High School DxD (Bahasa Indonesia):Volume 19 Berlanjut…

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Berlanjut...[edit]

Ini terjadi saat hari perayaan Xenovia menjadi Ketua OSIS. Hari itu, setelah pestanya selesai, Azazel-sensei mengumpulkan semua anggota Klub penelitian Gaib di laboratorium. Sensei dengan jelas memberi tahu alasan dia memanggil kami kesini...tapi itu kabar yang sangat mengejutkan! Jauh di dalam lab, melewati beberapa pintu dobel, sebelum kita tiba di ruangan isolasi yang sangat tertutup. Dari kacam kita bisa melihat Valerie Tepes yang terhubung dengan beberapa mesin. Karena Holy Grail yang diambol Qlippoth belum dikembalikan padanya, dia belum bisa membuka matanya. Dua orang yang memasuki ruang isolasi itu adalah—Gasper dan Azazel-sensei. Gasper yang berjalan ke samping Valerie dengan lembut mengusap rambutnya. Sebenarnya Gasper datang kesini dua hari sekali, memberi tahu apa yang terjadi setiap hari padanya yang sedang tertidur. Kedua orang itu jarang sekali melihat satu sama lain...dan ketika ada di hadapannya, terasa sangat jauh; anak itu selalu terlihat kesepian ketika berbicara kepadanya. Setelah Azazel-sensei menaruh koper di meja dan membukanya, dia mengeluarkan sesuatu. Itu adalah kalung dengan suati potongan di tengahnya—. Potongan itu—adalah bagian dari Holy Grail yang didapat dari Vasco Strada beberapa hari yang lalu. Dan alasan sensei memanggil kita kemari adalah...untuk menggunakan potongan Holy Grail itu dan membuat Valerie terbangun! Ketika kita mendengar kabar ini sebelumnya, kita sangat terkejut! Potongan Holy Grail yang kita dapat dari orang tua kekar itu bisa melakukan hal seperti ini.... Grigori bisa membuat kalung menggunakan potongan itu. Sensei berjalan ke arah Valerie yang masih terbaring di tempat tidur. Melalu pengeras suara, kita bisa mendengar percakapan di dalam.

“...Apa Valerie bisa terbangun dengan benda itu?”

Gasper bertanya pada sensei dengan tatapan sedih. Sensei tersenyum lembut dan berkata

“Ah, sebelumnya kukatan bahwa mungkin kita bisa menggantikan Holy Grail yang ada di tubuh gadis ini. Ini adalah kalung yang dibuat dari potongan asli Holy Grail, jadi jika dikenakan padanya, mungkin—”

Sensei dengan perlahan menaruh kalung itu di leher Valerie. Setelah mengamati sebentar—.

“……Uh.”

Sebuah suara keluar dari mulut Valerie! Setelah terus mengamati, perlahan, matanya membuka! Cahaya yang membuat Valerie melihat ke langit-langit terasa tidak mengenakan sementara ini.

“…Uh…Ahh…huh…?”

Sepertinya dia sadar. Muka Gasper berhadpan dengannya. Mukanya—sudah dipenuhi air mata. Namun, Gasper tetap berusaha tersenyum dan bertanya pada Valerie

“…Valerie. Ini aku?”

Melihat Gasper memegang tangannya, Valerie tersenyum.

“……Ara, Jika itu Gasper. Selamat pagi.”

Nada datar itu—benar-benar sama dengan Valerie Tepes ketika kita bertemu dengannya di Negara Vampir.

“Valerie…Valerie…!”

Gasper, yang tidak bisa menahan emosinya, terus memanggil nama Valerie sambil menangis di dadanya. Dia pasti ingin bertemu dengannya lagi, dan ingin berbicara denganny lagi. Ini pasti karena saat kami menyelamatkannya, dia—sudah tak sadarkan diri. Valerie dengan lembut menepuk Gasper yang sedang menangis di dadanya.

“Ufufu, Ini benar Gasper! Apa ini? Cengeng sekali.”

...Aku...hanya bisa meneteskan air mata saat melihat mereka. Tapi, ini bagus! Ini benar-benar bagus! Aku tidak pernah berpikir bisa membangunkannya dengan cara seperti ini! Dilihat lagi, semuanya menangis ketika melihat pertemuan Gasper dan Valerie. Ah, itu benar! Ini terlalu bagus, Gya-suke! Tidak ada lagi yang menghalangi mereka berdua sekarang! Tidak mungkin ada! Jika ada, aku, Gasper, dan semuanya tidak akan memaafkan mereka! Sensei menghembuskan nafas lega ketika melihat mereka berdua.


“Ini benar-benar sebuah pertaruhan yang serius. Karena ini keadaan darurat, bukankah bagus jika ini berjalan dengan lancer?”

Sensei berkata pada Gasper sambil mengangkat kepalanya.

“Dengarkan baik-baik, Gasper. Ada satu hal yang harus kau ingat, dia harus selalu mengenakan kalung ini. Aku tidak menjamin apa yang terjadi jika dia keluar. Juga, selama kita belum mengembalikan Valerie Holy Grail yang berada di tangan Qlippoth, dia tidak bisa pergi keluar. Setelah ini, area di sekitar kediaman Hyoudou—apartemen dimana kau dan Kiba tinggal, akan segera dipasang pelindung. Itu saja, selama dia mengenakan ini di lehernya, dia akan baik-baik saja selama dia tidak meninggalkan area ini.”

High school DxD Volume 19 Page 235.png

Begitu, jadi kebangkitan ini hanya sementeara; jika Holy Grail yang sebenarnya belum dikembalikan kepadanya, dia tidak bisa mendapat kebebasan yang sebenarnya. Itulah mengapa pelindung special harus dibuat di sekitar rumahku untuk membuatnya aman untuk bergerak. Rias berbicara pada sensei yang ada di ruang perawatan dari balik kaca.

“...Yang Mulia Strada, setelah kalah, dia memberi kita banyak benda berguna.”

“Itulah kepribadian sebenarnya pria itu. Dia akan mencari alasan untuk memberikan ini pada kita. Dia tipe orang yang menggunakan tinjunya untuk bicara. Dia menanggung ketidakpuasan para pemberontakan, namun di waktu yang sama, dia tidak lupa untuk memikirkan kita. Seperti itulah dia.”

...Tidak peduli siapa itu Asia, Kiba, Xenovia, dan bahkan Gasper; mereka semua diselalamtakan oleh perbuatan kakek Strada. Kakek itu...diat telah mempersiapkan semuanya bahkan sebelum menghadapi kita. Sensei berkata

“...Kurasa ini bisa dijadikan jaminan.”

“Jaminan?”

Mendengar pertanyaanku, sensei melanjutkan.

“Dalam situasi terburuk dimana kita tidak bisa mendapat kembali Holy Grail Valerie dari tangan mereka, kita juga punya pilihan untuk menghancurkannya. ...Jika Holy Grail digunakan oleh mereka.”

Jadi, seperti itulah, kemungkinan seperti itu juga ada. Walaupun aku ingin mengambilnya kembali, jika itu menjadi situasi dimana harus memilih antara dunia atau Holy Grail.... Aku dipenuhi dengan hasrat untuk mengambilnya kembali, dan jika itu mungkin, bahkan nyawaku sekalipun kukorbankan. Namun, tidak mengejutkan bahwa ada orang yang khawatir dengan situasi terburuk. Sensei bergumam

“Sepertinya, di tangan mereka, mereja pasti akan menggunakan Holy Grail Valerie sebagai tameng. Strada, dia telah mengetahui gerak-gerik musuh, tapi dia juga bisa mengerti keadaan kita jika situasi seperti ini terjadi.”

Tameng, huh. Ah, si bajingan Rizevim itu pasti akan melakukan hal seperti ini dengan senang. Dengan kata lain, kakek Strada telah memikirkan tentang ini sejak lama.

“Petinggi Gereja memberikan kami potongan Holy Grail untuk mengurangi keraguan kami dalam menghadapi kemungkinan terburuk dimana melawan Rizevim yang menggunakab Holy Grail Valerie sebagai pelindung.”

—Kata Rias.

“Ah, itu benar, Rias. Ini akan menjadi salah satu kunci pemecahan masalah anggota [DxD]; bisa dikatakan Strada dan Gereja berpikir bahwa satu potongan Holy Relic itu, dengan Holy Grail tidaklah berbeda jauh. Yah, dimana kalian harus menghadai secara langsung Holy Grail Valerie yang digunakan sebagai pelindung, Holy tidak akan terlalu berpengaruh pada dunia yang telah hancur.”

Dibandingkan kita yang bertarung dengan Qlippoth di garis depan untuk menjaga perdamaian antarmitologi, sebuah potongan Holy Grail adalah harga yang murah untuk menghargai kita.

“Ini sangat baik untuk mengurangi kecemasan kita. Sejujurnya, ini sangat bermanfaat bagi mental kita.”

Rossweisse-san merasa terkesan dengan apa yang telah dilakukan kakek Strada.

“Terlepas dari kawan Yuuto-senpai, atau potongan Holy Grail ini, mereka diberikan pada kita melalui pemberontakan. Sebagai salah satu permohanan karena menyebabkan pemberontakan...”

Kata-kata Koneko-chan membuat Kiba menutup matanya.

“...Untuk memberikan ini pada kita, dia siap menanggung akibatnya. Walaupun itu kemunculan yang mendadak, ketika kebangkitan Trihexa menjadi ancaman, ditambah dengan rencana Rizevim, ini akan menjadi batu loncatan yang bagus...”

“Terlepas dari potongan Holy Grail, atau orang yang selamat dari [Holy Sword Project], masih ada rahasia di antara Gereja. Itu pastinya sesuatu yang tidak bisa diberikan begitu aja kepada kita. Mungkin ini adalah salah satu efek pertempuran panjang antara Iblis dan Malaikat Jatuh. Menggunakan kelengahan Gereja untuk memberikan semua ini pada kita. —Strada adalah lawan yang merepotkan.”

Walaupun sensei berbicara dengan nada acuh, masih ada sedikit pengakuan di dalamnya. Itu karena potongan Holy Grai yang berharga diberikan pada Iblis dan Vampir yang merupakan musuh mereka, situasi dan perasaan yang rumit pasti timbul di Gereja, meski demikian, tidak ada yang bisa dilakukan dengan ketidakpuasan mereka. Sepertinya setelang diinterogasi, kakek Strada akan ditahan bersama dengan Ewald Cristaldi. ...Tanpa pengecualian, dia pasti akan menerima konsekuensinya. Mereka menyatakan masih ada sedikit ruang untuk saling mengerti bagi para petinggi Tiga Faksi, dengan begitu pemberontakan ini tidak sepenuhnya sia-sia. ...Namun, mereka masih tetap harus menerima hukuman.... Aku menggelengkan kepala, dan mengubah arah pikiranku.

“Yah, meski begitu, aku masih dipenuhi hasrat untuk mendapatkan kembali Holy Grail Valerie.”

Aku dengan tegas mengatakanya. Tentu saja, apa yang dicuri haruslah diambil kembali. Termasuk ini, [tentu saja] semua orang pasti setuju. Sensei tiba-tiba bertanya pada Kiba

“—Katakan, Kiba. Bagaimana keadaan kawan lamamu itu?”

Dia berbicara tentang Tosca-san. Kiba berkata dengan malu-malu

“E-Eh! Pa...pada dasarnya, setelah kita saling bercerita tentang beberapa tahun yang lalu, dan juga kota Kuoh, aku mengenalkanya pada semua orang. Aku rasa masih banyak hal yang tidak diketahuinya, jadi dia masih membutuhkanku untuk mengarjakanya tentang berbagai hal.”

Ya, tinggal diantara Kiba dan kediaman Hyoudou, Tosca-san mulai belajar tentang banyak hal baru. Karena dia tidak pernah meninggalkan fasilitas Gereja, masih banyak kebudayaan yang masih sangat asing baginya, jadi Asia dan Xenovia yang pernah mengalaminya juga turut serta membantunya. Sepertinya tujuan utamanya adalah belajar Bahasa Jepang terlebih dahulu. Ketika Kiba berbicara—sepert dirasuki sesuatu, dia terlihat memiliki ekspresi ramah. ...Untuk menjadi penjaga bagi pria ini yang selalu aku khawatirkan. Kiba berkata bahwa dia akan melindunginya untuk selamanya. Karena dia menjadi seperti ini, aku mencemaskan Shinra-senpai.... Tapi sepertinya Shinra-senpai tidak memiliki kata menyerah.

“Ya, saingan yang sangat berat! Apapun itu, aku harus memenangkan ini Hyoudou-kun!”

—Dia bersemangat. Apa aku juga dihitung sebagai saingan!? Seriusan, tolong beri aku istirahat, Shinra-senpai! Sensei tiba-tiba menyatakan

“...Phew, entah bagaimana kekhwatarikanku hilang satu persatu dengan sendirinya. Setelah ini, aku hanya akan menunggu kalian siap dan mengalahkan Qlippoth.”

Kata-kata Sensei penu engan pengharapan! Tolon tunggu sedikit lebih lama lagi! Musuh telah mengumpulkan musuh yang sangat kuat, jadi persiapannya akan sedikit memakan waktu! —Tiba-tiba, Akeno-san sepertinya dihubungi oleh seseorang, jadi dia menciptakan lingkaran sihir komunikasi di lantai. Yang terproyeksi di sana adalah Sona-zenkaichou.

“Rias, boleh aku minta waktumu sebentar?”

Ekspresinya serius.

“Apa itu, Sona? Ini pasti sangat penting sejak kau menghubungiku...”

“Ini tentang pertandingan Raiser Phoenix...”

“Dipikir-pikir, tidak mengejutkan jika hasilnya telah diumumkan sekarang.”

Ya, kita telah diberitahu Ravel bahwa pertandingan Raiser akan diadakan hari ini. Tapi, ketegangan di raut wajah Sona-zenkaichou bertambah.

“……”

“…Sona?”

Karena Rias yang bertanya tiba-tiba, Sona-zenkaichou memecah keheningan

“Raiser Phoenix dan Ravel-san—”

Kalimat itu di akhiri dengan perasaan yang tidak mengenakan—.