Hyouka Bahasa Indonesia:Jilid 3 Bab 1

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

1 – Malam Tanpa Tidur[edit]

001 - ♥01


Karena Aku tidak bisa tidur, Kuputuskan untuk jalan-jalan ke luar.



Sejarah klan Chitanda bisa di telusuri kembali dari awal dimulainya Masa Edo.


Ladang Luas di Utara dari Kota Kamiyama telah dijadikan menjadi sebuah desa petani. Sebagai Pemimpin Desa, klan Chitanda telah mendanai, pertanian dan menyewa semua ladang di sekitar sini. Sebagai Perwakilan dari Desa, mereka telah dibebankan dengan bernegosiasi Tentang Pajak bersama Penguasa Feodal dan juga berperan sebagai penjabat lokal di desa. Mereka juga telah ikut terlibat dalam proyek meningkatkan produk pertanian. Dan tentu, mereka akan mewakili desa dan ikut mengambil bagian dalam festival tahunan pada musim semi dan musim gugur.


Lahan disini tidak sepenuhnya baik secara natural. Meskipun kaya akan tanah yang subur, wilayah ini juga mudah diserang oleh topan dan juga badai salju. Lagipula, Lahan ini juga belum sepenuhnya diairi sampai pengairan irigasi bekerja telah berlangsung mulai dari Masa Edo. Hanya berdasarkan perubahan dari iklim yang menjadi patokan hasil dari gagalnya panen, jadi itu adalah kebiasaan dari petani sebelumnya sebagai bentuk rasa takut dan penghormatan dan ibadah kepada para Dewa.


Sebagai seorang yang bermartabat tinggi dalam kekayaan, klan Chitanda mampu mewakili orang biasa dalam kegiatan ritual di festival. Karena mereka akan mampu menawarkan kekayaan untuk tuhan di kuil atas nama setiap orang, sebelum penanaman tanaman panenan dan setelah hasil panen, dan juga pada waktu Obon dan Tahun Baru, mereka akan berkunjung kesekeliling untuk membeli makanan dan minuman dari penduduk desa. itu akan terlihat layaknya seperti telah direncanakan di dalam bentuk pembayaran sebagai pengganti dari uang untuk penyewaan lahan dari klan Chitanda. Satu-persatu, penyewaan lahan akan berbentuk berdasarkan dari kekayaan mereka.


Setelah perang, sebagai bagian dari perbaikan lahan, klan Chitanda, seperti pemilik lahan besar lainnya, terpaksa untuk menjual sebagian besar lahan yang dimiliki mereka kepada pemerintah. Lalu, Shounosuke Chitanda, Pemimpin dari klan kemudian, melihat kejadian ini sebagai sebuah kesempatan untuk menggunakan uang dari penjualan untuk memperbarui peralatan pertanian secepat mungkin, dan mendapatkan keuntungan dari teknik bertani yang baru. Karenanya, Shounosuke berhasil memperlambat pembelian kembali lahan yang telah terjual habis. Dan seiring berjalannya waktu ayahku pun menjadi kepala dari klan, Klan Chintanda telah mendapapatkan setidaknya hampir sebagian dari lahan yang pernah menjadi miliknya, yang mana telah dipertimbangkan sangat luas sampai dengan menjelang masa Showa.


Ini mungkin terdengar seperti aku menyombongkan diri, tetapi Shounosuke Chitanda itu tidak sesederhana seseorang dengan usaha cerdasnya, dia selalu menjadi orang yang dapat dipercaya, begitu juga dengan kakekku. Meskipun mereka telah meninggal lebih cepat dari yang kuduga, Aku tidak mengingat banyak hal tentang dirinya.


Lagipula, klan Chitanda telah mengatur antisipasi disaat terjadinya kekacauan cuaca dan setelah perang dan telah menjaga status mereka. Akibatnya, mereka masih bertanggung jawab untuk mewakili komunitas lokal dalam festival.


Untuk Mengawalinya dengan, bantahan terhadap apa yang Fukube-san telah katakan, klan Chitanda tidaklah benar-benar sangat kaya setinggi dibandingkan dengan diatas semua orang. Akibatnya, kegiatan festival tahunan telah dikurangi dari empat kali setiap tahun menjadi hanya dua kali setiap tahunnya, setiap musim semi dan musim gugur, juga sebagai bentuk simbolis “pembayaran” setiap hari sekedar untuk sebotol wine. Semacam itu, ritual ada sekadar alasan untuk setiap orang untuk berkumpul dan berpesta. Lagipula, selama diriku tidak dapat minum minuman beralkohol, Aku tidak dapat ambil bagian dari pestaku sendiri.


Festival musim Semi dan musim Gugur akan bertempatan di kuil kecil penghormatan “Dewa Desa”, yang hanya sebagian kecil orang yang menyembahnya. Disana biasa dilakukan ritual dari tarian singa dan membawa Mikoshi [1]. Seseorang dari klan Chitanda akan berperan sebagai perwakilan dari peziarah kuil dan berdoa untuk kedamaian tahun selama festival musim Semi berlangsung, begitu pula dengan ucapan terima kasih banyak selama berlangsungnya festival musim gugur.


Dan Aku pun selalu ikut berpartisipasi dalam festival semacam itu sejauh yang dapat kuingat. Aku Seringkali Saling bertanya dengan teman-temanku yang tinggal dekat sebagai para pengunjung yang datang untuk apa yang aku lakukan dalam ritual semacam itu, lagipula diriku tidak benar-benar harus melakukan banyak hal. Disana tidak banyak yang menyadari selain untuk memperhatikan dan tidak membuat banyak suara sampai dengan berakhirnya Upacara Berdoa. Jadi, itu hanya hal biasa dengan menepukkan tanganmu disaat berlangsunnya doa.


Menurutku, Aku bukanlah seseorang yang benar-benar mengutamakan agama. Seberapa derajat, Diriku tidaklah jauh berbeda dari teman-teman sekolahku. Mungkin itu hanyalah hal yang di lakukan dengan pengalamanku dalam festival-festival semacam itu. Selain itu ini mungkin menyusahkan, sewaktu-waktu Aku datang ke sebuah kuil, Aku menjadi terbiasa menyembunyikan apa yang Aku Harapkan. Aku tidak terlalu yakin bilamana saja ini berarti Diriku telah Berkeyakinan kepada para Dewa, atau apabila ini hanyalah sekedar jalan hidupku yang teratur untuk membuat aku merasa tenang bagaimanapun diriku merasakan kegelisahan. Dari waktu ke waktu, Aku merasa heran dengannya. Tapi Aku tidak pernah menemukan jawabannya.


Akhir-akhir ini, Doaku telah terkabul selagi di pintu masuk ujian. Itu juga terkabul saat terjadinya “Insiden Hyouka”, yang di juluki oleh Fukube-san.


Dan sekali lagi, malam ini Aku memastikan diriku menuju Kuil.


Festival Kebudayaan Sekolah Tinggi Kamiyama dimulai besok. Dan untuk kita Ekskul Classics, yang merupakan salah satu dari banyak ekskul yang berdasarkan seni yang amat terkenal di Sekolah Tinggi Kamiyama, sebuah masalah situasi menanti kita, dan kita bisa menemukan sesuatu tanpa solusi. Kupikir kita bermaksud untuk melakukan yang terbaik… itu pun akan seperti kita masih membutuhkan keberuntungan agar berpihak di sisi kita. Setelah meletakan sebuah koin 100 yen ke sebuah kotak penawaran pada perbatasan kuil terang bulan, Aku menepukkan tangan-tanganku bersamaan dan menutup mata yang kuinginkan untuk teman-temanku di ekskul Classics telah muncul.


Mayaka Ibara-san, Satoshi Fukube-san, Houtarou Oreki-san.


Aku penasaran apakah Mayaka-san dapat tidur nyenyak malam ini?


Saat ini, dirinya pasti sedang menyalahkan dirinya sendiri atas keadaan sulit dari Ekskul Classics yang muncul dengan sendirinya. Tetapi itu bukanlah masalahnya. Dibandingkan dari Mayaka-san, Aku benar-benar tidak dapat membantu. Yang dapat kulakukan hanyalah memberi semua yang kumiliki dan memberikan pertolongan dengan pekerjaannya, kita harus bisa mengelak dari hal ini bersama-sama. Jadi aku juga harus menganggung sebuah tanggung jawab.


Aku penasaran apakah Fukube-san dapat tidur nyenyak malam ini?


Terkadang, Aku mencurigai Fukube-san bilamana saja hedonismenya-seperti tingkah-laku yang datang dari lubuk hatinya yang terdalam. Yang pada akhirnya, dirinya yakin Ia tidak bertindak egois, bilamana tidak mungkin Aku dapat membayangkan dirinya menertawakan pada saat Mayaka-san tersakiti.

Aku penasaran apakah Oreki-san dapat tidur nyenyak malam ini?


…Ia mungkin sedang terlelap tidur. Dan bila tidak Aku akan merasa sangat khawatir.


Dari waktu ke waktu, Aku sering kali mendapati Oreki-san secara mencolok mengamati sesuatu yang diluar dari hal yang biasa. Aku mungkin akan mengatakannya Diriku tergerak oleh itu. Tetapi kebanyakan waktu Oreki-san, bagaimana yah aku menggambarkannya, cenderung menjadi lambat sebelum semuanya tuntas. Jadi sangatlah sulit untuk bertekad menanyakan apakah dirinya adalah seseorang yang dapat di andalkan atau tidak.


Aku berdoa untuk kesejahteraan kepada kalian semua.

Aku berdoa untuk keberuntungan agar tidak adak kemalangan terhadap kita untuk tiga hari kedepan. Tolong agar kami dapat mengatasi “Gunung” ini.

Saat Aku membuka mataku, Aku masih merasa sedikit kuatir tentang ini, jadi aku mengeluarkan 50 yen yang lain dari dompetku.

002 - ♣01 003 - ♠01 004 - ♦04

Referensi