Date A Live (Indonesia):Jilid 4 Bab 6

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 6: Api Menembus Waktu[edit]

Saat itu, SMA Raizen sedang diselimuti bayangan.

Itu bukan sebuah kiasan.

Waktunya adalah 1700 jam, matahari telah siap untuk terbit, tetapi langit masih dilapisi bayangan.

Lalu, diantara bintang-bintang dan bumi, tidak ada tanda awan yang menghalangi cahaya matahari.

Itu karena posisi dimana Itsuka Shidou berada kelihatanya terpisah dari permandangan sekitarnya dan sedang diselimuti oleh naungan kegelapan.

Itu sangat jelas. Shidou dan yang lain-nya sedang di tengah medan pertempuran yang dapat mengakibatkan pembunuhan besar pada dunia.

Pemilik kegelapan itu memiliki kepribadian yang aneh; dia dapat menghasilkan hasil yang tak terduga ketika dia menginginkanya. Mereka berada di wilayah dimana keberadaan mereka dapat dengan mudah dikonsumsi.

"......"

Dalam ruang yang terpisah dari bagian dunia yang lain, Shidou melebarkan matanya, susah untuk bernapan.

Jangankan kabur, dia bahkan tidak mampu bergerak. Tidak, bakhkan bicara pun masih menjadi masalah.

Alasan-nya sangat simpel. Tadinya, Shidou, memiliki anggota badan dan tubuhnya ditahan oleh beberapa perempuan dan sedang ditahan dengan kuat di tanah. Mereka sangat teliti dengan tujuanya mereka bahkan memasukan tangan remping mereka ke dalam mulut Shidou, mencegah taring bawahnya dan lidahnya untuk bergerak.

— Tak diherankan lagi, itu adalah sebuah pemandangan yang tidak biasa.

Di teras penuh dengan gadis - gadis hitam, dan semua dari mereka mempunyai bentuk yang sama.

Rambut hitam yang terikat tidak sama panjang antara kiri dan kanan, kulitnya yang sangat putih sampai orang dapat salah mengira ia sakit. Dan mata kirinya yang memiliki muka jam dan tangan-nya, bagaikan sebuah jam.

Semua dari gadis - gadis itu adalah [Tokisaki Kurumi].

Dari satu sisi, Shidou melihat sosok Tohka dan Origami. Keduanya juga sama seperti Shidou dan terperangkap oleh beberapa Kurumi, memiliki ekspresi kesakitan.

Walaupun Shidou tidak dapat melihat dari posisi-nya, tapi Mana yang telah ditembak lebih awal, seharusnya berada di sisi lain dari tembok manusia yang dibuat Kurumi.

Tidak ada tempat yang tersisa untuk lari. Kekuatan tempur sisi Shidou sudah dinetralkan, karena banyaknya perbedaan jumlah.

——Tapi.

"Ah......"

Dalam situasi ini, Shidou terpesona oleh sesuatu yang lain.

Dalam posisi itu, dimana lidahnya ditepuk dengan jari, tenggorokanya mengeluarkan kata - kata yang tidak dapat dimengerti.

Dalam waktu singkat, Kurumi telah mengangkat tangan-nya dengan tujuan memunculkan spacequake.

Itu, muncul diatas kepala Shidou dan yang lain.

Pertama itu——terlihat seperti matahari. Menerangi daerah bayangan yang bahkan matahari tidak dapat mencapainya, sebuah gumpalan api tebal yang tiba - tiba muncul di tengah udara.

Hanya pengelihatan itu, yang dilihat pengelihatan Shidou.

Tapi, dalam waktu singkat ketika dia ingin mengenali wujud sebenarnya dari gumpalan api tebal itu, Shidou merasakan benturan yang menyebabkan otaknya tersetrum oleh arus listrik. Ia melihat percikan listrik dimana-mana di wilayah pengelihatanya, di suatu tempat dalam otaknya berdenyut kesakitan yang tajam. Itu tangguh, otaknya menolak segala informasi visual yang bisa menjadi semakin parah.

Gadis, itu.

Gadis yang kecil mungil, berdiri di tengah udara dan tubuhnya berpakaian api yang mengamuk.


Setengah dari lengan baju-nya terbentuk dari kerlip api, kimono putih. Selendang dari api melingkar yang kelihatan seperti pakaian surgawi dari gadis surga. Dan itu, tumbuh dari kedua sisi kepalanya, dua tanduk yang teratur.

Postur itu. Kekuatan itu, tanpa ragu membuktikan gadis itu bukanlah manusia.

Seorang spirit. Sebuah bencana yang membunuh dunia.

Sepengetahuan Shidou, disamping itu, tidak ada kata yang dapat mendeskripsikan gadis itu sebelum dia.

Tidak——sebenarnya, hanya ada, satu kata.

Sebuah nama yang untuk-nya, Shidou mengetahuinya dengan baik.

“Koto, ri......”

Kotori, Itsuka Kotori. Wajah dari gadis yang dia selalu menghabiskan waktu dengan-nya, dia tidak mungkin salah.

Spirit itu, bagaimanapun kau melihatnya, dia adalah adik Shidou——Kotori.

“......Kenapa............”

Shidou yang tidak mengerti situasi-nya mengerutkan kening. Kotori adalah adik-nya Shidou. Jadi, secara natural dia adalah manusia. Dia tidak mungkin seorang Spirit.

Bagaimanapun pemandangan itu sudah terjadi, telah menolak cara dia berpikir.

Meskipun Shidou berusaha menolaknya ...... ia merasa pernah melihat Kotori dalam wujud itu di suatu tempat sebelumnya.

Walaupun menggali ingatan-nya menghasilkan hasil yang sia-sia, tapi dalam waktu singkat ketikaia melihat Kotori, suatu perasaan yang meluasmuncul di dalam otaknya sekarang.

Ya, itu benar, ini adalah——

"......Apa yang sebenarnya terjadi?"