Infinite Stratos (Indonesia):Jilid 3 Bab 1

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 1 Pembuat Hujan -Hati dari Seorang Gadis Kecil adalah Kabut di Hari yang Cerah[edit]

"Maaf sudah membuatmu membantuku."

"Tidak masalah."

Di bawah matahari senja, Ichika dan Charlotte berjalan bersama melalui koridor. Keduanya membawa informasi jadwal sekolah untuk kegiatan di pantai yang akan diadakan bulan ini.

" Tapi ... sungguh ini baik-baik saja? Kau seharusnya pergi dengan Cecilia dan yang lainnya, kan? "

" Tidak apa-apa. Itu tiada artinya untukku jika Charlotte tidak pergi."

"Huh?"

" Nah, bagaimana aku harus mengatakan ini. Bahkan jika itu hanya memberikan pamflet, aku masih lebih suka untuk bersama orang-orang yang aku suka "

Mengatakan itu, wajah Ichika sedikit memerah. Itu tidak terlihat seperti warna matahari senja.

"Ichika..."

"Charlotte..."

Di koridor di mana mereka berdiri, keduanya saling memandang.

Pada titik ini, diam adalah emas.

Dalam adegan orange ini, dua bayangan saling melengkapi--

"--Itu,aneh?"

Dia melihat sekeliling untuk memastikan. Kemudian Dia meninggalkannya.

Dia berada di kamar asrama tahun pertama IS Academy. Waktu menunjukkan pukul 6.30 pagi.

"..."

Sementara dia masih sedikit mengantuk, Charlotte berkedip dua kali, dan akhirnya memahami situasi saat ini.

“Itu hanya mimpi..."

Uugghh... dia mengehela nafas dalam, begitu dalam hingga mencapai 20,000 kaki di bawah permukaan laut.

(Ahh, setidaknya biarkan aku bermimpi sepuluh detik lagi...)

Dia masih setia melanjutkan pada sisa-sisa mimpinya, jelas tampak ia tidak mau menyerah.

Bahkan rangkaian mimpi yang akan segera terlupakan seakan tidak mau pergi sambil terus menggantung di atasnya. Gambar yang tersisa dalam pikirannya itu seperti rekaman video yang disukainya untuk ditonton, sebagai tombol 'play' yang nampaknya ditekan dalam pikirannya.


"..."

Wajah Charlotte memerah.

Ketika kesadaannya mulai jelas, Dia mulai merasa malu akan mimpi itu.

(Kami benar-benar...di koridor se-sekolah...)

Namun, seperti kata-katanya, itu hanya mimpi. Dia meletakkan tangannya di dadanya, dan merasakan hatinya berdebar-debar.

(A-apa yang ku pikirkan...)

Sejak turnamen perorangan bulan lalu, Dia meninggalkan nama Charles Dunois menjadi Charlotte Dunois karena jenis kelamin sebenarnya. Sekarang, ia sedang tidur di kamar yang terpisah dari Ichika. Tapi setiap minggu, dia akan bermimpi hal seperti itu dua kali seminggu. Dia tahu bahwa mereka berada di ruangan yang berbeda, tapi dia akan memalingkan matanya untuk melihat tempat tidur di sampingnya untuk Ichika.

"Itu aneh?"

Teman sekamarnya tidak ada di tempat tidur.

Dan itu tidak berarti bahwa dia meninggalkan tempat tidur dan meninggalkannya. Itu tempat tidur yang tidak digunakan.

"... Yah..,tidak perlu dipikirkan."

Saat ini, hal yang paling penting baginya adalah untuk terus bermimpi. Jika dia tidur lagi, mungkin dia bisa bermimpi kelanjutannya.

Membawa pikiran santainya, Charlotte menutup matanya, bermiat untuk tidur lagi.

(Karena jarang mempunyai mimpi seperti itu, Aku tidak akan keberatan memiliki mimpi yang mempunyai hal-hal erotis di dalamnya--)

...

" A-apa yang aku katakan!!"

Charlotte menutupi bagian atas kepalanya dengan selimut, seolah berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah dengan cepat, dan akhirnya dia menenangkan jantungnya yang berdebar-debar.

*Chirp chirp...*

"Mn..."

Matahari yang terik mencoba memasuki ruangan melalui jendela, dan kicau burung pipit tampak seperti mereka menyuruhku untuk bangun.

(Sebentar lagi ... hanya sedikit lebih lama lagi...)

Saat ini, tinggal di tempat tidur adalah perasaan yang paling indah. Aku kira semua orang tahu bagaimana menikmati perasaan damai ini, kan? Nah, itulah yang seharusnya terjadi.

Lembut.

(...?)

Lembut dan licin.

(Huh?Perasaan apa ini? Apakah aku punya sesuatu yang lembut di kasurku?)

Namun, sekarang, aku tidak bisa menerima diriku untuk menyerah pada kenyamanan dan kemalasan untuk tinggal di tempat tidur dan unruk mencari yang tidak diketahui.

(Ahh—betapa indahnya...)

Lembut dan empuk.

"Mn..."

–TUNGGU DULU! Aku mendengar suara yang bukan milikku. Dan itu kemungkinan besar bukan suara seorang laki-laki. (Ngomong-ngomong, itu akan sangat menakutkan jika itu laki-laki.)

Sebuah firasat terlintas di pikiranku, membiarkan sebuah * GONG * seperti efek suara.

*POW!* Aku menyibakkan selimut, dan apa yang muncul dihadapanku adalah--

"La-LA-LAURA!!?"

Perwakilan Jerman, Laura Bodewig. Sejak ia ditransfer bulan lalu, dia tiba-tiba menantangku, dan setelah itu, banyak hal terjadi - banyak dari mereka.

Namun, itu tidak masalah. Masalahnya adalah 'mengapa ia tidak mengenakan sehelai benang pun?'; Yang berarti, yah ... dia benar-benar telanjang. Dia hanya memiliki penutup mata kiri dan IS yang siap – pita kaki hitam pada paha kanannya. Rambut perak yang mengalir itu tersebar ke bawah pinggangnya.

"Mn...apa...? ini sudah pagi...?"

"Bodoh, Bodoh!! TUTUPI TUBUHMU!!:

"Kau mengatakan hal-hal aneh seperti itu. Aku mendengar bahwa pasangan tidak menyembunyikan sesuatu satu sama lain."

"Mungkin kau benar...TIDAK!CEPAT AMBIL PAKAIAN! DAN KENAKAN!!"

Mengabaikan aku yang kacau, Laura hanya menggosok matanya dan segera kembali ke ekspresi yang biasa ... menakjubkan, dia benar-benar bisa keluar dari tempat tidur dengan mudah. Seperti orang yang mengerikan.

--TIDAK, sekarang bukan saatnya memikirkan ini!Tepat ketika aku sibuk memikirkan itu, Laura berkata,

" Aku dengar itu adalah cara membangunkan seseorang yang sangat umum, bukan? Katanya pasangan melakukan ini."

"... Siapa orang yang memberitahu informasi yang tidak benar itu?"

" Tapi tampaknya itu memliki efek yang cepat..."

"?"

"Apakah kau sadar?"

"Sial..."

Siapa pun yang masih belum terbangun setelah melihat ini baik memiliki otak yang rusak atau badan busuk, kan? Cara baik, spesialisasi mereka adalah bahwa mereka sudah mati, tanpa respon dan hanya seperti mayat biasa. Tapi pengamat, hanya orang dengan pikiran yang tidak normal yang akan berbicara dengan orang mati, kan? Orang mati perlu kuburan, dan orang itu membutuhkan dokter atau sesuatu. .

" Tapi masih ada waktu hingga sarapan."

Laura tertutupi dengan selimut, dan rambut bergulung yang tersebar ke beberapa arah . Aku tidak senang mengenai ini, tapi rambut perak yang berkilau dibawah sinar matahari pagi itu sungguh indah.

(Meski begitu, gadis ini di sini telah melakukan hal semacam ini sejak turnamen bulan lalu. Ini sungguh merepotkan....)

Dia pada dasarnya menganggap makan makanan di meja yang sama sebagai sesuatu yang dia harapkan. Pernah, ia muncul ketika aku mandi, dan bahkan sebelum itu, ia berada di bawahku dalam setelan IS ... tidak mungkin! Jika aku meninggalkan dia seperti ini, dia tidak akan bisa lebih baik.


"..."

Uu -- apakah ada cara untuk membuatnya kurang semangat ?

" Apa yang salah ... ah, berhenti menatapku seperti itu! Aku akan benar-benar malu."

Aku memiliki pembohong di depanku. Tetapi cara pembohong ini tampak sedikit malu ... tidak, sangat lucu.

(Ugh, ah...TIDAK! TIDAK, TIDAK, TIDAK!!)

--Oh, Aku punya ide bagus!

"Laura."

"Apa?"

" Aku menyukai gadis bermartabat dan anggun, Kau tahu."

"Oh--"

Tampaknya terkejut, Laura melebarkan matanya sedikit, dan kemudian mengangguk dua kali, tampaknya memproses apa yang kumaksudkan.


" Tapi itu hanya apa yang kau suka, kan?"

"Huh?"

"Aku adalah Aku."

Matanya yang terisi dengan tekad itu menatapku.

Tangan yang tampaknya menunjuk pada dimana jantung itu menarik apa yang tampak seperti hati.

"..."

...Aaapp--

Ada apa dengan organisme yang penuh keyakinan ini? Aku mungkin akan tidur dengannya jika aku seorang gadis, ku kira? Maaf, aku hanya mengatakan omong kosong.

" Pa-pada dasarnya, kau tidak mengatakan bahwa..."

Huh? Apa yang aku katakan? Sial, Aku tidak bisa mengingatnya?

" Kau mengatakan kepadaku untuk melakukan sesuatu seperti yang aku inginkan, tapi sekarang ... itu terlalu hina ..." Uu, sepertinya aku telah mengatakan itu sebelumnya, tapi apa yang harus kukatakan ... menjadi seperti sedemikian rupa. Aku harusnya terganggu atau sesuatu seperti itu ...

Ngomong-omong, dia pergi dari sikap kurang sopannya untuk menatapku dan berbicara denganku sekarang. Itu terlihat menawan yang tidak normal. Ini adalah apa yang dia bicarakan, kan? Selain itu, itu hampir menyebabkannya tersipu atau hatinya mulai berdebar berdebar-debar ... yah, aku tidak benar-benar tahu juga.

Setelah pikiran ini dikembangkan, bahkan tangannya ditempatkan di depan dadanya yang begitu terbuka, sekarang tampak seperti itu menghalangi pandanganku. Luar biasa.

" Ka-Kau menyuruhku untuk menutupinya, tapi sepertinya kau menikmatinya, kan?"

"APA....? B-BODOH! TIDAK AKU! TIDAK AKU!!!"

" Kau sudah benar-benar berani sejak pagi mula..."

"WAAH!! TUNGGU!!"

Melihat Laura yang membalik selimutnya, Aku panik. Meskipun Aku berniat untuk membuat dia menutupinya, aku mudah dikalahkan, menyebabkanku berakhir pada pertandingan gulat.

Sekarang ini jam 6 pagi lebih ... untuk penghuni di kamar selain saya, di atas dan di bawah, aku benar-benar minta maaf.

"Kau...!"

Aku mencoba untuk mengambil sudut selimut untuk menekan Laura ... atau itulah yang aku maksudkan. Tapi dia menggunakan momentumku itu dengan bergerak ke atas untuk menglahkanku. Sudah berakhir, ini adalah kemampuan tempur militer. Aku mungkin tidak bisa menang.

Dan dengan demikian, aku langsung terbalik, kepalaku langsung mendarat di lantai dengan cara yang memalukan, dan leherku terasa memutar 90 derajat. ITU MENYAKITKAN!!!

" Kau harusnya melakukan beberapa tekhnik gulat."

Huh ... suara Laura itu seperti Chifuyu-nee. Seperti yang diharapkan dari mantan murid Chifuyu-nee, bahkan tatapan dingin seperti es itu juga sama sama.

" Ta-Tapi, tentang itu ... Jika kamu ingin melakukan teknik pelatihan ti-tidur, itu bukan berarti aku tidak bisa mengikutinya .."

Kenapa dia memerah? Pada dasarnya, teknik tidur yang dia sebutkan adalah - AH!

"B-BODOH! PEREMPUAN TIDAK BOLEH MENGATAKAN HAL SEPERTI ITU!!"

"Oh?Kau ingin mengatakannya sendiri? A-aku baik-baik saja dengan itu..."

"TIDAK MUNGKIN! JANGAN KATAKAN, KAU MELAKUKAN SESUATU SEPERTI ITU PADAKU, DAN KAU TIDAK PERNAH MELAKUKANNYA!!"

"Apa sesuatu itu?"

"Ap, huh, itu, itu..."

Huh--ah--uu--

"Se...sebuah ciuman..."

Uu ... mengingat ini, aku tidak hanya memerah, tubuhku panas tepatnya hatiku. Namun, aku tidak ingin mengingat pemandangan neraka dari waktu itu, jadi aku harus berhenti di sini. Lagi pula, bibirku diambil oleh Laura bulan lalu, dan juga --

"I-Itu adalah pertama kalinya untukku..." Meskipun aku merasa rendah diri untuk mengatakan ini, ini masih sebuah fakta. Itu ciuman pertamaku. Seperti itu terlalu banyak berdampak, seperti akan memperhatikan rasanya? Orang-orang yang mengatakan bahwa ciuman pertama memiliki rasa lemon, itu benar!

"Aku mengerti."

" Apa yang kau maksud dengan ‘aku mengerti’..."

Respon yang menyebalkan itu membuatku marah, tapi sebelum aku mengamuk, Laura melanjutkan,

"A-aku juga sama...pertama kalinya! Mnn...Aku sangat senang..." Karena dia tersipu saat ia mengatakan itu, aku tidak punya apa-apa untuk dikatakan sama sekali. Pikirkan baik-baik. Ketika gadis di depanmu itu memerah dan sangat manis (luar biasa manis), siapa yang bisa mengeluh? Setiap laki-laki yang bisa mengeluh bukan laki-laki sama sekali, atau setidaknya itulah yang saya pikirkan. Kurasa.


"..."

"..."

Huuh, ada apa dengan kesunyian ini? Lebih dari canggung, rasanya lebih seperti kami merasa lebih menyadari kehadiran satu sama lain.

Tunggu, sebaiknya suasana ini harus di ubah.

"WAAH!!"

Bermaksud untuk berdiri, aku dipaksa oleh Laura untuk kembali ke tempat tidur. Itu skill yang cepat namun indah, membuatku menduga 'di mana dia mendapatkan kekuatan yang luar biasa seperti itu dengan lengannya yang kecil?'.

" Kau, Ku benar-benar merepotkan. Aku benar-benar ingin bertanya, kenapa kau begitu mampu mengobarkan perasaan orang lain? "

A-Ap-Apa yang dia katakan? Aku tidak mengerti sama sekali! Tapi sekarang, waktu yang sangat penting. Laura memerah saat ia ditutupi oleh matahari pagi, yang perlahan-lahan juga menyinariku.

Di belakang asrama, di ruang kosong yang kadang-kadang digunakan sebagai tempat berkumpul sederhana, Houki akan datang ke sini untuk berlatih dengan serius hampir setiap hari.

"Hoo..."

Setelah selesai berlatih Shinkage(teknik pedang bayangan baru) pagi nya, Houki mengeluarkan handuk dari tasnya dari barang-barangnya.

Bulir-bulir keringat yang diterangi oleh matahari pagi bersinar seperti batu mulia.

Penjaga tubuh berwarna putih (do) dan rok biru angkatan laut (hakama) menutupi kulit sehatnya. Houki sebenarnya mengenakan kaus kaki tabi dan sandal jerami (zori). Untuk melakuaknnya secara serius, kerja kaki memiliki arti yang sangat penting dalam kendo.

*Tabi mengacu pada kaus kaki tradisional Jepang  dan zori mengacu pada sandal jerami  yang dapat memudahkan untuk melangkah, menahan dan menghemat energi adalah 'imajiner pertempuran peralatan praktis'.


Dalam turnamen kendo, para praktisi ini harus bertelanjang kaki. Dan kombinasi antara tabi dan zori dapat memberikan sentuhan seperti bertelanjang kaki.

Namun demikian, Houki tampaknya tidak pernah pergi ke klub kendo sebelumnya. Meski begitu, dia terus berlatih agar tidak menyia-nyiakan kemampuannya.

(Tapi ini sudah mulai bulan juli...)

Baru saja, matahari pagi mulai naik dari sebelumnya. Selain itu, ia mulai merasa bahwa secara bertahap udara panas naik dan bercampur di atmosfer. Meskipun berolahraga tidak memperbaiki suasana hatinya, dia tidak akan merasa baik setelah semua keringat dan lainnya.


(Saatnya mandi.)

Kalau itu yang terjadi, teman sekamarku harusnya masih tidur, kan? Meskipun mereka agak jauh, dia akan merasa tidak enak jika membangunkan teman sekamarnya, sehingga Houki berjalan menuju kamar mandi klub menara.

(Juli – ini sudah Juli, Ichika, Kau tidak lupa tentang hal itu, kan?)

Pada titik ini, bulan pertam musim panas itu sangat spesial untuk Houki

" Oh, kau bangun pagi juga. Ohayou."

"Ohayou Gozaimasu, sensei."

Guru yang bertanggung jawab dari menara klub masih membuka fasilitas saat ini hari ini untuk siswa yang sedang berlatih di pagi hari.

Sakakibara-sensei, yang akan menjadi 29(th) hari ini, lembut kepada siswa, memiliki sifat yang baik, dan memiliki penampilan yang baik, tapi keberuntungannya dengan laki-laki bukan kepalang. Pokoknya, dia suka setiap kali orang-orang di mana perempuan lain akan berpikir 'tidak, saya pikir dia sedikit ...', orang-orang yang tidak akan memiliki kesan yang positif. Banyak sekali sepanjang tahun, ia akan jadi merasa buruk dan akan pergi minum sendiri.


Tapi ini adalah tahun terakhir di mana ia akan menjadi 20 +. Orangtuanya telah mencoba untuk menjodohkannya untuknya, yang merupakan masalahnya hadiahnya baru-baru ini. Tidak dapat menolak, Sakakibara-sensei pergi berkencan dengan beberapa orang, tapi dia terus memiliki pikiran yang sama.

"Dia itu baik. Tapi aku hanya tidak bisa menemukan orang yang kusukai..."

Ya, itu benar. Dia tidak menginginkan perdamaian atau stabilitas. Itulah mengapa dia terus jatuh untuk orang-orang yang aneh. Dia juga merasakan itu sendiri. Jika keinginannya tidak bisa bertemu dengan orang yang disukainya , tidak ada yang bisa ia katakan untuk mengubah pikirannya. Dia tidak ingin mengakhirinya dengan pernikahan hanya karena dia bosan - itulah pengenalan Sakakibara Natsuki itu.


" Aku disini untuk meminjam kamar mandi."

"Baiklah, Silahkan. Pastikan kran itu dimatikan dengan benar setelah kamu selesai."

"Baiklah."

Mendengar jawaban Houki yang jelas itu, Sakakibara-sensei tersenyum sambil menganggukkan kepalanya - dia cantik, tetapi untuk keberuntungannya dengan orang-orang, baca saja di atas.

(Kemudian...)

Dia berjalan ke ruang ganti. Tak ada seorang pun di sini selain Houki, dan itu diharapkan diberikan waktu. Sebelum siswa mengakhiri latihan pagi dan berjalan masuk, dia mungkin bisa bersantai selama 30 menit.

Bahkan, Houki datang ke sini lebih awal karena dia tidak ingin bertemu dengan siswa yang sedang berlatih.

Dan alasan mengapa ia melakukan hal ini adalah--

"..."

'Do' yang dipakainya akan lepas,sehingga payudaranya memantul keluar. *’Do’=pelindung tubuh

Payudara yang terlalu besar untuk gadis seusianya akan menarik perhatian orang-orang dari lawan jenis dan dari jenis kelamin yang sama.

Suatu kali, dia mengubah latihannya dengan gadis-gadis yang melakukan latihan pagi, dan mereka semua menatap kaget pada payudaranya. Seperti Houki berjalan menuju kamar mandi, gadis-gadis mulai mengikuti dia seperti dia adalah piper yang memimpin gadis. Setelah itu, meskipun semua orang pergi ke bilik mandi mereka sendiri, ia tidak bisa tenang dengan semua tatapan sekelilingnya.

  • Piper di sini mengacu pada Pied Piper of Hamelin.

Dan saat itu, sesuatu yang buruk terjadi. Setelah seseorang menyebutkan kata 'semangka ...', semua orang mulai memainkan permainan Tebak-tebakan dengan buah berbentuk bulat itu seperti mereka terhipnotis.

Malu dan marah juga mukanya yang memerah, Houki meninggalkan kamar mandi saat itu juga.

(Uu, Sepertinya mereka menjadi lebih besar...)

Uu, tampaknya mereka jadi lebih besar...

Payudara besar itu tidak sebaik apa yang orang katakan, setidaknya itulah yang akan orang katakan jika mempunyai dada yang besar.

Pertama, bahu akan terasa sakit. Mereka berguncang setiap kali dia membuat gerakan besar. Dia juga menemukan mereka itu mengganggu. Tampaknya hanya ada beberapa ukuran bra yang cocok untuknya, dan karena itu, jumlah pakaian yang bisa dipakai hanya sedikit. Dan tidak peduli bagaimana dia memakainya, pakaiannya selalu nampak menekan garis payudaranya,sehingga menarik perhatian dari kedua jenis kelamin.


(Aku tidak bisa menangani masalah ini...)

Haaa ... dia mendesah. Di samping catatan, jika dia mengatakan bahwa masalah untuk Rin itu disengaja, ia akan menghadapi situasi yang lebih buruk daripada dikejar dan diburu olehnya sampai akhir dunia. Itu menakutkan. Kebanggaan seorang wanita lebih tinggi dari Everest, lebih dalam dari Palung Mariana dan bahkan lebih lezat daripada permen itu yang dikatakan si terkenal Kyoto Ogiya. Ini juga diklasifikasikan sebagai jenis pertama dari benda-benda berbahaya, tingkat 1 'sangat eksplosif dan berbahaya', yang akan ditangani dengan cermat dan hati-hati.


(T-Tapi,itu....jika Ichika menyukai gadis dengan dada besar, itu akan menjadi hal yang sama sekali berbeda...)

Dia ingat ketika ia berdebat dengan Cecilia bulan lalu, dia tidak bisa membantu tetapi ia menggenggam tangan Ichika

Untuk Houki, itu adalah sesuatu yang luar biasa berani untuk dilakukan untuk dia normalnya, tapi melihat Ichika menydari bahwa dia melihatnya sebagai wanita, itu membuatnya lebih bahagia dari yang ia bayangkan.

Sejujurnya, meskipun dia ingin pergi melawan Cecilia, hanya memiliki lengan Ichika yang menyentuh payudaranya membuatnya sadar dan malu pada saat yang sama. Namun --

(Jika itu bisa membuat Ichika menyadariku...)

Lagi pula, itu bagus juga. Tidak peduli berapa banyak pelatihan kendo yang ia lakukan, dia masihlah seorang gadis di yang masih muda, sehingga itu tidak dapat dihindari bahwa ia menginginkan seseorang.

Dan ada juga kegiatan sekolah di pantai bulan ini. Dalam hal ini, tak ada yang lebih baik dari kegiatan ini.

Tentu saja, tujuan utama dari kegiatan di pantai adalah untuk mobilisasi peralatan IS di ruang terbuka yang terbatas, tapi ini adalah IS Academy, di mana 99% dari mereka adalah perempuan, jadi tentu mereka akan mempertimbangkan perasaan gadis-gadis '. Hari pertama akan bebas dan mudah - dengan kata lain, setiap orang bisa berenang atau bermain, dan sekolah tidak memikirkan keinginan siswa dengan tidak membatasi mereka untuk hanya pakaian renang sekolah saja. Ini semua bebas dan mudah.


(Ini adalah kesempatan langka...!)

Akan ada pertempuran menegangkan untuk mendapatkan satu-satunya pria, Ichika. Meskipun ini adalah yang diharapkan. Houki memiliki rencananya sendiri.

" Oke! Aku akan mendapatkan dia (ichika) untuk membeli sesuatu denganku akhir pekan ini!"

Tanpa sadar, Houki mengepalkan tinjunya, suaranya menggema di seluruh kamar mandi yang hanya ada dia di dalamnya.

(...baiklah.)

Setelah menggunakan kamar mandi untuk membersihkan keringat dan mengeringkan rambutnya, pakaian bersih musim panasnya sudah ia kenakan pada dirinya sendiri.

Kemudian, dia memeriksa rambutnya tiga kali, berdeham lima kali untuk menyesuaikan suaranya. Setelah melakukan semua itu, Houki akhirnya mengetuk pintu kamar Ichika itu.

*tok* *Tok*.

“I-ichika kau di dalam? Ini adalah kesempatan langka, jadi bagaimana kalau kita pergi keluar untuk sarapan?"

Diam, tidak ada respon.

"Ichika? Apa kau masih tidur? Kau akan terlambat sarapan jika kau tidak bangun."

Tapi meski sudah mengatakan itu berkali-kali, dia masih belum mendapat respon.

Agak curiga, Houki menempatkan tangannya pada gagang pintu.

*Clack*.

(Hm? Pintunya tidak dikunci...orang itu sungguh ceroboh.Sungguh!)

"Aku masuk, Ichika. Cepat dan segera--"

"Ba..."

"ngun?"

*BISSH!!* Ekspresi Houki, berubah dan tubuhnya membeku.

Setelah ia membuka pintu dan masuk, ia melihat Laura yang benar-benar telanjang itu menekan pada tubuh Ichika,dan bersiap-siap untuk menciumnya. Untuk beberapa alasan, Ichika tidak tampak seperti dia membuat perlawanan.

Mengerti yang sedang terjadi, Houki akhirnya hilang kendali.

"ICHIKA! A-A-APA YANG KAU LAKUKAN, KAU YANG TERBURUK!!"

*SWOOSH!* Dia mengeluarkan pedang aslinya sekaligus. Itu adalah hasil dari pelatihan sehari-hari, tetapi untuk Ichika, yang sedang menunjuk, ini bukan lelucon.

" Apa? Tahan dulu, Houki! Ini salah paham!!"

" APANYA YANG SALAH PAHAM!? BAGAIMANA INI BISA SALAH PAHAM!HAH, BIARKAN AKU MENCINCANGMU!!"

" AHH!! HENTIKAN ITU, AKU MEMBERITAHUMU UNTUK BERHENTI, KAU BODOH AHH!!"

"KAU YANG BODOH! KAU YANG PALING BODOH!!"

Menjadi masuk akal, Houki mengangkat pedang di atas kepalanya, masuk ke posisi di mana dia akan memotong kepalaku jadi setengah. Tidak diragukan lagi, pisau yang memantulkan cahaya murni itu amat sangat serius bahaya . Aku bisa mengatakan kalau aku tidak hanya akan terluka jika aku mengenainya.


" KA-KA-KA-KAU SEBAIKNYA MENERIMA HUKUMANNYA SEKARANG!!"

*SWOOSH!* Sebuah sura pedang yang menari bagaikan angin yang terdengar, Ichika merasakan firasat kematiannya yang dekat.

-- Tapi pedang itu berhenti pada detik terakhir. Lebih tepatnya, itu diblokir.

" Itu akan merepotkanku jika kau membunuh pengantinku."

"Cih!, kau..."

Laura merubah tangan kanannya menjadi lengan IS-nya. Sepertinya dia menempatkan AIC pada bagian itu untuk memblokir pedang Houki.

Ditekan oleh kekuatan tak terlihat yang, Houki tidak bisa bergerak, hingga membuatnya bisa lebih tenang.

Di samping catatan, pengantin Laura = Ichika. Meskipun harus pengantin pria, tapi tidak diketahui di mana Laura mendengar bahwa 'di Jepang, semua orang akan memperlakukan orang-orang yang mereka cintai sebagai' pengantin mereka 嫁 に すろ (Yome nisuro). Jadi kesimpulannya menjadi pengantin Ichika = Laura. Suatu hari, hanya satu hari, aku harus tersedak bahwa orang yang mengajarinya ini bagian yang sangat salah informasi - Ichika bersumpah jauh di dalam.


" Haa, Aku selamat...hm? Laura, kau melepaskan penutup matamu?"

Memperhatikan mata kiri berwarna emas berkilau yang Laura tunjukkan, Ichika terkejut. Pernah, karena untuk acara tertentu, mata ini berubah warna. Itu berisi kebencian Laura terhadap dirinya sendiri di masa lalu, sehingga dia berjuang dengan menutup mata kirinya, namun kalah.

Itu karena mata kirinya memiliki nanomachines yang digunakan untuk melengkapi sensor IS yang sangat ampuh. Hal ini meningkatkan pandangan, dan bahkan jika IS berada dalam mode standby, ia bisa melihat benda-benda lebih dari 2 km jauhnya.

" Aku sangat membenci mata ini di masa lalu, tapi tidak lagi"

"Oh, sungguh? Itu bagus."

Ichika menambahkan 'tidak ada gunanya membenci tubuhmu sendiri ...' sambil menganggukkan kepalanya. Melihat dia seperti itu, Laura tersipu lagi.

"Ka-Karena kamu mengatakan itu sangat indah..."

Melihat Laura berpaling dengan malu-malu, jantung Ichika berdebar-debar untuk beberapa alasan. Tapi Houki tidak merasa tertarik.

"Che..."

"Che?"

"CHIESTOOOOOO---!!"

Berteriak, Houki menerobos AIC milik Laura dengan gerakan kasar dan mengayunkan pedangnya ke bawah.

"WAHHH!!"

*ZUDOMU!*. Selimut dan ranjang terpotong menjadi setengah. Dia punya bakat seperti berpedang pada usia 15 tahun. Setiap swordmaster yang ada di sekitarnya pasti akan merekrut dia ke dalam klannya.

"ICHIKA!! MATI!!!"

"KAU TIDAK TAU APA YANG KAU KATAKAN!!"

" Kau tidak sopan, mengarahkan pedang pada pengantin orang lain." 3 orang, 3 reaksi berbeda. Kebuntuan berlanjut saat mereka berjalan di baris demi baris. Keributan di pagi hari berlangsung sampai pengurus asrama Yamada-sensei yang panik dan datang sambil berlari masuk kedalam

"..."

Setelah beberapa saat, lokasi berubah. Ini adalah kantin mahasiswa tahun pertama. Setelah lepas dari bencana neraka, sekarang aku sarapan sedikit terlambat.

Catatan, Laura duduk disampingku sementara Houki duduk di hadapanku.

Aku memesan natto dan ikan bakar , Laura memilih roti, sup jagung dan salad ayam. Adapun Houki, ia memilih-

"Hm? Apa kau ingin memakannya?"

Setelah melihat tatapanku , Laura menambahkan 'aku akan berbagi sedikit denganmu' dan menggunakan mulutnya untuk mengambil roti. Hm? Mengapa kau harus menggunakan mulutmu untuk mengambil rotinya ... hah, WAH!


"Hm...Apa ada yang salah? Kau bisa mengigitnya, kan?"

" B-BODOH! SIAPA YANG AKAN MAKAN SPERTI INI! INI JUGA SEPERTI CIUMAN--"

The moment I said 'up till there', Houki forcefully slammed onto the table. Saat aku mengatakan 'sampai disini’, Houki memukul meja.

" Bisakah kalian diam ketika makan...?"

Bibirnya berkedut, memberikan senyum menakutkan.

"Fuu... Apa kau cemburu?"

"Apa?"

" Kau iri karena kau tidak bisa melakukannya?"

" Si-Siapa,siapa yang tidak bisa melakukannya! I-Ichika!!"

Setelah minum seteguk besar sup miso, Houki mendekat. Jangan katakan padaku ini ... tidak, apa pun rasa ini, akankah dia memberikan makanan padaku dengan mulutnya? Huh, kapan aku bisa makan sarapan?

"...!...!"

Arti dari ini adalah untuk memintaku untuk minum. Jadi ini adalah arti dari berbicara dengan matamu. Ini mengacu pada hal ini. Ini akan menjadi baik jika mata bisa seperti beberapa penembak jitu.

" Biarkan aku memberitahumu sesuatu. Ichika katakan ini sendiri."

Laura, yang diisi sejumlah besar salad ayam ke dalam mulutnya, menelannya sebelum berkata.

" Ichika menyukai gadis yang anggun dan bermartabat, Kau tahu."

"!"

Menghadapi Laura yang mengatakan itu tanpa peduli, Houki memperlihatkan pandangan bingung.

Kemudian, ia menelan sup miso di mulutnya dan kemudian duduk. Setelah itu, dia mengemblaikan ekspresi tenang di wajahnya saat dia makan sarapannya. Mungkin dia sadar bagian 'elegan dan bermartabat', aku kira? Jumlah makanan yang ia ambil itu jauh lebih sedikit dari biasanya.


(Tapi, Houki benar-benar cantik ketika dia bisa tetap tenang seperti ini...)

Karena pelatihan sehari-hari, kembali normalnya mudah, dan dia tidak punya lemak tambahan pada lengan dan kakinya. Jari-jari yang memegang sumpit yang sangat cantik dan penggunaan sumpitnya yang terampil memiliki keanggunan seorang pianis.

"WAAHH!! A-AKU TERLAMBAT... AKU HAMPIR TERLAMBAT!"

Tiba-tiba, sebuah suara langka terdengar.

Orang yang berteriak tergesa-gesa langsung menuju kantin dan mengambil satu set makanan yang tersisa yang paling dekat dengannya.

"Yo, Charlotte."

"Ah, Ichika, Se-Selamat pagi."

Karena kebetulan ada kursi di sampingku, aku melambaikan tanganku untuk memanggilnya kemari.

Ini cukup jarang bagi Charlotte untuk datang ke kantin dengan terlambat, dan sangat mudah untuk mengatakan dari ekspresi tergesa-gesanya. Memang benar bahwa dalam situasi ini ketika dia hanya bersiap-siap untuk makan sarapan, dia akan terlambat jika dia tidak menyelesaikannya dengan cepat.


"Apa yang salah? Charlotte? Bukankah biasanya kau selalu tepat waktu. Apakah kau kesiangan?"

"Y-Yeah, sedikit...baik, terlalu banyak..."

"Oh, Jadi Charlotte juga kesiangan."

"Uu, ya.., yeah, oo... Itu karena... Aku tertidur lagi..."

Mungkin karena dia sedang makan? Charlotte tampak bergumam. Juga, aku tidak tahu apakah itu hanya aku, tapi dia tampaknya hati-hati menjaga jarak dariku ...?

"Charlotte..."

"Uu, hm?"

" Kau tampaknya sedang menjaga jarak denganku."

"Tidak, tidak, hal seperi itu!! Mn, sama sekali tidak!!"

Meskipun dia mengatakan itu, tampaknya dia waspada terhadapku.

Disamping, dia adalah teman sekamar yang tinggal denganku selama sekitar satu bulan, jadi bisa kukatakan kalau Charlotte menyembunyikan sesuatu.