Boku wa Tomodachi ga Sukunai: CONNECT Bab 3

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Sayap Permulaan[edit]

SMA swasta Uguisuyama --- sekolah persiapan menuju universitas yang terbaik seperfektur, terkenal dengan peraturan sekolahnya yang keras.

Pada sekolah dimana para siswa yang unggul dalam pelajaran berkumpul, ada seorang siswa yang menyita perhatian dari sekelilingnya.

Namanya adalah Kashiwazaki Pegasus.

Orang yang tidak asing bagi warga sekitar, anak sulung dan penerus dari keluarga Kashiwazaki yang terkenal.

Berada di kelas 2-4, katanya ia selalu mendapat hasil terbaik di semua mata pelajaran sejak memasuki sekolah, seorang genius diantara para genius.

Pandai bukan hanya di bidang pelajaran, namun juga olahraga, ia memperoleh hasil yang sangat baik sebagai pelari jarak pendek nasional pada masa SMP. Saking ringannya seakan-akan ada sayap yang tumbuh, para penonton yang terpesona menjuluki larinya "Pegasus Fantasy", bahkan hal itu terus diturunkan sebagai legenda sampai sekarang ia melanjutkan ke SMA dan berhenti berlari.

Diberkahi dengan penampilan, wajah yang berani dan tubuh tinggi langsing yang membanggakan, tak dapat dipungkiri ia adalah seorang pria tampan yang menarik perhatian bahkan hanya saat berjalan biasa.

Tentu saja ia terkenal di kalangan para gadis, walaupun ia telah menerima puluhan pernyataan cinta dari siswi-siswi semasa SMP, namun semua kenalan itu ditolaknya karena ia sudah memiliki tunangan.

Alasan Pegasus memilih SMA Uguisuyama lebih dari sekedar nilai standar dan rasio melanjutkan ke universitasnya yaitu 'Karena ini Sekolah Khusus Laki-Laki'.

Baginya, ia merasa diributkan oleh gadis-gadis merupakan hal yang menyusahkan.

Ada satu hal yang dikhawatirkan Kashiwazaki Pegasus itu sekarang.

Kapo~n.

"Jika itu bukan tiruan suara 'Kapo~n' pada adegan kamar mandi di manga yang kubaca baru-baru ini, suara macam apa itu ?"

Sang 'Sumber Permasalahan', tiba-tiba bicara. Telanjang.

"Kau tahu ?"

Pegasus menjawab singkat dengan wajah masam. Telanjang.

"'kapo~n' ......walau aku tidak mengerti suara macam apa itu, anehnya itu terdengar pas...... tentunya saat datang ke pemandian umum akan terasa 'kapo~n'"

Pada lelaki yang mengeluh dengan wajah yang serius, Pegasus berkeluh kesah.

Pegasus tidak terlalu banyak membaca manga sehingga ia tidak akan mengerti bahkan jika disebutkan tiruan suara apapun.

Daripada itu, mengapa sekarang ia berdua dengan lelaki ini jadi pergi ke pemandian umum dan mengantri masuk ke dalam air panas ? Telanjang.

Masalah ini jauh lebih besar daripada 'kapo~n'.

"...... Tidak, apakah telanjang bulat adalah hal yang normal ?"

"Ng ? ada apa ?"

"Ti-tidak ada apa-apa"

"Begitu ya"

Ketika Pegasus menutupi apa yang keluar dari mulutnya tanpa sengaja, ia mulai memikirkan cara agar tidak mencemaskan soal 'kapo~n' lagi.

Nama anak lelaki yang mengganggu pikiran Kashiwazaki Pegasus ini adalah Hasegawa Hayato.

Dari wajahnya yang bermata tajam sangar, namun ekspresi wajah dan cara bicaranya ternyata baik, ada suasana yang aneh dan memesona.

Teman sekelas Pegasus yang setelah kebetulan duduk di dekatnya setelah pergantian tempat duduk mulai mengobrol dengannya.

Walaupun disebut obrolan, kebanyakan Hayato hanya bicara satu arah karena Pegasus menjawabnya dengan jawaban persetujuan yang cocok seperti "......ah" dan "......jadi begitu".

Tidak terlihat Hayato tersinggung dengan ketidaksopanan Pegasus, malahan sebaliknya justru ia semakin memerhatikan Pegasus.

Sekedar tidak bisa membaca suasana --- sepertinya bukan itu.

Berbeda dari Pegasus, ia punya banyak teman di dalam dan di luar kelas, sepertinya lumayan populer.

Ketika para siswa mulai mengalami mood yang buruk, ia memasukinya pada waktu yang sangat bagus lalu menyelesaikannya.

Entah hanya orang yang suka mencampuri urusan orang lain atau memang peduli, ketika setiap permasalahan terlihat menekan di kelas, ia membicarakannya begitu saja, namun ia tidak ikut campur dalam masalah berat yang tak tertolong bagi orang lain seperti perceraian orang tua.

Dia ini entah mengapa, menarik Pegasus dengan paksa yang sangat jelas menginginkan untuk menyendiri bukan karena diganggu, Pegasus tidak mengerti.

Pegasus akan langsung memotong pembicaraan jika ia memikirkan hal yang ikut campur seperti 'Aku akan menemani siswa teladan yang kesepian', hari ini ketika ia diajak ke pemandian umum sepulang sekolah mereka hanya berdua saja, walau kadang teman Hayato ikut bergabung saat makan siang, Hayato tidak secara aktif menjadi perantara dalam hubungan antara Pegasus dengan teman lainnya.

Ngomong-ngomong, alasannya jadi pemandian umum karena singgah di tempat hiburan dan restoran sepulang sekolah dilarang oleh peraturan sekolah.

"Biarpun begitu, aku ingin mengintip pemandian wanita"

"Buh"

Pada omongan yang tiba-tiba itu, Pegasus menyembur tanpa sengaja,

"A-apanya yang 'biarpun begitu' !? Sama sekali tidak ada hubungannya ! 'kapo~n', apa yang terjadi dengan 'kapo~n' !"

Pada Pegasus yang mendadak gusar, dengan wajah santainya Hayato

"Tidak, sudah cukup soal 'kapo~n'. Mulai sekarang adalah pemandian wanita. Surga macam apa yang terbentang di balik tembok ini"

"......Menurutku disana dan disini sama saja, hanya ada orang tua"

Pegasus menyampaikan pendapatnya yang sangat terus terang.

Kali ini seperti biasa, hanya ada orang tua selain Pegasus dan Hayato pada pemandian laki-laki, juga tidak terlihat sosok wanita muda pada pintu masuk.

"Apa kau tidak mengerti ? Mungkin saja ada kelompok gadis seksi yang kelihatan seperti Youko dari 'Urusai Renchuu'?"[1]

Perkataan sembarangan Hayato dijawab Pegasus dengan tenang

"Walau aku tidak mengerti apa itu Youko-chan...... semua pengunjung dari segala kalangan akan pergi ke sana"

"Aah, jadi begitu ya...... pergi ke sana ya ?"

'Disana' itu yang baru saja buka baru-baru ini dekat sini, disebut sebagai pemandian umum super, dan cukup mengherankan lumayan ramai.

Pegasus belum pernah pergi kesana, tetapi ayahnya pernah bercerita tentang fasilitas semacam itu yang tumbuh subur di seluruh negeri.

"Aku hanya pernah pergi ke sana sekali.Tentunya ada bermacam-macam hal yang menarik hingga tempat untuk menyantap makanan. perasaan 'ini pemandian !' tidak hanya selesai sampai situ"

"...... kalau begitu...... benar-benar super ya......"

"Ya, ya. Super, benar-benar super !"

Entah mengapa Hayato mengangguk dengan wajah setuju yang aneh pada komentar Pegasus yang pas.

"Karena pasangan, banyak pasangan. Para pasangan datang dengan pakaian renang memasuki area pemandian campur. Cukup banyak yang kira-kira seusia dengan kita, aku jadi iri."

"......begitukah ?"

"Ah, aku ingin punya pacar"

"Hmph......" gumam Pegasus yang tertawa mengejek Hayato yang menghela nafas dalam sembari menatap langit-langit pemandian. Aku ingin punya cowok, aku ingin punya cewek, pada akhirnya lelaki ini juga sama dengan orang-orang yang mengerumuniku waktu SMP, ini adalah pola pikir yang lumrah dimana-mana.

"Jika ingin pacaran, masuklah ke SMA campuran. Mengapa justru memilih sekolah Uguisuyama yang khusus laki-laki?"


"Eh, itu karena kuota rekomendasinya. Aku ingin melanjutkan ke universitas"


Pada perkataan Pegasus yang hanya sindiran dan bukannya pertanyaan, Hayato menjawabnya dengan santai.

"!?"

Pegasus menatap tampang Hayato dengan serius.

Tidak menyadari tatapan Pegasus itu, Hayato bicara agak gagap dengan nada santai seperti biasanya.

"Begini, aku ingin menjadi arkeologis di masa depan. Tapi ya, arkeologi merupakan usaha yang serius untuk mencari makan. Aku tidak ingin menyia-nyiakannya. Koneksi atau semacamnya itu menjadi sesuatu yang penting. Jika dipikirkan seperti itu, maka pilihan universitas yang harus kudatangi akan semakin sempit. Karena itu, jika mempertimbangkan dari bermacam-macam penyelidikan yang akhirnya mempersempit universitas yang akan kutuju, sma kita merupakan jalan pintas."

Pegasus tercengang menatap entengnya Hayato bicara tentang mimpi masa depannya dan jalan untuk sampai kesana.

"Nah, tentu saja ini bukan dunia manis yang hanya mengandalkan koneksi, ketika tidak dapat menerima rekomendasi...... kenapa Kashiwazaki ?"

"Ti-tidak, tidak ada apa-apa......"

Walau ia coba untuk memperdayai Hayato, ia tidak mampu menyembunyikan rupa kegelisahannya.

Sejujurnya sejauh ini, Hayato termasuk dalam kumpulan siswa-siswa seumuran lainnya yang dipandang rendah oleh Pegasus.

Semua orang tidak memiliki pandangan yang jelas akan masa depannya, entah bagaimana memasuki universitas, entah bagaimana hidup dengan menempati tubuhnya sendiri.

Lebih dari setahun berlalu, walaupun Uguisuyama adalah sekolah persiapan menuju universitas yang terbaik seperfektur rasanya tidak ada bedanya dengan sekolah lain.

Sebaliknya, karena hanya diisi oleh siswa yang terus-terusan belajar keragamannya jadi kurang, menurutnya sekolah ini bahkan lebih rendah daripada sekolah lain untuk nilai standarnya.

Sebenarnya ini bukannya hal yang buruk. Pada masa yang makmur ini, siapapun dapat menikmati hidup yang sejahtera jika pergi ke universitas yang tepat dan mendapatkan pekerjaan yang tepat.

Menyukai arkeologi dan melanjutkan jalannya walaupun menghasilkan keuntungan yang sedikit, tidak berlebihan jika mengatakan itu bodoh.

Sementara ia mengetahui impian yang sukar itu sukar ditempuh, tetapi ia tidak mengejarnya hanya secara serampangan, tidak banyak orang yang dapat mencoba mencapainya setelah menatap bagian yang jelas seperti pendapatan dan kehidupan, terlebih lagi tidak perlu untuk melakukannya dengan berani.

Alih-alih saat memilih SMA---memikirkannya sampai sejauh itu sejak SMP, berapa banyak orang di muka bumi yang mampu melakukannya di masa kini ?

Dia ini --- orang yang aneh.

Mengenai Hasegawa Hayato, Pegasus memikirkannya kembali.

Perasaan rumit yang menyerupai rasa kekalahan dan kejengkelan pada teman sekelas di sebelahnya, pikiran Pegasus muda menanganinya dengan menciutkannya jadi satu kata yaitu "aneh".

Senyuman yang berani mengembang ketika Hayato bicara.

"Karena aku ini tidak pandai, aku tidak bisa jalan-jalan kemana-mana terlalu sering. Biarpun begitu, pada hal-hal yang hanya bisa dilakukan sewaktu SMA, aku ingin melakukannya sebisa mungkin sesuai kemampuanku. Lebih jelasnya aku ingin menjalani masa muda. Aku pun ingin menjalani masa muda."

"......Walaupun menurutku sama sekali tidak jelas. Apakah itu cinta ?"

"Ouyo! Tentu saja jika masa muda maka itu cinta, cinta !"

Pada perasaan sangat tidak jelas ini yang berbeda dengan visi masa depannya Pegasus sedikit tersenyum kecut.

"Ngomong-ngomong, hubungan gelap merupakan pelanggaran peraturan sekolah"

"Aku tidak akan melakukan hubungan yang gelap. Karena aku naif"

Ia lalu tertawa seperti anak kecil yang nakal.

Dapat dipercayakah ? beranikah ? perhitungankah ? bodohkah ? tidak mengerti...... pikir Pegasus.

"Tetapi seperti yang kau katakan, jika ingin cinta pergilah ke sekolah campuran. Di sekolah khusus laki-laki ini pertemuan saja tidak ada."

Haa~ Hayato menghela nafas besar-besar.

"Apa kau pernah melakukan kencan kelompok dengan teman-temanmu sewaktu smp ? Ah, apa tidak ada gadis manis kenalan Kashiwazaki ? Semacam nona besar gitu ?"

"......ada"

"Begitu ya. Hal yang menyenangkan seperti itu tentu tidak...... eh benarkah !?"

Hayato terus bicara kemudian menyadari kesalahannya.

Walau ia menjawab dengan jujur karena muncul di pikirannya begitu saja, pikir Pegasus mungkin sebaiknya ia tidak mengatakannya tadi.

"Gadis itu sekolah dimana !?"

"......sekolah St. Chronica"

"St. Chronica...... bukannya itu SMP dan SMA khusus putri !? Bagaimana bisa kamu kenal dengan gadis yang sekolah disana !?"

Harusnya aku tidak mengatakannya tadi sesal Pegasus pada tanggapan yang berlebihan itu.

Gadis kenalan Pegasus ini adalah anak perempuan kelas tiga yang sekolah di St. Chronica.

Siswi asing dari Inggris, dari kepribadiannya yang pandai di bidang pelajaran dan olahraga, periang dan suka menolong popularitasnya sangat besar sehingga terpilih menjadi ketua OSIS walaupun seorang siswi asing.

Pendiri sekolah St. Chronica adalah kakek buyut Pegasus, kursi kepemimpinannya diwariskan secara turun-temurun oleh kepala keluarga Kashiwazaki sekarang, hampir bisa dipastikan Pegasus pun akan meneruskan setelah ayahnya menjadi kepala sekolah itu di masa depan. Oleh karena itu ia dan ayahnya berkesempatan mengunjungi sekolah itu beberapa kali, dan ia berkenalan dengan gadis itu disana.

Karena ada perasaan yang sedikit terlalu bersemangat terhadap nona besar dari keluarga ternama yang pergi ke sekolah khusus gadis, Pegasus sendiri tidak terlalu ingin menemui tipe seperti itu.

Tetapi, menurutnya Hayato menyukai gadis seperti itu. Dadanya besar pula.

"Cantikkah !?"

"......maa, dari sudut pandang yang objektif sepertinya ia gadis yang cantik menurutku"

"Dadanya bagaimana !?"

".........walau aku tidak terlalu mengingatnya, kalau tidak salah kesannya melebihi rata-rata"

"Bravoooooooooo!!"

"Diam....... Untuk sementara katakan saja ia orang Inggris"

"Orang Inggris ! Rambutnya pirang dong !?"

"......ya"

"Bukannya kau yang terhebat?!!"

"Kenapa tiba-tiba jadi hormat......"

"Pastinya pertemukan aku Kashiwazaki ! Tidak, mohon pertemukanlah aku tuan Pegasus !"

"Jangan panggil aku dengan nama itu!"

Berdiri secara refleks, ia berteriak dengan suara yang jauh lebih kencang daripada "Bravo" Hayato tadi. Dengan kemaluan yang menggantung.

Tatapan dari para pengunjung lainnya menyakitkan.

......dengan segala hormat pada ayah, tiap kali nama itu dipanggil oleh seseorang, ia ingin kembali ke masa lalu dan menghajarnya.

HgnC 061.png

Alasan Pegasus yang merupakan atlet lari nasional berhenti berlari yaitu, nama lengkapnya dipanggil berulang-ulang kali selama turnamen, terlebih lagi sampai koran hari itu pun menulis "Kashiwazaki Tenma (Pegasus)" dengan furigana[2], hal itulah yang membuatnya trauma.

Seandainya anaknya lahir kelak, Pegasus bersumpah dengan tegas tidak akan memberikan nama yang benar-benar memalukan.

"......eh, emm, untuk sementara waktu aku akan menanyakannya apa ia mau melakukan pertemuan"

Pegasus mengatakan itu untuk mengelak sambil duduk perlahan.

Malamnya.

Sebagaimana janji Pegasus dengan Hayato, ia menelepon asrama sekolah St. Chronica dan meminta untuk menyambungkan dengan gadis itu.

Walaupun teleponnya dari seorang anak laki-laki dari sekolah lain, ibu asrama mengetahui Pegasus adalah anak kepala sekolah dan merupakan kepala sekolah berikutnya sehingga dengan cepat diterima.

Menelepon rumah orang dan berbicara dengan walinya cukup sulit baginya.

Walaupun lawan bicaranya mungkin memiliki 'telepon genggam' seperti yang baru-baru ini digunakan ayahnya, siswa biasa tidak akan membawa benda semahal itu umumnya. Benar-benar beban yang berat.

Pegasus berharap kedepannya telepon genggam akan terus menguasai sebagai barang yang harus dimiliki sebagian elit yang sibuk. Bebannya merupakan beban tanggung jawab untuk memikulnya.

Sembari memikirkan hal-hal semacam itu, suaranya terdengar dari telepon.

Saking lancarnya berbahasa Jepang, ia tak terasa seperti siswi asing.

Sebagaimana yang telah disimulasikan dalam kepalanya berkali-kali sebelumnya, temannya ingin bertemu gadis ini, ia menyampaikannya dengan nada yang serius seperti merencanakan pertemuan yang berguna untuk benar-benar memperdalam pengertian masing-masing.


"Undangan kencan kelompok[3] kan! OK!"


"Eh !?"


Pada Pegasus yang terdiam, gadis itu bertanya mengenai waktu yang tepat dan dimana tempatnya, ketika Pegasus memerlukan jawabannya, rencananya berasal dari gadis itu juga, Pegasus hanya berkata "......ya" "......ya" "ah, ya, bagus sekali" "begitulah" "terimakasih banyak" dan mengangguk.

"Kalau begitu, aku akan menantinya ! Good night !"

"Ah, ya...... go, good night......"

Panggilannya terputus.

Meletakkan gagang telepon, Pegasus mendesah dalam-dalam.

Ia tidak punya tenaga yang tersisa untuk menelepon Hayato selanjutnya menyampaikan hal ini. Ia memutuskan untuk membicarakan ini di sekolah esok.

Hari minggu tiga hari kemudian.

Pegasus dan Hayato berada di tempat yang ditunjuk yaitu sebuah kafe modern dan mereka telah datang satu jam sebelum waktu perjanjian.

Sampai kemarin dengan gembiranya Hayato " Gadis cantik berambut pirang dan berdada besar gadis cantik berambut pirang dan berdada besar~♪", namun hari ini ia terus menerus gelisah, "A-apakah ini oke ? Apa penampilanku aneh ? A-aku bercermin ke toilet sebentar" dan berkali-kali pergi ke toilet.

Rambut pendek yang tidak ada gunanya ditata dengan gel rambut, dasi kupu-kupu di jaket yang dipinjam dari orang tua digabungkan dengan penampilan yang menyolok mata,benar-benar terlihat seperti laki-laki yang mencurigakan.

Hayato yang biasanya berkelakuan seperti kakak laki-laki pada setiap orang tanpa malu-malu pun, tak disangka-sangka ternyata memiliki sebuah sisi bodoh juga.

Kata-kata "karena aku naif" di tempat pemandian lalu memang benar adanya.

"...... o-oke kan, sudut dasi ini...... tidak sedikit bengkok kan ?"

"Cukup baik,sekarang tenanglah bodoh"

Kata Pegasus heran.

Daripada pasangannya yang terlalu cemas Pegasus memang terlihat bersikap lebih tenang, tetapi Pegasus juga sama-sama cukup tegang di dalamnya.

Meski dengan kenalannya, membuat janji pertemuan dengan gadis di kafe seperti ini sebenarnya adalah kali pertama Pegasus.

Sedang untuk tunangannya yang tinggal di Inggris, kenyataannya ia belum pernah menemuinya.

Di kafe modern ini, dimana para tamunya hanya wanita atau pasangan, bagi anak sma berambut pendek tanpa gaya (peraturan sekolah menetapkan untuk memendekkan rambut) yang hanya berdua saja benar-benar terasa tidak menyenangkan.

Dua lelaki ini menunggu sekitar satu jam dengan gelisah.

Beberapa menit terlambat dari waktu yang ditentukan, akhirnya ia datang juga.


"Apa kalian menunggu ? Mohon maaf atas keterlambatannya !"


Dengan suara yang gembira dan membungkuk penuh semangat gadis itu meminta maaf.

"Ka-kami juga baru saja tiba disini !"

Hayato yang tertarik mengeraskan suaranya.

Ketua OSIS St. Chronica, Noel Redfield, 18 tahun.

Mata biru dengan celah yang panjang dan rambut pirang setengah pendek, wanita cantik dengan penampilan yang berani.

Pakaiannya menampilkan lekuk tubuhnya, gaun mini merah dengan daerah terbuka yang tinggi.

Pada mode kini, gaya seperti itu disebut body-conscious style[4].

Karena Pegasus hanya pernah melihatnya dalam seragam SMA St. Chronica, ia menerima dampak yang sangat jelas dari penampilan gadis ini sekarang, dan ia terpana tanpa sengaja.

Bahkan bagian belahan dadanya yang besar semakin dipertegas oleh pakaiannya, membuat susah mencari dimana harus memandang.

"Nah, ini karena anak ini tepat sebelumnya berkata pada akhirnya aku tidak akan pergi"

Sambil mengatakan itu Noel menduduki tempat duduk di hadapan Pegasus.

"Anak ini ?"

Untuk pertama kalinya Pegasus menyadari keberadaan seorang gadis lain, yang datang bersama Noel dan tersembunyi dibelakangnya.

Orang berkulit putih dengan mata biru dan rambut pirang yang sama dengan Noel, kata manis sangatlah cocok untuknya, seorang gadis cantik yang entah bagaimana terlihat lemah.

Apakah usianya sama dengan kami ataukah sedikit lebih muda...... karena seringkali usia orang asing terlihat lebih tua jadi tidak terlalu bisa menilainya.

Pakaiannya gaun panjang berbasis hitam seperti orang dewasa. Agak kurang pas padanya yang terkesan sedikit kekanak-kanakkan, ada kesan ia terlalu memaksakan diri untuk memakai pakaian itu.

Namun, daripada pakaiannya ada hal yang lebih mengkhawatirkan, yaitu wajahnya --- mata kirinya tertutup oleh penutup mata.

Entah penyakit atau luka...... apapun itu, seharusnya jangan terlalu menatapnya dalam-dalam.

Dengan penampilannya yang takut-takut, ia bergantung dengan Noel dan duduk di sebelahnya.

Noel memperkenalkan gadis itu.

"Anak ini adalah Airi Aaron. Setahun dibawahku dan di tahun yang sama dengan Kashiwazaki kan. Karena ini kencan kelompok, menurutku jumlah laki-laki dan perempuannya harus sama jadi aku mengajaknya"

"Sebenarnya ini bukan kencan......"

Pegasus ingin mengatakan itu tetapi berhenti karena ia pikir tidak ada gunanya biarpun ia mengatakannya.

Ketika ia juga memperkenalkan Hayato, ia melihat ke arahnya.

Hayato menjadi kaku ketika memandang wajah gadis yang sepertinya bernama Airi itu.

Dengan mulut yang setengah terbuka, matanya terbuka lebar menatap gadis itu.

Sangat jelas terlihat dari samping bahwa mukanya merah.


...............Saat orang lain jatuh cinta pada pandangan pertama, kau akan mengetahuinya jika melihatnya......Pegasus memahami itu untuk pertama kalinya.


"A, Airi...... kan ?......!"

Dengan terbata-bata Hayato bicara.

"Pe-penutup mata yang sangat bagus !!"

"Hah......!?"

O,orang ini...... apa sudah gila...... !?

Pegasus terkejut dan ekspresi wajahnya berubah karena Hayato yang secara tiba-tiba mengatakan kata-kata yang bodoh dengan suara lantang.

Dimana di dunia ini ada wanita yang menyukai dan memakai penutup mata ?

Baik itu karena sakit ataupun luka, mengabaikan hal-hal semacam itu sebisa mungkin merupakan sesuatu yang disebut sebagai sikap halus.

Dengan sendirinya Pegasus merengut bagaimana itu bisa terjadi.

Dengan paras yang sedih, Airi membuka mulutnya untuk menghindar dari tatapan langsung Hayato.


"............ Be, begitu ya?...... Te, terima kasih......"


Pipinya sedikit memerah, entah bagaimana...... ia cukup senang dan tersenyum.

......eh ?

Senyum yang manis itu semakin memikat kuat hati Hayato, orang lain pun dapat mengerti itu.

Sembari malu-malu, untuk menyembunyikan senyuman itu Airi berbicara dengan nada serius yang aneh,


"Hmph...... Airi hanyalah nama samaran...... namaku yang sebenarnya adalah Xiahou Huang...... masa dua ribu tahun berlalu dan di masa kini aku hidup kembali sebagai pahlawan masa lampau......"

"Shia, Shiahou ...... ?"

Di sebelah Pegasus yang kebingungan, Noel tersenyum terpaksa.

"Ah, abaikan saja. Karena itu hanya karangan yang dikatakan oleh anak ini seenaknya"

"Karangan ?"

"Bu-bukan karangan !"

Wajah Airi memerah ketika berteriak.

Penampilan yang marah itu sepertinya juga merupakan poin penting, Hayato menjadi semakin tergila-gila.

"Tahu 'Kisah Tiga Negara'[5] ?" Noel tiba-tiba bicara. "Ha ? Secara garis besarnya, ya " "Airi sedang keranjingan dengan 'Kisah Tiga Negara' baru-baru ini. Kesukaannya terutama Xiahou Dun[6] sang jenderal bermata satu, hingga ia mulai menyebut dirinya sendiri sebagai reinkarnasi Xiahou Dun. Penutup mata itu pun bukannya karena penyakit, ia memakainya hanya karena meniru Xiahou Dun, jadi jangan dipikirkan"

"Ya, yaa......"

Pegasus mengangguk tidak jelas.

Ia sama sekali tidak mengerti.

"Gadis ini bodoh maksudnya ?"

Pernyataan yang terus terang telah dikeluarkan secara sembrono.

"O-oi ! Kashiwazaki !"

Hayato mengeraskan suaranya dengan tergesa-gesa menghadapi Pegasus yang keceplosan.

"Ah ! Ti-Tidak, itu ......"

"Ahaha, kau mengatakannya dengan jelas Kashiwazaki"

Noel tertawa senang pada Pegasus yang kebingungan.

Airi yang dipermasalahkan,

"A-aku tidak bodoh. Yang bodoh adalah orang yang menyebut bodoh itu sendiri"

Air mata mulai muncul di matanya dan ekspresi kebencian diarahkannya pada Pegasus, bisa dikatakan ia hampir menangis.

Apa dia anak kecil ? ...... Hayato sedikit mencolek Pegasus yang terkejut.

"Ma-maaf Airi, seperti yang kau katakan, yang bodoh adalah orang ini ! Sangat bodoh sekali, beberapa waktu lalu pun ia telanjang bulat dan memamerkan kemaluannya sendiri sambil berteriak-teriak di depan banyak orang tua !"

"A......!?"

Pegasus jadi tak bisa bicara pada Hayato yang mengatakan hal yang bukan-bukan.

"Kau melakukan hal seperti itu ?"

Wajah Noel menjadi terkejut.

"Ti-tidak ! ...... Walaupun tidak sepenuhnya salah, itu hanya sedikit keributan di pemandian umum bukannya memamerkan ...... !"

Noel menertawakan Pegasus yang mati-matian mencari alasan,

"Ahaha, tak disangka-sangka Kashiwazaki juga anak nakal "

"Ka-karena itu......"

Airi menampakkan ekspresi kemenangan pada Pegasus yang wajahnya memerah karena malu.

"......yang bodoh kamu juga kan. Boodooh Boodooh!"

"A A !?"

"Hyau !?"

Spontan Pegasus menanamkan kemarahan dalam tatapannya, Airi terkejut dan berpegang kuat-kuat pada Noel.

Hal itu membuat Hayato semakin menggodanya.

"Karena itu jangan membuat tampang marah begitu Begosus! Maaf ya Airi, orang ini memang benar-benar bodoh......."

"Be- Begosus...... jadi......"

Pegasus gemetar karena malu.

"M...... mmm...... jadi benar-benar bodoh ya......jangan memarahiku......"

"Airi bodoh. Kamu juga tidak mengikuti alurnya"

Pegasus yang telah dipermalukan Airi wajahnya dicolek Noel dengan malu-malu.

Setelah itu.

Setelah keempat orang itu memperkenalkan diri mereka lagi dan memesan kue, teh dan sebagainya yang cocok, yang disebut Noel "Kencan Kelompok" dimulai.

Tidak seperti Noel, Airi bukanlah seorang siswi asing, sepertinya ia merupakan anak dari pasangan suami istri dari Inggris yang tinggal di Jepang lebih dari 20 tahun.

Lahir dan tumbuh besar di Jepang, telah pergi ke Inggris kira-kira beberapa kali untuk mengunjungi rumah orangtuanya.

Walaupun berteman dengan Noel karena sesama orang Inggris, ia berbeda dengan Noel yang langsung menjadi terkenal di sekolah, Airi yang sangat pemalu tidak bisa mencari teman dengan mudah.

Alasan Noel membawanya ke tempat ini hari ini pun, sepertinya karena menurutnya sikap pemalu tidak dapat disembuhkan selain bergaul dengan siswa dari sekolah lain.

Tidak salah memang memilih siswa asing sebagai ketua OSIS, sekali lagi Pegasus mengagumi kebaikan Noel untuk menjaga orang lain.

Hayato dengan tulus menyenangkan Airi---bukan hanya sekedar dengan melempar puji-pujian, dengan sungguh-sungguh, Airi pun kelihatannya menyetujuinya---sepertinya Airi membuka hatinya untuk Hayato.

Pegasus dan Airi masih bersitegang seperti biasanya. Tentu saja karena keduanya sama sekali saling tidak berusaha untuk berdamai.

"Ya ~ cantiknya ~ Airi"

Dalam toilet pria yang dimasuki kedua orang yang meninggalkan tempatnya itu, Hayato mengatakannya dengan wajah yang lemas dan tergila-gila. Pegasus mengerutkan dahi,

"Hasegawa...... apa kamu benar-benar tidak apa-apa dengan itu ?"

"Itu apanya ? Memanggilnya Airi ataukah Huang ?"

"Mengerti ya. ...... Gadis itu......bagaimana mengatakannya ya...... begitulah. Kelewatan"

"Ah ! Perubahannya yang kecil itu masih cukup bagus ~"

Pegasus semakin jengkel dengan Hayato yang sepenuhnya dibutakan.

"......secara ringkas, bukannya kamu menyukai gadis yang berdada besar ?"

Walau dengan susah payah memperkenalkan gadis yang sesuai dengan harapan Hayato, ia hampir tidak pernah menatap Noel.

......Menurutnya ini sikap yang tidak sopan dengan Noel.

"Kashiwazaki...... bukannya tidak baik menilai seorang gadis dari dadanya ?"

"...... aku akan membunuhmu"

Mengucapkan itu dengan wajah serius pada Hayato, Pegasus terlihat murka.

"Ah tidak, sejujurnya ini diluar harapanku. 'Tipe yang disukai' dan 'Orang yang disukai', merupakan hal yang tidak harus sama kan......" Hayato mengatakan hal yang dipahaminya sepenuh hati.

"Bukan 'kan' bodoh. ......Jangan menyebut hal yang buruk. Jika ingin pacaran, pilihlah Noel. Jika begitu aku pun akan membantumu dengan tulus"

"A-apa maksudmu pacaran, bo-bodoh, Kashiwazaki bodoh, aku masih pikir-pikir !"

Wajah Hayato memerah dan ia memukul-mukul punggung Pegasus.

......sialan orang ini, pembicaraan pun tidak berlanjut.

Pegasus menghela nafas besar-besar, "Lakukan saja semaumu......" ia merasa tidak bertanggung jawab dan meninggalkan toilet.

Keempat orang itu kemudian menghabiskan waktu hampir satu jam untuk ngobrol, dan janji mereka berempat untuk bertemu lagi mengakhiri hari itu. Setelah berpisah dengan Airi dan Noel, Hayato terus menerus ceria.


Setelah itu pun, Pegasus dan Hayato, Airi dan Noel jalan bersama sekitar dua minggu sekali, dari "sesuatu yang dilihat orang lain semacam kencan ganda" yang kesepuluh kalinya, dapat dikatakan pada akhirnya, secara bertahap, ujung-ujungnya, secara resmi Hayato dan Airi berkencan.

Jika dikatakan siapa yang menyatakan cinta, penilaian itu terbagi disini.

Saat yang kesepuluh kalinya---Xiahou Huang sama sekali tidak muncul hari itu (sepertinya kesukaannya beralih dari Kisah Tiga Negara') penutup matapun tidak dipakainya lagi, Airi masih introver seperti biasa, namun ia jauh lebih ceria dari sebelumnya, ia pun bicara biasa dengan akrabnya bersama Pegasus --- perpisahan seperti biasanya.

Hayato dan Airi jelas saling menyukai satu sama lainnya, dari situ sama sekali tidak kelihatan ada kelanjutan dari sebelumnya, Pegasus mengingat firasat yang seperti harapan "kita berempat mungkin akan terus seperti ini kan?" pada perpisahan yang seperti biasanya itu.

Airi yang terlihat lebih bersemangat dari biasanya tiba-tiba kelihatan marah dan berteriak "Jika kau suka katakan saja !!" ke arah Hayato yang secara refleks berteriak menjawab "Y-Ya ! Aku suka !!".

Selanjutnya Airi berteriak "Benarkah ? Katakanlah mohon pacaran denganku !!" Hayato berteriak menjawab "Ah, ya ! Mo-mohon pacaran denganku !!"

Kata-kata itu membuat wajah Airi memerah, dan dengan suara yang sangat kecil,

"..................ya"

Terlalu tiba-tiba dan menggelikan, adegan pernyataan cinta yang sama sekali tidak romantis, dua orang terdekat yang menyaksikan hal itu, Pegasus dan Noel tertawa terbahak-bahak bersamaan.

Itulah akhir dari waktu yang dihabiskan bersama empat orang yang datangnya benar-benar mendadak.


Setelah Hayato berpacaran dengan Airi, karena tidak ingin mengganggu Pegasus dan Noel tidak ikut menemani mereka berkencan, dalih "Untuk mendukung kisah cinta sahabat" menghilang, kesempatan Pegasus bertemu Noel menjadi lenyap.

Walau hubungannya di sekolah dengan Hayato tidak sepenuhnya berubah, ia jadi jarang diajak ke pemandian umum sepulang sekolah.

Banyak hal terjadi dan suatu hari setelah sekitar dua bulan berlalu.

Karena ada urusan dengan ayahnya ia mengunjungi sekolah St.Chronica, saat ia pulang,

"Lama tak jumpa ! Kashiwazaki !"

Di dekat gerbang sekolah, tanpa disangka-sangka ia bertemu dengan Noel.

Setelah bertegur sapa dan menanyakan kabar satu sama lainnya, Noel mengajak "Karena dingin, kenapa tidak ke kamarku sebentar untuk menghangatkan diri ?".

Karena sekolah St.Chronica melarang pergi ke restoran dan semacamnya sepulang sekolah seperti SMA Uguisuyama, mereka juga tidak bisa pergi ke kafe ---biarpun begitu, dua orang teman bersama tetap mengikuti peraturan sekolah yang terus dilanggar secara rahasia oleh dua orang.


Walaupun selain orang yang berkepentingan dilarang memasuki asrama sekolah, menggunakan "Kepala Sekolah berikutnya" sebagai arti dari orang yang berkepentingan, tanpa ragu-ragu dan tanpa rasa bersalah Pegasus memasuki kamar Noel dengan pakaian semacam itu.

Kamar yang diperoleh sebagai hak istimewa dari ketua OSIS, benar-benar bangunan luas dan indah untuk sebuah asrama tua, meja, kursi, tempat tidur, dan perlengkapan lainnya pun telah disediakan dengan lengkap.

Alas duduk diletakkan di lantai dan dua orang duduk berdampingan, sembari meminum teh yang diseduh Noel, entah siapa yang memulai mereka mulai mengobrol.

Topik utamanya tentu saja mengenai Hayato dan Airi, menggerutu dan terganggu mendengarkan kisah cinta mereka di sekolah masing-masing.

Setelah itu cerita mengenai kehidupan di sekolah, masa depan dan sebagainya.

Setelah lulus dari universitas, Pegasus akan menggantikan ayahnya menjadi kepala sekolah St. Chronica. Sampai situ, sepertinya ia akan menikahi tunangannya yang masih belum pernah ditemuinya.

Noel akan pulang kampung ke Inggris untuk melanjutkan ke universitas, katanya mimpinya adalah menjadi diplomat.

"Hal itu bahkan tidak kukatakan pada Airi" dan ia tersenyum tersipu-sipu.

"Pegasus ingin menjadikan St. Chronica sekolah seperti apa ?"

Menghadapi pertanyaan itu, Pegasus tidak memiliki jawabannya.

Sejak lahir ia disiapkan untuk meneruskan ayahnya sebagai masa depan yang telah ditentukan, menurutnya tidak ada ruang untuk menempatkan keinginannya sendiri disana.

Menjadi sekolah seperti apa ? Ia masih belum memikirkannya.

"......kalau menurutmu, sekolah yang bagus itu seperti apa ?"

Menghadapi pertanyaan balik Pegasus, Noel berpikir sebentar,

"......Sekolah yang mengasyikkan, mungkin. Ah, walaupun menurutku sekarang pun sudah cukup asyik. Ada Airi, mampu berkenalan dengan Pegasus dan Hayato. Pekerjaan sebagai ketua OSIS juga menyenangkan. Tetapi...... lebih baik jika menjadi sekolah dimana semua siswa yang hadir dapat menikmati masa muda yang indah"

"Sekolah yang mengasyikkan...... ?"

Kata-kata gadis itu telah menjadi petunjuk besar bagi Pegasus.

Dari mana ciuman itu berasal tidak begitu jelas.

Entah bagaimana situasinya, darimana mulainya, wajah mendekat dan bibir pun melekat.

Seperti itu --- entah bagaimana situasinya, tubuh pun bertumpukan .

Ngomong-ngomong, kelihatannya baru-baru ini Hayato dan Airi untuk pertama kalinya bergandengan tangan.

Pegasus mengingat hal itu saat merasakan suhu tubuh Noel dengan seluruh tubuhnya.


Sejak saat itu pula kadang-kadang Pegasus dan Noel mengulangi pertemuan rahasia mereka.

Hubungan rahasia antara dua orang, bahkan untuk sahabat dekat, hal itu berlanjut hingga sekitar tiga bulan sebelum masa belajar Noel di luar negeri berakhir dan ia pulang ke kampung halamannya.


Sampai akhir, masing-masing tidak pernah mengatakan kata "suka" untuk menjelaskan rasa cintanya.


Selain orangtuanya, hanya seorang gadis yang diizinkannya memanggilnya Pegasus --- Noel Redfield, demikianlah cinta dengannya berakhir.

Setelah perpisahan dengan Noel, cerita Kashiwazaki Pegasus yang dipenuhi dengan permasalahan berlanjut.

Bagi Pegasus yang menganggap kehidupan berjalan diatas jalur yang telah terbentang semenjak lahir, hal itu sangat mengejutkan.


Ia menengahi pertengkaran Hayato dan Airi.


Berawal dari hubungan Hayato dan Airi yang terbongkar di sekolah, keributan yang menggemparkan seisi sekolah diselesaikan dengan kemampuan politis diluar kemampuan siswa SMA.

Seandainya tidak ada Pegasus, mungkin Hayato tidak bisa lulus dari sma. Hubungan Hayato dan Pegasus dapat disebut sebagai sahabat terbaik dalam arti sebenarnya sepertinya baru-baru ini saja.

Setelah kejadian tersebut selesai, dengan malu-malu Hayato mengaku.

"......Tahun lalu, alasanku mendekatimu setelah kita jadi sekelas......seandainya berteman denganmu siswa teladan nomor satu di sekolah dan anak tunggal orang kaya, kukira aku akan mendapatkan beberapa keuntungan"

Sebaliknya, Pegasus tersenyum kecut.

"Kalau begitu, penilaianmu saat itu tepat sekali. Karena jika bukan karena aku, kamu tidak akan ada di sekolah"

"Ah, begitu ya.......biarpun begitu, sekarang aku benar-benar menyesali hal itu. Aku ingin berteman denganmu tanpa perhitungan semacam itu"

Pegasus merasa --- kelicikan Hasegawa Hayato yang tersembunyi dibalik sifat periangnya, serampangan dan naif aslinya, kadang-kadang pengecut, walaupun pada dasarnya kasar namun anehnya lembut, jika semua dikumpulkan menjadi satu, ia cocok dengan orang ini.

"Abaikan kesempatan untuk berkenalan dan sebagainya. Ataukah kamu bersamaku sampai saat ini hanya karena perhitunganmu ?"

"Ti-tidak ! Bukannya seperti itu ! ....... kamu ini ya, agak kurang jelas"

"Ku-kurang jelas...... !? Katakan itu berhati besar !"

"Oke. Kamu adalah orang penting, Pegasus yang penting"

"Jangan panggil aku dengan nama itu !!"


Mereka lulus dari sma dengan masa muda yang dilalui dengan keributan semacam itu.


Pada pertemuan pertama Pegasus dengan tunangannya, walaupun ia berusaha agar hal-hal mengenai Noel jangan sampai diketahui, dalam lubuk hatinya yang terdalam ia mengenangnya. Mungkin ia akan mati jika itu terbongkar.


Ia ikut terlibat dalam keributan mengenai pernikahan Hayato dan Airi saat kuliah, sehingga ia akan menikah lebih cepat daripada jadwal.


Pegasus bersaing dengan Hayato dan seorang anak lahir.

Putra sulung Hayato bernama Kodaka.

Putri sulung Pegasus bernama Sena --- Dimana pun tidak akan memalukan, menurutnya itu adalah nama yang sangat baik. Walaupun berkat itu ia bertengkar hebat dengan ayahnya.


Kodaka dan Sena telah diputuskan untuk bertunangan.

Pegasus tahu betul jika keberadaan tunangan dapat menjadi halangan dalam masa muda. Walaupun demikian ia memasukkan harapan kecilnya untuk menjadikan Hayato dan Airi lebih dari sahabat dekat --- sebagai anggota keluarga.

Terlebih lagi Kodaka dan Sena, seperti Pegasus dan istrinya yang terpisah jauh tidak memiliki hubungan, bahkan kesempatan untuk bertemu. Meski Pegasus dan Hayato sibuk dalam kehidupannya masing-masing dan mengurangi kesempatan bertemu, mereka tinggal di kota yang sama. Apalagi menurutnya anak mereka pasti mampu berteman.

Tentu saja, mereka tidak dinikahkan hingga mengabaikan keinginan orang yang bersangkutan. Jika mereka tidak menginginkannya, mereka dapat membatalkannya kapan saja.

Benar-benar kecil...... sekecil rencana perjanjian jari kelingking antara anak-anak.

Pegasus tidak membayangkan bahwa perjanjian kecil ini akan membuat seorang gadis terluka dalam.


Pelantikan kepala sekolah St. Chronica.

Segera setelah pelantikan, ia melakukan reformasi besar seperti membuat sekolah menjadi bercampur putra-putri.

Tujuannya hanya satu.

Mengapa ? Agar para siswa yang bersekolah disini dapat menikmati masa muda yang bahagia.

Peraturan sekolah yang terkenal ketat semakin diperlonggar, kapasitas penerimaan umum bagian sma semakin diperbesar, pembaharuan yang sangat berani sehingga tidak berlebihan jika disebut hampir sembarangan, perubahan besar yang terjadi tidak terlihat dalam waktu dekat.

Tradisi sekolah yang tersusun atas dasar kuat 'Sekolah misionaris dengan ratusan tahun sejarah sebagai sekolah persiapan menuju universitas terbaik seperfektur' bukanlah hal yang mudah untuk digoncangkan.

Meski demikian, berkat itulah 14 tahun kemudian, terbuka babak baru cerita yang berpusat pada seorang anak laki-laki yang bertemu lagi dengan anak perempuan sahabat masa kecilnya.


Kemudian--- duka terbesar dalam kehidupan manusia.

Istri tercinta Hasegawa Hayato dan sahabat paling berharga yang menghabiskan masa muda bersama Pegasus,

kematian Hasegawa Airi.

Begitu cantiknya hingga tak terkira merupakan kecelakaan,di depan jenazahnya yang tertidur dalam balutan bunga, Pegasus menangis meraung-raung tanpa ragu-ragu di depan umum.

Hayato berdiri di sampingnya, tanpa menitikkan air mata ia menggigit bibirnya dan berdiri.

"......jangan kencang-kencang Zaki. Nanti Kobato bangun."

Di lengan Hayato, anaknya yang baru saja lahir dipeluknya.

"...... kenapa kau tidak menangis ?"

Tanpa pikir panjang pegasus bertanya.

"......bukan saatnya menangis. Karena aku...... harus melindungi apa yang ditinggalkannya."

Tekad yang kuat memenuhi mata Hayato.

Di sebelah itu, bayi dengan keingintahuan di matanya menatap Pegasus --- itulah Kobato.

"...... katakan apa saja yang bisa kulakukan"

Menghadapi kata-kata Pegasus Hayato tertawa kecil.

"Kalau begitu mohon maaf. Zaki"

"...... jangan mengatakan hal yang dingin begitu"

Dengan wajah yang basah karena tangis, Pegasus memaksa menyunggingkan senyum,


"Kita bertiga akan jadi teman"

Setelah itu, macam-macam hal terjadi.

Semenjak perpisahan dengan Noel, tak terasa 15 tahun telah berlalu, pada suatu malam.

Dengan wajah kebingungan, kepala pelayan tua melaporkan pada Pegasus yang sedang bekerja di ruang kerja kediamannya bahwa seorang anak perempuan ingin menemuinya.

"Anak perempuan......? Pada jam seperti ini siapa ?"

"Mmm...... katanya 'akan menimbulkan masalah pada tuan jika aku menyebutkan nama pada orang lain'"

"? Apa maksudnya itu ......?"

Siswi dari sekolah kah? ...... sembari menebak-nebak Pegasus menemui gadis itu di pintu masuk.

Membawa tas perjalanan kecil yang hanya memuat barang bawaan yang sedikit, gadis cantik bermata biru dan berambut pirang itu memakai mantel.

Perkiraan umurnya --- mungkin sekitar 14 tahun.

Walau masih tersisa kepolosan pada tampangnya, ekspresinya minim dan pandangannya sangat dingin.

Warna rambutnya, bola matanya, kulitnya, diwarisi dari 'dia'.

Tampang yang berani --- terutama bentuk matanya, Pegasus merasa keduanya mirip dengan 'dia'.


Gadis itu, dengan suaranya yang mirip dengan 'dia', berkata dengan nada suara anorganik yang tidak pernah terdengar dari mulut 'dia'


"Stella Redfield. Senang bertemu denganmu, Ayah"


Catatan[edit]

  1. sepertinya referensi dari http://en.wikipedia.org/wiki/Urusei_Yatsura
  2. Furigana adalah kana berukuran kecil pada bahasa Jepang tertulis yang dituliskan dekat suatu kanji atau aksara lain untuk menunjukkan pelafalan. contohnya ペガサス天馬 dimana tenma dibaca sebagai pegasus, lengkapnya http://id.wikipedia.org/wiki/Furigana
  3. selengkapnya lihat http://en.wikipedia.org/wiki/G%C5%8Dkon#Japan
  4. Pakaian ketat yang menampilkan lekuk tubuh
  5. http://id.wikipedia.org/wiki/Kisah_Tiga_Negara
  6. http://id.wikipedia.org/wiki/Xiahou_Dun