High School DxD (Bahasa Indonesia):EX Bab 2

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Penyerbu dari Dunia Lain[edit]

Bagian 1[edit]

"HA!"

Si pendekar muda berambut crimson, Ex Gremory dengan galak memotong lawan-lawannya——makhluk [UL] dari alam semesta paralel. Dilihat dari penampilan, ia tampak sekitar lima belas, mungkin enam belas tahun. Rambut anak lelaki itu, aura yang menutupi tubuhnya, dan pedang yang ia pegang di tangannya semua berwarna crimson.

Banyaknya [UL], masing-masing memegang kedua tangan di depan. Lalu keseluruhan pergelangan tangan mereka meluncur dengan mirip mesin berbunyi klik-klak, dan mulai berubah bentuk. Dari sisa-sisa masing-masing lengan perak, moncong muncul. Untuk berpikir bahwa mereka punya hal seperti itu disiapkan di dalam lengannya. Sepertinya ini adalah sifat dari bentuk kehidupan mekanik. Dengan lengan [UL] telah menjadi bentuk barel senapan, sinar cahaya ungu berbahaya ditembak dari moncongnya.

Pada saat itu, mereka menembakkan bola cahaya yang ditujukan pada Ex. Bola cahaya ini telah ditembakkan, mereka semua gagal mengenai Ex. Terbang melewatinya dan mengenai langsung pada pohon yang tinggi. Ini karena Ex telah diam-diam menghilang pada saat itu.

Pada titik di mana pohon yang tinggi telah terkena bola cahaya, seluruh wilayah itu tercungkil. Segera itu telah dipukul oleh bola cahaya, cahaya telah diperluas, dan hanya apa yang tertangkap di dalamnya benar-benar menyebar. Bola cahaya itu, dibandingkan dengan keterampilan dari generasi ini, sambil bola itu tak melampaui kekuatan supranatural seperti takkan menyenangkan untuk menderita serangan langsung. Usai melihat mereka melewati lingkaran sihir pertahanan Rossweisse, sangat mungkin bahwa langkah-langkah pertahanan biasa akan menghasilkan luka fatal.

Bola cahaya juga dikirim ke diriku, Kurenai, dan Zen. Untuk menghindari tembakan langsung, aku melompat mundur sampai berhasil menghindari serangan langsung......bukan cuma semua pohon, bola cahaya juga mempengaruhi tanah dan jalan, meninggalkan kawah.

Adapun Kurenai dan Zen——.

"Pintar."

"Kalau cuma setingkat ini, DURANDAL IV!"

Memperluas persamaan teknik lingkaran sihir asing, Kurenai mempertahankan bola cahaya. Di sisi lain, aura dari replika Pedang Suci Durandal menghancurkannya. ......Entah bagaimana, tampaknya bahwa dalam jangka waktu orang-orang ini berencana untuk melawan [UL] telah didirikan.

——Juga, karena aku memandang area di sekitar [UL], aku bisa memastikan cahaya crimson itu terjadi berulang-ulang.

Sosok Ex muncul kembali, diam seperti sebelumnya. Bilah pedang merah yang di tangannya berkedap-kedip dengan aura padat penghancur. Menghindari bola cahaya dari [UL] pada kecepatan tinggi, ia mendekat, dan memotong beberapa sekaligus. Bahkan kecepatan pedangnya itu menakutkan. Itu sama dengan teknik pedang Kiba.

Ketika pedang yang Ex pegang akan memotong [UL], bagian yang dipotong akan berpisah dan lenyap; serangan anak lelaki itu, bukan cuma memotong saja, tampaknya memotong tepat sekali. Soal itu, itu pasti sama dengan kekuatan Iblis "Penghancur" Rias.

Sebaliknya, selama bisa dipahami dari aura Ex, aku bisa merasakan bahwa tingkat itu luar biasa konyol......! Itu sangat jelas bahwa pada usianya dia telah melampaui orangtuanya dari era sekarang sampai aku pun harus merasakan itu.

Dan kemudian, Vali pernah menangani pelatihan tubuh orang ini, ada juga pedang yang sudah disiapkan, dan teknik Kiba. ......Memang anak ini anak Ise dan Rias, ia telah mewarisi karakteristik khusus dari kedua orangtuanya dan pernah belajar berdasarkan Hakuryuukou dan Pedang Suci-Iblis, dan ini adalah hasilnya.......

Dengan [UL] yang sudah ia potong, Loki menahan emosinya.

Ex menunjuk ujung pedangnya pada Dewa Jahat itu tanpa rasa takut.

"Loki, kau akan menghilangkan kutukan yang kau tempatkan pada Asia-kaasan. Kalau kau melakukannya, aku akan menghapusmu tanpa rasa sakit."

"......Beraninya kau mengucapkan kata-kata tantangan seperti itu pada seorang Dewa, Ex si pendekar berambut crimson."

"Kurasa akan lebih suka kalau aku mencincangmu di sini."

Suasananya adalah ledakan, akan tetapi walau Loki tampaknya mencapai batas kesabarannya, tampaknya ia menyadari kekuatan sejati Ex sampai batas tertentu. Kurenai dan Zen juga memposisikan diri untuk mengelilingi Loki.

Karena aku juga bekerja sama dengan anak-anak Ise, aku mengambil satu langkah maju.

——Dengan distorsi spasial sekitarnya, Loki bermanifestasi!

Distorsi itu diperluas secara bertahap, mengeluarkan sebuah cahaya biru, yang dibentuk menjadi sebuah sosok. Sebuah humanoid mengambang muncul dalam cahaya biru sambil distorsi itu kemudian menghilang. Seperti mengambang dalam kecemerlangan sekitar tubuh mereda, dan apa yang berdiri di sana——adalah humanoid mekanik.

Tema warna utamanya adalah biru dengan kilau seperti mesin yang menutupi seluruh tubuh. Ada tiga tanduk tumbuh dari kepala, dan mata yang dalam bentuk visor. Keseluruhan bentuknya adalah sudut akut, dengan apa yang tampak seperti tiga sayap tumbuh dari sisi kanan punggungnya, tapi bukannya sayap di sisi kiri, laras senapan seperti meriam memperluas. Aura yang tak bisa dibaca, tapi tekanan aneh bisa dirasakan. Dalam semua kemungkinan itu sama dengan diriku sendiri ketika aku mengenakan armor Fafnir...... tidak, sama sekali tidak, itu bahkan lebih hebat.

Mesin humanoid muncul untuk melihat Ex dan yang lainnya. Mata berbentuk visor memancarkan kecerahan mekanik.

[——Bagaimana mungkin, anak-anak <Welsh Dragon> muncul di sini juga.]

Tak ada yang seperti mulut bisa dilihat di kepala, namun sesuatu seperti suara terpancarkan dengan jelas.

Loki menampilkan ekspresi meyakinkan pada penampilan wujud ini.

"Ruma Ydura! Bukannya kau terlambat!"

[Karena kau mengatur titik pertemuan berada di tempat yang jauh, aku sedikit tertunda.]

Usai melihat mesin humanoid——makhluk yang Loki sebut sebagai Ruma Ydura, Kurenai dan Zen masing mengenakan ekspresi tegas.

Kurenai berbisik.

"......Rezwo Roado 'Invade Fanatics'."

......Rezwo Roado, secara alami adalah nama yang belum pernah kudengar. Meski seperti takkan salah untuk melihat dia sebagai orang terpenting dari alam semesta alternatif, beberapa jenis makhluk superior.

Ruma Ydura bicara dengan Loki.

[Meskipun begitu, akan merepotkan saat kau bergerak sesukamu, Loki-dono. Kita harus berkumpul sebelum membuat gerakan seperti yang ketua kita instruksikan.]

"……Aku paham! Itu murni kebetulan bahwa aku bertemu Ex Gremory!"

Ruma Ydura mengarahkan tatapannya pada Ex. Visornya bersinar curiga.

Ex, melihat kakaknya Zen meningkatkan kewaspadaannya setibanya Ruma Ydura, itu hanya menampilkan senyum tak kenal takut.

"Baguslah. Jadi kau juga datang ke sini untuk dihancurkan, Ruma Ydura."

[Selalu saja kau bertindak seperti pemberani, Ex Gremory. Tapi, pada saat ini tampaknya kau hanya dibalut kesan dari ayahmu si Sekiryuutei.]

Pada yang dibandingkan dengan Ise, Ex——mengenakan ekspresi tak senang.

Ruma Ydura tiba-tiba mengangkat lengan kanannya. Setelah itu, penghalang berbentuk kubah terwujud sambil menutupi Ruma Ydura dan Loki, setelah muncul dari titik bawah kaki mereka.

Dalam kecemerlangan dikeluarkan dari titik ini, Ruma Ydura bicara.

[Izinkan kami untuk meninggalkan tempat ini.]

"Memangnya aku akan membiarkanmu."

Mengayunkan pedangnya ke bawah, Ex menembakkan aura penghancur ke pihak lain. ——Tapi, Ruma Ydura dan Loki aman di dalam penghalang, dan terlindungi dengan mudah dari aura penghancur Ex.

Sebuah kecerahan mempesona menyebar melalui seluruh area. Pada saat cahaya itu berhenti, sosok dari Ruma Ydura dan Loki tak lagi ada. Tampaknya mereka sudah ditransfer.

Ex mendesah saat ia menyarungkan pedang di sarungnya.

"......Jadi takkan jadi begitu mudahnya untuk menghabisi mereka huh."

Memutar tumit saat ia membuat ucapan seperti itu, dia mulai meninggalkan tempat ini.

Melihat perilaku Ex, Zen berteriak.

"Ex! Atasan kita seharusnya sudah memberitahumu untuk menjauhkan diri dari mengambil tindakan independen!"

Ex bicara tanpa melihat ke belakang.

"......Zen-niisan, juga Kurenai-niisan, aku akan menerima kalian memberitahuku untuk mengambil tindakan. Aku tak percaya sampai mencapai pembalasan untukku sendiri. ——Kalau aku menemukan mereka, aku akan menghubungi kalian."

Usai membuat pernyataan itu, Ex meninggalkan lokasi tanpa memberikan satu pun suara.

Sementara merapikan rambutnya, Zen meludah.

"Ex, kau! Astaga, ORANG ITU......!"

Adapun Kurenai, ia menunduk padaku.

"......Aku minta maaf atas nama adik kami. Biasanya dia sangat patuh, tapi dia punya kecenderungan untuk menjadi sembrono ketika seseorang yang penting baginya terluka......"

Begitu ya, ini rupanya adalah anak-anak dari Ise dan yang lainnya.

Aku tidak akan bilang aku sangat senang dengan tindakan Ex sekali pun.

"Hahaha, dia persis seperti orangtuanya, huh."

Pada saat Kurenai dan Zen bertukar tatapan kosong, tampaknya tak ada pilihan selain tersenyum pahit.

"Aku tak bisa membantah kata-kata tersebut."

Pada saat Kurenai mengatakan itu, aku merasakan kehadiran Ise dan yang lain mendekat. Seperti kelihatannya, mereka datang ke sini setelah melihat letusan senjata yang datang dari sekitarnya.

Aku bertanya pada Kurenai dan Zen.

"Oh, tampaknya mereka sudah tiba. ......Hei, apa yang akan kalian lakukan?"

Lebih baik mereka mencoba untuk menghindari pertemuan langsung. Toh, tinggal di sini juga bukan pilihan. Karena sekali mereka datang ke sini, akan mustahil aku bisa menghindari memberikan penjelasan yang masuk akal untuk apa yang terjadi di sini.

Kurenai mencapai saling pengertian dengan Zen melalui kontak mata dan kemudian bicara.

"Karena pertemuan tidak bijaksana ini, kami akan pergi dulu. —Bolehkah kalau kami bertemu dengan Anda nanti di sekitar Akademi Kuoh?"

"Ya, kalau terjadi sesuatu hubungi aku melalui jalur biasa."

Kurenai dan Zen mengangguk pada kata-kataku.

"——Tentu."

Hanya menyisakan kata-kata tersebut, mereka berdua lenyap ke dalam kegelapan malam.

Tapi aku ditinggalkan......sekarang kalau begitu, tentang bagaimana aku harus menjelaskan ini kepada Rias dan kelompoknya. Sambil berhati-hati, aku menunggu kedatangan mereka.

Bagian 2[edit]

Dua hari telah berlalu sejak pertempuran dengan Loki masa depan tanpa masalah sama sekali.

Aku sudah mengundang anak-anak Ise——Himejima Kurenai dan Zen Quarta, ke laboratoriumku yang didirikan di Akademi Kuoh.

Kalau aku menunjukkan mereka seperti apa adanya, Rias dan kelompoknya serta Sona dan kelompoknya akan jadi curiga, jadi aku sudah berkontak dengan Kurenai, mentrasmisikan dia ke koordinat untuk mencapai lingkaran sihir di ruangan ini, yang membiarkan mereka untuk ditransfer langsung ke ruangan ini. Tentang laboratorium ini, awalnya aku sudah mendirikan ini, sebagai akibat dari aku memiliki batas-batas tersembunyi itu, Kurenai dan yang lainnya pun tak bisa merasakannya.

Usai membuat persiapan sejauh itu, aku mengundang mereka. Selain itu, dari mereka, aku telah diberitahu tentang berbagai hal.

Pertama, tujuan Loki dan yang lainnya, tampaknya mereka ber-time warp ke periode waktu titik fokus ini, yang membentang dari beberapa minggu dari sekarang sejauh beberapa bulan sebelumnya, demi memanipulasi sejarah. Akan kembali dalam waktu ke titik fokus ini dalam sejarah, tampaknya mereka berusaha untuk membuat penyimpangan kecil time warp yang mereka bisa....... Meski tak ada banyak pengaruh ke bagian timeline, tampaknya itu akan menghasilkan banyak perubahan dalam timeline keseluruhan.

Prioritas berikutnya——itu tentang Asia. Ex, Kurenai, Zen, dan sisa-sisa anak-anak Ise telah melompat ke periode ini yang merupakan asal dari perubahan yang telah mempengaruhi Asia.

Ex bilang pada lawannya Loki untuk "mengangkat kutukan", dan Kurenai serta Zen bilang "kita akan pergi ke mana pun untuk menyelamatkan Asia-kaasan". Aku bisa menebak situasi kasar dari itu. Aku bertanya pada Kurenai dan Zen dalam hal apa yang mereka katakan sebelumnya.

"Aku ingin kalian menjelaskan; perang yang pecah di masa depan, penyebab Loki melarikan diri dari penjara. Tapi, kalian dan Ex, daripada berusaha untuk menghancurkan Loki dan [UL] yang datang ke periode waktu ini, kalian bilang bahwa tujuan dari waktu kalian bepergian adalah untuk 'menyelamatkan Asia'. Ex memberitahu Loki untuk mengangkat kutukan yang dia tempatkan ke Asia. ......Di dunia tiga puluh tahun dari sekarang, Asia terkena kutukan oleh Loki?"

Pada pertanyaanku ekspresi wajah mereka berdua dipenuhi dengan kesedihan sambil mereka mengangguk.

Kurenai bicara.

"……Ya. Setelah keluar dari penjara, Loki, untuk membalas dendam kepada kami yang mana ia lihat sebagai bagian dari pihak Rias-kaasan dan Hakuryuukuu Vali, merencanakan pembalasan. Hanya alasan itu——ia menempatkan kutukan pada Asia-kaasan."

Zen melanjutkan.

"......Kita dikalahkan dengan kesedihan. Hari itu, karena tak ada orang di sekitar Asia-kaasan, ia menjadi penerima balas dendamnya......sebuah kutukan yang menyebabkan Asia-kaasan jatuh ke dalam tidur nyenyak sampai dia tak bisa bangun. ......Dirancang oleh Loki saat ia berada di penjara, itu adalah kutukan yang berulang kali memanggil sejumlah persamaan teknis tak terhitung; dipimpin oleh Rossweisse-kaasan, mereka bekerja sepenuhnya dari sihir mereka, tapi hanya Loki yang memiliki solusi untuk kutukannya, dan kalau dia takkan menjelaskan persamaan teknis, mereka menyimpulkan bahwa Asia-kaasan takkan bangun."

Kurenai melanjutkan pada saat ini.

"Walau kami tak percaya bahwa tak ada kemungkinan titik balik utama dalam analisis mereka, kemungkinannya tidak signifikan. Asia-kaasan sudah mulai melemah karena kutukan, jadi dia mungkin takkan bisa bertahan sampai analisis selesai. Kalau itu yang terjadi, metode yang hanya dijamin adalah untuk mengalahkan [UL] yang melakukan perjalanan melintasi waktu dengan Loki bersamaan Loki sendiri. Usai diskusi itu atasan mereka menyimpulkan bahwa ini adalah pendekatan yang paling realistis untuk menghilangkan kutukan. Makanya kami merencanakan taktik tersebut."

......Loki sialan itu, tampak kebenciannya hanya diintensifkan saat dia di penjara, yang menyebabkan dia mengembangkan teknik terlalu berbahaya tersebut. Meski Loki adalah Dewa busuk, tampaknya dengan bantuan Dewa Kepala Odin dan wanita berbakat dalam sihir kuno Rossweisse, mereka masih belum bisa menganalisanya.

Aku bertanya kepada mereka berdua.

"Asia, dia baik?"

Kurenai bicara sambil tersenyum.

"......Ya, di antara 'ibu' kami, dia adalah yang paling baik. Dia selalu tersenyum pada kami."

Zen melanjutkan saat ia menyeka air mata yang telah berkumpul di matanya.

"......Dia tak pernah marah pada kami, tidak sekali pun. Dia selalu lembut dengan kata-katanya, dan dia selalu membimbing kami. Kami adalah saudara, demi menyelamatkan Asia-kaasan, kami akan melakukan apa saja. Meskipun, misalnya, itu berarti melakukan perjalanan ke masa lalu untuk menyelamatkannya, kami benar-benar akan pergi. Makanya, saat ini, kami pasti akan menangkap Loki dan mengubah periode ini kembali ke sebagaimana awalnya."

Anak-anak ini menyangi ibu mereka Asia dari kedalaman hati mereka. Yah, meskipun itu dari Asia masa ini, orang itu bisa tetap merasa bahwa ia menggemari menjadi seorang ibu yang baik. Perasaan mereka untuknya itu sangat kuat untuk mereka berangkat ke masa lalu untuk menyelamatkan dirinya menunjukkan betapa pentingnya Asia bagi anak-anak Ise.

Aku mengerang saat aku mengelus daguku.

......OK, aku sudah memahami titik utama dari aliran kejadian ini, serta tujuan mereka. Selanjutnya, akan bagus juga kalau aku bertanya kepada mereka tentang masalah pribadi.

Tentang diri mereka sendiri, termasuk putra Rias——Ex, aku punya dua atau tiga pertanyaan yang ingin dijelaskan.

......Aku bertanya mengenai sifat dari pedang yang Ex pegang, belum lagi gauntlet yang ia kenakan di lengan kirinya——Boosted Gear.

Aku meminta penjelasan yang layak akan hal-hal ini.

"Kalau begitu, gauntlet Ex adalah dalam kepemilikan——. Apakah itu Longinus buatan?"

Putra Xenovia——Zen mengangguk.

"Ya, dalam periode waktu kami beberapa Longinus buatan sudah dibuat. Gauntlet Ex adalah salah satu yang berhasil diproduksi. Tapi, kemampuannya sangat rendah dari benda asli....... Sudah pasti jauh lebih kuat dibandingkan dengan Sacred Gear buatan biasa."

Begitukah? Untuk berpikir bahwa tiga puluh tahun dari sekarang mereka akan mampu memproduksi Longinus buatan. Yah, meskipun kami hanya mempertimbangkan jumlah kemajuanku sendiri dalam penelitian, itu dikemukakan oleh dua puluh atau tiga puluh langkah. Ini tidak akan mengejutkan kalau ternyata menjadi kebenaran. Zen bilang bahwa benda itu tak bisa dibandingkan dengan benda asli tapi....... Meski begitu, itu masih kemampuan dari Longinus.

Tiba-tiba, aku melihat Kurenai mengambil sesuatu yang telah ditinggalkan di laboratoriumku, tampaknya menyadari itu sangat menarik.

Apa yang Kurenai pegang adalah prototipe Sacred Gear buatan...... dan cara dia menangani itu berbeda dari seorang amatir, seolah-olah ia adalah seseorang yang terbiasa dengan benda itu. Jelas saja, ia mampu mengidentifikasi sifat-sifat khusus dari prototipe.

Berpikir "Ahh" untuk diriku sendiri, aku memutuskan untuk bertanya pada Kurenai.

"......soal itu, apakah kamu ada hubungannya dengan gauntlet Ex?"

Mendengar apa yang kukatakan, Kurenai berhenti mengutak-atik Sacred Gear buatan dan mengenakan ekspresi heran.

"Anda sudah menyadarinya, ya."

"Auramu. Aku merasakan sifat seorang peneliti darimu. Di antara para pemimpin Grigori...... itu aura yang pernah kulihat dari teman-temanku berkali-kali di masa lalu."

Sepanjang waktu aku dikelilingi oleh para peneliti. Ada banyak dari mereka di antara keluarga dari teman-temanku yang terkait denganku. Perilaku Kurenai tunjukkan di ruangan ini mengingatkan diriku dua atau tiga dari mereka.

Kurenai melanjutkan.

"Ya, karena itu Anda aku tidak keberatan menjelaskan, tapi di dunia tiga puluh tahun dari sekarang aku seorang peneliti bersama Grigori. Aku orang yang telah mengambil alih penelitian Anda——"

......Dan kemudian Kurenai berhenti bicara, seolah-olah ia menyadari sesuatu.

Penelitianku 'Berhasil', huh. ……Begitu ya. Yah, aku tidak akan menekan dia sekarang. Aku mungkin tidak ingin mendengar sisanya. Itu bisa mengakibatkan perilaku yang mengubah masa depan bahkan lebih dari si Tukang onar Loki.

"Bagimu untuk menggantikan penelitian kami, Akeno pasti menyetujui ini."

Aku adalah orang yang mengatakan ini.

......Bagi Akeno, ia masih keras padaku sepanjang waktu. Meskipun dia sudah berdamai dengan ayahnya Barakiel, perasaannya masih sama.

Mendengar apa yang kukatakan——Kurenai tampaknya lebih dari terkejut bahwa jati dirinya telah dipahami.

"......Bagaimana mungkin? Itu sangat menarik. Pada waktu ibu kami membicarakan tentang Anda dengan hormat dan kekaguman...... bahkan dia membiarkan Anda menamaiku sebagai ungkapan rasa syukur."

............Be-Benarkah? Hmm. Apakah ada beberapa peristiwa yang muncul setelah ini yang menghasilkan Akeno menjadi lebih bergantung padaku?

Zen bicara.

"Sementara masih anggota dari keluarga Rias-kaasan, Akeno-kaasan juga berpartisipasi sebagai eksekutif Grigori, karena di era kami Barakiel-sensei sudah menjadi Gubernur Jenderal."

......Jadi begitulah. Dia seorang eksekutif, ya. Entah bagaimana, itu membuatku menjadi sangat emosional.

Jadi di era mereka Barakiel jadi Gubernur Jenderal. Berpindah ia memanggil Barakiel 'Sensei'.

.............

......Bagaimana mungkin. Aku hanya tak bisa melihatnya. Itu hanyalah sesuatu yang tak bisa kubayangkan.

Aku mencoba untuk menguasai diri. Itu bukan sesuatu yang sengaja ditanyakan.

"......Tentang itu, tentunya cukup menarik."

Itu semua yang bisa kukatakan sebagai balasan. Aku perlu mengubah topik pembicaraan.

"Pertanyaan selanjutnya. Pedang Ex——serta pedang yang Zen bawa, adalah senjata-senjata legendaris? Ataukah sesuatu yang tidak ada di masa ini."

Tentu, aku bertanya tentang pedang dengan bilah merah yang Ex pegang, serta pedang suci menyerupai Durandal yang Zen punya. Ketika mengenai senjata legendaris, apakah pedang suci atau pedang Iblis, aku bisa membual bahwa kira-kira aku familier mereka semua. Semua data dari sistem mitologi saat ini.

Zen memproduksi pedangnya yang telah disimpan dalam subruang, dan menyerahkannya padaku.

"Pedang suciku bernama Durandal IV. Ini penerus Durandal Ibuku."

Penerus, IV, kalau begitu itu adalah yang keempat dalam garis keturunan Durandal. Itu bisa dianggap sesuatu yang baru diproduksi....... Itu berarti bahwa tiga puluh tahun dari sekarang mereka mampu memproduksi versi baru dari pedang suci legendaris. Tapi, pedang ini...... Ini mampu mengeluarkan tempat peluru yang terpasang. Ini bukan alkimia saja. Ini membuat penggunaan teknik mekanik. Ini adalah senjata yang lahir dari persatuan teknik supranatural dan ilmiah. Ini adalah perpanjangan dari pedang suci yang telah Grigori upayakan.

Zen bicara sambil aku memegang pedang suci.

"Adapun pedang yang Ex pegang, itu adalah Scarlet Blade Galatine III Revised——. Seperti Durandal IV milikku, itu adalah pengganti pedang Galatine legendaris, dan lebih jauh lagi telah ditempa secara eksplisit untuk digunakan Ex."

Oh, jadi itu Galatine. Konon pedang saudara Excalibur, itu pedang unik legendaris yang bilahnya takkan pernah bisa potong. Dan di atas menjadi penerus untuk penggunaan eksklusif Ex...... begitu ya, itulah alasan mengapa Ex bisa menutupi pedang dengan kekuatan Iblis penghancurnya dengan aman. Dengan sengaja memilih Galatine yang tangguh, mereka mampu menempa penggunaan model baru yang eksklusif.

"Jadi bukan model baru dari Ascalon, huh."

Aku berpikir bahwa itu penerus pedang Ise, tapi sayangnya bukan.

Saat Kurenai mengangkat bahunya.

"Orang itu, kalau soal ayah kami, dia mengalami kesulitan berurusan dengannya."

"Karena itu adalah pedang yang ia pakai di lengannya, secara khusus ia menekankan 'sesuatu selain Ascalon'."

——Zen melanjutkan setelah Kurenai mengatakan hal seperti itu.

......Untuk Ise masa depan, fakta bahwa anak-anaknya dibesarkan oleh Vali dan Kiba bisa menjadi sumber perselisihan. Setidaknya itulah yang kuduga. Atau mungkin, ada beberapa sumber lain dari ketidaksenangan......? Dilihat dari penampilan, keduanya tidak memegang kebencian khusus terhadap ayah mereka, tapi.......

Adapun hal terakhir yang kita bahas, ternyata Kurenai adalah putra sulung Ise, dan berusia delapan belas tahun. Zen adalah putra kedua dengan usia tujuh belas tahun. Maupun Ex, ia adalah putra keempat anak-anak Ise.

Tiba-tiba, aku menyadari bahwa Kurenai sedang melihat jam yang tergantung di dinding.

"......Kenapa kamu sangat khawatir tentang jam? Ada seseorang...... seperti saudara lain yang datang?"

Tak lama usai aku mulai bicara kata-kata tersebut saat aku menyadari itu pasti terjadi.

"Ya, tepatnya kami punya rencana untuk bertemu dengan 'adik perempuan' kami......"

Ini adalah apa yang dikatakan Kurenai.

......'Adik perempuan', huh. Jadi mereka anak perempuan Ise. Anak-anak seperti apa mereka? Seperti sebelumnya, aku penasaran.......

Zen bicara kepada Kurenai.

"Nii-san, dengan asumsi bahwa ada kesalahan perhitungan dengan pemindahan seperti dengan [UL], akankah mereka berhasil ke sini?"

"Tentu. Sudah ada perubahan kecil di sekitar sini yang bisa menyebabkan kebingungan."

Menyaksikan 2 saudara melakukan pertukaran ini, tiba-tiba aku punya ide bagus dan bicara sambil menampilkan senyum nakal.

"Kalau begitu, sepertinya kita punya sedikit waktu. Baguslah. ——Apa kalian ingin melihat mereka, orangtua kalian itu?"

Pada saranku, mereka berdua saling pandang, kemudian bertanya serempak, "Bagaimana tepatnya?"


"Sebentar Akeno! Sekarang Ise akan dibersihkan telinganya olehku dengan kepalanya di pangkuanku!"

"Nu-uh, Rias. Ise sudah setuju untuk mengadakan situasi 'hubungan terlarang antara maid dan majikannya' di ruang yang terpisah denganku!"

"Ooh. aku tak tahu apa-apa tentang situasi yang aneh seperti itu! Akeno bodoh!"

"Sebuah keluarga yang korek telinganya bahkan tak ada! Rias pelit!"

"Eh, aku menyerah. Guhehehehe......"

Apa yang ditampilkan pada monitor di laboratoriumku——adalah situasi Klub Penelitian Ilmu Gaib. Sekarang, adegan Rias dan Akeno yang berdebat tentang Ise, sementara Ise yang bermasalah mengenakan ekspresi mesum.

Dengan mengirimkan sebuah kamera tipe serangga pengintai ke gedung sekolah lama, dan dengan serangga melekat sendiri ke kaca jendela, aku bisa melihat semua yang terjadi di sana ditransmisikan ke sini.

Mengenai insiden tadi malam, ketika Rias dan kelompoknya telah bergegas datang, alasan yang kuberi pada mereka yaitu aku sudah menyelidiki musuh misterius dengan beberapa agen dari Grigori ketika, menjumpai mereka secara kebetulan, kita berakhir melawan mereka di lokasi saat itu.

......Mengenai sisa-sisa persamaan teknis sihir Norse yang Loki tembak, serta kekuatan Iblis dari kerusakan yang terkait dengan Ex, karena Rossweisse sudah melihat mereka saat melakukan analisis, aku harus mengarang dengan segala macam kepura-puraan.

......Yo anak-anak Ise, kalau kalian gagal untuk menyelesaikan urusan saat ini, itu takkan mengejutkan kalau tindakan pemikiran ini diperlakukan sebagai tidak bermoral. Karena fakta bahwa aku bekerja sama dengan kalian, bisa tolong pulihkan perdamaian sebelum mengarah ke masalah masa depan?

Nah, membicarakan tentang anak-anak yang bersangkutan karena mereka menyaksikan orangtua mereka melalui kamera...... mereka menutupi dahi mereka dengan tangan, dan meskipun heran, tampaknya mereka agak malu.

Zen bicara sambil mengamati gambar Ise.

"......Jadi ini adalah ayah selama hari-hari SMA-nya. ......Dia tak pernah berubah huh."

"Jadi dia masih orang mesum di masa depan?"

Pada pertanyaanku, Kurenai tersenyum pahit dan melanjutkan.

"......Yah, aku agak berharap dia mesum. Maksudku dia seorang pria yang akan didominasi oleh beberapa istri tapi"

Ah, jadi dia didominasi oleh istri-istrinya, si Ise itu. Pada situasi itu, tampaknya ia akan bergaul dengan orang-orang muda dari keluarga Gremory.

Zen mengembungkan pipinya.

"Tapi, anehnya kami sangat sedikit berinteraksi dengan ayah...... Kalau harus memilih antara keduanya, aku harus bilang bahwa kami dibesarkan oleh Yuuto-san......"

Jadi mereka jarang mengadakan pertukaran dengan ayah mereka. Ah, entah bagaimana aku mengerti.

"Orang itu, dia pasti sangat sibuk di masa depan, aku benar?"

Itu aku yang mengatakan ini. Baginya yang populer di masa ini sebagai Oppai Dragon, jadwalnya tetap di bawah banyak tekanan. Karena itulah bagaimana itu di masa ini, itu tidak akan mengejutkan kalau jadwalnya menjadi jauh lebih padat tiga puluh tahun dari sekarang. Tidak, melainkan akan pasti begitu.

Zen menjawab.

"Anda mengerti? Ya, begitulah. Selain itu, dia selalu bergegas ke seluruh tempat. Bukan di Dunia Bawah saja, melainkan dia bergegas bolak-balik ke lokasi sistem mitologi lainnya, apakah itu membantu, memberikan pidato, beberapa jenis perusahaan industri.......Menjadi Sekiryuutei dan Oppai Dragon selalu sibuk ke seluruh tempat."

Kurenai melanjutkan.

"Jadwalnya selama dua abad berikutnya benar-benar penuh. Bahkan ibu kami bisa pergi beberapa lama tanpa menemuinya; sebaliknya ibu kami harus bergiliran ketika mengawalnya."

Dua abad!? I-Itu jauh melampaui apa yang kuharapkan. D-Dia menjadi sesibuk itu huh....... pastinya itu tidak akan meninggalkan banyak waktu tersisa untuk membesarkan anak-anak....... istrinya——yang tampaknya berpusat di sekitar Ravel manajernya, yang rupanya menggantikannya dengan membantu keadaan di berbagai tempat.

Zen bicara.

"Sejak itulah, ada adik-adik kami——dan Ex khususnya, lebih melekat pada Vali-san daripada ayah......"

......Jadi, daripada ayah mereka yang jauh, mereka terikat dengan Hakuryoukou yang ada di sana lebih sering. Aku tak bisa membayangkan perasaan bahwa orang itu telah menemani anak-anak rivalnya...... tiba-tiba, Vali masa depan tampaknya menikmati dirinya sendiri.

Pada saat ini, kamera serangga——menampilkan Kiba. Tanpa memedulikan bolak-balik antara Ise dan yang lain, ia duduk di sofa sedang membaca.

Melihat Kiba, Kurenai dan Zen mengerang.

"Dia adalah guru pedang kami. Faktanya adalah dialah seorang pendekar sempurna bahkan pada waktu itu."

Zen bicara dengan sifat gembira.

"Termasuk aku sendiri, Kiba Yuuto-san adalah guru pedang untuk kami. Bagi mereka dan bagi diriku sendiri juga, dia seperti ayah kedua kami......"

Aah, jadi Kiba telah menjaga pengawasan yang ketat pada orang-orang ini. Aku bisa merasakan rasa hormat dalam tatapan mereka, ia sangat disenangi oleh anak-anak Ise.

......Dengan ayah mereka sibuk, mereka menghabiskan lebih banyak waktu mereka dengan Kiba yang mana guru pedang mereka.

Mendengar pernyataan Zen, Kurenai memperingatkan adiknya.

"Jangan bilang begitu. Chichi-san adalah orang yang sangat sibuk."

Tiba-tiba merasa terganggu, aku bicara.

"Jadi dalam hal ini Xenovia dan Irina tidak mengajari kalian dalam ilmu pedang?"

Dilihat dari apa yang dikatakan Zen, sementara aku bisa memahami situasi tentang Kiba menjadi guru pedang mereka, itu masih menggangguku. Setidaknya dengan Xenovia yang mana pendekar pedang wanita serta ibu orang ini, orang itu akan berpikir bahwa ia akan diajari berpedang oleh ibunya secara alami tapi....... Mengingat temperamennya, orang itu akan berharap dia mengajari anaknya berpedang.

Tapi, Zen yang mana putra Xenovia mengatakan, "Tentu saja tidak!" sambil menggeleng.

"Hal seperti itu, bagaimana mungkin Haha-san akan punya waktu untuk mengajariku beberapa cara berpedang......"

Bagiku yang merasa bingung, Kurenai memberi penjelasan tambahan.

"Xenovia-kaasan, sementara dia adalah seseorang dengan semangat berlatih...... selain membantu pekerjaan ayah, dia juga seorang kepala bimbel untuk murid-murid yang bertujuan untuk pergi ke universitas kedudukan Dunia Bawah. Selain itu, setiap kali kami menghadapi perilakunya menjadi seseorang yang bertugas menyelidiki bagaimana belajar kami berjalan, seperti dia yang bertanggung jawab mengajari kami."

......Serius? Orang itu melanjutkan untuk melakukan pengajaran sebagai kepala bimbel!? ......Aku hanya tak bisa membayangkan itu!

Zen melanjutkan.

"Mengingat bahwa ia tak bisa menikmati masa kecilnya seperti pemuda lain karena siang dan malam berlatih pedang, dia ingin kami memiliki masa kecil yang agak sehat di mana kami akan belajar bersama, dan dengan begitu semangatnya untuk belajar kami sebanding dengan dia untuk mereka yang bertujuan untuk masuk ke sekolah yang bagus."

Ah, jadi itu usahamu, Xenovia. Melihat kembali pada paruh pertama hidupnya, akan terlihat bahwa ia telah memutuskan bahwa anak-anaknya tidak perlu mengalami hal yang sama dari kebiasaannya.

Aku pasti tak bisa menyalahkan Xenovia untuk hal seperti itu. Itu karena dia telah menjauh dari kehidupan dengan Gereja untuk menjadi bagian dari Akademi Kuoh....... tak memahami nilai-nilainya telah berubah dari dalam ke luar.

Zen kemudian menyentuh pada situasi Irina di masa depan.

"Maupun Irina-kaasan, dia sangat sibuk dengan pekerjaannya di Surga sampai kami hampir tak pernah menemuinya. Bahkan ketika dia pulang kadang dia sangat lelah dan yang dia lakukan adalah tidur."

"Dia bahkan mengkritik ibu kami yang lain setiap kali mereka melakukan liburan manajer perempuan......"

Kurenai juga mengatakan hal-hal yang menyedihkan seperti itu.

......Begitu ya, jadi Irina telah menjadi seperti seorang wanita kantoran yang pulang larut malam kelelahan. ......Mungkin aku harus mulai memberikan nasihat mengenai prospek manajemen masa depannya.

Tiba-tiba, Zen mulai melihat sebuah bingkai foto yang sedang berdiri di atas meja. Di dalamnya adalah foto yang menampilkan sekelompok pemimpin yang terdiri dari diriku sendiri, Sirzechs, Michael, Odin, dan Zeus. Saat ia tengah melihat sesuatu, Zen mengatakan hal yang menyadariku.

"Kalau dipikir-pikir, Maou-sama dari masa waktu ini...... adalah Onii-san Rias-kaasan."

"......Apa berbeda dengan masa waktu kalian?"

Pada pertanyaanku Zen menjadi bingung dan menutup mulutnya. Rasanya seperti sedang berpikir "Oh sialan".

"Maaf, itu keselip."

Untuk Zen yang meminta maaf, Kurenai bicara.

"Dalam kasus Gubernur Jenderal generasi pertama, aku tak begitu mempedulikan itu, kan? Meskipun kami meringkas masa waktu kami, tingkat gangguan dalam sejarah seseorang seperti yang akan dia sebabkan akan sangat kecil."

Aku sangat berterima kasih untuk evaluasi tersebut.

Kurenai kemudian memberitahuku tentang hal itu.

"Maou dari masa waktu kami——itu bukan sistem Empat Maou Agung, melainkan sistem Tujuh Maou Agung. Selain Lucifer, Beelzebub, Leviathan, dan Asmodeus ada juga yang baru ditambahkan Mammon, Belphegor, dan Belial."

......Jadi berubah dari empat jajaran menjadi tujuh jajaran. Jumlah wakilnya meningkat. Ini menampilkan perubahan yang signifikan dalam pemerintahan internal.

Perang saudara!? Tidak, kalau kegelapan bernanah jauh di dalam itu terkena, akan muncul bahwa mereka tidak akan mampu untuk mempertahankan pemerintahan saat ini....... Masa depan akan penuh dengan masalah, Sirzechs.

Kurenai melanjutkan penjelasannya.

"Dengan masa waktu ini, dengan pengecualian Ajuka Beelzebub, semua Maou telah berganti."

......Hal yang tak terduga telah terjadi huh. Yang berarti semua Maou mengundurkan diri di masa depan, dengan sisanya hanya yang terbaik yang aktif.

Aku bicara sambil menyipitkan mata.

"......Soal situasi Sirzechs, kukira akan lebih baik kalau aku tidak menanyakan tentang hal itu."

Kurenai mengangguk.

"Ya, akan lebih baik kalau tidak. Informasi yang paling dapat kuberikan pada Anda dalam hal ini yaitu hal tersebut tidak menyenangkan seperti yang mungkin Anda bayangkan......"

Selain itu, mengingat bahwa orang-orang ini telah memanggilku 'Gubernur Jenderal Generasi Pertama' ...... itu bisa disimpulkan bahwa aku tak punya akhir yang sangat menyenangkan.

Pada situsasi ini, usai selesai menyentuh subyek politik masa depan, Kurenai dan Zen melanjutkan untuk menikmati menonton versi terakhir dari orangtua mereka.

Bagi Ise dan yang lainnya yang telah berayun antara sukacita dan kesedihan, sekarang mereka tampaknya lelah.

Setelah sekitar sepuluh menit berlalu, lingkaran sihir komunikasi miniatur diperluas sebelah telinga Kurenai dan Zen. Akan memunculkan bahwa 'adik perempuan' itu telah membuat kontak dengan mereka.

Mengakhiri mengintip pada orangtua mereka, aku yang bertindak sebagai pendamping pindah bersama dengan Kurenai dan Zen ke titik pertemuan yang ditunjuk——.

Bagian 3[edit]

Tempat kami pindah adalah sebuah hutan kota yang empat stasiun dari Kota Kuoh.

Di tengah banyak jenis pepohonan tinggi yang tumbuh di hutan ini 'adik perempuan' berdiri. Mereka adalah sepasang gadis muda, ada yang mengenakan kimono putih, yang lain kimono hitam. Dilihat dari penampilan mereka, mereka adalah gadis-gadis kecil yang sekitar dua belas atau tiga belas tahun. Di kepala mereka——telinga kucing tumbuh.

Gadis berpakaian kimono tersenyum usai melihat kakak mereka.

"——Kurenai-niisama, Zen-niisama"

"Akhirnya kami berhasil bertemu dengan kalian ~nyan."

Zen memperkenalkan aku kepada gadis-gadis muda tersebut.

"Ini adalah adik perempuan kami. Yang putih adalah Shirayuki. Yang hitam adalah Kurobara."

Kemungkinan besar, gadis bertelinga kucing putih adalah putri Koneko, sementara gadis bertelinga kucing hitam...... mungkinkah dia putri Kuroka? Ya ampun, jadi dia juga akhirnya jatuh cinta dengan si Ise ya.

......Shirayuki adalah 'Snow White'? Lalu Kurobara...... 'Sleeping Beauty' alias 'Thorn Princess'. Tak terduga mereka telah memberi mereka nama-nama dari dongeng.

Kedua gadis bertelinga kucing, penampilan mereka sama dengan wajah mereka, tapi tidak sampai kemungkinan akan berpikir mereka kembar. Yah, karena mereka memiliki ayah yang sama dan ibu mereka bersaudari, bukan hal yang aneh kalau mereka akan mirip. ......Akan aman saja untuk mengatakan bahwa mereka mungkin melahirkan di sekitar waktu yang sama.

Lalu Kurenai menjelaskan rincian dari apa yang telah terjadi sejauh ini pada adik-adiknya.

"......Aku juga ingin melihat Papa dan Mama saat mereka muda ~nya."

Orang ber-kimono hitam——Kurobara, menyuarakan ketidakpuasannya atas ini. Daripada memiliki kepribadian yang menyenangkan ibunya Kuroka dia mengeluarkan atmosfer agak lebih tenang.

Orang ber-kimono putih——Shirayuki, berbicara dengan ekspresi sulit sambil ia memberi laporan.

"Kami sudah melakukan kontak dengan Vladi-ojisama."

"Seperti kelihatannya, hal-hal ini menjadi sangat merepotkan ~nya."

Kurobara melanjutkan bicara setelah kata-kata Shirayuki.

......Vladi-ojisama? Atasan Kurenai dan yang lainnya, mereka bilang orang itu adalah anggota keluarga Gremory yang terkait dengan 'Waktu'. Dan di atas itu gadis-gadis ini menyebutnya sebagai 'Vladi-ojisama'. Dengan ini, soal siapa atasan dari orang-orang ini, aku bisa mencapai kesimpulan yang pasti.

——!!

Tiba-tiba, sensasi menjijikkan menyerang seluruh tubuhku. Ada beberapa permusuhan yang kuat yang diarahkan ke arah sini, dan aku merasakan tekanan itu. Kurenai dan yang lainnya jelas-jelas merasakannya juga, karena mereka juga melihat ke langit.

Zen berhasil memeras beberapa kata.

"......Tekanan ini, si brengsek itu...... Cih!"

Bukan Zen saja, semua anak-anak Ise yang ada di sini juga jelas-jelas merasakan itu.

Menatap langit, sebuah benda besar yang jatuh pada kecepatan tinggi mengisi pandangan kami.

Sementara tekanan yang kuat dibebaskan dari itu, makhluk yang besar turun ke hutan! Sebuah suara menerjang keras keluar karena kekerasan itu berdampak pada tanah yang menyebabkan bumi bergetar, sehingga debu menyebar melalui udara sekitarnya!

Sebuah lubang besar saat terlihat di depan mata kami——kawah dengan skala yang cukup besar telah dihasilkan.

Di tengah kawah, memberi suara *Shuuuuu......* sambil uap dipancarkan dari seluruh tubuhnya, adalah sosok tinggi lima belas meter——.

Bentuk kehidupan mekanik yang mengeluarkan kilau hijau——bentuknya mirip dengan naga. Lengannya sangat tebal, sampai mereka muncul agak seperti perisai. Tidak, mereka benar-benar memiliki bagian yang berbentuk seperti perisai. Tak ada sayap sama sekali di punggungnya, tapi memiliki apa yang tampaknya menjadi mesin roket di kedua sisi punggungnya. Meskipun berpenampilan begitu, itu sungguh bisa terbang......?

——Itu bentuk kehidupan mekanik tipe naga, mana mungkin robot......!!! Dari sini aku bisa memahami bahwa ini adalah [UL] yang lain.......

...... Heh, Dewa Kejahatan dari alam semesta alternatif, mana mungkin hobinya mengenai desain begini, kan?

Seperti naik dari kawah, bentuk kehidupan mekanik tipe naga mengeluarkan suara.

[——Heh, seperti kelihatannya, bocah-bocah si pria merah juga datang ke masa ini huh.]

Mulut yang telah dibuat dari logam telah diproduksi untuk terlihat seperti senyum makhluk hidup daging dan darah.

"——GALVALDAN!"

Zen memproduksi Durandal IV-nya dari subruang. Dari kondisi mengerikan, sudah jelas bahwa naga itu adalah monster pada seluruh tingkat lain. ......Seperti yang diharapkan, mengingat bahwa itu adalah makhluk dari alam semesta paralel, auranya tak bisa dirasakan, tapi mengingat perasaan penindasan yang luar biasa ini..... setidaknya itu sekelas Dragon King......!!

Mendengar suara Zen, si naga——yang bernama Galvaldan, bicara dengan nada senang.

[Yo, Zen Quarta, ditambah sisa-sisa bocah sialan. Aku cukup berutang kepada kalian!!]

Dengan *GuuuuoooooOOOOO*, roket di punggung Galvaldan tiba-tiba memuntahkan api dengan dahsyat! ——Tanpa peringatan, semangatnya telah terdorong!!!

Kekuatan dari roket meningkat, dan kemudian tubuh besar dari makhluk mekanik——tiba-tiba melesat maju!!! Sebagian besar sedang bergegas ke depan pada kecepatan tinggi, menyerang Zen!! Zen menyiapkan Durandal, dan berusaha untuk bertahan terhadap serangan marah lawan——tapi Galvaldan benar-benar menahan Zen dengan tangan yang sangat besar.

[INI BALASANNYA!!! Aku akan menghabisi kaliAAAAAAAN !!!]

Galvaldan terbang ke depan sambil menyeret Zen yang ia pegang!!!

Mencongkel parit yang besar ke dalam tanah, banyak tumbuh-tumbuhan hutan dipotong Galvaldan yang menyerang sambil menangkap Zen!!

"Sialan!!"

Zen yang dipegang di tangannya, memasang perlawanan marah, meresapi pedang sucinya dengan aura suci. Lalu dia menekan pemicu pada pelindung pedang suci, dan sebuah bola dibungkus dalam kekuatan ditembak dari bilahnya dengan suara keras, mendepak peluru seperti itu. Pada saat yang sama, aura yang meliputi pedang suci meningkat!!

Namun, Galvaldan tiba-tiba melemparkan Zen tinggi-tinggi ke langit!!

——Usai dilemparkan ke udara oleh Galvaldan, Zen dibiarkan benar-benar terbuka untuk diserang!!

[MaaTTTTTIIIIILAH!!]

Apa yang ditembak dari mulut naga mekanik ini——adalah sinar besar yang bisa dikatakan daya maksimum! Dalam melindungi diri terhadap Galvaldan sementara di udara, Zen mengambil sikap defensif!!

"ZEN!"

Kurenai menghasilkan lingkaran sihir transportasi di dekatnya, dan dirilis pada Zen yang berada di langit!!

Seketika——langit di atas hutan terpecah oleh sinar besar yang membentang dalam garis lurus di kejauhan.

Sebuah lingkaran sihir tipe transportasi memperluas ke samping Kurenai, dari mana Zen muncul. Entah bagaimana, dia berhasil menghindarinya .

Serangan mengejutkannya berakhir, Galvaldan bicara sambil tertawa senang.

[Yah, membunuhmu takkan pernah cukup sederhana. Namun, hal yang sama tak dapat dikatakan ayahmu dan si Vanishing Dragon naga utama masa ini! Sebaliknya, hal yang sama berlaku untuk para pemilik Longinus lainnya! Potensi pertempuran mereka tidaklah layak!!]

Aku dan anak-anak Ise mengambil sikap untuk menghadapi naga mekanik di depan kita.

Kurenai bicara kepadaku.

"......soal nama Dewa Kejahatan dari alam semesta paralel, dia bernama Melvazoa. Dewa Kejahatan ini, dia memiliki tujuh bawahan brutal tiada taranya, yang kita sebut sebagai 'Ragou Seven Luminaries'. Seven Luminaries masing-masing disertai dengan pengikut yang kuat disebut 'Invade Fanatics'; naga mekanik sebelumnya——Galvaldan adalah salah satu dari 'Invade Fanatics'."

......Ada empat pengikut terpenting yang melayani dibawah seorang Dewa, dan ini hanyalah salah satu dari mereka? Yang bernama Ruma Ydura yang bertemu dengan Loki juga salah satu dari 'Invade Fanatics'. Sudah bisa dikatakan bahwa mereka berdua telah datang ke masa waktu ini......

Kurobara telah terlihat muram di matanya.

"Bukan Ruma Ydura saja, tapi Galvaldan juga......"

Galvaldan berbicara dengan senang.

[Aah, orang lain sudah datang ke sini? Ini hanya masalah waktu sampai tuanku——Rezwo Roado tiba].

"Rezwo Roado, dia bagian dari 'Ragou Seven Luminaries' yang baru kubicarakan. Anda dapat menganggap mereka sebagai memiliki kekuatan di kelas yang sama seperti dari Dewa Kepala masing-masing mitologi ini."

——Kurenai memberikan penjelasan singkat itu.

Jadi tujuh bawahan yang melayani Dewa Kejahatan dari alam semesta paralel, masing-masing dan setiap satu dari mereka adalah sekelas Dewa Kepala?

"Dengan kata lain, akan muncul yang lainnya yang mungkin saja berakhir datang ke negara terpencil ini juga ya."

Saat menyangkut diriku dengan pikiran batin merepotkan ini, aku benar-benar tercengang oleh skala yang tiba-tiba besar dari semua itu. ......Kubilang, hal ini menjadi sesuatu yang jauh di luar kemampuan yang kukontrol.

Aku bertanya pada anak-anak Ise.

"......Kalian punya rencana untuk mencapai kemenangan?"

Untuk pertanyaanku Kurenai, Zen, Shirayuki, dan Kurobara, mereka semua mengenakan penampilan gagah berani.

Zen bicara sambil mengumpulkan sejumlah besar aura Durandal IV-nya.

"——Ya, Tentu saja kita punya. Kalau tidak, takkan ada artinya datang ke sini!!"

Adapun Shirayuki dan Kurobara, seluruh tubuh mereka kerlap-kerlip dengan touki, mewujudkan kasha yang tak terhitung banyaknya.

"Aku mendengar bahwa, ketika Chichi-sama dan Haha-sama masih muda. Mereka berjuang melawan lawan lebih parah dari ini."

"Menjadi anak-anak dari Papa dan Mama-Mama, mana mungkin kami akan mundur ~nyan."

Lalu, Kurenai yang tertua——menciptakan distorsi spasial, dari sesuatu yang perkasa dipanggil. Kekuatannya benar-benar membakar segala sesuatu di sekitarnya, itu adalah burung api besar yang melepaskan aura panas terik. Kurenai sendiri, yang memiliki halilintar suci melingkar di tubuhnya, menembak dari pernyataan berikut.

"Aku yang adalah putra tertua dari Sekiryuutei, seorang pria yang membawa darah Himejima, tidak boleh dikalahkan."

Himejima, itu klan Shinto, adalah keluarga bersejarah yang telah melindungi Jepang sejak zaman kuno dari balik layar. Keluarga yang awalnya memanipulasi api dan mengatur hewan suci 'Suzaku'.

Apa yang telah dipanggil Kurenai, itu bukanlah 'Suzaku'. ——Itu mirip dengan hewan suci 'Houou'.

Akeno, darah keturunan Himejima tampaknya berjalan kuat dalam putramu. Selain itu, ia bahkan telah mewarisi kemampuan halilintar suci. ......Bukankah itu hebat?!

Baiklah, aku memastikan bahwa orang-orang ini bisa berjuang sesuka mereka di tempat ini. Memperluas tanganku dan membentuk lingkaran sihir, aku menutupi area ini dengan beberapa pelindung aman. Begitu pelindungnya telah didirikan, terlepas dari kebisingan yang berlebihan, orang-orang dari luar tidak akan kemari tanpa izin di area ini. Setidaknya itu teori di balik pelindung khusus yang disiapkan tersebut.

[Ho, jadi ada seseorang dari masa ini mampu menghasilkan penghalang seperti itu.]

Bahkan Galvaldan, yang mendapatkan perasaan tidak nyaman dari penghalang misterius yang meliputi wilayah ini, rupanya melihat penampilan penghalang.

Lalu aku berbicara dengan anak-anak Ise.

"Ini penghalang yang telah dirancang untuk tidak rusak dengan cepat. Jangan ragu untuk bertarung sesuka hati kalian."

Mendengar pernyataanku anak-anak semuanya mengenakan senyum berani.

Aku juga membentuk tombak cahaya di tanganku, dan menghadapi si naga mekanik.

——Sambil membuat langkah pertama, itu adalah duo gadis nekomata! Masing-masing dari mereka membuat kasha yang tak terhitung, Shirayuki adalah wujud api putih sedangkan Kurobara adalah wujud api hitam, yang menyebar dan mengelilingi Galvaldan. Masing-masing dan setiap satu dari mereka bergerak tak henti-hentinya dan seolah-olah mereka memiliki sebuah kehendak individu. Bersamaan dengan gerakan tangan dari duo gadis, kasha hitam dan putih yang tak terhitung jumlahnya menyerang Galvaldan.

[Pintar!!]

Adapun Galvaldan, tanpa ragu-ragu karena semua kasha yang menyapu ke bawah pada seluruh tubuhnya, sekali lagi ia menembakkan sinar tebal dari mulut besarnya! Ketika beam mereda di salah satu bagian dari hutan telah terpotong, dan kasha putih dan hitam-nya telah menjauh.

"Sialan, bagaimana ini bisa terjadi?"

Aku juga menghasilkan beberapa tombak cahaya di udara, yang mana aku menembaknya pada Galvaldan. Masing-masing dan setiap tembakan penuh dengan cahaya kepadatan tinggi. Meski itu naga, itu pasti membawa kejatuhannya.......

Adapun Galvaldan, menggunakan lemak lengan seperti perisai pada setiap lengan, ia menolak semua tombakku berturut-turut. Tentu, beberapa tombak itu berhasil menembus secara langsung, tetapi kerusakan dari tombakku bukanlah kekhawatiran orang ini karena ia memukul tembakanku dengan tangannya.

"——Houou!! Dan kemudian, halilintar!!"

Mendengar instruksi Kurenai, burung api menyebarkan sayapnya dan terjun ke naga mekanik! Panas terik bahkan terlihat dari kejauhan, kulitku sedang dipanggang sedikit demi sedikit. Meskipun api dengan jumlah yang luar biasa, tak ada pohon dari hutan sekitarnya terbakar, yang merupakan bukti perintah tuan mereka, Kurenai. Seseorang yang berpengalaman, dan mereka memanfaatkan hewan api suci, panas yang dilepaskan dari kejahatan mereka akan menyebar dan membakar sekeliling. Houou Kurenai telah keluar meskipun telah mengarahkan api bakarannya pada musuh yang ditargetkan saja dan tak ada yang lain.

[Heheh!! Sangat menarik!! Ayo!!]

Ada sosok Galvaldan berdiri di sana siap untuk berhadapan! Houou menyerang kulit metalik naga! Adapun Galvaldan, ia mengacungkan kedua lengan tebal dan memukul Houou dengan keras! Kegembiraannya seperti lengan normal lebar yang akhirnya memotong semua pohon di dekatnya. Melawan kekuatan besar Galvaldan, kekuatan Houou benar-benar imbang——pada saat itu pencahayaan terdengar dari langit, dan jatuh pada Galvaldan!

Seluruh tubuh naga mekanik ditelan oleh pencahayaan! Houou melanjutkan, menukik di atas serangan lain——tetapi serangan segar terhadap Galvaldan, ditembak jatuh! Lengan besar itu berbentuk seperti perisai, dengan *Pakari* dibagi secara vertikal. Setelah terpecah, laras senapan kemudian muncul! Dari perisai, meriam muncul!

Seluruh tubuhnya mengeluarkan asap dari petir besar, Galvaldan, tanpa goyah, meraih tenggorokan Houou dengan tangan kanannya, dan mendorong meriam yang muncul dari perisai di lengan kirinya ke dalam perutnya!!

[HABISILAAAAAAAAH!!!]

Menembakkan bola cahaya besar dari meriam, seluruh tubuh Houou ditelan! Sambil sinar menyilaukan menyebar, Houou dihabisi oleh bola cahaya!

Karena itu adalah hewan suci, itu tidak substansial. Kemungkinan bisa untuk memanggil Houou sekali lagi tapi....... Tubuh si bentuk kehidupan mekanik terlalu keras. Halilintar setingkat itu——yang telah terkena, orang akan berpikir bahkan bagian dalam telah terbakar. Meski begitu dia tidak mundur, dan terus menyerang tanpa gerakannya terhalang sama sekali, yang cukup cocok dari agresifnya.

Hanya dari pertukaran menyerang dan bertahan, semua pohon dari area sekitarnya telah menghilang, menciptakan lingkaran kosong. ......Karena kita harus memperbaiki ini, ini akan menjadi segala macam masalah huh....... Orang yang memperbaiki hutan ini dapat mengharapkan kesulitan yang cukup!

——Itu adalah pada titik bahwa akhirnya Zen memotong!

"Toryaaaaah!!"

Pedang Zen, menyatukan semangat Xenovia dan kehebatan Kiba, itu menjadi gaya pedang yang ideal.

Memotong pada kecepatan tinggi sementara menyelinap lewat serangan dari lawan raksasanya, ia menghasilkan kekuatan api yang luar biasa sambil menusuk melalui celah-celah. Sementara Durandal juga dibalut aura penghancur, ada ketenangan untuk itu. Kemungkinan Kiba akan meneteskan air mata kebahagiaan jika ia meletakkan mata pada pendekar ini.

Galvaldan, meski memiliki kecepatan reaksi yang tidak cocok untuk ukuran besarnya, ia memiliki batas, dan oleh karena itu, kewalahan oleh kecepatan dan keterampilan Zen yang tinggi. Serangan Zen, usai mencapai Galvaldan, mulai menyebabkan kerusakan terus memburuk sambil pedangnya mendaratkan pukulan demi pukulan.

Mempercepat serangan, dia menarik pemicu meluncurkan bola dari bilah yang masing-masingnya menjadi semakin lebih kuat, sampai-sampai, beberapa lusin detik kemudian, aura suci Durandal IV telah meluas sampai benar-benar bisa menutupi tubuh besar Galvaldan. Hanya dari melihat sebanyak ini bisa dipastikan bahwa kekuatan serangan itu telah benar-benar melampaui Durandal dari masa ini. Seperti itu, setiap kali kekuatan ditambah diluncurkan pada sebuah bola dari bilah pedang, tampaknya entah bagaimana kekuatan serangan lebih lanjut akan meningkat ke tingkat lain. Jadi ini adalah pedang suci masa depan——Durandal IV.

[Oryaaaaaah!!]

Galvaldan menembakkan sinar yang jauh lebih besar dari cahaya daripada biasanya sampai sekarang!! Itu sangat kuat sehingga, jika ingin mencetak serangan langsung, tak satu orang pun di sini akan dapat melarikan diri dari pemusnahan! Namun, Zen, tidak ragu-ragu sejenak, dengan wajahnya tenang dan mengayunkan ke bawah dengan Durandal!! Dari Durandal IV, aura suci dengan jumlah maksimum dikeluarkan!! Itu Durandal Cannon yang dibangga-banggakan ibunya Xenovia, itulah——.

Beam Galvaldan dan Durandal Cannon saling memukul secara langsung, menyebabkan ledakan besar terjadi di dalam hutan!! Gelombang kejut dari ledakan, api yang disebarkan oleh ledakan, ini adalah akibat dari dua serangan yang menyelimuti lokasi kami di hutan!!

......Setelah semuanya telah tenang, apa yang ada adalah——sesosok bernapas berat dari Zen. Karena menembak tembakan besar, aura maksimum Durandal yang telah dimiliki sampai sekarang telah habis.

Sejauh Galvaldan khawatir—–seluruh lengan kirinya telah binasa, dan dari penampang bunga api lengan kiri terbang dengan suara berderak.

Dari efek samping kekerasan tumbukan, distorsi telah muncul di penghalang dan langit kini terlihat melalui lubang.

Galvaldan, menampilkan senyum berani, memicu roket di punggungnya.

[——sialan, ternyata efek menjelajah waktu mengonsumsi banyak kekuatan. Sampai aku akan rusak sejauh ini dengan serangan bocah ini.]

Galvaldan menatap langit, dan sekaligus terbang ke arah itu!!

Anak-anak Ise tak punya rencana untuk membiarkan dia lolos!

"Mencoba untuk melarikan diri?!!"

"Kau tidak akan pergi!!"

Kurenai dan Zen melepaskan serangan mereka! Aku juga memperluas lingkaran sihir untuk mencoba dan memperbaiki penghalangnya tapi——.

Sebagian dari bahu kanan Galvaldan membuka meluncurkan sesuatu seperti unit speaker.

——!!!

Tiba-tiba saat mereka bergegas menyerang ada disonansi ofensif!! Tampaknya itu yang dipancarkan dari bahu Galvaldan! Begitu aku mulai mendengar itu, perlu untuk mengatakan aku langsung mengabaikan lingkaran sihirku yang berkembang. Kurenai dan yang lain juga menutupi telinga mereka, masing-masing mengenakan ekspresi geram.

[Aku akan membunuhmu waktu berikutnya, bocah-bocah Sekiryuutei!!]

Meninggalkan kata-kata perpisahan, Galvaldan yang menyalakan roketnya terbang ke langit! Seperti itu, ia melewati lubang yang telah dibuka di penghalang, berhasil melarikan diri dari tempat ini.

"Sialan!! Kita tidak bisa membunuhnya!"

Zen meludahkan kata ratapan seperti itu.

Kurenai meletakkan tangannya di bahu Zen, menggeleng.

"......Tidak, ini adalah kali pertama kita telah melihat peralatan yang sekarang. Dalam semua kemungkinan, akan terlihat bahwa Galvaldan dan yang lain telah mengubah peralatan mereka sejak terakhir kali kita bertempur. Kalau itu terjadi, aku tak tahu siapa saja yang bisa mementahkan sesuatu yang tak terduga seperti itu. ......Ini cukup baik untuk saat ini."

Mendengar kata-kata kakaknya, Zen menghela napas saat ia tenang kembali.

Menatap langit setelah naga mekanik telah terbang jauh, Aku——Azazel, telah mengalami kecemasan yang tak terlukiskan.

Namun——. Aku memandang anak-anak Ise.

Pada saat yang sama aku cemas, itu adalah fakta bahwa anak-anak dari masa depan ini sangat penuh harapan.

Masa waktu ini telah diserang oleh lawan tak diketahui, akan tetapi selama orang-orang ini di sini, asalkan mereka menghadapi bersama-sama, masa depan akan terlindungi. Aku benar-benar percaya itu.

Berharap untuk bertemu dengan sisa-sisa anak-anak Ise yang belum kulihat, aku mulai mempertimbangkan bagaimana tentang membersihkan hutannya.