Owari no Serafu (Indonesia):Jilid 1 Prolog

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Prolog - Tentang Musim Semi di Dunia Ini[edit]

Saat aku masih kecil, aku berpikir bahwa segala macam mimpi yang aku miliki akan terkabulkan.

Bersama dengan orang yang aku sukai, mendapatkan segala yang aku inginkan, dan menjalani hari-hariku dengan bahagia.

Kupikir itu adalah hal yang sederhana.

Kupikir itu adalah hal yang benar-benar sederhana.


"Hei Glen."

"............"

"Hei, Ichinose Glen."

"Hn?"

"Tentang kita...... kau tahu......"

"............"

"Saat kita menjadi dewasa...... erm, akankah kita bisa menikah......?

"............"

"Akankah kita bisa terus bersama selamanya seperti sekarang?"

Di rerumputan hijau.

Di bawah langit yang cerah tanpa awan.

Kata gadis yang sedang menggenggam tanganku di sampingku.

Dia begitu dekat hingga aku bisa mendengar suara nafasnya. Aku menyukai suara itu. Aku menyukai suara miliknya itu. Aku menyukai detak jantungnya. Aku menyukai semua tentangnya.

Tetapi, aku menjawab tanpa melihat ke arahnya.

"Tidak mungkin."

"Kenapa?"

Suaranya sedikit bergetar.

Dan kubilang.

"Kamu mengetahuinya kan?"

"Itu karena...... rumahku?"

"...... Aku berasal dari rumah cabang. Dan kamu adalah pewaris kepala dari rumah utama. kita adalah pasangan yang buruk untuk satu sama lain."

"Tapi, tapi itu tidak masalah......"

"Itu masalah."

Aku memotongnya.

Dan dia terdiam. Bukan, dia mungkin sedang menangis. Karena dia juga mengetahuinya. Karena dia juga benar-benar mengetahuinya. Yang karena itulah nafasnya menjadi sedikit kacau, dan genggamannya menjadi jauh, jauh lebih erat.

Pada saat itu, suara-suara terdengar dari kejauhan.

"Itu dia!"

Mahiru-sama!"

"Lagi-lagi si bocah Ichinose itu lagi, kamukah yang membawa Mahiru-sama keluar!?"

"Untuk seseorang dari rumah cabang rendahan, apa yang sedang kamu rencanakan!"

Aku mengangkat kepalaku.

Aku berkata pada gadis berambut pucat di sampingku.

"Para pendampingmu telah datang."

Dia rupanya memang menangis. Sambil menggenggam tanganku erat-erat,

"Aku...... tidak ingin terpisah dari Glen."

"............"

"Aku...... Aku......"

Akan tetapi, pada saat itu, aku tidak lagi bisa mendengar suara gadis itu. Tetapi itu bukan karena gadis itu berhenti berbicara.

Aku sedang dipukuli.

Para orang dewasa datang dan memukuliku.

"Berhentiiiiiiii!"

Sang gadis berteriak, tetapi suaranya tidak mencapai para orang dewasa itu.

"Ketahui tempatmu, bocah tengik!"

"Kita bunuh saja dia! Dia hanya seorang Ichinose yang tak dibutuhkan dari keluarga cabang!"

"Bunuh dia! Bunuh dia!"

Kata para orang dewasa itu sambil terus memukuliku.

Aku melihat ke gadis yang sedang menangis itu dengan tatapan kosong selagi aku sedang dipukuli.

Mahiru adalah namanya, nama gadis itu.

Bagiku, yang merupakan orang rendahan, dia adalah sang matahari......

"Berhenti! Tolong, berhenti!"

Pada saat itu, aku kehilangan kesadaran untuk sesaat.

Bau besi dari darah.

Langit biru cerah yang tak berujung.

Perasaan yang nikmat dari rerumputan.

Saat aku terjatuh ke dalam semua itu, aku berpikir.

Saat aku masih kecil, ketika aku berpikir bahwa segala macam mimpi yang aku miliki akan terkabulkan, namun.

Bersama dengan orang yang aku sukai, mendapatkan segala yang aku inginkan, dan menjalani hari-hariku dengan bahagia.

Itu terlihat seperti hal-hal yang sederhana, namum.

Itu benar-benar terlihat seperti hal-hal yang sederhana, namun.

"...... kekuatan."

Gumamku saat aku sedang terjatuh ke tanah.

Aku mengepalkan tanganku erat-erat,

"...... Aku tidak memiliki, cukup kekuatan...... untuk mendapatkan hal-hal yang aku inginkan."

Dan melihat ke atas.

Sepertinya gadis itu akan dibawa pergi.

Dia melihat ke arahku dengan air mata di matanya.

Dan sepertinya dia meminta maaf kepadaku, lagi dan lagi.

Maaf.

Ini semua salahku. Maaf.

Bahkan ketika dia tidak bersalah.

Bahkan ketika aku yang rendahan dan tak berdaya inilah yang bersalah.

"............"

Aku melihat ke arahnya dan menjulurkan tanganku.

Menuju tempat kosong.

Menuju matahari.

Menuju Mahiru.

Saat aku sedang memikirkan tentang, 'apa yang harus kulakukan untuk mendapatkan segalanya, apapun yang aku inginkan', Aku......



Dan kemudian, 10 tahun berlalu.



Translator's Notes and References[edit]


Kembali ke Halaman Berwarna Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke Bab 1