Saijaku Muhai no Bahamut (Indonesia):Volume 4 Episode 4

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Episode 4 — Kebangkitan Abyss[edit]

Dunia beberapa tahun lalu.

Lux mengingat kelanjutan hari itu.

Ingatan ketika dia masih anak-anak. Kelanjutan di hari ketika dia menolong Philuffy dan untuk pertama kalinya akrab sebagai teman.

Setelah itu, tidak memakan waktu lama sampai mereka berdua menjadi dekat.

Karena situasi kerja ayah Philuffy, sampai sekarang dia tidak pernah menetap lama di tempat yang sama, dan Lux juga tak punya anak seumurannya yang bisa terbuka.

Sementara ayah Philuffy tinggal di Ibu Kota karena kondisi sibuk waktu itu, Lux menghabiskan banyak waktu dengan Philuffy di dalam dan di luar Istana Kerajaan. Dia juga pergi bermain di rumahnya.

Hanya selama dua bulan, tapi bagi Lux yang tidak punya teman sampai sekarang, waktu bahagia yang seperti mimpi berlanjut.

Di istana mereka menjelajahi berbagai tempat yang bisa dimasuki, karena itu mereka tersesat dan kemudian dimarahi oleh keluarga mereka.

Mereka membuat mainan di bengkel di luar istana dan bertukar hadiah, dan merapah di dekat hutan yang luas.

Philuffy membuat hotcakes spesial untuk Lux, dan karena Lux mengatakan itu enak Philuffy membuat banyak dan merasa seperti perutnya akan meledak.

Ketika mereka bersimbah dengan lumpur di hari penghujan, mereka mandi bersama.

Lux terbiasa melihat tubuh telanjang adiknya, tapi dia masih merasa sedikit malu.

Tapi, keseharian menyenangkan itu tiba-tiba lenyap.

Hari kakek Lux, Wade, bertemu dengan kaisar.

Karena dia memberikan nasihat kuat dan mencoba memperingatkan kaisar, dia memperoleh kebencian kaisar. Kakek Lux dipenjara karena penistaan dan keluarga Lux juga diusir dari istana kerajaan.

Apa yang menunggu Lux dan lainnya yang meninggalkan istana adalah kebencian dan amarah orang-orang yang ditindas oleh kerajaan.

Tatapan kebencian yang dia rasakan ketika dia pergi ke luar perumahan di pinggiran Ibu Kota Kerajaan,

Lux tak pernah mendengar apapun yang mereka katakan waktu itu, tapi dari kejauhan dia mengerti, mereka mendengki tentangnya.

Ketika dia tinggal di istana kerajaan, kegugupannya terkuras sebagai seorang anggota keluarga raja yang terjauh dari hak penerus takhta, namun keputusannya keji.

Lux dan keluarganya yang dianggap sebagai hiasan Ibu Kota kerajaan hanya digunakan sebagai representasi ancaman.

Mereka yang balik menentang kaisar, orang-orang yang tidak mematuhi keluarga raja, mereka akan kehilangan perlindungan.

Apa yang akan terjadi pada mereka yang kehilangan perlindungan itu? Lux merasakan kengerian dan penolakan kuat.

Dia juga tak bisa sering menemui Philuffy.

Memikirkannya lagi, ayah Philuffy pasti menganggapnya sebagai berbahaya bertemu dengannya secara terus terang.

Meskipun begitu, waktu ketika dia bisa menemui Philuffy, hanya akan jadi kenangan. Mendukung Lux sangat banyak.

Dan──hari itu tujuh tahun lalu.

Di bawah bukit penghujan, hari itu kereta kuda yang Lux dan ibunya tumpangi jatuh.

Lux meminta bantuan. Tapi orang-orang yang kakeknya coba lindungi menghujani mereka dengan caci maki dan bebatuan, mereka menyaksikan ibunya yang tewas yang terluka parah tanpa membantu.

Lux pun yang masih anak-anak waktu itu logikanya mengerti mengapa menjadi seperti itu.

Lain dari bagian kebangsawanan dan keluarga kerajaannya, tak ada yang tahu apa yang kakek Lux katakan pada kaisar yang menyebabkannya dilempar ke dalam penjara.

Orang-orang membenci keluarga raja yang menjalankan kekuasaan kejam dan hidup sengsara sambil menyiksa mereka.

Sebagai hukuman untuk menyangkal kaisar, kaisar dengan sengaja mengirim Lux dan keluarganya sampai kondisi seperti itu.

Tapi, ini tentang ibu satu-satunya.

Selain itu, dia satu-satunya keluarga yang melindungi Lux. Untuk Lux kehilangannya, logika itu tidak menjadi hiburan baginya.

Ayahnya yang kaisar, keluarga kerajaan, pihak-pihak──dan orang-orang adalah musuhnya.

Lux yang dilempari oleh kebencian dan dendam dari sekitarnya merasakan sesuatu seperti sampah yang menumpuk hari demi hari di dalam hatinya.

"....Aku tidak ingin menemuimu lagi, pulanglah."

Setelah kematian ibunya, ketika upacara penguburannya berakhir, Lux mengatakan itu pada Philuffy di depan makam ibunya.

Dia tahu, dia hanya melampiaskan kemarahannya pada orang yang salah.

Namun, karena lumpur hitam sesuatu yang berputar-putar di dalam hatinya, dia tak bisa melihat wajah teman masa kecilnya seperti biasa.

Dan, jika Philuffy dan keluarganya berubah bagaimana mereka melihat pada Lux, dan──

Pemikiran itu sangatlah mengerikan, sampai dia hanya bisa menjauhkan diri dari Philuffy.

"Aku akan, datang lagi."

"........."

Lux pura-pura tidak mendengar suara kecil dari belakangnya karena hujan.

Namun, di suatu tempat di dalam hatinya, hati kekanakannya berharap.

Keluarga kerajaan, bangsawan mematuhi mereka, dan orang-orang juga adalah musuh keluarga Lux.

Meski begitu, mungkin hanya Philuffy yang akan tetap menjadi kawannya. Dia memegang harapan itu.


Setelah itu, seminggu berlalu.

Tapi sejak hari itu, Philuffy tidak pernah mengunjungi penginapan Lux lagi.

Dia pikir, mau bagaimana lagi.

Keluarganya sudah merupakan kehadiran yang dihindari di Ibu Kota Kerajaan.

Jika seseorang mendekati keluarganya, mereka mungkin mendapati kemalangan. Tak ada keraguan, ayah Philuffy juga menghentikannya dari datang.

Meski begitu dia mengerti itu secara logika, menyakitkan.

Hari itu Lux juga datang ke makam di depan gereja.

Dia mengunjungi makam sehari sekali, namun setiap kali dia mampir akan selalu ada setangkai bungai yang diletakkan di depan makam.

Mungkin pendeta yang menaruh bunga itu, Lux merasa terselamatkan untuk sedikit.

Tapi, hari itu tidak ada bunga, ketika Lux kembali ke penginapannya, dia mendengar suara pintu diketuk.

"Lux-kun!? Philuffy menghilang dari rumah──"

Pikiran Lux memutih seketika mendengar kata-kata Relie, lalu, dia sadar.

Orang yang membawa bunga setiap hari ke makam ibunya, adalah Philuffy.

Menurut Relie, Philuffy dilarang pergi ke tempat Lux untuk sementara oleh perintah ayahnya.

Sejak awal, ada jarak jauh dari rumah mereka sampai tempat ini, mereka tak akan bisa datang tanpa menggunakan kereta kuda.

Tapi, Philuffy menyusup di belakang pelayan dan menyelinap dari rumah, dia berjalan melewati jarak jauh dan tiba sampai di dekat penginapan Lux.

Sejak itu Philuffy datang setiap hari ke di mana Lux berada.

Ketika Lux berpencar dengan Relie untuk mencarinya, dia menemukan Philuffy menempatkan bunga di depan makam ibu Lux.

Bajunya berlumuran dengan lumpur, darah mengalir dari lutut dan dahinya. Mungkin dia habis jatuh di hutan.

"Kenapa....?"

Mendengar perkataan Lux yang remuk, Philuffy berbalik dan menjawab.

"Jika, aku datang kemari, aku bisa menemuimu."

"Kenapa kau menyelinap dan kemari!? Meskipun aku bilang, tidak ingin melihatmu lagi, kenapa kau datang setiap hari!? Meskipun, bertemu orang sepertiku yang tidak diinginkan oleh siapapun lagi, percuma──"

"Karena, aku sulit berbicara."

Ketika Lux berteriak dengan suara sedih, Philuffy menunduk dengan wajah polos biasanya yang agak sedih, dan bergumam.

"Aku tidak tahu, apa yang harus kukatakan di waktu seperti ini, tapi...."

Philuffy berbicara sambil berjalan pelan-pelan di bawah hujan ke arahnya.

Kemudian, dia dengan erat memeluk tubuh Lux, dan berbisik.

"Phi....chan?"

"Dulu, ibuku yang mati pernah mengatakan. Lakukan ini, pada orang penting bagimu, katanya."

Sensasi kulit dingin yang terkena hujan.

Meski begitu kehangatan tipis menggugah hati Lux.

"Lu-chan, tidak sendiri."

Tubuh Lux mulai gemetar mendengar kata-kata bisikan yang pengertian.

Dia memeluk balik tubuhnya dengan tangan gemetar. Dia mengangkat suaranya dan lanjut menangis.

Air mata yang belum pernah dia lepaskan sekalipun sejak hari kematian ibunya, bendungan pecah dan membanjiri.

Philuffy melanjutkan dengan lembut menepuk punggung Lux.

Kebencian dan dendam yang memenuhi dada Lux sampai sekarang terasa seperti kesemuanya hilang dari hanya itu.

Setelah itu, ayahnya yang diserang oleh kegigihan Philuffy didampingi Relie dan pelayan serta penjaga untuk membawanya ke penginapan Lux setiap hari.

Beberapa hari berselang, tampaknya mereka harus meninggalkan Ibu Kota karena kondisi kerja dan hari terakhir perpisahan pun tiba.

"Sungguh terima kasih, untuk semuanya. Phi-chan."

Lux yang benar-benar bisa kembali memijakkan kakinya tenang dalam perpisahannya dengan Philuffy.

Bohong rasanya kalau dia tidak sendirian, tapi berkatnya dia bisa tetap hidup mulai dari sekarang juga.

Dia merasa tidak akan putus asa lagi.

Di sisi lain Philuffy diam seperti biasa, Lux membicarakan berbagai hal dengan beberapa orang dewasa termasuk Relie dan Dalt.

Dan, ketika waktu berpisah tiba, Lux berteriak dari arah belakang.

"Itu.... Aku janji akan membuatnya! Negara di mana gadis-gadis seperti Phi-chan bisa merasa aman, aku akan membuatnya! Aku bersumpah pasti akan mengubah kerajaan ini! Itulah mengapa──"

Lux menunduk, kata-katanya tersangkut di dalam tenggorokannya. Philuffy berbalik menuju Lux.

Lalu, dia perlahan berjalan ke arah Lux, dan diam-diam menekan bibirnya ke bibir Lux.

"────Eh?"

Sensasi lembut menyentuh bibirnya.

Bau manisnya menggelitik rongga hidungnya sebelum menghilang.

"Jimat keberuntungan. Onee-chan mengajariku. Jadi kalau suatu hari, kita pasti bisa bertemu lagi, katanya."

Lux tak bisa menyusun kata-kata.

Bukan hanya karena perasaan malu dari dicium, dia benar-benar terkejut dari kehangatan misterius yang mengisi dadanya.

"Selamat tinggal, Lu-chan."

"Ten, tu...."

Senyum kecil Philuffy yang dia lihat di akhir meleleh menjadi ingatan Lux dan lenyap.


Kemudian, Lux terbangun.



Hari keempat kemah latihan.

Mengikuti rencana biasa mereka, setelah menyudahi latihan individu mereka di lapangan latihan, mereka melakukan penyelidikan sekali lagi.

"Airi-chan dan aku akan ikut hari ini juga. Ini awalnya kegiatan yang berbahaya, jadi kami mencoba agar tidak banyak membebani."

Relie yang menaruh berkas teks kuno demi mendiskusikannya dengan Celis dan mereka memutuskan komposisi regu hari ini.

Lux, Relie, Philuffy dan Tillfur, empat nama ini akan membentuk grup dan maju di depan.

"Philuffy, bagaimana kondisimu?"

Lux menanyakan Philuffy dengan perhatian kesehatan fisik dan anemia-nya akhir-akhir ini.

"Ya. Aku baik-baik aja."

Dia memberi jawaban singkat dengan wajah serius biasanya.

"Katakan saja jika kondisimu memburuk. Tidak bagus memaksakan dirimu."

Lux merasakan kecemasan sambil mengatakan itu.

Bukan ke arah Philuffy, tapi mengenai situasi ini.

Namun, dia tak bisa merangkai kata-kata tentang apa yang aneh. Semuanya memasuki Ark, dengan dia tidak bisa memutuskan perasaan itu.

Menggunakan apa yang si gadis Reruntuhan, La Cruche katakan sebagai acuan, Airi menyoroti (?) rute sampai area ruang kontrol di peta dan menyerahkannya.

Titik haluan Ark yang terbagi menjadi sebelas lantai──lantai keenam. Mereka sudah memutuskan rute aman sampai titik itu.

Selain itu, selama mereka tidak menemui Abyss, mereka harusnya bisa mencapai area kontrol dengan kecepatan mereka tapi,

"Semuanya. Saya telah menunggu. Lama tak jumpa."

Semua orang mencapai lantai keenam setelah melaju selama puluhan menit. Ketika mereka berkumpul di sana, La Cruche menunggu di sana mengikuti tempat dan waktu persetujuan.

"Waaa, dia kecil dan imut!"

"Dia mirip boneka, 'kan? Biarkanku menyentuhnya juga."

"Aa, te, telinganya lembek jadi mohon jangan menyentuhnya!"

Automaton La Cruche yang mirip seperti gadis kecil dikepung oleh para gadis yang tidak mengenakan armor-nya demi menghemat energi.

"Apa dia akan baik-baik saja....?"

"Kayaknya? Aku memberitahunya sebelumnya agar tidak mengatakan apapun yang penting."

Ketika Lux tersenyum masam melihat apa yang terjadi, Krulcifer dengan lembut mengatakan begitu.

Menurut La Cruche, dia akan mematuhi perintah Krulcifer yang seorang Xfer──rupanya, LaCruche mengikuti perintah itu dengan baik.

"Tapi, ada satu hal yang menggangguku."

Krulcifer menyaksikan La Cruche dari jauh sambil tiba-tiba menggumamkan itu.

"Mengganggu?"

"Dari apa yang dia katakan, aku hanya supervisor-nya, dan di atas supervisor tampaknya ada keberadaan CreatorLord. Pemilik hak yang melampaui milikku──"

Sosok yang lebih penting darinya yang supervisor Reruntuhan.

Lux tidak bisa membayangkan posisi semacam apa yang orang itu miliki tapi,

"Tapi, orang semacam itu jarang ada, 'kan?"

Krulcifer yang ditemukan di dalam Reruntuhan.

Dan, mempertimbangkan bagaimana La Cruche tidak pernah terbangun sampai sekarang di dalam Ark, harusnya boleh mempercayai kalau kemungkinan bertemu seseorang dengan posisi tinggi seperti itu benar-benar rendah.

"Kemungkinannya rendah, tapi lebih aman tidak membiarkannya bertemu dengan siapapun lain dari kita. Terutama di situasi seperti ini."

Penyelidikan Reruntuhan yang tak diketahui di mana mereka tidak tahu apa yang akan terjadi.

Sekiranya, seorang musuh mengambil kendali La Cruche, mereka tidak tahu apa yang akan terjadi.

"Krulcifer-samaaa! Lalu, ayo berangkat segera."

La Cruche pergi ke arah Krulcifer sebab para anggota menyukainya.

Sembari mereka bergerak, La Cruche akan dipercayakan pada Krulcifer.

"Sampai jumpa nanti. Berhati-hatilah, ya?"

"Yes. Krulcifer-san juga."

Mereka bertukar kata ringan, dan mereka membentuk grup kecil sekali lagi atas perintah Celis.

Ketika berakhir, Relie berjalan ke depan dan berbicara dengan lembut.

"Lantai ketujuh di depan tampaknya merupakan tempat yang disebut area pembuatan. Menurut pencarian musuh Drake, kelihatannya ada tanda-tanda Abyss di sana. Mereka tidak bergerak, tapi jumlah mereka benar-benar banyak."

"........."

Mendengar kata-kata tesebut, semuanya yang ada di sini menegangkan ekspresi mereka.

"Jadi, jika kita tidak tepergok oleh Abyss dan ditargetkan dari sekitar, kita akan berputar dan menembus rute koridor. Semuanya, hati-hati ya?"

"Ya!"

Setelah semuanya membalas, mereka mulai bergerak.

Ketika mereka melewati lantai ketujuh, lintasan segera pecah menjadi lima bagian.

Terdapat rute tengah utama yang dihadang oleh pintu rapat, dan empat koridor kecil lainnya.

Lux dan kawan-kawan ingin berpencar dalam empat grup dan memasuki empat koridor.

Pastinya, seluruh jalan akan menuntun ke depan tangga menuju lantai kedelapan, tapi walaupun rute tengah punya jarak terpendek, lebar dan terdapat banyak Abyss terdeteksi dari sana.

Selain itu, mereka memilih rute memutar yang empat koridor lain dari jalan tengah.

Grup Lux melewati koridor di paling kiri.

Lux dan Tillfur memakai Drag-Ride mereka dan melindungi Relie, sedang Philuffy menghemat energinya dan berjalan dengan kakinya sendiri.

Meski begitu jika semuanya mengikuti rencana, mereka harusnya bisa mencapai lantai kesembilan di hari ini.

"Meski begitu, kita belum melihat Abyss di Reruntuhan ini, 'kan? Tidak, lebih baik jika kita tidak menemuinya sih tapi, entah mengapa, rasanya tidak normal."

Tillfur bergumam sambil berjalan di depan.

"Benar juga...."

Hanya karena mereka di dalam Reruntuhan bukan berarti, mereka akan bertemu Abyss, meski begitu, walaupun mereka bergerak cukup lama dalam eksplorasi ini, mereka hanya menemui Abyss dua kali sampai sekarang.

Apakah hanya kebetulan, atau mungkin sesuatu yang lain──

『Semuanya. Kita segera melewati sisi tengah jalan utama. Jadi tenanglah supaya tidak membangunkan Abyss.』

Dragon Voice Noct yang tiba-tiba memasuki pendengaran menegangkan Lux.

Dinding koridor yang Lux dan kawan-kawan lalui menjadi kaca di sisi kanan. Mereka bisa melihat ke rute tengah dari sana.

Kacanya berbeda dari kaca yang Lux dan lainnya biasa lihat, tampaknya terbuat dari bahan keras yang unik untuk Reruntuhan tapi──

"....Lux-chi. Itu, mungkinkah"

Tillfur memandang ke arah rute tengah dan dia menelan ludah.

"Yah...."

Di dalam ruangan besar yang membentang di sisi lain, ada banyak benda yang mirip seperti tabung raksasa berjejer.

Di dalamnya dipenuhi dengan makhluk aneh yang belum pernah mereka lihat.

Di dalam tabung transparan, Abyss terbenam dalam cairan berbagai warna. Mereka tidak bisa melihat apakah Abyss sadar atau tidak dari tempat mereka.

Tapi, dari hanya perkiraannya, jumlah tabung adalah beberapa ratus.

Jika kebetulan semua Abyss terbangun sekaligus, meskipun itu Lux dan lainnya mereka tidak akan punya kesempatan.

"Area pembuatan....mungkinkah, mereka menghasilkan Abyss?"

Relie mengangguk ke arah Tillfur yang mengangkat suara ngeri.

"Tampaknya begitu. Dari awal telah dispekulasi kalau sesuatu seperti itu ada di suatu tempat di dalam Reruntuhan, kemungkinan Abyss yang dibuat di sini akan muncul di dalam Reruntuhan atau di area sekitar."

"Dengan itu maksud anda, kesemuanya sebenarnya hidup! Jangan mengatakan itu!"

Relie tersemyum masam melihat tubuh Tillfur yang gemetar bersama dengan Wyrm yang dia kenakan.

"Lalu, ayo lewati tempat ini secepatnya."

Mereka akan melanjutkan perjalanan mereka sambil berbicara seperti itu, kemudian,

"Tunggu."

Philuffy yang berjalan dengan tenang sampai sekarang mengangkat wajah polosnya dan berbicara.

"Sesuatu──mendekat."

*GASHIiiiIN!*

Tepat setelah itu, suara logam berat dan keras bergema dari belakang Lux dan kawan-kawan.

Bersamaan, cahaya menyinari koridor dengan cahaya putih kebiruan yang langsung berkelap-kelip dan berganti warna ke merah, suara peringatan menusuk bisa didengar.

"Ini....!"

"Tung-, apa yang terjadi!? Kita tidak melakukan apa──!"

Ketika Lux dan Tillfur mengangkat suara kebingungan,


*GUooOoOOOON!*


Sebuah raungan berat menembus koridor dan memasuki telinga mereka.

Eksistensi Abyss kuat yang mereka rasakan untuk pertama kali sejak datang ke sini.

Mereka merasakan niat membunuh menakutkan dari sisi lain koridor panjang dan sempit, kemudian,

"Berhati-hatilah."

Philuffy berbisik dan mencabut Sword Device berbentuk pisau.

Sesaat Relie dengan refleks mundur, udara berhembus dari depan.

"GURURURUGAAAaAAAAAA-!"

"Kuuh....!?"

Tillfur memblokir serangan berkecepatan tinggi dengan kapak tempur Wyrm-nya dan dia terhempas.

Tubuh besar yang hampir bisa terlihat tidak berhenti dan bergegas maju. Ketika mengitari ke belakang Lux dan kawan-kawan, menggeliatkan tubuhnya dan mempercepat sekali lagi.

Ketika kaki depan yang rapat seperti batang kayu menyerang, Wyvern Lux menepisnya menggunakan pedangnya.

"Lux-chi! Terima kasih! ....-!?"

Tillfur mengucapkan suara lega untuk sesaat, tapi dia lalu menahan napasnya ketika identitas asli si penyerang menjadi jelas.

Seekor anjing raksasa.

Tidak, terlalu ragu-ragu menyebutnya sebagai anjing. Tak akan berlebihan untuk memanggilnya monster.

Seolah-olah berada di luar kategori binatang, tubuh fantastis yang mudahnya melampaui rumah.

Bulu ungu yang mendekati hitam, mata tirus dan bola mata tajam yang menyembunyikan kemarahan.

Di dalam mulutnya penuh dengan taring tajam seperti pisau tanpa celah.

Dan yang paling penting, memiliki dua kepala, tujuh ular tumbuh di atas punggungnya, mereka menggeliat.

Ukurannya memakan ruang lebih dari setengah lebar koridor, juga itu anehnya bergerak cepat.

Dan, memiliki kekuatan mengerikan seperti kemunculannya.

"Ku, u...."

Anjing raksasa menaruh kekuatannya untuk menghancurkan pedang yang menghentikannya, tapi Lux entah bagaimana menghindari serangan.

Setelah itu si anjing menghilang lebih dalam ke koridor gelap──di dalam kegelapan sekali lagi.

Tidak kabur. Niat membunuh tajam masih diarahkan pada grup Lux.

"A, apa itu....!? Itu sesuatu yang belum pernah kulihat di buku bergambar Abyss akademi. Dan, apa yang sebenarnya terjadi!?"

Tillfur tidak bisa menyembunyikan emosinya dan berteriak. Relie berbisik dengan wajahnya juga terlihat tegang.

"Seseorang membuka gerbang rute tengah dan memasuki area pembuatan.... Kemungkinannya tinggi kalau Abyss ini muncul atas balasan itu."

Mungkin area pembuatan tersebut memiliki pengaruh besar di antara seluruh mekanisme dalam Reruntuhan ini.

Mungkin karena ada orang yang membobol tempat itu, mekanisme pertahanan diaktifkan.

"GUAAaAAaAaaaaAH!"

Ketika Abyss anjing menggeram sekali lagi, Lux maju ke depan.

"Howling Roar!"

Teknik dasar Drag-Ride, raungan Drag-Ride yang membentangkan gelombang kejut.

Awalnya hanya memiliki kekuatan yang hanya mampu menakuti musuh, tapi dalam koridor sempit ini yang hanya garis lurus, bisa menghentikan momentum musuh.

Tapi──

"Lux-chi, hati-hati! Jangan lengah!"

Tillfur tatapannya terfokus ke kegelapan jauh di depan, menyiapkan kapaknya sambil melindungi dua orang lain di belakangnya.

Segera setelah itu, dinding gelombang kejut dengan mudah ditembus, dan Abyss anjing menyerang.

"-....!"

*GIIN*, suara tajam menusuk gendang telinga.

Serangan kaki depan Abyss yang dilancarkan sekali lagi dihadang oleh pedang Lux, bersamaan *crack*, retakan memasuki cakar besar itu.

Critical hit.

Scale Blade yang Lisha buat──sebuah pedang yang memiliki pelindung melingkupi pedangnya, dengan menggunakan itu, mungkin untuk menyerang balik serangan musuh jika pengguna bergerak dengan timing dan posisi akurat unik. Itulah gerakan spesial Lux ketika dia menggunakan Wyven-nya.

Dengan memusatkan kekuatan lawan menuju satu titik dan mengembalikannya, menjadi serangan balik yang membawa kehancuran.

Lux menggunakan Howling Roar tidak untuk melukai musuh, tetapi membatasi pilihan serang musuh.

"GU, ooOOH!"

Meskipun Lux tidak bisa mengalahkannya dengan serangannya barusan, tapi tampaknya Abyss sudah terluka. Si anjing melangkah mundur dan lalu berbalik.

Lalu, menyembunyikan tubuhnya di dalam kegelapan sekali lagi dan kali ini hawa kehadirannya menghilang.

"Haaa, itu menakutkan...."

Beberapa detik setelah ancaman pergi, Tillfur menghela napas dalam.

"Apa-apaan itu...."

Lux pun masih gelisah.

Kalau dia bisa menggunakan Critical Hit karena area koridor ini sempit, jadi arah serangan musuh sangat terbatas dari satu arah.

Dia perlu lebih waktu sampai bisa melihat gerakan musuh dan menyamakan timing dengan sempurna.

Untuk saat ini, dia memastikan, Relie dan Philuffy aman. Lalu ketika dia mewaspadai sekitarnya sekali lagi.

『Lux-kun, bisa kau mendengarku?』

Dragon Voice dari Krulcifer yang dengan sendirinya terkirim kepada Lux.

"Abyss anjing besar muncul, tapi semuanya di sini selamat! Bagaimana dengan Krulcifer-san dan lainnya!?"

Ketika Lux membalas seperti itu, Krulcifer mendesah pelan, lalu dia berbicara dengan suara yang diisi dengan ketegangan sekali lagi.

『Abyss itu mungkin Orthrus. Menurut La Cruche, ketika Ark memasuki keadaan bahaya, Ketiga Abyss itu akan dilepaskan. Pertama akan menargetkan salah satu yang menyebabkan peringatan, kedua akan menjaga di kapal, dan terakhir akan pergi keluar kapal dan menyerang sekitarnya. Mereka adalah anjing penjaga Ark. Tampaknya, mereka tergolong kuat di antara Abyss.』

"........."

『Aku akan memberikanmu pesan dari La Cruche. Suara peringatan ini berasal cukup jauh di belakang, tampaknya, itu karena seseorang membuka pintu area pembuatan.』

"Siapa sebenarnya──"

『Jika pintu terbuka karena Reruntuhan memastikan ada yang berhubungan dengan Reruntuhan sepertiku, tidak akan menjadi seperti ini. Orang yang memaksa membuka pintu adalah──grup Marquis Dobar itu. Ini ulah mereka.』

"Kalau gak salah, mereka harusnya berada beberapa lantai di atas──"

『Ya, aku tidak tahu bagaimana mereka mengejar kita tapi.... Mereka tiba sampai awal lantai ketujuh ini, di area haluan. Dan saat ini mereka mau memotong rute tengah tersingkat demi menyusul kita.』

"Tapi, jika mereka melakukan itu....!"

Mereka akan bergegas melewati tengah pembuatan yang menghasilkan Abyss.

Pastinya tidak mungkin semua Abyss di dalam tabung-tabung itu akan mulai bergerak sekaligus, tapi masihlah sangat berbahaya.

『Ya, mungkin, mereka bakal dikepung oleh Abyss dan terbunuh. Tapi, kita hanya bisa meminta kepala sekolah dan Celis-senpai untuk membuat keputusan apa yang kita akan lakukan sekarang.』

"Yah...."

Setelah komunikasi dengan Krulcifer terputus, Lux buru-buru melaporkan informasi yang dia dengar pada Relie dan kawan-kawan.

Prajurit pribadi Marquis Dobar tiba-tiba menambah kecepatan mereka, dan ada kemungkinan tinggi, mereka akan mengejar.

Sebagai hasil dalam pembukaan pintu dalam upaya mereka untuk menembus area pembuatan, alarm ini bergema dan tiga Abyss kuat muncul.

Pasukan Marquis Dobar juga dalam bahaya.

Relie yang mendengar semua informasi itu ragu sedikit.

"Mau bagaimana lagi. Ayo cepat."

Relie menyeka rambutnya dan menyatakan itu.

"....Eh?"

"Dari awal kita membicarakan ini dengan mereka. Kalau kita akan menyelidiki Ark ini dengan risiko masing-masing. Selain itu kita sudah setengah jalan melewati koridor lantai ketujuh ini. Jika Abyss muncul karena alarm ini, lalu kita tidak akan tepat waktu meskipun kita berbalik."

"........."

Rute koridor grup Lux di dalam tidak memiliki penghubung arah dengan rute tengah area pembuatan.

Jika mereka mencoba kembali sampai pintu lantai ketujuh dari sini, akan memakan beberapa menit dengan kecepatan tinggi.

Selain itu, jika sekawanan Abyss muncul di dalam, jika grup Dobar mencoba menembus dengan paksa, maka mereka hanya akan melewati Lux dan kawan-kawan, dan tidak hanya grup Lux yang keluar untuk menyelamatkan mereka, malahan dikepung oleh banyak Abyss yang muncul untuk mengejar grup Dobar.

Jika mereka memperkirakan kemungkinan terburuk, maka akan lebih aman mencapai area ruang kontrol di lantai kesepuluh di bawah.

Tapi,

(Apa itu boleh? Benarkah──)

"Muncullah.... Typhon"

Ketika itu Lux terpaku, Divine Drag-Ride Typhon dipanggil di depan Philuffy.

"Philuffy?"

Ketika Lux berbalik ke arah suara, tubuh Philuffy terbungkus dalam armor.

"Mungkin, lebih baik jika Lu-chan dan aku kembali ke permukaan, saat ini."

Kemudian, dia melanjutkan dengan suara tenang biasanya.

"Mungkin karena saat ini, Abyss itu pergi keluar Ark juga."

Philuffy bergumam sambil melemparkan tatapannya menuju kaca tebal di sepanjang dinding.

Menurut penjelasan La Cruche yang dia dengar dari Krulcifer, bahwa salah satu dari tiga anjing penjaga akan pergi keluar Ark.

Saat ini hampir tidak ada Drag-Knight militer di Pulau Ries.

"Aku mengerti...."

Mendengar kata-kata adiknya, Relie yang merenung dengan tampak khawatir lalu dia memberikan perintah baru.

"Lux-kun. Bisakah kau mengikuti Abyss itu bersama dengan Philuffy? Semuanya yang lain akan segera mencapai lantai kedelapan sementara tak ada Abyss yang mengikuti."

"Ya! Tapi, kepala sekolah"

"Ah, tenang saja. Ada kontak dari Noct barusan, sepertinya grup Celis-senpai yang mencapai lantai kedelapan sebelumnya akan buru-buru ke sini jadi──. Sampai mereka tiba, aku bisa bertahan di sini sendiri!"

Tillfur menyiapkan senjatanya, kapak tempur dan menunjukkan senyum percaya dirinya.

Tubuhnya masih gemetar sedikit, namun dia memberanikan dirinya sebagai anggota Syvalles.

"Seperti yang kupelajari, boleh 'kan jika aku bergerak setelah dengan tenang melihat gerakan lawan, sensei?"

Tillfur mengingat ajaran Lux yang diberikan ketika mengajar bimbingan pribadi di lapangan latihan.

Ekspresi Lux melonggar melihat antusias gadis itu dan dia mengangguk.

"Ya. Jika ini Tillfur, kamu bisa melakukannya. ──Itulah mengapa, berjuanglah."

"Ro-ger, instruktur-sama."

Setelah bertukar hormat dengan Tillfur, Lux kembali ke arah Philuffy.

"Philuffy, apa tubuhmu baik-baik saja?"

"....Ya. Aku bisa pergi."

Philufy membalas dengan wajah serius biasanya.

Sulit dilihat di dalam koridor yang diterangi oleh cahaya merah, tapi kondisi Philuffy tampak lebih buruk dari sebelumnya.

Pipinya agak merah, dan napasnya berat.

Selain itu, reaksinya ketika Abyss menyerang baru saja tak diperkirakan lambat dibanding gerakan biasanya.

Ketika Lux merenungkan fakta-fakta tersebut dan ragu, Philuffy menarik napas dalam.

"Ayo cepat. Jika kita harus mencari Abyss yang pergi keluar, akan sangat terlambat jika kita tidak berpencar."

"....Baiklah. Ayo pergi."

Keselamatan penduduk yang terpenting.

Lux menerima niat Philuffy dan dia menghunuskan Sword Device satunya.

"──Datanglah, naga murka yang menelan daging dan darah dewa. Belahlah langit awan gelap, Bahamut!"

Lux menekan tombol pada gagang bersama dengan perapalan, dan memanggil Divine Drag-Ride hitam legam.

Naga besar yang memiliki bentuk langsing segera menutupi tubuh Lux dan berganti menjadi armor.

Dan, dia meluncur melewati koridor yang dipenuhi dengan suara alarm bising.

Ketika melawan Abyss yang belum penah dia lihat, biasanya Lux pertama menggunakan Wyvern yang dikhususkan untuk bertahan.

Divine Raiment Bahamut adalah kemampuan penguat tenakan──Violent EaterReload on Fire

Dalam lima detik pertama, waktunya sendiri akan melambat drastis, dan dalam lima detik berikutnya alur waktu akan berakselerasi sampai beberapa kali. Menggunakan kemampuan spesial itu, Lux bisa menggunakan Quick Shot yang langsung menghancurkan bagian keseimbangan lawan, tapi untuk melakukan serangan itu perlu bagi Lux bisa melihat gerakan awal serangan musuh dengan presisi tepat.

Demi melihat serangan, Lux perlu memastikan dan mempelajari sikap musuh melalui saling banyaknya menyerang dan bertahan. Wyvern efektif sebagai langkah persiapan untuk itu, tapi memang kali ini tidak ada waktu untuk itu.

Untuk mengejar Abyss yang pergi keluar kapal dari lantai ketujuh, kecepatan terbang Wyvern tidak cocok, dan selain itu Lux tidak sabaran.

(Aku juga tidak ingin Philuffy memaksakan diri, jika aku tidak melindungi semuanya di pulau....!)

Untuk itu juga dia harus mengalahkan Abyss tanpa menghabiskan waktu.

Lux melirik pada Philuffy yang mengikuti di belakang menggunakan Typhon-nya, kemudian dia semakin mempercepat Bahamut.

"Ini.... buruk!"

Lux menyadari suatu fakta setelah dia melewati lantai ketujuh dan lanjut mengikuti langkah dari lantai keenam sampai lantai pertama.

Dengan kecepatan tinggi Bahamut, Orthros itu pun bisa dikejar. Tapi dia tidak bisa menggunakan banyak kecepatan itu demi menghindari rintangan di dalam Ark.

Dan mungkin karena peringatan Reruntuhan, dinding pemisah muncul di bagian rute dan menghadang jalan Lux. Karena itu dia meninggalkan Abyss.

Dia akhirnya mencapai pintu gerbang Ark, namun dia harus menunggu beberapa detik sampai transfer keluar dimulai.

(Jika Abyss keluar Ark seperti ini, lalu semuanya, orang-orang di pulau akan──!)

"Tenang saja, Lu-chan."

Ketika Lux kehilangan kewarasannya, Philuffy menggerakkan Typhon ke sampingnya dan berbicara padanya.

"Tapi....!"

"Abyss itu masih belum pergi keluar. Aku tahu dari hawanya...."

"....Philuffy?"

Hawa mencurigakan dan suara hampa.

Punggung Lux menjadi agak dingin melihat situasi Philuffy yang belum pernah dia lihat.

Suara alarm yang terasa tak enak didengar, dia mendengar di dalam Ark.

Awalnya dia tidak tahu, tapi terasa seperti dia yakin mendengarnya di suatu tempat sebelumnya beberapa kali──.

"Nah, Phi-chan."

Kegelisahan tiba-tiba muncul di dalam dada Lux. Waktu yang canggung sampai transfer dimulai.

Sebab Lux melontarkan pertanyaan yang tak mampu dia ucapkan sampai sekarang.

"Apa kau pernah, datang ke pulau ini....?"

"........."

Tak ada cahaya di mata Philuffy.

Dia tidak bereaksi pada pertanyaan Lux.

Seolah dia sudah tak bisa mendengar apapun tepat dari awal.

"........."

Tenggorokannya kering.

Terasa mencekak, kegelisahan tak terlukiskan menusuk dadanya.

Lux hendak memanggil sekali lagi, namun pola di bawah mereka bersinar redup. Bubungan cahaya menyelimuti keduanya.

Gravitasi menghilang dari bawah mereka. Tepat setelah itu sensasi misterius,


"GURUaaaAAAA....!"


Mereka bisa melihat siluet Orthrus melompat ke arah pulau dari ujung dek diiringi dengan raungan keras.

Abyss yang salah satu cakarnya dihancurkan oleh Critical hit Lux.

Salah satu kepalanya menatap menuju Lux dan Philuffy berada, dan tepat setelah itu berlari ke dalam hutan dengan kecepatan tinggi.

"Sial! Kalau begini──"

Abyss sudah memasuki pulau.

Hanya lapisan perak yang tidak pergi ke arah area pemukiman, tapi mereka akan kehilangan pandangan jika masuk ke dalam hutan.

Lux akan menerbangkan Bahamut untuk segera mengejarnya, kemudian,

"Lu-chan. Beritahu aku lokasi Abyss sambil kamu mengejarnya."

Philuffy yang meluncur di belakang berbicara pada Lux dengan suara tenang.

"Itu──, mungkinkah?"

Lux menebak maksudnya hanya dari itu.

"Ya. Jika kamu menghentikan gerakannya untukku sebentar, aku bisa menangkapnya."

"Baiklah...."

Tidak ada waktu untuk ragu.

Lux menambah kecepatan Bahamut dan mengejar Orthrus yang mengubah rutenya tak menentu demi menggoyahkannya.

Abyss tidak menyerang balik langsung pasti karena mencoba menyamarkan tubuhnya dengan bersembunyi di dalam hutan.

Tujuannya adalah membuat Lux khawatir, dia akan kehilangan pandangannya dan membuat pergerakannya simpel.

(Tapi, aku akan membiarkannya kabur jika aku ragu karena aku takut mengambil umpan....!)

Lux memutuskan dan mencoba menambah lagi kecepatan Bahamut, lalu──

『Lu-chan. Tenang saja. Kita tidak selemah itu.』

『....Terima kasih, Philuffy.』

Mendengar suara Philuffy, Lux memulihkan ketenangannya.

Dia menarik napas dalam dan mengakselerasi Bahamut.

Dia mencapai posisi tepat di atas Orthrus yang bergerak gesit di dalam hutan dan perlahan mengurangi jarak.

"Gu, urururururu....!"

Bahkan Lux bisa mendengar suara buas yang dicampur dengan suara gigi menggertak.

Pastinya kesal kepada Lux yang mendekatinya tanpa memilih menyerang dengan paksa.

Tapi, Orthrus sedikit demi sedikit mendekati lapangan latihan.

Dan ketika keluar dari hutan, momen strategis tiba.

"Howling Howl!"

Lapangan latihan dikelilingi dengan dinding batu besar, ada satu jalan yang menghubungkan jalan masuk dengan hutan.

Lux terkena dengan efek Howling Howl di tempat itu di mana tak ada rintangan.

Tapi,

"GU, RURURUaAA....!"

Seketika itu, mata Orthrus bersilau dan semakin mempercepat.

Menghindari gelombang kejut Howling Howl dan cepat memasuki gerbang lapangan latihan.

"....!?"

Sesaat kemudian, Divine Armament, benang Dragon Bite Binding ChainPile Anchor memotong udara.

Kerja sama mereka gagal.

Orthrus yang melihat kesempatan bagus menguatkan empat kakinya dan menerobos Lux di atas yang menunjukkan celah, kemudian──

"Itu sempurna, Lu-chan."

Sesuatu tak biasa terjadi bersamaan dengan suara lambat Philuffy.

"GA, GAH....!?"

Kaki Orthrus yang semestinya menghindari serangan benar-benar terkena oleh ujung benang yang mirip rahang ular.

Terlihat di sana, terdapat fosforesensi yang bersinar di sekitar Lux, berkelap kelip layaknya bara api.

Resonance WaveLinker Pulse.

Persenjataan Khusus yang termuat di dalam Bahamut. Membentuk bidang tenaga di sekitarnya dengan kekuatan untuk memberikan sejumlah daya tarik atau penolakan.

Dengan menggunakan itu, lintasan Pile Anchor yang seharusnya memotong udara menyesuaikan dan menangkap mangsa. Jebakan tahap dua.

Koordinasi yang menggunakan persenjataan khusus Lux dan Philuffy.

"GURU....AaaaAAH!"

Sementara si anjing menggeram dan meronta, sebuah tali menggulungnya dengan kecepatan tinggi dan menariknya ke arah Typhon.

"....ei"

Philuffy yang menarik Abyss sampai dinding luar lapangan latihan melepaskan benang penjerat, dan bersamaan tinjunya memukul Abyss yang terbang dengan ayunan lebar.

"GUGAaAAH!?"

Orthrus yang terpukul mundur ke arah di mana tak ada tanda orang-orang yang mulai berlari lagi setelah terjatuh.

Mengejarnya, Philuffy juga menyusuri dinding luar.

"Yosh!"

Berikutnya Lux juga mengejar Orthrus.

Tapi, dia menyadari sesuatu ketika melakukan itu.

"Tempat ini, kalau kuingat betul──!?"

Lux mengikuti Philuffy dan Orthrus ke dalam biara yang ditinggalkan.

Bagian lantai bangungan yang berjamur hancur, menyingkapkan ruang bawah tanah dan jalan di bawah.

"Uu, kuh....!"

Lux yang tetap mengambang di atas bangunan runtuh itu, merasakan rasa sakit tajam di balik matanya dan dia memegang dahinya.

Ingatan di bawahnya bergoncang dengan kuat dan ingatan masa lalunya menutupi penglihatannya.

(Apa....ini!? Perasaan ini──)

Kelima indranya mengingatnya dengan perangsang kuat.

Bercak darah kehitaman, dan bau membusuk memenuhi udara.

Gema jeritan yang tak bisa dianggap sebagai suara lagi.

Warna hitam menyisakan dengan kulit dan rambut yang melekat.

Tempat pembuangan untuk sesuatu yang dulunya manusia.

Lux mati-matian menggerakkan matanya yang gemetar oleh keputus-asaan pada sekelilingnya, mencari untuk 『hal itu』.

Kemudian,

"──U, AAAAaAAAAH!"

Lux mengangkat jeritan dari rasa sakit tajam di dadanya dan bernapas dengan berat.

"Tidak mungkin....itu benar!"

Dia teringat.

Hari kudeta lima tahun lalu.

Beberapa hari sebelum hari itu, Lux datang ke tempat ini.

Teman masa kecilnya Philuffy yang dibawa ke sini untuk subyek test medis. Mendengar itu, dia melacak tempat ini dan datang menyelamatkannya.

Apa yang dia temukan di dalam, tubuh para gadis mati yang tampak seolah mereka dicerai beraikan dari dalam.

Eksperimen manusia untuk mengembangkan senjata baru yang dilakukan di era Kerajaan Lama.

Fasilitas ini dibangun sebagai biara dari luar. Di baliknya tragedi asli terjadi.

Setelah keberhasilan revolusi, fasilitas ini ditinggalkan dan mayat gadis-gadis dikubur, namun bekas di tempat ini masih tetap sama seperti dulu.

(──Tapi, waktu itu. Philuffy tidak di sini....)

Setelah kudeta berhasil, dia menerima surat dari Relie yang memberitahunya, Philuffy selamat.

Itulah mengapa, dia pastinya beruntung menyelamatkan Philuffy.

Semuanya hanya ketakutan konyol Lux, tidak ada yang salah.

Seharusnya begitu.

Meskipun tidak ada apapun lebih dari itu.


OOOoooOOO....!

Geraman Orthrus bergema dengan aneh dan mencapai telinga Lux.

Lux yang kembali tersadar mendarat di ruangan besar di fasilitas bawah tanah. Bayangan gelap tiba-tiba bergerak.

"GUSHAAAAH....!"

Lux menerima serangan cakar yang mencabiknya dengan kecepatan tinggi dan mengelaknya.

Lalu, si anjing tidak berhenti bergerak dan segera bergegas melewati Lux dan menyembunyikan diri.

"-....!"

Lux secara spontan terkejut ketika melihat sosoknya untuk sesaat.

Bentuk Orthrus berubah.

Terdapat aliran darah merah gelap menjalari sekujur tubuhnya, pupil gelap gulita bersinar emas.

Dan selain itu, cakar yang Lux hancurkan dengan Critical hit benar-benar beregenerasi.

"Itu, sama seperti Chimera yang Celis-senpai lihat, dan Poseidon──"

Kebangkitan dari keadaan hampir mati menjadi bentuk yang menerima regenerasi dan memperkuat.

Terasa seperti gerakan musuh yang dia sedang coba amati sampai sekarang di-reset.

Saat ini, ketika sulit melihat gerakan persiapan serangan musuh, sangat berbahaya menggunakan Reload on Fire, tapi,

"SHAAAAAAAH!"

Serangan buasnya yang menyerang dari kegelapan sekali lagi ditepis oleh Lux dari depan.

Taring Orthrus menyerang armor Bahamut. Di saat itu mata kirinya berkilau.

"GU, GAAH....!"

Salah satu dari tiga teknik tersembunyi yang Lux ciptakan dalam latihannya──Godspeed ControlQuick Draw.

Lux mengarahkan ke bola matanya karena dia melihatnya sulit melawan luka mematikan pada tubuh Orthrus yang sedang mengamuk.

Ekspresi Orthrus menderita. Mencoba melompat mundur, namun lompatannya tidak cukup.

"GU, GA....?"

Tebasan Quick Draw yang Lux lepaskan sekali lagi memotong bagian ujung kaki depannya kali ini.

Orthrus yang memastikan apa yang terjadi mengamuk dan banyak ular yang tumbuh di punggungnya menggeliat.

"GUAaAAAAAaAAAH!"

Menyerang tidak menggunakan kaki depan atau taringnya, tetapi banyak kepala ular yang menyerang secara bertubi-tubi.

Memperkirakannya, tak akan menang dengan bertahan dan menyerang satu per satu, meningkatkan jumlah serangannya sampai maksimal dan melancarkan serangan beruntun.

Tapi──

"Reload on Fire."

Serangan sekejap berkecepatan super menggunakan Divine Raiment Bahamut.

Lintasan tebasan merah yang membuat dua belas garis merambati sekujur tubuh Orthrus langsung. Tepat setelah itu, tubuhnya hancur berkeping-keping.

Anjing itu yang terpotong sampai intinya menjadi debu hitam dan remuk.

Menemui ajalnya seperti Chimera dan Poseidon sebelumnya dan tercerai berai.

"Fuu...."

Lux yang selesai mengalahkan Abyss menghilangkan Bahamut untuk sementara.

Sejak awal konsumsi bahan bakar Bahamut benar-benar parah di antara Divine Drag-Ride yang sudah memiliki tingkat konsumsi tinggi. Meskipun itu Lux tapi benar-benar sulit menggunakan Bahamut secara teratur.

Setelah bertemu dengan Philuffy, dia akan menggunakan Wyvern untuk kembali. Sehingga dia akan mencarinya, kemudian──

"Philu, ffy....?"

Dia menyadari, Philuffy sendiri tidak terlihat di manapun.

Tapi, dia bisa mendengar suara napas lemah dari sisi lain dinding yang hancur.

Seketika itu, pemandangan aneh muncul di balik pikiran Lux, dan dia bisa mendengar sebuah suara.


Suatu hari lima tahun lalu, beberapa hari sebelum kudeta.

Relie Aingram mengunjunginya di perumahan pinggiran yang dia tinggali.

Wajahnya pucat dan lesu, matanya memerah dari tangisan matanya.

Dan, bibirnya memaksakan senyum yang dengan tenang terbuka.

"Aku ingin Lux-kun juga menghadiri pemakaman gadis itu. Dia pastinya, akan merasa senang. Xxxxx juga──"


"────U, AAAAAAH....!"

Sakit kepala kuat menyerang Lux dan dia meringkuk di tempat.

Ingatan kelam yang aneh.

Lux menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan ingatan itu.

"Tidak mungkin itu benar....! Philuffy sudah diselamatkan waktu itu!"

Hari itu lima tahun lalu, ketika Lux mencari Philuffy di sini, dia tidak ada di sini.

Setelah itu sebuah surat datang memberitahunya kalau Philuffy selamat.

(Lalu, apa ini? Ingatan menyakitkan ini....? Aku yakin──)


"Haa, haa...."

Suara napas berat menarik kembali kesadaran Lux ke kenyataan.

Dia tiba-tiba bisa mendengar suara gadis dari ujung ruangan besar.

"Philuffy!"

Lux buru-buru berlari menuju arah suara. Di sana Philuffy bersender di dinding dan duduk seolah-olah dia merosot di atas lantai.

Dia tidak terluka.

Lux yang memikirkan skenario terburuk menghela napas lega dan berjalan ke arahnya.

Mungkin dia memaksakan anemia-nya dan tubuh demamnya dan dia mencapai batasnya.

"Bertahanlah. Aku akan membawamu ke penginapan langsung, itulah mengapa──"

Lux perlahan berjalan ke arah Philuffy untuk menopangnya jadi dia bisa berdiri. Lalu Philuffy membuka matanya sedikit.

"Apa kau baik-baik saja!? Kau benar-benar panas──"

Philuffy dengan tenang mengangkat wajahnya di sebelah Lux yang buru-buru.

"Jangan. Mendekat, Abyss...."

Kemudian, dia berbisik mengigau dengan suara tanpa emosinya.

"Tenang saja. Jika ini Orthrus, aku sudah mengalahkannya. Itulah mengapa jangan khawatir──"

"Tidak, di sini."

"Eh....?"

Lux tak bisa mengatakan kata berikutnya.

Lehernya ditangkap jauh lebih cepat dari dia bisa berbicara dan dia terangkat tinggi.

"Ap──!?"

Kedua kakinya meninggalkan lantai. Lux putus asa.

Lehernya dicekik oleh tangan kanan Philuffy. Bersamaan dia mengambang di udara.

Memakan waktu beberapa detik sampai dia menyadari situasinya.

"U....guh! Philu, ffy....?"

Sesaat Lux menanyakan dengan eksprsi menderita, dia melihatnya.

Pola merah tipis merambati kulit Philuffy, kedua matanya menjadi hitam.

Pupilnya bersinar emas, sebuah senyum melekat ke wajahnya.

"....-!?"

Senyum gadis itu dirasuki dengan kemarahan yang belum pernah dia lihat darinya sekalipun sampai sekarang..

Melihat perubahan utuh Philuffy, beberapa bayang-bayang Abyss muncul di dalam otak Lux.

Chimera, Poseidon, Orthrus.

Transformasi bentuk kesemua Abyss itu ditampilkan.

Namun, kenapa?

Kenapa sesuatu seperti itu, di dalam Philuffy──

"Ka, ha....!"

Pernapasan dan aliran darahnya berhenti, dan kesadarannya menjauh.

Tepat setelah itu Lux memutuskan diri untuk mati, tangan Philuffy tiba-tiba melepaskan.

"Gehoh....! Kohah....!"

Lux bernapas dengan berat di batu paving di mana dia terlempar.

SaijakuBahamut v4 015.jpg

Di depan matanya, mata Philuffy menutup dan dia tiba-tiba menundukkan wajahnya.

Pola merah gelap aneh yang muncul di kulitnya menghilang.

Melihat itu, Lux mendekati Philuffy sekali lagi.


"Oh, oh-hoh. Apa kalian sedang bersenang-senang? Maaf ya mengganggu di sini."


"....!?"

Tawa menghina berasal dari ruangan besar fasilitas bawah tanah.

Bersamaan bayangan kecil yang mengenakan jubah hitam muncul di tempat itu.

"Kau....!"

Rambut perak yang sama seperti Lux, dan mata abu-abu dan biru.

Gadis yang memiliki sepasang mata asimetris berdiri di sana.

Pedagang gelap yang diam-diam mengerahkan dengan menjual senjata dan informasi di berbagai tempat.

Sebelumnya, gadis ini bernama Hayes yang menunjukkan wajahnya ketika Akademi diserang dan memperkenalkan diri sebagai strategis Heiburg.

"Kenapa kau di sini!?"

Lux menarik Sword Device Bahamut sambil berteriak bersamaan.

"Jangan berteriak seperti itu pangeran, aku ketakutan di sini."

Sebaliknya Hayes menunjukkan senyum canggung sambil duduk di atas meja dan menyilangkan kakinya.

"....Abyss itu juga, apa itu ulahmu?"

Musuh tidak tampak seperti akan bersiap-siap, tapi Lux tidak peduli dan mendekatkan jarak.

Dia mencapai jarak di mana pedangnya bisa mencapai dalam sekali napas, lebih cepat dari Drag-Ride yang bisa dipanggil.

Namun, Hayes tidak merasa cemas. Dia mengangkat wajahnya dengan senang.

"....Ku-ku-ku. Ketika kupikir, kau cuma bocah yang menikmati kehidupan harem dengan jalang-jalang itu, tapi kau sebenarnya orang yang kejam ya. Kau mau membiarkan penyelamatmu mati? Maksudku teman masa kecilmu yang sekarat di sana."

Di depan matanya adalah sosok pingsan Philuffy.

"Apa....maksudmu?"

Bayangan memasuki wajah Lux.

Di dalam lubuk hatinya, dia menduga jawabannya.

"Parasitic PlantRatatoskr."

Mulut Hayes yang duduk menikung dengan menjijikkan.

"Wanita di belakangmu memiliki bagian tubuh Ragnarok yang aku tanam ke dalamnya──benih Yggdrasil."

"────────"

"Tubuh wanita itu sudah setengah menyatu dengan Abyss, berubah menjadi bagian Yggdrasil."

Seperti itu, dia melemparkan jawaban.

Faktanya, Lux takut dan ingin menyangkalnya.

"Jantungnya menyatu dengan inti Abyss. Dia akan mati jika kau mencoba mengeluarkannya dengan paksa. Biasanya benih hanya tertidur di dalam wanita itu, tapi kadang-kadang akan muncul karena bahaya hidupnya dan pikiran yang kacau. Pada dasarnya muncul sebagai kemampuan yang sama seperti apa yang kau lihat sampai sekarang."

Penyembuhan super tak normal dan peningkatan fungsi tubuh.

Tapi, ketika energi hidup digunakan karena tingkat konsumsi tak wajar, Abyss dengan kemampuan itu akan menjadi abu hitam dan hancur di waktu itu.

"Dan teman masa kecilmu tidak bisa menentang 『Yggdrasil』, Ragnarok-ku yang menguasai benih telur tersebut. Biasanya dia tak sangat berbeda dari manusia biasa, namun target parasit yang menerima perintah gelombang suara yang Yggdrasil pancarkan akan secara insting memaksa untuk melakukan perintah itu, mereka akan menyiksa dengan demam panas dan sakit kepala, dan fungsi tubuh mereka akan mulai kehilangan kendali. Pada tingkat yang bakal sulit untuk berdiri tegak."

"Tidak mungkin──"

Lux gemetar mendengar penjelasan itu.

"Ya, wanita itu telah menentang perintah Yggdrasil setiap saat. Bunuh Lux Arcadia. Dia sudah terus-terusan menolak perintah itu, dan di dalam rasa sakit yang terasa seperti neraka, dia akhirnya sampai batasnya baru saja di tempat ini."

Hayes mengoceh sambil melompat dari meja.

Ketika itu Lux menghunuskan ujung pedangnya ke arah tenggorokannya.

"Hentikan perintah itu. Jika tidak──"

"Oi oi, tenanglah ya, pangeran."

Hayes tak gentar sama sekali. Dia mengangkat kedua tangannya dan berlagak bodoh.

"Kau sudah pasti tahu alasannya mengapa aku muncul di depanmu seperti ini, 'kan? Sudah terlambat meskipun kau membunuhku sekarang. ──Tidak, malah bahaya jika kau membunuhku atau sesuatu. Tak ada yang bisa mengendalikan Yggdrasil jika aku pergi, dan perintah terakhir yang diberikan tak akan menghilang selamanya. Sampah, tarik pedang kurang ajar ini sekarang juga. Atau aku akan membunuh gadis monster itu."

Hayes memainkan dengan terompet di tangannya, kedua matanya terbuka dan dia menyeringai.

Tidak bisa melawannya, Lux menggertakkan giginya sembari memundurkan pedangnya.

"....Sekarang, tenanglah dan dengar aku. Wanita itu tak punya waktu lama. Alasannya karena dia melakukan tabu terbesar untuk tubuh parasit Ragnarok."

"Tabu, katamu....?"

Mendengar perkataan tak terduga Hayes, Lux membalas dengan mengulangi kata-katanya.

"Itu benar. Tabu terbesar untuk tubuh parasit Yggdrasil tidak akan menentang perintah, ini menyerang tubuh parasit lain. Wanita itu menyerang Abyss dengan parasit di dalam tubuhnya barusan. Dia mencoba membunuhnya."

Tubuh Orthrus yang menjadi abu dan menghilang baru saja.

Mungkin sebelum Lux memasuki fasilitas bawah tanah, Philuffy sudah pernah menyudutkan Abyss sampai hampir mati.

Selain itu, menjadi pemberontak terbesar melawan pengendali tubuh parasit, Yggdrasil dan tubuhnya mencapai batas.

"Kenyataan yang menyedihkan. Wanita itu sudah tak tertolong. Dia akan mati dalam beberapa hari. Seperti Abyss dengan tubuh parasit di dalamnya yang kalian bunuh, dia akan menjadi abu kehitaman."

Hayes menyatakan dengan bosan.

Hati Lux dengan cepat menggigil mendengar itu.

Lux mengerti tidak secara logis, namun dengan insting kalau apa yang dia katakan adalah benar.

"Kau mengerti apa yang kukatakan? Lalu, langsung ke intinya saja."

"Apa maksud, mu?"

Lux yang ekspresi matanya dibayangi bertanya dengan suara gelap.

"Kau benar-benar lamban ya, pangeran. Apa sekrup di kepalamu kendur karena rasa syok dari kondisi teman masa kecil imutmu? Emang kau pikir aku sengaja muncul di sini hanya untuk menghinamu?"

"........."

"Ini transaksi. Aku akan memerintahkan Yggdrasil untuk menyelamatkan wanita itu. Jika kau membuka pintu lantai terdalam Reruntuhan itu──Ark yang kalian selidiki."

"....Apa artinya itu?"

"Untuk membuka bagian terdalam setiap Reruntuhan, persetujuan Key's SupervisorXfer dibutuhkan. Aku juga punya satu Xfer, namun sayangnya setelah mereka menggunakan haknya sekali, mereka tidak akan bisa menggunakannya lagi selama beberapa bulan. Jika bisa aku ingin Xfer denganmu, wanita itu dengan rambut biru, untuk membuka pintu."

Xfer yang Hayes bicarakan pastinya Krulcifer.

Dari awal penyelidikan kali ini tujuannya mencapai lantai terdalam Reruntuhan, sehingga kondisi bisa diterima tanpa masalah.

Namun──

"....Apa tujuanmu? Apa yang kau rencanakan sebagai strategis Heiburg? Bisa kau menjamin, Philuffy bisa diselamatkan dengan melakukan itu?"

Meski begitu, dia tak bisa membayangkan gadis keji ini akan menepati janjinya.

Hayes mengungkapkan senyum tipis ke pertanyaan Lux dan dia mengancam.

"Hee, aku terkejut. Kau brengsek yang tidak mengerti posisinya sampai sekarang ya."

Lalu, dia memasang ekspresi jahat dan wajahnya mendekati Lux.

"Kau tidak punya pilihan sejak awal. Jika kau mau membiarkan wanita itu mati terserahlah, pahlawan dengan kedok pangeran palsu."

Hayes hanya mengatakan itu sebelum dia menutupi matanya dengan tudung lagi dan berbalik.

"Aku akan mengecek apakah kau melakukan tugasmu dengan memastikan ruang di bagian terdalam terbuka atau tidak. Kau tidak punya banyak waktu tersisa──nah. Bukalah saat siang hari ketika mataku bisa mengikuti pergerakan grupmu. Meskipun kau membuka pintu ketika aku tidak di sini, itu bakal tertutup dari dalam jadi percuma melakukan itu."

"Tunggu! Hayes!"

Lux berteriak ke arah Hayes yang berbalik padanya dan menjauh.

Langkahnya terhenti, dan dia berbalik dengan senyum tak kenal takut.

"Siapa kau? Mata dan rambut itu, sama seperti keluarga Arcadia Kerajaan Lama. Apa kau keluarga kerajaan yang selamat yang tak kukenal? Atau──"

"Hah"

Hayes menertawakan pertanyaan Lux.

"Aku kerepotan jika kau salah paham. Aku asli, berbeda dari kalian semua."

Dia hanya mengatakan itu sebelum sosok berjubahnya enyah dari jalan lintas.

Setelah itu hanya Lux dan Philuffy tertinggal.



"Haa.... haa! Entah bagaimana kita mengalahkannya.... Benar-benar lawan yang menyusahkan."

"Intinya, sepertinya tempat ini beres."

Di dalam Ark, dekat pusat lantai ketujuh.

Di dalam salah satu dari empat jalan lintas di sekitar rute utama, Lisha dan Krulcifer istirahat sejenak.

Di depan mereka adalah sisa Orthus yang intinya sudah hancur dan mati.

Mereka berdua entah bagaimana berhasil memukul mundur salah satu dari tiga anjing penjaga yang muncul berurutan di dalam Ark.

Mereka tidak tahu bagaimana itu bekerja, tapi alarm yang bergema di dalam kapal juga berhenti.

Tepat setelah Lux dan Philuffy mengejar Orthrus keluar kapal, semua anggota di dalam berkumpul bersama. Kemudian, Orthrus kedua muncul.

Mempertimbangkan itu akan berbahaya melakukan pertarungan sementara anggota tak bersenjata seperti Airi dan Relie hadir, Lisha dan Krulcifer menghabisi Orthrus di lantai ketujuh, sedangkan Celis memimpin grup dan bergerak menuju lantai kedelapan.

Jika mereka bisa pergi ke lantai kedelapan, mereka bisa membuka pintu jalan tujuan yang terhubung ke dek. Mereka mengkonfirmasi dengan La Cruche kalau mereka bisa kembali lagi ke lantai kedelapan menggunakan jalan itu lain kali.

Dan dengan ini, tempat yang paling berbahaya di Ark, itulah area pembuatan Abyss, terpampang.

Lantai sisanya jaraknya hanya terlalu pendek yang harus dijelajahi dibandingkan lantai sebelumnya, dan tampaknya ada juga sedikit bahaya.

Terlebih, kemungkinan, mereka bisa dengan selamat menaklukkan Reruntuhan sebelum menyelesaikan kemah latihan mereka dan kembali pulang meningkat.

"Meski begitu, sesuatu aneh...."

"Apanya?"

Krulcifer bertanya dengan ekspresi dingin biasanya terhadap gumaman Lisha.

"Aku juga bingung apanya yang aneh tapi.... Jika harus kusebut, semuanya. Kejadian dan situasi sejak datang ke kemah latihan sampai sekarang, tidak terasa selaras. Krulcifer, bagaimana menurutmu?"

"....Ini tak terduga. Sepertinya kau lebih pengertian dari yang kukira."

"Fufu, yah. Meskipun aku seperti ini, kadang-kadang aku juga──tunggu, kau mengejekku ya!?"

Setelah mengangguk sesaat, Lisha mengerutkan dahi dan membentak Krulcifer.

Tapi, Krulcifer menghindarinya dengan tenang dan melanjutkan perbincangannya.

"Kemunculan Reruntuhan yang tak ada yang tahu atau diprediksi. Penyelidikan Reruntuhan yang secara drastis mengubah jadwal kemah latihan awal. Dan, Airi dan kepala sekolah Relie ikut andil di kemah latihan ini. Tidak, lain dari itu──kenapa kepala sekolah sengaja membuat gadis itu, yang kesehatan fisiknya buruk, ikut di sini?"

"Maksudmu cewek polos itu? Pastinya itu aneh. Aku pikir, kepala sekolah melindungi adiknya sampai tingkat berlebihan, tapi...."

"Ya, itu benar. Kau sudah mengerti jika pemikiranmu mencapai sejauh itu, 'kan? Apa sebenarnya sumber perasaan melenceng aneh dari kemah latihan ini──"

"....Jangan-jangan"

Ketika Lisha mendapat firasat itu, ketika itu,

『Lisha-sama, Krulcifer-san. Meminta balasan. Apa kalian selamat?』

Transmisi Dragon Voice masuk dan keduanya mengangkat wajah mereka bersamaan.

『Noct, ada apa? Bagaimana dengan semuanya?』

『────Yes. Kami selamat sampai ke pusat lantai kedelapan dan membuka jalur langsung ke dek. Tapi....』

Suara Noct yang biasanya tetap tenang sedikit terisi dengan ketidaksabaran.

Ekspresi Lisha dan Krulcifer juga menegang dari situasinya.

『Karena keruntuhan dan kemunculan banyak Abyss di perjalanan, kami kehilangan Airi. Jika kalian selamat, mohon bantu dengan pencarian.』

『Baiklah! Kami pergi ke sana langsung! Lantai kedelapan, 'kan?』

Lisha berteriak dan segera meluncurkan Tiamat-nya.

Krulcifer juga mengangguk dan bersama mereka terbang melewati koridor.



"Uu.... nn"

Setelah kemunculan Ortheus, kecemasan berlangsung karena keruntuhan di bagian lantai ketujuh.

Dan, Airi terpisah dari grup karena pertarungan melawan melubernya banyak Abyss, dia sekarang berjalan sendiri di koridor Ark.

Posisinya saat ini kemungkinan separuh belakang lantai kedelapan.

Dia tidak bisa melihat dengan jelas beberapa mel ke depan karena beberapa penerang mati karena dampak.

Untuk sementara, beruntungnya, dia tidak terluka, namun dia ingin tahu bagaimana dengan semuanya.

Selain itu,

"Nii-san──apa dia selamat?"

Suasana suram dan kedinginan mengisinya dengan kegelisahan.

Seperti biasa, ketika dia sendiri kelemahannya seperti ketika dia masih sakit muncul.

Penyakit dan tubuh lemahnya menuntunnya untuk bergantung pada orang lain.

Itulah sesuatu yang berasal dari insting makhluk hidup yang ingin menerima perlindungan dari orang dekat baginya, tapi karena itu, dia membuat satu-satunya kakaknya khawatir sangat banyak setelah kematian ibunya.

Mungkin karena dia di umur memasuki masa remaja, dia biasanya benar-benar malu mengatakannya, tapi dia sungguh berterima kasih kepada kakaknya.

Setelah Kerajaan Lama lahir kembali sebagai Kerajaan Baru karena kudeta yang Lux sebabkan, dia pikir, dia juga harus berubah.

Sebagai satu-satunya keluarganya, kali ini dia ingin mendukung kakaknya dengan kekuatannya sendiri.

Memikirkan itu, dia berusaha belajar lebih keras dari siapapun di akademi dan memperoleh berbagai pengetahuan sebagai petugas sipil.

Dia memperoleh pengetahuan tentang Drag-Ride dan Abyss, dia juga trampil dari murid-murid dalam mengalih bahasakan teks kuno Reruntuhan, Relie juga mempercayakannya dengan posisi sebagai ajudan eksklusif Syvalles tempo hari.

Dia berteman baik dengan para gadis di akademi, dan dia juga bisa kurang lebih membantu kakaknnya.

Dia percaya itu, walaupun tidak sempurna, dia berhasil tumbuh sangat baik.

Meskipun begitu.

"Cepatlah kemari jika kau selamat. Ini benar-benar dingin di sini."

Ruangan lebar melampiri di dalam kegelapan.

Situasi di mana dia tidak tahu di mana dia berjalan dan suara aneh yang bisa sedikit terdengar menjadi ketakutan yang mengusik di dalam hatinya.

Tiba-tiba, angin dingin menerpa pipinya dan Airi secara spontan menggigil.

"....Nii-san juga menjadi berhati dingin. Karena itu tubuhku benar-benar dingin. Karena dia tidak cepat kemari menjemputku──"

Airi berbisik sambil perlahan mengulurkan tangannya ke udara kosong. Lalu dia tiba-tiba kembali tersadar dan menengadahkan wajahnya.

"Apa sih yang kukatakan."

Jika seseorang mendengarnya berbicara sendiri seperti ini, akan terasa sangat memalukan baginya.

Airi melihat-lihat dirinya dengan cemas dan sedikit wajah memerah.

Meski begitu tak masalah jika dia kebingungan.

Waktu berbahaya adalah waktu ketika dia harus tenang.

Jika dia takut dan panik, lalu bertindak ceroboh karena itu, kematian akan menunggunya.

Ketika dia melihat ke arah di mana tak ada suara, tidak tampak ada Abyss di dekat, tapi tergantung pada spesies ada juga kemungkinan mereka menyamar atau menyembunyikan diri.

Masih terlalu awal baginya dengan keras memanggil temannya.

Memikirkan begitu, Airi lanjut berjalan dengan hati-hati.

Jika jalur langsung yang menghubungkan lantai kedelapan dan dek yang La Cruche katakan berada di dekat, dia bisa kabur sendiri, tapi itu hanya imajinasi yang terlalu jauh.

Sebagai jimat keberuntungan, dia membawa terompet yang bisa memanipulasi Abyss.

Menurut mekanisme dan cara memainkannya, dia diajari bagaimana oleh La Cruche tak lama lalu lewat Krulcifer, dan dia entah bagaimana berhasil mempelajari hanya dasar-dasarnya, tapi menggunakannya dihantui dengan risiko.

"Aku tidak mau menggunakan ini sih...."

Menangguhkan penggunaannya sebagai cara terakhir, Airi berjalan sambil menghindari puing raksasa dan mengikuti di sepanjang dinding yang membagi area.

"....-"

Setelah dia berjalan selama beberapa menit, dia bisa mendengar suara kecil.

Airi segera menyembunyikan dirinya dan tangannya mencapai ke terompet di saku dadanya.

Haruskah dia meniupnya atau tidak? Keputusan gegabah akan fatal.

Di dalam tensi tinggi yang membuatnya ragu untuk bernapas──

"....itu, sesuatu seperti ini"

Suara manusia dengan jernih memasuki telinga Airi.

".........!?"

Airi hampir secara refleks berlari kesitu, namun dia menahan diri dengan sebuah upaya.

Tampaknya ada grup di area sebelah dengan dinding rapat memisahkannya dari mereka.

Namun, suara itu tidak berasal dari gadis-gadis, suara kasar pria.

Pasukan pribadi yang Marquis Dobar bawa ke sini dengannya.

Meskipun jika dia memberitahu mereka ceritanya dan meminta bantuan, pastinya mereka tidak akan mengabaikannya.

Tapi lebih penting dari itu, dia merasakan iritasi dari situasi pembicaraan mereka. Airi tetap diam, dia membunuh hawa kehadirannya dan mendekati diam-diam.

"Menjadi sesuatu yang buruk. Seperti ini Abyss mungkin keluar dan orang-orang Pulau Ries akan terluka. Jika diketahui, kita yang menyebabkan insiden ini karena dengan paksa menerobos area pembuatan──"

Suara ketua grup.

Airi yang mendengar kalimat itu seketika mengerti.

Memang benar, suara alarm itu dan pelepasan Abyss adalah kelakuan grup Dobar.

Mengenai perjanjian internasional, tanggung jawab semua orang untuk menghindari kemunculan Abyss sebanyak mungkin sehingga kerusakan tidak penting tak akan disebabkan oleh penyelidikan Reruntuhan.

Jika dilaporkan, bencana ini karena kesalahan mereka, lalu pemimpin grup itu dan Dobar sendiri akan diadili.

"Kau benar-benar tidak mengerti. Sudah berapa tahun kau mengabdikan dirimu di bawahku?"

Sedikit setelah itu, Airi bisa mendengar suara Dobar.

Tidak ada nada panik atau penyesalan dalam suaranya. Melainkan suaranya mengeluarkan ketenangan dan kesenangan.

"Kau masih tidak tahu tujuanku. Kenapa kau pikir aku membuat 'Empire Assassin Dagger' menghancurkan pintu area pembuatan?"

"Mung, mungkinkah──"

"Apa kau dengar? Ragnarok saat ini yang melindungi Ark ini mati, ada kemungkinan kalau pintu lantai terdalam Reruntuhan terbuka. Harta karun yang belum pernah ditemukan di zaman kuno. Ini kesempatan sempurna untuk membuatnya milikku. Selain itu, kita harus mengutamakan menjadi yang pertama mencapai lantai terdalam. Calon-calon prajurit itu yang terlibat ke dalam ini sebenarnya bagus."

"Na, namun.... Jika mereka, calon prajurit──regu Syvalles dibasmi, akan menjadi kehilangan besar untuk Kerajaan Baru juga...."

"....Benar. Dengan kata lain, demi mengisi kehilangan kekuatan itu, Kerajaan Baru harus bergantung pada harta karun yang kita bawa dari Reruntuhan. Itu saja."

Dobar tertawa puas dengan senyum menikung.

"Syvalles itu mengganggu juga. Jika gadis-gadis itu masuk militer nanti dan mengangkat posisi mereka, bakal lebih memalukan Drag-Knight pria. Jika mereka mati atau sampai terluka, maka mereka menjadi patuh karena itu, lalu itu lebih baik, bukan?"

"....Seperti yang anda minta."

Pemimpin grup terdiam dengan kata-kata itu sebagai penutup.

Dia mendengar dengan seksama pada perkataan master-nya dan menerimanya.

"Ini, pembicaraan yang mengerikan...."

Airi tanpa sadar berbisik dengan suara pelan yang tak bisa didengar.

Dia tak pernah memperkirakan, pihak lain tidak kehabisan akal cuma karena mereka tidak sabaran untuk mendapat keuntungan, tapi, mereka juga ingin menyakiti Syvalles.

Dia benar-benar ingin melawan mereka langsung, tapi akan berbahaya jika dia melakukan itu.

Kemungkinan kalau mereka memberikan Airi perlindungan sudah sangat rendah.

Tidak, jauh dari itu, jika mereka menyadari, dia baru mendengar pembicaraan mereka──

(Selain itu, 'Empire Assassin Dagger', di mana aku mendengarnya sebelumnya──)

Airi gemetar sambil mencoba menilik kembali ingatannya, kemudian,

"────Maaf untuk mengganggu pembicaraan anda. Tapi ada satu hal yang saya sadari?"

Suara tinggi dan memikat seorang gadis bergema di koridor lantai kedelapan.

Airi membagi perhatiannya menuju suara gadis itu yang tak seharusnya ada di antara prajurit pribadi Dobar, lalu,

*kashun*

Setelah suara mekanik Drag-Ride yang tenang, hambatan di punggung Airi menghilang.

"Eh──?"

*DON!* Apa yang runtuh dan mengangkat suara itu adalah dinding pemisah di belakang Airi.

Ketika dia berbalik, dia melihat prajurit pribadi Dobar mengenakan Drag-Ride dan sosok gadis yang dia lihat untuk pertama kali.

Bentuk spesial Drag-Ride yang gadis itu kenakan membuatnya sangat mungkin adalah sebuah Divine Drag-Ride.

Gadis itu tersenyum sesaat tatapan Airi menemuinya.

"Ap──?"

Pasukan pribadi yang melihat sosok Airi mengeluarkan suara terkejut dan menegang.

Airi yang bingung segera mencoba bersembunyi tapi,

"Hou. Lihat siapa di sini──bukankah ini mantan kriminal putri kerajaan yang datang bersama semua orang akademi? Apa yang terjadi kalau kau di tempat seperti itu ya?"

Suara lembut dan sikap Dobar terasa mengerikan.

Tapi, dia akan menemui ajalnya di sini jika dia tidak berhati-hati menunjukkan sikap takut.

"....Syvalles sedang bertarung dengan Abyss, jadi aku menjauh untuk menghindari bahaya. Pertarungan akan segera berakhir dan mereka datang kemari."

Airi pura-pura tenang sebanyak mungkin dan memberitahu mereka itu.

Dia tidak memberitahu mereka, dia terpisah dari yang lainnya karena pertarungan tapi berbohong kalau orang lain berencana menemuinya demi melindunginya.

Jika mereka tahu, Airi mendengarkan pembicaraan mereka maka dia akan didiamkan tanpa ragu.

Dia berbohong kalau temannya akan datang segera dan berdoa, grup Dobar akan melepaskannya.

"Begitu. Namun, itu benar-benar berbahaya. Di situasi ini kita tak tahu di mana Abyss bersembunyi──. Kirihime, kalau kuingat, Divine Drag-Ride-mu adalah tipe Drake, 'kan? Bisa kau mencari grup yang dengannya?"

"Mungkin. Mohon tunggu sebentar."

Si gadis yang dipanggil Kirihime menerima dengan tenang.

Bahkan Airi tidak pernah melihat tipe Drake Divine Drag-Ride tapi──, kemampuan yang Drake biasa miliki──pencarian musuh, penyamaran, dukungan, bantuan, perbaikan, Divine Drag-Ride ini pasti memiliki semua itu juga.

Jika mereka menemukan Syvalles di dekat, mereka mungkin mengambilnya.

Ketika Airi dengan putus asa menahan harapan itu di dalam dadanya.

"Sayangnya, tapi tidak ada orang lain di dekat. Tampaknya mereka sedikit lebih jauh dari sini."

"Begitu, lalu bunuh gadis kriminal itu."

Pikiran Airi tersendat mendengar kata-kata tanpa ragu Dobar.

"Eh....?"

"Apa itu boleh? Dia salah satu dari dua orang Kerajaan Lama yang selamat, 'kan?"

Gadis bernama Kirihime memiringkan kepalanya dengan senyumnya tetap tidak berubah.

"Fuh.... Apa kau ragu melayani garis keturunan kerajaan yang pernah kau sumpah setiakan?"

"Ya mungkin, kalau dipikir-pikir, begitulah."

Gadis bernama Kirihime mengatakan dengan wajah cerah dan menyegarkan yang tidak tampak seperti dia khawatir.

"Tapi, Kerajaan Arcadia musnah. Tuan barumu akulah yang mengambilmu. Salahkah aku?"

"Tentu saja, saya mengakui itu."

"Hmm.... Selama kau mengerti itu. Jika kau enggan lalu aku akan membiarkan orang lain melakukannya. Oi."

Dobar perlahan mengangkat tangannya dan memberikan perintah. Lalu tiga Drag-Knight termasuk pemimpin grup maju ke depan dan mengepung Airi. Mereka mengangkat pedang mereka.

"Jangan salahkan kami ya...."

Tidak mengatakan apapun tentang kabur, dia pun tak bisa memohon untuk nyawanya lagi.

Airi yang mengerti situasinya, dia sudah tak tertolong lagi dan cuma bisa menerima takdirnya.

"Nii-san....!"

Airi menekan kata itu sambil menutup matanya. Ketika itu,

"Guah....!"

Segera mengikuti rintihan singkat itu, *DON*, ada suara keras.

Ketika Airi membuka matanya, tiga Drag-Knight yang hendak membunuhnya terjatuh.

"Ap-....!?"

Prajurit pribadi Dobar yang berada di belakang membelalakkan matanya dengan terkejut.

Gadis bernama Kirihime berdiri di depan Airi dengan pedang besar yang dicabut.

Sebuah senjata istimewa yang disebut 『katana』 yang memiliki lekukan mulus.

"Ya ampun. Aku maunya berteman baik dengan kalian semua sebentar lagi, tapi menjadi plin plan adalah kelemahanku."

Gadis yang merupakan pelaku yang melakukan kekerasan ini lanjut membicarakan realitas dengan nada seolah-olah sedang berbicara kecil.

"A, apa yang kau lakukan....!? Ka, kau....kau ingin mengkhianatiku!?"

Dobar yang panik bersembunyi ke belakang grup Drag-Knight yang berdiri di belakang. Dia berteriak dengan takut.

"Berhentilah dengan tuduhan palsu. Dari awal tubuh ini bersumpah setia pada Kerajaan Arcadia. Aku hanya berlagak bekerja sama dengan kalian demi keluar dari pulau ini dan datang kemari."

"-....!"

Airi menyadari alasannya ketika dia mendengar nama Kerajaan Arcadia.

Gadis ini membeberkan sosok aslinya ketika perintah untuk membunuh Airi, yang seorang anggota keluarga kerajaan Lama, diberikan.

"A, aku yang menyelamatkanmu yang dikurung di penjara pulau ini dan menyambutmu sebagai bawahanku. Hutang itu──"

"Kita hanya menggunakan satu sama lain berdasarkan pada kemauan. Dalam hubungan semacam ini, pihak yang ditinggalkan pertama adalah yang kalah, itulah bagaimana ini bekerja, 'kan?"

Mata si gadis yang tersenyum dengan ceria tiba-tiba berubah dengan tajam.

"Lakukan! Bunuh wanita itu sekaligus! Habisi mereka berdua bersa──"

"Selain itu, aku tidak suka denganmu. Kau bertentangan dengan seniku. Kau berlagak bersumpah setia pada Kerajaan Lama dan juga Kerajaan Baru, kau mengubah master-mu semudah membalikkan telapak tanganmu tergantung pada situasi, kepribadian rendahan tanpa seiris pun kebanggaan──"

Tepat setelah itu, *kin-!*, bunyi suara logam bisa didengar.

Bersamaan, tujuh Drag-Knight yang menyerang secara beruntun dihentikan tapi──


"A, apa yang terjadi....!? Gerakan Drag-Ride....!"

"Apa yang terjadi!? Apa Drag-Ride kalian rusak!? Tunggu, henti──!"

Pasukan pribadi meningkatkan teriakan mereka. Tepat setelah itu, semuanya mulai saling menyerang dengan senjata di tangan mereka.

Seseorang menusuk dada pria di sebelahnya, seseorang menikam leher dengan pisau, seseorang mengubah orang lain menjadi sarang lebah dengan senapan mereka.

Menyemburkan darah segar yang mewarnai sekitarnya merah, Drag-Ride terlepas satu demi satu.

"Hi, HIiIiiH!?"

Dobar berteriak setelah menyaksikan pasukannya menjadi mayat dengan tembakan ramah dan dia mundur.

Baik kaki gemuk dan pendeknya terjepit dengan satu sama lain dan dia terguling-guling di tanah.

"A, apa yang kau lakukan-....!? Kenapa, pasukanku──"

"Oh, kau masih tenang menanyakan pertanyaan sia-sia itu? Kau keliru memerintahkan kepentinganmu. Apa yang kau ingin aku lakukan sehingga kau mengabaikanku? Saat ini itulah pertanyaan yang kau harus tanyakan."

Si gadis yang dengan sekejap membunuh tujuh Drag-Knight berbicara dengan senyum baik.

Suara yang cerah tersebut jelasnya tercampur dengan cacian.

"To, tolong. Selamatkan aku!? A, aku akan memberikanmu semua uang dan tanah yang kau ingin! Aku akan membuatmu menjadi prajurit Kerajaan Baru....! Kau bisa besar di dunia ini jika kau bekerja untukku, negara ini──gebah!?"

"Haa....astaga. Kau tidak dengar kata-kataku sama sekali, tidak sedikit pun ya?"

Tenggorokan Dobar terpotong bersama dengan suara gusar itu.

"Itu menyulitkanku. Jika sesuatu seperti Kerajaan Baru ada, lalu Kerajaan Arcadia tidak bisa dibangkitkan oleh kedua tanganku."

Dobar tumbang ke belakang. Dia lalu mengucurkan darah dan menggeliat untuk sementara sebelum segera menjadi tidak bergerak.

"Baiklah."

Gadis yang berpakaian hitam berbalik dan menatap Airi.

Dia menghadap Airi yang terdiam dari rasa syok dan membungkuk dengan senyum ramah.

"Terima kasih untuk menunggu. Kamu putri Kerajaan Lama, Yang Mulia Airi Arcadia, benar?"

"Itu, benar...."

Airi mengumpulkan keberaniannya dan berhasil menjawab entah bagaimana.

Tak ada artinya dengan berbohong melihat bagaimana warna rambut dan matanya adalah bukti yang diperlukan.

"Aku dipanggil Kirihime Yoruka. Drag-Knight yang pernah disebut 'Empire Assassin Dagger'. Pelayan setia Yang Mulia Kaisar Kerajaan Arcadia."

"........."

Airi pun pernah mendengar setidaknya sekali mengenai keberadaan 'Empire Assassin Dagger'.

Dia adalah Drag-Knight dari negeri pulau ketimuran yang dihancurkan oleh Kerajaan Lama di masa lalu, dia tidak mungkin terbunuh mau seberapa besar pasukan yang dihabiskan, dia adalah gadis iblis.

Dia bertukar suatu perjanjian dengan Kaisar dan masuk di bawah benderanya, setelah itu orang-orang yang berkuasa menyaksikan kekuatan aslinya takut sampai menggunakan kekuatan itu dan dia disegel ke pulau terpencil sebagai senjata rahasia.

Tapi, itu hanya rumor belaka, Airi tidak tahu apapun tentang gadis ini.

Terlebih, Airi tidak mengatakan apapun yang tak perlu.

Berdasarkan apa yang dia dengar dari pembicaraan Dobar, gadis ini percaya pada Kerajaan Lama bahkan sekarang ketika sudah musnah.

Jika dia mengatakan sesuatu yang bodoh, dia akan berurusan dengan cara yang sama seperti mereka di tempat ini.

"Baiklah, kita selesai menyapa jadi mari ke pokok persoalan."

Si gadis menunjukkan senyum memikat dan menyipitkan matanya.

"Kakakmu──laki-laki terakhir Kerajaan Lama yang selamat. Yang Mulia Lux Arcadia, di manakah dia?"

"....-!?"

Napas Airi berhenti mendengar pertanyaan itu yang paling dia takutkan.

"Walaupun kamu juga anggota keluarga kerajaan, tapi pria dan wanita ada di dimensi yang benar-benar berbeda. Aku kurang lebih punya kewajiban untuk menyelamatkanmu, tapi itu hanya setelah aku bisa bertemu dengan kakakmu. Aku dengar dari Dobar kalau dia tergabung ke akademi Cross Field. Dia datang ke pulau ini dengan ikut sesuatu kemah latihan ini, 'kan?"

Yoruka berbicara sambil mengamati wajah Airi dengan dua mata berwarna berbedanya.

Pengabdian tak menyenangkan mengisi ke dalam senyum ramah itu.

Orang ini....tidak boleh menemui Nii-san.

Dengan lengan dan kakinya gemetar dari ketakutan, Airi menetapkan diri.

"────Tidak, dia tidak di sini."

Dan, dia menjawab sangat jelas.

"Benarkah? Jika kamu berbohong──"

"Ini benar kalau Nii-san bersama pada akademi, tapi saat ini dia sedang melakukan misi khusus lain. ....Aku berterimah kasih untuk bantuan yang kau berikan, tapi aku masih tidak bisa memberitahumu lokasi kakakku."

"Begitu, itu sayang sekali."

Mendengar itu, Yoruka dengan tenang tersenyum.

Airi yang melihat Yoruka menerima jawabannya hendak menghela napas lega, kemudian.

"Kamu tidak berniat mengatakan kebenaran meskipun aku membunuhmu, 'kan?"

Senyum Yoruka yang matanya membuka lebar tepat di depan Airi.

"........."

Kebohongannya terlihat.

Termasuk keputusannya untuk tidak membicarakan keberadaan Lux meskipun dia terbunuh.

"Yah, baiklah. Ayo berhenti di sini. Sebenarnya aku ingin menemuinya langsung untuk sedetik lebih cepat, tapi untuk sekarang dia tampaknya selamat. Kesan pertama penting untuk sesuatu seperti ini, jadi.... Aku akan berkunjung lagi setelah aku membuat sedikit persiapan. Permisi...."

Yoruka hanya mengatakan itu sambil membungkukkan tubuhnya yang masih terselimuti dalam Drag-Ride. Dia lalu membalikkan Drag-Ride-nya dan hanya kepalanya yang menengok Airi.

"Aa, aku ingat satu hal. Aku membunuh anjing berkepala dua aneh itu, tapi jarak dari sini sampai permukaan masih jauh. Aku tidak peduli mengantarmu sampai sana?"

"....Tidak terima kasih. Aku tidak perlu."

"Aku mengerti. Berhati-hatilah."

Yoruka tersenyum dengan puas dan menghilang di dalam kegelapan.

Sepuluh detik kemudian setelah hawa keberadaannya benar-benar menghilang, kaki Airi kehilangan kekuatan dan dia bertekuk lutut.

"Haa, haa....! Haah...."

Hanya ada suara napas berat bergema di luar area lantai kedelapan.

"Orang itu.... siapa dia──"

Sampai saat ini Airi menggigil dan giginya gemetar.

Tindakan dan kebohongan yang dia mati-matian terapkan benar-benar dilihat, dan selain itu dia dilepaskan.

Mentalitas aneh dan kekuatan tak berdasar di luar imajinasi bagi Airi yang melihat berbagai Drag-Knight sampai sekarang.

"Mungkinkah, orang itu lebih kuat dari Nii-san...."

Airi menggelengkan kepalanya dan menyangkal imajinasi itu.

Tapi, bertentangan pada keinginan Airi, gemetar tubuhnya tidak menghilang.

"Dia, tidak boleh, bertemu dengan Nii-san...."

Dan beberapa menit berselang.

Dia bertemu dengan grup Celis dan yang lainnya yang datang mencarinya dan Airi kembali ke permukaan.


Balik ke Episode 3 Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke Episode 5