Saijaku Muhai no Bahamut (Indonesia):Volume 1 Episode 4

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Episode 4 - Serangan, dan...[edit]

Part 1[edit]

Ini bukan hanya melawan sesama Drag-Knight yang seharusnya dilihat sebagai seorang musuh.

Tidak, yang lebih penting, musuh alami manusia yang harusnya sangat berhati-hati, termasuk dunia ini sekarang.

Itu adalah binatang legenda misterius yang kadang-kadang muncul dari reruntuhan di mana Drag-Ride ditemukan sekitar sepuluh tahun lalu.

Keberadaan spesies yang tak terhitung dan dikatakan kalau mereka akan menyerang tak pandang bulu manusia dan hewan sekali mereka menemukan mereka.

Apa yang membedakan mereka dari hewan biasa adalah kekuatan mereka, cara hidup misterius dan kemampuan unik mereka.

Sehingga, mayoritas negara-negara kuat menempatkan kubu pertahanan, pelindung dan benteng kota di dekat beberapa reruntuhan, dan menyebarkan Drag-Knight dengan persiapan untuk keadaan yang tak terduga.

Kota Pertahanan ini, terletak di antara ibukota dan reruntuhan, merupakan perkotaan yang dilayani posisi pertahanan.

Tapi––,

“Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!?”

"K-Kenapa ada Abyss yang tiba-tiba muncul ditempat ini––?!"

"Itu..., tipe Gargoyle yang tertulis dalam buku!? Kenapa alarm stadion tidak!?" (maksudnya tidak berbunyi)

"Semuanya, tenanglah! Siswi kelas bawah, jangan menarik Sword Device kalian! Berkumpullah tanpa panik dan mengungsi ke bangunan sekolah!"

Jeritan naik satu demi satu dari siswi-siswi di bangku penonton.

Selain itu Kandidat Petugas Drag-Knight, ada sangat sedikit siswi yang memiliki pengalaman bertempur.

Meski tingkat penampilan Abyss cukup rendah, mereka pada dasarnya lebih kuat beberapa kali daripada Drag-Knight.

Lebih lagi, sejak mereka awalnya terbang dari reruntuhan, yang puluhan kilometer jauhnya dari Kota Pertahanan, pemberitahuan kemunculannya secara umum akan datang dari kubu pertahanan atau pelindung.

Selain itu, jika itu yang terjadi hingga Drag-Ride dikerahkan ke dalam area keramaian seperti bangku penonton, kepastian bahwa pengerahan akan ditunda dengan panggilan.

Ketika datang binatang buas di pusat kota, seseorang tidak punya waktu untuk mengisi peluru ke dalam pistol di depan binatang.

Delapan siswi Drag-Knight yang dikerahkan menuju bagian pelindung bangku penonton benar-benar ketakutan dalam menghadapi kejadian mendadak ini.

"Apa yang terjadi...?"

Instruktur Wanita, Raigree memandang ke langit sesaat mengumpulkan murid-murid dan menaruh tangannya pada Sword Device menuju pinggangnya.

Kebiasaan Abyss cukup mirip dengan karnivora.

Kecenderungan serangan balik apa yang menyerangnya pertama atau berlari setelah mangsanya mencoba untuk melarikan diri adalah kelakuan khas yang dimiliki monster ini.

Jika seseorang membuat gerakan sembrono dari tanah, Abyss yang berada di langit akan bereaksi dan mungkin mulai untuk menyerang bangku penonton di bawah.

Makanya, Raigree ragu-ragu dalam memutuskannya.

Tetapi, pada saat itu––,

Guaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!

Abyss tipe mesin dengan kepribadian berbentuk sayap, Gargoyle meraung.

Pada saat yang sama, dari kedua bagian sayapnya yang menyebar terpisah, tersebarnya bulu berjenis peluru cahaya.

Menembak langsung ke bawah.

Dengan kata lain, bangku penonton –– di lapangan latihan ini.

"...!?"

Pada waktu itu ketika instruktur dan siswi-siswi menahan napas.

Lux Acadia tersayat Gargoyle di langit. (terkena peluru itu)

Part 2[edit]

"Apa...!?"

Sesaat ketika Lizsharte perhatiannya ditarik dengan tinggi Gargoyle di langit, Lux Acadia berakselerasi lebih jauh.

Dia dengan tajam menaikkan sebagian pedang yang dihancurkannya dalam sikap daya tolak ke atas.

Dia melewati Lizsharte dan lebih jauh mendekat di atas gargoyle di langit.

“Guaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!”

Dengan segera setelah, dari kedua sayap Gargoyle, jenis bulu peluru cahaya dikeluarkan dengan langsung di bawah.

Namun,

"Drag-Ride ROAR (Mengaumlah)!"

Di depan <Wyvern> Lux Acadia, gelombang kejut spiral dihasilkan (terhampar).

Ini adalah teknik dasar Drag-Knight yang membalikkan serangan musuh dengan cara gelombang kejut dihasilkan dari Pusat Tenaga.

Jalur serangan dibelokkan olehnya dan peluru cahaya terjatuh bukan di atas lapangan latihan, tetapi berakhir di tempat yang kosong.

Bang......!

Sesaat kemudian, suara menderu dan gelombang kejut meledak dengan berturut-turut.

Hembusan angin bertiup di bawah pepohonan, menggemparkan badai pasir yang ganas,

Dari bangku penonton, jeritan siswi-siswi dapat terdengar.

"Apa maksudnya ini!? Kenapa Abyss tiba-tiba muncul––"

Sembari Lizsharte, sangat gemetar, untuk menyiapkan <Seventh HeadsSeven-Headed Dragon> <Tiamat>-nya,

『––Lizsharte-sama』

Lizsharte bisa mendengar suara Lux Acadia langsung dalam kepalanya.

Ini adalah kemampuan komunikasi antara sesama Drag-Ride –– suara naga.

Sesaat mengirim suaranya, Lux Acadia menghalangi jalan Gargoyle itu.

“––Shaaaaaaaaaaah!”

Lengan panjang dan ramping, dan cakar yang bersinar ungu.

Lux Acadia menangkis serangan bertubi-tubi berkecepatan tinggi yang ditarik dari sana dengan pedang yang hancur sebagiannya.

『Dengan kekuatan api <Wyvern> ku, aku tidak bisa memusnahkan Abyss, Jadi, tolong, pergi ke bawah menuju stadion di atas tanah dan arahkan pada musuh.』

『Apa kau bermaksud memerintahku? Untuk mulanya, apa kau bisa menahan Abyss sendiri sepenuhnya––』

『Aku entah bagaimana akan berhasil. Sinyal pengeboman akan dengan segera setelah aku melambaikan pedangku.』

『H-Hei! Tunggu sebentar!? Lux Acadia!』

  • beep*, dia dengan egois memutus komunikasi suara naga, dan Lizsharte menggertakkan giginya.

Tapi, fakta bahwa, karena konsumsi ekstrim <Tiamat>, batas pengoperasiannya semakin mendekat.

Pastinya, hanya cukup ada energi cadangan untuk melepaskan satu lagi tembakan pada tenaga maksimum.

Keputusan Acadia tepat.

Namun––,

"Apa dia gila!? Pasukan kerajaan Drag-Knight sendiri tidak bisa melakukan apapun––"

SaijakuBahamut v1 087.jpg

Ketika Lizsharte, yang pergi ke bawah menuju stadion di atas tanah, menatap ke langit, dia melihat adegan ini.

Part 3[edit]

Singkatnya setelah terpaparnya jenis bulu peluru cahaya Gargoyle, memicu ledakan yang banyak.

Bangku penonton dan sekitarnya terbungkus dalam kepanikan dan kebingungan.

"Hei, apa masih belum diijinkan untuk menarik pedang!?"

"K-Kenapa siswi kelas tiga harus pergi latihan pada saat seperti ini..."

"Semuanya, dengarkan baik-baik! Seluruh siswi yang bersenjata dengan pedang, cabut pedang kalian! Kerahkan pelindung dengan 70% kekuatan tambahan dan bantu murid-murid yang tanpa pedang untuk menghalangi serangan! Kita akan kalahkan musuh! Jangan membuat gerakan di atas Abyss sekarang!"

Mempertahankan dalam situasi pertempuran sebenarnya hanya di depan mata mereka untuk pertama kali, instruktur menegur siswi yang kebingungan.

Sesaat memandang padanya dari kejauhan, tiga gadis Triad dan Airi berkumpul.

Sejak Airi memiliki tubuh yang lemah, dia diterima sebagai petugas sipil; demikian, dia tidak memiliki Sword Device ataupun Drag-Ride.

Oleh sebab itu, jadi sambil melindunginya, tiga gadis itu mengenakan Drag-Ride pada tubuh mereka dan meyiapkan pelindung tambahan.

"Yah, mereka masih kandidat kesatria, jadi mereka rentan terhadap gangguan yang tiba-tiba."

Airi mendesah sambil mengamati sekelilingnya.

Nokuto yang melihatnya mengangguk sedikit,

"Ya. ––Tapi, kau tidak bisa menyalahkan mereka. Dalam kasus bertarung melawan Abyss dengan tipe umum Drag-Ride, itu akan memerlukan paling sedikit tiga kelas tinggi atau tujuh kelas menengah pengguna terkenal. Dikatakan kalau dalam kasus pengguna kelas bawah, pertempuran hanya untuk penarikan atau dasar bertahan mungkin dengan sekitar sepuluh pengguna terkenal. Apa lagi, dalam situasi ini ketika kita tertangkap penjaga––"

"Pastinya itu."

Menghormati gadis berambut biru, Sharis menatap ke sekitar dan setuju.

"Ini juga keputusan yang tepat untuk memerintahkan siaga dan bertahan bagi siswi yang bisa bertarung. Murid-murid yang gemetar setelah melihat kekuatan Abyss akan menjadi tidak berguna. Seorang prajurit yang telah sekali dirusak oleh ketakutan tidak wajib berpartisipasi di pertempuran kemudian. Ini apa yang ayahku pernah katakan."

"Lebih penting lagi, Lux Acadia-kun. Apa dia akan baik-baik saja?"

Bagi Tillfarr yang berbisik gugup, Sharis juga mengangguk.

"Weakest Undefeated... Dia terlihat benar-benar hebat pada pertahanan, namun, ini tidak berguna melawan Abyss. Jika instruktur lain tidak segera datang––"

"Nampaknya seperti hanya ada satu musuh, eh."

Untuk suara Sharis diwarnai dengan ketegangan, Airi menatap ke langit dan bergumam.

"Lalu, dia tidak akan kalah. Jika ini Nii-san––"

Part 4[edit]

“Guaaaaaaaaaaaaaah!”

D langit lapangan latihan, cahaya menari.

Gargoyle yang menarik cakar pada kecepatan tinggi dari kedua lengannya, dan Lux Acadia yang membalik dan menangkis dengan pedangnya.

Bukan cuma dia mencegah secara sempurna satu lawan satu pukulan bertubi-tubi yang tarik dengan semangat selama tidak membiarkan sekalipun bernapas, kekuatan di setiap pukulan cukup berderik setiap kali armor menerimanya.

Di atas ketika dia kehilangan keseimbangannya dengan terkejut, dia terkena tanpa menghiraukannya.

Mengejar Lux Acadia yang mengurangi jarak dan menarik jalur mata panah, Gargoyle memberi pengejaran.

Abyss hitam dan <Wyvern> biru.

Membekas potongan dua warna atas kejadian yang terhitung jumlahnya di tengah udara dan menyebarkan percikan-percikan hebat.

"...!"

Tapi, sesaat kewalahan pada tingkat hingga armornya terkikis sedikit demi sedikit, pikiran Lux Acadia tidak bimbang.

Dia dapat menganggap hanya meminimalkan tindakan mengelak.

Jika dia mengambil jarak terlalu jauh, Gargoyle mungkin mengubah target serangannya.

Untuk bangku penonton di mana ada adiknya Airi –– siswi-siswi tak berdaya tanpa Drag-Ride langsung di bawah.

Demikian, dengan situasi di mana pilihan pertahanannya terbatas.

Namun,

(Ini tentang waktu untuk melihat melalui maksudnya, huh)

Kemampuan yang bisa disebut inti Lux Acadia tiba-tiba menghentikan keseimbangannya.

Krisis hidup atau mati yang dia dapatkan pada kejadian yang terhitung.

Armor Drag-Ride yang tak asing baginya dengan tingkat kalau ini adalah kesalahan sebagai bagian dari tubuhnya.

Tubuhnya bergerak di luar pemikiran dan refleks.

Pada saat ini –– skenario Lux Acadia selesai.

Dengan hampir saja, dia tergelincir melalui cakar logam paduan yang ditarik dan kebetulan menghunuskan pisaunya pada dada Gargoyle dengan waktu yang tepat.

"Guih...!?"

Untuk serangan balik mendadak Lux yang telah menumpukan dirinya ke dalam petarungan pertahanan satu sisi, Gargoyle menunjukan pergolakan untuk pertama kali.

Pada tubuh kerasnya, luka seukuran jari.

Hanya itu, tetapi ekspresi mekanik Gargoyle berbalik kejam.

Pengalaman bertempur Lux Acadia tidak hanya sampai turnamen ibukota.

Ada juga banyak sekali di mana dia menangani pekerjaan-pekerjaan mempertahankan reruntuhan dan berjuang melawan Abyss.

Selama ketakutan siswi-siswi dari bangku penonton di atas tanah, telinga Lux Acadia juga mendengar kalau keributan besar terjadi.

“Guaaaaaaah!”

Pergerakan Gargoyle terhenti untuk sesaat dan meningkatkan raungan suram.

Ini tidak dapat diputuskan apakah itu diakui Lux sebagai musuh yang kuat selama lawan tersebut tidak bisa berbicara, tapi Lux tiba-tiba menyiapkan dirinya.

Gargoyle tergolong spesies dengan intelegensi tinggi bersama Abyss.

Dikatakan bahwa tidak hanya meluncurkan serangan kejutan seperti binatang buas, tetapi juga tahu menarik tingkat bersiasat.

『Lux Acadia! Bala bantuan datang! Mereka bersiap untuk mengepung! Dengan hanya sedikit lagi!』

Komunikasi dengan suara naga muncul dari Instruktur Raigree di atas lapangan latihan.

“Guaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!”

Ketika Lux, hanya untuk sekejap, memfokuskan kesadarannya pada komunikasi, Gargoyle menyepak langit dan menyerang.

“…………!”

Lux dengan refleks menyiapkan pedangnya.

Namun, Gargoyle menghilang melewati samping Lux dan menyelam menuju keributan lapangan latihan langsung ke bawah.

Pada saat yang sama, melebarkan dengan tinggi sayap hitam pekatnya yang mengenakan cahaya ungu.

Pertanda pengeboman yang ditunjukkannya pertama.

Tujuannya adalah––, bangku penonton!

Seketika bergerak untuk berlindung, siswi yang menonton hasil pertarungan sedikit tersentak sembari mereka terkejut.

“––––!”

Lux merubah tenaga penggerak <Wyvern> nya menuju maksimum dan mengejar Gargoyle.

Menangkap dengan punggungnya, Lux mengayunkan pedang ke atas. Pada saat itu,

“Guaaaah!”

Mendadak Gargoyle berhenti menyerang dan berbalik ke sekeliling di udara.

"...!?"

Jenis Gargoyle adalah Abyss dengan intelegensi tinggi.

Selama melancarkan serangan dan bertahan, dia menggenggam kemampuan Lux dan melihat melalui semangat bertarungnya.

Maksud tindakan Lux –– adalah untuk bergerak dengan perintah demi melindungi para siswi dari bangku penonton.

Gargoyle yang mengakui hingga berpura-pura untuk mengarahkan pada siswi dan membujuk Lux.

"Kuh...!?"

Melukai Lux yang mengumpulkan seluruh energinya dengan sia-sia membelah langit.

Lux Acadia membuka lebar di depan Gargoyle.

“Shaaaaaaaaa––”

Dari bawah ke atas, kilatan cakar.

Itu menembus pelindung dan terbang menutupi armor bahu Lux Acadia.

Di langit dari lapangan latihan, berhamburan darah segar yang menari.

"Ku, ah...!"

Sistem <Wyvern> mati dan Lux Acadia mulai terjun bebas.

Tetapi pada saat itu––,

"...Aku tahu. Aku mengerti."

Senyuman Lizsharte terpantul di dalam mata Lux Acadia yang membalikkan wajahnya.

"Jika kau memberikan keuntungan bagi seseorang dengan pertahanan kuat, kau akan membawanya ke bawah jika dia mengerahkan seluruh energinya––. Pastinya strategi normal, monster. Aku juga sama."

"––Gi!?"

Pergolakan Gargoyle tenggelam oleh kilatan cahaya yang sangat besar.

<Seventh HeadsSeven-Headed Dragon>.

Senjata utama terkuat Divine Drag Ride <Tiamat> tersebut yang Lizsharte kendalikan, yang dimiliki.

Pilar cahaya tujuh baris dilepaskan dari moncong menembus tubuh logam kuat Gargoyle dan menghancurleburkannya.

Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaah!

Menyebar setiap kesengsaraan kematian, Gargoyle meledak dan berserakan.

Lux Acadia jatuh ke dalam di mana puing logam hitam turun ke bawah dengan suara gemerincing.

Untuk bagian yang kembali setelah mengalahkan binatang, kegembiraan dan kelegaan meningkat dari siswi-siswi yang berlindung.

"Namun, apa yang seorang lelaki... kau."

Lizsharte yang menangkap Lux Acadia memutuskan koneksi <Tiamat> dan tertawa.

Berapa banyak manusia yang ada di tempat ini yang memahami ketakutan Lux Acadia dengan masih menyerang dan bertahan?

『––Sinyal untuk mengebom akan terjadi setelah aku mengangkat pedangku.』

Kata-kata pertama yang dia katakan dengan komunikasi suara naga.

Dengan kata lain, yang menawarkan dirinya di mana ini berpikir kalau Gargoyle dikecoh Lux Acadia merupakan skenario yang Lux Acadia susun dengan matang.

Faktanya bahwa dia mengerahkan serangan pada musuh dan menarik perhatiannya (Lux) dengan membuat dia berpikir "laki-laki ini berbahaya".

Aksi pertarungannya dengan perintah demi melindungi bangku penonton di bawah juga termasuk.

Semuanya adalah untuk mengendalikan dalam sebuah serangan dengan semua kemungkinannya dan Lizsharte menyerang pada kesempatan––

"Namun –– kau adalah idiot."

Dengan senyum murni yang menjelaskan semua kebencian, Lizsharte memandang ke langit.

Dan, ke arah murid-murid yang tidak bisa menenangkan sukacita dan kegembiraan mereka yang besar, Lizsharte menarik napas.

"Dengarkan! Semua yang ada di tempat ini! Aku, Putri Kerajaan Baru, aku punya sesuatu yang penting untuk diberitahukan!"

Kelelahan dan stamina Lux Acadia sudah berada di luar batasnya.

“…………”

Luka di dadanya tampaknya tidak menjadi serius.

Airi, siswi lain dan Lizsharte juga selamat.

(Entah bagaimana berjalan dengan baik, aku kira...?)

Setelah menetapkan hanya itu, Lux Acadia akhirnya kehilangan kesadaran.

Part 5[edit]

Setelah Latihan Tanding, mandi adalah rutinitas harian Lizsharte.

Semangat juangnya lekas gugup setelah pertandingan.

Tentu saja, dia tidak dapat mendidihkan air untuk kamar mandi besar sepenuhnya di malam hari, jadi dia hanya mengambil air panas demi dirinya sendiri dengan ember dan cuma membasuh keringatnya secara santai di area pemandian.

Ini tak perlu; namun, air hangat mengalir ke bawah ujung kulit gadis muda tersebut dengan sesuatu ke atas dan ke bawah.

"Phew..."

Sambil dia dengan santai menyiram air panas ke sekujur tubuhnya, wajah berseri-seri Lizsharte dan menghembuskan napas panjang.

Kegembiraan hanya setelah pertandingan dan merasakan kepuasan kemenangan.

Gadis itu telah berkali-kali mencicipi hal seperti itu sampai sekarang.

(Tetapi––, apa itu? Perasaan ini...)

Namun, perasaan hari ini berbeda dari biasanya.

"Memikirkan kalau ada lelaki seumuranku yang melakukan pertarungan melawanku tersebut... Selain itu––"

Dia memikirkan kalau ini pertama kalinya.

(Laki-laki yang juga menolong dan melindungiku...)

Bahwa saat ketika Abyss sedang menyerang, Lux Acadia berbalik ke musuh dan melindunginya yang tidak cukup menyisakan kekuatan; dan melawan musuh tanpa ragu-ragu.

(Ini adalah pertama kali. Kalau aku berpikir aku "kalah"...)

Kerajaan Baru yang didirikan dan untuk Lizsharte yang menjadi Putrinya, dia memikirkan kalau "laki-laki" yang adalah simbol Kerajaan Lama merupakan musuhnya, atau sebuah keberadaan yang adalah batu loncatan terbaik.

Dari ayahnya yang merencanakan kudeta untuk menggulingkan Kerajaan Lama, dia tidak pernah merasakan kasih sayang.

Dia sekalipun tidak pernah mengatasi sesuatu seperti perasaan romansa.

Tapi––.

(Mungkin sudah beruntung kalau ini telah dilihat oleh laki-laki itu.)

Seketika menyentuh bagian bawah perutnya, persis di bawah pusar dengan ujung jarinya, Lizsharte merasa khawatir.

Meskipun ini adalah rahasia yang tidak boleh diketahui, fakta yang dia pikirkan kalau dia senang sekarang adalah aneh.

Gadis itu mengusap tubuhnya dengan handuk yang dibasahi dengan air hangat.

"Hmm, phew..."

Ketika tangannya tak sengaja menyentuh dadanya, *badump*. Dia merasa berdenyut aneh.

"Lux Acadia.. huh"

Bentuk bibir gadis itu dengan alami tersenyum ketika dia menggumamkan hal tersebut.

"Ada juga laki-laki yang dapat dipercaya di antara orang-orang, huh..."

Dengan kata-kata ini, Lizsharte memberitahukan perasaannya.

Bahwa untuk pertama kali, dia telah menemukan apa yang dia inginkan dengan "seseorang".

Part 6[edit]

Dia sedang bermimpi.

Enam tahun lalu, setahun sebelum kudeta terjadi, suasana ketika Lux Acadia menuju ke Istana Kerajaan.

Negara terbesar di dunia, Kerajaan Acadia.

Sebuah kediaman yang terpisah dari istana di dalam ibukota kerajaan.

Di halaman bangunan bertembok di mana tanaman hijau melimpah, Lux Acadia memandang ke langit.

"Meskipun kau tidak datang ke ibukota kerajaan untuk waktu yang lama, itu wajah yang cukup sedih. Wahai saudaraku."

Pemuda berambut putih yang berdiri dengan punggungnya bersandar pada pilar marmer––. Pangeran Pertama Fugil tersenyum aneh.

Dia adalah saudara tertua Lux Acadia yang lahir dari ibu berbeda, tetapi dia telah berhenti dari garis depan karena terluka dan sakit karena kecelakaan.

Demikian, dia benar-benar memiliki hubungan dekat dengan Lux Acadia yang secara mirip dikeluarkan dari Istana Kerajaan karena keadaan.

"Ada apa?"

Sembari tatapannya jatuh menuju permukaan air kolam, Lux Acadia bergumam.

Ekspresi pemuda yang mengenakan mantel keluarga kerajaan pada tubuhnya dingin dan kaku.

"Tidak, kau melakukannya dengan baik."

Fugil menjawab dalam nada tenang.

"Bayaran menjadi paling muda dalam sejarah kerajaan untuk memperoleh lisensi Drag-Knight. Menggunakan kesempatan undangan ke dalam Istana Kerajaan demi penghargaan tersebut, kemampuanmu untuk memberitahu pada Ayahanda –– Yang Mulia Raja itu hebat. Ini tidak masuk akal kau yang baru menginjak 12." (umur)

Hukum penguatan sistem androcracy. Pajak besar karena ekspansi militer. Eksperimen manusia dari obat-obatan kuat yang menggunakan kaum lemah.

Lux Acadia membawa pernyataan membutuhkanmu (kerajaan) untuk menghapus semua itu.

"Tapi, Yang Mulia Raja tidak mempermasalahkan untuk mendengarkanmu. Keraguanmu juga dapat dibenarkan. Kerajaan ini benar-benar melaju (tumbuh) dengan arah yang salah."

“…………”

Saudara tertuanya, Fugil yang memegang pendapat yang sama, Lux Acadia tidak merubah sifatnya.

Adiknya yang tak menunjukkan kebencian ataupun kekecewaan setelah dia melepaskan kesempatan terbaiknya, Fugil melanjutkan perkataannya.

"Nampaknya telah diputuskan kalau adikmu juga akan pergi ke desa terpencil dalam dua bulan. Anak yang malang, walaupun dia masih terbaring di tempat tidur karena keadaan sakit setelah kehilangan ibunya dalam insiden itu..."

“…………”

"Aku ingin tahu apakah ini untuk mendorong moral pasukan penjaga perbatasan yang juga sebuah tujuan diplomatik. Cara Yang Mulia melakukan dengan terus terang. Sekali kau menentangnya, dia akan menunjukkan ketidak murahan hati pada sanak saudaranya."

"Apa yang kau pikirkan, Nii-san? Tentang situasi Kerajaan ini."

Lux Acadia membalik wajahnya pada Fugil dan bertanya.

Ini bukan ekspresi laki-laki imut di mana sifat kekanak-kanakan tersisa; ini terlihat berbeda.

Ini adalah senyuman penguasa kejam.

Ini senyum yang sukar dipahami dari seseorang yang mengosongkan etika dan emosi.

"Kerajaan saat ini dilumuri dengan kebusukan. Korupsi, keadaan tak seimbang, kekejaman, pajak besar dan penindasan. Roda gigi yang pernah menyalahkan kelajuan tanpa berhenti. Yang Mulia Kerajaan dan para menteri tidak mendengarkan bahkan untuk pemberitahuanku."

Lux Acadia memutar kata-katanya dengan nada tenang.

"––Penghinaan ini, tidak satupun mencoba menghentikannya. Tidak satupun mencoba memperbaikinya. Biarkan sendiri orang dari garis keturunan yang memegang kendali, kepala budak lain dan kerajaan bangsawan."

"...Kau benar."

Bahwa fakta yang tanpa peduli menusuk keluar, Fugil setuju.

"Dia tak pernah membunuh rakyat menjadi pertimbangan ataupun memperbaiki hal yang tak adil; dia tidak memikul kewajibannya, salah satupun. Kebangsawanan, yang cuma mencuri, menganiaya dan iri hati. Mereka pastinya kehilangan kebanggaan "berdiri di atas lainnya". Bawahan dan pelayan mereka juga. Bangsawan sekarang ini harusnya tahu kebusukan moral mereka. Namun, sekali dia berbalik pada sisi yang memanfaatkan –– menuju sisi yang menerima keuntungan, dia tak akan pernah melampaui batas demi membuang keuntungannya dan posisi dengan perintah untuk menyelamatkan orang. Dia dapat mengijiinkan sebanyak kali dia menyukai "kemalangan yang tidak logis dari orang lain"."

“…………”

Setelah Lux Acadia mengangguk singkat pada kata-kata Fugil,

"Yah... Itulah kenapa kerajaan ini –– dunia tidak berubah lagi. Itu tidak bisa diubah. Selama pasukan kerajaan ini memonopoli Drag Ride, pemberontakan hanya akan menutupi akhir tragedi. Aku telah mendengar banyak cerita perlawanan dan pembantaian besar-besaran yang tak beralasan."

"Ya. Tetapi, tidak ada yang bisa kita lakukan sekarang––"

"––Tidak, aku tidak berpikir begitu."

Memotong perkataan Fugil yang menghentikan dirinya, Lux Acadia mengatakan dengan jelas.

"Jadi, ada sesuatu yang aku harus katakan padamu. Apa kau akan mendengarnya? Ini untuk alasan tersebut aku datang hari ini ke ibukota kerajaan."

Senyum Lux Acadia yang mengenakan bayangan dan Fugil dengan wajah kebingungan.

Adegan itu menjadi suram dan menghilang.

Dan Lux Acadia memperoleh kembali kesadarannya.

Part 7[edit]

"Hmm..."

Matahari terbenam terbakar marah kemerahan muncul dengan melewati jendela.

Sebuah kamar pribadi berkayu kecil yang berbau obat dan bunga-bunga.

Lux Acadia bangun di atas kamar tempat tidur.

Perban luka pada dadanya yang dipotong. Nampaknya seperti luka yang dangkal.

"Tempat ini––?"

"Ah... A-Apa kau bangun!?"

"Uwah...!?"

Mendengar suara di dekatnya, Lux Acadia, terkejut, melompat.

Gadis berambut pirang, Scarlet Princess Lizsharte duduk di atas kursi terdekat dengan segera, memperhatikannya.

Terlihat seperti tempat ini adalah klinik akademi.

"A-Apa lukamu sakit? U-Um, kemampuan dokter di sini harusnya sangat bagus, tapi––"

Dengan penampilan agak santai, Lizsharte menatap pada wajah Lux Acadia.

Ia terlihat menjadi sangat khawatir tentang dia.

“…………”

Setelah mengendalikan situasi, Lux Acadia memandang ke bawah untuk sesaat,

"Um––, terima kasih."

Dia mengatakan begitu dengan sebuah senyum.

"Eh...?"

Lizsharte mengangkat kepalanya dengan bingung dan melihat pada Lux Acadia.

"Untuk merawat seorang sepertiku––"

“…………”

Untuk sekejap, Lizsharte mengedipkan matanya sambil dia terkejut––,

"Lux Acadia. Kau adalah laki-laki yang aku tidak tahu apakah kau baik hati atau sombong. Apa semuanya dalam keluarga kerajaan seperti itu?"

"Aku tidak tahu. Aku sudah dengan segera ditendang dari istana kerajaan ketika aku kecil."

Sembari Lux Acadia tersenyum miring, Lizsharte bergumam dalam suara pelan "Aku mengerti".

"A-Apa ada hubungannya dengan kau menyerang ke arah Abyss tanpa ragu-ragu?"

Dia melanjutkan demikian dengan nada agak canggung.

"Eh?"

"Seorang manusia biasa tidak dapat dan tidak akan melakukannya. Menghadapi Abyss dengan tipe umum Drag Ride... Kenapa kau menyelamatkanku––?"

Menunjukkan raut wajah agak malu, Lizsharte bertanya.

"...E-Errr, aku tidak ingat dengan baik."

Lux Acadia dengan jujur menjawab sesaat tersenyum masam.

"Namun, aku hanya berpikir kalau aku harus melakukannya. Aku sering sekali diomeli oleh adikku. "Nii-san secara tidak langsung apa yang dia pikirkan" katanya."

Ketika dia mengatakan masalah tersebut, setelah Lizsharte melipat lengannya dan menunjukkan tampilan berpikir,

"Aku mengerti. Jadi, ini baik-baik saja. Ini bukan prinsipku untuk memikirkan tentang hal yang menyusahkan. Kau melindungiku –– kami. Aku akan menyerahkannya cuma pada hal itu."

"Kau adalah orang yang cukup blak-blakan, eh. Putri."

Sambil Lux Acadia mengatakan dengan senyum miring,

"Ya, itu benar. Aku sangat lemah lembut dan Putri yang dermawan pada orang yang kompeten."

Lizsharte mengembalikan dengan senang sebuah senyum manis.

Perhatian dan permusuhan yang dia miliki pada Lux Acadia sampai belakangan ini sangat terlihat benar-benar menghilang.

Lebih dari kekanakan, sikap murni dan jujurnya yang menyegarkan.

"Yah. Kau mungkin menjadi laki-laki yang sangat berguna, Pangeran buangan."

Sambil Lux Acadia menarik napas panjang kelegaan pada putri yang wajahnya agak memerah dan mengangguk,

"Oke, Lux Acadia. Aku akan mempercayaimu sepenuhnya. Jadi, aku akan memenuhi janjiku."

Lizsharte tiba-tiba berdiri dan mengatakan hal seperti itu.

"Janji?"

"A-Aku mengatakannya, bukan? Alasan kenapa aku menantangmu berduel. Sejak kau telah melihat itu, Aku tidak bisa membiarkanmu pergi seperti itu. J-Jadi––"

"Ah. U-Um –– maaf, aku melihat semua... Tapi, itu cantik."

"J-Jangan mengingatnya, Pangeran idiot! Apa yang aku ingin bicarakan adalah––"

Sambil sebuah handuk dilemparkan oleh Lizsharte yang berubah merah, Lux Acadia diblokir pandangannya.

Apakah aku mengatakan sesuatu yang tak sopan?

Seperti biasa, aku tidak benar-benar tahu bagaimana untuk bergaul dengan gadis-gadis.

Sesaat Lux Acadia memikirkan demikian dan mengambil handuk di depannya––,

"U-Um––, Ini."

Tak dapat mempercayai penglihatan yang tersebar di depan matanya.

Dengan cahaya malam muncul melalui jendela, kulit Lizsharte dapat terlihat.

Dia menyikap blus seragamnya sampai ke atas, mengukur kulitnya, menurunkan baju dalamnya hanya sedikit dan melucutinya.

Sembari jika mengatakan kalau "Aku ingin kau untuk melihat".

Pipi Lizsharte yang mencengah matanya berubah merah tidak hanya karena matahari terbenam tapi juga karena perasaan malu.

"...Ini seperti itu. Inilah alasan sebenarnya kenapa aku menantangmu berduel. Kau telah melihat ini di kamar mandi pada waktu itu, jadi––"

“…………”

SaijakuBahamut v1 107.jpg

Kebulatan segar gadis itu yang menunjukkan jejak pertumbuhan jelas pada bentuk tubuhnya di mana sifat kekanakannya tersisa.

Lux Acadia benar-benar terpikat oleh kecantikan belum dewasanya.

"K-Kenapa kau tidak mengatakan apapun!? Bagaimana dengan kau mengatakan sesuatu?"

"...! U-Um, errr––"

Sesaat benar-benar melupakan dirinya, Lux Acadia berpikir.

Itu benar. Aku akan menggunakan teknik berbicara yang aku pelajari di bar di mana aku melakukan pekerjaan-pekerjaan sampingan pada saat itu.

Ketika kau memuji seorang gadis, kau pertama harus memuji daya tarik dirinya seorang dengan pakaian––

"Um, itu cocok denganmu sangat bagus. Baju dalam putih itu––"

"Uwaaaaaaaah!? Apa kau idiot!? Mesum! Mati sana!"

Aku gagal lagi! Sudahlah lupakan ajaran yang aku peroleh ketika aku bekerja di sana...

Seketika Lux Acadia menyesal, Lizsharte yang menyemburkan api dari wajahnya dengan buru-buru mengangkat roknya.

Tapi, semuanya juga hampir kelihatan untuk Lux Acadia.

"Apakah itu lambang... mungkinkah –– Kerajaan Lama?"

"...A-Apa kau akhirnya menyadarinya? ––Jadi itu berarti, kau belum mengatakan pada siapapun tentang ini, kan?"

Sambil Lux Acadia mengangguk, Lizsharte mengenakan kembali seragamnya yang duduk di atas kursi.

Lambang Kerajaan Lama yang digambarkan naga hitam.

Tato itu ada di perut bagian bawah di bawah pusar Lizsharte.

"Kenapa––"

"Aku belum bisa mengatakannya. Tetapi, jangan bicarakan lambang ini pada siapapun. Kumohon. Berjanjilah?"

“…………”

Tubuh Putri Kerajaan Baru memiliki tanda bekas Kerajaan Lama.

Ini adalah salah satu bukti penghianatan atau pernyataan bersalah dari garis keturunan.

Pastinya, jika ini diketahui, ini adalah fakta yang mungkin menyebabkan keraguan tak beralasan, tetapi Lux Acadia, sebelum meragukan, keprihatinan soal Lizsharte.

Lizsharte yang tetap diam dan melihat ke bawah, putus asa terus.

Ini bukan "Aku ingin kau melupakannya"... tapi lebih "Aku ingin kau untuk percaya denganku".

Benar, dia merasa seperti dia mengatakannya dalam hati.

Sebenarnya –– ini bukan sebuah dosa, mudahnya rahasia.

Lux Acadia sendiri memiliki masa lalu seperti itu.

Itulah kenapa dia mengerti.

Anak ini kemungkinan tidak melakukan sesuatu yang buruk.

"Itu benar sekali. Aku tidak akan memberitahu pada siapapun."

"Benarkah? Bisakah kau bersumpah?"

"Ya. Aku bersumpah pada Sword Device yang aku miliki."

Lux Acadia berdiri dan menundukkan kepalanya.

Lizsharte yang melihatnya menghembuskan napas lega dan menunjukkan senyum.

"Untunglah. Saat pertama, aku bermaksud untuk mengintrogasimu dengan berbagai macam cara setelah aku mengurungmu di penjara bawah tanah dengan duel itu, tapi––"

“Eh… Eeeeeeeeeeeeeh!?”

Jadi, kau bermaksud untuk mengurung dan mengintrogasiku setelah menembakku menjadi bubur dan mengirimku ke klinik!

Seperti yang diduga, ini bukan cara berpikir seorang Putri.

Dia cukup kasar, anak ini...

"Oke. Lalu, ini lebih baik selesai. Dengan mengatakan itu, aku akan memberitahumu secara resmi datang ke akademi ini mulai besok."

"Ah, ada perjanjian seperti itu. Dari awal––"

Tugas magang mekanik Drag-Ride diminta oleh Kepala Sekolah Relie.

Banyak hal yang terjadi, tapi dia akhirnya kembali pada pekerjaan sampingan aslinya.

"Ah. Ngomong-ngomong, pekerjaan magang mekanik dibatalkan. Mulai besok, kau akan menjadi murid kandidat petugas untuk akademi kami."

"Ah, yah. Aku paham."

Beberapa detik setelah memberikan balasan tak bersemangat, Lux Acadia bereaksi atas maksud tersebut,

“––Tunggu, eeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeh!?”

Dia secara insting berteriak

"I-Ini bercanda, kan...? Maksudku, pertama, Aku laki-laki––"

"D-Dan, panggil aku "Lisha" seperti teman sekelasku. Ini adalah perjanjian juga."

Kelihatannya seperti dia benar-benar serius.

Melihat senyum malu Lisha, dia merasa luka pada dadanya menjadi lebih buruk.


Back to Chapter 3 Return to Main Page Forward to Chapter 5