Konjiki no Master(Indo):Arc 1 Chapter 5

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 5: Sementara di Sisi Pahlawan[edit]

Sementara itu di sisi lain, 4 Pahlawan menerima pelatihan sihir. Kapten divisi kedua pasukan Victorias, Vale Kimble lah yang mengajari mereka.

Taishi Aoyama

Lvl 1

HP 35/35

MP 35/35

EXP 0

NEXT 10

ATK 28

DEF 23

AGI 13

HIT 19

INT 9

Atribut Sihir :

  • Api
  • Angin
  • Petir
  • Cahaya

Sihir :

  • Fire Ball (Api, Serangan)
  • Wind Cutter (Angin, Serangan)
  • Thunder Shock (Lighnting, Serangan)
  • Lighting (Cahaya, Efek)

Title :

  • Pahlawan
  • World Traveller

Chika Suzumiya

Lvl 1

HP 28/28

MP 30/30

EXP 0

NEXT 10

ATK 25

DEF 20

AGI 21

HIT 17

INT 12

Atribut Sihir :

  • Api
  • Tanah
  • Es
  • Cahaya

Sihir :

  • Fire Ball (Api, Serangan)
  • Grave (Tanah, Serangan)
  • Ice Needle (Es, Serangan)
  • Lighting (Cahaya, Efek)

Title :

  • Pahlawan
  • World Traveller

Shuri Minamoto

Lvl 1

HP 18/18

MP 60/60

EXP 0

NEXT 10

ATK 9

DEF 10

AGI 15

HIT 10

INT 20

Atribut Sihir :

  • Angin
  • Air
  • Cahaya

Magic

  • Wind Cutter (Angin, Serangan)
  • WaterWall (Air, Bantuan)
  • Heal (Cahaya, Penyembuhan)

Title

  • Pahlawan
  • World Traveller

Shinobu Akamori

Lvl 1

HP 22/22

MP 52/52

EXP 0

NEXT 10

ATK 13

DEF 13

AGI 24

HIT 14

INT 24

Atribut Sihir :

  • Air
  • Petir
  • Cahaya

Sihir :

  • Mist (Air, Bantuan)
  • Paralyse (Petir, Efek)
  • Heal (Cahaya, Penyembuhan)

Title :

  • Pahlawan
  • World Traveller

Keempat Pahlawan memberi tau Vale Status mereka.

“Oh! Kalian berempat sangat luar biasa! Seperti yang diharapkan dari Pahlawan!”

Mendengar Status mereka, Vale mengomentarinya dengan terkagum-kagum.

“Apanya yang sangat luar biasa?”

Taishi menanyakannya dengan penasaran.

“Biarkan saya menjelaskannya. Pada dasarnya, setiap orang hanya punya 1 atribut. Tentu saja ada pengecualian untuk orang-orang yang memiliki bakat bisa memiliki atribut lebih dari satu, tapi saya belum pernah mendengar orang yang punya tiga atau bahkan empat atribut sekaligus.”

“Apalagi, atribut cahaya hanya dimiliki oleh Pheoms.  Status kalian menunjukkan kalau kalian itu benar-benar seorang Pahlawan.”

Keempat Pahlawan tersenyum malu karena sanjungan dari Vale. Mereka semua senang karena Status cheat yang mereka miliki.

“Dan dari sihir kalian, aku bisa tau kalau Taishi-sama dan Chika-sama adalah tipe vanguard, sedangkan Shinobu-sama dan Shuri-sama adalah tipe rearguard. Kemampuan dasar kalian juga menguatkan pendapat saya.”

Kemampuan Taishi dan Chika memang dominan untuk menyerang, sedangkan Shuri dan Shinobu untuk pertahanan dan membantu. Sihir mereka juga menunjukkan hal itu.

“Ini kelompok yang seimbang.”

“Haha, sama seperti di game online kita!”

“Yap!”

Taishi dan Chika melihat satu sama lain dan tersenyum. Mereka berempat pernah punya party di MMORPG sebelumnya. Disana, Taishi dan Chika yang bertugas menyerang, sedangkan Shuri dan Shinobu yang mendukung mereka dari belakang. Dan sekarang, mereka berempat diberi tugas yang sama juga di dunia ini.

“Aku yakin Status kita juga akan naik kalau kita naik level.”

“Oho, benar-benar seperti di RPG. Ngomong-ngomong, bagaimana dengan anda, Kapten Vale?”

“Anda bisa memanggil saya Vale, Taishi-sama.”

“Mhh.. sungguh? Oke, Vale, berapa levelmu?”

“Aku? Aku level 48.”

“Woah~~ seperti yang diharapkan dari seorang kapten. Aku tebak kau mendapat experience points dari membunuh monster?”

“Benar. Menyelesaikan quest juga akan menambahkan experience points.”

“Quest!?”

Mereka berempat tertarik.

“OHHH!! Ada Quest juga!? Berarti Guild juga ada?”

“Ah, benar. Para petualang terdaftar di Guild.”

Mereka berempat mengeluarkan suara “Ooh~” dengan gembira. Kata “Guild” dan “Quest” membuat mereka sangat tertarik.

“Apa kita bisa mendaftar ke sana juga?”

“Mengapa tidak? Setelah kalian mempelajari dasar bertarung, saya ingin kalian semua mendaftar dan mengasah kemampuan kalian.”

“OHHH YEEAAHHH!!”

Vale terkejut karena kegirangan mereka.

“Kalian senang? Bahaya selalu mengikuti para petualang. Saya cukup terkejut kalau kalian sangat tertarik menjadi petualang.”

“Ayolah…. ini tentang Guild dan petualang! Dan ada Quest juga! Seorang gamers pasti akan tertarik kalau mendengar tentang hal ini, benarkan semuanya?”

“Ya, aku sudah tak sabar.”

“Ya. Aku sedikit takut, tapi itu tidak masalah selama kita bersama.”

“Yap, kita benar-benar tidak bisa melakukan apapun tanpa Guild.”

Mereka bertiga mengeluarkan pendapat mereka.

“Pendapat kalian terdengar menjanjikan.”

Bagaimanapun Vale salah paham mengenai pendapat optimis mereka, dia merasakan harapan dari kata-kata berani mereka dan tersenyum.

“Ah, tapi bagaimana dengan dia ?”

Taishi mengingat tentang Hiiro dan menanyakannya. Chika membalas pertanyaan Taishi.

“Dia?”

“Maksudku Okamura.”

“Oh iya…”

Chika merespon Taishi dengan berbeda, seperti dia tidak tertarik.

“Dia terbawa kemari karena kita kan? Asal kau tahu, aku merasa bersalah kepadanya.”

“Ayo lah... dia bilang dia tidak menyalahkan kita, jadi tak perlu khawatir.”

“Hm…~tapi..”

“Dari awal, aku sudah tidak menyukai sikapnya.”

“Oh?”

“Ya, dia selalu sendiri dan dia merasa dia bisa melakukan segalanya sendiri. Aku tak suka itu.”

Tiga orang yang lain diam mendengar kata-kata Chika yang diselimuti kemarahannya. Mereka memang satu kelas, tapi mereka belum pernah berbicara satu sama lain. Bukan hanya dengan mereka, mereka belum pernah melihat Hiiro berbicara dengan orang lain di kelas.

Dia seperti udara dan menghilang saat kau tidak menyadarinya. Antara dia bolos pelajaran atau tidak memperhatikan di kelas, karena dia tidur atau membaca buku.

“Dia selalu sendiri dimanapun itu!”

“Hey, Chika, mengapa kau sangat marah?”

“Aku kesal dengannya! dia selalu bolos pelajaran, tapi dia selalu dapat angka 100 di semua tes! MENGAPA BISA?!”

“Ya... jangan tanyakan itu padaku...”

Okamura Hiiro memang jarang datang ke kelas dan sering bolos pelajaran. Kalaupun dia datang ke kelas, dia hanya tidur atau tidak memperhatikan. Tapi entah mengapa, dia selalu dapat nilai sempurna saat ulangan. Chika marah karena ketidakadilan ini.

“A-Asal kau tahu, mungkin saja dia belajar di rumah.”

Shuri mengeluarkan pendapatnya.

“Ya... mungkin dia punya guru privat juga.”

Tambah Shinobu.

“TERSERAH!!”

Chika membalikkan badannya sambil cemberut. Taishi hanya bisa menghela nafas.

“Okamura-dono itu teman kalian?”

Vale menggunakan “-dono” bukannya “-sama” pada nama Hiiro.

“Dia bukan temanku!”

“Kalau bisa dibilang… dia teman sekelas, seseorang yang belajar bersama kita dalam satu ruangan.”

“Oh... aku mengerti. Tapi apa dia akan baik-baik saja?”

“Eh?”

“Dunia kami ini penuh dengan bahaya. Evila salah satunya, tapi masih banyak bahaya lain. Untuk bisa hidup tanpa bergantung dengan orang lain, dia sepertinya akan menjadi petualang. Tapi dia tak terlihat memiliki kemampuan bertarung yang luar biasa seperti kalian, jadi..”

Dia mungkin akan berakhir mati. Mereka berempat berpikiran seperti itu. Kesunyian memenuhi udara di sekitar mereka. Walaupun Hiiro bukan teman mereka, itu sudah pasti menyedihkan kehilangan teman sekelas.

Saat itu, Chika memulai pembicaraan.

“Ah!! Tak perlu kita mengkhawatirkan orang egois sepertinya! Daripada kita memikirkannya, lebih baik kita harus jadi lebih kuat!”

“kau sungguh penuh semangat, Chika.”

“Apa ada masalah? Selain itu, kalau kita mengalahkan Evila dan membawa kedamaian, maka dia juga bisa hidup tenang kan?”

Semuanya terkagum mendengar perkataannya. Tak ada yang membayangkan kalau Chika, yang marah beberapa saat lalu, akan berbicara seperti itu.

“Chika-chan... kau sungguh baik.”

Mengatakan itu dengan senang, Shuri menunjukkan senyumannya, muka Chika berubah merah dan dia berteriak.

“A-AKU TAK BERMAKSUD BEGITU! Aku hanya.. Ahhh… pembicaraan ini sudah selesai! Jangan bahas lagi! Mengerti?!”

Mereka bertiga terlihat senang dan mengatakan “Ya ya.”

“Perkataan Chika-sama benar, kita harus fokus untuk  latihan sekarang.”

Semuanya mengangguk pada perkataan Vale, lalu pelatihan sihir mereka pun dimulai.


Hiiro menemukan penginapan untuk sementara dan membayangkan tentang apa yang dia harus beli dari sekarang. dia menyimpulkan, kalau dia tidak akan bertahan satu hari pun dengan uang yang dimilikinya sekarang.

‘Aku harus untuk mendapatkan uang secepatnya. Karena di dunia ini ada banyak hal yang aku ingin coba.’

Menggumamkan itu, dia kemudian berkhayal sambil merebahkan dirinya di atas kasur di dalam sebuah kamar kecil di penginapan.

‘Jantungku berdegup kencang?’

Dia berulang kali membuka dan meremas tangannya. Dengan melakukan itu, dia merasakan perasaan panas yang aneh pada tubuhnya, dia merasakan kegembiraan.

‘Aku gembira? Hahaha... wajar saja, lagipula aku ini seorang laki-laki.’

Dunia seperti RPG membuat jantungnya berdegup kencang. Belum pernah sekalipun dia bermimpi kalau dia akan mendapatkan pengalaman seperti ini di dunia nyata.

Setelah menyelesaikan quest dan mencoba sihir, dia merasakan kegembiraannya semakin tumbuh. Semenjak dia datang ke sini, dia selalu ingin mencoba semua yang ada di pikirannya.

Beruntung, dia punya sihir yang sangat kuat . Kalau dia bisa menguasai sihirnya, itu sudah pasti akan berguna di hidupnya, bahkan di sini.

‘Ah... aku sudah harus tidur sekarang untuk besok.’

MP-nya sudah terisi penuh setelah makan Yamitsuki Kaisen Men tadi. dia bisa langsung meningkatkan level sekarang, tapi banyak hal terjadi dalam satu hari tadi, dia butuh istirahat.

Dia pun langsung pergi tidur untuk memulihkan mentalnya agar besok dia benar-benar pulih.


“Apakah anda yakin akan menerima quest ini?”

“Ya.”

Hal pertama yang dia lakukan setelah bangun di keesokan harinya adalah, pergi ke guild untuk mengambil quest.

Berburu Goblin E

Bunuh 10 goblin di Hutan Clare

Hadiah: 35000 Rigin

<< Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya >>