Dragon Egg Indo:Bab 150

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 150 - Memancing[edit]

Setelah berpindah ke pantai.


Nina memasang bola daging pada kail.


"....Seperti yang kupikir, kailnya mudah terlihat."


“gurua”


Aku meraung pelan dan mengarahkan pada Nina kulit yang digunakan untuk membungkus bola-bola daging itu.


"Nya~…? Kamu mau aku memasang satu lagi?"


“guu”


Saat aku mendengar jawaban Nina, aku mengangguk.


Akhirnya, sebuah percakapan bisa terjadi meski tanpa bantuan Ball Rabbit. Kupikir itu cuma bisa terjadi dalam mimpi saja, tapi kayaknya kondisi ini bisa terbentuk secara alami.


"Kurasa itu cuma buang-buang saja nya..."


“guou”


Semua umpan itu dibuat untuk tujuan ini. Kau bisa menyembunyikan kailnya kalau kau memasang dua umpan. Aku nggak berpikir kalau sebagian besar umpan itu akan terpakai, dan kalau kau berbicara tentang sia-sia, maka Ball Rabbit sudah menyia-nyiakan cukup banyak, jadi nggak masalah.


Akan tetapi, aku nggak tau apakah ada ikan yang bisa menelan sebanyak ini... yah, kalau diperlukan kita bisa menyesuaikan jumlahnya nanti. Nggak akan ada ikan yang akan menyambar umpannya kalau kailnya kelihatan.


Nina menyembunyikan kailnya dengan menutupinya dengan umpan.


"Ini... Apa ini betul-betul nggak apa-apa?"


Umpannya besar, dan Nina menatapku dengan gelisah. Aku mencoba menyemangati dengan menunjukkan tanda bagus.


Dia mengayun-ayunkan jorannya kearah laut. Gumpalan umpan itu meluncur melengkung dengan indah seolah menari di udara sebelum mendarat di laut. Itu kelihatan sangat bagus mengingat ini adalah pertama kalinya.


Aku nggak bisa melihat bayang-bayang ikan disekitar, apa betul-betul ada ikan disini?


Oh, ada bayangan. Meski jarang-jarang sih. Mereka akan datang kesini cepat atau lambat asalkan ada umpan kan...?


Beberapa saat berlalu, tapi masih nggak ada apa-apa. Nina kelihatan hendak menangis. Ball Rabbit menyipitkan matanya dan melihat kearah laut, sebelum menatapku seolah ingin memberitahuku sesuatu.


Waduh waduh, meskipun kesabaran sangat perlukan dalam memancing... tapi setelah beberapa puluh menit berlalu... kami nggak akan menangkap apapun pada tingkat ini. Aku bertanya-tanya apakah menyelam ke laut akan lebih baik.


“gurua”


"Nya! Tuan Naga... maaf, aku sedang konsentrasi."


Bahu Nina agak bergetar. Yah akan menakutkan kalau aku tiba-tiba berteriak. Ada kemungkinan bahwa dia akan mati ketakutan. Meskipun, aku memang sering melihat bayangan seekor ikan, kayaknya ikan itu nggak akan memakan umpannya dengan adanya bayanganku dipermukaan air.


“guuo”


Naiklah ke punggungku dan kita akan pergi lebih jauh.


“pefu”

「Ke laut. Naiklah~」


Ball Rabbit melakukan penerjemahan secara beruntun. Aku juga harus mendapatkan [Telepathy]. Lalu aku bisa berbicara dengan monster dan bahkan manusia.


"Tuan Naga bisa berenang?"


“guuu….”


Mungkin... harusnya sih nggak ada masalah.


Yang penting bersiap saja untuk menyelamatkan diri.


“pefu!”

「Aku perenang handal, itu seperti menaiki sebuah kapal besar, serahkan saja padaku~」


Kau... kau bisa mengatakan sesuatu dengan lancar menggunakan [Telepathy].


Kenapa kau nggak melakukannya lebih sering lagi? Aku nggak betul-betul keberatan sih, tapi kalau kau menjadi lancar dan percaya diri pada sesuatu yang gak berguna, aku kuatir Nina akan melihatmu dan aku sebagai sesuatu yang berbeda. Terkadang aku melihatmu berbicara, tapi kau gak mengatakan sesuatu yang aneh kan?


“..........”


Aku merasa gelisah saat kau diam! Ada apa?


Ku mohon.


Aku belum mau berpisah, tapi aku ingin setidaknya mengucapkan perpisahan dengan segenap perasaanku.


Aku menaikkan Nina dan Ball Rabbit keatas punggungku dan menuju ke laut. Karena kakiku gak bisa menjangkau dasar, aku cuma membiarkan tubuhku mengapung dan bergerak maju dan mendayung dengan sayapku.


Sebenarnya ini sangat menyenangkan. Aku mungkin bisa mengapung seperti ini sambil tidur, dan mungkin aku bisa mencapai pulau lain disuatu tempat kalau aku betul-betul berusaha. Meskipun besama Nina... dia akan mati karena penyakit dalam pelayaran semacam ini. Ini lebih dari sekedar sebuah kapal beracun.


"Tuan Naga! Ada banyak ikan disebelah sana! Tolong kearah sana dan serahkam pada Nina!"


Nina mengatakan itu dengan semangat.


Aku memutar kepalaku dan melihat kearah dia. Matanya dipenuhi dengan antusiasme dan fokus, diarahkan ke laut, pastinya ini seperti seorang pemburu.


Dari penampilanmu sepanjang waktu, kamu selalu ketakutan atau gugup sampai sekarang, tapi ini pasti dirimu yang sebenarnya. Kamu menutup diri setelah bepergian bersama seekor naga, saat kamu dijadikan seorang budak dan dijadikan umpan untuk seekor kelabang, mengalami situasi ekstrim yang berturut-turut.


Tidak, kejadian yang terakhir korban sebenarnya adalah aku.


Aku nggak betul-betul harus mengikuti arahan Nina karena aku bisa melihat dengan jelas bayangan yang lebih gelap diarah itu. Aku mungkin bisa menangkap ikan lebih efesien kalau aku mengayun-ayunkan cakarku di laut, tapi aku nggak akan melakukan sesuatu yang bodoh.


Aku mengepakkan sayapku dan dengan lembut meluncur kearah kawanan ikan.


Nina memasang lebih banyak umpan pada kail. Setelah beberapa saat mengapung di laut, umpannya secara alami terlepas, jadi harus memasang ulang.


Saat aku mendekati ikan itu, penampilan mereka mulai semakin jelas. Aku melihat seekor ikan datar dengan strip berwarna biru dan hitam. Ikan itu sangat mirip dengan striped beakfish[1]. Apa pola dari ikan itu memudar saat tumbuh besar? Aku nggak betul-betul ingat detailnya, dan aku bahkan nggak tau apakah jenis semacam itu ada di dunia ini.


Ikan itu kelihatan lezat, kalau bisa aku ingin menangkapnya. Aku nggak bisa mengingatnya dengan baik, tapi aku merasa bahwa sashimi Ishida adalah favoritku di kehidupanku yang sebelumnya. Teksturnya keras namun banyak lemaknya.


Haruskah aku memberitahu Nina untuk mengincar ikan itu? Akan bagus kalau mendapatkan sesuatu yang bagus dan sebuah tujuan juga akan bagus untuk Nina. Aku hatus melihat apakah Ball Rabbit masih punya MP yang tersisa untuk menerjemahkan.


Coba kulihat.

Ras Peach Ball Rabbit
Status Normal
Level 10/30
HP 54/54
MP 26/45


Itu cukup rendah... kurasa dia menggunakan banyak [Telepathy] hari ini. Aku nggak tau berapa lama kami bisa terus bersama, tapi itu sulit untuk mengandalkan MP milik Ball Rabbit. Haruskah aku mencurahkan waktuku untuk meningkatkan level Ball Rabbit?


Tidak, bukan sekarang.


Kami mungkin sampai di kota pelabuhan besok.


Meski bersama Nina, aku nggak tau kapan gejala penyakitnya akan mulai muncul. Sejujurnya, itu aneh bahwa belum ada gejala awal yang sudah muncul. Sedangkan dalam kasus Ball Rabbit, itu mungkin karena dia berukuran kecil dan karena [Plague Breath] digunakan sebelumnya. Aku nggak betul-betul mengerti apa yang sedang terjadi, tapi ada sesuatu yang lain yang harus dipertimbangkan yang mana gak muncul dalam status?


Mungkin itu nggak berkembang dalam waktu yang lama... Aku harus mempertimbangkan hal ini nanti.


Untuk saat ini, nikmati dulu kebersamaan ini.


Ayo buat kenangan karena cuma itu yang bisa kulakukan untuk Nina karena aku gak bisa memasuki kota.


“guuo…”


Aku nggak melanjutkan raunganku.


Ikan bercorak putih dan biru terang yang ada ditepi pandanganku terbelah menjadi dua dalam sekejap.


“giche, giche!”


Seekor ikan melintas tepat dibawah ikan yang terbelah menjadi dua itu. Ukurannya hampir sama dengan kakap merah, tapi penampilannya agak menakutkan. Badannya berwarna hijau cemerlang, dimatanya terdapat pembuluh darah berwarna putih. Giginya tumbuh besar hingga kau nggak akan berpikir bahwa itu adalah fitur dari seekor ikan. Didalam mulutnya, terdapat organ dalam dari ikan yang barusaja terbelah.


Beneran deh, aku ingin kembali ke daratan.


Catatan Penerjemah[edit]

  1. mengingat terbatasnya waktu dan dana wkwkwk bahasa kita tentang penamaan ikan, aku gak tau apa nama ikan ini tepatnya, di Jepang ikan ini disebut Ishida, langsung cek aja di TKP


Sebelumnya Halaman Utama Selanjutnya