HEAVY OBJECT:Volume 1 Prolog

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Prolog[edit]

Pada akhirnya perang tak pernah selesai.

Walau dunia ini telah mencapai zaman dimana perkembangan teknologi telah masuk ke sudut paling dalam planet bumi, penciptaan laser berkekuatan tinggi yang bisa dengan mudah meluncurkan pesawat ulang-alik, dan beberapa penguasa dunia telah mempunyai vila di bulan. Namun, sepertinya belum ada yang bisa dilakukan untuk mengisi lubang kosong yang tak terisi di hati manusia. Yah, walau perusahaan penyuplai yang menjual “kenyamanan” dan “kebahagiaan” dalam bentuk digital sudah umum era sekarang, tetap saja, hal sederhana yang membawa konflik antara manusia tidak bisa dilepaskan dari jiwa kita.

Apakah berubahnya Hukum Perang dengan munculnya senjata baru adalah salah satu bentuk penyelamatan bagi umat manusia? Atau apakah nilai moral kita sebagai manusia telah menurun?

Ya, tentu ada sebuah perubahaan.

Orang-orang yang begitu percaya pada aksi pembunuhan yang mereka lakukan juga telah berubah.

Itu semua berkat sebuah senjata yang bernama Object.

Tubuh utama dari senjata ini memiliki diameter 50 meter sementara senapan yang dipasangkan pada benda itu juga tak kalah besarnya. Keberadaanya membuat seni berperang harus ditulis ulang. Pasukan yang sangat banyak tak lagi saling membunuh di medan peperangan. Begitulah, yang paling penting dari perang adalah memposisikan Object di medan perang dalam kondisi yang sangat sempurna.

Tank, pesawat tempur, dan semua senjata yang menjadi aktor paling penting dalam perang telah menjadi barang antik dari zaman baheulah.

Senapan mesin, bom, dan rudal tak lebih dari sekedar peluru kacang.

Itulah gambaran betapa kuatnya Object.

Saat sebuah negara kepulauan menampilkan generasi pertama dari senjata itu, seluruh dunia menakutinya dan membentuk sebuah persekutuan yang terdiri dari 14 negara untuk meluncurkan serangan kejutan gabungan kepada purwarupa Object itu... Object mengalahkan mereka semua. Di akhir perang, sebuah serangan nuklir diluncurkan dari Samudra Pasifik, namun peristiwa saat Object itu menenggelamkan armada angkatan laut sekutu sementara setengah tubuhnya meleleh seperti es yang berada di bawah terik matahari sudah tertulis di semua buku sejarah.

Negara kepulauan itu menjadi ujung tombak pengembangan Object, dan sudah menjelaskan sejelas-jelasnya betapa kuatnya Object itu.

Tak disangka, Object kemudian menjadi sinonim dari perang.

Lalu, bagaimana dengan yang lain?