Difference between revisions of "Dragon Egg Indo:Bab 220"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
 
(No difference)

Latest revision as of 11:57, 15 February 2020

Chapter 220 - Manticore[edit]

Dihadapkan pada monster kuat, aku mempersiapkan diri.


Kalau aku melakukan tindakan ceroboh, dia mungkin akan menelan anak itu bulat-bulat.
Dan kalau aku bergerak, dia juga akan bergerak.
Karena kami dalam keadaan buntu, aku akan memeriksa statusnya dulu.

Ras Manticore
Status Normal
Level 73/80
HP 453/453
MP 142/142
Attack 413
Defense 228
Magic 194
Agility 534
Peringkat B

Skill Karakteristik:

[mata kucingCat Eyes: Lv—]
[penyamaranIncognito: Lv4]

[Presence Detection: Lv6]
[Grisha Language: Lv1]

Skill Resistensi:

[Physical Resistance: Lv4]
[Magic Resistance: Lv5]
[Fire Element Resistance: Lv3]

[Poison Resistance: Lv2]
[Paralysis Resistance: Lv4]

Normal Skill:

[Paralyzing Claws: Lv7]
[Paralyzing Fangs: Lv8]
[Art of Human Transformation: Lv8]

[Sandstorm: Lv6]
[One-Thousand Needles: Lv9]
[Surprise Attack: Lv7]

Title Skill:

[Cunning: Lv6]
[Tenacious: Lv6]
[Chaser: Lv9]

[Feline's Obsession: Lv3]
[Gale Runner: Lv7]
[Final Evolutionist: Lv—]


Seekor manticore...... huh.
Ini mungkin pertama kalinya aku melihat seekor monster mitologi di dunia ini.
Itu terlihat seperti seekor singa, tapi bukan.


Sudah pasti monster itu dirancang untuk pertarungan....
Dia berperingkat lebih rendah dariku, tapi.... kecepatannya lebih unggul!
Aku bertanya-tanya apakah dia bisa meningkatkan kecepatannya lebih tinggi lagi.


Monster berbahaya pertama yang kutemui sejauh ini adalah Giant Centipede, aku gak menyangka aku akan bertemu monster berbahaya lainnya disini.
Kayaknya dia bergerak pelan sekarang ini. Kurasa dia berusaha melarikan diri.


...... Hm?
Mo-monster ini.... punya [Art of Human Tranformation]?!
Dan lagi satu level diatasku.
Aku agak cemburu sih. Tapi, kau gak betul-betul butuh skill itu, kan?!


......Oh yah, kurasa gak begitu penting soal bagaimana tuh monster mendapatkan skill itu.
Aku harus fokus pada skill-skill lainnya yang memiliki fungsi untuk bertarung.


Sobat.
Untuk sekarang ini, tolong sembuhkan anak itu dulu.
Dia akan mati kalau kita membiarkannya begitu saja.


Saat aku meraung pada Sobat, dia mengangguk.


"Gra~a~a!"


Cahaya dari [High Rest] bersinar dimulut si Manticore.
Jari anak itu bergerak.
Dia masih hidup.
Aku harus mencari cara untuk membebaskan dia dari mulut monster itu.


"Gebagebageba~a!"


Mulut si Manticore bergerak, dan taringnya menancap semakin dalam pada punggung anak itu.
Kalau dibiarkan, Manticore itu akan membunuh anak itu.
Aku harus segera menyelamatkan dia.


Si Manticore kayaknya terprovokasi oleh [High Rest] milikku dan melompat pada kami.
Selain kecepatan, aku punya keunggulan jumlah dalam semua statistik lainnya.


Aku akan menahan semua serangannya, dan saat aku melihat celah, aku akan menyerang balik dengan kekuatan penuh.
Dengan statistik itu, memukul dia dua kali saja harusnya sudah lumayan.
Aku jarang melihat monster-monster kuat yang gak memiliki skill pemulihan.
Aku harus memastikan seranganku mendarat dengan telak.


"Gebaha~a!"


Saat Manticore itu berada didepanku, dia melompat padaku seraya mengacungkan cakar depannya yang terbuka.
Itu adalah serangan cakaran.


Aku menutupi tubuhku dengan sayapku untuk memblokir serangan itu.
Cakar Manticore bertopang pada sayapku, berputar, dan melompat keatasku.
Lalu punggungku terkena cakaran dan aku merasakan rasa sakit yang teramat sangat akibat luka itu.


Aku berusaha memukul si Manticore dengan ekorku, tapi dia menghindarinya.
Aku memutar tubuhku dan menghadap Manticore itu lagi.


Sialan. Mungkin lebih baik menyerangnya daripada berfokus pada pertahanan yang setengah-setengah.
Lagian HPnya gak tinggi.


"Gebahahaha~a!"


Setelah berhasil mendaratkan sebuah serangan padaku, si Manticore melakukan persiapan lagi dan menerjang kearahku.
Dia datang. Kali ini, aku pasti akan menghajarmu habis-habisan.


Dia bergerak dengan tanang seraya tetap waspada padaku..
Aku menembakkan [Wind Slash] saat dia berlari mendekat padaku.


"Gebagebageba~a!"


Si Manticore bergerak ke samping untuk menghindari serangan itu.
Lagian serangan semacam itu emang gak akan kena pada sesuatu yang secepat itu.


Aku lebih suka kalau kau lengah sebentar saja.
Aku ingin menyelesaikan pertarungan ini secepatnya.


Si Manticore menghentak tanah dan melompat.
Itu adalah pergerakan yang sama dengan sebelumnya.
Kalau dia bisa menghindar, dia menghindar, dia begitu songong, rasanya aku kayak bisa melihatnya wajah songongmu yang penuh dengan arogansi.


Aku bisa menyerangnya saat dia sudah dekat..... tidak.... aku gak perlu melakukan sesuatu yang sia-sia kayak gitu.
Utamakan keselamat, keselamatan adalah yang pertama.
Kalau aku nengacau, peluang aku terkena serangan kayak tadi sangatlah tinggi.
Aku akan menerima serangan itu, lalu aku pasti akan mendaratkan serangan mematikan padamu kali ini.


Aku mundur selangkah dan menjulurkan leherku kedepan.
Cakar Manticore itu menusuk bahuku.
Dan disaat yang bersamaan, taringku menancap pada perut si Manticore.


"Geba~a?!"


Kena [Poison Fang] ku kau.
Aku akan menyuntikkan racun yang banyak kedalam tubuhmu.
Aku menendang si Manticore dengan kaki belakangku.
Tubuh si Manticore menghantam pohon dan berguling di tanah.


Manticore itu jatuh ke tanah dengan perutnya menghadap keatas.
Darah keluar dari bagian yang kugigit.


Gak butuh waktu lama bagi dia untuk kembali berdiri.
Yah, wajar aja sih.
HP dan defensenya gak tinggi.
Dan dia juga gak punya skill penyembuhan.


Dia gak cukup tangguh.
Kalau kau harus tinggal di suatu lingkungan dimana kau dipaksa untuk bertahan hidup, kau mungkin harus pandai bersembunyi, seperti aku.


Aku menembakkan [Wind Slash] kearah mulut si Manticore yang setengah terbuka.


"Geba~a......"


Kepala si Manticore berpaling dan seranganku mengenai pipinya.
Anak yang berlumuran darah itu jatuh dari mulut si Manticore.
Bagus, rencanaku berjalan mulus.
Nah sekarang, tinggal memasak si Manticore untuk makan malam tanpa diketahui anak itu.


Si Manticore berdiri seraya nafasnya terengah-engah.


"Gebageba...... geba......"


Dragon Egg 220.png


Satu serangan lagi akan memastikan kemenangan di tanganku.
Maju sini, serang aku.
Apa dia akan lompat padaku seperti sebelumnya? Oh?


Dia mundur perlahan, tapi dia juga menunjukkan banyak sekali celah.
Ada sebuah kutipan untuk hewan yang terluka, saat kau terpojok, itulah waktunya kau harus melarikan diri.
Dia gak punya skill berbahaya lainnya.... apa itu sebuah rencana cadangan?
Pastinya, dia hanya menurunkan kewaspadaan sampai dia memutuskan bahwa dirinya sudah aman.


"............ Geba."


Si Manticore berbalik membelakangiku dan melarikan diri.


Hei, dia betul-betul melarikan diri.......
Yaa~ah, kalau kau memikirkan soal itu, siapapun pasti akan melakukan hal itu.
Serangannya sendiri gak berpengaruh besar, dan saat dia terkena serangan, dia terluka parah. Kalau aku diposisimu, aku juga akan melarikan diri dengan kecepatan penuh.


Aku cuma kalah dalam hal kecepatan, dan aku nggak bisa mengejarnya dengan kecepatan itu.
Aku yakin aku bisa menyusulnya dengan [Roll], tapi.... gak usahlah.
Selain itu, menolong anak yang terluka ini merupakan prioritas pertama.


Lagipula, Manticore itu sudah keracunan, dia kehilangan banyak darah, dan HP miliknya tersisa sedikit.
Aku mungkin akan menemukan mayatnya di suatu tempat, jadi kurasa aku bisa mencarinya nanti.
Dengan daging seukuran itu, aku bisa santai-santai beberapa hari.


Tapi, Manticore itu.... memiliki wajah humanoid yang aneh.
Kalau aku memakan dia, aku merasa aku akan menyebrangi garis yang selama ini kupertahankan.

Sebelumnya Halaman Utama Selanjutnya