Oda Nobuna no Yabou (Indonesia):Jilid 9 Bab 1

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 1 - Kekalahan dari Harima (Bagian 1)[edit]

"Aku mendengar bahwa Takenaka Hanbei-sama telah terjangkit sebuah penyakit."

"Hanbei, huh?"

"Ya."

Lokasinya adalah didalam Gunung Shozan di Harima, penjara bawah tanah dimana kamp utama barisan depan klan Mori, tentara Ukita ditempatkan. Awalnya berencana untuk membujuk Ukita Naoie namun sebaliknya malah ditangkap dan dipenjarakan disini, Kuroda Kanbei berbisik pelan pada kedua pengunjung yang dipisahkan darinya oleh jeruji besi.

Kuroda Kanbei lahir di harima, meski di usianya yang muda, ia telah menjadi tuan dari kastil Himeji.

Terlebih lagi, karena bakatnya yang luar biasa, dia, bersama dengan Takenaka Hanbei dari Mino, keduanya disebut "Ahli Strategi Jenius Kembar".

Tapi sekarang dia hanyalah seorang gadis menyedihkan yang berjuang melawan lapar dan haus sambil terkurung di sebuah penjara bawah tanah.

"Ini, ada beberapa onigiri Kanbei-sama"

Merahasiakan dari Naoie, gadis tersebut, hanya dari sikapnya berbicara dan seseorang yang seperti pelayannya disampingnya, orang bisa mengatakan bahwa dia seorang yang dididik dengan baik, membawa makanan dan air untuk Kanbei.

Kalau bukan karena gadis itu yang membawakan makanan dan air serta berita dari dunia luar dari waktu ke waktu, Kanbei pasti telah mencapai batas fisik dan mentalnya sejak lama.

Jika korps Sagara tidak menyerahkan Yamanaka Shikanosuke dari Klan Amago lama yang baru saja bergabung pada Ukita Naoie, Kanbei akan dieksekusi pada saat Mori sampai.

Dan apa yang lebih penting dibandingkan ini, tidak, dibandingkan apapun adalah,

"Tidak, sebelum Hanbei sembuh, Simon tidak mau memakan apapun."

"Kumohon, anda hanya perlu untuk fokus pada bertahan hidup saat ini."

"Itu tepat seperti yang Yakurou katakan, Kanbei-sama."

Awalnya, satu-satunya yang membawakan makanan untuk Kanbei adalah gadis dengan didikan baik tersebut.

Kali ini, mendampingi dia adalah seorang gadis berambut pirang dengan iris biru.

"Kamu mendapat rasa terimakasihku, tapi sudah saatnya kamu mengatakan padaku, siapa kamu sebenarnya?"

"Putri muda ini adalah satu-satunya putri Ukita Naoie-sama, Hideie-sama"

"Ya, aku Hideie"

"Aku mengerti, maka 'Otou-sama' yang kamu bicarakan mengacu pada..."

"Kumohon maafkan Otou-sama untuk segalanya yang telah dia lakukan."

Gadis yang menyebut dirinya sendiri Hideie itu merengek sambil mengambar salib didadanya.

"Dan aku seorang putri pedagang dibawah perintah tuanku untuk secara khusus mengawal Hideie-sama. Nama jepangku adalah Konishi Yakurou, sementara nama kristenku adalah Augustine."

Gadis pirang bermata biru tersebut mengangkat salib kedepan dadanya untuk ditunjukan pada Kanbei.

"Kalian berdua kristen?"

"Benar"

"Orang yang membujuk Hideie-sama untuk masuk ke kristen adalah Yakurou, ayah dan ibu angkatku yang berada di Sakai melibatkan diri dalam perdagangan, keduanya adalah umat kristen yang taat."

"Berbicara tentang klan Konishi dari Sakai, mungkinkah bahwa ayahmu adalah Khonishi Jyocin-sama?"

"Memang"

"Sakai, huh... Sungguh nostalgia. Tapi kenapa putri Konishi-sama bekerja dibawah Ukita Naoie di Bizen?"

"Itu ketika aku bekerja di sebuah toko milik kenalan sebagai seorang seseorang yang sedang belajar..."

"Cukup jauh antara Sakai dan Bizen."

"I-Itu tidak seperti aku melarikan diri karena aku berada dalam masalah!"

Sepertinya Yakurou menyebabkan suatu masalah di Sakai.

"Jadi untuk suatu alasan kamu pergi ke Bizen, dan pada saat itu tertangkap mata Naoie?"

"Ya, tuanku selalu ingin bisa mendidik putri satu-satunya, Hideie-sama menjadi seorang penguasa berhati baik. Itu sebabnya dia menunjuk seorang kristen yang taat untuk menjadi pengawal dari Hideie-sama."

Manusia benar-benar suatu mahluk yang kompleks, Kanbei secara tak sengaja berpikir.

Untuk Ukita Naoie yang dari seorang yang bukan siapa-siapa, menggunakan berbagai rencana licik untuk menjadi daimyo dari Bizen dan Mimasaka, jika ada laki-laki yang menghalangi dia, dia akan menggunakan berbagai cara licik untuk memberantasnya.

Dan jika mereka adalah wanita, mereka akan diperlakukan sebagai alat, disingkirkan setelah kegunaan mereka habis.

Untuk berpikir bahwa seorang pria yang menggunakan ketenarannya untuk bertahan hidup akan menyewa seorang kristen yang taat untuk mengurus putrinya....

Dan mendidik putrinya sendiri untuk menjadi seorang penguasa yang berhati baik...

Ini benar-benar terlalu mengejutkan.

"Dalam rangka untuk bertahan hidup, Otou-sama telah melakukan banyak hal jahat, namun dia sendiri tahu bahwa setelah akhir dari era yang kacau ini, orang tercela seperti dia sendiri akan kehilangan semua tempatnya di dunia ini. Oleh karena itu, dia ingin Hideie untuk menjadi seorang daimyo agung yang dicintai dan dihormati oleh rakyat serta para pengikutnya."

Hideie yang berbisik ini benar-benar berbeda dari ayahnya yang berjuluk 'Kejahatan Tak Terbatas', dia hanya seorang gadis polos.

Meskipun dia masih muda, namun dia tampak semurni seorang biarawati.

Namun, orang yang memilih Konishi Yakuro menjadi penjaga Hideie adalah si jahat Ukita Naoie.

"Aku mengerti, Ukita Naoie juga seorang pria yang bijak, tapi sejak dia memiliki tujuan ini, kenapa dia tidak mengubah cara hidupnya?"

"Tuanku selalu mengatakan 'aku pasti akan pergi ke neraka bagaimanapun juga' dan membutakan mata pada ajaran kristen."

Yakuro tampaknya sedikit kesal tapi dia segera menggelengkan kepalanya dan melanjutkan.

"Dan ada alasan lain kenapa aku dihargai, Simon-sama, dan itu adalah navigasi."

"....navigasi?"

"Dari Sakai ke Hakata, kemudian dari Hakata ke kapal, aku telah menaiki kapal ke berbagai tempat di dunia dan melihat banyak pemandangan berbeda sejak muda, dan seperti yang anda bisa lihat, aku seperti orang Namban, jadi bahkan jika aku menaiki kapal di sebuah negara asing, itu tidak akan begitu menonjol."

"Berlayar huh? Simon juga memiliki sebuah impian tentang menaiki sebuah kapal besar dan bepergian keseluruh dunia, tapi..."

Batas waktu untuk hukuman tersebut semakin mendekat.

Disaat tentara Mori sampai di Harima, Kuroda Kambei akan di eksekusi.

Karena fakta bahwa Kanbei terkunci di sebuah penjara kecil dan sempit dan kekurangan gizi untuk waktu yang lama, otot-otot tungkai Kanbei mulai menyusut.

Bahkan jika bisa mendapatkan kunci untuk membuka pintu penjara, dia tidak bisa lagi berdiri menggunakan kekuatannya sendiri dalam keadaannya saat ini.

Mimpinya akan musnah sementara masih tetap sebuah mimpi.

"Tuhan tidak akan pernah meninggalkan Simon, oleh karena itu, harap milikilah keyakinan pada Sagara Yoshiharu-sama"

"Memang, jika dia benar-benar seluarbiasa seperti apa yang Kanbei katakan, dia pasti akan datang."

"Sim, pria itu benar-benar baik, sejauh dimana orang akan berpikir dia terlalu baik, memperlakukan segala sesuatu dengan hatinya yang lembut. Ingin melakukan segalanya dengan benar, namun karena penundaan itu, sehingga menghambat rencananya dan begitu tak menghiraukan berapa banyak nyawa yang dia miliki, akhirnya tidak akan berubah, sudah pasti."

"Aku telah bertemu dengan dia sekali, tapi dia tidak tampak sangat bisa diandalkan."

"Dia terlihat sedikit aneh, namun masih saja, dia berhati mulia."

"Jika demikian, dia pasti akan datang untuk menyelamatkan Simon, kita juga akan bertindak sesuai dengan situasi."

"Itu tidak mungkin, kaki Simon tidak bisa lagi bergerak, apalagi memungkinkan Simon untuk berjalan. Selain itu, jika Simon benar-benar melarikan diri, kalian pasti akan terkena amarah Ukita Naoie."

"Uuuuu.... Hideie sudah tidak ingin Otou-sama melakukan dosa lagi, karakternya yang 'tidak akan membunuh wanita' adalah satu-satunya poin penebusan yang tersisa dari Otou-sama yang menanggung julukan dari 'tercela'."

"Sebagai sesama orang kristen yang mengikuti agama kristen, kami pasti akan menemukan kunci untuk membebaskanmu, Simon!"

"Tapi hanya Hideie dan Yakurou itu sedikit..."

"Tanpa tenaga luar, dengan kata lain bantuan Sagara Yoshiharu-sama, ini akan sangat sulit..."

Sagara Yoshiharu pasti akan datang, ini adalah apa yang Simon percayai.

Oleh karena itu, untuk saat itu, dia harus melakukan apa yang dia bisa untuk mempertahankan kekuatannya, dan tidak membiarkan pikiran dan tubuhnya menjadi lebih lemah lagi.

Tapi, sekarang ini untuk Kanbei, apa yang bahkan, bahkan lebih penting daripada hidupnya sendiri adalah...

"Apa Hanbei masih hidup? Apa Sagara Yoshiharu bisa menyelamatkan Hanbei? Bahkan meski aku khawatir, tapi sekarang ini, satu-satunya hal yang bisa Simon lakukan adalah berdoa."

Benar, dibandingkan dengan hidup Simon sendiri, apa yang dia tempatkan pada yang terpenting adalah rekan yang dia temukan di medan perang, sang ahli strategi jenius, hidup Takenaka Hanbei.

Hanbei pasti telah merencanakan untuk menyelamatkan adik Kanbei, Shojyomaru.

Oleh karena itu, kali ini adalah saatnya bagi Simon untuk menyelamatkan Hanbei.

"Jadi aku harus hidup. Terus hidup, dan kembali kesisi Hanbei."

Kanbei memaksa turun onigiri yang tersangkut di tenggorokannya.

Kondisi perutnya cukup buruk, bahkan jika dia makan beberapa makanan, tidak banyak nutrisi yang akan di hasilkan.

Namun, Kanbei telah memutuskan untuk tidak meneteskan air mata lagi.

Bahkan jika dia ingin, itu pasti sampai saat dimana dia akhirnya berkumpul lagi dengan Hanbei, itu akan menjadi air mata sukacita.

"Kobayakawa, Kikkawa, apa kita masih bisa bertempur melawan Oda Nobuna?"

"Dalam beberapa hari, tentara Mori kita akan bisa mencapai Harima."

"Saat ini, Ukita Naoie yang panik dengan agresif menyerang Harima."

"Yah yah, bisa dibilang, saat-saat tentara utama Mori mencapai Harima, hasil dari pertempuran sudah diputuskan, kan?"

Didalam formasi utama dari tentara Mori, Ashikaga Yoshiaki, shogun baru klan Ashikaga, menyatakan sambil mengayunkan sebuah kipas dengan kata 'Banzai' dan mulai menari.

Dan si kembar cantik di sampingnya adalah jenderal wanita yang terkenal - "Si Kembar Mori".

Kobayakawa Takakage.

Kikkawa Motoharu.

Sepasang saudara ini yang seharusnya membantu Mori Terumune, kepala dari keluarga Mori, tapi pada kenyataannya, mereka mengendalikan kekuatan dalam Klan Mori.

"Meskipun kita tidak membuat penyataan seperti itu, memang benar bahwa situasi ini berkembang mendukung kita."

Si adik, Kobayakawa Takakage adalah seorang jenderal terkenal yang selalu tetap tenang tidak peduli apa, dengan julukan "Sang Bijaksana".

"Okonomiyaki dari Chugoku adalah yang terbaik, ayo bertarung dengan rumah okonomiyaki palsu dari Kyoto."

Si kakak, Kikkawa Motoharu, nomor satu dari klan Mori ketika memasuki pertempuran, dan dijuluki "Sang Jenderal Pemberani". Dia adalah seorang swordswoman yang berbakat yang menguasai 'Iai', sebuah sosok dari keluwesan dan pergerakan terkendali dari menarik satu pedang dari sarungnya, menyerang atau menebas seorang musuh, menghilangkan noda darah dari pedang tersebut, dan kemudian menyarungkan pedang tersebut kembali ke sarungnya. Semua itu hanya dalam hitungan detik.

Dia segera mengenakan ikat kepalanya dengan "Mori Terhebat" tertulis disitu untuk membedakan dirinya dengan adiknya.

Dikatakan bahwa ketika mereka berdua berdiri diam-diam berdampingan, bahkan teman dekat dan para pengikut tidak bisa mengatakan siapa yang siapa.

"Onee-sama, harap kendalikan logat Aki-mu didepan sang Shogun."

"Uuu... Maaf Takakage."

Namun disaat mereka berbicara, orang bisa segera menyebutkan perbedaan mereka berdua.

Setelah pewaris sah gelar Shogun, Yoshiaki kembali ke Jepang dari Kekaisaran Ming, Klan Mori yang dominan di wilayah Chugoku, mengerahkan kekuatan untuk bertempur dengan Klan Oda setelah menerima permohonan Yoshiaki untuk 'membantu dia mendapatkan ibukota.'

Kepala muda dari Mori, Terumoto, ditinggalkan dibelakang untuk mempertahankan Aki.

Sementara si Kembar Mori berangkat dari basis mereka di Aki, menuju tentara utama mereka dan melanjutkan melalui Bingo dan Bichuu dan akhirnya sampai di Bizen, sambil melindungi Ashikaga Yoshiaki,

Bagi Klan Mori yang memerintah atas wilayah Chugoku, Bizen adalah wilayah mereka yang paling timur.

Ke timur lebih jauh lagi adalah Harima dimana Ukita Naoie dari Klan Mori dan Sagara Yoshiharu dari Klan Oda tengah terlibat pertempuran sengit, Settsu juga akan mengikuti dengan cepat, dan setelah Settsu, yang tersisa adalah Kyoto.

Perluasan cepat Klan Oda yang baru saja selesai mengalahkan aliansi Asai-Asakura telah mendapati kekuatannya tersebar dan tertekan di beberapa medan perang.

Kobayakawa Takakage yang cerdas telah menemukan fakta mereka hanya bisa menyerang sekarang sementara Oda Nobuna belum stabil.

Namun meskipun Kikkawa Motoharu tidak berpikir begitu mendalam, dia mengatasi dengan sentimen 'Karena aku diminta oleh Shogun-sama, maka apa yang harus aku lakukan adalah menggunakan semua usahaku untuk menyerang menuju ibukota!'

Ada alasan lain untuk motivasi Motoharu, dan itu adalah...

"Orang yang memimpin sisa-sisa Klan Amago, Yamanaka Shikanosuke, seharusnya sudah membelot ke pihak Oda. Kali ini, aku pasti akan mengalahkan Shikanosuke dalam sebuah duel!"

Klan Amago yang berasal dari Izumo awalnya ingin merebut hadiah menjadi penguasa dari wilayah Chugoku dan dengan demikian bertempur melawan Klan Mori yang menggontrol itu.

Meskipun sebenarnya, Klan Amago telah dikalahkan dan tersebar, tapi pengikut Klan Amago lama, sang jenderal ganas Yamanaka Shikanosuke, dengan kesetiaan hati yang melampaui orang normal, terus bergerak memicu masalah, untuk 'menghidupkan kembali Klan Amago'.

Terhadap perbedaan yang luar biasa dalam kuantitas dan kualitas tentara, persediaan dan kekayaan ekonomi Klan Mori yang mengambil alih wilayah Chugoku, Yamanaka Shikanosuke yang memimpin sekelompok kecil gerilyawan (meskipun itu terdengar mengesankan, dalam kenyataannya mereka tak lebih dari sekelompok tentara yang patah semangat) tidak memiliki kesempatan menang.

Bahkan kepala asli keluarga Klan Amago telah menyerah pada Klan Mori dan menjalani kehidupan nyaman di pengasingan.

Namun, kekeraskepalaan Yamanaka Shikanosuke juga melampaui orang normal. Terlepas dari berapa banyak dia menderita kekalahan, setelah beberapa saat dia akan berteriak "Berikan padaku Tujuh Kemalangan dan Delapan Penderitaan!" dan menantang Mori pada pertempuran lagi.

Meskipun pengetahuannya tentang seni perang adalah nol, namun Yamanaka Shikanosuke begitu kuat sampai-sampai hanya dengan tombak ditangannya, dia telah menyebabkan Klan Mori banyak kesulitan.

Ada juga suatu waktu dimana mereka akhirnya berhasil menangkap dia hidup-hidup setelah banyak usaha. Namun, sambil membujuk dia untuk melayani Klan Mori, dia benar-benar menggunakan dalih pergi ke toilet untuk melarikan diri dan segera, dia melanjutkan serangan gerilyanya.

Yamanaka Shikanosuke bukan hanya jenderal ganas yang hanya tahu bagaimana untuk bertarung, fakta bahwa dia adalah salah satu dari beberapa bishoujo Izumo juga sangat terkenal.

Ketika Shikanosuke masih seorang tahanan, para prajurit dari Klan Mori berteriak seperti "Kita telah banyak menderita karena bajingan itu!" "Aku nyaris mati berkali-kali!" dan masuk kedalam penjara untuk membalas dendam. Tapi melihat sosok cantik Yamanaka Shikanosuke yang dipenjara dan cemberut menyebabkan mereka semua meratap: "Ah... Sungguh seorang gadis yang cantik." "Aku sekarat dari kebahagiaan..." dan seperti para pelayan, mensujudkan diri mereka sendiri di hadapannya dan sejak saat itu mengirim sejumlah besar makanan lezat Hiroshima pada dia setiap hari.

Tapi tak terpikir untuk ksatria putri seperti ini akan menggunakan alasan pergi ke toilet untuk melarikan diri.

Dihari tertentu, Shikanosuke yang terpenjara meminta pada penjaganya.

"I-Ini terlalu memalukan, tapi karena aku makan terlalu banyak Okonomiyaki Hiroshima, aku mengalami sakit perut mengerikan sekarang. A-Aku tidak bisa menahan lebih lama lagi. K-Kumohon biarkan aku pergi ke toilet. Hah... Hah..."

Saat melihat Shikanosuke yang mengenakan pakaian bernoda keringat, memohon dengan suara rendah sambil sedikit gemetar, para penjaga merasa penuh gairah, tidak, khawatir dan segera mengantarnya ke toilet. Tapi tak peduli berapa kali Shikanosuke pergi, dia terus memeluk perutnya sementara wajahnya mengerut kejang dari rasa sakit, dan dengan keringat mengucur dari tubuhnya.

Para penjaga, setelah melihat ksatria putri yang cantik seperti bunga tersebut mengerutkan wajahnya yang memerah dan tubuhnya yang langsing karena rasa sakit, dan dia kesulitan menyembunyikan ekspresi malu dan penderitaan, menjadi lebih dan lebih penuh gairah, bukan, tidak mampu untuk terus melihat. Mereka berseru 'Ini terlalu menyedihkan' dan pergi untuk mendapatkan obat untuk dia. Mempergunakan penuh kesempatan ini, Shikanosuke merangkak melalui bagian toilet untuk melarikan diri keluar ke kota.

Motoharu menjadi marah setelah mendengar bahwa Shikanosuke melarikan diri.

Seorang gadis benar-benar merangkak melalui bagian toilet untuk melarikan diri?!

"Apa dia masih ingin menikahi seseorang?!"

"Apa dia benar-benar menikmati penderitaan melalui perbuatan yang orang lain bahkan tidak bisa mentolerir pemikiran itu?!"

"Atau apa dia mencoba mengatakan bahwa dia lebih suka menderita penghinaan seperti ini daripada tunduk pada Klan Mori?!"

"Mungkinkah dia mencoba mengatakan bahwa Klan Mori tidak lebih baik daripada toilet?"

"Tidak, itu seperti membandingkan Klan untuk menjadi tidak lebih baik dari kotoran!"

Motoharu yang marah berteriak "Tidak akan lagi aku menunjukan belas kasihan pada dia!" dan sejak saat itu telah melihat Shikanosuke sebagai musuh bebuyutan seumur hidupnya dan bertekad untuk memburu dia bahkan jika itu membutuhkan seumur hidupnya.

"Shogun-sama, kita akan memulai pertempuran dalam beberapa saat lagi, aku pasti akan secara pribadi memimpin pasukan melawan Yamanaka Shikanosuke!"

"Oh ho, meski aku tidak cukup mengerti, tapi kau cukup bergairah Kikkawa"

"Hanya para bajingan yang memperlakukan Klan Mori sebagai tidak lebih baik daripada kotoran tidak akan pernah aku maafkan."

Takakage yang berdiri disamping terbatuk ringan.

"Uhuk uhuk, Onee-sama, harap kendalikan perilakumu yang menginginkan duel di medan pertempuran."

"Kenapa harus aku, Takakage!"

"Ini bukan sebuah pertanyaan 'kenapa', Onee-sama. Kamu adalah pilar dukungan dari Klan Mori, dengan kata lain, ayah kita, Motonari, telah meninggal, dan Generasi Kedua Klan Mori, Onii-sama kita, mati muda sedangkan Generasi Ketiga saat ini masih muda dan belum dewasa, jika pada saat ini kita kehilangan kamu, klan Mori akan benar-benar hancur."

Bahkan meski Klan Mori adalah sebuah keluarga dengan sejarah panjang, tapi pada kenyataannya, satu-satunya daimyo hanyalah ayah si Kembar Mori, generasi Mori Motonari.

Jagi secara internal, diantara anggota Klan Mori, Mori Motonari disebut 'Generasi Pertama'

Generasi pertama memiliki seorang putra dan dua putri.

Putranya, Mori Takamoto, menjadi generasi kedua Klan Mori setelah Motonari meninggal.

Dibandingkan ayahnya, Motonari yang dijuluki "Ahli Siasat Genius", Takamoto yang adalah orang baik dan tulus benar-benar berbeda.

Selain itu, dia adalah seorang bishonen.

Orang yang telah secara sempurna terintegrasi wilayah Klan Mori yang terus-menerus meluas karena peperangan terus-menerus dari ayah dan saudara-saudara perempuannya adalah generasi kedua Takamoto.

Sementara dua putri Motonari, dengan kata lain Kikkawa Motoharu serta Kobayakawa Takakage, dikirim ke kerabat di Klan Mori ketika mereka masih muda sebagai saudara. Mereka kemudian kembali ke Klan Mori dan menjadi pilar Klan dibawah pengaturan Takamoto.

Motonari yang licik serta orang yang mewarisi kecerdasan dan kekuatan Motonari, si 'Kembar Mori' terus-menerus memperluas wilayah Klan Mori, dan kepala generasi kedua, Takamoto, yang memperlakukan orang-orang dengan dermawan dan memerintah atas warga dari tanah baru dengan murah hati.

Ini, adalah rahasia dari kekuatan besar Klan Mori.

"...Onii-sama telah diracuni oleh seseorang. Orang yang paling dihormati di Klan Mori adalah Onii-sama, untuk berpikir bahwa seseorang sejujur dan sepolos dia akan memiliki orang yang ingin mencelakakan dia, aku mendapati itu sulit untuk percaya hingga sekarang."

Bahkan Motoharu yang selalu kuat, merendahkan kepalanya dalam kesedihan pada saat ini.

Yoshiaki dalam diam menepuk bahu Motoharu.

"Onee-sama, itu karena Onii-sama terlalu baik dan tidak pernah curiga pada orang lain hinngga dia tertipu."

"Siapa yang bisa menduga bahwa orang tua jahat itu akan berani meracuni Onii-sama, dan dengan sebuah penampilan 'Aku tidak akan membahayakan manusia atau hewan'."

"Otou-sama berubah sepenuhnya setelah kematian Onii-sama..."

"'Bahkan jika itu adalah karma, kenapa Takamoto namun bukan aku!?' Otou-sama sangat sedih sehingga dia tampak usia puluhan tahun dalam semalam, dan kemudian mengambil 'tidak menginginkan dunia' sebagai sebuah mantra, meletakkan ambisinya menaklukan dunia dan memilih untuk hidup tenang selama sisa hidupnya."

"Otou-sama mempercayakan anak Onii-sama, sang Generasi Ketiga Terumoto pada kita bersaudara, Generasi Ketiga masih muda, jalan di usia kacau ini didepan kepala muda dari keluarga sanagat suram, sehingga setidaknya yang bisa kita lakukan adalah membiarkan putra Onii-sama terus hidup."

"Ini adalah pendapat pribadiku." Takakage berkata saat dia mulai menjelaskan pada Motoharu.

"Otou-sama adalah bakat legendaris yang akan memperoleh dunia jika dia memperluas wilayahnya sedikit lagi, dia tidak akan pernah kehilangan ketajamannya hanya dengan usia sebagai alasan."

"Kenapa kamu berpikir begitu?"

"Dimasa lalu, untuk memperoleh keuntungan besar dari perdagangan luar negeri, Otou-sama bertempur melawan Otomo Sourin untuk mencapai supremasi atas Kitakyushu."

"Oh, berbicara tentang Kitakyushu, itu adalah sebuah negara yang benar-benar mengintimidasi dan kejam."

Bahkan Motoharu yang suka bertempur mengatakan "negara yang mengintimidasi dan kejam", kekuatan Kitakyushu bisa dengan jelas dilihat.

"Saat kita meninggalkan Chugoku. Yamanaka Shikanosuke akan segera muncul dan menyebabkan masalah, memaksa kita untuk menyerah dan mundur dari Kyushu untuk membantu Chugoku. Aaaa, jika saja Shikanosuke tidak ada...!"

"Otou-sama di Kitakyushu juga terkejut pada bakat bawaan Otomo Sorin. Yang terakhir ini telah mengumpulkan sejumlah besar meriam sambil berdagang dengan Nanban, bahkan mengembangkan sebuah senjata yang sangat menakutkan, 'Ozutsu', sekaligus melindungi para misionaris yang sedang membangun biara-biara dimana-mana. Ketika kita berada dalam pertempuran, bahkan kapal Nanban bergabung dengan pasukannya dan mulai menenbaki kita. Wilayahnya tampaknya telah berubah menjadi negara asing."

Yoshiaki yang terkejut menyela dan bertanya, "Lalu kenapa Kitakyushu menjadi seperti ini sekarang?"

Motoharu yang mengabdikan dirinya sendiri pada pedangnya dengan tegas percaya bahwa tidak ada yang perlu ditakutkan tentang Namban.

"Kitakyushu adalah negara neraka, Otomo Sorin larut dalam budaya Namban, tidak memiliki perhatian pada Dewa dan Budha dan sebaliknya hanya menyembah Tuhan asing. Itulah kenapa para pengikut dari Otomo terpecah."

Itu mungkin hanya perkataan Motoharu, tapi apa yang dipikirkan Takakage yang cerdas jauh lebih dalam.

"Onee-sama, aku pikir alasan Otou-sama memisahkan kita dengan 'Klan Mori tidak menginginkan dunia' seperti ajaran terakhirnya adalah karena dia takut kita akan bertarung diantara satu sama lain dan menyebabkan Jepang untuk sepenuhnya menjadi wilayah Namban suatu hari."

"Wuu, i-ini terlalu sulit dipahami Takakage."

"Era yang kacau telah terjadi untuk seratus tahun dan peningkatan teknologi negara ini juga terhenti untuk seratus tahun. Namun selama periode waktu ini, negara-negara Namban telah meningkat pesat, kapal-kapal mereka telah berhasil berlayar ke kita disini."

"Wuu, jelaskan itu sedikit lebih jelas."

"Namban sangat kuat, dan kekuatan mereka terletak bukan hanya pada kapal-kapal mereka, tetapi senjata dan teknologi mereka. Para misionaris mereka memiliki mental yang kuat jauh melampaui orang biasa juga. Melalui berurusannya dengan berbagai negara Namban, Otou-sama memahami fakta sederhana bahwa jika negara ini tidak bersatu sesegera mungkin, akan datang hari dimana kita akan menjadi benar-benar dianeksasi oleh Namban. Untuk mencegah hal ini, Klan Mori harus meninggalkan keinginannya dan membuat sebuah usaha untuk berkontribusi pada Jepang, aku pikir ini adalah apa yang coba Otou-sama katakan."

"Apa ini pemikiran populer 'menaklukan dunia'?"

"Bukan hanya itu, bahkan meski ada banyak dewa perang bersaing satu sama lain untuk dunia, Klan Mori masih bisa menentukan siapa yang benar-benar bisa menjadi pahlawan dari abad ini, kekuatan semacam ini adalah sesuatu yang kita miliki."

"Dan jika tak seorangpun mampu?"

"Saat itu, bahkan jika Klan Mori menjadi penguasa dunia, arwah Otou-sama disurga tidak akan memarahi kita."

Saat ini, orang yang paling dekat menjadi penguasa dunia adalah Oda Nobuna di ibukota.

Takakage memjelaskan pada Onee-samanya dan Ashikaga Yoshiaki, "Apakah Oda Nobuna adalah pahlawan yang akan mengakhiri era kacau ini, atau iblis dari dunia keenam itu akan menghancurkan negara ini, kita akan menyaksikan itu sendiri di pertempuran mendatang."

"Takakage, apa ada kebutuhan untuk mempertanyakan fakta tentang orang itu menjadi raja iblis? Dia adalah dalang dibalik pembakaran Gunung Hiei dan Kamigyo, dan yang paling penting, dia mengambil dibawah sayapnya dua dari 'Tiga Besar Kejahatan' dunia: Saito Dousan serta Matsunaga Hisahide sebagai rekannya."

Yoshiaki juga berteriak keras, "Itu benar, itu benar, itu adalah Matsunaga Hisahide yang mendorong Keshogunan Ashikaga keluar dari Kyoto, Oda Nobuna ini yang berteman dengan dia juga seorang penghianat! Maa, aku sudah menulis surat pada Matsunaga Hisahide, jika dia bersedia menjadi rekan kita maka aku akan menghapus semua kejahatan masa lalunya, untuk bersedia menulis menulis surat yang murah hati seperti itu, tingkat toleransiku tidaklah biasa eh!"

"Seperti yang diharapkan dari Shogun-sama, Matsunaga Hisahide adalah seorang yang sering memberontak, dia mungkin benar-benar menjadi sekutu kita."

"Onee-sama, bukankah Klan Mori kita sudah mengambil salah satu dari 'Tiga Besar Kejahatan', si Ukita Naoie sebagai rekan kita, aku tidak berpikir kita memiliki hak untuk membicarakan orang lain."

"Ketika aku ingin memenggal dia, itu adalah kamu yang menghentikan aku dari melakukan itu."

"Klan Mori meletakkan kebenaran terlebih dahulu dan tidak akan pernah membunuh genderal yang menyerah, tentu saja Yamanaka Shikanosuke yang berpura-pura menyerah tapi melarikan diri pada akhirnya adalah sebuah pengecualian."

"Klan Oda tidaklah sama, seluruh keberadaan Oda Nobuna memancarkan aura jahat."

"Onee-sama, generasi pertama Klan Mori, Otou-sama kita tidak benar-benar baik juga. Jika apapun, strategi-strategi yang dia gunakan untuk memperoleh kemenangan juga jahat. Siapapun yang menginginkan dunia seharusnya sudah memiliki kewaspadaan bahwa mereka akan dicap sebagai iblis, tak seorangpun bisa mendapatkan dunia tanpa mengotori tangan mereka."

Takakage berpikir sangat jauh kedepan, bukan hanya untuk masa depan Klan Mori, tapi masa depan Jepang.

Dia mewarisi kebijaksanaan serta pandangan jauh dari Motonari.

Sederhananya, Motoharu yang mewarisi keberanian Motonari tidak akan pernah bisa melampaui adiknya sendiri.

Saudara tersebut mengerti satu sama lain sepenuhnya, dan mendukung kekurangan masing-masing.

"Oho, itu pasti seperti yang kamu katakan kalau begitu."

Motoharu secara terus terang percaya pada Takakage, ini adalah salah satu dari poin kuatnya.

"Klan Mori yang menjadi terkenal dengan mengandalkan penghianatan dan taktik licik, mencapai reputasi yang baik adalah karena sebagian besar pada kehendak baik Onii-sama. Otou-sama sering mengatakan bahwa jika Onii-sama tidak ada dia takut dia akan dikenal sebagai jahat oleh masyarakat dunia."

"Onee-sama, menggunakan rencana licik untuk menyerang dan menaklukan wilayah, memiliki keberanian untuk menghancurkan kebiasaan dan tradisi lama, serta kemampuan untuk memerintah negara ini untuk disebut pahlawan, tiga kualitas ini adalah penting dan tak satupun dari mereka dapat dihilangkan. Hanya memiliki cukup kecerdasan, keberanian serta nilai-nilai yang baik bisa benar-benar sepadan dengan dunia. Saito Dousan, Matsunaga Hisahide serta Ukita Naoie bisa disebut pahlawan oleh semua, tapi karena mereka tidak memiliki nilai mereka tidak mampu untuk mencapai dunia."

"Ketiganya tidak memiliki kepercayaan dan ketangkasan bawahan?"

"Mungkin begitu, mereka memulai dari goresan dan telah menggunakan usaha maksimum mereka untuk menjadi tuan dari sebuah negara dan kota, tidak memiliki energi cadangan untuk mengatur keluarga mereka sendiri dan membuat penampilan kebajikan mereka untuk menyeka ketenaran mereka, terutama Ukita Naoie, posisinya sangat suram.

Ukita Naoie adalah anak dari keluarga prajurit yang kehilangan tanah mereka dan jatuh dari keagungan.

Dibandingkan dengan para pedagang atau warga kota biasa yang awalnya lahir dengan tidak ada apa-apa pada nama mereka, jalur yang ditetapkan didepan seorang anak dari sebuah keluarga prajurit yang dipermalukan yang harus mengembalikan apa yang awalnya kehilangan adalah jauh lebih sulit, kata Takakage.

Ukita Naoie, yang bahkan telah menggunakan istrinya sebagai alat untuk mendaki peringkat sosial selalu kesepian. Bahkan meskipun dia akhirnya memiliki seorang putri ketika dia dipertengahan umur, namun dia(putrinya) masih muda.

"Onee-sama, fakta sebenarnya, keadaan Otou-sama kita sangat mirip dengan Ukita Naoie, seperti Ukita Naoie, orang tua Otou-sama meninggal lebih awal, dan karena pengikutnya menghianati dia, dia telah kehilangan semua tanahnya, menahan kerja keras yang tak terkatakansebelum dia berhasil mendaki dari jurang tak berdasar dan memulihkan nama Klan Mori dan menjadi seorang Daimyo."

"Oho~"

"Satu-satunya perbedaan yang Otou-sama miliki adalah berkah keluarga, kelahiran Onii-sama serta kita bersaudara meredakan keagresifan Otou-sama, atau aku takut Otou-sama akan memikul nama yang lebih buruk daripada Ukita Naoie."

"Oho~, di era Sengoku yang kacau ini dimana ayah terpaksa untuk bertarung dan membunuh putra mereka, kita bersaudara begitu diberkahi untuk dilahirkan di Klan Mori, ho ho."

"Memang begitu, Onee-sama ho ho ho."

Yoshiaki juga mengangkat tangannya dan berkata "Aku juga memiliki hubungan yang baik dengan Ani-ue ku"

Bahkan jika orang mengambil 'Tiga Besar Kejahatan' sebagai sebuah contoh yang sangat terisolasi,

Takeda Shingen,

Uesugi Kenshin,

Otomo Sorin,

Bahkan jika seseorang terlahir diantara keluarga daimyo, tapi untuk mengambil kendali dari Klan, banyak pahlawan yang terpaksa berbalik melawan orang tua atau keluarga mereka di era perang yang kacau ini.

Bagian dalam dari Klan Oda Nobuna tidak harmonis juga.

Ayah kandung Nobuna serta ayah angkatnya, Dousan, keduanya telah meninggal, adik kandungnya bersaing dengan dia untuk posisi kepala keluarga, dan sekarang dia pada kondisi buruk dengan ibu kandungnya.

"Takakage, bagaimana bisa seseorang yang tidak bisa menyatukan klannya sendiri mengakhiri era kacau ini dan membawa perdamaian pada rakyat? Seseorang memikul beban dari takdir, dan pada saat yang sama memegang kekuatan yang sangat besar pada akhirnya akan tidak mampu menahan godaan hati mereka dan menjadi seorang iblis yang membawa bencana baik pada warga kota dan negara."

"Itu mungkin seperti yang kamu katakan Onee-sama, ingat ketika Otou-sama, dengan wajah serius mencoba mengajari kita bertiga tentang prinsip dari 'Tiga Anak Panah sulit untuk dipatahkan', kamu telah mematahkan ketiga anak panah tersebut dengan sebuah sentakan? Ekspresi terdiam dari Otou-sama ketika..."

"Uhuk uhuk, Takakage, bukankah kita telah setuju untuk memperlakukan kejadian itu seperti tidak pernah terjadi?"

"Iyakah?"

"Takakage, mengambil poinmu tentang keharmonisan klan, seperti yang diduga, hanya Klan Mori yang mampu menjadi penguasa dunia."

"Hmm?"

"Aku tidak terlalu yakin tentang situasi di sisi Timur, tapi diantara para daimyo Barat, satu-satunya keluarga dengan reputasi Keharmonisan klan adalah Shimazu, tapi jarak antara Shimazu dan ibukota terlalu jauh."

"Klan Oda bisa dikatakan dipenuhi dengan bakat sekarang, diantara mereka, mungkin ada orang yang sebanding dengan Onii-sama dalam hal kebaikan."

"Seseorang yang sebanding dengan Onii-sama dalam hal kabaikan? Bahkan jika kita berbicara tentang itu, itu sesuatu yang sangat sulit dibayangkan, seseorang sehebat Onii-sama adalah mustahil untuk ditemukan sekarang Takakage!"

"Itu tidak harus seorang pria, bahkan bisa menjadi seorang ksatria putri, itu tidak penting apakah itu seorang laki-laki atau perempuan."

"Lagipula, selama itu bukan seorang pria sehebat Onii-sama, aku tidak akan pernah menikah, tapi seseorang pada kaliber itu benar-benar sulit untuk ditemukan."

"...sama juga Onee-sama, karena Onii-sama terlalu luar biasa, aku mendapati diriku sendiri tidak mampu mencintai siapapun juga, tidak peduli siapa yang aku temui aku secara tidak sengaja menbandingkan dia dengan Onii-sama dam pada akhirnya hanya meningkatkan kekecewaanku."

"Ne~ Takakage, kamu yang cerdas seharusnya bisa menjawab aku, jika ini berlanjut akankah kita benar-benar tetap sendirian selama sisa hidup kita?"

"... ... ... ..."

"J-Jangan tetap diam!"

Si bersaudara itu terdiam saat mendengar pertanyaan menyakitkan ini, tapi Takakage adalah yang pertama pulih.

"Uhuk uhuk, ringkasnya, kita hanya perlu untuk menguji kekuatan sebenarnya dari Klan Oda pada pertempuran mendatang, Ukita Naoie yang sangat keji adalah orang yang mungkin terbaik untuk tugas tersebut, akankah Oda Nobuna yang tersudut mengungkapkan wajah sejatinya sebagai seorang raja iblis dan menyebabkan para pengikutnya untuk terbagi atau..."

"Akankah dia bangkit untuk menjadi pahlawan sejati, pada saat yang sama, tersembunyi diantara para pengikutnya, seseorang dengan kebaikan juga akan terekspose."

"Ini adalah perjudian yang melibatkan segala sesuatu dari Klan Oda pasti akan menguji apakah dia bisa sepadan dengan dunia."

"Haa, Takakage, kamu benar-benar berpikir terlalu dalam dan berpandangan jauh kedepan, bagi aku yang otak berotot, ini sedikit..."

"Ha ha, hidup adalah sebuah mimpi eh"

Takakage tersenyum.

Motoharu yang tak mampu memahami arti dari kalimat ini.

Bahkan meski tak seorangpun tahu jika Takakage, yang mencoba terbaik untuk bertindak untuk masa depan Klan Mori dan Jepang, memiliki 'rasa diri' dalam dirinya, tapi Motoharu bisa mengerti Takakage, yang memiliki tekad yang tak seorangpun bisa bayangkan untuk menekan 'rasa diri'nya dan tidak mengungkapkan itu, lebih dari dirinya sendiri.

"Apa yang kamu telah katakan sedikit sulit untukku; singkatnya, Oda Nobuna yang berargumen dalam keluarganya tidak bisa melakukan itu. Satu-satunya yang bisa sepadan dengan dunia, adalah Ashikaga Yoshiaki yang memiliki hubungan baik dengan saudaranya, yang mana sudah jelas dirimu yang sebenarnya! Ho ho ho"

Itu akan menunjukan bahwa itu terlalu dini untuk Ashikaga Yoshiaki yang muda dan belum dewasa untuk memahami arti dari kata-kata itu.

Hanya ada beberapa hari tersisa sebelum kedatangan tentara Klan Mori.

Saat ini Sagara Yoshiharu serta Ukita Naoie, saat ini di tanah Harima, melanjutkan pertempuran ofensif-defensif mereka.

Sagara Yoshiharu yang ditunjuk sebagai jenderal besar pertempuran melawan Klan Mori menggunakan Kastil Himeji di pusat Harima sebgai benteng pertahanan mengeliling Kastil Miki yang Ukita Naoie memicu penghianatan.

Ukita Naoie menduduki utara-barat dari Kastil Himeji, benteng alami Gunung Shozan, dan menggunakan itu sebagai benteng pertahanan, dan memenjarakan ahli strategi Yoshiharu, Kuroda Kanbei di penjara bawah tanah dari gunung tersebut.

Ukita Naoie, barisan depan Klan Mori untuk serangan pada Harima menerima dua perintah dari Si Kembar Mori.

Yang pertama adalah mengamankan. Dan mempertahankan benteng ppertahanan di Harima untuk mempersiapkan kedatangan tentara utama Klan Mori.

Misi ini sudah terpenuhi ketika Gunung Shozan telah direbut.

Namun, itu disesalkan bahwa Kastil Miki, yang menempati lokasi strategis di Harima timur untuk memotong jalur mundur Korp Sagara, telah dikelilingi oleh Yoshiharu pada skala orang yang mengejutkan, tak seorangpun berpikir bahwa Korp Sagara akan mengunakan sejumlah kecil tentara untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Sementara tugas yang lainnya adalah yang sulit; itu adalah untuk menangkap Yamanaka Shikanosuke, musuh lama yang bahkan memberikan Klan Mori sakit kepala.

Misi ini belum diselesaikan oleh Naoie sampai sekarang.

Yamanaka Shikanosuke diprediksi bergabung dengan Korp Sagara dan menjadi pasukan kuat.

Jika Ukita Naoie tidak mampu menangkap Yamanaka Shikanosuke hidup-hidup sebelum kedatangan tentara utama Klan Mori, maka tanahnya akan diambil alih oleh si Kembar Mori.

Pada Ukita Naoie saat ini yang menggunakan banyak rencana licik untuk sampai ketempat dii sekarang, Klan Mori awalnya musuhnya.

Tapi Ukita Naoie yang telah menaklukan Bizen dan Mimasaka, secara georafis telah terjepit diantara Klan Oda yang meningkat dalam kekuasaan dan Klan Mori dan dalam rangka untuk bertahan hidup hanya bisa mengambil pilihan bergabung dengan Klan Mori yang dikenal karena kebenarannya.

Namun, kata-kata dan kelakuan Ukita Naoie sampai poin itu telah memberi dia nama buruk yang tak memiliki kredibilitas, sepertinya banyak orang sebagai wakil dari mereka yang tak memiliki kredibilitas atau kesetiaan.

Sehingga bahkan jika dia tidak bisa menyelesaikan misinya dan benar-benar mendapati tanahnya diambil dari dirinya oleh si Kembar Mori, dia juga tidak bisa protes, dalam kenyataannya, meminta dia untuk melakukan seppuku untuk meminta maaf tidak akan mengejutkan.

Ukita Naoie yang memahami poin ini lebih baik daripada siapapun juga bisa dikatakan menyedihkan.

Jadi dia menyatakan pada Sagara Yohiharu.

"Jika kau tidak menyerahkan Yamanaka Shikanosuke sebelum kedatangan tentara Klan Mori, aku akan mengeksekusi Kuroda Kanbei."

Jika Yoshiharu tidak membuat keputusan segera, dia akan kehilangan rekannya yang tak tergantikan Kanbei.

Tapi pada saat kritis ini, ahli strategi Yoshiharu yang lain, Takenaka Hanbei juga telah jatuh dalam penyakit dan pingsan, dan pada kondisi kritis dimana dia mungkin mati kapanpun.

Menurut Zenki, jika orang ingin memperpanjang hidup Takenaka Hanbei, Ranjatai di Shousouin dari Kuil Todai adalah sangat diperlukan.

Ranjatai adalah harta rahasia dari Istana Kekaisaran.

Tanpa ijin dari Istana Kekaisaran dan Nobuna, itu tidak akan pernah diberikan pada Yoshiharu.

Tapi Nobuna yang ada di Kyoto tidak bisa meninggalkan Honnou-ji karena menghirup racun dari kebakaran Kyoto.

Bahkan jika Yoshiharu secara pribadi pergi kesana, dia akan dihalangi oleh ajudan barunya dan dicegah dari bertemu dia.

Yoshiharu juga telah mencoba menyelinap kedalam istana kekaisaran tapi tertangkap oleh Kampaku Konoe Sakihisa, dan diberi pukulan kejam, meninggalkan dia penuh luka.

Jika ini berlanjut, hidup Hanbei dan Kanbei keduanya akan dalam bahaya.

Nobuna tampaknya juga sangat aneh baru-baru ini.

Rekan-rekannya selama waktu Owari, Mino semua telah tersebar.

Waktu yang dibutuhkan untuk meminta bantuan mereka akan terlalu besar.

Tepatnya pada waktu dimana Yoshiharu menuju ke ibukota, Yamanaka Shikanosuke, untuk menyelamatkan Kanbei, pergi ke Gunung Shozan sendirian.

Krisis terbesar dalam hidup Yoshiharu tepat berada didepan matanya.

Dibandingkan dirinya sendiri, mati di medan perang, menderita karena tidak mampu menyelamatkan rekan-rekannya jauh lebih sulit untuk ditahan.

Ini bukan hanya perkataan,

Mati di medan perang memberikan rasa sakit sesaat,

Tapi penyesalan dari tidak mampu menyelamatkan rekannya sendiri akan berlangsung seumur hidup, tidak menghilang sampai kematian.

Yoshiharu dengan jelas memahami poin ini.

Jika Kanbei yang telah mencurahkan hidupnya sendiri untuk impian Nobuna dan Yoshiharu bisa bertahan hidup, dia memiliki sesuatu yang dia ingin katakan padanya.

Dan itu adalah --

"Tunggu Shikanosuke!"

Dia akhirnya mengejar!

Yoshiharu yang telah putus asa mengejar Shikanosuke akhirnya menyusul dia di jalur menuju Gunung Shozan, tepat dipinggir sungai Yumesakigara.

Diatas kepala mereka, ssebuah bintang memancarkan cahaya keterlaluan -- sebuah bintang bencana perlahan mengungkapkan dirinya.

Shikanosuke tidak mengenakan armornya, bahkan helm berlambang bulan sabit tidak bersamanya.

Dia sudah memperteguh dirinya untuk mati.

"Yoshiharu-sama? Kenapa anda datang!?"

Shikanosuke menatap Yoshiharu, seolah-olah mengatakan

Aku sudah membuat keputusanku.

Tolong jangan datang dan membuat berantakan perasaanku!

Tapi Yoshiharu tidak mundur, dia membusungkan dadanya dan berteriak

"Sudah jelas untuk membawamu kembali!"

"Apa yang anda katakan? Jika anda membawa saya kembali, Kanbei akan dieksekusi!"

"Ukita Naoie bukanlah tipe orang yang patuh mengikuti apa yang dia janjikan, bahkan jika kamu pergi, dia tidak akan mengembalikan Kanbei! Selain itu..."

"Selain itu?"

Tepat saat Shikanosuke hendak melintasi Sungai Yumesakigara, Yoshiharu melompat turun dari kudanya dan menatap lurus pada Shikanosuke sambil berjalan kearahnya.

"Aku tidak akan pernah meninggalkan seorang rekan dalan kesulitan! Aku tidak akan binggung pada pertanyaan siapa yang harus aku selamatkan lagi! Agar mampu memegang segalanya di tanganku aku sudah memutuskan untuk merubah diriku sendiri menjadi sebuah kantong yang mampu menampung segalanya!"

"Saya... bukan rekan anda"

Shikanosuke juga melompat turun dari kudanya.

Tapi ini bukan untuk menerima Yoshiharu.

Seluruh tubuhnya memancarkan niat membunuh yang ganas.

"Aku selalu berjuang karena keinginanku sendiri untuk menghidupkan lagi Klan Amago, alasan kenapa aku bergabung dengan Klan Oda adalah hanya untuk memanfaatkan kekuatan militer Klan Oda, dan tidak pernah punya niat untuk bersumpah setia padamu, seorang yang bukan siapa-siapa sepertimu seharusnya berhenti menjadi begitu penuh diri."

Bahkan jika Shikanosuke tidak bersenjata, dia masih sangat kuat.

Namun, Yoshiharu tidak berhenti berjalan.

Shikanosuke mengunakan berbagai macam bahasa yang tak akrab untuk menjatuhkan Yoshiharu, berdoa dalam hatinya bahwa dia akan menyerah.

Tapi masih saja, Yoshiharu mengulurkan tangannya pada dia dengan semua kekuatannya.

Shikanosuke ingin menepis tangan itu, tapi bibirnya mulai bergetar kerena kesedihannya.

Itu seolah-olah dia tidak mampu untuk menahan menggunakan kata-kata kasar pada Yoshiharu.

(Sungguh buruk dia dalam berbohong)

Pikir Yoshiharu saat dia berteriak pada Shikanosuke.

"KAU PEMBOHONG! Lalu kenapa kau ingin mengorbankan dirimu sendiri untuk menyelamatkan Kanbei!"

"Itu karena aku sudah menyerah pada memuluhkan Klan Amago, aku tidak menyangka bahwa Klan Oda telah melemah hingga tingkat ini, aku telah putus asa dan ingin mencari kematian!"

"PEMBOHONG! SESEORANG YANG TELAH MELEPASKAN HARAPAN TIDAK AKAN PERNAH MEMILIKI MATA SEMACAM ITU! AKU PASTI AKAN MEMBAWAMU KEMBALI!"

"Itu mudah untuk dikatakan, apa kamu pikir kamu bisa mengalahkan aku?!"

"AKU BISA!"

"KAU TIDAK BISA!"

Yoshiharu menundukkan badannya, mengulurkan tangannya untuk memeluk pinggang Shikanosuke.

Namun, dia tidak menangkapnya.

Sebelum dia berhasil memegangnya, dia menderita sebuah serangan lutut pada perutnya.

Dampak tiba-tiba tersebut hampir membuat dia memuntahkan segala sesuatu didalam perutnya.

Yoshiharu benar-benar dikirim terbang ke Sungai Yumesakigara.

Air sungai sangat dingin, sedingin es.

Yoshiharu membawa dirinya sendiri ke tepian.

"Kenapa kamu tidak menghindarinya, bukankah menghindar adalah kemampuan khususmu?"

"Aku tidak akan menghindar."

Yoshiharu menyeret tubuhnya yang sudah diambang kehancuran total dan dengan tegas berdiri didepan Shikanosuke lagi.

"Kamu sudah jelas tidak memiliki bakat lain selain mengindar!"

Sungguh benar, Yoshiharu tersenyum pahit pada dirinya sendiri dalam hatinya.

"Ya, aku lemah, awalnya aku bahkan tidak cocok untuk menjadi seorang prajurit, jika aku tidak memiliki kemampuan menghindar ini yang dijuluki 'Yoshi penghindar bola' aku pasti telah mati berkali-kali."

"Itulah kenapa..."

"Tapi Yamanaka Shikanosuke, aku pasti tidak akan menghindari seranganmu."

"Cukup! Tolong jangan peduli tentang aku lagi...!"

"Karena dari kelemahan komandan, kelemahanku sendiri, Hanbei, Kanbei serta dirimu sendiri, tidak memiliki pilihan lain selain memikul semua beban, menjadi seperti ini sekarang! Tapi mulai hari ini, itu tidak akan menjadi seperti ini lagi! Aku akan menjadi lebih kuat! Aku akan menunjukan padamu bahwa aku bisa menjadi komandan sejati dari Korp Sagara!"

"Jika kamu menerima dua atau tiga pukulan dariku secara langsung, kamu akan benar-benar mati!"

"Meski begitu aku tidak akan menyerah!"

"Kenapa! Kenapa kamu melakukan hingga sejauh ini?!"

"APA KAMU MEMBUTUHKAN ALASAN UNTUK MENYELAMATKAN SEORANG REKAN YANG DALAM BAHAYA?!"

Yoshiharu mengertakkan giginya, dan menggunakan semua kekuatannya untuk sekali lagi mendekati Shikanosuke.

Memegang pinggangnya adalah mustahil.

Kalau begitu aku akan bertujuan pada kakinya.

Tapi kali ini apa yang menyerang Yoshiharu adalah siku.

Punggungnya mengalami pukulan berat dari siku Shikanosuke.

Pada saat dia berreaksi dia sudah jatuh ke lumpur,

Pasir dan lumpur memenuhi mulutnya,

Diatasnya adalah suara tergagap, tangisan Shikanosuke.

"Kamu... seharusnya... menghindari siku itu."

Namun Yoshiharu tidak memiliki niat untuk menghindar.

Dia sudah bertekad untuk menahan apapun yang Shikanosuke berikan pada dia.

Karena dia masih bernafas,

Dia harus berdiri lagi.

Bahkan jika penglihatannya memjadi kabur, dan lututnya bergetar, dia harus berdiri.

"TOLONG JANGAN BERDIRI LAGI!"

Yoshiharu mengerti.

Alasan kenapa Hanbei yang begitu lemah namun tidak bersedia untuk beristirahat hingga menit terakhir.

Yoshiharu sekarang akhirnya memahami itu.

Ketika rekan-rekanmu tersandung kesakitan didepan matamu di persimpangan takdir.

Bagaimana bisa orang mengatakan 'Cukup sudah, aku sudah mencoba yang terbaik jadi hasilnya bukanlah masalah.' kata-kata itu berarti menyerah ditengah jalan.

"...Kanbei adalah orang yang bercita-cita memegang gelar orang paling cerdas didunia, menaiki kapal untuk perjalanan dunia untuk belajar. Itulah sebabnya dia datang ke sisi Nobuna, dia Nobuna yang memiliki impian 'Tenka Fubu'"

"...Apa?"

"Jadi aku tidak bisa melihat impian yang Kanbei dan Nobuna peluk secara berbeda."

"Apa sebenarnya yang kamu bicarakan...!?"

"Mereka memiliki impian yang sama sehingga meski tujuan akhir mereka berbeda, mereka masih berjalan di jalan yang sama, itulah kenapa mereka adalah teman."

"Itu tidak ada hubungannya dengan ku! Klan Amago dari Izumo sepenuhnya tidak berkaitan denganmu! Aku hanya seorang gadis dari luar kota yang telah dicampakan oleh era!"

"Dari saat aku datang ke dunia ini aku selalu ingin mengandalkan kekuatanku sendiri untuk menyelamatkan Nobuna, tapi itu salah, hanya mengandalkan kekuatanku sendiri sudah pasti tidak cukup, apa yang lebih penting adalah rekan yang bisa mewarisi kehendakku, kerena aku seorang yang bodoh untuk menyadari waktu sebanyak ini telah berlalu, tapi aku masih bisa melakukannya tepat waktu!"

Sekali lagi,

Yoshiharu pada posisi memegang pinggang Shikanosuke di depannya.

Namun, dia memahami bahwa dia tidak bisa menyamai kecepatan yang dia punya pada awalnya.

Lututnya gemetar terus-menerus.

Jika dia menderita pukulan lain dari lutut, dagunya pasti akan hancur.

"T-Tolong jangan memaksaku lagi."

Ini adalah pertamakalinya Yoshiharu melihat Shikanosuke menangis.

"Aku hanya seorang gadis dari luar kota yang tidak tahu apapun selain Izumo, selain menjadi setia pada Klan Amago aku tidak tahu dan tidak bisa melakukan apapun, bahkan jika kamu mati disini untuk seseorang sepertiku lalu apa yang harus aku lakukan?!"

"Untuk mengatakan tentang dirimu sendiri seperti itu ketika menjadi begitu kuat, sungguh sebuah kebiasaan yang buruk."

Yoshiharu meju.

"Dalam duniaku, apakah itu peperangan atau jenderal, semua itu dilakukan oleh pria, bahkan meski ada prajurit perempuan, tapi pada dasarnya itu dilakukan oleh pria, namun-"

"Cukup, tolong menyerahlah...! Biarkan itu berakhir disini!"

"Namun, Yamanaka Shikanosuke benar-benar luar biasa, Nobuna, Kanbei, Hambei juga..."

Shikanosuke dengan cepat menyerang dengan kakinya.

Kaki ini diarahkan pada tengah-tengah wajah Yoshiharu.

Oh sial, itu bukan sebuah serangan lutut.

"Tidak peduli seberapa menyakitkannya itu, bahkan jika tubuhku hancur, aku pasti tidak akan menyerah."

Jadi dia berniat untuk menggunakan benturan keras untuk membuat aku tak sadarkan diri.

"...belum...!"

Yoshiharu menyentakkan kakinya

Dan dia berhasil menstabilkan tubuh bagian atasnya sesaat sebelum dia jatuh.

Sejumlah besar darah segera mengucur keluar dari kedalaman hidungnya.

"Uwawa... ini buruk, bahkan meski aku secara tak sadar sedikit panik tapii masih saja itu menjadi seperti ini, itu tidak penting lagi."

"Kenapa, kenapa kamu harus melakukan sejauh ini untukku...?"

"Jangan menanyakan apa yang sudah kamu ketahui, bukankah aku setidaknya sudah diselamatkan dua kali olehmu Shikanoosuke, saat itu di Kastil Kozuki dan sekarang disini di Yumesakigara... Eh?"

"Eh, ketika aku berbicara sejumlah besar darah dari hidungku tertuang kedalam mulutku."

Tidak mungkin untuk berbicara dengan tepat seperti ini, uhuk... uhuk, sepertinya jika aku tidak memiringkan kepalaku keatas, tidak mungkin aku bisa melanjutkan.

Yoshiharu yang menyadari hal ini buru-buru membuat beberapa gerakan isyarat didepan dadanya.

"...maaf, bahkan meski gerakan isyaratku tidak begitu jelas tapi aku benar-benar telah diselamatkan olehmu berkali-kali, tidak peduli berapa kali aku membayarmu itu tidaklah cukup."

"Aku melakukan itu hanya untuk Klan Amago! Bukan untukmu! Lagipula, pengikut dari keluarga daimyo yang telah hancur hanya bidak catur yang dibuang begitu saja! Selama aku tidak melepaskan kesetiaanku terhadap Klan Amago, aku hanya seorang tentara bayaran untuk dibuang! Rekan atau semacamnya...!"

Yamanaka Shikanosuke adalah anak dari seorang punggawa Klan Amago, sampai saat ketika Klan Amago hancur, dia selalu melawan Klan Mori.

Bahkan ketika Klan Amago dihancurkan, Shikanosuke tidak melayani daimyo lain, tapi terus bertempur melawan Klan Mori dalam rangka untuk Kmenghidupkan kembali Klan Amago'

Namun, Shikanosuke yang memimpin sisa-sisa dari Klan Amago bahkan tidak bisa mengingat berapa kali dia telah dihianati.

Bahkan jika mereka sekutu atau rekan yang bersumpah untuk bertarung bersama, mereka pada akhirnya membelot pada Klan Mori, kadang-kadang bahkan pada suatu waktu kritis dimana mereka selangkah lagi dari memulihkan Klan Amago.

Awal pertempuran untuk kebangkitan juga seperti itu, aliansi terhadap Klan Mori berantakan pada saat terakhir dan menyebabkan Shikanosuke merasakan kekalahan.

Mori Motonari adalah seorang jenius yang ahli dalan seni perang dan disebut 'Nomor satu jenderal cerdas era sengoku'.

Tapi sibodoh yang jujur Shikanosuke hanya tahu bagaimana untuk 'mempercayai rekan-rekannya'

Ketika dia masih muda, Klan Amago yang dia sebelumnya memiliki ketidakpercayaan dalam dirinya karena rencana kotor Mori Motonari, setengah dari alasan begi kehancuran akhir mereka adalah karena pembunuhan saudara.

Shikanosuke yang telah menemukan menjijikan itu, bersumpah pada dirinya sendiri dalam hati 'Aku pasti tidak akan menghianati orang lain, mencurigai orang lain atau berbohong pada orang lain'

Namun Shikanosuke yang mundur ke Izumo untuk membalas dendam Klan Mori dalam pertempuran sekali lagi mengalami penghianatan warga Klan Amago lama.

Mereka membocorkan pada Tentara Mori lorong-lorong rahasia yang mengarah pada benteng pertahanan Shikanosuke dan menyebabkan dia untuk kalah secara buruk sekali lagi.

Bahkan warga dari Izumo sudah membelot ke Klan Mori, warga sipil yang berharap kebangkitan dari Klan Amago hampir tidak ada.

Namun Shikanosuke yang memahami ini dalam hatinya masih tak bersedia untuk melepaskan ambisinya.

Dia tidak memiliki dendam pribadi terhadap Klan Mori,

Namun satu-satunya hal yang ingin dia cegah bagaimanapun juga adalah fakta bahwa Klan Amago yang dia layani akan begitu mudah dilupakan oleh rakyat.

Apa itu buruk untuk seseorang seperti aku yang tidak bisa bersaing dengan masa-masa kacau ini dimana kekuatan adalah segalanya untuk ada?

Kekuatan menentukan segalanya, jika pemikiran bahwa penghianatan dan pemberontakan adalah kejadian umum tidak berubah dalam hati orang-orang, era kacau ini tidak akan berakhir.

Jadi bahkan jika Mori Motonari yang menghancurkan Klan Amago mati karena sebuah penyakit, Shikanosuke tidak menyerah pada perlawanan.

"Namun, sejak kapan itu mulai terjadi?"

Rekan-rekan yang mengejar impian yang sama meninggalkan dia satu demi satu.

Mungkin itu adalah ketika dia memindahkan garis gedan ke Inaba timur dari Izumo bahwa itu terjadi.

Daimyo Inaba, Yamana Toyokuni diusir dari kota kelahirannya karena pemberontakan dari pengikutnya sendiri dan bertemu Yamanaka Shikanosuke yang mengembara, Shikanosuke berkata 'jika kau bersedia membantu aku mengembalikan Klan Amago, aku dan para pahlawan Amago akan akan membantumu merebut kembali Inaba' dan kemudian benar-benar pergi untuk Yamana Toyokuni merebut kembali kendali wilayahnya.

"Kamu benar-benar bertarung untukku, ambil Inaba sebagai wilayahmu."

Yamana Toyokuni adalah seorang pemuda lemah, meskipun dia mahir dalam pengetahuan dan keanggunannya tapi dia tidak unggul dalam pertempuran.

Meskipun Shikanosuke hanya menyerahkan kembali Inaba padanya, tetapi dia tidak berpikir bahwa dia bisa melunasi utangnya yang sedemikian rupa.

Jadi dia memohon pada Shikanosuke untuk menjadi seorang tetua Klan dari Klan Yamana.

Namun Shikanosuke tidak menerimanya,

"Aku hanya ingin menghidupkan kembali Klanku yang sebelumnya di Izumo."

"Aku tidak bisa memperlakukan dermawanku seperti ini, terimalah setidaknya dalam nama"

"Dalam hal ini aku akan menerima niat baikmu hanya dalam nama saja, sebelum aku merebut kembali Izumo aku akan meminjamkan kekuatanku pada Yamana-sama"

Yamana Toyokuni menangis sambil berterimakasih pada Shikanosuke untuk kebaikannya, dan memberi dia tempat perlindungan kediaman sementara dia pindah keluar kota.

Namin, Yamana Toyokuni ini juga telah meninggalkan kesepakatan untuk membantu Shikanosuke merebut kembali Izumo pada akhirnya, menggunakan waktu kepergian Shikanosuke dari Inaba, dia membelot ke Klan Mori.

Shikanosuke harus membajakan hatinya dan memimpin para pahlawan Amago untuk menyerang Yamana Toyokuni yang sebelumnya sekutu mereka.

Namun ini bukan kebencian pada Yamana Toyokuni,

Inaba berada di sebelah Izumo dan satu-satunya jalan untuk mengaksesnya.

Persediaan militer Shikanosuke juga disimpan di Inaba,

Jika Inaba tidak direbut ulang, para pahlawan Amago akan kehilangan jalur mundur mereka dan menjadi sebuah tentara terisolasi dan sepenuhnya dihancurkan di Izumo.

Oleh karena itu, itu suatu keharusan untuk menyerang.

Karena lawannya saat ini bukan Klan Mori yang ahli dalam strategi, Shikanosuke menraih kemenangan.

Namun dia tidak punya rencana membunuh Yamana Toyokuni dari awal.

Shikanosuke tidak menanggung kebencian terhadap dia,

Tidak peduli siapa itu, semua orang akan mencari perlindungan dengan Klan Mori untuk keuntungan dan kepentingan mereka sendiri.

Mungkin ini adalah apa yang dikenal sebagai 'Sifat Manusia'

Bahkan si bodoh dan terang-terangan Yamanaka Shikanosuke memahami ini sekarang.

Oleh karena itu, itu suatu suatu keharusan untuk membuat mimpinya sendiri menjadi lebih murni.


Shikanosuke yang bertemu Yamana toyokuni yang bersujud ditanah membantunya berdiri dan memohon pada dia lagi.

Dan sekali lagi mengatakan impiannya sendiri.

"Yamana-sama, aku akan mengembalikan Inaba padamu jadi tolong bantu aku dalam membangkitkan Klan Amago, aku tidak membutuhkan tentaramu, semua yang aku butuhkan adalah kamu untuk meminjamkan persediaan militer dan beri aku jalan."

"Shikanosuke-sama, apa kamu tidak berniat untuk membunuhku?"

"Musuhku hanyalah Klan Mori yang menghancurkan Klan Amago."

"Kenapa, kenapa kamu begitu bebas dari keinginan?"

"Itu bukan berarti aku tidak memiliki keinginan, tapi itu telah dipenuhi oleh impianku."

"Aku tidak mengerti, jika kamu membunuhku, Inaba akan menjadi milikmu, untuk merebut Izumo, bukankah Inaba sangat diperlukan?"

"Jika aku benar-benar menggunakan cara-cara tidak adil seperti itu untuk merebut Izumo, maka di masa depan, tidak akan ada seorangpun yang akan bersedia mengikuti Klan Amago. Bertempur membutuhkan sebuah impian untuk diperjuangkan, jika poin ini kurang, maka itu hanyalah pembantaian tak ada artinya."

Namun Yamana Toyokuni tak mampu mengerti impian Shikanosuke.

"Shikanosuke-sama, tolong dengarkan kata-kata orang biasa ini, orang yang bisa mengerti impianmu di era kacau ini tidaklah ada, hatimu terlalu cantik, jika ini berlanjut, kamu tidak akan memiliki cara untuk terus bertahan hidup."

"Itu bukan berarto bahwa aku cantik, melainkan negara ini terlalu kacau, oleh karena itu seseorang seperti aku yang berjuang untuk impiannya adalah sangat penting di negara ini."

"Shikanosuke-sama, impian hanyalah impian, keberanian dan keganasanmu telah bergema di provinsi-provinsi barat, kenapa kamu tidak melayani daimyo lain?"

"Aku telah mencurahkan kesetiaanku pada Klan Amago, pengikut setia tidak melayani dua tuan."

"Bahkan jika itu bukan niat sejatimu itu tidak apa-apa, yang perlu kamu lakukan adalah berpura-pura dipermukaan, tak seorangpun bisa melihat hati orang lain, Shikanosuke-sama."

"Aku tidak bisa melakukan itu."

"Salama ingat tuan lamamu di dalam hatimu itu tidak dianggap sebuah penghianatan, selain itu, fakta bahwa kamu bukan tipe orang yang menghianati orang lain juga diketahui."

"Itu tidak seperti itu, aku telah sekali menyerah pada Klan Mori tapi melarikan diri setelah menghianati mereka, dan itu adalah sesuatu yang aku rencanakan untuk dilakukan sebelum memalsukan penyerahanku."

"Ini tidak dianggap penghianatan, tapi taktik militer, kenapa kamu begitu keras pada dirimu sendiri?"

"Sudah ada korban yang tak terhitung jumlahnya yang telah memberikan hidup mereka untuk impianku, aku tidak bisa menodai itu."

YamanaToyokuni begitu tersentuh bahwa dia menangis, dan bersumpah "Kali ini bahkan jika aku harus mempertaruhkan hidupku aku akan membantu Shikanosuke-sama"

Shikanosuke percaya bahwa air mata itu tulus dan mengembalikan Inaba pada Yamana Toyokuni.

Kemudian untuk melengkapi kebangkitan Klan Amago kembali ke medan perang untuk bertempur malawan Klan Mori.

Semua ini adalah untuk merebut kembalu Izumo.

...........

Namun,

Ketika Shikanosuke berjuang pada pertempuran berdarah, Yamana Toyokuni, takut pada kekuatan Klan Mori, sekali lagi menghianati dia.

Jalur mundur mereka terputus,

Persediaan secara bertahap habis,

Tentara yang terguncang akhirnya kalah pada Klan Mori.

Hanya sedikit lagi, Shikanosuke sekali lagi tidak mampu memenuhi impiannya karena penghianatan rekan-rekannya.

"Hati orang berubah-ubah, tanpa kepastian, ini adalah apa yang dikenal sebagai mahluk hidup" Surat yang dikirim Yamana Toyokuni tertulis demikian.

Seketika itu bahwa Shikanosuke mendengar pengianatan lagi dari Yamana Toyokuni, sesuatu tertentu hancur didalam hatinya.

'Aku berdoa keras pada bulan untuk Tujuh penderitaan dan Delapan rasa sakit, tapi aku tidak berdoa untuk dihianati ooleh rekanku, ataupun berdoa untuk diriku sendiri menjadi tak bisa untuk percaya pada orang lain'

Bahkan jika dia mengeluh seperti ini dalam hatinya, itu tidak akan membantu situasinya.


Pasukan dan persediaan yang dibutuhkan untuk menyerang Inaba lagi untuk merebut kembali Izumo telah tidak ada.

Bahkan pengeluaran sehari-hari tentara tidak mampu dilanjutkan, dan pada akhirnya dia tidak memiliki pilihan selain mencuri dan merampok.

Impiannya di nodai,

Rekan-rekan yang mengejar mimpi yang sama meninggalkan dia satu demi satu,

Shikanosuke mulai tidak menaruh keparcayaannya pada orang lain.

Dia akhirnya menyadari bahwa dia yang dengan teguh berpegang pada menghidupkan kembali Klan Amago hanyalah seorang pelawak.

Jadi, seseorang seperti dia sekarang turun menjadi seorang pencuri belaka.

Tidak, aku tidak bisa terus jatuh seperti ini,

Shikanosuke yang dipaksa kedalam situasi menyedihkan akhirnya melepas prinsipnya dari 'Pengikut setia tidak melayani dua tuan' dan memasuki Harima mencari perlindungan dari Sagara Yoshiharu.

Setelah 'sesuatu' hancur dalam hatinya karena penghianatan Yamana Toyokuni, Shikanosuke mungkin telah salah tujuan dan metodenya.

Keinginan tragis untuk menghidupkan kembali Klan Amago telah pada titik menjadi sebuah suara indah dalam hatinya, tampaknya seperti sebuah garis terakhir dari pertahanan, melindungi hatinya pada ambang runtuh.

Oleh karena itu bahkan sambil melayani Sagara Yoshiharu dia selalu memiliki hatinya tertutup rapat.

Pada Klan Oda yang ingin menyatukan dunia, menghidupkan kembali Klan Amago adalah hanyalah kemarahan yang dilemparkan oleh sebuah negara.

Izumo hanyalah sebuah tempat kecil yang tak signifikan,

"Mereka tidak akan mengerti impianku, oleh karena itu."

"Aku tidak akan pernah mempercayai siapapun lagi."

"Jika aku mempercayai seseorang dan dihianati lagi, aku takut bahwa aku akan benar-benar menyerah hidup sebagai seorang manusia."

Mungkin menjadi sebuah hantu, Shikanosuke secara insting memahami ini.

Oleh karena itu sebuah hal seperti bersumpah sumpah kesetiaan terhadap Sagara Yoshiharu serta Oda Nobuna tidak pernah terjadi didalam hatinya.

Itu seharusnya begitu,

Selanjutnya juga——

Dia tidak bisa menanggung rasa penghianatan sekali lagi,

Satu-satunya yang bisa dipercaya adalah Klan Amago lama

Untuk alasan kenapanya,

"...alasannya adalah, karena Klan Amago telah hancur, itu tidak ada lagi, jadi—"

Jadi mereka pasti tidak akan menghianati aku.

"Hentikan omong kosong ini!"

Shikanosuke yang sedih berduka tiba-tiba mendapat tamparan pada pipinya,

Mengangkat kepalanya, dia menemukan Sagara Yoshiharu, yang telah berdiri didepannya dengan wajah seperti-Nio.

TL note : Untuk lebih jelasnya apa itu Nio http://en.wikipedia.org/wiki/Nio

Dia sangat marah,

Sangat marah sampai titik bahwa matanya telah berubah merah darah.

"Kau bukan sebuah hantu, Yamanaka Shikanosuke! Kau masih hidup!"

Tidak mungkin untuk membantah,

Dengan lututnya tiba-tiba kehilangan kekuatan, Shikanosuke tanpa sadar menutupi wajahnya dengan tangannya sendiri.

"Aku hanya orang bodoh yang puas dengan mewariskan reputasi baik pada generasi mendatang."

"Pembohong! Jika itu benar-benar seperti itu maka kenapa kau menangis!"

Tidak memahami tepatnya kenapa......

Bahkan ketika Klan Amago dihancurkan, dia tidak meneteskan air mata, namun mereka mengalir terus-menerus.

"Aku dengar dari Zenki bahwa aku tak bisa menghidupkan kembali Klan Amago, dan pada akhirnya kalah pada Klan Mori dan dieksekusi, itu adalah takdirku."

"Takdir seperti ini, aku akan mengubahnya tidak peduli berapa kali."

"...jika ini berlangsung aku tidak akan memiliki Kwajah' untuk menemui rekan-rekanku yang dengan senang hati menyerang hingga kematian mereka untuk impianku yang tak terselesaikan, oleh karena itu setidaknya...di akhir, untuk seseorang... untuk impian seseorang"

Tak dapat untuk mempercayai orang lain lagi, itu seharusnya seperti ini.

Namun setelah melihat Hanbei dan Kanbei mempercayakan impian mereka pada rekan-rekan mereka dengan tindakan semavam itu, sesuatu dalam hatinya mulai bergerak lagi.

Hati itu yang seharusnya rusak mulai berdetak lagi, oleh karena itu Shikanosuke berpikir bahwa mengorbankan hidupnya sendiri untuk menyelamatkan Kanbei adalah satu-satunya cara untuk membalas kebaikan itu.

"DITOLAK! AKU! TIDAK AKAN MEMBIARKAN KAMU MENGGUNAKAN METODE MATI SEBELUM IMPIANMU TERPENUHI UNTUK MENINGGALKAN NAMAMU UNTUK GENERASI MENDATANG!"

Dipeluk,

Tubuhnya tengah dipeluk.

Hatinya... juga ditaklukan.

Dalam selang beberapa hari, gadis ini mengalami perubahan yang luar biasa.

"Menjadi hidup namun ingin melepaskan hidupmu, hal samacam itu, aku tidak setuju! Ada beberapa kata yang masih belum aku katakan pada Hanbei, namun pada akhirnya aku akan memberitahu dia! Kamu juga! Hiduplah!"

"...impianku, tak seorangpun akan..."

"...kami disini! Kami pasti akan menhidupkan kembali Klan Amago untukmu! Korp Sagara akan pergi bersama Yamanaka Shikanosuke untuk memenuhi impiannya dan berjuang sampai akhir! Jadi teruslah hidup!"

Tidak ada kebimbangan dalam kata-katanya,

Air mata yang mengalir sama sekali bukan penipuan.

Segalanya berasal dari hatinya.

Shikanosuke secara naluri memahami ini.

Mirip dirinya sendiri yang untuk menyelamatkan Kanbei telah bersedia meninggalkan hidupnya tanpa keragu-raguan.

Orang ini juga, jika itu untuk menyelamatkan rekan-rekannya dia akan sepenuhnya baik-baik saja dengan meninggalkan hidupnya sendiri.

Bahkan jika dia mati, selama impian tersebut diwarisi oleh rekan-rekannya, maka dia hidup.

Pada saat ini, hati dari kedua orang yang berpelukan ini telah menyatu.

Ya,

"Aku sudah menjadi seorang anggota dari Korp Sagara, Shikanosuke adalah seorang rekan dari Korp Sagara,"

"Aku bersumpah pada bulan untuk tidak akan pernah menghianatimu! Bahkan sampai mati!"

Semacam perasaan melonjak melalui dada Shikanosuke, perasaan semacam ini bukan hanya kesetiaan terhadap seorang tuan,

Sebaliknya, itu bahkan lebih bebas, bahkan lebih luas, lebih dalam sinar cahaya yang menerangi hati Shikanosuke.

"Aku juga, benar-benar tidak akan menghianati tuanku, bahkan sampai kematian"

Setelah dia mengatakan itu, Shikanosuke dengan erat menempel pada Yoshiharu dan menangis keras.

Disebelah selatan Kastil Himeji ada sebuah desa nelayan.

Nama desa itu dalam kanji adalah 'Utsushize' diucapkan sebagai 'Aga'

Desa nelayan ini dibangun di muara Sungai Yumesigara memiliki berbagai macam pasar dan kuil Nyankousou.

Pengaturan desa ini dijiwai dengan semangat dan vitalitas

Mungkin bukan sebuah desa nelayan, menyebut Aga sebuah kota pelabuhan akan lebih tepat.

Hari ini, pada bagian tertentu dari desa nelayan tersebut, di sebuah kuil tenang sosok-sosok Yoshiharu, Shikanosuke serta Zenki muncul.

"Dengan tuanku tidak dapat mengkomando pertempuran, rencana memanfaatkan tipuan melawan Ukita Naoie untuk menghambat dia dan menggunakan kesempatan itu untuk menyelamatkan Kanbei, kita hanya bisa meminta Nenek Aga untuk membantu."

Dipojok tepat didepan sebuah kuil yang tersembunyi oleh tumbuh-tumbuhan, Zenki berkata.

"Nenek Aga?"

"Nenek Aga adalah Onmyouji yang sangat terkenal dari Harima, rumor mengatakan bahwa dia berumur lebih dari seratus tahun, tapi pada kenyataannya tak seorangpun mengetahui umurnya yang sebenarnya."

Shikanosuke mengatakan "Apa kita meminta dia untuk menggantikan Hanbei-sama untuk memimpin pertempuran tersebut?"

"Goemon dan sisanya sudah dikirim ke Yamato untuk mencuri Ranjatai, sekarang selain Yamanaka Shikanosuke yang akan memimpin unit gerakan pura-pura serta Sagara Yoshiharu yang akan memimpin tim penyelamat Kanbei, tidak ada rencana yang lain."

"Aku akan menjadi seorang ninja kali ini?"

"Menjadi prajurit inti untu sebuah serangan adalah keahlianku, tapi komando rumit adalah sedikit..."

"Oleh karena itu kita perlu untuk meminta Nenek Aga untuk bantuan, banyak Onmyouji telah menjabat sebagai penasehat militer, dan Nenek Aga adalah yang terkuat diantara mereka."

Zenki tersenyum sambil dia mengatakan sebuah mantra terhadap kuil.

Creak

Pintu kuil terbuka.

"Mungkinkah Nenek Aga itu berada didalam kuil ini?"

"Itu benar, dia seorang yang sedikit aneh."

"Kuil ini benar-benar aneh, mungkinkah tangga itu mengarah jauh ke bawah tanah"

"Sepertinya, Nenek Aga tinggal di bawah tanah"

"Ini tidak mungkin mengarah ke neraka kan?"

"Kau ingin menyerah Sagara Yoshiharu?"

"Tentu saja aku akan turun!"

"Aku juga akan pergi tuanku"

"Shikanosuke-chan, 'Tuanku' itu membuat aku merasa tidak enak."

"Itu karena tuanku adalah tuanku, tuanku anda seharusnya tidak memanggilku dengan honorifik '-chan' lagi, aku bukan seorang anak kecil jadi tolong panggil aku dengan nama dan memanggil aku dengan benar."

"Dimengerti"

"Heh heh, kapan hubungan diantara kalian berdua menjadi begitu baik untuk memulai berbicara dengan tinjumu?"

"Aku bukan seorang pria Zenki, tapi aku Bishoujo di usia terbaiknya."

Dengan Zenki yang memimpin, mereka berjalan dalam barisan lebih dalam ke bawah tanah.

Setelah mencapai sana, banyak tabung kaca besar, bola, berbagai macam kotak dengan katak dan tikus dipelihara didalamnya, buku-buku tak terhitung jumlahnya serta kuali mengepul terlihat didalam ruangan gelap.

Nenek tua berdiri didepan kuali tersebut dan mengaduk ramuan yang tak diketahui diisi kedalamnya.

"Oh my! Sungguh penggunjung spesial, aku tidak pernah menyangka kamu akan datang ke pedesaan Harima ini," dia berbicara setelah menyadari kehadiran Zenki.

Dari penampilan saja itu adalah mustahil untuk menentukan usianya, seratus tahun? Dua ratus tahun? Tidak, mungkin lebih lama,

Dia mengenakan haori compang-camping dan terfokus pada mengaduk apapun itu yang dia masak dengan sendoknya.

Yoshiharu yang menatapnya tanpa sadar memikirkan 'Ini bukan Onmyouji, dia jelas adalah seorang penyihir!'

"Kau terlihat begitu sehat Nenek Aga"

Sepertinya Zenki dan Nenek Aga ini sangat dekat,

"Hee hee hee, kau berubah menjadi shikigami? Nenek moyangku menderita kerugian besar di tangan dari shikigami yang kau buat."

"Bukan apa-apa, itu hanya makanan penutupku, aku sekarang membayar hutang yang telah aku berhutang."

"Apa yang mereka katakan tuanku?" Shikanosuke berbisik di telinga Yoshiharu, tapi tentu saja Yoshiharu juga tidak tahu.

"Hee hee hee, aku yang mengandalkanmu untuk melakukan bisnis tidak bisa melanjutkan, selain itu, sebagian besar dari shikigamiku tidak bisa dipanggil lagi, jadi aku hanya bisa menjual beberapa buku tentang Harima untuk menutupi kerugianku."

Sambil berbicara, Nenek Aga menggunakan jari ramping dan menunjuk pada sejumlah besar buku di sudut.

"Hee hee hee, itu semua tulisan-tulisanku untuk menghabiskan waktu"

"Dan orang yang telah membaca sampai selesai semua ini hanyalah muridku yang tak berharga Kanbei." Nenek Aga menempatkan penekanan berat pada frase 'tak berharga'.

"Aku berkeliling Harima, dan mencatat fitur geografis, adat istiadat, sejarah dan legenda yang tak bisa dipercaya, meskipun itu bukan sebuah hal yang mengejutkan, tapi itu memiliki banyak kegunaan di sebuah medan perang, oleh karena itu Klan-Klan yang berniat mempertahankan kekuasaan tertinggi mereka bersedia menawarkan harga tinggi untuk membeli mereka, hee hee hee."

"Apa yang aku sarankan adalah buku yang mencatat insiden supranatural di Harima 'Wandering Testament of Banshu', jika kau membelinya sekarang aku bisa memberimu diskon 30%." Nenek Aga tersenyum dan menambahkan.

Mulutnya tak lagi memiliki gigi,

Wawa, Yoshiharu tanpa sadar tersentak, Shikanosuke yang berada disampingnya juga sedikit gemetar.

Hanya Zenki yang tetap tak terpengaruh dan berkata,

"Ara~ jaman Onmyouji dan roh akan segera berakhir, insiden aneh yang terjadi di Harima juga akan berkurang kan?"

"Hee hee hee, itu mengalami penurunan besar, Zenki, kalian pasti telah menghancurkan pembuluh naga dari tanah eh?"

"He he, itu benar"

"Semua yang aku perlu lakukan adalah terus menggunakan ramuan umur panjang ini dan aku masih bisa bertahan selama seratus tahun tanpa masalah, namun, kau dan tuanmu akan mati."

"Hehe, untuk seorang shikigami tidak ada hal semacam kematian, itu hanya kembali ke surga."

"Tuanmu harusnya kira-kira di usia yang sama dengan Kanbei, tapi tubuhnya jauh lebih lemah, untuk meninggalkan dunia ini pada usia semuda itu adalah menyedihkan, hee hee hee"

"Justru untuk tidak membiarkan dia mati bahwa kami datang kesini."

"Oya, bukankah kalian datang kesini demi menyelamatkan Kanbei, jika itu sesuatu menyangkut muridku itu, maka lupakan saja. Dia meninggalkan Seni Onmyou, dan malah tertarik pada Ilmu Pengetahuan Namban."

Nenek Aga mengolah bibirnya menjadi sinis dan melanjutkan "Aku dengar bahwa dia bergegas untuk membujuk Ukita Naoie tanpa berdidkusi dengan kalian dan pada akhirnya tertangkap, selain itu dia akan dieksekusi sebentar lagi, anak itu selalu keras kepala dan tak sabaran sejak kecil, itu akan terlihat bahwa kebiasaan ini tidak bisa diperbaiki bahkan sampai kematian."

"Baik itu Kanbei atau tuanku Hanbei, keduanya akan terselamatkan, tapi tenggat waktunya hanya limaa hari lagi."

Setelah mendengar ini, Nenek Aga hanya bisa mengerutkan dahi.

"Aku awalnya berpikir kau bukan seorang pria yang naif, tapi sepertinya bahkan mataku menipuku."

"Orang yang yang mengatakan ini bukanlah aku tapi Sagara Yoshiharu-sama"

Nenek Aga,

Sagara Yoshiharu

Mereka berdua secara formal bertukar nama,

"Aku Sagara Yoshiharu, seorang jenderal sari Klan Oda, komandan dari pasukan melawan Mori, seperti yang kau tahu, ahli strategi militerku Kanbei akan dieksekusi oleh Ukita Naoie, tolong pinjamkan aku bantuanmu, Oba-san, kami hampir kehabisan waktu!!"

"Panggil aku Nenek Aga, apa namaku sebelumnya? Oh benar benar, Ashiya, keturunan Onmyouji hebat Ashiya Doman dari Harima, aku pikir itu adalah generasi keenam?"

"Generasi keenam? Kau sudah melewati masa terbaikmu Oba-san"

"Ketika kau sudah tua kau memiliki ingatan yang buruk, tee hee hee, leluhurku Ashiya Doman-sama berterung melawan Onmyouji tertentu yang pandai bermain sebagai seekor rubah."

"Pokoknya, tolong, pinjamkan aku kekuatanmu."

"Ara ara, apa yang harus aku lakukan tee hee hee"

"Insiden yang melibatkan Hanbei telah dipercayakan kepada Goemon untuk menangani, kami ingin menyelamatkan Kanbei dari Gunung Shozan!"

"Oh, jika itu adalah Gunung Shozan aku punya pengetahuan yang sangat rinci tentang itu, aku bahkan punya sebuah peta"

"Oh, kau adalah bantuan besar!"

"Selama itu berkaitan dengan Harima, aku tahu segalanya, namun dalam pertukaran harga untuk pengetahuan ini sangat tinggi, tee hee hee"

Zenki menjelaskan rencananya pada Nenek Aga,

Shikanosuke-chan menggantikan Hanbei yang saat ini dalam keadaan koma untuk memimpin unit tipuan dan memancing Ukita Naoie keluar dari Gunung Shozan, kemudian mengarahkan pertempuran seperti Hanbei untuk menyebabkan pertempuran tersebut berlarut-larut, Yoshiharu kemudian akan menggunakan kesempatan ini untuk menggantikan Goemon yang dalam perjalanan ke Kuil Today dan bersama dengan Zenki menyusup ke Gunung Shozan untuk mencari dan menyelamatkan Kanbei,

"Sungguh strategi yang rumit, tee hee hee, membiarkan prajurit membabi buta ini mengambil komando pada pertempuran dan bocah ini untuk melakukan pekerjaan seorang ninja, menggunakan cara-cara yang normal itu akan membutuhkan setidaknya satu dekade"

"Itu akan sangat terlambat, saat Tentara Klan Mori tiba di Harima, Kanbei akan dieksekusi, dan waktu yang tersisa hanyalah lima hari, itulah kenapa kami membutuhkan bantuanmu."

"Aku yang mengandalkan Zenki mendapati bisnisku hancur, Kanbei telah meninggalkan Seni Onmyou dan mengabdikan dirinya sendiri pada Ilmu Pengetahuan Namban, jadi aku tidak punya alasan untuk membantumu."

"Tolong sedikit menekankan! Ayolah!"

"Bocah, biaya untuk bantuanku benar-benar tinggi, akhir-akhir ini aku telah memiliki sakit kepala pada hilangnya shikigamiku baru-baru ini."

"Shikigami?"

"Bagaimana dengan ini, setelah kau mati berikan jiwamu padaku, tee hee hee, setelah hidupmu sebagai manusia berakhir jadilah hantu dan layani aku, biarkan ini menjadi kompensasiku."

"Tunggi, bagaimana bisa-!" Meskipun Shikanosuke mencoba untuk protes tapi Yoshiharu dengan segera tanpa keragu-raguan menjawab.

"Aku mengerti, mari kita lakukan dengan itu!"

Nenek Aga setelah mendengar ini mengamati wajah Yoshiharu,

"Hoo~, kau jelas seorang bocah namun memiliki wajah yang heroik yang mengejutkan, aku kagum padamu."

Zenki memberi senyum masam dan berkata "Itu adalah sebuah hasil dari pengaruh tuanku."

"Baiklah bocah, apa yang aku katakan barusan hanyalah menakuti, karena Zenki dan nona kecil Takenaka Hanbei itu, Omyoudou akan segera menghilang, biarkan ini menjadi tugas terakhirku sebagai seorang Onmyouji."

"Eh? Kalau begitu masalah kompensasinya?"

"Keturunan Ashiya Doman yang seharusnya menjadi seorang musuh yang membenci Zenki menggabungkan tangan bersama-sama untuk menambahkan sentuhan akhir pada Sejarah Onmyou, bukankah itu pas?"

"Eh? Eh? Hanya saja apa sebenarnya Zenki?"

"Dan kau yang tanpa sedikitpun ragu-ragu bersedia menyerahkan jiwamu sendiri untuk muridku yang tidak pantas, untuk apa yang kalian masih berdiri disini, cepat dan mulai berlatih!"

"Benarkah? Terimakasih banyak Oba-san!"

"Tuanku, kita berhasil!"

"Bocah, aku sudah mengatakan padamu untuk tidak memanggilku 'Oba-san', jangan memperlakukan aku seorang yang bodoh, nyee hee hee"

Nenek Aga akhirnya berjanji untuk membantu Yoshiharu dan Shikanosuke menerapkan untuk menyelesaikan rencana yang tampaknya mustahil,

Apa yang dipelajari Shikanosuke yang akan memimpin unit tipuan sudah pasti bukan 'Penyergapan dari semua sisi' taktik yang tidak mungkin dipelajari dalam waktu yang singkat, tapi taktik militer 'Qi Men Dun Jia' dari Klan Ashiya yang diturunkan klan mereka dari generasi ke generasi.

TL note : http://en.wikipedia.org/wiki/Qi_Men_Dun_Jia

Sementara Yoshiharu sebagai pemimpin unit penyusupan Gunung Shozan harus mempelajari salah satu seni kuno dari Onmyouji yang ada hingga sekarang 'Seni Tak Terlihat'—— sebuah teknik untuk membuat diri menghilang dari pandangan orang lain.

Nenek Aga mengatakan pada mereka bahwa mereka bisa mempelajari tknik-teknik ini dalam tiga hari.

"Logikanya, untuk membiarkan seorang pemula mempelajari seni mutakhir ini hampir mustahil, jadi bantuan Zenki dan aku adalah sangat penting, dan harusnya cukup."

"Aku sangat berterimakasih."

Yoshiharu pada saat ini merasakan kebahagian yang meluap dan rasa syukur dalam hatinya.

Secercah cahaya akhirnya bisa terlihat dalam kegelapan.

Behkan dia sendiri tanpa sadar mengatakan "Tunggu aku Kanbei"

"Oi oi Sagara Yoshiharu, jika kau ingin mempelajari sebuah skill sepenuhnya dalam tiga hari yang seharusnya memerlukan waktu yang lama untuk belajar, tindakan setengah matang tidaklah cukup, itu masih terlalu dini untuk santai."

"Aku mengerti Zenki! Akhirnya waktu bagi kita Korp Sagara untuk memulai serangan balik kita!"

"Ya! Aku juga akan menyergap! Pengorbanan! Mati di medan perang! Berjuang dengan resolusi tuanku semacam ini!"

"Shikanosuke-chan, ketiga frase itu adalah kata-kata NG."

"Aku bukan anak kecil lagi, tolong gunakan namaku Shikanosuke untuk memanggilku tuanku, ini adalah bagian dari etika menjadi rekan, atau apa itu bahwa tuanku sebenarnya dalam hatinya belum memikirkan aku sebagai seorang kawan, ah ini juga bagian dari Tujuh penderitaan dan Delapan rasa sakit."

Haa haa haa, Shikanosuke untuk beberapa alasan terengah-engah,

"Oke oke, aku mengerti Shikanosuke!"

"Tolong, panggil aku dengan nada tegas dan keras."

"Apa yang salah? Lupakan, jika Goemon menanganinya, kita tidak perlu khawatir tentang masalah mengenai Hanbei lagi, aku akhirnya bisa melihat fajar!"

"Oh? Sagara Yoshiharu, sejak kapan kau mulai memanggil tuanku menggunakan namanya?"

"Ara, sekarang kau menyebutkan sejak kapan itu dimulai?"

"He he, tuanku akhirnya diakui olehmu sebagai seorang wanita dewasa huh? Itu sesuatu yang layak dirayakan."

"Mungkin begitu, aku hanya mengerti bahwa jika aku menganggap Hanbei sebagai seorang anak kecil itu terlalu tidak sopan."

"Jadi tuanku mengatakan bahwa aku lebih kekanak-kanakan daripada Hanbei, ketika aku sudah jelas memiliki tubuh yang bagus, ah benar, itu pasti membicarakan tentang otakku. Kalau begitu sudah jelas tuanku menganggap aku kekanak-kanakan, benarkan tuanku? Ah, apakah ini juga salah satu dari Tujuh penderitaan dan Delapan rasa sakit?"

"Jangan pergi pada penerbangan imajinasi yang liar! Ngomong-ngomong bukankah Sunekosuri masih tertidur? Oi bangun!"

Pomf, Sunekosuri mengeluarkan kepalanya yang kecil dari dada Yoshiharu.

Sunekosuri adalah seorang pria terbuat dari roh buatan dengan gabungan usaha Kanbei dan Rikyu, itu seperti seekor anjing kecil yang bisa diletakkan di telapak tangan seseorang secara sempurna.

"Jika aku terlihat oleh nenek tersebut akankah aku diletakkan didalam kuali dan dimasak? Gemetar gemetar."

"Tentu saja tidak, setelah kami mencapai Gunung Shozan kami perlu untuk mengandalkan hidungmu untuk menemukan Kanbei, tolong jangan tertidur sepanjang waktu."

"Jangan masak Sunekosuri, jangan masak Sunekosuri!"

Akhirnya melihat sebuah cahaya harapan dan memperbarui perasaan semangat berjuang, ketiga Korp Sagara,

Serta satu peliharaan...

Nenek Aga meletakkan sendok di tangannya dan perlahan mengatakan,

"Yareyare, aku awalnya berpikir bahwa gadis itu yang terlalu pintar akan menemukan kehidupan ini menjadi salah satu yang berbatu, tapi setidaknya dia menemukan seorang tuan yang baik."

"Aku katakan bocah, ada satu hal yang harus diatur sebelumnya," Nenek Aga melanjutkan "Tidak peduli apa yang terjadi setelah ini, kau tidak bisa menyerah pada latihanmu, atau kau tidak akan pernah bisa mempelajari 'Seni Tak Terlihat', tidak ada masalah kan? Tee hee hee."

"Ah, lakukan! Mari kita segera memulai latihan sekarang!"

Saat dia mengatakan itu Yoshiharu dengan kuat memukul dadanya sekali,

Pa!

"Itu sakit, itu sakit!"

Tanpa sadar mengerahkan terlalu banyak kekuatan, Yoshiharu tak sengaja memukul Sunekosuri,

"Ah maaf!"

"Daging yang telah ditumbuk akan memiliki rasa yang lebih halus, kan? Jangan masak aku, jangan masak aku!"

"Tentang itu, kamu tidak kebetulan memiliki fobia kuali kan?"

Dengan ini, serangan balik Korp Sagara dimulai dalam tiga hari