Boku Wa Tomodachi Ga Sukunai:Jilid1 Samurai Berandalan Kembali ke Sekolah Ibunya

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Samurai Berandalan Kembali ke Sekolah Ibunya[edit]

[TL Note: Sebelum Anda membaca bab ini, kami beritahukan sebelumnya bahwa bab ini mungkin tidak layak bagi sebagian pembaca karena mengandung gambaran tentang pemerkosaan. Ada alasan kuat mengapa bab ini tidak muncul di manga dan anime. Sebelum Anda melanjutkan, ada baiknya Anda mengetahui apa itu Cell phone novels. Dan kalau Anda pernah membaca novel ringan Ore no Imouto ga Konna ni Kawaii Wake ga Nai (bukan anime-nya), yang akan Anda baca ini sejenis dengan novel yang ditulis Kirino.]

 

“Aku akan menulis naskah drama. Kalian semua jangan berisik.”

Yozora masuk ke ruang klub, mengeluarkan setumpuk grid player, dan mengatakan hal tersebut.

Aku, Yozora, Sena, dan Yukimura berkumpul di ruang klub.

......Kemarin dia mengumumkan bahwa Akting akan menjadi latihan rutin Klub Tetangga. Ternyata dia ga bercanda......

“Drama Momotaro kemarin memang punya beberapa kelemahan yang menjadikannya cacat. Aku cukup rendah hati untuk mengakui dan merefleksikan kesalahanku.”

“Huh......”

“Aku baru tahu ternyata kamu bisa ngomong hal yang bijak kaya gini.”

 

Sena dan Aku terkejut bercampur senang.

“Ya. Mengadaptasi cerita yang sudah ada itu membosankan. Karena itu kali ini ceritanya akan benar-benar orisinal.”

“Cuma ini yang kamu refleksikan?!”

Aku memarahinya.

“......Waktu kamu bilang orisinal, itu maksudnya kamu yang bakal nulis naskahnya?”

Tanya Sena.

“Fu, jangan khawatir. Cerita sempurnaku akan jadi puncak dari blockbuster.”

Insiden Momotaro kemarin jelas membuat kami meragukannya.

“Jadi, apa yang bisa kami harapkan dari ceritamu ini?”

“Fu, aku berencana menunjukkannya pada kalian setelah naskahnya selesai, tapi untuk kali ini aku akan membuat pengecualian dan menceritakannya sedikit.”

Ada ketidaktulusan di nada bicaranya yang membuatku berpikir kalau dia tetap akan memberitahu kami meski kami tidak bertanya.

“Pertama-tama karakter utamanya. Ia adalah seorang siswi SMA. Gadis kaya berambut pirang. Seseorang yang selalu dikelilingi cowok-cowok yang mengidolakannya.”

“......”

Kelihatannya Sena mau mengatakan sesuatu, tapi dia memilih untuk tetap mendengarkan.

“Suatu hari karakter utama kita berteman dengan seorang cewek. Mereka berdua menjadi teman akrab.”

“Hehe.”

Sena terlihat agak senang.

“Tapi kenyataannya adalah sang karakter utama telah merebut pacar cewek tadi dan cewek tersebut ingin balas dendam. Si cewek terlebih dulu mendekati karakter utama agar dia lengah. Akhirnya suatu malam si cewek memanggil karakter utama ke taman dan karakter utama kita yang bodoh jatuh ke dalam perangkap. Ketika karakter utama sedang menunggu di taman, dia diperkosa oleh lebih dari 10 orang teman laki-laki si cewek. Mereka meng-gangbang-nya dan dia pun hamil!”

“Tunggu dulu sebentar!!!!!!!!!!!”

Teriak Sena.

“Ada apa dengan cerita mengerikan ini! Blockbuster macam apa ini?”

“Wanita menyebalkan diperlakukan dengan kejam- penonton pasti akan suka. Aku berani bertaruh kalau cerita ini tampil di layar lebar, penonton pasti akan memberikan standing ovation.”

“Harus seburuk apa penontonnya supaya itu terjadi!”

“Memang benar, yang kita punya sekarang masih belum cukup. Ini baru prolognya. Dan kemudian karakter utama mendapat pacar baru, tapi kemudian pacarnya tertabrak mobil dan meninggal. Dan kemudian dia akhirnya bertemu dengan teman sejati yang tidak berpura-pura, tapi orang itu juga meninggal karena sakit. Dan kemudian karakter utama diperkosa lagi oleh teman-teman si cewek brengsek dari prolog tadi. Di akhir, karakter utama terlibat di sebuah lokasi kejahatan dan mati akibat tertembak peluru nyasar. Saat dia jatuh ke tanah dengan menyedihkan dan menunggu ajal menjemputnya, yang bisa dia pikirkan hanyalah kesedihan yang mendalam terhadap peristiwa dalam hidupnya.”

“Bukannya itu malah lebih parah?!”

“......Muu, kalo gini gimana? Ketika karakter utamanya akan mati, dia berpikir ‘Hidupku benar-benar seperti kotoran’. Kalau aku bisa bereinkarnasi, aku tidak ingin menjadi gadis vulgar berambut pirang dengan dada besar; Aku ingin menjadi gadis langsing berambut hitam......’ dan kemudian, dia meninggal dengan tenang......”

“Kenapa aku mesti menyesali hidupku dan ingin bereinkarnasi jadi orang seperti kamu!”

“......Fu, Aku ga punya bayangan orang tertentu waktu mendesain karakternya, tapi sekarang setelah kamu bilang begitu, kamulah yang paling pantas untuk karakter ini, Daging. Kerja bagus Daging, kamu karakter utamanya.”

“Apanya yang bagus!”

Bentak Sena yang sudah berlinang air mata.

“......Hei, jangan bilang kalau aku bakal jadi......”

“Teman si cewek brengsek; penjahat yang memperkosa karakter utama.”

“Sudah kuduga!”

Bentakku pada Yozora setelah mendengar jawaban cepatnya.

“Kamu akan sering tampil di film ini. Lagi dan lagi kamu akan memperkosa Daging......Maksudku karakter utama. Kodaka, kamu harus memainkan jatah peran 50 laki-laki.”

“Itu luar biasa, Aniki. Ini adalah karakter yang penting. Aniki bahkan bisa memerankan pohon tanpa kesulitan; tidak ada pilihan lain yang lebih tepat untuk peran ini selain Aniki.”

Yukimura memujiku dengan cara yang paling aneh.

“Naskah ini ditolak. DITOLAK!”

Kata Sena, dan aku pun mengangguk cepat.

“Plot seperti ini lagi populer di kalangan siswi-siswi SMA......orang-orang jaman dulu yang ga mengerti fashion memang sangat menyedihkan......”

“Terlepas dari apakah plot ini populer atau nggak, kita kan ga berakting di depan orang lain. Kita ga perlu mikirin apakah ceritanya populer atau tidak.”

“......Fu, masuk akal. Toh sebenarnya aku juga ga mau menulis cerita tentang cewek pirang bodoh.”

“Uguu......”

Sena melempar tatapan marah ke Yozora.

“Pokoknya, kami ga bisa membiarkanmu menulis naskahnya sendirian! Kamu harus mempertimbangkan usul dari kami juga, kamu dengar?!”

“Fu......Aku bahkan harus berbaik hati dengan aktor yang banyak maunya, ternyata sulit menjadi produser......”

Yozora menghela napas dan mengatakannya.

Menurutku Yozora sudah sama sekali melupakan siapa dia sebenarnya. Dia benar-benar berpikir kalau dia adalah produsernya.

“Ya tentu, aku akan mempertimbangkan opini kalian juga. Cerita seperti apa yang kalian mau?”

Dengan segera Sena menjawab-

“Cerita tentang aku menjadi teman baik dengan banyak perempuan.”

“Kenapa premisnya harus Daging sebagai karakter utama, dasar egois bodoh. Tapi cerita dengan tema persahabatan ya, itu usul yang bagus......Kodaka dan Yukimura?”

“Saya pikir cerita tentang samurai-lah yang paling cocok.”

“Samurai......?’

Yozora terlihat gelisah.

“......Kalau aku......gimana kalau pertarungan melawan semacam monster......?”

“Jadi, Momotaro kalau begitu?”

“Tidak. Meski Momotaro memang cocok dengan deskripsi yang kami berikan, aku pribadi ingin sesuatu yang lebih modern. Seperti menggunakan ESP untuk bertarung, atau semacamnya. Cerita semacam novel ringan.”

“Kodaka, kamu kan berandalan, tapi kamu baca novel?”

Tanya Sena terkejut.

“Butuh waktu lebih lama untuk menghabiskan novel dibanding manga. Membaca novel ringan perlahan-lahan itu adalah cara yang bagus untuk menghabiskan waktu dengan santai.”

“Dengan kata lain, novel adalah barang keperluan sehari-hari yang esensial untuk pria kesepian.”

“Jangan mengatakannya dengan cara yang menjengkelkan. Itu ga sopan buat pengarang dan pembaca.”

Lagi-lagi komplainku bertemu dinding batu. Ah, aku lupa membantah Sena waktu tadi dia menyebutku berandalan.

“Anego, selain samurai, cerita mengenai berandalan juga terdengar bagus.”

Yukimura menyuarakan opininya lagi.

“Saya pikir akan sangat bagus kalau film ini mempunyai karakter utama berandalan sekeren Aniki.”

“Kedengarannya menarik juga!”

“Fu......samurai, ESP,......dan berandalan.”

Yozora, terlihat serius, menulis sesuatu di catatannya.

 

[Karakter Utama]

Berandalan yang, seperti halnya samurai, menggunakan katana sebagai senjata. Mempunyai gaya rambut Regent[1]. Dia bisa menggunakan ESP.

 

“Karakter utama macam apa ini?!”

“Ini kombinasi dari apa yang kalian minta.”

Jawab Yozora dingin.

“Terus mana usul dariku?!”

“Aah, benar juga.”

Yozora menambahkan baris berikut ke catatannya.

 

[Karakter Utama]

Berandalan yang, seperti halnya samurai, menggunakan katana sebagai senjata. Mempunyai gaya rambut Regent. Dia bisa menggunakan ESP. Namanya ialah Daging Zaemon.

 

“Siapa itu Daging Zaemon?!”

“Nama ‘Daging’ dengan sedikit sentuhan bergaya Samurai.”

“Namaku bukan Daging, namaku Sena!”

“Karena kita sudah menentukan karakter utamanya, ayo sekarang kita tentukan plotnya.”

Sudah kuduga, Yozora menghiraukan komplain Sena.

“Aku sudah membaca sedikit tentang teknik penulisan cerita sebelumnya. Kelihatannya struktur sebuah cerita dapat dibagi menjadi ‘struktur dramatis’, atau kita bisa menyebutnya ‘johakyuu’. [1] Seperti halnya kerangka manusia, struktur ini penting bagi sebuah cerita. Kalau tidak ada banyak aksi, dan kamu hanya membuat karakternya membuang waktu dengan ngobrol tanpa alasan jelas, itu berarti ceritanya buruk.” [TL: Bukannya ini yang selalu kalian lakukan?]

“Tapi itu tergantung kemampuan pengarangnya juga. Kalau dia mahir, bahkan cerita yang tidak banyak peristiwanya bisa menjadi menarik. Tapi secara umum ini susah dilakukan. Sebagai pemula kita lebih baik mengikuti dasar-dasarnya.”

“Betul. Jadi ayo kita mulai dengan bagian ‘Pembukaan’.”

Kata Yozora, dan Aku pun mulai berpikir.

“......Ini agak klise, tapi gimana kalau plot dimana seorang cowok menyelamatkan cewek?”

Setidaknya aku memberikan pendapatku.

“Kodaka, kupikir tadi kamu ingin cerita tentang orang-orang yang bertarung melawang monster menggunakan ESP?”

Tanya Sena.

“Ya ga harus itu juga......”

“Kalau begitu gimana kalau menyelamatkan wanita dari serangan monster? Bagus. Pembukaannya akan jadi seperti ini.”

Kata Yozora dan dia menuliskan rangkuman untuk plotnya.

 

[Rangkuman: Pembukaan]

Ketika sang wanita sedang diperkosa oleh monster di sekolah, karakter utama Daging Zaemon datang menyelamatkannya.

 

“Kenapa ceweknya diperkosa sama monster?!”

“Karakter utama wanita diperkosa oleh monster- Bukannya ini basis dari hiburan?”

“Genre sempit macam apa ini?! Dan yang diperkosa itu karakter utama wanitanya?!”

“Cerita epik ini dimulai dengan karakter utama menyelamatkan karakter utama wanita. Ini klasik.”

Sena, terlihat ragu, berkata.

“Yang kamu bilang memang betul......tapi bukannya orang-orang akan menggosipkan fakta kalau karakter utama wanitanya sudah nggak perawan?”

“Aku ga mengerti cara pandangmu yang sempit dalam melihat dunia ini.”

.......Aku ga tahu apa yang sedang dibicarakan Sena dan Yozora.

“Bagaimana dengan setting karakter utama wanitanya?”

“Menurutku kita harus mengikuti tradisi karakter utama wanita dengan rambut hitam panjang.”

Dengan segera Sena menjawab pertanyaanku.

“Rambut hitam panjang......artinya seseorang seperti aku?”

Tak diduga, Yozora menjawab dengan senang.

Sena memarahinya dan melanjutkan-

“Cuma gaya rambut kalian yang sama. Kepribadian karakter utama wanitanya itu baik, bertanggung jawab, empatis, namun kuat secara mental. Dia sedikit miopi jadi dia butuh kacamata. Telinga kucing. Dan yang terakhir dia adalah keturunan dari malaikat.”

“Nggak ada manusia seperti itu.”

“Gapapa. Toh karakternya cuma dibuat-buat.”

“......Fu. Terlalu ribet kalau harus memperhatikan semua detail kecilnya. Oke gimana kalau......”

Selagi Yozora bersiap menuliskan setting untuk karakter utama,

“Menurut saya karakter utama wanitanya juga harus berandalan. Seseorang yang layak dengan status Aniki, namun versi wanita.”

Yukimura menyuarakan opininya yang membingungkan.

“Oke. Aku juga akan menambahkannya.”

 

 

[Karakter Utama Wanita]

Rambut hitam panjang. Kacamata. Telinga kucing. Keturunan rahasia dari malaikat. Sebagai pemimpin dari geng berandalan, dia sangat bertanggung jawab dan perduli dengan anak buahnya. Semua orang mengaguminya.

 

“Kenapa kita nambahin ‘geng berandalan’ ke settingnya!?”

“? Menurutku ga ada yang aneh. Malah aku sedikit iri.”

“Yang aku mau itu ketua kelas yang perhatian dan menjaga teman sekelasnya dengan baik, bukannya geng berandalan.”

Pokoknya kami sudah menentukan setting karakter utama wanitanya.

“Yang berikutnya adalah konflik......Setelah mengetahui rahasia karakter utama wanita, hubungan mereka dengan cepat menjadi intim. Kita juga harus menyiapkan peristiwa yang akan muncul di klimaks.”

“Betul.”

Sena mengangguk. Yozora menulis beberapa catatan ke bukunya.

 

[Rangkuman: Konflik]

Pertama-tama, Daging Zaemon memperkosa karakter utama wanita.  Kemudian mereka dengan cepat menjadi intim. Akhirnya, Daging Zaemon mengetahui rahasia karakter utama wanita.

 

“Kenapa karakter utama memperkosa karakter utama wanita?!”

Sena dan aku membentak Yozora sekuat tenaga kami. Yozora, wajahnya terlihat agak merona, menjawab,

“......Setelah kupikir-pikir, ternyata aku nggak familiar dengan tahap-tahap menjadi intim dengan orang lain. Dan menurut panduan-menulis punyaku, mereka menyarankan 'kalau semuanya sudah gagal, masukkan saja beberapa adegan pemerkosaan dan berharap untuk yang terbaik.’”

“Dimana kamu bisa menemukan karakter utama wanita yang kalau kamu memperkosanya, dia akan jadi lebih dekat denganmu......ahh......tunggu sebentar.”

Kelihatannya Sena mengingat sebuah game yang cocok dengan deskripsinya tadi (kemungkinan besar eroge). Dia menjadi diam.

“Bagus. Berikutnya adalah klimaks. Ini adalah tahapan dimana sesuatu yang tak terduga terjadi.” “Tak terduga ya……Susah nih.”

Aku ga bisa memikirkan ide yang bagus.

“Mau gimana juga, aku masih berpikir kalau plot ‘karakter utama merebut pacar milik cewek lain dan si cewek berusaha membalas dendam’ adalah plot yang paling bagus.”

“Apapun boleh asalkan bukan plot itu!”

Dengan marah Sena menatap Yozora, yang terlihat serius ketika mengatakannya.

“......Karakter utama wanita memanggil Daging Zaemon ke taman saat tengah malam. Tiba-tiba sekumpulan laki-laki muncul dan memperkosa Daging Zaemon.”

“Kamu bahkan membuat karakter utamanya diperkosa?! Seberapa besar sih kecintaanmu sama pemerkosaan!”

Teriak Sena.

“......Tapi kalau kita membuat karakter utama wanitanya mengkhianati karakter utama, itu akan jadi peristiwa yang tak terduga. Gimana kalau, meski si wanita berbohong ke karakter utama, tapi sebetulnya dia dipaksa oleh antagonis misterius.”

“......Kodaka, itu ide yang mengagumkan.”

Kata Sena dengan sedikit menyesal.

“Aniki anda memang hebat. Anda memang penguasa jahat bawah tanah yang mengontrol sekolah ini dari balik kegelapan.”

“......Tidak, Aku bukan penguasa jahat.”

“Kalau begitu, sudah kita putuskan.”

 

[Rangkuman: Klimaks]

Karena karakter utama wanita mengkhianati karakter utama, maka karakter utama memperkosanya lagi. Sekarang bos misterius menampakkan dirinya.

 

“Seperti yang sudah kutanyakan sebelumnya, kenapa sih kamu ngotot ingin menampilkan pemerkosaan di semua adegan?!”

“Ini sebagai hiburan plus fan service.”

“Pemerkosaan itu bukan fan service! Memecahkan misteri, mengalahkan bos rahasia, dan mencapai akhir cerita yang bahagia, itulah yang betul-betul kita butuhkan!”

“......Mu. Baiklah, kurasa kita bisa mengubahnya.”

Yozora tampak tidak senang mengubah apa yang barusan dia tulis-

 

[Rangkuman: Klimaks]

Karakter utama wanita, yang dekat dengan karakter utama, telah mengkhianatinya. Ketika karakter utama menginterogasinya, dia berhasil mengetahui adanya keberadaan antagonis misterius.

 

“......Akhirnya kita sudah dekat dengan ending. Yang paling bagus adalah mereka mengalahkan bos dan mencapai akhir yang bahagia.”

“Ya, aku setuju.”

Aku mendukung usul Sena.

“Masalahnya adalah setting seperti apa yang harus dimilki si bos. Dia haruslah seseorang yang sangat menyebalkan, dan ketika dikalahkan, penonton akan bersorak senang.”

Selagi Yozora mengatakannya, dia menuliskan setting untuk bos.

 

[Bos Terakhir]

Berambut pirang, gadis kaya dari keluarga orang kaya baru. Selalu dikelilingi oleh laki-laki. Motonya adalah ‘Aku Punya Banyak Uang!’

 

“Itu bukan aku! Aku ga pernah mengatakan hal seperti ‘Aku punya banyak uang!’ Kalau menurutku bos terakhir harusnya seseorang yang punya ‘rambut hitam panjang, mata yang kejam, cewek dengan kepribadian menyebalkan.’”

“Karakter utama wanitanya sudah punya atribut rambut hitam panjang. Ditolak.”

......Kurasa setting untuk bosnya sudah terpahat di atas batu.

“Bagus. Sekarang setelah kita menentukan rangkuman plot dan karakternya, yang tersisa tinggal menulis naskahnya berdasarkan apa yang kita tentukan tadi. Ini akan jadi cepat dan meyenangkan.”

Kata Yozora senang.

 

......Ngomong-ngomong.

Rangkuman plot dan karakternya, menurut Yozora –“Setelah sampai di rumah aku menenangkan diri dan membacanya lagi, dan Aku baru sadar kalau plot ini ga layak dibuat menjadi naskah.” Yozora menolak naskahnya dengan alasan yang, secara mengejutkan, jujur darinya.

Aku hanya bersyukur kami tidak harus memerankan cerita ga masuk akal itu.


Translation Notes[edit]

  1. Tipikal gaya rambut berandalan/preman di Jepang. Contoh karakter dengan gaya rambut ini adalah Hanamichi Sakuragi dari Slam Dunk. (sebelum cepak)


Mundur ke Legenda Momotaro Kembali ke Halaman Utama Maju ke Kolam Renang