Saijaku Muhai no Bahamut (Indonesia):Volume 4 Episode 5

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Episode 5 — Malam Pengkhianatan[edit]

"Dengan ini kita bisa santai sedikit. Semuanya, terima kasih banyak."

Relie mengatakan itu ke anggota Syvalles yang kembali ke penginapan dan menyelesaikan perawatan medis serta makan malam.

Alarm yang menyala di area pembuatan lantai ketujuh tenang, dan mereka bisa dengan aman membuka jalur langsung dari lantai kedelapan menuju dek.

Mereka menemukan Airi yang terpisah dari mereka dan tak ada anggota yang terluka parah.

Philuffy juga terkena demam karena bertarung melawan Orthrus dan pingsan, tapi kondisinya mereda saat ini.

Besok, mereka akhirnya akan mencapai area kontrol dan lantai terdalam. Malam ini mereka akan pergi tidur.

Setelah Lux berbicara pada Airi yang terpisah dari grup di siang hari dan semuanya yang melawan Orthrus, Lux mengunjungi kamar Philuffy.

"Bagaimana keadaanmu, Phi-chan?"

"Nn... Aku lapar."

Ketika Lux bertanya, Philuffy bangun dan mengatakan itu.

Ketika Relie menanyakannya tentang apa yang terjadi tepat setelah dia bangun, tampaknya Philuffy tidak ingat apapun setelah dia keluar dari Ark mengejar Orthrus.

Sayangnya, dia tak ingat tentang dirinya mengamuk tepat setelah itu dan juga perbincangan dengan Hayes.

"Kau sudah bangun, jadi mau makan sesuatu? Seperti buah-buahan, aku meminta Krulcifer-san memotongnya──"

"Ya. Makasih."

"Lalu, aku akan menyuapimu hari ini."

Normalnya Lux tak bisa melakukan itu karena dia akan merasa malu, tapi dia bisa bertingkah biasa kepada Philuffy saat ini.

(Terasa seperti kita kembali ke saat masih anak-anak...)

Lux mengingat saat ketika dia menghabiskan waktu dengan Philuffy, baik di dalam dan di luar istana.

Lux menggunakan garpu untuk membawa campuran buah-buahan yang Krulcifer potong untuknya sedikit demi sedikit ke dalam mulut Philuffy.

Philuffy lanjut memakannya diam-diam dengan mulutnya bergerak seperti binatang kecil.

"Enak?"

"...Iya"

Balasan singkat, tapi Lux bisa merasakan kesenangan Philuffy dari perubahan kecil ekspresinya.

"Lu-chan juga, makanlah denganku."

Philuffy perlahan mengambil garpu dari tangan Lux dan menusukkan jeruk di piring.

Dan dia dengan santai menyerahkan ke mulut Lux.

"Eh...!? Ng, nggak usah. Selain itu──"

Garpu sama yang Philuffy baru gunakan, jadi dia merasa agak malu.

Lux memikirkan seperti itu dan hatinya berdegup kencang. Melihat Lux, Philuffy mendekatkan wajah ke arahnya.

"Ini."

Dia mendesaknya dengan sikap yang tak peduli dengan penolakan Lux.

"......"

Memang, dia tidak sebanding melawan Philuffy.

Jeruk yang dengan mantap dimakan, terasa begitu manis.

"...Lalu, istirahatlah sampai tubuhmu membaik, ya? Kalau ada apa-apa, panggil aja seseorang."

Setelah piring buah kosong, Lux mematikan lampu dan dia hendak pergi──.

"Lu-chan."

Satu katanya yang tiba-tiba dia dengar, membuat Lux menegang dan kaku.

Ratatoskr Yggdrasil yang ditanam di jantung Philuffy.

Tak akan aneh meskipun dorongan perintah yang Hayes kirim pada Philuffy lewat Yggdrasil mengamuk kapanpun.

Ketika Lux berbalik dengan gugup,

"Jangan bertindak ceroboh, ya?"

Dia melihat senyum lembut biasa Philuffy di sana.

Tapi, ekspresi Lux membeku melihat wajah itu.

Salah satu mata Philuffy menghitam, pupil emasnya bersinar terang.

Tapi, ekspresi Philuffy sama seperti biasa. Entah dia menyadarinya atau tidak. Lux menatapnya bingung.

"...Benar, aku, tahu."

Dia hampir mengangguk balik dan meninggalkan kamar.

"Istirahatlah, Phi-chan."

Dan dia dengan tenang menutup pintu. Lux berjalan di lorong dengan langkah kaki berat.

Setelah berjalan sekitar beberapa mel, dia menbenturkan dahinya ke dinding.

"Uu..., a, aa..."

Di dalam kepalanya berputar-putar, dunia menyempit.

Tubuhnya gemetar dan dia tidak tahu seperti apa ekspresinya.

"Bagaimana...! Kenapa!? Apa aku tak menyelamatkan Philuffy waktu itu....!? Kenapa, kenapa, ak──"

Ketika Lux pergi ke ruangan lain seolah-olah untuk melarikan diri, ada Relie berdiri di tengah lorong.

"Terima kasih untuk menjaganya, Lux-kun."

Wajahnya tak memiliki ekspresi bercanda biasanya, wajah yang agak kelihatan tenang.

"Bagaimana kalau kita berbicara sebentar?"

Mengikuti kata-kata Relie, Lux pergi ke ruangan lain jauh dari tempat itu.

"Melihat wajahmu, sepertinya kamu sudah menyadarinya, 'kan?"

Lux menebak kebenaran dari ungkapan yang sangat tenang Relie.

"Apa anda tahu, tentang kondisi Philuffy...?"

Lux bertanya dengan ekspresi hampa.

Suara gelap yang dingin baginya.

"Aku gak tahu secara rincinya, tapi aku juga baru menyadarinya akhir-akhir ini."

Relie membuka pintu ruangan dengan senyum yang tercampur dengan olokan.

Ruangan pribadi untuk pengelolaan. Di atas meja di dalam ruang, terdapat dokumen yang Relie bawa dari Akademi menumpuk tinggi di sana.

Kemungkinan, dia sendiri juga menyelidiki informasi dari Reruntuhan setelah memberikan Airi pekerjaan untuk menerjemahkan teks kuno Reruntuhan.

Mencari cara menyelamatkan adiknya yang menyatu dengan Abyss.

"...Di mana harus aku mulai, ya. Lux-kun, apa kau ingat tentang insiden ketika Philuffy diculik oleh militer Kerajaan Lama di masa lalu?"

"Ya..."

Tidak mungkin dia akan lupa.

Lima tahun lalu, dia bekerja sama dengan ayah Lisha, Count Atismata dan merencanakan kudeta. Dia dengar tentang insiden dari kakaknya Fugil dan datang ke pulau Ries ini sendiri.

Insiden memuakkan itu di mana para gadis ditangkap dengan kedok perawatan medis, ketika sebenarnya untuk melakukan eksperimen medis senjata militer.

Lux menemukan tempat ini. Ketika dia tiba di fasilitas eksperimen bawah tanah biara, dia tidak menemukan Philuffy di sana.

"Waktu itu, aku mengirim surat pada Lux-kun, menyebut, Philuffy selamat."

"...Apa itu, bohong?"

"Setengahnya."

"Eh...?"

Lux melebarkan matanya atas jawaban mengherankan Relie.

"Dia seharusnya mati. Ketika kami menemukannya, sudah...terlambat. Dokter yang kubawa menyerah dan menghentikan pemeriksaannya. Tapi──setelah itu, Philuffy bangkit bersama dengan cahaya dan pola misterius."

"......"

Itu pasti Ratatoskr yang Hayes sebutkan.

Bagian Ragnarok, benih yang Yggdrasil berikan dikombinasi dengan Philuffy dan menyelamatkannya.

"Melihat kondisinya waktu itu, aku ingin tahu apakah ada sesuatu berbahaya yang ditanam di dalam Philuffy. Jika dia serius, Dia bisa menggunakan kekuatan yang orang dewasa tak mampu bandingkan. Aku mempercayakan Philuffy ke guru dari keluarga seni bela diri untuk mengajarinya cara menekan kekuatannya. Aku menyembunyikan kondisi adikku sambil menyelidiki benda yang berada dalam tubuhnya."

"......"

"Aku tahu, adikku menjadi sesuatu seperti Abyss sejak aku menjadi kepala sekolah di sini dan Philuffy menjadi murid. Itulah mengapa ketika Philuffy menjadi pengguna Divine Drag-Ride, aku mencegah Philuffy dari terlibat dengan Reruntuhan dan kewajiban penaklukan Abyss. Ini karena Abyss adalah sasaran empuk dalam hukum Kerajaan Baru. Jika hal ini diketahui oleh seseorang──ada kemungkinan tinggi, dia akan terbunuh."

"Hal itu...!"

Lux yang mendengarkan sampai sekarang secara spontan berteriak.

Relie yang melihat itu memasang senyum kosong yang diiringi dengan desahan kecil.

"Bagiku, di dalam Reruntuhan itu adalah harapan terakhirku. Hanya sedikit kemungkinan, namun ini satu-satunya tempat dengan kesempatan di mana aku bisa menyelamatkan adikku. Jika aku bisa memperoleh informasi di lantai terdalam tanpa jalan, lalu mungkin juga bisa menyelamatkan manusia yang menyatu dengan Abyss."

"Itulah mengapa anda menggunakan kami untuk menyelidiki Reruntuhan tanpa meminta izin dari Kerajaan Baru...?"

"...Ya, itu benar."

Relie mengangguk dengan pasrah terhadap pertanyaan Lux dan memastikannya.

Kemudian, dia menarik napas dalam dan menunjukkan wajah yang mengandung determinasi.

"Tentang apa yang kulakukan, aku melakukannya dengan keputusan untuk menerima konsekuensi. Aku tidak menyesalinya, dan tidak akan. Aku akan mencapai lantai terdalam di penyelidikan Reruntuhan kali ini mau bagaimanapun."

"Relie-san..."

"Aku tak peduli meskipun kau memberitahu semuanya. Di saat itu aku berniat pergi sendiri. Tampaknya menurut La Cruche, Abyss hampir pasti takkan keluar di jarak tersisa sampai lantai terdalam juga, jika beruntung aku bisa sampai di sana."

Relie hanya mengatakan itu lalu dia dengan tenang duduk di atas kursi di dalam ruangan.

Kemudian dia menunduk seolah untuk berkata, dia tak punya kata-kata lagi.

Lux keluar dari ruangan hening dan menengadah ke langit dari jendela lorong.

"......"

Lux tak bisa mengungkapkan sepatah kata pun.

Tubuh parasit Ragnarok yang dimasukkan ke dalam Philuffy, secara terus-menerus menerima perintah membunuh Lux. Karena Philuffy menolaknya, tubuhnya melemah.

Waktu sampai hidup Philuffy habis tidak selama itu lagi.

"Apa yang harus kupilih..."

Jawaban tidak muncul ketika dia mendongak ke langit.



Hari berikutnya, penyelidikan Reruntuhan dilakukan sejak pagi hari.

Mereka memulai penyelidikan dari titik pemberhentian di lantai kedelapan dan buru-buru melalui jalan yang hampir garis lurus.

Airi dan Relie ikut kali ini juga. Termasuk mereka ada tiga belas orang berpartisipasi, tapi Philuffy istirahat di penginapan karena kondisinya belum membaik.

Untungnya, mereka tiba dengan aman sampai lantai kesepuluh tanpa bertemu Abyss.

Sambil terus berjalan melewati koridor di mana benda aneh berjejer, La Cruche tiba-tiba menghentikan kakinya, dan, dia mendongak ke langit dengan tubuh mungilnya.

"Semuanya, terima kasih sudah menemani saya sejauh ini. Kita tiba dengan selamat di area ruang kontrol. Saya akan membuka pintu setelah ini, jadi boleh minta bantuannya sebentar?"

"Aku akan melakukannya. Apa yang harus kulakukan?"

Krulcifer membalas seperti itu lebih awal dari semuanya dan maju ke depan.

Ini sesuatu yang dia setujukan sebelumnya dengan La Cruche.

Kerja sama Krulcifer yang seorang Xfer, seseorang yang mengemban darah supervisor Reruntuhan, perlu untuk membuka pintu area ruang kontrol. Dia ingin menyembunyikan identitas aslinya tersebut.

『Keberadaan Xfer dikonfirmasi. Pintu akan terbuka.』

Pintu area ruang kontrol terbuka diiringi sensasi suara anorganik aneh yang bergema langsung di dalam otak.

Sebuah ruangan layaknya cerita dongeng yang terselubungi dengan cahaya misterius tipis.

"Mohon tunggu sebentar. Saya akan memasukkan ingatan saya dan memulihkan sistem Ark."

Lalu, La Cruche duduk di kursi kecil di tengah ruangan. Bersamaan, sesuatu seperti helm turun dari atas kepala dan terhubung dengannya.

Dia perlahan menutup matanya dan mulai memusatkan kesadarannya.

"Jika semuanya luang, kalian bisa melihat di bagian terdalam Reruntuhan ini. Sepertinya akan memakan beberapa waktu sampai ingatan saya kembali."

"Kalau begitu baiklah. Airi-chan, mau ikut denganku?"

"Ah, ya. Tentu, tapi──itu..."

Relie segera setuju dan dia hendak pergi ke bagian terdalam. Sebaliknya Airi bergumam seolah dia ingin mengatakan sesuatu. Meski begitu dia mengangguk.

Lux dan kawan-kawan juga menemani mereka berdua.

Jarak dari area ruang kontrol lantai kesepuluh sampai bagian terdalam benar-benar dekat.

Setelah menyusuri anak tangga berwarna krim dan licin, mereka bisa melihat pintu lantai terdalam.

Gerbang berwarna abu-abu yang lebih keras dari semuanya sampai sekarang.

"Tempat ini, jadi ini..."

Relie menyentuh pintu rapat dan bergumam dengan emosional.

Dia mendekati permata aneh di dekat gerbang, tapi tidak ada reaksi.

『...Ah, mohon jangan melakukan apapun pada ruang itu di sana.』

"Uwah...!?"

Lux dan Lisha terkejut mendengar suara itu yang muncul tiba-tiba.

Krulcifer dengan tenang menengadah dan bergumam.

"La Cruche. Ini suaramu?"

『Ya master. Saya menghubungimu lewat komunikasi perlengkapan dan perangkat monitor yang terbentang melalui Ark. Ruangan terakhir membutuhkanmu──tidak itu, butuh hak spesifik, tapi selama anda memiliki itu lalu anda bisa masuk ke dalam.』

"Lalu, bisa kau mengajariku metode itu?"

Relie menyela dari samping.

Dia berlagak tenang, namun hampir pasti dia tidak sabaran.

Dia ingin memperoleh pengetahuan era kuno segera mungkin, menguraikannya dan menemukan cara untuk menyelamatkan Philuffy.

Semuanya yang hadir di sana menelan ludah dan menahan napas mereka, kemudian──

"Tunggu sebentar!"

Tiba-tiba Airi berbicara dan memecah mood.

Sambil semuanya di sana menahan lidah mereka dari terkejut, Airi mulai berbicara dengan suara gemetar.

"Pagi ini aku menerjemahkan teks kuno──ini teks yang baru diperoleh dari Garden sebelumnya. Tertulis di sana, mobile device dari senjata yang tidak boleh disentuh tertidur di sana. Menurut rinciannya, aku pun tak bisa menerkanya, dan juga memerlukan konfirmasi dari pemerintah jadi aku tetap diam tapi... Jika, terjemahan ini benar lalu──"

"Jangan-jangan, apa yang menghancurkan era kuno adalah yang membuat Reruntuhan ini..."

Airi dengan tenang mengangguk pada gumaman Lux.

"Ya, sangat mungkin, itu karena senjata tersebut. Jika device terlarang yang tertidur di bagian terdalam Reruntuhan aktif, kita gak akan tahu apa yang akan terjadi. Berbahaya bagi kita memutuskannya sekarang."

"Mungkin benar begitu."

Krulcifer juga setuju dengan opini takut Airi.

"Jika ada rahasia sepenting itu di dalam, lalu kita tidak bisa membuka ini semaunya sendiri. Kita perlu mengirim utusan ke Ibu Kota dan meminta untuk keputusan dari atasan. Kita juga harus mendapatkan informasi di area ruang kontrol dari La Cruche, dan setiap negara perlu berdiskusi berdasarkan itu."

"......"

Bahu Relie berguncang sedikit di sebelah Krulcifer yang berbicara dengan tenang.

Bahkan Lux bisa paham betul perasaannya seperti dirinya sendiri.

Kondisi Philuffy adalah balapan melawan waktu.

Yang pasti Relie ingin memasuki ruangan ini langsung tanpa menghabiskan waktu.

Lux juga merasa sama sepertinya.

Jika pintu bagian terdalam tidak terbuka sampai matahari terbenam dua hari mendatang──

Kata-kata Hayes melintasi pikirannya.

Namun, dia tak bisa membeberkan fakta itu sekarang di tempat ini.

Sembari Lux merasa bimbang, Relie menetapkan pilihan.

"───Mau bagaimana lagi."

Dia memasang ekspresi lembut dan dengan tenang berbicara.

"Pastinya akan berbahaya memasuki bagian terdalam dengan grup kita saat ini. Ayo kembali lagi di sini nanti. Pemulihan ingatan La Cruche juga akan selesai sekitar waktu itu."

"Ya..."

Airi menghela napas lega.

Dengan kepribadian tertatanya, awalnya dia tak akan langsung mengungkapkan tentang isi teks kuno yang dia terjemahkan, malahan dia mau memastikannya dengan pakar lain dulu tanpa gagal memastikan bahwa terjemahannya benar, tapi kali ini isinya terlalu berisiko, jadi maka dari itu dia cemas begitu.

Mereka bertemu dengan anggota lain, dan setelah menjelaskan itu, mereka kembali ke permukaan.

La Cruche menyebut akan memakan setengah hari baginya untuk memulihkan ingatannya yang hilang.

Dan setelah mendapatkan informasi darinya, mereka akan memasukkan laporan ke pemerintah Kerajaan Baru dan menunggu untuk perintah berikutnya mengenai penyelidikan Reruntuhan.

Mereka selesai berbicara dengan kesimpulan itu.

"Omong-omong, di mana pria bernama Dobar itu atau apalah? Meskipun dia buru-buru begitu, tapi kita tidak melihatnya sama sekali."

Lisha berkata, sembari mereka kembali. Semuanya bertukar pendapat dengan biasa, namun mereka semua kembali ke permukaan tanpa mengetahui apapun.


Malam harinya, di dalam penginapan sesudah makan malam, keheningan semati seolah-olah suasana ramai beberapa hari lalu hanyalah kebohongan.

Lain dari kemah latihan, ada juga penyelidikan Reruntuhan dan pertarungan melawan Abyss.

Lebih dari separuh anggota mencapai batas mereka dari kelelahan latihan dan penyelidikan setiap hari. Mereka segera kembali ke kamar setelah dengan hati-hati mengelap keringat mereka.

Ketika Lux kembali ke kamarnya, ada Airi yang mengantuk sambil telungkup di atas mejanya.

Dia pasti lelah dari kegugupan menjelajahi di Reruntuhan dalam sekejap tanpa mengenakan pelindung dan dari pekerjaannya menguraikan teks kuno.

Lux memangkunya dan memindahkannya ke tempat tidur, lalu manaruh selimut padanya.

Dia maunya meminta saran darinya, tapi memang dia tak bisa melibatkan Airi.

Philuffy tidur di kamarnya. Dia tidak menunjukkan tanda bangun.

Tanggal perjanjian mendekat.

『Selesaikan penyelidikanmu dalam dua hari.』

Tujuan Hayes mungkin mengaktifkan device terlarang yang Airi sebutkan.

Jika dia meminta Krulcifer membuka pintu terakhir, mungkin bahwa device akan dicuri oleh Hayes, dan Kerajaan Baru──tidak, dunia sendiri akan dalam bahaya.

"───Apa yang harus kulakukan?"

Meskipun dia ingin menyelamatkan Philuffy mau seberapa tipis harapannya──dia tidak bisa memutuskan.

Mungkin apa yang dia akan pilih mungkin menjadi pengulangan kesalahan yang sama seperti waktu itu.

Seperti sebelumnya, ketika demi harapannya untuk mengubah dunia, dia menyebabkan perang dan gagal.

(Meskipun begitu, aku──)

Lux menggenggam kuat sarung Sword Device-nya dan menutup matanya dengan erat, kemudian,


"──────"


Rasa takut merambatinya.

Lux pun tidak mengerti apa yang terjadi pertama, dia melihat ujung-ujung jarinya dan lututnya yang mulai gemetar, dan dia tahu penyebabnya.

Malam hari di pulau yang terselimuti dalam gemuruh laut.

Seekor monster meleleh menjadi kegelapan hening dan menahan napasnya.

"......"

Lux tanpa kata berdiri dan keluar dari penginapan lewat pintu belakang sehingga anggota lain tak akan tahu.

Dia melintasi semak-semak di mana tak ada penerang dan datang ke ruang terbuka.

Laki-laki itu berdiri di bawah terangnya bulan purnama.

"──Lama tak jumpa, adikku. Pahlawan terlemah yang kalah dalam perebutan idealisme."

Suara tenang dan elegan, dan mengemban ketenangan.

Dia memakai mantel mewah. Rambut perak, mata abu-abu yang menatap dengan tajam itu mengingatkan salah seekor binatang kelaparan. Dia, laki-laki itu pastinya.

*dokun....!*

Hati Lux melompat, membuat halusinasi seolah-olah darahnya mengalir balik.

Wajah satu-satunya keluarganya yang mengerti dirinya.

Dan wajah yang meremehkan dirinya.

Banyak ingatan sampai batas itu yang mengalir di pikiran Lux dalam sekejap──

"Fugil Arcadia...!"

Dia melontarkan kata-kata itu seolah didesak dari paru-parunya.

Laki-laki yang merupakan pangeran pertama Kerajaan Lama Arcadia, merencanakan kudeta bersama dengan Lux... dan dia orang yang mengkhianati Lux dan melenyapkan sisa keluarga kerajaan.

Musuh lama Lux, kakak yang dia buru selama lima tahun ini.

"...Kenapa kau di sini?"

Tenggorokannya terasa sangat terbakar dari mengucapkan kalimat singkat itu.

Lux bertanya dengan suara tegang, dan bersamaan dia mencabut Sword Device Bahamut.

Di jarak ini, lebih cepat langsung menebas ke lawan ketimbang memanggil dan mengerahkan Drag-Ride.

Juga, tidak ada tanda atau kehadiran musuh di sekitar, lain dari Fugil.

Dia bisa mengambil inisiatif langsung ketika lawan bersiap untuk memanggil.

Lux perlahan menutup jarak sambil mengamati Fugil.

"Apa strategis Heiburg bernama Hayes itu, juga dihasut olehmu?"

"Bagaimana kalau itu benar?"

Fugil menunjukkan senyum tak gentar dan bergurau.

Lux tidak berpaling ketika Fugil menarik napas untuk membalas.

"Aku akan menangkapmu."

Lux menyepak tanah yang tertutup dengan rumput sambil menggumamkan itu.

SaijakuBahamut v4 016.jpg

Lux maju ke depan dengan sikap rendah. Dia mengayunkan pedangnya dengan cepat bersamaan, menendang kaki Fugil yang mencoba menghindar.

"Mati...!"

Fugil terjatuh. Tepat setelah itu, Lux dengan cepat menghunuskan ujung pedangnya ke tenggorokan Fugil.

"...Begitu. Kau berniat menjadikanku sandera untuk menyelamatkan teman masa kecilmu sebagai ganti pelepasannya?"

Fugil bertanya dengan senyum tenang tanpa sedikitpun gerik di alis matanya.

Lux menatapkan dan dengan diam menyatakannya, lalu,

"Sungguh ini memang darimu, adikku."

Suara memuji muncul dari belakang Lux.

"────!?"

Lux yang melanjutkan situasi dengan tenang sampai sekarang, seketika melebarkan matanya.

Sosok laki-laki yang seharusnya terbaring di tanah dengan pedang diarahkan ke tenggorokannya lenyap.

Ketika Lux berbalik dengan panik, ada Fugil yang dengan tenang berdiri di atas bukit rendah di jarak yang agak jauh.

"Ap...!?"

(Apa yang terjadi!?)

Lux bingung oleh kenyataan yang mustahil.

(Aku tidak melepaskan mataku darinya untuk sesaat pun. Dia juga tidak menggunakan pengalihan atau perhatianku digeserkan. Juga, bagaimana──)

"Selamat adikku. Pemikiran dan penilaian yang hebat. Sesaat kau melihatku, musuh bebuyutanmu, jika ini orang biasa mereka hanya akan berdiri dan mencoba memahami situasi, tapi kau membentuk beberapa rencana dalam beberapa saat dan melakukannya."

Fugil melanjutkan kata-katanya yang tampak seperti dia menikmatinya dengan senang dari lubuk hatinya, diiringi senyum jahat di wajahnya.

"Kau memprediksi hubunganku dengan Hayes, memikirkan rencana menangkapku untuk menggunakanku sebagai bahan negosiasi, dan kau mencoba membuatnya nyata. Itu tindakan yang tidak bisa terpikirkan berasal dari orang yang kalah telak. Juga betapa beraninya tidak memanggil Drag-Ride-mu untuk mengejutkanku."

"......"

Dengan sebuah jentikan, Fugil menyarungkan pedangnya sambil tersenyum.

Lux baru saja menyadarinya, kakak yang dia hadapi pedangnya tak bersarung tanpa dia ketahui.

Apa dia mengabaikan itu karena dia terlalu gelisah?

"──Tidak, bukan itu. Fugil tidak mencabut pedangnya, aku yakin tentang itu."

Mungkin tangannya memegang gagang pedang dan menggerakkannya dalam sekejap. Tapi, namun apa hubungannya?

(Tidak! Ini bukan waktunya memikirkan tentang itu sekarang!)

Lux mematikan pemikirannya yang mulai melenceng. Dia memusatkan kepada fenomena di depannya.

Kalau seperti ini, serangan pertamanya meleset dan jarak terbuka di antara mereka.

Dia hanya bisa memanggil Bahamut.

Lux menaruh kekuatannya ke tombol di gagang pedangnya, dan dia hendak membisikkan perapalan, seketika itu,

"Tapi, sayangnya kau salah memahami situasi, adikku. Aku tak berharga sama sekali sebagai sandera. Percuma untuk menangkapku."

Fugil memberitahu dengan biasa seolah-olah untuk menggetarkan ketetapan Lux.

"Dan kau akan melakukan kesalahan besar. Jika kau mulai melawanku di sini, tak akan ada yang membantu teman masa kecilmu lagi selamanya."

"...-"

Tangan Lux berhenti mendengar pernyataan yang sangat tenang Fugil.

"Apa maksud... mu?"

"Aku mencoba menghentikan wanita bernama Hayes itu. Aku harusnya jadi rekannya, tapi wanita itu terlalu menyimpang dari misi awal kami. Perlu membetulkan jalur di sini. Dengan kata lain hanya di saat ini sekarang──itu ketertarikanku bersekutu denganmu."

"......"

"Untuk mengendalikan Yggdrasil──tubuh utama Ragnarok, syarat khusus diperlukan. Seruling yang anak itu bawa yang secara khusus dibuat, hanya ada satu benda yang disebut 『Origin Variety』. Selain itu──jika kau bisa menghancurkan atau mencurinya, dia tak akan bisa memberikan perintah baru ke Ragnarok lagi. Dan jika kau bisa mengalahkan tubuh utama Yggdrasil, kau bisa menyingkirkan bahaya pada teman masa kecilmu itu. Itulah bagaimana, meskipun, misalnya, darah Abyss sudah hidup di setengah tubuhnya."

"...Apa kau punya bukti, ini bukan jebakanmu?"

Lux meneguhkan ekspresinya agar emosi di dalam hatinya tak bisa dideteksi dan dia bertanya.

Tidak mungkin dia langsung saja menelan kata-kata musuhnya Fugil, tapi dia menanyakan itu untuk menemukan tujuan asli Fugil.

"Sayangnya, aku cuma bisa menaruh harapanku pada pengertianmu untuk itu. Itu termasuk pemahamanmu yang apakah aku harus mengatakan kebohongan."

"......"

Terompet untuk menggunakan Ragnarok yang hanya Hayes miliki, Origin Variety.

Sebelumnya, ketika Poseidon bangkit, Hayes bersembunyi di balik jubahnya dan dia tak bisa melihat apa yang dia lakukan.

Tapi, dua hari lalu ketika Hayes muncul di depannya, seruling yang dia lihat mempunyai pola aneh yang terukir padanya.

"──Apa itu, semua yang kau ingin katakan?"

"Tidak, kesampingkan saranku, aku punya satu hal yang ingin kuminta. Anggaplah, semua yang kukatakan benar──apa kau benar-benar mau menyelamatkan teman masa kecilmu?"

"......"

Sebagai balasan, Lux menatapnya dengan tanpa kata.

"Seperti yang kupikir, kau tidak berubah ya. Kau masih sama seperti waktu itu, bodoh dan lemah."

Fugil mendesah dengan jengkel dan menengadah menuju udara hampa.

Dengan punggungnya masih menghadap kegelapan biru laut, dia membentuk senyum yang bagaikan wajah jahat.

"Bukankah kau tahu, kau juga mencoba melakukan hal yang sama seperti wanita bernama Relie itu? Menyelamatkan apa yang penting, keberadaan yang tak tergantikan bagimu. Pastinya terdengar bagus, tapi nyatanya melakukan itu adalah pengkhianatan terhadap negara ini dan murid-murid itu. Kau melakukan ketololan yang mungkin mengubahmu menjadi musuh dunia."

"Kejahatan──itu yang kau ingin katakan?"

"Tidak..."

Tak disangka Fugil segera menyangkalnya.

"Menyulitkan karena bukan jahat atau apapun. Namun, jika ada ribuan orang, maka akan ada ribuan jalan keadilan──aku tidak bermaksud membicarakan kekonyolan seperti itu. Mereka tidak menyadari baik dan jahat, ini tak lebih dari mereka hanya sedang berseteru mengenai sesuatu yang tak bisa mereka akui, tentu wajar."

Fugil melanjutkan yang masih mengenakan senyum tenangnya.

"Itulah sifat makhluk hidup. Orang-orang yang telah lapar di masa lalu akan mencoba mengumpulkan lebih makanan. Yang lemah akan mencoba memperoleh kekuatan lebih. Orang-orang yang punya orang penting bagi mereka direnggut dari mereka, akan mencoba melindungi orang-orang pentingnya mati-matian. Dan──"

Fugil mengamati Lux yang masih menggenggam pedangnya dan tertawa.

"Orang yang tidak dicintai oleh siapapun, akan mencoba dicintai oleh siapapun."

"......"

Lux tidak membalas pada kata-kata Fugil.

Tapi, dia menyipitkan mata berawannya dan berbicara.

"Kenapa, kau membunuh keluarga kerajaan dan prajurit Kerajaan Lama hari itu? Tujuan aslimu──apa sebenarnya?"

"Kau yang saat ini tidak akan mengerti, meskipun aku memberitahumu."

Fugil membalas dengan suara yang tercampur dengan desahan.

"Tapi, suatu hari kau akan mengerti jika kau tetap berada di jalanmu. Di masa depan masing-masing negara akan mengembangkan konflik yang lebih kuat. Banyak Kerajaan Baru akan mendekati untuk menggunakan kekuatan dan temanmu. Mereka akan datang membawamu ke dalam kelompok mereka. Mereka mencoba mengiming-imingimu menuju jalan penolakan, membawa perkara besar yang tak lain dari 『Untuk melindungi kedamaian Kerajaan Baru』."

"Kau pasti mengerti sebelumnya. Apa yang aku lakukan hari itu. Kenapa aku menggunakanmu. Jika kau terlibat dengan negara ini lagi, dan masih mencoba bertahan dalam idealismemu, maka──"

Fugil berbalik. Dia memiringkan kepalanya dan menengok ke belakang dengan senyum.

"Kau akan mengerti, tidak ada apapun di dunia ini. Entah idealmu, atau apa yang kau ingin lindungi, semuanya."

Dia meninggalkan hanya kata-kata itu dan menjauh.

Ketika Lux maju ke depan untuk mengejarnya, dia melihat Fugil mencabut Sword Device-nya.

Pedang yang berkilau dengan cahaya, garis keperakan menjalarinya.

Pedang yang memancarkan cahaya tujuh warna tipis yang bergelombang.


"Uu... ku...!"


Rasa sakit tajam dan menusuk langsung merambati di belakang mata Lux. Lux menekan tangannya di dahinya dan menekukkan satu lututnya.

Ketika dia menyadari, Fugil menghilang seperti kabut.

Seolah tak ada apapun di sana tepat dari awal.

"Oooii! Lux!"

Sebuah suara muncul sembari Lux menatap ke kegelapan dalam keheranan hampa.

Ketika dia berbalik, dia melihat sosok Lisha yang mendekatinya dengan berlari.

"Lisha, sama..."

"Aku akhirnya menyelesaikannya! Aku berhasil menghilangkan sistem terakhir sehingga Bahamut bisa menggunakan awakened state! Ini berkat kode yang adikmu pecahkan. Tapi──"

Dia berbicara dengan semangat sampai pertengahan sebelum nadanya menjadi bimbang.

"Ini, seperti yang kupikir lebih baik tidak menggunakannya... Hal bagus, kemampuan bisa muncul tapi, bebannya terlalu berat. Menggunakan itu dengan Bahamut masih──"

"Tolong ajari aku! Kumohon!"

"Wah!?"

Lux menarik kedua tangannya dan memohon.

Lisha yang terkejut, memerah sementara,

"Te, tenanglah. Pastinya ini kerjaan gagal saat ini, tapi mungkin akan berguna tergantung pada perkembangan masa depan. Maka dari itu, jangan ceroboh. Membiarkanmu melakukan sesuatu yang berbahaya lebih dari ini──"

"Kumohon, Lisha-sama."

Lux mengirimkan tatapan serius dan tidak melepaskan tangannya.

"Waktu akan datang di mana aku harus menggunakannya. Kalau begini, mungkin menjadi sesuatu yang aku sesali lagi. Aku──tidak ingin, mengulangi hal yang sama seperti waktu itu!"

"Waktu, itu...?"

Ketika Lisha memiringkan kepalanya, pemandangan aneh bangkit kembali di balik pikiran Lux.


Hari itu ketika Kerajaan Lama binasa.

Percikan api berdansa di langit, sekerumunan Drag-Ride melintasi langit malam.

Kemudian──

"-...!?"

Kesadaran Lux yang menyurut terpanggil kembali.

Sensasi tangan kecil yang lembut dan halus.

Di depannya Lisha menggenggam balik pada tangan Lux selagi kedua pipinya sedikit merona.

"A, aku mengerti."

Dia mengarahkan tatapannya pada Lux dengan wajah yang agak kesal dan menggembungkan pipinya.

"Kau gak mau mendengarkan begitu sudah bicara. Meski biasanya kau meminta itu... Tapi, kode untuk melepaskan Bahamut rumit, jadi aku harus mengajarimu dari dasar, ya?"

"Terima kasih banyak, Lisha-sama."

"...Fuh"

Melihat Lux yang sungguh-sungguh membungkukkan kepalanya, Lisha tersenyum dengan raut wajah gusar.

──Dengan ini, persiapan sempurna.

Ini adalah satu-satunya rencana tersisa yang bisa menyelamatkan Philuffy malam ini.

Lux memutuskan seperti itu di dalam hatinya. Lalu, Lisha tiba-tiba mengangkat wajahnya,

"Omong-omong, di mana Relie? Aku mencarinya sejak tadi untuk meminta izin menggunakan awakened mode──"

"────"

Lux tiba-tiba teringat mendengar hal itu.

"...Maaf, Lisha-sama."

Dan beberapa detik kemudian Lux berbalik menghadap Lisha dan memberitahunya dengan ekspresi serius.

"Bisa aku memintamu untuk menghubungi semuanya? Jika Relie-san tidak ditemukan di manapun, lalu──"

Mengatakan itu, Lux membulatkan tekad.

Determinasi untuk melempar dirinya ke dalam huru hara sekali lagi.

"Aku akan mencarinya. Di lantai terdalam Reruntuhan──"



Sepuluh menit kemudian. Semuanya berpencar mencari Relie di tempat kemungkinan seperti penginapan, lapangan latihan dan tempat lain.

Tapi, tidak ada tanda-tanda darinya sama sekali.

Kemungkinan juga, dia diculik oleh seseorang, namun Lux punya ide di mana dia berada.

Reruntuhan.

Demi mencari cara untuk menghilangkan Ratatoskr dari Ragnarok yang menyita Philuffy, Relie hendak menyusup ke lantai terdalam.

Selain itu, Lux akan memasuki Reruntuhan sendiri agar tidak melibatkan murid lain.

Mulai dari sini, ada kemungkinan, para murid akan terlibat menuju kejahatan serius.

Jika mereka tidak berhati-hati, tak akan berakhir sebagai hanya masalah Kerajaan Baru. Mungkin menjadi masalah internasional besar yang bisa mempengaruhi turnamen internasional yang akan dimulai setelah ini.

(Tapi... aku tak bisa meninggalkannya seperti ini.)

Di ruang kantor malamnya di penginapan Relie berada.

Terdapat surat yang ditempatkan di atas meja di sana. Hanya tertulis dengan 'Tolong jaga Philuffy'.

Lux yang merasakan situasi bahaya dari surat itu buru-buru keluar penginapan, lalu──

"Lu-chan. Tunggu."

"Philuffy...!?"

Ketika dia melihat di sana, Philuffy bangun dengan wajah merah dan tubuhnya yang mengagetkan.

"Kau gak boleh! Saat ini, jika kau tidak tidur──"

Mana mungkin dia bisa membicarakan Ragnarok, jadi Lux memberitahunya seperti itu dengan panik.

Namun,

"Aku, sudah tahu."

"Eh...?"

"Kalau di dalam tubuhku, ada Abyss."

Philuffy mengatakan itu dengan suara polos biasa dan wajah seriusnya.

Sesaat Lux mendengar itu, di dalam kepalanya menjadi kosong.

"Philuf, fy..."

Suara lesunya terperas dari paru-parunya.

"Maaf, untuk tetap diam."

Philuffy dengan tenang tersenyum sambil mengatakan itu.

"...Aku tahu baru-baru ini tapi, yah, tak masalah juga."

"Eeh!?"

Lux terkejut dari perkataan Philuffy yang masih tenang sampai sekarang.

Tapi,

"Ya. Karena, penting kalau aku hidup. Karena, jika aku mati, baik Onee-chan atau Lu-chan pasti akan sedih."

Philuffy perlahan menaruh tangannya di atas dadanya dan bergumam.

"Onee-chan, setelah Okaa-san mati dari sakit, dia tampak seperti benar-benar sendiri. Itulah mengapa, mungkin, aku tak boleh mati."

Philuffy lanjut berbicara sambil tersenyum. Suaranya terhanyut dalam nostalgia.

"Lu-chan juga orang yang sendirian sangat mudah, jadi mungkin, akan benar-benar menyakitkan untukmu, jika aku mati."

"────"

"Maka dari itu──aku senang, aku hidup sampai hari ini."

Dada Lux mengerat mendengar kalimat itu yang bagaikan serangan kejutan.

Dia ingin tahu sejak kapan dirinya salah paham kalau Philuffy tidak tahu.

Biasanya Philuffy diam dan tidak bagus dalam mengungkapkan ekspresinya, tapi dengan intuisi tajamnya, dia mengerti tentang Lux dan Relie lebih dari siapapun.

Tentu saja itu termasuk bagaimana Lux dan Relie sebenarnya hidup, sambil menanggung kesendirian dan rasa sakit tak tertahankan.

Dan juga bagaimana jika Philuffy, yang mereka dukung, mati, baik keduanya akan kehilangan pandangan mereka.

Philuffy tahu sepenuhnya tentang perubahan tubuhnya sendiri, dia menyadarinya, tetapi masih mencoba hidup.

"Tapi, sudah baik-baik saja kok."

Mengatakan itu, Philuffy memasang senyum lepas.

"Karena, Lu-chan sudah membuat, banyak orang penting. Karena, kau menjadi kuat."

Dia berkata, dengan suara yang terdengar agak sendirian.

"Itulah mengapa yang pasti, kau akan baik-baik saja."

Suara tersebut yang mencoba menenangkannya sama seperti waktu itu tujuh tahun lalu.

Namun, berbeda dari waktu itu.


"──Kau salah-!"


Lux dengan refleks berteriak, tapi dia tak mampu berbicara lebih.

Lalu, dia dengan kuat memeluk tubuh Philuffy di depannya.

"Lu, chan?"

Tubuh hangat dan bau harum tipis.

Lux berbisik sambil mendesak emosinya yang biasanya, membuat hatinya berdegup kencang di waktu semacam ini.

"Aku, tidak bagus... aku belum berubah sama sekali sejak saat itu...aku masih, lebih lemah dari siapapun!"

Rasa terkejut dan kebingungan bisa dirasakan dari gadis di lengannya.

Meski begitu, Lux tidak melepaskannya.

"Jangan menghilang... luka di dalamku masih tersisa sejak hari itu! Karena Philuffy menyelamatkanku hari itu, karena kau tetap hidup sampai hari ini, aku bisa bertarung sebagai pangeran Kerajaan Arcadia!"

Seseorang yang kehilangan orang penting yang mereka harus lindungi.

Seseorang yang mengutuk seluruh dunia dan mengubahnya menjadi musuh, orang seperti itu tak akan bisa mengubah negara.

"Karena itu, jangan pergi! Jangan menghilang! Aku pasti, kali ini pasti akan menyelamatkanmu! Itulah mengapa──"

"Begitu."

Sensasi lembut sebuah tangan yang mengelus rambut depan Lux.

Ketika dia menyadari, Philuffy memasang senyum kecil padanya.

"Lu-chan, masih belum berubah."

"......"

Philuffy mengusap pipi Lux dengan nostalgia dan bergumam.

"Terima kasih. Aku akan menunggu."

Hanya kalimat singkat.

Tetapi demonstrasi akan muncul oleh Philuffy pendiam yang menggunakan kata-kata.

Lux mengerti semuanya hanya dari itu.

"Tolong, jaga Onee-chan."

"Ya."

Lux mengangguk dengan kuat dan berbalik.

Kemudian, ketika dia berbalik, suara Philuffy memanggilnya.

"Juga, panggil aku Phi-chan, ya?"

"Ya...maaf."

Lux tersenyum masam mendengar kata-kata Philuffy yang terdengar sedikit cemberut.

"...Aku pergi dulu, Phi-chan."

SaijakuBahamut v4 017.jpg

Dan Lux keluar penginapan dan mulai berlari.



Lux berlari sekuat tenaga di pesisir pantai di larut malam.

Lux meminta Lisha dan yang lainnya menghubungi semuanya di permukaan agar tidak mendekati Reruntuhan, dan untuk mereka menunggu sampai Relie dan Lux kembali.

Jika dia bisa bekerja sama dengan Lisha dan yang lainnya, mereka akan terlibat dalam pertarungan berbahaya ini di mana tak akan kembali.

Lux melompat ke dek Ark, membuka pintu jalur langsung, kemudian melangkah ke atas pintu penghubung.

"──Muncullah, lambang kekuatan kepala naga bersayap. Patuhi pedangku dan terbang, Wyvern."

Pertama Lux memperlengkapi Wyvern dan menunggu. Lalu transfer dimulai.

Koridor lantai kedelapan yang sebelumnya mereka capai sekarang memiliki lampu putih kebiruan yang bersinar, berbeda dari sebelumnya.

"Apa sistem, pulih?"

La Cruche memulihkan ingatannya di area ruang kontrol dan mengembalikan wewenangnya sebagai Gear Leader.

Awalnya semuanya berjalan baik dengan itu tapi──

"GURORORO...!"

Geraman berasal dari belakang sebuah benda.

"Tidak mungkin──!?"

Ketika Lux menyadari, sesuatu sudah melompatinya.

"SHAAaAAAAH!"

Makhluk bersayap yang terbuat dari bahan keras menyerang sambil melepaskan jeritan memekakkan.

Lux nyaris menggunakan pedangnya sebagai penghalang dan menghadang serangan pertamanya.

"Gargoyle!? Kenapa di sini...!"

La CrucheAutomaton menyebut, Abyss tidak sering muncul di lantai kedelapan dan di bawah. Karena awalnya bukan tempat yang harus dilindungi.

Untuk alasan itu Relie langsung beranggapan, dia bisa mencapai lantai terdalam tanpa Drag-Ride tapi──

(Tidak, saat ini bukan waktunya memikirkan itu!)

Lux segera menghilangkan berbagai pemikirannya dan menurahkan konsentrasinya pada pertarungan di depannya.

Dia menghancurkan serangan kedua ke arah Wyvern-nya dengan Critical Hit Scale Blade.

"GUGAH, AAaAAH!"

Gargoyle menggeliat ketika cakar tajamnya bersama lengannya dihancur leburkan.

Tapi bersamaan, bahkan lebih kehadiran musuh muncul seolah-olah mereka mendengar sebuah teriakan.

Ada Chimera yang pernah dia saksikan dengan Celis, binatang Gryphon bersayap, Abyss tipe cumi-cumi yang disebut Kraken.

Ada lebih dari sepuluh musuh dari apa yang dia bisa lihat.

Abyss membentuk formasi yang mengepungnya di tempat ini di mana ada sedikit pelindung.

(Ini bahaya, kalau begini──)

Walaupun Lux terbiasa melawan Abyss, situasi ini masihlah terlalu merugikan baginya.

Dia bisa membantai mereka jika dia mengganti Drag-Ride-nya ke Bahamut!

"SHAaAAAAH!"

Gargoyle meraung dan hendak menyerang Lux sekali lagi, lalu──

*DOON!*

Kilatan menyilaukan merambati udara kosong dan mengenai Gargoyle.

"GA, aAAAAH!"

Teriakan mati dilenyapkan oleh sebuah suara ledakan. Serpihan hitam berserakan dan menghilang.

Serangan meriam yang ditembakkan dari belakang Lux menusuk salah satu lengan Gargoyle.

"Seperti biasa, kau pria yang tangguh."

"──Eh?"

Mata Lux membelalak dan dia mengalihkan tatapannya ke sekitar.

Di saat itu, Abyss tipe besar yang menunggu kesempatan mereka untuk menyerang, tubuh mereka membeku satu demi satu.

"Aku mengerti, kau merasa gak sabaran, tapi jangan melakukan hal yang ceroboh."

Ketika Lux berbalik menuju suara dari belakangnya, dia melihat sosok Lisha dan Krulcifer di sana mengenakan Tiamat dan Fafnir.

Tanpa membiarkan mengeluarkan kata-kata terkejut, petir menjalar di sekitar dan membekukan Abyss menjadi abu satu demi satu.

"Kepala sekolah seperti itu, tapi kau juga benar-benar gegabah. Aku memutuskan, menasihatimu nanti ketika kita kembali."

Celis, yang memakai Divine Drag-Ride petir, Lindwurm, memberitahu Lux itu dengan marah.

"Kayaknya, kepala sekolah pergi ke lantai kesepuluh. Dari reaksinya, La Cruche juga di sebelahnya. Abyss mendekati mereka dari sekitar. Lebih baik cepat jika kamu ingin mengejar mereka."

Noct mengatakan dari belakang sambil memastikan dengan radar Drake-nya.

"Aaa tapi, banyak musuh turun ke area ini, jadi Lux-chi, serahkan saja pada kami! Ah, kau bisa menebus kami nanti ya!"

"Yah, abaikan Tillfur, tiga pengguna Divine Drag-Ride itu sungguh sesuatu, jadi serahkan tempat ini pada kami."

"Uwah, kejam! Meskipun aku menahan ketakutanku seperti ini!"

Mendengar kata-kata Sharis, Tillfur menunjukkan perasaan aslinya dan bertingkah bingung.

Tampaknya, semuanya berkumpul di sini karena mereka tahu tujuan Lux.

Namun,

"Kenapa kalian, melakukan ini──"

"Aku memberitahu semuanya."

*step*, suara langkah kecil bergema dan gadis bertubuh kecil berjalan ke depan.

Gadis yang mengenakan seragam sekolah adalah Airi.

"Aku kebetulan mendengar perbincangan Nii-san dan kepala sekolah. Setelah mendengar itu, mudah memprediksi bagaimana Nii-san akan bertindak jadi──"

Mengatakan itu, Airi mendongak pada Lux dengan wajah yang sedikit gugup.

"Nii-san akan menyelamatkan Philuffy-san, 'kan? Mau bagaimana pun."

"...Ya."

"Lalu, ayo mulai. Melakukannya dengan semuanya pastinya meningkatkan kesempatan berhasil. Pasti──"

"Airi, berhati-hatilah. Bala bantuan musuh."

Noct mengangkat suara tegang, bersamaan semuanya berdiri siap.

"Lux. Pergi cepat! Kami akan mengatasi mereka ini!"

Tepat setelah Lisha meningkatkan suaranya, Krulcifer juga mengirim dragon voice yang terhubung hanya pada Lux.

『Kami akan menyusul segera. Mungkin, wewenangku diperlukan untuk membuka pintu lantai terdalam. Untuk sekarang, pergilah dulu ke kepala sekolah──』

"Ya!"

Lux membalas sambil menerbangkan Wyvern-nya bersamaan.

"Semuanya, terima kasih."

Lux mengucapkan terima kasih kepada semuanya yang berkumpul di sini dan bergegas melewati jalur dengan kecepatan penuh.

Lux memikirkan sambil melaju langsung melalui lantai tersisa dengan kecepatan tinggi.

Meskipun dia bermaksud tidak melibatkan mereka, pada akhirnya dia mengkhawatirkan mereka tanpa perlu.

Meskipun tak ada waktu bagi mereka mendengar rinciannya dari Airi, meski begitu semuanya buru-buru membantunya.

Dia merasakan perasaan misterius.

Hal yang dia tak bisa peroleh setiap kali sejak hari itu ketika dia masih anak-anak.

Mungkin kali ini pastinya dia akan mendapatkan teman-teman tak tergantikan yang bisa dipercayai.

Dan, sekarang pun Lux takut bahwa teman-teman itu akan meninggalkannya, atau mungkin dia akan kehilangan mereka karena kesalahannya.

Itulah sesuatu yang belum berubah semenjak hari itu di mana dia memendam keraguan terhadap Kerajaan Lama (Negara Itu).

(Tapi──!)

Sudah tidak ada waktu lagi untuk ragu.

Waktu di masa kecilnya di mana dia tak bisa melakukan apapun.

Dan, di hari revolusi lima tahun lalu ketika dia dikhianati dan gagal.

Jawabannya saat ini akan muncul setelah ini.

Menembus pemandangan yang melambung dengan kecepatan tinggi melewatinya, Lux membulatkan tekad, ketika itu,


"──Relie-san!"


Dia melihatnya.

"...Lux-kun-!?"

Dia menyalip Relie yang bersama La Cruche dan mencegat Abyss tipe binatang yang menghadang jalan mereka.

"Uo, OaaAAAAH!"

Abyss yang disebut Werewolf menerima Critical Hit dari Scale Blade dan bagian tubuh atasnya terhempas.

Setelah memastikan kematian Abyss, Lux berjalan ke arah Relie yang bertekuk lutut.

"Apa anda baik-baik saja? Ada yang sakit──?"

"Bagaimana, kau tahu aku ke sini──? Tidak, lain dari itu... kau juga."

Relie membuka matanya dengan keheranan hampa sambil berbisik.

"Ya. Aku juga akan menyelamatkan Philuffy. Mau bagaimana pun."

"Begitu..."

Relie tersenyum lemah mendengar kata-kata Lux dan dia mengalihkan tatapannya.

"...Tapi, sesuatu seperti itu, mungkin tidak ada. Sesuatu seperti cara menyelamatkan gadis itu, sebenarnya tidak ditemukan... Meski begitu──!"

Suara yang terisi dengan kekosongan, diperas dari paru-paru Relie.

Dia menggunakan setiap cara yang ada demi menyelamatkan adik kesayangannya, lalu dia menyadari kalau semua yang dia lakukan adalah nol besar.

Meski begitu, dia tak bisa menyerah.

Di dalam perkataan itu, terdapat keputus-asaan seseorang yang berlanjut melawan kesendirian.

"Tenang saja. Kita pasti akan berhasil entah bagaimana."

"......"

Meski begitu, Lux tidak menarik kembali tangan yang dia ulurkan dan menyusun kata-katanya dengan kuat.

"Selain itu aku berjanji, kali ini pastinya, aku akan menyelamatkannya──"

Relie menunduk mendengar suara Lux yang dipenuhi dengan keyakinan.

Tapi, kali ini dia mengambil tangan Lux dan berdiri.

"Maaf untuk membuatmu terlibat. ──Tapi, terima kasih."

Relie mengusap matanya yang ternodai dengan air mata dan dengan tenang berdiri.

"Maaf membuatmu menunggu. Ayo pergi."

Relie menegangkan ekspresinya dan mengalihkan tatapannya ke sampingnya. Di sana La Cruche tersenyum.

"Saya melihat situasi dan tetap diam. Saya anak yang baik."

"Ah, benar juga..."

Lux membalas dengan senyum masam.

Sembari tak ada lagi Abyss datang, mereka menuruni sampai lantai kesebelas terdalam. Kemudian Lisha dan yang lainnya mengejar dari belakang.

"Master. Sentuhlah lambang pintu dan pikirkan dengan tenang. Pintu bagian terdalam akan terbuka setelah itu."

"──Aku mengerti."

Krulcifer menarik napas dalam, lalu dia berjalan menuju pintu besar.

Ketika itu Lux berbisik ke telinga Airi yang berdiri di sebelahnya.

"Airi, apa kau membawa seruling?"

"Ya. Aku membawanya di dekatku sih──"

"Lalu aku punya permintaan. Jika situasi menjadi seperti apa yang kuprediksi, aku ingin kau menggunakannya."

Ketika Lux mulai memberitahu Airi tentang 『rencana itu』, tangan Krulcifer memegang ke arah pintu.

Sesaat tangannya menyentuh, beberapa garis kilatan biru merambati permukaan pintu.

"-....!?"

Krulcifer melepaskan rintihan kecil dari perasaan rangsangan yang terasa seperti rasa sakit. Banyak tulisan bersinar muncul di permukaan halus pintu dan mulai membuka.

"Wewenang Xfer dikonfirmasi...koneksi berhasil. Tidak ada maslah dengan batas pemakaian. Membuka mungkin dengan operasi kontrol pikiran."

Suara buatan anorganik bisa didengar. Kebingungan muncul di wajah Relie.

"Apa yang terjadi? Krulcifer-san, kau...!?"

"Akan kujelaskan nanti. Jika kita masih selamat sampai saat itu──"

Krulcifer menutup matanya dengan tangannya masih di pintu dan dia berkonsentrasi.

Lalu pintu bergemuruh dan getaran aneh terkirim melewati tangannya, setelah itu,


*GASHIiiIIIN!*

Pintu terbuka ke empat arah seperti kelopak bunga yang diiringi dengan suara logam.

Pemandangan tak terbayangkan membentang di sana.

"Ini...lantai terdalam!?"

Kubah luas membentuk ruang yang dikelilingi dengan dinding logam keras.

Tempat itu yang diterangi oleh sumber cahaya dari atas tampak seperti koloseum zaman kuno.

"...Tempat ini benar-benar lantai terdalam, La Cruche?"

Pertanyaan Celis hanyalah wajar.

Gambaran mereka mengenai lantai terdalam Reruntuhan adalah penyimpanan harta karun besar.

Apalagi, tidak menyebutkan teks kuno atau peralatan zaman kuno, ataupun bagian Drag-Ride bisa ditemukan di sini.

Ketika mereka berjalan sampai dekat tengah ruangan, Relie menyaksikan punggung La Cruche dengan ekspresi yang tercampur kekaguman dan kegugupan.

"Apa ada suatu kesalahan? Mungkinkah, pemulihan ingatanmu gaga──?"

"Itu tidak benar."

La Cruche berjalan ke depan. Dia lalu berputar-putar yang membuat pakaiannya berkibar sebelum menjawab.

Tingginya hanya mencapai pinggang Lux. Dia gadis manis yang tampak seperti gadis kecil.

Dia tidak menyadari sampai sekarang bagaimana bentuk matanya yang tertutupi dengan bayangan gelap.

"Pemulihan ingatan saya berhasil. Saya ingat semuanya. Hal yang harus saya lakukan──"

La Cruche tersenyum dan mengangkat tangannya.

Senyum seekor predator yang menangkap mangsanya di dalam jebakan.

"──menghabisi kalian semua, tanpa menyisakan seorang pun hidup."

Rasa ngeri menjalari Lux dan yang lainnya. Seketika itu, pintu rapat di belakang mereka menutup dengan cepat.

"Ap-...!?"

Ketika semuanya berbalik, sudah sangat terlambat.

Pintu terakhir dengan kuat menutup. Di depannya terdapat siluet dua orang yang mengenakan jubah hitam.

"Apa yang kau lakukan? Dengar apa yang kukatakan sebagai supervisor──"

Ketika Krulcifer menanyakan dengan panik, La Cruche membungkuk dengan sopan.

"Master. Saya wajib mematuhi perintah anda. Tapi itu bukan prioritas utama saya saat ini. Sebagai Gear Leader Ark, saya harus menghabisi kalian semua, keluarga pemberontak yang mengkhianati dan menggulingkan para master-ku, lalu menginvasi tempat ini, serta rekan-rekannya──"

La Cruche menatap Lux dengan kebencian utuh yang memenuhi tatapannya.

Beberapa adegan bangkit di pikiran Lux yang melihat tatapan itu.

Di dalam kapal yang dihancurkan dan porak poranda yang mereka lihat tepat setelah memasuki Reruntuhan.

Dan, Ragnarok yang muncul dari Reruntuhan, Poseidon.

Bekas kehancuran baru yang bukan dari perang zaman kuno, yang muncul berasal dari invasi Kerajaan Lama lebih dari sepuluh tahun lalu.

Apakah La Cruche melacak kembali ingatan itu, dan karena itu dia menganggap Lux mirip seperti lawannya?

(Tapi──keluarga pemberontak...katanya, apa yang dia maksud? Apa ada orang lain selain aku dan keluarga kerajaan?)

Dia tidak mengerti.

Lux tidak mungkin tahu kebenaran Kerajaan Lama yang berlanjut selama beberapa ratus tahun.

Tapi, langkah kaki dua orang mendekati dari belakang yang menarik Lux kembali ke kenyataan.

Apa yang ada di depan tatapannya ketika dia berbalik adalah dua sosok yang terbungkus dalam jubah.

Sosok yang berjalan di depan menarik tudungnya dan menunjukkan wajahnya.

Seorang gadis dengan rambut perak bersinar dan mata bermata asimetris──Hayes.

"Negosiasi gagal ya, pangeran. Tidak, kau bergerak seperti idiot dan menjalankan tujuanku seperti yang kurencanakan, jadi mungkin aku harus berterima kasih padamu?"

"Kau──!?"

Lux yang memastikan identitasnya bergumam dengan erangan.

Kenapa gadis yang menyuruhnya membuka pintu di siang hari, di sini?

Bahwa dia yang menetapkan waktu dan memberitahunya, Lux harus mengikuti jebakan.

Walaupun dia diancam, Lux dan kawan-kawan seharusnya menentang untuk membuka pintu terakhir seperti yang Hayes perintahkan.

Hayes mengetahui itu. Dia melihat Lux dan kawan-kawan bergerak di malam hari dan mengikuti gerakan mereka.

"Kau berada di daftar pencarian Kerajaan Baru. Persiapkan diri──"

"Celis-senpai!"

Celis yang memastikan keberadaan Hayes lebih cepat dari yang lain, menyerang dengan Lindwurm.

Dia melepaskan tikaman senjata khusus tombak besarnya, <Lightning Lance> dengan kecepatan tinggi. ──Tapi,

*BASHIIN!*

"Ap-...!?"

Celis yang melepaskan terjangan dengan tombak besarnya yang melalui gerakan pintas, namun matanya terkejut.

Sosok berjubah lain berdiri di depan Hayes lebih cepat dari ujung tombak yang bisa mengenai.

Tombak dihadang.

Serangan tombak yang bisa menembus Abyss dan menghancurkan sesama Drag-Ride juga tanpa kesulitan dihentikan oleh manusia berjubah ramping.

Jubahnya berkibar, siluetnya tidak mengabaikan kesempatan ketika Celis menegang karena sulit mempercayai kenyataan.

*DOGUH!*

"Kuh...!"

Celis mundur sekitar sepuluh mel dari menerima serangan pukulan.

Celis segera memperkuat tenaga penghalangnya untuk menghadang serangan, tapi alur serangannya benar-benar berat.

"Ketua murid terpandang memang hebat, serangan kejutanmu pun cantik. Keluarkanlah serangan elektrik spesialmu dan hanguskan adik kelas manismu."

"Kau, tidak mungkin──"

Celis tidak membalas provokasi Hayes dan terpaku pada sosok bertudung di depan matanya.

Dia melempar jubahnya yang sudah terkoyak-koyak dari dampak yang menjernihkan identitasnya.

"Phi, luffy...?"

Lux bergumam dengan refleks.

"Ke, napa..."

Relie juga terheran dan masih berdiri di tempat. Anggota yang lain juga terdiam dari pengungkapan.

Ekspresi teman masa kecilnya tampak kosong dan menggelap.

"......"

Philuffy yang harusnya menunggu di penginapan untuk kembalinya mereka, berada tepat di sana.

"Kenapa si polos itu di sini!? Selain itu──"

"Aa, aku lupa mengatakan, tapi jika wanita ini terus menentang perintah Yggdrasil, Ragnarok yang kukendalikan, dia akan mati. Tapi lihat, ini juga mungkin memberi sinyal perintah kuat yang tanpa menyisakan perlawanan dan membuatnya mendengarkan, jika Yggdrasil memberikan kekuatannya untuk itu."

Lux mengirim tatapan tajam pada Hayes yang berbicara dengan suara mengejek.

"...Jadi maksudmu, kau mempermainkan kami sejak dari awal?"

"Kau baru sadar sekarang? Itu yang mau aku katakan sih tapi──ini juga dalam perhitunganku. Semuanya, termasuk menipu kalian tak lebih dari bagiannya. Yah terserah juga, aku berterima kasih, kau membukakan pintu ini untukku."

Hayes berjalan dengan langkah kaki senang yang bergema di lantai logam. Dia melewati pinggir Lux dan kawan-kawan, lalu memasuki dari tengah.

Itu bagus untuk menyerangnya, namun karena Philuffy mengikuti tepat di belakangnya, mereka tidak bisa bergerak.

Kristal sebesar kepala manusia dipegang di tangan Hayes.

"Baiklah, mulai dari sini aku sendiri cukup. Terima kasih atas kerja kerasnya, pangeran palsu dan para pengikutnya."

Sesaat Hayes mengangkat tangannya ke permukaan dinding, dinding bergerak seperti kepingan puzzle dan dia masuk ke dalam.

"Kalian yang semestinya datang ke sini selangkah lebih dulu, mau mengecohku, tapi perkiraanmu meleset. Karena, pemikiran dangkal kalian seperti buku terbuka bagiku."

Sebelum pintu ruangan aneh tertutup, Hayes melihat ke belakang dan tertawa.

"Tapi, boleh 'kan? Teman masa kecilmu gadis yang hebat. Awalnya sulit menemukan tubuh yang Ratatoskr Yggdrasil bisa adaptasikan──tapi dia menunjukkan penyesuaian mengagumkan, dia monster yang luar biasa. Meskipun dia benar-benar berguna sebagai kekuatan tempur, tapi kau tidak menyadari apapun, dan kakaknya, kepala sekolah juga hanya tetap menyembunyikannya."

"......"

Lux yang mendengar itu mengepalkan tinjunya dengan kuat.

"Itulah mengapa kau orang gagal. Kau tidak menggunakan pion yang berguna, kau tidak mengerti cara menggunakan orang. Sebagai orang yang berdiri sejajar di atas, akan kuberikan sebuah contoh padamu──bagaimana untuk menggunakan pion!"

Hayes melebarkan kedua matanya dalam sekejap dan mengeluarkan seruling dari sakunya.

Seruling Origin Variety yang Fugil katakan, mengendalikan Ragnarok.

Dia menaruh di mulutnya dan dengan kuat meniupnya.

『Philuffy Aingram! Basmi semua makhluk jelata di sana! Ketika kau selesai dengan itu, kau bisa bebas, HAHAHAHA!』

Tepat setelah bunyi berputar-putar tersebut, suara memerintahkan bergema di dalam kubah.

Dan Hayes menghilang di belakang pintu diiringi dengan tawa tak berperasaan.

"Sialan dia...! Memberi perintah seperti itu──"

Lisha menggertakkan keras giginya sambil mengerang.

Lux dan juga semuanya yang lain mengerti arti perintah keji itu.

Sekiranya, semua orang yang di sana tidak bisa membunuh Philuffy dan malah dia yang membunuh semuanya, lalu, pastinya Philuffy juga akan melakukan bunuh diri setelah itu.

Tujuan jahat Hayes yang mengantisipasi sampai sejauh itu.

"Nggak akan ada yang dimulai jika kita mengeluh terus. Bisakah pintu keluar terbuka?"

Dengan wajah berselisih, Celis memandang Krulcifer yang ada di sebelahnya.

"Aku tidak tahu. Tapi──"

"Saya tak akan membiarkanmu, master. Kalau-kalau, jika saya Gear Leader tidak bekerja sama, kalian tidak akan bisa keluar dari sini."

La Cruche berdiri menghadang dan dia melambaikan jarinya perlahan seperti tongkat konduktor.

Dalam sekejap tiga Drag Ride turun di depan mata Lux diiringi cahaya tipis.

"Ini──!?"

"Start On"

Tiga Drag-Ride menyebar bersamaan karena panggilan La Cruche.

Tapi, Drag-Ride-nya tidak memiliki manusia yang mengendarai.

Namun, ada boneka aneh yang terbuat dari logam ditempatkan di dalam mereka.

"Itu──!? Boneka!? Semacam Drag-Ride tak berawak, aku belum pernah mende──"

Lisha mengangkat suara bingung. Bersamaan, ketiga Drag-Ride itu mengacungkan pedang besar dan terbang menuju Lux.

Lux yang mengenakan Wyvern langsung menghadang dengan pedangnya.

Ketika pertarungan dimulai, ada suara pisau kecil dihunuskan dari belakangnya.

Philuffy mencabut tipe pedang pendek Sword Device dengan sepasang mata bersinar.

Dia menyiapkan pedang di depan matanya dan segera melontarkan perapalan.

"──Aktifkan. Star breaker, sang pembasmi, naga raksasa pembunuh dewa. Lepaskan taring ratusan kepala dan bunuh Dewa penguasa, Typhon."

Suara kosong dan gelap yang sungguh berbeda dari Philuffy yang biasa.

Kemudian, wajahnya yang terisi dengan perasaan menggila, memberikan ketakutan pada semua orang di sana.

Haruskah mereka membujuknya? Berlindung? Atau menahannya?

Naga ungu besar dipanggil dan terhubung ke pemanggil, sampai merenggut waktu untuk merasa ragu.

Pupil keemasan Philuffy bersinar, pola-pola merah muncul di kulitnya. Dia mengambil kuda-kuda sambil tersenyum.

Anggota terpilih dengan Celis yang memimpin, menghadapinya dari depan. Ekspresi mereka menegang.

"Celis-san... Philuffy..."

"Ya, aku mengerti."

Celis memberikan anggukan kecil kepada Relie yang memohon. Dia lalu menatap Krulcifer dan kawan-kawan di belakangnya.

"Semuanya! Kita akan menahannya. Lalu, segera kita berhasil melakukan itu, kita akan membantu Lux."

"Ya!"

Lisha dan kawan-kawan mengangguk, mengenakan Drag-Ride mereka. Bersamaan, Typhon Philuffy meluncur ke depan.


◊ ◊ ◊


Lux bergerak ke posisi dinding di mana Hayes menghilang sambil melawan tiga Drag-Ride.

Beruntungnya Drag-Ride tanpa awak tidak sekuat itu.

Tapi, pola gerakan mereka jelasnya berbeda dari manusia. Gerakan mereka sulit dibaca.

"Berapa lama anda mau kabur?"

La Cruche bertanya dengan suara robot yang unik pada boneka yang tercampur dengan senyum sadis.

Kemungkinan, dia mengendalikan Drag-Ride menggunakan otaknya di tempat pilot.

"Tampaknya anda terdesak, tapi masih tenang. Apakah anda tidak mengalahkan mereka karena menunggu peluang untuk mengalahkan mereka dengan yakin?"

"......"

Lux tidak menjawab pertanyaan La Cruche.

Jika dia serius, dia bisa menghancurkan lawannya dengan Critical Hit, tapi jika dia melakukan itu ada kemungkinan, La Cruche akan memanggil bala bantuan baru.

"Begitu, anda sangat cerdik. Anda pura-pura menghindari serangan lawan terus-menerus──sambil menargetkan saya."

Lux mengenyahkan Drag-Ride tak berawak. Lalu, ketika dia memusatkan arahannya ke arah La Cruche,

"───Tapi, itu kesalahan anda."

*bachi-...!*

"-...!?"

Para Wyvern yang benar-benar dia hindari sampai sekarang bersinar dan berakselerasi.

Tiga Drag-Ride membuat suara aneh seperti logam pecah dan mereka mengayunkan ke bawah pedang besar mereka.

"Nii-san-!?"

Ketika suara Airi bergema di sekitarnya, pedang dari ketiganya menghantam lantai keras.

"Gerakan ini──!?"

Lux nyaris bereaksi dan menghindar, tapi dia tertegun dengan tiga Drag-Ride.

Tenaga meluncur mereka sangatlah berbeda dari performa Wyvern biasa.

Apakah itu karena mereka dikendalikan oleh La Cruche dan bukan oleh tangan manusia, tidak──

"Apa anda salah menebak? Atau, anda tidak mengerti? Bentuk asli Drag-Ride ini──"

Tepat setelah itu, cahaya berkelap-kelip dan banyak tulisan dan gambar yang tampak seperti layar-layar kecil mengambang di dekitar La Cruche.

Tiga Wyvern juga terbubuhi dengan cahaya seolah-olah di dalam penjajaran. Rentetan tulisan bersinar oranye tipis dan mengalir dari atas ke bawah dengan kecepatan tinggi.

*bashun!* Banyak bagian kepingan mengubah konstruksi dan kunci mereka terlepas.

"Itu, tidak mungkin──!"

Lisha yang melihat itu dari jauh mengangkat suara terkejut. La Cruche bergumam di waktu itu.

"Lepaskan semua perangkat keselamatan. Tenaga maksimal──<Limit BreakOver Limit>"

Dalam sekejap, seluruh tulisan yang mengambang menghilang dan tiga Wyvern menyala.

Cahaya beam putih kebiruan membungkus di sekitar mereka seperti uap air, tepat setelah itu,

"Selamat tinggal."

Wyvern tak berawak La Cruche yang dikendalikan, meremukkan penghalang suara.

"Kuh...!"

Gerakan berkecepatan tinggi yang tak tertandingin dengan semuanya sampai saat ini.

Pedang besar berayun ke bawah, melampaui setiap estimasi gerakan batas jarak.

Pisau dan penghalang yang Lux secara refleks siapkan dipotong tanpa kesulitan, dan lehernya diserang.

Tebasan yang melaju dengan kecepatan yang tak mampu diikuti oleh mata telanjang, hendak memotong leher Lux sepenuhnya bersama penghalangnya, lalu,

*GIIN!* Lux mementalkan serangan dengan pedang di tangan satunya.

"Hee...?"

*clang* Bagian armornya yang terbelah secara diagonal, jatuh di lantai.

Lux langsung menyentuh gagang Sword Device-nya dan mengaktifkan Quick Draw.

Sebuah teknik tersembunyi yang menggunakan penjajaran sempurna operasi kontrol tubuh dan pikiran untuk melakukan satu tindakan dengan kecepatan dewa.

Lux menggunakan teknik itu secara refleks, menyelaraskan pedang dan nyaris menghindari serangan langsung pada dirinya.

"Mengesankan, anda bisa menghindari itu. Pertama kali saya melihatnya selamat, ini pertama dalam ingatan saya."

La Cruche tersenyum dengan suara memuji.

Ketika itu, darah segar mengucur dari bahu Lux.

"Lux-kun!"

Relie berteriak. Wajah Lux meringis sedikit dan dia mundur menjauh.

"Lux. Apa kau baik-baik saja──!? Uah!?"

Lisha yang mengenakan Tiamat, tertangkap oleh Pile Anchor yang Typhon tembakkan dari samping dan dia terhempas.

Celis, Lisha, Krilcifer dan Triad, total enam Drag-Knight menghadapi Philuffy dengan serentak. Dan, Philuffy lebih dari sebanding melawan mereka.

"Mau bagaimana lagi. Ayo berikan dia kejutan sementara untuk melepaskan Drag-Ride-nya, lalu menahannya!"

Celis yang melihat situasi tak menguntungkan mereka, memberikan perintah pada semuanya.

Mereka menahan serangan dengan pertimbangan tubuh Philuffy, tapi kesempatan itu menghilang.

"Lalu, akan kumulai."

Krulcifer mengangguk sebagai balasan, segera setelah itu dia menerbangkan Fafnir-nya dan bergerak di atas Typhon.

Awalnya, dia lebih sesuai untuk mendukung dari jarak jauh dengan tembakan presisi, bersamaan dengan kerja sama temannya, tapi dia nekat mendekati untuk membaca gerakan Philuffy yang mengendalikan Drag-Ride-nya secara aneh.

"────Wisdom of Fortune CalamityWise Blood"

Dia mengaktifkan Divine Raiment yang Fafnir miliki.

Dengan kemampuan prekdisi masa depan aktif, dia mencari celah di Typhon.

Bersamaan, Lisha terbang tinggi di atas dan mengaktifkan Divine Raiment muatan gravitasi, Heavenly VoiceSuppressor.

Terakhir, Celis menyalakan Ruler's SanctuaryDivine Gate dan langsung memotong jarak untuk berganti serangan.

Seketika itu,

"────<Fruit of HeartlessnessMissing Faith>"

Philuffy berbisik dengan bola mata keemasan terang.

Tepat setelah itu, sekujur tubuh Typhon bersinar tipis dan Divine Raiment-nya diaktifkan.


*GAUuuUUUUUNN!*


Segera, gerak gelombang hitam legam dibangkitkan dengan Typhon sebagai pusatnya, menyebar keluar dalam bentuk bola.

Tiga gadis bersiaga, memikirkan, mungkin menjadi gelombang kejut. Ketika gelombang mencapai mereka, muatan gravitasi Suppressor menghilang.

"Ap-...!?"

"Lam, bat."

Tidak melepaskan peluang ketika tubuh Lisha menegang dari kejutan, Philuffy menembak Pile Anchor dari tanah. Ujungnya yang menirukan rahang ular besar, terlepas di bagian lengan kanannya. Typhon lalu berlari dengan kecepatan tinggi di lantai dan menarik Tiamat sebelum melemparnya ke dinding.

Tujuan lemparan ke arah Krulcifer yang juga di tengah udara.

"-......!?"

Krulcifer yang membidik dengan persenjataan khususnya, senapan peluru membeku──Frozen Breath ProjectileFreezing Cannon, tidak bisa menghindari Tiamat yang mendekati di depan matanya.

"Kenapa, penerawanganku menghi──!?"

Dua Drag-Ride membentur sebelum dia bisa menerka jawaban dan mereka terhempas ke belakang.

"Kenapa ini... Portal teleport Divine Gate-ku...!"

Divine Raiment Lindwurm bisa melakukan teleportasi langsung dalam jarak tertentu.

Bidang cahaya dibentangkan demi membuat jarak teleportasi itu. Cahaya itu sekarang dilenyapkan tanpa meninggalkan suatu jejak.

Celis menggunakan tombaknya yang hampir menepis lengan besar Typhon yang melaju ke arahnya──tapi, serangan elektrik yang seharusnya mengenai musuh tidak timbul untuk suatu alasan.

"Tenaga Lindwurm menurun drastis. Tidak mungkin, ini──"

"Hati-hati! Philuffy saat ini bisa menggunakan Divine Raiment Typhon! Menetralkan Divine Raiment Drag-Ride lain dan juga mengurangi performa mereka──"

"Ku...!"

Semuanya yang mendengar suara Relie gemetar dan gugup.

Sampai sekarang Philuffy tidak pernah menggunakan Divine Raiment Typhon yang disebut Missing Faith di pertarungan sebenarnya.

Alasannya karena masalah konsentrasi dan beban.

Karena Philuffy melakukan gerakan khusus yang disebut seni bela diri menggunakan Drag-Ride, banyak konsentrasinya tertuang dalam kontrol Drag-Ride.

Jadi, jika dia menggunakan Divine Raiment yang menuntut konsentrasi kuat bersamaan, beban akan terlalu besar baginya dan Drag-Ride-nya akan mengamuk.

Itulah mengapa, dia tidak bisa menggunakannya dengan terampil dan juga tak mau menggunakannya di pertarungan sebenarnya di masa depan.

Menurut Relie itulah apa yang Philuffy katakan.

Itulah mengapa sampai sekarang tak ada yang menyaksikan kemungkinan, Divine Raiment itu disebut anti-spesialis Divine Drag-Ride, tapi,

"Jadi inilah, karena kekuatan Abyss..."

Lisha bergumam diiringi dengan ekspresi pahit.

Fungsi otak Philuffy pun ditingkatkan dengan memperkuat Ratatoskr Yggdrasil.

Philuffy yang bisa menggunakan Divine Raiment-nya pasti karena itu.

"Kalau begini, kita gak punya kesempatan menang..."

Noct yang menjaga Airi dan Relie menggunakan Drake-nya berbisik kebingungan, kemudian, Airi perlahan memasukkan seruling di dalam kantongnya.

Sebaliknya, dia mengeluarkan sebuah jam saku dan menyaksikan tangan satunya seolah berdoa. Lalu, pintu yang berada di bagian dalam terbuka.

"...Haa, jadi masih belum berakhir di sini. Merepotkan."

Hayes yang menunjukkan senyum tak gentar perlahan melangkah keluar dari dalam.

Hampir dipastikan dia sudah selesai dengan apa yang dia lakukan di ruangan terdalam.

"Aku juga ingin bermain-main sedikit lagi, tapi ini bukan seakan aku punya banyak waktu luang. Aku juga selesai menggunakan Grand Force, aku harus pergi segera. Akan kuberikan perintah pada wanita itu lewat Yggdrasil untuk memperkuatnya sampai dia menjadi debu!"

"Hentikan! Kumohon!"

Relie berteriak ketika dia melihat Hayes mengeluarkan serulingnya sekali lagi.

Hayes yang melihat itu membalas dengan senyum lebar.

"Sekarang, seriuslah monster! Bertarung sampai kau mati, buat mereka──!"

Wajah Hayes yang tersenyum tipis menegang.

"CreatorLord-sama!"

Ketika La Cruche mengangkat suaranya dengan panik, Pile Anchor ditembakkan dari Typhon dengan kecepatan seperti peluru.

"......!"

Karena ada cukup jarak, Hayes mati-matian berhasil menghindar.

Tapi,

"Kenapa...!"

*PAKIIN!*

Seruling Origin Variety di tangan Hayes remuk berkeping-keping dan pecahan keemasan menari di udara.

Suara bernada tinggi bergema di dalam kubah dan waktu berhenti selama beberapa detik.

"U, aa..."

Tepat setelah itu, mata Philuffy tiba-tiba menutup dan pola merah menghilang dari seluruh tubuhnya.

Dan, armor Typhon terlepas dan dia pingsan dengan lemas di tanah.

"Philuffy...-!"

Relie yang berlari mendekatinya, menangkap tubuhnya dengan erat.

"──Apa ini!? Bagaimana dia bisa menentang perintah yang Yggdrasil berikan──"

Senyum lenyap dari wajah Hayes yang melihat itu.

Ketika Lux memalingkan wajahnya ke arah suara itu dengan kegelapan tak mendasar dan amarah dingin,

"Memanglah seperti ini."

Di kejauhan, Airi mengangkat seruling yang dia pegang.

Seruling kepemilikan Kapten pemimpin Pasukan Pemberontak, Velvet, dan yang kemudian disimpan oleh Akademi.

"──Bagaimana bisa kau menggunakan itu?"

Airi bimbang untuk sesaat ketika tatapan penuh kebencian diarahkan padanya.

Tapi, anggota Triad berdiri di depan untuk melindunginya, jadi Airi menguatkan ekspresinya.

"Kau gak sadar? Skema bodohmu, sudah ketahuan oleh kami──oleh Nii-san sedari awal."

"......"

Hayes tersenyum sekali lagi pada ekspresi dan suara yakin Airi.

"Begitu... jadi sudah ketahuan. Dengan menghapus sementara perintah yang diberikan oleh Abyss atau Ragnarok, menggunakan seruling──"

Efek seruling yang mengendalikan Abyss hanya berhasil dalam waktu tertentu, setelah si pengguna memainkannya.

Mereka memastikan suara seruling berulang kali ketika Abyss menyerang karena itu.

Jika seruling bisa membuat manusia mengendalikan Abyss secara permanen setelah memainkannya sekali, mereka tidak akan mendengar suara seruling terus-menerus dari dekat.

Untuk cara menggunakan seruling, Airi mengartikan teks kuno dari Reruntuhan Garden yang Krulcifer buka, dan ketika mereka datang ke Reruntuhan ini, Airi mengujinya beberapa kali.

Sehingga, bisa dipredksi kalau 『perintah』 yang diberikan pada Philuffy akan terlepas sambil berjalannya waktu.

Hayes dengan maksud tertentu memainkan seruling sekali lagi karena itu.

Jadi, Airi menggunakan peluang itu, di mana perintah terputus, memainkan seruling di antara pertarungan, dan memberikan Philuffy perintah baru. Itulah perintah yang Lux berikan padanya.

Perintahnya adalah 『Lepaskan armormu dan tidur』.

"──Menjelmalah, naga bengis yang menelan darah dan daging dewa. Belahlah awan langit gelap, Bahamut!"

Ketika Hayes terkejut, La Cruche menyuruh tiga Wyvern bertahan demi melindungi majikannya Hayes. Lux berganti Drag-Ride seketika itu.

Lux yang terselimuti dalam naga hitam keji yang melambangkan kehancuran, bergegas untuk menyerang balik dan memisahkan tiga Wyvern langsung.

"──────"

"Hanya kau dan boneka itu yang tersisa. Apa kau siap?"

Lisha yang mengerahkan dirinya dan mendarat di bawah, menudingkan Sword Device-nya ke arah keduanya.

"Sepertinya, kau memiliki wewenang aneh di Reruntuhan ini, tapi jarak terlalu jauh untuk kabur dari sini ke luar. Kau mendapat ganjaran dari kelakuanmu."

Krulcifer juga mendarat dengan tenang dari belakang.

"Sudah berakhir untukmu. Jika kau menyerah, kami setidaknya akan menjamin hidupmu. Tak ada ampun jika kau menolak. Kami akan membunuhmu di sini bersama dengan Automata itu juga. Ini peringatan terakhirmu──pedagang gelap Hayes."

Di akhir Celis mengarahkan ujung tombaknya pada Hayes dan menyatakan begitu.

"───Fuh. Fufufufufufu"

Dikepung oleh Syvalles, suara kecil keluar dari mulut Hayes yang meremehkan.

Bukan suara bermulut kotor biasanya yang terdengar seperti laki-laki, tapi suara yang sesuai untuk seorang gadis seumurannya.

Bayangan gelap mendiami di sekitar mata Hayes dan ekspresinya berubah.

Kemudian, tangannya mengambil permata kecil yang ada di dalam seruling hancur dan dia mendongakkan wajahnya.

"Peringatan terakhir katamu? Jadi kau masih belum menyadarinya, orang-orang tolol ini."

Segera, atap kubah retak.

"Yang masuk jebakan──adalah kalian semua."

Lalu, pohon raksasa aneh dengan urat nadi merah gelap yang mengalir di kulitnya, turun dari langit-langit.

"Jangan bilang, benda ini──!?"

"Salah satu Ragnarok, Yggdrasil...!?"

Ragnarok adalah pelaku utama yang menyiksa Philuffy mengikuti perintah Hayes.

Benda itu muncul seolah-olah untuk menutupi kubah yang luas.

"Benar, aku tak bisa memberikan perintah baru pada wanita itu. ──Tapi, selama aku memegang permata seruling yang dimainkan terakhir, Ragnarok ini akan melindungi pemiliknya dan menghancurkan musuh yang berdiri menghadangnya."

Bagian tubuh pohon yang tebal dengan bayang-bayang seperti tengkorak di kulitnya, disokong oleh banyak akar yang merambat di tanah, membetulkan posturnya seperti seekor binatang dan meraung.


EEEeEEeeEEEAOOooOooOOOOO!


Raungan bergemuruh yang bahasa manusia tak mampu uraikan, mengguncang udara seperti aliran elektrik.

"Kuh! Diam, ini──!"

Lisha langsung terbang, dan ketika dia mengayunkan Sword Device-nya, ──cabang lentur melayang ke arahnya bagaikan cambuk.

"Ku, ah...!?"

Menerbangkan Legion yang Lisha kendalikan dan menyerang Tiamat beberapa kali.

Tiamat terhempas bersama dengan penghalangnya yang memiliki ketahanan kuat.

"Lisha-sama!?"

Ketika Lux memanggil, badan pohon raksasa membengkah dan banyak lubang terbuka.

Apa yang muncul dari itu adalah banyaknya moncong senapan.

Itu dimuat dengan cahaya Drag-Ride Breath GunCannon yang merupakan perlengkapan Drag-Ride dan menembaki kesemuanya sekaligus.

"Kuh...!"

Ketika Lux hampir menghindarinya, pedang tumbuh dari banyaknya ujung cabang dan itu termuati dengan cahaya yang sama seperti Drag-Ride Fang SwordBlade dan menyerangnya lebih lanjut.

Lux menggunakan pedang besarnya untuk membelah tentacle dan pedang yang bergerak dengan kecepatan yang tak mampu diikuti mata.

Walaupun dia hampir berhasil setidaknya bertahan melawan serangan langsung, dia terpukul mundur oleh tenaga dan lalu terlempar ke belakang.

Tebasan pedang-pedang yang dipenuhi dengan energi akan menerima luka mematikan, jika dia keliru untuk memblokirnya.

Keuntungan menjadi satu-satunya senjata yang bisa menang melawan Abyss, sekarang dimiliki oleh musuh juga.

"Bagaimana bisa Ragnarok, menggunakan persenjataan Drag-Ride──"

Setelah Krulcifer berbisik dengan tercengang, tawa menghina Hayes bergema.

"Aku akan mengajarimu sesuatu yang bagus. Kemampuan dasar Yggdrasil adalah mengendalikan dan menguatkan lewat parasitnya. Berfungsi baik pada benda organik atau anorganik. Aku membuatnya memakan beberapa puluh Drag-Ride tipe umum dan persenjataan. Dengan kata lain──kau sudah mengerti?"

"......"

Lux dan kawan-kawan kehilangan perkataan, bersamaan, badan pohon dan cabangnya bergerak, dan mereka bisa melihat banyak gumpalan besi menggeliat dari dalam kulit merah gelapnya.

Tak hanya sesosok monster yang kuat.

Tubuh utama Yggdrasil bisa menggabungkan semua kemampuan dan persenjataan Drag-Ride, dan mengendalikan seperti tangannya sendiri.

Apa lagi, mengendalikannya dengan jumlah dan kekuatan yang beberapa puluh kali dari Drag-Ride biasa.

Ketika Krulcifer menembakkan peluru cahaya Sniping Dragon GunSenapannya, penghalang muncul langsung dari kulitnya dan mementalkan peluru.

"Sepertinya, juga percuma hanya membidik dan menembaknya..."

"Sia-sia! Serangan kalian semua tidak akan mempan melawan ini!"

Yggdrasil bergerak bersamaan dengan cercaan Hayes.

Udara di sekitarnya berputar dan gelombang kejut dahsyat meledak.

Howling Howl.

Mungkin karena jumlah 'Tenaga Inti' yang memberikan gelombang terputus oleh angka, menyebabkan badai yang menyapu tak hanya sekitarnya, namun seluruh ruangan.

Beberapa ratus Pisau tumbuh dari ujung cabangnya seperti dedaunan dan jatuh seperti hujan untuk menyerbu terus semuanya yang kehilangan keseimbangan mereka.

Pertarungan sampai mati melawan Yggrasil yang berubah menjadi benteng Drag-Ride dimulai.

"Itu lawan yang mengerikan. Tapi──! Kita tak boleh kalah!"

Celis tidak mundur menghadapi perbedaan dalam kekuatan yang putus asa, dari tatapan dan dia meningkatkan semangatnya.

Sehabisnya yang berperan sebagai barisan depan, Lisha dan Krulcifer juga terjun menuju medan tempur.

Melawan jumlah serangan yang bertubi-tubi dan kemungkinan Ragnarok yang katanya bisa menghancurkan sebuah negara kecil, para gadis mengerahkan diri untuk menghindar untuk sementara.

"Jadi inilah Ragnarok, kupikir, gak bisa kalah kecuali kita menggunakan seluruh pasukan Kerajaan Baru tapi──sangat mengecewakan!"

Setelah beberapa menit berlalu, aluran pertarungan tiba-tiba mulai berubah.

Lisha yang mulai memahami gerakan musuh, perlahan mengendalikan Legion-nya, sembari sebaliknya dia menghindari cabang cambukan musuh yang merentang dan persenjataan ditembakkan.

Ketika dia akhirnya memasuki ruang musuh, dia mengaktifkan Divine Raiment-nya.

"Tunduklah atas nama dewa! Suppressor!"

Ketika Lisha menunjuk pada pohon raksasa fantastis dengan Sword Device-nya, bidang gravitasi jarak jauh dibangkitkan dan tubuhnya berbunyi.

Tujuannya bukan cuma menyegel gerakan musuh, dia menaruh tekanan super berat yang untuk meratakannya.

Banyak cabang membuat suara dan terputus, sementara banyak persenjataan yang termuat di dalam tubuhnya berkeriut.

"GU,OooOOOOOOoOOOOH!"

Yggdrasil mengangkat raungan yang terdengar seperti jeritan.

Tapi, tak ada tanda-tanda bagian sepenting itu, badannya juga akan terlepas.

"Kau kira bisa membunuh Yggdrasil dengan segitu saja?"

Hayes yang ada di dalam sangkar yang terbuat dari banyak cabang, bergumam mengejek.

Tapi,

"Normalnya, tidak ada yang berpikir begitu di sini."

Krulcifer menjawab sambil menarik pemicu Frezing Cannon-nya.

"Kontes ketahanan dimulai dari sini, ya?"

Sasarannya adalah banyaknya 'Tenaga Inti' yang menggerakkan sejumlah besar persenjataan yang termuat di dalam tubuh dan cabangnya.

Dia membekukan setiap bagian di mana 'Tenaga Inti' dimuat, lalu menggunakan peluru cahaya biasa untuk menembak menembus mereka satu demi satu, menghancurkannya.

Akurasi dan kecepatan hebat itu berhasil menghancurkannya berkeping-keping.

Berkat kehancuran 'Tenaga Inti', metode serangan utama Yggdrasil berkurang drastis.

Menyisakan metode serangan untuk menyerang atau menusuk dengan cabangnya, dan juga menggunakan tanduk yang tumbuh dari tengkorak di bagian tubuhnya.

"Dengan ini kita akhirnya bisa──menyerang inti tubuh utama."

Celis bergumam. Dia menghindari cabang yang melambung ke arahnya dalam serangan balik menggunakan Divine Gate, dan ber-teleport tepat di depan Yggdrasil.

"Kau meremehkan manusia, Ragnarok."

Kemudian, dia menembakkan peluru cahaya ledakan jarak jauh, <Starlight Zero>.

"oooOOOAAA!"

Setelah beberapa detik, cahaya dan gelombang meledak di dalam mulut Yggdrasil.

Bahkan kubah berguncang. Ketika ledakan keras berhenti, terdapat Yggdrasil yang terpisah dari tubuh hangusnya di sana.

"Fuu... Kita entah bagaimana mengalahkannya... Namun, daging pohon menjijikkan ini gak bisa menjadi pengganti kayu bakar."

Lisha menghelas napas lega. Melihat Yggdrasil yang hangus, dia turun.

Tapi, Celis dan Krulcifer tidak melengahkan penjagaan mereka.

"Masih terlalu awal untuk lega. Kita harus melemahkannya, tapi kita tak bisa puas sampai memastikan kehancuran intinya. Tanpa jeda──"

"Ya, aku akan memprediksi gerakan lawan sekali lagi, jadi untuk sekarang ayo lanjutkan──"

Celis menyiapkan tombaknya, dan sebaliknya Krulcifer menaruh tangannya di atas bagian armor kepalanya, lalu,

"Aa-a, membosankan."

Suara sedih Hayes bergema di dalam kubah.

"Meskipun kupikir, kalian akan lengah dan tewas dengan langsung."

*GOO-!*

"-......!?"

Seiring dengan bisikan Hayes, cabang baru memperpanjang dari dalam badan hangus dengan kecepatan yang tak bisa diikuti mata.

Fafnir menghindari sambetan dengan nyaris, namun beberapa cabang lain yang datang mengejar itu memukul keras Fafnir dan merobohkannya.

"Krulcifer! Kuh...benda ini!"

"Lizsharte. Gravity load!"

"Aku tahu tanpa kau bilang! Suppressor!"

Didesak oleh Celis, Lisha mencoba untuk menghentikan gerakan Yggdrasil dengan bidang gravitasi di tenaga maksimum sekali lagi. Tapi──

"Apa-!?"

Banyaknya cabang yang terputus sebelum ini sekarang, ditahan dengan hanya membelokkan perlahan dari efek gravitasi. Lalu mereka menghempaskan Tiamat Lisha.

Tanpa jeda dia terhantam di dinding di belakang. Ketika itu Celis membentangkan Divine Gate dan berputar di belakang Yggdrasil.

Tepat setelah dia melakukan teleportasi sekejap, dia menikamkan tombaknya dengan gerakan tersingkat──namun, seolah-olah gerakannya telah diprediksi, cabang cambukan melayang dan menubrukkan keras Lindwurm.

"Ku, ah...!"

Alur pertarungan benar-benar berubah untuk ketiganya. Setelah serangan mereka, mereka sekarang terbaring dalam sekejap mata.

Krulcifer nyaris saja berhasil berdiri. Dia menembak ke penyangga cabang dengan Freezing Cannon-nya, tapi tempat yang dia tembakkan hanya menyebarkan es kecil ke sekitarnya dan tidak membeku.

"Tidak membeku...!? Kenapa!? Sebelum ini pasti──"

Lisha yang mengerahkan diri, melewati di sebelah Krulcifer yang gemetar dan menerbangkan Legion-nya.

Semua peluru yang Legion tembakkan tanpa tujuan, dikibaskan oleh banyaknya cabang tanpa kesulitan.

"Ap-...!? ──Tak hanya Divine Raiment! Persenjataan khusus pun juga tidak efektif...! Tidak mungkin, benda ini──"

Semuanya di sana yang melihat pemandangan itu, merasakan sensasi ngeri, lalu,

"Hahahaha! Berkat kalian. Sesuai rencana──kalian membuat Yggdrasil kuat untukku."

Tawa keras bernada tinggi berasal dari Hayes yang menyaksikan pertarungan.

"Mengalahkan Ragnarok katamu? Jangan bilang, kalian serius memikirkan kemampuannya hanya regenerasi cepat dan parasit?"

Hayes tertawa sambil bermain dengan permata di tangannya.

"Akan kukasih tahu sesuatu yang bagus. Kemampuan terhebat yang hanya dimiliki oleh tubuh utama Yggdrasil adalah 『penguatan cepat』. Jika terserang akan menyiapkan perlawanan terhadap serangan itu, juga akan melampaui lawan dalam kecepatan dan kekuatan. Akan berkembang di tengah pertarungan dan menjadi kuat tanpa henti."

"......"

Semuanya gemetar dengan ketakutan mendengar pernyataan mengerikan itu.

"Yah, walaupun aku mengatakan itu, kurang lebih ada batasnya. Meskipun bisa regenerasi dan memperkuat sendiri, itu akan berakhir jika tenaga hidupnya habis, tapi sayangnya tak akan menjadi seperti itu mau seberapa banyak serangan yang diterima. Alasannya adalah──aku sudah membuatnya menelan ratusan Abyss di area pembuatan Reruntuhan ini untuk stok tenaga hidupnya."

"...Mustahil, hampir tak ada Abyss memasuki Reruntuhan ini sampai pertengahan karena──"

Celis berdiri dan berbisik dengan suara gemetar.

"Itu benar. Aku menggunakan fasilitas area pembuatan yang tersedia dan menyimpan tenaga hidup untuk Yggdrasil. Aku mengabaikan kalian sampai tiba di sini, juga semua waktu persiapan untuk ini."

"Kau benar-benar bermulut besar untuk orang yang memperkenalkan diri sebagai strategis Heiburg."

Krulcifer berdiri dan melemparkan tatapan dingin pada Hayes.

"Kau akan menyesalinya jika kau terlalu sok-sokan dan banyak bicara. Ketika kau kehilangan itu."

"...Betapa mengirikan. Tidak tahu apapun sungguh hal yang menyenangkan."

Hayes mendengus pada kata-kata Krulcifer dan mengangkat bahu.

"Kalian sudah kalah ketika datang ke sini dan jatuh ke perangkapku! Tapi, berjuanglah melawan balik! Dan jadi makanan untuk Yggdrasil!"

Pohon raksasa mulai bergerak sekali lagi bersama dengan pernyataan itu.

Lisha dan kawan-kawan juga mati-matian melawan balik, tetapi setiap gerakan mereka dilampaui.

Dan── akhirnya armor Tiamat terlepas karena kerusakan berlebihan.

"U, aa...!"

"Lisha-sama-!?"

Lux mementalkan banyak cabang yang melaju sambil bergegas ke samping Lisha.

Dia menahan tubuhnya dan mundur ke belakang.

Dia menurunkan Lisha yang terengah-engah dari kelelahan. Di saat yang sama Lux berbicara.

"Lisha-sama. Biarkan aku menggunakannya. Kekuatan lain yang tersembunyi di dalam Bahamut──"

"...Kau, tidak boleh. Berbahaya menggunakan itu saat ini! Kita masih belum mengujinya menggunakan Bahamut, dan kau juga sudah kelelahan. Jika kau memaksakan diri di sini, kau aka──"

"Kumohon. Kita tidak bisa kalah di sini. Aku tak ingin menjadi seperti hari itu lima tahun lalu!"

"......"

Hari itu lima tahun lalu──

Hari terakhir ketika Kerajaan Lama binasa dan istana runtuh.

Apakah Lisha juga memikirkan kembali tentang itu juga?

"Aku akan mengirimkan kode dari Chimeratech Wyrm-ku padamu. Juga, tahanlah sebentar. Jika kau melakukan itu, akan kukirimkan pasti."

Mengatakan itu, lisha mencabut dua Sword Device.

"Itulah mengapa, kembalilah dengan baik! Lux!"

"──Aku janji."

Tepat setelah memberitahunya itu, Lux berdiri di depan Yggdrasil.

Anggota tersisa sudah terluka di mana-mana, mereka tak bisa bertarung.

"Kini, kau memutuskan, benar, pangeran palsu."

Hayes menampilkan senyum jahat. Ketika itu, cabang merah gelap mendekati dengan kecepatan beberapa kali lebih cepat dari sebelumnya.

Tapi, dari situasi tak dapat dielakkan, Bahamut Lux memotong cabang dengan kecepatan yang melampauinya.

Salah satu dari tiga teknik tersembunyi, Quick Draw.

Lux melancarkan sebuah tebasan dengan pasti, tapi melawan monster kuat ini sebagai lawan, tak bisa berharap memberikan luka dalam.

"Lalu pertama──aku akan membuka intinya!"

Lux menerobos melewati banyak cabang yang melayang dan menghampiri tubuh utama, yaitu badannya.

Bersamaan, tangan kanan Drag-Ride yang memegang pedang besar mulai membuat suara aneh.

Suara mendercit logam. Demi menghadang jalan Lux, beberapa cabang membentuk tembok pertahanan yang tampak seperti jaring laba-laba. Lalu, sebuah tebasan meledak.

Recoil Burst.

Teknik tersembunyi yang menggunakan operasi kontrol tubuh dan pikiran, dengan mengendalikannya berlawanan satu sama lain, menimbulkan amukan disengaja.

Satu serangan yang memerima sekitar beberapa puluh kali tebasan biasa, meluluhlantakkan banyak cabang, dan memberi luka besar pada tubuhnya.

"Apa aku berhasil? Tapi, masih belum──"

Walaupun pohon raksasa hancur lebur, tapi tidak mencapai sangat jauh kalau intinya terbuka.

Beban dari menggunakan Recoil Burst besar, tapi dia hanya bisa bertaruh di sini.

Lux tidak membiarkan kabur kesempatan untuk menang dan melancarkan serangan penghabisan.

Dia mengayunkan pedang besarnya, menghilangkan celah yang disebabkan ketika tindakkannya berakhir, dan melanjutkan menghujani musuh dengan hujan tebasan satu per satu tanpa jeda.

Tanpa henti meneruskan serangan beruntun, Perpetual LinksEnd Action.

Dia mengguncangkan beban dan kelelahan yang perlahan menumpukinya dan mencoba untuk membuat pedangnya mencapai inti, kemudian,

*GAKIN-!*

Suara logam bergema. Yggdrasil mementalkan pedang besar yang dia ayunkan.

"Ap──!?"

Ketika tebasan yang dia hendak lepaskan dihentikan, Lux diserang bertubi-tubi oleh cambuk cabang dan terhempas.

"Kenapa!? Meskipun tak sampai diberikan waktu regenerasi──"

Celis berteriak dari belakang. Hayes tertawa keras pada itu.

"Idiot! Kau pikir, Yggdrasil akan mati hanya dari beberapa ratus tebasan!? Monster ini bisa berkembang selagi diserang sekalipun! Dengan ini, teknik tersembunyi spesialmu atau apalah sudah digunakan!"

Hayes yang tertawa menghina keluar dari dalam cabang yang melingkarinya dan berteriak.

"Ini berakhir! Pangerang tolol yang berlagak menjadi pahlawan. Akan kukirim, orang-orang yang memujamu sampai mati bersama──juga akan kuhancurkan Kerajaan Baru yang kau harapkan. Apapun dan semuanya adalah salahmu! Mau seberapa banyak kau menggertak dan menyebutkan idealmu, pada akhirnya kau tidak bisa menyelamatkan apapun. HAHAHAHAHAHA!"



Lux berada di dalam kegelapan.

Sekelilingnya tertutup dengan banyak cabang merah gelap. Drag-Ride-nya ditarik untuk membantingnya.

Yggdrasil sudah melampaui kekuatan penuh Bahamut.

Kelelahan tiba-tiba menyerang sekujur tubuhnya, rasanya seperti darahnya menjadi lumpur.

Keputusasaan dingin menyerbu pemikiran dan hati Lux.

Demi menentang takdir yang merupakan kekuasaan Kerajaan Lama dan menyelesaikan kewajibannya sebagai pangeran, dia bertarung mati-matian.

(Meski begitu, mustahil mau seberapa banyak aku mencobanya... Dari awal aku──)

『Orang yang tidak dicintai oleh siapapun, akan mencoba dicintai oleh siapapun.』

Itu benar.

Dia tak memiliki kekuatan atau posisi untuk menggerakkan negara.

Dia tahu, tidak bisa melakukan apapun, meski begitu dia berharap untuk melindungi apa yang penting baginya dan mulai bertarung hari itu.

Gadis yang ingin dia lindungi dengan mengorbankan nyawanya, direnggut darinya, negara yang dia coba ubah mengikuti jalan reruntuhan.

Meskipun akan baik-baik saja selama orang yang penting baginya selamat, walau harus menggunakan hidupnya.

(...Aku, tak bisa menyelamatkan apapun)

Lux memikirkan kalau sesuatu seperti Black Hero hanyalah sebuah ironi mengerikan.

Dia cuma takut.

Dia takut, dia akan kehilangan orang pentingnya, dia juga takut, orang-orang akan berbalik menjadi musuhnya.

Dia takut, dan dia ketakutan.

Dia mencoba melawan kerajaan kuasa itu.

Dia mencoba melaksanakan kewajibannya sebagai pangeran.

Dia mengerahkan sangat banyak usaha sampai tubuhnya mungkin hancur lebur.

Semua itu, dia bertarung hanya demi melanjutkan kabur dari kedengkian yang menghantui hatinya.

Seperti dia, yang Hayes katakan, pastinya──

"──Itu, bukan."

"-...!?"

Lux yang kesadarannya memudar, dia bisa mendengar suara seorang gadis.

"Jangan memutuskan, tentang Lu-chan, ketika kau tidak tahu apapun."

Suara akrab. Dari tatapan suara itu terdengar biasa, namun suara yang jujur, dengan keinginan kuat di dalamnya.

Di dalam rasa mengantuk di mana dia tidak mengerti jika dia bangun ataupun hidup.

Dari celah cabang-cabang yang menyelubunginya, dia bisa melihat sosok gadis itu.

Dia baru saja bangun, napasnya juga lemah, meski begitu Philuffy menatap Hayes di arah berlawanan dan berdiri.

"Karena, aku tahu. Meskipun Lu-chan tersakiti, dia mencoba mengubah negara ini. Aku tahu itu. Bahkan sekarang dia ingin tahu perasaan semua orang di negara itu, jadi dia melakukan banyak pekerjaan sampingan. Aku juga tahu itu."

Kemudian, dia lanjut berbicara seolah-olah untuk berbicara pada Lux di dalam kegelapan.

"Aku tahu semuanya, itulah mengapa bertarung. Bukan untuk siapapun lain. Tapi untuk, keinginan yang Lu-chan harapkan──"


"──────"


Dalam sekejap Lux terlepas dari rasa ngantuk dan dia mencengkeram erat kontroler Bahamut.

Bersamaan, dragon voice dari Chimeratech Wyrm terkirim padanya.

『Lux! Bisa kau mendengarku!? Aku mengirimkan prosedur untuk melepaskan batas Drag-Ride! Gunakanlah! Over Limit!』

Dengan langsung kesadaran Lux terlepas dari dunia nyata dan pingsan.

Dunia yang menyebutkan angka dan tulisan aneh di mana hanya dia dan Drag-Ride-nya yang ada.

Pemandangan yang Lux belum pernah lihat sebelumnya, mendiami bidang pandangannya.

──Tidak, itu bukan.

Kode rilisan yang Lisha kirimkan padanya.

Dia ingat betul, metode pelepasan itu.

Pemikirannya menjalari dengan sendirinya dan menyusul dirinya dari masa lalu sampai saat ini.

Jika dia ingat baik-baik, ini──

『Lux! Ada apa!? Itu, apa yang──』

Ketika dia bangun membalas teriakan Lisha, cahaya mengambang di sekitar Bahamut.

Semua kode untuk kadar keselamatan dan pembatasan tenaga muncul, dan sinyal peringatan terpapar satu demi satu.

Awalnya, konsentrasi penuh ditambah latihan untuk mengingat prosedur rumit diperlukan untuk menjalankan kode pelepasan.

Sekarang membentang dengan kecepatan luar biasa yang melampaui waktu ketika Lisha melakukannya sebelumnya.

Dia sudah melihat beberapa kali prosedur rilis yang seharusnya ini pertama kalinya melakukannya.

Sebelumnya, La Cruche menggunakan prosedur pelepasan penuh yang mengabaikan batas beban karena pengguna Drag-Knight adalah boneka. Saat ini Lux mengikuti tahap-tahap yang sama dengan kecepatan tinggi.

Mekanisme pembatasan kemampuan yang digunakan untuk melindungi Drag-Knight, dia melepaskan kesemuanya sampai tanpa menyisakan satu pun.

"Ini, apa yang saya tunjukkan baru saja. Prosedur pelepasan maksimum Over Limit──. Tidak mungkin, anda mengingat itu!? Dari tengah pertarungan baru saja!?"

Sembari La Cruche mengangkat suara terkejut, lebih tulisan-tulisan dan grafik yang menyala, terbentang.

Jumlahnya meningkat dengan kecepatan akselerasi, dan ketika semua enumerasi menghilang, Bahamut yang tak bergerak, aktif.

"Tidak mungkin──!? Bagaimana bisa, orang ini...!"

Ekspresi Hayes terpaku dan kedua matanya terkejut.

Sekilas itu, cahaya melintas dan bersama-sama, cabang-cabang yang menutupi Lux meledak dan transformasi dimulai.

"──Over Limit - On"

Tepat setelah Lux berbisik, partikel cahaya berkumpul di sekitar dengan kecepatan tinggi, dan pemanggilan tambahan dilakukan pada armor yang memancarkan kilauan ancaman.

Dalam kedipan mata, sepasang sayap baru dan berbagai bagian terhubung dan bentuk naga besar berubah.

Baik kedua lengan dilekatkan dengan amunisi yang untuk mekanisme terbang tenaga tinggi dan meningkatkan daya serang pedang.

Sesosok naga yang mengungkapkan keagungan, membuka wujud asli tirani dan menyelesaikan transformasi menjadi bentuk buas yang dikhususkan untuk serangan.

"Ini, Over Limit...Bahamut."

Ketika semuanya yang di sana termasuk Lisha menahan napas mereka, cahaya merah meledak dari bawah kaki Bahamut.


"OOOOOoOOOOOOOOOoooooOOOOO"


Yggdrasil meraung seolah membalas pada penampilan musuh hebat dan menyerang.

"Lux-kun! Hati-hati──"

Krulcifer berteriak ketika dia melihat tentakel merah gelap melambai dalam jumlah banyak.

Jumlah besar cabang yang beregenerasi terus-menerus──diperkuat dan diberkati dengan ketahanan layaknya baja.

Namun,

SaijakuBahamut v4 018.jpg

*ZAGUU-...!*

Garis tebasan hitam legam yang membelah ruang secara vertical, dengan langsung mengiris kesemua itu.

Sebuah serangan yang tidak menggunakan Divine Raiment Reload on Fire atau teknik tersembunyi kontrol Drag-Ride.

Di samping itu, bisa dipastikan dari apa yang barusan terjadi, bahwa serangan diberikan dengan beban dan kecepatan yang tiada tara dari sebelumnya.

"...Apa?"

Hayes yang memberenggut melihat itu sulit untuk percaya, lalu──

"──Bersiaplah, Hayes."

Lux yang mengenakan awakened state Bahamut menyatakan dengan tenang.

"Aku tak akan, memaafkanmu."

Bukan ancaman atau rekomendasi untuk menyerah.

Mata itu yang terselubung dalam kedinginan tak mendasar, diarahkan padanya.

"...Fu"

Hayes hampir mundur dari tekanan dingin yang benar-benar berbeda dari Lux yang biasa, tapi,

"──Cobalah saja! Pangeran palsu rendahan!"

Ekspresinya langsung menjadi geram dan dia menggenggam erat permata di tangannya.

Karena karakteristik spesialnya melindungi master yang meniup seruling, cabang Yggdrasil yang menutupi Hayes untuk melindunginya meningkat lagi, membentuk dinding pelindung keras.

Bersamaan, Bahamut terbungkus dalam cahaya kelap-kelip yang tampak seperti bara api dan terbang.

"ooOOooOOOOooOOOoOOOOOO...!"

Yggdrasil meraung dengan penampilan musuh hebat dan bertemu naga besar.

Membuat ujung-ujung tombak tajam dengan cabangnya untuk menusuk musuh.

Membuat cabang dengan ujung seperti palu untuk meremukkan musuh.

Membuka cabang ke atas dan ke bawah seperti rahang dan menerkamnya sampai menggigit mati musuh.

Cabang jahat melaju ke depan, menutup seluruh bidang penglihatan.

Serangan gelap gulita menyambar ke segala arah, menghindar dan memotong semuanya.

Akhirnya tubuh utama Yggdrasil, badan yang mempunyai pola tengkorak di bagian luarnya, terkena banyak goresan luka.

Kekuatan penuh Yggdrasil yang bertambah sampai melampaui Divine Drag-Ride, benar-benar dilangkahi oleh Lux dan Bahamut.

"Kekuatannya... mungkin, jika dengan ini──"

Celis mencari kesempatan sambil berbisik kepada serangan dan pertahanan mengerikan tersebut yang di luar nalar manusia.

Banyak jumlah cabang Yggdrasil dengan cepat berkurang dan jika terus seperti ini tampak mungkin untuk mengalahkan Ragnarok.

Tapi──

"...!?"

*BASHIIN!*

Pohon daging raksasa yang cabang-cabangnya terpotong dan tubuhnya tertusuk terus-menerus, mulai bereaksi sedikit demi sedikit.

Walaupun masih tidak bisa mendaratkan serangan langsung pada Bahamut, tetapi mulai mengikuti gerakan Bahamut, terutama sampai merobek penghalang penguatan Bahamut.

"Fuh, fufufu... ada apa pangeran palsu? Sudah menyerah!?"

"Mustahilkah dengan Bahmut itu pun..."

Setiap aspek Yggdrasil mulai melampaui Bahamut seakan-akan mengabulkan kata-kata Lisha.

"Kan sudah kubilang, kau nggak bisa menang melawan ini! Meskipun kau menggunakan awakened state Drag-Ride, kekuatan paling tinggi adalah beberapa kali Drag-Ride biasa. Tidak memiliki kekuatan untuk menghabisi dengan satu serangan Yggdrasil-ku──monster yang memakan beberapa ratus Abyss. Berkat pangeran palsu. Untuk membuat Yggdrasil-ku──menjadi terkuat."

Tawa gelagak Hayes bergema di area.

"Ini, sudah...!"

Semuanya, termasuk Tillfur mulai melepaskan suasana pesimis.

Bahkan kekuatan Bahamut yang menggunakan Over Limit dikalahkan dalam kecepatan serang.

Mereka pun sudah tak dapat menyentuh musuh, mau seberapa keras mereka berjuang dengan kekuatan tempur yang mereka miliki saat ini.

Sesuatu seperti cara untuk mengalahkan Ragnarok di depan mereka, tidak ada ──di manapun.

Sembari semuanya yang berada di sini putus asa kehilangan suara mereka, hanya Lux yang tetap terfokus pada musuh di depan matanya tanpa sekalipun menggerakkan alis matanya.

"Sekarang! Hancurkan tanpa sisa dan bunuh! Pangeran gagal terlemah kalian!"

Tubuh Yggdrasil meraum bersama-sama dengan teriakan Hayes, dan tengkorak di tengahnya melebarkan mulutnya.

Tanduk perak tumbuh dari dalam mulutnya.

Serangan terbesar memperpanjang dengan kecepatan tinggi hendak menembus Bahamut Lux, ketika itu, cahaya merah terik menyala bagaikan bubungan api dari armor hitam legam itu.

"Reload on Fire."

"Bodoh! Apa kau tak mengerti itu percuma!? Sia-sia mau seberapa kuat kau mencoba! Dengan kekuatanmu, mengalahkan Ragnarok ini pastinya──mustahil!"

Sewaktu kedua pihak bersilangan, Lux berbisik dengan kilatan berkepala dingin yang terpantul di matanya.

"Hayes, katamu, cobalah saja, 'kan?"

Tanduk Yggdrasil──ujungnya yang memberikan gelombang menyerang pedang besar Lux.

Pengaruh yang tak tertandingi dengan semuanya dari sebelumnya meledak, dan tubuh Lux pasti terdorong──namun.


*BIKIiiiII-!*


Tanduk yang menusuk langsung patah, lalu segera setelah itu, retakan menjalari sekujur tubuh Yggdrasil.

"...Ap-!?"

Hayes mengangkat suara bingung, bersamaan Lux mengayunkan pedang besarnya.

"Aku pasti──tidak akan menyerahkan Philuffy padamu. Mau seberapa lemahnya aku, tidak akan pernah lagi."

Membuat retakan yang meningkat dalam ukuran dan jumlah dengan kecepatan akselerasi dan tubuhnya tercabik-cabik.

Pohon daging raksasa Ragnarok──Yggdrasil tumbang.

"──Ba, bagaimana!? Bagaimana bisa, Yggdrasil-ku...!?"

Hayes yang kehilangan penghalang cabang yang melindungi dirinya, berbisik membeku.

"Tenaga hidupnya harusnya masih ada! Meskipun lawannya adalah Divine Drag-Ride yang menggunakan Over Limit, tak semestinya masalah! Rencanaku harusnya sempurna! Tapi──!?"

Lux berdiri di depan Hayes yang berteriak, yang tak mampu menyembunyikan pikiran kacaunya dan dia mengarahkan pedangnya.

"Jangan bergerak, Hayes."

"...!?"

Hayes menegang dari menerima tatapan dingin Lux yang kurang emosi.

Hayes menggertakkan keras giginya, meski begitu dia menunjukkan senyum tak gentar dan tangannya hendak menggenggam permata di tangannya lebih erat, kemudian.

*zashu-!*

"Gu, aGAAAaH...!"

Pedang Lux dengan cepat bergerak dan menghancurkan permata seruling di tangan itu.

"Kau, berengsek-...!"

Hayes yang tangan kanannya tertebas, menatap Lux dengan mata yang dipenuhi kebencian. Di waktu itu──

"Kita mundur, Yang Mulia.[1]"

Ketika itu, suara tenang turun di dalam kubah.

Langit-langit kubah di mana Yggdrasil hancur.

Dari sana dua orang, seorang laki-laki dan wanita turun dan berdiri menghadang Lux dan kawan-kawan.

"Fugil...!"

"Uh oh, aku tak berminat untuk bertengkar denganmu. Tubuhmu sudah mencapai batasnya juga. Jika memaksakan dirimu lebih dari itu, kau akan mati beneran."

Fugil juga mencabut Sword Device-nya dan menjaga jarak seolah untuk menahan Lux yang menyiapkan pedangnya.

Pemandangan aneh dari ketika Lux bertemu Fugil sebelumnya, terbawa kembali dalam pikiran Lux.

"Tunggu Fugil! Ini masih belum berakhir! Bawahanku ada di dekat! Kali ini pasti──"

"Percuma, Hayes."

Fugil mengembalikan senyum tak kenal takut kepada Hayes, yang wajahnya menjadi mengamuk.

"Kamu tak bisa mengalahkannya. Sepertinya kamu belum menyadari kenapa laki-laki itu sengaja memperkuat Yggdrasil ya──"

"A, pa...!?"

Ekspresi Hayes berubah mendengar kata-kata Fugil dan dia mengangkat suara tertahan.

"Ragnarok yang menelan lebih dari ratusan hidup Abyss tak bisa dikalahkan oleh kekuatan Drag-Knight mau siapapun itu. Itulah mengapa dia menggunakan kemampuan dan menyerang tak lain dari Ragnarok-nya sendiri, menggunakan teknik pedang tersebut untuk menerima serangan musuh dan mementalkannya balik."

"......"

Gerakan spesial yang merampas titik mula serangan musuh, dan menyerang dengan mengembalikan kekuatan serang itu sebagai──Critical Hit.

Lux menahan dari menggunakan teknik itu di pertandingan ini sehingga, Yggdrasil tidak akan terbiasa melawannya, teknik terakhirnya.

"Ta, tapi, meski dia mementalkan serangan Yggdrasil sendiri, tidak mungkin bisa dilakukan dengan hanya──!"

"Kamu benar. Tapi, beda cerita jika kekuatan serang Yggdrasil memperbanyak sampai hampir ratusan kali lipat. Dia menggunakan Divine Raiment Bahamut yang sangat diperkuat dengan menggunakan Over Limit."

Ya──

Itulah tujuan Lux.

Bahkan performa Reload on Fire yaitu Divine Raiment penguatan tekanan, karena Over Limit, memperkuat sampai tingkat yang bisa menambah original serangan, mungkin samoai hampir ratusan kali.

Kekuatan serang Ragnarok yang Lux tingkatkan sampai sekarang, dan juga Over Limit di akhir, semuanya adalah hal dasar untuk ini.

Demi menghancurkan Abyss terkuat yang tak bisa dikalahkan, menggunakan kekuatannya sendiri──

"Kamu lihat Hayes, mustahil. Mau apapun, sesuatu seperti orang yang tidak takut musuh yang bertambah kuat tanpa henti──orang yang tidak mengemban ketakutan apapun juga dalam merencanakan menggunakan kekuatan itu untuk menyerang balik musuh, tidak mungkin orang seperti itu ada. Kecuali musuh terlemah mengerikan ini di depanmu."

"......"

Fugil mengalihkan tatapannya dari Hayes yang terdiam dan menatap Lux.

"Kau menang taruhan. Kau melihat jebakan Hayes, apalagi berani pura-pura terperangkap, dan memilih jalan mengalahkan Ragnarok."

Untuk Hayes tidak membawa anak buahnya sementara Philuffy berada di dekat berarti, terdapat kemungkinan bahwa tubuh utama parasit, Yggdrasil juga ada di pulau ini.

Jika tujuan Hayes memasuki ruang terdalam Reruntuhan, lalu jika pertarungan berlangsung── kemungkinan tinggi, Yggdrasil akan menyergap melawan Lux dan kawan-kawan.

Dengan kata lain──alur sampai saat ini di mana tampak seperti mereka tertangkap dalam jebakan Hayes adalah rencana Lux untuk mengalahkan Yggdrasil dan menyelamatkan Philuffy.

Fugil mengetahui itu.

"Nah, sangat disesalkan, tapi kami harus mundur segera. Maaf, tapi kami, juga, sedang banyak urusan."

"Baiklah, permisi, semuanya."

Maid di sebelah Fugil membungkuk, membawa Hayes di lengannya, lalu melayang menggunakan EX Wyvern bersama Fugil.

Mata tanpa emosinya agak memantulkan Krulcifer yang ada di dalam ruangan.

"......"

Krulcifer juga mengirim tatapannya ke arah wanita yang berpakaian sebagai maid.

Tapi, beberapa detik kemudian, maid terbang seolah tak ada apapun yang terjadi dan menghilang dari lubang di atas.

"......"


Tidak ada yang bisa mengejar karena luka mereka.

Lux juga kehilangan kesadaran setelah melihat mereka menghilang.


Balik ke Episode 4 Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke Epilog
  1. (Di raw, ini Yang Mulia Putri Kerajaan Baru. Karena terlalu panjang, jadi disingkat aja ya)