tetapi Haruyuki berhasil membalasnya.

“K... Kamu yang lebih keterlaluan. Kamu pasti memalsukan email dari Saitou-san untuk ibuku. apa yang akan kamu lakukan jika ibuku menelpon Saitou-san?”

“Semua email dan panggilan kepada Saitou-san dari Neuro Linker ibumu akan dialihkan dan diteruskan padaku. Itu semua hanya butuh persiapan selama tiga hari.”

“Itu... pasti sangat sulit...”

Haruyuki mengeluarkan suara yang seakan kagum sambil memegang pinggiran bak mandinya.

Untuk memasukan virus kedalam Neuro Linker seseorang, harusnya hanya bisa dilakukan dengan koneksi langsung menggunakan kabel. Sepertinya anak perempuan ini memeriksa semua gerak-gerik ibu Haruyuki, dan menghubungkan Neuro Linker mereka di ruang ganti gym yang sering ibunya kunjungi.

Tentu saja, akan terasa tidak menyenangkan jika ada anggota keluarga yang mendapat kejadian seperti itu, tapi di atas semua itu, Haruyuki sangat terkesan. Di dunia ini, banyak yang menyebut diri mereka Linker Hacker dan Wizard Hacker[12], tapi untuk keluar dari rumah mereka yang aman dan pergi keluar untuk melakukan kegiatan «Social engineering»[13] - kemudian bertemu dengan hacker lainnya untuk melakukan hacking yang melampaui batas - tidak banyak yang benar-benar berani seperti itu.

Setelah mendengar suara Haruyuki yang mengandung kekaguman, wajah anak kecil itu menunjukkan senyuman yang lebar.

Haruyuki melanjutkan tebakkannya setelah melihat senyuman itu.

“...Sampai bisa sejauh ini, kamu pasti ingin melakukan hacking pada orang yang mendukungku, «orang itu», tapi kamu terlalu naif. Orang itu akan langsung tahu kamu palsu, hanya dengan melihat satu kali saja, berbeda dengan aku yang membutuhkan waktu 5 jam. ...Aku dapat mengerti, kamu tidak bisa menang jika berhadapan langsung dengannya sebagai seorang Burst Linker... karena musuh yang kamu lawan itu adalah «Black Lotus»...”

‘Bisakah kamu segera pergi dari sini’, Haruyuki berbicara sambil memikirkan hal itu.

Pada saat itu juga.

Ekspresi muka anak perempuan itu berubah tajam.

Matanya seakan mengeluarkan cahaya kuat berwarna merah seperti rambutnya. Bibirnya yang mengkilap itu membentuk sebuah lengkungan yang menunjukkan giginya yang putih.

Sebuah ekspresi yang bisa dikatakan seperti orang sombong yang memandang rendah Haruyuki, kemudian anak perempuan itu berbicara dengan suara kecil.

“...Hei kamu, apa yang kamu katakan?”

“...Eh? It, itu... bahkan jika kamu menantangnya secara langsung...”

“Tidak akan bisa menang? Aku? Itulah kenapa aku menyelinap dan mencoba untuk melakukan hacking yang merepotkan ini?”

‘- Jadi bukan itu?’

Pada saat yang sama Haruyuki mengatakan hal itu dengan kedua matanya, tangan kanan anak perempuan itu bergerak, dan kemudian mengambil handuk yang ada di sekitar kepalanya. Anak perempuan itu melempar handuknya ke lantai dengan kencang, kemudian menunjuk Haruyuki dengan jari telunjuknya.

Di dalam udara yang penuh dengan uap ini, Haruyuki seakan-akan melihat rambut merah bagian belakang anak perempuan itu berdiri pada ujungnya. Dengan rambutnya yang seperti kobaran api, anak perempuan itu mengeluarkan suara yang mengancam.

“Ahh sangat menyusahkan, aku akan memaksamu untuk mendengarkan aku. Aku akan membuatmu membayar mahal karena menganggap rendah aku, «Scarlet Rain»-sama, tunggu di sini! Aku akan mengambil Neuro Linker-ku!!”

Setelah melambaikan jari telunjuknya, anak perempuan itu menunjukkan jempolnya, lalu membuangnya kebawah dan menggoyangkannya, kemudian berputar.

Kemudian, kaki kanannya yang dia gunakan untuk melangkah, menginjak handuk yang dia lempar tadi, dan kemudian terpeleset.

“Nyaa!?”

Keluar teriakan yang bernada tinggi. Haruyuki juga berteriak setelah melihat anak perempuan yang jatuh berguling kebelakang itu.

“Uwaa!?”

Haruyuki dengan cepat membuka kedua lengannya, dan menangkap anak perempuan itu sebelum dia membentur pinggiran bak mandi. Akan tetapi, kaki Haruyuki terpeleset di dalam bak mandinya, dan ia juga jatuh kebelakang.

Byur.

Dengan suara tercebur, muncul sebuah tiang air yang menjulang tinggi, yang menerbangkan handuk mandi yang dipakainya.

Ketika Haruyuki membentur dinding yang ada di belakangnya, ia menutup matanya dan berusaha menahan rasa sakit yang muncul, kemudian mengangkat kepalanya untuk melihat situasi yang ada.

Ia duduk di dalam bak mandinya.

Ada anak perempuan yang berambut merah yang menjadikan perut besarnya sebagai bantalan duduk. Badan ramping anak perempuan itu, dipegangi oleh kedua tangan miliknya.

Dan juga, mereka berdua benar-benar telanjang.

“U, uwaaaaa!?”

Teriak Haruyuki, kemudian,

“Ugyaaa - !!”

Suara teriakan anak perempuan yang dipegangnya menutupi teriakannya sendiri. Anak perempuan itu berusaha untuk melepaskan diri, dia pun akhirnya bisa keluar dari bak mandi itu setelah menggunakan kakinya untuk melompat dari perut Haruyuki. Dia mengambil handuk yang ada di lantai, kemudian kabur ke tempat ganti baju dengan kecepatan tinggi, dan setelah itu menunjukkan wajahnya.

“...Aku akan memukulmu sampai mati.”

Haruyuki sedang dalam kebingungan ketika mendengar suara langkah kaki anak yang lari ke arah ruang tamu itu.

‘- Aku melihat dan menyentuhnya.’

‘- Bukan bukan. Anak perempuan itu mungkin adalah seorang pembunuh yang dikirim oleh salah satu dari enam raja. Dengan kata-kata dan apa yang dia lakukan tadi, pasti dia akan kembali kesini untuk menantangnya berduel.’

Lalu, haruskah ia melepas Neuro Linker-nya untuk mencegah hal itu? Tetapi, dia mungkin saja akan menjadi musuh yang akan ditemuinya lagi, jadi akan lebih baik jika ia mendapatkan informasi mengenai dia terlebih dahulu. Karena Haruyuki ber-level 4, kalah sekali tidak akan mengurangi poinnya terlalu banyak - apalagi musuhnya hanyalah seorang anak kecil, ia tidak akan kalah dengan mudah.

Dengan pemikirannya yang 80% masih bingung, dan 20% sudah mencapai kesimpulan itu, nama yang disebutkan anak perempuan itu muncul di otaknya.

«Scarlet Rain». Ia belum pernah mendengar nama itu. Jika dilihat dari kelompok warnanya, sepertinya dia berada dalam kategori tipe «Red - Long range»[14], ia berpikir anak perempuan itu mungkin saja adalah anggota dari Red Legion. Ia dapat memastikannya ketika mereka berduel nanti, tapi ia ingin mendapatkan informasi lebih banyak lagi.

Akan memakan waktu cukup lama untuk anak perempuan itu memasang Neuro Linker miliknya, menyalakan OSnya, dan akhirnya selesai dengan pemeriksaan koneksi kuantum. Ia menggunakan perintah suara sambil duduk di bak mandinya.

“Command. Voice Call. Nomor 01.”

Pada saat itu juga, dialog hologram bertuliskan [Panggilan suara untuk nomor yang didaftarkan pada angka 1. Apakah ingin melanjutkan?]. Seketika itu juga, Haruyuki menjawab ‘Ya’.

Setelah nada dering terdengar dua kali, orang itu menjawab teleponnya.

“Ini aku. Ada apa Haruyuki-kun? Tiba-tiba meneleponku pada jam ini.”

Suara latar berupa percikan air yang bagaikan iringan musik terdengar bersama suara yang halus itu.

‘Ah, apakah senpai juga sedang mandi...’ Haruyuki berbicara dengan orang yang ia telepon sambil berpikir tentang hal itu dan hal lainnya - salah satu dari Burst Linker terkuat, Black King «Black Lotus», yang juga dikenal sebagai Kuroyukihime.

“Maaf karena menelepon selarut ini. Aku ingin senpai untuk memberitahukan aku sesuatu...”

“Oh, apa yang ingin kamu ketahui?”

“Jadi, senpai, apakah senpai tahu Burst Linker yang bernama «Scarlet Rain»?”

Jawaban yang didapatkannya hanyalah keheningan yang panjang.

“...A, ah, ada apa senpai?”

“...Tidak ada apa-apa, maaf. Kamu benar-benar bertanya tentang hal itu kan?”

“Ya... tentu saja. Aku tidak akan membuat panggilan iseng selarut ini.”

“Aku mengerti. Hmm, ini benar-benar kelalaianku. Aku hanya menyebut nama panggilan mereka saja, jadi aku belum memberitahumu nama-nama mereka yang sebenarnya. Akan tetapi, «Silver Crow», kamu harusnya lebih banyak belajar.”

“Eh...? Apa, maksud senpai...”

Kepala Haruyuki yang sedang dalam posisi miring mendengar langkah kaki berlari di lorong rumahnya, dan selain itu, terdengar suara tenang Kuroyukihime.

“- «Scarlet Rain». Orang itu juga dipanggil «Immobile Fortress»[15] dan «Bloody Storm»... orang itu adalah Red King generasi kedua.”

...Huh?

Dengan kedua matanya dan mulutnya yang terbuka lebar, pikiran Haruyuki berhenti karena kebingungan.

Setelah itu, pintu kamar mandi yang ada didepannya dibuka dengan kasar, dan anak perempuan berambut merah itu muncul lagi.

Dia pasti sangat marah, karena dia hanya mengenakan pakaian dalam bagian atas dan bawahnya saja. Akan tetapi, dia tidak menyembunyikan dirinya lagi, dia berdiri tegak dengan tubuhnya yang berwarna putih, dan menyilangkan tangannya di depan dadanya.

Pandangan Haruyuki langsung menuju padanya, dan menyadari benda lain yang dia kenakan selain pakaian dalamnya, Haruyuki pun menatap benda itu. Di sekitar lehernya, ada benda berwarna merah yang mengkilap.

Anak perempuan itu menujukkan senyum yang licik, kemudian berteriak dengan suara manis yang kuat.

“Burst Link!!”

Viiiii!

Suara yang tidak asing dan dapat membuat rambutnya berdiri itu bergema di dunianya.

Dengan seketika, kelima indera nyatanya diputuskan, dan muncul tulisan terbakar di dalam kegelapan yang berbunyi «HERE COMES A NEW CHALLENGER!!». Penglihatannya pulih setelah itu.

Akan tetapi, tidak terlihat kamar mandi rumahnya yang dipenuhi dengan susunan panel putih. Yang ada hanyalah ruangan terbuka yang sangat luas, tidak bisa dipercaya bahwa tempat ini berada tinggi di dalam lantai sebuah apartemen.

Haruyuki telah mengakselerasikan pikirannya dengan menggunakan Neuro Linker, dan melakukan dive sepenuhnya ke dalam dunia virtual yang dibuat oleh aplikasi game pertarungan «Brain Burst». Dunia di sekitarnya, terbuat dari gambar-gambar yang didapatkan kamera jaringan sosial yang terletak di seluruh Jepang, sebuah «Duel Field»[16] virtual.

Akan tetapi, tempat tinggal biasa tidak mempunyai satu pun kamera sosial, jadi ia hanya bisa menebak - bahwa struktur tempat ini dibuat dengan software. Kali ini, apartemen ini kembali ke waktu pembangunannya. Lantai yang beralaskan beton ini mempunyai banyak tiang besi di sana-sini.

Di tempat yang suram ini, Haruyuki dan anak perempuan itu menatap satu sama lain dalam wujud asli mereka untuk sekitar setengah detik.

Namun, warna dan bentuk badan mereka segera berubah. Berubah menjadi diri mereka yang lain, yakni «Duel Avatar» yang digunakan mereka untuk bertarung.

Anggota tubuh Haruyuki yang bulat mulai ditutupi perak dari ujungnya, dan pada saat yang sama badannya yang gemuk menjadi semakin kecil. Yang muncul adalah tangan robot yang ditutupi armor berwarna perak. Perubahan itu juga mencapai badannya, dan perutnya mengecil lebih dari setengahnya dalam sekejap. Ketika badan metalik rampingnya selesai terbentuk, cahaya putih yang mengubahnya pun menyelimuti kepalanya, dan berubah menjadi helm bundar berkaca yang terlihat licin.

Sambil berubah menjadi duel avatar miliknya, «Silver Crow», Haruyuki terus menatap anak perempuan yang berada beberapa meter di depannya.

Tangan dan kakinya yang terlihat rapuh bagaikan boneka itu ditutupi kilapan berwarna merah pekat. Pada saat lingkaran cahaya yang ada di sekitarnya bergerak naik, bagian tubuh yang dilewatinya berubah menjadi armor yang berwarna merah rubi. Perut dan dadanya yang rata juga berubah ditutupi armor setengah transparan berwarna abu-abu gelap dan merah rubi, dan dengan kilatan cahaya yang terakhir, kepala yang berbentuk seperti android pun muncul.

Sebuah topeng dengan mata bundar besar mengkilap. Rambut depan terbuat dari besi muncul di kedua sisi kepalanya, seperti antena yang berbentuk kunciran.

Kedua kunciran itu bergoyang, dan kedua matanya bersinar dengan warna merah yang pekat.

‘- Apakah dia benar-benar «Red King»?”

Haruyuki berdiri dan melihat duel avatar yang berdiri beberapa meter di depannya.

Kecil. Tingginya sekitar 130cm. Untuk benda yang berbentuk senjata, hanya ada handgun yang terlihat seperti mainan di pinggang kanannya.

“...E, err.”

Ia tidak sengaja membuka mulutnya, dan dari balik helm berkaca itu, keluar suara seperti mesin.

“Apa kamu benar-benar...”

‘Salah satu dari 7 orang ber-level 9 di Accelerated World, pemimpin tertinggi dari sebuah Legion yang besar, salah satu dari «Pure Color Six Kings»? [17]

Saat itu ia ingin bertanya tentang hal itu.

Tiba-tiba, daerah yang ada di belakang avatar manis anak perempuan itu terlihat bergejolak.

Empat balok besar bersinar merah yang terlihat kasar muncul dari kekosongan yang ada di belakangnya, dan kemudian memposisikan diri di sekitar kaki dan tangannya. Kemudian armor tebal yang mengelilinginya dari kiri dan kanan, menutupi tubuhnya yang elegan itu.

“Apa yang...”

Haruyuki melihat dalam kebingungan pada avatar berwarna merah yang menjadi berkali-kali lebih besar dari dirinya dalam sekejap.

Akan tetapi, penambahan armament-nya tidak berhenti sampai disitu.

Dengan suara kecil Gon Gon yang menggema, tiang berbentuk segi enam yang besar, silinder, dan pelat-pelat terus bermunculan dari belakangnya dan menyambungkan diri satu demi satu. Tingginya dengan cepat mencapai langit-langit, jika dibandingkan dengan Silver Crow yang mundur karena panik, avatar itu lebih tinggi 2 meter, tidak, 3 meter darinya...

Beberapa detik kemudian.

Accel World v02 049.jpg

Ketika keheningan akhirnya kembali mengisi suasana itu, apa yang berdiri di depan mata Haruyuki, adalah sebuah tank, atau mungkin lebih tepat jika disebut sebuah benteng.

Seperti perpanjangan dari tangan aslinya, dua buah meriam besar terangkat perlahan-lahan, dan uap putih keluar dari katup-katup yang berfungsi untuk melepaskan hawa panas.

Di bagian tengah armor itu, terdapat dua mata bersinar kemerahan yang mengintip keluar.

“...Tidak mungkin...”

Pada saat Haruyuki membisikkan kata-kata itu, muncul kata Fight terbakar di depannya, dan kemudian hilang bagaikan tertiup angin.

‘Aku harus kabur terlebih dahulu!!’

Hal itu adalah hal pertama yang dipikirkan Haruyuki, ia ingin berbalik dan berlari secepat mungkin, tetapi ia berhenti setelah berpikir bahwa hal itu akan sangat berbahaya untuk dilakukan.

Tipe musuhnya adalah «Red - Long range». Avatar yang besar seperti benteng ini, dilihat dari mana pun, avatar itu benar-benar iblis dalam hal serangan jarak jauh. Sebagai tambahan meram utama yang ada di sisi kiri dan kanannya, terdapat sebuah kotak yang sepertinya adalah tempat penyimpanan misil, dan tabung kecil dibagian depan harusnya merupakan semacam machine gun. Menjaga jaraknya untuk melawan tipe musuh seperti ini adalah tindakan bodoh.

Dengan tekadnya itu, ia mengumpulkan keberaniannya untuk berdiri tegak, kemudian kedua mata merah milik avatar benteng «Scarlet Rain» itu fokus melihatnya.

“...Hmmm, tidak melarikan diri ya. Kamu berani juga.”

Suara yang lucu dan terdengar seperti mesin itu dikeluarkan oleh Red King.

“Aku, aku sangat takut sampai-sampai kakiku tidak dapat bergerak.”

Jawab Haruyuki dengan suara yang menyedihkan, kemudian ia melihat bagian-bagian lain milik Red King dengan putus asa.

Biasanya di dalam game-game tertentu, strategi yang digunakan untuk melawan boss ber-armor besar adalah dengan menyerang daerah yang tidak tebal di titik matinya. Jangankan menyerang dari depan, bagian kanan dan kiri pun berkemungkinan dilindungi oleh dua meriam utama yang bisa digerakan itu. Yang tersisa hanyalah bagian belakangnya. Itu pun hanya bisa dilakukan jika ia bisa berlari dengan cepat menuju bagian belakangnya.

Scarlet Rain tertawa, entah dia mengetahui pemikiran Haruyuki atau tidak.

“Kamu mengatakan hal yang lucu♪, tapi kamu tidak lupa kan?”

“Eh? Tentang... apa?”

“Bahwa aku akan...”

Guin, dengan suara itu, meriam utama yang berada di sebelah kanan bergerak, dan kemudian mengarah tepat ke arah Haruyuki.

“- menghajarmu sampai mati, dasar hentai!![18]

“Aku tidak sengajaaa!!”

Sambil meneriakkan balasannya, Haruyuki menendang tanah dengan kuat. Ia bergerak menuju sisi kiri musuh bagaikan kilat, dan kemudian berbelok tajam ke arah belakang musuhnya.

Untuk ukurannya yang besar, kecepatan berputar Scarlet Rain untuk mengejar Haruyuki bisa dibilang cepat, tapi, Silver Crow - adalah duel avatar yang berspesialisasi dalam bidang kecepatan, sehingga Scarlet Rain tidak bisa mengejarnya.

“Dan kamu yang berkata ingin mandi bersamaku kan!!”

Setelah berteriak sambil berbelok, Haruyuki akhirnya bisa melihat bagian belakang musuhnya dan langsung berlari menuju bagian itu.

Seperti yang ia duga, bagian belakangnya mempunyai ventilasi dan sirip-sirip yang berbaris untuk melepaskan hawa panas, dan ia pun tidak melihat satu armament pun di belakangnya. Armor itu terlihat paling tipis di bagian yang menghubungkan sirip dan tempat penyimpanan misilnya, ia menggunakan tangan kanannya untuk menyerang bagian itu -.

‘...Ventilasi?’

Pada saat yang sama ia memikirkan hal itu, empat lubang alat pembuangan asap(exhaust) itu mengeluarkan kobaran api yang sangat dashyat.

“Uwaaa panas -!!”

Ia merasa sangat panas saat ia diselimuti oleh kobaran api itu, sehingga ia berteriak. Di bagian kiri penglihatannya, terlihat HP barnya menurun.

Akan tetapi, Haruyuki tidak berhenti untuk bergerak kedepan.

Damage setingkat ini, tidak akan membuatnya takut. Silver Crow yang berwarna logam memiliki daya tahan terhadap panas yang kuat.

“Api tidak akan mempan pada Silver Crow!!”

‘- Hasil akhir pertarungan ini sudah ditentukan.”

Sambil berpikir tentang hal itu, Haruyuki menggunakan semua kekuatannya untuk meninju bagian belakang armor yang ada di depannya. Akan tetapi...

“Tidak semudah itu, anak muda!”

Fuhahaha, Haruyuki hampir saja dapat melihat tawa keras itu dalam kata-kata, pada saat yang sama, penutup kotak kontainer yang ada di pundak Scarlet Rain terbuka.

Banyak misil yang tidak terhitung jumlahnya keluar terbang dari kotak kontainer itu, Haruyuki membuka matanya lebar-lebar melihat hal itu.

‘Tunggu... disini, di dalam... bangunan...’

Setelahnya, langit-langit beton, lantai, dan tiang-tiang besi yang ada tertutupi ledakan yang berwarna merah seperti mawar.

Haruyuki langsung menunduk ketika ada misil yang terbang menuju arahnya, misil itu mengenai langit-langit yang ada di atas kepalanya, dan menghancurkan langit-langit yang terhubung satu sama lain itu, dan potongan-potongan langit-langitnya pun mulai jatuh.

“Tidak mungkin...”

Haruyuki menghindari potongan beton besar yang jatuh, potongan beton itu jatuh di dekat kakinya dan menghancurkan lantai tempat beton itu jatuh.

“Tidak mungkin - !!”

Haruyuki berlari dengan kencang sambil berteriak. Ini bukan waktunya untuk khawatir akan jaraknya dengan musuhnya. Ia berada 23 lantai di atas permukaan tanah. Jika ia ikut tertimbun dalam reruntuhan apartemennya, maka HPnya akan langsung habis dalam sekejap.

Tempat yang sebenarnya adalah apartemen tempat Haruyuki ini tinggal sekarang hanyalah gedung yang hanya terdiri dari lantai dan tiang-tiang saja, sehingga Haruyuki dapat melihat bagian luar gedung 10 meter di depannya. Ia melompati lantai-lantai yang sudah roboh itu, dan menggunakan tinju dan kepalanya untuk menghancurkan pecahan-pecahan beton yang berjatuhan sambil memeriksa bar special attack-nya di bawah HP bar.

Damage yang disebabkan dan diterimanya tidak terlalu banyak, tetapi bar special attack-nya terisi sekitar 20% dan mengeluarkan cahaya berwarna hijau, hal ini terjadi karena ia mendapatkan poin dalam menghancurkan medan yang ada. Dengan ini -

Ia dapat terbang!!

Haruyuki menarik nafas dalam-dalam dan mengerahkan kekuatannya pada bagian punggungnya.

Di punggungya, sirip-sirip besi yang terlipat-lipat mulai membuat suara yang tajam.

Kecepatan lari Haruyuki juga meningkat karena adanya frekuensi getaran yang tinggi dari sirip-sirip itu.

“Fuooooo - !!”

Dengan berteriak, Haruyuki berlari menuju tempat berwarna abu-abu di depannya, dan kemudian terjun dengan menggunakan kepalanya terlebih dahulu.

Rumah Haruyuki berada tinggi di dalam apartemen itu. Itu berarti, pada saat ia melompat keluar dari bangunan itu, ia dapat melihat semua jalan dari Kouenji hingga Shinjuku.

Pemandangan yang hebat itu - ada disana, tetapi semua gedung yang ada mirip dengan apartemennya, gedung-gedung itu menjadi bagian-bagian kasar dengan tiang-tiang besi di dalamnya. Mungkin ini adalah medan «Weathered»[19]. Medan ini berciri-ciri: gampang dihancurkan, berdebu, dan kadang-kadang ada angin yang berhembus.

Sambil memikirkan banyak hal, Haruyuki mengontrol kecepatan sayap besinya dan kemudian melayang di udara.

Ia memeriksa bar special attack-nya, bar itu masih tersisa sedikit. Dengan jumlah itu, ia paling tidak bisa terbang selama tiga menit.

Ia berbalik -.

Pada saat yang sama, gedung apartemen yang berdiri tinggi itu terbelah hampir setengahnya dan kemudian roboh.

“Ah, ah... Rumahku...”

Ia membisikkan kata-kata itu tanpa sadar. Tentu saja apartemen itu hanya data berbentuk poligon yang dibuat oleh sistem, tapi ini adalah pertama kalinya rumahnya hancur di dalam sebuah «Duel».

“Perbuatan ini sangat gegabah.”

Sambil menggeleng-gelengkan kepala helmnya, Haruyuki melihat rumahnya yang telah menjadi reruntuhan yang bertumpukkan. Sang Red King sepertinya tertimbun di dalam kerusakan yang dia sebabkan sendiri, dia tidak terlihat di mana-mana. Bahkan sebuah avatar yang seperti benteng itu tidak akan bisa kabur tanpa tergores sedikit pun.

‘Apa yang dipikirkannya’, setelah itu ia menggeleng-gelengkan kepalanya lagi, dan mulai menurunkan ketinggiannya.

Haruyuki menyadari sesuatu dan menjadi ketakutan.

Bar HP milik Scarlet Rain - tidak berkurang. Tepatnya, sekitar 3% menghilang, tetapi jumlah sedikit itu tidak bisa dibilang terkena damage yang besar.

Dan kemudian, bar Special Attack-nya bercahaya dan terisi penuh 100%.

Tentu saja akan seperti itu. Dengan menghancurkan objek berukuran besar di medan yang ada, dia pasti akan mendapatkan bonus poin yang besar. Itu berarti, tembakan misilnya yang gegabah itu, bukan untuk mencegah Haruyuki menyerangnya dari belakang, ataupun untuk menimbun Haruyuki dalam hancurnya apartemen itu...

Tiba-tiba.

Cahaya merah yang kuat muncul dari retakan yang terdapat di bawah reruntuhan itu. Pada saat yang sama, terdengar suara teriakan.

“- «Heat Blast Saturation»!!”

Nyala api berwarna merah menyala muncul dari dalam reruntuhan apartemen itu dengan suara yang nyaring, dan kemudian diiringi suara ledakan. Haruyuki yang melihat hal itu, berteriak kencang.

“Hiaaaa!!”

Haruyuki menggerakkan sayap kanannya secepat yang ia bisa, dan mencoba untuk menghindarinya dengan terjun sambil berputar. Akan tetapi.

Nyala api itu terlalu besar. Ia tidak bisa menghindari nyala api yang berdiameter setinggi badannya itu sepenuhnya, sehingga gumpalan nyala api yang berbentuk tiang itu menyentuh tangan kiri Silver Crow, dan terdengar suara terbakar di bawah siku tangan kirinya.

HP Barnya berkurang seperlimanya, pada saat yang sama, muncul rasa panas non-virtual yang menyerangnya, tapi Haruyuki hampir tidak menyadari hal itu.

Karena... sinar panas itu menuju bagian timur medan tempur yang ada setelah melewatinya, dan menghantam daerah Shinjuku yang ada jauh disana. Kemudian meledakkan apa saja yang ada di atas ketinggian 300 meter di daerah itu.

“Tidak mungkin...”

Tidak yakin sudah berapa kali kata-kata itu diucapkan pada pertarungan ini, tetapi kata-kata terkejut itu keluar lagi dari mulut Haruyuki.

Haruyuki memindahkan pandangannya ke reruntuhan rumahnya dengan mulut yang terbuka dan tertutup di balik plat besi yang menutupi wajahnya.

Pada saat itu, dari lubang yang ada di reruntuhan, Red King muncul dengan agungnya.

Armor penutup seluruh tubuh yang berwarna merah terang itu tidak mendapatkan satu goresan pun. Ventilasi bagian belakang dan bagian bawahnya menyala merah karena mengeluarkan hawa panas, dan uap berwarna putih keluar dari celah-celah yang ada di meriam kiri.

“...Ooh, dia terbang♪”

Dari bagian armor itu, kedua mata bundar milik Red King melihat ke atas, ke arah Silver Crow, dan kemudian mengatakan kata-kata itu dengan suara yang seperti bernyanyi.

“Aku ingin mencobanya sesekali, serangan pertahan udara milikku. Kelihatannya sangat menyenangkan ketika mereka mengeluarkan semua misil dan meriam dalam film-film SF(Science-Fiction) dan semacamnya.

Clink.

Dengan suara metalik yang jernih, semua tempat penyimpanan misil yang ada di atas pundak Scarlet Rain terbuka, meriam kanannya terangkat, dan keempat machine gun yang ada di bagian depan merubah sudut tembakannya.

Sambil gemetaran, ada adegan dari suatu film anime yang terputar di dalam otaknya. Sebuah robot bersenjata yang berusaha menerobos benteng musuh yang dipenuhi dengan senjata pertahanan udara - akan tetapi, robot itu ditembak jatuh seperti serangga, dan pilotnya meneriakkan nama kekasihnya sebelum ia mati karena meledak.

‘Ah, brarti aku akan meneriakkan nama Kuroyukihime. Tapi nama itu hanyalah nama panggilannya. Meskipun begitu, aku akan sangat malu untuk mengucapkan nama aslinya.’

Pada saat Haruyuki terus berpikir seperti orang yang lari dari kenyataan, meriam utama musuh mulai mengisi energinya dengan suara yang bergemuruh. Dari kotak penyimpanan misil, muncul sekitar 100 misil kecil dengan lensa pencari musuh yang bersinar di ujungnya.

Dibandingkan dengan special attack gauge Scarlet Rain yang penuh kembali karena menghancurkan sebuah kota, special attack gauge Haruyuki sendiri hanya tersisa kurang dari 5%. Mungkin ia hanya punya waktu terbang sekitar belasan detik lagi. Hal ini bukanlah kebiasaannya, tapi ia mungkin hanya bisa bertaruh pada satu serangan sederhana miliknya dalam situasi seperti ini.

“...Aku harus memperingatkanmu, kapal perang yang besar seharusnya akan ditembak jatuh oleh satu robot saja, hal ini sudah ditetapkan sejak dulu!”

Dengan menyangkal seperti orang yang sudah kalah, Haruyuki mengambil posisi untuk terbang cepat di udara.

“Seakan robot yang dipiloti oleh seorang hentai bisa melakukan hal itu, baka[20]!”

Sang Red King meneriaki kata-kata kasar itu, dan kemudian berteriak lagi dengan kencang.

“- «Hailstorm Domination»!!”

Giyudoaaaapapapapaundaridaridari, suara tiga buah serangan itu bergema, meriam utama, misil-misil, dan machine gun, semuanya menembak disaat yang bersamaan.

Ini benar-benar, bentuk sebenarnya dari «serangan pertahanan udara jarak jauh» yang selalu membuat Haruyuki kesusahan. Satu minggu sebelumnya, dan satu minggu sebelumnya lagi, Haruyuki dikejar-kejar oleh serangan yang memiliki sepersepuluh kekuatan serangan ini, dan akhirnya jatuh tertembak.

Lalu kenapa ia sekarang tidak ingin menyerah atau merasakan rasa takut sedikit pun?

Mungkin karena musuhnya terlalu kuat, ia mungkin saja jadi mempunyai sikap tidak peduli. Akan tetapi, Haruyuki setelah sekian lamanya, merasakan badannya terselimuti rasa panas dari darahnya yang mendidih. Perasaan itu adalah perasaan bersemangat dalam «Duel».

“...Zuoriyaa - !!”

Dengan berteriak, Haruyuki terbang ke arah kanan di tengah-tengah udara, untuk menghindari tembakan laser meriam utama yang bersuhu tinggi. Jika ia terkena tembakan itu, ia akan langsung terbakar menjadi abu dalam sekejap. Tembakan itu melewatinya, kali ini tembakan itu membuat lubang di Shinjuku Park Tower[21] dan Gedung NS Shinjuku[22].

Akan tetapi, sepertinya musuhnya sudah mengantisipasi gerakan itu. Misil-misil kecil yang tak terhitung jumlahnya datang dari arah depan dengan pelacaknya yang bercahaya.

Setelah mengambil nafas yang panjang, Haruyuki memulai pergerakan seluruh badannya dengan kecepatan yang sangat-sangat tinggi.

Haruyuki terbang lurus dan memancing sekelompok misil di belakangnya, kemudian melakukan belokan tajam yang bersudut lebih dari 90 derajat. Ketika ia tergoncang karena ledakan misil-misil yang kehilangan sasaran mereka, sekelompok misil lainnya datang mendekatinya, dan ia menghindarinya lagi.

Haruyuki melakukan zig zag di udara bagaikan UFO, dan meninggalkan banyak ledakan seiring Silver Crow terbang.

Anehnya, ia bisa melihat arah misil dan peluru yang ditembakkan dari machine gun itu. Ia tidak dapat memastikan bahwa ini adalah hasil dari latihan itu atau bukan.

Kenapa ia tidak bisa melakukan gerakan seperti ini pada waktu Territory Battle yang diadakan setiap minggu? Kenapa ia selalu saja bisa tertembak oleh sebuah senapan dan kakinya - bukan... sayapnya tidak dapat mengelak dan akhirnya berhenti terbang? Jika hal itu disebabkan oleh tekanan yang ada, maka pertarungan satu lawan satunya dengan orang yang dipanggil «Red King» ini harusnya lebih menakutkan lagi.

‘- Jika aku secepat ini. Aku bisa terbang ke arah ini. Lalu, kenapa disaat-saat penting aku selalu saja tertembak peluru? Aku harus lebih kuat lagi. Menjadi lebih kuat, meningkatkan level-ku lagi, dan kemudian orang itu akan...’

“...!”

Kecepatan terbangnya turun meskipun hanya sedikit ketika ia menggertakkan gigi di balik helmnya itu, dan satu-satunya jejak rute menghindar yang ada pun menghilang.


Accel World v02 061.jpg

Di depannya ada sekelompok misil yang berjumlah sekitar 30 misil. Di belakangnya ada rentetan peluru yang ditembakkan dari machine gun. Dan di bawahnya, meriam utama Scarlet Rain telah selesai mengisi energinya dan sekarang sedang berusaha untuk membidiknya.

“Si...al!”

Haruyuki menendang misil yang datang dari arah depannya. Misil itu terlempar dan kemudian meledak. Setelah itu, ia mengubah sudut terbangnya dan kemudian menukik lurus kebawah. Akan tetapi, di depan matanya, lubang meriam utama kiri milik Scarlet Rain sudah menunggu -.

Pada saat itu, muncul hembusan angin yang kencang di medan pertempuran itu.

Hembusan angin itu adalah efek geologis medan «Weathered». Dari bangunan-bangunan beton yang ada hingga ke tanah, bertiup sebuah badai pasir, penglihatannya tertutupi oleh warna abu-abu untuk sementara. Misil yang ada di sekitarnya kehilangan sasaran dan meledak satu demi satu.

‘...Ini dia saatnya!’

Haruyuki membuka matanya, dan kemudian membidik warna merah terang yang ada di tengah badai pasir, dan kemudian melakukan serangan menukik spiral dengan cepat.

Di tengah-tengah serangannya, tembakan laser meriam utama Scarlet Rain melewatinya, dan hanya membakar udara kosong saja.

“Oooooo!!”

Dengan berteriak, Haruyuki merubah posisinya, ujung kakinya bergerak maju seperti tombak cahaya. Tendangan kiri penghabisan miliknya, yang diarahkan ke bagian diantara 2 kontainer misil Scarlet Rain. Jika serangan ini menyebabkan damage yang fatal, maka mungkin masih ada kesempatan untuknya -.

- Akan tetapi.

“...!?”

Tepat sebelum ujung kakinya mengenai Scarlet Rain, avatar benteng itu seakan terbelah dalam sekejap.

Kedua kontainernya serta kedua meriam utamanya terbelah, dan armor yang menutupinya pun terbuka.

Dari tengahnya, avatar anak perempuan yang elegan muncul, dan melihat ke arahnya.

Dengan kecepatan yang tidak bisa dipercaya, dia berpindah satu langkah, dan menghindari tendangan Silver Crow.

Blam! Silver Crow membuat lubang besar di tanah, ia merasa canggung, dan ada sesuatu yang diarahkan ke helmnya. Setelah melihat ke atas, ia melihat lubang kecil sebuah senjata api. Avatar anak perempuan kecil yang merupakan badan utama Scarlet Rain, memegang hand gun berwarna merah menyala di tangan kanannya, dan menodong Haruyuki.

‘- Saat tendangan itu dengan mudahnya dihindari, aku kalah.’

Bahkan setelah mengetahui hal itu, Haruyuki berbicara seakan tidak tahu kapan harus menyerah.

“...Apa kamu pikir senjata mainan seperti itu dapat menembus armorku?”

Kemudian, sebuah senyum yang cerah muncul di topeng Red King yang memiliki dua mata bagaikan lensa itu.

“Jika aku bilang senjata ini adalah senjataku yang paling kuat, apakah kamu akan percaya, onii-chan?”

Haruyuki mengambil nafas dalam-dalam, dan menghembuskannya keluar, dan dengan kedua tangannya - yang tangan kirinya hampir hilang sepenuhnya - mengangkat tangan.

“...Aku percaya. Kamu menang, Scarlet Rain.”

Kemudian, sang Red King tersenyum sekali lagi, dan kemudian berbicara.

“Jadi, akankah kamu mendengarkan permintaanku?”

“Eh? Permintaan...?”

Itu tidak berarti akan mengkhianati Black Legion kan? Jika iya, maka permintaan itu akan tidak mungkin dinegosiasikan.

Jawaban Scarlet Rain sangat di luar dugaannya ketika ia merasa panik di dalam dirinya. Dengan suara yang tiba-tiba mengancam, anak perempuan itu berbicara dengan sombong.

“- Aku ingin bertemu dengan «Parent»-mu. Di dunia nyata... menggunakan badan asli.”


Referensi[edit]

  1. Okaerinasai: Bahasa jepang untuk Welcome back / selamat datang kembali.
  2. Bahasa jepang untuk adik perempuan
  3. Suspenders http://en.wikipedia.org/wiki/Suspenders
  4. Malware: Program yang menginfeksi komputer dan mengganggu kinerja komputer, dalam hal ini, malware pada Neuro Linker
  5. Artificial Reality
  6. Cooking Paper atau Parchment Paper: Kertas anti minyak dan lengket yang biasanya digunakan untuk memanggang kue.
  7. Sepupu disini mempunyai satu kakek buyut yang sama
  8. Menundukkan badan adalah salah satu salam penghormatan di jepang.
  9. Bimbingan orang tua
  10. Thumbnail: Gambar atau dokumen yang sudah dikurangi ukurannya, biasanya digunakan untuk melihat banyak foto dalam 1 halaman, atau ketika mendownload gambar-gambar dengan lebih cepat
  11. http://i.imgur.com/TNnM4.jpg
  12. Linker: orang yang mengatur, membuat, serta mengelola jaringan; Wizard:orang yang memperbaiki suatu masalah dalam jaringan
  13. Social Engineering: Sebuah seni untuk mendapatkan informasi dari orang lain dengan cara menipu. Biasanya hacker melakukan ini untuk mendapatkan informasi mengenai akses system atau komputer tertentu.
  14. Long range: Jarak jauh, seperti yang diketahui, Avatar yang condong berwarna merah memiliki atribut serangan jarak jauh.
  15. Immobile Fortress: Benteng yang tidak dapat bergerak, dalam arti benteng tersebut tidak tertandingi.
  16. Medan duel
  17. Pure Color Six Kings: 6 Burst Linker ber-level 9 yang terdiri dari warna Merah, Biru, Kuning, Hijau, Ungu, Putih. Dalam hal ini warna Hitam(Black Lotus) sudah tidak termasuk karena insiden penghianatannya.
  18. Bahasa Jepang orang genit, mesum, dan semacamnya.
  19. Weathered: Lapuk dimakan cuaca, tapi dalam konteks ini, gedung yang ada seperti baru saja akan dibangun tetapi ditinggalkan, dan kemudian termakan oleh cuaca yang ada.
  20. Bodoh
  21. http://en.wikipedia.org/wiki/Shinjuku_Park_Tower
  22. http://en.wikipedia.org/wiki/Shinjuku_NS_Building