Konjiki no Master(Indo):Arc 3 Chapter 148

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 148: Jembatan Mutich, Keruntuhan Besar

*Pishun*

Semua orang tercengang melihat seorang pria tiba-tiba muncul di depan jembatan. Meskipun mereka tidak mengerti dari mana orang itu muncul, wajah orang itu memiliki penampilan yang mirip dengan seorang petualangan [Gabranth]. Dan mereka hanya bisa menatapnya dengan takjub.

‘Orang-orang ini begitu bodoh. Jika aku menjadi mereka, aku akan langsung menyerang orang yang secara mencurigakan muncul tiba-tiba.’ (Hiiro)

Meskipun begitu, pikir Hiiro, hal itu akan mempermudahnya melakukan ‘Serangan’ dadakan.

Mula-mula, ia mengarahkan telunjuk kanannya ke arah jembatan dan cahaya pucat berkilauan menulis sihirnya. Segera, ia langsung mengaktifkan sihir tersebut, kemudian secara tiba-tiba-

“Owawaawaaa!” (Tentara A)

“Hee? Owwaaaa!” (Tentara B)

“Ki-kita tergelincir!” (Tentara C)

Tiba-tiba para tentara yang berdiri di atas jembatan mulai tergelincir terus-menerus tanpa henti. Lebih jauh lagi, karena sebagian besar orang berada di atas jembatan tergelincir, para tentara yang berdiri di atas tanah tercengang dengan tontonan barusan.

‘Kuku, kalian tetaplah seperti itu.’ (Hiiro)

Kali ini, tangan kiri Hiiro yang menunjuk ke arah jembatan.

“Dan sekarang dorongan dengan sebuah bola bowling ini-!” (Hiiro)

Saat dia mengucapkan hal tersebut, angin kencang berkumpul di ujung jari Hiiro.

Angin tersebut mulai menyatu membentuk suatu bola dan saat bola itu dilepas di ujung jembatan. Bola udara itu meluncur ke tepi ujung jembatan lainnya.

““““Uwwwaaaaaaaaaa!”””” (Pin bowling-Tentara)

Dan begitulah, seluruh tentara yang berada di atas jembatan terdorong ke arah ujung jembatan. Tidak ada yang lolos dari bola angin itu, karena setiap mereka mencoba berdiri, mereka akan tergelincir berkali-kali.

Beberapa tentara ada yang mencoba menjatuhkan diri ke laut dan berpegangan ke jembatan. Tetapi bagaimanapun, bahkan jika mereka tetap terjatuh, mereka akan terempas ke pantai.

Terlebih lagi, setelah merasakan kekuatan yang mereka saksikan, orang-orang yang tersisa meluncur ke arah ujung jembatan lainnya karena mereka sama sekali tak sanggup berdiri.

Setelah meluncurkan para tentara ke arah ujung jembatan lainnya, dia hanya mengeluarkan senyum dan dengan segera menulis sihir lainnya. Kemudian, karakter tersebut mengarah ke arah jembatan, dan mengaktifkan sihirnya.

*dogogogogogogogogogon!*

Keretakan muncul di beberapa tempat pada jembatan. Beberapa saat jembatan itu akhirnya mulai roboh, dengan cepat tenggelam ke laut. Dan jembatan antar benua sepanjang 2 kilometer itu segera menghilang dari tempatnya.

Para tentara masih terdiam. Mereka yang berjarak lebih jauh dari jembatan, termasuk mereka yang tergelincir hanya bisa membeku memerhatikan jatuhnya jembatan itu.

‘Begitu mengecewakan. Kupikir mereka bisa sedikit melawan… Aku begitu bodoh terlalu mengharapkan sesuatu dari mereka.’ (Hiiro)

Meskipun alasan utama mereka tidak melakukan pembalasan adalah karena fenomena sihir Hiiro yang terlalu abnormal.

‘Hmm… Kuharap wanita itu tidak mempunyai komplain terhadap permintaannya.’ (Hiiro)

Setelah Hiiro menghancurkan [Mutich Bridge], dia memastikan tak ada korban jiwa dan orang hilang. Dia bisa menghancurkan jembatan itu tanpa melukai siapapun. Ini adalah tugas sederhana yang tidak ada siapapun bisa menduganya.

Pada awalnya, dia menembakkan karakter sihir [摩擦 無][Frictionless] ke jembatan itu. Sebenarnya, dia tidak bisa membedakan [摩擦 零][Zero Friction] dengan yang sebelumnya. Kedua karakter itu memiliki efek yang sama dan keduanya mudah digunakan.

Pada dasarnya secara harfiah karakter tersebut sama-sama menghilangkan hambatan gaya gesek jembatan. Dengan kata lain, tidak mungkin para tentara tersebut dapat berdiri di atas jembatan dan menyebabkan para [Gabranth] mudah tergelincir berkali-kali. Fenomena tersebut mirip dengan tumpahan minyak dengan tanah. Tentunya, gesekan yang berasal dari udara masih ada, cepat atau lambat mereka akan berhenti meluncur.

Setelah itu, dengan Hiiro cukup yakin dengan sekelilingnya, kekuatan sihir yang ada di dalam tubuhnya melonjak dan ia menatap ke arah ujung jembatan.

Sayangnya, hanya sekadar tergelincir itu masih belum cukup. Jadi, dia menulis karakter [風の弾][Ball of Wind], guna mendorong para tentara ke ujung jembatan lainnya. Efek harfiah dari karakter ini adalah mendapatkan gaya dorong untuk membersihkan jembatan dari para tentara sepanjang 2 kilometer menggunakan tenaga angin.

Dan akhirnya ia menggunakan karakter [大崩壊][ Large Collapse]. Efek harfiahnya. Jembatan itu runtuh segera setelah karakter tersebut diaktifkan.

Jika rencananya berjalan lancar, seharusnya tidak ada yang mati. Bahkan jika ada orang yang ada di atas jembatan, [大崩壊][Large Collapse] sihir itu memenuhi rencana. Juga, Hiiro memilih metode ini karena Eveam yang meminta dengan tegas.

‘Sekarang, selagi mereka sedang kebingungan, sebaiknya aku segera pergi.’ (Hiiro)

Ketika Hiiro memikirkan itu, dia segera menulis karakter [転移][Transfer]

“Tunggu!” (???)

Ucapan misterius didengar dari langit dan itu ditunjukkan kepada Hiiro. Ketika dia menghadap ke atas, di sana terlihat seorang [Gabranth] dengan sebuah sayap.

“……… Seorang Manusia Burung?” (Hiiro)

Meski Hiiro menyeletuk secara tak sengaja, makhluk itu memang mirip dengan seorang Manusia Burung.

“Siapa kau?” (Manusia Burung)

“….. Tidaklha kau mengerti dengan melihatnya? Aku adalah salah satu pasukanmu.” (Hiiro)

Hiiro mengatakan kalimat itu, sementara ia mengangkat bahunya seolah tak ingat hal yang ia lakukan sebelumnya. Manusia burung itu yang mendengarkan ucapan itu, menyipitkan mata, lalu menjawab Hiiro.

“Aku ingat seluruh wajah dan nama para tentaraku. Di antara mereka, tidak ada seseorang dengan rambut berwarna perak seperti punyamu.” (Manusia Burung)

Sesuai yang Manusia Burung katakan, saat ini ia mengubah dirinya menjadi seorang [Gabranth] yang membuatnya sedikit nostalgia di masa lalu.

“Heh, kau memiliki talenta spesial.” (Hiiro)

Hiiro tidak bisa berbohong tetapi memanglah ia cukup terkejut dengan ucapan yang mampu mengingat seluruh wajah dan nama para tentaranya.

“Aku akan bertanya lagi. Siapa kau?” (Manusia Burung)

“Aku tak memiliki kewajibannya untuk menjawabnya.” (Hiiro)

Lalu, kedua pasang mata mereka bertemu.

“Jika memang begitu, aku akan memaksamu mengatakannya.” (Manusia Burung)

Tiba-tiba, dia mengepakkan sayap dan beberapa bulu terbang dari sayap itu.

*zakuzaku zakuzaku!*

Meskipun Hiiro dapat menghindar dengan melompat ke samping, dia melihat bulu-bulu jarum itu menusuk ke tanah, bagaikan sebilah pisau, dan menyadari jika menghindari serangan itu adalah hal yang tepat.

Dan sekali lagi, bulu-bulu jarum itu terbang ke arahnya, Hiiro dapat menghindarinya dengan mudah.

“Heh, kau memiliki gerakan yang bagus. Aku juga ingin bawahanku belajar 1 atau 2 hal darimu.” (Manusia Burung)

“Hah… Terima kasih.” (Hiiro)

Hiiro mengucapkan kalimat itu dengan sedikit wajah masam.

“Lalu, bagaimana dengan yang satu ini?” (Manusia Burung)

Serangan langsung terjadi saat dia mengatakannya, bulu-bulu jarum tak terhitung jumlahnya mengarah cepat kepada Hiiro. Sejak di samping Hiiro adalah tebing, dia tidak bisa menghindarinya dengan melompat ke samping.

“Cih.” (Hiiro)

Hiiro sedikit mengumpat dan lompat ke atas untuk menghindari serangan tersebut, tetapi Manusia Burung itu memberikan wajah ejekannya kepada Hiiro.

“Aku tak akan membiarkanmu menghindari seranganku!” (Manusia Burung)

Tujuan Manusia Burung itu rupanya untuk mempersempit pergerakan Hiiro, dan membuatnya untuk melompat ke udara.

Bulu-bulu tak terhitung jumlahnya menyerang HIiro saat ia di udara. Berpikir jika Hiiro mungkin benar-benar menjadi kaktus dengan bulu-bulu jarum itu. Tapi,

*Hyun!*

Manusia Burung itu melebarkan matanya saat ia takjub ketika melihat Hiiro dapat terbang ke langit. Karena ini, bulu-bulu jarum itu tidak bisa mencapai targetnya dan jatuh ke tanah.

“Dia…… dapat terbang?” (Manusia Burung)

Walaupun penampilannya layaknya seorang [Gabranth], Hiiro tidak terlihat memiliki sayap tetapi luar biasanya dia mampu terbang.

Karakter [飛翔][Flight] berkilauan di lengan Hiiro. Ini adalah karakter yang telah ditulis sebelumnya. Tak heran jika musuhnya tak tahu apa yang terjadi.

Manusia Burung itu mengeluarkan ekspresi mencurigakan, dan mengikuti Hiiro terbang ke angkasa.

“Kau benar-benar seorang [Gabranth]? Tidak, perasaan ini… ini sihir?” (Manusia Burung)

“Jawaban yang tepat.” (Hiiro)

“Tidak mungkin! Mengapa seorang [Gabranth] mampu mengeluarkan sihir?!” (Manusia Burung)

“Soal itu adalah misteri….” (Hiiro)

“……….” (Manusia Burung)

“Jangan ragu untuk menebaknya.” (Hiiro)

Segera, Hiiro menuliskan karakter [煙] [Smoke] dan mengaktifkannya, lalu asap keluar dari karakter itu. Dengan kepekatan asap itu, Manusia Burung itu kesulitan melihat sekelilingnya.

“Kalau memang begitu..!” (Manusia Burung)

Manusia Burung itu melambaikan sayapnya kuat-kuat, yang menyebabkan asap itu menghilang. Dan, untuk beberapa saat, dia terkejut dengan sosok Hiiro yang seharusnya ada di tempatnya, telah menghilang.

“Ti-tidak mungkin… ke mana orang itu pergi…….?” (Manusia Burung)

Kenyataannya, Hiiro menggunakan karakter [転移] [Transfer] dan kembali ke [Demon Capital], Manusia Burung itu tidak tahu, mencoba mencarinya di sekitarnya, dan tentu saja ia tak menemukan sosok Hiiro.

<<Sebelumnya | Daftar Isi | Selanjutnya>>