Masou Gakuen HxH (Indonesia):Volume 1 Bab 2

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 2 - Misi Pertama[edit]

Bagian 1[edit]

Kizuna bangun setelah tidak bisa tidur dengan baik.

Tubuhnya berat.

Setelah semuanya, kemarin benar-benar berantakan baginya.

“Kelelahanku, masih belum hilang.....gg-!?”

“Sampai bangun lebih telat daripada aku ini, ada tingkatan meskipun kau ingin malas-malasan.”

Sekitar 30 cm di depan matanya, ada mata merah menatap padanya.

Itu adalah Chidorigafuchi Aine dengan seragamnya muncul, dia membaringkan perutnya di atas futon.

“Ka, kau! Kanapa kau di sini!?”

“Aku datang untuk yobai.”

“Ini sudah pagi!”

“Bukankah yobai dipanggil sebagai serangan pagi-pagi buta?”

“Tidak, memang begitu, tapi masih beda!”

Ketika Aine memiringkan kepalanya, rambut peraknya dengan lembut mengalir turun di dadanya. Bau manis dengan lemah lembut mengapung di udara. Bahkan melalui futon, dia bisa merasakan payudara Aine yang penuh dengan rasa berat.

Kesampingkan yobai, dia mungkin benar-benar serius dalam ucapan serangan pagi-pagi butanya. Bagaimanapun juga, kemarin tubuh setengah telanjangnya disentuh, payudara telanjangnya diremas, dan seluruh perincian itu ditampilkan di depan seluruh siswa. Melihat dari sudut pandangnya, dia akan benar-benar merasa malu.

“Lalu bagaimana perasaanmu? Merasa terangsang?”

‘——Ha?’

“Jadi kau saja tidak bisa bicara. Aku penasaran jika jauh dari menjadi terangsang, kau sekarang sudah jadi hewan yang dalam musim kawin.”

“Tidak! Manusia takkan punya sesuatu seperti itu!”

Apa yang akan dilakukan dengan gadis ini? Bukankah dia datang kemari untuk balas dendam padanya?

“Aneh sekali. Menurut materialku, sebuah kejadian erotis seharusnya terjadi ketika seorang gadis datang untuk membangunkan laki-laki di pagi hari.”

“Material jenis apa itu! Itu sudah tak masalah, minggir sana. Aku sudah bangun.”

Melihat pada jam disebelah bantal, waktu sudah menunjukan pukul 8. Meskipun asrama dan bangunan sekolah dekat, dia ingin pergi ke sekolah dengan beberapa waktu tersisa karena ini hari pertamanya.

Tempat ini adalah asrama Ataraxia.

Setelah huru-hara kemarin, dia dibawa ke suatu tempat secara paksa. Dia tidak membawa satu barangpun dari kediamannya di Tokyo Float, tapi asrama ini sudah disediakan seset penuh perabotan untuk penghuni, jadi dia tidak direpotkan sama sekali. Peralatan rumah seperti televisi dan audio disiapkan dengan lengkap disini hingga dia tidak punya komplain, serta perabotan dan perlengkapannya sangat bagus sekali hingga dia ragu apakah tempat ini hotel kelas atas atau bukan.

Yang paling penting, tidak semua kamar bagus sekali seperti ini. Hanya anggota Amaterasu yang memiliki Heart Hybrid Gear diperlakukan dengan spesial seperti ini, begitulah yang dia dengar.

Ketika Aine berdiri dari tempat tidur, dia manarik futon dari Kizuna.

“Wa-! Jangan menariknya tiba-tiba!”

Mengabaikan kata-kata Kizuna, Aine menatap Kizuna dengan tatapan cemberut.

“Lalu haruskah kita mulai?”

Mendengar kata-kata itu, dia merasakan tekanan yang hampir sama dnegan niat membunuh.

‘Ja, jangan-jangan....... benar saja, dia datang untukku?’

“Ap, apa ini?”

“Tentu saja, ini untuk aktivitas cinta. Dengan aliran sampai sekarang, cinta diantara kau dan aku seharusnya sudah sukup memanas, benar?”

Aine melepas jaketnya dan melemparkannya.

“Tidak ada apapun yang memanas bahkan satu milimeter pun. Malahan aku menciut karena teror.”

“Kau memang berisik soal setiap hal kecil. Sudah tak masalah jadi mari kita melakukannya dengan cepat.”

Aine menggenggam kerah dari pakaian tidur Kizuna dan melepasnya secara paksa yang hampir menyobek kancingnya.

Tulang selangka Kizuna sampai perutnya jadi terekspos.

“Uwaaaaaaaa.......... a.........?”

Aine membeku sambil masih menggenggam pakaian tidur. Dia menatap terus-menerus pada tubuh bagian atas Kizuna tanpa mengalihkan matanya. Pipinya juga sedikit berwarna merah.

“........Se, sekarang! cepat lakukan Heart Hybrid denganku!”

“Tu, tunggu! Tunggu sebentar, kenapa kau terburu-buru!”

Di saat itu, pintu diketuk.

“Hida-kun? Kalau kau tidak segera bangun, kau akan terlambat untuk homeroom, lho?”

Suara itu, Himekawa Hayuru.

Itu akan merepotkan kalau dia menemukan dia dalam situasi seperti ini.

“Aku menyesal karena kemarin aku marah tanpa memberimu kesempatan untuk menjelaskan. Barangkali kau juga punya keadaanmu sendiri...... permisi, apa kau disana?”

‘Uwaaaa! Apa, apa yang harus dilakukan!? Tapi, tidak ada apapun yang bisa kulakukan!’

Dia tidak bisa melakukan apapun selain berdoa agar Himekawa akan pergi seperti itu!

“Kemungkinan, kalau kau masih tidur maka aku harus membangunkanmu....... lalu permisi.”

Terbatas pada situasi ini, dia menjadi benar-benar bermasalah dari hal seperti itu!

“Ara? Kau disi........ ni, are.......”

Mata Himekawa tidak bisa melihat apapun selain Kizuna yang tubuh bagian atasnya telanjang dan Aine yang seragamnya berantakan saling memeluk di atas ranjang. Lebih dari itu, Aine mengangkang di pinggang Kizuna.

Tiga detik kemudian, Himekawa mencapai kesimpulannya sendiri.

“Hubungan seksual gelap........ tak, tak tahu malu....... di asrama suci ini, un, untuk-....... apa, tindakan tak senonoh! Ka, kau mencoba memperkosa Aine-san lagi seperti ini! Aku tidak bisa memaafkan lagi!”

“Kau salah! Lihat saja, akulah yang dijepit disini! Akulah yang menerima serangan!”

“Haa? Kau masih mengatakan hal bodoh seperti itu! Apa kau pikir bahwa alasan tak wajar begitu bisa dipercaya? Seorang gadis menyerang laki-laki, tidak masuk akal sama sekali.”

Tidak, itulah kebenarannya!

“Hayuru. Sulit untuk mengatakan ini tapi, apa yang pelaku seksual ini katakan benar.”

“...........Ha?”

“Orang yang menyerang, adalah aku.”

“Itu, itu........”

Dengan wajah yang menyatakan seberapa dia tidak bisa mempercayainya, Himekawa berjalan sempoyongan.

“Aku perlu melakukan Heart Hybrid bahkan untuk sedetik lebih cepat, jadi beginilah adanya.”

Aine mengembungkan dadanya dengan bangga.

“Tidak....... mengapa kau terlihat sombong?”

“Tapi, aku penasaran apakah ini yang dipanggil wanita karnivora? Itu sudah jelas tapi aku pencinta daging, tahu. Terutama produk spesial dari Mie Float, daging sapi Matsusaka, itu beneran enak. Daging Hayama dari Kanagawa Float juga sulit dilupakan. Aku penasaran jenis daging seperti apa yang Hayuru suka?”

“In...... ini, batasku. Ka, kalian berdua........”

Bahu Himekawa beguncang dalam kemarahan.

“Aku akan menghukummu! Neros!!”

Cahaya merah memenuhi ruangan, armor merah membungkus tubuh Himekawa.

‘Ga, gadis ini-! Dia memakai Heart Hybrid Gear-nya!’

“Ma, mari kita bicara dengan tenang! Seharusnya dilarang keras untuk menyelesaikan masalah pribadi dengan memakai gear kita!”

“Tidak usah cemas. Ini adalah tugasku sebagai anggota komite disiplin!”

Himekawa mengeluarkan pedang yang terikat kuat di pinggangnya dan menebaskannya padanya.

“Kau memaksakan peraturanmu sendiri terlalu banyak!”

“Zeros.”

Aine juga mewujudkan gear-nya dan berdiri di depan Neros.

Bagaimanapun seharusnya tidak ada cara untuk menahan pedang Neros yang diayukan menurun.

Sesuatu seperti menangkap pedang dengan tangan kosong adalah sebuah cerita yang mustahil sedari awal. Tangan kosong Zeros hanya bisa terpotong——itulah yang diduga.

“Kuh-..........!”

Akan tetapi, pedang berhenti.

Zeros bergerak dengan kecepatan menakjubkan dan tidak menghentikan pedang, tapi menahan tangan yang memegang pegangan pedang.

“...................Tindakan kurang ajar.”


“Dalam jangkauan ini, kau bukan tandingan Zeros.”

“Begitukah? Hal seperti itu tidak akan dimengerti kecuali jika kita mengetesnya.”

Himekawa menunjukkan senyum antagonis.

“Kalian, kalian ini! Jangan bertarung di dalam kamar seseorang! Skala pertarungan kalian ——”

Setelah itu, kamar Kizuna bertemu dengan kerusakan efektif setelah pertahanan dan serangan kurang lebih sepuluh detik.

Bagian 2[edit]

‘.........Pengalaman mengerikan tepat sedari pagi.’

Kizuna keluar dari asrama dan menuju ke arah bangunan sekolah.

Nampaknya kamar ini tidak bisa digunakan untuk sementara. Kebetulan, masih ada kamar kosong dan dia bisa menukar kamarnya.

Dua pelaku ditegur keras oleh kepala asrama. Mereka mungkin akan datang terlambat ke sekolah.

Yah, mereka menuai apa yang mereka tabur.

Dia berpikir untuk berangkat menggunakan transportasi umum, tapi masih akan sampai tepat waktu dengan berjalan.

Dia pergi dengan berjalan sambil mengamati pemandangan kota di waktu yang sama.

Transportasi di Ataraxia ini sebagian besar adalah kereta bawah tanah, memikirkan bagaimana musuh mungkin menyerang. Di dalam kereta bawah tanah bisa juga digunakan sebagai shelter saat darurat.

Selanjutnya adalah electronic automobile tanpa awak, tapi itu digunakan sebagai taksi. Enak juga sebagaimana itu bisa digunakan untuk pergi kemanapun tanpa memikirkan rutenya.

Sambil memikirkan hal itu, di sekitar area ini tidak terpengaruh oleh pertarungan kemarin.

Di kedua sisi jalan ditumbuhi dengan pohon, memberi kedamaian pada orang-orang yang berjalan dibawahnya. Melewati jalan itu banyak murid menuju ke sekolah.

Kizuna berencana untuk bergabung dengan murid itu, tapi dia menyadari sesuatu yang aneh.

Tidak ada orang yang datang mendekati Kizuna.

Semuanya menjauh dari jalan sekitar Kizuna, mereka membisikkan gosip dari jauh.

‘Aah....... begitu ya. Jadi ini juga, menuai apa yang aku tabur...... kan?’

Dia bisa mendengar dari suara bisikan.

“Itu Eros.”

“Eros, lho.”

“Eros.”

‘Aah-, dasar! Eros, Eros, berisik banget!’

Dia membuat langkahnya lebih cepat seolah-olah berlari menuju bangunan SMA.

Ketika dia melewati gerbang, dia bisa langsung melihat bangunan sekolah berdiri tinggi. Bingkai baja dipamerkan, tembok dibuat menggunakan material gabungan, itu nampak sederhana nan keren.

Dia memasuki bangunan dari pintu masuk.

Tapi kemanapun dia pergi dia bertemu dengan tatapan curiga dan gosip jahat. Itu kurang nyaman.

‘Coba jangan memikirkannya dan menuju ke ruang kelas. Meskipun situasi ini juga terjadi di kelas.’

“Er....... kelas 2-A kalau aku ingat.”

Bagian dari SMA sebagian besar terbagi menjadi departemen pertempuran dan departemen penelitian. Dia dalam departemen pertempuran jadi grup pertama ini pasti jadi departemen pertempuran....... sebagaimana itu seharusnya.

Dia memeriksa pelat dari ruang kelas dan membuka pintu.

Perhatian diarahkan padanya sekaligus, tapi para murid langsung mengalihkan pandangan mereka.

Tapi diantara mereka hanya satu orang mengangkat tangannya dan tersenyum padanya, seorang siswi.

“Haaai, Kizuna. Ada urusan apa di kelasku?”

Itu Yurishia Farandol.

Rambut pirang dan mata biru, seragamnya yang mengembung hampir meledak dengan payudara dan pinggangnya. Seperti biasa, dia punya penampilan mengesankan. Dia tidak sama sekali terlalu mencolok, dia bagaikan batu mahal kelas atas dimana dia bisa merasakan baik kualitas dan keeleganannya.

Disana juga ada lima, enam siswi yang nampak mengelilingi Yurishia.

“Tung-, Yurishia-sama! Anda tidak boleh memanggil cowok itu.”

“Benar tuh! Menukar kata dengan seseorang seperti itu akan mengotori Yurishia-sama!”

Grup pengikut menatap Kizuna dengan mata yang dipenuhi permusuhan.

‘Menakjuban. Ketika semuanya bilang dan lakukan, dia bagaikan ratu SMA.’

“Tenang, tenang, semuanya. Dia adalah murid pindahan. Tidak bagus untuk tidak baik padanya🎵”

“Wah, Anda sangat baik, Yurishia-sama.”

“Sudah diduga dari ratu Ataraxia!”

Entah bagaimana, dibanding persengkongkolan itu nampak lebih seperti agama.

“Tunggu dulu cabul di sebelah sana! Yurishia-sama adalah andalan pasukan Amerika dan bunga dari masyarakat atas, dia lady dari selebritis Amerika. Itu adalah mimpi yang tidak mungkin terkabulkan untuk seseorang sepertimu bertukar kata dengannya. Jangan mendekat padanya dalam radius 5 meter dari sekarang!”

Sekarang dia menyadarinya, dia sudah menonton berita sebelumnya bahwa Amerika mengirimkan Heart Hybrid Gear-nya ke Jepang. Jika dia ingat dengan benar itu sesuatu tentang penempatan menguntungkan untuk strategi dalam samudra pasifik sebagai aliansi negara-negara, atau memulangkan bantuan kontrak Jepang dari teknologi Heart Hybrid Gear ke Amerika, isinya semacam itu.

Jadi pilot dalam berita itu adalah Yurishia Farandol ini.

“Benar, benar, menakjubkan sekali. Aku sudah mengerti.”

“Ada apa dengan sikapmu itu!”

Disisi lain dari kemarahan pengikut, Yurishia menatap Kizuna dan berkedip padanya.

Tidakan dan ekspresi dirinya membuat jantungnya melompat selama beberapa detik tanpa disadari.

“Ok—e, semuanya duduklah. Homeroom dimulai sekarang—”

Seorang guru perempuan memakai jersey merah memasuki ruangan.

Rambutnya diikat ke belakang dengan ceroboh dan aura membosankan datang dari sekujur tubuhnya. Dia mengira bahwa umurnya sekitar duapuluhan. Meskipun dia cantik ketika dia melihat dengan seksama, perasaan itu hancur oleh tidak ada yang lain daripada dirinya.

“Aa— Hida-kun. Kau mengabaikan pergi ke ruang staff dan malah kemari, ya—”

“Ah........ begitu ya, aku meny——”

“Benar, itu tak masalah jadi jangan membiarkan itu mengganggumu. Aku Sakasaki Saki. Wali kelasmu.”

Dengan tatapan mengantuk, dia melambaikan tangannya dengan bosan.

“Ini tepat waktu, ok—e, maju sini.”

Mematuhi apa yang Sakasaki-sensei bilang padanya, dia berdiri di depan kelas dan melihat ke seluruh kelas.

Dia merasa ada sebuah perasaan kurang nyaman.

“Err, Sensei...... ada banyak perempuan disini bukan?”

Banyak, ungkapan itu tidak tepat. Yang benar adalah, tidak ada orang selain perempuan disini.

“Hm? Kerena ini adalah kelas untuk perempuan.”

‘Eh?’

“Dengar, kalian murid laki-laki dan perempuan yang seumuran bukan? Terutama stimulasi dari pilot suit yang kuat—. Sehingga agar takkan ada kesalahan terjadi, kelas dan latihan memisahkan antara laki-laki dan perempuan. Kalau aku harus membuat acuan, kelas A ini adalah top dari departemen pertarungan grup perempuan. Kelas ini bernama kelas Flourish.”

Dia tidak tahu sama sekali bagaimana kelas terbagi.

“Kalau begitu, gawat kalau aku ada di sini. Aku harus cepat-cepat pergi ke kelas laki-laki.”

Sakasaki-sensei menggenggam pergelangan tangan Kizuna yang mencoba keluar dari kelas.

“Aa—, tak masalah, tak masalah, tempatmu memang di sini.”

Haa?

“Lalu, kalian semua sudah kenal dia tapi aku akan memberi perkenalan satu kali lagi. ini adalah Hida Kizuna-kun orang baru yang masuk kelas ini. Semuanya, akrablah dengannya. Itu saja.”

“Sensei, tolong jangan mengatakan sesuatu seperti ‘itu saja’.”

Pintu kelas terbuka dengan keras dan Himekawa muncul. Dibelakangnya ada juga Aine.

“Oh, Himekawa dan Chidorigafuchi. Jarang sekali kalian berdua bangun kesiangan.”

Himekawa berjalan sampai ke meja guru dengan langkah kaki keras sebelum dia menunjuk pada Kizuna.

“Aku tidak bangun kesiangan! Ini kesalahan cowok disebelah sana hingga aku datang setelat ini! Yang lebih penting, apa maksudnya cowok bergabung ke kelas cewek!? Hal demikian tidak bisa diijinkan!”

“Yep. Sensei juga berpikir begitu, tapi ini benar-benar diijinkan.”

“Tolong jelaskan!”

Hanya di waktu seperti ini Kizuna dan Himekawa dalam opini yang sama.

“It, itu benar. Lagipula, Sensei juga sudah mengatakannya sendiri barusan. Bahwa kami semua adalah cowok dan cewek yang seumuran dan jadi divisi ini takkan ada kesalahan.”

“Aa, agaknya kau perlu melakukan kesalahan itu. Dengan semua kau mengerti.”

“Apaaaaaa, ituuuuuu!”

“Karena ini strategi jadi mau bagaimana lagi. semuanya, lakukan yang terbaik dalam berbagai hal dengan Hida-kun, oke? Errrr—, kemarin tempat duduk sudah di susun kembali untuk tempat dudukmu. Disebelah sana, dekat jendela.”

Tempat duduk yang Sensei tunjuk berlokasi di belakang Himekawa, dikanannya adalah Aine, dan di depan Yurishia, lalu di kiri adalah jendela dimana dia bisa selalu terjun keluar untuk dunia selanjutnya, lokasi itu dikepung sempurna oleh musuh dari semua sisi, itu benar-benar tanah kematian dimana dia terisolasi dan tanpa pengharapan.

Tidak, tidak peduli dimana dia duduk, tidak ada tempat aman untuknya di tempat ini. Tatapan dingin dari semua anggota kelas mencukur tekadnya tanpa ampun.

Ketika kelas pagi berakhir, tekad Kizuna sudah terus-menerus mendekati nol.

Bagian 3[edit]

“Haa.......aku lelah.”

Istirahat sore. Kizuna keluar bangunan sekolah seakan berlari. Dia tak bisa menopang tatapan teman sekelasnya yang dipenuhi dengan rasa jijik. Atmosfer membuatnya terasa tercekik, hingga ketika dia pergi keluar dia bernapas dalam kelegaan.

“Apa yang harus aku lakukan soal makan siang...... mungkin akan lebih baik kalau aku bertanya tentang kantin sekolah.”

Akan tetapi, jika dia bersedia keluar sekolah, akan ada banyak toko makanan di luar.

Ketika dia mengintip keluar, ada banyak murid mengobrol dengan senang sambil menyantap makanan mereka.

Kalau begini, meski tanpa kantin sekolah tidak akan ada masalah sama sekali.

Setelah ragu-ragu, pada akhirnya dia memasuki toko makanan cepat saji yang aman.

Akan tetapi, momen Kizuna memasuki toko, atmosfer ramai di dalam membeku.

‘——Eh? Ap, apa?’

“O, oi. Cowok itu, itu Eros.”

“Jangan lihat, sepertinya kau bakal hamil kalau kau bertemu matanya, tahu?”

“Aku dengar bahwa Chidorigafuchi dan Himekawa dari kelas dua sudah menjadi mangsanya.”

“Apa implementasi untuk rencana pembunuhan belum selesai?”

“Shh, ngomongin soal itu.....”

‘Oi oi oi! Ada pembicaraan berbahaya yang bukan bahan tertawaan tercampur disana!’

Kizuna keluar dari toko makanan cepat saji untuk menyelamatkan diri, tapi di luar, tatapan dari para cewek bagaikan mereka melihat sesuatu menjijikan diarahkan padanya sedangkan tatapan yang dipenuhi dengan kecemburan dan dendam diarahkan padanya dari para cowok.

‘Aah....... bisakah aku terus tinggal disini seperti ini?’

“Hida-kun.”

Kizuna terkejut dari mendengar suara memanggil namanya.

Jadi ada orang yang akan bicara padanya di Ataraxia ini.

Akan tetapi, dia memahaminya setelah melihat pemilik suara itu.

“Chidorigafuchi huh....... kau punya urusan apa?”

“Apa yang akan kau lakukan untuk makan siang?”

“Uu.......”

Dia tidak bisa menjawab. Terus terang, dia tidak punya harapan lagi.

“Begitu ya? Kalau begitu ikutlah denganku. Aku akan memberkahimu dengan makanan.”

“Apa kau mau mentraktirku, atau kau bilang bahwa aku akan jadi orang yang mentraktir.......”

Bagaimanapun juga, tak ada orang lain yang akan makan bersama dengannya. Pada dasarnya, bukannya dia akan bisa memperoleh makan siang lagi. sejauh dia dilibatkan, dia tidak punya pilihan lain.

“...........Baiklah. Aku akan menerima undanganmu. Lalu, dimana?”

“Ikuti aku.”

Dia dibawa ke dalam hutan dimana tidak ada kehadiran manusia.

Ketika mereka melewati hutan, ada beranda yang menghadap ke laut dengan kursi dan meja diletakan disana.

Atau barang kali ini seharusnya yang dia katakan, bahwa tempat ini tempat di dekat dimana dia bertemu Chidorigafuchi untuk pertama kali.

Kizuna yang gugup duduk berdampingan dengan Aine.

Dimana Aine membuka bungkusan yang dia pegang, kotak bento muncul dari dalam.

“Ini, makanlah.”

Di dalam kotak dipenuhi dengan sandwich cantik.

“Oo-! Jangan-jangan ini buatan tangan?”

“Benar. Karena kau bisa makan bento buatan tanganku ini, kau benar-benar orang paling bahagia di dunia.”

Dia tidak tahu soal itu, tapi, bagaimanapun, ini adalah makan siang yang tadinya dia sudah bersiap untuk menyerah. Mari memakannya dengan bersyukur.

Itadakima—su.”

Sandwich tuna, sandwich telur, dia memakannya satu per satu.

“Oo-, ini sungguh enak! Tapi, ini........”

“Apa ada sesuatu?”

“Tidak, ini seperti....... rasanya benar-benar mirip dengan sandwich yang dijual di toko swalayan.”

“Tentu saja begitu. Itu adalah sesuatu yang aku beli dari toko swalayan.”

“Lalu ini bukan buatan tangan!”

“Aku memotongnya menjadi setengah dan menaruhnya ke dalam kotak bento.”

“Penjelasan apa itu! Jika itu benar, bahkan memanaskan kari instan terhitung sebagai buatan tangan, memasukkan air panas ke dalam cup ramen juga terhitung sebagai masakan buatan tangan!?”

“Lalu aku akan menanyakan ini, dimana definisi dari makanan buatan tangan dimulai dan dimana itu berakhir?”

‘Eh-?’

“Sebagai contoh, kalau kau membeli roti dan tuna di toko swalayan, lalu kau bisa memanggilnya masakan buatan tangan kalau kau meletakkan tuna di antara roti? Aku tidak bisa merasakan perbedaan pokok dari sana.”

“Tidak, yah, memang benar tapi......”

“Kalau kau membicarakan makanan buatan tangan dalam arti seperti itu, lalu sudah diduga kau akan perlu menumbuhkan gandum dan menangkap ikan tuna dari tempat dimana mereka hidup, kau harus melakukan semuanya dari awal. Akan tetapi, kalau Hida-kun memberitahuku untuk melakukan itu terserah caranya, lalu kupikir aku akan menyampaikan ijin untuk meninggalkan sekolah dan memancing tuna.”

“Maaf! Makan siang buatan tangan Chidorigafuchi sangat enak!”

“Tak masalah kalau kau mengerti.”

Wanita yang membosankan, cewek ini.

“Benar, benar, juga ada satu hal lagi, ada sesuatu yang aku ingin kau makan.”

“Hm? Apa. Sesuatu seperti desert?”

Aine berdiri di depan Kizuna.

Dan lalu, dia menjepit roknya dan mengangkatnya secara perlahan.

“Ap-!?”

“Untuk menyebut ini desert, aku akan melepas topiku ke arah besarnya kejorokanmu.”

“Siapa yang dimaksud itu! Itu tak masalah, cepat turunkan rokmu! Itu sangat kelihatan dari sini!”

“........Kau sudah melihatnya?”

“Ti, tidak........ hampir saja, cuma hampir, aku tidak melihatnya.”

Bagaimanapun, paha mempesona itu bisa terlihat dari celah rok dan kaus kaki yang melebihi lutut. Dan lalu, jika rok dia angkat satu milimeter lagi, celana dalam akan kelihatan.

Di kejadian pagi ini juga dia seperti ini, tapi, apa cewek ini tidak punya sesuatu yang disebut rasa malu?

Ketika dia menatap ke wajah Aine, pipinya nampak berwarna sedikit kemerah-merahan.

“Lihat ini........ ada kemungkinan, kau benar-benar merasa malu?”

“Mana mungkin itu benar. Lihat bagaimana tenangnya aku.”

Ketika dia melihat pergelangan tangannya, ujung jari yang menjepit rok bergetar.

“Bagaimana? Nampaknya melakukan tindakan itu tidak bisa dilakukan di dalam sekolah, rasa kecabulan ini menaikkan kenikmatan.”

Kizuna menelan ludahnya.

“Kalau kau mau lihat, tak masalah untuk berbalik, lho.”

Suaranya nampak tenang, tapi ekspresinya nampak cemas.

Cewek ini, sebenarnya dia memaksakan dirinya, bukan?

.........Haruskah aku mengetesnya?

Kizuna dengan perlahan menjangkaukan tangannya ke rok Aine.

Paha Aine bergetar.

“Sudah kuduga, kau benar-benar memaksakan dirimu, kan?”

“.....Apa yang kau bicarakan, dasar binatang. Mana mungkin aku ini akan ragu cuma dari ini saja.”

“Tapi, kau gemetar, tahu?”

“Ini adalah kegembiraan prajurit dari menantikan memperoleh [Corruption Armament] mulai sekarang. aku sangat senang aku tidak bisa menahannya.”

——Corruption Armament?

“Apa itu.....hal yang bernama [Corruption Armament]?”

“Abaikan saja, bukalah ini. Aku tidak memikirkannya sama sekali.....cuma sejauh ini.”

Pipi Aine memerah dan dia memalingkan matanya.

“K, kalau kau berkata sampai sejauh itu maka......”

Setelah Kizuna menjepit ujung rok, dia dengan perlahan mengangkatnya.

Dia hampir bisa melihat area dimana dua kaki panjang dan langsingnya terhubung menjadi satu.

Lalu, puncak itu pun menjadi kelihatan.

Di sisi lain, dia bisa mengintip pada pantatnya dari depan.

Ini, kancut cewek........?

“Err, Chidorigafuchi-san.”

“Apa?”

“...........Ini pilot suit, bukan?”

“Ya. Aku tidak tahu kapan aku membutuhkannya. Biasanya aku memakainya di balik seragamku.”

Sejujurnya, ini juga erotis jadi sangat hebat! Tapi untuk suatu alasan dia merasa tercurangi!

“Pastinya kau terangsang, kan? Nah, dengan ini, semua persiapan selesai. Cepatlah buat Corruption Armament——”

“Err.......”

Ada suara yang bukan milik Kizuna atau Aine.

Tanpa mereka menyadarinya, ada seorang perempuan yang tengah berdiri. Dia murid SMP tapi tingginya pendek bagaikan murid SD.

‘Siaaaaaaaaaaaaaaaaaaaal!’

Pemandangan macam apa yang dia tunjukkan pada gadis tak berdosa ini!

‘Bukannya aku benar-benar mesum! Seratus persen pemerkosa!’

Gadis itu, dengan tubuh mungil dan rambut pirang cantiknya benar-benar nampak seperti orang barat. Mata besarnya terbuka lebar dalam lingkaran sempurna melihat pada Kizuna.

Barangkali dia sudah menanamkan trauma di dalam gadis manis ini yang takkan bisa dia lupakan seumur hidupnya.

‘Akan tetapi, kalau itu terjadi maka aku akan melanjutkan hidup di dalam gadis itu selamanya......ini bukan waktunya untuk memikirkan sesuatu yang bodoh! Aku memikirkan tidakkan balasan darurat sekarang!’

“Omong-omong Hida-kun. Apakah kau bisa melepaskan tanganmu dari rokku? Ini lumayan buruk untuk menunjukkan ini di depan adik kelas kurasa.”

‘GYAAAAA, aku masih mengangkat roknya!’

Kizuna memisahkan tangannya dengan panik dan mulai membuat alasan dengan putus asa.

“Ka-, kau ini! Ini tidak seperti yang terlihat, aku sama sekali tidak melakukan sesuatu yang bersalah!”

Gadis itu memiringkan kepalanya sedikit dengan wajah bingung.

“Ya. Ini misi, kan desu? Kupikir ini mungkin strategi yang komandan bicarakan kemarin desu, tapi.......apa aku salah desu?”

‘Eh......... apa?’

“Maafkan aku untuk keterlambatanku desu. Namaku Sylvia Silkcut. Aku disuruh oleh komandan untuk membawa Hida-senpai padanya desu.”

Dia tersenyum dengan cara yang ramah dan membungkuk dengan manis.

Dia meinggalkan Chidorigafuchi di tempat itu dan dituntun oleh Sylvia keluar dari hutan. Ada, sebuah limousine besar berhenti di sisi jalan.

Pintu dibuka oleh Sylvia dan Kizuna naik ke mobil ketika dipanggil.

“Kizuna, maaf tiba-tiba begini.”

“Nee-chan!?

Setelah Sylvia juga masuk, mobil mulai bergerak tanpa suara.

Kizuna menatap kakaknya di depannya.

“Ada banyak hal yang ingin kutanyakan pada Nee-chan.”

“Kebetulan sekali. Ada banyak hal yang ingin kubicarakan denganmu juga. Tapi, kupikir tak masalah untuk melakukan itu setelah kita sampai, pertama mari kita selesaikan tugas kecil.”

Dari dadanya, Reiri mengeluarkan peralatan yang nampak seperti alat komunikasi kecil.

“Aku memberikan ini padamu.”

Sekilas, benda itu seperti smartphone biasa.

Dia mengenali benda ini......nah kalau dia pikir kembali, semua murid di sini menggunakan ini.

“Itu juga kartu identifikasi murid, alat komunikasi eksklusif untuk Ataraxia. Dari daftar kontak, jadwal, kehadiran dan nilai, kondisi kesehatan dan semacamnya, semuanya diatur oleh alat itu.”

Ketika Kizuna menyentuh layar, sebuah interface yang tidak pernah dia lihat sebelumnya menyala.

“Heeee......keren.”

“Milikmu dibuat dengan spesial, ada ikon Amaterasu di sana, kan? Coba buka aplikasi itu.”

Kizuna melakukan apa yang disuruh dan mengetuk lambang Amaterasu yang berdesain seperti lambang sayap dan hati. Setelah itu, nama dari Aine dan yang lainnya, serta semua parameter muncul.

“Apa ini? Dari tinggi dan berat......bahkan tiga ukuran di tunjukkan di sini? Bukankah ini informasi pribadi?”

“Itulah mengapa tidak ada orang selain kau boleh melihatnya.”

‘Aah, begitukah.......tidak, bukankah itu juga tidak bagus?’

“Dari tanda dasar sampai tanda penting mereka dan lokasi saat ini, semua itu di monitor secara real time. Ada item yang bernama Hybrid Count di sana, kan?”

Ada tanda grafik dengan lambang hati di sana.

“Itu energi sisa dari Heart Hybrid. Lakukan Heart Hybrid sebelum ukurannya memasuki zona kuning.”

Zona kuning dimulai dari 25%, dan dibawah 10% adalah zona merah.

“Ketika energi yang tersisa kurang dari 5%, itu akan menjadi sulit bahkan untuk mempertahankan Heart Hybrid Gear. Perhatikan dengan hati-hati bahwa energi takkan jadi lebih rendah dari itu. Mengerti?”

“Tunggu sebentar! Soal cerita itu, sejak kemarin penuh dengan hal yang tidak aku mengerti. Apa yang sedang terjadi, jelaskan itu padaku jadi aku bisa mengerti sedikit!”

Reiri mengeluarkan jus dari mini-bar mobil, lalu dia menawarkannya pada Kizuna dan Sylvia.

“Penjelasan detail akan dilakukan setelah kita sampai.”

Kizuna merasa sedikit tidak puas karena penjelasannya ditunda, tapi dia dengan patuh setuju.

Dia percaya apa yang Reiri bilang, dia akan memberinya penjelasan nanti. Reiri tidak pernah melalaikan janjinya pada Kizuna.

“Yang lebih penting, aku akan memperkenalkan Sylvia padamu sekali lagi. Dia adalah murid pindahan dari Britania, Sylvia Silvercut.”

“Britania?”

Penelitian dan pengembangan dari Heart Hybrid Gear juga dilakukan di luar Jepang, tapi paling banyak dari mereka datang dari teknologi yang dihadiahi oleh Ataraxia. Dan jadi sumber daya manusia dari seluruh dunia datang ke Ataraxia ini.

Meskipun, itu adalah cerita sebelum konflik kedua dengan dunia lain terjadi.

Dia menduga bahwa Sylvia juga datang ke Ataraxia ini sebelum waktu itu.

“Dia kelas satu SMP, tapi dia adalah seorang personil yang teramat baik sekali. Mulai hari ini, dia akan bekerja sebagai bawahanmu.”

“Bawahan!?”

Masou Gakuen HxH V01 10.jpg

“Tolong rawat aku, kapten!”

“Kapten!?”

“Ya! Sylvia adalah bawahan Kizuna-senpai. Aku ditugaskan dengan penunjukkan formal untuk posisi ini. Itulah kenapa, Kizuna-senpai adalah kapten Sylvia desu.”

“Ne, Nee-chan, bawahan untukku, apa artinya ini?”

“Aku tidak memikirkan apakah kau membutuhkan bantuannya untuk kehidupan sehari-harimu atau apapun. Tak masalah bagimu untuk memerintahkannya melakukan urusan apapun. Dia adalah bawahan pertamamu. Sayangilah dia.”

Sayangi!?

“Tidak peduli bagaimana kau melihatnya, bukankah itu kriminal!?”

“......Apa yang kaupikirkan dalam otakmu?”

‘Ah, jadi itu bukan hal seperti itu....... sial, itu seperti aku benar-benar dicuci otak dengan tanpa disadari.’

“Yah, gadis ini juga satu dari kandidat. Kalau dia punya prospek yang bagus, aku tidak akan menghentikanmu.”

“Tidak, hentikan aku! Sebagai seorang kakak, sebagai seorang dalam posisi yang bertanggung jawab!”

“Juga, aku akan meminta Sylvia melaporkan apakah kau membuat perkembangan dalam hubunganmu dengan para gadis itu atau tidak.”

‘Jadi itu tujuanmu yang sebenarnya membuat Sylvia menjadi bawahanku! Bukankah lebih baik untuk mengatakan bahwa dia adalah pengawasku!’

“Err—, apa kau tak masalah dengan itu? Aku sebagai kaptenmu?”

“Ya! Sylvia adalah anggota nomor satu dari tim Kizuna. Itu sebuah kehormatan desu!”

Dia melihat padanya dengan mata cemerlang.

Kizuna tidak bisa melakukan apapun selain terseyum dengan lemah ke arah mata jernih itu.

“Sekurang-baiknya aku, Sylvia akan melakukan yang terbaik! Aku akan menjadi kekuatan dari kapten, aku ingin membuat strategi ini sukses desu!”

“Pada mulanya hanya Sylvia, tapi aku mengharapakanmu suatu hari nanti menjadi kapten yang memimpin pasukan Heart Hybrid Gear, Amaterasu.”

“...........Itu benar-benar tidak terpikirkan bagiku.”

Setelah mobil berjalan sepuluh menit, mereka sampai ke tujuan.

“Eh....... tempat ini”

Ketika dia keluar dari electric automobile yang dikemudikan secara otomatis, dia berada di depan gedung yang dia kenali.

“Sylvia akan menjelaskan desu! Ini adalah laboratorium Heart Hybrid Gear desu. Namanya Nayuta Lab. Tapi, mengapa tempat ini namanya Nayuta Lab?”

“Itu......”

Itu karena nama ibunya adalah Hida Nayuta.

Sylvia kembali menggunakan mobil setelah itu dan Reiri dan Kizuna memasuki lab.

Mereka berjalan di koridor yang Kizuna kenal.

Ketika dia masih anak-anak, dia sering datang ke lab ini. Dia merasakan kenyamanan aneh dan nostalgia.

“Tapi, apa koridor ini sesempit ini? Langit-langit juga rendah, bahkan pintu masuk seharusnya lebih besar.”

Kizuna berbicara sambil mengamati koridor yang putih polos.

“Kaulah yang membesar.”

Reiri yang berjalan di depan memberi balasan tenang.

‘Disana.’

Segera, mereka sampai di depan ruangan yang ibunya pernah gunakan sebagai ruangan penelitiannya.

Kegugupan menyerang hati Kizuna.

“Ini Reiri. Aku masuk.”

Itu ruangan yang sangat besar dan putih bersih.

Di tengah, ada console yang nampak seperti kokpit. Banyak layar mengapung di sekeliling console itu.

Di depan console itu, seorang perempuan dengan jaket peneliti duduk. Dia dengan rajin menjalankan keyboard dan panel sentuh.

“Perempuan ini adalah supervisor dari lab ini, orang yang bekerja meneliti teknologi Ataraxia, Shikina Kei.”

Ketika dia diperkenalkan, dia berbali ke Kizuna dengan lirikan.

Dia punya tubuh yang mungil jadi dia tidak tahu umurnya, tapi nampaknya dia seumuran dengan Reiri. Rambutnya dalam gaya bob cut dan ditambahkan beberapa penjepit, mungkin itu supaya rambutnya takkan jadi halangan dalam bekerja.

Mata dinginnya di balik kacamatanya mangamati Kizuna dengan serius.

Dia tidak mengatakan apapun dan berbalik membelakanginya sebelum mengetikkan jarinya pada keyboard console.

Layar mengapung muncul di depan Kizuna.

{Bagaimana kabarmu. Aku Shikina Kei. Teman dekat dari kakakmu sejak waktu kami sebagai murid. Kau bisa memanggilku Kei. Senang bertemu denganmu, Hida Kizuna.}

“........”

“Dia kelompok dari orang yang tidak bagus dalam berkomunikasi dengan orang lain. Yah, jangan dipikirkan.”

“Y, ya. Lalu......mengapa aku di sini?”

“Itu untuk menyesuaikan Heart Hybrid Gear-mu.”

Jantung Kizuna melompat dengan tajam di dadanya.

‘Jangan bilang, Laa-san akan?’

“Aku akan mengatakan ini dulu, tapi kalau itu ibu maka dia tidak di sini.”

“Eh-? be, begitu ya......”

Dia merasa rumit, solah-olah dia dibebaskan dan dikecewakan.

“Orang itu sekarang hilang.”

‘——Ha!?’

“Hilang katamu......bagaimana?”

“Dia lenyap. Di hari tertentu ketika kami sadar, dia sudah tidak dimanapun.”

“Lenyap? Kemana dia pergi?”

“Karena kami tidak tahu itu kami bilang dia lenyap.”

“Tapi, dengan dunia sekarang, kemana dia bisa pergi? Dia tidak bisa bergerak kemanapun selain float lain di Megafloat Jepang ini, datang dan pergi dari orang-orang juga diperiksa. Dia seharusnya bisa langsung ditemukan, kan?”

Kei mengetik dengan kecepatan yang bahkan mata tidak bisa ikuti.

{Dia tidak bisa ditemukan. Tidak peduli apa yang kami lakukan dimanapun. Melihat dari hasil investigasi, Profesor Nayuta kini tidak ada di Megafloat Jepang lagi.}

“Itu...... apa dia bergerak ketika kita berkontak dengan float negera lain?”

{Itu satu dari kemungkinan. Tapi, kalau profesor seperti itu, keamanan dari semua float akan tidak berarti. Pencarian untuknya hanya membuang-bauang waktu.}

Apa yang sedang terjadi?

Dia berpikir bahwa ibu seperti itu menyebarluaskan penelitiannya untuk kepentingan dunia dan umat manusia......disamping itu, dia lenyap dalam waktu penting ini, ada tingkatan untuk tidak bertanggung jawab ini.

“Kaa-san...... apa yang dia pikirkan?”

“Entahlah. Pikiran orang itu tidak bisa dimengerti oleh kami. Aku bahkan tidak mau mengerti lagi.”

Reiri meludahkan kata-kata itu keluar.

{Tapi, bulan lalu sebuah email tidak terdaftar dikirim pada kami. Isinya adalah data mengenai kemampuan dari Hida Kizuna, tentang Eros-mu. Hampir bisa dipastikan itu sesuatu yang ditulis oleh Profesor Nayuta.}

“Eh? lalu.....”

{Tentu saja, kami melacak email tapi itu percuma. Hanya saja, hanya ada satu orang di seluruh dunia yang tahu data detail dari Heart Hybrid Gear. Hanya Profesor Hida Nayuta.}

“Kei menganalisa data itu, itu tiga hari yang lalu ketika arti dan kesimpulan dari data bisa diperoleh. Lalu aku memanggilmu kemari.”

Ketika Kei mengoprasikan console, layar hidup di sekitar Kizuna, beberapa formula dan grafik yang tidak bisa dia pahami muncul.

{Ini penemuan pertama. Itu menjelaskan soal kemampuan spesial yang hanya bisa dilakukan oleh Eros milik Hida Kizuna.}

Gear-ku?”

“Benar. Lalu, ada juga jawaban soal mengapa perfoma dari Heart Hybrid Gear-mu rendah di sana.”

Hati Kizuna merasakan luka tajam.

Tanpa perubahan sedikitpun dalam ekspresinya, Kei melanjutkan mengetik di keyboard.

{Performa dari Heart Hybrid Gear milik Hida Kizuna rendah karena dia tidak cocok, penjelasan itu tidak akurat. Jawaban yang benar adalah, karena kau adalah seorang laki-laki yang karakteristiknya berbeda.}

Karena dia laki-laki?

{Hanya setelah Heart Hybrid Gear diinstal ke dalam seorang perempuan itu akan menunjukkan performa asli. Alasannya tidak diketahui, tapi dari hasil eksperimen, itu diakui sebagai fakta.}

Reiri mengangguk dalam pembenaran.

“Kenyataannya, kami menyortir kandidat yang punya kecocokkan tinggi untuk Heart Hybrid Gear dan juga keterampilan yang luar biasa, tapi personil yang terpilih semuanya murid perempuan.”

Jadi begitu. Karena itu, orang yang mememiliki Heart Hybrid Gear, Chidorigafuchi, Himekawa, dan Yurishia, semuanya perempuan.

{Akan tetapi, kami mengerti bahwa ini adalah perbedaan dari karakteristrik laki-laki dan perempuan. Kebalikannya untuk kemapuan bertarung rendah laki-laki, nilai konsumsi mereka dari Hybrid Count kecil.}

“Eh! bukankah itu benar-benar menguntungkan——”

“Life Saver mereka bertahan lama. Akan tetapi, hanya punya stamina tinggi tidak akan mengalahkan musuh.”

Kizuna melompat kegirangan, tapi bahunya langsung jatuh dalam kemurungan.

{Tapi Heart Hybrid Gear-mu [Eros] punya kemampuan spesial yang hanya tersedia ketika itu di instal pada laki-laki.}

“Kemampuan, spesial itu, itu yang tertulis dalam email Kaa-san?”

{Benar. Itu fenomena Heart Hybrid. Kami menyebutnya [Union Remodelling].}

Kizuna mengingat kembali kejadian kemarin.

“Itu adalah hal yang kulakukan dengan Chidorigafuchi kemarin, kan?”

“Benar. Aku juga menjelaskannya kemarin di pertemuan umum.”

Kalau dia ingat benar, dengan dua orang, pria dan wanita yang memiliki Heart Hybrid Gear, tubuh dan hati mereka menjadi satu, mambagi kasih sayang dan kesenangan mereka.....sesuatu seperti itu.

{Dengan data profesor sebagai dasar, kami mencoba berbagai simulasi. Hasilnya, kami mamperoleh kesimpulan bahwa ini adalah sesuatu yang hanya Eros Hida Kizuna bisa lakukan. Untuk alasan itu, kami memanggil Hida Kizuna dari Tokyo Float ke Ataraxia dengan mendesak.}

Jadi begitu...... dia pun merasa bisa memahami situasi.

{Ada kemungkinan tidak terbatas dalam teknologi ini. Itu tidak terbatas hanya untuk mengisi energi, itu juga termasuk kemungkinan merealisasikan power up dari Heart Hybrid Gear. Sebuah penambahan senjata baru yang tak ada sampai saat ini. Kami juga punya harapan untuk itu.}

Benar juga........ sebelum ini, Chidorigafuchi juga membicarakan sesuatu yang aneh.

“Apa itu ada hubungan dengan sesuatu yang disebut Corruption Armament?”

Tangan Kei berhenti. Dia menatap serius Kizuna.

Akan tetapi, dia tidak bisa membaca pikiran Kei sama sekali dari wajahnya. Kizuna merasa Kei bukan melihat padanya, tapi mungkin sesuatu yang ada di belakangnya.

Jari Kei bergerak sambil dia masih menatapnya.

{Dimana kau mendengar cerita itu?}

“Errr, barusan dari Chidorigafuchi.......”

{Begitu ya, aku mengerti. Persisnya, mereka terhubung. Sampai akhir, Heart Hybrid tidak lebih dari pengisian ulang energi untuk Heart Hybrid Gear. Akan tetapi hati dan tubuh menjadi satu bahkan lebih dalam dari itu, energi dua orang beresonasi akan mencapai batas dan yang satu bisa memperoleh senjata baru. [Corruption Armament].}

“Jenis senjata apa itu?”

{Tidak diketahui. Tapi dari hasil penelitian, kami hanya bisa mengkonfirmasi bahwa senjata itu ada. Tapi tidak ada orang yang pernah melihat itu sebelumnya, jadi itu tidak bisa dibuktikan.}

“Dan Aine menginginkan itu?”

“Yeah, di waktu itu, aku tidak paham sama sekali apa yang dia bicarakan. Singkatnya, dia ingin melakukan hal erotis dan memperoleh senjata baru....... sesuatu seperti itu.”

Reiri menyilangkan tangannya dan tersenyum.

“Bukankah itu tak masalah? Beri dia hadiah.”

Wajah Kizuna terasa masam.

“Tapi, aku bilang ini kemarin di auditorium juga, menurutku bahwa penting untuk mempertimbangkan perasaan masing-masing dalam ini. Meskipun jika Nee-san tiba-tiba bilang padaku untuk melakukan hal seperti itu dengan gadis yang baru aku temuai untuk kali pertama, sudah jelas mustahil, bukan?”

“Begitukah? Kupikir bahwa ini situasi menyenangkan untuk cowok.”

“Ya, yah, mungkin begitu tapi......bukan gitu! Meskipun aku terlihat seperti ini, aku punya pikiran dan akal sehat! Mendengar cerita absurd seperti itu, kau pikir aku bisa tiba-tiba mengatakan ‘Oh, baik’! Harem manga macam apa ini!”

“Tak masalah seperti itu. Aku sudah membuat persiapan.”

{Tidak menyentuh kenikmatan dihadapan mata seseorang adalah keaiban seorang pria.}

Bahkan Kei membantu Reiri.

“Ta, tapi meski begitu, perasaan dari yang lain tidak bisa diabaikan!”

“Lalu, semuanya akan baik-baik saja kalau aku membuat yang lain menyukaimu.”

“Tidak....... itu mustahil. Kalau aku menggunakan akal sehatmu.”

“Tapi, kalau kau tidak melakukannya maka Heart Hybrid tidak bisa dilakukan.”

Kenapa mereka ini gigih sekali?

Entah keadaan, metode dan cara mereka tidak logis, mereka juga kuat.

“Soal itu, aku punya pertanyaan bodoh nih.”

“Apa?”

“Saat aku melakukan eksperimen ketika kecil itu sama tapi, energi Heart Hybrid Gear ini akan secara alami akan pulih ke normal kalau kau membiarkannya? Kenapa aku harus melakukan sejauh itu untuk memulihkan energi ini?”

“Itu.......”

Reiri tidak seperti biasa ragu untuk bicara. Jari Kei juga mengetik pada keyboard, tapi mereka mengapung di udara tanpa pergi kemanapun seolah-olah hilang.

“.........Itu telalu memakan banyak waktu, menunggu energi pulih secara alami.”

{Sama seperti penjelasan sebelumnya, konsumsi energi dari laki-laki rendah. Lagian, hasil eksperimen dari Hida Kizuna hanya ekperimen dasar. Itu tidak bisa dibandingkan dengan jumlah konsumsi di pertarungan asli. Juga, semakin besar memperoleh kemampuan bertarung, konpensasi untuk itu juga besar. Dalam setengah tahun sejak Konflik Kedua dengan Another Universe, semua ini sudah dibuktikan.}

“Aku mengerti....... sama dengan mobil. Jika perjalanan mereka jauh maka itu akan mengkonsumsi banyak bensin. Jika performanya tinggi maka konsumsi bensin juga buruk, jadi sesuatu seperti itu.”

“Yang lebih penting, mari kita memenuhi sasaran kita hari ini. Penyesuaian dari Eros. Kalau itu berjalan baik, mungkin bisa untuk power up, tahu?”

“Eh!? Power up?”

Kizuna jadi gembira.

“Benar. Bagus sekali bahwa kau menyelamatkan Aine dalam pertempuran kemarin, tapi itu sebuah masalah bahwa kau sudah jatuh hanya dari berat segitu. Menurut data yang dikirim oleh ibu bulan lalu, itu nampaknya penyesuaian penyetelan pada umur pemakai diperlukan. Meskipun itu berbeda dari Heart Hybrid, pada akhirnya ini hanya pada level penyesuaian.”

“Meski begitu setidaknya performa akan meningkat sedikit!”

“Itu benar.”

Reiri terseyum dengan lembut.

Kizuna berdiri dari console dan bergerak mendekat ke Reiri. Dia menunjuk pada pintu dan membisikan sesuatu pada Reiri dengan suara kecil.

“Kizuna, kalau kau pergi melalui pintu itu, di akhir dari jalan adalah ruang penyesuaian. Ada juga baju ganti di sana, jadi pergi ke sana duluan dan ganti pakaianmu.”

“Roger!”

Kizuna meninggalkan ruangan dengan kebahagiaan mengalir di dalamnya.

Keheningan mengunjungi ruangan dimana Reiri dan Kei tertinggal di belakang.

Kekhawatiran terukir pada dahi Reiri.

Kei menghadap Reiri dan berbisik dengan suara yang hampir tidak bisa didengar.

“Re-ri. Apa tak masalah....... untuk tidak memberitahukan yang sebenarnya?”

“Yeah, ini sesuatu yang suatu hari harus kuberitahu padanya...... aku tahu itu.”

Kei menutup matanya dan mengangguk.

“Menurutku tak masalah bagi Re-ri mengikuti keputusanmu.”

“Maaf, Kei.”

Bibir Kei terseyum kecil.

Bagian 4[edit]

——Lalu, keesokan harinya.

Kizuna terbang di atas laut biru dalam kondisi yang sempurna. Cuacanya juga bagus, dan dia merasa tenang.

{Bagaimana, kondisimu?}

Komunikasi dari Kei muncul dalam layar mengapung sebagai teks.

“Aku dalam kondisi yang bagus. Entah mengapa, rasanya aku terlahir kembali.”

Laut di bawah matanya mengalir di belakang dengan sangat cepat. Dia di kecepatan yang takkan pernah bisa dia tunjukkan jika itu sebelumnya.

Kizuna sengaja terbang sampai dia hampir menyentuh permukaan laut, menyenangkan juga menghindari ombak. Dia terpesona dan mengambil langkah naik-turun, bahkan mencoba berjungkir balik.

Hari ini, Kizuna diberi misi meninjau sumber daya. Misi ini tidak berkaitan dengan murid lain dari kelas 2-A, ini adalah misi yang ditugaskan oleh Ataraxia, bagi Kizuna ini menjadi misi pertamanya.

Isi misi itu sendiri sederhana.

Saat ini Ataraxia berlayar melalui laut terbuka di Indonesia.

Didekat ada pulau tak berpenghuni yang kaya dengan sumber daya, jadi dia disuruh pergi untuk memeriksa pulau itu.

Dia menduga bahwa jika itu tidak spesial maka investigasi tidak akan dilakukan, tapi nampaknya akan baik-baik saja jika dia hanya mengoprasikan alat investigasi mengikuti manual. Pengumpulan data akan dipancarkan ke Ataraxia dalam interval, dan lalu dikombinasikan dengan sampel yang akan mereka bawa pulang, spesialis akan memakan waktu untuk menginvestigasi itu.

Banyak bagian dari Megafloat Jepang di buat dari sumber daya laut dan sumber daya daur ulang. Ini misi sederhana, tapi penting.

“Haaai, Kizuna. Kau lagi good mood ya.”

Yurishia menuju sisi Kizuna.

“Ah, Yurishia. kemarin gear-ku dapat power up sedikit. Jadi aku memeriksa pergerakannya sedikit.”

“Fufufu. Kau seperti anak kecil yang menerima mainan baru, manisnya♥”

‘Um, memang, aku mungkin terlalu hyper........ itu agak memalukan.’

Di waktu itu, Yurishia menerima komunikasi pribadi dari Reiri.

“Wah, komandan. Apa ada sesuatu yang salah, sampai-sampai kau memanggilku secara langsung seperti ini?”

{Ada satu hal yang harus kau perhatikan baik-baik. Yurishia, sisa Hybrid Count-mu sudah sedikit. Sekarang kau cuma punya 20% lagi. Hindari pertarungan sebisa mungkin.}

Yurishia melihat langit biru.

“Yang lebih penting dariku, bukankah lebih baik khawatir tentang adik kecilmu? Dia sangat bersemangat, lho.”

Yurishia tersenyum senang.

‘——Sungguh, itu tak masalah sepanjang dia tidak terbawa suasana dan menghalangi kami.’

{Tentu saja, cowok itu jadi gembira begitu juga salah satu kekhawatiranku. Setidaknya, aku tidak menduga bahwa misi ini berbahaya, tapi tidak ada apapun lebih baik daripada berhati-hati. Jangan sampai menurunkan penjagaanmu, paham?}

Komunikasi dari Reiri terputus.

“Yurishia, dari siapa itu?”

“Tidak, bukan apa-apa. Yah lalu, aku akan pergi duluan.”

Berkata begitu, Yurishia berakselerasi. Hanya dalam sekejap dia mencapai kecepatan yang luar biasa.

“Sudah diduga dari ace pasukan Amerika. Mustahil aku bisa menyusul itu.........”

“Apa yang kaukatakan? Seseorang sepertimu bisa menyusulnya, tidak ada di manapun di sini.”

Himekawa datang mendekat padanya sambil mengatakan hal kasar tanpa keraguan.

“Ahahaha, yah, kau sudah mengatakannya, itu benar.”

Himekawa mengeluarkan desahan dalam dan menatap Kizuna.

“Bagaimanapun, meskipun misi ini aman, kecerobohan dilarang. Dengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang kukatakan dan tahan dari tindakan yang sewenang-wenang. Terutama, Aine-san!”

Melihat pada sisi lainnya, sebelum dia sadar, Aine juga terbang di sebelahnya.

“Benar. Aku mendengarkan baik-baik. Pertanyaanmu adalah apa yang harus dilakukan agar payudara bisa menjadi lebih besar, kan?”

“Tidak ada orang yang bertanya pertanyaan seperti itu!”

Setelah meneriakan itu dengan wajah merah, Himekawa terbang menjauh dengan akselerasi yang menakjubkan seolah-olah menedang udara.

“Uwa, tidak masuk akal. Jadi orang dengan kecepatan menakjubkan bukan hanya Yurishia huh—”

“Kupikir begitu. Payudaranya kecil, tapi Hayuru adalah ace Jepang, tahu? Kendati payudaranya kecil.”

“Tidak..... itu tidak ada hubungan dengan ukuran payudara sama sekali.”

Dia tidak bisa merasakan apapun selain sakit yang datang itu.

{Aku dengar itu! Berhentilah bermain-main-!}

Transmisi kemarahan Himekawa mengguncangkan gendang telinganya.

Himekawa terlalu menyedihkan.

Kizuna bersimpat pada Himekawa dari dasar hatinya.

Sejujurnya, payudaranya tidak sekecil itu tapi, yah........ jika dibandingkan dengan dua lainnya maka itu pasti benar-benar terlihat kecil.

Kizuna melihat pada pemilik yang lebih kecil diantara mereka berdua.

Payudara besar bergoyang tanpa henti karena getaran dan hembusan angin. Payudaranya memiliki sebuah keberadaan yang melimpah.

“Ah, err, kau mengatakan itu artinya Chidorigafuchi, kau nomer dua dari Jepang? Atau apa kau dari negara lain?”

Penampilannya seperti orang asing, tapi namanya dalam gaya Jepang. Mungkin, dia ace dari suatu tempat di eropa.

“Jangan merendahkanku. Aku bukan manusia kecil yang bisa dinilai dalam skala itu.”

“Eh? maksudmu........”

“Aku ace bumi.”

“Bu, bumi!?”

‘Oi, oi! Itu terlalu besar!’

“Itu salah, aku salah barusan. Ya, aku ace alam semesta.”

“Aku dapat perasaan bahwa aku pernah melihat sesuatu seperti itu di internet dahulu kala!”

{Kalian berdua, berhenti bercanda di belakang.}

Dia bisa mendengar suara Reiri yang tercampur dengan kemarahan.

‘Berbahaya, menakutkaaaaaaan.’

{Pulau tujuan akan memasuki jarak pandang segera. Ketika kalian sampai, mulai investigasi sesuai rencana.}

“Ro, roger!”

Pulau tak berpenghuni yang mereka tuju sebenarnya sebuah pulau kecil. Pantai luas yang lebar, di tengah ada dataran dengan radius kurang dari satu kilometer.

Meski begitu, ada pohon dan tubuhan khas dari negara selatan, wujudnya sedikit seperti resort pribadi.

Jadi begitulah. Jika itu pulau sekecil ini, maka Entrance dari AU seharusnya tidak terwujud di sini.

Entrance yang terhubung dengan AU ada dimana-mana di seluruh dunia, tapi ada peraturan tertentu soal titik kemunculan.

Peraturan itu adalah mereka hanya bisa muncul terbatas di dataran dengan ukuran permukaan tertentu.

Alasannya tidak dimengerti, tapi sampai saat ini tidak pernah ada Entrance yang ditemukan di atas laut, tidak ada juga konfirmasi dari Entrance di pulau dengan ukuran dibawah batas tertentu.

Untuk alasan itu, megafloat adalah area aman.

Di saat dimana mereka mendekat dataran besar, kewaspadaan tinggi diperlukan, tapi pulau kecil aman.

Kizuna lega dan memasang alat investigasi yang dia bawa.

“Err, apa baik-baik saja seperti ini?”

Karena akan jadi halangan dalam bekerja, dia melepaskan Heart Hybrid Gear-nya.

{Ya. Apa yang tersisa hanya menekan tombolnya, lalu selesai.}

Manual yang Kei buat amat mudah untuk dimengerti, jadi penyetingannya selesai tanpa ada masalah.

“Lalu, switch on.”

Alat investigasi menyala.

{Data transmisi dikonfirmasi. Ini akan memakan waktu sekitar dua jam untuk terkumpul, jadi selama waktu itu selesai kumpulkan sampel dari tumbuhan dan mineral dari pulau. Setelah selesai, kembalikan alat dan pulang.}

“Roger.”

Kizuna mendesah dan menjatuhkan bahunya.

“Ah, penyetingannya sudah selesai?”

Himekawa yang sedikit jauh menyadarinya dan memanggil.

“Yeah, sudah selesai. Aku bilang pengumpulan data akan memakan waktu selama dua jam seperti yang diduga.”

“Lalu kita akan mengumpulkan sampel seperti rencana. Bagaimana dengan kita membagi dalam dua grup?”

“Benar juga. Meskipun ini pulau kecil, ini akan memakan waktu lebih dari dua jam kalau kita bersama-sama.”

Mereka berpisah menjadi dua grup seperti yang Yurishia usulkan.

“Yah lalu—, Cross – mati.”

Yurishia melepas Heart Hybrid Gear-nya.

“Eh, Yurishia-san. Kau melepas Heart Hybrid Gear-mu?”

“Ya. Tidak ada musuh di sini. Ini adalah pulau selatan yang jarang kita kunjungi. Setidaknya kita harus membiarkan rambut kita turun🎵”

Himekawa dan Aine melihat satu sama lain dan mengikuti melepas gear-nya.

Setelah itu, dengan alasan keseimbangan kekuatan serangan mereka, mereka membagi menjadi grup Yurishia-Kizuna dan Aine-Himekawa.

Grup Yurishia-Kizuna akan menginvestigasi sisi selatan sedangkan grup Aine-Himekawa akan menginvestigasi sisi sebaliknya.

Pulau dikelilingi oleh pantai berpasir putih, pohon kelapa berbaris di sepanjang pantai.

Yurishia pergi ke depan untuk berjaga-jaga, jadi Kizuna diinstruksikan untuk mengikuti dari belakang.

Kizuna mengikuti instruksi itu dan dia berjalan di belakangnya tapi——

“Pemandangannya benar-benar cantik bukan—”

“It, itu benar.......”

Pemandangannya cantik, tapi perawakan belakang dari Yurishia juga cantik.

Ayunan rambut emas, dibawahnya pantat besar dibungkus oleh pilot suit.

Paha menggairahkan terentang dari pantat yang nampak besar sekali, sesuai dengan kaki yang bergerak maju secara berurutan, pantat berubah orientasinya ke kiri dan kanan.

Mengatakan itu terus terang, matanya susah mesti melihat ke mana!

“Hei, Kizuna. Itu pohon——”

Yurishia tiba-tiba berbalik, Kizuna sangat terkejut dan memalingkan wajahnya.

“.......”

Matanya berenang ke sekitar, dia menggaruk kepalanya, tidak punya ketenangan sama sekali.

Yurishia yang menyadari keadaan Kizuna tersenyum lebar.

“Tidak bagus kecuali kau tidak mendengarkan dengan baik apa yang kukatakan, lho—”

Yurishia berputar-putar dan menghadap Kizuna. Mengibangi pergerakan itu, payudara besarnya berguncang.

Mata Kizuna menjadi terpaku ke tempat itu.

Payudara Yurishia berguncang-guncang ke samping seolah-olah itu meloncat, dan kembali lagi ke tempat semula. Ketika gerakan itu diulangi, guncangannya berangsur-angsur melambat. Matanya mengejar guncangan itu secara alami.

“Heii, Kizuna-kuun?”

“Hah, yaa-“

“Tidak bagus jika kau terlalu menatapnya⭐”

Dia mengangkat jari telunjuknya dan mendekatkan pada satu matanya.

“Uu....... y, ya.”

Setelah itu, bahkan ketika Yurishia kadang-kadang berbalik, Kizuna terus menghadap ke arah laut.

Melihat Kizuna yang seperti itu, Yurishia tersenyum tipis.

‘——Dia sepenuhnya tidak punya daya tahan pada perempuan, ya? Kalau gini maka, sesuatu seperti Heart Hybrid akan mustahil.’

“...........Yah meskipun, sepanjang Kizuna tidak membebani, maka itu tidak masalah.”

Yurishia mengeluarkan bisikan kecil.

“Hm? Apa kau mengatakan sesuatu?”

Kizuna memanggilnya.

Yurishia tersenyum dengan gembira dan berbalik.

“Tidak, bukan apa-apa. Ini kesempatan langka, jadi mari kita kumpulkan sampel di sekitar area ini.”

“Aah, be, benar.”

Bahkan setelah itu, Kizuna terus bingung ke arah sosok Yurishia dalam pilot suit-nya.

Lalu, pengumpulan selesai, dan pada saat itu mereka kembali ke pantai berpasir sebelumnya, dua jam sudah terlewati.

Bergabung dengan Aine dan Himekawa yang sudah kembali, mereka mulai persiapan untuk kembali.

“Lalu, kami kembali duluan.”

Meninggalkan Kizuna dibelakang yang perlu waktu lebih untuk mendapatkan kembali alat investigasi, Aine dan Himekawa akan membawa pulang sampel yang dikumpulkan olehnya.

“Oke. Tapi, aku mungkin menyusul kalian berdua segera nanti.”

“Lomba? Saat ini kecepatan top Yurishia menakjubkan, tapi....... kalau ada hambatan maka aku tidak akan kalah.”

Himekawa benar-benar ingin berlomba.

“Lalu, Aine-san. Kita juga akan berlomba. Orang yang bisa kembali pertama ke Ataraxia akan jadi pemenangnya,”

“Hayuru akan dilimpahi keuntungan dalam sesuatu seperti itu. Itu tidak akan jadi perlombaan.”

Pipi Himekawa memerah dan tubuhnya menggelisah disekitar karena dia senang dipuji.

“It, itu tidak benar sama sekali. Aine-san sendiri juga punya mobilitas yang menakjubkan, bukan?”

“Maksudku, hambatan udara dari payudara kita terlalu berbeda.”

“Aku pergi dulu-!!”

Himekawa terbang menjauh dengan pandangan kesetanan.

Setelah itu Aine mengejar dibelakangnya.

“Nah, kita juga harus berkemas dan segera kembali.”

“Yeah, begitu deh.”

Kizuna menjawab sambil menggerakkan tangannya.

“Omong-omong, Heart Hybrid Gear Kizuna, seberapa istimewa itu?”

Yurishia memberinya pertanyaan yang tidak terduga.

“Eh? Seberapa banyak......... meskipun kau menanyaiku itu.....”

Lemah, dia hanya bisa menjawab dengan itu.

“Hmmmm, begitu ya...... lalu, sampai sekarang seberapa banyak musuh yang sudah kaukalahkan?”

“Eh....... itu, nol.”

Yurishia menaikkan suara keterkejutan.

“Lalu, kau benar-benar pemula baru? Pengalaman pertempuranmu?”

“Ketika Ataraxia diserang sebelum ini adalah pengalaman pertamaku........ meskipun aku bilang begitu, aku hanya menangkap Chidorigafuchi yang jatuh, setelah itu aku tidak melakukan apapun. Hahaha.”

“Nn— tapi, kau menyelamatkan Aine, jadi kupikir baik-baik saja meskipun kau merasa bangga atas dirimu sendiri, bukan?”

‘——Apaa? Jadi di sungguh seorang amatiran. Apakah itu akan baik-baik saja seperti ini?’

“Sampai sekarang, berapa banyak musuh yang sudah kaukalahkan?”

“Aku? Kira-kira, sekitar tiga ratus.”

“Tiga..........-!?”

Kizuna kehabisan kata-katanya.

“Kupikir kau menakjubkan tapi....... benar saja, ace Amerika memang luar biasa.......”

“Aku tidak........ luar biasa atau semacamnya.”

Yurishia melihat jauh. Seolah-olah melihat pada sesuatu di sisi lain dari laut.

“Ada apa? Yurishia?”

Dengan ‘Hah’ Yurishia mengembalikan pikirannya.

“.......Itu biasa saja. Pokoknya dipanggil ace Amerika, itu artinya menjadi yang terkuat di dunia⭐”

Dia mengedipkan matanya dengan enerjik padanya.

Kizuna merasakan darahnya naik ke kepalanya.

“Aku, aku paham. Setidaknya, aku akan membereskan ini.”

Mengesampingkan Yurishia yang duduk di pantai dengan santai, Kizuna melanjutkan membereskan alat investigasi.

Lima menit kemudian Kizuna menyelesaikan pekerjaannya dan berbalik ke arah Yurishia.

“O—I, aku selesai. Yurishi——”

Kizuna meragukan matanya.

Di belakang Yurishia, sebuah senjata sihir Blue Head berdiri.

Makhluk itu.

Mustahil.

Dengan pantai berpasir dan pohon negara selatan. Langit biru dan awan putih.

Semua itu nampak gembira tidak peduli kemana orang melihat.

Senjata sihir disinari oleh cahaya matahari layaknya iblis yang berdiri dengan perkasa.

“M, MUSUUUUUUH! YURISHIAAAA!”

Yurishia berbalik refleks karena teriakan Kizuna.

“Cross!”

Yurishia tidak mebuang-buang waktu untuk memakai Heart Hybrid Gear-nya dan menempatkan senjatanya.

“Tembak-!”

Main cannon Yurishia, Differential Frame menembak.

Kepala dari Blue Head terpukul secara langsung. Sebagai tambahan, tubuhnya penuh dengan lubang dari tembakan cepat cannon.

Tubuh besar Blue Head roboh ke belakang dengan perlahan.

“Ap.......”

Pemandangan di belakangnya berkedip dengan lemah. Laut biru dan awan putih berfluktuasi. Itu hampir seperti melihat pemandangan melalui kaca melengkung.

Melihat itu, Yurishia berteriak dalam ketidakpercayaan.

“Ini........ Entrance AU!?”

Dari pemandangan berfluktuasi itu, kaki raksasa berarmor muncul. Kaki itu menghembuskan pasir putih dan melangkah keluar di pantai. Lalu dari sepuluh meter di atas tanah, kepala berarmor, dan selanjutnya tubuh bagan atasnya, mengungkapkan sendiri seolah-olah memecahkan tembok tak terlihat.

Blue Head kedua melangkah ke depan.

‘Sialan, mengapa jadi begini!’

“Eros!”

Kizuna memancarkan cahaya pink lalu tubuhnya dibungkus dalam gear hitam.

“Ini Kizuna, Ataraxia, jawablah! Shikina-san, Nee-chan!”

Akan tetapi, tak ada apapun yang keluar kecuali suara gaduh.

“Apa yang terjadi, Kizuna?”

“Aku tidak bisa berkomunikasi! Ataraxia, juga Himekawa dan Aine, semuanya tidak bisa dipanggil!”

“Apa katamu!?”

Yurishia menatap Entrance AU.

“Benar, jadi itu penyebabnya.....”

Entah mengapa komunikasi gagal terjadi di sekitar Entrance AU. Alasan mereka tidak bisa berkomunikasi dengan tanah air mereka Jepang dan Amereka juga disebabkan oleh ini.

“Tapi, jika itu hanya Blue Head, maka itu bukan masalah besa——”

Entrance yang terhubung langsung ke AU, ruangnya berfluktuasi perlahan.

‘——Jangan bilang,’

Mirip dengan Blue Head, dari udara dimana tidak ada apapun, Albatross muncul.

Bukan berarti tidak ada apapun. Ketika dia melihat dengan hati-hati, dia bisa melihat ruang terdistorsi dalam bentuk segi empat.

Itu adalah bukti bahwa pintu masuk ke AU ada di sana.

Mereka dikepung oleh sepuluh Albatross. Dengan lirikan ke samping, Yurishia melihat Kizuna.

‘——Inilah mengapa pengganggu itu menyebalkan.’

“Kizuna, aku akan menahan mereka di sini. Itulah sebabnya, kau cepat kembali ke Ataraxia.”

“Eh!? Tapi, Yurishia, bagaimana denganmu?”

“Aku sendiri sudah cukup untuk melawan Blue Head dan Albatross.”

“Tapi! Meninggalkan Yurishia, mana mungkin aku bisa melakukan itu!”

Yurishia menatap kejam Kizuna.

“Meskipun kau di sini, kau cuma jadi beban!”

“——Kuh.”

Kizuna menjatuhkan pandangannya dengan ekspresi pahit.

Yurishia langsung menunjukkan sebuah senyum pada Kizuna yang seperti itu.

“Tak akan ada masalah melawan musuh dari selevel ini. Yang lebih penting, kau perlu melaporkan ini dengan cepat!”

Saat ini, Yurishia si super ace yang sudah menghabisi tiga ratus musuh. Dibandingkan dengan itu, dia bahkan punya pengalaman dari pertarungan yang sungguhan. Bahkan untuk seseorang sepertinya, apa yang bisa Kizuna lakukan agar berguna adalah——

“......Di, dimengerti! Aku akan langsung memanggil bantuan!”

“Nah, terima ini!”

Yurishia menarik particle rifles dari pinggangnya. Dia mengambil sikap dengan kedua tangannya memegang particle rifles layaknya handgun, dia mengarahkannya pada Albatross di udara dan mulai menembak.

“Kizuna-!”

“Ou-!”

Kizuna terbang meluncur di permukaan laut, sembari dia terbang dengan semua kekuatannya.

Sesosok Albatross mencoba mengarah punggung Kizuna.

“Aku tidak akan membiarkanmu melakukan itu!”

Differential Frame mengahadap ke belakang dan menembakkan particle cannon. Tanpa menunda lagi, dia mengarahkan kedua tangannya ke depan dan menembak Blue Head. Albatross yang mencoba mengejar Kizuna tertembak jatuh oleh particle cannon.

Memastikan Kizuna sudah menjauh, Yurishia menggunakan sensornya untuk memastikan jumlah dan posisi dari kepungan senjata sihir.

‘——Lima Blue Head, dan delapan Albatross?’

Dia membuat rencana untuk membersihkan mereka semua dengan membombardir sekuat tenaga dan menggunkan pembukaan itu untuk mundur.

“Lalu, aku penasaran jika kalian semua punya keputusan sendiri? Aku akan menem—bak semuanya sekarang.”

Cahaya mulai mengisi ujung particle cannon.

cannon shootFire!”

Senjata Yurishia menembak.

Sebagai tambahan particle rifles di kedua tangannya, peluru cahaya ditembakkan dari punggung dan pinggangnya.

Peluru cahaya itu menembus tubuh Albatross dan melumat mereka dalam satu serangan.

Senjata Yurishia bergerak dan mengubah pola penempatan mereka. seolah-olah masing-masing moncong cannon memiliki kehendak sendiri, mereka mengejar pergerakan musuh.

Penghabisan mencapai sekitat lima detik.

Tiba-tiba keheningan mengunjungi area tempur.

Yurishia ‘haa—’ mengembuskan napas panjang dan berat.

Sosok dari senjata sihir yang banyak itu tidak bisa di temukan dimanapun. Apa yang bisa terlihat hanyalah sepihan cahaya, terbang di laut.

“Bagaimanapun juga...... nampaknya aku sudah selesai.”

Dia hanya punya sedikit Hybrid Count tersisa. Kini dia sudah memasuki zona merah. hanya sedikit lagi dan Heart Hybrid Gear-nya akan menghilang secara paksa.

“Komandan...... dia pasti akan bilang padaku ‘Aku sudah bilang padamu’ dengan ini.”

Dia menjadi sedikit tertekan, tapi Yurishia bermain dengan rambutnya dan mengubah mood-nya.

“Tapi yah, aku melakukannya juga🎵 sekarang, aku pulang mandi dengan minyak aroma jadi——”

Yurishia kehilangan kata-katanya.

Dari Entrance, sesosok objek yang tidak pernah dia lihat sebelumnya mulai muncul.

Kadal mekanisme.

Itu apa yang dia pikirkan. Leher panjang muncul, segera tubuh dengan sayap muncul, lalu di punggungnya, ada tubuh bagian atas dari sesosok ksatria berarmor yang nampak mirip dengan Blue Head dan Albatross.

Dragon CavalryDragre

Itu amat jarang untuk dihadapi, senjata sihir kategori-A.

Tubuh bagian atas ksatria berarmor tidak punya perbedaan hebat dibandingakn senjata sihir lain, tapi punya leher dan ekor panjang. Dan ketika menyebarkan sayapnya, itu punya tekanan kemunculan yang melimpah.

Keringat mengalir turun dari pipi Yurishia.

Jika dia dalam kondisi sempurna, itu bukan musuh yang tidak bisa dia kalahkan.

Tapi——

Tubuhnya berat, dia tidak bisa memasukkan kekuatan sama sekali.

Nampaknya energi Heart Hybrid Gear hampir habis.

Leher naga berputar perlahan seolah-olah mencari mangsa.

Di dalam lubang matanya, cahaya merah bersinar dengan mengerikan. Mulutnya terbuka. Tidak ada lidah didalamnya, tapi tabung seperti ujung senjata adalah sesuatu yang terlihat.

Di pergerakkan selanjutnya, penglihatan sebelum matanya berubah menjadi putih.

“Kyaaaaaaa!”

Tubuhnya terbang di udara. Langit dan laut berputar.

‘Aku......... terpukul?’

Didalam perputaran dan pemandangan berputar, dia bisa melihat melihat garis lurus dari api tergambar di langit.

Tidak bisa mengntrol pergerakannya, dia roboh ke dalam laut.

Bagian 5[edit]

“Hm........-!?”

Kizuna terkejut karena restorasi tiba-tiba dari layar mengapungnya yang terus hubungkan sepanjang waktu. Dari jarak terbukanya Entrance, nampakya dia sudah menjauh dari cakupan penghalang komunikasi. Layar setengah transparan menampilkan sosok Reiri.

{Apa sesuatu terjadi, Kizuna?}

“Ne-, Nee-chan!?”

Dengan wajah kacau, Kizuna mencoba menjelaskan situasi dengan putus asa.

“Se, sebuah Entrance muncul di pulau! Sekarang Yurishia di tengah pertarungan. Aku meminta perintah!”

{Apa katamu!? Apa artinya ini, Kei.}

{Hal seperti ini seharusnya tidak terjadi. Jika data sampai sekarang benar.}

Kizuna mengirim gambar dari apa yang dia lihat ke Ataraxia. Dengan fungsi dari Heart Hybrid Gear, semua yang dia lihat di rekam secara otomatis. Itu sesuatu seperti drive recorder.

Data di kirim ke Ataraxia dan ditampilkan di dalam ruang komandan.

Senjata sihir muncul satu persatu dari Entrance yang muncul di atas laut.

{Ini........}

{Dangkalan.}

Apa?

{Tanah kemunculannya kecil. Tapi, pulau ini punya tepian dengan kedalaman kurang dari satu meter yang berlanjut untuk beberapa ratus meter. Jika area itu dihitung, maka akan ada cukup ruang untuk Entrance terbentuk.}

“Sial-! Jadi begitu.”

{Kizuna, kau bilang Yurishia dalam situasi pertarungan? Bagaimana dengan Aine dan Himekawa?}

“Mereka kembali duluan. Yurishia juga bilang bahwa dia sendiri sudah cukup, jadi——”

{Paham. Kei, panggil Aine dan Himekawa. Beritahu mereka untuk segera kembali.}

“Ada apa, Nee-chan? Mengapa kau tergesa-gesa begitu?”

Reiri bicara dengan khawatir.

{Hybrid Count Yurishia yang tersisa hanya sedikit. Kita pikir bahwa tidak akan ada pertarungan yang terjadi dalam misi kali ini dan membiarkan penjagaan kita menurun....... sial-!}

Terkejut, Kizuna membuka layar mengapung Eros.

Dia mengonfirmasi tanda vital Yurishia tertampil di sana dan kehilangan suaranya.

Hybrid Count-nya yang tersisa melewati dibawah 10%, lebih lanjut, bahkan sekarang berkurang terus.

“Nee-chan!?”

{Jangan cemas, sekarang Aine dan Himekawa menuju kesana. Kau kembalilah ke sini!}

Kizuna menatap pada ukuran yang terus berkurang.

Di benak Kizuna, sosok Aine roboh ketika Hybrid Count-nya menjadi nol terlihat kembali.

“Jangan bercanda! Kalau dia tertembak jatuh dalam situasi dikepung oleh musuh.......”

{Oi! Kizuna——}

Kizuna memutuskan komunikasi dan berbalik ke arah pulau.

‘Sial-, apa aku akan melakukanya!?

Cepat!

Tercepat yang kau bisa sekarang!’

Pemandangan disekeliling mengalir melewati dan lenyap.

Dia menaikkan output gear-nya sampai maksimum.

“Aku bisa melihatnya!”

Yurishia membungkuk di dangkalan.

Seratus meter di depannya, di pantai berpasir putih, senjata sihir yang tidak pernah Kizuna lihat sebelumnya berdiri dihadapannya.

Yurishia bernapas dengan bahunya naik turun, dia bahkan tidak punya kekuatan untuk bediri lagi.

Tapi, dia masih hidup.

Life Saver-nya juga masih berfungsi.

Dia membuat——,

Di waktu itu, Heart Hybrid Gear milik Yurishia, Cross menjadi pecahan cahaya dan lenyap.

——!!

Hybrid Count sudah sudah melewati batas.

“Yurishia——!”

Dia berpaling tersentak pada suara Kizuna.

“Ki, Kizuna!?”

Dia menyebabkan air terciprat dan meluncur ke posisi Yurishia. Dia menyebarkan Life Saver tepat sebelum berhenti.

Api Dragre berbenturan dengan Life Saver.

Api itu terpantul kembali oleh Life Saver membentur ke laut jauh didepan.

Dalam sekejap, air laut menguap.

“UWAAAAA!”

Air menyebabkan ledakan besar dan pilar air dengan tinggi lebih dari seratus meter.

Kizuna memeluk Yurishia yang memakai pilot suit-nya ke tangannya.

Tembok air roboh padanya dan dampak keras berlari melalui sekujur tubuhnya.

“Ap, apa kau baik-baik saja Yurishia?”

“Aku baik, aku baik....... tunggu, Kizuna kau......”

Ksatria berarmor yang tumbuh di punggung Dragre bergerak. Senjata dengan bentuk tombak di tangannya diarahkan langsung ke mereka berdua.

Cahaya menyilaukan meledak dan beam cahaya ditembakkan dari ujungnya.

Cahaya itu menghantam langsung pada Life Saver Kizuna.

“UOWAAA!”

Pelindung dari Life Saver goyah karena serangan luar biasa.

Beam itu belum berhenti dan melajutkan serangan ke Life Saver.

Temperatur tinggi menyerang mereka berdua. Air laut disekitar menguap, menghasilkan uap seperti layar asap.

Bahkan Life Saver milik Eros nampak akan pecah.

Kizuna menjulurkan tangan kanannya ke depan dan mendukung Life Saver dengan putus asa.

“Kenapa, kau kembali!? Larilah!”

“Sia........SIALLLLL!”

Tangan kanannya seperti terbakar, tubuhnya terasa akan terpisah karena dampaknya.

“Apa kau tidak mendengarku!? Cepat larilah!”

“Aku tidak mau!”

Kata-kata Yurishia menyumbat tenggorokannya secara tidak sengaja.

“Ja, jangan mengatakan sesuatu yang kekanak-kanakan! Makluk itu adalah senjata sihir kategori-A tidakkah kau tahu! Dengan sesuatu sepertu Life Saver-mu itu akan menguras semua Hybrid Count-mu dalam sekejap dan berakhir sudah, tahu!?”

Kizuna mengarahkan tatapan kalut pada Yurishia.

“Jangan khawatir! Konsumsi laki-laki akan Hybrid Count lebih rendah dibandingkan perempuan! Haha-, apa Nee-chan. Aku benar-benar berguna....... bukan!”

Yurishia melihat Kizuna dengan wajah terkejut.

Kepala naga membuka mulutnya. Seolah-olah ketel neraka terbuka, api melonjak keluar darinya.

Gelombang kejut sangat besar menyerbu mereka berdua.

Life Saver milik Eros menjerit karena serangan bersama dari ksatria beramor dan naga.

Life Saver yang melewati batasnya dihancurkan berkeping-keping.

“UWAAAAAAAAAAA!”

“KYAAAAAAAAAAA!”

Mereka berdua tersapu karena serangan keras senjata sihir.

Tubuh mereka berdua terbang di langit

Setelah terbang cukup jauh, mereka jatuh kedalam laut.

Wajah Kizuna mendarat di payudara besar Yurishia.

“Kizuna-!?”

Tubuh lemas Kizuna masih menutupi Yurishia dengan tidak bergerak.

“Yurishia........ kau....... baik?”

Kizuna mengeluarkan suara sakit.

“Mengapa kau melakukan ini?”

Dengan tangan bergetar, Yurishia memukul kepala Kizuna.

“Mengapa kau melakukan sejauh ini untukku yang belum lama kau temui?”

“Apa, yang kau katakan....... seorang perempuan, dalam keadaan bahaya...... itu sudah jelas, apa yang harus dilakukan.”

Kizuna mengangkat kepalanya dan mencari Dragre dengan wajah menyakitkan.

‘——Hanya untuk alasan seperti itu?’

Yurishia memeluk Kizuna ke dadanya seolah-oleh untuk menghiburnya.

‘——Meskipun kau bahkan tidak bisa bertarung melawan senjata sihir....... kau melindungiku dengan tubuhmu, sampai kau menjadi seperti ini?’

‘——Mempertaruhkan nyawamu.’

Tidak ada fokus dalam mata Kizuna, seolah-olah kesadarannya kabur.

Barangkali dia mencari sesuatu dengan putus asa untuk mendukung tubuhnya, tangannya bergerat tak menentu di udara.

Lalu, tangan itu menggenggam payudara besar Yurishia.

“Ah!........-”

Dada Yurishia melompat.

Meskipun payudaranya disentuh, tapi dia tidak merasakan ketidaknyamanan sama sekali.

Melainkan, didalam dadanya, dia merasa seolah-olah hatinya terhimpit dengan kuat, dengan sakit dan menyayat hati.

‘——Ap, apa, ini?’

Denyutan dari jantungnya tidak bisa dihentikan.

Seolah-olah jantungnya akan pecah.

Pancaran emas lahir didalam mata Yurishia.

Ketika dia mengamati kedalam wajah Kizuna dengan mata itu, pandangan mereka berdua bertemu.

Didalam mata Kizuna juga, pancaran pink cantik menari.

Yurishia merasa bahwa pancaran itu benar-benar cantik.

Dalam sekejap, tubuh mereka terbungkus didalam pancaran emas dan pink.

“Eh! in, ini...... apa ini?”

Yurishia menatap dengan heran pada pancaran yang melingkari sekeliling tubuhnya.

“......Heart, Hybrid?”

Bersamaan dengan pancaran yang menutup tubuhnya, kesadaran Kizuna menjadi lebih jelas.

Ini——.

Ini sama, dengan yang sebelumnya ketika dia bertemu Chidorigafuchi.

“Ini, Heart Hybrid....... menakjubkan. Kekuatan mengalir didalam tubuhku.”

Dalam perubahan sempurna dari sebelumnya, vitalitas meluap melalui sekujur tubuhnya.

Rambut emas Yurishia nampak berkilau, kulitnya juga berkilau dengan kilauan cahaya.

Kizuna juga dengan tidak sengaja menjadi benar-benar terpesona.

“Makasih, Kizuna....... untuk datang menyelamatkanku.”

Yurishia tersenyum dengan manis.

“Eh! Tidak, itu”

Ketika dia melihat Kizuna menjadi malu, hati Yurishia menjadi hangat.

“Lalu, sekarang aku perlu membalas senjata sihir itu⭐”

Yurishia mengarahkan senyuman pada Dragre. Akan tetapi hasrat membunuh terpancar di matanya.

“Yeah! Lenyapkanlah!”

Senjata Cross memulai persiapan serangan.

Mulut Dragre terbuka. Didalam mulut itu, manik-manik cahaya menari.

“Lihatlah aku Kizuna. Ini, showtime-ku!”

Api terkumpul didalam mulut naga, dalam sekejap,

Fall to HellHell Fire!”

Serangan penuh Cross terbuka dan tembakan sekuat tenaga difokuskan pada satu titik.

Itu adalah sebuah serangan yang tidak bisa dibanddingkan dengan tembakan kekuatan penuh Yurishia sampai sekarang.

Main cannon melumat kepala naga.

Ksatria berarmor terbang bersama dengan tangannya yang memegang tombak.

Tidak bisa bertahan, Dragre menyebarkan pelindung dengan tangannya yang tersisa.

Akan tetapi tembekan kekuatan penuh Yurishia mengabaikan pelindung seolah-olah tidak ada apa-apa.

Sayap naga menjadi penuh dengan lubang dan benar-benar kehilangan kontrolnya.

Serangan itu memberi kesan seolah-olah itu akan berlanjut selamanya mendorong kembali Dragre sampai Entrance ke AU.

Serangan Yurishia memusnahkan dangkalan dari pulau tak berpenghuni menjadi kepingan-kepingan karenanya.

Tubuh Dragre sudah kehilangan bentuk dan tidak saja banyangannya tersisa di belakang, itu hancur menjadi kepingan cahaya.

Di waktu yang sama dengan itu, Entrance ke AU terputus.