Difference between revisions of "Mondaiji-tachi ga isekai kara kuru soudesu yo (Indonesia):Jilid 6 Selingan"

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search
(Created page with "==Selingan== —Taman Mini, Gerbang Luar Nomer 2105380, Alun-alun di Depan [Gerbang Astral]. [Gerbang Astral] mulai memancarkan cahaya kekuningan ketika rangkaian pengaktifa...")
 
Line 21: Line 21:
 
Sebuah [Cacar dari Roh Jahat] menghantui Komunitas pedesaan.
 
Sebuah [Cacar dari Roh Jahat] menghantui Komunitas pedesaan.
   
Akhir namun bukan terakhir juga ada [Herpes Kamui] yang mulai menyerang setah memperoleh Divinity.<ref> sesuatu yang berhunungan dengan kedewaan</ref>
+
Akhir namun bukan terakhir juga ada [Herpes Kamui] yang mulai menyerang setelah memperoleh Divinity.<ref> sesuatu yang berhunungan dengan kedewaan</ref>
   
. . . Walaupun alasannya belum diketahui, mereka adalah roh kelas Dewa dari dari kelas "Dewa Wabah". Dengan pengecualian [Skend], yang lain merupakan tingkatan dari Dewa dongenv rakyat yang tidak terlalu kuat. Kekuatan spiritual mereka bisa digambarkan sebagai Dewa Alam setelah menaikkan level kekuatan spiritual mereka dari roh jahat menuju Kelas Dewa. Dan tidak berbeda dengan tingkat kekuatan spiritual Putri Shirayuki.
+
. . . Walaupun alasannya belum diketahui, mereka adalah roh kelas Dewa dari dari kelas "Dewa Wabah". Dengan pengecualian [Skend], yang lain merupakan tingkatan dari Dewa dongeng rakyat yang tidak terlalu kuat. Kekuatan spiritual mereka bisa digambarkan sebagai Dewa Alam setelah menaikkan level kekuatan spiritual mereka dari roh jahat menuju Kelas Dewa. Dan tidak berbeda dengan tingkat kekuatan spiritual Putri Shirayuki.
   
 
Meskipun ini hanya sekelompok pemberontak yang tidak terorganisir yang tidak cukup menjadi latihan untuk Raja Iblis Saurian, dia yang selalu ditunjuk dengan gelar intimidasi [Guru Besar Penghancur Lautan], pertempuran terus-menerus dan tanpa belas kasihan pada akhirnya menguras fisik dan mentalnya.
 
Meskipun ini hanya sekelompok pemberontak yang tidak terorganisir yang tidak cukup menjadi latihan untuk Raja Iblis Saurian, dia yang selalu ditunjuk dengan gelar intimidasi [Guru Besar Penghancur Lautan], pertempuran terus-menerus dan tanpa belas kasihan pada akhirnya menguras fisik dan mentalnya.

Revision as of 23:25, 11 October 2019

Selingan

—Taman Mini, Gerbang Luar Nomer 2105380, Alun-alun di Depan [Gerbang Astral].

[Gerbang Astral] mulai memancarkan cahaya kekuningan ketika rangkaian pengaktifan dimulai dan pintu mengayun keluar.

Hadiah yang dianugerahkan kepada Gerbang Luar adalah satu-satunya cara agar orang-orang bisa melakukan perjalanan ke tanah dengan permukaan luas yang merupakan dunia Taman Mini. Oleh karena itu, merupakan hadiah penting yang harus dilindungi masing-masing [Master Wilayah] dan [Master Lantai] dari Gerbang Luar.

Dan Kouryuu, yang menjadi [Master Lantai] Daihyo [1] untuk Bagian Timur, harus memeriksa keamanan dan kemampuan pemakaian [Gerbang Astral] hari ini.

Kouryuu, bersama asisten toko perempuan di belakangnya, terlihat kelelahan ketika membungkukkan pundaknya.

"A, akhirnya kita sampai pada inspeksi Gerbang Luar terakhir. Bukankah ini sedikit berlebihan memiliki jadwal memeriksa lima ribu dalam seminggu?"

"Tuan Kouryuu, apa yang kamu bicarakan?! Dengan mundurnya posisi Tuan-Shiroyasha, seluruh hantu dan raksasa jahat yang menahan rasa takut sekarang menjadi aktif lagi! Tidakkah kamu ingat jika minggu ini saja kita harus mengalahkan banyak penjahat dan roh jahat ー"

Pramuniaga wanita mulai meluncurkan nasehat saat mendengarkan keluhan Kouryuu. Tapi kata-katanya sangat benar karena banyak masalah menekan mulai bermunculan dimana-mana setelah pengangkatan resmi Kouryuu sebagai Master baru.

Sekelompok pencuri yang dipimpin oleh jatuhnya [Skand] yang menjadi wabah.

Sebuah [Cacar dari Roh Jahat] menghantui Komunitas pedesaan.

Akhir namun bukan terakhir juga ada [Herpes Kamui] yang mulai menyerang setelah memperoleh Divinity.[2]

. . . Walaupun alasannya belum diketahui, mereka adalah roh kelas Dewa dari dari kelas "Dewa Wabah". Dengan pengecualian [Skend], yang lain merupakan tingkatan dari Dewa dongeng rakyat yang tidak terlalu kuat. Kekuatan spiritual mereka bisa digambarkan sebagai Dewa Alam setelah menaikkan level kekuatan spiritual mereka dari roh jahat menuju Kelas Dewa. Dan tidak berbeda dengan tingkat kekuatan spiritual Putri Shirayuki.

Meskipun ini hanya sekelompok pemberontak yang tidak terorganisir yang tidak cukup menjadi latihan untuk Raja Iblis Saurian, dia yang selalu ditunjuk dengan gelar intimidasi [Guru Besar Penghancur Lautan], pertempuran terus-menerus dan tanpa belas kasihan pada akhirnya menguras fisik dan mentalnya.

Kouryuu menggaruk kepalanya ketika tersenyum dengan maksud tersembunyi.

"Ngomong-ngomong, ayo akhiri pemeriksaan hari ini. Aku berencana menghabiskan waktu minum teh di waktu luang . . . "

"Tidak, belum selesai. Selanjutnya akan ada pemeriksaan dari alokasi individu dari pengumpulan biaya [Astral Gate]. Jika tidak ditemukan masalah, dimohon memberi tanda persetujuan. Dan selanjutnya, kita memiliki masalah pembenahan kuil serta perizinan kenaikan ke bilangan Enam bagi Komunitas pemohon. Lalu saat semua itu selesai, mohon mulai membuat uji kelayakan pada Ujicoba Kenaikan-Tingkat."

"Tunggu, sebentar! Bukankah aku dijadwalkan menghadiri Konvensi di Teritori Salamander besok?! Bagaimana aku bisa ke sana dengan seluruh . . . "

"Tidak masalah. Jika kita mulai dengan cepat mulai sekarang. Kita bisa memotong waktu istirahat, tidur, makan dan memungkinkan selesai besok pagi."

“Oi—! Bagaimana mungkin aku datang ke Konvensi dengan keadaan seperti itu?!"

"Kamu pasti bercanda lagi. Tidak ada lagi ruang untuk mendiskusikan perubahan 'penampilan' ketika di Konvensi. Kamu tetap akan kesana walau tidak ingin."

Pramuniaga wanita itu menggunakan tatapan kritis untuk memberinya satu peran. Di matanya, Kouryuu hanya pengganti peran Master dan kelambanan semacam ini merusak reputasi Shiroyasha.

"Terlebih, Tuan Shiroyasha selalu menyelesaikan seluruh tumpukan pekerjaan ini tanpa gagal setiap harinya. Jika seorang master baru mulai mengabaikan tugasnya setelah mengambil alih Kantor, bukankah akan merusak nama baik [Thousand Eyes]?"

*Huu……* Kouryuu terdiam.

Ini sudah tidak diragukan lagi menjadi kesalahan perhitungan terbesarnya.

Awalnya berpikir jika Shiroyasha hanya asyik bersenang-senang, dia tidak menduga jika dia bisa menyelesaikan tugas harian sebagai [Master Lantai] secara sempurna. Dan sepertinya Shiroyasha mampu bermain-main karena tidak ada jadwal setelah menyelesaikan tugas hariannya.

Tidak bisa mengungkapkan perlawanan, Kouryuu hanya bisa mendengus letih ketika menatap langit.

" . . . Seberapa cakap orang itu ー Shiroyasha?"

"Setidaknya jauh lebih baik daripada kamu. Ngomong-ngomong, kamu akan terbiasa dengan jadwal ini setelah tiga bulan di kantor, jadi, hal itu akan memungkinkan beban kerja untuk perlahan meningkat selama tiga bulan. "

"Ma, masih bisa lebih banyak dari sekarang?"

"Iya. Dan akan lebih banyak beban kerja dari saat ini." Pramuniaga wanita itu memberitahu dengan wajah serius.

Dan bahu Kouryuu turun lebih jauh saat merasakan kekuatannya terkuras.

ー Tidak lama kemudian, mereka berdua berjalan melewati Air Mancur Alun-alun untuk keluar ke jalanan bagian penggunaan-gratis di wilayah ini. Suasana lelah tadi berubah ceria, merasa memiliki suasana hidup yang mampu beraktivitas sekali lagi.

Setelah kemunculan kebangkitan sebuah Komunitas, beritanya menyebar luas dan seketika menjadi topik panas selama percakapan melalui teh atau bahkan setelah waktu makan. Berita mengenai [No Name] yang mengalahkan dua Demon Lord juga terdengar di wilayah tetangga serta alun-alun di depan Gerbang Luar yang sekarang berubah menjadi gelanggang berbagai pedagang yang menjadi penyelenggara Permainan.

Keduanya melangkah menuju Markas Besar sambil melihat-lihat kerumunan orang yang diantara mereka terdapat seorang gadis pelayan berambut pirang muncul di seberang ujung jalan ー Leticia.

Dia juga terlihat menyadari keberadaan Koryuu saat memberi ekspresi hormat diam melalui tatapannya.

"Wah, bukankah ini Tuan Daihyo [Master Lantai] Bagian Timur, ya? Sudah cukup lama sejak terakhir bertemu."

"Oioi . . . Formalitas seperti ini seharusnya buat orang asing. Memperlakukanku seperti ini padahal kita sudah berteman lama, bukannya terlalu berlebihan? Biasa aja, Leticia, tidak perlu sopan."

“Fufu. Kuanggap itu perintah darimu ー Lama gak ketemu Bang Kouryuu. Aku selalu ingin menyapa tapi kayaknya sedikit terlambat nih."

"Jangan Khawatir. Dibanding itu, apakah [Mata]-ku masih ada di tumpuan?"

Kouryuu tersenyum aneh saat bertanya terus-terang.

Dan ekspresi Leticia muram.

" . . . Maaf . . . Tentang [Mata] yang kamu beri untuk kami, Bang Kouryuu ー [Mutiara Air] tidak lagi kami miliki setelah dicuri Demon Lord tiga tahun lalu," dia meminta maaf, muram.

Itu adalah sesuatu yang terjadi sebelum Izayoi dan lainnya dipanggil ke Dunia Taman Mini. Awalnya, tumpuan yang menjadi sumber air digunakan untuk memegang mutiara air yang dihasilkan dari [Mata Naga]. Dan sumber airnya tidak lain merupakan mata Kouryuu saat itu.

Kouryuu yang sudah menduga jawaban seperti itu tidak menunjukkan amarah ketika merespon, tapi hanya sedikit mengangkat bahu.

"Yah, seperti dugaan. Oh yah, karena dicuri, mau gimana lagi. Lagian, itu sudah kukasihkan ke Koumei dan Canaria jadi jangan sedih."

Mondaiji-tachi ga isekai kara kuru soudesu yo v06 127.jpg

"Mendengarmu berkata begitu membuat pikiranku lega. Tapi kayaknya ada kemungkinan beredar di pasaran. Kalau aku mendengar berita tentang itu, akan kuusahakan semampuku untuk mengembalikannya segera."

"Tak apa. Gak perlu lah. Walaupun kamu kembalikan, aku sudah memakai mata lain."

Kouryuu mengarahkan jempolnya ke penutup mata sambil mengangkat bahu.

Ungkapan kejutan menyebabkan Leticia keheranan tapi segera merespon kembali:

"Kalau gitu . . . Sudah memakai mata buatan dong?"

"Bukan. Sebenarnya karena ada alasan lain ー"

"Tuan Kouryuu, jika tidak pergi sekarang, kita akan kehabisan waktu."

Pramuniaga wanita memotong ucapan Kouryuu lalu dia segera mematahkan percakapan ke pertanyaan terakhir.

"Benar! Bocah ー Izayoi dan dua gadis lainnya, mereka baik-baik saja kan?"

"Hmm, sebenarnya mereka pasti sangat bersemangat hari ini. Setelah mereka pergi ke lokasi Konvensi lebih awal, mereka pasti bersenang-senang di [Kota Kouen] saat ini."

Leticia menjawab sambil pergi berjalan menuju [Gerbang Astral].

Kouryuu melihat sosoknya menghilang sambil matanya menerawang serius.

("Beneran? . . . Mereka juga pergi ke Konvensi ya?")

Dia bergumam sendiri saat mengangkat kepalanya menatap awan jernih.

ー Contoh darah yang diambil dari Izayoi di [Underwood] telah diserahkan kepada [Iblis Istana] dan Kouryuu meminta bantuan mereka untuk menganalisis komposisinya.

Walaupun aktivitas mereka sebagai Master telah terhenti, mereka masih aktif dalam kegiatan lain. Lagipula mereka disebut iblis maha-tahu karena suatu alasan dan dia pikir jika seseorang bisa memeriksa sesuatu melalui darah, hanya mereka yang bisa. Karena itulah dia akan meminta hasilnya. Dan sebagai jawaban, hasil akhir akan diberikan padanya pada saat Konvensi.

Jika hasilnya Izayoi memiliki kemiripan dengan Sun Wo-Kong [Guru Besar Setara Surga], yang Setengah Surgawi ー

" . . . Sepertinya aku harus ke sana lebih cepat."

“Apa?"

"Maaf menyusahkan tapi tolong sesuaikan jadwal agar memungkinkan bagiku ke Konvensi hari ini."

“Hah?” Pramuniaga wanita itu berteriak kaget.

Tapi dia bisa melihat keseriusan Kouryuu kemudian dia lama memperhatikan kertas jadwal.

" . . . Karena hal ini sangat penting sampai-sampai tidak bisa dikesampingkan . . . Kupikir kita lakukan saja semuanya. Selama kita mengeluarkan teknik terakhir, pasti akan berhasil."

“Benarkah?

“Hmm, hanya saja ー

Sang pramuniaga wanita menaikkan sedikit lengkungan alisnya.

"ー persiapkan mentalmu untuk melihat pertumpahan darah."

“……”

Di ujung mata Master terlihat berair.

Mendadak merasakan pertanda buruk mengenai beban kerja yang berat, Kouryuu bergegas kembali ke kantor cabang [Thousand Eyes].


Translator’s notes

  1. [magref notes: Daihyo-Utusan/perwakilan]
  2. sesuatu yang berhunungan dengan kedewaan
Kembali Ke Halaman Utama