High School DxD (Indonesia):Jilid 22 Life.3

From Baka-Tsuki
Revision as of 04:30, 6 November 2016 by Setia (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

Life.3 Upacara Kelulusan Gremory

Pada hari kelulusan———

Pada hari itu, Rias bangun pagi seperti biasa dan mulai menempatkan seragamnya seperti biasa.

Akan tetapi———ini akan menjadi yang terakhir kalinya dia akan memakainya sebagai murid SMA. Dia bilang dia ingin menuju ke sekolah sebelum orang lain tahu jadi dia pergi ke sekolah bersama Akeno-san.

———Dia bilang padaku juga.

"Ise, kamu juga."

Rias, Akeno-san, dan aku menuju ke sekolah dengan hanya kita bertiga saja. Diperjalanan ada Akeno-san meraih lenganku jadi ada situasi di mana Rias bersaing dengannya saat mengambil lenganku yang lain. Ini seperti biasa. Tapi mulai besok, ini tidak akan terjadi lagi. Ketika aku memikirkan itu......aku mulai merasa sedih.

Akademi Kuoh di mana belum ada orang di sini......atau itulah yang kupikir pula. Dua wajah-wajah yang berdiri di gerbang sekolah dan membersihkan sekitar.

"Oh, Rias, Akeno, dan Ise-kun. Apa kabar?"

Ya ampun, Sona-zenkaichou dan Shinra-zenfukukaichou membersihkan gerbang sekolah dengan sapu! Wow, aku tidak pernah membayangkan akan ada seseorang yang akan datang ke sekolah lebih awal dari Rias dan Akeno-san......

Zenkaichou berkata.

"Ufufu, aku tak bisa menahan diri untuk bangun pagi hari ini. Tak ada sesuatu yang bisa kulakukan di rumah jadi aku memutuskan untuk datang sedikit lebih pagi untuk mulai bersih-bersih. Lalu aku menemukan Tsubaki di sini...... "

"Iya, karena beberapa alasan aku bangun pagi hari ini dari semua hari......"

Jadi empat lulusan akhirnya bangun lebih pagi ya. Rias, Akeno-san, zenkaichou, dan zenfukukaichou mulai tertawa.

Setelah mengatakan selamat tinggal kepada zenkaichou dan zenfukukaichou, tempat yang kita tuju bukanlah gedung sekolah tapi gedung sekolah lama. ———Kita tengah dalam perjalanan ke ruang Klub Penelitian Ilmu Gaib.

Kami bertiga memasuki ruangan.

Pandangan ruang klub yang tidak berbeda dari biasanya. Meskipun Rias dan Akeno-san belum sering muncul, kita masih terus menggunakannya secara normal. Kita tak bisa tiba-tiba sedih hanya karena para senpai pergi.

Tempat ini adalah......ruang yang Rias dan lain-lain bangun kembali.

Rias pergi ke meja buchou perlahan.

"Ufufu, aku akan membuat teh."

Akeno-san mulai merebus air seperti biasa.

Rias duduk di kursi buchou. Itu sungguh sudah lama melihat pandangan ini. Saat ini Asia yang duduk di kursi itu. Aku merasa tak enak pada Asia tapi jelas cocok Rias duduk di kursi itu.

Rias berkata.

"......Hanya kita berdua sampai Yuuto dan yang lain bergabung di sini, bukankah begitu, Akeno?"

"Iya. Kita pergi disekitar akademi untuk melestarikan klub ini bagaimanapun caranya. Meskipun kita kekurangan jumlah anggotanya."

Akeno-san mulai tertawa.

"Bahkan masih saja, kita tak bisa meningkatkan anggota kalau kita memberitahu cerita tentang identitas kita......tahukah kamu, Ise? Bahwa pada awalnya Sona dan Tsubaki sering datang ke sini? Itulah kenapa tidak kesepian sama sekali."

"Itu adalah sesuatu yang bisa kita lakukan hanya pada waktu itu."

Hmm, ini kali pertama aku mendengar itu. Jadi ketika Rias masih kelas satu, zenkaichou dan zenfukukaichou datang ke sini di mana mereka berempat menghabiskan waktu mereka di sini lumayan sering.

"Bahkan setahun setelah itu, satu-satunya orang yang bergabung dengan klub kita hanya Yuuto dan bahkan kita cuma punya tiga anggota. Anak yang sangat formal dan perhatian dengan kita daripada itu seharusnya karena dia setahun di bawah kita."

"Dia pasti datang ke sini sebelum kita berdua tiba dan sedang membersihkan tempat ini. Dia melakukan hal-hal dari membersihkan lantai, membersihkan jendela dan bahkan membersihkan gedung sekolah lama. ......Meskipun cuma kami bertiga menggunakan tempat ini. Aku cukup yakin bahwa Yuuto-kun bekerja sangat keras karena dia ingin kita menggunakan tempat ini sesuka hati kita."

......Itu Kiba yang mempunyai waktu di mana ia bertindak seperti itu ketika ia masih kelas satu, ya. Dengan kepribadiannya itu tidak akan mengejutkanku, dia akan bertindak seperti itu. Dia memuja Rias dan Akeno-san seperti onee-sama 'nya lebih dari siapa pun———

".....Sangat terkejut ketika kita sudah kelas tiga. Ketika kita pikir satu-satunya anggota baru cuma Koneko dan Gasper saja———ada Ise, Asia, Xenovia, Irina, dan Ravel yang bergabung dengan klub ini saat Azazel dan Rossweisse yang menjadi pengawas klub ini. Fufu, kita meningkatkan jumlah orang sekaligus."

"Ufufu, sekarang kita akan tidak punya siapa pun mempertanyakan klub kita karena kurangnya anggota lagi."

Iya. Lebih banyak orang mulai bergabung setelah aku datang ke sini. ......Aku tak tahu tentang klub ketika mereka kekurangan jumlahnya jadi aku tak bisa membayangkan apa rasanya kalau cuma dua atau tiga orang.

Ini merupakan gedung sekolah lama yang besar. ......Jadi itu terlalu besar bagi mereka kurasa.

Dari sana Rias terdiam. Itu karena dia melihat sekeliling ruangan dengan mata sedih dan penuh kasih sayang———

Tapi Rias juga tertawa seakan ada yang lucu.

"......Meskipun kita akan terus menggunakan tempat ini untuk pekerjaan Iblis mulai besok juga. Daripada berpisah dari tempat ini untuk selamanya, kita akan menggunakan tempat ini lebih sering dari sekarang. ......Meskipun aku merasa benar-benar sedih bahwa aku tidak akan dapat mengunjungi tempat ini sehabis sekolah sebagai seorang siswi lagi."

"......Tiga tahun, rasanya singkat, bukankah begitu, Rias?"

"......Untuk kehidupan Iblis, tiga tahun hanyalah sebuah contoh. ———Tapi."

""Pastinya momen yang bagus.""

Keduanya mengatakan hal yang sama pada waktu yang sama dengan nada yang sama.

Mereka berdua mulai tertawa.

Akeno-san lalu berkata.

"Pengalaman ini akan menjadi harta yang abadi. Rias, terima kasih sudah mengundangku ke tempat ini. Aku benar-benar menikmati waktuku di sini."

Dia memberiku dan Rias teh hitam yang baru saja dibuat dan kemudian mengatakan itu. ———Ada air mata di matanya.

Rias mengatakan itu sambil mengangkat cangkirnya.

"Aku juga senang bahwa aku mengundangmu ke sini. Kamu memperoleh terima kasihku untuk mendukungku sejauh ini sebagai fukubuchou. Dan jagalah aku mulai sekarang, Akeno. [Queen]-ku, serta sahabatku......"

Rias membuat senyum cemerlang yang dia bisa.

Tentu ini membuatku berpikir bahwa ada saat-saat yang hanya dua orang ini dapat berbagi.

Lalu Rias berkata padaku.

"Cerita tentang masa laluku dan Akeno. Aku ingin berbagi denganmu jadi itu sebabnya kita membawamu ke sini bersama kita. Tapi sepertinya kita harus berbagi dengan orang lain juga."

Itu karena kita mulai mendengar langkah kaki bising.

Ada orang yang masuk dengan membuka pintu———anggota lain! Sepertinya mereka datang mengejar kami karena entah bagaimana mereka memprediksi ini. Sepertinya Kiba dan Gasper juga mendapat telepon dari mereka sehingga keduanya bergabung juga.

Irina kemudian berkata.

"Ya ampun! Rias-san, Akeno-san, dan Ise-kun! Kalian datang ke sini sambil menjaga rahasia dari kita!"

Rossweisse-san datang bergegas dengan seragam resminya.

"Tolong jangan tinggalkan aku, atasanmu, di belakang!"

Kiba lalu mengatakan itu sambil tersenyum.

"Bagaimana kalau kita melakukan kegiatan klub terakhir dengan anggota di sini? Bahkan cuma berbicara kedengarannya bagus."

Para murid yang tersisa dan Rossweisse-san juga menanggapi dengan mengatakan "kedengarannya bagus!"

Rias dan Akeno-san saling melihat dan tertawa terbahak-bahak.

"Yah, kurasa aku akan menambahkan kalian semua bersama dengan aktivitas Klub Penelitian Ilmu Gaib terakhir sampai waktu untuk upacara kelulusan kita. Akeno, tolong buat teh untuk semuanya juga."

"Ara. Mengerti, Buchou."

Seperti ini, kita diberitahu cerita masa lalu Rias dan Akeno-san sampai waktu memungkinkan kita———

Itu benar-benar menyenangkan karena kita diberitahu cerita memalukan Kiba dan Gasper.

......Ini mungkin menjadi yang terakhir kalinya Rias dan Akeno-san datang ke sini dalam seragam mereka.

Tapi———bahkan mulai sekarang, kita akan selalu bersama-sama.

Dan lebih jauh lagi, mereka akan selalu Rias-buchou dan Akeno-fukubuchou bagi kami.


Hal ini terjadi tepat sebelum upacara.

Ketika kita berjalan keluar dari ruang kelas dan berjalan di koridor yang mengarah ke gimnasium. Aku mendapatkan sekilas dari seseorang berbicara dengan Rias.

Astaga! Itu Sairaorg-san!

"Jadi kamu datang, Sairaorg."

"Selamat atas kelulusanmu, Rias. Ini adalah kelulusan sepupuku dan rekan-rekanku yang penting. Aku mengucapkan selamat pada hari ini."

Aku berlari ke arah mereka dan berbicara dengan mereka.

"Sairaorg-san!"

Aku berlari ke arah mereka sambil melambaikan tanganku. Tapi senyum Sairaorg-san saat melihatku dan kemudian berkata;

"Hyoudou Issei, bersikaplah lebih elegan. Kamu adalah Iblis kelas atas."

"I-Iya. Meskipun aku masih tidak mengerti perasaan bahwa aku orangnya."

"Fu, nantinya kamu begitu. Itulah pria sejati."

Ketika kita berdiskusi, Rias dipanggil oleh lulusan lain: "Rias-san, sudah waktunya kita kembali ke kelas sekaligus." Rias juga merespon dengan mengatakan, "Iya, terima kasih."

"Lalu Ise, Sairaorg. Aku akan pergi dulu. Terima kasih sudah datang hari ini."

Hanya mengatakan itu, Rias masuk ke dalam gedung sekolah.

Sairaorg-san dan aku yang tersisa.

Sairaorg-san lalu berkata padaku.

"Aku tak bisa mengatakan itu terakhir kali karena itu ritual penting bagimu......Tapi aku juga berencana untuk berpartisipasi dalam turnamen."

"Iya, aku tahu kamu mau."

Atau yang lain itu tidak akan seperti Sairaorg-san sama sekali. Ini adalah turnamen di mana semua orang yang kuat dan Dewa akan berkumpul. Tidak ada alasan baginya untuk tidak berpartisipasi.

Sairaorg-san kemudian tersenyum.

"Orang-orang itu yang kita bicarakan. Mereka seharusnya sudah mengirimmu mendeklarasikan tantangan. Tidak sulit untuk dibayangkan sama sekali."

"Yah, aku sudah mendapatkan kata-kata mereka."

......Yah, ada Vali, Saji, Raiser, Shiva, Mahabali, dan Cao Cao yang berbicara padaku tentang itu,

Sairaorg-san mengatakan itu lagi langsung ke wajahku.

"Aku tidak ingin mengatakan hal itu dengan cara yang samar-samar sehingga aku berkata dengan jelas. ———Berpartisipasi dalam turnamen. Tidak peduli dengan cara apa. Aku tidak tahu apakah aku bisa memperoleh pertandingan ulang denganmu dan Rias, tapi mengetahui kalian berdua akan berpartisipasi akan membakar gairahku. Kalaupun lawan kita mungkin Dewa, hari intens pertempuran yang kamu dan aku atasi tidak akan sia-sia. Hyoudou Issei, aku akan menunggumu."

Hanya mengatakan itu, Sairaorg-san berjalan menuju gimnasium sebagai salah satu tamu.

......Aku tahu, Sairaorg-san.

......Aku sudah menetapkan tekad!

Aku mencengkram tinjuku. Tapi sekarang aku seorang murid yang perlu mengirim lulusan. Aku berjalan ke gimnasium dengan pikiran yang jernih———

Dan kemudian upacara kelulusan dimulai———

Karena ada tepukan dari para murid saat ini dan walinya, lulusan memasuki gimnasium.

Aku menjadi penasaran dan melihat di mana wali murid duduk.

Seorang pria berambut crimson dengan kamera digital di salah satu tangannya muncul dalam pandanganku. Ah, itu ayah Rias! Di sampingnya adalah ibu Rias. Dia tampak muda! Wali lainnya mungkin berpikir bahwa dia adalah kakak Rias atau sesuatu.

Barakiel-san juga di sini...... dan dia sudah menangis di mana ada yang menetes dari hidungnya. Dan dia jelas merekam dengan kamera digital. ......Barakiel-san, upacara baru saja mulai. Ah, Akeno-san yang berjalan di pusat gimnasium melihat Barakiel-san dan wajahnya berubah merah! Dia pasti malu karena ayahnya sudah menangis duluan......

Aku ingin tahu apa yang akan terjadi pada Barakiel-san ketika Akeno menerima sertifikat atau ketika dia menyanyikan lagu kelulusan......

Ah, seorang wanita berambut perak! Grayfia-san juga duduk agak jauh dari mereka. ......Sudah beberapa saat sejak terakhir aku melihat Grayfia-san. Oh, dan di sampingnya adalah seorang anak berambut crimson———Milicas! Mungkin mereka datang ke sini atas nama Sirzechs-sama.

Dan upacara dimulai dengan lagu kebangsaan, lagu sekolah, dan kemudian berakhir dengan memerikan sertifikat mereka.

Xenovia yang saat ini ketua OSIS datang ke panggung untuk mewakili murid saat ini untuk memberikan perpisahan untuk lulusan dengan memberikan sambutannya.

Aku tidak akan pernah membayangkan adegan ini di mana Xenovia akan memberikan terima kasih kepada para lulusan. Kamu tidak akan membayangkan dirinya dalam situasi ini ketika kamu pertama kali bertemu dengannya atau saat dia adalah anggota dari klub kami.

[Jawaban resmi dari para lulusan akan dilakukan oleh perwakilan mereka, Shitori Souna-san.]

"Iya."

Lalu zenkaichou dipanggil untuk jawaban resmi dari lulusan dimana dia datang ke panggung.

[Hari ini di bulan Maret di mana bau musim semi akan mengambang, kita akan bertualang keluar dari sekolah ini.]

Zenkaichou yang berdiri di panggung memulai dengan salam tersebut dan kemudian mulai untuk memberikan terima kasih pada semua orang yang terlibat dalam upacara ini.

Dia berbicara dari memori saat dia masih kelas satu sampai peristiwa yang meninggalkan kesan yang kuat padanya.

[Kami mengalami banyak jenis pertemuan dalam tiga tahun terakhir......serta perpisahan. Pengalaman yang kami punya dengan memenuhi banyak orang di tempat ini pasti akan menjadi memori tak tergantikan bagi kami. Dan juga dengan orang-orang yang berpisah dari kami———]

Zenkaichou menghentikan kata-katanya sejenak di sana. Ada tetesan air mata jatuh dari matanya.

[......Aku ingin bergerak maju sementara percaya bahwa kalian akan bertemu dengan orang-orang yang berpisah dari kami suatu hari nanti di masa depan. Aku percaya dengan menunjukkan kepada mereka betapa kami telah dewasa ketika kita bersatu kembali dengan mereka akan menjadi hal yang paling penting.]

......Aku bisa mengerti bahwa itu jawabannya dari memikirkan Serafall-sama dan yang lain yang tak bisa datang ke sini.

Yah, itu persis seperti apa yang zenkaichou katakan. Kita perlu untuk bergerak maju sementara percaya bahwa kita pasti akan bertemu mereka lagi dan perlu untuk menunjukkan kepada mereka betapa kita telah dewasa ketika kita bersatu kembali dengan mereka.

Itulah hal yang paling penting———

[———Dari perwakilan kelas tiga, Shitori Souna.]

Setelah dia menunduk, dia menerima banyak tepuk tangan.

Seperti ini, hasil kelulusan ke depan dengan tenang di mana kita mengirim para lulusan———.

Para murid kelas tiga baru saja menyelesaikan upacara mereka———

Mereka tersenyum. Mereka menangis. Mereka saling berpelukan. Mereka berfoto sama-sama. Ada banyak tanggapan yang berbeda.

Di antara mereka, Rias dan Akeno-san yang telah menyelesaikan upacara mereka berjalan melewati gerbang sekolah sambil membawa wadah berbentuk silinder dengan sertifikat di dalamnya.

Orang yang menanti mereka adalah kita, para anggota Klub Penelitian Ilmu Gaib. Kita perlu membawa Rias dan Akeno-san ke tempat di mana mereka tidak akan terlihat murid lain.

Sambil upacara telah berakhir ada sesuatu yang ingin kuberitahu pada Rias. Ini merupakan masalah penting. Sesuatu yang penting bagi kita berdua———.

Tapi sebelum itu ada orang-orang yang perlu mengatakan sesuatu padanya,

Tiga orang yakni Kiba, Koneko, dan Gasper. Sebenarnya aku sudah berkonsultasi dengan ketiganya. Itu sebabnya aku akan memberikan segalanya dalam membantu mereka. Lebih seperti, lakukan teman-teman!

Aku mendorong mereka bertiga dan membuat mereka menghadapi Rias.

"Pertama-tama, Kiba, Koneko-chan, dan Gasper ingin mengatakan sesuatu. Cepatlah, kalian bertiga sudah memikirkannya, bukan?"

Kiba, Koneko-chan, dan Gasper berdiri di depan Rias dan melihat gugup.

"I-Iya. U-Umm......selamat atas kelulusanmu."

"Selamat."

"Selamat!"

Sangat jarang untuk melihat Kiba berubah menjadi semerah ini dan membuat suara panik. Yah, aku bisa mengerti alasannya setelah mendengar dari mereka. Tapi tiga orang ini adalah orang-orang yang mengatakan mereka ingin melakukannya sehingga mereka butuh keberanian dan melakukannya.

"Yah, terima kasih, Yuuto, Koneko, Gasper."

Rias tersenyum gembira.

Tapi Kiba melanjutkan sambil merasakan malu.

"K-Karena......kamu...... sudah lulus...... dari divisi SMA akademi Kuoh dan pensiun dari menjadi buchou Klub Penelitian Ilmu Gaib......"

Rias mulai tertawa saat melihat Kiba dan dua lainnya bertindak sedikit bingung.

"Ya ampun, Yuuto, Koneko, Gasper. Apa? Kalian bertiga tidak bertindak seperti biasanya. Kalian perlu memberitahuku dengan jelas dari apa yang kalian katakan———"

Kemudian mereka bertiga mengatakannya sambil menyela kata-kata Rias.

"———Rias-neesan."

Koneko-chan dan Gasper melanjutkan setelah tindakan berani Kiba.

"R, Rias-neesama......"

"R, Rias, o-oneechan~!"

Rias yang berada di pusat perhatian terkejut saat mereka mengatakan itu dan membeku.

Pasti sesuatu yang tidak diantisipasi.

"Kita pikir ini akan lebih cocok untuk memanggilmu begitu daripada memanggilmu buchou......"

Yah, itulah yang mereka konsultasikan denganku dan gadis-gadis lain. Setelah kelulusan Rias dan Akeno-san mendekati kami, kami dipanggil oleh ketiganya bagaimana mereka harus memanggil Rias.

Rias akan lulus dan secara resmi akan mengundurkan diri dari menjadi "Buchou". Ini akan menjadi aneh memanggilnya zenbuchou, lalu alasan mengapa mereka menggunakan keberanian mereka untuk membuat penentuan tersebut.

Mendengar tekad mereka, Klub Penelitian Ilmu Gaib baru terdiri dari Asia, Xenovia, Irina, Ravel, Rossweisse-san, dan aku sendiri memotivasi mereka untuk melakukannya dengan mengatakan "Kalian harus melakukannya!"

Dan, Rias yang disebut begitu———

"............"

Dia diam-diam menumpahkan air matanya dan menutupi wajahnya dengan tangannya.

Kiba dan keduanya panik pada perubahan mendadak ini.

"U-Umm, apa itu aneh!? Apa kita tak sopan!?"

"M-maaf!"

"M-Maaf~!"

Kiba, Koneko-chan, dan Gasper meminta maaf padanya. Tapi Rias menggelengkan kepala.

Rias menyeka air matanya dengan jarinya tetapi tidak menghentikan dia dari menumpahkan air mata.

"......Tidak, bukan itu. Itu karena aku sangat bahagia......aku tidak pernah berpikir aku akan mendengar kata-kata yang akan membuatku lebih emosional daripada upacara setelah aku melewati gerbang sekolah."

Dia pasti benar-benar bahagia. Rias baru saja menumpahkan air matanya.

Dia benar-benar pasti ingin mereka memanggilnya seperti itu. Rias berpikir budak-budaknya sebagai keluarganya. Dia melihat tiga orang ini sebagai adik laki-laki dan adik perempuannya.

Itu sebabnya dia pasti ingin mereka memanggilnya seperti itu.

Setelah Rias menenangkan dirinya, dia mengatakan itu pada ketiganya dengan tampilan nakal.

"Panggil aku itu sekali lagi."

"""Eh?"""

Mereka bertiga tercengang oleh kata-kata mendadak tersebut. Dia mengatakan itu lagi sambil meletakkan telinganya ke arah mereka.

"Oh, kalian tidak akan memanggilku itu lagi?"

Kiba, Koneko-chan, dan Gasper berubah merah lagi dan mengatakan itu dengan keberanian.

"Ah, umm...... Rias-neesan......"

"......Rias-neesama."

"......O-Onee-chan."

"Ufufufu, ini pasti membuatku bahagia."

Rias menjadi sangat gembira sampai ia mulai melompat-lompat di tempat.

Yah, dia benar-benar pasti ingin mereka memanggilnya seperti itu. Itu pasti benar-benar kejutan menakjubkan.

Melihat ini, Akeno-san mengatakan kepada mereka dengan cara yang menggoda.

"Oh, aku ingin disebut onee-chan juga."

Kiba mengatakan itu dengan tampilan yang bermasalah.

"Kami menganggapmu sebagai kakak kita juga......tapi lebih cocok untuk memanggilmu Akeno-san di waktu pribadi dan umum......"

Si bishonen bertindak seperti adik seusianya...... tidak, lebih seperti lebih muda dari usianya. Shinra-zenfukukaichou......bukan, Shinra-senpai juga akan mimisan dari hidungnya kalau dia melihat ini.

"K-Kami akan memanggilmu satu hari nanti! Tapi hati kita sudah di batas mempersiapkan mengatakan Rias-oneechan~! "

Semua orang tertawa terbahak-bahak setelah mendengar kata-kata Gasper.

Yah, kurasa waktunya akan tiba saat mereka memanggil Akeno-san. ......Yah, rasanya pasti damai. Mungkin Great Red dan Ophis dalam diriku sedang sangat puas saat melihat ini.

......Yah, kurasa giliranku selanjutnya.

Aku mengambil langkah maju pada Rias.

"Boleh aku juga mengatakan sesuatu?"

"Tentu, jadi apa yang ingin kamu katakan, Ise?"

Aku melanjutkan sambil garuk-garuk pipiku.

"Umm......ada satu hal yang kupikirkan. Setelah kamu lulus, kamu tidak akan lagi menjadi buchou Klub Penelitian Ilmu Gaib maupun menjadi siswi divisi ini, jadi itu sebabnya aku ingin membuat keputusan yang tepat dan......"

Apa yang kupikirkan———adalah berbicara biasa dengan Rias.

Jujur, aku sedikit bermasalah dalam cara kita harus berbicara satu sama lain. Aku tahu di dalam kepalaku bahwa selama waktu pribadi kita, aku perlu berbicara dengannya tanpa formal atau tanpa menciptakan kesenjangan antara status sosial kita sejak kita berpacaran.

Tapi situasi di sekitar kita telah sibuk di mana kita harus pergi Dunia Bawah, Surga, dan negara Vampir...... di mana kita bertemu semua jenis orang dan ada saat-saat kita harus berbicara dengan para VIP. Dan setiap kali kita menghadapi situasi seperti itu, kehidupan umum dan kehidupan pribadi akan bercampur dan ada saat-saat di mana caraku berbicara dengannya akan bercampur juga.

———Sekarang aku bingung bagaimana aku harus berbicara dengan Rias.

Tapi kurasa akan bingung dengan hal itu ketika aku mengencani Rias akan buruk. Jadi aku merasa aku harus membuat keputusan yang pasti.

Itu sebabnya upacara kelulusannya adalah acara yang bagus.

Iya, aku akan bertindak seperti itu mulai hari ini. Hubungan antara aku dan Rias———

Aku berkata padanya langsung. Untuk menunjukkan sisi jantanku———

"Rias, selamat atas kelulusanmu. Mulai hari ini, aku berharap aku bisa berbicara denganmu dengan santai. Aku lulus sendiri dari berbicara secara formal padamu...... kurasa. Akan ada saat-saat ketika aku perlu berbicara dengan cara formal padamu secara umum sebagai Majikanku. Tapi selain itu, aku berharap aku bisa berbicara denganmu dalam cara yang santai seperti ini di kemudian hari."

Rias tersenyum lebar. Dia kemudian meraih tanganku dan menunjukkan betapa senangnya dia.

"Iya, aku sangat senang mendengar itu. Hari ini benar-benar kelulusan yang terbaik!"

Aku sangat senang.

Yang lain dan aku sendiri membuat tekad tertentu mulai hari ini dan rasanya seperti kita bisa masuk dalam hubungan baru dengannya.

Iya, itulah sebabnya aku harus memberitahu dia tentang itu sekarang.

"Dan ada lagi hal yang ingin kamu dengar."

Aku membuat kontak mata dengan Asia, Ravel, dan Xenovia. Mereka berkumpul di sekitarku. Aku mengatakan itu setelah mengonfirmasi.

"———Aku juga akan berpartisipasi dalam turnamen Rating Game dengan timku sendiri. Asia, Xenovia, dan Ravel bertekad untuk mengikutiku."

Aku mengungkapkan pikiranku pada Asia, Xenovia, dan Ravel pada hari itu ketika kami kembali dari upacara promosi kelas atas ketika kami berada di dalam kereta.

Mereka menerima pemikiranku dengan senang hati.

Aku tak bisa menahannya. Aku tak bisa menahan api menyala di dalam diriku.

Kalau ini adalah Rating Game biasa maka aku akan dengan senang hati berpartisipasi sebagai [Pawn] Rias. Tapi karena beberapa faktor seperti turnamen dunia, persyaratan untuk berpartisipasi di dalamnya, dan kata-kata yang diberikan padaku dari rivalku, aku berubah menjadi keadaan di mana aku tak bisa menolak berpartisipasi karena gairah "jantan" dalam diriku membakar.

Aku akan membuat timku sendiri sehingga aku bisa melawan orang-orang———.

Aku bertanya pada Rias langsung.

"Apa kamu mengizinkanku untuk berpartisipasi, Rias?"

Rias mengenakan tampilan berani dan mengangguk.

"Iya tentu saja. Karena kamu sudah menjadi Iblis kelas atas, tidak mungkin kamu bisa menolak permintaan Sairaorg dan Vali."

Yah, aku tahu kamu akan mengatakan itu.......! Kamu selalu mengawasiku sambil berdiri di sisiku. Dan dia orang yang paling penting, majikanku, dan kekasihku yang sudah membawaku sejauh ini!

Akeno-san, Kiba, Koneko-chan, dan Gasper berkumpul disekitar Rias.

Rias lalu mengatakan depan timku.

"———Aku juga akan berpartisipasi. Karena aku akan secara resmi berpartisipasi dalam Rating Game nantinya, acara mendatang akan menjadi kesempatan yang bagus. Tidak peduli apa hasil yang kita dapatkan, berpartisipasi di dalamnya akan menjadi pengalaman besar bagi kita. Kalaupun itu berarti bahwa kita harus melawanmu———"

Iya, sebagai aturan berjalan adalah mungkin bagi kita untuk saling bertarung. Ini memang faktor yang jarang dialami dalam Rating Game rata-rata.

Rossweisse-san yang tidak tahu sisi mana dia harus memilih bertindak benar-benar bingung.

Rias kemudian mengatakan.

"Rossweisse."

"I-Iya, apa, Rias-san?"

"Kamu akan masuk ke tim Ise juga."

[———!?]

Semua orang menjadi kaget pada kata-katanya! Itu wajar bagi Asia, Xenovia, dan Ravel berada di timku karena mereka telah mengatakan kepadaku bahwa sebelumnya mereka menginginkannya.

Tapi bukan berarti aku membuat janji seperti dengan Rossweisse-san sehingga tidak akan aneh kalau dia tinggal di tim Rias.

"Kamu akan mampu mengisi lubang dengan masuk ke tim Ise daripada tinggal di timku."

"T-Tapi, Rias-san! B-Bahkan masih, aku budakmu dan———"

Rossweisse-san berubah menjadi Iblis terburu-buru, tapi sekarang dia merasa bersyukur pada Rias dari lubuk hatinya dan sekarang salah satu anggota penting dari budak-budak Rias Gremory. Rossweisse-san juga merasa bangga dengan fakta itu.

Rias memeluk Rossweisse-san dengan lembut dan kemudian mengatakan ini dengan lembut.

"Yah, kamu adalah budakku yang berharga. Tapi, aku percaya bahwa kamu akan bisa melepaskan semua potensimu dengan melayani Ise. Dan Ise juga akan membutuhkan bantuanmu. Dia akan membutuhkan kekuatanmu lebih dariku. Aku percaya bahwa sihirmu akan menjadi dukungan Ise. Aku tidak menukarmu beberapa hari yang lalu, tapi masih saja, Rossweisse, aku ingin kamu untuk membantu Ise."

Rossweisse-san memeluk Rias sementara meneteskan air mata di matanya.

Rias mengatakan.

"Bukankah aku sudah bilang bahwa ini bukan perpisahan abadi sebelumnya? Dari perspektif besar anggota di sini adalah semua budak-budak Rias Gremory, lho? Teman-temanku dan keluargaku. Hanya saja kita mungkin kebetulan saling bertengkar kadang-kadang. Kita adalah keluarga yang akan terus hidup bersama besok dan bahkan lusa."

"Uuu~! Rias-saaaaaan~! Aku! Aku akan membantu Ise-kun, jangan ya khawatir! Awasi aku dengan mata hangat, yaaaa~!"

Ya ampun, aksennya kembali......

Begitu ya. Jadi Rossweisse-san juga akan datang padaku———

Tapi, aku bertanya-tanya apakah tidak apa-apa? Aku melihat wajah Rias setelah merasa khawatir. Mungkin dia membaca pikiranku jadi ini adalah apa yang dia katakan.

"Aku juga menjelajahi timku sendiri. Salah satu fiksasi ini adalah untuk membangun sebuah tim baru sambil memiliki anggota lama Klub Penelitian Ilmu Gaib sebagai pusatnya. Meski aku berencana akan ikut untuk turnamen mendatang."

Jadi———tim baru yang memiliki anggota lama Klub Penelitian Ilmu Gaib sebagai pusatnya, ya.

Rias melanjutkan.

"......Setelah bertemu Ise, aku menemui banyak situasi dan telah bertemu dengan segala macam orang. Yang mungkin saja takdir, tapi apa yang memicu adalah pertemuan dengan Ise dan Asia. Sejak saat itu, aku bertemu orang-orang mulai dari Xenovia. Yang benar-benar penting bagiku. Tapi di suatu tempat dalam diriku mengatakan kepadaku itu sesuatu yang dibawa oleh Ise yang merupakan Sekiryuutei."

"Bukan, Rias itu———"

Bukan! Ini semua takdir! Ini bukan hanya aku, tapi aku pikir mereka adalah takdir yang tertarik padamu!

Sepertinya Rias memahami itu juga, jadi dia melanjutkan sambil mengganggu kata-kataku.

"Aku tahu apa yang ingin kamu katakan. Kalau aku mulai berpikir terlalu serius tentang itu dalam cara seperti itu, maka aku akan mendevaluasi sendiri. Itulah mengapa aku telah menyingkirkan pemikiran seperti itu dari kepalaku dan menyimpulkan bahwa semuanya itu memang harus terjadi. Tapi tahukah kamu, merencanakan sebuah tim baru dengan anggota Klub Penelitian Ilmu Gaib asli sebagai pusatnya pasti tampak menarik. Lebih tepatnya, hanya membayangkan itu akan memperoleh minatku. Pasti ada tim yang mungkin merencanakan dengan menggunakan semua pengalaman pertempuran kami sebagai referensinya.———Bagaimana aku bisa mengalahkan tim Sairaorg, tim Sona, dan tim Vali......? Aku tidak bisa pergi tidur hanya dengan membayangkan hal itu. Mampu mendapatkan imajinasi seperti apa pada turnamen yang akan datang."

———Itu benar.

Mau tak mau aku merasa mimpi dan ambisiku membuat timku sendiri bebas yang sesuai dengan aturan mendatang turnamen. Akhirnya aku berpikir sepanjang waktu untuk apa yang perlu kulakukan agar timku mengalahkan tim Vali dan tim Cao Cao.

Mungkin hal yang sudah Rias tulis di mejaku di malam hari sebelum upacara saat ia turun dari tempat tidurku berarti...... bahwa dia datang dengan tim untuk turnamen!

Irina mengangkat tangannya ketika Rias dan aku berbicara tentang apa yang sedang terjadi di dalam pikiran kita.

"U-Umm......ini kesempatan bagus sehingga bisakah kalian dengarkan aku sebentar?"

Mengatakan itu dia melanjutkan.

"Saat ini ada tim yang diselenggarakan untuk turnamen yang terutama terdiri dari para Malaikat Reinkarnasi. Tim yang mempunyai Joker sebagai [King] sudah mulai terbentuk. Tapi aku berencana batal bergabung dengan tim itu."

Irina melihat kearahku. Dia telah membulatkan tekad.

"———Aku ingin bergabung dengan tim Ise-kun."

[———!?]

Semuanya jadi kaget akan kata-katanya! Kalau Irina yang bukan Iblis atau budakku mengatakan itu semua orang di sini akan terkejut!

Irina kemudian melanjutkan.

"Ini adalah sesuatu yang sudah kuputuskan sendiri yang kurahasiakan dari orang lain sejak saat upacara promosi kelas atas Ise-kun berakhir. Bahkan para petinggi memperbolehkan kalau itu Ise-kun dan mereka bahkan mendukungnya."

Irina menatap langit.

"Semua orang di Surga adalah penting bagiku. Aku belum lupa imanku. Tiada hari di mana aku tidak memikirkan Tuhan dan Michael-sama. ———Tapi perasaan ingin bertaeung bersama Xenovia dan Asia-san di kompetisi besar seperti ini juga kuat. Pada akhirnya, aku tak bisa membiarkan perasaan itu."

Dia berjalan menuju timku dan kemudian berdiri di sampingku. Dia kemudian berteriak dari hatinya.

"A-Aku......ingin jujur dengan perasaan cinta di dalam diriku dan hidup seperti itu! Itu sebabnya aku ingin berjuang sebagai bagian dari tim Ise-kun!"

......Irina. Kamu bertekad untuk datang ke timku......

"Kalau Irina bersedia untuk datang maka aku tak bisa meminta lebih banyak dukungan yang kuat. ———Maukah kamu bergabung dengan timku?"

Ketika aku bertanya, dia menjawab dengan senyum lebar.

"Iya, tentu saja! Darling!"

Irina melompat ke mana Asia dan Xenovia berada.

"Xenovia! Asia-san! Sekali lagi, tolong jaga aku!"

"Tentu, Irina! Kamu dan aku adalah pasangan pendekar pedang abadi! Dan dengan Asia———"

"Iya! Trio ini tak terkalahkan!"

Irina, Xenovia, dan Asia saling berpelukan dan mulai berputar bersama-sama.

Jadi Irina dan Rossweisse-san sekarang di timku...... Sepertinya aku perlu membahas tentang tim dengan Ravel dari awal.

Kalau begitu. Aku telah membahas hubunganku dengan Rias dan turnamen Rating Game.

Ini adalah aksi terakhir. Pria, momen terbesar dan bersinar Hyoudou Issei! Aku memutuskan bahwa aku akan memberitahu Rias setelah kelulusan!

Aku mengambil tangan Rias dan kemudian memberitahunya.

"Aku ingin memberitahumu sesuatu yang benar-benar penting dulu."

"……Apa itu?"

Lalu, aku mengatakan padanya secara langsung!

"Suatu hari, aku akan bisa berdiri di sisimu sama-sama......lebih seperti, aku akan mencapai status sosial yang sama denganmu. Aku ingin kita menjadi sepasang yang akan disebut cocok dari perspektif siapa pun sebagai Iblis kelas atas yang sama. Yang ingin kubilang adalah———di masa depan, aku ingin kamu untuk memimpin kehidupan yang sama sepertiku."

———Janji masa depan.

Aku memutuskan untuk menceritakan setelah aku menjadi Iblis kelas atas. Aku memutuskan aku akan memberitahu Rias setelah kelulusan.

Itu sebabnya aku mengatakan kepadanya. Aku bilang, astagaaaaaaaaaa!

Sepertinya ini adalah sesuatu yang benar-benar tak terduga untuk Rias.

"———!"

Sepertinya dia mempunyai perasaan yqng tak bisa dia ungkapkan dengan kata-kata.

Ternyata dia memerah, dan kemudian———

"……Iya!"

............! Dia memberiku jawabannya!!

Janji masa depan kamiiiiii!!

Dia memberiku persetujuannyaaaaaaaaaa!!

[Oooooooooooooooooooooooooooooo~!!]

Semuanya menjadi sangat bersemangat sampai-sampai mereka mulai berteriak.

"Baiklaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!"

Aku berteriak di tempat dan berteriak gembira dengan kecepatan penuh!

Azazel-sensei! Aku berhasiiiiil!

Aku! Aku akan memoles diriku sebagai seorang pria jantan dan pasti akan menjadi pria yang cocok untuk Rias, oh iya aku mauuuuuuu!

———Mungkin mereka datang karena mereka mendengar suaraku. Matsuda dan Motohama tiba-tiba muncul entah dari mana.

"Ah, kamu ada di sini, Ise!"

"Ah, Rias-senpai menangis!"

Keduanya terkejut ketika mereka melihat Rias menangis.

Yah, ini kesempatan bagus. Aku akan memberitahu mereka. Ayo memberitahu mereka.

Aku berdiri disebelah Rias.

"Ah, aku harus jelas tentang itu. Matsuda, Motohama. ———Sebenarnya, kita berpacaran."

Aku memberitahu mereka sambil membelai bawah hidung dengan jariku.

"........................"

"........................"

Mereka berdua tidak mengerti apa yang diberitahu sejenak. Tapi tampaknya mereka tahu itu kenyataan setelah mereka melihat wajah Rias dan wajahku di mana Rias bahkan mengangguk.

""Eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeh!?""

Teriakan jiwa mereka bahkan lebih keras dari teriakan kami dari sebelum bergema di sekeliling———

Hari itu, usai pesta kelulusan, dua idiot itu mulai meminta jawabanku tentang ini dan itu.

......Dua orang itu tampak seperti mereka menumpahkan air mata darah mulai berteriak sambil menangis dengan memanggilku "Pengkhianat!" dan memberitahuku untuk "Mati sana!" dengan kebencian dalam kata-kata mereka.

Hehe, yah, sepertinya aku memecahkan banyak masalah saat ini.

Usai pesta berakhir, aku melakukan pertukaran dengan Rias untuk membuat Rossweisse-san budakku.

———Nah, mari kita lakukan ini. Ayo.

Masalahnya dimulai dari sini! Pertama-tama, aku harus mencari anggota tim potensial!

Kalaupun mereka bukan budakku, aku akan mengumpulkan anggota timku sendiri untuk memenangkan turnamen dunia dan mengalahkan musuh yang kuat!

Ddraig, aku akan membiarkanmu ikut denganku, oke?

[Iya, tentu saja. Selama Albion dan Vali Lucifer berpartisipasi dalam turnamen, maka tak ada alasan bagiku, tidak, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak muncul.]

Kau benar tentang itu. Aku takkan membiarkan Vali kalah terhadap seseorang selain diriku.

———Tunggu aku, Vali. Tunggu aku, rivalku!