High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 11 Life 2

From Baka-Tsuki
Revision as of 06:00, 11 June 2012 by SATRIA (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

Life 2 : Ketidakbatasan dan Ujian Promosi Iblis Kelas Menengah

Bagian 1

“Ternyata musim kawin bagi Nekomata ya.”

Itulah hal pertama yang Abe-senpai katakan yang datang kemari setelah menerima panggilan dari anggota lain. Setelah itu kami memanggil Abe-senpai dan memintanya melihat Koneko-chan dan dia mengatakan diagnosisnya pada kami. Bahwa Koneko-chan bersikap dengan instingnya untuk membuat bayi. Koneko-chan tengah berada di kamarnya saat ini dan tertidur dengan tenang. Abe-senpai memberinya obat khusus yang melegakan instingnya. Sepertinya itu bekerja baik. Seperti yang diduga dari Penjinak Hewan sepertinya. Dia punya pengetahuan tinggi tentang Yokai dan makhluk lain. Anggota Gremory yang tinggal di kediaman Hyodou dan sensei tengah berkumpul di ruang VIP.

“Musim kawin, rupanya........”

Aku bergumam. Apakah sama dengan kucing? Yang jelas Nekomata memang kucing Yokai. Itukah alasan kenapa dia bersikap seperti itu?

Sensei melanjutkan.

“Nekomata betina memasuki musim kawin setelah waktu dimana tubuh mereka cukup berkembang untuk mengandung bayi. Di Dunia Bawah insting sebagai Nekomata membuat mereka ingin membuat bayi. Tak jauh beda dengan kucing. Dan pada Nekomata, mereka memilih pejantan dari spesies berbeda yang mereka sukai. Dengan kata lain itu kamu, Ise.”

A-Aku.....? Aku menunjuk diriku sendiri dan sensei mengangguk.

“Koneko adalah Nekomata langka. Nekoshou. Kupikir wajar kalau dia ingin membuat bayi. Dan kalau itu adalah anak Sekiryuutei, maka kamu tak perlu meminta lebih. Namun kali ini, masalahnya.......”

Sensei melanjutkan setelah mendesah kecil.

“Koneko masih terlalu kecil.”

.......Yeah, anda benar sekali. Oppainya terlalu kecil. Aku memikirkan itu setelah menatap oppai Rias dan Akeno-san. Rias kemudian mendesah setelah menyadari tatapanku.

“Oh, ayolah! Maksudnya tubuhnya.”

Ya kamu benar! Maaf kalau aku selalu memikirkan soal payudara! Soalnya itu memikat mata!

“Apa maksudnya karena tubuhnya masih kecil?”

Sensei melanjutkan penjelasannya.

“Ya. Akan berbahaya bagi Nekoshou untuk mengandung bayi kalau tubuh dan pikiran mereka belum dewasa. Bahkan di dunia manusia, mengandung bayi membawa beban pada tubuh si ibu kan? Kalau dia mengandung bayi Ise dengan kondisinya sekarang, ada bahaya kalau ia dan bayinya takkan bisa bertahan dan hasilnya bisa membawa keduanya pada kematian. Mempertimbangkan fakta itu, lebih baik melakukannya setelah tubuh dan pikirannya sedikit lebih dewasa lagi.”

Koneko-chan sebelumnya berkata kalau tubuhnya kecil, tapi dia bisa mengandung bayi. Apa dia.......hanya mengatakan hal sembarangan saat itu? Dia memang bisa melahirkan bayi. Tapi akan berbahaya bagi dirinya dan bayinya. Tubuhnya masih belum siap. Berarti bukankah musim kawin tak ada hubungannya dengan insting?

Abe-senpai juga berkata “Kupikir masih terlalu awal untuk Koneko memasuki musim kawin” saat dia mengecek Koneko-chan.

“Berarti bukankah aneh kalau insting Nekoshounya muncul meskipun dia masih belum bisa mengandung bayi? Tapi kenapa Koneko-chan........”

“Aku bisa memahami perasaannya sebagai wanita yang tinggal di rumah ini.”

Orang yang mengatakan itu adalah Akeno-san. Semua orang kemudian menatap Akeno-san.

“Aku yakin kalau emosi Koneko-chan meningkat karena melihat hubungan diantara Rias dan Ise-kun. Jadi dia pasti memikirkan hal seperti “Aku tak mau kalah” dan “Aku akan jadi selanjutnya” dengan sangat kuat.”

......Hubunganku dan Rias? Rias dan aku saling bertukar tatap. Apa dia berpikir kalau dia juga harus melakukan sesuatu setelah melihat pernyataan cintaku dan hubungan kami........? J-Jadi dia memilih aku? Itu sesuatu yang membuatku merasa terhormat! Namun dalam kondisi saat ini, akan membahayakan dirinya. Aku tak mungkin membuat Koneko-chan memasuki kondisi berbahaya.

“Apa dia memasuki musim kawin meski tubuhnya masih belum siap karena pengaruh Ise dan aku.......?”

Rias mengatakannya dengan nada sedih. Nampaknya dia agak shock. Dia pasti berpikir kalau perasaannya terhadapku telah menstimulasi budak berharganya. Mungkin lain ceritanya kalau aku lebih memperhatikannya......Tapi mataku hanya tertuju pada Rias setelah pernyataan cintaku......sensei menyadari ada atmosfer tidak enak sehingga ia berbicara sambil menggaruk kepalanya.

“Pokoknya, menekan instingnya secara paksa tidaklah bagus. Kalau kita terus menekannya dengan pengobatan, bisa jadi instingnya takkan bekerja setelah tubuhnya dewasa nanti.”

Dia benar sekali. Kami mengandalkan pengobatan saat ini, tapi kami tak boleh membiarkan tubuh Koneko-chan sakit dengan berlebihan menggunakannya. Sensei menunjukku lalu menyatakan keras keras.

“Hal terbaik saat ini adalah Ise harus menahan dirinya sampai kondisi Koneko bisa stabil.”

“A-Aku?”

“Ya. Ini mungkin hal bagus buatmu, yang selalu berada dalam musim kawin, tapi tahanlah dirimu dari godaan Koneko kalau kamu peduli padanya. Kamu pasti bisa menahan dirimu kalau kamu berpikir dia bisa mati kalau berhubungan seks denganmu.”

A-Anda benar sekali, tapi........Tak ada lelaki yang takkan bahagia kalau ada wanita merayumu......! dengan kata lain dia menyuruhku menahan diriku yang sama saja memberi siksaan berat untukku.

......Sepertinya hal hal hebat akan terjadi.......! Akan ada peristiwa hidup yang manis dan keras setiap hari! Memikirkan hal itu memberiku campuran perasaan bahagia dan susah.......Aku memasang ekspresi rumit dan Rias menggenggam tanganku.

“Tolong Ise. Jangan terlena rayuan Koneko. Kamu tak boleh membuat bayi dengannya, oke? Selain itu aku belum.......”

“K-Kamu benar! Aku akan menahan diriku dari godaan Koneko-chan sampai kondisinya menjadi stabil!”

Kalau wanita yang kucintai memohon seperti itu, maka aku hanya perlu memenuhinya dengan semangat tinggi!

“Kalau kamu bisa menahan diri, maka aku akan memberimu hadiah, oke?”

! Apa kamu serius! Aku terkejut mendengar ucapan tiba tiba itu!

“Apa kamu serius?”

“Ya, aku serius. Ini Ise yang kita bicarakan, jadi pasti tentang hal hal ecchi kan? Ufufu.”

Rias tersenyum padaku! Astaga! Aku bisa menerima hadiah dari Rias kalau aku menahan diri dari rayuan Koneko-chan! Tidak, ini penting! Tapi mengurus tubuh penting Kouhaiku juga penting! Aku harus menyegel pikiran bejat dalam diriku! Namun bagi orang mesum sepertiku ini sangat sulit.......Tapi kalau orang ini, Rias, mengharapkannya maka aku.......!

“Aku paham. Aku akan menahan diri demi hadiah itu. Tidak. Lebih dari itu aku akan menahan diri demi kamu dan Koneko-chan!”

“Ya. Seperti yang kuharapkan dari Ise tercintaku.”

“Ya. Tentu saja.”

“......................”

“......................”

Rias dan aku saling menatap untuk beberapa saat. Aaah, wanita yang kucintai........perasaan diantara kami saling berbalas.......! pernyataan cinta hari itu! Aku takkan pernah melupakannya seumur hidupku! Orang ini dan aku...........

“Hei, hei. Berhenti bermesraan disini, pasangan bodoh!”

Ha! Dengan ucapan sensei, Rias dan aku sadar kalau kami terlalu lama saling menatap! Kami melepaskan tangan kami! Aku juga sadar kalau wajahku sudah menjadi merah!

........Yaa........Hahaha..........Mau gimana lagi!

“Mau terus bercinta? Lakukan hal itu kalau kalian berduaan saja. Bukankah begitu, kalian semua?”

Sensei bertanya pada Asia dan yang lain........

“Tidak. Sepertinya kami bisa menonton dengan tenang keduanya dengan lega.”

“Meski aku agak cemburu pada mereka, hanya melihat mereka membuatku merasa lega dan entah kenapa menyembuhkanku.”

“Kamu benar. Perlu waktu cukup lama untuk mencapai tahap ini. Sepertinya ada bunga bunga mekar di belakang mereka sebagai background saat mereka saling bertukar pandangan.”

Trio Gereja Asia, Xenovia, dan Irina mengatakan hal memalukan seperti itu sambil menganggukkan kepala mereka! Hentikan! Hanya berpikir apa yang terjadi sebelumnya membuatkua sangat malu sampai aku ingin terbang jauh dari sini!

“Ufufufu. Hasratku untuk menjalin hubungan semakin meningkat karena “Poin-Hubungan” baru saja meningkat.”

Akeno-san tersenyum seolah memiliki maksud tertentu! Apanya yang “Poin-Hubungan” yang baru saja kamu sebutkan yang terdengar mempesona namun menyeramkan!?

“Kalau aku merekam adegan tadi dan mengirimnya pada Raiser-Oniisama, dia pasti akan mati menderita. Ufufu.”

Ravel! Jangan menindas kakakmu!

“........Astaga. Ise sungguh diberkahi oleh wanita hebat. Oh dan ada sesuatu yang ingin kulaporkan. Akeno!”

Sensei mengubah topik dan berbicara pada Akeno-san.

“Barakiel mengizinkannya. Kupikir itu juga ide yang bagus. Sekarang yang tersisa tinggal kemauanmu.”

“Jadi Ayah sudah.......aku paham. Aku tak boleh merepotkan kelompok lebih dari ini. Bahkan Gasper-kun juga berjuang keras. Aku juga harus melakukannya sesegera mungkin.”

Wajah Akeno-san terisi keyakinan kuat. Rias terlihat seolah ia tahu apa yang sedang terjadi. Apa Akeno-san meminta sesuatu dari Ayahnya.......? sensei mengangguk oleh ucapan Akeno-san.

“Oke. Dan kesampingkan itu dulu, bisakah aku mengobrol sedikit dengan kalian?”

Sensei berbicara pada kami dengan nada berbeda dan melihat ke arah kami.

“Besok aku berniat memanggil tamu ke rumah ini. Rias. Aku memerlukan izin darimu terlebih dulu.”

“Ara. Ini pertamakali aku mendengar tentang hal itu. Cukup tiba tiba juga.”

Ini juga pertamakalinya aku mendengar soal itu. Tapi kelihatannya Rias yang memegang kekuasaan di rumahku ini........Tapi karena dia dan keluarganya yang merenovasi sesuai seleranya maka aku tak perlu keberatan.

“Ya. Ada sesuatu tentang kedatangan tamu itu........”

Sensei memasang ekspresi lebih serius dari biasanya.

“Kalian pasti merasakan ketidaksukaan terhadap “tamu” itu. Tidak. Takkan aneh kalau kalian melempar hasrat membunuh pada “Tamu” itu.”

........! S-Sampai seperti itu.......? Tapi hasrat membunuh? Tamu macam apa yang akan datang nanti? Semua orang nampak kaget oleh ucapan sensei dan saling bertukar tatap. Tentu saja. Itu seseorang yang kami benci dan bahkan sampai hasrat membunuh.........Yang melintas dalam pikiranku adalah........Tim Vali.

“Ise. Kamu tahu kelompok yang ada dalam pikiranmu kan? Itu setengah benar.”

“.....! Sensei, Vali dan yang lain akan datang kemari lagi?”

Dalam pertarungan melawan Loki, orang orang itu memakai rumah ini sebagai markas. Waktu itu kami bekerjasama secara sementara sehingga kami tak saling bertarung........Tapi pada dasarnya kami musuh. Kami memiliki hubungan dimana takkan aneh kalau kami bertarung dan saling bunuh kalau kita bertemu kembali. Tapi, kami menemui orang orang itu beberapa kali. Kami takkan menahan hasrat membunuh kalau kami menemui mereka lagi........

“Vali adalah teroris. Kita pernah bekerjasama, tapi kalau mereka punya urusan disini lagi maka sudah jelas kalau kita akan siap bertarung. Tapi kukatakan saja kalau kita tak perlu segera melempar hasrat membunuh pada mereka. Kudengar mereka membantu Ise dan yang lainnya di Kyoto. Dari pandangan pribadiku mereka adalah musuh namun ancamannya tidak sebesar Golongan Pahlawan. Hanya menemui mereka akan.......Tapi kita harus tetap waspada.”

Rias mengatakan itu seolah dia berpikiran sama denganku. Sensei menggaruk pipinya dan mendesah setelah mendengar Rias.”

“Tentang Tim Vali, aku tahu kalau kalian semua tidak suka padanya. Hanya saja......Ada sesuatu yang tak bisa kukatakan sekarang. Tunggu saja sampai besok pagi. Kalian akan tahu sendiri. Tapi harapanku adalah kalian tak langsung menyerang “tamu” itu. Itu saja. Sudah cukup dengan kalian mendengar cerita “tamu” kita. Kalau berjalan lancar, pertemuan ini bisa mengubah keseimbangan dengan kuat. Besok pagi, aku akan kembali kemari lagi. Karena itu, kumohon.”

Sensei membungkukkan kepalanya.

.........Seseorang seperti itu akan datang? Kami semua merasa ragu. Jadi orang macam apa yang akan datang? Dan dari nada bicaranya, orang ini datang bersama dengan Tim Vali........? Sambil merasa ragu dan tidak nyaman, besok pagi kami akan menemui “dia”.


Bagian 2

Esok pagi. Saat aku menuju ke pintu masuk dengan jantung berdegup kencang karena bel pintu berbunyi.........Orang yang berdiri di depan pintu adalah gadis kurus mengenakan kostum Gothic Lolita hitam.

.........Aku sangat familiar dengannya. Bukan. Tak mungkin aku bisa melupakannya.......! mana bisa aku lupa! Gadis itu hanya meluncurkan satu kalimat dari mulutnya.

“Lama tak jumpa Ddraig.”

Aku mengambil satu langkah mundur sambil mengacungkan jari telunjukku.

“O-O-O-O-O-O-O-O-O-O-O-O-Ophis!?”

Teriakanku begitu keras sampai menggema ke penjuru rumah! Kenapa bisa begini! Terkejut saja tak cukup mengungkapkan perasaanku saat ini! Itu bukan sesuatu yang bisa kuprediksi! Ini bukan lelucon! Ini fakta mengejutkan yang bisa menjungkir balik Surga dan Neraka! Semua anggota kelompok yang berada di pintu masuk memasang kuda kuda bertarung! Aku juga memunculkan Gauntletku dan berada dalam kondisi dimana aku harus memulai penghitungan untuk Balance Breaker! Tentu saja kami jadi begini! Dia adalah boss dari “Khaos Brigade” yang mengajak bertarung semua golongan! Dia seperti Boss akhir! Tak adil kalau dia muncul disini begitu saja! Bukan! Tidak wajar kalau dia muncul disini! Dia adalah makhluk terkuat di Dunia! Dia seperti Boss akhir dari setiap golongan! Dan bukankah dia tak terbatas hingga tak terkalahkan!? Lantas kenapa dia menyambangi rumahku, kediaman Hyodou!? Apa rumahku begitu terkenal!? Apa ini tempat penting yang bahkan harus dikunjungi oleh Boss akhir!? Misteri dan keraguan tercipta seketika oleh kehadiran Ophis yang tiba tiba, namun perasaan tentang bagaimana harus merespon situasi ini menjadi semakin kuat! Dalam situasi ini sensei datang diantara kami.

“Hei, hei, hei! Sudah kubilang kemarin! Jangan pakai hasrat membunuh tak peduli siapapun yang datang! Jadi jangan menyerang! Dia juga takkan menyerang kalian! Biarpun dia lakukan itu, kita takkan bisa menang biarpun mengeroyoknya bersama!”

Rias mengamuk oleh ucapan sensei!

“Ini tak masuk akal Azazel! Naga itu adalah boss dari kelompok teroris yang telah menyerang tiap tiap golongan! Dia adalah musuh pahit yang juga sudah membuat kerusakan signifikan pada Dunia Iblis! Lantas kenapa kau membawa orang semacam itu ke tempat ini!? Kota ini adalah lokasi penting untuk aliansi! Dan terutama rumah ini! Bukankah membiarkan Ophis datang kemari artinya kau sudah mengelabui mereka yang mengamankan kota ini!? Lantas kenapa kau melakukan hal seperti ini!?”

Rias benar. Kota ini adalah tempat dimana Dunia bawah dan Surga membuat tindakan kerjasama dan juga tempat untuk bernegosiasi dengan golongan lain. Tempat yang paling penting. Juga tempat dimana beberapa staf dari pihak Malaikat, Malaikat Jatuh, dan Iblis disamping kami berada untuk mengawasinya. Kupikir kalau dia ada disini artinya sensei membujuk para anggota staf atau mengelabui mereka. Melihat wajah kaget Irina artinya dia tak menerima informasi apapun dari pihak Surga. Tentu saja kami tak mendapat Informasi dari pihak Iblis juga. kalau orang semacam dia akan datang, Sirzechs-sama pasti sudah mengabari kami sebelumnya. Namun kenyataannya tidak. Maka kesimpulannya sensei membuat Ophis mengunjungi kediaman Hyodou tanpa memberitahu Sirzechs-sama atau Michael-san. Rias segera menyadari itu dan berteriak pada sensei dan Ophis. Karena ini adalah........

“Ini melanggar aturan dari aliansi, Azazel! Ini sesuatu dimana pihak malaikat Jatuh tak boleh memprotes kalau mereka disalahkan oleh Maou-sama dan pemimpin malaikat, Michael! Kenapa kau, yang terus berbicara soal kedamaian dan aliansi harus.........”

Rias yang mengamuk berhenti disana. Dia kemudian menghela nafas panjang.

“.......Ini kau yang terus berbicara soal kedamaian dan aliansi. Jadi kau sudah menentukan kalau kedatangan Ophis memiliki nilai tersendiri kan?”

Rias mengatakan kesimpulan itu. Dia benar........tak ada alasan bagi kami untuk meragukan sensei saat ini. Orang ini memang mencurigakan dan nampak seperti musuh saat kami pertama bertemu dengannya. Namun dia sekarang adalah Gubernur malaikat Jatuh yang bisa kami percayai sepenuh hati. Alasan kenapa kami bisa menjadi sekuat ini adalah karena bantuan dan pengetahuan sensei. Tak mungkin sensei mengkhianati kami karena dia begitu perhatian pada kami. Rias mungkin mulai mengingat itu ketika tengah mengamuk tadi.

“Ya. Maafkan aku Rias. Aku sudah mengelabui dan masih mengelabui banyak orang agar dia bisa datang dan mampir kemari. Tapi mungkin harapannya bisa menjadi sesuatu yang mungkin mengubah eksistensi “Khaos Brigade” sendiri. Aku menganggap kalau sekarang kita harus hentikan pertumpahan darah sia sia.......aku akan minta maaf pada kalian lagi dan akan bertanya pada kalian lagi. Maaf dan kumohon pada kalian. Bisakah kalian setidaknya mendengar ceritanya?”

Sensei membungkukkan kepalanya sekali lagi. Pria dengan harga diri begitu tinggi melakukan hal seperti ini........pasti ada makna luar biasa dibalik semua ini.

“Aku akan mempercayai sensei. Alasan aku ada disini juga berkat sensei.”

Aku mengatakan itu dan membuat gauntletku lenyap. Anggota kelompok lain juga saling bertukar tatap dan menaruh kembali senjata mereka.

“.........Aku selalu dalam kepengurusan sensei. Aku ingin menebaskan pedangku pada Ophis saat ini juga........tapi aku akan menahan diriku.”

Xenovia melipat tangannya dan memejamkan matanya.

“........Membawa Ophis tanpa meminta izin Michael-sama.........sejujurnya aku tak tahu harus berbuat apa, tapi tak ada pilihan selain mempercayai Rias-san dan Azazel-sensei.”

Irina juga mengizinkan meski nampaknya masih belum bisa menerima. Dari tempatnya berdiri, dia pastinya orang yang merasa paling rumit karena dia adalah perwakilan dari staf Surga namun dia masih memberi izin. Itu bukti kalau dia percaya pada sensei dan kami. Aku senang melihat itu.

“Aku hanya perlu percaya pada Ise-san dan Rias-Oneesama seperti yang kulakukan sejak awal.”

“Aku juga berpikiran sama dengannya.”

Asia dan Ravel juga tak keberatan. Aku juga berpikir kalau Kiba dan Gasper, yang tak tinggal disini, Koneko-chan yang masih tidur di ranjang, dan juga Rossweisse-san yang kembali sementara ke Eropa Utara pasti berpikiran sama dengan mereka. Rias mendesah kecil lalu bertanya pada sensei.

“Jadi aku hanya perlu membawanya masuk dan memberinya teh hijau? Apa hanya Ophis? Bagaimana dengan Tim Vali?”

Menanyakan itu, cahaya terbentuk di depan pintu masuk dan lingkaran sihir kecil muncul. Orang yang muncul dari sana adalah penyihir dari Tim Vali, Le Fay, yang mengenakan jubah dan topi runcing dan anjing besar dengan bulu ke abu abuan. Kesampingkan Le Fay, anjing abu abu ini.......Aku ingat! Maksudku aku tak mungkin lupa perasaan merinding hanya dengan melihatnya! Ia menjadi lebih kecil dari sebelumnya namun aku tak mungkin salah! Itu Fenrir! Serigala Pembunuh Tuhan yang dikatakan mampu membunuh dan memangsa Tuhan dengan taringnya! Kalau kuingat ingat sekarang dia ada dibawah Tim Vali.......

High school dxd v11 173.jpg

“Bagaimana kabarnya kalian semua? Ini aku, Le Fay Pendragon. Terima kasih untuk bantuannya di Kyoto. Yang disini adalah Fenrir-chan.”

Gadis penyihir yang memberi kami sapaan dan perkenalan ramah.

........Sepertinya Fenrir sangat penurut padanya dan tak menunjukkan rasa permusuhan pada kami. Biar begitupun, dia adalah makhluk legendaris sehingga masih menyeramkan! Kemudian wanita glamor muncul dari lingkaran sihir lain! Dia memelukku segera setelah kemunculannya!

MUNYUUUN!

AH! Aku bisa merasakan sensasi payudara yang super berisi!

“Lama nggak jumpa Sekiryuutei-chin! Apa kamu masih suka oppai seperti biasanyaSATRIA?”

Itu kakaknya Koneko-chan, Kuroka! Sial! Sensasi oppainya sungguh menakjubkan!

“Kuroka!? Pasangan macam apa ini!?”

Sepertinya tak ada lagi yang akan datang jadi hanya ini sajakah dari Tim Vali? Vali dan Bikou belum datang, jadi hanya anggota wanita yang datang? Golem raksasa itu tak ada disini kan? karena dia kelewat besar dan takkan muat didalam rumahku! Ada sesuatu yang menatap lurus padaku yang tengah dipeluk oleh Kuroka. Itu Ophis. Ophis mengatakan satu hal.

“Aku mau bicara.”

Sensei lalu membujukku.

“Ajaklah dia minum teh. Aku mengelabui dan menipu golongan lain agar bisa membuat setting ini. Kalau ini sampai kepergok dan menuju ke arah yang salah, kepalaku akan benar benar dipenggal.”

........Aku paham itu. Akan kulakukan. Akan kulakukan apapun. Bahkan mengajaknya minum teh.

........Pada kakekku di Surga. Nampaknya aku terlibat dalam banyak hal. Akhirnya waktu bagiku untuk minum bersama dengan Makhluk terkuat telah tiba........


Kerumunan aneh anggota yang berkumpul di ruang VIP. Kami kelompok Gremory (Kiba dan Gasper datang tapi Koneko-chan masih beristirahat di kamarnya) + Irina, Ravel, sensei, dan dari Tim Vali Le Fay, Fenrir, Kuroka, dan Ophis yang menjadi pusat pertemuan ini. Perkumpulan orang orang yang normalnya akan sangat mustahil.

“Silahkan tehnya.”

Akeno-san menghidangkan teh hijau pada anggota Tim Vali dan Ophis sambil masih waspada. Le Fay meminum Teh Hijau, dimana Kuroka tengah menyantap snack bersama tehnya. Fenrir tengah tidur di samping Le Fay........Mereka sama sekali tak memiliki perasaan gugup.......Kiba juga datang dan bersiaga di belakangku. Ekspresinya sama seperti biasa namun indera kewaspadaannya tinggi sehingga dia bisa menyerbu kapanpun dia mau. Gyasuke pergi ke tempat Koneko-chan. Sepertinya dia khawatir pada Koneko-chan yang merupakan temannya. Kalau dia ada di sampingnya, Koneko-chan mungkin bisa agak tenang. Aku kemudian berbisik ke telinga sensei yang duduk di dekatku.

(..........Terus aku harus apa?)

Pertanyaan yang wajar diajukan. Sensei meminta kami mendengar cerita Ophis. Tapi aku tak tahu topik macam apa yang harus dibicarakan. Anggota Kelompok juga berada disini dengan wajah canggung dan sangat gugup. Itu karena kami takkan tahu kalau pertarungan diluar dugaan bisa terjadi karena suatu hal! Kalau itu terjadi, kupikir kota ini akan runtuh dimulai dari rumahku.......sudah pasti habislah kami semua. Kemudian sensei membalasku yang tengah gugup ini.

(Dia tertarik padamu. Jadi jawablah kalau dia bertanya. Ini akan jadi kesempatan bagus untuk memahaminya.)

(Bi-Biarpun anda mengatakan itu! D-Dia adalah boss teroris dan Naga Terkuat kan.........? Disamping itu dia bahkan lebih kuat dari sensei dan Sirzechs-sama.)

Aku takkan bisa menyingkirkan perasaan gugup biarpun sensei ada di sampingku! Bukankah anda juga akan mati kalau ini berubah menjadi pertarungan!?

(Dia takkan melakukan sesuatu seperti menyerang membabi buta. Kalau kamu bandingkan dia dengan Vali dan Cao Cao, dia pada dasarnya tak punya hasrat bertarung. Dia takkan melakukan hal seperti menyerang orang lain selain [Great Red]. Jadi artinya kamu hanya perlu bercakap cakap dengannya mewakili tiap tiap golongan di dunia. Dengarkan saja, oke? Santai saja dan nikmati teh dengannya! Paham!?)

Biarpun anda mengatakan itu........Aku hanya bisa pusing sambil menggaruk pipiku. Maksudku ada dua ujian yang menungguku, jadi apa yang kita lakukan disini.......Terlalu banyak hal yang terjadi! Apa ini juga kekuatan Sekiryuutei yang bisa menarik kekuatan?

........Pasti begitu. Fakta kalau dia datang kemari karena dia tertarik padaku. Jadi apa kekuatanku akhirnya menarik Makhluk Terkuat? Sepertinya masalah akan semakin serius........Aku mendesah sambil memikirkan itu, dan Ophis hanya menatap lurus ke arahku.

“.....................”

Aku menggerakkan bibirku sambil tersenyum dan berkata.

“Ja-Ja-Jadi urusan apa yang kamu punya denganku........?”

Senyum. Aku hanya perlu tersenyum. Aku tak boleh takut. Berbahaya kalau satu saja ucapanku bisa menyebabkan masalah bagi semua golongan di dunia. Aku tak ingin namaku tercatat dalam sejarah karena hal hal aneh!

[Oppai Dragon telah menjadi penyebab kehancuran di dunia manusia.]

Aku akan menangis kalau hal semacam itu tercatat dalam buku pelajaran anak sekolah di Dunia Bawah! Ophis meneguk tehnya. Dia kemudian meletakkanya di meja dan berbicara.

“Ddraig. Apa kau ingin berhenti menjadi Naga Langit?”

...............H-Hmmm.............Rasanya dia menanyakan sesuatu yang tak kupahami sama sekali. Aku melepaskan ucapan dari bibirku sambil masih memasang wajah tersenyum.

“........Ummm, anu. Aku tak paham apa maksud ucapanmu.......”

“Manusia yang menjadi inangnya. Dia memiliki arah pertumbuhan berbeda sampai saat ini. Kupikir itu sangat aneh. Sangat berbeda dari kedua Naga Langit sebelumnya. Vali juga sama. Aneh. Amat sangat aneh.”

.......pertumbuhanku dan Vali........?........Apanya yang aneh........? Ophis melanjutkan.

“Pertarungan melawan Cao Cao. Pertarungan melawan Bael. Ddraig mengalami evolusi berbeda. Armor berubah menjadi warna crimson. Ini pertamakali itu terjadi. Pertama kali yang kuketahui.”

.......Jadi fakta kalau armorku berubah crimson sudah diketahui. Kupikir akan menyeramkan kalau aku bertemu Cao Cao lagi. Ophis masih melanjutkan ucapannya.

“Karena itu aku bertanya, Ddraig. Akan menjadi apa dirimu nanti?”

Dia bertanya sambil memiringkan lehernya. Ara, dia manis sekali. Aku memikirkan hal itu! Tapi bagaimana aku harus menjawabnya........Haruskah kukatakan kalau aku berlatih tanpa berpikir dengan tujuan mencari payudara untuk memperkuat diri? Namun itu takkan menjadi jawaban yang Ophis inginkan.

-Kemudian Gauntletku muncul dengan sendirinya.

......Apa ini Ddraig? Ddraig lalu berbicara sehingga semua orang bisa mendengarnya.

[Entahlah Ophis. Aku tak tahu akan jadi apa pria ini nanti. Aku tak tahu tapi........sudah tentu kalau dia mengalami pertumbuhan yang menarik.]

Oh, bagus sekali! Akan lebih mudah kalau Ddraig yang bicara! Jadi kuharap diskusi ini akan jadi bagus diantara Naga Legendaris! Aku akan mendukungmu kalau situasi berubah menjadi pertarungan, jadi kuserahkan ini padamu partner! Ophis melihat ke arah gauntletku dan berbicara.

“Gabungan dua Naga Langit, aku, sebagai “ketidakbatasan” dan Great Red sebagai “Impian” di dalamnya. Ddraig, kenapa kau berpikir untuk menjadi Raja Dominasi?”

[......Itu pasti hasil dari mencari kekuatan. Karena itulah aku dilenyapkan. Aku tak bisa menjadi kuat selain meningkatkan kekuatan “dominasi”. Aku tak pernah menyangka kalau warna merahku akan berubah menjadi crimson.]

“Aku tak memahami “dominasi”. Mereka dari Khaos Brigade mencari “dominasi”. Aku ta paham. Great Red bukan “dominasi”. Aku juga bukan “dominasi”.”

[Tak mungkin bagi makhluk yang sejak awal sudah kuat untuk memahami alasan “dominasi”. Kau yang terlahir dari “ketiadaan” dari “ketidakbatasan” dan Great Red yang terlahir dari “ilusi” dari “impian” pasti berasal dari dimensi berbeda. Ophis. Kau muncul di dunia ini dengan keluar dari celah dimensional. Apa yang kau harapkan dari dunia ini, dan kenapa kau berpikir untuk kembali ke tanah kelahiranmu?]

“Aku juga ingin mempertanyakan. Ddraig. Kenapa kau mencoba menjadi makhluk berbeda? Akankah kau membuang alasan “dominasi”? apa yang akan kau peroleh dengan itu?”

.........Ophis menjawab sambil mengajukan pertanyaan. Maksudku aku tak paham sama sekali apa yang orang orang ini bicarakan. Aku tak paham sedikitpun! Ada banyak hal yang susah dipahami dalam percakapan antar Naga! Rasanya Albion, Midgardsormr, Vritra, dan Yu-Long berbicara dengan alur waktu mereka sendiri. Ddraig yang biasa dan paman Tannin memiliki sifat manusia di dalamnya sehingga mudah memahami mereka.........namun melihat Ddraig dan Ophis berbicara seperti ini membuatku berpikir kalau Ddraig memiliki sudut pandang berbeda tentang dunia dariku. Mungkin karena mereka mengetahui pandangan dunia berbeda denganku.

“..........Memang sangat menarik. Percakapan diantara Naga Langit dan Dewa Naga adalah sesuatu yang hampir mustahil kamu temui.”

Sensei mendengarkan percakapan mereka dengan mata berbinar. Dia nampaknya menyukai hal hal semacam ini. Yah, kuserahkan pada partnerku saja kali ini. Kalau itu aku, maka aku takkan bisa mengimbangi percakapan Ophis. kupikir partnerku sangat bisa diandalkan, namun hal itu berubah setelah melihat reaksinya dengan pertanyaan Ophis berikutnya.

“Ddraig, akankah kau menjadi Chichiryutei? Bisakah kau melampaui Naga Langit dengan meremas payudara? Ddraig, akankah kau menjadi Naga yang mewakili payudara?”

Ddraig yang mendengar itu..........bereaksi dengan cara dimana dia harus menghirup banyak udara.

[Ugg........Bahkan orang ini akhirnya mengatakan itu..........Uuu! haaa..........kesadaranku terpotong! Penasehat! Seseorang panggil penasehat!]

Sial! Nampaknya dia sudah tak kuat lagi karena dia menerima terlalu banyak serangan mental! Aku mengeluarkan obat dan meneteskannya ke berlian.

“Tenanglah Ddraig! Ini kuberikan obatnya!”

Ddraig yang berliannya sudah ditetesi obat perasaanya mulai lebih rileks dan mulai menenangkan diri.

[......Ah.....ya......M-Maaf........O-Obat ini benar benar bekerja.......]

........Kamu sangat rapuh........kelihatannya jiwa Ddraig benar benar kelelahan. Maaf! Maafkan aku!

“Aku ingin melihat, Ddraig. Aku ingin melihat pemilikmu lebih dekat lagi.”

Ophis menatapku lagi.

.....A-Aku.....? Oh man......biarpun dia tanpa emosi, sepertinya matanya penuh oleh rasa tertarik.......! sensei menghela nafas dan meletakkan tangannya di bahuku.

“Jadi kalau begitu, bisakah kamu izinkan dia tinggal di rumah ini selama beberapa hari? Seperti yang kamu lihat, Ophis ingin melihatmu. Aku tak tahu apa alasannya dibalik ini, namun sekedar melihat saja tak masalah kan?”

Biarpun anda mengatakan itu.........kalau dia yang merupakan boss para teroris dan boss akhir melihatku dengan mata sangat tertarik..........aku menatap Rias untuk mencari bantuan namun......

“Aku tak keberatan kalau Ise bersedia. Tentu saja kami akan terus siaga dan kami harus menghentikannya dengan kekuatan penuh kalau sesuatu terjadi. Kalau kau menerima itu, maka aku akan........menerima permintaanya, Azazel.”

......! Rias tak keberatan!?

.......Kupikir dia tertarik pada motif sejati Ophis! Kalau kita bisa menemukan benang yang akan menuntun pada keruntuhan Khaos Brigade maka kita tak perlu meminta lebih! Kalau kita bisa menghentikan organisasi teroris dengan berbicara pada boss mereka, itu akan jauh lebih baik! Menghentikan pertarungan tanpa menumpahkan darah nampaknya bagus dan damai. Tapi kupikir Cao Cao takkan berhenti semudah itu. Sepertinya pemberontakan dia segala area dimana dia memberitahu para pengguna Sacred Gear cara mencapai Balance Breaker masih terus berlangsung namun bisa diurus dengan sedikit perkecualian.........dan dalam situasi semacam itu pikiran Ophis akan mengubah arah dunia. Dan memutuskan itu akan bergantung pada.........tindakanku?

Kenapa tugas sepenting itu harus dibebankan padaku!? Aku hanya ingin hidup damai bersama semua orang! Kenapa semua orang terus membawa masalah dan kerepotan padaku!? Aku hanya ingin hidup dengan damaaaiiiiiii!

...........Biarpun aku berteriak sekeras itu dalam pikiranku, sudah pasti aku harus menerima permintaan itu.

“........Aku bersedia juga. hanya saja ada Ujian yang akan datang, asal dia tak mengganggu maka tak masalah bagiku.”

Aku menyerah setelah memberi aturan minimum. Sensei meletakkan tangannya di kepalaku.

“Maaf sudah menyeretmu dalam masalah terus menerus Ise. Kalau kamu sampai stress maka takkan bagus untuk menghadapi Ujian........tapi ini kesempatan. Kalau berjalan lancar, maka ancaman yang tiap tiap golongan terima mungkin bisa melunak.”

Ya, ya, aku akan berjuang........aku tak kuasa menolak kalau sensei membungkukkan kepalanya. Bagaimanapun juga anda adalah penolongku!

“Aku bukan di posisi untuk mengatakan ini namun Ophis dan Kuroka, orang orang ini ada Ujian yang akan datang jadi tolong jangan ganggu mereka.”

“Paham.”

“Aku hanya perlu bersantai nyan.”

Ophis dan Kuroka setuju pada permintaan sensei. Apa mereka setuju segampang itu......?

Aku menatap mereka dengan wajah ragu dan kemudian Le Fay datang ke arahku sambil mengulurkan sesuatu. itu adalah kertas tanda tangan. Dia mengatakannya sambil memiringkan tubuhnya.

“U-Umm! Pertandingan melawan Bael tempo hari! Aku sangat tersentuh! Mohon tanda tangannya kalau kamu tidak keberatan!”

.......Oh iya. Wanita ini adalah penggemarku. Hahaha. Semua bawahan Vali luar biasa kuat namun mereka tak punya rasa gugup dan semuanya orang orang aneh.

“Oke, oke.”

Aku menandatangani kertas tanda tangan sambil tersenyum pahit. Seperti ini, kami menerima tamu tak masuk akal dan menghabiskan hari kami bersama sampai hari Ujian.


Bagian 3