High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 3 New Life

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
The printable version is no longer supported and may have rendering errors. Please update your browser bookmarks and please use the default browser print function instead.

New Life

Beberapa hari setelah insiden dengan Kokabiel. Asia dan aku yang datang ke ruang klub kami terkejut karena melihat seorang gadis asing tengah duduk diatas sofa.

“Hei, Sekiryuutei.”

Gadis dengan jumbai hijau, Xenovia, berada disana mengenakan seragam Akademi Kuou.

“Ke......kenapa kamu ada disini!?”

Aku tak bisa menyembunyikan kekagetanku sambil mengacungkan jariku ke arahnya.

PA!

Kemudian sepasang sayap hitam membentang dari punggung Xenovia! Eeeeeeeeeeeeeeeh!? Itu kan sayap Iblis!? Apa artinya ini!?

“Aku sudah menyadari kalau Tuhan tak ada lagi. Jadi aku memilih menjadi Iblis sebagai pengabaian diri. Aku menerima bidak [Kuda] dari Rias Gremory. Sepertinya bukan aku yang hebat, namun Durandal. Jadi aku menjadi Iblis dengan 1 bidak. Dan aku juga mulai bersekolah disini. Mulai sekarang, aku adalah siswa kelas 2 dan juga anggota Klub Penelitian Ilmu Gaib. Mohon kerjasamanya, Ise-kun.” Xenovia mengatakannya sambil bernafas dengan hidungnya.

“.......Jangan buat suara imut dengan wajah serius.”

“Aku meniru Irina, tapi kelihatannya tidak mudah.”

“Tapi bereinkarnasi!? Buchou, tak apa apakah memakai bidak yang berharga itu?”

Ya, dia sudah menyadari kalau Tuhan tidak ada. Namun, ini terlalu cepat!

“Tak apa. Memiliki pengguna Durandal terasa bisa diandalkan. Dengan ini, adalah kelahiran dua pendekar pedang selain Yuuto.”

Buchou nampaknya bahagia. Hei, tak apa apakah? Tapi tak memikirkan hal hal kecil memang sifat khas Buchou. Tapi tentu saja memiliki pendekar pedang yang memakai Pedang Suci, Durandal, terasa sangat bagus. Bahkan dalam rating Game, lawan kami pasti Iblis, jadi Pedang Suci akan melepaskan kemarahannya pada mereka. Kelompok Gremory akan jadi lebih kuat lagi!

“Ya. Aku Iblis sekarang. Aku tak bisa kembali lagi. Tidak, mungkin ini hal yang bagus. Hmm, tapi karena Tuhan sudah tidak ada berarti hidupku gagal. Namun melayani Iblis yang pernah menjadi musuhku.........meskipun dia adalah adik perempuan Maou........”

Xenovia mulai memegangi kepalanya kebawah sambil menggumamkan sesuatu. Ah, dia kesakitan karena berdoa seperti Asia. Aku memang tak berhak mengatakannya, tapi dia juga aneh.

“Ngomong ngomong, dimana Irina?”

Kenapa dia disini dan Shidou Irina?

“Irina kembali ke markas pusat membawa mayat Balba dan 5 Excalibur termasuk punyaku. “Fragmen” yang bertindak sebagai inti dikembalikan dalam kondisi itu. Jadi misi pengembalian sudah selesai. Asal mereka punya intinya, mereka bisa memakai Alchemy untuk merakit Pedang Suci lagi.”

Kiba dan Xenovia menghancurkan Excalibur yang tersusun dari keempatnya. Tapi pecahan Excalibur yang asli masih aman.

“Tak apa apakah kamu memberikan Excalibur-mu? Selain itu tak apa apakah kamu mengkhianati Gereja?”

“Aku harus mengembalikan Excalibur buat jaga jaga. Tak seperti Durandal, ada pengguna lain yang bisa dipilih. Durandal saja sudah cukup buatku. Saat kusebutkan ketiadaan Tuhan pada mereka, mereka terdiam membisu. Jadi aku dianggap sesat karena mengetahui ketiadaan Tuhan. Gereja sangat membenci orang orang sesat. Walau orang itu adalah pengguna Durandal sekalipun, mereka akan mengusirnya. Sama persis dengan insiden yang dialami Asia Argento.”

Dia mentertawakan dirinya.......? Apa Gereja sampai berbuat sejauh itu untuk menyingkirkan orang orang yang mereka pandang sesat? Mereka sangat ekstrim.

“Irina masih beruntung. Biarpun dia tak ikut serta dalam pertarungan karena luka lukanya, dia akhirnya tak mengetahui kebenaran. Dia punya keyakinan lebih kuat dariku. Kalau dia tahu Tuhan sudah tak ada, aku tak tahu apa yang akan terjadi padanya.”

Makin berbakti seorang Kristen, makin menyakitkan jadinya saat mereka menyadari kebenaran. Dalam kondisi terburuk, artinya seluruh hidup mereka ditolak. Kalau itu terjadi, kalian takkan tahu apa yang akan terjadi pada manusia.

“Kecuali, dia sangat kecewa karena aku menjadi Iblis. Tak bisa kukatakan padanya kalau ini disebabkan oleh ketiadaan Tuhan. Perpisahan kami terasa sangat canggung. Mungkin kami akan menjadi musuh kalau nanti bertemu lagi.”

Xenovia mengatakannya sambil menyipitkan matanya. Bagaimana perasaan Irina saat kembali ke rumahnya......? Buchou mengkonfirmasi kalau semua anggota klub ada disini. Ia lalu berkata.

“Gereja membuat kontak dengan kita Iblis. Lebih tepatnya pada Maou untuk berbincang tentang insiden ini. Mereka bilang “Kami ingin melakukan kontak denganmu karena tindakan tak jelas dan tak jujur dari Malaikat Jatuh meski kami merasakan ketidakpuasan tentang hal ini”. Mereka juga meminta maaf tentang Balba karena kesalahan mereka yang membiarkannya kabur di masa lalu.”

.......Jadi mereka merasa tak puas. Wajar, bagi mereka kami adalah musuh. Mungkin kami patut merasa lega karena mereka setidaknya meminta maaf tentang Balba.

“Namun sekolah ini sungguh mengerikan. Karena ada saudara perempuan Maou lain yang bersekolah disini.”

Xenovia mengatakannya sambil mendesah. Ada saudara perempuan Maou lain? Tunggu.....mungkinkah......hanya ada dua Iblis Kelas Tinggi yang bersekolah disini. Jangan jangan........Kaichou? Saat aku melihat Buchou, dia mengangguk mengiyakan. Hawawawawa.........hal menegangkan semacam itu benar benar terjadi?

Oh iya. Ruang senam dan lapangan sekolah yang dihancurkan oleh Kokabiel telah diperbaiki oleh para bawahan Maou-sama. Aku harus mengagumi kekuatan Iblis yang bisa memperbaikinya hanya dalam waktu semalam. Kalau dipikir lagi, mereka bisa menciptakan replika sekolah di dimensi lain. Hal itu pasti gampang buat mereka. Tapi sampai mendapat dukungan Maou.........sebenarnya ada apa dengan sekolah ini?

“Kebenaran tentang insiden ini telah dikirim pada pihak Malaikat dan pihak Iblis oleh Jenderal Malaikat Jatuh, Azazel. Pencurian Excalibur adalah tindakan yang hanya dilakukan oleh Kokabiel. Pemimpin yang lain sama sekali tak mengetahui. Dia berencana mematahkan ketegangan diantara ketiga golongan. Karena dia mencoba memulai perang lagi, dia diletakkan dalam Cocytus selama lamanya dalam kondisi beku.”

Buchou menjelaskannya pada kami. Berarti Kokabiel tak mungkin bisa keluar lagi. Baguslah. Aku tak sudi melihat pria liar macam dia lagi. Dia benar benar Malaikat Jatuh maniak perang bodoh.

“Namun berakhir berkat ikut campurnya “Vanishing Dragon”. Mereka menghentikan kekacauan yang dilakukan oleh salah satu dari mereka dengan mengirim seseorang dari organisasi mereka.”

Waktu itu, “Vanishing Dragon” sudah berada dalam bentuk Balance Breakernya saat turun dari langit. Bukan model tak sempurna seperti punyaku. Namun Balance Breaker sempurna.....kalau begitu aku jauh lebih lemah darinya. Eksistensi yang akan kuhadapi suatu hari nanti. Hakuryuukou (Kaisar Naga Putih), Albion. Aku tak tahu nama aslinya, tapi aku ingin memperkecil jarak diantara kami sampai aku menemuinya lagi.........

“Akan ada juga pertemuan antara perwakilan Malaikat, Iblis, dan Malaikat Jatuh. Nampaknya ada sesuatu yang Azazel ingin bicarakan. Kudengar Azazel mungkin akan meminta maaf tentang insiden Kokabiel. Namun akan mencurigakan kalau Azazel meminta maaf.”

Buchou mengatakannya dengan nada jijik sambil mengangkat bahunya. Jadi Jenderal Malaikat Jatuh adalah orang dengan banyak ego. Tapi bukankah akan jadi hal besar kalau perwakilan dari ketiga pihak akan berkumpul? Aku tak tahu apa yang mereka akan bicarakan, tapi sepertinya akan mempengaruhi masa depan dunia ini..........

“Kita juga diundang dalam pertemuan itu. Kita harus melaporkan tentang insiden dalam pertemuan karena kita sudah terlibat di dalamnya.”

“Seriuskah!?”

Aku bukan satu satunya yang kaget oleh ucapan Buchou. Semua orang sama sama berwajah kaget. Itu wajar saja. Siapapun akan kaget kalau mereka disuruh datang ke tempat yang berisi orang orang sangat penting! Apa yang akan terjadi!? Bagi dunia kami itu..........ah, benar juga. Aku menanyai Xenovia sesuatu yang terus menggangguku selama ini.

“.............”Vanishing Dragon” berada di pihak Malaikat Jatuh kan?”

“Itu benar. Azazel terus mengumpulkan pemilik Sacred Gear yang memiliki “Longinus”. Aku tak tahu apa yang dia pikirkan, namun pasti bukan hal bagus. Sang “Vanishing Dragon” adalah petarung top diantara mereka. Kupikir dia terkuat keempat atau kelima dari semua orang orang kuat disana termasuk para pemimpin Grigori. Kalau sudah begini, dia jauh lebih kuat darimu, yang merupakan rivalnya.”

Terkuat keempat!?

........karena itulah dia mampu mengalahkan Kokabiel yang bahkan tak bisa kami hadapi. Sepertinya aku ada dalam situasi serius. Bukankah begitu, Ddraig? Xenovia lalu memandang Asia.

“........Benar juga. aku akan minta maaf pada Asia Argento. Karena Tuhan tak ada, maka cinta dan bantuannya juga tak ada. Asia Argento, pukullah aku sebanyak yang kamu mau.”

Xenovia membungkukkan kepalanya ke bawah. Cara orang Jepang meminta maaf. Ekspresinya tak berubah jadi aku tak tahu apakah dia serius atau tidak.

“...........Tidak. Aku tak ingin melakukan hal seperti itu. Xenovia-san, aku menikmati gaya hidupku saat ini. Meskipun sekarang aku Iblis, aku menemui seseorang.........orang orang yang penting bagiku. Aku senang karena tempatku tinggal sekarang dan orang orang yang kutemui.”

Asia tersenyum seperti Virgin Mary dan ia memaafkannya. Aah, Asia sungguh gadis baik.......onii-chan sangat tersentuh! Kondisi psikologisnya dalam bahaya setelah mendengar ketiadaan Tuhan, tapi karena Buchou dan aku terus bersamanya dia kembali normal lagi.

“.........Jadi hanya kamu dan akulah Orang Kristen yang mengetahui ketiadaan Tuhan. Aku takkan bisa mengatakan hal bernama Hukuman Tuhan padamu sekarang. Jadi kita sesat ya? Aku adalah pengguna Pedang Suci yang dikagumi, tapi sekarang jadi sesat. Aku tak bisa melupakan bagaimana mata dan sikap mereka berubah drastis saat melihatku.”

Pada saat itu, aku merasa ada sekelebat kesedihan di mata Xenovia.

“Kalau begitu aku pergi dulu. Ada banyak hal yang perlu kuketahui sebelum pindah ke sekolah ini.”

Xenovia hampir meninggalkan ruang klub.

“U.....Umm!”

Asia menghentikan Xenovia.

“Minggu depan aku akan bermain main dengan semua orang. Maukah kamu ikut serta, Xenovia-san?”

Asia mengatakannya dengan senyuman. Xenovia melebarkan matanya dalam kekagetan dan tersenyum pahit.

“Lain kali saja. Kali ini aku sedang sibuk. Tapi.........”

“Tapi?”

Xenovia kemudian mengatakannya sambil tersenyum pada Asia.

“Bisakah kamu mengajakku berkeliling sekolah besok?”

“Iya!”

Asia juga menjawab sambil tersenyum. Hmm, kuharap mereka jadi teman baik. Agak susah memahaminya, tapi Xenovia sepertinya orang yang baik.

“Aku akan bersumpah dengan nama Pedang Suciku, Durandal. Aku juga akan bertarung lagi dengan pengguna Pedang Suci Iblis disana.”

“Baiklah. Selanjutnya aku takkan kalah.”

Kiba juga membalas sambil tersenyum. Setelah mengkonfirmasi itu, Xenovia meninggalkan ruangan. Aku bisa merasakan kekuatan dan kepercayaan diri dari tubuh Kiba. Waktu itu di tempat itu, insiden itu telah mengubah sesuatu di dalam dirinya.

KLAP!

Buchou menepukkan tangannya.

“Sekarang. Karena semuanya sudah kembali, mari kita mulai kegiatan klub lagi!”

[YA!]

Semua orang menjawab dengan suara enerjik. Hari itu, kami semua tertawa kembali.