High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 7 Life.1

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Life 1 : Kedamaian yang terbaik

Bagian 1

Akademi Kuou sepanjang istirahat siang. Aku tengah menyantap bento (bekal makanan di Jepang) dengan Matsuda, Motohama, dan Asia.

“Kalau kuingat ingat, sudah hampir piknik sekolah. Kita harus memutuskan kelompok kita.”

Motohama mengatakan itu sambil memakan telur goreng.

Oh iya, piknik sekolah sudah dekat. Kami, kelas dua, akan pergi ke Kyoto. Belakangan, begitu banyak hal terjadi sampai aku nyaris lupa. Pada saat itu seragam kami akan berganti ke seragam musim dingin. Meski hawa panas dari musim panas masih terasa.

“Hmm, apa kita membuat kelompok dengan 3 atau 4 orang?”

Saat aku mengatakan itu, Matsuda mengangguk.

“Oh iya, ternyata tempat dimana kita tidur adalah untuk 3-4 orang. Jadi kita harus membentuk kelompok dengan kita bertiga. Apalagi kita dibenci oleh siswa yang lain.”

Jangan katakan itu botak! Aku sangat memahami itu.

Setelah musim panas hidup atau mati berakhir, opini tentangku cukup banyak berubah. Meski kami bertiga dibenci oleh gadis gadis lain karena menjadi siswa SMA mesum. Sekolah ini memiliki rasio wanita lebih tinggi, karena hal itulah mereka memiliki opini yang sangat ketat.

Aku akrab dengan Asia, Xenovia, Irina, dan Kiryuu. Jadi kami makan bersama seperti ini. Tapi dengan gadis lain, tidak.

“Trio mesum. Apa kalian ingin berpasangan dengan kelompok kami saat piknik? Itu adalah surga karena akan terdiri dari empat Bishojo tahu?”

Gadis yang mengenakan kacamata mengatakan itu. jangan katakan ‘surga’ dengan muka mesum begitu!

“Yeah, selain kamu mereka adalah trio-bishojo.”

Matsuda mengatakan itu sambil mengangguk, dan kepalanya kemudian dipukul oleh Kiryuu.

“Diam! Oke, mari abaikan saja cowok ini. Hyodou, itu Asia, tahu?”

“Ise-san, apa kamu mau berpasangan denganku?”

Asia bertanya sambil tersenyum. Mou! Kalau Asia-chan memintaku seperti itu, aku akan bingung!

“Tentu saja, tentu aku mau!”

“Ya!”

Peluk!

Aku dan Asia melupakan makan siang kami dan berpelukan!

“K-Kalian nampaknya jadi lebih ‘dekat’ setelah festival olahraga berakhir.......kalian berbicara dua puluh empat jam tujuh hari sembari mengirimkan tatapan cinta.......”

Kiryuu mengatakan itu sambil menekan kacamatanya ke atas.

“Fufufu. Asia dan aku membagi satu jiwa dalam satu tubuh. Kami selalu bersama, iya kan?”

Aku kemudian meminta Asia menyuapiku sosis Vienna sambil berkata ‘Aaah’.

“Ya. Aku akan selalu bersama Ise-san!”

Ya. Rasanya jarak diantara aku dan Asia menjadi lebih kecil setelah festival olahraga. Sebelumnya aku menganggap hubungan kami seperti kakak beradik, dan aku mencoba melindungi Asia sebagai kakaknya........

Y-Ya. Setelah ciuman, aku juga mulai menganggap Asia sebagai seorang gadis.......ketimbang adik perempuan, saat ini aku lebih sering memandangnya sebagai seorang gadis. Di saat yang sama aku jadi semakin menyayanginya. Aku menyayanginya seperti sebelumnya, namun setelah merebut kembali Asia dari Diodora, aku menyadari betapa pentingnya Asia bagiku.

Aku terus berpikir kalau “Aku harus tetap dengannya selamanya!”. Berbeda dari kekasih. Namun lawan jenis di dalam keluarga. Namun itu juga berbeda dari adik perempuan.

Kupikir aku akan terus bersama Asia sampai hari kematian kami. Meski aku tak tahu berapa ratus atau ribu tahun lamanya. Namun aku akan memperhatikan Asia untuk seumur hidupku.

Oh, dan kutambahkan satu hal lagi. setelah insiden itu, Asia sering memberiku ciuman pagi di pipiku setiap pagi!

“Oke, jadi seperti itu, jadi kami akan berpasangan dengan kalian. Aku tak bisa meninggalkan Asia dengan cowok lain karena dia masih murni dan tak bisa menolak permintaan orang lain. Dan kalau begitu, Xenovia-chi dan Irina-san juga akan bergabung kan?”

Xenovia berhenti memakan bento sangat besar dan mengangguk oleh ide Kiryuu.

“Ya. Aku juga ingin bersama dengan Ise.”

“Akan lebih menyenangkan bersama Ise-kun!”

Irina yang tengah memakan roti juga setuju.

“Siaaaaaaaaaaaaaaal! Kenapa hanya Ise saja yang populer seperti ini!? Astaga, Tuhan sungguh kejam! Aku juga ingin dipeluk oleh bishojo!”

Matsuda merengek. Iya iya, Tuhan memang sudah mati. Dan ketimbang populer, aku hanya berada dalam lingkungan yang nampak seperti itu.

Namun sepertinya aku populer dari sudut pandang berbeda, jadi aku takkan mengatakan apa apa. Tunggu, apa aku populer kalau hanya terbatas pada Asia? Namun cinta diantara aku dan Asia berbeda dari harem yang mesum. Jadi terasa rumit bagiku.

“Hmm, belakangan nampaknya ada begitu banyak “flag” untuk Ise.....kalau aku bisa melihat hal semacam itu dengan jelas, aku akan mematahkannya dengan martil.......”

Motohama mengatakan itu seperti kutukan sambil membetulkan posisi kacamatanya.......matamu seram........

“Kalau begitu, mari bergerak berkelompok dengan tujuh orang ini. Kiyomezu-dera! Dan Kinkau-ji! Dan Ginkaku-ji tengah menanti kita!”

Kiryuu menyatakan itu dengan kacamata berkilau.

Yang pasti, anggota untuk piknik sekolah kami telah diputuskan. Laki lakinya adalah aku, Matsuda, dan Motohama. Kami bertiga. Ceweknya antara lain Asia, Xenovia, Irina, dan Kiryuu. Mereka berempat. Kelihatannya kami akan berkeliling Kyoto dengan anggota ini. Kalau kuingat ingat disana ada kuil bernama Tenryuu-ji (Kuil Naga Langit). Aku memiliki satu dari kedua Naga Langit Ddraig bersemayam di dalamku jadi mungkin bagus untuk pergi ke sana.

Jadi piknik sekolah sudah semakin dekat huh.

Hmm, mungkin aku harus pergi berbelanja dengan Asia dan yang lain untuk membeli barang barang yang diperlukan.


Bagian 2

Sepulang sekolah, ruang klub.

Ini hampir waktunya untuk pulang, dan kami tengah mengobrol tentang piknik selagi meminum teh.

Pembina kami, Azazel-sensei, belum datang ke ruang klub hari ini. Belakangan, dia terus kembali ke Dunia Bawah untuk mendiskusikan sesuatu. seorang pemimpin memang sibuk. Meski begitu, dia masih muncul di sekolah, jadi kehidupan sekolah pasti menyenangkan baginya.

“Kalau kuingat, ini hampir waktunya piknik sekolah untuk siswa kelas dua.”

Buchou mengatakan itu sambil meminum teh hijau dengan elegan.

“Dimana Buchou dan Akeno-san pergi tahun lalu?”

Akeno-san menjawab pertanyaanku.

“Kami juga pergi ke Kyoto. Aku pergi ke Kinkaku-ji, Ginkaku-ji, dan lokasi lokasi lain bersama Buchou.”

Buchou menganggukkan kepalanya dan melanjutkan.

“Ya. Tapi hanya ada jumlah tempat terbatas yang bisa kamu datangi selama tiga hari empat malam. Kamu harus berpikir untuk pergi ke mana saja dan membuat rencana sebelumnya dan bergerak menurut itu. kalau kamu tak memasukkan waktu untuk makan dan untuk cuci mata, kamu akan menyesalinya. Kamu akan bepergian menaiki bus dan kereta, namun banyak waktu akan terbuang selagi kamu bepergian dengan kendaraan itu.”

“Saat itu gawat karena kami tak berpikir tentang waktu transportasi. Buchou ingin pergi ke mana saja, jadi kami kehilangan waktu untuk pergi ke Nijou-jou yang kami rencanakan untuk dikunjungi terakhir. Jadi dia menginjak injak dengan kakinya di stasiun kereta.”

Saat Akeno-san mengatakan itu dengan tertawa kecil, wajah Buchou menjadi merah.

“Mou, kamu berjanji takkan mengatakan itu, ingat? Saat itu aku sedang bersemangat. Bagi pecinta Jepang sepertiku, itu adalah Kyoto yang sangat kukagumi. Jadi mataku terpikat oleh panorama kota dan toko toko suvenir lebih dari yang diperlukan.”

Buchou mulai berbicara tentang memorinya. Dia pasti sangat menikmati Kyoto.

“Apa kamu belum pernah ke Kyoto sebelum piknik sekolah? Kan bisa tinggal memakai lingkaran sihir.”

Saat aku mengatakan itu Buchou berkata “tidak, tidak” dengan jemarinya.

“Kamu tak paham Ise. Terasa bagus karena kamu mengunjungi Kyoto untuk kali pertama di piknik sekolah. Dan bepergian dengan lingkaran sihir. Aku takkan melakukan hal tanpa selera seperti itu. itu adalah Kyoto yang sangat kurindukan, jadi aku ingin berjalan jalan dengan kakiku sendiri dan merasakan embusan angin dengan kulitku sendiri.”

Ah, mata Buchou mulai nampak berbinar binar. Buchou menjadi nampak penuh impian kalau ada sesuatu yang berkaitan dengan Jepang.

Dia pernah bilang kalau dia ingin memiliki gaya hidup yang terus berjalan diantara Jepang dan Dunia Bawah bahkan setelah menjadi kepala keluarga Gremory. Oh iya, Azazel-sensei berkata kalau dia juga akan datang dengan kami ke piknik sekolah. Dia ternyata juga ingin menikmati Kyoto.

Setelah menghabiskan tehnya, Buchou mengubah topik.

“Piknik juga penting, tapi kita juga harus diskusikan tentang apa yang kita akan lakukan di Festival sekolah.”

“Ah, Festival sekolah juga hampir tiba. Sekolah kita tak memiliki waktu sebanyak itu diantara festival olahraga, piknik sekolah, dan festival sekolah dan mereka terjadi berturut turut. Berpikir seperti itu, siswa kelas dua seperti kami akan sibuk.”

Ya, festival sekolah berlangsung setelah piknik sekolah. Ada begitu banyak event di semester kedua.

Buchou menerima lembaran dari Akeno-san dan meletakkannya di atas meja. Sepertinya kami harus menulis ide untuk Klub Penelitian Ilmu Gaib dan mendaftarkannya ke OSIS.

“Karena itu kita perlu berdiskusi tentang festival sekolah sekarang dan mempersiapkannya. Kalau sudah diputuskan sebelumnya, anggota kelas tiga dan kelas satu bisa mempersiapkannya selagi kalian pergi. Ada begitu banyak anggota di tahun ini jadi itu akan menjadi bantuan besar.”

Seperti yang Buchou katakan. Piknik sekolah itu penting namun kami juga harus berfokus pada Festival sekolah!

“Festival sekolah! Aku sangat menantikannya!”

Asia sepertinya sangat menantikannya. Asia menyukai event semacam ini.

“Ya. Aku juga menikmati event di sekolah. Festival olahraga sangat hebat.”

Biarpun ekspresinya tidak berubah, mata Xenovia nampak berbinar. Dia juga sudah membuat amukan besar di Festival olahraga. Dia meraih tempat pertama di semuanya. Setelah festival sekolah, tiap tiap klub olahraga berusaha keras merekrut Xenovia ke dalam klub mereka.

“Itu akan jadi pengalaman pertamaku dalam hal itu, jadi aku sangat menantikannya. Aku sungguh pindah sekolah di saat yang tepat! Ini juga pasti bimbingan dari Michael-sama!”

Irina mengatakan itu sembari membuat pose berdoa ke Surga. Trio Gereja nampaknya sangat menantikan Festival Olahraga. Itu mungkin juga ada hubungannya dengan fakta kalau mereka belum pernah mengalami hal hal semacam itu karena tradisi dalam Agama mereka.

“Tahun lalu......rumah hantu kan? Aku belum bergabung dalam klub saat itu, tapi kudengar rumah itu terlihat realistis dan menjadi topik panas.”

Aku tak memasuki rumah hantu, tapi salah satu teman sekelasku masuk dan berkata kalau hantunya kelihatan sungguhan. Katanya semua hantu yang muncul kelihatan nyata.

“Ya. Soalnya kami memakai hantu betulan saat itu, jadi wajar saja kalau menyeramkan.”

Buchou mengatakannya seolah itu bukan apa apa.

“H-hantu betulan.......?”

Saat aku bertanya, Buchou menjawab dengan normal sambil tersenyum.

“Ya. Aku meminta beberapa youkai yang tak berbahaya bagi manusia untuk mengisi peran menakut nakuti orang orang. Para Youkai itu juga bermasalah karena mereka tak punya pekerjaan, jadi itu bagus untuk kedua belah pihak. Berkat itu, rumah hantu menjadi sukses besar.”

Buchou dan Akeno-san mulai tertawa seperti Onee-sama.

“Kami dimarahi oleh OSIS setelah itu. Sona-Kaichou yang masih sebagai wakil presiden pada saat itu meneriaki kami dengan berkata “Memakai hantu sungguhan itu sama sekali melanggar aturan!””

Akeno-san, aku juga berpikir kalau kalian memang mengabaikan aturan........

“Lalu apa akan membuat rumah hantu lagi tahun ini? Atau haruskah kita adakan pertunjukan sirkus yang melibatkan Vampir-dalam-kotak?”

Gasper membuat wajah aneh dan mulai memukul mukul kepalaku.

“Senpai kejam! Kamu selalu memakaiku sebagai lelucon!”

Bermain main dengan Kouhai (junior)mu adalah hak istimewa seorang senpai (senior)! Aku akan terus mengerjai Gasper sampai aku lulus. Bagaimanapun juga dia anak laki laki yang berharga. Aku akan terus mengurusnya dengan baik.

Buchou kemudian mulai berpikir tentang saranku.

“Mungkin kita harus lakukan sesuatu yang baru......”

Saat Buchou hendak mengatakan sesuatu, telepon kami berdering di saat yang sama. Semua orang tahu apa maksudnya sehingga kami saling bertukar tatap. Buchou menarik nafas panjang dan mengatakannya dengan nada serius.

“-Ayo pergi!”