High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 5 Odin

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
The printable version is no longer supported and may have rendering errors. Please update your browser bookmarks and please use the default browser print function instead.

Odin

“Sungguh payah.”

Itu adalah kata kata pertama yang wakil Gubernur Shemhaza katakan di ruang konferensi di dalam wilayah Maou.

Sambil berpikir “Jangan berbicara begitu” di dalam hati, aku – Azazel meneguk teh.

Di hari pesta yang disponsori Maou, para Iblis telah menerima serangan dari [Khaos Brigade]. Lebih tepatnya, akan lebih baik mengatakan kalau, “Itulah yang menjadi hasilnya”.

Sampai Iblis pelarian kelas-SS “Kuroka” yang dicari di sepanjang Dunia Bawah akan memakai familiarnya untuk mengawasi pesta sama sekali diluar dugaan semua orang.

Setelah itu, keluarga Rias Gremory dan Iblis Kelas Tertinggi Tannin menjalin kontak dengannya. Dan berhasil mengenyahkannya.

Situasi terselesaikan dengan kerusakan minimum, tapi – penyusupan ke aula pesta telah membuat para golongan yang lain mempertanyakan kewaspadaan dari para Iblis.

Seperti yang semua orang bisa lihat, Shemhaza-kun dari pihak Malaikat Jatuh dan Seraph dari pihak Malaikat tengah marah. Yah, aku bukan dalam posisi untuk mengomentari mereka. Aku juga tak akan berkata kalau aku, sang Gubernur, saat itu tengah membuang waktu dengan berjudi di kasino. Mendapati kesepakatan damai dilanggar begitu saja akan jadi masalah serius. Itu masalah yang sangat serius.

Shemhaza melaporkan lebih jauh.

“Lawannya adalah anggota dari unit spesial independen [Khaos Brigade], yakni [Tim Vali] yang terdiri atas Son Goku [Bikou], nekoshou [Kuroka] dan juga pengguna Pedang Raja Suci Collbrande. Sampai tiga orang dengan kekuatan luar biasa akan datang kemari.......juga, kemampuan manajemen dari para Iblis itu—“

Ah, saat pria ini mulai mengomel, tak akan ada habisnya. Yang penting masalah sudah beres.

Insiden itu telah diambil kendali. Rias dan Koneko telah terekspos oleh racun, namun syukurlah detoksifikasi mereka sudah terselesaikan dan mereka hanya mendapat luka luka minor. Selain itu, karena semua orang selamat, itu juga salah hitung membahagiakan karena Ise mencapai Balance Breaker. Semua orang disini nampaknya memahami di hati mereka.

Adik perempuan Maou Rias selamat. Sekiryuutei juga telah mengambil satu langkah besar ke depan. Pesta memang dibatalkan, tapi setelah melihat situasi mereka berdua, itu sudah menjadi pencapaian besar bagi kami.

Jauh dariku, Tannin, yang sedang mengikuti pesta dalam wujud Naga-mini, dan para senior lain tengah mengantisipasi pertandingan diantara Rias dan Sona Sitri yang akan segera diselenggarakan.

“Aku akan mendukung Nona Rias. Karena Sekiryuutei yang kulatih secara pribadi ada bersamanya. Kukuku, dia bocah yang menarik. Memperkuat diri dengan memencet dada.”

“Pengetahuan yang Azazel telah bawa nampaknya membawa revolusi besar dalam Rating Game. Kalau ditangani dengan setengah hati, mungkin akan ada perubahan di dalam kelompok berperingkat tinggi dalam setengah tahun.”

“Itu akan bagus. Karena posisi top sepuluh belum berubah sejak tahun tahun belakangan ini. Dengan ini, nampaknya kita akan bisa melihat Game yang lebih menarik.”

Hahahaha, setelah menyelesaikan kemarahan mereka, tak ada lagi udara ketegangan disini. Apa Tiga Kekuatan Besar tak apa apa begini saja?

Pada saat itu – Pintu ruangan terbuka. Seorang yang muncul disana membuat semua orang tercengang.

“Hmm. Jadi kalian para anak muda tak bisa menyambut orang tua sepertiku, huh?”

Itu adalah orang tua bermata satu yang mengenakan topi kuno. Dia memiliki jenggot putih, yang begitu panjang sampai hampir menyentuh lantai. Pakaiannya, ketimbang mewah, hanya terdiri atas satu jubah. Dia membawa tongkat berjalan, tapi dia tak memilikinya karena punggungnya sakit.

“—Odin.”

Ya, orang ini sebenarnya adalah Dewa Raja dari semua Dewa Dewa Norse—Odin! Ada juga Valkyrie prajurit wanita mengenakan armor yang juga datang bersamanya.

“Oh, oh, lama tak bertemu, kan, pak tua dari wilayah dusun utara?”

Sambil aku memanggilnya dengan tak sopan seperti itu, Odin menggosok jenggotnya.

“Lama tak jumpa, Bocah Malaikat Jatuh. Sepertinya kau sudah menjadi dekat dengan orang orang yang kau lawan sejak zaman dulu, tapi...........apa kau masih memikirkan hal hal licik?”

“Hah! Tak seperti Dewa Dewa dari wilayah dusun yang menghargai ikatan kuno menurut adat dan budaya mereka sendiri atau apalah itu, kami orang orang muda memiliki pikiran fleksibel. Ketimbang berpegang pada cara berpikir bermusuhan yang merepotkan, kami lebih menghargai pertumbuhan dan perkembangan.”

“Itu cara berpikir pecundang yang layak untuk orang lemah. Apalagi, kalian hanya perkumpulan bocah yang sudah kehilangan Tuhan dan Maou pendiri mereka.”

Pak tua ini.......seperti biasa, mulutnya suka berbicara seenaknya.

“Itu disebut menjadi independen dan berdiri di atas kaki kami sendiri, pak tua.”

“Melihat sekumpulan bocah melakukan pertemuan main main seperti ini, aku jadi mau ketawa.”

Cih. Kalau sudah begini, pembicaraan ini takkan ada habisnya. Sirzechs kemudian meninggalkan tempat duduknya dan menyapa si pak tua.

“Lama tak jumpa, Dewa Raja dari Utara, Odin-dono.”

“Sirzechs. Aku datang kemari oleh undangan yang kau berikan padaku untuk menonton Game. Namun, kau juga pasti sedang kesulitan. Keturunan dari Lucifer yang asli sekarang menjadi Hakuryuukou. Lebih jauh lagi, dia menjadi teroris. Masa depan Iblis tak akan mudah.”

Odin membuat pernyataan sarkastis itu, namun Sirzechs hanya membalasnya dengan senyum.

Tatapan si pak tua kemudian beralih ke Serafall yang duduk di samping Sirzechs.

“Ngomong ngomong, Serafall. Ada apa dengan penampilan itu?”

Serafall tengah berbusana ala Magical Girl seperti dalam anime Televisi Jepang. Bagaimana pun juga, pak tua ini juga pecinta cosplay.

“Ara, Odin-sama! Tidakkah anda tahu? Ini adalah busana Magical Girl☆”

Dia berbalik menyamping dan berpose dengan tanda peace. Kau sedang berbicara dengan Dewa dari Utara, tahu?

“Hmm. Jadi ini yang populer diantara anak anak muda belakangan ini. Sama sekali tidak buruk. Ya, ya, cukup lumayan.”

Dasar pak tua sialan. Sambil meletakkan tangan di dagunya, dia memandang celana dalam dan kaki Serafall.

Kemudian ada satu sosok yang mengintervensinya. Yakni Valkyrie prajurit wanita yang sebelumnya.

“Odin-sama, anda tak boleh melakukan hal tak senonoh seperti itu! reputasi dari Valhalla akan menangis!”

“Astaga, kau cerewet sekali. Karena itu kau tak bisa mendapatkan Pahlawan manapun sebagai kekasih.”

Valkyrie itu tiba tiba menangis oleh kata kata Odin. Hei, hei, ada apa dengannya?

“A-Apa boleh buat, aku hanya prajurit wanita tua tanpa sejarah memiliki kekasih! Aku juga menginginkan kekasih! Auuuu!”

Odin juga mendesah. Pak tua, kau tak seharusnya membuat wanita muda menangis seperti itu.

“Maaf. Orang ini adalah asistenku saat ini. Meski wajahnya lumayan, dia terlalu berisik. Dia juga belum mendapatkan lelaki.”

Aku tak bisa memahami bagaimana si pak tua memilih stafnya. Mana bisa orang seperti itu melindungimu? Yah, aku tak perlu memusingkan urusan orang lain. Odin kemudian berbicara pada Sirzechs.

“Aku dengar soal itu. Sirzechs, Serafall, anggota keluarga kalian akan bertarung satu sama lain, kan? astaga, membuat adik perempuan berharga kalian saling bertanding biarpun mereka teman dekat. Kalian benar benar jahat. Kalian memang Iblis.”

“Kalau dia tak bisa melewati ini, maka harapannya sebagai Iblis di masa depan takkan terlahir.”

“Sudah diputuskan kalau Sona-chan ku yang akan menang☆.”

Masing masing Maou-sama percaya kalau adik perempuan mereka akan menang.

“Baiklah. Masalah tentang [Khaos Brigade] disini sudah terselesaikan, tapi aku datang untuk menonton Rating Game.—Kapan tanggal penyelenggaraannya?”

Pembicaraan tentang masalah di pesta akan dibahas lagi di hari lain, dan topik telah bergeser pada Game yang akan segera diselenggarakan. Itu wajar karena banyak orang orang penting dari tiap tiap golongan telah diundang untuk menyaksikan Game.

Aku berdiri dari tempat dudukku untuk beristirahat sejenak, dan aku duduk santai di sofa di aula depan. Diskusi dan konferensi dengan para VIP ini membuat bahuku keram.

Saat aku duduk di sofa.—Sirzechs muncul disana. Ada apa dengan dia, apa dia juga menyelinap keluar? Dia duduk di sampingku dan berbicara.

“Azazel, bisakah aku menanyakan satu hal sebelum Game dimulai?”

“Apa itu?”

“Kalau kau menghadapi Rias sebagai lawanmu, siapa yang sudah pasti akan kau cabut diantara kelompok Gremory?”

“Ise, tentu saja. Semua orang di dalam kelompok Rias pasti juga merasakan hal itu.—Bahwa Ise adalah seorang yang mempertahankan ketegangan dan semangat dari kelompok.”

Ketegangan sangat penting dalam pertarungan. Sering terjadi dimana keseimbangan akan runtuh hanya karena sedikit perubahan dalam hal itu, dan satu pihak akan kalah dengan cepat sebagai hasilnya. Kebalikannya juga mungkin terjadi.

Ise adalah pilar emosional bagi Rias dan yang lainnya. Alasan untuk itu juga bisa dipahami. Dia selalu maju menyerbu lawan tanpa menyerah, tak peduli apa atau dimana itu. kebiasaannya itu juga menjadi energi dinamis bagi para budak Iblis lainnya. Bahkan majikannya Rias sangat bergantung pada Ise.

--Sudah wajar bagi Naga untuk menarik banyak orang.

Ise bukan perkecualian dalam hal itu. itu juga merupakan hasil orang orang tertarik pada Naga yang bersemayam dalam tubuhnya. Apalagi, dia berhasil lolos dari situasi terjepit dengan kekuatan itu pada waktu ini.

Sirzechs mengatupkan kedua tangannya bersama dan berbicara dengan ekspresi serius.

“......Sona akan mengincar itu.”

Jadi dia khawatir dengan adik perempuannya, huh. Aku berbicara dengan jujur.

“Ya, masalahnya adalah ketika mereka berhasil mencabut Ise. Akankah kekuatan Gremory naik, atau akan runtuh? Karena mereka belum melihat sang [Sekiryuutei] dijatuhkan di depan mata mereka sendiri.”