High School DxD (Indonesia):Jilid 20 Life.0

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Life.0[edit]

Tim [D×D] yang saat ini tengah berkumpul di ruang VIP di lantai atas dari Kediaman Hyoudou.

Aku — Hyoudou Issei, anggota Gremory, anggota Sitri, [Brave Saint], Azazel-sensei, dan anggota lainnya terfokus pada video yang diproyeksikan ke layar di depan kami. Ditampilkan pada layar saluran TV Dunia Bawah, yang semuanya program berita, teks di bagian bawah layar terbaca hal-hal seperti:

[Kecelakaan mendadak di Rating Game!?]

[Sang Champion Belial telah menghilang di pertengahan pertandingan!]

[Putra ketiga, putri sulung keluarga Phoenix dan sang Champion telah menghilang bersamaan!]

...... Betul, informasi yang Sona-zenkaichou terima sama dengan yang ditampilkan di bagian bawah layar sekarang ini; sesuatu telah terjadi di pertandingan antara Riser dan sang Champion Belial. Selama pertandingan, di sudut arena yang merupakan titik buta kamera — dua orang yang telah melanjutkan pertarungan mereka di sebuah gua berbentuk kubah. Riser, sang Champion dan Ravel yang juga hadir mendadak menghilang. Setelah kita belajar dari berita ini, sekali lagi kami menegaskan informasi. Lalu menyaksikan rekaman video pertandingannya. Tentu, setelah mereka memasuki sebuah gua yang tidak tertangkap oleh kamera, sesuatu yang tak bisa kami lihat terjadi, dan mereka bertiga telah menghilang begitu saja. Hanya dengan melihat rekaman dari luar gua, mungkin saja ada hubungannya dengan cahaya biru yang dipancarkan dari pintu masuk gua. Dipastikan bahwa cahaya itu datang dari dalam gua.

Masih belum ada kabar tentang tiga orang yang telah menghilang. Dengan mempertimbangkan situasi saat ini, manajer Game, pemerintah, pasukan tentara dan polisi Dunia Bawah mulai mengambil tindakan. ... Untuk menghentikan tubuhku yang gemetar, aku mengepalkan tinju. ...... Ravel! Riser! Kouhai yang berharga, serta manajerku Ravel. Dia sudah setuju untuk mendukung jalanku dan mencapai ambisiku ... ... Riser juga; setelah traumanya, akhirnya dia kembali ke pertandingan. Dia pernah menyerah, tapi kini dia berdiri sekali lagi dengan semangat kembali. Ia jelas menantikan bertanding dengan sang Champion lebih dari orang lain ... Setelah melihat amarah, kesedihan dan kecemasan dalam hatiku, Rias membungkus tangannya di sekitar kepalanku. Rias bertanya pada Azazel-sensei

“Jadi, keberadaan Riser, Ravel dan sang Champion Diehauser Belial-sama belum diketahui, ya?”

Sensei mengangkat jari telunjuknya dan berkata

“Apa yang bisa dikonfirmasi yakni sebelum tiga orang itu hilang, program darurat sistem Game sudah dipicu lebih dulu.”

—Hmm! ...... Program darurat sistem Game? Apa itu? Aku belum pernah mendengar itu sebelumnya. Selain Rias dan Sona-zenkaichou, beberapa orang tahu tentang itu, tapi semua anggota lain yang sama seperti aku menampakkan ekspresi kurang mengerti. Usai Sona-zenkaichou melihat reaksi kami, dia mulai menjelaskan.

“Awalnya, untuk menanggapi setiap jenis situasi, ada satu perangkat prosedur untuk [Rating Game] profesional. Contohnya, kalau lokasi pertandingan itu hancur lebih dari yang diharapkan, maka mereka akan memulai prosedur untuk memperbaikinya.”

... Artinya, prosedur darurat ini dirancang untuk merespon peristiwa dan situasi yang melampaui apa yang diharapkan. Itulah yang terjadi di pertandingan di antara Riser dan sang Champion.

“Lantas apa yang terjadi?”

Usai Rias bertanya, aku menuju ke depan untuk bertanya pada Sensei

“Mungkinkah Qlippoth menyerang pertandingan itu!?”

“Aspek itu saat ini sedang diselidiki, tapi satu hal yang pasti adalah — ada kemungkinan tinggi bahwa ada perlakuan yang tidak semestinya selama pertandingan.”

[—Apa!?]

Mendengar ini, semuanya terkejut! Perlakuan yang tidak semestinya; itu berarti bahwa sesuatu yang ilegal terjadi di Game!?

“Itu dilarang! Mungkinkah itu sang Champion!?”

Aku melontarkan yang kuduga itu adalah sang Champion. Aku tidak menduga sama sekali Riser dan Ravel bisa berperilaku tidak semestinya. Tapi, Sensei tanpa rasa takut menjawabku dengan ekspresi serius

“...... Para manajer percaya bahwa itu sebaliknya.”

... Riser berperilaku tidak semestinya? Tidak, itu mustahil! Orang itu, meski sangat egois, sebagai bangsawan ia punya banyak kebanggaan, dan tidak berpikir banyak. Tapi, dia sangat jujur terhadap Game ini. Setidaknya, aku bisa memahami sikap itu. Dia juga bersama Ravel. Tidak mungkin hal seperti itu terjadi. Dia adalah manajer yang berharga. Dia berjanji bahwa dia akan melakukan banyak hal-hal besar di masa depan denganku. Seorang gadis yang luar biasa seperti dia mustahil berperilaku tidak semestinya, mana mungkin baginya untuk membuat rencana konspirasi. Usai Rias menyadari pikiranku, dia mencengkeram tanganku lebih erat.

“Ise, aku mengerti. Kamu dan aku ini sama. ... Bagi Riser berperilaku yang tidak semestinya, itu mustahil. Tidak mudah baginya untuk berpikir berlebihan dan berdiri lagi. Dan dia juga bersama Ravel di sisinya, mereka pasti tidak akan membiarkan perilaku yang tidak semestinya.”

“Yah, kalau begitu benarkah itu adalah sang Champion Belial...bukan?”

Ujar Kiba dengan lirih sambil menggunakan tangannya untuk menahan dagunya. Dia menampakkan ekspresi yang tidak dapat dibaca. Walau Kiba tidak sama dengan Rias, dia masih tahu lebih banyak dariku tentang [Rating Game]. Khusus untuk sang Champion, keakraban dan pengetahuannya lebih besar. Kiba telah melihat beberapa pertandingannya. Kiba telah mengatakan sebelumnya bahwa Game-nya sangat jujur, taktik yang sangat halus, dan ia lebih suka menang secara jujur selama serangan mendadak. Seperti namanya disarankan, ia adalah seorang Champion sejati. ... Entah itu Riser atau Emperor Belial, sulit untuk percaya bahwa kedua pihak akan terlibat dalam perilaku yang tidak semestinya ... menuju situasi darurat ini dan keamanan yang tak diketahui dari Phoenix bersaudara, aku sangat bingung dan gelisah. Lalu, Akeno-san bertanya pada Azazel-sensei

“... Azazel-sensei, Anda tidak punya gagasan mengenai ini?”

Tatapan semuanya mengarah pada Sensei.

“Apa itu benar?”

Mendengar pertanyaanku, Sensei mengangkat tangannya dan mendesah.

“... Aku tidak bisa bilang. Tapi, kalau itu benar-benar seperti yang kupikirkan, Phoenix bersaudara yang keberadaannya tidak diketahui tidak seburuk yang dibayangkan. Aku sangat menyesal bahwa aku tak bisa mengatakan apa-apa lagi sekarang, tapi kalau kalian percaya pada apa yang sudah kukatakan, maka percayalah bahwa mereka berdua selamat.”

—Apa! Benarkah!? Riser dan Ravel keduanya selamat!? Sensei sungguh punya sebuah gagasan tentang situasi ini! Aku tidak bilang pada Sensei ... Azazel-sensei, dia berurusan dengan segala macam situasi sampai sekarang tidak saja yang mampu dia atasi, tetapi juga ditangani dengan baik. Kalau Sensei bilang begitu, maka tidak ada alasan untuk tidak percaya .... Sebuah lingkaran sihir komunikasi kecil muncul disebelah telinga Rias. Usai mendengarkan laporan yang tiba, Rias memberi tahu semuanya

“Ini dari Onii-sama. Pihak Maou mulai mencari keberadaan Riser, Ravel dan Emperor Belial.”

Sejujurnya, aku sangat ingin cepat-cepat mencari Ravel. Tapi, pihak Iblis pun ikut bergerak, Sensei juga bilang bahwa mereka selamat, jadi aku hanya akan menyebabkan masalah bagi semuanya kalau aku gegabah ... kalau aku mengizinkan emosiku untuk memerintah tindakanku ... musuh mungkin hanya akan menantikan itu. Karena musuh yang akan kulawan itu seperti itu—. Selama aku tak bisa mencapai perantara atau lawan yang penting, aku hanya bisa menggertakkan gigi, dengan kepalan tangan kananku mendorong berat terhadap tangan kiriku. ... Riser, Ravel, Ravel! Rias meletakkan tangannya di bahuku dan berkata dengan nada sedih

“... Ise, itu memang menyakitkan, tapi kita harus percaya pada Onii-sama dan Azazel.”

Sehabis bernapas dalam-dalam, aku mengangguk sebagai balasan. Riser, Ravel ... kumohon, kalian harus selamat.