Konjiki no Master(Indo):Arc 1 Chapter 39

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 39: Perang yang Tak Terelakan[edit]

"Apakah kau terkejut? Meskipun shishou terlihat seperti ini, dia berada di Rank SSS. Tunggu, bukannya aku mengatakannya beberapa waktu yang lalu..?" (Arnold)

"Hahaha! Bahkan jika itu sudah sangat lama berlalu, orang newbie sepertimu bahkan tidak akan menjadi pemanasan yang layak." (Rarashik)

Ucap Rarashik sambil tertawa. Hiiro merasa frustrasi dengan omongan itu. Namun, dia tidak bisa mengatakan apa-apa saat itu. Pada kenyataannya, dia bahkan tidak bisa mengangkat jari ke arahnya. Dan untuk berpikir Rarashik bahkan belum menggunakan kekuatan aslinya.

‘Sungguh monster... untuk berpikir orang seperti itu termasuk ke dalam makhluk terkuat.’

Sekalipun mereka manusia, apakah seorang Rank SSS di dunia ini sekuat ini? Seolah membaca pikiran Hiiro, Arnold menjelaskan.

"Mereka kuat. Perbedaan antara seseorang Rank SS dengan SSS sangat besar. Jujur saja, orang yang bisa mendapatkan Rank SSS adalah orang-orang aneh." (Arnold)

"Siapa yang kau sebut orang aneh?" (Rarashik)

Punch

Mengabaikan wajah Arnold yang terkubur di tanah, Hiiro menatap Rarashik dengan seksama.

‘Haruskah aku menggunakan karakter [Pry] ...?’

Jika Hiiro menggunakan kata [Pry] dapat membuatnya melihat status target. Dia tergoda untuk menggunakan karakter itu sehingga bisa mendapatkan angka pasti dari kekuatannya. Tetapi untuk menggunakan skill itu, dia harus menulis karakter itu terlebih dahulu. Jika dia ketahuan... tidak. Tanpa ragu-ragu, Hiiro cukup yakin jika Rarashik akan menyadarinya sebelum ia bahkan menulisnya.

Dia benar-benar ingin mengkonfirmasi kemampuan Rarashik, namun, jika gerakan anehnya menarik perhatiannya dan menyebabkan hal-hal yang terduga, itu akan menjadi akhir baginya. Karena itu, ia memutuskan untuk tak melakukan itu sekarang. Hiiro memutuskan bahwa suatu saat pasti akan muncul peluang di kemudian hari. Ini jelas untuk pertama kalinya bagi Hiiro telah menunjukkan kelemahannya.

“B-baiklah kalau begitu. Aku ingin membicarakan sesuatu yang penting... Hiiro, jangan lakukan sesuatu yang tidak perlu, paham?" (Arnold)

Hiiro tetap diam. Melihat pemandangan langka ini, mata Arnold membelalak.

‘Agar bisa membuat Hiiro diam, shishou-ku begitu mengesankan seperti biasa.’

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

Berpikir seperti itu, Arnold mengalihkan pandangannya ke arah Rarashik.

"Sebenarnya, Shishou, aku ingin menanyakan beberapa hal kepadamu tentang perang." (Arnold)

Mendengar ini, wajah Rarashik langsung berubah menunjukkan wajah penolakan. Dia memberinya tatapan tajam yang membuat Arnold melompat panik.

"Hah? Aku tidak percaya itu, tapi, apa kalian ingin mengatakan untuk pergi berperang juga?” (Rarashik)

"Eh? Ah, tidak, bukan itu yang ingin aku bicarakan... tetapi ketika shishou mengatakan dengan cara seperti itu, maka itu berarti sama seperti yang kami pikirkan. Itu berarti perang sudah dimulai, bukannya begitu?" (Arnold)

"Pertanyaannya seharusnya bukan,’Apa perang sudah dimulai atau tidak’, karena bagaimanapun, pasukan kita seharusnya sudah mencapai perbatasan sekarang." (Rarashik)

“Serius?! Lalu, apa yang akan terjadi dengan daerah ini sekarang?" (Arnold)

"Siapa yang tahu." (Rarashik)

"Shishou!? Apa maksudmu dengan, ‘Siapa yang tahu’!?” (Arnold)

"Jika perang sudah dimulai maka tidak banyak hal yang bisa kau lakukan. Kecuali Arnold, apa kau ingin mencoba membujuk raja untuk mundur sekarang?" (Rarashik)

"I-itu agak..." (Arnold)

Bahkan tidak ada cara bagi kelompok petualang seperti mereka untuk mendapat kesempatan didengar. Namun, rasanya juga tidak benar untuk tak peduli dengan ini dan bertindak-tindak seolah menjadi pengamat.

“Apa yang terjadi, maka pasti terjadi. Satu-satunya fakta tentang perang adalah perang akan berhenti jika salah satu kalah. Tetapi aku ragu bahwa Evila atau Gabranth akan menyerah." (Rarashik)

"Jadi itulah yang dikatakan Shishou, bagaimanapun ini tentang perang. Bukankah itu akan membuat dunia semakin mendekati kehancuran?"(Arnold)

“Yah, melihat secepat itu kita akan memulai peperangan, kita tidak akan pernah tahu kapan perang akan berakhir. Hari-hari peperangan yang keras akan berlanjut tanpa ada siapapun yang tahu.” (Rarashik)

"Sebelumnya, aku cukup yakin Shihou mengatakan bahwa mereka sudah di perbatasan..." (Arnold)

Arnold mengambil peta dari sakunya kemudian dia menatapnya dengan jeli.

Benua Gabranth terhubung ke benua Evila oleh sebuah jembatan. Itu sangat mirip dengan jembatan yang menghubungkan Benua Humas dan benua Gabranth. Namun, struktur dan bahan jembatan yang sangat berbeda.

Jembatan yang menghubungkan benua Humas dan Gabranth memiliki panjang 10 km dan lebar 10 meter.

Namun, jembatan yang menghubungkan benua Gabranth ke benua Evila memiliki panjang 30 km dan lebar 30 m. Selanjutnya, jembatan itu dibangun dengan bahan khusus yang disebut sebagai "Ore Xrude" yang memiliki kekerasan tertinggi dan sangat kuat.

Bahkan ada desas-desus tentang Rank SSS yang menggunakan bijih itu untuk membuat pedang yang digunakan untuk membantai monster yang tak terhitung jumlahnya. Sejak rumor seperti itu berhasil dibuktikan, kegunaan Xrude Ore dibuktikan dan tidak dapat disangkal.

Alasan di balik perbedaan substansial antara struktur dan material jembatan cukup panjang. Zaman dahulu, Humas dan Gabranth bekerja sama untuk membuat jembatan sepanjang dan lebar Jembatan Gabranth-Evila. Namun, ada banyak monster laut yang mengerikan dan kuat yang menyerang jembatan itu. Orang-orang juga bekerja sama untuk melawan monster itu, walaupun serangan tak hentinya itu berhasil menghancurkan jembatan itu.

Pembangunan jembatan yang lebih kuat dilakukan dengan renovasi bertahap selama bertahun-tahun. Setelah selesai, jembatan itu berhasil bertahan dari serangan monster laut, kemudian dianggap kokoh karena mampu memberikan jalan yang aman untuk bepergian antar benua.

"Jembatan Gedult, ya ... jika mereka menyeberang jembatan itu, maka itu menjadi awalnya pertempuran..." (Arnold)

"Ya, dan dika diperhitungkan, hal itu terjadi..." (Rarashik)

Mendengar kata-kata Rarashik, wajah Muir menunjukkan ekspresi sedih.

"Mengapa... mengapa mereka memulai perang?" (Muir)

"Muir ..." Arnold

Arnold dengan lembut mengusap kepala Muir. Setelah melihat Arnold melakukan tindakan seperti itu, Rarashik mulai menggoda Arnold. 

"Hou ~ Jika kau melakukan sesuatu seperti itu, seakan-akan dia putrimu." (Rarashik)

"Tentu saja. Muir benar-benar putriku.” (Arnold)

"... He~" (Rarashik)

Pada kenyataannya, Rarashik berharap Arnold kebingungan dengan godaannya, dan saat ini ia benar-benar terkesan dengan Arnold karena dengan tenang mengeluarkan pernyataan itu.

“Bukannya kau sekarang tampak dewasa, Arnold-boya?”(Rarashik)

"Tentu saja, aku sudah 37 tahun ini." (Arnold)

"Hahaha! Benar, benar, jadi kau setua itu sekarang, huh?" (Rarashik)

Di hadapan tawanya yang tak terkendali, Arnold menatapnya dengan mata setengah terbuka.

“Lebih penting lagi, mengapa shishou tidak pergi berperang? Apakah shishou tidak diajak?" (Arnold)

"Hmm? Tentu saja. Bukankah sudah pasti aku diajak?” (Rarashik)

"Begitu? Jadi, shishou menolaknya?" (Arnold)

"Aku tak tertarik masuk ke dalam pertempuran yang menuju kekalahan." (Rarashik)

“Gabranth akan kalah!? Tidak ada yang mengetahui hal itu pada saat ini...." (Arnold)

“Kau pikir aku ini siapa? Tentu saja aku bisa tahu.” (Rarashik)

"... Haa? Tapi, raja kita pastinya tidak sebodoh itu sehingga dia akan memulai perang tanpa memiliki peluang kemenangan, bukan?” (Arnold)

“Yah, raja sekarang memiliki kaki tangannya saat ini. Lagipula, sepertinya saudaraku ikut pergi bersamanya.” (Rarashik)

"Saudaramu ikut?" (Arnold)

"Aa, karena saudaraku bersama mereka, mereka memiliki alasan untuk memulai perang." (Rarashik)

"Yah, bagaimanapun, saudaramu adalah orang yang menciptakan skill [Binding]."

Muir dan Hiiro, tidak tahu apa yang mereka bicarakan, memiringkan kepala mereka ke samping dengan ekspresi bingung. Melihat kebingungan mereka, Arnold segera memberikan senyuman meminta maaf.

"Maaf, maaf. Saudara shishou adalah peneliti yang bekerja di kerajaan ini. Dialah orang yang mengetahui salah satu metode untuk menggunakan skill [Binding]" (Arnold)

"Metode itu menggunakan gelang ini...." (Rarashik)

Rarashik menunjukkan kepada mereka gelang yang ada di pergelangan tangannya. Itu adalah gelang yang sama dengan yang dimiliki Arnold dan Miur. Tampaknya orang yang menciptakan gelang itu adalah saudara Rarashik.

"Aku cukup yakin itu disebut ...  [Nameless Bracelet], kan?" "(Hiiro)

"Aa, jika pemiliknya dapat membuat kontrak dengan roh, gelang itu akan mendapatkan namanya." (Rarashik)

Arnold dikontrak dengan roh angin sehingga gelangnya memiliki nama [Bracelet of Wind]. Muir mengontrak roh petir sehingga gelangnya menjadi [Bracelet of Thunder]

“Gelang ini memungkinkan seseorang untuk menggunakan skill [Binding] selama pertempuran. Ngomong-ngomong, orang yang menciptakan skill [Binding] adalah Shishou.” (Arnold)

Mendengar informasi ini, Hiiro dengan cepat ​​terkejut. Dia tak bisa percaya bahwa orang yang memberi Gabranth kemampuan untuk bertarung sebagai ganti sihir adalah orang yang tepat di depannya.

’Sebenarnya, mengingat gerakan yang dia tunjukkan sebelumnya …’

Melihat Rarashik meletakkan tangannya di pinggulnya dan membusungkan dadanya dengan bangga, Hiiro merasakan kembali perasaan pahit yang sebelumnya telah dia lupakan.

"Aku takjub karena telah mengenal orang hebat, Paman!"

Muir, sangat tersentuh dengan apa yang dilakukan Rarashik, memujinya dengan mengangkat kedua tangannya di udara.

"Nahahaha! Terus puji aku, nona kecil! Sayangnya aku tak memberikan apa-apa.” (Rarashik)

Melihat gurunya tertawa penuh semangat karena suasana hatinya yang baik, Arnold menjadi sedikit malu, pipinya kembali menegang saat wajahnya berubah menjadi senyum masam.

“... Haha, jadi, Shishou? Meneruskan tadi, apa yang membuatmu berpikir bahwa mereka akan kalah? Bukankah mereka memiliki skill [Binding] yang shishou ciptakan? Bahkan dengan itu, shishou seharusnya tidak akan bisa mengatakan mereka akan menang atau kalah.” (Arnold)

"Apakah kau idiot?!" (Rarakshik)

"I-idiot!?" (Arnold)

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

Karena penghinaan yang tiba-tiba, Arnold tanpa sadar mengulangi kata-katanya.

"Untuk Gabranth yang tidak dapat menggunakan sihir, dan saat ini bisa menggunakan skill [Binding] pasti akan menjadi sesuatu yang Evila sendiri tidak akan bisa abaikan dengan mudah." (Rarashik)

"L-lalu!?" (Arnold)

"Meski begitu, kemampuan dan sejarah sihir itu sendiri adalah dua hal yang berbeda." (Rarashik)

"Sejarah sihir, ya?" (Arnold)

"Kurasa aku mengerti. Jadi, untuk permulaan... "(Hiiro)

Sebelum Hiiro mengatakannya, mata Rarashik menyala dengan rasa ingin tahu yang berkilauan. Sepertinya itu tidak bisa membantu tetapi untuk menyuarakan pendapatnya tentang Rarashik sekarang sebelum Hiiro melanjutkan pembicaraan.

"... kau seorang chibi-usagi." (Hiiro)

"Permulaan seperti apa itu!?" (Arnold)

Arnold masuk ke mode tsukkomi. Orang yang Hiiro maksud entah bagaimana harapannya meletus bagaikan balon, dan mulai tertawa tak terkendali.

"Nahahaha! Itu tentu saja permulaan yang bagus, bad eyes-boya!”

Seolah terjebak pada permulaan dari Hiiro, Rarashik memegang perutnya karena tak hentinya tertawa. Jelas Hiiro mengangkat alisnya, membuat ekspresi yang sepertinya bertanya, 'apa yang sebenarnya terjadi?' Mengetahui tawa Rarashik yang tiba-tiba, baik Muir maupun Arnold hanya bisa memiringkan kepala dengan takjub.

"Nahaha! Kau orang yang menarik, bukan? Nah, kau bebas memanggilku apapun yang kau inginkan. Selama itu bukan 'gadis kecil,' aku akan membuat pengecualian hanya untukmu. ' (Rarashik)

"Ho-oh, Ossan, Shishou-mu memiliki karakter yang tak terduga, tak sepertimu, huh."

“Kora! Apa maksudmu dengan itu!? ”(Arnold)

"Tentu saja! Jangan membandingkanku dengan orang seperti Arnold yang menyerupai orang tua jompo! "(Rarashik)

"Tu-tunggu, Shishou!?" (Arnold)

‘Shishou jelas yang paling tua di sini!' adalah apa yang ingin dikatakan Arnold, bagaimanapun, dia jelas tidak bisa mengatakannya bahkan jika lidahnya robek. Jika dia melakukannya, dia pasti akan berakhir dengan mencium tanah lagi. 

"Jadi? Pasti ada hal yang ingin kau tanyakan, kan?" (Rarashik)

Mengabaikan Arnold, Rarashik bertanya pada Hiiro.

“Yah, aku mengetahui sihir memiliki sejarah yang sangat panjang. Penelitian dari berbagai bidang dan berbagai subjek telah diujikan pada berbagai sihir untuk meningkatkan kekuatan dan efektivitasnya. Dibandingkan dengan skill [Binding] yang diciptakan baru-baru ini, benar?” (Hiiro)

Rarashik mengatakan bahwa dia telah mengembangkan skill itu, namun, baginya yang hanya hidup selama lebih dari 200 tahun, tidak berpikir bahwa [Binding] memiliki sejarah yang panjang. Bisa dikatakan, sejarah skill [Binding] hanya sekitar 100-150 tahun.

“Jika pengalaman adalah stat yang bisa digunakan untuk menentukan kemampuan bertarung, perbedaan antara sihir konvensional dan [Binding] tentu sangat jauh. Dibandingkan dengan sihir konvensional yang sempurna, [Binding] baru saja memasuki fase pengembangannya.” (Hiiro)

Mendengarkan tanggapan Hiiro yang logis, Arnold menarik napas tajam ketika dia mengalihkan pandangannya ke arah Rarashik.

“Kamu cukup pintar, bukan begitu? Siapa namamu?” (Rarashik)

"... Hiiro, Okamura" (Hiiro)

"Okamura? Itu nama yang sangat aneh. Kau tampak saudara gadis kecil itu, tetapi...? ”(Rarashik)

*Glup* Arnold mulai gemetaran. Jelas bahwa Rarashik memperhatikan bahwa rambut Muir yang menonjol keluar dari topi rajutnya dan rambut Hiiro memiliki warna yang sama. Dia berasumsi bahwa karena kesamaan ini bahwa Muir dan Hiiro adalah saudara kandung.

Ketika Arnold bingung bagaimana dia harus menanggapi ini, Hiiro angkat bicara.

“Kami berasal dari ras yang sama, tetapi bukanlah saudara kandung.” (Hiiro)

"Menarik, ras yang sama, ya..." (Rarashik)

Rarashik membandingkan mereka berdua seolah dia sedang mencari sesuatu.

‘Mari kita lihat ... rambut biru-perak dan telinga itu ... tidak, itu tidak mungkin. Jika itu masalahnya, maka bentuk telinga itu harusnya sedikit berbeda…’

Setelah dia memutuskan bahwa itu tak penting, dia membuang pemikiran itu. Segera setelah itu, dia terkekeh pada dirinya sendiri sebelum dia sekali lagi menatap Hiiro.

“Yah, terserahlah. Seperti yang kamu katakan, boya. Apakah kau mengerti, Arnold?" (Rarashik)

"Um, skill [Binding] yang memiliki sejarah yang dangkal, tidak bisa menang melawan sihir?" (Arnold)

"Tepat sekali. Evila masihlah dapat menggunakan sihir yang pengguna [Binding] tidak dapat lakukan. Dibandingkan dengan mereka, skill kita lebih rendah.” (Rarashik)

"Tapi level [Binding] dari shishou berbeda, kan?" (Arnold)

“Yah, bagaimanapun juga aku baru memikirkannya. Setelah kupikir-pikir di bawahku mungkin… hmm...  hanya raja." (Rarashik)

"Tunggu sebentar! Bagaimana dengan [Three Beast Warrior]-?"(Arnold)

‘Nn? Three Beast Warrior?’

Mendengar kata yang menarik, Hiiro mengangkat alisnya.

“Bukankah sudah jelas? Mereka semua hanyalah bocah ingusan jika kau bertanya padaku.” (Rarashik)

"Ingusan... shishou pasti tahu jika mereka orang yang sangat berpengaruh di kerajaan ini..."

Hou~ Hiiro menjentikkan jarinya saat dia mendapatkan pemahaman dari kata-kata Arnold.

‘Bahkan di antara Gabranth, ada orang-orang yang diklasifikasikan sebagai kelas atas ... ya? Three Beast Warrior? Jika mungkin hanya ada 3 dari mereka, itu bukan jumlah yang sangat menonjol.’

Tampaknya, menurut Arnold, Three Beast Warrior berada di bawah raja dalam hal kemampuan dan kekuatannya. Namun, di mata Rarashik, dia tampaknya menganggap mereka sebagai 'bocah ingusan’.

“Yah, mengabaikan ketiga bocah ingusan itu, orang yang bisa mengeluarkan kekuatan sebenarnya dari skill [Binding] selain aku hanya satu orang. Mereka sama derajatnya dengan orang-orang yang menuju ke medan perang. Apakah kau benar-benar berpikir para amatir yang memimpin dalam perang akan memiliki peluang melawan Evila?” (Rarashik)

Arnold tidak dapat membantah kata-kata itu. Dari pengalaman pertama kalinya, dia bisa membuktikan kekuatan dari [Binding]. Namun, dia juga tahu bahwa dia masihlah belum menyadari potensi penuh dari skill itu. Jika kau menerapkan situasi Arnold pada penjelasan Rarashik, kesimpulan yang dapat ditarik adalah bahwa semua Beastmen tidak dapat sepenuhnya dapat memanfaatkan keterampilan [Binding]

Gabranth yang cacat dalam sihir sedang melawan Evila, yang telah mempelajari dan menyusun pengetahuan sihir mereka sendiri, sampai-sampai dapat menggunakan sihir mereka seperti anggota tubuh mereka sendiri. Apa yang coba disampaikan Rarashik adalah bahwa memang benar untuk menganggap bahwa Gabranth tidak memiliki peluang melawan Evila.

"Ini terlalu cepat. Terlalu dini untuk memulai berperang dengan mereka." (Arnold)

Menempatkan tangannya di saku jas lab putihnya, Rarashik membiarkannya jengkel.

"Jadi, apa shishou sudah mencoba menghentikan mereka?" (Arnold)

“Jika aku berbicara dengan orang-orang yang mendengarkannya, mungkin aku bisa meyakinkan mereka ... Hanya saja semua orang tampak antusias menggunakan skill [Binding] untuk pertama kalinya. Akan selalu ada seseorang yang lebih kuat tidak peduli seberapa kuat mereka.” (Rarashik)

"Sepertinya shishou sendiri tak bisa menghentikan mereka..." (Arnold)

"Yah, bagi mereka, aku hanya seorang mantan guru [Binding] mereka. Aku tidak memiliki otoritas sebanyak itu sejak awal. Jika aku memiliki beberapa prestasi yang bisa dibanggakan seperti ayahku, mungkin mereka akan mengindahkan peringatanku."

"Apakah begitu…? Tunggu, aku pikir apa yang telah dicapai shishou sejauh ini jelas merupakan sesuatu yang patut dibanggakan. ”(Arnold)

Kemampuan untuk mengeluarkan potensi tersembunyi Gabranth dengan menggunakan skill [Binding] sudah merupakan prestasi yang hebat. Namun, di mata Rarashik, sesuatu yang seperti itu mungkin bukan apa yang dia anggap sebagai pencapaian yang luar biasa.

“Bagaimanapun, ini adalah perang. Alangkah baiknya jika kita bisa pulang tanpa mengalami sesuatu yang tragis..."(Rarashik)

(Credit Musuyaba from Baka-tsuki (talk))

Benar, ini bukan pertengkaran kecil. Bagi Gabranth hal ini diperuntukan untuk mengukur kekuatan Evlia, untuk menemukan kelemahan mereka sendiri dan belajar sesuatu darinya. Ada kemungkinan besar bahwa mereka akan mengalami sesuatu yang menyakitkan sebelum mundur ke tempat yang aman.

“Sayangnya, Gabranth itu sederhana dan naif. Ada kemungkinan bahwa mereka bisa dihancurkan." (Rarashik)

"T-tidak mungkin..." (Muir)

Muir menyatakan kekecewaannya saat wajahnya menjadi pucat. Jika pasukan Gabranth dimusnahkan, ada kemungkinan besar bahwa kepunahan Gabranth akan semakin dekat. Bahkan jika Evila mundur, ada kemungkinan bahwa Humas akan mengambil kesempatan untuk menyerang.

Jika mereka menyerang, Gabranth akan diperbudak oleh Humas. Menyadari hal ini, baik Muir maupun Arnold merasakan menggigil di punggung mereka.

Arnold dan Muir tahu betul bahwa kengerian Humas yang sebenarnya bukanlah kekuatan atau kekuatan sihir mereka, tetapi keinginan mereka untuk mendominasi, mengendalikan, dan rakus. Karena inilah perbudakan di masa depan harus dicegah dengan cara apa pun.

"A-apa tidak ada yang bisa kita lakukan?"

“Bukankah aku sudah mengatakannya sebelumnya? Yang bisa kita lakukan adalah membiarkan segala sesuatunya berjalan sesuai keinginan mereka.” (Rarashik)

"Y-ya, tapi tetap saja..." (Muir)

"Tapi apa? Apakah kau berencana bergabung ke dalam peperangan untuk mencegah perbudakan? Dengan kemampuan selemah itu?" (Rarashik)

Meskipun kata-kata Rarashik begitu frontal, tidak dapat disangkal itu benar adanya. Tidak peduli apa yang akan dia lakukan, situasinya akan tetap tidak berubah. Keterlibatan dalam perang hanya akan membawa beberapa mayat Evila lagi. Kasus terburuknya, jumlah mayat bertambah pada sisi Gabranth.

Melihat Arnold mengepalkan giginya, Rarashik hanya bisa mengeluarkan napas.

"Yah, kita tidak akan bisa sepenuhnya menghentikan api perang, tetapi secara teori, kita dapat menunda percikan api pembukaan perang mereka." (Rarashik)

"B-benarkah!?" (Arnold)

Arnold mencoba memikirkan metode untuk menunda perang, tetapi dia tidak dapat menemukan apa pun. Dia telah menyerah dan berpikir bahwa mungkin tidak ada cara untuk melakukan hal seperti itu.

"Baiklah. Jika ini berhasil, untuk sementara kedua belah pihak akan tetap diam."(Rarashik)

"Dan metode itu adalah?" (Muir)

"Bukannya aku sudah mengatakannya? Ini masihlah dari sekadar teori."(Rarashik)

"Eh?" (Muir)

“Dari kedua pihak akan mendapat keuntungannya. Dan selanjutnya, kita hanya perlu menemukan seseorang yang mampu melakukannya..." (Rarashik)

Arnold membawa tangannya ke dagunya, memiringkan lehernya saat dia menatap Rarashik.

"T-tepatnya bagaimana teori itu?" (Arnold)

“... Hmm? Aku pikir boya di sana sudah tahu, kan? ”(Rarashik)

Mengatakan ini, tatapan Rarashik dengan santai diletakkan pada bayangan Hiiro. Dia menyilangkan tangannya di dada seolah sedang tidak tertarik, namun, setelah diajak bicara, Hiiro mengalihkan pandangannya ke arah Rarashik. Menghadapnya, dia berbicara.

"Aa." (Hiiro)

Melihat ekspresi Hiiro sebagai penegasan, rahang Muir dan Arnold jatuh tak percaya.

"Hou~" (Rarashik)

Rarashik menyeringai kagum.

“Oi Hiiro? Apakah kamu serius mengetahui itu?” (Arnold)

“Ya, meskipun aku mulai bertanya-tanya seberapa banyak yang akan kau mengerti. Apakah tidur malammu tadi nyenyak, ossan?" (Hiiro)

"Nahahahaha! Untuk dikatakan seperti itu oleh orang yang lebih muda darimu, kau harusnya malu, Arnold!” (Rarashik)

"Gununununu .... Ah, terserahlah! Aku tidak peduli lagi! Katakan padaku! "(Arnold)

Ketika Hiiro memperhatikan mata Muir yang penasaran dan berkilauan menatapnya seolah memohon padanya untuk mengatakan apa yang telah diketahui, 'ha ~' Hiiro hanya bisa menghela nafas.

“Kenapa kau tidak mengatakannya saja? Aku ingin melihat apakah kau benar-benar mendapatkan cara yang tepat.” (Rarashik)

Melihat senyum ceria Rarashik yang terasa seperti sedang mengujinya, Hiiro merasa kesal. Namun, bahkan jika dia tetap diam, tatapan dua lainnya mulai menjadi gangguan baginya. Karena itu, Hiiro dengan enggan memulai penjelasannya.

“... ha ~ Dengarkan baik-baik kalian mengerti? Cara itu adalah .... "(Hiiro)

<< Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya >>