Mondaiji-tachi ga isekai kara kuru soudesu yo (Indonesia):Jilid 6 Bab 2

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 2[edit]

Bagian 1[edit]

[Kouen, Kota dari Azure Flames], Pengolahan Distrik Industri ー Bengkel nomor 88.

Asuka menatap pilar asap berwarna kuning yang naik dari cerobong batu bata di atap dengan kekaguman yang penuh penghargaan tercermin di matanya. Mungkin keindahan yang menarik, tampaknya tidak cocok dengan lingkungan bengkel industri yang menarik perhatiannya.

Prajurit 'Besi Suci Langka'[1] ー Deen telah diangkut ke gudang terbesar di Distrik Industri.

Selama pertempuran melawan Naga Besar di [Underwood], Deen mengalami kerusakan sangat parah dan telah diserahkan pada [Will-O'-Wisp] untuk diperbaiki.

Melihat Deen telah sepenuhnya diperbaiki hingga ke keadaan asal-muasalnya, Asuka bersorak kegirangan.

"Deen . . . Kau telah diperbaiki! Senang bertemu denganmu lagi. . . !"

“DeN”

Mata tunggal Deen bersinar ketika menanggapi suara tuannya. Awalnya, kerangka tubuhnya diikat dengan kuat, tetapi, mungkin karena diberitahu tentang kedatangan Asuka, mereka telah melepasnya.

"Tadinya keadaannya rusak parah . . . Jadi, bisakah kuanggap ini sebagai hadiah yang pernah Izayoi sebutkan?"

“Yahohohohoho! Tentu saja bukan cuman ini!"

Nyala api mulai mengalir dari lilin yang ditempatkan di atas tempat lilin yang menempel di dinding.

"Sudah cukup lama, senang melihat kalian, Asuka! Kuro Usagi!"

"YES! Senang melihatmu yang masih seperti biasanya, Jack!"

"Hmm, itu benar. Mendengar suara ceriamu membuat perasaanku ceria juga."

Asuka dan Kuro Usagi, yang memiringkan telinga kelincinya, memberi salam bersamaan.

Mengedarkan pandangan mereka ke penjuru ruangan, keduanya bergumam kagum.

"Coba pikirkan, apa tidak masalah bagi kami menyewa bengkel segede ini? Terlihat penuh dengan peralatan . . . Harganya pasti tidak murah, kan?"

“Yahoho! Sebenarnya, ruangan ini telah dipinjamkan setelah diperlihatkan oleh Tuan Putri Sala![2] Yang juga digunakan oleh Tuan Putri Sala ketika masih menjadi anggota [Salamandra]!”

Studio Asli Sala ー mendengar kata-kata Jack, Asuka melihat lagi sekitar gudang.

Kandil buatan tangan bisa terlihat melapisi dinding, memberi suasana unik pada studio. Peralatan yang tersebar tampak usang di gagang mereka, memberi kesan sering digunakan dalam proyek-proyek tuannya dan perasaan nostalgia yang ditinggalkan oleh pemiliknya. Dan pada saat yang sama, ruangan itu dipenuhi dengan gaya dekorasi yang sangat feminin namun berwibawa yang cocok dengan deskripsi Sala dengan sempurna.

Setelah memperhatikan tata letak ruangan dengan matanya,

"Lalu, Jack, Hadiah macam apa yang tadi kamu sebutkan?" Asuka mendadak berhenti melangkah saat melihat Jack dengan mengantisipasi sinar di matanya.

Kobaran di kepala labu Jack juga menambah intensitas yang lebih tajam saat dia menjawab:

“Hoho . . . Kami memanggilmu hari ini untuk memenuhi salah satu kondisi Aliansi ー proses penyempurnaan dan ritual untuk menganugerahkan sifat Hadiah [Bijih Besi Berlian] baru saja selesai. ”

“Sungguh?”

"Yup. Disamping perlengkapan baru yang dibuat berdasarkan daftar permintaan, kami juga menyiapkan dua Hadiah baru untuk Asuka . . . Setelah mengatakannya, kami masih belum masuk Aliansi secara resmi dan kami belum memiliki hak untuk memperoleh tempat persembunyian [Bijih Besi Berlian] juga. Jadi kami hanya bisa menggunakan sedikit bijih yang tersisa di tempat penyimpanan [No Name].”

Nyala api serius terbakar di dalam rongga lubang mata kepala labu.

Bijih yang dia sebutkan kebanyakan mungkin merujuk pada [Biji Besi Berlian] yang dibawa ke [Six Scars].

"Hanya saja, bijih-bijih itu terlalu kecil untuk situasi darurat seperti ini. Jadi, setelah mendapat izin dari Izayoi dan Kasukabe, aku memprioritaskan membuat Hadiah untuk Asuka."

"Itu . . . Bukankah berarti . . . Kamu memberiku tiga Hadiah?'

"Luar biasa! Dengan ini, pasti bisa menambah kemampuan bertarungmu!"

Kuro Usagi melambaikan tangan gembira.

Hadiah tak terduga menyebabkan Asuka terkejut sampai-sampai membuat pikirannya bingung.

Pada saat bersamaan, dia mulai merasa tidak nyaman. Tubuh Kudou Asuka adalah tubuh gadis biasa pada umumnya dan telah terbukti beberapa kali dalam pertarungan. Tidak peduli seberapa kuat perlengkapannya, mungkin hanya membuang-buang usahanya. Itu adalah sesuatu yang ia pelajari ketika bertarung melawan Percher dan dia menyimpan erat pelajaran itu dalam pikirannya.

Asuka menggenggam erat tinju saat bergumam dengan nada sopan yang jarang terlihat.

"Untuk menyiapkan beberapa Hadiah sekaligus . . . Ketika aku berjuang dengan Deen. Bukankah lebih baik jika membuat Hadiah untuk Izayoi atau Kasukabe . . . "

"Tapi, Asuka. Tidak diragukan lagi kamu bisa mati jika terus melawan Raja Iblis hanya dengan perlengkapan saat ini, paham?"

"Ap . . . !" Asuka menelan kembali pertanyaannya.

Mungkin sebagian teriakannya dikarenakan terkejut mendengar kata-kata terus terang keluar dari Jack yang sopan cukup tidak terpikirkan. Namun karena komentar terus terang tanpa rasa keberatan, fakta itu sudah jelas bagi Asuka. Merasa tidak bisa menjawab, Asuka hanya bisa menurunkan pundaknya, kesal. Dan Jack tersenyum saat menganggukkan kepala labunya sambil melanjutkan:

"Asuka, masing-masing kalian memiliki bakat tersendiri. Dan diantara mereka, bakatmu bisa dikatakan paling jarang ー cara lain untuk mendeskripsikannya lebih seperti bunga sakura yang terlambat mekar. "

“Aku . . . bunga sakura yang terlambat mekar. "

“Benar. Agar kelopak baru sepenuhnya terbuka dalam kemuliaan, aku akan menghadihkanmu ー karya besar yang [Will-O'-Wisp] ciptakan melalui pengumpulan sumber daya dan kekuatan kami! Setelah mendapatkan Hadiah ini, kabut kekhawatiran Asuka akan menyebar seperti embun dengan kedatangan fajar baru! "

Jadi kami harap kamu mempercayai dirimu sendiri.

Keinginan kuat dan kata-kata motivasi mengalir ke dalam hati Asuka. Sang Labu sopan memegang tangan Asuka saat mengembalikan Kartu Hadiah anggur merah kepala pemilik sahnya sekali lagi sejak Kartu itu telah berada dalam perlindungannya selama ini.

Seolah telah terpengaruh senyum ceria Jack, raut wajah Asuka mulai santai.

"Terima kasih Jack. Hadiah yang kamu buat untukku . . . Akan kugunakan sebaik-baiknya."

“Yahoho, silakan gunakan dengan baik! Aku yakin mereka berdua akan merasa senang!"

. . . Hm! Asuka menganggukkan kepalanya.

Satu untuk Ayesha dan satu lagi untu siapa?

Tapi sebelum sempat bertanya, Jack melanjutkan kata-katanya dengan gembira.

"Ayo pergi, menuju Stadion Panggung Permainan!"

“Permainan . . . Panggung Permainan?”

“Benar! Walaupun aku pernah melihat Asuka bertanding . . . Yang kamu butuhkan adalah kenyamanan ketika menggunakan Hadiah! Yang berarti mengumpulkan pengalaman bertanding sebanyak mungkin! Kemudian taktik bertanding Garol juga bisa dilatih juga kan? Yahohoho!” Kepala Labu Jack berputar di udara ketika tertawa.

Merasa ketakutan, Asuka dan Kuro Usagi bertukar pandang terkejut.

"Maksud, maksudnya . . . Kamu ingin aku ikut Bermain? Sungguh?"

“Itu~~~ Tentu! Memperingati untuk pertama kalinya ikut Konvensi, kami tidak akan meminta biaya partisipasi lho! Mohon gunakan kesempatan ini ー Dan renggut mahkota di Permainan <Pertandingan Para Pencipta> dalam waktu singkat."

Yō juga akan berpartisipasi dalam Permainan. Keduanya baru saja ingin protes ketika suara langkah berat terdengar seperti dalam keadaan marah dan suara akrab yang menyela kata-kata mereka.

“HAAAAAAAAAAH? Yang menyelamatkan Deen dan 'Benteng' sebenarnya [No Name]? Apa-apaan? Aku belum pernah mendengarnya, tau!"

"Tolong . . . Tolong tunggu sebentar! Lebih baik membiarkan Tuan Jack untuk . . ."

"Berhenti bicara! Orang yang memperbaiki dua barang itu tidak lain adalah aku yang hebat! Kalian lebih baik diam!"

"Jangan . . . Tuan Laius!"


“Eh?” Suara itu keluar dari mulut Asuka dan Kuro Usagi dalam keterkejutan saat saling memandangi.

" . . . Kuro Usagi, Aku tidak bermimpi kan? Sepertinya aku mendengar nama hina yang sangat akrab telah disebutkan."

"Hi, hina, Kuro Usagi akan mengesampingkan hal itu tapi nama Laius, mungkinkah?"

Selanjutnya, pintu belakang ditendang hingga terbuka.

Dan muncul dari awan debu yang mengepul adalah seorang pria yang memiliki bendera [Kepala Medusa] terukir di hadapannya.

Yang sebelumnya dikalahkan [No Name] beberapa bulan lalu — Laius dari [Perseus] menatap mereka marah.


Bagian 2[edit]

Kebun Mini, Gerbang Luar nomor 5454 Area Panggung, Gelanggang di belakang [Lembaran Lautan Bintang].[3]

Kasukabe Yō baru saja tiba dan seni pahat gelas kaca berkilauan yang mendekorasi area sekitar, menjadikannya salah satu tempat tercantik di dalam [Kota Kouen]. Tapi bukan hanya pecahan-pecahan kaca yang membuat gang menjadi tempat yang cantik. Bermacam-macam batu pertama yang memberikan cahaya layaknya bintang-bintang juga membuat gang lebih enak dipandang.

Gang ini juga menyajikan area untuk memperingati angkatan para ahli yang membantu mengembangkan sebaik memelihara teritori Bagian Utara untuk berbagai monumen dalam mengingat para ahli yang telah dikumpulkan di tempat ini.

Dan jika Yō berhasil menjadi juara Permainan seperti <Pertandingan para Pencipta> selama Kelahiran Naga Api Matsuri, dia bisa mendapatkan hak mengukir nama Komunitas dan Benderanya ke Gang Pajangan. Selain itu, jika seseorang memenangkan Permainan yang bersaing dalam teknik dan seni dari membuat karya besar, mereka juga mendapat hak untuk memajang pencapaian mereka di tumpuan batu di Gang Pajangan.

Melihat-lihat karya besar berharga tak terhingga yang ditampilkan di sekitarnya, Yō merasakan keraguan dalam hatinya ketika memiringkan kepala.

(. . . Apa masih mungkin bagiku ikut andil Permainan ini?)

Seperti yang sudah dijelaskan, Bagian Utara adalah tempat Hadiah memurnikan logam, pembuatan dengan cara kristalisasi, seni alkimia, dan sejenisnya beredar luas. Dan mungkin karena iklim wilayah ini, populasi manusia padat di daerah ini. Fakta bahwa ras Manusia tidak memiliki banyak kekuatan adalah sesuatu yang diketahui semua orang. Selama kelahirannya adalah kelahiran biasa, tidak akan terlalu berlebihan untuk mengatakan bahwa Manusia berada pada peringkat terendah di tangga kekuasaan. Tetapi di Bagian Utara, bakat menciptakan Hadiah melalui teknik Manusia atau Roh adalah harta yang sangat berharga di sana.

Oleh karena itu, kreativitas manusia dalam mengembangkan teknik dan kemampuan menerima pujian tinggi dan Utara akan dengan segera menjadi tempat yang mudah bagi Manusia untuk menyebutnya rumah mereka. Diantara mereka terdapat Komunitas yang telah meninggalkan jejak pada [Lembaran Lautan Bintang], mendapatkan pengakuan kuat dan pujian tinggi dari [Salamandra].

Dan yang saat ini berkumpul di gelanggang semuanya adalah saingan kuat yang berharap bisa meninggalkan tanda pada pencapain mereka untuk generasi mendatang. Dalam koleksi besar dari para pesaing, akankah jadi ide bagus baginya bercampur dengan mereka . . . Yō mulai merenungkan hal-hal seperti itu ketika dia menatap kosong di depannya.

(Hanya dengan mengunjungi Gang Pajangan ini saja cukup menjadi pengalaman berkesan bagiku. Bahkan untuk Komunitas, aku tidak akan membiarkan noda apapun mengenai reputasi kita . . . kan?)

Yō memiringkan kepala sambil berpikir. Keluar dari lingkungan yang minim interaksi dengan lainnya, Yō tidak tahu banyak tentang hal itu. Belum lama ini, Yō masih bisa meminta pendapat Calico, tapi dia sedang tidak ada di dekatnya. Terluka setelah bertarung melawan Naga Besar, dia memutuskan untuk berhenti dan menghabiskan sisa hidupnya di Pohon Besar [Underwood].

( . . . )

Yō lanjut menatap pajangan dengan tatapan jauh di matanya.

Itu adalah keputusan yang diambil setelah keduanya duduk bersama, membahasnya.

Kucing Calico lahir bersamaan dengan Yō dan dia adalah kucing tua yang telah melewati empat belas musim dingin dengannya. Bisa dikatakan bahwa kedekatannya lebih dari keluarganya sendiri.

Dan karena alasan berharga itu, kucing Calico sangat mengkhawatirkan kemampuan Yō berinteraksi dengan manusia lain lebih dari siapapun.

“Tuan Putri, kamu tidak sendirian lagi, kamu perlu belajar cara hidup berdampingan dengan manusia mulai saat ini."

Diberitahu seperti itu oleh Calico yang dibalut perban tebal, Yō tidak mampu menyangkalnya. Lagipula, perpisahan ini pasti datang entah cepat atau lambat. Walaupun merasa kesepian, namun menolak permintaan itu akan setara dengan mengkhianati yang lainnya.

Jadi Yō menyembunyikan kesedihannya ketika menyerahkan kucing Calico pada Garol dari [Six Scars] sambil mempercayakan kepedulian dan perawatan luka pada mereka. Orang-orang dari [Six Scars] yang akan menjadi bagian Aliansi mereka di masa depan juga bersiap menyetujui permintaannya untuk memedulikan kucing Calico sambil merawatnya seperti milik mereka sendiri.

Mendapat jaminan jika lingkungan Pohon Besar akan berkontribusi dalam kecepatan penyembuhan, manusia dan kucing kemudian berada di jalur masing-masing. karenanya sejak hari itu dan seterusnya, Yō harus bisa menyimpulkannya sendiri.

Jika dia tidak bisa melakukannya, dia tidak mungkin bisa menghadap kucing Calico secara langsung dengan bangga.

(Ya. Pak Garol sudah memberiku dorongan dengan mendukungku. Aku harus melakukan yang terbaik.)

Yō menggenggam tinjunya lebih erat.

Dia yang mengklaim sebagai teman ayahnya, Kasukabe Koumei, Garol telah banyak membantu [No Name]. Namun dia tidak pernah mengungkit masa lalu ayahnya dan meninggalkan garis ini untuknya ketika mereka berpisah ー

"Saat ini, tidak ada yang bisa kukatakan. Tapi jika kamu ingin mengetahui tentang Koumei, kamu perlu mengejar jejaknya. Hanya dengan cara itu kamu bisa memahami orang seperti apa dia."

Dua bulan sejak saat itu, Yō telah berusaha mencari jejak keberadaan ayahnya namun belum ada hasil.

Leticia tetap tidak merubah jawaban 'tidak apa hanya menunggu saat ini'. Dan begitulah dia datang mengunjungi Gang Pajangan untuk melihat [Lembaran Lautan Bintang].

(Dikatakan bahwa hanya ada segelintir Gang Pajangan di Kebun Mini dan kupikir dari sinilah untuk mulai mencari kerajinan ayahku . . . Tapi sepertinya tidak mudah.)

Kesusahan karena beleum ada hasil, Yō menyilangkan tangan. Masih ada metode lain baginya untuk mendapatkan petunjuk. Dan itu adalah untuk berpartisipasi dalam Game sambil mendaftarkan [Pohon Genom] sebagai Hadiah spesifik untuk digunakan saat mengamati reaksi kerumunan itu.

Namun untuk tampil dalam Permainan, banyak pandai besi dan pemahat terkenal mendaftarkan diri bersaing untuk kemuliaan, kegelisahan masih ia rasakan. Jika hanya mencemarkan namanya dan menjadi bahan tawa, itu masih bisa ia tahan, namun ia tidak ingin membuat malu [No Name] lagi karenanya.


*Plonk!*


Duh, sakit. Yō masih belum menemukan solusi. Dia, yang tanpa rencana hanya bisa menyentuh bagian senjata tajam namun tumpul yang jatuh di atas kepalanya.

( . . . Apa ini?)

Itu adalah pedang tumpul yang memiliki tampilan menyilang dan pada bagian atasnya bulat. Dari bentuknya, lebih mirip 'palu' daripada salib.

. . . Tidak, bukankah ini benar-benar sebuah palu?

(Ini berbahaya. Jika bukan aku, orang lain bisa saja terluka berat.)

Yō mengedarkan pandangan namun sungguh tugas sulit menemukan pelaku diantara kerumunan di Gang Pajangan. Memiringkan kepalanya penuh tanda tanya, Yō berpikir mungkin di kota pengrajin [Kota Kouen], palu jatuh dari antah berantah menjadi hal biasa. Lalu ー


*Plonk!*


Serangan lain mengarah padanya.

Yō mencengkeram palu ditangannya kuat-kuat. Sekali mungkin tidak sengaja tapi dua kali pasti ada maksudnya. Terlebih lagi bagi orang yang melarikan diri dari panca indera Yō yang setajam binatang buas, itu akan membuat lemparan itu benar-benar tidak biasa.

( . . . )


Dia diam-diam menyiapkan kuda-kuda. karena ada yang kedua, yang ketiga tidak akan mengejutkan.

Menutup matanya untuk fokus pada pendengaran, Yō menyiapkan diri untuk gelombang ketiga.

Yō tidak mudah memaafkan ketika menerima serangan yang tak dikenal. Izayoi mengatakan bahwa baginya mengembalikan barang itu harus sepuluh kali lipat. Sedangkan untuk Yō, dia ingin mengembalikannya seratus kali lipat.

Bersiap merasakan palu yang terbang dari kerumunan menuju arahnya ー

“ . . . Apa kamu baik-baik saja?”

“?!!”

Yō hampir melompat.

Mendadak mendapati orang asing berbicara padanya, Yō hampir jatuh saking terkejutnya.

Dan itu bisa diduga ketika Yō meningkatkan perasaannya pada tingkat maksimal, untuk wanita asing yang bisa mendekatinya, rasanya sungguh mustahil. Tapi faktanya, wanita muda ini berdiri di depannya dan bisa dikatakan menyelinap dengan sempurna.

“Uh, um……”

Mondaiji-tachi ga isekai kara kuru soudesu yo v06 001a.jpg

Mulut Yō sedikit menganga saat melihat gadis yang sepertinya masih seusianya.

Kemudian, dia terkejut sekali lagi.

Wanita muda itu memiliki wajah awet muda dengan susunan rambut berkuncir kembar sedikit bergelombang[4], garis tubuh montoknya tidak cocok dengan usia jika dilihat dari wajahnya. Walaupun tingginya tidak berbeda jauh dari Yō, payudaranya menonjol lebih mirip wanita dewasa. Pakaian Remaja Seksi Serba Hitam bertali hitam dan biru dengan berani menampilkan kaki dan sebagian payudaranya, membuatnya sangat menarik.

Pakaian dengan pilihan berani seperti itu membuat orang-orang berpikir jika dia berusaha menarik lelaki untuk jatuh dalam godaan, tetapi matanya terlihat polos dan murni tak berdaya menunjukkan sebagian besar tubuhnya. Baik lelaki maupun perempuan, pasti merasakan denyut nadi mengalir deras melihat gadis seperti ini.

Tetapi, dengan penampilan yang begitu menggoda dan menarik, itu malah memicu kehati-hatian dalam hati Yo.

(Anak ini . . . Bukan manusia?)

Mirip boneka — Iblis dalam bentuk gadis. Itu yang terlintas di pikiran Yō.

Gadis itu tidak memperhatikan kehati-hatian Yō saat melihat lebih dekat ke wajah Yō.

“ . . . Apakah kepalamu baik-baik saja?”

“Ah, Um. Tidak apa-apa. Tapi siapa kamu?"

Si gadis memberikan anggukan singkat.

Setiap gerakannya sungguh imut dan anggukan singkat itu menggabungkan keseluruhan keimutannya. Bahkan Yō tidak mampu melawan gadis imut. Memiliki tingkat pemahaman itu, Yo—


*Swish!*


“!”


Memotong dengan tangannya menggunakan kekuatan yang tidak terlalu kecil . . . cukup untuk menghancurkan batu besar.

“Cukup sampai sini."

“ . . . Ya."

Gadis misterius itu mengangguk. Tampaknya dia telah memberinya refleksi diri.

Yō menyortir pikirannya ketika dia berencana untuk memperkenalkan diri tetapi gadis itu selangkah lebih maju dalam mengambil inisiatif.

“Kamu mengikuti Permainan juga?”

“ . . . Permainan? Maksudmu [Pertandingan Para Pencipta]?”

Si gadis menganggukkan kepalanya saat sepasang mata polos dan murninya menatap Yō lekat-lekat.

Meskipun Yō tipe orang yang menjawab singkat, gadis ini sepertinya lebih pendiam dari ucapannya. Benar-benar pertama kali bagi Yō memiliki lawan kuat dengan gadis yang belum pernah ia temui yang lebih pendiam darinya.

Yō, yang belum memutuskan untuk mengikuti acara, mengangguk sambil menjawab:

" . . . Ya. Aku ikut.”

Senyum menyebar di wajah gadis itu.

“Hebat. Dengan ini, aku bisa menyelesaikan janjiku pada Koumei."

“Eh—“ Saat itulah Yō kehilangan kata-katanya—

Si gadis menghilang tanpa peringatan.

“— Itu pasti tipuan, kan?!”

Menghilang ke udara. Benar, lenyap.

Bukan menyamarkan bau atau ditarik tali juga bukan terbang ke angkasa. Penyamaran biologis seperti itu tidak mampu menipu indera Yō.

Gadis yang mendadak muncul juga mendadak lenyap di depan Yō tanpa jejak.

(Bagaimana dia melakukannya . . . Tidak ada yang menyamainya . . . )

Koumei ー Itu adalah nama panggilan bagi orang yang dekat dengan ayahnya. Lalu, gadis itu mungkin merujuk pada ayahnya dengan mengucapkan nama 'Koumei'.

(Mungkinkan . . . Aku telah menemukan petunjuk keberadaan ayahku?)

Yō menatap gelanggang dari Gang Pajangan saat matanya tidak lagi diburamkan dengan penglihatan bermasalah sebelumya.

Sepertinya dia sudah menemukan alasan untuk muncul di gelanggang.

Sambil mencari sosok gadis manis, Yō berjalan menuju kantor pendaftaran.


Bagian 3[edit]

—[Gua Ruby], Pemandian Bawah Tanah.

Utara memiliki endapan salju melimpah namun hujan tidak benar-benar turun banyak.

Tanpa terkecuali [Kota Kouen] yang menerima perlindungan lampu gantung. Menjadi tanggung jawab [Master Lantai] untuk ikut campur dalam cuaca di Kebun Mini, namun selalu ada perbedaan melekat di iklim Bagian Utara saat dibandingkan pada Bagian Timur yang mengalami musim semi sepanjang tahun. Yang mana Master tidak mampu melenyapkan kekuatan itu walau ingin.

Semuanya berkat api dari lampu gantung yang membuat salju jarang terkumpul di jalan setapak. Tetapi kanal-kanal itu adalah masalah lain karena sering membeku ketika suhu turun disertai hujan salju lebat.

Dan untuk mengatasi masalah itu, mereka membuat kanal bawah tanah.

[Kouen City] menjadi benteng alami dengan seluruh belakang dari Dinding Terluarnya dibangun menghadap jejeran pegunungan besar. Jejeran gunung yang diselimuti hutan lebat sebagai waduk alami besar, membentuk garis kehidupan yang melewati tanah.

Melalui sarana kanal, mereka memimpin aliran ke kanal bawah tanah untuk mengontrol aliran.

Pemandian yang Percher dan lainnya kunjungi saat ini merupakan satu yang terdekat dengan tanaman yang memproduksi panas yang mencegah pembekuan di aliran kanal.

( . . . Tidak. Dibandingkan semua itu . . . Bukankah perkembangan situasi ini sangat aneh?)

Berpikir sampai titik itu, Percber, yang berada di ruang ganti anak, menghembus nafas lega.

Rin dan Sandra yang juga kabur ke ruang ganti dengan senang melepas baju dengan suasana harmonis yang tampaknya merespon hal-hal yang terjadi di sekitar mereka dengan tenang.

"Benar~ Pemandian umum anak-anak. Secara alami tidak akan ada orang dewasa datang kemari."

"Ya. Meskipun ini bukan jam kerja biasa mereka, tetapi saya sudah meminta staf di kantor untuk mengizinkan kita masuk. "

“Ooh! Seperti yang diharapkan pada Sandra! Itu hanya penyalahgunaan wewenang sebagai pemimpin Komunitas!"

Sesuai ucapan Rin. Keadaan ini menjadi kemungkinan skenario terburuk bagi Percher di pemandian anak-anak, pasti tidak ada kesempatan mereka bertemu dengan anggota lain [No Name].

(Tidak mampu bertemu Asuka dan lainnya . . . Setidaknya aku harus memberitahu Jin tentang situasi . . .)

Cincin 'Seruling Hamelin' yang dipakai di tangan kanan Jin menjadi saksi membosankan dari kontrak mereka. Dan karena kontraknya membuat hubungan mereka menjadi Tuan dan bawahan, mereka mampu berkomunikasi melalui cincin perjanjian diam-diam.

Akan mudah baginya memberitahu Jin jika 'Rin dan Yang Mulia adalah musuh' melalui cincin perjanjian, namun ー

(' . . . Seketika identitas mereka terungkap, mereka pasti menunjukkan warna asli dan gigi taring mereka.)

Inti masalahnya sekarang adalah apakah Jin mampu menyembunyikan ini dari mereka ketika dia menerima pesan itu.

Walaupun Jin memiliki kemampuan tawar-menawar, namun Jin pada dasarnya masih muda dan Percher tidak percaya dia mampu menyembunyikan perasaan terdalamnya.

Tidak peduli seberapa banyak Percher bingung dengan situasi ini, dia hanya bisa menekan perasaannya sekarang.

(Walaupun aku tidak tahu rencana mereka, tapi mereka berdua bersedia bermain dalam situasi sekarang. Mungkin meremehkan kami, tapi keadaan situasi ini masih cukup baik.)

Bagaimanapun, akulah yang harus menggali tujuan mereka.

Mendapati keputusan dalam pikirannya, Percher mulai melepas baju dimulai dari kancing di pakaian pelayan. Walaupun dia benci mandi, dia tidak mau mereka jauh dari pandangannya. Jadi, Percher mengikuti Rin dan Sandra yang berjalan di depannya ー

"Ah, Jin! Kalian datang duluan?"

Dan dia tersandung kakinya sendiri.

“ “——Hah……?!” ”

Percher dan Jin berteriak kencang saking terkejutnya dan alasannya tidak perlu dikatakan.

Ini adalah pemandingan normal yang persis seperti di belahan dunia lain ーyang artinya semua orang telanjang di dalamnya.


Bagian 4[edit]

— Beberapa Waktu Sebelumnya . . .

Jin yang telah melepaskan bajunya dalam sekejap, duduk di samping alas yang disemprotkan air panas untuk mencuci rambutnya.

Dengan tindakan praktis menekan sampo, Jin membuatnya berbusa dan menggelembung. Dan dia bisa tahu dari wewangian sampo bahwa pemandian umum ini telah menyiapkan sampo berkualitas tinggi.

Sampo ini pasti dibuat dari penyulingan intisari kelopak bunga. Dan bisa dikatakan sebagai barang mewah bagi [No Name].

Menggosokkan busa putih sampo di telapak tangannya ーJin sedikit mengalami kesulitan.

Penyebab kesulitannya tentu saja dari pemuda dengan iris mata emas berambut putih yang duduk diam di pojokan.

(Ra, rasanya aneh!)

Baru satu seperempat jam mereka saling bertemu dan dengan nama masih belum diketahui. Dalam jangka waktu singkat itu, dia sudah berada dalam situasi melihat satu sama lain dalam keadaan telanjang.

Situasi itu bertentangan dengan logika kelaziman — dalam arti tertentu, Jin tidak punya metode untuk memecah suasana aneh ini.

“……”

Jin melirik sekilas.

Pemuda yang dipanggil Yang Mulia, duduk di depan kaca yang digunakan untuk mencuci rambut, tidak mengeluarkan sepatah kata atau dia tidak melakukan apapun, hanya duduk tegap sambil menatap pompa yang mengeluarkan sampo. Sungguh pemandangan yang aneh.

Sampo yang bisa ditemukan di sini pasti produk dengan harga mahal dan jelas biaya standar hidup antara bilangan 5 dan 7 sangat jauh.

Namun tatapan pemuda ini tidak menunjukkan ketidaksukaan ー lebih mirip tatapan seseorang yang belum pernah melihat ini sebelumnya dan rasa penasaran memenuhi matanya.

"Emm, itu . . . Dik Yang Mulia?"

“Ya, ada apa?”

Jawaban serius dari pemuda yang merespon nama panggilan dari Jin, membuat Jin lebih kesusahan.

Tadinya sempat berpikir untuk menghangatkan suasana adalah bercanda dengan memanggilnya 'Dik Yang Mulia' yang terlihat tidak terlalu tinggi atau membawahi ketika menyapa seseorang[5], tapi ketika digunakan pada pemuda yang tidak terikat aturan dunia ini, gurauan itu jadi tidak berguna.

Sepertinya aku harus menggunakan gurauan yang lebih sederhana untuk menyerang, pikir jin ketika mulai memantapkan hati.

"Itu . . . Walaupun kamu terus-menerus menatap pompa sampo . . . "

"Oh, begitukah? Jadi ini namanya pompa."

*Uwa!*

“It, itu disebut pompa. Sampo adalah yang ada di dalamnya."

“Oh, baiklah, aku paham sekarang. Menekan bagian ini akan menyebabkan kenaikan tekanan di dalam dan menyebabkan cairan naik bersamaan. Walaupun strukturnya sederhana, tapi ini merupakan penemuan penting."

“Itu . . . Itu benar."

“Ya.” Yang Mulia mengulurkan tangannya ke pompa sampo dengan kagum.

Pada saat ini, Jin mengerutkan bibirnya dengan firasat tidak enak.

"Jangan-jangan . . . Kamu belum pernah mencuci rambutmu . . . "

"Kasarnya. Rambutku dicuci setiap hari kok!"

“Benarkah?"

"Ya. Hanya saja tidak kulakukan sendiri."

Yang mulia menjawab dengan ekspresi serius.

. . . Sepertinya dia biacara jujur. Rambutnya biasanya dicuci orang lain.

Jin hanya bisa menghembuskan nafas panjang saat menatap langit-langit.

"Hanya pengen tahu, apa kamu tahu cara mencuci rambutmu?"

"Walaupun tidak terlalu yakin, tapi aku tahu teorinya. Air dan sampo akan berinteraksi dengan udara untuk mendapatkan reaksi kimia dan menggosoknya akan membentuk gelembung, begitu kan?"

“I, iya! Kamu butuh busa untuk menyingkirkan minyak di rambutmu."

“Begitu ya. Jin sungguh berpengetahuan. Baiklah ー"

Yang Mulia tertarik menekan pompanya. Apakah hanya pikiran berlebihnya? Seolah dia sangat menikmati proses pembentukan sejumlah besar gelembung busa di tangannya sebelum mencuci rambutnya dengan wajah takjub.

Jin bertanya dengan senyum masam:

“Biasanya rambutmu dibasuh pelayanmu?”

“Ah, ya. Ada tiga pelayan pribadi yang mengikutiku tapi Paman Graiya sangat ceroboh dalam bergerak dan tugas membasuh rambutku yang paling utama tinggal Aura atau Rin."

"Rin . . . Jangan-jangan gadis itu? Kamu mengizinkan para gadis mencuci rambutmu?"

“Ya, benar.”

Yang Mulia mengangkat rambut putihnya saat berekspresi heran, tapi gerakannya menyebabkan busa sampo mengalir mengenai salah satu matanya, secepat mungkin ia tutup mata karena pedih. Terlihat jelas jika Yang Mulia belum pernah membasuh rambutnya sendiri.

Mulut Jin menganga tercengang, kemudian bertanya dengan serius.

"Yang Mulia . . . adalah calon pemimpin Komunitasmu?"

“Tepat sekali karena aku diberi julukan seperti itu."

“Dan nama aslimu?”

"Rahasia. Jin, jika kamu bisa menebaknya, Akan kuberitahu."

Dia memberi senyuman saat menegakkan kepala lagi. Kali ini menyebabkan busa mengalir ke mata keduanya, dia secara reflek menggosoknya. Pertama kali mencuci rambutnya menjadi sebuah tragedi.

" . . . Susahnya mencuci rambut sendiri."

Bergunam sambil mentolerir pedih. Pasti cukup perih untuk merasa terganggu namun mungkin ketenangan menjadi bagian dari bakatnya dan Jin terkesan.

Saat dia memberikan busa ke rambut dan akan menggosok ー

“AH, Jin! Kalian datang duluan?!”

Jin tersandung. Dan ketika berada dalam posisi duduknya, dia tersandung bersama bangku, memutar setengah lingkaran penuh dengan pesat.

“ “——Hah……?!” ”

Ini adalah pemandingan normal yang persis seperti di belahan dunia lain ーyang artinya semua orang telanjang di dalamnya.

“Kalian . . . Pasti bercanda kan?”

Tentu saja tidak, juga bukan sekadar metafora.

Lima remaja laki-laki dan perempuan semuanya tanpa busana—Bukan, lebih tepatnya, dengan pengecualian Rin yang melilitkan handuk di badannya, keempat lainnya telanjang.

Namun Sandra sama sekali tidak mempermasalahkannya saat dia berlari dengan rambut mengibas di belakangnya.

"Jin, sudah tiga tahun sejak terakhir kita mandi bersama! Dan aku masih ingat kita sering mandi bareng dulu!"

"Wah, jadi Jin juga mendapat bantuan orang lain. Dan kupikir hanya aku yang aneh."

"Eh? T,tidak . . . Tu-tunggu, bukan . . . !"

Jin gelisan mencoba menjelaskan walaupun gagap.

Mengabaikan situasi Jin, Rin yang melilitkan handuk di tubuhnya berjalan menuju Yang Mulia.

“Wah! Yang Mulia membasuh rambutnya sendiri! Perubahan emosi macam apa yang jadi penyebab?"

"Tidak, bukan emosi, hanya situasi Jika tidak ada yang bisa membantuku, aku hanya perlu melakukannya sendiri, kan?"

"Ooh, aku mengerti!"

Rin menjawab terksesima. Kemudian dia mulai membantu Yang Mulia mencuci rambutnya dengan masalah fakta . . . Hubungan macam apa yang mereka miliki? Keadaan semakin terasa aneh.

Ketika melihat mereka, Sandra juga tertarik untuk mencoba ketika dia mendekat lalu berdiri di belakang Jin.

“Kalau begitu, biarkan aku yang membantu Jin!"

“San, Sandra!”

Sandra menggeliatkan jari-jarinya penuh ketertarikan.

Untuk menghindari segala kesalahpahaman, dia masih dalam keadaan telanjang. Jin menutupi area yang secara logika perlu ditutupi ketika dia berlari dengan wajah merona. Dan Sandra menangkapnya dengan bahagia sedang Rin menatap mereka dengan perasaan senang.

Hanya Percher yang sendirian di pojokan menutupi tubuhnya ketika bergumam tanpa kata ke Surga:

(. . . Situasi ini. Kalian ingin aku berbuat apa?)

Mondaiji-tachi ga isekai kara kuru soudesu yo v06 078.jpg




Translator’s notes[edit]

  1. artian mengikuti versi Inggris 'Rare Sacred Iron' :)
  2. Sala-sama sebenarnya seorang wanita lalu diganti dengan Tuan Sala yangmana kata Tuan ini bersifat Universal.
  3. [Tablet of the Sea of Stars] dilihat di app Kamusku artinya -Tablet, Pil, Gentel, Lembaran- kuambil lembaran biar enak bacanya :D
  4. entah bagaimana mengartikan -slightly wavy twin tailed hairdo- yang benar?!
  5. 'Your Highness-Kun adalah nama inggrisnya :)
Kembali Ke Halaman Utama