Chronicle Legion (Indonesia):Volume 1 Chapter 3

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 3 - Para Kesatria dan Persenjataan Kuat[edit]

Bagian 1[edit]

Kuil air yang bertempat di kedalaman bawah tanah benteng pertahanan Suruga.

Di dalam ruangan luas yang terbangun dari batu adalah genangan air suci biru laut. Dengan puluhan tiang berdiri di dalamnya, terdapat ketenangan yang mengingatkan pada kuil-kuil Yunani kuno.

Kuil air adalah fasilitas militer penting juga tempat keramat.

"Sudah lama sekali sejak aku mengunjungi kuil air Suruga."

Akigase Rikka berjalan sendirian di kuil air. Bagian tubuh luas tempat ini dengan air biru adalah simpang siur bersama jalan-jalan penghubung layaknya benang yang lebarnya tiga meter, memperbolehkan orang-orang untuk berjalan tanpa basah.

Hanya petugas yang boleh masuk dengan kekuatan mistis atau Legion yang diijinkan untuk memasuki kuil air.

Sebagian perwakilan mereka adalah Chevalier yang diikuti dengan pengendali spiritual, biarawan, putri kuil, guild alchemist, peneliti di perkumpulan spiritual, juga roh spiritual dan binatang penjaga dll—

Rikka berjalan menuju ke "pemandian" di belakang kuil air. Tidak ada pintu. Di dalam ruang yang kira-kira seukuran lapangan basket, terdapat kolam bulat yang dipenuhi dengan cairan biru laut. Di tengahnya ada sebuah air mancur yang mengeluarkan cairan biru.

"Ayo mulai..."

Rikka membuka pakaian dan menanggalkan seragam militernya sebagai Pasukan Kerajaan.

Sebagai putri wilayah Tōkaidō, Rikka membangun segala macam tata krama tapi tak pernah mau untuk merapikan pakaiannya. Dia melepaskan pakaian dalam yang tersebar di seluruh lantai dengan memperagakan sifat alami beraninya, menjelajahi medan tempur tanpa memperhatikan hal yang sepele.

Namun, dia dengan hati-hati meletakkan pedang Jepang yang menggantung di pinggangnya.

Benar-benar telanjang, Rikka memasuki kolam—yaitu, bak dengan cairan ectoplasmic yang biasanya digunakan untuk mandi.

Cairan biru laut yang memenuhi kuil air adalah cairan ectoplasmic buatan. Cairan ini memiliki komposisi yang sama seperti darah yang mengalir dalam urat nadi Legion.

Bak mandi dengan cairan ectoplasmic tidak dalam. Dia bisa duduk di dalam tangki dan cairan tidak akan mencapai bagian atas pundaknya.

Rikka merenggangkan anggota tubuhnya di dalam bak. Ada lemak yang amat kecil pada tubuh terlatihnya, walaupun lekukan lembut bagian dada dan pangkal paha menampakkan paras cantiknya secara keseluruhan.

Cairan ectoplasmic dingin tanpa ampun merambah tubuh telanjang mulusnya.

Rikka menahan dingin yang merendam dirinya ke dalam kolam. Tubuhnya mulai hangat sedikit demi sedikit. Ini adalah bukti kuat kalau sumber kekuatan mistis merembes ke dalam tubuh Akigase Rikka.

Cairan ectoplasmic ini akan berubah menjadi sumber kekuatan untuk pasukan Kamuy di bawah perintahnya.

"Cairan ectoplasmic dikumpulkan dari darah dewa hewan suci yang disajikan sebagai hidangan untuk dunia ini saja... Kesatria pastinya menyimpan cairan itu dalam tubuh dan jiwanya untuk makanan pasukan mereka—Bukannya begitu?"

Ini adalah apa yang Rikka pelajari tentang Legion melalui tradisi lisan ke lisan.

Mandi di dalam bak cairan ectoplasmic seperti pembekalan terbatas untuk makanan pasukan raksasa. Selain itu, ada satu manfaat penting.

"Atas Nama Gelar Onikiri Yasutsuna milikku, aku berdoa demi kuil Suruga. Kini jika pasukanku dan aku mandi di air suci ini, kabulkanlah segel kuasa peperangan untuk menjadi dewa perang dengan mempertahankan Suruga."

Rikka menutup matanya dan berdoa pada kuil air Suruga.

Ini adalah untuk menyetujui Akigase Rikka dengan pasukannya menjadi kesatria pelindung pulau setempat dan memberikan mereka kekuatan...

Belum lama, sekujur tubuh Rikka menghangat dengan cahaya redup untuk menandakan dibuatnya "perjanjian." Dengan menyelesaikan ini, dia sekarang dapat menyerang kapanpun. Sesaat cahaya mereda, dia bersiap untuk menangani masalah lain yang belum terselesaikan.

"Sakuya, keluarlah. Aku tidak marah padamu."

Rikka memanggil roh spiritual yang bersembunyi di benteng pertahanan Suruga. Sakuya mungkin tidak ada di kuil air saat ini tapi dia harusnya bisa merasakan gelombang spiritual "memanggilnya".

"Wajar saja kalau kau bisa melakukan lebih baik kemarin. Untungnya, aku datang tepat waktu dan benteng pertahanan ini tidak jatuh ke tangan musuh."

Suara Rikka lembut seolah-olah menghibur anak atau binatang yang ketakutan.

Namun, Rikka tidak ingin berpura-pura mengeluarkan suara imut untuk membujuk orang lain. Dia tak bisa melakukannya. Menyadari watak pejuangnya, Rikka berbicara dengan teguh, "Karena skenario terburuk dihindari dan aku bukan gadis yang suka mengomeli dan cerewet, apa kau mau melupakan tentang kemarin? Cepatlah dan bantu aku. Mulai hari ini, kita akan sangat sibuk untuk waktu mendatang."

Segera dia selesai, seorang gadis sekitar sembilan tahun muncul dari langsung di sebelah bak cairan ectoplasmic. Gadis dengan rambut hitam sebahu, bayang-bayang Sakuya.

ChronicleLegion 01 BW06.jpg

Bayang-bayang roh spiritual melihat pada Rikka dengan mata malu-malu bersama penglihatan sedih di wajahnya.

Rikka berhati-hati menahan diri dari berbicara. Dia mengangkat bahu dengan sikap berlebihan untuk menyatakan "apa yang akan aku lakukan denganmu?"

Kemudian, pipe fox langsung muncul di samping Sakuya dengan suara lonceng berdering.

Menatap pada pipe fox, bayang-bayang itu mengatakan dengan tenang, "Putri datang. Dia mau kamu... pergi ke atas."

"Yang benar? Yang Mulia tiba cepat sekali."

Semalam berlalu semenjak serangan Crusade. Saat ini pukul 9:24 pagi.

Katanya, Putri Shiori kebetulan berada di benteng pertahanan kemarin. Setelah Rikka buru-buru menuju tempat, dia kembali ke tempat penginapannya di kota, sebab mereka berdua merindukan satu sama lain. Rikka setidaknya akan bertemu putri itu. Mereka juga perlu membahas insiden saat ini.

"Mau bagaimana lagi. Situasi menjadi sangat serius," bergumam Rikka pada dirinya, mengingat berita di TV tadi malam.

Tepat Jam 7 malam sebelumnya, pemerintah Kyoto di wilayah Kinai mengadakan konferensi pers.

Tuan rumahnya adalah Izumi Tenzen, Gubernur Jenderal Kinai. Dia juga perdana menteri Chevalier dan penguasa Kinai, jenderal tangguh terkenal yang berdiri di garis depan yang memimpin sendiri pasukan Legion-nya.

Di depan media yang termasuk stasiun TV, koran dan majalah, dia mengutuk dengan sungguh-sungguh.

Target makiannya adalah Raja Caesar, generalissimo hebat dari negara tetangga dan pelindung Kerajaan Jepang.

Pokok pembicaraannya adalah sebagai berikut:

'Raja Caesar menyebut dirinya pelindung Kerajaan negara kita tapi tanpa alasan mengendalikan seluruh pemerintahan kerajaan dan wilayah Kantō turut campur seenaknya dengan urusan internal kita. Mengusir Raja Caesar dan Pasukan Romawi dari hadapan Yang Mulia adalah langkah pertama untuk membangun kembali negara kebanggaan kita. Kami menjanjikan hidup kita untuk menyelesaikan kerja keras ini.'

Selain itu, dia juga mengatakan:

'Teman negara kita, Kerajaan Inggris, dengan sepenuh hati setuju dengan kami.'

'Dengan ini saya menyatakan pembentukan Serikat Pemulihan di antara Wilayah Kinai dan Kerajaan Inggris. Semua Wilayah berharap untuk mengejar mimpi yang sama dengan menyambut bergabungnya serikat demi menyelamatkan negara besar kita.'

"Sebagai revolusioner yang mau membawa kelahiran kembali negara kita, Serikat Pemulihan akan segera bergerak ke Tokyo."

Manifesto Serikat Pemulihan dengan cepat menyebar di seluruh Jepang melalui siaran media.

Meningkatkan hingar-bingar di istana kerajaan dan Bangunan Parlemen Nasional.

Wilayah Tōkaidō, berada di antara Kinai dan Kantō,juga lokasi Rikka dan putri. Pasukan Serikat Pemulihan pastinya akan melewati Tōkaidō.

"Intinya, aku harus bicara panjang lebar sama putri."

Meskipun takut dengan pihak kaisar wanita, Shiori masihlah seorang putri sah keluarga kerajaan.

Sebagai kesatria, Rikka tak punya pilihan tapi mengungkapkan rasa hormat dan perhatiannya. Meninggalkan cairan biru ectoplasmic, Rikka berjalan menuju seragam militernya yang tersebar di atas lantai.

"Terima kasih untuk repot-repot datang kemari Yang Mulia, dan hormat saya dengan kehadiranmu."

Tiba di ruang dalam benteng pertahanan Suruga, Akigase Rikka menunduk segera melihat putri.

Shiori tersenyum lembut dengan kembalinya gadis ini yang merupakan putri Jenderal Gubernur Tōkaidō dan seorang Chevalier.

"Aku sangat senang kalau kita bisa bertemu tepat di hari ini walaupun saat ini kita berada di dalam."

"Pastinya," Rikka tersenyum miring. Sejak awal, pertemuan mereka telah disiapkan untuk hari ini.

Shiori mengenakan blus dan rok biasanya sementara Rikka dengan seragam militer hitam yang dikhususkan bagi petugas.

"Apa ayahmu sekarang di Nagoya, Rikka-sama?"

"Iya. Omong-omong, ayahku mengunjungi Yang Mulia sebelumnya—"

"Kami bertemu beberapa kali di Ibu Kota. Aku juga pernah melihatnya setelah kembali dari Romawi."

Keduanya duduk di atas dipan untuk berbicara tatap muka melintasi meja yang dipakai untuk menerima tamu.

Ini adalah kantor pribadi penjaga istana, dengan kata lain, pimpinan tertinggi di benteng pertahanan.

Biasanya, ruangan pimpinan dilengkapi dengan keindahan dan kemuliaan. Empat hari lalu, penjaga istana sebelumnya yang berada di ruangan ini semestinya telah ditahan atas tindakan korupsi. Dia dipenjarakan di markas besar polisi militer di daerah pinggiran Kota Suruga serta Gelarnya, kunci pemanggil Legion juga disegel.

Kemarin, penjaga istana sementara mati dalam pertempuran.

"Oh ya... Rikka-sama, kau saat ini adalah penjaga istana benteng pertahanan Suruga, kan?"

"Ya, itu benar. Tentu saja, kembali ke Nagoya sekarang sungguh akan jadi sebuah tantangan. Karena bertemu mereka di sini juga disebut sebagai semacam takdir, aku akan ikut dalam Serikat Pemulihan sementara."

Putri Chevalier tersenyum dengan gembira dan Shiori bertanya, "Lalu daerah kota di sekitar Suruga telah ditutup?"

"Ya, sebagian besar jalan serta lintasan kereta jatuh di bawah kendali Serikat Pemulihan."

Peta Tōkaidō diletakkan di atas meja.

Wilayah Tōkaidō terdiri dari tiga prefektur Aichi, Shizuoka dan Yamanashi. Kota Suruga adalah pusat metropolitan Prefektur Shizuoka.

"Selain dari tempat ini, semua benteng pertahanan di Shizuoka telah ditaklukan oleh Serikat Pemulihan."

Rikka menunjuk pada lima lokasi di peta—masing-masing adalah Hamamatsu, Kakegawa, Suruga, Fuji dan Nagahama.

"Penjaga istana Suruga sebelumnya tidak hanya mengambil suap tapi diam-diam bersekongkol dengan mata-mata Inggris. Andai saja lebih cepat, kami mungkin bisa mengetahui penyerbuannya di awal kesempatan... Namun, itu mungkin saja penangkapannya yang mendorong Serikat Pemulihan untuk bertindak sebelum rencana," Rikka menjelaskan dengan muka masam.

Shiori mengatakan padanya, "Bagaimanapun, Suruga saat ini sama dengan pulau terpencil di daratan."

"Ya. Jaringan telepon berhenti terhubung sejak tadi malam sementara di sekitar pangkalan sepertinya telah diambil alih. Selain itu, seluruh wilayah Suruga berada di bawah gangguan skala besar dari gelombang spiritual, hingga komunikasi gelombang radio dan media menjadi sangat tidak stabil."

Benar, sejak tengah malam tadi, sinyal TV dan radio tidak bisa lagi menyala.

Shiori menegaskan ini juga.

Rikka melanjutkan, "Memperoleh informasi luar membutuhkan binatang penjaga untuk mengintai atau meninggalkan pesan. Pada saat itu, aku mengirim sekitar seratus pipe fox."

"Apa mungkin bagi manusia untuk masuk atau keluar?"

"Pasukan Inggris menyebarkan banyak binatang penjaga untuk mengepung Suruga. Entah lewat rute udara atau pergi melalui Pegunungan Selatan, ada resiko tinggi untuk ditemukan."

"Binatang penjaga... Kalau begitu, nekat mencoba kabur akan lebih berbahaya."

Shiori mulai menilai situasi. Dataran Prefektur Shizuoka sebagian bertempat di sekitar pantai.

Tidak hanya daerah kota yang terpusat di sana tapi jalan raya lama sejak sebelum zaman Edo juga dibangun di sepanjang pesisir. Itulah kenapa nama Tōkaidō dapat disamakan "jalan laut."

Lima benteng pertahanan di Prefektur Shizuoka juga dibangun di dekat jalan raya lama atau pada pantai Pasifik.

"Seseorang mungkin memperkirakan, pasukan Serikat Pemulihan—" Shiori berbicara setelah merenung, "—akan bergerak ke timur mendekati jalan raya lama untuk mengambil alih jalan Hakone."

"Tentu, Romawi memiliki pasukan yang ditempatkan di Kantō, yang berarti itu gagal semua tapi kecuali jika jaminan Serikat Pemulihan markas operasi mereka sebelum menyerang."

Lebih tinggi di mana sebuah Legion terbang, lebih besar konsumsi cairan ectoplasmic.

Sebagai akibatnya, pergerakan utama terbatas pada tinggi rendahnya penerbangan atau menempuh lautan sambil menghindari daerah pegunungan. (Jika sebuah pertarungan melawan Legion datang tiba-tiba setelah pasukan penggempur, ada juga kasus lintasan yang sangat tinggi menembus stratosfir.)

Duduk dengan rapi dan tegak lurus, Rikka mengatakan dengan serius, "Yang Mulia, sekarang jika Suruga dikepung, situasinya benar-benar mengerikan. Jika kamu mau melarikan diri ke Ibu Kota, mungkin aku bisa—"

"Tidak perlu, tapi aku menghargai sikapmu."

"Oh?"

Putri Chevalier menyempitkan kedua matanya dengan tertarik.

Shiori tersenyum dan berbicara, "Aku tidak tahu apakah Suruga akan jadi tempat peristirahatan terakhirku, tetapi aku datang kesini dengan tujuan menetap untuk waktu lama. Selain, orang-orang itu di Ibu Kota... mungkin tidak menyambut kedatanganku."

"Benar."

Rikka juga tahu mengapa Shiori ketakutan.

Sama halnya dia tersenyum dengan canggung dan merasa lucu, Shiori memberitahu padanya, "Rikka-sama, berbicara tentang kabur dari Suruga, bukannya wajar untukmu menerima perintah kabur sendiri?"

Ayah Akigase Rikka adalah Akigase Shouzan, Jenderal Gubernur Tōkaidō.

Dia adalah pria yang sangat baik dan politikus yang berpengalaman. Bahkan tanpa mempedulikan hubungan keluarga dan anak mereka, mungkin saja dia diam-diam menyuruh putrinya meninggalkan Suruga, supaya mencegah Chevalier atas Tōkaidō dari binasa bersama dengan benteng pertahanan Suruga.

Mendengar spekulasi Shiori, Rikka tertawa secara tak sadar.

"Memang sih. Paling, ada cara untuk mengatasinya. Jika ayahku mengirim pipe fox demi perintah seperti itu... aku langsung memberitahu kalau pipe fox menghilang."

"Yaelah."

Akigase Rikka tidak cuma pejuang luar biasa tapi juga Chevalier yang berpikiran bangsawan dari integritas sepenuhnya.

Shiori tersenyum luwes dengan perhatian lain di pikirannya. Karena dia tak punya alasan menghalanginya dari meninggalkan tempat ini, satu-satunya pilihan adalah menolak kebaikan Rikka. Ada sebuah persoalan kalau Shiori harus berhati-hati di sini.

Tepatnya, masalah ini adalah Tachibana Masatsugu. Shiori perlu menjelaskan hubungan antara dirinya dengan dia.

Shiori berharap untuk Masatsugu menjadi kesatrianya, tapi tak seorangpun dapat menjamin dengan pasti kalau dia rela membantunya.

Namun, Shiori telah memutuskannya. Dia harus menyelesaikan tujuan ini bagaimanapun juga.

Bagian 2[edit]

"Urgh...!"

Prajurit muda biasa yang melayani sebagai pemandu tiba-tiba mencengkram perutnya dan merintih kesakitan.

Hatsune melihatnya dengan wajah dan kegelisahan yang dibuat-buat.

"Eh? Ada apa denganmu?"

"Pe-Perutku tiba-tiba—Ow...Urghhhhhhh!"

"Tidak! Aku akan mencarikanmu obat! Uh, haruskah aku pergi ke klinik atau rumah sakit di situasi seperti ini?"

"Pe-Permisi sebentar."

Prajurit yang lemas itu berdiri dari kursinya dan mencoba bertahan. Dua pemuda Tachibana, Masatsugu dan Hatsune, menyaksikan prajurit itu pergi.

Lokasinya adalah restoran di benteng pertahanan. Terdapat pancaran alami dan ruang yang terbuka lebar.

Di dalam sana ada mesin otomatis yang menjual minuman dan rokok, juga di sekitar meja untuk pengunjung yang beristirahat. Sekarang adalah hari setelah Legion Inggris menyerang.

Putri Shiori mengunjungi benteng pertahanan lagi, kali ini untuk bertemu dengan Chevalier Akigase Rikka.

Sebagai pengikutnya, Masatsugu dan Hatsune datang juga, tapi hanya bersiaga selama pertemuan. Seorang petugas militer yang baik menemani mereka untuk menunjukkan sekitar benteng pertahanan.

...Normalnya, sekarang kalau ini mengikuti hari setelah serangan Crusade, hukum darurat perang sudah ditentukan di kota.

Dalam situasi kacau ini, kunjungan dari dua penghuni luar akan sama untuk membuat masalah, jadi petugas mengirim seseorang untuk mengawasi mereka dengan "pemandu" yang baik.

Namun, Masatsugu dan Hatsune telah ditugaskan dengan misi rahasia yang mengharuskan mereka menghindari penjagaan.

Ketika Hatsune pertama tiba di restoran, dia membeli dengan dua kertas kopi cangkir dari mesin penjual otomatis, kebahagiaan yang menawarkan pada prajurit sebagai bentuk terima kasih untuk menemani mereka berkeliling. Dia diam-diam memasukkan pil hitam kedalam cangkir kopi. Menerimanya dengan penuh terima kasih, prajurit itu meminum kopi beracun dengan senyuman. Juga, penampilan manis Hatsune yang digabungkan dengan pemandangan langka pakaian Jepang di markas militer telah menutup kesepakatan.

"Bagaimana itu, Onii-sama? Jebakan rayuan teknik ninjaku berhasil!"

"Jadi itu ide jebakanmu..."

Lekukan dada Hatsune sangat jelas di bawah bagian atas kimononya. Dia menggembungkan dadanya dengan bangga.

Masatsugu tidak memesan kopi. Melainkan, meneguk air minuman, ia kemudian bertanya, "Kau memberikannya obat pencuci perut, ya?"

"Sesuatu seperti itu, obat rahasia yang diturunkan dari keluarga Tachibana. Satu pil cukup membuat orang menjadi dewa penjaga toilet selama dua jam, tidak akan bisa pergi."

"Itu seperti ninja memang saat kau menyebutnya rahasia yang diturunkan keluarga."

"Tentu saja. Klan Tachibana dulunya menjadi keluarga penguasa ninja yang memimpin ninja-ninja yang lebih lemah."

"Mereka seperti Hattori Hanzou? Klan kita menyimpan terlalu banyak rahasia."

Hatsune membawa sejarah keluarga Tachibana, membisiki Masatsugu dengan sangat serius.

Hattori Hanzou Masanari, yang melayani Tokugawa Ieyasu, tidak hanya dikenal sebagai jenderal tangguh dengan julukan "Hanzou sang Tombak" tapi juga ninja luar biasa. Ini adalah legenda yang sangat terkenal.

"Sebenarnya, di sana pernah ada Chevalier Tachibana dua generasi sebelum kita."

"Tapi para pemimpin klan Tachibana kita sangat hidup sederhana sekarang ini."

"Iya juga. Gelar Chevalier yang dihormati bukanlah temurun. Namun, Gelarnya masih dipegang klan kita, jadi siapapun yang mewarisinya bisa menjadi Chevalier."

Hatsune cemberut, sedikit jengkel.

"Aku dengar itu benar-benar Gelar tingkat atas. Siapapun yang gagal dalam ritual keberhasilan akan mati. Itulah kenapa ritual dilarang kecuali jika ada sebuah bahaya."

"Maaf, aku tidak mengerti apa yang kau maksud dengan gelar atau keberhasilan."

"Oh, maaf tentang itu. Gelar yang dimaksud menunjuk pada keseluruhan pengakuan sebutan seseorang yang dikenal untuk semangat perang. Orang yang mewarisi julukan ini dapat menjadi Chevalier untuk memanggil Legion."

Masatsugu bersandar ke depan, mendengarkan dengan sepenuh hati pada penjelasan Hatsune, karena orang yang memerintah Legion Jepang, Kamuy, untuk bertarung kemarin adalah Masatsugu sendiri.

"Sebagian mereka dinamai menurut medali. Pasukan Kerajaan Jepang misalnya. Salah satunya adalah nama medali Zuihou, Golongan dari Sacred Treasure. Tapi kadang-kadang, ada Gelar yang berbeda. Chevalier yang pantas dengan mewarisi julukan tingkat atas itu akan bisa menggunakan gerakan pembunuh ganas!"

"Begitu ya."

"Namun, warisan spesial tersebut sangat sulit. Jika orang yang tak memenuhi syarat mencoba ritual keberhasilan, kalau gagal seketika itu mati."

"Apa yang disebut syarat ini?"

"Ini sedikit ambigu, tapi sangat banyak dengan 'orang yang sama untuk ton kekuatan militer akan tidak masalah' atau sesuatu semacam itu."

"Kekuatan militer ya... Jadi kemampuan pertempuran unggul tidak cukup?"

"Hmm, selain dari kemampuan hebat berperang, kau juga perlu paham dengan strategi militer, tahu bagaimana untuk menaikkan semangat juang pasukanmu, tak terkalahkan di medan perang dsb. Itulah semua aspek 'kekuatan militer'."

Hatsune menyela penjelasan dan menatap lurus kearah Masatsugu.

"Kemarin, Onii-sama, ketika kau menunjukkan kekuatan supranaturalmu, aku pikir kau mewarisi Gelar tertentu, salah satunya yang dijaga oleh klan Tachibana."

"Maaf, aku tak punya ingatan itu sama sekali," Masatsugu memberikan jawaban negatif dan mengatakan, "Apa ada banyak orang yang melawan Legion hanya sepertiku... menggunakan tangan kosong?"

"Aku belum pernah melihatnya dan tidak ada di klan kita yang berhasil sebelumnya. Biasanya, kau pastinya diberitahukan. Oh, namun..."

Hatsune menepukkan kedua tangannya bersamaan dan mengatakan dengan matanya yang berkedip, "Aku menyebutkannya tadi kalau 'orang-orang dengan Gelar hebat' bisa menggunakan gerakan pembunuh ganas, kan? Ini adalah kabar yang aku dengar di istana kerajaan, jadi sangat jarang."

"Setidaknya ada hal yang diketahui..."

"Kita akan menyelidiki lebih dalam dengan masalah itu nanti. Oh ya, Onii-sama, kau pastinya bukan orang biasa... Jadi, ini waktunya untukku pergi dan menyelesaikan perintah putri segera."

Hatsune berdiri dari kursi, lalu mengguncangkan tempat duduknya.

Sepupu jauh Masatsugu pergi dengan cepat, masih ceria dan berkepribadian ramah. Masatsugu juga berdiri untuk berjalan tanpa terburu-buru. Ia mengulur waktu demi masternya dan Hatsune untuk menjaga urusan masing-masing mereka.

Sambil berjalan, Masatsugu merenungkan apa yang terjadi di hari sebelumnya.

Mengeluarkan kekuatan tak biasa dari dalam dirinya, dia melindungi putri dan dirinya sendiri.

Waktu itu, darah panas menjalar melewati tubuh dan pikirannya. Sangat alami, ia menyadari asal mula Legion serta bagaimana menggunakan mereka dan memakai pengetahuan ini di tempat kejadian.

Ketika Crusade dihancurkan, putri menanyakannya, 'Masatsugu-sama... Apa kau akhirnya terbangun?'

" legatus legionis terakhir—Chevalier sebenarnya."

Masatsugu tidak bisa menjawab, hanya putus asa.

Setelah pertarungan singkat, perasaan darah yang mendidih menghilang. Di saat yang sama, dia juga melupakan bagaimana untuk mengendalikan Legion.

Pada akhirnya, Masatsugu tidak dapat menjawab pertanyaan Shiori.

Namun, istilah "legatus legionis" meninggalkan kesan dalam di pikirannya.

Ketika Masatsugu menanyakan shiori apa artinya, dia membalas dengan senyum. Ia menduga senyum itu menyembunyikan kekecewaannya.

'Orang yang menjaga legion—Ini istilah kuno yang berarti pemimpin legion.'

Legatus Legionis. Masatsugu merenungkan istilah tersebut.

"Putri! Aku menyelesaikan perintahmu!"

Mereka berada di jalan kembali dari benteng pertahanan Suruga.

Benteng pertahanan berlokasi di atas daerah pegunungan timur kota, sehingga balik dan perginya membutuhkan transportasi mobil. Biasanya, mereka berada di kursi belakang.

Putri menaiki mobil mewah rumahan dengan Hatsune sebagai pengemudi.

Enam belas tahun legal untuk mendapatkan lisensi mengemudi. Masatsugu memperolehnya tahun lalu. Namun, sepupu jauhnya jelas lebih hebat darinya sebagai pengemudi.

Sementara menunjukkan khayalan kemampuan membelok di jalan gunung, Hatsune mengatakan pada gadis yang dia layani, "Ini sulit banget loh~? Seperti bermain menggunakan kunci tersembunyi, mencari bantuan dari tuan Tachibana yang menerobos tempatnya. Itu memakan waktu lama jika aku melaporkan semua rincian tugas itu—"

"Kerja bagus, aku akan mempercayakan padamu lagi ketika kesempatan berikutnya datang."

"Uhuk. Putri, kamu sangat gak peka, aku mencoba mengatakan bagaimana tersiksanya aku... Sifat kejam ini begitu terasa seperti putri. Setidaknya biarkan aku pamer sebentar."

"Fufufufu, apa kau tidak tahu kalau pamer tentang kehebatan diri sendiri adalah kesenangan yang termasuk untuk orang tua♪"

Shiori duduk tanpa terburu-buru di kursi belakang yang luas sendirian.

Masatsugu di kursi penumpang depan, menahan usaha berat Hatsune. Sebuah papan kayu tipis berukuran lembar A3 dengan huruf kanji dan bahasa sansekerta yang ditulis bersambung dengan kuas. Masatsugu hanya bisa menyadari empat kata "memanggil dewa agung" dan gambar binatang seperti anjing yang dilukis di bawahnya.

Tidak hanya jimat binatang penjaga ini yang digunakan dengan kemampuan spiritual tapi juga barang berharga kelas militer.

Hari ini, Hatsune "meminjam" sesuatu seperti ini dari gudang bawah tanah benteng pertahanan.

"Hatsune, pergilah berkeliling di kota sebelum kembali ke asrama."

"Siap."

Hatsune mengikuti perintah putri dan berbalik memutar setir.

Mobil menyusuri melalui sekitar dan jalan-jalan Suruga yang Masatsugu kenal dengan baik. Namun, ada sangat sedikit lalu lalang di setiap jalan. Sebagian toko juga tutup sementara. Semua ini karena gangguan darurat perang. Sebagian kendaraan di jalan termasuk untuk pasukan provinsi atau polisi Tōkaidō.

Dalam perjalanan, mobil ini dihentikan oleh pasukan dan polisi beberapa kali juga.

Untungnya, putri sudah menjadi orang terkenal yang dikenal di setiap tempat Suruga. Pengaruh dan respek diberikan padanya juga kartu pemanggil Chevalier Akigase Rikka yang diterima di benteng pertahanan terbukti berguna dalam situasi itu. Rikka menulis "tolong berikan bantuan pada putri" di belakang kartunya, yang memiliki efek yang amat besar.

Setelah itu, Hatsune mengemudi ke utara Kota Suruga.

Melanjutkan berjalan di arah ini akan mendekati Gunung bagian selatan dan Gunung Ryuusou. Dengan kata lain, mereka pergi dari daerah pedalaman di sekitar stasiun bis untuk apa yang sebenarnya ada di dalam pegunungan.

Masatsugu melihat keluar jendela menuju langit dan menyadari sesuatu.

Terbang di udara adalah tiga wyvern, jenis binatang penjaga yang digunakan oleh banyak negara. Karakteristik umum mereka adalah "penampilan seperti kadal kecuali dengan sayap yang tumbuh dari bahu mereka" dan "sekitaran dua atau tiga kali ukuran kuda."

Namun, setiap negara mempunyai wyvern yang berbeda dengan warna unik tersendiri.

Wyvern Kerajaan Jepang adalah biru. Wyvern di udara itu saat ini adalah putih.

Putih merupakan warna wyvern Kerajaan Inggris.

"Jadi binatang penjaga Inggris masuk tanpa ijin ke sini..." meratap putri dengan wajah muram.

Mereka bukan satu-satunya mobil yang melewati jalan. Sekali-kali, mereka akan melihat mobil lokal yang mengemudi ke wilayah kota yang berbatasan pada Stasiun Suruga untuk mencari tempat perlindungan.

Terdapat banyak penerbang yang terpencar di atas tanah.

Terbagi dengan wyvern di segala tempat, penerbang-penerbang itu menandai bersama-sama dengan Pasukan Kerajaan Inggris dan Wilayah Kinai.

Kelompok Masatsugu yang membaca sebelumnya. 'Penduduk betul-betul menganjurkan untuk mencari tempat berlindung di daerah yang dianggap tepat oleh Anggota Chevalier' tertulis di sana. Orang-orang di daerah itu bertindak sesuai perintah penerbang.

Masatsugu menanyakan putri di kursi belakang, "Apa Wilayah Kinai dimaksudkan menentang pasukan Romawi dengan bantuan Inggris?"

"Benar. Selama lima belas tahun berlalu, Chevalier Jepang melihat setiap tindakan kecil di medan perang.. Berlawanan dengan, Chevalier dari Kerajaan Romawi Timur dan Kerajaan Inggris telah bertempur di medan perang melintasi bumi. Apakah kekuatan atau pengalaman Chevalier, Jepang tak tertandingi di barisan depan."

"Apa kekuatan Chevalier itu?"

"Jumlah Legion seorang Chevalier yang dapat panggil di saat awal 'kekuatan Chevalier'. Chevalier dengan kekuatan Chevalier lebih tinggi bisa memanggil banyaknya Legion—Orang yang bisa memikirkannya sebagai indikator kekuatan. Contohnya pertarungan kemarin... Meski menahan keuntungan medan tempat, pihak Suruga kalah untuk menyerbu Crusade karena sejumlah keadaan."

Putri mengangkat bahu dan mendesah.

"Perbedaan kekuatan antara dua pasukan terlalu jelas."

"Dari apa yang aku dengar, Chevalier bisa menggunakan lebih Legion ketika bertarung di benteng pertahanan yang tenang."

Makhluk mistis, Legion, dipanggil dari langsung atas perintah Chevalier.

Namun, pengaruh berbeda bergantung pada lokasi pemanggilan.

Kualitas pemanggilan Legion akan berkurang drastis kecuali jika memanggil tempat di pulau yang mengemban daya kekuatan mistis yang disebut sebagai daerah dan tempat perlindungan dewa. Karena alami memilikinya, tempat berlindung itu sangat jarang dan beberapa yang ada di tempat terdalam di pegunungan atau di tengah alam, tempat-tempat yang tidak cocok dengan militer...

Masatsugu mengingat pengetahuan yang ia dengar sebelumnya.

Shiori memberitahunya, "Benteng pertahanan memiliki kuil air bawah tanah—Dengan kata lain, kolam cairan ectoplasmic buatan. Berkat jumlah besar cairan misterius ini yang 'mengandung zat makanan yang tidak harusnya berada di dunia ini,' daerah yang mengelilingi kuil air akan normalnya menjadi disucikan secara spiritual—"

"Berarti itu menjadi tempat keramat, benar?"

Setelah memahami penjelasannya, Masatsugu teringat akan pertanyaan lain. Dari posisinya di kursi depan penumpang, ia entah bagaimana merasa seolah Shiori menatap padanya terus dari belakang.

Bagian 3[edit]

Masatsugu dan yang lain kembali ke SMA Rinzai sebelum siang.

Lebih tepatnya, asrama SMA. Putri Shiori dan Hatsune adalah penumpang.

Setelah mobil pribadi ditempatkan di area parkir, Masatsugu dan Hatsune masih menemani Shiori sambil pergi ke asrama.

Tidak seperti kemarin, Shiori tidak memimpin arah jalannya.

Di sekolah, dia bermaksud menjaga perilaku "putri ramah dan baik hatinya".

"...Taisei?" Masatsugu bertanya dengan ragu-ragu melihat Okonogi Taisei di depan asrama laki-laki.

Kaget dengan kehadiran putri, Taisei melambaikan tangannya, ingin berbicara dengan Masatsugu secara pribadi.

Hidup di kota, Taisei bukanlah penumpang. Selain itu, sekarang jika darurat perang terjadi, semua lembaga pendidikan harusnya diliburkan. Masatsugu tidak tahu mengapa dia ada di sini.

"Yang Mulia, boleh saya berbicara dengan teman saya?"

Masatsugu menatap pada Taisei sebelum meminta ijin dari putri.

"Silahkan... Tapi, aku mau bertemu dia juga. Aku mau tahu tentang keadaan sekolah dan murid-murid," balas Shiori.

Ketika Masatsugu membawa Hatsune dan putri bersama, Taisei menyambut orang penting itu dengan ekspresi putus asa sementara menanyakan Masatsugu dengan penglihatan "Apa maksudnya ini?"

Benar-benar tidak peduli, Masatsugu mengatakan, "Apa, Taisei? Bukannya kau ingin berbicara padaku?"

"Oh, yah. Untukku mendapat kesempatan yang langka, informasi sulit sampai. Aku pikir 'mungkin Masatsugu-kun memiliki berita menarik karena melayani putri?'."

"Dan kau datang jauh-jauh ke asrama untuk itu?"

"Yah, aku naik sepeda pancal. Sebagai anggota OSIS, aku juga sungguh penasaran apakah murid-murid yang menumpang bertindak melebihi batas. Aku mengamati asrama laki-laki sebentar dan ini sungguh semrawut."

Baru setelah itu Masatsugu ingat kalau teman baiknya adalah wakil ketua OSIS.

Wajah Taisei tampan dan masih seperti biasa. Dia mendesah, "Karena gangguan spiritual militer, ini hampir mustahil untuk menerima sinyal TV dan radio, tapi kadang-kadang ada gambar atau suara. Menggunakan informasi yang tidak lengkap, semuanya membuat segala macam spekulasi yang masuk akal dengan situasi—atau lebih seperti membayangkan situasi, aku pikir."

Dari apa yang Masatsugu dengar, pernah ada perusahaan yang mengembangkan telepon genggang seukuran saku.

Namun, kehadiran gelombang spiritual menjadi salah satu alasan yang merintangi meluasnya pemakaian perlengkapan ini—

Gelombang spiritual terbuat dari energi pikiran yang dihasilkan oleh binatang penjaga, roh spiritual dan Chevalier. Hubungan keseluruhan untuk kemampuan mengendalikan spiritual menyebabkan gangguan merusak bersama gelombang elektromagnetik dengan menggunakan kekuatan gelombang spiritual yang disebut "gangguan spiritual".

Mengenai pada semacam legenda perkotaan, menggunakan mesin pemanggang untuk Chevalier akan membuatnya meledak.

Sepuluh tahun lalu, ketika Raja Caesar memimpin ribuan Legion untuk melawan militer AS yang ditempatkan di Jepang, gangguan listrik terjadi ke penjuru Jepang.

Manusia belum menemukan cara menghasilkan gelombang elektromagnetik yang cukup untuk mengukur kekuatan gelombang spiritual.

"Lebih-lebih, di antara murid dari luar kota atau prefektur, ada orang yang berencana menerobos pemblokiran jalan belakang untuk pulang dengan sepeda pancal."

"Tindakan pergi dengan sendirinya tidak dilarang..."

"Benar, ketika aku mengatakan 'militer' tadi... Ini mungkin bukan Kerajaan Inggris tapi pasukan Wilayah Kinai, kan? Ini bukan penyerbuan dari luar negeri namun pemberontakan atau kudeta, ya?"

Pukul 7 tadi malam, Wilayah Kinai mengadakan konferensi pers.

Konferensi pers telah diadakan sebelum gangguan spiritual dan bisa menonton berita di Kota Suruga. Selalu was was dengan urusan saat ini, Taisei tidak melewatkan informasi ini.

Seolah Masatsugu akan membalas pada pertanyaan teman baiknya, nona yang ia layani, duluan berbicara.

Tersenyum dengan lembut, putri menawarkan sebuah saran.

"Kalau begitu, karena kebetulan siang hari... Kenapa kita tidak mengumpulkan murid-murid yang menumpang untuk makan siang bersama? Menimbang pada tindakanku sejak kemarin, aku tidak menyambut dengan baik semuanya dengan kedatanganku. —Hatsune, tolong bantu dengan persiapan."

"Y-Ya, Putri."


Sejam kemudian, makan siang bersama pun siap.

Terdapat lebih dari tujuh puluh laki-laki dan perempuan yang tinggal di asrama. Kantin sekolah dipilih sebagai lokasi karena tidak ada ruang di asrama di mana semua orang bisa masuk. Terlebih, Shiori menggunakan cara pengumuman umum sekolah demi mengundang murid dan guru lain yang ada untuk bergabung dengan makan siang bersama.

Karena waktu persiapan yang tidak cukup, sajian makanan tidaklah spesial.

Meski begitu, cukupnya teh dan bola nasi dapat dikumpulkan untuk membantu banyak orang, semua berkat panduan putri yang mengusulkan ide.

"Untuk beberapa murid yang kuhormati, maukah nona-nona yang sangat baik, bergabung membantuku di dapur? Dan tuan-tuan, bisa kalian membantu dengan menyiapkan tempatnya. Ah ya, dan bisakah anggota OSIS datang ke ruang penyiaran radio—"

Idenya sampai melewati Hatsune, Masatsugu dan Taisei yang kemudian menjalankan komunitas.

Shiori mengingat posisi Taisei di OSIS, jadi dia membuat permintaan pada anggota OSIS di sekolah melalui wakil ketua mereka. (sebenarnya, mereka yang dimaksud lebih seperti arah permintaan itu)

Selanjutnya, Shiori juga pergi ke dapur kantin untuk membuat bola nasi bersama dengan gadis-gadis.

Putri tidak mahir dalam bidang kuliner, tapi sadar akan status bangsawannya, para siswi dengan cepat akrab dengannya.

Ketika makan siang bersama dimulai, Shiori membungkukkan kepalanya untuk memanggil semuanya.

"Salam, nona-nona dan tuan-tuan. Suruga saat ini sedang menghadapi waktu yang mengenaskan."

"Pasukan Inggris dan Wilayah Kinai membentuk Serikat Pemulihan, bermaksud untuk memulai pemberontakan melawan pemerintahan kerajaan kita. Ini tidak dapat disangkal."

"Namun, kepanikan atau sikap waspada berlebihan hanya akan membawa bahaya yang lebih besar pada kalian sendiri."

"Anggota Chivalry dengan tegas melarang pasukan-pasukan bersenjata dari menyerang, menjarah dan dengan sengaja merugikan penduduk serta tempat rumah mereka. Persetujuan ini, dipelopori oleh Kaisar Karl Agung dari Serikat Raja Chivalric, dengan kuat didukung oleh Raja Caesar dan Ratu Victoria II Inggris, hingga datang untuk menjelma sebagai pengurus peraturan perjanjian luar negeri."

"Dengan kata lain, kita dilindungi oleh anggota ini."

"Ini sangat mungkin kalau serangan lebih lanjut akan dilancarkan melawan benteng pertahanan Suruga, namun berpindah-pindah meninggalkan kota—pergi menuju tempat yang dilindungi oleh Anggota Chivalry—akan sebenarnya jadi pilihan yang paling berbahaya."

Putri menjelaskan situasinya, memperingatkan murid-murid terhadap tindakan ceroboh.

Lalu dia tersenyum dan mengatakan setengah bercanda, "Aku berhenti sekolah di Romawi setengah jalan dan dipindahkan ke sekolah ini... Sekarang jika aku datang ke Suruga, aku bakal menghadiri sekolah dengan baik, setidaknya sampai lulus. Aku akan menghargai jika semuanya bisa menantikannya benar?"

Kata-kata lembutnya berhasil menghilangkan kegugupan dalam penonton, membawa gelombang tertawa di bawah panggung.

Setelah akhir pidatonya, Shiori tidak duduk di bawah. Dia berjalan di sepanjang arah untuk berbicara dengan akrab bersama para murid. Ketika ditanyai tentang keributan saat ini, dia akan menjelaskan situasinya sebisa mungkin. Tidak pernah kekurangan senyum di sekelilingnya sedikit pun.

Hanya sebelum makan bersama akan berakhir, Taisei mengatakan pada Masatsugu, "Hebat sekali. Dengan perkumpulan ini, Yang Mulia menjadi 'putri asrama murid,' bertindak lebih dapat diandalkan dari guru-guru atau OSIS kami. Jika begini, dia akan mengambil alih dunia di dalam sekolah dengan kurang dari sebulan."

Asrama Teratai Hitam ditetapkan semata-mata untuk putri.

Sebuah bangunan dua tingkat yang didirikan dengan susunan baja. Ada sebuah aula besar, ruang makan, ruang santai, ruang baca dan lain sebagainya di atas lantai bawah dengan beberapa kamar pribadi untuk penumpang di lantai kedua. Rancangannya sama seperti asrama laki-laki dan perempuan.

Namun, asrama Teratai Hitam dengan jelas terasa bagus dan bersih.

Berkat renovasi, semua kertas dinding baru. Perabotan indah juga membuat bagian dalam sangat bagus.

Hiasan bagian dalam sendiri menggunakan "corak Rokumeikan".

Setelah makan bersama, Masatsugu, Shiori dan Hatsune pergi ke ruang santai di asrama Teratai Hitam. Terdapat tiga sofa besar yang diatur di dekat meja rendah.

Sebagai gadis yang memimpin, Shiori duduk tanpa terburu-buru di sofa. Berdiri, Masatsugu melaporkan pada putri, "... Dan itulah apa yang teman baikku katakan baru saja."

"Mengambil alih dunia, ya? Temanmu memiliki cara menghibur dengan kata-kata."

Masatsugu mengulangi apa yang Taisei katakan, menyebabkan Shiori untuk tersenyum.

Tidak seperti "senyum penurut yang diarahkan ke dunia luar" bahwa Shiori bosan selama makan bersama, senyum ini menyampaikan semacam ironi bersama dengan ketekunan dan kepandaian kuat.

"Namun, dia menjelaskan dengan cukup baik. Aku harus menjadi sebagian orang yang berpengaruh di sekolah ini dan Suruga. Sebaliknya, rencana masa depanku akan berpengaruh... Pertama, aku mesti mengambil alih dunia Suruga sebelum melangkah bersama tujuan memerintah tertinggi di Prefektur Shizuoka, Tōkaidō, Jepang timur, lalu Jepang barat."

"...Apa?"

Shiori mengatakan beberapa kata yang tak akan seorang pun perkirakan dari putri rumahan.

Sementara Masatsugu kebingungan di tempat, Hatsune mengatakan dengan gembira, "Kau harus ingat ini baik-baik, Onii-sama, putri kita memiliki rencana yang sangat ambisius. Pertama, dia akan membuat nama untuk dirinya dan mengajari pada pihak Kaisar wanita yang telah mengganggunya serta ibunya. Di masa depan, dia akan menjadi dalang yang diam-diam menguasai seluruh Jepang dari bayangan."

"Apa?"

"Singkatnya, putri kita akan mengambil alih Jepang. Kita dari klan Tachibana adalah pembantu dan mata-mata yang dipercaya untuk membantu dalam mencapai tujuannya♪"

Pernyataan Hatsune mengejutkan, tapi ini mungkin untuk menemukan logika yang mendasar.

Hubungan akrab antara klan Tachibana dan Putri Fujinomiya Shiori pastinya sungguh mirip pada ikatan erat antara 'jenderal zaman Sengoku dan klan ninja rahasia'.

Bahkan pelayan rumah di asrama Teratai Hitam semuanya adalah ibu-ibu dari klan Tachibana.

Juga, Hatsune mengganti kimono dan hakamanya dengan seragam resmi sekolahnya. Melihat dia berpakaian seperti itu, Masatsugu berpikir sebentar.

Mungkin Hatsune menyukai mengenakan hakama tanpa sadar sebagai penjaga masternya.

Ini jauh lebih mudah untuk bergerak dengan hakama daripada rok. Saat ini, di dalam asrama, ada kemugkinan serangan pada putri akan sedikit rendah, karena itu Hatsune mengganti seragamnya.

"...Kau sebenarnya memperhatikan sampai detail. Ini mengejutkan."

"Onii-sama, bisa kau tidak membuat komen tak sopan dengan menyedihkan?"

"Oh, maaf. Tengah semester datang dan kau ditetapkan sebagai orang yang meminjam salinan catatan dari teman-teman dan menyelesaikan ujian di menit-menit terakhir."

"Bagaimana kau tahu strategi ujianku!?"

Normalnya, diberikan situasi huru-hara saat ini, siapapun bisa menebak apakah tengah semester akan diadakan.

Namun, Masatsugu sekarang menatap pada Shiori untuk menyimpan pertanyaan pada dia.

"Aku sekarang mengerti maksud Yang Mulia. Pertanyaanya, kenapa aku? Walau aku bagian klan Tachibana, kita baru saja kenal satu sama lain selama beberapa hari."

Waktu itu, Masatsugu masihlah murid biasa tanpa petunjuk sedikitpun tentang rahasia klannya.

Selain itu, dia kehilangan ingatannya juga. Ini dianggap tak sebanding bagi putri untuk diambil sebagai seorang bawahan terpercaya dengan kepribadian dan sifat yang tak dikenal.

Shiori membalas, "Benar, ada banyak masalah yang perlu aku diskusikan denganmu, Masatsugu-sama, termasuk satu ini. Tolong temani aku."

"Baik. Apa ini... seperti pertemuan pribadi?"

"Tidak, ini adalah ajakan kencan pribadi," putri membalas tiba-tiba dengan ekspresi sepenuh hati.


Karena itu, Masatsugu dan putri memutuskan untuk "bertemu pada kencan mereka."

Mereka memilih untuk bertemu di depan toko dekat asrama setengah jam kemudian. Deretan tempat ini memiliki toko di daerah Suruga yang lebih besar, yang umumnya tidak buka 24 jam.

Masatsugu tiba lima menit lebih awal. Dengan segera, seseorang berbicara padanya.

"Terima kasih untuk datang."

Ia berbalik untuk melihat putri seperti yang diperkirakan. Dia rupanya baru tiba.

Sebagai ganti blus dan rok biasanya, Shiori berganti dengan gaun one-piece dan pembalut kaki hitam yang dipasangkan dengan sepatu hak tinggi. Dia juga memakai kacamata.

Mungkin karena kacamatanya, dia nampak lebih pintar dari biasanya.

"Ini bukan penyamaran... Tapi sedikit persiapan untuk menghindari perhatian."

"Maaf jika aku kurang sopan tapi itu benar-benar tidak cukup. Yang Mulia muncul di TV sebelumnya dan banyak orang yang melihat wajahmu. Terutama untuk mereka yang tinggal di sekitar sekolah."

Shiori sangat menonjolkan kecantikan pirang platina.

Kehadirannya sendiri sudah menarik banyak perhatian. Namun, Shiori tersenyum dengan biasa dan mengatakan, "Santai saja, selama aku melakukan ini..."

Dengan sekejap, Masatsugu terkejut. Dia sepertinya mendengar suara melengking dari si putri.

"Jika aku menggunakan penyamaran bayang-bayangku, aku tidak akan disadari dengan mudah. Orang yang hanya melihat Fujinomiya Shiori di TV tidak akan dapat melihat identitasku."

"Gelombang aura... Jadi ini kendali spiritual?"

"Betul. Metode ini tidak punya efek melawan mereka yang kenal baik denganku, atau kau dan Hatsune... Crusade kemarin juga menggunakan penyamaran di bawah jenis kemampuan yang sama."

"Begitu ya. Kayaknya aku terlalu berpikir berlebihan."

Memang benar, jika ia melihat baik-baik Shiori dengan hati-hati sekarang, wajahnya nampak sedikit kabur.

Masatsugu meminta maaf setelah memahami seluruh ceritanya. Ketika berbicara pada putri, dia selalu berhenti pada sikap sederhana dan pendiamnya, mempertahankan sebuah "sikap hormat yang seakan berinteraksi dengan orang yang lebih senior dalam teknik bela diri."

Dia berbanding terbalik dengan putri, sepenuhnya menyadari kehebatan yang menggunakan pembendarahan kata lebih baik darinya.

Namun, Shiori memberitahu padanya, "Masatsugu-sama, boleh aku memberikanmu sebuah perintah?"

"Seperti yang mau kamu harapkan."

"Berhentilah bicara dengan sikap ini. Bicara saja padaku seolah kau bicara pada Hatsune."

Perintah tak terduga ini menarik punggung Masatsugu.

"Tidak, itu akan sangat tidak sopan—"

"Seperti yang aku sudah katakan... Ini adalah perintah, bukan? Sekarang kalau menolak perintah malah begitu tidak sopan."

Shiori tersenyum dengan nakal.

Putri ini senang menggoda orang lain untuk menghiburnya pada kesempatan. Masatsugu sudah mengamati ini kemarin, jadi tidak mengejutkannya, kecuali ia tidak yakin bagaimana untuk membalas.

"Apa kau tidak bisa mengikuti petunjukku mau bagaimana pun?"

"Uh."

"Jika begitu, setidaknya berhenti memanggilku sebagai 'Yang Mulia'. Aku mengatakan yang sama pada Hatsune, kalau aku tidak suka diperlakukan dengan istimewa."

"Baiklah. Lalu aku akan memanggilmu 'Putri' juga."

"Silahkan saja kalau kamu menggunakan kata ganti yang keren."

Masatsugu berpikir untuk sejenak. Putri secara khusus memilih Hatsune sebagai pelayan pribadinya.

Kalau begitu, bertindak lebih normal akan sesuai seleranya. Kemampuan Masatsugu untuk menggerakkan genderangnya sendiri juga disebut untuk memperkenalnya. Dia memutuskan untuk membiarkan aspek ini dengan melepaskan kepribadiannya.

"Putri, di mana kita pergi hari ini?"

"Karena aku memanggil ini kencan sebelumnya, Masatsugu-sama, bisa kau memimpin dan memutuskan rencana perjalanan semuanya untuk kita?"

"Itu tanggung jawab yang sangat berat bagiku. Ijinkan aku untuk menolak."

"Jadi."

Nada Masatsugu bergeser dari sebelumnya. Shiori tersenyum dengan penuh kepuasan.

"Lalu mau bagaimana lagi. Aku tidak tahu bagaimana, jadi tolong ikuti aku."

Masatsugu pergi bersama Shiori, tetapi memikirkan dengan langsung yang terjadi padanya.

Mereka ditahan di wilayah kota di bawah darurat perang, belum lagi putri berjalan dengan membuka langkahnya. Dia benar-benar dalam mood bagus.

Apa yang Shiori katakan berikutnya memperkuat dugaan Masatsugu.

"Meskipun darurat sekarang ini, aku masih agak senang."

"...Kenapa begitu?"

"Sampai saat ini, aku menjaga rahasia kepribadian dan kemampuanku yang sebenarnya, demi hidup di bawah penyamaran dari putri yang tak berbahaya. Tapi segera aku menarik sedikit terlalu banyak perhatian di istana kerajaan, aku yang ditargetkan, akhirnya pergi dan dikirim ke istana Romawi sebagai sandera."

Nada suara putri nampak kurang berhati-hati dari sebelumnya.

"Namun, setelah menghabiskan rencana bertahun-tahun, aku akhirnya akan menyelesaikan persiapan untuk menyerang balik. Aku akan menggunakan Suruga sebagai titik permulaan untuk memperluas pengaruh wilayahku. Sebagai akibatnya, aku tak bisa berpura-pura patuh setiap saat seperti sebelumnya, aku juga harus bekerja keras menggunakan kecerdasan dan kemampuanku... Sebetulnya, ini benar-benar sangat menyenangkan."

Keduanya berbicara sambil berjalan di sepanjang jalan pedalaman. Tempat ini mendekati kaki Gunung Kunou, tidak jauh dari dataran tinggi.

Pengeras suara di kota menyiarkan bagian-bagian berita.

'Halo semuanya, ada sesuatu yang ]harus aku beritahukan pada kalian semua saat ini—'

Ini permasalahan dengan pemerintahan kota melalui penyiar wanita. Dengan siaran radio umum seperti sinyal TV dan radio yang dipengaruhi oleh gangguan spiritual, artian mudah komunikasi ini adalah sebagian cara mengesankan untuk mengirimkan informasi.

Pengumuman tidak berbeda dengan isi dari apa yang Shiori katakan di makan bersama sebelumnya.

Namun, cara berbicara putri membuat perasaan mendalam gembira di hati orang-orang, mungkin karena udara kepemimpinan pada putri bangsawan.

"Berlangsungnya gangguan Spiritual... Dengan kata lain, pasukan Inggris masih menyebabkan campur tangan dari wilayah pinggiran Suruga."

Shiori menyimpulkan situasi setelah mendengar penyiaran.

"Mungkin pasukan Inggris bermaksud untuk melanjutkan serangan kemarin."

"...Jika begitu, mereka masih mau untuk menaklukan benteng pertahanan Suruga?"

"Ya, pasukan Inggris dan Wilayah Kinai mungkin ingin menggunakan Prefektur Shizuoka sebagai markas operasi untuk menyerbu Hakone."

Analisis akurat Shiori menunjukkan kalau dia memahami sedikit dalam strategi militer.

"Serangan dari benteng pertahanan di dalam Prefektur Shizuoka sementara disediakan dengan cairan ectoplasmic dari kuil air—Itulah situasi yang mereka harapkan terjamin. Jika memang betul, mereka semestinya mengambil benteng pertahanan pertama Fuji, yang paling dekat ke Hakone, sebelum menaklukan Suruga dan Nagahama di dekat Fuji untuk menghindari diserang dari belakang."

Putri Shiori nampak seakan memikirkan mengalami sebuah game strategi.

Sosok wajah empat matanya terlihat sangat pintar dan cerdas, gaya yang lebih cocok untuknya daripada berpura-pura bersikap jinak. Itulah kesan Masatsugu yang terkumpul dari ekspresinya.

"Putri, aku tidak mengerti Legion sama sekali. Apalagi, aku berhasil melakukan itu kemarin. Mungkinkah itu istilah legatus legionis..."

Sambil memperhatikan kecantikan putri dengan pikirannya, Masatsugu berbicara padanya.

"...Apa istilah ini memiliki suatu hubungan pada Legion?"

"Yah... Ini untuk menjelaskan masalah itu bahwa aku mengundangmu hari ini. Maafkan aku, Masatsugu-sama. Aku akan lebih fokus pada kencan."

"...?"

Masatsugu bimbang, tidak yakin mengapa putri membungkukkan kepalanya untuk minta maaf.

Selain itu, kenapa putri bersikeras mengajak jalan-jalan "kencan" dengan penjaganya? Sementara itu, Shiori menatap pada Masatsugu—Ada tanda kesedihan di matanya.

"Masatsugu-sama, apa kau masih tidak ingat, ya?"

"Ingat tentang?"

"Kau masih tidak mengingatku. Dulu, kita pernah bertemu."

Masatsugu terkejut. Yang ternyata ia bertemu putri sebelumnya. Jika sesuatu yang penting seperti ini benar-benar terjadi, itu seharusnya sebelum ingatannya menghilang. Namun, ia tidak bisa mengingat apapun.

"Kita akan melanjutkan permbicaraan setelah masuk. Ini adalah tempat yang mau aku tunjukkan."

Mereka berdua berbicara sembari berjalan.

Di saat itu, putri berhenti di depan hutan bambu di kaki gunung.

Mengamati lebih dekat, memperlihatkan jalan kecil di hutan bambu. Masatsugu mengikuti Shiori menuju kedalaman di mana terdapat sebuah kuil, rumah Jepang kayu.

Ini kecil dan bangunan yang menawan.

Bagian 4[edit]

Benteng pertahanan Fuji terletak di Prefektur Shizuoka dekat pesisir Kota Fuji.

Sebagian tempat menonjolkan kealamian dan di sepanjang benteng pertahanan subur serta hijau.

Lokasi bangunan benteng pertahanan akan dipilih untuk menghindari pusat perkotaan yang penduduknya padat sebanyak mungkin. Lokasi pedalaman tenang akan jadi pilihan cadangan—

Ini adalah aturan tak tertulis dari anggota Kesatria yang disahkan oleh berbagai negara. Dengan Kaisar Karl Agung sebagai panutan terkemuka, yang suka menghidupkan kembali keterlibatan dalam pemaksaan akhir tak berperikemanusian dengan diplomasi yang dikenal sebagai "perang". Kemunafikan, anggota yang membentuk hubungan demi secara resmi menerima pembenaran untuk perang dan semua negara yang semestinya tinggal bersama.

...Di atas merupakan pemikiran Tuan Kesatria Hitam.

Dia juga menghidupkan dirinya sendiri, karena ini benar-benar masalah yang menekan.

Kini, benteng pertahanan telah diambil alih oleh persatuan Serikat Pemulihan Inggris.

Penjaga istana Chevalier dan petugas serta pasukannya bertarung dengan berani, tapi ditangkap dan kalah telak dengan kemenangan Inggris, dan sekarang di bawah pengawasan ketat.

Terdapat korban-korban yang tak tertolong selama pertarungan, tapi fakta yang tak dapat dihindari dari perang tidak bisa disebutkan.

(...Kenyataannya, arti sebenarnya dari anggota Kesatria adalah permainan cantik yang dikenal sebagai perang, untuk membuat lebih cocok pada orang dalam.)

Saat ini, Tuan Kesatria Hitam tepat berada di bawah kuil air.

Cairan air di kolam air megah ini, puluhan tiang berdiri tinggi, membuat atmosfir tenang seperti kuil Yunani kuno. Ada juga "kamar mandi" di dalam.

Corak arsitektur kuil air pada kenyataannya secara umum sudah mendunia. Tuan Kesatria Hitam sudah sering melihatnya.

Memasuki cairan biru yang digunakan untuk mandi, dia menguraikan kata-kata.

"Semoga kemalangan meremukkan hati jahat—Atas nama dan arwahku yang sesungguhnya, aku memohon kuil tanah ini. Berharap membagi sumber air suci dengan pasukanku dan mengakui kami sebagai kesatria pribumi ini."

Tuan Kesatria Hitam menutup matanya dan berdoa, seluruh tubuhnya semakin meredam.

Di dalam bidang penglihatan tertutup dan gelapnya, suatu bayang-bayang muncul.

Pasukan-pasukan hitam bersayap raksasa, menunjang kemiripan kuat pada Crusade. Armor hitam pekat mereka berkilau dengan cahaya semangat dan kejayaan bertarung. Semarak ribuan pasukan kesatria hitam—

"Kesatria-Kesatria O, apa kalian menghimbauku untuk langsung dan bergegas menuju medan?"

Mendengar pada permohonan pasukannya, Tuan Kesatria Hitam tersenyum miring dan membuka matanya.

Di waktu itu, dia mendengar langkah kaki. Dia melangkah kedalam pemandian dengan sepatu bot kulit. Disertai juga gemerisik pakaian. Rupanya, seorang pengunjung masuk tanpa melepas pakaian.

Tepat di belakang Tuan Kesatria Hitam. Dia tidak tahu siapa yang datang, belum lagi dia berbicara tanpa melihat kebelakang, "Aku tidak akan mengatakan itu... aku melarang orang lain untuk mandi bersama ketika aku menggunakannya, karena itu akan sangat tidak sopan. Aku tidak tahu siapa kau, tapi aku menyambutmu dan bergabung denganku di sini. Sekali-kali, Ini bagus untuk menghabiskan waktu bergaul dengan kesatria muda di pemandian."

Kesatria perlu melatih kesabaran setiap kali untuk menunjukkan karakter dan prinsip sebagai perintah oleh Kesatria.

Tuan Kesatria Hitam akan sering mengingatkan dirinya tentang ini. Namun, dia mendengar "decahan" di belakangnya, membuatnya begitu ingin tahu apa itu.

"Baiklah. Sebagai roh dan bukan Chevalier, mengisi cairan ectoplasmic di kuil air tidak benar-benar penting—Namun, aku akan menuruti perintah ini."

Segera dia mendengar suara jawaban seorang gadis, Tuan Kesatria Hitam segera membalikkan kepalanya kebelakang.

Tiba di pemandian adalah boneka yang dimiliki oleh roh spiritual Morrigan, berpakaian dalam seragam pelaut dengan topi baret. Dia menggerakkan tangannya untuk melepas syal di sekitar lehernya, menghasilkan "decakan" lain saat dia bergabung.

"Setelah misi ini, aku akan menuliskan laporan pada para petinggi—Atasanku memperlakukanku secara mesum. Tolong diperingatkan."

Tiruan yang digunakan oleh roh spiritual sebagian besar tanpa emosi, tapi saat ini, Morrigan melihat dengan tanpa kasihan pada Tuan Kesatria Hitam.

"Morrigan, ini bukan perintah. Ini kesalahpahamanku, selain itu..."

Tuan Kesatria Hitam mencoba meredakan suaranya tapi mau tidak mau meningkatkan suaranya lagi, "Kaulah yang melakukan hal mesum...! Seorang gadis datang kemari saat ada laki-laki telanjang dan menatap padaku dengan seenak jidatnya!"

"Kuil air, fasilitas khusus yang penting. Aku mau memastikannya dengan mataku sendiri."

"Lalu kau bisa masuk lain kali saat aku tidak ada!"

Penambahan cairan ectoplasmic di kuil air, upacara pembersihan atau penyucian air dingin merupakan semua ritual keramat.

Pakaian tidak diperbolehkan di kamar mandi, sebab Tuan Kesatria Hitam benar-benar telanjang. Dia normalnya terlihat sungguh ramping tapi itu semata-mata efek visual dari pakaiannya. Kenyataannya, tubuh berototnya menguat secara terus menerus.

Dengan tubuh mengagumkannya yang dengan menyeluruh terbuka, Tuan Kesatria Hitam mengomeli bawahannya dengan kasar.


"Mengenai pada penelitianku..." tiruan roh spiritual Morrigan berkata sembari dia berjalan menuju Tuan Kesatria Hitam.

Mereka sudah meninggalkan kuil air bawah tanah. Berjalan di atas halaman rumput di benteng pertahanan Fuji, mereka berjalan-jalan di tempat ini.

"Penggunaan pemandian campuran, ada di zaman pertengahan Inggris dan Prancis juga. Aku tidak bisa mengerti, alasan keterkejutan dan kegelisahanmu."

"Pujianmu lumayan, tapi ini hak istimewa untuk memperkuat kebaikan dan gengsi—"

Sambil dia akan menentang kembali, Tuan Kesatria Hitam kemudian menyadari. Inggris dan Prancis zaman pertengahan. Kata-kata tersebut tidak bisa dibicarakan oleh orang yang dungu akan identitasnya.

"Morrigan, apa kau menyadari identitasku?"

"Ya, benar... Sebetulnya, kesulitan teka-tekinya tidaklah rumit. Terdapat banyak petunjuk, hanya dari mengamati perkataan dan sifatmu."

"Begitu. Aku menebak itu akan jadi kekurangan untuk meninggalkan nama dalam sejarah."

"Tidak, aku percaya, ini semata-mata hasil ketidaksopananmu."

"Kau kayaknya punya bakat untuk berkata kejam..."

"Ini juga, salah satu tradisi bahasa Inggris kita."

Roh spiritual Morrigan mewarisi kebiasaan bahasa Inggris dengan sindiran tajam dan selera humor yang parah.

Tuan Kesatria Hitam dengan sengaja melihat pada perasaan malu tersembunyinya. Lebih dari seratus Legion Inggris, Crusade, bersiaga di langit benteng pertahanan Fuji.

Melayang-layang tanpa bergerak, memegang senapan bayonet dengan tangan kanan mereka, dan menunggu perintah lebih lanjut.

Legion-Legion itu, akan bergerak di Suruga, yang dipimpin oleh dua Kesatria dari Yang Mulia, Tuan Steven dan Tuan Lampard, yang Tuan Kesatria Hitam bawa bersamanya dari Inggris.

Sekarang pukul 14:53. Langit Tōkaidō sangat cerah.

"Kemarin, ini Tuan Philneville yang menyerang Suruga. Apa kau, akan melepaskannya dari posisinya?"

"Pasukan Phil masih belum memulihkan jumlah mereka."

Chevalier bisa memanggil Legion, pasukan raksasa bersayap dengan langsung.

Makhluk misterius tersebut bisa segera pulih dalam sehari dari lukanya, mempercayakan hanya pada regenerasi bawaan mereka. Ini mungkin terdengar memalukan, tapi lain halnya, mereka tidak membutuhkan perawatan atau penyembuhan.

Namun, hal yang sama tidak berguna untuk ketidakmampuan mereka dengan kematian atau cedera berat.

Luka berat Legion membutuhkan satu atau dua minggu sebelum mereka bisa dengan penuh regenerasi dan kembali ke medan pertempuran.

"Selain itu, putri Akigase mengambil alih sebagai penjaga istana Suruga... kelihatannya benar-benar prajurit yang tangguh. Mengenai pada laporan yang belum pasti, Kekuatan Chevalier-nya belum jelas, mungkin lebih tinggi dari Phil."

"Aku mengerti," Morrigan mengangguk dan menengadah menuju Crusade di udara.

Legion Inggris putih yang berjumlah 188. Dibandingkan pada kemarin, Legion itu dipanggil oleh Tuan Steven dan Tuan Lampard di Tintagel penghancur yang meningkat dengan lebih dari dua kali.

"Termasuk aku, Stevie dan Lamp juga menyelesaikan perjanjian benteng mereka di kuil air Fuji. Saat ini, benteng petahanan Fuji ini menjadi kubu benteng kita..."

Kekuatan mistis pangkalan yang lebih kuat, lebih mudah untuk memanggil sejumlah besar Legion.

Benteng pertahanan dilengkapi dengan kuil-kuil air juga memenuhi kondisi pangkalan. Tapi karena benteng pertahanan juga fasilitas militer, tidak ada alasan untuk berdoa seperti itu karena kepentingan penyerbu.

Karenanya, "perjanjian benteng" adalah ritual untuk membedakan teman dari lawan.

"Karena aturan ini, cara kita berperang menjadi agak kolot." Tuan Kesatria Hitam tersenyum masam dan mengatakan, "Pada akhirnya, perang berkembang kembali pada taktik menaklukan dan menahan benteng untuk digunakan sebagai kubu benteng. Sekarang, aku akan menebak putri Akigase membentuk perjanjian baru di kuil air Suruga, demi mengubah tempat tersebut menjadi kubu bentengnya sendiri."

"Ya, betul. Kesatria terbatas pada satu hal, perjanjian kuil air sekaligus."

Tintagel penghancur dikelola oleh Morrigan.

Sumber kekuatan kapal, reaktor cair, mengedarkan cairan ectoplasmic buatan untuk membangkitkan kekuatan mistis. Konsekuensinya, kapalnya sendiri sama dengan pangkalan, yang mengijinkan Legion untuk dipanggil lebih mudah dari daratan biasa.

Namun, sebagai "tiruan," keefektifannya tidak sebanding dengan kuil air sama sekali.

Inilah mengapa pasukan Inggris mengedepankan menaklukan berbagai benteng pertahanan di Shizuoka, untuk menggunakan mereka sebagai kubu benteng.

"Perubahan yang dibawa oleh senjata api dan serbuk mesiu juga menciptakan mesin terbang yang membuat pertahanan mudah untuk dilenyapkan. Kata 'perang yang berlarut-larut' menghilang dari medan tempur selama hampir seabad... Namun, kita sekali lagi membangun benteng pertahanan dan mencurahkan usaha demi mengambil benteng dan mempertahankan wilayah milik kita."

Kesatria Hitam zaman pertengahan tertawa sambil berbicara. Itu benar-benar persoalan yang lucu.

"Setelah bayang-bayang utamamu—roh jahat Tintagel, Morgan le Fay—dipindahkan menuju benteng pertahanan Fuji, kami akan menyerang diam-diam bersama dengan Stevie dan Lamp untuk menguji kemampuan mereka."

"Seperti yang anda harapkan."

Periode dari abad sembilan belas sampai dua puluh...

...adalah waktu ketika metode peperangan berkembang dengan cepat.

Kemajuan dramatis dalam ketelitian dan kapasitas amunisi senjata api, pengganti kendaraan dokar dengan mobil, datangnya teknologi tanpa kabel dan pesawat terbang, hilangnya kavaleri dari medan tempur, tergantikan oleh kereta baja tempur yang menjelajahi melewati daratan.

Kemajuan teknologi industri menuntun kearah kecenderungan mekanisasi—

Di saat yang sama, keajaiban muncul dari binatang suci yang juga menaikkan perkembangan "mistis".

Radar teknologi pertama muncul selama Perang Dunia Kedua, namun tidak dipakai lagi sekali teknik mengendalikan spiritual menjadi ditetapkan. Apalagi, tubuh Legion memiliki sifat menetralkan gelombang radar, hingga membawa sampai kekunoannya dalam dunia modern. Kecerdasan dikumpulkan oleh binatang penjaga atau pengamatan manusia lah yang lebih berguna.

Selain itu, pesawat terbang gagal menjadi penguasa langit.

Langit dikendalikan oleh binatang penjaga yang mampu terbang dan dewa binatang suci. Petugas di ladang penerbangan akan selalu melewati hari-hari mereka dengan jiwa ketakutan, mengawasi untuk kegemparan dan pergolakan yang disebabkan oleh makhluk-makhluk tersebut dengan tindakannya. Mereka bisa menimbulkan beberapa kerusakan pada pesawat terbang manusia hanya dengan menggunakan gelombang spiritual untuk memanggil sekawanan burung dengan menubrukan kearah kokpit atau mesin.

Kini tahun 1998 di penghujung abad kedua puluh, zaman ketika umat manusia bukan lagi penguasa dunia.

Bagian 5[edit]

Rumah di tengah-tengah hutan bambu telah dengan hati-hati dirawat.

Dia bisa mengetahui dari menatap pada pintu, jalan masuk dan koridor. Tidak ada noda debu sedikitpun di setiap tempat dan berbagai bagian luar kayu seluruhnya dibilas sangat bersih dan rapi.

Halaman kecil yang relatif bercorak seperti taman Jepang.

"Tanah bangsawan Ryouzan ini milik keluarga jauh dari pihak ayahku. Berkat kemurahan hati mereka, Aku bebas menggunakan tempat ini dengan leluasa selama menetap di Suruga."

Shiori menunjukan jalannya, menjelaskan asal muasal bangunan ini sambil duluan melewati koridor. Masatsugu mengingat apa yang Hatsune katakan tentang ayah putri yang menjadi mantan mata-mata yang selalu tinggal di Suruga.

Selain itu, Masatsugu dapat merasakan keberadaan orang lain[1].

Namun, mereka tidak menunjukan diri, hampir seperti udara. Masatsugu percaya kalau mereka akan langsung muncul untuk mematuhi perintah Shiori segera dia memanggilnya.

Suasana tenteram rumah ini pastinya di luar kemampuan klan Tachibana untuk tandingi.

"Kemarilah, Masatsugu-sama."

Masatsugu dibawa menuju ruangan bergaya Jepang. Duduk dengan formal di seiza, Shiori mengisyaratkan dua bola matanya pada Masatsugu agar mengambil tempat duduk di depannya. Ia menuruti sambil diarahkan.

Tidak pernah dalam mimpi semenanya akan berkesempatan tatap muka dengan putri secara pribadi.

"Daripada disebut kencan... Ini lebih seperti janji ketemuan."

"Putri, kau menggunakan kata-kata itu sebagai hubungan romantis di waktu seperti ini."

Dengan terus terang, Masatsugu mengatakan pada putri yang sedang berpikir serius.

"Mungkinkan kalau kau jatuh cinta denganku di waktu singkat ini dan lalu menembakku hari ini?"

"Ng-Ngomong apa sih kamu!? Baru beberapa hari ketemu juga! Mengembangkan hubungan romantis setingkat itu akan sangat gak wajar!"

"Maaf. Hanya kebetulan kalau aku mendengar banyak pembicaraan tentang topik ini belakangan."

Reaksi Shiori sangat kebingungan sambil Masatsugu membungkukan kepalanya dengan minta maaf, yang benar-benar biasa.

Lebih tepatnya, ia tidak "mendengar" pembicaraan itu. Sebaliknya, ia membacanya dalam novel romcom[2] yang ditujukan untuk laki-laki SMA. Mengesampingkan ini, Masatsugu memikirkan hal lain.

Jadi dia memiliki sisi unik pada kepribadiannya yang seperti seorang putri.

Dan sebaliknya, putri berbicara dengan perasaan tidak senang, "Ya ampun... Aku kira kau itu orang yang lebih serius. Salah sepertinya."

"Maaf tentang itu. Boleh aku menanyakan seperti apa aku?"

"Apa tidak ada yang memberitahu, kalau kau punya wajah tampan mirip artis?"

"Oh benar, aku dengar itu beberapa kali, kecuali mereka selalu menambahkan 'jika saja kau punya kepribadian normal' di akhir."

"...Nah, keegoisan dan kepekaanmu sedikit aneh," putri diam-diam menanggapi Masatsugu, dengan langsung membungkukan kepalanya yang diikuti "maaf tentang itu."

"Tapi, Putri, karena penampilanku sesuai sama seleramu, lalu pastinya tujuan membawaku kesini masih untuk menembak, 'kan? Dan kau memberitahu semua ini karena sangat malu untuk berbicara, begitukah...?"

"Tentu saja tidak!" Shiori menyangkal dengan serius yang kemudian buru-buru memelankan suaranya. "Se-Sebenarnya, aku sungguh berterima kasih padamu untuk menyelamatkanku kemarin. Dengan repot-repot menyelamatkanku seperti itu... Kuhargai itu seumur hidup."

Shiori membungkukan kepalanya lebih rendah dan berterima kasih dengan sikap seiza, sekaligus melakukan ritual penuh hormat dengan menekan tiga jari dari kedua tangannya menghadap tanah.

Sungguh tak disangka, menganut pada etika yang terlepas dari kepribadian keras kepalanya, pikir Masatsugu. Putri mengangkat kepalanya dan menatap langsung pada Masatsugu.

Saling melempar tatapannya dengan terus terang, Masatsugu melihat kembali pada Shiori dan mengatakan, "Aku hanya menjalankan kewajiban sebagai pengawal. Tidak perlu sampai membebani pikiranmu. Selain itu, aku ingin tahu. Kenapa perjalan kita hari ini disebut 'kencan'?"

"Ya. Harapanku untuk kita mengembangkan hubungan lebih dalam, Masatsugu-sama. Oh..." Shiori menjawab karena sebelumnya kebingungan. "Ka-Kau tahu maksudku hubungan baik antar putri dan bawahannya, bukan percintaan antara laki-laki dan perempuan—Aku ingin memastikan apakah kita bisa mempererat keserasian dengan benar dari pandangan orang-orang. Itulah alasan mengapa kau harus menemaniku. Karena aku punya masalah penting yang dibicarakan, ini adalah 'kencan' dengan arti khusus."

Putri menarik napas kemudian menegaskan secara langsung, "Masatsugu, sebelum ingatanmu menghilang, kau semestinya menjadi kesatriaku."

Seperti yang diduga, Shiori tahu tentang hilang ingatan Masatsugu. Tanpa melepas perhatiannya, putri tidak mungkin tidak mengetahui, sebab Masatsugu tidak terkejut, namun...

"Aku menjadi kesatriamu? Tapi aku bukan Chevalier—"

"Kau Chevalier juga. Seperti Raja Caesar dan Laksamana Nelson Kerajaan Inggris, kau dihidupkan kembali dan terlahir lagi dari dunia kuno. Seperti yang kau tahu, mereka semua Chevalier bersama pasukannya sendiri."

Shiori lanjut menjelaskan. "Dan juga, mereka semua adalah Chevalier kuat tanpa pengecualian. Terdapat banyak Chevalier cerdas yang lahir di jaman ini... Tapi tak ada yang bisa memanggil lebih dari seratus atau dua ratus Legion. Mereka tidak sebanding dengan Raja Caesar atau Karl Agung yang bisa memimpin sampai ribuan pasukan kuat."

"Omong-omong, julukan yang kau panggil terakhir kali..."

"Ya, istilah legatus legionis berarti 'Chevalier sebenarnya,' dan julukan ini untuk yang hidup kembali, mereka yang kembali dari tanah kematian."

Shiori menjelaskan julukan ini yang hanya diketahui keluarga raja, politikus dan pasukan.

"Akulah yang meminta ayah Hatsune menyiapkan identitas Tachibana agar kau terhindar menarik perhatian tak perlu. Kebetulan, klan Tachibana memiliki pemuda yang mati dalam kecelakaan, jadi kami meminjam pendaftaran keluarganya."

"...Aku mengerti."

Setelah mendengar dengan hati-hati pada penjelasannya, Masatsugu segera mengangguk dan membalas dengan singkat.

Tersenyum dengan agak masam, Shiori mengatakan, "Kau tidak gelisah sedikitpun."

"Aku sudah tahu kemarin kalau aku bukan orang biasa. Selain itu, tidak mungkin bagiku untuk memastikan pernyataan tentang Raja Caesar dan yang lain, jadi tidak perlu menarik suatu kesimpulan di sini... itu benar-benar panjang dan singkat."

Masatsugu selalu tenang akan sikapnya sendiri. Membuat sebagian watak alaminya, yang mengekpresikan pemikiran jujurnya.

"Tentu saja, aku ingin tahu mengapa orang sepertiku kehilangan ingatan."

"Mungkin... kehidupan kembalimu tidak berjalan dengan lancar."

"Apa maksudmu?"

"Aku terbangun dua tahun lalu. Lebih tepatnya, aku berdoa pada kakekku, Raja Tenryuu, untuk mengirimkanku 'kesatria kuno' dan setuju akan permintaanku."

"Kenapa kau membuat permintaan seperti itu?"

Masatsugu dengar kalau dewa binatang suci akan mengabulkan permintaan dari seorang gadis yang ditunangi pada mereka atau anak garis keturunannya dan diberikan kekuatan mistis seperti Legion atau binatang penjaga untuk mereka.

Cucu Raja Tenryuu, Shiori harusnya memohon hak istimewa ini. Pertanyaannya, demi tujuan apa?

"Tujuanku sama seperti Wilayah Kinai. Aku mengharapkan kekuatan militer yang cukup untuk berdiri melawan Raja Caesar meski tidak bisa mengalahkannya. Sebaliknya, ikut dalam perebutan kekuasaan Jepang jaman ini akan mustahil. Aku butuh Chevalier kuat yang bertarung untukku, demi mewujudkan idealismeku."

Fujinomiya Shiori adalah putri enam belas tahun. Dengan kata lain, dia baru menginjak empat belas, dua tahun lalu.

Apa yang paling mengejutkan Masatsugu hari ini adalah menemukan kalau dia menyembunyikan ambisi serta aspirasi di usia mudanya. Di depan Masatsugu yang tercengang, Shiori membungkuk lebih rendah lagi, membawa tiga jari di masing-masing tangan menekan lantai.

"Masatsugu-sama, aku punya permintaan lain."

"......"

"Aku ingin meminjam bantuanmu. Entah pantaskah aku, pikirkanlah dengan baik-baik sebelum memberikan jawaban dalam beberapa hari nanti. Terima kasih."

"Ini bukan perintah?" tanya Masatsugu dengan membalas pada permintaan sungguh-sungguh putri.

Shiori menengadahkan kepalanya, mengangguk dan mengatakan, "Meski kau kehilangan ingatan, Masatsugu-sama, kau sering menjadi pejuang dengan senjata berkekuatan termasyhur di masa lalu. Salah satunya orang sepertimu yang dapat mengemban julukan legatus legionis. Akan terlalu kurang sopan memerintah pahlawan setingkat itu."

Masatsugu sekarang mengerti mengapa Shiori memanggilnya dengan sebutan "-sama" sejak awal.

"Apa yang aku minta adalah bantuan daripada kesetiaan. Sebagai ganti untuk ini, aku rela membayar berapapun."

"Berapapun?"

"Benar. Status popularitas atau kekayaan, apapun selama ini dalam kemampuanku."


Demikian, "kencan" Masatsugu dan putri ditutup.

Melanjutkan melayani sebagai pengawalnya untuk saat ini, Masatsugu bersiap untuk berangkat dari rumah megah bersama dengan Shiori.

"Bisa kau menunggu di sini sebentar? Aku perlu mewujudkan binatang penjaga."

"Mewujudkan binatang penjaga? Boleh aku mengamati tekniknya?"

Pengendali spiritual dapat mewujudkan binatang penjaga dengan kekuatan gelombang aura. Masatsugu baru mendengar tentang teknik itu, jadi ia meminta menghilangkan rasa ingin tahunya seketika mendengar Shiori menyebutkan yang dia akan lakukan.

Untuk beberapa alasan, putri diam terpaku. Setelah keragu-raguan sejenak, dia mengatakan dengan canggung, "Yah... Boleh aja. Kemungkinan jika menyaksikan penggunaan kekuatan mistis atau cairan ectoplasmic akan menyentak ingatanmu seperti kemarin... Ini kesempatan yang bagus."

Memberitahu dia harus bersiap dulu, Shiori meninggalkan ruang bergaya Jepang.

Dia kembali dua puluh menit kemudian, mengejutkan Masatsugu sesaat ia melihatnya. Putri berambut pirang platinanya menjulang dan muncul di depan Masatsugu sambil berpakaian tanpa apa-apa melainkan pakaian dalam bergaya Jepang.

Berkat baju ganti putri, Masatsugu bisa memastikan sosok sempurnanya dan daya tarik perempuan sekali lagi.

"Tolong ikuti aku. Pindah tempat aja."

Shiori merasa ngeri, mungkin malu dengan pakaiannya.

Dia berjalan di depan untuk menghindari kontak mata dengan Masatsugu. Dia membawa Masatsugu menuju taman belakang di mana terdapat pemandian terbuka. Pemandian indah nan klasik yang dibuat dari pohin cemara Jepang.

Sebagai tambahan, lokasinya tertutupi oleh hutan kecil bambu, yang memberikannya kenyamanan mandi di hutan bambu.

Awalnya rumah yang menirukan penginapan Jepang biasa, tapi sedikit yang Masatsugu bayangkan menjadi benar-benar dilengkapi dengan pemandian terbuka juga. Selagi terkesan oleh semua ini, Masatsugu menyadari pemandiannya tidak dipenuhi dengan air panas biasa.

Kolam yang penuh dengan cairan biru laut, secantik laut selatan.

"Ini disebut cairan ectoplasmic buatan... Ini sama dengan yang ada di bawah tanah benteng pertahanan."

"Sumber militer, dengan kata lain. Bagaimana kau mendapatkan itu?"

"Sebagian dari berkah kakekku. Cairan ectoplasmic buatan dikumpulkan dari darah murni yang diterima oleh binatang suci bersama dengan air bersih yang secara spiritual membersihkan... Jumlah kecil cairan ectoplasmic juga dapat dihasilkan menggunakan darah putri atau cucu binatang suci."

Tertawa kecil dengan senyum, Shiori menambahkan, "Dalam kaitan sumbangan darah, jumlah ini akan terbatas. Aku tidak tertarik menghabiskan darahku sendiri, karena itu aku tidak begitu rakus... Masatsugu-sama, tolong bawa itu padaku."

Masatsugu mengambil papan berukuran A3 dan menempatkannya di atas lantai pemandian. Papan ini adalah jimat binatang penjaga yang Hatsune pinjam. Di atasnya terdapat gambar binatang yang menyerupai anjing juga tertulis kanji "memanggil dewa agung" dan berbagai huruf Sansekerta.

Shiori berlutut di sebelah kolam cairan biru misterius.

Memegang ember kayu, dia menggayung cairan ectoplasmic dan menyiramkan di atas kepalanya sendiri.

Dia mengulangi ini beberapa kali. Berdiri di sebelahnya pun, Masatsugu terpercik sedikit. Cairannya terasa benar-benar dingin. Ini adalah pembersihan air dingin untuk menyucikan pikiran dan tubuh seseoang.

Bunyi halus juga bisa terdengar dari tubuh putri.

Masatsugu secara naluriah mengerti—Ada sebuah kekuatan mistis yang meningkat.

Air suci biru merembes kedalam tubuh dan pikiran Shiori, yang menambah jumlah aura dan kekuatan mistisnya.

"Diperuntukan turun menuju dunia, semoga dewa menemani dirimu."

Shiori menyentuh "gambar anjing" di atas papan dengan tangan basahnya. Jimat binatang suci dengan langsung mengembang, menjelmakan papan berukuran A3 menjadi serigala raksasa.

Serigala perak, hampir seukuran kuda muncul.

Serigala perak mengeram dengan ganas dan segera menghilang.

"...Maaf. Aku menyerap cairan ectoplasmic dan menyucikan tubuh dan pikiranku dulu, karena sudah lama sejak aku terakhir memanggil serigala Mibu—"

Menambah cairan ectoplasmic merupakan dasar untuk menggunakan kekuatan mistis mereka, seperti Chevalier dan pengendali spiritual.

Masatsugu bertanya pada Shiori, "Jadi itu serigala yang disebut Mibu?"

"Betul. Dalam situasi darurat saat ini, aku mau memiliki binatang penjaga lain selain dari pipe fox, yang kenapa aku meminta Hatsune mendapatkannya. Uh... Masatsugu-sama. Bi-Bisa kau berhenti menatapku...?"

"Maaf."

Pakaian dalam basah itu melekat dengan lengket pada tubuh putri.

Lekukan Shiori menjadi lebih jelas dari sebelumnya, memperlihatkan bentuk sempurna dadanya di hadapan Masatsugu. Hatsune kayaknya mencapai "G" tapi putri menyainginya, melintasi batas "F"...

Terganggu oleh pemikiran serampangan, Masatsugu baru akan menggeser tatapannya—Ia menyela dirinya.

Sebuah ide masuk padanya dengan kebetulan dan sekaang adalah kesempatan sempurna untuk membawanya.

"Putri, kau tadi mengatakan rela memberikan dengan segenap kemampuanmu, benar?"

"Ya."

"Maaf, aku tidak berpikir kau sekarang sanggup memberi bayaran besar pun. Status tenar dan kekayaan yang kau janjikan... Ini janji kosong sebetulnya, tidak berbeda dari memakan kue untuk memuaskan rasa lapar."

"Yah—benar juga sih."

Shiori menengadah dan meluruskan punggungnya dengan tegas, menerima kritik Masatsugu.

Sikap yang sedemikian mungkin tidak disengaja. Masatsugu tersenyum sambil membalas, memikirkan bagaimana menariknya putri. Di samping membanggakan dirinya pada kelicikan dan intrik politik, Shiori sudi memperlakukan "orang-orang" dengan semaunya.

Selama makan siang bersama hari ini, dia giat bergaul dengan murid-murid asrama.

Menjalin hubungan dengan murid-murid, dia tidak ditemani Hatsune atau Masatsugu. Dia pastinya bisa menjaga dirinya dari banyak masalah yang dia bawa baik salah satu dari mereka bersama dengannya. Selama kencan hari ini, dia juga memperlakukannya dengan semaunya, mengungkapkan isi pikirannya tanpa keberatan, mencoba untuk memenangkan persetujuan Masatsugu.

Masatsugu bisa melihat sisi "suci" dan "kelam" Putri Shiori.

"Harapanku adalah kau bisa menebus bayaranmu di masa depan."

"Itu salah satu menyelesaikannya, tapi Putri, ada bayaran yang kau bisa berikan saat ini. Kau gadis yang sangat cantik dan memuaskanku dengan hasrat wanita—"

"!?"

"—akan jadi pilihan."

"A-Aku mengakui kalau kau benar. Ta-Tapi bagaimana bisa!?"

Shiori seketika menjadi bingung sambil mencoba sekerasnya untuk berpura-pura tenang.

"A-Aku tahu punya wajah cantik, yang sesungguhnya menarik perhatian laki-laki..."

"Apa kau punya kesadaran diri?"

"Y-Ya, Hanya saja, mengenai cinta, hubungan romantis, keadaan satu malam, hubungan fisik semata... Aku tidak berpengalaman dan tahu dalam hal itu, yang mengapa aku merasa enggan untuk menawarkan bayaran atas inisiatifku sendiri."

Shiori mengembalikan tatapan bermatabat dan tidak malu dari membuat kontak mata dengan Masatsugu.

"Mengumpamakan kau tahu aku pantas, Masatsugu-sama, a-aku rela menjadi kekasihmu. Sebagai putri keluarga kerajaan, aku mungkin sulit memasuki pernikahan resmi denganmu, tapi sebagai kekasihmu—"

"Putri, aku cuma bercanda."

"Eh......!? Masatsugu-sama!"

Masatsugu mengakui bercanda dengan wajah polos, dengan segera membuat marah Shiori. Tanpa enggan, ia mengatakan, "Aku mengerti setelah mendengarmu. Kau sangat menyadari bayaran apa yang dibutuhkan untuk tambahan dalam suatu hubungan—menggunakan metode jahat..."

"......"

"Demi mendapatkan kartu andalan yaitu "aku," kau sudah membayar harga yang sesuai, bukan?"

"Masatsugu-sama... Ini bukan sesuatu yang kau perlu kuatirkan."

Shiori tersenyum sedikit dan tidak memberikan balasan lain.

Masatsugu menemukan sangat menarik bahwa Fujinomiya Shiori adalah gadis semacam ini. Di saat yang sama, ia tidak percaya. Selama dua tahun lalu, ia tidak pernah menggoda orang lain seperti ini sebelumnya, dan sekarang, bisa membaca karakteristik putri dengan sangat wajar.

Akan nampak jika ia menjadi pasukan atau pejuang di masa lalu.

Seperti yang ia pikirkan, suara layaknya lonceng berdentang di tempat ini, datangnya pipe fox. Shiori menatap pada wajah lembut binatang itu dan ekspresinya berubah serius lagi.

"Hampir ratusan Crusade melaju kearah benteng pertahanan Suruga!?"

Dengan jelas, pertempuran Suruga tidak akan berakhir damai segera.

ChronicleLegion 01 BW07.jpg


Referensi[edit]

  1. kemungkinan pelayan rumah
  2. singkatan dari genre romance dan comedy
Balik ke Chapter 2 Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke Chapter 4