High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 11 Life 2

From Baka-Tsuki
Revision as of 01:48, 11 June 2012 by SATRIA (talk | contribs) (Created page with "==Life 2 : Ketidakbatasan dan Ujian Promosi Iblis Kelas Menengah== ===Bagian 1=== “Ternyata musim kawin bagi Nekomata ya.” Itulah hal pertama yang Abe-senpai katakan yang ...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Life 2 : Ketidakbatasan dan Ujian Promosi Iblis Kelas Menengah

Bagian 1

“Ternyata musim kawin bagi Nekomata ya.”

Itulah hal pertama yang Abe-senpai katakan yang datang kemari setelah menerima panggilan dari anggota lain. Setelah itu kami memanggil Abe-senpai dan memintanya melihat Koneko-chan dan dia mengatakan diagnosisnya pada kami. Bahwa Koneko-chan bersikap dengan instingnya untuk membuat bayi. Koneko-chan tengah berada di kamarnya saat ini dan tertidur dengan tenang. Abe-senpai memberinya obat khusus yang melegakan instingnya. Sepertinya itu bekerja baik. Seperti yang diduga dari Penjinak Hewan sepertinya. Dia punya pengetahuan tinggi tentang Yokai dan makhluk lain. Anggota Gremory yang tinggal di kediaman Hyodou dan sensei tengah berkumpul di ruang VIP.

“Musim kawin, rupanya........”

Aku bergumam. Apakah sama dengan kucing? Yang jelas Nekomata memang kucing Yokai. Itukah alasan kenapa dia bersikap seperti itu?

Sensei melanjutkan.

“Nekomata betina memasuki musim kawin setelah waktu dimana tubuh mereka cukup berkembang untuk mengandung bayi. Di Dunia Bawah insting sebagai Nekomata membuat mereka ingin membuat bayi. Tak jauh beda dengan kucing. Dan pada Nekomata, mereka memilih pejantan dari spesies berbeda yang mereka sukai. Dengan kata lain itu kamu, Ise.”

A-Aku.....? Aku menunjuk diriku sendiri dan sensei mengangguk.

“Koneko adalah Nekomata langka. Nekoshou. Kupikir wajar kalau dia ingin membuat bayi. Dan kalau itu adalah anak Sekiryuutei, maka kamu tak perlu meminta lebih. Namun kali ini, masalahnya.......”

Sensei melanjutkan setelah mendesah kecil.

“Koneko masih terlalu kecil.”

.......Yeah, anda benar sekali. Oppainya terlalu kecil. Aku memikirkan itu setelah menatap oppai Rias dan Akeno-san. Rias kemudian mendesah setelah menyadari tatapanku.

“Oh, ayolah! Maksudnya tubuhnya.”

Ya kamu benar! Maaf kalau aku selalu memikirkan soal payudara! Soalnya itu memikat mata!

“Apa maksudnya karena tubuhnya masih kecil?”

Sensei melanjutkan penjelasannya.

“Ya. Akan berbahaya bagi Nekoshou untuk mengandung bayi kalau tubuh dan pikiran mereka belum dewasa. Bahkan di dunia manusia, mengandung bayi membawa beban pada tubuh si ibu kan? Kalau dia mengandung bayi Ise dengan kondisinya sekarang, ada bahaya kalau ia dan bayinya takkan bisa bertahan dan hasilnya bisa membawa keduanya pada kematian. Mempertimbangkan fakta itu, lebih baik melakukannya setelah tubuh dan pikirannya sedikit lebih dewasa lagi.”

Koneko-chan sebelumnya berkata kalau tubuhnya kecil, tapi dia bisa mengandung bayi. Apa dia.......hanya mengatakan hal sembarangan saat itu? Dia memang bisa melahirkan bayi. Tapi akan berbahaya bagi dirinya dan bayinya. Tubuhnya masih belum siap. Berarti bukankah musim kawin tak ada hubungannya dengan insting?

Abe-senpai juga berkata “Kupikir masih terlalu awal untuk Koneko memasuki musim kawin” saat dia mengecek Koneko-chan.

“Berarti bukankah aneh kalau insting Nekoshounya muncul meskipun dia masih belum bisa mengandung bayi? Tapi kenapa Koneko-chan........”

“Aku bisa memahami perasaannya sebagai wanita yang tinggal di rumah ini.”

Orang yang mengatakan itu adalah Akeno-san. Semua orang kemudian menatap Akeno-san.

“Aku yakin kalau emosi Koneko-chan meningkat karena melihat hubungan diantara Rias dan Ise-kun. Jadi dia pasti memikirkan hal seperti “Aku tak mau kalah” dan “Aku akan jadi selanjutnya” dengan sangat kuat.”

......Hubunganku dan Rias? Rias dan aku saling bertukar tatap. Apa dia berpikir kalau dia juga harus melakukan sesuatu setelah melihat pernyataan cintaku dan hubungan kami........? J-Jadi dia memilih aku? Itu sesuatu yang membuatku merasa terhormat! Namun dalam kondisi saat ini, akan membahayakan dirinya. Aku tak mungkin membuat Koneko-chan memasuki kondisi berbahaya.

“Apa dia memasuki musim kawin meski tubuhnya masih belum siap karena pengaruh Ise dan aku.......?”

Rias mengatakannya dengan nada sedih. Nampaknya dia agak shock. Dia pasti berpikir kalau perasaannya terhadapku telah menstimulasi budak berharganya. Mungkin lain ceritanya kalau aku lebih memperhatikannya......Tapi mataku hanya tertuju pada Rias setelah pernyataan cintaku......sensei menyadari ada atmosfer tidak enak sehingga ia berbicara sambil menggaruk kepalanya.

“Pokoknya, menekan instingnya secara paksa tidaklah bagus. Kalau kita terus menekannya dengan pengobatan, bisa jadi instingnya takkan bekerja setelah tubuhnya dewasa nanti.”

Dia benar sekali. Kami mengandalkan pengobatan saat ini, tapi kami tak boleh membiarkan tubuh Koneko-chan sakit dengan berlebihan menggunakannya. Sensei menunjukku lalu menyatakan keras keras.

“Hal terbaik saat ini adalah Ise harus menahan dirinya sampai kondisi Koneko bisa stabil.”

“A-Aku?”

“Ya. Ini mungkin hal bagus buatmu, yang selalu berada dalam musim kawin, tapi tahanlah dirimu dari godaan Koneko kalau kamu peduli padanya. Kamu pasti bisa menahan dirimu kalau kamu berpikir dia bisa mati kalau berhubungan seks denganmu.”

A-Anda benar sekali, tapi........Tak ada lelaki yang takkan bahagia kalau ada wanita merayumu......! dengan kata lain dia menyuruhku menahan diriku yang sama saja memberi siksaan berat untukku.

......Sepertinya hal hal hebat akan terjadi.......! Akan ada peristiwa hidup yang manis dan keras setiap hari! Memikirkan hal itu memberiku campuran perasaan bahagia dan susah.......Aku memasang ekspresi rumit dan Rias menggenggam tanganku.

“Tolong Ise. Jangan terlena rayuan Koneko. Kamu tak boleh membuat bayi dengannya, oke? Selain itu aku belum.......”

“K-Kamu benar! Aku akan menahan diriku dari godaan Koneko-chan sampai kondisinya menjadi stabil!”

Kalau wanita yang kucintai memohon seperti itu, maka aku hanya perlu memenuhinya dengan semangat tinggi!

“Kalau kamu bisa menahan diri, maka aku akan memberimu hadiah, oke?”

! Apa kamu serius! Aku terkejut mendengar ucapan tiba tiba itu!

“Apa kamu serius?”

“Ya, aku serius. Ini Ise yang kita bicarakan, jadi pasti tentang hal hal ecchi kan? Ufufu.”

Rias tersenyum padaku! Astaga! Aku bisa menerima hadiah dari Rias kalau aku menahan diri dari rayuan Koneko-chan! Tidak, ini penting! Tapi mengurus tubuh penting Kouhaiku juga penting! Aku harus menyegel pikiran bejat dalam diriku! Namun bagi orang mesum sepertiku ini sangat sulit.......Tapi kalau orang ini, Rias, mengharapkannya maka aku.......!

“Aku paham. Aku akan menahan diri demi hadiah itu. Tidak. Lebih dari itu aku akan menahan diri demi kamu dan Koneko-chan!”

“Ya. Seperti yang kuharapkan dari Ise tercintaku.”

“Ya. Tentu saja.”

“......................”

“......................”

Rias dan aku saling menatap untuk beberapa saat. Aaah, wanita yang kucintai........perasaan diantara kami saling berbalas.......! pernyataan cinta hari itu! Aku takkan pernah melupakannya seumur hidupku! Orang ini dan aku...........

“Hei, hei. Berhenti bermesraan disini, pasangan bodoh!”

Ha! Dengan ucapan sensei, Rias dan aku sadar kalau kami terlalu lama saling menatap! Kami melepaskan tangan kami! Aku juga sadar kalau wajahku sudah menjadi merah!

........Yaa........Hahaha..........Mau gimana lagi!

“Mau terus bercinta? Lakukan hal itu kalau kalian berduaan saja. Bukankah begitu, kalian semua?”

Sensei bertanya pada Asia dan yang lain........

“Tidak. Sepertinya kami bisa menonton dengan tenang keduanya dengan lega.”

“Meski aku agak cemburu pada mereka, hanya melihat mereka membuatku merasa lega dan entah kenapa menyembuhkanku.”

“Kamu benar. Perlu waktu cukup lama untuk mencapai tahap ini. Sepertinya ada bunga bunga mekar di belakang mereka sebagai background saat mereka saling bertukar pandangan.”

Trio Gereja Asia, Xenovia, dan Irina mengatakan hal memalukan seperti itu sambil menganggukkan kepala mereka! Hentikan! Hanya berpikir apa yang terjadi sebelumnya membuatkua sangat malu sampai aku ingin terbang jauh dari sini!

“Ufufufu. Hasratku untuk menjalin hubungan semakin meningkat karena “Poin-Hubungan” baru saja meningkat.”

Akeno-san tersenyum seolah memiliki maksud tertentu! Apanya yang “Poin-Hubungan” yang baru saja kamu sebutkan yang terdengar mempesona namun menyeramkan!?

“Kalau aku merekam adegan tadi dan mengirimnya pada Raiser-Oniisama, dia pasti akan mati menderita. Ufufu.”

Ravel! Jangan menindas kakakmu!

“........Astaga. Ise sungguh diberkahi oleh wanita hebat. Oh dan ada sesuatu yang ingin kulaporkan. Akeno!”

Sensei mengubah topik dan berbicara pada Akeno-san.

“Barakiel mengizinkannya. Kupikir itu juga ide yang bagus. Sekarang yang tersisa tinggal kemauanmu.”

“Jadi Ayah sudah.......aku paham. Aku tak boleh merepotkan kelompok lebih dari ini. Bahkan Gasper-kun juga berjuang keras. Aku juga harus melakukannya sesegera mungkin.”

Wajah Akeno-san terisi keyakinan kuat. Rias terlihat seolah ia tahu apa yang sedang terjadi. Apa Akeno-san meminta sesuatu dari Ayahnya.......? sensei mengangguk oleh ucapan Akeno-san.

“Oke. Dan kesampingkan itu dulu, bisakah aku mengobrol sedikit dengan kalian?”

Sensei berbicara pada kami dengan nada berbeda dan melihat ke arah kami.

“Besok aku berniat memanggil tamu ke rumah ini. Rias. Aku memerlukan izin darimu terlebih dulu.”

“Ara. Ini pertamakali aku mendengar tentang hal itu. Cukup tiba tiba juga.”

Ini juga pertamakalinya aku mendengar soal itu. Tapi kelihatannya Rias yang memegang kekuasaan di rumahku ini........Tapi karena dia dan keluarganya yang merenovasi sesuai seleranya maka aku tak perlu keberatan.

“Ya. Ada sesuatu tentang kedatangan tamu itu........”

Sensei memasang ekspresi lebih serius dari biasanya.

“Kalian pasti merasakan ketidaksukaan terhadap “tamu” itu. Tidak. Takkan aneh kalau kalian melempar hasrat membunuh pada “Tamu” itu.”

........! S-Sampai seperti itu.......? Tapi hasrat membunuh? Tamu macam apa yang akan datang nanti? Semua orang nampak kaget oleh ucapan sensei dan saling bertukar tatap. Tentu saja. Itu seseorang yang kami benci dan bahkan sampai hasrat membunuh.........Yang melintas dalam pikiranku adalah........Tim Vali.

“Ise. Kamu tahu kelompok yang ada dalam pikiranmu kan? Itu setengah benar.”

“.....! Sensei, Vali dan yang lain akan datang kemari lagi?”

Dalam pertarungan melawan Loki, orang orang itu memakai rumah ini sebagai markas. Waktu itu kami bekerjasama secara sementara sehingga kami tak saling bertarung........Tapi pada dasarnya kami musuh. Kami memiliki hubungan dimana takkan aneh kalau kami bertarung dan saling bunuh kalau kita bertemu kembali. Tapi, kami menemui orang orang itu beberapa kali. Kami takkan menahan hasrat membunuh kalau kami menemui mereka lagi........

“Vali adalah teroris. Kita pernah bekerjasama, tapi kalau mereka punya urusan disini lagi maka sudah jelas kalau kita akan siap bertarung. Tapi kukatakan saja kalau kita tak perlu segera melempar hasrat membunuh pada mereka. Kudengar mereka membantu Ise dan yang lainnya di Kyoto. Dari pandangan pribadiku mereka adalah musuh namun ancamannya tidak sebesar Golongan Pahlawan. Hanya menemui mereka akan.......Tapi kita harus tetap waspada.”

Rias mengatakan itu seolah dia berpikiran sama denganku. Sensei menggaruk pipinya dan mendesah setelah mendengar Rias.”

“Tentang Tim Vali, aku tahu kalau kalian semua tidak suka padanya. Hanya saja......Ada sesuatu yang tak bisa kukatakan sekarang. Tunggu saja sampai besok pagi. Kalian akan tahu sendiri. Tapi harapanku adalah kalian tak langsung menyerang “tamu” itu. Itu saja. Sudah cukup dengan kalian mendengar cerita “tamu” kita. Kalau berjalan lancar, pertemuan ini bisa mengubah keseimbangan dengan kuat. Besok pagi, aku akan kembali kemari lagi. Karena itu, kumohon.”

Sensei membungkukkan kepalanya.

.........Seseorang seperti itu akan datang? Kami semua merasa ragu. Jadi orang macam apa yang akan datang? Dan dari nada bicaranya, orang ini datang bersama dengan Tim Vali........? Sambil merasa ragu dan tidak nyaman, besok pagi kami akan menemui “dia”.