High School DxD (Bahasa Indonesia):Jilid 8 Life 1

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
The printable version is no longer supported and may have rendering errors. Please update your browser bookmarks and please use the default browser print function instead.

Life 1 : Pekerjaan Iblis!

Bagian 1

Ini tiba tiba, tapi aku bingung harus berbuat apa dengan benda di hadapanku. Ada oppai di depanku. Ya, ada oppai. Itu jelas jelas payudara. Ada dua benda yang kelihatan sangat lembut di depanku. Haruskah aku mengisapnya..........? Tidak, sebelum itu harus kujelaskan kenapa ujung ujungnya jadi begini. Sepanjang pendidikan jasmani, badanku terasa tak enak jadi aku pergi ke ruang kesehatan. Sayangnya, perawat sedang tidak datang.......Kemudian aku tidur sejenak. Dan saat aku membuka mataku ada payudara yang seperti salju di depanku. Aku familiar dengan oppai ini. Satu satunya oppai yang merupakan milik seseorang selain Ibuku. Aku melihat ke atas untuk mengkonfirmasi wajah orang ini, si pemilik oppai ini.

“.........zzzzzzzzzz.”

Seorang yang tengah tertidur pulas adalah Ketua. yang memiliki rambut crimson panjang. Dia adalah “One-sama”ku.

High school dxd v8 011.jpg

.......Tapi kenapa ketua seranjang denganku......dan dia telanjang.....maksudmu, sayap hitam mu tengah membentang ketua. Apa dia menjadi lengah karena dia sedang tidur? Tak berapa lama sebelumnya, ada waktu dimana ketua juga seranjang denganku. Aku tak akan menjelaskan tentang itu sekarang, tapi itu terjadi. Waktu itu, ketua juga telanjang dan aku sudah menyimpan gambarnya ke dalam kepalaku. Ya, sudah kusimpan dengan permanen! Aku kadangkala memakainya untuk mengeluarkan “jiwa muda” dari dalamku! Tapi aku tak pernah menduga kalau aku akan tidur dengannya lagi secepat ini........Juga sepertinya dia tidur sambil memeluk kepalaku........aku bisa merasakan sensasi oppainya dengan hidungku.......Oppai sungguh menakjubkan! Sangat lembut! Sial! Air mataku tak mau berhenti! Ada harta karun tepat di depanku, tapi aku tak bisa menyentuhnya! Apa aku hanya bisa menikmatinya dengan hidungku!? Selagi aku memikirkan itu, sepertinya ketua bangun dan membuka matanya.

“........Ara, Ise. Fuaaaaaa.” Ketua menguap.

“......ke.... ketua......Umm......ada apa dengan........situasi ini........?”

Aku menanyainya dengan jantung berdegup kencang. Ketua menjawab sambil menepuk nepuk kepalaku, yang sedang dia peluk.

“Aku merasa agak lelah. Aku berpikir untuk tidur sejenak di ruang kesehatan dan kamu sedang tidur. Jadi aku menyelusup ke ranjangmu.”

“Me......menyelusup?”

Aku bingung harus berkata apa. Jadi itu yang dia lakukan! Hal seperti itu terjadi saat aku sedang tertidur sejenak!

“Apa aku mengganggu?”

“Tidak! Itu yang terbaik! Bukan, bukan itu! Ummm, aku tak tahu bagaimana harus mengatakannya......”

Mengganggu!? Sama sekali tidak! Aku sangat tersentuh sampai air mataku tak mau berhenti Onee-sama!

“Ta.....tapi tidur telanjang itu........terlalu berlebihan?”

“Aku tak bisa tidur tanpa telanjang. Juga akan sempurna kalau aku punya bantal atau boneka yang bisa kupeluk saat tidur.”

Ba...bantal. Bo.....Boneka. Begitu rupanya. Jadi aku ini pengganti boneka. Tidak, tidak. Itu saja sudah cukup! Ketua kemudian menatap wajahku. Ada apa, ketua?

“........Ise. Apa kamu suka payudara wanita?”

“Ya! Aku menyukainya!”

Aku menjawab dengan lantang. Itu sudah jelas. Itulah perasaan jujurku. Inilah satu satunya hal yang aku tak bisa berbohong. Aku adalah siswa SMA yang hidup dengan ero. Mendengar itu, ketua memasang senyum mesum. Dia mendekatkan wajahnya ke kupingku. Aku bisa merasakan aroma manis dari rambut crimsonnya. Itu merangsang otakku. Kemudian dia melancarkan serangan akhir.

“Apa kamu ingin menyentuh payudaraku?”

......! Ada hal misterius melaju di dalam tubuhku setelah aku mendengar sesuatu yang setiap laki laki ingin dengar dari wanita! Aku ingin menyentuhnya! Aku ingin meremasnya! Aku ingin mengisapnya! Inilah impian setiap laki laki! Ketika kepalaku tengah berada di surga, ketua berkata padaku.

“Lalu maukah kamu mendengarkan permintaanku?”

“Ya!”

Apa itu! aku akan lakukan apa saja asal bisa menyentuh oppaimu, Onee-sama! Aku akan penuhi permintaan apapun! Ketua kemudian berkata padaku ketika kepalaku tengah menjadi pink di dalam.

“Kalau begitu cobalah mendapat satu kontrak.”

Bagian 2

“Kami datang.”

Asia menyapa kami dengan suara enerjik. Asia dan aku berjalan langsung ke ruang klub setelah pelajaran berakhir.

“Ara-ara. Ise-kun. Asia-chan. Kalian datang cepat sekali. Mau minum teh?”

Akeno-san menyapa kami dengan wajah tersenyum. Rambut hitam berkilaumu sungguh menakjubkan seperti biasanya Akeno-san. Oppaimu juga mengagumkan seperti biasanya.

“Ya tolong!”

Tak lama setelah ia mendengar balasan kami, dia mulai menuangkan teh ke dalam cangkir. Sepertinya semua orang selain kami sudah berada disini. Buchou juga meminum tehnya dengan elegan.

“Hei Koneko-chan.”

Aku menyapa gadis mungil yang duduk di sudut ruangan.

“......Hallo.”

Fufufu. Kalau aku bisa menambahkan dua gadis dengan Buchou dan Asia, kalian bisa menciptakan tim Bishojo tertinggi. Klub Penelitian Ilmu Gaib terisi penuh oleh bishojo! Ini tempat terbaik yang pernah ada! Takkan berlebihan kalau aku berkata jika aku datang kemari hanya untuk bersama mereka! Aaah. Aku sungguh senang berada di klub ini! Oksigen disini sangat segar dan beraroma manis!

“Hai.”

Ada pria yang mengangkat kepalanya dan menyapaku.....itu Kiba. Si pangeran tampan, yang senyum menyegarkannya membuatku dongkol. Dia adalah musuh semua laki laki di sekolah ini. Cih. Cowok keren mati saja sana!

“Aaah, iya, iya.”

Aku mengibaskan tanganku seenaknya dengan mata setengah terbuka.

“Jadi semuanya sudah berkumpul. Kalau begitu mari kita mulai diskusinya.”

Buchou mengatakan itu setelah mengkonfirmasi kami ada disini. Anggota yang lain dan aku duduk di sofa yang mengelilingi meja. Orang yang duduk di kursi boss adalah Onee-sama berambut crimson. Maka dimulailah pertemuan Klub Penelitian Ilmu Gaib.


Bagian 3

“Aku akan pergi bersama Ise sebagai Pengawas.”

Saat pertemuan yang berlanjut sampai larut malam menjadi diskusi tentang aku, itulah yang Buchou katakan. Aktivitas Klub Penelitian Ilmu Gaib. Aktivitas “luar” Klub Penelitian Ilmu Gaib adalah mencari hal hal yang berkaitan dengan hantu dan sihir. Namun kegiatan yang sebenarnya itu berbeda. Kami adalah Iblis. Ketika langit sudah gelap, itulah saat pekerjaan sejati kami bermula. Pekerjaan Iblis adalah dipanggil oleh lingkaran sihir pemanggil dan membuat kontrak. Dengan memenuhi harapan mereka, kami menerima harga. Harga itu bisa berupa uang, objek, dan kadang kadang nyawa. Belakangan tak ada banyak orang yang menggambar lingkaran sihir untuk memanggil Iblis. Jadi Iblis zaman sekarang menggambar lingkaran sihir di selebaran dan membagikannya ke manusia dengan keserakahan tinggi sehingga mereka bisa melakukan pekerjaan mereka. Kembali ke diskusi pertemuan, sepertinya aku menyisakan hasil buruk untuk pekerjaanku. Aku masih belum bisa membuat satupun kontrak........Aku merasa malu. Tidak, aku mendapat pekerjaan. Itu bukan masalah. Tapi kapanpun aku menemui klien, hal hal aneh terjadi yang menyebabkan kontrak gagal. Aku menjadi lebih dekat dengan orang orang yang memanggilku........Tapi Iblis seharusnya menjalin kontrak, sehingga tak ada artinya kalau aku tak bisa mengabulkan harapan mereka biarpun aku akrab dengan mereka. Buchou juga pusing dengan situasiku, dan itu berdampak pada kata katanya tadi. sampai aku membuat Buchou pusing.......aku sungguh orang tak berguna. Dan orang orang yang memanggilku selalu saja orang hentai! Apa aku bisa memenuhi impianku menjadi Raja Harem!? Ya, itu benar! Aku akan terus menerima kontrak dan menerima pengakuan dari Maou! Dan saat aku menjadi Iblis Kelas Tinggi, aku akan mengumpulkan banyak bishojo dan membuat haremku sendiri! Untuk mencapai itu, aku harus melalui kehidupan keras ini........tapi realita memang keras. Sial! Aku ingin memegang dua gadis di kedua tanganku, dan berbicara soal poligami!

“..........Jangan pakai imajinasi vulgar.”

Ouch! Koneko-chan mengatakan itu dengan menyipitkan matanya. Sepertinya dia menebak isi imajinasiku. Dia biasanya gadis pendiam, tapi kata kata yang dia luncurkan selalu mengejutkan jantungku!

“Fufufu. Kamu memasang senyum mesum.”

SNAP.

Seseorang menyentak kepalaku dan aku menjadi kesal.

“Diaaaaaam! Kibaaaa! Tak sepertimu, aku hanya bisa menjadi populer dalam imajinasiku! Aku hanya bisa lakukan hal hal erotis di kepalaku! Imajinasiku hanya milikku seorang! Aku juga ingin terlahir sebagai cowok ganteng! Semua cowok keren musnah saja dari muka bumi ini! Setiap primata yang bisa menciptakan harem adalah musuhku!”

Aku berteriak dalam amarah dengan mata berair.

“Astaga, jangan menangis. Dan primata? Apa kamu mencoba menjadikan gorila dan simpanse sebagai musuh?”

Buchou mendesah sambil menepuk nepuk kepalaku.

“Hiks.......kalau aku populer, aku pasti akan memukul drum sekeras mungkin seperti di heavy metal......Kenapa kita tak berevolusi dari gorila saja......”

Aku mulai mengatakan hal hal tak logis. Tapi belaian Buchou itu yang terbaik. Aaaah. Diperlakukan seperti ini dari bishojo-sama adalah yang terbaik. Rasa sakit di hatiku mulai lenyap.

FLASH!

Kemudian lingkaran sihir besar di lantai mulai bersinar! Itu membuat ruang klub silau dengan melepaskan cahaya putih kebiruan. Saat lingkaran sihir ini bersinar, artinya seseorang sedang mencoba memanggil Iblis. Dengan kata lain, kami sedang dipanggil oleh manusia dengan keserakahan. Kami berpindah ke tempat klien memakai lingkaran sihir ini, dan mengabulkan harapan mereka. Inilah permulaan dari pekerjaan Iblis. Akeno-san berjalan ke arah lingkaran sihir sambil mengguncang kuncir kudanya. Dia mengangkat tangannya dan mengecek sesuatu. setelah melakukannya selama beberapa detik, dia memandangku dan Buchou sambil tersenyum.

“Buchou. Ini permohonan yang bahkan Ise-kun bisa penuhi.”

Buchou menganggukkan kepalanya setelah mendengar itu.

“Aku paham. Ise, ayo pergi.”

Buchou memegang tanganku dan berjalan ke arah lingkaran sihir.

“Bu...Buchou? apa kamu serius ikut denganku?”

Apa dia benar benar akan mengawasiku? Aku akan malu karena aku tak bisa bekerja seperti biasanya! Buchou meletakkan tangannya di pipiku dan tersenyum.

“Kamu adalah budak tersayangku. Jadi aku akan mengurusmu baik baik. Jadi ikutilah aku.”

Uuu......kamu sungguh curang. Buchou. Aku ingin dimanjakan olehmu kalau kamu mengatakan itu.

“Ya. Mohon kerjasamanya.”

Wajahku menjadi merah.

“Ise-san! Mohon berjuanglah!”

Dengan mendapat dukungan dari Asia, Buchou dan aku berjalan ke arah lingkaran sihir yang bersinar.


Bagian 4

Saat cahaya menyilaukan berhenti, kami berada di dalam ruangan. Dari penampilannya, apa ini kamar apartemen? Saat aku melihat sekeliling ruangan, ada banyak objek yang berkaitan dengan sengoku (Perang Sipil Jepang)! Ada pedang dalam sarung pedang yang digantung di dinding. Ada banyak poster istana Jepang. Ada juga gulungan yang bertuliskan “Fuurin-Kazan”. Ada juga helm bushou (komandan militer) dari era sengoku di rak. Kamar ini gelap, namun ada cahaya di lampu.

“Waah!”

Aku kaget sampai mengeluarkan suaraku. Tentu saja. Itu karena ada armor bushou tepat di hadapanku. Astaga, itu pasti harganya mahal, kan? itu kelihatan seram karena berada di kamar gelap ini. Jadi siapa kliennya? Siapa yang memanggil aku dan Buchou? Aku melihat ke segala arah namun tak ada siapa siapa.

“Um.....ummm.......”

GASHAN.

Armor bushou itu bergerak di saat yang sama aku mendengar suara wanita.

“Uwaaa!”

Aku terkejut dan berteriak.

“Apa.....apa kalian berdua Iblis.....?”

Aku bisa merasa kalau aku tengah dilihat dari balik topeng armor ini! Tekanannya tidak normal! Tapi berlawanan dengan tekanan itu, suaranya terdengar manis! Apa dia seorang wanita.....?

“Y...Ya. Kami adalah Iblis.”

Aku menganggukkan kepalaku dengan menyembunyikan fakta kalau aku ketakutan.

“Jadi aku benar benar memanggil Iblis.....”

“Ma......maaf, tapi apa kamu wanita?”

Si armor mengangguk oleh pertanyaanku.

“Tapi aku sangat kaget.......Iblis ternyata ada......”

Kaget!? Itu kata kataku! Mana ada di dunia ini gadis yang mengenakan armor di kamarnya!?

“Namaku Susan. Seperti yang kalian bisa lihat, hobiku adalah mengumpulkan benda benda yang berkaitan dengan era Sengoku........”

Susan!? Dia orang luar negeri!? Aku jadi lebih kaget lagi!

“Maaf sudah berdandan seperti ini.........malam hari berbahaya, jadi aku harus melindungi diriku dengan mengenakan armor......”

Aku mungkin tak perlu berkata kalau dialah yang berbahaya disini.

“Dasar dasar mempelajari budaya negara lain adalah melakukan kontak dengan mereka. Sungguh luar biasa.”

Buchou menganggukkan kepalanya sambil mengatakan itu. tidak, tidak. Itu sama sekali salah!

“Tapi aku senang karena yang keluar dari sana adalah Iblis-san berpenampilan ramah. Kalau itu Iblis-san menyeramkan, aku mungkin akan mencabut katana ini, “Kijin-marukuni-shige”.......”

Susan memiliki pedang Jepang di sarung pedang di tangannya. Seram! Susan benar benar seram!

“Ja....jadi apa alasan kamu memanggil kami? Kamu memanggil kami karena ada impianmu yang ingin dikabulkan, kan?”

Saat aku bertanya, dia mulai menangis.

“.....Hiks......hiks.....tolong ikut denganku ke universitas yang kuikuti sebagai siswa pertukaran........universitas di malam hari sangat menakutkan........”

Kupikir justru kamulah yang menakutkan. Tapi aku tak bisa mengatakan itu.


GASHAN. GASHAN.

Ini tengah malam, dan ada armor sedang berjalan jalan. Ini pemandangan mengerikan. Kotaku akan berubah menjadi kota horror. Buchou dan aku menerima permohonannya, dan kami sedang menjaganya sambil menuju ke universitasnya. Jujur saja, dia tak akan memerlukan penjaga......Susan tengah mengenakan armor musha. Dan ini di tengah malam. Mana mungkin dia bahkan lebih menakutkan dari kami Iblis, yang merupakan penghuni malam? Sial! Semua yang memanggil kami adalah orang orang aneh! Kami memberitahunya kalau tak apa apa jika hanya Buchou dan aku yang pergi ke universitas untuk mengambilkan bukunya. Namun.........

[Tidak, tidak. Aku tak bisa membiarkan hanya Iblis-san yang pergi. Aku juga harus ikut!]

Dia mengatakannya sambil menangis kemudian mengikuti kami!

High school dxd v8 023.jpg

“Ooooooooooon.......!”

Susan sedang menangis mungkin karena dia takut berjalan di malam hari. Tolong jangan menangis dengan suara rendah yang terdengar seperti kutukan itu. kamu begitu menakutkan sampai membuatku seram.

“Cukup disayangkan untuk membiarkannya sebagai manusia.”

Buchou mengatakan itu sambil tertarik dengan atmosfir yang dipancarkan oleh Susan. Susan, ada Iblis sedang melihatmu! Susan memang kucing penakut, dan dia mulai mengayunkan katanya kalau mulai ketakutan meski hanya sedikit. Dia merasa bingung karena meninggalkan buku pentingnya di kampus. Kemudian dia melihat selebaran pemanggilan Iblis dan akhirnya memanggil kami. Kami sudah menerima bayaran. Itu bukan permohonan besar jadi kami tak keberatan melakukannya secara gratis, namun dia bersikeras untuk tetap membayar. Pembayaran yang kami dapat adalah istana Jepang berskala kecil. Kami hanya bisa menyimpannya di ruang klub. Mungkin Akeno-san akan senang. Kami sudah mengirimnya ke ruang klub melalui lingkaran sihir.

“Jangan takut. Aku bersamamu, jadi berjalanlah dengan bangga.”

“Hiks......terima kasih......”

Buchou menghibur Susan sambil berjalan di sampingnya. Buchou, sebuah armor yang berjalan sendiri itu sudah menyeramkan.

“Tapi apa tidak berat berjalan dengan mengenakan armor?”

Itu pertanyaanku. Kamu akan memerlukan banyak stamina untuk berjalan dengan mengenakan armor. Dia juga wanita. Apa tidak berat?

“Tak ada masalah. Meskipun aku kelihatan seperti ini, aku berlatih mengenakan armor saat sedang bosan. Tentu saja aku melatihnya di kamarku. Musha pada zaman dulu berlarian sepanjang meda tempur sambil mengenakan armor. Bahkan aku harus bisa melakukan itu.”

Kenapa kamu harus sampai seperti itu.........? Kamu benar benar seseorang yang sulit dipahami, Susan.

Oh, nampaknya ini akhir perjalanan dengan si Musha. Aku bisa melihat tujuan kami, sebuah bangunan universitas.

“Ah. Ini Universitas tempatku belajar.......Lihat? Atmosfirnya menyeramkan, kan?”

Bukan, justru kamulah dengan atmosfir menyeramkan disini. Orang berarmor tepat di depan Universitas di malam hari. Itu sangat menyeramkan.

“Mari masuk ke dalam. Aaah, seram sekali........”

Sebuah armor yang berjalan masuk ke Universitas. Hanya memikirkan itu membuatku bergidik. Seperti ini pekerjaan kami berakhir.


Kami kembali ke kamar Susan setelah dengan aman mengambil kembali buku Susan. Buchou mulai mengaktifkan lingkaran sihir untuk kembali ke ruang klub setelah mengkonfirmasi pekerjaan sudah selesai.

“Oke. Kami akan kembali dulu sekarang.”

Aku mengucapkan perpisahanku dengan Susan sambil tersenyum. Fufufu. Aku hanya bisa terus tersenyum. Tentu saja, aku menyelesaikan pekerjaanku dengan gemilang. Ya, aku telah memenuhi janjiku dengan Buchou! Dengan menyelesaikan pekerjaanku, aku bisa meremas oppai Buchou! Saat aku berpikir bisa meletakkan wajahku di oppai montok dan kenyal itu, hasrat seks di dalamku tak mau berhenti! Aaah, jiwa muda di tubuhku semakin meningkat! Mataku sudah terkunci pada oppai Buchou dan aku takkan melepaskannya dari pandanganku meski hanya sedetik! Ya, pertama tama aku akan menikmati oppai kanannya. Aku akan meremasnya dengan tanganku bergerak searah jarum jam! Aku juga akan menikmati oppai kiri dengan meletakkan tanganku di atasnya dan mengguncangnya.........!

“Um.......maaf.......”

Susan berbicara padaku dengan malu ketika aku tengah memikirkan hal hal erotis berkecepatan tinggi. Hm? Apa? Membuatku seram bukan main saat melihat armornya bergetar kuat......

“......Ini mungkin agak tak sopan.......kalau tidak merepotkan ada satu permohonan lagi yang aku ingin kalian kabulkan......”

Harapan? Dia mau membuat kontrak lagi? hei? Aku ingin kembali dan meremas Buchou.......

“Baiklah.”

Aku membuat wajah tak enak karena tak mau, tapi Buchou di sampingku menyetujuinya. Tunggu Buchou! Kita harus mendengar harapan gadis armor ini lagi!? sambil tak memahami kalau mataku tengah berair, Buchou mematikan lingkaran sihir untuk mendengarkan Susan. Hiks.....Oppai Buchou jadi semakin jauh.......Buchou meninggalkanku sendiri yang sedang shock dan mulai mendengarkan permohonan Susan. Susan kemudian mengguncang tubuhnya seperti seorang gadis dan berkata.

“Sebenarnya........aku ingin mendekati seseorang........yang belajar di universitas sama denganku.......dan mengungkapkan perasaanku padanya.”

“Apa itu tantangan bertarung? eh? Mendekati untuk membunuh orang itu?”

“T...Tidak!”

Oh, ternyata tidak. Dia bilang mau mendekati, jadi kupikir dia mau memulai pertarungan atau semacamnya.

“Umm........umm ada laki laki yang aku sukai........aku lamban dalam hal ini tapi aku ingin memberitahu dia perasaanku.......”

Begitu. Jadi ada seseorang yang dia sukai. Aku membayangkan bushou dari era Sengoku dengan jenggot tebal. Pria yang gadis armor ini sukai pasti orang seperti itu. dia mungkin tertawa dengan “Gahaha!”. Buchou tersenyum mendengar itu dan mengangguk.

“Itu permohonan yang bagus. Oke, aku akan mendengarkan permohonanmu.”

“Kamu mau? Syukurlah! Iblis-san adalah orang orang baik!”

Susan mulai melakukan step dance setelah mendengar Buchou. Jangan lakukan step dance sambil mengenakan armor! Itu menyeramkan!

“Jadi apa yang kami harus lakukan? Apa kamu ingin kami mengadakan acara pernyataan cinta? Atau kamu ingin kami merebut hati laki laki ini dengan kekuatan Iblis?”

“Tidak, tidak! Kalau bisa aku ingin jadian dengannya dengan memberitahu perasaanku.......Tapi ini waktu pertamaku dalam hal seperti ini.......aku tak yakin harus mulai dari mana.”

Hmm. Dia tak ingin menjadikan laki laki yang dia cintai menjadi kekasihnya dengan kekuatan Iblis. Dengan kata lain, dia ingin membuat itu terjadi dengan kekuatannya sendiri. Tapi dia tak tahu bagaimana caranya. Jadi dia menginginkan kekuatan kami, huh.

“Akan lebih cepat kalau kamu menyatakan perasaanmu secara langsung.”

Susan menggeleng kepalanya dengan cepat oleh saran Buchou.

“Itu mustahil bagiku!”

“Lalu bagaimana kalau dengan surat?”

Buchou mengangguk oleh saranku.

“Ya. Kupikir surat cinta itu bagus. Kupikir akan bagus untuk menyampaikan perasaanmu dengan surat.”

“Aku paham! Aku akan menulisnya!”

Susan menuju ke sudut ruangan dan mulai mencari sesuatu. dia kemudian mengeluarkan sesuatu. itu adalah satu set kaligrafi. Dia mengambil satu halaman kosong untuk kaligrafi dan meletakkannya. Dia kemudian memasukkan kuas ke dalam tinta.

Dengan menggabungkan ruangan dan penampilan Susan, ini jadi seperti film horror ketika dia sedang menulis. Orang berarmor menulis dengan tinta. Seolah dia memiliki dendam kesumat......dia terlihat seperti hantu dengan dendam mendalam yang tinggal di rumah berhantu. Armor yang bersinar di bawah cahaya lilin berkilau dengan aneh. Siapa saja tolong panggil Pemburu Hantu! Ruangan ini sudah dikutuk!

“Su.....Susan.......bukankah lebih normal memakai kertas dan bolpen normal? Apa yang kamu coba tulis?”

Aku menanyainya dengan meneteskan setitik keringat di pipiku.

“Eh? Ini surat. Surat cinta. Aku menulis [Aku menulis ini demi tujuan engkau. Dengan nama kedamaian.]”

“Tunggu dulu! Bahasa macam apa itu!?”

Aku menanyainya karena dia menulis kalimat tak dikenal dari sejak awal surat.

“Itu bahasa Jepang. Maknanya “Jangan cemas karena ini bukan sesuatu yang istimewa””

“Tidak, tidak. Jangan miringkan lehermu seolah kamu tak paham maksudku! Bukan itu! tak peduli bagaimana kamu melihatnya, generasi manusia saat ini takkan memahami tulisanmu! Dan tak ada yang memakai tinta sekarang! Apa ini, era Sengoku!? Apa surat itu harus seperti era Sengoku juga!? juga aneh untuk mengatakan kalau itu bukan sesuatu yang istimewa saat itu seharusnya adalah surat cinta! Sepertinya kamu tak paham apa apa! Maksudku, kalau kamu tak mengungkapkan cintamu, maka itu hanya akan jadi surat terkutuk!”

Susan terjatuh di lantai. Dia nampaknya terkejut dengan ucapanku.

“T....Tidak........aku tak bisa menulis surat selain ini........”

“Eh!? Kamu datang ke Jepang sebagai siswa pertukaran, jadi pelajarilah cara menulis bahasa Jepang normal! Tidak, bahasa Inggris juga tak apaapa karena kamu siswa pertukaran! Bahkan orang itu akan mencoba menerjemahkannya karena dia ingin tahu apa yang tertulis disana!”

“Berarti tak ada artinya aku datang ke Jepang! Orang orang Jepang adalah keturunan Samurai! Aku ingin jadian dengan Samurai agar bisa menjalani hubungan yang baik!”

Orang ini tak berguna! Aku harus secepatnya lakukan sesuatu! Dia adalah satu dari para orang luar negeri yang sering menyalahartikan budaya Jepang! Dia bahkan lebih buruk dari Otaku Jepang! Tak mungkin dia bisa memahami budaya kami!

“Aku juga belum menemui samurai semenjak datang ke negara ini. Kupikir setidaknya akan ada satu orang di kota ini.”

Ini gawat! Buchou juga sepertinya kebingungan! sama sekali salah! Jepang yang menjadi salah satu negara termaju dunia takkan memiliki samurai yang berjalan jalan di jalanan! Meski ada satu orang di ruangan ini yang akan membawa pedang di jalan! Jadi siapa laki laki yang Susan sukai ini!? Prajurit macam apa dia itu........!?

“Berarti ini tidak dibutuhkan lagi.”

Susan mendesah sambil menarik mundur tali dari sebuah busur.

“Surat panah!? Susan! Kalau kamu menembakkan itu dalam penampilan itu, kamu akan ditangkap polisi! Nanti bisa menjadi masalah internasional!”

[Penembakan dengan surat panah! Orang di dalam armor adalah gadis luar negeri yang tinggal sebagai siswa pertukaran.]

Astaga, aku sudah bisa membayangkan itu akan mendapat halaman besar di koran.......

[Aku ingin menembak hatinya......]

Aku bahkan bisa membayangkan apa yang dia akan katakan pada media. Itu akan berada dalam koran selama berhari hari sebagai gurauan.

“Apa iya.......? Kupikir surat panah itu wajar di Jepang.”

“Ya. Kupikir itu normal seratus tahun yang lalu. Kamu ada di era yang salah. Ini zaman Heisei. Tidak seperti zaman Azuchi-Momoyama. Kalau ada Mesin Waktu, aku akan segera mengirimmu ke masa lalu.”

Dia seperti seorang kurang beruntung yang terlahir di negara dan zaman yang salah........aku memegangi kepalaku ke bawah, dan Buchou di sampingku mendesah.

“Apa boleh buat. Aku akan mengajarimu cara menulis surat cinta sepanjang malam ini.”

Menghabiskan malam hari di kamar yang sama dengan seorang gadis. Itu terdengar romantis, namun seorang di sebelahku adalah armor. Biarpun Buchou ada disini, ini..........aku mulai merasa ingin menangis.


Bagian 5

Setelah beberapa hari.

Buchou dan aku berada di sebuah taman. Ada markas tepat di hadapan kami. Ada beragam bendera dengan simbol tertentu dimana mana. Dan di pusatnya, terdapat seorang musha berarmor yang duduk di atas kursi. Itu sudah jelas adalah Susan. Dia selesai menulis surat cintanya dengan aman dan dia selesai memberikannya pada orang yang dia sukai. Aku ingin melihat bagaimana dia memberikan suratnya, namun dia dengan sukses memberikan suratnya. Dan orang ini datang ke taman hari ini untuk memberi balasan pernyataan cintanya. Buchou dan aku datang kemari karena Susan ingin kami menyaksikan hasilnya. Namun sampai membangun markas di tempat pernyataan cinta. Sulit memberitahu dia setelah berbuat seekstrim ini. Astaga, berbuatlah sesukamu saja.

“Ibu, apa itu?”

Anak anak yang datang ke taman menanyai orang tua mereka.

“Tidak! Kamu tidak boleh melihat!”

Bahkan Ibu anak anak meninggalkan taman segera setelah merasakan hasrat membunuh aneh. Ya, kata kata Ibumu benar, anak anak. Kalian tak boleh melihat. Kalau kalian melihat hal seperti ini, kalian akan menjadi dewasa tak berguna.

“Astaga. Apa itu sejenis pementasan dari zaman perang sipil? Bagaimana menurutmu, Nenek?”

Seorang pasangan tua yang duduk di atas bangku melihat kami, berpikir kalau ini sejenis pementasan. Tapi aku lebih tertarik dengan pria yang datang kemari. Pria macam apa yang akan datang? Mungkinkah itu prajurit yang datang dari zaman perang sipil? Susan di sisi lain sedang bergetar kuat sambil mengenakan armor. Dia nampaknya gugup, tapi itu membuat dia sangat seram. Ada fenomena mengerikan tengah terjadi di siang bolong.

“Sepertinya dia sudah disini.”

Saat aku melihat ke arah yang sama dengan Buchou, ada seseorang di kejauhan yang berjalan mendekat.

GASHAN GASHAN

Suara logam berdentingan. Aku pernah mendengar suara familiar dengan ini sebelumnya. Seorang yang muncul dari kejauhan adalah orang berpenampilan armor barat........dia memegang tombak berbentuk kerucut di tangan kanannya dan perisai di tangan kiri. Kepalanya tertutup helm yang juga menutupi seluruh wajahnya jadi aku tak bisa melihat wajahnya........aku menjatuhkan diriku di tanah dengan memegangi kepalaku. Astaga, aku dibuat membisu! Apa apaan itu! Apa maksud semua ini!? Itu seperti Ksatria hentai berarmor dengan senjata ilegal!

“Bu....Buchou......boleh aku pulang sekarang?”

“Tidak. Tetap disini dan lihat saja. Aaah, ini menakjubkan. Ini kolaborasi dari Musha dan Ksatria.”

“Aku tak mau melihat kolaborasi seperti ini!”

Aku berteriak di samping Buchou yang menikmatinya. Hei, kalau kulihat dengan seksama ada panah menembus helmnya! Itu serangan langsung ke otak! Hei, hei, hei, hei! Dia berubah menjadi “Ksatria Berkepala Panah!”

“Susan! Panah itu! orang itu ada panah menembus helmnya! Ketimbang Ochi-Musha, itu seorang Ochi-Ksatria!”

“Ya. Aku memikirkannya baik baik. Dan satu satunya cara untuk memberinya surat adalah melalui panah.”

“Serahkan padanya memakai tanganmu! Pikirkan lebih jauh lagi! kamu bahkan bisa mengeposkannya! Itu serangan! Kamu baru menyerangnya! Itu serangan yang bisa membunuhnya! Itu serangan langsung ke kepala! Itu serbuan! Bukankah itu alasan kenapa dia membawa tombak!?”

“Itu tombak yang hebat........”

Susan mengatakannya dengan malu malu. Jangan jatuh cinta dengan senjata yang digunakan untuk menembus seseorang! Apa itu juga poin mempesonanya yang membuatmu jatuh cinta dengan pria ini!?

“Sial! Kenapa semua klienku selalu orang orang aneh!”

Sembari berpikir itu, si Ksatria semakin mendekati Susan. Dia datang ke markas Susan sambil membuat suara logam berdentingan. Tak peduli bagaimana kalian melihatnya, itu terlihat seperti pertarungan. Si Ksatria berdiri di depan Susan. Susan juga bangkit dan berdiri. Terjadi atmosfir aneh. Intensitasnya sangat ekstrim. Ada hasrat membunuh sepanjang area. Sepertinya ada ruang tersendiri di sekitar mereka karena energi yang mereka pancarkan. Kalau kalian melihat adegan ini, takkan ada yang menduga kalau ini adegan pernyataan cinta. Itu karena seperti apapun kalian melihatnya, ini lebih mirip adegan pertempuran. Si Ksatria menusuk tanah dengan tombaknya dengan keras dan mengeluarkan sesuatu. itu surat.

“......Surat ini. Aku telah membacanya.....”

“Ya..........”

Si Musha nampak bergetar. Tolong hentikan karena itu menyeramkan. Menakutkan karena kamu merespon seperti wanita!

“......Itu surat panah yang menakjubkan. Sampai aku lengah dan terkena tembakanmu.......itu adalah surat panah yang indah...........”

Eh? Menakjubkan........? Eh? Apa ada yang salah dengan kepala Ksatria ini?

“A.....Aku hanya berpikir untuk menembakkan busur........Horie-kun.”

Berpikir untuk menembak!? Itu hal yang seorang yang mencoba membunuh seseorang akan katakan! Tunggu, Horie-kun!? apa itu benar!? Jadi si Ksatria berkepala panah ini bernama Horie-kun!

“Kalau itu aku, aku akan senang untuk jadian denganmu.......”

Ararara. Dia mendapat balasan yang bagus. Maksudnya “jadian” bukan dalam pertarungan habis habisan, kan? Tapi seperti itulah kelihatannya dari pandangan orang lain.

“Ho.....Horie-kun......hiks.......aku senang.......hiks.....”

Susan bersuara dengan terisak. Aku tak bisa tahu karena dia mengenakan helm, tapi dia terdengar seperti menangis.

“Susan......”

Si Ksatria barat, Horie-kun, memeluk Susan dengan lembut. Mereka saling berpelukan sambil mengenakan armor jadi aku bisa mendengar suara armor berdentingan. Apa apaan ini!?

“Mari mengobrol tentang “Buku Lima Cincin” yang kamu tulis dalam surat ini.”

“Ya, aku ingin mengobrol tentang Niten Ichi-ryuu Miyamato Musashi dengan kamu Horie-kun......”

Si Musha dan Ksatria menggenggam tangan masing masing dan berjalan menjauh dari sini.

“Terima kasih banyak kalian berdua.”

Susan melambaikan tangannya pada Buchou dan aku. Buchou merespon dengan senyum. Buchou bisa mempertahankan ketenangannya biarpun dia melihat itu, huh. kamu sungguh hebat Rias-Buchou........Tapi yang paling jelas, pasangan hentai baru saja tercipta di hadapanku.


Bagian 6

Setelah itu terdapat foto dikirim padaku yang merupakan gambar si Musha dan Ksatria. Sepertinya mereka sangat akrab. Namun beberapa hari lalu ada Program TV tentang kumpulan hal hal menghebohkan dan berkata kalau........

[Di kota tertentu di malam tertentu, Musha berarmor dan Ksatria berjalan di jalan! Kota tengah dikelilingi oleh hantu hantu pembalas dendam!]

Susan kamu harus serius menghentikan kencan malam harimu itu. itu skandal yang tak ingin aku ketahui. Harga yang kami dapat dari rencana cinta Susan adalah tombak yang Horie-kun miliki. Saat ini sedang dipajang di ruang klub. Kadang kadang, Kiba yang familiar dengan senjata barat mengambilnya dan menikmatinya. Yang jelas aku senang karena bisa menyelesaikan kontrak dengan aman. Aku tak tahu apa yang akan terjadi tapi.......tapi pikiranku sudah terkonsentrasi pada Oppai Buchou. Sejak kami menyelesaikan kontrak itu, aku terus mengikuti payudara Buchou dengan mataku. Gufufu. Akhirnya! Akhirnya aku bisa meremas oppai Buchou! Aku bisa menyentuhnya! Menikmatinya! Oh, ilerku mengalir.......Gufufufu. tapi aku tak bisa berhenti tersenyum! Dan hari ini, hanya aku dan Buchou yang ada di ruangan ini! Anggota yang lain tak ada disini! Inilah kesempatanku! Beranilah, aku! Aku memperkuat keyakinanku dan berjalan ke arah Buchou.

“Ada apa Ise?”

Buchou tersenyum dengan elegan. Uuu, kalau kamu tersenyum dengan wajah imut seperti itu aku akan merasa bersalah.......tapi aku menelan ludahku dan mempersiapkan diriku!

“Bu.....Buchou.......bagaimana dengan janji kita!?”

“Janji?”

Mendengar pertanyaanku, Buchou tersenyum nakal. Dia tahu! Dia tahu apa yang hendak kukatakan! Uu, dia tengah menikmati situasi ini.....

“I....Itu! O...o...o....oppai!”

“Ufufu. Aku tahu. Kamu tak harus membuat wajah serius seperti itu.”

Biarpun kamu mengatakan itu, ini masalah hidup dan mati untukku! Buchou bangkit dari sofa dan berdiri di depanku!

“Oke. Aku akan menghitung sampai lima dari sekarang. Sampai saat itu, payudaraku adalah milikku. Oke, aku akan mulai menghitung. SATU.”

Waaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!? Kenapa begitu!? Menghitung sampai lima!? Biarpun kamu mengatakan itu!

“DUA.”

Aaaaaaaaah! Dia sudah menghitung sampai dua! Ini gawat! Dia memulai sebelum hatiku bisa mempersiapkan diri! Uwaaaaaaah! Kalau terus begini aku takkan bisa meremas oppai Buchou! Aku mulai menghirup nafas untuk menenangkan diriku! Naikkan semangatku, aku! Aku harus mempersiapkan diri! Remas! Aku akan meremasnya! Aku akan meremas oppai Buchou!

“TIGA.”

Sudah tiga!? Tak ada waktu tersisa! Oppai kanan!? Atau oppai kiri!? Aaah! Aku tak punya waktu memikirkan itu! maka aku akan meremas oppainya dengan kedua tanganku! Aku mengulurkan tanganku untuk meremas! Dan aku mencoba meremasnya.......

PINTU DIBUKA.

Tiba tiba pintu terbuka.

“Ise-san. Apa kamu kemari sebelum aku?”

“Maaf datang terlambat.”

“.....Hallo.”

“Maaf, agak lama karena ada tugas piket.”

Asia, Akeno-san, Koneko-chan, dan Kiba. Para anggota klub masuk!

“Ara-ara, apa yang kalian lakukan?”

Akeno-san memandang aku dan Buchou sambil tersenyum.

“Sudah selesai. Sayang sekali, Ise.”

Kata kata penghancur memasuki telingaku! Eeeeeeeeeeeeeeeh!? Apa waktunya habis saat aku melihat anggota klub yang lain masuk!? T...tidak.......aku menjatuhkan diri dengan kekecewaan........hiks.....oppai pertamaku.......hiks......para anggota klub melihatku dengan keheranan. Buchou hanya tertawa.......Aaaah. Kenapa jadi begini......aku melalui semua itu untuk menyatukan pasangan aneh......dan pembayaranku. Pembayaranku sudah......Buchou berjongkok dan menepuk nepuk kepalaku.

“Ufufu. Ise memang anak menarik. Apa kamu begitu ingin menyentuh payudaraku?”

“Tentu saja. Hiks........”

PELUK.

Buchou memelukku erat erat........karena hal tiba tiba itu, pikiranku membeku untuk sesaat.

“Kalau begitu aku akan memelukmu sebentar saja.”

Buchou mengatakannya seolah sedang bicara dengan anak kecil. Wajahku menjadi merah karena aku bisa merasakan kehangatannya. Maksudku, anggota yang lain sedang melihat kita!

“Berjuanglah juga lain kali. Ise ku tersayang.”

Aku merasa otakku mendidih di dalam setelah mendengar itu. Aaaaah. Seperti dugaanku. Itu benar. Buchou yang terbaik. Aku takkan melupakan kehangatan ini. Aku akan membuat pencapaian besar di bawah Buchou! Dengan pikiran itu dalam hatiku, aku tengah dimanja di dalam pelukan Buchou.