Saenai Heroine no Sodatekata (Indonesia):Jilid 1 Bab 4

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Pada mulanya, polanya telah diciptakan dewa (bagian akhir)[edit]

"Anime battle moe apanyaaaaaaaaaaaa~~~!!!"

Bersamaan dengan terdengarnya suara itu, kotak DVD melayang dan berputar dengan kecepatan tinggi di atas kepalaku.

Walau ada pengguna yang dibuat mengikuti anime buruk atau game sampah menghina produk itu dengan ekspresi 'membuatnya frisbee dan memainkannya', hal itu tentu merupakan perbuatan yang jahat.

Orang seperti ini mungkin yang sambil mengatakan 'meski membeli barang baru tapi heroinenya bekas' mencincang media dan mengirimnya ke pembuatnya. Memang menyedihkan.

"To, Tomoya,kau......tahu aku sangat-sangat membenci horor kan !"

"Ng ? kau tidak suka 'Kore wa Zombie desu ka ? Hai, George. A. Romero no meisaku desu' ?"

Ah, begitu ya......zrrt zrrt suara merayap naik tangga barusan rasanya mirip sesuatu ternyata zombieitu.

"Selain itu kenapa jilid empat !? padahal sampai jilid tiga barang asli !"

"Karena kau lengah ?"

Bagaimana pun juga, karena di jilid tiga berakhir di tempat yang sangat bagus, ini adalah kesempatan terbaik.

"Jilid empatnya sama saja sampai opening, pas mulai jilid ini tiba-tiba dipenuhi gambar adegan guro sungguhan ! Apalagi hanya kumpulan adegan menjijikan !"

"Sebaliknya, bahkan label DVDnya kubuat sendiri dengan tepat kan ?"

Sampai tidak mampu membedakanya sama sekali adalah hasil yang memuaskan.

"Lalu, untuk apa ? Apa tujuannya ? Pokoknya aku ingin kau katakan apa yang ingin kau lakukan dengan melakukan kenakalan bodoh, dungu,dan seperti tipuan nakal yang melecehkan, yang kekanak-kanakkan ini !"

"Tenang. Dengan 'Apa tujuannya melakukan kenakalan bodoh seperti ini ?' tadi kurasa sudah cukup"

Sepertinya kelewat heboh dan kebanyakan menyebut satu-satu kata-kata yang bermakna sama.

"Pokoknya kenapa memblok komunikasi ! Akibatnya aku terpaksa datang langsung ! Walau aku tidak ada niat untuk datang ke rumahmu lagi !"

"Karena kau sendiri sebelumnya menolak. Kita sama dalam soal ini"

Apalagi sepertinya walau tidak ada niat untuk datang lagi, secara mengejutkan terbiasa masuk tanpa izin.

Yah, tapi tempat persembunyian kunci sejak waktu kami SD tidak berubah, kalau mengingat itu......

"Ah sudah, karena terlalu marah kepalaku jadi agak sakit......kh"

"Tidak, itu karena muncul bengkak biasa. Mau kuambilkan kotak p3k ?"

"Pada dasarnya cedera ini pun karena kesalahanmu kan ! Kenapa bisa setenang itu !"

"Nah, kau lumayan benar"

Uh~mm, gaya marah yang tidak masuk akal ini......betapa kuat ciri khasnya, terlalu menuruti pola.

Tapi, pola itu pedang bermata dua. Walau tentu bisa mendirikan karakter dengan mudah, memiliki dilema yaitu hanya bisa bosan jika terlalu memakai pola tanpa perubahan.

Orang ini pun biasanya karakter yang lumayan bagus keseimbangannya, tapi dengan marah seperti ini jadi turun ke karakter tak masuk akal kebanyakan......

"Kau mengkritik karakter orang seenaknya dalam pikiranmu lagi kan, dasar otak gila galge !"

"Bisa membacanya seperti orang berkemampuan super itu semakin jadi pola karakter teman masa kecil bukan !"

Lihat, seperti ini.

Ah, ngomong-ngomong karena lebih dari sepuluh tahun tidak dere, aku tidak bisa mengatakan karakter tsunderenya sudah mati.

"He, hey, Aki ?"

"......oh, amankah Katou"

Lalu, bagaimana bisa, sama sekali melupakan Katou dalam beberapa menit ini.

"......siapa ?"

Bersembunyi di belakangku dan menggigil gemetar seperti sangat takut.

......walaupun manis, yah Katou yang datar seperti biasa, bisa dikatakan karakter yang tidak kabur dalam suatu arti.

"Kalau orang lain dengan aliran percakapan sampai tadi akan tertawa. Maksudku, kau lebih dari setahun pergi ke sekolah yang sama"

"Aki dan aku juga pergi ke sekolah yang sama lebih dari setahun kan ?"

"Ah, tsukkomi yang berirama seperti itu rasanya menyenangkan"

Sembari bertukar obrolan yang memang datar dan sebagainya, aku menunjuk gadis yang berada di ujung pandangan Katou.

"Jadi, orang ini adalah tetangga yang terus pergi ke SD SMP SMA yang sama denganku, Eriri Spencer Sawamura"

"Bukan......ini sih bukan Sawamura"

"Lihatlah ke kenyataan ?"

Biarpun begitu, tidak bisa dipercaya itu bisa dimaklumi.

Yang selalu 'kalau rambut pirang ini lho' dan selalu diikat twintails dengan pandainya terlepas, sekarang dengan ganasnya acak-acakan.

Kulit seputih porselen yang didambakan gadis-gadis, di dahinya merah memar besar menyebar.

Bola mata biru bening yang digosipkan laki-laki, sipit seperti setengah warna putih mata ilustrasi karakter SD[1].

Sebagai penutup, mengenai yang dipakainya yaitu baju olahraga hijau dengan lambang sekolah SMP shimamura di dadanya itu......

"Se, sebentar, Tomoya"

Teman masa kecil yang penampilannya sedikit terlalu ketat jika disebut gap moe seperti itu, akhirnya seperti menyadari situasi kamar ini sekarang, atau jumlah orang, atau rasio seks, hanya sedikit mengeluarkan suara dan mulai bertanya.

"......siapa ?"

"Tahun yang sama pada sekolah yang sama, apalagi baru kukenalkan dua hari sebelumnya......"

"Yah, kesanku memang seperti itu ya~ walaupun aku menyadari ketika aku diperlakukan yang sama oleh Aki"

Entah sudah sedikit terbiasa dengan waktuku, di tengah jawaban tipis Katou mengintip sedikit keberanian.

......jika dengan mudah menerima keadaan sekarang yang seperti ini, kurasa akan jadi akhir sebagai main heroine.


"Fuuun......"

"A, anu......?"

"Sebentar, jangan bergerak !"

"Ah, ya"

Eriri berkeliling memutari sekitar Katou yang berdiri tegak.

"He, hey, Aki......"

"Jangan membawa-bawaku"

"Yang membawa-bawaku mengatakan seperti itu !?"

Pertemuan kedua orang yang tak disangka-sangka itu, yang seperti katak yang sangat normal yang kapan pun bisa jadi mentega setelah diawasi harimau emas, walau apa yang kukatakan sedikit tidak kumengerti, terlalu menyenangkan membuatku sama sekali tidak ingin mendekat.

"Perasaanku saja kah ? Aku, seperti ditatap lekat-lekat......apalagi oleh Sawamura itu"

"Jangan cemaskan itu, ia hanya super rabun jauh. Tapi di sekolah memakai lensa kontak"

"Be, benar-benar hanya karena itu ? Kalau hanya itu ini......"

"Ini......apa ?"

"Hyauu"

Yah, walau aku mengatakan jangan cemas sebelumnya, sekarang aku lumayan mengerti perasaan Katou.

Ketika tidak memakai lensa kontak, penglihatan dan pandangan Eriri sangat buruk.

"Huuh, kau apanya Tomoya......"

"Te, teman"

"Mau teman, pacar, teman otaku, atau sex friend juga, aku tidak tertarik"

"Anu, yang terakhir itu tidak sopan...... bahkan bagiku"

"Jangan cemas, karena kepribadian orang ini super buruk. Tapi di sekolah menyamar dengan sempurna"

Justru karena itu, tidak terasa sekecil atom pun rasa utang budi menghadapi Katou yang sengaja membasahi sapu tangannya sendiri untuk mendinginkan dahinya yang membengkak.

Biasanya tersembunyi di balik bulu emas yang berumbai-rumbai, retsleting kostum kucing tidak terlihat......

"Sekarang, jelaskan......tidak mau pun tidak apa-apa"

Setelah menyelesaikan pekerjaan mengelilingi Katou, Eriri akhirnya sedikit tenang, dan mengambil sikap santai seperti tidak ada orang lain di kamar ini selain dirinya sendiri.

.......walau kurasa duduk bersila di kamar laki-laki bukan hal yang baik, untuk sementara yang itu tidak perlu dibahas.

"Intinya, aku dibuat lagi menemani rencana bodoh terkuat yang terpikirkan, yang lahir dari nafsu keegoisan tak memandang sekitar yang menyempitkan pandangan Tomoya, begitu kan"

Meski seharusnya sudah menenangkan diri, tapi kelewat banyak menyebutkan satu-satu kata yang bermakna sama seperti biasa.

"Nah, untunglah kau menerima pesanku hari ini. Kalau kau tidak datang seperti ini, Katou harus menginap malam ini"

"Eh ? Kau ingin membuatku menginap !?"

Baru saat ini Katou menjawab dengan histeris.

Nah jika dipikir dengan tenang, ketika datang bermain untuk pertama kali ke kamar laki-laki yang dikenal baru seminggu, dikatakan 'malam ini jangan pulang', alasan merasa gelisah adalah sesuatu yang normalkah ?

"Katou, benar ? Tidak perlu khawatir. Karena laki-laki ini, biar berdua saja dengan wanita pun pilihannya hanya main game atau maraton anime semalaman"

"Apa yang kau katakan ? Bahkan aku pun saat ini tidak bergadang dengan Ma**o Kart[2] semalaman. Saling membicarakan masalah cinta dengan tepat semalaman"

"Genrenya tidak hanya jadi galge ya"

Kemudian Eriri memberikan pandangan merendahkan ke gambar game yang ditampilkan penuh di layar.

"Apalagi game kuno seperti ini sekarang......"

"Katakan mahakarya klasik. Pokoknya bahkan Eriri juga tergila-gila dengan game ini dulu kan ?"

"Saat SD ya. Apalagi terpaksa menangis karena 'dilarang pulang sebelum selesai satu orang' mu......"

"Yang kau katakan sejak waktu SD sama sekali tidak berubah ya Aki"

"Sia-sia, Mi**rin[3] terlalu baik jadi istriku......"


"Eh, apa ini, cantik sekali......"

"Ketika mencari log masa lalu, aku jadi bisa melihat mundur sekitar beberapa tahun sebelumnya. Perjalanan yang menyenangkan mengikuti perubahannya ke desain yang sekarang"

"Jangan menanam informasi yang tidak perlu. Karena sebagai pelukis, ada saatnya ketika diperlihatkan gambar masa lalu lebih menyakitkan daripada mati"

"Kalau begitu lebih baik jangan ditinggalkan bukan ?"

"Nanti tidak bisa mendapat banyak hit. Kenapa mengatakan hal yang sudah jelas"

"Ya, ya......"

"Sawamura, melukis gambar semoe ini......"

Pandangan Katou jadi terpaku pada halaman yang tertulis 'selamat datang di halaman egoistic-lily !' yang ditampilkan di PCku.

"Atau harus kukatakan benar-benar otaku......"

Pada halaman yang penuh dengan bujukan moe dan menaiki arus anime populer terbaru atau ilustrasi heroine galge laris itu.

"Ingat ya Tomoya......"

"Er, kalau tidak diperlihatkan aslinya sama sekali tidak bisa percaya"

Sebenarnya, setelah muncul di hadapan mata dengan baju olahraga dan rambut berantakan seperti ini pun, Katou masih belum bisa mengerti kebenaran Eriri Spencer Sawamura sebagai wanita otaku.

Jadi aku hanya bisa mengeluarkan langkah drastis untuk membuka mata yang terus-menerus tertutup dengan membuka semua informasi Eriri dan memberikan kejutan budaya seperti ini.


Profil:
HN[4]: Eri Kashiwagi
Nama Grup: egoistic-lily
Jenis kelamin:♀
Tanggal lahir: 25 Juni
Rencana partisipasi event: COMIC☆niche 30 April[5]
A-26 egoistic lily
Rencana buku 'Bicycle H & H' (24 Halaman)


Nama grup 'lily' pada HN Eri, lalu dari ekspresi dongkol Elily......Eriri ketika halaman ini dibuka, sepertinya akhirnya Katou mengerti apa yang ingin kukatakan.

"Ya ampun, ditunjukkan horor yang tak ingin kulihat, terluka di tangga, dan akhirnya HP dibongkar, kau itu benar-benar sampah terrendah[6]"

Sama dengan ekspresinya, Eriri telah sepenuhnya dongkol.

"Jangan marah seperti itu lah. Nih, jilid 4 yang asli, ambil"

"Ini yang harusnya kupinjam sejak awal kan. Aku menderita kerugian total"

"......setelah itu, ini juga ada sesuatu buku sketsa hadiah spesial pembelian seluruh jilidnya"

"Cih......jangan-jangan, itu kartu pos berlangganan yang hanya ada pada edisi terbatas pertama kali jilid satu yang langsung habis, rare item yang menimbulkan penderitaan itu ?"

"Ya, lelang di internet melebihi sepuluh ribu. Apalagi semua terbitan sketsa kasar karakter oleh pemimpin animasinya. Pasti akan berguna saat membuat doujin menurutku......"

"......mengapa mau melepaskan benda berharga seperti itu ?"

"Karena permintaan maaf aku harus menunjukkan ketulusan......sebenarnya aku juga sudah membeli satu set lagi untuk persediaan"

"Seperti biasa melakukan hal yang vulgar......tak perlu kukembalikan ya ?"

"Terserahmu"

"Benar-benar, otaku dari lubuk hati......"

Lalu, dari mentalitas Eriri yang tertarik pada 'hadiah spesial' atau 'edisi terbatas pertama' ini, sepertinya ia mengerti apa yang ingin kukatakan secara tidak langsung.


"Dengan ini kau mengerti Katou ? Betapa pentingnya gadis otaku yang sembari berpura-pura menjadi nona besar di sekolah, di baliknya dengan sepenuh hati berkaitan dengan doujiin dan jadi parasit pada genre populer sembari mencari untung ini bagi pembuatan galge kita !"

"Eh, err, itu......"

"Aku pulang saja. Atau mati"

"Jangan, pastinya jadilah teman kami Eriri ! Dengan keunggulan kemampuan desain itu, selama ada kemahiran bisa langsung mengikuti desain yang baru, Katou yang tidak terlalu banyak keistimewaannya ini pun jadi karakter moe yang luar biasa......"

"Eh, hey, maksudnya ketika membuat model karakter yang tidak memiliki keistimewaan seperti aku, tidak bisa kalau tidak punya level menggambar seperti Sawamura......?"

"Tidak, karena baik light novel atau galge 90% yang terjual ditentukan oleh gambarnya (begitu yang kudengar) !"

"Di mana yang harus kubalas di situ aku tidak mengerti, Aki"

"Bukannya rintangannya rendah dalam mengembangkan karakter original tanpa model ?"

"Tidak, hal itu menyusahkan. Bagaimana pun juga rencananya mustahil tanpa Katou"

"Yah, tapi karena aku tidak punya keinginan apapun boleh lah"

"Tidak, itu pun menyusahkan.Bagaimana pun juga tanpa Eriri rencananya tidak akan terlaksana"

"Kalau begitu betapa rapuhnya rencana itu. Tirulah dari suatu judul yang mengeluarkan lanjutan seperti tidak ada apa-apa walau staf pendirinya semuanya keluar dan hanya tersisa nama merek dan hak"

"Hentikan ! Walau "aku" menghormati merk itu tapi ini dan itu adalah cerita yang berbeda !"

"Kyaaaaa~!?"

"Kh!?"

"Ke, kenapa Katou ?"

Ketika aku dan Eriri menyebarkan bisnis lanjutan fan disk......tidak, bertukar diskusi panas soal cara ideal menaklukan industri, Katou mengeluarkan teriakan histeris.

"Se, sebentar Aki ! Gadis ini, ada yang disensor !?"

"Tte, wah, Katou ! Kau menekan tombol 'Apa kau di atas 18 tahun ?' "

"A~ah......bagaimana bisa kau sampai sejauh itu"

Ketika aku melihat layar sebagaimana yang ditunjuk Katou, gadis heroine yang berpose perubahan moe dengan senyum sampai beberapa saat yang lalu terasa ditembus oleh dua orang yang tak terlihat dari depan dan belakang sambil meneteskan air liur

"A, a, hee...... Sawamura, ini"

"Apa kau tahu tidak menanyakan hal itu secara detail adalah tata krama, Katou ?"

"Yang menggambarnya bukannya sangat melanggar tata krama !?"

"Apa yang kau katakan ? Memang, yang di bawah umur dilarang menelurusi gambar 18 ke atas, tapi tidak ada batasan untuk anak di bawah umur melukis gambar 18 ke atas kan ?"

"Artinya yang sekarang melakukan pelanggaran hukum hanya Katou. Benar-benar, kenapa menekan 'ya' padahal masih di bawah umur"

"Sampai Aki juga !?"

Yah, walau Katou mungkin mendapat kejutan berat, ini satu lagi kebenaran soal grup doujin Eriri Spencer Sawamura atau Eri Kashiwagi.

Genrenya game & anime.

Tipe yang tidak menggali dalam-dalam pada satu genre, menggunakan sebaik mungkin efek genre secara maksimum ketika dengan gesit berganti ke setiap judul populer.

Ilustrasi yang diterbitkan di HPnya pada dasarnya diperbarui setiap hari.

Jumlah hitnya lebih dari puluhan ribu per hari.

Mencari keuntungan dengan mengikuti event hampir tiap bulan.

Sekarang pun di comiket circle wilayah tembok.

Kemudian, dengan terus ditopang oleh tingginya popularitas itu, walau memiliki kemampuan hanya menggambar ilustrasi moe normal pun cukup menjual, tapi tanpa ampun sampai menggambar perkosaan, bisa dikatakan itu sikap yang tidak dapat menerima kompromi.

Tidak, tetapi aku belum melihat buku 18 tahun ke atas orang itu. Belum cukup umur.

"Ta, ta, tapi......mengelola situs 18 tahun ke atas itu......"

"Kalau itu jangan khawatir. Karena papa yang mengelola situsnya"

"Eh......"

"Sekalian, penjual di eventnya juga......"

"Eh, eeeh !?"

"Makanya, sudah kukatakan kan Katou. Beda dengan kesan diplomat yang kau bayangkan"

Tentunya Eriri seperti yang dikatakan orang, tidak salah lagi elite biakan murni.

Tetapi, arah yang diberikan waktu mengembangbiakkannya terlalu melenceng dari pengakuan dunia.

Orang ini, adalah keturunan murni langsung yang dilahirkan dari ayah otaku orang asing dan ibu fujoushi......

Otaku terkuat yang dilengkapi dengan senjata dan perisai, atau mungkin kontradiksi terkuat, yaitu uang dan pengertian orang tua.

"Ah, tapi apa yang dikatakan Katou adalah wajar. Eriri, sudahlah berhenti saja dengan 18 ke atas itu...... atau jika ingin menggambar 18 ke atas, apa tidak bisa setelah lebih dari 18 tahun ?"

"Karena itu lebih menjual"

"Aduh kau ini, makanya doujin itu kan hobi, bukannya soal menjual atau tidak menjual"

"Bicara apa kamu. Bukannya sudah jelas urusan menjual atau tidak menjual ?"

"A......"

"Biar aku memaksakan hobiku pun, pengunjung hanya akan menjauh. Kepopuleran tidak akan lanjut tanpa menyediakan barang yang memenuhi kebutuhan tepat waktu dan membaca mode dengan tepat"

"E, Eriri......"

Saat itu, bagian belakang kepalaku sakit bertubi-tubi.

Pada kata-kata otaku tipe ekploitasi yang berlebihannya Eriri.

Pada keyakinan itu yang terpisah terlalu jauh dengan saat mengejar mimpi bersama-sama, saat anak-anak.

"Lalu, ini yang paling fundamental......kalau tidak menjual, kalau tidak populer, tidak ada artinya membuat doujin atau semacamnya"

"Tidak !"

"Eh ?"

"Kau bukan orang seoptimistis itu ! Harusnya orang yang lebih belum dewasa!"

Oleh karena itu, aku berteriak.

Karena aku jengkel pada Eriri yang berpura-pura jahat hingga menyedihkan......aku telah terpisah dari gadis teman masa kecil yang sedikit maniak yang kuketahui.

"Karena begitu kan ? Apakah orang yang berpikir sesantai itu bisa melanjutkan aktivitas produksi dengan terus terang ? Bisakah kau mengeluarkan buku baru dan mengikuti satu demi satu event jangankan tiap bulan, setiap minggu ?"

"Tomoya......"

Orang ini dulunya tidak seperti ini.

Pada akhirnya menggilai galge yang kupaksa memainkannya, gadis manis yang sampai kukirim cg "selamat telah menyelesaikan semuanya" dengan memory card khusus untuknya sendiri.

"Hanya dengan menginginkan popularitas atau jiwa komersial seperti itu tidak akan bisa lanjut bukan?"

Gadis yang sangat memesona, memamerkan padaku ilustrasi Kata****[7] walau sangat buruk tetapi penuh dengan cinta dan tertawa gembira.

"Tanpa gairah tidak akan bisa melakukannya !"

"Masih berlanjut ya ?"

"Aku sedikit gemetar karena akhirnya mengobrol panas juga !"

"Atau sebaiknya pengarang yang membuka penuh jiwa komersial seperti itu secara konstan muncul di banyak event dan menghasilkan keuntungan dengan mulus ? Suatu circle yang jadi sering bersebelahan itu lumayan......"

"Hentikan hentikan hentikan menghancurkan mimpi otaku tipe konsumsi !"

Dalam sekejap bagian belakang kepalaku membeku.

Tidak ada gunanya. Sudah kuduga tidak ada gunanya. Aku tidak bisa lagi saling mengerti dengan orang ini.

"Tomoya, kau yang setelah ini sendirinya juga akan beralih ke sisi eksploitasi mengatakan hal itu ? Tidak akan tahan kalau sambil membawa mimpi optimistis semacam itu lho ?"

"Tidak, aku bukan komersial tapi kebebasan berekspresi !"

"Nah, apa yang kau katakan ingin memproduksi game anak itu bohong ? Sama sekali tidak masalah dengan karakternya walau tidak diakui dunia, tidak dikenali siapa pun dan tidak menjual ? Pada akhirnya, tidak lebih dari sekedar memuaskan diri sendiri ?"

"Kuh......"

Walau aku sedikit merasa sepertinya argumen bercampur aduk doujin dan komersial, pada dasarnya karena dunia doujin di kenyataan pun campur aduk, aku menggigit bibir tanpa bisa memberikan balasan yang efektif.

Lalu, seorang gadis yang mencemaskan suasana tegang seperti itu......

"Ah, anu, perselisihan kalian berdua......"

"Kau diam saja !"

"Katou, karena sekarang tidak perlu menyela, tolong lanjutkan gamenya dengan patuh, ya ?"

"Errrr, kenapa aku dipanggil ke tempat ini......?"

Walau ada, sekarang adalah penghalang.


"Hey, mana yang ingin dimasuki ?"

"→ Rumah hantu"

"Nah, akhirnya Tomoya, menurutmu anak itu ingin dijadikan heroine seperti apa ?"

"Seperti apa......"

"Virtual idol ? Vocaloid ? Kekasih Nasional[8] ? 3D Cu*to* girl[9] ?"

"Tidak, yang terakhir......"

Ketika menghubungkan USB, rasanya semakin berbahaya.

"Yah, tapi sebenarnya karena aku tidak ada niat untuk ikut serta yang mana saja tidak masalah"

"Tak disangka konkret di arah yang sangat buruk"

"Hm~mm, sudah agak lelah ya"

"Lalu, biarpun akhirnya cukup ditutupi kegelapan tidak apa-apa ?"

"Apa kau tidak punya konsep yang disebut umum dalam karakteristik pengarangmu ?"

"Terima kasih untuk hari ini, ajak lagi ya, kalau begitu, selamat tinggal"

"Yah, tapi menurutku kalau terus bertahan sampai akhir dengan moe, icha-love ecchi pun tidak apa-apa"

"Ah, anu, kalau bisa aku ingin arahnya aku yang belum cukup umur pun bisa membelinya~......"

"......ey ! Katou ! Sudah sampai saat ini kau salah pilih lagi !"

"E~ bukannya kalau sudah membuat berdetak kencang sampai sini yang mana pun tidak apa-apa. Pastinya anak ini akan menyatakan cintanya"

"Kenapa sampai akhir kau tidak berusaha sekuat tenaga ! Apa kau akan mengatakan hal semacam itu dalam kencan sungguhan !?"

"Aku mengerti, nah kalau ku-load dari saat ajakan kencannya tidak apa-apa kan ?"

"Kau tidak mengerti, memang, kau sama sekali tidak mengerti ! Hidup manusia atau game adalah pertarungan satu ronde, menggunakan tombol reset adalah jalan kejahatan, bukannya sudah kukatakan berkali-kali dari beberapa saat yang lalu !"

"Aku salah menilaimu, Katou"

"E ? Sawamura......?"


"Aku telah membuat makan siang. Mau makan bersama ?"

"Eriri itu, sampai sekarang hanya membuat karya yang berasal dari karya populer kan ?"

"Apa maksudmu dengan itu ?"

"Apa kau tidak memikirkan ingin menaikkan pamor dengan karya orisinal segera ?"

"Sebenarnya......"

"Tidak, harusnya kau memikirkannya. Kalau karya orisinalku sukses, pendapatan doujin semakin melonjak, yang mengajari itu tidak lain adalah kau kan ?"

Menurut yang kudengar, pekerjaan di eroge atau galge, pendapatan dengan jumlah pekerjaannya tidak sebanding, kenyataannya, orang yang memperoleh pendapatan dari doujinshi lumayan senang.

Singkatnya, orang-orang yang mendapat pekerjaan game, mau tak mau dengan doujin supaya semakin memperoleh keuntungan......eh, sepertinya ceritanya hanya terbatas pada sebagian pengarang ya ?

"Itu cerita komersial. Doujin, apalagi karya circle dengan level individualnya seperti sampah yang sukses besar itu, jika ada waktu luang untuk menggambar cerita mimpi seperti itu aku bisa menggambar lima buku"

"Tak ingat kah ? Circle lemah yang sama sekali tidak dikenal di dunia doujin menguasai hobinya dan membuat karya yang panjang, hanya dalam beberapa tahun berhasil mencapai penaklukan industri, kejaiban itu"[10]

"Alasan sukses besar itu, ujung-ujungnya karena skenarionya dewa kan ? Ilustrasinya betapapun kuatnya berusaha......ah"

"Oleh karena itu jangan melalaikan poin itu, batu besar"

"Ts......"

"Bagaimana pun juga, menurutmu siapa yang akan mengurusi skenario ? Itu, Kasumi......"

"Aku, walau dari awal tidak tertarik, tapi kalau orang itu datang 100% tidak akan ikut serta"

"......meski dari awal tidak tertarik, kenapa secara khusus menekankan pada 'orang itu' ?"

"Ngomong-ngomong Sawamura, saat pertemuan pertama kali pun, sikapmu sedikit sensitif terhadap kak Kasumigaoka kan ? Mungkinkah sesuatu di masa lalu......"

"Kau main game saja dengan patuh. Ah, kena bom[11] ya ? Apa yang kau lakukan ?"

"Eh ? Ah, benar-benar berbahaya"

"......mengalihkan isu ?"

"Haa, masalah apa ?"

"Aku juga sejak sebelumnya sudah memikirkannya, kau, apa alasannya sebegitu membencinya kak Utaha ? Walau kurasa sesama orang terkenal, ada kesepahaman"

"Kau sendiri, dengan orang itu tahun lalu sangat berbeda sikap kan ? Saat awal masuk sekolah dengan dahsyatnya......"

"Ti, tidak, itu......"

"Ngomong-ngomong Aki juga anehnya seperti canggung dengan kak Kasumigaoka bukan ? Mungkinkah sesuatu di masa lalu......"

"Kau main game saja dengan patuh. Kalau tidak meningkatkan kekuatan fisik sebelum natal buruk akan tahu ?"

"......kalian berdua itu, benar-benar rekan yang sangat mirip ya ?"


"Kau akan masuk tim reguler, aku percaya itu"

"Oleh karena itu, dari sekarang pun, lakukanlah yang terbaik dalam sepakbola"

"............"

"............"

"Ermm, kenapa kalian berdua ?"

"Eh, ah, anu......tidak"

"Ti, tidak......tidak ada apa-apa kan?"

"Na, naah, Eriri, tolong kau pikirkan sekali lagi ya ?"

"Jika berkali-kali mengatakan yang tidak-tidak, kau menyerah saja"

"Aku, sepenuhnya sampai sekarang memberitahu genre 'akan datang setelah ini' kan ?"

"Makanya apa yang kau katakan ?"

"Tidak kah kau merasakan tidak akan mendapat balasan dengan melakukan sedikit balas budi ? Pikirkan berapa banyak anime atau game yang kubeli ada di rumahmu ?"

"Material terbarumu itu terlalu cenderung ke moe dan tidak terlalu membuat kesuksesan besar. Seandainya mencakup genre yang lebih luas, aku bisa lebih menggunakannya"

"Wah, sudah kuduga mengeluarkan sikap dari atas sana"

"Pokoknya aku sibuk karena ada event bulan depan. Maaf......"

"Lalu......seandainya kau suka mohon dampingi aku ke stadion nasional"

"......ks"

"......ks"

"Menangiskah ? Kalian berdua"


"Demikianlah, tiga tahunku berakhir sudah"

"Dari sekarang, aku ingin berjalan bersama dengan Sa**"

"............"

"............"

"............"

"Sudah berakhir, kan......"

"Ah......"

"Wah, di luar sudah terang"


※ ※ ※


Kemudian, pagi berikutnya......

"Ah, selamat pagi Aki......fwaaaaah"

"............"

Katou yang memasuki kelas, pertama memanggilku dengan sangat alami.

Katou yang Sabtu seharian terkurung di kamarku, tampak mengantuk pulang Minggu pagi-pagi, pagi Senin pun sepertinya rasa kantuk itu masih sedikit terbawa.

"aaa......apa ?"

"Walau aku sendiri yang mengatakannya, kau pantang mundur ya"

Karena tidak perlu dikatakan lagi, masih dengan normal berbicara denganku itu hebat.

Tingkat penghormatannya kira-kira sudah mencapai bodhisatwa sekarang. Kalau aku akan mengucilkan diriku.

"Ya, tapi aku menyerah kalau tiba-tiba menginap ~ . Walau aku sekali menghubungi rumah semalam, tetap saja ditanya macam-macam oleh ibu"

"Kalau begitu tentu saja"

Kalau tidak ditanya, aku curiga levelnya putus hubungan orang tua dan anak.

"Nah karena toh mungkin walau kukatakan yang sebenarnya juga tidak akan dipercaya, hanya sedikit kudramatisasikan lo"

"Apa yang kau katakan ?"

"Aku menginap di tempat yang 'ada' Sawamuranya"

"......walau sepertinya permainan kata yang halus, tapi bukanlah kebohongan ya"

Katou dan Eriri, bersama-sama pergi dari rumahku hari Minggu jam tujuh pagi.

Dengan kata lain, artinya selama Katou menginap di kamarku Eriri selalu 'ada'.

"Lalu, aku terkejut ketika kau mengatakan mansion di dataran tinggi itu rumah Sawamura"

"......kau ini, anak yang tidak bisa peduli ya"

Dengan mengatakan fakta yang bukan kebohongan tapi tidak ada hubungannya itu, memberi kesalahpahaman yang hebat pada orang lain, kehebatan permainan kata-katanya luar biasa.

"Biarpun begitu, ujung-ujungnya meski begadang tidak ada kemajuan apa pun ya"

"Jangan mengatakan yang menyiratkan ke setelah klub dibuat ya ?"

"Ahaha, mungkin. Walau dikatakan menginap bersama, toh pada akhirnya hanya bermain saja sambil berkumpul kan ~"

"Langsung setelah kukatakan jangan mengatakannya"

"Ah~ tapi dikatakan secara keseluruhan juga itu sangat menyenangkan"

"Begitu ya, itu paling baik"

"Ketika kencan sedikit demi sedikit aku jadi serius, jadi sungguh-sungguh khawatir hadiah apa yang sebaiknya diberikan......karena itu, akhirnya ketika ditembak aku benar-benar terkesan"

"......syukurlah kalau begitu"

"Kenapa Aki ? Sedikit bertingkah aneh ?"

"Ti, tidak......"

Ya, memang bertingkah aneh.

Karena sejak beberapa saat yang lalu, aku merasa lumayan tegang apakah seseorang akan salah mendengarkan perkataan Katou.

'Menginap' 'Begadang' 'Kencan' 'Hadiah' Sungguh-sungguh' 'Tembak'......

Perkataan yang dipenuhi kata kunci yang dalam keadaan baik sepertinya akan menyebabkan kesalahpahaman tersebar di sekitar dengan volume suara yang lumayan.

Sengajakah ? Benar sengaja kah ? Ingin fakta yang harus diterima kah ?

Kau, tertarik dengaku kah Katou !?

"......tidak ada, keanehan"

"Apanya ?"

Di kelas sebelum belajar, selain kami juga ada murid tidak kurang dari setengah kelas.

Perkataan Katou yang serampangan, seharusnya mencapai tidak kurang dari telinga lima orang jika memberikan perhatian biar sedikit.

Meski begitu......

"Benar-benar, tidak ada apa-apa"

"Makanya, apa ?"

Kuterima bahwa aku dikenali semua orang sebagai otaku, penyuka 2D, sebagai manusia yang paling tidak berhubungan dengan kenyataan di kelas.

Oleh karena itu apakah aku tidak apa-apa ? Tapi biarpun begitu, Katou......

"Sudahlah, kelas segera dimulai kan, kembalilah ke tempat dudukmu"

"Agak aneh ya~......a"

Manis, orang baik yang ramah, terlebih lagi gadis yang cukup modis.

Meski tidak aneh jika masuk dalam peringkat 'betapa baiknya anak ini jika bisa pacaran begitu saja' lumayan teratas, derajat perhatian ini.

Jalan menuju main heroine masih terjal, kah ?

Tapi lihatlah, suatu saat pasti, Katou menjadi main heroine di dunia, tidak, di Jepang, tidak,di industri......atau paling tidak dalam sekolah......

"Me, Megumi, Megumii !"

"Hey kau ini, ada apa sih !"

"Hebat ya, kenapa ?"

Ya, seperti ini......

"Untunglah, akhirnya menemukanmu......Megumi Katou"

"......Sawamura"

"Tte, eh ?"

Tanpa disadari, di sekitar aku dan Katou sudah dikelilingi tidak kurang dari setengah kelas.

Ya, sangat-sangat menarik perhatian.

Akhirnya, semua orang memusatkan pandangannya pada Katou......

"Kemarin, kau telah pulang sebelum aku sempat berterima kasih. Aku kesulitan mencarimu tahu ?......betapa dinginnya aku yang tidak mengetahui kelasmu, mohon maaf"

"Eh ? Eh ?"

Ternyata tidak.

Di depan mata Katou, dengan tepatnya ditata hingga transparan, 'kalau rambut pirang ini lho', twintail yang selalu diikat dengan pandainya.

Terlebih lagi, kulit seputih porselen yang didambakan gadis-gadis. Bola mata biru bening yang digosipkan laki-laki.

Versi biasa selain padaku, tapi bagiku penyamaran sempurna Eriri ada di sana.

"E~ ada apa Megumi ? Kemarin, apa yang terjadi dengan Sawamura ?"

Lalu, pada Katou yang menarik perhatian hanya sebanyak itu, sudah pasti teman sekelas di sekitar datang bertanya dengan sangat tertarik.

"Tidak ada yang terjadi......mengi"

"Meminjamkan sapu tangan !"

"~Ugh!?"

"A, Aki ?"

Si Eriri...... kenapa menginjak kakiku ?

Padahal yang hampir mengatakan hal serampangan itu Katou, aku tidak mengatakan sepatah kata pun, apalagi sama sekali di luar perhatian sekitar.

......oh, karena tidak diperhatikan tidak akan ketahuan selain oleh Katou, alasan itu kah ?

"Aku, karena sedikit tidak hati-hati jadi terluka......kemudian Katou yang kebetulan melintas dengan sengaja berhenti dan memberikan perawatan......"

"He~, terjadi hal seperti itu~, hebat ya Megumi !"

Tunggu sebentar, apanya yang hebat oi kalian semua.

Respons terhadap Eriri terlalu aneh.

Kalau orang dari kelas lain memasuki kelas dengan berani, normalnya akan menemui pandangan yang menunjukkan permusuhan !

Ini sepenuhnya......main heroine kah ?

"Sungguh-sungguh Katou telah melakukan kebaikan padaku......"

"Ah, anu, bengkaknya tidak apa-apa kah ? Suara jatuhnya mengerikan"

"Tanganku terluka oleh duri mawar !"

"~~~gh !?"

"A, Aki ?"

Lalu, tendangan ujung kaki main heroine yang berpura-pura itu mengenai tulang keringku.

Meski lebih dari sepuluh orang di sekitar, kenapa tidak ada yang menyadari kondisi menyedihkanku?

"Aku menemukan mawar yang cantik di taman pada rumah di jalan, tanpa sengaja kusentuh......begitu kan ? Begitu kan Katou ?"

"Eh, ah, er~mm......"

......tidak, aku benar-benar mengerti. Ini adalah trik pesulap.

Mengayunkan rambut pirangnya, menyisir rambut ke atas dengan tangan, dan menyebarkan senyum lebih dari seperlunya......

Seperti itu memusatkan pandangan semuanya pada bagian atas tubuh, menciptakan kondisi memasang gerak kaki sesukanya.

......benar-benar, hanya teknik melindungi kesombongan yang aneh maju dengan sia-sia.

"Aku sangat tertolong, dengan sapu tangan waktu itu. Karena itu, sebagai ucapan terimakasih...... aku ingin kau menerima ini"

"Eh, tidak, itu......"

Yang diserahkan dari Eriri ke tangan Katou adalah pita kotak-kotak.

"Itu kupilih dengan pertimbanganku ketika sedang belanja. Walau barang murahan......"

"Ha, haa......"

Tidak, aku tahu itu.

Itu tentunya, barang bermerk kelas atas dari Inggris langganan keluarga Spencer dari dahulu.

Kejadiannya hanya sekali ketika SD, Eriri merengek pada orang tuanya, sampai aku yang datang bermain sepulang sekolah mendampinginya 'belanja'.

Walau begitu......dari semuanya, tidak ada barang yang kurang dari lima digit di toko itu.

Dikatakan pada paman Spencer 'silakan pilih satu yang mana pun kau suka' jadi panik dan mulai menangis, membangkitkan sejarah kelam dalam pikiranku......

"Nah, Katou, kenapa tidak mengunjungi ruang seni nanti ?"

"Eh, kenapa......"

"Aku ingin mencoba berbicara lebih banyak denganmu......juga ada sedikit rasa ingin memohonmu untuk jadi model ?"

"Mo, model ?"

"Ya, untuk pameran kali ini"

"Uwaah, hebat Megumi !"

"Sungguh, diajak jadi model gambarnya Sawamura itu seperti tidak mungkin !"

"Levelnya bahkan jadi model telanjang pun diperbolehkan !"

"Fufu, tentu saja tidak apa-apa karena memakai pakaian. Jadi, pikirkan ya ?"

Dengan senyum yang sedikit nakal tetapi elegan, Eriri mendekati Katou.

Pada orang-orang di sekitar, mungkin terbayang sinyal seperti jarak hati kedua orang itu mengecil dan menjadi teman.

Tetapi, perbuatan Eriri ini, mungkin......

"Sa, Sawamura, anu, apa-apaan ini......"

"Oleh karena itu Katou, hal yang kemarin......"


'Kalau terbongkar tak akan kuampuni lho ?'

"~~~hi!?"

Desahan ancaman yang redup itu tenggelam oleh suara Katou yang mengambil nafas dan tidak mencapai sekitar.

SaeKano v01 c04 01.jpg

Selain Katou yang dibisiki langsung dan aku yang membaca gerakan bibir Eriri.

"Dadah. Karena kapan pun akan kami sambut......Megumi ?"

Akhirnya, Eriri meninggalkan kelas dengan anggun, meninggalkan senyum misterius juga sedikit nakal.


"............"

"Oy"

"............"

"Katou, Katou ei"

"......Hah !?"

"......tidak apa-apa kah, oy ?"

Ketika Eriri pergi, wali kelas dengan seketika masuk dan homeroom dimulai.

Kemudian setelah itu beberapa menit kemudian, wali kelas pergi, setelah para siswa keluar karena perpindahan kelas pun, Katou yang tercengang duduk di kursi, tidak bisa berdiri.

"A, Aki......apa-apaan itu ?"

"Apa-apaan itu pun tidak ada apa-apa......teman yang membicarakan tentang pesta piama akhir pekan bukan ?"

"Aku tidak memakai piama......Aki juga tidak menyuruhku membawanya"

"Tenanglah, titik permasalahannya bergeser"

Atau ketika kusuruh bawa kau akan bersiap-siap ?

"Tapi, kenapa dengan sengaja ke kelas ?"

"Karena kau terlalu banyak mengetahui sifat sebenarnya. Ia menilai perlunya meletakkanmu di bawah pengawasan, tentunya"

"Err, aku ditangani dalam masa percobaan ?"

"Bukannya penangguhan hukuman ?"

"Meski belum cukup umur !?"

Karena sama-sama terlalu terkejut, boke dan tsukkomi terasa hambar.

Tapi, entah bagaimana hanya artinya yang terhubung.

"Aku, sepertinya tidak mungkin menang dengan Sawamura......"

"Tidak, karena tidak menang dengan karakter yang berdiri seaneh itu pun tidak apa-apa"

Meski dahulunya teman masa kecil yang cengeng dan manis......mengapa jadi begitu.

"Menakutkan......saat itu, benar-benar menakutkan, Aaki"

"Hampir mengompol ?"

"Uh......menanyai gadis seperti itu ?"

"Ah, maaf, aku memang terbawa. Lupakan itu"

"Ya, yah, tentu terasa seperti itu......"

"Sayang sekali, kalau eroge kencing adalah ciri khas yang moe, tapi sebagaimana yang diharapkan di galge mengekspresikannya sebegitu saja dilarang. Tidak bisa digunakan sebagai event......"

"......walau Sawamura lebih itu dari yang kupikirkan, tapi Aki itu seperti yang kupikirkan ?"

Dengan demikian, pemilihan pemimpin animator dengan gembiranya kembali ke titik awal.


Catatan[edit]

  1. Super deformed, atau chibi
  2. Mario Kart
  3. Miharin, Tatebayashi Miharu dari Tokimemo
  4. Handle name, atau nick name, nama layar
  5. comic1 http://www.comic1.jp
  6. Himekishi Angelica (Silky's)
  7. Katagiri Ayako dari Tokimemo
  8. NEW LovePlus
  9. 3D Custom Girl
  10. Type-moon
  11. Salah satu fitur Tokimemo, di mana gadis yang diabaikan akan menggosip ke teman-temannya dan menurunkan love meter