Dragon Egg Indo:Bab 53

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 53 - Investigasi Desa oleh Seorang Swordsman Wanita (sisi Merutia)[edit]

Setelah beberapa hari, Yuno dan aku tiba di desa dekat Hutan Noa.
Saat aku memberitahu bahwa aku ingin bertemu tetua desa, aku dipandu ke sebuah kediaman didalam desa.


Mengingat karakteristik dari atap dan penunjuk arah angin, gimana mengatakannya ya..... Itu memberi kesan dari sebuah rumah milik seorang witch.


Ada halaman rumput didalam pagar serta taman bunga yang disusun didalamnya, dan disamping taman bunga ini ada tiga kayu salib yang berjajar dan ditancapkan pada tanah.


Apa itu kuburan?
Meski aku yakin aku telah melihat area makam dalam perjalanan ke kediaman ini.....


"Um, um Merutia? Apakah orang yang ada disini bermain-main dengan mayat, bukankah ini benar-benar buruk...."


Ekor Yuno lesu dan jatuh, sembari dia menempel untuk bersembunyi dibelakangku.


Saat aku membunyikan lonceng di taman, pintunya terbuka secara otomatis. Seolah mengatakan "silahkan masuk".


Aku masuk kedalam rumah itu sambil menyeret Yuno yang ketakutan.


Ada sebuah meja didepan perapian, dan ada dua cewek yang duduk di kedua sisinya.
Yang satunya adalah seorang cewek yang memiliki rambut pendek berwarna coklat muda, dan cewek yang satunya memiliki warna rambut oranye yang dikepang.

(TL note: apa ada yang mau protes masalah pengunaan kata "cewek" bukannya "gadis" yang aku pakai???? Tinggal baca aja apa susahnya sih, aku yang nerjemahin, aku yang ngetik, aku juga yang upload, jadi suka-suka aku kata apa yang aku pakai, kalau suka baca aja nggak usah banyak bacot, kalau nggak suka nggak usah dibaca dan minggat sono jauh-jauh, bereskan urusannya.)


"Sepertinya tamuku sudah datang. Milia, pergilah."


Cewek berkepang itu mulai berbicara dengan suara yang tak sesuai dengan figurnya, dan cewek muda bernama Milia menundukkan kepalanya, dan keluar dari rumah itu.


"Umm boleh aku bertemu dengan tetua desa...."


Saat cewek berambut oranye itu mengangguk menyetujuinya, hal itu menyebabkan Yuno yang biasanya menjadi sangat berkebalikan.


"Umu, akulah orangnya-jya."

(TL note: dia bicara dengan logat kuno. Kalau nggak paham cobalah perhatikan gaya bicara Shiroyasha dari Mondaijitachi... Itu sih yang dibilang translator inggrisnya, aku sendiri nggak tau gimana logatnya, dan nggak pernah nonton Mondaijitachi)


Dia mengatakan namanya adalah Marielle, karena dia memiliki darah campuran dengan elf yang memiliki pertumbuhan yang lambat, nampaknya umurnya sudah cukup panjang. Meskipun aku nggak pernah mendengar kisah dari seorang bayi yang lahir dari elf dan manusia, itu bukanlah kisah yang mustahil.


Mengabaikan Yuno yang terus beraksi berlebihan, aku melanjutkan pada cerita tentang permintaan itu.


Tiga orang dari desa pergi ke Hutan Noa untuk memburu naga batu, satu orang tewas, dan satu orang menghilang. Hanya ada satu yang selamat, dan itu adalah Milia.


Dua orang dari desa menyatakan telah melihat seseorang yang mirip dengan orang yang menghilang di hutan, dan Marielle memerintahkan mereka untuk tetap diam mengenai hal itu untuk menghindari kebingungan, tapi sudah agak terlambat pada saat itu, karena rumor tersebut sudah menjadi topik panas di desa.


Rumor aneh yang mulai menyebar ke seluruh desa bukanlah kekhawatiran utamanya, tapi Milia tampaknya merasa bertanggung jawab karena merupakan satu-satunya orang yang selamat, hingga dia secara sembunyi-sembunyi mencari Deuz didekat kedalaman hutan berkali-kali ketika dia mendengar rumor tersebut.


Untuk mengungkapkan penyebab rumor itu, tampaknya tujuan dari permintaan ini adalah untuk menghentikan Milia pergi mencari Deuz di hutan.


Diakhir cerita, ditambahkan bahwa penduduk lain harus memandang kami sebagai "petualang yang masuk ke hutan hanya karena penasaran".


Aku berpikir mengambil keuntungan dari pergi ke Hutan Noa tanpa terlihat oleh penduduk desa yang curiga, tapi kurasa nggak ada jalan lain.


Tetua desa mengijinkan orang asing untuk masuk ke hutan, tapi permasalahannya mungkin akan muncul saat keberangkatan.


Itu adalah suatu peraturan yang awalnya hanya sekedar penutup saja, banyak penduduk desa akan menebak tentang permintaan itu, tapi nggak ada yang perlu di khawatirkan mengenai dilecehkan.... bisa dikatakan, itu agak mengecewakan.


Karena ini khusus, aku mencari tanpa syarat tanpa dianggap mencurigakan.


Sebelum waktunya aku pergi ke Hutan Noa, aku mengumpulkan informasi di desa.


Pertama, aku berbicara pada dua orang yang melihat sosok orang yang menghilang.
Deuz menyeret satu kakinya, dengan wajah pucat seolah tidak ada darah dalam tubuhnya. Meski dia tampak sadar, dia tidak mengenali kedua orang itu.


Aku memasuki sebuah kedai didekat alun-alun kecil.
Lalu aku mengkonfirmasi bahwa makam yang ada di desa tidak rusak. Ini nggak tampak seperti kerjaannya seorang Necromancer.


Mekipun aku sudah memahaminya saat aku memasuki desa ini, seperti yang dikatakan Marielle, tetua desa tampaknya nggak melihat petualang bertujuan memasuki hutan.


Suasana yang kuat menyelimuti seluruh tempat karena ini adalah tempat yang mengalami perubahan yang sangat kecil.
Aku penasaran apakah itu terlalu berlebihan untuk mengatakan bahwa sangatlah sulit bagi suatu perubahan untuk diterima oleh satu generasi?


Rumor yang dikhawatirkan adalah tentang "aku melihat seekor naga besar terbang dihutan".
Kalau itu adalah seekor naga besar, maka peringkatnya bisa dianggap sebagai peringkat B, jadi aku benar-benar ingin menganggap bahwa itu nggak relevan.


Nggak peduli gimana aku melihatnya, nggak ada hubungannya antara orang mati dan seekor naga.


Meskipun aku diijinkan untuk masuk perpustakaan karena aku ingin memeriksa sejarah dan adat desa, kami diusir satu jam setelahnya karena Yuno mulai kehilangan konsentrasinya dan mulai bermain-main dengan buku-buku di lantai. Meskipun itu nggak memungkinkan untuk menyelesaikan pemeriksaan terhadap bagian yang aku cemaskan, mau gimana lagi.


Bisa dikatakan bahwa dengan ini aku memulai penyelidikan kedalam Hutan Noa.


Sebelumnya Halaman Utama Selanjutnya