Masou Gakuen HxH (Indonesia):Volume 1 Bab 3

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 3 - Hari-Hari Biasa yang Tenang[edit]

Bagian 1[edit]

Dalam sebuah bak mandi besar dimana orang bisa membaringkan tubuhnya dengan rileks, cabang putih melambai-lambai.

Sebuah napas dalam terambil

Ini adalah waktu dimana dia paling bisa bersantai sepanjang hari.

——Akan tetapi,

Berendam di hari dimana dia hampir mati membuat perasaannya menjadi rumit.

“Haa.......”

Sebuah suara keluar secara alami dari mulut terasa enak.

Dia naik dari bak mandi untuk membasuh tubuhnya.

“-! Aw......-”

Dia tenggelam ke bak mandi sekali lagi.

Dia mengangkat lengannya dari dalam air panas.

Ada lebam parah disana.

Sekujur tubuhnya memar, ada juga radang muncul di sana-sini.

Memalukan sekali.

Dia adalah ace dari Amerika, oleh sebab itu artinya dia adalah yang terkuat di dunia.

Dia sudah sombong di dalam dirinya.

——Walaupun begitu.

Hida Kizuna.

Dia diselamatkan oleh pemula amatiran yang hampir tidak punya kemampuan bertarung sama sekali.

Dia dari semua orang.

Di waktu itu Hybrid Count milik Cross telah habis, sudah bisa dibilang bahwa itu mau bagaimana lagi.

Tapi, sekarang Hybrid Count-nya pulih sampai lebih dari setengahnya.

Itu seperti sihir.

Jika, setelah ini juga dia melanjutkan untuk bertarung, maka akankah itu terjadi lagi....... yang mereka lakukan hari ini?

“Hida...... Kizuna.”

Ketika dia mengatakan nama itu dengan mulutnya, dadanya memanas secara misterius.

Kenapa, dia ingin tahu?

Jika dia membicarakan pria yang dekat dengannya sampai sekarang, maka hanya ada pengikut yang mengirikan dirinya yang super ace dan menempatkan permusuhan mereka, atau yang mendekat padanya dengan motif tersembunyi.

Yurishia melihat ke payudaranya.

Dengan daya apung air panas, tonjolan putih mengapung di bak mandi.

Dia menaruh tangannya di payudara besar itu.

Dia mendekap wajah Kizuna tepat disini.

Tangannya menggenggam payudara kirinya.

“Nn........”

Payudara ini, disentuh oleh tangan Kizuna.

Lalu tangan itu meremasnya dengan kuat.

Bibir Yurishia meledak terbuka dalam senyum.

Laki-laki yang mencurigakan.

Dia merasa sangat senang di sentuh oleh Kizuna.

Dia merasa bangga entah mengapa.

Dirinya sendiri yang merasa seperti itu adalah yang paling miserius.

Bagian 2[edit]

“Bagaimana lukamu?”

Kizuna menatap Reiri yang datang mengunjunginya.

Dalam ruang perawatan luas, enah itu lantai atau tembok atau bahkan tempat tidur, semuanya putih bersih. Reiri yang memakai seragam militer hitam di dalam ruangan ini nampak seperti dia mengambang di udara.

“Yeah, tak masalah. Yang lebih penting, bagaimana Yurishia?”

Tiga haris sudah terlewat sejak pertarungan di pulau tak berpenghuni.

Setelah pertarungan itu, Kizuna dan Yurishia yang terluka dikirim langsung ke Nayuta Lab. Luka Kizuna yang didapatkan ketika dia melindungi Yurishia itu dalam, dia tidak bisa menghindari untuk diopname.

“Dari hasil pemeriksaan, perempuan itu tidak punya masalah khusus jadi dia dilepaskan di hari yang sama. mulai hari ini dia akan pergi ke sekolah. Dia amat menjengkelkan meminta untuk menemuimu.”

Reiri tersenyum masam.

“Jadi begitu...... lalu, soal Heart Hybrid Gear-nya?”

“Aah, kalau soak itu, kau bisa mengonfirmasinya sendiri dengan hal ini.”

Reiri mengambil alat idetifikasi murid Kizuna dari kantong dadanya.

Ketika Kizuna menerima alat identifikasi muridnya, dia mengonfirmasi tanda vital Yurishia. Hybrid Count-nya sudah pulih sampai sekitar setengah.

“........Seperti yang kuduga, kami sukses dalam Heart Hybrid.”

“Nampaknya begitu. Akan tetapi, untuk memulihkan sebanyak itu hanya dengan berpelukan adalah sesuatu yang berarti. Apalagi, dia menembak terus-menerus sampai bentuk dari pulau berubah, dan dia masih punya jumlah yang tersisa sebanyak ini.”

“Benar sih....... aneh tapi, kenapa itu berhasil?”

Kesadarannya samar dan dia tidak mengingat baik kejadian itu.

Akan tetapi, dia punya perasaan bahwa wajahnya terkubur ke dalam sesuatu yang bukan kepalang lembut dan elastis, tangannya bahkan menggenggamnya tapi....... sekarang dia tidak bisa mengumpulkannya ke dalam ingatan yang terbatas.

“Heart Hybrid juga sangat dipengaruhi oleh hubungan kepercayaan pihak lain dan kasih sayang. Kita bahkan tidak tahu apakah ada kemungkinan itu mempengaruhi ini.”

Akan tetapi Kizuna menyilangkan tangannya dan merenung.

“Hmmmm, ada terlalu banyak hal yang tidak aku ikuti tentang itu...... aku tidak melakukan apapun yang penting yang bisa membuat Yurishia mempercayaiku, untuk mengatakan tidak ada apapun dari sesuatu seperti cinta, itu mustahil kurasa?”

“Kizuna, cowok sepertimu benar-benar.....”

Reiri memegang kepalanya.

“.........Yah, itu sudah tak masalah lagi. Yang lebih penting, perhatikan baik-baik pelajaran dari peristiwa ini. Selalu ada sesuatu yang tidak terduga dan mungkin terjadi lagi.”

Reiri mentap Kizuna dengan pandangan serius.

“Itulah kenapa, penting untuk selalu menjaga Hybrid Count di area aman.”

“...........Aku paham, oke.”

“Heart Hybrid bukan candaan atau kekacauan. Itu adalah metode penting untuk melindungi hidup kalian semua, itu juga mempengaruhi kelanjutan umat manusia.”

Kizuna melepas desahan dalam dari tanggung jawab berat yang ditugaskan padanya.

Lalu dia mendesah berat sekali lagi dari tindakan detail yang dia benar-benar lakukan yang belawanan dengan tanggung jawab berat itu.

“Setidaknya, Heart Hybrid Gear bukan senjata aman. Perhatikan dengan seksama. Jika ada waktu selanjutnya untuk sesuatu seperti ini, lalu tidak akan aneh bahkan jika seseorang mati.”

“Lebih baik, kalau kita bisa berhenti menggunakan sesuatu seperti Heart Hybrid Gear......”

“Tapi, tidak ada cara lain untuk melawan AU selain Heart Hybrid Gear.”

Saat ini, mereka tidak bisa melawan senjata sihir AU dengan persenjataan mereka saat ini.

“Jadi pada akhirnya, tidak ada cara lain selain melakukan Heart Hybrid.”

“Benar. Menyatukan hati dua orang dan membuat kekuatan sendiri. Kekuatan itu memulihkan energi dan bahkan memperkuat Heart Hybrid Gear. Ini sangat mempengaruhi nasib dari semua murid Ataraxia, dan juga nasib umat manusia.”

Itu sedikit melebih-lebihkan.

“Tapi, yah....... jika pihal lain tidak merasa seperti itu, maka itu tidak akan sukses kan? Aku juga menghormati perasaan pihak lain...... tapi, memikirkan itu, aku menjadi lebih dan lebih bingung kenapa Heart Hybrid dengan Yurishia berhasil.”

“........Dua, atau tiga hari lagi kau akan dibebaskan dari sini. Sampai saat itu, teruslah pikirkan sebanyak yang kau bisa.”

Reiri meninggalkan ruang perawatan.

Kizuna yang tersisa sendiri roboh kedalam tempat tidurnya.

Dia terus khawatir, tapi pada akhirnya jawaban tidak datang.

Bagian 3[edit]

Setelah itu, dia mengabiskan tiga hari di lab sebelum Kizuna dibebaskan untuk pergi.

Itu sudah waktunya untuk pergi sekolah, jadi dia pergi ke asrama dan langsung pergi ke sekolah.

“Pada akhirnya, satu minggu terlewat. Entah mengapa, aku merasa kangen.”

Dia membuka pintu dari kelas 2-A.

“Kizuna-!”

U, uwa, Yurishia.

Saat dia memasuki kelas, Yurishia buru-buru kepadanya.

Jarak mereka dekat.

Lalu wajah mereka dekat.

Huru-hara dan hasutan meraung di kelas.

“Kau tak apa? Lukamu sudah baikan?”

“Ah, yeah. Tapi, tulang selangka masih retak, dan lubang di punggungku belum tertutup.......ahahaha.”

Yurishia sedih.

“Ma, maafkan aku....... itu sakit ya? Karena kesalahanku......”

“Eh? Ah, tidak. Ini bukan kesalahanmu, kan? Ini bukan masalah besar. Yang lebih penting, Yurishia, kau baik-baik saja? Aku dengar bahwa kau tidak terluka berat.”

“Wah...... meskipun Kizuna juga terluka, kau masih mencemaskanku. Aku senang.......♥”

Dia menekan pipinya dan menatap Kizuna dengan mata menengadah.

Kizuna sungguh digoyahkan.

‘——Si, siapa orang ini?’

Saat ini, penampilannya adalah Yurishia.

Tapi perilakunya tidak seperti Yurishia sama sekali.

“Sebenarnya, aku ingin mengunjungimu langsung, kau tahu? Tapi, komandan jahat itu menghalangiku.......itu benar-benar menjengkelkan!”

‘Komandan jahat itu adalah Nee-chan-ku.’

“Tunggu sebentar, kalian yang di sebelah sana. Kenapa kalian saling menggoda di sini! Ini sekolah!”

Himekawa menunjukkan penampilan yang energik.

“Wahh—, Hayuru-san. Ini masalah di antara aku dan Kizuna. Aku penasaran apakah seseorang yang tidak terlibat sepertimu tidak boleh menyela kami?”

“Sebagai anggota komite disiplin, aku punya tanggung jawab untuk melindungi akademi ini! Aku tidak bisa mengabaikan tindakan yang mengganggu moral publik!”

‘Sungguh, mereka berdua hebat ya.’

Meskipun Yurishia sudah melalui pertempuran hidup-mati, dia datang ke sekolah dengan normal dan bicara dengan malas-malasan, Himekawa juga bereaksi seolah-olah itu biasa saja.

Memang hebat dari ace Amerika dan Jepang itu. Rasa hormatnya pada mereka naik satu tingkat.

Di saat itu, Aine memasuki ruang kelas.

“Wahh—🎵 Aine-san. Selamat pagi.”

“.........Apa?”

Yurishia bergerak di depan Aine dan dia mengadapnya dengan wajah senang.

“Aine juga ingin melakukan Heart Hybrid satu kali lagi, benar kan? Seperti yang kau tahu, mulai sekarang aku punya kepercayaan bahwa aku bisa mencapai Heart Hybrid secara sukses kapanpun. Bagaimana denganmu?”

“.........Itu bukan urusanmu.”

“Yah, kupikir Heart Hybrid Aine-san hanya sesuatu yang seperti sebuah kecelakaan, bukan?”

“Kuh.....”

Aine mengabaikan Yurishia dan duduk di bangkunya. Wajahnya nampak frustasi dan tidak sabar.

“Bai—k, anak-anak kembalilah ke tempat duduk masing-masing—. Oo, Kizuna—, jadi kau sudah kembali—”

Sakisaka-sensei memasuki ruang kelas.

Kelas dimulai.

Setelah bertahan hidup melalui pertarungan hidup-mati, dia merasakannya, betapa tak tergantikannya, betapa pentingnya sebuah hari biasa seperti ini.

Bagian 4[edit]

“Aku pulang—”

Dia kembali ke kamar asrama setelah beberapa waktu.

Sehabis sekolah, dia diundang oleh Yurishia karena dia ingin perayaan atas keluarnya dari rumah sakit, tapi dia memintanya untuk menundanya untuk di lain hari.

Untuk hari ini dia ingin di kamarnya, sendirian saja sebentar——,

“Kapten, selamat datang desu!”

“Sy, Sylvia!?

Sylvia memakai celemek buru-buru ke pintu masuk. Lalu dia menyambutnya dengan salam anggun.

“Ya! Selama kapten absen dari rumah, tugas Sylvia untuk melindungi kamar ini desu. Juga, aku dengar soal strategi yang sukses desu. Seperti yang diharapkan dari kapten, menakjubkan sekali desu!”

“Strategi....... sukses?”

“Ada apa desu? Apa kapten tidak senang dengan itu desu?”

Dia tiba-tiba kembali ke sadar.

“Bukan. Itu tidak....... kau menjaga baik tempat ini untukku selama aku tidak di sini.”

Kizuna menepuk kepala Sylvia.

Rambut emasnya lembut, itu terasa jauh lebih nyaman daripada yang dia bayangkan.

“Ehehe--, aku di tepuk desu—”

Dengan wajah terseyum bahagia, Sylvia kembali ke dalam kamar.

‘Sheeeesh........ tapi, entah bagaimana aku marasa disembuhkan.’

Kizuna mengikuti di belakang Kizuna dan memasuki ruangan.

“Ooo?”

Di meja, ikan & kentang goreng, daging panggang, pie daging, puding Yorkshire dll, makanan yang pada dasrnya belum pernah dia lihat berbaris rapi.

“Apa ini dibuat oleh Sylvia?”

“Ya! Ini hidangan dari kampung halaman Sylvia, Britania desu!”

“Masakan........ Britania.”

“Ah, barusan kapten berpikir makanan Britania tidak enak, kan desu?”

“Uh, tepat.”

“Coba saja makan, itu akan terasa enak desu!”

Dia mengambil kentang goreng, kentang goreng yang nampak aman dan membawanya ke mulutnya.

“Oh, ini enak sekali. Maksudku, ini lezat! Makanan Britania tidak enak karena memiliki bahan yang benar-benar populer, jadi aku salah paham. Jadi makanan Britania asli memang enak begini ya.”

“Bagus deh kalau kapten mengerti desu.”

Sylvia membusungkan dada ratanya dengan bangga sambil ‘Ahem’.

“Sylvia mencoba membumbuinya dalam rasa Jepang desu. Sebagian besar, Sylvia menggunakan rasa dari makanan di toko makanan Britania di Jepang sebagai acuan desu!”

Apa tak masalah untuk memanggil ini sebagai masakan Britania?

“Sylvia dengar bahwa hari ini kapten keluar dari rumah sakit, jadi Sylvia menyiapkan perayaan desu.”

Dia tersenyum ramah dengan wajah ceria tanpa bayang-banyang sedikitpun di dalamnya.

“Sylvia senang menjadi bawahan dari kapten yang baik desu.”

“Eh? Ti, tidak. Hal itu tidak benar, kan?”

Dia merasa gelisah dari evaluasi yang terlalu tinggi itu.

“Kapten, kau baik desu. Ketika Sylvia datang dari Britania, Sylvia merasa khawatir desu.”

“Kalau dipikir-pikir....... kenapa kau datang ke Jepang?”

“Sylvia punya kecocokan yang tinggi untuk Heart Hybrid Gear desu. Karena itu, Sylvia datang ke Ataraxia yang mana pusat dari penelitian dan pengembangan desu.”

“Heee, Nee-chan juga bilang begitu padaku tapi, memang benar kau seorang dengan bakat sempurna huh.”

Sylvia gelisah malu-malu dengan jari dari kedua tangannya menyodok satu sama lain.

“Meski seperti ini, Sylvia seorang bangsawan desu. Keluarga Sylvia punya masa lalu dan asal mula terhormat, tapi kami kehilangan uang kami dan lalu kehilangan rumah kami. Keluargaku sekarang di kampung halaman London, mereka hidup di apartemen kecil desu.”

“Eh........ itu artinya.....”

Bukan di Megafloat UK (United KingdomBritania Raya), tapi di kampung halaman? Lalu itu artinya....... pasukan daru AU sudah——

“Itu baik-baik saja desu. Mereka pasti selamat desu. Itulah kenapa, Sylvia akan menjadi kesatria terhormat dan kembali ke Inggris. Sylvia akan diakui oleh ratu yang angung juga dan rumah Silkcut akan di kembalikan desu. Jika itu terjadi maka Sylvia bisa hidup bersama dengan keluargaku lagi desu.”

Sylvia memiringkan kepalanya dan tersenyum dengan gembira.

“Kurasa...... tak masalah, suatu hari, kita akan mengambil kembali London dengan kekuatan dari pasukan Kizuna!”

“Ya! Pasti desu!”

Untuk tujuan anggota pasukan kecil ini juga, dia harus melakukan yang terbaik.

Kizuna bersumpah di dalam hatinya.

Bagian 5[edit]

Senyum Sylvia tidak lenyap sampai akhir dimana dia pulang ke kamarnya sendiri.

Kizuna berbaring di tempat tidur dan menatap langit-langit.

‘Aku memegang hidup dari semuanya.

Tapi, meskipun aku sudah memutuskan diriku sendiri bahwa aku akan melakukan Heart Hybrid ketika saatnya tiba, sia-sia saja kalau cuma aku yang mau.

Bagaimana dengan perasaan pihak lain?

Apa ini tak masalah dengan pihak lain?

Kalau aku menghormati kehendak orang lain dan tidak melakukan Heart Hybrid, apa aku akan marah karena membiarkan mereka mati?

Atau kebalikannya?’

Dia tak bisa menyimpulkan dan pikirannya berlanjut ke dalam lingkaran di tempat yang sama.

“Aah....... aku tidak paham. Sepertinya, lebih baik kalau seseorang menggantikanku.”

“Apa kau pikir manusia yang ingin menjadi pengganti cowok vulgar sepertimu ada di dunia ini?”

Kizuna melompat.

Perempuan berambut perak berdiri di pintu masuk kamar.

“Chidorigafuchi! Kenapa? Bagaimana kau masuk!?”

“Aku menipu...... bukan, membujuk gadis kecil bahwa aku perlu masuk untuk misi.”

“Kau! Apa yang kau lakukan ke penyembuhanku!”

“Aku sudah tahu kau seorang yang vulgar.”

“Tidak ada orang yang mengatakan itu di sini!”

“Itu karena kau seorang yang vulgar sejak lahir sampai kau meratapinya sebanyak ini bukan?”

“Jangan memaksakan itu padaku! Aku tidak berpikir bahwa aku vulgar!”

Aine membuka matanya dan melangkah mundur.

“Itu...... sampai kau tidak meratapi keberadaanmu sendiri....... betapa, betapa menyedihkannya itu. Betapa hinanya keberadaanmu.”

“.......Salahku tidak sadar sendiri. Jadi, kalau kau mau, aku ingin kau mengajariku seberapa menakjubkannya keberadaanmu.”

“Oh ya..... lalu aku akan mengajarimu secara khusus.”

Aine naik ke tempat tidur, lalu dia berdiri dengan hebatnya di atas Kizuna. Dia melihat Kizuna dengan penuh tekanan.

“Kalau aku harus mengatakannya, aku ratu.”

“Ratu!?”

“Tidak, seorang dewa.”

“Dewa!?”

Saat ini, hanya sikapnya yang besar.

“Jadi, bagaimana?”

Aine merendahkan pinggangnya dari posisi itu dan mengangkang pada Kizuna.

“Aku penasaran, berapa banyak manusia di seluruh dunia yang tahu tentang diri mereka sendiri, orang seperti apa mereka di kenyataan?”

“Aku tidak berbicara secara filsafat seperti itu.”

“Dibanding sesuatu seperti itu, dengarkan tuntutanku.”

Kizuna menyerah dan mengisyaratkan dengan tangannya untuknya melanjutkan.

“Lalukan Heart Hybrid denganku.”

“Tapi Chidorigafuchi, sejak kita melakukan Heart Hybrid sebelum ini....... energimu belum berkurang sebanyak itu, tahu?”

“Aku bukan membicarakan sesuatu seperti itu. Apa yang aku mau adalah [Corruption Armament].”

Ekspresi Aine dingin seperti biasanya. Kizuna tidak bisa membaca emosinya dari ekspresi itu.

“Tidak........daripada itu, ada sesuatu yang lebih penting, kan?”

“Tidak ada.”

Dia benar-benar mengumumkan itu!

“Apa yang paling tidak bisa aku toleransi adalah lemahnya kemampuan seranganku. Itulah kenapa, tidak ada apapun yang lebih penting daripada Corruption Armament untuk sekarang.”

“Tidak, kau sudah cukup kuat, kan? Kau tidak akan kalah kalau itu dalam jarak dekat, itulah yang kau bilang.”

“Dalam kenyataan, jarang untuk musuh datang dalam jangkauan dimana tangan. Jika tidak ada metode yang mungkin untuk serangan jarak jauh, maka orang tidak bisa bertarung dengan baik.”

Tentu...... saat pertarungan di atas langit Ataraxia, dia bertarung menggunakan senjata konvesional, cara bertarung itu nampak sulit.

“Itulah kenapa [Corruption Armament] diperlukan.”

“Corruption Armament...... kau bilang itu sebelumnya. Apa hal seperti itu benar-benar——”

Aine melepas pakaian atasnya. Lalu dia membuka kancing kemejanya.

“Kau ini! Hanya karena kau memakai pilot suit tidak berarti...... eh?”

Itu pakaian dalam biasa. Bra putih muncul dari balik kemeja.

“Aku mencoba untuk mengubah mood. Kalau aku bisa memperoleh Corruption Armament dengan ini, maka ini murah.”

Kizuna sekali lagi melihat sosok Aine.

Payudara yang sangat besar nampak tidak pantas untuk tubuh rampingnya, saat dilihat dari bawah, nampak amat sangat besar. Itu memiliki massa yang menakjubkan hingga terasa menekan Kizuna.

“Nah, sentuhlah.”

“Itu, meskipun kau bilang padaku ‘Nah!’ seperti itu.....”

“Menjengkelkan sekali.”

Aine mengambil tangan Kusanagi dan menuntunnya ke payudaranya sendiri.

“Tung.....!”

Dia merasakan tangan Aine sedikit bergetar, tapi itu tidak seberapa.

Sebuah sensansi menggelembung menyebar di telapak tangannya. Perasaan dari menyentuh dari atas bra lebih tidak langsung dibandingkan menyentuh dari pilot suit. Kekerasan dari bra dan hiasan di permukaan bra memberi rangsangan kecil pada telapak tangannya, tapi itu membuat jantungnya berdetak cepat secara misterius. Bra terasa seperti benteng terakhir yang melindung payudara penting.

“A........ayo, lebih kuat.”

Aine menekankan tangan Kizuna pada payudaranya. Jarinya melawan sensasi dari payudara yang terdorong ke tangannya dan sedikit tenggelam ke dalam payudara.

Ini dilakukan di seberang bra, tapi kelembutan dari payudara di dalamnya cukup tersampaikan ke telapak tangannya.

Rasanaya payudara ini lebih besar daripada sebelumnya............

Apa itu karena sekarang Kizuna melihatnya dari bawah?

Itu adalah payudara besar pada tingkat hingga wajah Chidorigafuchi tidak terlihat dari dimana Kizuna berada.

Walaupun ini adalah tubuh yang sama dari Chidorigafuchi yang sudah dia lihat dalam seragam biasanya dan pilot suit, perasaannya ini seperti kali pertama Kizuna melihat ini.

Apa itu karena Chidorigafuchi dalam keadaan tak sadarkan diri sebelumnya? Rasanya volume yang Kizuna rasakan dengan tangannya terasa superior.

Tidak peduli seberapa lama dia menatap, itu cantik, mustahil untuk tidak terangsang dari ini. Itu tubuh yang mempesona.

“.......”

Akan tetapi, tangan Kizuna masih digerakkan oleh Aine, dia tidak menunjukkan gerakan sukarela.

“Ada apa? Kalau kau tidak bermain lebih kuat, Heart Hybrid tidak akan berhasil, kan?”

“Aku tahu. Tapi.....”

Untuk Kizuna sekarang, perasaan ingin menyentuh secara proaktif tidak datang di dalamnya.

“Apa kau, tidak peduli? Melakukan sesuatu seperti ini.”

“Sesuatu seperti ini?”

“Itu, melakukan sesuatu yang cabul........ dengan laki-laki seperti ini.”

Ekspresi Aine mengeras sedikit.

“Lupakan saja. Apa yang aku hiraukan hanyalah apakah aku bisa memperoleh Corruption Armament atau tidak.”

“Tapi itu artinya kau hanya ingin mendapatkan senjata, kan? Bukan berarti bahwa kau ingin melakukan sesuatu yang cabul. Heart Hybrid juga seperti itu. Untuk melanjutkan pertarungan, Hybrid Count harus di isi ulang. Aku mengerti alasan itu. Tapi, hanya kerena itu, apa tak masalah untuk melakuakn sesuatu yang erotis hanya untuk itu?”

“Itu kekhawatiran orang tolol.”

“Apa kau memanggilku tolol.”

Kizuna terganggu oleh perkataan Aine.

“Sebelum ini Yurishia, dan sebelum itu kau, kalian bedua hampir mati. Aku hanya kenal kalian dalam waktu yang singkat, tapi aku tidak mau melihat seseorang yang aku kenal mati di depan mataku. Di samping itu, aku punya metode untuk benar-benar mencegah itu...... aku punya itu tapi......”

“Lalu, tak masalah kalau kau melakukannya.”

“Jangan mengatakan itu sangat sederhana! Dalam kenyataan ini sesuatu yang erotis, tahu? ini bukan sesuatu yang baik-baik saja dipaksakan olehku. Bahkan perasaan dari orang lain——”

“Aku tidak mengerti perasaan dari orang lain atau semacamnya.”

Dia menyatakan.

“Apa yang aku mengerti, adalah hal yang harus kulakukan bagaimanapun caranya. Itu saja.”

“Apa kau, tidak berpikir apa yang terjadi kalau kau mati atau semacamnya sama sekali?”

“Itu benar, itu bukan masalah sama sekali.”

Apa.

Ada apa dengan gadis ini.

“Apa yang aku mau hanyalah senjata kuat. Jadi aku tidak akan kalah dari Yurishia dan Hayuru. Itulah kenapa aku tidak perlu mengkhawatirkan apapun. Aku tak masalah melakukan apapun, hal erotis atau apapun.”

“Apa itu benar-benar tak masalah?”

“Gigih sekali. Bagaimana dengan kau mencobanya tanpa lama?”

“........Aku mengerti.”

Kizuna mengangkat tubuhnya dan menjangkaukan tangannya ke tubuh Aine. Tangan itu menuju ke payudaranya.

Kulit Aine berubah dalam sekejap. Tubuhnya mengeras dan dia mengamati arah tangan Kizuna dengan napas tegang.

Ketika tangan Kizuna menggenggam bahu Aine, dia membuat wajah lega.

“Kyaaa.......!”

Kizuna mengubah posisi tubuh mereka, dia mendorong Aine ke tempat tidur.

“Ap, apa?”

“Kita akan melakukannya, kan? Hal erotis.”

Tangan Kizuna meraba payudara Aine.

Aine mengkerutkan dahinya dan tubuhnya mengeras. Ketika tangan Kizuna mendekat, matanya berkilau dengan air mata.

“.........Haa.”

Kizuna mendesah dalam dan menarik tangannya, dia menggaruk kepalanya.

“Lihat sini, Chidorigafuchi. Untuk membuat Heart Hybrid berhasil, kita harus membuat hati kita menjadi satu. Kau, apa yang kau pikirkan tentangku?”

“........Aku tidak tertarik padamu.”

“........Bukan itu kan.”

Kizuna menjawab dengan wajah lelah.

“Aku juga tidak bisa mood untuk melakukan hal cabul denganmu.”

Aine mengangkat tubuhnya dan menatap Kizuna.

“Kenapa?”

“Itu mustahil kalau aku diawasi oleh mata yang nampak ketakutan.”

Wajah Aine memerah dalam sekejap.

“I, itu tidak seperti, aku takut atau semacamnya!”

“Jangan memaksakan dirimu. Bukankah tak masalah jika menunggu untuk lebih saling kenal satu sama lain, untuk menjadi lebih dekat dahulu sebelum melakukan ini?”

Aine menunduk dan dia tidak bergerak sejenak.

“Itu.......tidak beralasan.”

Dia membisikkan itu dan turun dari dari tempat tidur.

“........Chidorigafuchi. tidakkah kau punya seseorang yang dekat denganmu?”

“Seseuatu seperti itu....... tidak ada.”

Aine mengambil pakaiannya dan keluar dari ruangan tanpa mengatakan apapun.

“Dasar...... ada apa dengan gadis itu.”

Kizuna roboh ke tempat tidur.

Ketika dia menguburkan wajahnya ke dalam selimut, tiba-tiba dia mencium keharuman Aine.

‘——Tapi, gadis itu.’

Sosok dari punggungnya ketika dia keluar kamar.

‘——Entah mengapa, dia nampak....... sedih.’


Bagian 6[edit]

Tiba-tiba, meskipun Kizuna menghabiskan malam dimana dia tidak bisa tertidur lelap, rasa ngantuk tidak menyerangnya bahkan di kelas sore.

Ketika dia mengingat kembali kejadian kemarin malam, dia dia jatuh kedalam cahaya kebencian diri sendiri.

Entah mengapa, dia merasa membuli Chidorigafuchi.

‘Haa’, dia melepaskan desahan dalam.

“Ketika kau mendesah, kebahagiaan akan lepas bersama dengannya, lho⭐”

“Yurishia.......”

“Hei Kizuna? Apa kau punya waktu setelah ini?”

‘Setelah ini? Aah, jadi kelas hari ini sudah selesai.’

“Yeah, aku bebas........”

Yurishia menepukkan tangannya dengan senang.

“Itu bagus—. Lalu, apakah aku bisa menemaniku berbelanja? Setelah itu, bagaimana kalau makan malam denganku?”

“Aku senang kau memintaku, tapi mood-ku sedikit.....”

“Nah, ayo pergi.”

Yurishia menarik paksa lengan Kizuna.

“Eh? tu, tunggu.”

Koridor yang dipenuhi dengan murid yang akan pulang menjadi berisik karena mereka berdua berjalan bergandengan tangan.

“Yu, Yurishia-san? Kemana kita akan pergi berbelanja?”

“Kyoto🎵”

Aplikasi untuk pergi keluar dari Ataraxia membutuhkan beberapa saat, tapi satu jam kemudian mereka sampai di Kyoto Float.

“Kenapa di Kyoto Float?”

“Kita hanya berjalan-jalan sebentar🎵”

Mereka berjalan di jalan setapak sambil melihat-lihat bangunan bersejarah yang dibangun kembali disini. Dibandingkan Kyoto yang asli, ukuran float ini hanya satu banding tiga puluh. Di sana pengalaman mereka bertamasya dipersingkat dari tempat bersejarah terkenal.

Kuil Kiyomizu, tembok Sanju San’gen, kuil Kinkaku, dll., semua tempat itu dalam wilayah yang mereka bisa kelilingi dengan berjalan kaki.

“Ah, lihat Kizuna. Pemandangan kota yang indah!”

Itu adalah jalan yang membuat orang salah mengiranya adalah era Edo. Kaki Yurishia berhenti di depan bangunan yang punya beberapa toko di dalamnya.

“Cantik......hei, apakah ini cocok untukku?”

Apa yang Yurishia tunjuk adalah kimono kain Nishijin. Itu adalah kimono merah muda dan sabuk emas dengan pola bunga.

Mata Yurishia bersinar dengan harapan.

“Ya, menurutku itu akan cocok untukmu.”

“Lalu, aku akan membelinya—”

‘Eh? bukankah ini sangat mahal?’

Kizuna memastikan harganya dan dia merasa sangat terkejut oleh harga yang mencapai tujuh digit.

Ketika Yurishia keluar dari toko, dia sudah memakai Kizuna yang baru dia beli. Itu juga cocok dengan rambut pirangnya.

“Lalu, kemana kita harus pergi selanjutnya?”

“Ini kesempatan langka, jadi bagaimana kalau ke tempat yang Yurishia ingin kunjungi.”

“Apa tak masalah?”

Yurishia bertanya dengan khawatir.

“Tentu saja.”

Yurishia tersenyum senang.

“Okinawa.”

Katanya.

“Itu bukan di dalam Kyoto Float......”

Setelah itu mereka pergi ke Okinawa Float, dan mereka memakan manisan ketika pergi melewati international window shopping.

“Selanjutnya aku ingin mencoba melihat patung Buddha besar.”

Mereka mengambil gambar perayaan di patung Buddha Kamakura di Kanagawa Float.

“Aku ingin mencoba mengunjungi peternakan megafloat.”

Ke arah Hokkaido Float.

“Ini yang disebut takoyaki, ini tidak terlihat seperti gurita sama sekali, jadi mengapa ini disebut takoyaki?”

Osaka Float.

Jarak antara masing-masing tempat tidak jauh, tapi berpergian kemana-mana sebanyak ini sangat sulit.

Meski begitu, Yurishia benar-benar aktif. Sambil dia dibawa berkeliling, jam sudah menunjukkan pukul delapan.

“Tidak bagus, mari kita langsung makan malam. Barat atau Jepang, yang mana yang enak?”

“Hmmm....... itu sedikit membingungkan.”

“Oh, ketika kau merasa bingung, kau harus melakukan keduanya⭐”

Yurishia mengedipkan mata padanya.

Mereka pergi ke restoran tradisional kelas super tinggi di Kyoto sebelum bergerak ke hotel restoran kelas atas di Tokyo Float.

Mereka berdua berjalan berdapingan di jalan dari stasiun ke asrama.

Itu adalah jalan dimana mereka bisa melihat pemandangan malam dari kota Ataraxia dan Megafloat Jepang.

Itu pemandangan yang sangat cantik.

Dan lalu, yang paling cantik dari semuanya, adalah langit penuh bintang yang nampak seolah-olah akan jatuh seperti hujan.

Itu adalah langit malam yang tidak bisa mereka lihat di kampung halaman Jepang.

“Hari ini sangat menyenangkan🎵Terima kasih Kizuna.”

“Aku adalah orang yang dapat teraktiran untuk semuanya........ selanjutnya itu akan jadi waktu aku mentraktirmu.”

“Ini terima kasihku untukmu, jadi jangan dipikirkan. Apakah kau puas dengan makan malamnya?”

“Yeah, aku tidak pernah menduga kita benar-benar pergi ke dua restoran. Keduanya mewah hingga itu membuatku gugup.”

Yurishia menghembuskan napas dengan geli.

“Maaf kalau kau tidak menikmatinya karena kau gugup. Kuakui, meskipun ini seharusnya terima kasihku untukmu, aku malah menikmatinya sendiri.”

“Aku bersenang-senang juga. Itu terasa seperti sepuluh hari dipadatkan menjadi sehari sehabis sekolah. Yurishia, kau sangat aktif ya?”

“Kupikir begitu......kuakui, sejak pertarungan di pulau tak berpenghuni itu, sepertinya aku berubah sedikit.”

“Berubah?”

“Ya. Itu misterius bukan? Meskipun aku sudah melalui pertempuran hidup-mati beberapa kali sampai sekarang, tapi itu pertama kalinya aku berpikir aku mungkin benar-benar mati.”

Mungkin itu jadi bukti seberapa kuatnya Yurishia.

“Sejak itu, aku menjadi benar-benar tamak. Aku ingin melihat hal yang belum pernah aku lihat. Aku ingin pergi ke tempat yang belum pernah aku kunjungi. Aku ingin pakaian yang belum pernah aku pakai. Aku ingin makan makanan yang belum pernah aku makan. Juga....... aku ingin pergi kencan dengan laki-laki, sesuatu seperti itu?”

Setelah mengatakan itu, Yurishia menatap Kizuna.

“Kizuna, ini semua terima kasih untukmu karena kau menyelamatkanku, tahu?”

‘Karena, aku menyelamatkannya?’

“Dibanding disebut menyelamatkan, itu lebih seperti hanya mengulur waktu. Orang yang melakukan penyelamatan adalah Yurishia, kan? Daya tembak Cross mengagumkan. Begitulah ace pasukan Amerika.”

Kizuna tertawa ‘Ahaha’.

“Tapi sejak itu Kizuna tidak energik ya?”

“Eh, tidak, itu tidak......”

“Terutama hari ini, kau tidak energik sama sekali. Apa sesuatu terjadi?”

Yurishia mengamati wajah Kizuna.

“It....... itu........ kau benar-benar mengerti huh.”

“Fufu-”

‘Karena, aku selalu melihat padamu’ —— Yurishia tidak mengatakan itu.

“Coba untuk mengatakannya kalau kau punya sesuatu yang mengganggumu. Aku akan memberimu saran.”

Yurishia menunjukkan senyum cerah bagaikan matahari.

Seolah di undang oleh senyum itu, Kizuna membuka mulutnya.

“Yurishia, apa hubunganmu dengan Chidorigafuchi bagus? Aku penasaran, orang seperti apa gadis itu?”

Dengan seketika wajah Yurishia menjadi murung.

“Ee~!? Kau tidak mengkhawatirkan tentangku? Itu be—neran mengecewakan.”

“Tidak, maaf. Itu soal Heart Hybrid.....”

Eh? kenapa dia meminta maaf?

“Mau bagaimana lagi.”

Yurishia menyilangkan tangannya dan menggerakan jarinya dengan tak sabar.

“Yah, bukannya kau menyukai Aine atau semacamnya......baiklah, aku akan mengajarimu secara khusus. Tapi, aku juga tidak benar-benar kenal gadis itu dengan baik, lho?”

“Tapi, kalian teman dalam tim Amaterasu, kan?”

“Karena, kami tidak benar-benar banyak berbicara. Bahkan ketika kami berbicara, dia selalu begitu, kan? Dia punya lidah yang jahat, dia cuma membicarakan hal-hal yang tidak dapat dimengerti, dia tidak benar-benar membicarakan dirinya sendiri.”

“Dia tidak membicarakan dirinya sendiri?”

“Ya. Itulah kenapa, aku bahkan tidak tahu apa yang Aine biasa lakukan untuk menghabiskan waktunya. Aku bahkan tidak tahu sesuatu seperti hobinya, hal favoritnya, atau bahkan keluarganya.”

“Lalu........ adakah yang nampak dekat dengannya?”

Yurishia memikirkan sebentar, tapi dia menggelengkan kepalanya.

“Tidak ada yang bisa dipikirkan.”

Tidak ada orang yang dekat dengannya, dia mengingat Chidorigafuchi mengatakan itu padanya.

Cewek itu populer diantara murid cowok tapi...... sebenarnya, dia tidak punya teman atau semacamnya?

“Hal yang terpenting, darimana dia berasal? Penampilannya tidak terlihat seperti orang Jepang sama sekali.”

“Aku juga tidak tahu itu.”

“Kau tidak tahu?”

“Aku juga tertarik dalam itu, jadi aku pernah mencoba bertanya ke sekeliling. Tapi, tidak ada orang yang tahu. tidak seorang pun dalam akademi ini tahu tentang masa lalu Aine.”