Oda Nobuna no Yabou (Indonesia):Jilid 9 Bab 2

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 2 - Pemberontakan Matsunaga Danjo[edit]

Di era sengoku ini, Yamato masih disebut "Kerajaan Dewa."

Bahkan setelah berpindah dari istana ke Kyoto, pengaruh Budha tidak berkurang sama sekali namun malah menetang kendali dan intervensi samurai.

Dalam kenyataannya, itu adalah para biarawan dari kuil Koufuku yang mengendalikan Yamato dengan kekuatan mereka sebanding dengan Gunung Hiei.

Ada yang mengatakan bahwa para samurai itu yang datang dari Yamato adalah semua biarawan dari kuil Koufuku yang sekali lagi telah merangkul kehidupan duniawi.

Dan dekat dengan kuil Koufuku adalah Kuil Todai yang mana juga dikenal karena patung budha raksasanya.

Dikenal sebagai penghancur tradisi, Matsunaga Danjo Hisahide, bahkan sejak saat ketika dia adalah seorang jenderal pengikut untuk klan Miyoshi, telah selalu terpaku dan gigih pada memerintah Yamato.

Karena penyerahan dirinya pada Nobuna dan diberikan komando ibukota pada dia, hisahide telah menempatkan seluruh hatinya dalam memerintah Yamato, dan ketegangan antara dia dan kuil Koufuku dan Todai telah meningkat dari hari ke hari.

Ada dua basis yang Matsunaga Hisahide bisa tinggali di Yamato.

Yang pertama adalah kastil Shigisan, dibangun di benteng alami dan spektakuler, Gunung Shigi. Meskipun tempat itu mudah untuk bertahan, itu jauh dari jantung Yamato, dan itu adalah Nara.

Yang lainnya adalah kastil Tamonyama, sebuah benteng yang dibangun setelah menghancurkan kuil pegunungan yang terletak di jalur antara Kyoto dan Nara. Pada puncaknya, benteng tersebut dengan nudah bisa melihat kuil Koufuku dan Todai.

Itu adalah untuk alasannya yang tepat bahwa Matsunaga Hisahide berharap suatu hari menyelesaikan masalah dengan musuhnya yang ditakdirkan, kuil Koufuku bahwa dia membangun basis garisan depan ini tepat didepan mereka.

Hisahide adalah seorang yatim peperangan yang kehilangan kedua orang tuanya selama pembantaian antara pasukan agama Budha dari Kyoto dan telah berlindung di kuil Koufuku ketika dia masih kecil.

Namun, bukannya ajaran budha, itu adalah skill dengan tombak Juumonji yang hisahide pelajari di kuil Koufuku.

Mereka adalah sebuah kelompok bersenjata yang kuat mirip Gunung Hiei, juga dikenal menjadi yang terbaik ketika mengenai keterampilan bertombak.

Tidak lama setelah meninggalkan kuil Koufuku, Hisahide ditakuti di ibukota karena skill tombak Juumonji nya yang luar biasa.

Dalam pertempuran, dia telah mengatakan berkali-kali bahwa dia ingin membakar patung Budha raksasa dari kuil Todai, yang mana adalah Budha Nara.

Denga darah persia mgalir dalam pembuluh darahnya, hisahide tidak mengakui tradisi dan otoritas negara ini sama sekali.

Di Kyoto, dia menyerang klan Ashikaga, menghancurkan keshogunan Ashikaga dan bahkan telah memaksa Nobuna untuk membakar Gunung Hiei.

Meskipun sekenario kasus terburuk dari membakar Gunung Hiei berhasil dihindari pada akhirnya, para biarawan dari Gunung Hiei masih dilucuti kekuatan militer mereka dan kehilangan kekuatannya untuk mengancam istana.

Alasan kenapa reputasi Nobuna memburuk setiap hari mungkin karena dia sangat bergantung pada Hisahide yang telah menghancurkan tradisi dan otoritas negara ini berulang-ulang.

Untuk era sengoku ini, Matsunaga Hisahide adalah seperti kalajengking beracun memancarkan cahaya iblis.

Dan sekarang ini, dia memimpin pasukannya didalam kastil Tamonyama di Nara.

Kastil Tamonyama adalah benteng pegunungan yang aneh juga.

Itu memiliki empat tingkat Tenshu yang belum pernah terlihat di Jepang sebelumnya.

Dibawah cahaya bulan, dinding putih murninya memantulkan cahaya lembut.

Tapi genteng atapnya adalah gelap gulita.

Bagian luar kastil tersebut, berbagai bunga seperti tanaman sawi, mawar membentuk taman yang aneh dipenuhi bunga-bunga yang indah.

Namun begitu seseorang memasuki kastil, mereka akan melihat pilar emas yang belum pernah dilihat sebelumnya dan lukisan dinding yang misterius dari negara lain.

Suatu kastil yang aneh tersebut membentuk sebuah kontras yang berbeda dengan kuil Todai yang tradisional dan itu mungkin niat Hisahide.

Malam ini, sebuah bintang jatuh terang menyeret ekornya yang panjang saat itu terbang melewati langit.

Dalam kegelapan, sekelompok orang membungkam langkah kaki mereka saat mereka berjalan di jalanan Nara.

"Sungguh sebuah kastil yang aneh, mataku pusing karena itu."

"Boss, ini adalah kastil Tamonyama yang dirumorkan, huh? Ada perbedaan besar antara itu dan sebuah kastil bergaya Namban."

"Uhh, aku tidak mengerti rasanya."

"Tapi itu cukup sesuai pada nasib malang yang tak beruntung itu."

"Aku dengar putri dari klan Oda berencana membangun sebuah Tenchu meniru ini di kastil Azuchi."

"Itu karena Hime memandang Matsunaga-shi seperti ibunya sendiri."

"Berbicara tentang hal ini, aku telah merasa aneh selama ini, tepatnya bagian mana dari masing-masing yang mereka merasa tertarik?"

"Itu mungkin bahwa mereka berdua menyukai membakar sesuatu, haha."

Tepat, kelompok orang-orang ini adalah skuad lolicon, Kawanamishuu yang mengikuti sang ninja loli, Goemon.

Setelah menjadi kepala dari klan Sagara, Goemon masih mengenakan pakaian ninjanya dan aktif sebagai seorang ninja.

Yoshiharu telah membujuk dia, "Kamu adalah seorang samurai terkenal sekarang, setidaknya pilihlah lambangmu untuk dirimu sendiri". Tapi Goemon telah memilih "卍" tanpa berpikir.

Bukankah ini masih ninja!? Yoshiharu hanya membalas namun Goemon menjawab denga sedikit ragu-ragu, "aku seorang ninja seumur hidup."

Melihat Kawanamishuu menatap kastil Tamonyama dan merasa terganggu, Goemon memerintahkan, "jangan melihatnya."

"Mari kita tidak berpikir terlalu banyak tentang Matsunaga-shi, misi kita adalah untuk mencuri dari kuil Todai."

"Uhhuhh, payudara Matsunaga Hisahide besar yang sia-sia dan seluruh tubuhnya memancarkan suasana yang cabul, sungguh seorang wanita jahat..."

"Tapi tidakkah kita meminta dia untuk membantu, Boss?"

"Ya, kita tidak memiliki banyak waktu."

"Ini adalah masa kritis sekarang ini yang menentukan apakah kita akan mampu untuk menyelamatkan Hanbei-chan yang serius dan ketat itu."

"Bahkan jika Matsunaga Hisahide ingin tubuhku dalam pertukaran, aku akan memberi wanita jahat itu kesucianku sambil meneteskan air mata darah!"

"Aku juga! Meskipun aku pasti akan menanggung luka tak tersembuhkan selama sisa hidupku jika aku menyerahkan tubuhku pada wanita tua itu."

"Tapi ini adalah untuk menyelamatkan Hanbei-chan yang manis."

"TEPAT, BAJINGAN! KEMANISAN ADALAH KEADILAN!"

"Jika itu untuk melindungi hidup Boss, aku tidak keberatan bahkan jika aku harus menyerahkan pantatku pada bocah Sagara itu."

"Kau tidak bisa memanggil dia bocah lagi, Sagara Yoshiharu sekarang adalah tuan kita. Panggil dia tuan."

"Ya! Jika itu untuk Boss, aku bahkan bisa menjadi peliharaan tuan!"

Uhh, tak seorangpun ingin tubuh kalian... Gumam Goemon dengan pelan tapi sepertinya tak ada yang mendengarnya.

"Ara, itu beruntung bahwa tuanku adalah seorang pria yang lurus tanpa ketertarikan pada gadis-gadis muda dan pantat laki-laki. Sungguh melegakan."

"Untuk sekarang, kita harus menyapa Matsunaga hisahide, Boss!"

"Bahkan jika kita tidak bisa memperoleh bantuannya, dia tidak akan mengganggu kita."

"Ya ya."

"Tapi dia mungkin ingin kita untuk memberikan tubuh berotot ini pada dia sebagai hadiah."

"Uh, entah kenapa, aku punya firasat dari menginjak ekor harimau."

Tapi memang benar bahwa kuil Todai sangat dekat dengan kastil Tamonyama.

Jika itu hanya menyapa, itu tidak akan menghabiskan banyak waktu.

"Kalau begitu mari kita menyapa dia."

"Jadi begitulah, Boss, mari kita lakukan."

"Itu akan buruk jika kita mengaktifkan perangkap aneh jika kita menyelinap masuk, mari kita masuk dari pintu depan."

Goemon menatap curiga pada berbagai dekorasi aneh dari kastil Tamonyama.

Berbeda dari ninja Jepang dan Onmyouji, Hisahide juga fasih dalam ilusi dari negara lain.

Di persimpangan menuju kuil Todai, Goemon dan yang lainnya berpaling ke arah kastil Tamonyama tapi pada saat ini...

"Eh?"

"Gerbang kastil Tamonyama terbuka?"

"Ini sudah larut, apa yang mereka lakukan?"

"Apa mereka menyambut Boss?"

"Tidak...Tidaaaaak, pasukan Matsunaga bergerak keluar!"

"APA!?!?!?"

Bendera yang berkibar itu memang lambang Matsunaga Hisahide.

Skuad bertombak...

Skuad meriam...

Skuad pemanah...

Ada beberapa tipe tentara yang bahkan Goemon dan sisanya belum melihat sebelumnya.

Dan para tentara dari pasukan Matsunaga semua terlihat tidak normal.

Mata mereka semua berawan saat mereka terus mengeluarkan omong kosong.

Seolah-olah mereka mabuk atau mereka sudah bukan dari dunia ini.

"Musuh ada di Kyoto!"

"Tuan akan menyerang Oda Nobuna sekarang!"

"Tuan kami Matsunaga Danjo Hisahide-sama adalah penguasa sejati manusia!"

Ini adalah pemberontakan! Wakil kapten Kawanamishuu Maeda tidak bisa tidak berteriak.

"Kenapa Matsunaga Hisahide tiba-tiba memberontak!?"

"Ini melampaui akal sehat!"

"Itu mungkin kebiasaan dia!"

"Ya! Dia telah menyerang putri dari klan Oda di Kyoto sebelumnya."

"Mereka datang!"

Kawanamishuu meninggalkan jalan dan bersembunyi di hutan.

Tidak lama kemudian, para prajurit dengan wajah mabuk melewati Kawanamishuu satu demi satu.

Pada saat ini, Goemon yang menggantung di sebuah cabang pohon tiba-tiba teringat sesuatu.

"...Uhh... Jangan bilang ini adalah masa depan yang Sagara-shi telah katakan sebelumnya...!?"

Nobuna saat ini yang berada di kuil Honnou hanya memiliki beberapa ajudan dan penjaga.

Dan apa yang paling buruk adalah bahwa Nobuna sendiri telah runtuh.

"Korp Sagara ada di Harima, Akechi-shi ada di Tamba, Niwa-shi di Wakasa, Shibata-shi di Echizen, Takigawa di Ise... Uhh, Hime-sama tak memiliki orang yang menjaga dia!"

Nara sangat dekat dengan Kyoto.

Jauh lebih dekat daripada para jenderal klan Oda yang tersebar dimana-mana.

Jika seseorang memberontak, sekarang akan menjadi saat yang paling tepat.

Samua ini membuat Goemon berpikir tantang masa depan yang Sagara Yoshiharu telah katakan padanya... Insiden di Honnouji.

Tapi kenapa saat ini?

"Ini adalah yang terburuk."

"Ini adalah dimana kau yang terbaik, Boss. Pilih antara keduanya, apakah mencuri Ranjatai atau menghentikan pemberontakan?"

"Ahhhhh! Jika itu adalah Sagara-shi, dia tidak akan meninggalkan Takenaka-shi dan Hime, zhat(apa) yang harus kita lakukan?"

"Boss kita telah terpengaruh dengan kebiasaan buruk tuan."

"Tapi Boss yang seperti itu juga manis!"

"Diam! Setidaknya biarkan aku menghentikan Matsunaga-shi! Jika kita tidak bisa menghentikan dia, we will pink oh samping(kita akan memikirkan sesuatu)."

"Tidak Boss, wanita itu sangat berbahaya!"

"Kami akan pergi juga!"

"Tidak diijinkan untuk ikut."

Setelah dia mengatakan itu, Goemon melangkah pada sebuah cabang pohon dan melompat keluar.

"BOSSSSSS!"

Dalam jangka waktu yang singkat bahwa Goemon dan Kawanamishuu berbicara, situasinya telah menjadi lebih rumit.

Tentara Matsunaga telah membakar sepetak hutan di wilayah kuil Koufuku, membakar melalui sebuah jalan dan memulai serangan mereka.

Para biarawan yang terkejut berteriak, "Uwahh, Danjo menyerang!" saat mereka berkumpul dalam panik dan memulai pertempuran kacau dengan tentara Matsunaga.

Lawan mereka adalah musuh bebuyutan mereka, Matsunaga Hisahide.

Itu adalah Matsunaga Hisahide yang melarikan diri dari kuil Koufuku dan menjadi tuan dari Yamato setelah berulang-ulang memberontak dan bertempur melawan para biarawan.

Itu adalah Matsunaga Hisahide yang menyatakan bahwa dia akan membakar Budha besar dari kuil Todai.

Dan orang yang bersekutu dengan Oda Nobuna yang hampir membakar Gunung Hiei.

Meskipun para biarawan dari kuil Koufuku dalam kepanikan, mereka tidak mebiarkan penjagaan mereka turun.

Tidak, itu lebih seperti, mereka sudah bersiap untuk saat seperti ini.

"Kau akhirnya datang, huh? Musuh dari agama Budha, Matsunaga Hisahide!"

"Ketika bintang yang membawa kesialan bersinar terang di langit malam, aku tahu itu akan menjadi seperti ini!"

"Budha telah memberi kami firasat dari niatmu!"

"Dengar semuanya! Kita harus melindungi patung Budha!"

Tapi masih ada masalah, orang yang Matsunaga Hisahide hianati adalah musuh agama Budha, Oda Nobuna yang beruasaha membakar Gunung Hiei.

"Jika kita melawan Matsunaga Danjo, bukankah kita menjadi sekutu Oda Nobuna?"

"Daripada Oda Nobuna yang belum pernah kita temui sebelumnya, musuh yang tepat didepan mata kita adalah yang lebih penting!"

"Jika kalian masih punya waktu untuk membicarakan omong kosong, mereka sudah menyerang kesini!"

"Si bodoh Danjo, bukankah itu tidak apa-apa untuk mengabaikan kita jika dia ingin menyerang Kyoto?"

"Situasi ini benar-benar membuat aku bertanya-tanya kenapa dia membangun kastil Yamonyama di jalur yang menghubungkan sini ke Kyoto."

"Dia pasti tidak ingin kita para biarawan untuk menyerang menjepit Yamato yang akan menjadi sebuah kastil kosong."

"Sepertinya kita berdua saling memandang sebagai musuh yang ditakdirkan."

"Aku bahkan tidak tahu seberapa frustrasi aku telah terkurung sampai sekarang, tapi malam ini kita memiliki sesuatu yang direncanakan, saatnya untuk menyelesaikan hutang!"

Pendapat dari para biarawan benar-benar singkron, dan itu adalah untuk "bertarung habis-habisan dengan Matsunaga Hisahide."!

"...maaf, umm, ada sesuatu yang aku tidak tahu apakah harus aku katakan, jika kita bertempur melawan Matsunaga sekarang, bukankah kita akan membantu klan Oda? Situasi kita akan agak aneh, kita harus memikirkan itu."

Hanya ada satu biarawan yang disebut Tsutsui Shouken yang meminta setiap orang untuk menahan diri.

Tapi pada saat itu, hampir semua biarawan telah menyerbu pihak tentara Matsunaga dan memulai pertempuran.

"Jangan takut, kita memilki penjaga Budha, perlindungan tiga kepala dan enam tangan Asura!"

"Malam ini, mari kita hancurkan musuh agama Budha, Matsunaga Danjo!"

Ada beberapa biarawan juga yang talah jimat Asura menggantung di dada mereka sebelum menyerang ke dalam formasi musuh dengan tangan kosong.

Untuk seseorang, ini adalah untuk memotivasi sekutu mereka, yang lainnya untuk berharap kekuatan Asura untuk mengejutkan musuh.

"Hahaha, ini adalah rencana rahasia kami. Prajurit musuh akan segera ketakutan pada kekuatan Asura dan tersebar!"

"Tepat, tentara biasa tidak memiliki nyali untuk menjadi musuh Budha."

Ini bukanlah sebuah pertemburan sederhana.

Musuh adalah Matsunaga Hisahide yang menghianati kuil Koufuku, menghianati agama Budha.

Jadi bahkan jika mereka menggunakan sebuah metode ekstrim, itu pasti akan di ampuni.

Tapi prajurit musuh tentara Matsunaga memiliki ekspresi bingung bahkan ketika mereka tepat berada ditengah-tengah pertempuran.

Tidak, setelah melihat kimat Asura, mereka seperti bersemangat.

"..... Jawab doa kami, Ahura Mazda."

"..... Yang memutuskan lintasan matahari dan bintang."

"..... Yang memutuskan apakah bulan memudar."

"..... Tolong berkati kami dengan kecerdasanmu, Ahura Mazda!"

Mereka menyambar jimat pada tubuh para biarawan ketika mereka mulai bergerak maju dalam cara yang gila.

"Apa? Apa yang orang-orang ini bicarakan!?"

"Kenapa, kenapa kekuatan Asura tidak menghukum mereka?"

"Itu bahkan memberkati mereka dengan perlindungannya!"

Aku tidak mengerti... Kegelisahan menyebar diantara biarawan dalam sekejap saat formasi mereka runtuh dengan segera setelahnya.

Menghadapi para biarawan yang ketakutan, tentara Matsunaga tidak menunjukan sedikitpun belas kasihan saat mereka mengulurkan tangan mereka dan menyambar jimat Asura mereka.

"UWAHHHH!"

"SELAMATKAN AKU!!!!"

Melihat garis depan telah runtuh, para biarawan dibelakang menarik keluar senjata rahasia kedua yang telah mereka persiapkan hanya untuk Matsunaga Hisahide.

Senjata rahasia yang para biarawan dari kuil Todai dan Koufuku persiapkan bersama-sama adalah...

"Jangan mundur! Binatang suci dari selatan disini!"

"Rusa-rusa itu disini!"

"Ngeeh! Ngeeh!"

Tepat, itu adalah rusa

Shikas(Rusa) telah dipandang sebagai seekor binatang suci dari jaman kuno.

Meskipun itu muungkin tidak berguna melawan iblis Matsunaga Hisahide, prajurit normal tidak pernah punya nyali untuk menyerang mereka.

Setelah melepaskan mereka, rusa-rusa terlatih mengarahkan tanduk tajam mereka dan menyerbu ke arah tentara Matsunaga.

Tapi rencana ini masih tak berguna melawan Hisahide.

"Biiiiooooohhhhh!"

"Ap....."

"APA ITU!?!?!?"

"BIIIOOOOOHHHH!"

"UWAHHHHH!"

Dari tengah-tengah tentara Matsunaga datang binatang besar yang belum pernah dilihat sebelumnya, raungan mereka dengan mudah membuat rusa-rusa itu gemetar ketakutan.

Ratu dari negara lain, Matsunaga Hisahide yang menunggangi seekor binatang besar yang memiliki hidung panjang saat dia memerintah prajurit dalam pertempuran.

"APA ITU!?"

"MO...MON...MONSTERRRRRRRRRRR!"

Itu adalah seekor gajah.

Hisahide dengan santai duduk diatas gajah itu yang dia bawa dari Namban, ditangannya adalah pipa rokok panjang.

"Hoho, hanya ada satu hal yang aku inginkan dan itu adalah kepala Oda Nobuna. Semua yang menentang aku akan mati, haha.... Hahahahaha"

Rusa-rusa tersebut yang belum pernah melihat binatang besar telah memutar kepala mereka dan melarikan diri ke kedalaman hutan.

Para biarawan tak lagi memiliki kebebasan untuk berpikir tantang hal seperti apa yang akan terjadi jika mereka menjadi sekutu dari klan Oda.

Hal yang terjadi tepat didepan mata mereka adalah bencana yang sebenarnya!

Jika mereka tidak mengalahkan Hisahide disini, itu tidak diragukan lagi bahwa kuil Koufuku dan Todai akan menjadi reruntuhan oleh dia.

Tidak ada keraguan tentang itu.

Matsunaga Danjo Hisahide berencana untuk menggunakan pemberontakan ini untuk melenyapkan semua musuh yang menghalangi dia, yang mana kuil-kuil dan candi-candi di Nara, menghancurkan mereka semua menjadi reruntuhan.

"Ijinkan aku untuk menikmati kesenangan yang harus aku nikmati terakhir kali aku mencoba membakar Gunung Hiei."

Api dihutan menjadi lebih besar.

Selama ditengah-tengah api, Hisahide tiba-tiba berteriak keras.

"....Ah...Ahahahahahaha, bakar, bakar itu semua! Bakar semua dan segalanya menjadi abu!"

Suaranya sangat aneh, hampir seolah-olah dia kerasukan.

"Ib...Ib...Iblis!"

"Ha...Ha...Hanya saja apa dia itu!?"

Para biarawan merasa ketakutan dari dasar hati mereka.

Jika ini berlangsung, lima menara yang kuil Koufuku banggakan akan dibakar! Jika kita tidak bisa melindungi patung Budha, Budha besar kuil Todai dan Shousouin yang memiliki semua harta akan...

"Kenapa... Kenapa kau begitu membenci kami para biarawan?"

"Ya...Yamato adalah sebuah provinsi dewa, kami tidak akan pernah menyerahkannya pada wanita iblis sepertimu!"

Para biarawan dengan marah mnyodorkan tombak-rombak ditangan mereka pada kaki gajah tapi dengan ayunan tunggal hidung panjang dari hidung gajah itu, itu menyapu para biarawan seperti rumput yang terpotong.

Ini adalah seekor binatang dari negara lain yang belum pernah terlihat sebelumnya.

Bahkan jika mereka ingin menyerang, mereka tidak tahu dimana titik lemahnya.

Dan...

".... Jawab doa kami, Ahura Mazda."

".... Yang memutuskan lintasan matahari dan bintang."

".... Yang memutuskan apakah bulan memudar."

".... Tolong berkahi kami dengan kecerdasanmu, Ahura Mazda!"

Meski mereka ditebas, para prajurit dari tentara Matsunaga terus berbaris maju dengan wajah bingung.

"Bajingan Danjo! Jangan bilang kau memberi para prajurut ini racun mustard!?"

"Aroma ini, itu tidak mungkin salah!"

Hisahide menyangga pipa rokoknya dan berkata sambil dia menyipitkan matanya.

"Manusia bodoh, dewa yang kalian kenal sebagai Asura adalah Ahura Mazda~"

"Ahura... apa!?"

Keadaan pikiran wanita ini pasti tidak normal sekarang.

Sungguh menakutkan...

Pada saat ini, dibawah kecemerlangan bintang kutukan di langit dan mata dari Hisahide yang bersinar dengan kecerahan unik seperti predator, itu hampir seperti dia telah berubah menjadi dewi dari kepercayaan yang berbeda.

Tapi itu sudah pasti bukan seorang dewi pengasih.

Tapi seorang dewi kehancuran dengan suasana gairah gila, dipenuhi dengan amarah terhadap era sengoku ini yang dipenuhi dengan kontradiksi.

"Kalian orang bodoh yang telah mengunci dirimu sendiri selama ini di negara kepulauan kecil ini, aku akan mengajarimu semua kebaikan hatiku. Ahura Mazda adalah Dewa persia yang menghilang dalam aliran panjang dari sejarah. Itu adalah dewa pertama yang menghakimi keadilan dan kejahatan, sebuah dewa yang memanggil kehancuran di dunia ini dan dewa kehancuran yang memberi penghakiman terakhir pada orang-orang bodoh."

Tidak...

Wanita ini tepat di depan mereka sepenuhnya berbeda dari Matsunaga Hisahide yang selalu memiliki sebuah senyum memikat di wajahnya.

Kedua matanya memancarkan kecemerlangan emas.

Kedua mata itu seolah-olah mereka dari ular, menatao pada mangsanya.

Ini adalah mata jahat!

Jadi ini adalah sifat sejatinya!?

Ini telah jauh melampaui dari kalajengking beracun!

"Matsunaga Hisahide! Jika kau tidak di jaga oleh kuil Koufuku ketika kau kecil, kau akan lenyap ditengah-tengah api peperangan!"

"Apa kau lupa rasa terimakasih?"

"Ingat ajaran agama Budha!"

Ku... Kukuku...

Mendengar mereka, Hisahide tertawa keras.

Tawanya begitu dingin bahwa itu akan membekukan siapapun yang mendengarnya di tanah, tapi senyum di wajahnya semenarik dewi.

"Rasa terimakasih? Satu-satunya hal yang aku ingat adalah rasa sakit yang para munafik itu berikan padaku saat mereka menyiksaku, sambil memaksaku pada ideologi wanita itu kotor, serta skill menggunakan tombak untuk membunuh!"

Hanya dengan memusatkan pandangan dengan Hisahide saat ini sudah cukup untuk menyesakkan hatimu.

Seolah-olah kejahatan yang menghadapi dia tidak bisa menemukan tempat untuk sembunyi.

Tidak, dimana aku telah melihat sepasang mata ini...

Asura...

Ini adalah mata dari Asura!

"...me...me...me... Sangat menakutkan...!"

"Berhenti! Jangan melihat kesini!"

Para biarawan akhirnya mulai gemetar ketakutan.

Tapi Hisahide terus memimpin para prajurit yang dikendalikan oleh obat kedepan.

"Aku Matsunaga Danjo Hisahide, dibawah nama Ahura Mazda memerintahkan untuk menghancurkan semua yang menyalahgunakan nama dewa dan Budha untuk terang-terangan memiliterisasi diri mereka sendiri, penyiksaan wanita, mengguncang negara dan terus mengambil dari orang-orang. Bakar kuil Todai dan Koufuku menjadi abu!"

Namun Shosoin dari kuil Todai berisi Ranjatai yang harus digunakan untuk menyelamatkan Hanbei.

Pada saat ini, Goemon akhirnya mencapai dia.

Dia turun ke pelana yang Hisahide duduk diatas Gajah tersebut.

"Apa kau gila, Matsunaga-shi!?"

"Kau salah, ninja. Ini adalah aku yang sejati."

"Untuk menyelamatkan Takenaka-shi, Ranjatai didalam kuil Todai sangat diperlukan."

"Bagaimana dengan itu? Aku ingin membakar kuil Todai, semua yang menentang aku akan dibakar juga."

"Sepertinya bahkan jika aku membujukmu untuk tidak memberontak, itu tak berguna!"

"Tepat, sebelum aku memeluk kepala Oda Nobuna yang masih mengalir darah segar dengan kedua tanganku, aku tidak akan pernah berhenti."

"Kenapa... Kenapa kau melakukan hal semacam itu pada Hime yang kau doved(cintai) seperti seorang putri!?"

"... Itu karena bintang tak mebguntungkan ini begitu cantik..."

Sepertinya dia sendiri telah terpengaruh oleh racun mustard... Goemon mengamati.

Jika ini masalahnya, aku hanya bisa membunuhnya.

"...hidupmu, aku akan mengambil itu."

Goemon menebas bagian atas pelana dan melemparkan shuriken pada Hisahide.

Dan kemudian, menggunakan celah dimana Hisahide menggunakan pipa rokok di tangannya untuk membelokkan shuriken tersebut, Goemon menyerbu pada dia dengan sebuah belati di tangannya.

Tempat yang dia membidik hanya satu.

Dan itu adalah leher Hisahide.

"Tidak bisa membiarkan kau membakar kuil Todai."

"Tak ada gunanya..."

Goemon tiba-tiba mendapati dirinya sedang terpaku di udara, tidak bisa mendekat pada Hisahide sama sekali.

"Huh?"

Itu adalah boneka.

Sebuah boneka berbentuk seorang gadis telah membungkus dirinya sendiri pada tubuh Goemon.

Tangan dari boneka itu berputar pada sudut yang aneh, seperti tentakel dari cumi-cumi, mereka merenggut kebebasan Goemon.

Boneka hanyalah boneka, dan bukan makhluk hidup sehingga mereka tidak memancarkan niat membunuh.

Tidak menemukan poin ini adalah alasan kenapa Goemon kalah.

Pada saat ini, mata merah dari Goemon dan mata emas dari Hisahidesaling bersilang tatap.

Goemon yang selalu tenang mengeluarkan sebuah suara bingung.

"....Matsunaga-shi....?"

"Diam, ninja. Berhenti bicara, mati."

Kacha...

Dari udara, darah segar mulai menyembur keluar...

Dan mendarat di kepala prajurit disamping kaki dari gajah tersebut.

"Uwahhhhh!"

"Bo...Boss...!"

"Ka...Kau pasti bercanda...!"

Menggunakan kekacauan tersebut, Kawanamishuu yang berencana untuk mendaki semua mengeluarkan teriakan keterkejutan.

Dan tentara Matsunaga telah menghamburkan para biarawan itu, dipenuhi dengan tekat untuk mati saat mereka berteriak "Jika kita mundur disini, agama Budha dan Yamato akan hancur!"

Kyoto, kuil Honnou.

Di tempat tidurnya, setelah mendengar ajudan baru Senchiyo melaporkan, "Matsunaga Danjo telah memberontak di Yamato."

Nobuna hanya berkata "Dearuka..."

Dan terus menatap langit-langit, tidak bergerak seincipun.

Ajudan bishoujo cerdar Manmi Senchiyo sebenarnya adalah mata-mata yang dikirim Kampaku, Konoe Sakihisa sebagai bagian dari pasukan anti-Nobuna.

Dia telah memalsukan perintah Nobuna dan meminta Yoshiharu untuk "mengeksekusi adik Kuroda Kanbei" dan orang yang menghentikan Yoshiharu dari berbicara dengan Nobuna di kuil Honnou adalah dia juga.

Setelah memperoleh kepercayaan Nobuna, Senchiyo mulai menabur perselisihan di klan Oda dari dalam.

Konoe Sakihisa telah sekali mempekerjakan seorang pembunuh untuk mencoba menembak Nobuna.

Tapi pada akhirnya, itu gagal.

Tidak hanya memiliki kemauan yang sangat ulet untuk hidup, dia memiliki dokter terkenal Belchior Manase di sisinya dan Matsunaga Hisahide yang fasih dalam menggunakan racun.

Pada situasi seperti itu, pembunuhan Nobuna dalam sehari sangatlah sulit, jadi Senchiyo menggunakan teknik jangka panjang seperti perlahan-lahan mengeratkan jerat di leher Nobuna.

Dan Nobuna tidak menyadari rencana kotor Konoe Sakihisa dan identitas Senchiyo yang sebenarnya sampai sekarang.

Hanya dari penampilan, Konoe Sakihisa hanyalah seorang pejabat normal dengan gigi hitam dan kulit pucat.

Dan untuk menyatukan Jepang, Nobuna telah mencoba yang terbaik untuk bersama-sama dengan sisa-sisa istana.

Meninggalkan perang berabad-abad, keshogunan Ashikaga tak lagi cocok untuk memerintah negara ini. Nobuna mempertimbangkan untuk mengubah istana yang terlupa menjadi sebuah simbol yang mewakili Jepang baru yang bersatu.

Jadi gagasan bahwa pemimpin pejabat mencoba yang terbaik untuk melenyapkan dia, tidak, cukup bodoh untuk melakukan itu tidak masuk dalam pikirannya sama sekali.

"Shikaga Yoshiaki "shogun yang menyatakan diri" yang didukung klan Mori telah mengirim surat membujuk mereka untuk menyerah pada semua daimyo dari provinsi-provinsi, bahkan sampai ke para jenderal klan Oda yang tersebar dimana-mana."

Untuk membuat Nobuna lebih curiga, Senchiyo terus berkata.

"Saya pikir Matsunaga Hisahide di bawah pengaruh dari Ashikaga Yoshiaki, situasi seperti ini kemungkinan akan terjadi dimanapun juga."

Nobuna tak memiliki pemikiran lagi.

Karena insiden tengkorak emas dari Asai Nagamasa, dia telaah dibenci oleh ibu kandungnya, Tsuchida Gozen.

Meski dia tidak punya anggapan apapun, dia telah memberi perintah mengeksekusi Shojyomaru dan menghianati Yoshiharu dan Kanbei.

Dan sekarang, bahkan Matsunaga Hisahide yang telah seperti ibu keduanya akhirnya menghianati dia.

(Danjo telah sekali menghianati aku juga, tapi itu adalah untuk menguji apakah aku memiliki potensi untuk memerintah dunia. Itu berbeda kali ini, Danjo benar-benar meninggalkan aku.)

Kemarahan? Tidak, dia tidak memiliki emosi seperti itu dalam hatinya sekarang.

(Itu adalah aku yang menghianati rekan-rekanku terlebih dulu, ini hanya apa yang aku patut terima.)

Air mata sekali lagi mengalir keluar.

Setelah ayah kandungnya, bahkan ayah angkatnya Saitou Dosan telah meninggal.

Retakan yang tak terpulihkan telah terbentuk dalam hubungan dengan ibu kandungnya dan sekarang, bahkan Natsunaga Hisahide yang seperti ibu angkatnya telah menghianati dia, dia telah kehilangan Sagara Yoshiharu dan Kuroda Kanbei yang tak tergantikan yang menanggung mimpi yang sama mengarungi kautan luas.

(Itu masuk akal bahwa aku akan ditinggalkan oleh Yoshiharu setelah memerintahkan mengeksekusi Shojyomaru, tapi kenapa bahkan Danjo...?)

Kenapa masalah menjadi seperti ini, kenapa...?

"...Uhh... Uh... Uhh..."

Hati Nobuna yang kuat mulai runtuh.

Dia tidak tahu bahwa Senchiyo saat ini merayakan dalam hatinya (segalanya akan lancar, dengan ini, semua akan berakhir!)

"Hime-sama, saya telah memilih daftar pengikut yang kemungkinan besar akan memberontak, dengan dimulai mengeksekusi Matsunaga Hisahide, harap melenyapkan penghianat dari klan Oda."

Daftar yang Senchiyo persiapkan termasuk, Sagara Yoshiharu, Akechi Mitsuhide, Shibata Katsuie, Niwa Nagahide dan Takigawa Kazumasu, semua anggota inti klan Oda.

Meski dia telah menyiapkan daftar ini sejak lama dan berencana menyampaikan itu setelah kesempatan muncul dengan sendirinya, tapi bahkan Senchiyo sendiri tidak menduga bahwa "kesempatan" itu akan datang segera. Semua ini berkat Hisahide memberontak "tepat waktu".

Daripada membunuh Oda Nobuna sendiri, ini adalah serangan yang menentukan. Menggunakan Oda Nobuna sendiri untuk membersihkan pengikut klan Oda, klan Oda pasti akan hancur. Hanya dengan memikirkan semua ini, Senchiyo tidak bisa tidak tertawa dalam hatinya.

"...aku... aku mengerti."

"Silahkan berikan perintah untuk mengeksekusi mereka."

"...tapi..."

Nobuna tidak bisa tidak ragu-ragu.

Nama-nama di daftar tersebut semua adalah rekan-rekan yang tak tergantikan yang telah berjuang dengan dia dari Owari dan Mino.

Meski dia telah membuat kesalahan tak termaafkan.

Namun meski begitu, dia tidak percaya itu bagaimanapun juga.

"Hime-sama, untuk menstabilkan klan Oda, tuan harus membersihkan semua elemen yang tak stabil di dalam klan Oda! Jika kita tidak mengambil kesempatan ini bahwa Matsunaga Hisehide baru saja memberontak, kita tidak akan berhasil tepat waktu!"

"...aku tidak bisa."

"Jika anda tidak bisa melakukan itu, Hime-sama akan terbunuh!"

"...hal seperti itu... mustahil."

"Buktinya telah terkumpul."

"...mustahil... Ini adalah mustahil!"

Senchiyo mengeretakkan giginya.

Sedikit lagi!

Bahkan ketika dia telah di paksa sejauh ini, Nobuna tidak menunggalkan kepercayaan terhadap para pengikutnya.

"Shibata Katsuie dan sisanya telah merasa cemburu pada fakta bahwa Sagara Yoshiharu telah ditugaskan menjadi komandan melawan klan Mori."

"Hal semacam itu tidaklah mungkin, aku tidak percaya itu!"

"Dan setelah mencapai Harima, Sagara Yoshiharu memiliki seorang ksatria putri yang cantik bernama Yamanaka Shikanosuke sebagai bawahannya saat dia menenggelamkan diri setiap hari dalam pesta pora dengan dia."

"...eh?"

Senchiyo akhirnya menemukan titik lemah Nobuna.

Jadi begitu, huh?

Kelemahan Nobuna adalah rumor tentang Sagara Yoshiharu.

Untuk beberapa alasan, dibandingkan sisanya dari para pengikutnya, hanya Sgara Yoshiharu yang tidak mampu memperoleh semua kepercayaan Nobuna.

Dan inti dari itu adalah karena dia dipenuhi dengan kecurigaan pada kemesuman Sagara Yoshiharu.

Meski dia merasa bahwa itu mungkin sedikit kekanak-kanakan, tapi Senchiyo telah memutuskan menyerang disini.

"Yamanaka Shikanosuke adalah seorang pengembara yang pernah melayani klan Amago. Kecantikannya telah dikenal sebagai kecantikan no.1 di Amago saat dia selalu berjuang demi membangkitkan klan Amago. Dan, Yamanaka Sahikanosuke... Payudaranya jauh lebih besar dari Hime-sama."

"Pa...Payudara!?"

Ini efektif.

Meski aku tidak tahu kenapa, tapi ini efektif!

"Sagara Yoshiharu telah setuju bahwa selama Yamanaka Shikanosuke menggunakan tubuhnya dalam pertukaran untuk bantuannya untuk mendapatkan Izumo dan Shikanosuke juga telah setuju menjadi istri Sagara Yoshiharu. Sejak saat itu, keduanya telah menenggelamkan tubuh masing-masing."

"...si...si... Saru itu...!"

"Setelah mendapati payudaranya disentuh oleh monyet kasar itu, untuk suatu alasan Yamanaka Shikanosuke memiliki sebuah ekspresi kenikmatan pada wajahnya. Dan fakta bahwa Sagara Yoshiharu adalah bejat sudah sebuah fakta yang diketahui."

"Se...Selama wakti bahwa aku telah menangis pada fakta bahwa aku telah membunuh Shojyomaru karena kecelakaan, orang itu benar-benar membawa seorang wanita kembali ke kamp dan me...menggosok payudaranya...!"

Senchiyo berteriak dalam hatinya (Sialan...)

Mata Oda Nobuna yang seharusnya dalam depresi entah kenapa mulai memancarkan percikan kemarahan.

Seluruh tubuhnya memnacarkan getaran menakutkan.

Sialan, serangan barusan itu memiliki efek yang berlawanan.

Haruskah aku melanjutkan menguraikan pemberontakan Matsunaga Hisahide?

Belum cukup lama melayani Nobuna, Senchiyo tidak memiliki pemahaman yang lengkap dari emosinya yang rumit.

"Tolong tunggu, Hime-sama! Daripada Sagara Yoshiharu, harap lakukan sesuatu tentang pemberontakan Matsunaga Hisahide! Menurut laporan, Matsunaga Hosahide telah bergerak menuju Kyoto! Jika kita tidak bisa menahan Kyoto, pasuka anti-Nobuna pasti akan bangkit. Silahkan berikan perintah untuk menyerang!"

"Tapi... sekarang ini aku hanya memiliki sedikit ajudan dan sejumlah kecil penjaga. Sejumlah kecil tenaga seperti itu tidaklah cukup untuk pertempuran."

"Tapi Matsunaga Hosahide tidak punya niat untuk menunjukan belas kasihan, dan jika kita melarikan diri dari sini, kita akan ditertawakan oleh semua orang."

"......"

Nobuna tanpaknya kehilangan motivasi untuk hidup.

Alasannya adalah menyuruhnya menanggung ejekan dan terus hidup...

Tapi setelah menghianati Yoshiharu dan Kanbei, aku telah ditinggalkan oleh Danjo. Aku telah kehilangan hak untuk menjadi penguasa sekarang, kan?

Ketika Yoshiharu menyerang Juubei dan aku di ruang teh, perilaku bejat dia telah terekspose.

"....aku tidak pernah bisa mendapatkannya, huh?"

Nobuna akhirnya menemukan kelemahan fatal yang terkubur dalam di hatinya.

(Menjadi dibenci oleh inu, ada lubang besar di hatiku yang tidak pernah bisa aku isi. Mungkin ada waktu bahwa aku akan melakukan hal-hal kejam yang bahkan aku sendiri tidak percaya.)

Itu sudah cukup.

Aku telah kehilangan Danjo, kehilangan Yoshiharu, dan kehilangan Harima. Aku mengianati orang lain dan dihianati oleh orang lain juga... Itu sudah cukup, hal seperti dunia...

Hal seperti dunia, aku harus menyerahkan itu pada Juubei yang lebih beruntung daripada aku dan telah tumbuh diliputi dalam cinta ibunya...

Tepat ketika Nobuna hendak mengatakan barisan yang menyerahkan segalanya, tiba-tiba...

"Oh~ hohohohoho! Untuk benar-benar berani menghalangi jalanku, sungguh sekelompok ajudan kasar!"

Seseorang yang tak seorangpun sangka tiba-tiba beranjak ke kamar tidur Nobuna.

"Anda akan menganggu putri."

"Harap kembalilah."

"Anda tidak bisa masuk."

Meski para ajudan mencoba menghentikan dia, mereka semua ditendang oleh tendangan anggun.

"Oh~ hohoho! Nobuna, bagaimana tubuhmu? Seii taishogun Imagawa Yoshimoto ini telah secara pribadi datang untuk melihatmu! Ima! Gawa! Yoshi! Moto!"

Tepat.

Orang tak terduga ini adalah boneka shogun saat ini, Imagawa Yoshimoto.

Beberapa garis pertahanan yang Senchiyo telah menghabiskan waktunya untuk mengatur telah semua dengan paksa diterobos oleh tendangan anggun Yoshimoto.

Melihat ini, bahkan Senchiyo hanya bisa mengeluarkan sebuah ratapan.

"Untuk apa anda datang kemari?"

"Siapa kau? Aku disini untuk berbicara dengan Nobuna."

"Ehhhh, itu hanya sedikit lagi... Tidak ada orang yang memanggil anda, cepat dan kembalilah!"

"Itu tidak bisa dilakukan."

Dengan suara gedebuk, kaki Imagawa Yoshimoto mendarat tepat di perut Senchiyo yang menyerbu.

"Gaya Imagawa, teknik rahasia dari sepak bola, "Tarian angin dari burung putih", masih ada banyak untuk kau pelajari, ajudan."

Uwahh, dengan sebuah ratapan, seluruh tubuh Senchiyo berputar saat kepalanya mendarat di tikar tatami.

Nobuna terkejut dengan apa yang terjadi didepannya.

"Ka...Ka...Ka...Kau...Kau... Apa yang kau lakukan disinii? Aku tidak memanggilmu."

"Meski begitu, ketika hal besar dalam sejarah terjadi, aku akan muncul karena aku adalah sang Seii Taishogun."

Melihat Yoshimoto membuka kipasnya dan tertawa keras, Nobuna berdiri dan berteriak...

"...semuanya telah berakhir! Shogun sebenarnya telah kembali, semua orang berpikir bahwa itu adalah aku yang membakar Kamigyo! Saru telah menipu aku dan aku bahkan telah memerintahkan Saru untuk mengeksekusi adik Kanbei! Aku telah menjadi seorang raja iblis sejati dari dunia keenam! Aku sudah sendirian!"

Pada saat yang sama dia berteriak keras, air mata tertuang kembali.

"Itu sudah jelas bahwa Danjo telah meninggalkan aku! Tenka Fubu telah berakhir!"

Tapi Yoshimoto masih tertawa keras "Oh~ hohoho"

"Yah yah, hanya karena kau tidak keluar dari kuil Honnou sama sekali, aku telah secara pribadi datang untuk mengunjungimu. Aku tidak menyangka bahwa Nobuna-sama yang hebat untuk berar-benar berharap untuk menyerah pada misi Tenka Fubu?"

"Aku sudah mengatakan. Aku telah menghianati rekan-rekanku dan ditinggalkan oleh mereka! Menjalani jalur dari raja iblis seorang diri adalah sesuatu yang aku tidak bisa menahan!"

PIAK!!!!!

OdaVol9Cover4.jpg

Pandangan Nobuna dengan kasar tergeser ke samping secara tiba-tiba.

Setelah setengah detik, dia kemudian menemukan bahwa dia telah ditampar oleh Yoshimoto.

"....!?"

"Nobuna? Kapan kau menjadi begitu lemah? Kemana perginya kau yang begitu gagah dalam pertempuran Okehazama?"

Yoshimoto sangat marah.

"Selama waktu itu, kau telah disalahpahami oleh hampir semua orang, dan ditertawakan seperti seorang idiot. Namun meski begitu, kau hanya terus bergerak maju pada jalur yang kau percayai dengan tegas, itu adalah apa itu seorang pahlawan sejati! Dan sekarang tepat ketika kau telah mencapai sesuatu, kenapa kau mengurung diri di kamar dan menangis tanpa henti seperti seorang pengecut!? Apa kau adalah Oda Nobuna yang telah aku akui?"

"...Yoshimoto"

"Bagaimana bisa kau... Kau adalah orang yang mengalahkan aku! Maka menggantikan Imagawa Yoshimoto untuk menyatukan dunia adalah takdirmu yang tidak bisa dielakkan. Gunakan tangan dan keberanianmu untuk mencapai itu! Kau yang telah mengalahkan aku yang memimpin pasukan besar dibawah kondisi yang tak menguntungkan! Tapi sekarang kau..."

Nobuna merasa matanya mulai mendapatkan kembali kekuatan.

"Aku tidak akan pernah setuju pada hal seperti menyerah sebelum bertempur, aku tidak akan pernah mengakui itu!"

Ya...

Aku selalu menyerang di barisan paling depan dari tentara.

Bahkan jika tak seorangpun memahami aku...

Sejak bertemu Yoshiharu, memahami satu sama lain dan memiliki cinta Dousan dan Danjo yang dituangkan padaku seperti aku adalah putri mereka, aku telah kehilangan ketenangan "si Bodoh dari Owari".

(Aku mengharapkan untuk cinta Yoshiharu dan Danjo dengan seluruh hatiku namun setelah mengetahui perasaan dicintai, aku melupakan prinsip "Menempa nasibku sendiri dengan kehendakku sendiri.")

Sejak kebakaran dari Kamigyo, Nobuna yang telah kalah akhirnya bangkit kembali pada saat ini.

Dia memperoleh kembali dia yang sebenarnya.

Tapi hanya ada satu hal...

Hanya satu hal yang dia tidak bisa memaafkan dirinya sendiri bagaimanapun juga.

"Aku telah menghianati Saru, selama aku pingsan, aku telah memberikan perintah mengeksekusi Shojyomaru, hanya ini..."

Ini adalah satu-satunya luka yang tidak bisa disembuhkan dalam hati Nobuna. Setelah berpikir disini, dia sekali lagi memiliki keinginan untuk menyerah pada dirinya sendiri.

Namun Yoshimoto tertawa sebagai gantinya "Oh~ hohohoho"

"Meskipun Sagara Yoshiharu memiliki wajah monyet, dia adalah pria terbaik di dunia yang bahkan aku akui! Bagaimana bisa dia menerima perintah bodoh semacam itu secara diam-diam!?"

"!?"

"Pria itu tidak akan pernah membunuh gadis! Nobuna, apa sejauh itu tingkat kepercayaanmu terhadap dia!?"

"...Tapi..."

"Sagara Yoshiharu adalah si bejat terbesar didunia yang bahkan tidak bisa meninggalkan aku yang merupakan musuh klan Oda! Jadi meski itu seorang gadis kecil, dia pasti akan menyelamatkan dia!"

"...ya...!"

Ya...

Jika perintahku adalah sebuah kesalahan, Yoshiharu tidak akan pernah mematuhi itu.

Dan disana juga ada Takenaka Hanbei disamping Yoshiharu.

Mereka berdua tidak akan pernah dengan patuh mengeksekusi Shojyomaru.

"Kenapa aku merasa bermasalah, aku percaya pada Saru... Percaya pada Yoshiharu!"

"Ya, pria itu pasti akan percaya padamu dan telah lama ditemukan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dalam perintah itu."

"Ya! Kau benar!"

Dari hanya tuhan yang tahu kapan, aku telah menjadi ketakutan kehilangan cinta Yoshiharu.

Dan juga, aku salah paham.

Dan menjadi curiga.

Serta menjadi pasif dan lemah.

Tapi seperti yang diduga, aku harus mendapatkan segalanya dengan tanganku sendiri.

Apakah itu adalah dunia, atau Yoshiharu...

Dan hati Matsunaga Danjo, aku pasti akan menunjukan padamu bahwa aku akan mendapatkan itu kembali!

Bayangan yang mengaburkan hati Nobuna selama ini telah tersebar pada saat ini.

"Sebuah kehidupan 20 tahun..."

Dia mulai menyanyikan Atsumori dengan lembut.

Bagian ini dari Atsumori adalah lagu sebelum dia menuju pada pertempuran dengan Imagawa Yoshimoto di Okehazama.

Sebuah kehidupan 20 tahun,

Dibandingkan usia dunia ini,

Itu adalah sekejap seperti mimpi.

Apakah ada sesuatu,

Yang berlangsung selamanya.

Tergantung di penggangnya kulit harimau dan labu,

Nobuna berganti pakaian sementara dia memimpin Inuchiyo dan sisanya di kota dan berjalan keluar dari kamar tidur.

"Begitulah caranya, Nobuna. Pimpin para ajudan dan penjaga ke pertempuran dengan Matsunaga Hisahide!"

"...Yoshimoto, aku tidak akan berterimakasih padamu, tapi sebagai gantinya, aku akan membangun sebuah kastil Nijou untukmu."

"Jika begitu, aku tidak akan berterimakasih untuk itu juga, sebagai seorang shogun, memiliki sebuah kastil untuk dirinya sendiri tak perlu dikatakan lagi, oh~ hohohoho"

"Aku akan keluar ke pertempuran Danjo sekarang, apa kau bergabung sebagai seorang shogun?"

"Uhh, ow ow ouch... Aku sebenarnya sakit... dan akan kembali ke kastil Nijou sekarang."

"Oi~!"

Seperti angin, Yoshimoto berlari menuruni jalan setapak dalam sekejap dan dengan sekejap mata, dia telah menghilang.

Setelah mengatakan hal seperti itu, dia masih benci pertempuran? Bahkan Nobuna terkejut pada adegan ini.

"Beri aku kuda!"

Sambil berjalan maju, Nobuna memberi perintah untuk menyerang.

"Hi...Hime-sama, tolong tunggu."

"Senchiyo! Pergi dan kumpulkan semua ajudan dan penjaga! Aku akan keluar untuk menghadapi Danjo!"

"Ro...Roger."

"Dimana tentara Danjo saat ini? Apa mereka telah memasuki Kyoto?"

"Be...Belum. Matsunaga Hisahide bertempur dengan biarawan dari kuil Koufuku di Nara. Secara tak terduga, itu telah berlangsung cukup lama."

"Eh? Kuil Koufuku?"

Aneh, jika mereka mengabaikan para biarawan, menyerang Kyoto dan kuil Honnou adalah sejalan, aku akan mati seketika tapi kenapa..."

Nobuna tidak punya perasaan kebencian atau kemarahan terhadap Matsunaga Hisahide.

Bahkan sekarana, dia menganggap dia seperti ibunya sendiri.

Wajah tersenyum itu yang penuh dengan cinta dan sisi ibu berbahayanya dari dia yang menggunakan racun untuk memabukan dia hanya karena dia telah menempatkan terlalu banyak perasaan adalah cara dia menunjukan cintanya.

Dia tidak lupa rasa terimakasih karena diselamatkan oleh Danjo selama mundur dari Kanegasaki.

Tapi kenapa dia menghianati aku, aku harus menanyai dia alasannya.

Jika itu karena aku tidak memiliki kapasitas untuk menjadi penguasa, aku akan membuktikan pada dia bahwa itu salah.

Untuk sekarang, aku harus menghadapi Danjo di pertempuran.

"Manmi Senchiyo, karena kau yang menyarankan pertempuran ini, kau akan berada di barisan depan!"

"Eh? Tapi saya tidak memiliki pengalaman dalam pertempuran sebenarnya, sebuah tanggung jawab berat seperti barisan depan, saya takut..."

"Tidak ada bantahan! Aku akan berdiri di barisan paling depan dari tentara bersamamu, bertempurlah dengan aku!"

"...y...ya."

"Jika kau memiliki bakat militer, aku akan mengangkatmu menjadi komandan."

Semangat nNobunga telah sepenuhnya puluh sekarang.

Meski Senchiyo telah membuat berbagai tindakan kecil secara rahasia, pesukan utama yeng bingung Nobuna sampai batas sebenarnya racun yang dilepaskan oleh roh jahat di Kamigyo.

Jika roh itu dikendalikan oleh Tsuchimakado melepaskan racun sekali lagi pada Nobuna, itu mungkin pergi kejalan mereka lagi tapi itu diluar apa yang Senchiyo bisa kendalikan.

Dan sekali seseorang dinodai oleh racun itu, pemulihan tidaklah mudah sama sekali.

Baik pikiran dan tubuh seharusnya telah perlahan dinodai.

Tapi siapa sangka bahwa Oda Nobuna mampu bangkit sepenuhnya dalam waktu sesingkat itu, ini adalah jauh diluar apa yang Senchiyo perkirakan.

Kekuatan mental itu dengan bakat menjadi penguasa benar-benar menakutkan. Jika aku tahu ini dari awal, aku akan mengabaikan perintah tuan "Jangan mencoba membunuh, hancurkan pikiran Oda Nobuna secara perlahan " dan bunuh dia ketika dia koma.

Tapi sekarang, itu sangat terlambat untuk menangisi susu yang tumpah.

Kekuatan mental dan keberuntungan Oda Nobuna sangat tidak normal.

Aku myngkin gagal juga jika aku mencooba membunuh dia kemudian.

Senchiyo memutuskan dalam hatinya (aku hanya bisa memperlakukan pertempuran ini sebagai kesempatan untuk klan Oda untuk membunuh satu sama lain.)

"Roger, aku Manmi Senchiyo akan meresikokan hidupnya untuk berkontribusi bagi klan Oda."

"Bagitulah caranya."

Dan juga! Sejumlah kecil dari tentara mulai bergerak keluar dari kuil Honnou.

"Tujuan adalah Yamato, Nara!"

Mengubah kembali ke pakaian dari "si bodoh", Nobuna bergerak didepan pasukan sementara Senchiyo dan sisinya dari para ajudan bergerak terburu-buru dibelakangnya.

Bergerak dari Kyoto ke Nara membutuhkan kurang dari satu hari.

Dan itulah kenapa Nobuna tidak bisa mengerti kenapa Matsunaga Hisahide menyia-nyiakan waktunya dengan bertempur dengan para biarawan dan memberi kesempatan untuk membunuhnya.

Tapi pada saat yang sama, ini memberi kesempatan untuk memaafkan Matsunaga Hisehide.

Hisahide dan Dousan pernah menjadi sepasang kekasih.

Namun karena kesenjangan yang besar dari umur mereka, aku telah curiga apakah "Dousan adalah seorang lolicon"

Dari hatinya, Nobuna tidak ingin membunuh Matsunaga Hisahide.

Tapi mata-mata Konoe Skihisaa yang ditempaykan di samping Nobuna tidak hanya Manmi Senchiyo sendiri.

Seperti angin, setelah mereka melewati Gunung Inari, mereka mencapai danau besar menghubungkan Kyoto dan Yamato. Dari kedalaman danau, bayangan hitam besar bergegas keluar menyerang mereka,

Kuda secara naluri merasa takut dan tidak mau bergerak tidak peduli bagaimana tuan mereka mendesak mereka.

Nobuna dan para ajudannya tak punya pilihan selain berhenti.

"Kau...!"

Tepat.

Bayangan besar ini yang muncul dari kedalaman danau tersebut adalah roh yang sama yang menjangkiti Nobuna dengan racunnya pada kebakaran Kamigyo.

Namun pada saat ini, roh tersebut hanya sebuah banyangan transparan.

Itu tidak bisa mengeluarkan suara juga.

Tapi sekarang, itu memilkisebuah tubuh seperti alien yang terbentuk oleh otot darah merah.

Tidak ada wajah, atau apapun yang bisa disebut kulit.

Kedua bola matanya dan saraf diwajahnya menonjol keluar.

Suaranya sangat mirip seorang manusia juga,

Sebuah suara yang sangat dekat dengan seorang pria muda.

Entah bagaimana, itu dipenuhi kesedihan, dan pada saat yang sama, sebuah suara yang dipenuhi dengan kebencian.

"Aku tidak menyangka bahwa kau akan berdiri lagi setelah terjangkit racunku, Nobuna. Apa racunku tidak cukup?"

(Aku sepertinya pernah mendengar suara ini di suatu tempat) Nobuna menyadari ini.

Sambil memeluk kuda erat-erat untuk menenangkan kegelisahan, Senchiyo yang berada dibelakang Nobuna tertawa dalam hatinya, (roh itu telah bermutasi! Kau tidak akan bisa menang dengan sejumlah kecil prajurit seperti ini, kau Oda Nobuna! Akan terjangkit oleh racunnya lagi dan mati.)

Takenaka Hanbei, Onmyouji yang fasih dalam mengalahkan iblis dan roh tidak ada disini.

Bahkan jika lawan mereka adalah monster, Shibata Katsuie dan Niwa Nagahide yang bisa terus bertarung tanpa kehilangan ketenangan mereka juga tidak ada disini.

Meskipun selalu menggunakan lidahnya, Sagara Yoshiharu yang akan selalu menemukan suatu cara aneh untuk membawa kita semua keluar dari sebuah krisis tidak ada disini juga.

Lawan bukanlah seorang samurai dan bahkan bukan seorang manusia. Tidak ada cara mengetahui bagaimana untuk mengalahkannya.

Tapi aku tertangkap tanpa kewaspadaan oleh itu di Kamigyo.

Aku tidak akan kalah pada itu lagi.

Sebuah roh yang telah lupa apa itu...!

Aku pasti akan melampauimu!

Meninggalkan para ajudan yang gemetar dibelakang, Nobuna menyerbu langsung pada roh itu.

"JANGAN GANGGU AKU! AKU AKAN PERGI BERTEMU DENGAN DANJO SEKARANG INI!"

Roh tersebut mulai berteriak.

"Oda Nobuna! Aku akan menarikmu kedalam kegelapan dimana tidak ada setitik cahaya yang ada, bersama dengan hatimu..."