Rokujouma no Shinryakusha!? (Indonesia): Jilid 8 Kata Penutup

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Kata Penutup[edit]

Lama tidak berjumpa semuanya, ini si pengarang, Takehaya.

Jilid ini diterbitkan dalam tiga bulan persis seperti jilid sebelumnya. Alasannya adalah karena agar kita bisa kembali ke tokoh utama sesegera mungkin.

Jilid ini berjalan beberapa hari setelah Jilid 7. Dengan menggunakan Jilid 7 sebagai titik awal, para tokoh sekarang mulai bergerak untuk menggapai impian mereka, yang akan muncul di cerita berikutnya. Di jilid ini, kita bisa melihat kembalinya Maki dan pertarungannya dengan Yurika yang lebih kuat(?) dan bertindak sebagai gadis penyihir lagi. Dan suasana di sekitar Yurika pun berubah drastis.

Jilid selanjutnya adalah jilid 8.5 seperti yang aku tulis di kata penutup 7.5. Jilid itu akan berfungsi seperti naskah kedua yang ditulis oleh Theia. Kelompok pengelana akhirnya sampai ke tujuan mereka, wilayah Pardomshiha. Disana, mereka akan membentuk ulang pasukan Forthorthe, dan maju berperang melawan pasukan kudeta Maxfern. Aku hanya perlu menulis cerita itu, tapi aku berpikir keras karena kuatir bagaimana harus memuat semuanya dalam satu jilid.

Bicara soal kekuatiran, aku kuatir soal jadwalku juga. Aku mau mengeluarkan jilid selanjutnya dimana sebagian besar tokoh utamanya menghilang secepat yang aku bisa, tapi jadwalku rusak karena gempa bumi [1]. Kalau melihat jadwal pemadaman bergilir, aku mungkin bisa kembali ke jadwalku yang biasanya, tapi semua masih tergantung keberuntungan juga.

Jilid ini menampilkan sihir secara lebih dekat, tapi sihir sebenarnya menggunakan kekuatan yang lebih kompleks dari yang kita duga.

Dalam berbagai karya, penyihir bisa membuat bola api, menembakan kilatan listrik, menggunakan gaya magnet atau menghancurkan dengan gravitasi. Tapi, kalau sihir seperti ini betul-betul ada, itu berarti bisa menjadi bukti kalau Grand Unified Theory itu nyata.

Grand Unified Theory adalah teori terhebat yang ingin diwujudkan oleh Einstein. Teori ini akan menyatukan semua gaya fundamental, seperti listrik, magnet dan gravitasi. Ngomong-ngomong, listrik dan magnet sudah disatukan. Ada empat prinsip yang sudah diketahui yang membuktikan relasi diantara hal-hal itu, tapi prinsip mengenai gaya fundamental lainnya, terutama gravitasi, masih menjadi misteri. Bahkan teori yang paling dekat untuk menjelaskan gravitasi, Teori Dawai[2], punya lima variasi berbeda, dan kita masih belum bisa memecahkannya.

Tapi tolong diingat, banyak penyihir membuat bola api, menembakan kilatan listrik, menggunakan gaya magnet atau menghancurkan dengan gravitasi. Mereka mengubah energi yang dikenal dengan sebutan sihir menjadi berbagai macam gaya. Dalam kata lain, para penyihir ini menggunakan apa yang sangat ingin diketahui oleh para ilmuwan dengan biasa saja.

Itu berarti ada kemungkinan bahwa penyihir adalah makhluk yang bisa mengenali dimensi yang lebih tinggi yang dijabarkan oleh Teori Dawai, karena mereka bisa merasakan kekuatan sihir yang menyelubungi ruang.

Jadi, karena hal itu membuat masalah buatku, aku memutuskan untuk mengabaikan kenyataan dalam batasan tertentu. Aku ingin dunia itu menjadi tempat diman orang bisa belajar sihir kalau mereka terus berlatih. Kalau tidak, rasanya tidak akan menghibur.

Rasanya seperti tidak memikirkan dalam-dalam soal robot-robot raksasa dalam anime, atau seorang detektif yang terlalu banyak mendapat kasus. Karena hal itu adalah dasar untuk sebuah cerita, sebaiknya kita tidak terlalu kritis soal itu.

Kenyataan ternyata membosankan, ya (lol).

Dengan begitu, mari kita lihat kabar terbaru. Belakangan ini, aku merasa tidak baik untuk terus mengurung diriku di rumah untuk bekerja setiap saat, jadi aku mulai pergi bersepeda. Karena aku bisa ke bioskop dalam 30 menit dengan menggunakan sepeda, aku mulai suka menonton film kapanpun aku punya waktu kosong. Sebagai hasilnya, aku bisa tidur lebih baik dan mulai gemar berolahraga.

Dulu saat SMA, aku perlu waktu 40 menit untuk pergi ke sekolah menggunakan sepeda. Karena itulah, ban sepedaku jadi melar dan punya banyak goresan sampai aku bisa melihat ban dalamnya. Aku tidak sering bersepeda seperti dulu, tapi aku akan mencoba untuk berolahraga secara teratur.

Dan di hari lain, aku menulis tanda tangan untuk pertama kalinya. Ada orang yang datang dan bertanya apakah aku Takehaya atau bukan. Dia bekerja di toko buku dan mengatakan kalau akan mengadakan pameran. Tapi karena aku sudah mencoba membuat beberapa draft, aku menodai permukaan kertas berwarna itu dan hasilnya akhirnya buram. Aku hanya bisa merasa kalau aku seharusnya tidak melakukan sesuatu yang tidak biasa kulakukan. Sementara aku memikirkan itu, ada pihak toko buku lain yang mengatakan sesuatu soal renovasi dan bertanya kalau aku bisa menandatangani 30 buku, dan tiba-tiba aku akhirnya berlatih menulis tanda tanganku. Aku akan mencoba menulisnya sekarang, tapi aku harap aku bisa menulisnya dengan baik. Yurika semangat! Yurika semangat!

Aku mendapat pesan kalau aku bisa menulis kurang lebih selusin halaman kata penutup, tapi karena aku tidak bisa menulis sebanyak itu, aku rasa cukup sampai disini saja.

AKhirnya, aku ingin berterima kasih untuk semua orang di bagian editorial, Poco-san yang selalu tepat waktu dengan ilustrasinya, teman-temanku yang selalu ikut minum denganku kapanpun aku merasa capek, dan kepada semua pembaca yang membeli buku ini.

Sampai bertemu lagi di kata penutup Jilid 8.5.


Juni 2011, Takehaya.


Kembali ke Bab 7 Ke Halaman Utama Selanjutnya ke Ilustrasi Jilid 9
  1. Gempa Tohoku di Jepang pada tahun 2011
  2. Salah satu cabang fisika teoritis