Konjiki no Master(Indo):Arc 3 Chapter 161

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Chapter 161 :  Arnold dan Muir, Partisipasi Duel Dikonfirmasi!

“Sial! Bagaimana hal seperti ini bisa terjadi... LAGI?!” (Arnold)

Saat ini, Arnold dengan putus asa menghindari tebasan pedang dari Beast King, Leowald. Walaupun sejak awal pertarungan ini, dia hanya bisa menghindari serangannya, dan jika saja Leowald memberikan serangan yang tepat, hal itu pasti akan menjadi sebuah serangan yang fatal.

“Oi oi, ada apa Arnold? Jika hanya ini saja kemampuanmu, tentu saja aku tak mungkin membawamu bersama kami, KAN?!” (Leowald)

Tanpa bergerak sedikit pun dari tempatnya, Leowald mengayunkan sebuah pedang raksasa yang sesuai dengan ukuran tubuhnya, dalam serangannya dia hanya membidik ke arah Arnold yang ada di hadapannya.

*Shunggg—!*

Diiringi suara yang terdengar seperti udara yang terpotong, embusan yang dihasilkan oleh pedang itu melayang ke arah Arnold, seolah-olah itu adalah sebuah pedang angin.

“Uooo-!” (Arnold)

“Jika yang kau lakukan hanya menghindar, kau tak akan bisa mengalahkan musuhmu!” (Rarashik)

“B-Bahkan jika kau memberitahuku hal i~t~t~t~u~—!” (Arnold)

Sementara Arnold mencoba menangkis serangan Leowald dengan kekuatan penuhnya, dia mulai membenci perkataan Rarashik yang seenaknya.

Pada saat Rarashik berkata jika dia bersedia berpartisipasi dalam pertarungan melawan Evila, asalkan Arnold dan Muir pun juga dapat berpartisipasi. Tak perlu dikatakan lagi, tidak hanya kedua orang itu yang terkejut. Leowald, Mimir, dan bahkan semua prajurit yang hadir tak kalah heran.

Namun, di tengah-tengah kejadian tak terduga itu, Rarashik mulai berbicara seenaknya diikuti tawa kecil.

“Bagaimana aku harus mengatakannya, Yang Mulia, aku cukup yakin kalau Anda tahu kedua orang ini adalah muridku. Ini mungkin akan menjadi pengalaman yang bagus untuk mereka berdua.” (Rarashik)

Tak perlu diberitahukan lagi, Arnold pasti menolaknya. Penolakannya ada karena Muir ikut berpartisipasi. Dia tak begitu keberatan jika dia sendiri yang terpilih. Karena dia telah bekerja keras sampai saat ini, dia cukup yakin dia telah berkembang menjadi lebih kuat berkat pelatihan yang dia terima sebelumnya.

Meskipun Arnord dapat berpartisipasi, pihak lawan pasti memilih para [Cruel], sehingga peluangnya untuk menang sangat rendah. Namun, walaupun dia tahu hal itu, jika itu demi negaranya, dia tak akan ragu untuk ikut bertarung.

Bagaimanapun juga, Muir berbeda. Dia juga belum pernah melakukan pertarungan sebenarnya selain melawan monster dan Rarashik. Selain itu, dia juga belum pernah mengalami pertarungan di mana seseorang harus mempertaruhkan nyawanya.

Justru karena ini adalah pertarungan yang penting bagi Muir, atau begitulah yang dikatakan Rarashik. Bagaimanapun dari sudut pandang Arnold, tetaplah terlalu awal bagi Muir untuk berpartisipasi dalam pertempuran semacam itu.

Tidak perlu dikatakan lagi, Arnold sadar kalau Muir sudah bekerja keras untuk menjadi lebih kuat. Bahkan, Arnold berpikir Muir memang telah menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Namun, meski begitu, dia masih belum yakin kalau dia harus mengizinkannya berpartisipasi dalam pertarungan semacam ini.

“Tapi, jika aku ikut, maka aku dapat bertemu Hiiro-san, ‘kan?” (Muir)

Untuk menjawab pertanyaan Muir, Rarashik mengangguk. Lalu—

“Apa kau tak ingin menunjukkan betapa kuatnya dirimu sekarang?” (Rarashik)

Dengan jawabab itu, Muir telah memantapkan tekadnya. Melihat ekspresi Muir yang kuat, bahu Arnold melemas. Dia tak menyangka semuanya akan berakhir seperti ini.

Namun, bukanlah Leowald, tapi ada seseorang yang berada di dekatnya, Barid, yang memberikan sebuah keluhan. Inti dari keluhannya adalah tentang keraguan mengenai kekuatan Arnold dan Muir.

Bahkan walaupun mereka adalah murid Rarashik, lawan telah meminta pertarungan dimana Gabranth diminta mempersiapkan kekuatan terbaiknya. Jika mereka menghadirkan seseorang setengah matang dalam pertarungan ini, maka orang yang akan dipermalukan adalah raja sendiri.

Justru karena inilah Barid meragukan kemampuan kedua orang itu. Bagaimanapun Rarashik dan Leowald juga berpikir itu hal yang wajar.

Oleh sebab itu, Leowald memberikan sebuah syarat tertentu. Dia mengatakan bahwa dia akan mempertimbangkannya jika mereka berhasil menyebabkan sebuah luka di tubuhnya, bahkan jika luka itu hanya lah sebuah goresan luka.

Setelah itu, ketika semua orang menuju ke alun-alun tempat para prajurit berlatih, tiba-tiba Leowald memutuskan bahwa mereka akan mengadakan latih tanding di sana. Selain itu, aturannya adalah Arnold dan Muir akan melawan Leowald.

“Muir! Entah bagaimana caranya aku akan memblokir serangan berikutnya jadi kau bisa menyerangnya!” (Arnold)

“U-Un!” (Muir)

Meskipun kekuatan serangan Muir dan Leowald sangat luar biasa, bahkan setelah mereka bertarung dalam waktu yang cukup lama, kenyataan bahwa Leowald tak beranjak dari posisinya sejak awal pertandingan adalah pengakuan atas kekuatan sang raja. Muir dengan kekaguman terhadap kekuatan raja itu, berbicara dengan suara tegas, berusaha menghilangkan perasaan itu.

“Berhati-hatilah, Oji-san!” (Muir)

“Aa!” (Arnold)

Menonton kedua orang ini, Leowald tertawa senang.

“Hohou, kalian mau mencoba sesuatu? Mungkin aku harus meningkatkan kekuatanku, huh?” (Leowald)

Saat mengatakan hal itu, pedang besar yang dia pegangnya mulai melepaskan getaran halus karena sedikit demi sedikit mulai memerah, seolah-olah itu dialiri panas.

“Sekarang, bagaimana kalian akan mengatasi ini!? [Flame Fang]-!” (Leowald)

Saat dia mengayunkan pedang besar yang dia angkat tinggi-tinggi ke langit, kali ini pedang itu seolah-olah telah diselimuti oleh api, sebuah ledakan pedang merah melambung ke arah mereka.

“Ku-! Itu datang-!” (Arnold)

Arnold juga mulai memusatkan kekuatan pada pedang besarnya. Saat dia melakukannya, angin mulai menyatu dengan pedangnya.

*Buzzzzzz………*

Suara yang mengguncang udara terdengar berasal dari pedang Arnold. Setelah ini, dia hanya perlu berbalik ke arah ledakan pedang dan mulai menyerangnya.

“Nuoooooooooooohhh-!” (Arnold)

Arnold menerima ledakan pedang Leowald yang melambung itu secara langsung.

*Krekekekek-!*

Suara dua pedang saling bergesekan terdengar.

“Nugu…… ku-! Uwoooooo-!” (Arnold)

Untuk melindungi Muir yang berada di belakangnya, Arnold yang sedikit kehilangan pijakannya, berusaha tetap berdiri memastikan dia tak diterbangkan.

“Hou, tidak buruk juga.” (Leowald)

Menatap kepada Arnold yang berhasil menahan serangannya padahal dia telah memberikan kekuatan yang lumayan, Leowald menyipitkan matanya karena kekuatan Arnold yang tak terduga.

“Jaangan....... mendekaaaaaaat-!” (Arnold)

Saat Arnold mengayunkan pedangnya dengan sekuat tenaga, dia meneroboskan pedangnya dan menghancur ledakan pedang itu.

“Sekarang, Mui~~~ r-!” (Arnold)

Di belakang Arnold, Muir yang telah bersiap, sepasang telinga beast yang indah berkedut dengan suara *twitch*. Setiap kali telinga itu bergerak, terdengar suara yang menyerupai perwujudan luapan energi sedang berlangsung.

“Keluarlah! [Fangs of Lightning]-!” (Muir)

Muir dengan kuat meluruskan tangannya, dan menggerakkannya dari bawah ke atas. Saat dia melakukannya, seperti bagaimana Leowald mengeluarkan ledakan pedangnya sebelumnya, serangan pilar petir telah dikeluarkan dari tangannya.

Dari kedua tangannya, dua pilar petir yang keluar. Serangan itu bagaikan di atur untuk menghindari Arnold, dan melewati sisi kiri dan kanan Arnold melesat ke arah Leowald, yang berada di hadapannya.

“Mu-!?” (Leowald)

Seketika Leowald langsung mengerti Muir adalah pengguna [Binding] yang memiliki atribut petir, meskipun pikirannya sempat berhenti selama beberapa detik, ekspresinya segera berubah seperti biasa ketika dia menggunakan pedang besarnya untuk memblokir serangan kedua pilar petir yang mengarah kepadanya.

*Swooosh-!*

Meskipun Leowald berpikir bahwa dia telah benar-benar menahan pilar petir itu, anehnya pilar itu bagaikan memiliki keinginan mereka sendiri, kedua pilar petir itu sepenuhnya menghindari serangan pedangnya. Dan tetap mengarah kepadanya, kedua serangan pilar itu menjepitnya di antara kedua sisinya dan—

*Bzzzz bzzzz bzzzz bzzzz bzzzz -!*

—dengan tepat sasaran mendarat langsung mengenai tubuh Leowald.

“Mumu-!” (Leowald)

Leowald tanpa sadar mengerutkan dahi. Muir yang menatapnya, tersenyum senang ketika dia berpikir serangannya mencapai sasarannya. Namun—

“Nuo-!” (Leowald)

*Bzt-!*

Saat Leowald menempatkan seluruh kekuatannya ke seluruh tubuhnya, ototnya mulai mengembang. Pada saat yang sama, menghembuskan petir yang ada di tubuhnya.

“Gahaha! Sejujurnya aku sedikit terkejut, tetapi kau tak akan bisa membuat sebuah goresan padaku hanya dengan ini, kau tahu?” (Leowald)

Tentu saja, Leowald tak menderita luka karena serangan Muir. Namun, Muir—

“Tidak, begini saja sudah cukup!” (Muir)

“Apa?” (Leowald)

Saat itulah Leowald baru memperhatikan hilangnya Arnold yang tak terlihat.

“Huh? Ke mana dia pergi?” (Leowald)

Saat dia berbicara, dia merasakan kehadiran seseorang dari langit. Di sana, sosok Arnold datang, pedang besarnya terselubung angin seperti apa yang terjadi pada pertarungan sebelumnya.

“Bagaimana dengan ini-!? [Wind Faaaaaang]-!” (Arnold)

“Jadi, petir itu hanya pengalih perhatian! Bagaimanapun juga, aku tak akan membiarkanmu!” (Leowald)

Leowald juga menyiapkan pedangnya secara spontan. Saat kedua pedang itu bertabrakan, percikan api mulai terbang. Selanjutnya, karena kekuatan keduanya bertabrakan, ledakan kecil terjadi.

“Guwaaaaaa-!?” (Leowald)

Setelah terhempas oleh gelombang kejut, Arnold berguling ke tempat Muir berdiri.

“Oji-san!” (Muir)

Muir berlari dalam hitungan detik.

“Itete……” (Arnold)

Sambil merasakan kesakitan, dia menggosok pantatnya akibat menerima serangan terburuk, Arnold menunggu asap yang ada di depan matanya menghilang. Setelah itu, bayangan besar terlihat.

“Fumu……Gahahahaha!” (Leowald)

Leowald tertawa dengan pedang besarnya tersampir di bahunya.

“Aku kira aku sedikit meremehkanmu! Kalian berdua sama sekali tidak buruk!” (Leowald)

Saat itulah Arnold dan Muir mulai mengerti kenapa dia tertawa.

“Gahaha! Untuk berpikir, tidak hanya menggores, tetapi kau menghempaskanku sampai ke sini!” (Leowald)

Memang. Dari tempat dia sebelumnya, sudah jelas posisinya telah dihempaskan sangat jauh ke belakang. Selanjutnya, ketika pedang Arnold dan Leowald saling bertabrakan, seraya serangannya menjadi jarum angin, Arnold berhasil membuat sebuah goresan di tubuh Leowald.

Tentu saja, jika melihat seberapa kerusakan yang ada, hampir tak ada kerusakan yang tampak. Namun, memang benar jarum-jarum itu berhasil mengukir sejumlah luka di tubuh Leowald.

“Selain itu, kalian hanya menggunakan dasar dari [Fangs]. Itu… mereka benar-benar kau latih dengan baik, Rara.” (Leowald)

Sambil mengatakan ini dengan senyum gembira, Leowald mengalihkan pandangannya ke arah Rarashik.

“Eeh, apa itu karena tiap harinya aku menunjukkan apa itu neraka kepada mereka? Jika saja mereka tak dapat melakukan itu, aku akan membuat mereka mengulang pelatihannya dari awal!” (Rarashik)

Setelah perkataan itu dilontarkan, wajah keduanya menjadi lebih pucat saat mereka mulai merasakan dingin merayap di punggung mereka. Tampaknya tubuh mereka mengingat kembali pelatihan mereka karenanya saat ini mereka mulai gemetar.

“Gahaha! Tentu saja, walaupun masih ada keraguan tentang kemampuan mereka, tapi... aku mengerti. Kali ini kita akan memastikan mereka berdua bersinar! Itulah cara Gabranth! Gahahahaha!” (Leowald)

Saat ini, Leowald mengalihkan wajahnya ke arah Barid.

“Bagaimana, Barid? Aku merasa kalau mereka punya tekad yang kuat, bukannya begitu?” (Leowald)

“…………baiklah. Dengan ini, seharusnya tak akan menjadi masalah jika kita membawa mereka ke pertarungan.” (Barid)

“—itulah yang dikatakannya. Namun, masih tersisa satu minggu sebelum pertarungan. Sampai saat itu tiba, aku sendiri yang akan melatih mereka.” (Leowald)

“Hou~. Jadi sudah diputuskan, ya?” (Raraashik)

Tentang pertanyaan Rarashik, Leowald mengangguk penuh semangat.

“Aa, mari kita raih kemenangan bersama! Arnold! Muir!” (Leowald)

Melihat dia sekali lagi tertawa tanpa rasa takut, pipi Arnold dan Muir berkedut.

“I-Ini berubah menjadi sesuatu yang tak bisa dipercaya, huh......” (Arnold)

“U-un…… tapi dengan ini, seharusnya aku akan bertemu dengannya...... bukan?” (Muir)

“…… sepertinya begitu.” (Arnold)

“...... meski aku tidak menyangka akan bertemu sebagai musuh.” (Muir)

“Pria itu tak peduli dengan hal-hal seperti itu, kan?” (Arnold)

“Ahaha, mungkin Oji-san benar.” (Muir)

“Selain itu, Leowald-sama juga mengatakan sesuatu tentang membawa Hiiro ke pihak kita, kan?” (Arnold)

“U-Untuk beberapa alasan, Hiiro-san telah disukai oleh orang-orang yang sangat luar biasa, kan?” (Muir)

“Sepertinya begitu. Itu akan menjadi benar-benar tak terduga jika Leowald-sama berpikir untuk membuatnya menjadi pasangan Mimir-sama…… Hii!”

Arnold berteriak ketika tiba-tiba melihat wajah setan di belakang Muir. Meskipun sepemilik memilih tersenyum, karena suatu alasan, itu menjadi senyuman yang mematikan.

“Ahaha …… Kita akan benar-benar bertemu dengannya, bukankah itu benar, O-ji-san?” (Muir)

“Ah..… un. Benar.” (Arnold)

Ketika Arnold merasakan sensasi suram yang berasal dari suara Muir, dia memilih meringkuk. Meskipun dia memiliki pendapat kenapa sikap Muir berubah, jika dia mengejarnya, tak ada keraguan jika amarahnya benar-benar keluar. Oleh karena itu, ia menahan diri untuk tak melakukannya.

‘Siiaaaaal! Hiiro, kau bajingan! Kau lebih baik mengingat ini! Tapi, memang benar jika aku menantikan untuk bertemu denganmu lagi. Aku sudah memutuskan kalau aku memberikan satu pukulan yang bagus di wajahmu! Tunggu saja, Hiirooo!’ (Arnold)

Dia melihat ke langit tanpa awan. Pikiran Arnold memiliki tekad yang kuat untuk memukul Hiiro, orang yang dulunya teman petualangannya. 

<< Sebelumnya | List Chapter | Selanjutnya >>