High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 15 Issei.4

From Baka-Tsuki
Revision as of 12:40, 13 July 2015 by Ravelive (talk | contribs)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search
The printable version is no longer supported and may have rendering errors. Please update your browser bookmarks and please use the default browser print function instead.

Episode Issei.4

–Seperti itulah, kelihatannya mereka trio-Gereja mengalami kejadian seperti itu.


…..Setelah itu, Aku mendapati diriku ditanyai oleh mereka semua banyak pertanyaan mengenai “eroge”. Dan Aku bahkan mengalami pengalaman memalukan memainkan game itu bersama-sama mereka semua!


Jadi satu dari kecenderunganku ketahuan. Hohoho…..


“Aku mendengar dari Rias kalau Asia-san terpesona waktu itu akibat Xenovia-san dan Irina-san yang terang-terangan terhadap Ise-kun….. Sepertinya Ise-kun sendiri juga melalui masa-masa sulit.”


Kaichou mengatakan itu dengan tenang. Itu memang benar! Kalian semua, janganlah bersaing satu sama lain sambil menggunakanku sebagai hadiahnya!


Terkadang Xenovia dan Irina menjadi terlalu terus-terang sehingga aku melalui banyak kejadian menyakitkan! Pada dasarnya mereka berdua adalah pejuang jadi tubuhku tidak akan tersisa jika mereka menjadi serius!


“…..Menjadi seorang yang datang terakhir memang sulit.”


Ah, Ravel melihat kearah jauh! Sepertinya manajerku tidak bisa mengatakan apa-apa akibat seniornya mengambil posisi dipangkuanku! Aku ingin membelai kepalanya setelah ini!


Kaichou kemudian mengatakan ini sambil membuat kacamatanya bersinar.


“Pastikan kalian semua tidak melakukah hal macam itu di sekolah. Perbuatan cabul itu dilarang di sekolah.”


Ya, Aku mengerti! Aku telah membuat diriku sendiri diincar oleh siswa-siswi lain karena dekat dengan idola sekolah! Kecuali, Aku tidak bisa setuju dengan satu kelompok perempuan fans Kiba yang mendukungku!


Xenovia bertanya setelah mengambil secuil biskuit yang terletak di meja.


“Ngomong-ngomong, apa yang sedang kalian semua bicarakan?”


Ketika Aku menjawabnya dengan mengatakan kita sedang berdiskusi mengenai sihir, dia tiba-tiba menunjukan muka kecut.


“…..Aku selalu menghadapi masa-masa sulit terhadap penyihir sebagai lawanku semenjak aku ada di Vatican.”


Iya, ini sepertinya Xenovia akan juga mengalami kecocokan yang buruk dengan penyihir menilai dari gaya bertarungnya. Dia bahkan menerjang langsung sihir dengan menggunakan kemampuan dari Excalibur dengan sangat baik di pertarungan yang terjadi di lain hari kemaren.


Asia melanjutkan.


“Tidakkah ada juga pendapat tentang penggunaan sihir di Gereja?”


Xenovia dan Irina keduanya menganggukan kepala mereka dan mengatakan “begitulah tepatnya”.


Seperti yang Asia katakan, sepertinya ada juga pendapat mengenai menggunakan sihir bahkan hingga sekarang di Gereja. Sihir umum aslinya berasal dari kekuatan-demonic Iblis, jadi itu adalah sesuatu yang tidak akan memuaskan orang-orang berstatus tinggi dengan kepercayaan yang kuat terhadap ajarannya.


Dan sejak sihir itu datang dari berbagai mitologi yang merupakan sesuatu kategori dari luar Kitab Tuhan, itu akan membawa pendapat lebih banyak. Bagaimana cara orang-orang religius berpikir itu sungguh rumit.


Dipikir-pikir ada juga anggota gereja dan prajurit yang menggunakan sihir meskipun mengetahui itu…..


Aku bertanya pada Xenovia dan Irina sebuah pertanyaan sebagai referensi.


“Itulah mengapa AKu ingin bertanya pada kalian berdua sebuah pertanyaan tentang apa yang diperlukan untuk menerjang sihir?”


Semenjak sepertinya teroris kali ini akan terlibat menggunakan sihir, Aku ingin menanyakan pertanyaan ini. Lalu mereka berdua–.


“Apapun yang dikatakan orang, Aku mengingatkanmu kalau kau perlu cukup tenaga untuk memantulkan sihir!”


“Itu akan baik-baik saja jika kau bertarung sebagai seorang garda depan. Tentu saja mendapat dukungan dari garda belakang akan bermanfaat juga.”


Mereka memberiku jawaban yang serupa. Yah, dalam pertarungan sebelumnya, mereka berdua menjadi liar di garis-depan.


–Lalu seseorang menghela nafas.


“Kau berkata, bagaimana kau harus mempersiapkan diri melawan sihir? Baiklah, ijinkan aku menjelaskan sedikit.”


Itu Rossweisse-san. Dia muncul sambil mengenakan kaos latihan. Dia selama ini telah keluar untuk berbelanja pada toko kelontong, tapi sepertinya dia akhirnya kembali.


…..Dia sangat cantik tapi dia mengenakan kaos untuk kehidupan sehari-hari. Sungguh disayangkan.


“Dengar, anti-sihir adalah–”


Rossweisse-san mulai dengan teorinya mengenai anti-sihir dimana ia mengajari Xenovia dan Irina sama seperti ia mengajari muridnya. Rossweisse-san adalah seorang guru. Dia adalah guru kewarganegaraan. Ngomong-ngomong, Azazel-sensei adalah guru kimia. Itu memang cocok untuk Azazel-sensei.


“Sebuah sihir bisa membalas serangan fisik dan pertahanannya….. Itu benar, Aku telah diberitahu tentang itu dari Armaros-san yang merupakan seorang pemimpin dari Grigori…..”


Ya, Ada saat dimana Aku mengunjungi institut Grigori, dan Aku bertemu seseorang dengan cara berpikir gila disana. Ini terjadi setelah pertandingan melawan Bael–.