Saijaku Muhai no Bahamut (Indonesia):Volume 1 Episode 3

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Episode 3 - Scarlet Princess[edit]

Part 1[edit]

"Nah, pertandingan Machine Dragon antara Putri Pertama Kerajaan Baru Lizsharte dan Pangeran Ketujuh Kerajaan Lama Lux akan dimulai."

Pada waktu yang sama sambil bersuara dari wasit guru, panggung itu terbungkus ke dalam sorak sorai dan emosi mendidih.

Lapangan latihan Drag-Ride yang berlokasi di dalam bangunan halaman sekolah;

Dikurung dengan dinding batu yang melingkar, terdapat lingkaran luas yang menyebar ke sebuah gundukan tanah.

Di tengah, Lizsharte dan Lux menghadap satu sama lain.

Lingkaran di pusat itu rendah dan terbentuk, yang megah semakin muncul keluar, mengingatkan dengan Stadion Besar jaman dulu.[1]

Detail kekuatan membentang di atas tempat duduk penonton, dan dengan tambahan, beberapa Drag-Knight mengerahkan penghalang secara konstan dengan perintah untuk melindungi para murid, sehingga penonton tidak harus khawatir akan dipengaruhi.

Sembari Lux melihat ke sekitar, bukan hanya jumlah besar siswi perempuan, tetapi instruktur yang terlihat datang untuk menonton duel ini yang seharusnya menjadi pertandingan rahasia.

"Aku penasaran kenapa banyak orang berkumpul..."

Di bawah pengawasan sejumlah besar petugas sekolah, Lux menjadi gugup.

Aku tahu kalau mereka semua punya setidaknya waktu luang.

Dia membuat secara egois seorang aktor dari pertunjukan yang luar biasa, tapi...

"Apa kau ingin tahu alasannya? Lux Acadia. Alasan kenapa aku menantangmu untuk berduel."

Berdiri di depan Lux, Lizsharte tersenyum dengan tidak takut.

Keduanya masih belum mengenakan Drag-Ride mereka.

Memakai "dress gear", pakaian yang yang cocok pada tubuh dan sesuai untuk memakai Drag-Ride, mereka masih berdiri di atas lingkaran.

Setelah persiapan pertandingan selesai, mereka menarik Sword Device dan pada saat yang sama hingga pengecekan wasit kalau mereka telah terhubung bersama Drag-Ride mereka, sinyal mulainya duel akan diberikan.

Aturan yang digunakan di sini sama seperti yang digunakan pada turnamen ibukota sekalipun.

"––Apa karena aku seorang Pangeran Kerajaan Lama?"

Untuk sang putri yang tepat di depannya, Lux bertanya.

Kerajaan Lama yang telah menyebarkan aturan kekejam selama lebih dari 100 tahun, dan orang terpaksa untuk tunduk pada kecenderungan dan sistem androcracy.

Putri Kerajaan Baru akan ingin memukul ke bawah Pangeran buangan yang adalah orang yang selamat dari Kerajaan itu.

Jenis kelamin dan negara. Duel yang menyusun kedua ikatan.

Dari titik penglihatan penonton, ada kemungkinan bukan secara khusus menjadi lebih menyolok mata pertunjukan daripada ini.

Tetapi––.

"Aku akan katakan padamu jika kau mengalahkanku."

Lux sangat gelisah tentang ini.

Apa benar-benar hanya karena itu?

Lizsharte pasti gadis yang suka berkelahi.

Tapi, singkatnya setelah Lux jatuh ke dalam kamar mandi dan menjepit dia ke bawah waktu itu, tatapan yang dia langsung arahkan padanya –– tidak hanya rasa malu itu.

"Um, boleh aku mengkonfirmasi satu hal sebelum bertanding?"

"Apa? Apa kau ketakutan? Itu akan tidak enak dilihat mengemisi atas hidupmu di jam terakhir ini."

"Mengemis untuk hidupku...? Jadi kau benar-benar bermaksud untuk membunuhku!? ...Bukan ini yang aku ingin bicarakan. Um, jika ini menarik, bisakah kita membuatnya seolah pertandingan ini tidak terjadi?"

"............"

Sesaat kesunyian.

Tiba-tiba, atmosfir Lizsharte berubah.

"Fufufu. Apa itu imajinasiku?"

Pada pertanyaan Lux, Lizsharte menyapu ke atas poninya yang berwarna madu dan tersenyum.

"Kita sudah ada di panggung ini, dan aku punya impresi mendengarkan igauan."

"Ini bukan mengigau, aku serius––"

"Aku mengerti. Lalu, itu bagus."

Lizsharte menyipitkan matanya dan meletakkan gagang Sword Device-nya di tangannya.

"Jika kau bisa katakan kalau setelah mengetahui identitas asliku, lalu itu masih bagus."

Tatapannya menusuk memberikan getaran pada Lux.

Anak itu pastinya bukan Putri biasa!

"Pemain Lux, bersiap untuk koneksi!"

Pada saat yang sama, wasit guru mendorong Lux.

"............"

Lux dengan malas mencabut Sword Device-nya.

Dari salah satu baju ketat dari dua warna berbeda; yang satunya putih,

"Muncullah, Sayap Naga yang melambangkan kekuatan, patuhi pedangku dan terbang, <Wyvern>."

Seketika menahan tombol yang melekat pada pangkal pedangnya, dia berteriak.

Kata kunci dengan perintah untuk mentransfer Machine Dragon di depan sendiri.

Garis perak mata pedang yang mengakui suara kontraktor yang menjadi cahaya putih biru.

  • kiin*. Partikel-partikel cahaya terkumpul di depan Lux dan sebuah Machine Dragon biru muncul.

"Connect On."

Sambil dia bergumam lagi, dengan sekejap armor terbuka dan menutupi tubuh Lux.

Kepala, kedua lengan, bahu, pinggang, kaki dan sayap-sayap serta senjata.

Perlengkapan pakaiannya yang tergali yang mirip dari reruntuhan yang dilakukan secara efisien energi dari Pusat Tenaga dan melindungi bagian perlengkapan (tubuh) karena juga menghasilkan penghalang yang kuat, berbeda dari penghalang biasa, pada permukaannya.

Armor mesin yang meniru naga terlengkapi seolah menyatu dengan Lux dan dia menjadi Drag-Knight seukuran dua kali lebih besar daripada tubuh orangnya sendiri.

Senjata kuno yang digali dari reruntuhan.

Kekuatan itu yang menyembunyikan kekuatan militer besar namun ditelan dengan cepat oleh tekanan yang sangat besar pada sisi sebaliknya.

"Apa pedang lain itu cuma untuk pajangan? Lux Acadia."

"...!?"

Pada saat itu, Lux membuka lebar matanya.

Tubuh Lizsharte tertutupi dengan Machine Dragon merah yang dia tidak pernah lihat sebelumnya.

Penampilan luar yang benar-benar berbeda dari tiga tipe yang dikenal sebagai tipe umum Machine Dragon, itu adalah, Mesin Naga tipe Terbang (Wyvern), Mesin Naga tipe Darat (Wyrm) dan Mesin Naga tipe penyesuaikan (Drake).

Mesin Naga merah yang sangat besar daripada Lux muncul di depannya.

"Unit pribadi keluarga Kerajaan Baru. Divine Drag-Ride –– <Tiamat>. Machine Dragon ini berbeda level seluruhnya dari yang kau tahu."

"............"

Divine Drag-Ride.

Ini spesies langka Drag-Ride yang keberadaannya cuma dikonfirmasi untuk setiap spesies di dunia.

Performa mesin ini adalah jauh di atas dari tipe umum Machine Dragon.

Tetapi––, pada saat yang sama, konsumsi dari kedua jiwa dan kekuatan fisik serta tingkat proses kesulitan juga dalam bahasa yang berbeda.

Memiliki sebuah Divine Drag-Ride, di mana itu tidak akan aneh kalau seseorang mati ketika menggunakannya, yang sangat dibatasi oleh Kerajaan Baru, dan penggunaannya hanya diijinkan bagi orang dengan kemampuan yang sesuai.

Dengan kata lain, fakta menjadi bisa untuk menggunakannya adalah bukti sebuah talenta yang tiada banding dan usaha yang tiada henti-hentinya.

Namun––, Seketika mengetahui fakta tersebut, Lux tetap tenang.

(Ini semua benar. ––Aku harusnya masih punya kesempatan.)

<Wyvern> Lux adalah dasar tipe umum Machine Dragon, tetapi bagian dan senjatanya telah direnovasi dengan spesialis dalam pertahan.

Di dalam Ibukota, salah satu skill yang dipanggil "Weakest Undefeated" yang menghasilkan jumlah besar dari latihan tanding dan masih tidak pernah menderita kekalahan sekalipun di pertandingan.

Kalau dia memiliki sebuah Divine Drag-Ride sebagai lawan, dia harusnya mampu bertahan entah bagaimana.

Para penonton yang bersemangat dan bergembira jatuh terdiam.

Suara bernada tinggi di setiap lonceng menuju lingkaran seakan terputus yang menegang pada batasnya.

"Latihan Tanding, dimulai!"

Pada saat yang sama dengan suara wasit, dua Drag-Ride mulai untuk bergerak.

Lizsharte mengenakan <Tiamat> yang pertama terbang.

Pada saat yang sama kalau Machine Dragon merah yang menanggung nama dari Dewi diturunkan dari reruntuhan terbang menuju langit, dia mengatur Breath Gun –– senapan besar di tangan kanannya yang merupakan senjata pribadi Machine Dragon.

Lux menarik mata pisau Machine Dragon-nya dan mencoba untuk mengejar Lizsharte ke langit dengan <Wyvern>-nya yang juga mempunyai fungsi terbang, tapi ia melihat Lizsharte mengangkat Breath Gun, dia menghentikan pergerakannya di tengah udara.

"Tidak mungkin, apa dia bermaksud untuk menembaknya tepat saat mulai...?"

Breath Gun.

Jadi untuk mengatakan, senjata utama yang terbayang api kuat kembali untuk Napas Naga.

Sebuah hembusan dengan temperatur tinggi dan tumbrukkan, itu memuat energi dari Pusat Tenaga yang merupakan sumber kekuatan dan mengeluarkannya. Itu memegang kekuatan, yang cukup untuk menghembuskan salah satu bangunan.

Tapi, terdapat bagian yang diperlukan "mengisi" sampai menembak dan salah satunya dapat membuat jarak yang cukup untuk mengelak; kalau sikap pertahanan akan membawa kerusakan.

Sebenarnya, Lux sedang mengambil jarak yang cukup untuk menghindarinya.

Terlebih, pembukaan dengan satu lawan satu bukanlah sesuatu yang seorang harus ditujukan, namun––

"Fufufu...!"

Seolah membaca pikiran Lux, Lizsharte tertawa.

Dan, penglihatan meriam yang aslinya ditujukan pada Lux mendadak melenceng ke samping dengan tipis,

"...!?"

Boom!

Itu ditembakkan.

Sorotan cahaya bertemperatur tinggi dengan gerakan ombak menembak dari langit lurus ke arah lingkaran di atas tanah.

Tetapi, ini tentu saja, bukan ditujukan pada Lux, jadi dia tidak akan menembak selama dia tidak bergerak.

Apakah ditujukan untuk ancaman atau pemanasan?

Untuk tindakan Lizsharte yang tidak dapat dimengerti, tubuh Lux sedikit menegang.

Saat itu––

"Ah"

Lizsharte yang berada jauh di langit memandang ke bawah pada Lux dan memiringkan mulutnya.

Di tangan kanannya adalah meriam yang ditembakkan baru saja.

Dan tangan kirinya––, memegang pangkal pedang Sword Device.

Sword Device adalah salah satu tongkat pengendali untuk mengoperasikan dengan jiwa Machine Dragon dan persenjataannya, dengan kata lain––

"––!?"

Mendadak, terkejut seolah dihantam oleh palu besar menuju ke bawah sayap Lux.

Dia dilempar ke samping dan terdorong jauh bersama dengan <Wyvern>-nya.

Dengan kata lain, Lux didorong keluar menuju lintasan pengeboman awal yang Lizsharte tembakkan dengan menangkis secara sengaja tujuannya!

"Ap...!?"

Waktu yang tak terhindarkan dimana dia dibuat benar-benar terkejut.

Walaupun armor <Wyvern> Lux telah disesuaikan menjadi relatip tebal, itu akan berakhir dengan satu tembakan jika dia menerima serangan senjata utama dengan tenaga maksimum tinggi.

Lux segera menyiapkan mata pedangnya secara diagonal sehingga menggunakannya seperti sebuah perisai untuk pengeboman.

Dia sepenuhnya dialiri energi dari Pusat Tenaga dan melengkapinya di luar pisau.

Awalnya, ini adalah sebuah kemampuan untuk memperkuat kekuatan penghancur, tetapi dengan melakukan demikian, dia akan menangkis kekuatan pengeboman dan dia sendiri juga akan dilemparkan dari lintasan pengeboman.

"Uh, ah...!"

Benda-benda berkecepatan tinggi terbang sesaat menuju pada Lux yang dihembuskan dan berputar di udara.

Sembari dia mengayun dengan cepat mata pisau yang rusak sebagian dan dikibaskan empat benda terbang, mereka terhenti di langit dan kembali ke sekeliling Lizsharte.

"Itu adalah––!"

"Hmm. Kau lebih baik dari apa yang aku pikirkan."

Lizsharte mengenakan <Tiamat> yang menatap pada Lux dan tersenyum tidak takut.

Agak jauh disekelilingnya, empat benda berbentuk mata panah yang sangat besar mengambang.

"Aku tidak pernah berpikir kalau kau akan menghilangkan seranganku dengan hanya sebuah pedang, mengatasi dengan sikap itu, benar-benar menyakiti harga diriku. Seharusnya aku katakan seperti yang diharapkan dari "Weakest Undefeated"?"

"A-Apa kau cuma––!?"

Menatap pada Lizsharte di langit, Lux berkeringat.

"Masalah? Kau mungkin mendengar tentang persenjataan spesialku dari adik perempuanmu, kan?"

"I-Itu benar, tapi––"

Senjata spesial yang hanya Divine Drag-Ride dapat gunakan.

Lux juga mendengar dari Airi tentang senjata spesial <Legionairborne fortress> yang <Tiamat> miliki.

Ada jarak panjang melempar persenjataan efisien logam kecil yang dikendalikan dan memegang kekuatan pendorong tersendiri.

Biasanya keempatnya dilengkapi pada badan mesin; setelah meluncur, unit itu bisa bergerak bebas, dan langsung menimbulkan kerusakan bagi musuh.

Tentu saja, Lux juga berniat untuk berhati-hati karena penempatan merepotkan tersebut, namun––

"...Kuh!"

(Tapi, tak peduli apapun, cara menggunakannya––)

Pada saat yang sama selama sinyal dimulai, Lizsharte telah meluncurkan <Legionairborne fortress> ke samping sesaat terbang, sehingga mereka tidak akan diperhatikan oleh Lux. Selain itu, dia mengarahkan Breath Gun pada Lux.

Divine Drag-Ride melebihi tipe umum Machine Dragon dengan batas tenaga dan efisiensi.

Ketika tiba-tiba sedang diarahkan oleh senjata utama, siapapun akan memfokuskan perhatiannya di sana.

Sambil dia menangkis arahannya ke samping dan ditembak serta menarik perhatian Lux kearah sisi kanannya, dia melempar <Legionairborne fortress> yang mengambil jalan memutar dari sisi kiri sehingga mereka melarikan diri dari bidang penglihatannya; lalu, dia mendorongnya ke dalam lintasan awal senjata utama bertenaga maksimun dan menyerangnya.

Satu tembakan strategi membunuh.

Iblis suka taktik tanpa belas kasihan.

Apa yang menakutkan di atas segalanya kalau tidak ada stagnasi (waktu jeda) pada semua rentetan tindakan ini.

Tidak peduli seberapa baik taktik tersebut, selama ada pergerakan tak wajar apapun, ini mungkin untuk merasakan dan menghindari mereka.

Tetapi, di dalam pertarungan latihan di ibukota, Lux hampir tidak pernah melawan musuh semacam ini sekalipun.

Apa dia benar-benar putri Kerajaan Baru? Anak itu––

"Pangeran Ketujuh Kerajaan Lama, Lux Acadia."

Ketika Lux mengembalikan keseimbangannya, Lizsharte bersuara tenang.

"Sejujurnya, aku meremehkanmu, tapi aku tarik kembali apa yang aku katakan. Kau tidak buruk. Hanya sedikit, aku terkesan. Itulah kenapa aku akan mengambil kesempatan ini untuk mengatakannya sekarang. Kau lebih baik melepaskan (melucuti senjata) <Wyvern> itu yang akan rusak dan menggunakan Sword Device lainnya."

Ini adalah nada suara yang membawa pengaruh dalam dan agak lebih lembut daripada sebelumnya.

Keributan kecil muncul dari sekeliling tempat duduk penonton.

"Aku tidak tahu jenis Drag-Ride ini, tapi itu harusnya lebih baik daripada dihancurkan sebagian. Tunjukkan padaku, kekuatanmu yang sebenarnya."

"...Um. Lalu, boleh aku mengatakan lagi satu hal?"

Untuk kata-kata Lizsharte, Lux memandang ke langit.

Pisau yang merupakan senjata utama Lux telah dihancurkan sebagian dan armor pelindung juga terkikis menjadi sepertiga, sehingga tidak dapat menghasilkan penahan pelindung yang sempurna.

Menyisakan perlengkapan <Wyvern>-nya adalah satu Breath Gun untuk menembak, tiga pisau cakar Machine Dragon untuk menutup jarak pertempuran serta untuk melempar, dan juga sepasang kawat untuk jarak menengah.

Tidak satupun merupakan senjata yang dapat menembus pelindung dan armor tebal <Tiamat>.

Namun––,

"Maafkan aku––. Aku tidak bisa menggunakan pedang ini."

Meski begitu, dengan perubahan sikap Lux mengatakan itu.

"Jadi, jika itu menjadi imbang pada tingkat ini, bisakah kita mencapai kesepakatan mengenai hal ini? Sejujurnya, aku terikat dengan pekerjaan lain. M-Maaf untuk kamar mandi. Aku minta maaf––"

Alis Lizsharte menjadi kaku dari perkataan Lux.

Dan, bukan hanya pipinya, tapi juga seluruh mukanya menjadi merah dan sekujur tubuh Machine Dragon bergoncang.

Tentu saja, Lux mengatakan dengan serius.

Tetapi, dia mungkin berpikir kalau dia menjadi diremehkan.

"Oh, aku mengerti. Itu kedengarannya seolah kau bukan orang biasa –– TAPI IDIOT BESAR!"

Lizsharte dengan tiba-tiba mengangkat Sword Device-nya ke langit dan berteriak.

"<Tiamat>! Perlihatkan sifat aslimu!"

Pada saat yang sama seperti suaranya, kegaduhan besar menyebar seperti ombak kecil ke sekitar tempat duduk penonton.

Segera setelahnya, cahaya mengitari ke sekitar <Tiamat> dan sesuatu ditransfer (dipanggil).

Itu adalah senjata pembantu yang penggunaannya biasanya dihindari karena beban (terletak di luar tubuh) yang besar.

Itu adalah senjata utama yang dua kali lebih besar daripada meriam yang disiapkan tadi. Itu terhubung –– atau terkoneksi pada bahu dan lengan kanan <Tiamat>.

"Itu adalah––!"

Sebuah senapan laras besar yang memiliki tujuh moncong.

Dewi Tiamat tidak hanya memberikan kelahiran bagi prajurit iblis dan mengendalikan mereka, tapi dia juga mengubah dirinya sendiri menjadi naga berkepala tujuh.

Lux hanya mendengar tentang senjata pembantu yang disebut <Seven HeadsSeven-Headed Dragon> dari Airi, tetapi––.

"Apa kau pandai menari? Lux Acadia."

Keyakinan penuh dan senyum mengintimidasi.

SaijakuBahamut v1 00c.jpg

Mengatakan dengan suara yang anggun, Lizsharte menyiapkan Sword Device-nya.

"Tarianku sedikit buruk. Hibur aku, Pangeran."

Di sekitarnya, jumlah <Legionairborne fortress>, yang adalah empat sampai beberapa waktu lalu, dinaikkan; berjumlah empat kali lipat –– dengan total 16 benda terbang melemparkan senjata yang mengambang di udara.

Terlihat seperti lengan itu juga ditransfer oleh Sword Device.

Berbicara secara logika, beban dan tingkat kesulitan proses seharusnya juga dua kali lipat dengan proporsi jumlah lengan, namun––

"Kuh...!"

Dibandingkan itu, peralatan Lux sangat lemah.

Performa benda terbang itu sendiri juga masih jauh lebih lemah.

Perbedaan kekuatan militernya juga lebih besar.

Tapi, justru untuk alasan ini––, Lux merasakan kesempatan menang.

"T-Tolong tunggu sebentar! Putri Lizsharte! Apa kau bermaksud untuk membunuh lawanmu? Jika kau sampai menggunakan senjata pembantu <Tiamat>, tidak peduli berapa banyak kau menahannya, itu masih akan melebihi batas Latihan Tanding!"

Instruktur bertanggung jawab untuk mengawasi, yang melihat hal itu dengan buru-buru mencoba untuk menghentikannya, tetapi,

"Jadi mereka berkata, tapi? Apa kau ingin dilempari dengan handuk?"

Untuk pertanyaan Lizsharte yang terbang di langit, Lux singkatnya, tapi dengan jelas––

"Bukan –– Aku tidak."

Menjawab begitu.

"Lalu, binasalah di tempat ini! Dengan kebanggaan Kerajaan Lama!"

Pada saat yang sama Lizsharte berteriak, dia memegang Sword Device-nya.

Pada saat itu, melemparkan senjata yang mengambang berputar di sekelilingnya––, enam belas <LegionAirborne fortresses> mulai menyerang sekaligus.

Part 2[edit]

"Lux-san..."

Nokuto telah menonton Latihan Tanding yang dimulai dengan serangan dahsyat Lizsharte dengan menduduki bangku penonton.

"Oops. Ini buruk sekali! Kita harus segera memberitahu guru dan menghentikannya––!"

Walaupun hanya terdapat perbedaan satu kelas di antara mereka masing-masing Sharis, Tillfarr dan Nokuto, mereka disebut "Triad" di akademi dan mereka juga teman masa kecil.

Siswi kelas tiga Sharis yang menjabat sebagai wakil komandan pasukan Kerajaan Baru mempunyai status pemimpin dengan senioritas (kedudukan yang lebih tinggi). Dia menikmati baik bermain dan belajar.

Terutama, Sharis yang memiliki perasaan kuat terhadap keadilan juga sukarela bergabung ke bagian kemiliteran.

Ini sudah lima tahun sejak Kerajaan Baru didirikan.

Walaupun kebiasaan androcracy sedikit demi sedikit menghilang, kesadaran warga tidak dapat berubah dengan cepat.

Penentangan warga pada pemerintahan baru sendiri dan jenis perlakuan terhadap wanita dan kerusuhan yang tiada henti-hentinya.

Demi alasan ini, dia bosan menegakkan keadilan siswi dari pelaku yang suatu saat juga muncul di akademi, tapi––

"Berpikir kalau pertarungan tersebut akan terjadi––"

Sekarang, mereka menyadari kalau mereka yang membuat keributan yang besar setuju.

Untuk ini, tiga gadis itu merasakan suatu penyesalan.

Kejadiannya, tiga gadis itu berakhir menulis surat permintaan maaf tentang masalah di mana mereka menghancurkan asrama gadis-gadis dengan menggunakan Drag-Ride sebagai "mereka kelewat batas".

"Aku minta maaf, Lux-kun."

Kalau begini, Lux tidak cuma akan kalah, paling buruk, dia mungkin juga mati.

Dalam kasus Lizsharte yang menggunakan <Tiamat>, siswi yang hanya memiliki tipe umum Machine Dragon tidak akan cocok untuknya.

Itu hanya memiliki sekali sehingga dia terlihat akan melebihi batas untuk mentransfer senjata pembantu.

Benda yang tak terkira jumlahnyanya terbang dengan bebas di dalam lingkaran besar, <LegionAirborne fortresses>.

Senjata utama berkekuatan super panas yang selesai terisi dan akan menembak jika Lux berhenti bergerak untuk sesaat, <Seven HeadsSeven-Headed Dragon>.

"Kau tidak perlu khawatir. Sharis-senpai."

Mendadak, adik perempuan Lux yang berada disampingnya –– Airi memanggil Sharis demikian.

"Tentang insiden itu, ini sesuatu yang Nii-san lakukan dengan egois, jadi itu konsekuensi normal atas perbuatannya. Dia memegang perasaan keadilan ganjil, jadi dia selalu ditarik ke dalam permasalahan yang tidak berguna. Pertama, dia terlihat sensitif, tapi dia cuma seorang idiot berhati lembut dan sederhana, sehingga itu tidak dapat dibantu."

Dengan tatapan serius yang cukup –– bukan, dengan senyuman, Airi tak tertarik melanjutkan perkataannya.

"...Kau tak disangka anak yang menarik, kau––"

Ketika Sharis kembali tersenyum kecut melihat kalau dia begitu tak peduli,

"Tapi, seperti tidak ada harapan Nii-san, hanya satu hal yang aku akui; dia memiliki banyak sisi baik."

Airi mengatakan demikian dan dia menunjuk dengan lembut pada pusat lingkaran.

Dengan sedikit senyum dan sedikit rasa bangga.

"Itu adalah––?"

Ketika Sharis bertanya kembali dan mengalihkan tatapannya pada lingkaran, itu terlihat dengan keributan besar.

"Sekali dia memutuskan sesuatu, dia akan melaksanakannya sampai akhir."

Part 3[edit]

Dalam lapangan latihan stadium, angin puyuh bertiup dengan kencang.

Setelah diluncurkan, <LegionAirborne fortresses> menyerang dengan tenaga penggerak sendiri.

Lux menghindari seluruh serangan serentak yang terdiri dari sejumlah 16 unit –– dengan nyaris, memasukkan senjata pembantu tambahan.

"Kuh...!?"

Kegelisahan muncul pada wajah Lizsharte yang memanipulasinya dengan mengayunkan Sword Device di tangan kirinya.

Meskipun menyerang dengan benar-benar satu sisi, dia putus asa menelan suaranya, tidak berteriak "kenapa?".

Tidak satupun unit <LegionAirborne fortresses> yang dia manipulasi telah dihancurkan.

Lux hanya menghindar dan menangkisnya.

Hanya menggunakan pisau yang dihancurkan sebagian, Breath Gun, pisau belati dan sepasang kawat.

Tiap di antaranya adalah dasar senjata Machine Dragon, dengan mahir menggunakannya untuk bertahan melawan semua serangan.

Tentu saja, itu bukan seolah-olah serangan itu tidak benar-benar menghantamnya.

Dengan fakta, armor Lux juga menjadi pecah sedikit demi sedikit dan pelindung yang dia telah gunakan juga kehabisan kekuatan.

Menyisakan lengan (persenjataan) juga sedikit demi sedikit rusak setiap kali mereka terpukul mundur <LegionAirborne fortresses>.

Namun –– dia tidak menunjukkan tanda-tanda roboh.

Jadi, itukah alasan kenapa dia dipanggil "weakest undefeated"!

Baru lima menit sejak Lizsharte mengerahkan sepenuhnya.

Tidak, ini "sudah" lima menit.

Itu harusnya mustahil bagi tipe umum Machine Dragon biasa menahan puluhan detik melawan Divine Drag-Ride yang mengerahkan sepenuhnya.

Fakta itu yang berada diluar perhitungan Lizsharte tertahan memikirkan taktiknya.

Masih ada sekitar tiga menit sebelum pertandingan berakhir.

Namun, kalau begini, stamina Lizsharte akan habis sebelum batas waktu.

"Lizsharte-sama!?"

Suara dari seorang siswi di bangku penonton mencapainya yang bisu.

"Kuh...!?"

Sesaat ketika dia terganggu dalam berpikir, dia melihat pisau belati dilempar dengan pendekatan Lux.

Ini terlambat untuk menghindarinya.

"Jangan meremehkanku!"

Tapi, selama Lizsharte menggunakan Sword Device-nya dan menunjukkannya di depan matanya, pisau belati berubah jalur seakan terbalik oleh tenaga tak kasat mata dan jatuh ke tanah.

Pada saat itu warna kulit Lux berubah karena fenomena misterius, Lizsharte menarik napas.

"Haa. Baiklah, "weakest undefeated"! Untuk mengungkapkan rasa hormatku pada kemampuanmu, ijinkan aku menunjukkannya padamu! Divine Raiment <Tiamat>-ku, itu!"

"...Eh?"

Divine Raiment––.

Sesaat ketika dia mendengar kata-kata ini, Lux membatu untuk sekejap.

"Tunduklah engkau di bawah nama Dewa! <Heavenly Voice>!" (Suara Surgawi)

Pada saat yang sama dengan suara keras, Lizsharte sekali lagi menunjuk pada Lux dengan Sword Device-nya.

Saat itu, <Wyvern> yang terbang di langit pada kecepatan tinggi sampai kini jatuh ke tanah.

Kaki armor yang terulur mendadak tenggelam bersama dengan pijakannya.--- bagaimana kalimat ini cocok dengan konteks/situasi?

"Ini adalah––!?"

Divine Raiment adalah kemampuan spesial yang cuma dimiliki Divine Drag-Ride.

Dikatakan bahwa kemampuan ini keberadaannya hanya untuk tipe Divine Drag-Ride dan sifat sebenarnya dari setiap Divine Drag-Ride hampir tidak diketahui.

Dari informasi itu dia juga mendengar dari Airi, tidak ada ini (ini tidak di dalamnya).

Melompat dari beban yang kuat menempatkan tubuhnya bersama dengan Drag-Ride, dan menggerakkan pisau belati yang terhenti beberapa waktu lalu, Divine Raiment <Tiamat> terlihat mengendalikan gravitasi.

Tetapi, situasi sudah skakmat ketika dia menyadarinya.

<LegionAirborne fortresses> terkumpul pada kecepatan tinggi seperti tornado mengitari Lux, menghalangi jalan keluar apapun. Dan,

"––Ini berakhir. Pangeran Buangan."

Senjata pembantu <Tiamat>, senapan raksasa yang terhubung ke bahu dan lengan kanannya.

<Seven Heads> menunjuk pada Lux.

(...Untuk berpikir kalau dia menggunakan Divine Raiment! Aku tidak punya pilihan lain, tapi untuk melakukannya.)

Lux memutuskan dengan cepat dirinya untuk hal yang pasti –– pada waktu itu,

"––Ap?"

Kaboom!

Bersama dengan suara ini, Lizsharte yang mengenakan <Tiamat> condong dengan keras pada satu sisi.

Hampir pada saat yang sama, gravitasi yang diberikan di atas Lux dan <Wyvern>-nya juga terlepas.

Lizsharte tampaknya tidak dapat sepenuhnya memahami apa yang terjadi dan menatap pada Machine Dragon yang terselimuti di sekitar tubuhnya.

(Ini buruk––!)

Dibandingkan tipe umum Machine Dragon, tidak hanya tingkat proses kesulitan Divine Drag-Ride yang tinggi, dan kelelahan hebat pengguna, tetapi ada juga bahaya yang lebih mendasar.

Ini fakta kalau itu dapat mengamuk.

Metode besar pengoperasian Drag-Ride dibagi ke dalam dua tipe.

Memproses armor tubuh dengan bergerak menyelimuti salah satu tubuh armor dengan anggota tubuh dan kondisi kekuatan, dan proses pemikiran yang matang dengan memikirkan lewat Sword Device.

Umumnya, menggunakan kemampuan penuh dari dua metode ini akan mengoperasikan Machine Dragon, namun kelelahan ekstrem dan beban, ritme pengguna akan salah dan Machine Dragon akan bertindak di luar harapan –– Dengan kata lain, mulai mengamuk.

Jika dia tidak menenangkannya dengan segera, itu akan menjadi berbahaya bagi kedua belah pihak.

Sesaat Lux melihat itu, dia menggunakan tenaga maksimum <Wyvern>-nya dan terbang ke udara.

"Kuh...!? D-Dengan hal seperti itu..."

Pergolakan jelas dan warna kelelahan muncul pada wajah Lizsharte.

Tapi, dia dengan cepat mengubah ekspresinya.

Lizsharte segera memegang Sword Devicenya dan memasukkan ide baru.

16 <LegionAirborne fortresses> yang terbang di sekitar Lux kehilangan tenaga mereka dan jatuh ke tanah.

Memotong kendali.

Dia memfokuskan kesadarannya dan kekuatan yang awalnya didistribusikan pada lengan lainnya, dan memilih hanya satu titik, menyalurkan semua kekuatan penghancur.

Seluruh energi itu terkumpul ke dalam senjata utama, <Seventh Heads>.

"Sepertinya aku akan kalaaaaaaaaaaaahhhhhhh!"

Pada saat yang sama dengan sebuah teriakan yang memekakkan telinga, <Tiamat> kembali di bawah pengendaliannya.

Lux naik dan menikam pedangnya serta Lizsharte menetapkan target di bawah matanya.

Dua orang bertarung sampai klimaks. Pada waktu itu––.

Sebuah insiden, yang seharusnya tidak pernah terjadi, muncul.

Guuuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!

"...!? Suara ini––!"

Secara vertikal menusuk tajam melewati awan, raungan binatang buas turun.

Dari ketinggian di atas langit lapangan latihan, sesosok pengacau ganas mengganggu.


Referensi[edit]

  1. stadion roma
Back to Chapter 2 Return to Main Page Forward to Chapter 4