Saijaku Muhai no Bahamut (Indonesia):Volume 5 Episode 1

From Baka-Tsuki
Revision as of 13:40, 7 August 2019 by Isko (talk | contribs) (Created page with "==Episode 1 — Empire Assassin Blade== Di hari itu, Lux tertidur di ruang perawatan juga, ketika kegegeran tiba-tiba muncul. “Lux! Aku memperbarui <Chimeratech Wyvern> se...")
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Episode 1 — Empire Assassin Blade[edit]

Di hari itu, Lux tertidur di ruang perawatan juga, ketika kegegeran tiba-tiba muncul.

“Lux! Aku memperbarui <Chimeratech Wyvern> sebelumnya untuk membuatkanmu Drag-Ride rawat inap! Dengan ini kencing dan mandi bakalan mudah—mungkin!”

“Bukankah itu malah berbahaya!? Juga, akulah yang mungkin mengujinya, ‘kan!?”

Dihadapi dengan senyum polos Lisha, Lux menolak dengan panik.

Krulcifer yang melihatnya, mengarahkan tatapan kagum pada Lisha dari samping.

“Kayak biasa kau menyia-nyiakan bakatmu, bukankah ... dari awal, nggak perlu repot-repot melakukan itu, tinggal memandikan Lux toh jika kau cuma memakai pakaian renang yang kau beli terakhir kali.”

“Ba-baru tahu aku! Tunggu, kenapa kau di sini!? Hari ini bukan giliranmu, ‘kan!? Aku sudah menjaga Lux!”

“Aku cuma datang mengajarinya pelajaran hari ini yang dia lewatkan pas tidur. Walaupun, aku mau aja pergi kalau kau bisa menggantikanku?"

Kota pertahanan Cross Field, ruang putih di jalan utama di dalam Akademi.

Tepat di sebelah tempat tidur Lux, dua orang gadis sedang beradu mulut.

Salah satunya adalah putri Kerajaan Baru Atismata ini, Lizsharte.

Sedangkan satunya adalah Krulcifer, pertukaran pelajar dan putri dari negeri religius Ymir.

Lisha seorang putri cantik dengan mata merah tua dan rambut pirang panjang yang diikat ekor kuda ke samping, gadis bersemangat dengan gairah kuat selain tubuh mungilnya.

Krulcifer, gadis dengan rambut kebiruan mengalir dan kulit porselin putih, gadis berbakat yang memiliki kemampuan unik baik dalam bidang literatur dan militer, keapikan yang sesuai putri bangsawan.

Lux senang, gadis-gadis itu sering berkunjung, tapi—.

(Kenapa selalu begini sih...)

Lux meneteskan keringat dingin sambil melihat kedua gadis di depannya.

Seminggu setelah menyudahi perkemahan latihan di Pulau Ries, akan ada turnamen di Ibu Kota—『All-Dragon Battle』. Tapi dia masih belum sepenuhnya sembuh.

Setelah bangun dari tidur panjangnya pun dia tak bisa menggerakkan tubuhnya semaunya karena rekoil dari menggunakan Over Limit, fungsi untuk menghapus pembatas Drag-Ride.

Demi meringankan otot-ototnya yang masih sakit dari kelelahan berat, dia menetap di ruang kesehatan Akademi.

Sampai hari turnamen di Ibu Kota, melakukan aktivitas ringan dilarang, terlebih latihan Drag-Ride.

Kondisi itu dibebankan pada Lux oleh dokter setelah menyelesaikan pengecekannya.

“Kalian boleh bersenang-senang dengan Nii-san, tapi bisa gak diam dikit. Apa kalian lupa, kita sedang di ruang perawatan?”

Gumaman jengkel tiba-tiba muncul dari kursi di dekat.

Airi Arcadia—Adik Lux yang berbagi warna rambut dan mata yang sama, mengarahkan tatapannya pada mereka dengan sebuah buku di tangan.

“Muu, ya udah. Okelah jika adikmu di sini ... aku akan kembali nanti.”

“—Mau bagaimana lagi. Aku akan pergi untuk hari ini juga. Ayo bekerja keras dengan pelajaran tambahan di waktu berikutnya.”

Lisha berdiri dan meninggalkan ruangan dengan Krulcifer di belakang.

Hanya Lux dan Airi tersisa di ruang kesehatan yang bermandikan cahaya siang hari di awal musim panas.

“Fuu ... meski begitu, akhir-akhir ini Lisha-sama dan Krulcifer-san agak menakutkan. Apa yang terjadi ya?”

“Semua karena Nii-san, mereka itu begitu semangat.”

“Hah?”

Lux memiringkan kepala pada komentar singkat Airi.

“Tidak peka seperti biasa.”

Dia bergumam dalam suara kecil dengan tatapannya masih tertuju ke buku di kedua tangannya.

Omong-omong, dia merasa Krulcifer menjadi lebih agresif dari sebelumnya setelah dia memberitahu semuanya, kalau dia akan menjadi kesatria Lisha—Mungkinkah, ada hubungannya dengan itu?

(...nggak mungkin, ‘kan?)

Lux menarik napas dalam untuk menjernihkan perasaannya sembari melihat keluar jendela.

Untuk saat ini, ayo fokus ke hal-hal yang ada di depannya.

Pertandingan untuk hak penyelidikan reruntuhan di turnamen Ibu Kota.

Sebenarnya, Lux juga ingin berlatih demi mendapat kemenangan menyeluruh di All-Dragon Battle mendatang yang bakal diadakan di Ibu Kota, tapi—

“Omong-omong, menurut perhitunganku batas operasionalmu sekitar 12 menit.”

“12 menit?”

Lux menunjukkan keraguan pada gumaman mendadak ini, yang Airi anggukkan sambil menurunkan tatapannya.

“Itulah waktu yang Nii-san bisa gunakan sampai All-Dragon Battle berakhir, armor akan terlepas dengan paksa jika kau menggunakannya lebih dari itu. Tapi ini masihlah angka numerik yang diterima setelah melakukan perhitungan dengan data operasional sampai sekarang, itu akan berubah sedikit tergantung bagaimana kau menggunakan senjatamu. Jika Nii-san bisa menggunakan <Wyvern>, kau bisa berhasil memperpanjang—”

“Aku hanya punya, waktu sedikit ya?”

Dia sudah menyiapkan semacam perpanjangan untuk kelelahan yang melekat dari rekoil menggunakan Over Limit, tapi memanglah sulit.

Dia tidak akan menggunakan Bahamut di pertandingan mendatang juga, tetapi—

Thump! Airi menutup bukunya dengan keras dan melemparkan senyum dingin kepada Lux.

“Cuma itu yang bisa kusampaikan. Kenyataannya, luka Nii-san berada di tingkat yang mengharuskan mundur dari All-Dragon Battle, ‘kan?”

“A, aku mengerti, maaf...”

Airi berdiri sambil mendesah ketika Lux minta maaf langsung setelah merasakan bahaya.

“Selain itu—Nii-san yang sekarang memiliki kemungkinan tinggi terlibat dalam sesuatu yang lebih berbahaya.”

“Yah. Aku tahu, Hayes dan Nii-san—, ‘kan?”

Hayes, pedagang gelap dan strategis militer Republik Heiburg.

Dan Fugil, musuh Kerajaan Lama yang Lux kejar selama bertahun-tahun.

Heiburg secara berlanjut menyerang Kerajaan Baru waktu demi waktu, melawan musuh seperti itu Lux dan kawan-kawan tidak bisa melengahkan diri selama All-Dragon Battle.

“Sebenarnya, itu bukan satu-satunya hal sih.”

“Eh?”

“Tidak—bukan apa-apa. Aku akan memberitahu Nii-san ketika kamu sedikit membaik.”

Airi meninggalkan ruang setelah Lux bingung pada perkataan penuh artinya.

Begitu ruang perawatan kembali hening, Lux mengingat wajah gadis itu.

Sulit disadari karena baik Lisha dan Krulcifer mengedepankan penampilan mereka dulu sebelum datang kemari, tapi dia tahu.

Mereka sebenarnya menjalani latihan keras di bawah terik matahari, memaksakan diri sampai kelelahan.

Mereka tidak akan pernah mengatakannya, karena, alasan mengapa mereka rela sejauh ini selama latihan adalah untuk mencegah Lux dari mengemban semua beban sendirian.

“Kita harus menang—pasti.”

Lux mengepalkan tinju dengan kuat dan mengulangi determinasinya.

Demi Philuffy dan Lisha, yang dia janjikan menjadi kesatrianya.



Derik jangkrik dan panasnya pertengahan musim panas merembes di dalam ruang kelas melewati jendela-jendela yang seutuhnya terbuka.

Dua hari kemudian, setelah lama menetap di ruang perawatan, Lux muncul di ruang kelas dengan istirahat penuh.

Hari ini hari kedua kehadiran berturut-turut.

Banyak murid di asrama yang pulang kampung selama liburan musim panas jadi setengah bangku di kelas kosong, tetapi, memasuki ruang kelas setelah sekian lama terasa agak merindukan.

“Hai! Selamat atas kesembuhanmu Lux-chi!”

Ketika dia menduduki kursinya untuk pertama kali semenjak kembali dari perkemahan latihan, dia dikelilingi oleh seluruh gadis di kelas yang dipimpin oleh Tillfur dari Triad.

“Terima kasih atas kerja kerasnya! Aku khawatir ketika mendengarmu pingsan.”

“Bagaimana perkemahan latihannya? Apa ada sesuatu yang menyenangkan—”

“Aku kangen kamu~. Aku tidak pulang tahun ini jadi aku bosan.”

Tepat setelah dihibur para gadis yang mengepungnya, Lux akhirnya bisa bicara pada Tillfur.

Dia mengunjunginya di ruang perawatan beberapa kali bersama Sharis dan Noct dari Triad, tapi mereka tidak berbicara lama dengan alasan Lux yang lelah.

“Selamat pagi. Adakah sesuatu yang luar biasa terjadi selagi aku pergi?”

“Hmm, itu benar. Aku punya berita menarik untuk Lux-chi tapi mana yang mau kau tahu pertama?”

Tillfur menahan tiga jari di depan Lux dan bertanya dengan nakal.

Sebagai pelopor suasana kelas dan seorang yang dikenal baik serta rakus akan segala macam rumor, Tillfur mengumpulkan informasi dari seluruh akademi.

Kelihatannya alasan Lux tidaklah salah.

“Apa ya, jika mungkin, sesuatu yang berhubungan denganku?”

“Baiklah! Hmm, nah ... ini!”

*Thump!*

Dan, dia tiba-tiba mengeluarkan sekumpulan kertas tebal dan meletakkannya di atas meja.

“Apa ini...?”

Sambil mendengar Lux yang bisa agak menebak bagaimana hal menjadi seperti ini.

“Yah, kayaknya jumlah permintaan tak masuk akal menumpuk sewaktu Lux-chi tidak di sini. Dan, sebagai catatan, aku membatasinya sampai sepertiganya. Jadi aku mengandalkanmu untuk melakukan itu ketika kamu lagi mood!”

“Ini setelah menguranginya!?”

Mengejutkan.

Masih, tidak akan mengabaikannya, dia akan mencoba menguranginya sedikit sebelum turnamen dimulai.

“Yang kedua adalah, akhir-akhir ini dadaku bertambah agak lebih besar.”

“Apa itu sesuatu yang perlu aku tahu!?”

“Uwa, jahat! Ini sesuatu yang sangat memalukan! Lux-chi juga, baca suasana napa! Uuh, aduh...”

Lux mengalihkan tatapannya dari Tillfur yang kedua pipinya memerah sedikit.

(Ya jangan mengatakannya jika kau malu...)

Dia tersenyum pahit sambil melihat dengan teledor pada dadanya selagi memikirkan ini adalah sifat menyedihkan laki-laki.

“Lu-Lupakan barusan, oke? Dan—akhirnya untuk hal utama, kayaknya sesuatu yang hebat terjadi di Ibu Kota selama latihan tanding resmi yang diadakan tiga hari lalu.”

“Di Ibu Kota...?”

Lux tanpa sengaja menahan napasnya, setelah melihat ekspresi tak biasa Tillfur.

Sebagai Drag-Knight Lux juga dikenal dengan nama lain, 『Weakest Undefeated』.

Meskipun dia pernah ikut beberapa kali pada latihan tanding di Ibu Kota di mana dia diberikan nama itu, dia jarang mendengar apapun dari sana sejak memasuki akademi.

“Un, Lux-chi, apa kau tahu 10 besar Drag-Knight di sana?”

“Aku tidak pernah melawan mereka langsung selama pertandingan rangking, tapi yah ... sedikit.”

Sebagai peringkat ketiga tahun lalu Barzeride menghilang, beberapa dari mereka berubah, tapi dia ingat, peringkat 10 besar semuanya adalah petarung kuat.

“Tampaknya semuanya dari peringkat pertama sampai kesepuluh, bertekuk lutut di hari yang sama oleh seorang gadis di pertandingan—”

“Eh...?”

Pada perkataan tak disangka tersebut Lux meragukan telinganya sendiri.

“Tidak mungkin—, itu mustahil.”

“Itu benar. Awalnya, ada beberapa Drag-Knight elit dari Ex-class di antara peringkat pertama sampai kesepuluh, ‘kan?”

Gadis-gadis di sekitarnya mengangkat suara mereka dengan tidak percaya, tapi Tillfur menjaga ekspresi teguhnya.

“Aku mikirnya ‘gitu juga tetapi pastinya. Gadis itu seorang yang sangat cantik dengan rambut hitam dan bola mata berbeda warna, dia mengenakan pakaian hitam dari negara luar—”

Dari ingatan mimpi yang kabur, Lux mengingat sosok tubuh telanjang seorang gadis di malam yang gelap.

“Itu—”

Sambil Lux bergumam begitu, instruktur Raigree memasuki ruang kelas.

“Semuanya, duduklah. Pelajaran segera dimulai.”

Meskipun sudah liburan musim panas, murid-murid sisanya masih menghadiri kelas dan berlatih supaya pikiran serta tubuh mereka tetap terjaga.

Ketika Lisha dan kawan-kawan yang sepertinya melakukan latihan lebih awal di pagi hari, memasuki ruang kelas, pelajaran pertama untuk Lux setelah sekian lama akhirnya dimulai.



“Yosh, Lux! Ayo pergi ke kantin cepat! Perutku lapar nih.”

“Meski kau tidur seperti batang kayu barusan, kau bangun dengan waktu yang tepat ... Selain itu, aku berhak untuk mengundangnya.”

Ketika makan siang tiba, Lisha yang tertidur lesu di meja menjadi yang pertama mampir ke sebelah meja Lux.

Krulcifer menyela di sana juga setiap hari, tapi hari ini situasi sedikit berbeda.

“Hari ini giliranku, ‘kan? Membantu Lu-chan.”

Philuffy berucap dari kursi sebelah sambil menggigit donat cokelat tipis.

Dia gadis dengan ciri rambut pink, mata kekuningan dan dada menggiurkan.

Philuffy yang adalah teman masa kecil Lux dan putri konglomerat keuangan berbicara dengan suara biasanya seolah apa yang terjadi di Pulau Ries tidak ada.

Benih Ragnarok yang ditanam di dalamnya—Ratatoskr.

Lux bertarung untuk membebaskan Philuffy dari takdir tersebut yang bisa disebut sebuah kutukan.

Untungnya, setelah itu tampaknya tidak ada dampak buruk untuknya dan dia bisa menghabiskan setiap harinya dengan normal.

Lux benar-benar senang tentang itu dan dia lega, tapi—,

“Me, memang hari ini giliranmu tapi, itu, tubuhnya sudah baik-baik saja.”

Ketika Lux membalas seperti itu dengan tegang, Philuffy menatap terus ke mata Lux dengan wajah tanpa ekspresi biasanya.

“Aku, cuma menjaga Lu-chan sekali.”

“Eh...!?”

“Giliran merawat ditetapkan dengan lotere, tapi aku cuma dapat sekali.”

Sistem rotasi bergilir.

Berhubung Lisha dan kawan-kawan mencalonkan diri untuk menjaga Lux selagi dia tidak bisa dengan baik bergerak, dan mereka memutuskan giliran dengan menarik lotere, dan mereka mengambil giliran merawat harian Lux, tapi giliran Philuffy hanya keluar sekali.

Tentu saja itu hanya kebetulan, tapi tampaknya, Philuffy tidak bisa menerimanya.

“Tidak tapi, Phi-chan pun masih memulihkan juga, dan seperti yang kau bisa lihat, aku sudah baikan jadi—”

Sebenarnya dia belum stabil, tapi memalukan untuk gadis seumurannya 『merawat』-nya, sehingga Lux berlagak kuat seperti itu, tapi—

Puih.

Segera Philuffy melihat reaksi Lux, dia mengalihkan wajahnya dengan mukanya masih melihat serius.

“Eh? Phi-chan...?”

“Lu-chan, jahat.”

Philuffy menggumamkan itu dengan kedua pipinya agak cemberut.

“Bu, bukan seperti itu. Itu, kita ‘kan sudah seumuran ini, membatasi melakukan hal seperti itu, yang menyehatkan atau sesuatu—”

Ketika Lux mencoba menenangkan Philuffy dengan panik,

“Meskipun, aku tidur dengan Lu-chan setelah kau memintaku.”

*Gumam*, gadis-gadis di sekitarnya menggempar pada perubahan mendadak itu.

“Tidak, itu, itu ketika aku kena flu jadi—”

“Juga, kau memintaku, ketika kau menemukan laba-laba di kamarmu di malam hari?”

“Kenapa kau ingat itu juga-!? Lupakanlah!”

“Kau juga menyentuh dadaku, beberapa kali pas tidur.”

“Maaf! Itu salahku! Maka dari itu, kumohon hentikan—”

Demikian, Lux mengibarkan bendera putih, kemudian,

“—Maaf. Permisi.”

Tiba-tiba, suara tenang mengganggu keributan itu dengan tenang.

Teman sekamar Airi, kelas satu akademi yang dikenal sebagai trio—Triad, Noct.

Dia muncul di depan Lux dengan suara tenang biasanya.

“...Aa, Noct, lama tak ketemu. Ada apa?”

“Aku diminta oleh Airi untuk mengantar Lux-san. Kelihatannya dia ingin berbicara di halaman. Dia pergi ke bangku halaman, jadi bisa kau ikut denganku?”

“Err ... lalu, saat ini juga waktunya makan siang, kalau bisa bersama semuanya—”

“Ini masalah darurat, jadi ikutlah denganku langsung.”

“Ah, benar. Aku mengerti.”

‘Maaf’, Lux menolak para gadis, lalu,

“Nah, ayo cepat.”

Noct yang biasanya pendiam tiba-tiba menarik tangan Lux dan mulai berjalan.

“A, ada apa? Apa sedarurat itu—”

Ketika Lux bertanya dengan gelisah, Noct terus berjalan dengan matanya menatap ke depan sambil dia menjawab.

“Tampaknya ada bahaya mendekati Lux-san. Ada musuh yang mengincar dan mengejarmu, adalah apa yang Airi katakan.”

“Eh...?”

“Apa Lux-san tahu tentang Drag-Knight yang disebut Empire Assassin Blade? Aku baru mnedengarnya dari Airi, tapi—”

Noct melanjutkan sambil menarik tangan Lux yang bingung.

“Empire Assassin Blade? Itu—”

Dia pernah cuma mendengar rumornya dulu.

Seorang Drag-Knight yang membanggakan kekuatan aneh yang berasal dari negara pulau timur yang pernah dihancurkan oleh Kerajaan Lama.

Kaisar Kerajaan Lama—ayah Lux menandatangani kontrak dengan Drag-Knight itu lalu orang itu bekerja untuk Kerajaan Lama. Setelah itu tak ada yang tahu tentang keberadaan orang tersebut.

Ketika Lux mencari-cari ingatan ayahnya lebih dalam, keluar di ujung lain jalan dan tiba di halaman.

Mungkin karena waktunya makan siang, ada banyak murid yang datang dan pergi.

Di tengah keramaian ceria yang bisa keliru dianggap sebagai gerombolan di kota, Lux bisa melihat siluet Airi yang duduk di pinggiran jalan, lalu Lux menyadari.

“———”

Waktu Lux tiba-tiba berhenti.

Di halaman dan siswi-siswi yang biasa dia lihat, terdapat sosok tak sebanding yang tercampur di dalamnya.

Gadis bertubuh kecil yang memakai pakaian hitam dengan sangat terbuka.

Rambut hitam mengkilap yang mencapai sampai pinggang, dan mata berbeda warna di tiap masing-masingnya.

Mata kanannya biru cerah bagai lautan.

Mata kirinya ungu gelap, mengingatkan bayangan permata terkutuk.

Setelah menyebutkan itu, ciri-cirinya bukanlah sesuatu yang dia kenal di Kerajaan Baru, dia gadis yang sangat cantik.

Dan—apa yang paling mengesankan adalah tatapannya.

Tatapan memikat yang dipenuhi dengan rasa sayang yang kuat.

Senyum gadis itu yang kedua pipinya agak bersemangat begitu cantik sampai membuat hati Lux berdegup dengan kencang—sekaligus juga membangunkan perasaan ngeri di dalamnya.

(—Ada apa dengan, gadis ini? Hawa kehadirannya tidak seperti orang, bukan juga manusia...!)

Segera, kata-kata Tillfur pagi ini muncul di pikiran Lux.

Penampilan luar si gadis yang terus menerus menang melawan peringkat pertama sampai kesepuluh di latihan tanding di Ibu Kota Kerajaan.

“Gadis itu seorang yang luar biasa cantik dengan rambut hitam dan mata berbeda warna, dia mengenakan pakaian hitam dari negara asing—”

“Nii-san! Orang itu! Orang itu di sana, dia Empire Assassin Blade yang mengincar Nii-san!”

“-......!?”

Suara Airi mengembalikan kesadaran Lux.

Gadis berpakaian hitam yang dipanggil Empire Assassin Blade berjalan selangkah demi selangkah menuju Lux, seolah murid lainnya yang terheran-heran tidak ada.

Dan, ketika dia akhirnya tiba di depan Lux.

“Nii-san, kaburlah! Dengan tubuh Nii-san saat ini, melawan gadis ini—”

Ketika Airi berteriak, Noct yang di sebelah Lux menaruh tangannya pada gagang Sword Device-nya.

Sewaktu itu, saat satu gerakan mampu memecahkan situasi—,

“Senang bertemu denganmu, Aruji-sama. Kamu, penerus sah Kerajaan Arcadia—Lux Arcadia, benarkah itu?”

Gadis itu dengan anggun berlutut di depan Lux dan menundukkan kepalanya dengan hormat sambil berbicara.

“...E, err, kurang lebih seperti itu—?”

Lux dengan langsung bersiaga, tapi dia mundur dari melihat sikap lembut itu.

“Aku telah menantikan hari di mana aku bisa menemuimu Aruji-sama. Namaku Kirihime Yoruka. Aku pernah dipanggil Empire Assassin Blade, Drag-Knight Kerajaan Arcadia.”

Gadis yang memperkenalkan dirinya sebagai Yoruka berdiri. Dia lalu mendekatkan wajahnya pada Lux dengan pipinya yang memerah.

Aroma parfum manis tipisnya dan jarak tersebut yang rasanya seperti dia akan dicium, membuat hati Lux berdegup.

“Tu, tunggu, apa ini!? Tentang Kerajaan Arcadia ... apa kau, dari pasukan pemberontak? Mungkinkah, kau datang untuk membunuhku—”

Kerajaan Lama yang pernah menguasai negara ini lewat semasa beberapa ratus tahun.

Sisa Kerajaan Lama yang membentuk pasukan pemberontak yang memusuhi Kerajaan Lama. Dari hal itu, Lux pikir, mungkin gadis ini memusuhinya karena dia berpihak dengan Kerajaan Baru, tapi.

“Tentu tidak.”

Berbanding terbalik dengan kegelisahan Lux, Yoruka tersenyum ceria tiba-tiba.

“Aku tidak terhubung dengan pasukan itu atau apapun. Aku benar-benar datang ke sini demi melayanimu, Aruji-sama. Harapanku untuk setiap bagian dagingku dan tetesan darahku digunakan sebagai tubuh atau alat untuk membuat ambisi Aruji-sama terkabul.”

“......”

Lux dan Airi berdiri membatu di tempat mendengar kata-kata yang sangat tak terduga. Para siswi yang ada di halaman juga mulai membuat huru-hara.

Lux tak bisa menebak motif aslinya mengenai usulan tiba-tiba—,

“Err, Kirihime ... -san?”

“Sungguh bahagia jika Aruji-sama hanya memanggilku Yoruka tanpa honorofik. Aku hanya seorang pelayan, umurku juga setahun di bawah Aruji-sama—dan, apa yang Aruji-sama perlu dariku?”

“Itu, kau tadi mengatakan tentang melayaniku—”

“Ya. Silahkan sebut apapun jika ada sesuatu yang Aruji-sama harapkan. Entah pembunuhan, atau pekerjaan kecil, atau mungkin—meski Aruji-sama menginginkan tubuhku untuk menjaga harapanmu menggunakan mulutku, aku tidak peduli.”

“Tung-!? Bagaimana bisa seperti itu!?”

“Ara-? Boleh kok Aruji-sama tidak menyembunyikannya. Sedari dulu, Aruji-sama tetap memandang kulitku. Aku kerap kali ditatap.”

“Ti, tidak, itu karena aku khawatir, baju Yoruka sangat terbuka—itu bukan. Apa yang kumaksud, mungkinkah itu yang menang terus-menerus di latihan tanding di Ibu Kota, itu kau?”

Ketika Lux menanyakan isi pikirannya, Yoruka menjadi canggung.

“Aruji-sama baik ya? Soal itu, maafkan hamba, akan begitu membantu jika Aruji-sama bisa melupakannya.”

“...Apa, maksudmu?”

Ketika Lux bertanya, Yoruka tersenyum masam sedikit.

“Sebelum menyapa Aruji-sama, aku memikirkan memperoleh pencapaian dulu. Jadi, Aruji-sama bisa mengakui kekuatan asliku tanpa keberatan, memikirkan itu—tapi, sungguh kegagalan total.”

Yoruka bergumam sambil mengalihkan matanya dengan pipinya memerah.

“Kegagalan total ... maksudmu?”

“Ya. Karena turnamen di Ibu Kota, menurutku, peringkat atas akan sangat menantang, namun—mereka lemah sekali. Mau seberapa banyak orang semacam itu kukalahkan, tak akan menunjukkan apapun.”

“......”

Lux terdiam pada senyum polos itu.

Normalnya, mengalahkan semua peringkat atas latihan tanding bukanlah hal kecil.

Bagi anggota terpilih untuk All-Dragon Battle sekalipun di akademi, hampirlah mustahil berikutnya untuk menang melawan peringkat atas itu, termasuk pengguna Divine Drag-Ride.

Tetapi—gadis ini.

Sambil Lux menatap Yoruka dengan terkejut.

“—Penyusup itu di sana! Jangan bergerak!”

Tiba-tiba, ada teriakan marah seorang pria. Beberapa penjaga yang mengenakan seragam putih berlari menuju arah mereka.

Mungkin, ada murid yang menyadari Yoruka memasuki lapangan akademi melaporkannya ke penjaga.

Tapi, orang yang dimaksud Yoruka sendiri tidak peduli. Dia berbicara dengan tenang.

“Aruji-sama. Jika berkenan, berikanlah perintah pertamamu. Itu—menyingkirkan pengganggu.”

“...Tidak, ayo lanjutkan pembicaraan ini nanti.”

Lux yang meyakinkan tanda Yoruka yang terusik, langsung memberitahunya.

“Aku ingin kau menunggu sebentar sampai aku bisa membuat persiapan. Bisa kau pergi dari sini tanpa melukai mereka?”

Ketika Lux berhati-hati mengatakan itu, Yoruka melemparkan sebuah senyum tenang.

“Seperti yang kamu mau Aruji-sama. Lalu—aku akan datang lagi nanti.”

Tepat setelah itu, Yoruka mulai berlari dengan gerakan santai.

“Tunggu kau di sana! Jangan kira kau bisa kabur dari sini!”

Yoruka menghindari tangan penjaga pria, dia lalu lenyap dari pandangan dengan cepat menerobos di antara bangunan.

Ketegangan aneh yang memenuhi halaman akhirnya pergi.

“Fuu...”

Lux menarik napas dalam dengan berangkatnya badai kecil.

“Meski dia memakai pakaian seperti itu, belum lagi dia dengan mudah mengelak.”

Noct memuji diam-diam sambil melihat ke arah Yoruka yang melarikan diri.

Tapi, Lux menyembunyikan kesan sulit.

Meskipun dia hanya beraksi untuk kabur biasa, tapi ketajaman gerakannya luar biasa.

Mungkin ketika dia mengenakan Drag-Ride-nya, dia pasti menampilkan kekuatan yang lebih berbeda alam.

(Bisakah aku menang melawannya? Meski aku menggunakan Bahamut dalam keadaan sempurna—)

Adegan itu melintasi pikirannya untuk sejenak, namun dia menggelengkan kepalanya.

Saat ini percuma memikirkannya.

Lux mengakhiri anggapan sia-sianya dan kembali menatap ke depannya, kemudian—,

*Kyurururu*

“Ah...”

Wajah Lux memerah dari gemuruh tiba-tiba perutnya.

“Untuk sekarang ayo makan siang, Nii-san. Kita juga perlu membicarakan tentang gadis itu.”

“Ya. Kau benar.”

Lux tersenyum masam, dan dia pergi menuju kantin bersama Airi dan Noct.

Dia juga membicaraka tentang masalah Yoruka pada Lisha dan yang lainnya yang datang mengecek kondisi Lux, dan menetapkan, tak lama mereka akan mendiskusikannya dengan semuanya.

Dengan itu, anggapannya untuk sementara dia bisa menunda persoalan pertemuannya dengan gadis itu yang mungkin disebut takdirnya dengan Kerajaan Lama, tapi—

(Pi, pikiranku terlalu naif...!)

Mungkin karena liburan musim panas, atau mungkin karena para guru sibuk dengan persiapan untuk turnamen, pelajaran siang tidak biasanya menjadi belajar sendiri. Lalu, insiden baru terjadi.

“—Aruji-sama. Apa yang kamu lakukan saat ini? Ini benar-benar pekerjaan aneh.”

“Err ... ini bukan kerja, ini pelajaran matematika. Seperti beban Drag-Ride, atau formula yang digunakan ketika menghitung gerakan—maksudku, untuk sekarang, bisa kau keluar kelas dulu!?”

Ketika Lux mengatakan itu, Yoruka memiringkan kepalanya dan,

“Aruji-sama sangat berperasaan lembut ya? Anggap saja aku seperti udara kosong.”

“Tidak, itu bukan hanya aku, semuanya di kelas juga kesulitan ... dari awal bagaimana kau masuk akademi lagi...?”

“Lebih baik memecat penjaga itu segera Aruji-sama. Mereka sangat tidak tangkas menjadi bawahan Aruji-sama yang suatu hari akan merenggut kembali negara ini.”

Suasana yang luar biasa canggung memenuhi di dalam kelas belajar sendiri.

Setelah mereka berpisah di halaman—Lux memikirkan dalam keadaan paling parah, Yoruka tak akan muncul lagi sampai sepulang sekolah, tetapi, dia menyelinap sampai kelas ini ketika pelajaran siang dimulai.

Dan, dia melekatkan meja dan kursi yang dia bawa dari suatu tempat ke sebelah bangku Lux, sehingga tubuhnya mendekati tubuh Lux dari samping.

Menurut Yoruka sendiri, dia menjaga master-nya, Lux.

Namun, karena dia menempel dekat padanya, dia tak bisa berkonsentrasi dengan belajar.

“......”

Tatapan dari bukan hanya teman sekelas lain, tapi juga dari Lisha, Krulcifer dan Philuffy menyakiti.

Situasi aneh ini terjadi karena permintaan Lux pada teman-teman sekelasnya.

Kirihime Yoruka—gadis yang pernah disebut Empire Assassin Blade secara mengerikannya kuat, dan tindakannya tidak dapat diprediksi.

Apa yang dia pahami dari cerita Airi adalah, dia setia terhadap Kerajaan Arcadia yang hancur, dan, dia tertarik dengan Lux yang seorang laki-laki dari keluarga Kerajaan Lama. Memancing gadis itu sekarang akanlah berbahaya.

Untungnya, dia masih mendengarkan Lux. Dia mau menyelesaikan masalah dengan damai tanpa menyebabkan sebuah keributan besar di saat ini.

Dan, dia meminta semuanya untuk tidak mengganggu dengannya dan Yoruka tapi—

(Bagaimana ya, rasanya seperti aku benar-benar memilih pilihan yang salah...)

Lisha yang harusnya tidur saat ini jika waktunya belajar sendiri, mengabaikan belajar dan melirik Yoruka. Bagi Krulcifer yang kelihatan tenang, sudah ada kertas-kertas kusut menjadi bentuk lingkaran di mejanya.

Philuffy di sebelahnya tampak linglung seperti biasa, tapi sebaliknya, jika Philuffy tidak bisa menahan diri, maka Lux tak akan bisa menghentikannya lagi.

Di dalam suasana yang terasa seolah tidur di atas paku, suasa bel yang menandakan akhir pelajaran berbunyi.

“Oh, kayaknya sudah berakhir. Lalu Aruji-sama, ayo bicara sebentar di kamarmu—”

“Tu, tunggu dulu!? Nah, setelah ini aku ada kerjaan.”

“Oh? Begitukah?”

“Benar. Maka dari itu Yoruka, tunggulah sebenetar di luar ya? Bisa kau datang lagi ketika pekerjaanku selesai? Nggak perlu buatmu menjagaku ketika aku di dalam akademi.”

“Aku mengerti Aruji-sama.”

Lux pikir, dia mungkin menolak karena dia membuatnya menunggu sampai sekarang, tapi Yoruka mengangguk dengan mudahnya dan meninggalkan ruang kelas.

Lisha dan Krulcifer muncul di depan Lux yang menghela napas lega.

“Oi Lux. Apa wanita itu ngomong di mana dia pergi? Aku berbicara padanya sedikit.”

“Ah, jangan ... aku mengerti perasaanmu tapi, All-Dragon Battle sudah mendekat.”

Melihat Lisha yang mencabut Sword Device-nya dengan senyum berani, Lux buru-buru menenangkannya. Tetapi kali ini Krulcifer-lah yang tampak memiliki bayangan di sekitar matanya.

“Namun Lux-kun, kau juga tidak kelihatan benar-benar membencinya, ‘kan? Gadis itu cantik, dan dia juga berpakaian mesum sebagaimana Lux-kun menyukainya, bagus buatmu, ‘kan?”

“Krulcifer-san juga, jangan menggodaku seperti itu! I, itu, pastinya salahku kalau aku nggak bisa menolaknya dengan jelas tapi—”

“Lu-chan, mesum.”

Kata-kata singkat Philuffy yang tergumam dengan tenang dari sebelah dengan tampang serius, mengekspresikan bagaimana yang dia rasakan.

Jika Celis kelas tiga di sini, Lux yakin itu akan menjadi lebih merepotkan.

Di akhir dia meminta semuanya, dia akan melakukan sesuatu tentang itu. Pelajaran berakhir dan menjadi sepulang sekolah.

(Haa, akhirnya berakhir...)

Tapi setelah itu, ketika dia pikir bebas sementara dari Yoruka, Lux keliru.

“—Aruji-sama. Aku juga akan membantu.”

Lux hendak melakukan kerja ringannya untuk istirahat dan rehabilitasinya.

Gadis itu muncul di tempat tujuannya dan menawarkan bantuan.

“Aku mahir dalam menggunakan alat pemotong.”

Ketika Yoruka muncul di belakang bangunan sekolah yang Lux biasanya menggunakan pemotong rumput, dia mulai memotong rumput menggunakan Sword Device. Begitu mengerikan jadi Lux menghentikannya.

“Aku begini-begini juga lebih kuat.”

Ketika Lux menyirami bunga layu, Yoruka membuang banyak air langsung dari timba air, jadi dia menghentikannya.

“Aku pandai dengan membuang sesuatu yang tidak perlu.”

Ketika Lux membereskan dokumen, dia akan membakar semua buku berdebu jadi Lux menghentikannya.

“A, ayolah, bisakah kau tetap di sana...?”

“Hmm. Lalu, aku akan melayani sebagai penjaga Aruji-sama seperti biasa.”

Yoruka memutuskan begitu dengan senyum yang tak terisi sedikit pun niat jelek.

“Haa, kelelahan dari perkerjaan tiga kali biasanya...!”

Matahari terbenam dan malam tiba di mana gemerisik serangga mulai terdengar.

Setelah sekian lama, Lux mendapat izin ibu asrama pergi ke pemandian asrama perempuan.

Bagi Lux yang satu-satunya laki-laki di akademi ini, ini adalah waktu berharga yang izinkan padanya karena para siswi selesai mandi.

Beberapa hari ini, dia tak bisa bergerak dengan baik dari rekoil Over Limit, dia mengelap tubuhnya dengan handuk, dan memang tidaklah cukup dengan hanya itu di musim panas ini.

“Fuu..., sungguh nyaman.”

Perlahan, Lux berendam ke dalam kolam mandi lebar setelah sedikit membasuh dirinya.

Pemandian umum besar terbuat dari batuan putih. Lampu berwarna oranye menerangi tempat.

Memasuki tempat ini sendiri memberikannya perasaan bebas tak terbayangkan, serasa seperti dia menjadi seorang raja.

(Yah, aku juga mantan anggota keluarga kerajaan sih—)

Lux tersenyum masam, mengingat masalah Yoruka yang memanggilnya sebagai 『penerus sah Kerajaan Lama』.

Satu-satunya hal yang dia jelas mengerti darinya yang membuntutinya seharian penuh, dia tidak mempunyai kemampuan untuk hidup biasa sama sekali.

Tampaknya, dia percaya diri hanya dalam hal mendekati tapi—

“Bagaimana aku harus memperlakukannya...?”

Lux berbicara sendiri sambil menceburkan lebih dalam ke pemandian.

Dia masih tidak mengerti tujuan asli Yoruka, si Empire Assassin Blade.

Apa yang dia tahu hanya, dia masih percaya kepada Kerajaan Arcadia yang musnah lima tahun lalu dan dia ingin mengabdi pada Lux yang merupakan laki-laki berhubungan darah tersisa dari keluarga kerajaan.

“Memang benar, percuma kecuali aku berbicara baik dengannya...”

Setelah berbisik, Lux keluar pemandian dan pergi ke tempat mencuci.

Jika gadis itu adalah pelayan selamat Kerajaan Lama, maka dia berkewajiban menghadapinya sebagai keluarga kerajaan yang selamat.

Selagi Lux duduk di kursi dan membasuh tubuhnya, di sekitar punggungnya ada sensasi handuk yang dibusai dengan sabun.

“—Apa ada yang mengganggumu, Aruji-sama?”

Apakah cuma imajinasinya, dia merasa seperti mendengar suara seorang gadis bicara. Lux tersenyum masam.

“Ya, sedikit.”

Ketika Lux membalas setengah-setengah, sensasi membersihkan di punggungnya menjadi lebih kuat.

Kendali kekuatan hebat yang terasa benar-benar nyaman.

Dia lemah dalam membersihkan punggungnya sendiri, sehingga terasa enak kalau punggungnya dibasuh dengan baik, tapi—

“—Eh?”

Lux yang memisahkan perhatiannya dalam pikirannya tiba-tiba menyadari, baik kedua tangannya tepat di depannya.

Terus, apa sensasi di punggungnya?

“Bagaimana perasaanmu, Aruji-sama?”

“—!?”

Ketika Lux berbalik panik mendengar suara itu, terpampang warna kulit di depan matanya.

Putih nan mempesona, kulit berkilauan dan mulut seorang gadis.

Tubuh telanjang cantik dengan dada bergelombang sampai kedua kaki hanya tersembunyi oleh beberapa gelembung. Pemandangan yang begitu jelas.

“A, a-a-a-a-a, apa yang kau lakukan di sini Yoruka-!?”

Lux mundur dalam kecemasan kuatnya sambil mengatakan itu. Yoruka balas tersenyum dengan pipinya agak memerah.

“Santai saja. Aku membawa Sword Device-ku kok. Tidak ada yang salah dengan perlindunganmu Aruji-sama.”

“Bukan! Itu bukan apa yang aku cemaskan!”

“Ara? Tidak perlu menahan di sekitarku, Aruji-sama.”

Lux langsung memberikan jawaban jantan dengan wajah merona, tapi Yoruka tidak peduli dan dia menghampirinya lebih dekat.

“Aku memastikan kemarin, nggak ada masalah dengan insting pria Aruji-sama. Jika itu harapanmu, mohon perbolehkan aku membantu sebagai wanita di tempat ini.”

“...Eh?”

Mendengar kalimat itu, tubuh telanjang si gadis terlintas kembali di dalam otak Lux dan bingung.

“Saat itu, aku melepaskan bajuku untuk menunjukkan, aku tak bersenjata, tapi Aruji-sama tampak lelah jadi aku meninggalkan pakaianku. Dan—akankah Aruji-sama membiarkan aku membantu sekarang?”

Ujung jari Yoruka perlahan meraba dada Lux, ketika itu—

“—Maaf! Aku ingat ada sesuatu yang perlu kulakukan-!”

Lux menghindari Yoruka, menyiram diri dengan air panas, dan keluar dari pemandian umum dengan langsung.

Dia berganti baju, tanpa menghanduki tubuh basahnya, dan dia mulai kabur dari tempat itu.

“Haa, haa ... aku lupa tubuhku belum bisa bergerak baik karena masih memulihkan...”

Lux bernapas berat dengan kedua bahu terangkat sembari mempertimbangkan situasinya saat ini sekali lagi.

Dia ingin membahas dengan semuanya dan memikirkan sedikit lagi tentang Yoruka, tapi kayaknya dia tak bisa melakukan itu.

Lux pergi ke kamar Airi lalu memintanya untuk memberitahu kawan-kawan hal itu.

Kemudian dia kembali ke kamarnya dan bersiap-siap.



Di luar lapangan akademi.

Jalan kota utama Cross Field di malam hari tenang dengan sedikit pencahayaan.

Jam malam sudah lewat lama, jadi dia pasti akan dimarahi oleh ibu asrama ketika kembali, tapi ya sudahlah.

Di dalam cahaya remang, Lux pergi ke tempat kosong dengan beberapa jalan penyebrangan—namun memiliki semacam ruang. Kemudian sebuah hawa tipis mengikutinya dari belakang.

Awal malam musim panas ketika orang-orang hendak tidur.

Lux menajamkan indranya di dalam keheningan sebelum akhirnya bisa merasakan kehadiran itu.

“Yoruka. Apa kau sudah di dekat?”

“Tenang saja. Aku selalu di samping Aruji-sama.”

Ketika Lux bertanya ke arah udara kosong, sebuah suara langsung menyaut balik.

Tepat setelah itu, Yoruka muncul dari bayangan bangunan sembari tersenyum.

Di dalam kegelapan malam yang hampir tidak adanya sinar rembulan, mata berbeda warna si gadis terpantul dengan indah.

“Tapi, ini sedikit ceroboh. Kudengar, ini relatif aman di dalam Cross Field, tapi jika kita memikirkan tentang status Aruji-sama—”

“...Yoruka, kenapa kamu repot-repot mencoba mengabdikan dirimu padaku?”

Yoruka hanya melemparkan senyum tenang terhadap pertanyaan Lux.

“Dari apa yang kudengar lewat rumor, kau seorang Drag-Knight dari negara Koto—sebuah negara yang dihancurkan oleh Kerajaan Lama, ketika itu kau menandatangani kontrak dengan ayahku kaisar, dan bergabung dengan bendera prajurit kerajaan...”

“Tumbennya. Ketika rumor menggempar, hasil kesimpulan akanlah melenceng, namun— ya, itu benar. Omong-omong, persepsi Aruji-sama tidaklah begitu salah.”

Wajah Yoruka tersenyum cerah dan dia menunjukkan penegasan seperti itu.

“Benarkah itu saja? Karena, kerajaan Arcadia sudah musnah.”

Tapi, apa yang Lux ingin tahu berada di luar itu.

“Jika kau punya kontrak dengan ayahku untuk melindungiku atau garis keturunan kerajaan Arcadia, maka tidak perlu lagi melindungi kontrak semacam itu—”

“Namaku—Kirihime[1] adalah nama yang diberikan padaku kemudian.”

Yoruka tiba-tiba melepaskan suara bergurau dan berbalik pada Lux dengan berputar.

“Nama panggilan keluarga kerajaan yang menguasai negara Koto adalah Habakiri—. Sedangkan aku putri sebuah negara, ketika masih kecil aku dibuang karena tidak pantas sebagai bangsawan.”

“......”

Lux tanpa sadar menahan lidahnya mendengar isi cerita Yoruka.

Negara Koto merupakan negara pulau kecil di timur, dahulu persaingan perdagangan berkembang menjadi perang, dan negara itu pun dilenyapkan oleh Kerajaan Lama.

Yoruka yang merupakan seorang putri negara itu jugalah sesuatu yang mengejutkan, tapi,

“Dibuang ... maksudmu?”

“Iya. Yah, bukan sesuatu yang penting. Dari awal adikku-lah yang memang meneruskan takhta—ketika itu aku lega karena tidak perlu repot-repot melakukan semua hal lagi. Setelah itu bakatku dalam pedang dan sebagai Drag-Knight diakui dan aku dipilih sebagai pengawal adikku.”

Berdasar dari sikap jujur Yoruka, mustahil kalau dia berbohong.

Namun, Lux ingin tahu mengapa.

Dia merasa seperti bisa melihat semacam emosi di dalam kepribadian sukar Yoruka untuk pertama kali.

“Beberapa tahun setelah itu. Masa perang melawan Kerajaan Arcadia, aku berjanji dengan Yang Mulia kaisar. Kontrak untukku hidup dan mati demi kerajaan. Aku tak punya perasaan berharap atau ketertarikan alami sejak lahir. Oleh sebab itu, aku mau bertarung untuk negara ini—sampai saat terakhir.”

“......-!”

Yoruka berbalik. Senyum bengisnya membuat Lux mundur dengan refleks.

“Lalu, perbolehkanlah aku bertanya juga. Aruji-sama—berapa lama kamu akan menipu mereka?”

“...Apa, maksudmu?”

“Seperti yang terdengar. Dengan kekuatan Aruji-sama, mungkin untuk menghancurkan negara palsu ini langsung. Merobohkan penyokong negara ini dan membangun ulang Kerajaan Arcadia—”

“Kau bercanda, ‘kan...?”

Tidak mungkin.

Tak akan mudah dengan suatu artian bagi Lux untuk menumbangkan Ibu Kota kerajaan saat ini sendiri, misalnya saja dia benar-benar melakukannya, negara tidak akan berubah. Selain itu, Lux yang pernah menghancurkan Kerajaan Lama tak punya tujuan seperti itu.

“Tentu saja, aku tak masalah meski Aruji-sama memikirkannya lagi. Tapi—menghancurkan negara ini dan merenggut kembali kerajaan Arcadia suatu hari. Bisa aku meminta Aruji-sama bersumpah sekarang?”

Senyum murni seorang gadis yang dipenuhi dengan antisipasi diarahkan pada Lux.

“......”

Lux terdiam menghadapi determinasi yang bagaikan kutukan mengintai di dalam bayangan.

Dia hampir bisa mengerti perasaan ngeri aslinya yang alasan gadis ini yang dulunya bangsawan, diusir dari keluarga kerajaan.

(Gadis ini, hampir seperti tak memiliki batasan diri.)

Manusia mau bagaimanapun yang hidup akan bergantung pada sesuatu.

Itu sesuatu yang pastinya keluarga atau teman terdekat. Dan, dari posisi mereka di dalam sistem seperti kedudukan atau organisasi mereka, orang-orang akan hidup sembari menyadari posisi dan hubungan mereka dalam sesuatu yang besar seperti kota atau negara mereka.

Tapi, gadis ini tidak punya apapun seperti itu.

Dia hanya bergerak demi dirinya sendiri sebagai individu unik dan bebas.

Seandainya Lux salah memilih di sini, ia akan melawan Lux yang ia akui sebagai tuannya.

(Tapi—)

Jika dia orang yang meneruskan keinginan kerajaan lama, negara yang Lux gagal selamatkan di masa lalu, maka dia lebih tidak bisa menipu dan berbohong padanya di sini.

“Sayangnya, aku tidak punya tujuan seperti itu.”

Lux mengangkat wajahnya dan menatap lurus ke mata Yoruka sambil memberitahunya begitu.

“Kerajaan Arcadia musnah. Berakhir lima tahun lalu di hari itu. Maka dari itu, kau juga—tidak perlu mematuhi kontrak itu lagi.”

“......”

Ekspresi Yoruka tidak berubah sedikit pun selagi mendengar pernyataan selamat tinggal itu.

“Apa Aruji-sama, serius?”

Ketika Lux mengangguk diam, Yoruka perlahan melepaskan tatapannya darinya. Ia lalu menatap ke bulan yang tergelapkan oleh awan.

“Angin berhembus ya?”

Terpikat oleh kata-kata Yoruka, Lux mengangkat wajahnya untuk melihat ke langit, saat itu juga—

“—!?”

*GIINN...!*

Suara pedang bernada tinggi bersilangan dengan tajam di depan Lux.

Salah satu yang menyebabkan itu adalah tebasan Yoruka dari Sword Device yang dia cabut dari pinggangnya dan memercikkan bunga api.

Dan yang satunya adalah tikaman rapier yang melesat seperti anak panah dari belakang Lux.

Pedang ramping itu memiliki banyak corak perak seperti Sword Device Yoruka.

“...Celis-senpai!?”

Ketika Lux menengok ke belakang dengan terkejut, seorang gadis berdiri di sana.

Murid kelas tiga terkuat akademi dengan ciri rambut pirang cantik dan mata kehijauan.

Seorang gadis yang merupakan kapten regu pengawas akademi, Knight SquadronSyvalles, Celistia Ralgris.

“Mundurlah Lux. Bahaya untukmu yang saat ini.”

Celis bergumam dengan tenang sambil tidak mengalihkan tatapannya dari Yoruka yang merupakan pemilik pedang yang bersilangan dengannya.

Memikirkan itu Lux melangkah mundur. Tepat setelah itu kedua pedang memancarkan percikan dan saling mementalkan.

“Kau sungguh sesuatu.”

Yoruka menunjukkan senyum terkejut sambil melangkah mundur. Dia lalu menyiapkan Sword Device tipe katana-nya dengan sikap berdiri.

“Kekuatan kaki dan daya ledak yang bisa memotong jarak dari posisi itu sampai di sini dengan satu langkah. Teknik untuk menepis seranganku dengan pedang tipis itu. Dan yang terpenting—penilaian cepatmu mengesankan.”

Jauh dari gemetar oleh gangguan tiba-tiba. Yoruka bergumam seperti dia sangat menikmatinya.

“Kau berlebihan. Aku masih belum menunjukkan apapun yang layak dipuji.”

Tepat setelah Celis menyatakan itu untuk menekan musuhnya, partikel cahaya berkumpul di belakangnya dan naga keemasan muncul.

Divine Drag-Ride yang Celis miliki, Lindwurm dipanggil dengan operasi kontrol pikiran tanpa perapalan.

“Celis-senpai! Dia masih—!?”

“Maaf, tapi aku gak mau dengar jika kau memintaku untuk berbaik hati padanya. Ini bukan lawan yang bisa dianggap remeh.”

Celis menegaskan dengan dingin.

“Keputusan bagus—tapi”

Di saat itu, mata Yoruka yang terbayangi melangkah mundur dari tempat itu dengan selangkah.

“......!?”

“Kau tidak ceroboh, tapi jangan anggap kau bisa mengalahkanku, ya?”

Yoruka dengan mudah menutup jarak sepuluh mel dari hanya menyepak dengan kuat di atas tanah.

Bersama-sama ia segera menyiapkan Sword Device-nya dan partikel cahaya berkumpul di belakangnya dengan kecepatan tinggi. Drag-Ride dengan warna gelap yang belum pernah mereka lihat sebelumnya terbentuk dan langsung bertransformasi menjadi armor yang membungkus tubuh Yoruka.

“—Bersiaplah!”

Celis menutupi dirinya dengan armor Lindwurm dan mengejar belakang Yoruka—dia melepaskan tikaman dengan tombaknya.

Yoruka yang sama-sama mengerahkan Drag-Ride-nya sembari kabur juga mengayunkan sebuah 『katana』 besar yang berbentuk serupa dengan Sword Device-nya dan dengan cepat menghadang tombak.

“......!?”

Sebuah serangan dan pertahanan kilat yang sampai tak mampu untuk bernapas.

Bunga api yang lebih sengit dari silangan sebelumnya menyembur, Yoruka mundur lebih jauh dan menjaga jarak.

Tepat setelah itu, persenjataan khusus yang Lindwurm miliki— permukaan Lightning Lance dialiri oleh listrik dan dengan terang menyinari kegelapan malam di sekitarnya.

“Kayaknya kau benar-benar punya insting bagus. Juga, Divine Drag-Ride itu—”

Celis diam-diam menyiapkan tombaknya dan berbisik dengan menatap Yoruka.

Di depan kegelapan itu, Drag-Ride dengan bentuk aneh melambung diiringi dengan niat membunuh tajam.

“Itu—!?”

Lux secara spontan menahan napasnya melihat sosok Drag-Ride unik tersebut.

“Biar kuperkenalkan Aruji-sama. Inilah Divine Drag-Ride milikku—<Yato no Kami>[2]

Mata Lux bisa melihat penampilan utuh sang Drag-Ride bersama gumaman Yoruka.

Bentuk tajam armor yang seperti pedang, lingkaran mekanik aneh yang mengitari pinggangnya—dan dua kaki pendukung yang memperpanjang ke belakang dari dua kakinya.

Susunan armornya sendiri menyerupai Drag-Ride tipe umum <Drake> yang Noct dari Triad gunakan, tapi naga agung yang terpancar dari Drag-Ride ini jelasnya berbeda dimensi dibanding yang lain.

(Ini berbahaya! Kalau begini, menyerahkan ini hanya pada Celis-senpai—)

Lux yang merasakan ancaman, meletakkan tangannya pada Sword Device Bahamut yang bermaksud untuk membantu Celis.

Tetapi suara yang berasal dari suatu tempat menghentikannya.

“—Maaf, tapi aku mencuri peranmu di sini, Lux!”

Langsung menerbangkan logam-logam besar berbentuk seperti sebuah anak panah yang menyerang Yato no Kami terus-menerus.

Yoruka dengan cepat mengayunkan pedang katana-nya dan mementalkan semuanya.

“Senjata ini—Lisha-sama!?”

Ketika Lux mendongak ke langit, dia segera menemukan jawabannya.

Divine Drag-Ride Tiamat.

Lisha yang mengenakan naga merah tua memerintahkan empat senjata proyektil spesialnya—Airbone FortLegion dan menyerang Yoruka.

“Aku kesal dengan gadis setengah telanjang ini juga. Aku akan membalasnya sekarang.”

“Serangan tadi benar-benar kuat—tapi, sangat lemah bukan? Bagaimana kalau kau mengarahkannya dengan lebih cermat sebelum melemparnya?”

Yoruka menghindari empat Legion yang menyerangnya lagi selagi masih menunjukkan senyum santai. Di sana—,

“Itu karena terhubung dengan benda ini yang disebut kerja sama.”

*PAN!* Terdapat suara yang mengguncang udara dan tangan Yato no Kami yang memegang pedang terlepas.

Lebih tembakan peluru cahaya mengenai kerangka Drag-Ride sambil posturnya tidak seimbang.

“......!?”

Kekuatan tembak dihadang oleh penghalang, tapi Yoruka mundur lebih jauh dari menerima tembakan bertubi-tubi akurat.

“Krulcifer-san!?”

Sosok Krulcifer yang juga memakai Fafnir muncul di langit.

Kemungkinan, dia bersama dengan Celis dan Lisha datang kemari mengikuti Lux untuk mengamati situasi.

“Maaf untuk mengeroyokmu seperti ini, tapi jangan kira kami akan menahan.”

Krulcifer menegaskan pada Yoruka seperti itu dengan ekspresi dingin biasanya.

Bersamaan, dia melanjutkan membidik dari langit menggunakan Sniper CannonSenapannya sembari menyamakan waktu dengan Legion Lisha.

Meski begitu Yoruka dengan terampil mengendalikan Yato no Kami dan terus menghindari serangan.

“—Kau, tertangkap.”

Tiba-tiba ujung kawat yang melesat dari belakang Yoruka mengikat pada pergelangan tangan Yato no Kami.

“Philuffy!”

Teman masa kecil Lux, Philuffy. Divine Drag-Ride-nya, Typhon memiliki persenjataan khusus yang bernama Pile Anchor.

Kawat ditembakkan dari berbagai bagian armor, lalu kait di ujung bisa menangkap musuh.

Tepat setelah itu, Philuffy yang turun di area kosong menarik Yoruka ke arahnya dengan cepat.

“Philuffy! Ada perumahan di dekat, jangan melakukan apapun yang aneh—”

“Iya. Tentu.”

Typhon tidak bisa menggunakan pukulannya untuk menghempaskan musuh atau menggunakan persenjataan khusus dengan kekuatan penghancur berlebih di sini.

Meski begitu, pukulan langsung dari Typhon pastinya bisa menghancurkan Yato no Kami tanpa kesulitan.

—Tapi.

“Astaga.”

Yoruka menunjukkan senyum tak kenal takut. Tepat setelah itu, pengikat ujung Pile Anchor tiba-tiba terlepas.

“—!?”

Ketika perhitungan semua orang di sana melenceng, Yato no Kami menggunakan momentumnya dari tertarik untuk menebas Typhon.

Philuffy langsung menggunakan tangan keras Drag-Ride-nya dan berhasil menahan tebasan, tapi permukaan lengan yang menghadang pedang memiliki banyak tulisan yang bersinar merah keunguan yang perlahan menyebar.

“Itu—!?”

Lux membuka lebar matanya. Ketika itu, dua Pile Anchor dengan serentak tertembak dari kedua bahu Typhon.

Di arah yang Pile Anchor tembakkan, ada Lisha dan Krulcifer yang mengarah pada Yoruka dari langit.

“Ap-...!?”

Serangan yang muncul dalam waktu yang tak terduga, tapi keduanya menghindari kait dengan nyaris.

“Oi! Apa yang kau lakukan gadis linglung! Kau mau menembak kami!?”

Lisha dengan marah berteriak, tapi Philuffy berbisik “...Itu bukan” di sana.

Bersamaan, Yoruka menghindari tikaman tombak Celis dan ia tersenyum.

“Hebatnya kalian bisa menghindari serangan kejutan itu. Tapi—, bagaimana dengan ini?”

“—Apa!? Uah!?”

“-......!?”

Tiamat Lisha dan Fafnir Krulcifer tiba-tiba terpisah ke belakang seolah mereka didorong oleh sesuatu. Ketinggian mereka menurun drastis.

Tapi, lain dari itu, Lisha lebih putus asa oleh cara serangan yang menyebabkannya.

“Mustahil...! Kenapa Legion-ku dengan sengaja—kenapa!?”

“—Bahaya!”

Itu terjadi bersama dengan suara menegang Krulcifer.

Perangkat penggerak yang dibangun di dalam kaki pendukung Yato no Kami untuk melompat tinggi.

Api meledak dari sana dan Drag-Ride-nya melompat ke udara seolah menyepak di atas lantai tak terlihat.

Yato no Kami yang mendaki menggunakan lompatan dua kali mengincar dua Drag-Ride yang jatuh dan langsung mengayunkan katana-nya.

“Kuh...!?”

“—Lambat.”

Lisha dan Krulcifer menyiapkan senjata mereka masing-masing untuk menghadang tebasan, tapi saat itu pedang Yoruka selesai menebas.

Dampak tajam merambati badan Tiamat dan Fafnir dan ketinggian mereka semakin menurun.

“Kua...! Sialan! Dasar cewek setengah telanjang...!”

Lisha membenarkan keseimbangannya, lalu mencoba menyiapkan meriamnya. Lalu sesuatu yang tidak biasa terjadi dengan Drag-Ride-nya.

“Hati-hati! Dia mengendalikan Drag-Ride-mu!”

“Ap...!”

Ketika Lisha mendengar suara Celis, tulisan misterius muncul di permukaan armor Tiamat.

Dan, moncong meriam diarahkan pada Celis seolah dimanipulasi oleh sesuatu, lalu jari Drag-Ride-nya menarik pelatuk.

Cahaya beam sepadat sebuah tiang menyerang lurus ke arah Lindwurm.

“U, ku...!”

Lux menghindari bahaya hanya sesaat lebih cepat dengan bersembunyi di belakang puing, tapi dampaknya membuatnya mengeluarkan erangan.

“Oh, sudah ketahuan. Perbedaan dalam jumlah ini memang tidak menguntungkan bagiku.”

Ketika asap putih menghilang, Yoruka tersenyum menertawakan.

“Biar kuperkenalkan pada Aruji-sama. Divine Raiment Yato no Kami-ku <Spell Code>, kekuatan mengendalikan sementara Drag-Ride lain yang disentuh.”

Dan, dia mengungkapan bentuk asli Divine Raiment-nya sendiri tanpa ragu.

“Merampas kontrol Drag-Ride lawan di area yang berpusat pada tempat yang disentuh, lebih lama waktu kontrak—lebih akurat dan kuat perintah yang diberikan. Jika aku bisa menyentuh selama sepuluh detik tanpa menghancurkan kontrak, aku bisa benar-benar membuat Drag-Ride tersebut di bawah kendaliku.”

“—Sebaliknya, kekuatan kontrol ini juga akan menghilang lebih lama waktu berlalu sementara kita terpisah darimu, ‘kan?”

Krulcifer dengan tenang melangkah maju dan menyela perbicaraan Yoruka.

Tulisan Spell Code sudah menghilang dari permukaan armor Fafnir.

Dia sudah langsung paham dari membandingkan Drag-Ride-nya sendiri dengan yang lain.

Kalaupun mereka tersentuh, jika mereka segera menjaga jarak, Yato no Kami hanya akan bisa mengendalikan bagian yang disentuh.

Contohnya saja mereka dikendalikan, efeknya akan habis jika mereka mengulur waktu yang terpisah dari Yato no Kami.

Tapi, setelah tahu titik lemah itupun, tidak akan mengubah itu Divine Raiment yang menyembunyikan kemampuan yang mengerikan.

Meskipun ada yang memblokir serangan lawan, tapi dari sentuhannya saja kontrol Drag-Ride mereka akan dicuri.

Jadinya, mereka akan dibebankan dengan kelemahan berlebih sampai diharuskan bertarung jarak dekat.

Dan, adanya kelihaian pedang kecepatan dewa yang Yoruka tampilkan barusan.

“......”

Mereka tidak bisa menang.

Mau seberapa unggulnya mereka dalam jumlah, mereka ada di dekat perumahan di sini, sebab mereka dibatasi dengan apa yang bisa dilakukan agar tidak melibatkan warga, mereka tak bisa bertindak kelewatan.

(Mungkin, selain memutuskan pertandingan secara langsung—tidaklah mungkin.)

Menjadi sebuah taruhan jika dia menggunakan Bahamut dalam keadaannya, tapi Lux membulatkan tekad dan menyentuhkan tangannya pada Sword Device-nya sekali lagi.

Kemudian—

“Oi, suara apa itu?”

“Itu dari tempat kosong itu, ‘kan? Benar-benar dekat dari sini!”

“Apa yang penjaga lakukan sih? Ya ampun ... aku akan memanggil mereka—”

Suara-suara bisa terdengar dari sekitar rumah dengan lampu menyala.

“Orang-orang datang ya. Mari berhenti mengekspos diri kita sekarang. Tujuanku menunjukkan kekuatan dan Yato no Kami-ku sudah selesai.”

Yoruka melirik sekitar sebelum menyarankan itu.

Tapi, Celis yang memakai Lindwurm melangkah maju dan menudingkan tombak besarnya.

“Kau pikir bisa kabur, 'gitu?”

“Tak masalah juga melanjutkan, rasanya aku bisa sangat bersenang-senang kalau kau lawanku. Tapi, biarkan kubertanya balik. Yakin nih, mau membuang pertimbanganku seperti ini?”

Suara Yoruka terdengar seperti hanya bercakap biasa.

Namun, senyum itu yang kelihatan lembut dipenuhi dengan tekanan yang terlalu mengerikan.

“Celis-senpai—ini”

Lux segera memanggil Celis.

Gadis ini yang bernama Yoruka tidak peduli tentang benar dan salah.

Jika mereka melanjutkan bertarung seperti ini, dia pastinya tak akan ragu melibatkan warga dan penjaga yang berkumpul di sini karena keributan.

Mereka harus menghindari skenario terburuk mau bagaimanapun.

“...Baiklah.”

Setelah ragu sedikit, Celis mundur. Lisha dan kawan-kawan juga menurunkan senjata mereka setelah itu.

Lalu Yoruka juga menurunkan katana-nya dan perlahan menghadap Lux lagi.

“Aruji-sama. Aku akan menunggu duluan di Ibu Kota.”

Yoruka mengungkapkan senyum memikat dan membungkuk dengan hormat sambil masih mengenakan Yato no kami.

“Aku akan menanyakan perihal masalah itu sekali lagi di saat itu. Boleh—‘kan?”

“Apa kamu ... serius?”

Lux menarik napas dalam dan bertanya dengan suara gemetar.

“Kau mau bertarung dengan maksud untuk memulihkan Kerajaan Lama Arkadia mau bagaimanapun?”

“Ya.”

Yoruka mengangguk tanpa ragu. Lalu dia tiba-tiba menunjukkan senyum lembut.

“Jika Aruji-sama tidak berkehendak—aku akan melakukannya sendiri.”

Mengatakan itu, dia berbalik padanya, dan menoleh dengan hanya kepalanya lalu melanjutkan perkataannya.

“Sungguh disayangkan, aku ditolak di sini. Tapi, perasaanku yang berharap untuk mengabdikan kesetiaanku pada Aruji-sama tidak akan berubah. Untuk membuktikan itu, jika Aruji-sama ikut denganku sekarang, akan kuberitahukan rahasia yang sedang aku rencanakan. Pembahasan sebuah rencana—yang menyangkut hidup atau matinya negara ini.”

“...Rencana?”

Kata-kata itu yang mengandung tentang implikasi membuat Lux bertanya balik dengan wajah ragu.

“Aku menantikannya Aruji-sama. Waktu ketika aku bisa menemuimu lagi berikutnya—”

Tetapi, Yoruka tidak menjawab pertanyaan Lux dan lambat laun mulai menjauh.

Bersamaan permukaan Yato no Kami bersinar. Badannya langsung menyatu dengan kegelapan dan sosoknya menghilang.

“Apa itu salah satu fungsi khusus dari Drag-Ride tipe Drake—efek kamuflase?”

Ketika Celis bergumam, Lisha dan kawan-kawan yang menghampiri ke sampingnya juga memasang ekspresi was-was.

“Menyusahkan. Kayaknya, dalam pertarungan performa kemampuan kamuflase akan menurun drastis, meski begitu—”

“Benar...”

Lux mengangguk pada gumaman Krulcifer.

Di bawah kegelapan, jika dia bertarung sambil menggunakan kamuflase, akanlah sangat merugikan bagi mereka.

Yoruka bertarung hanya—untuk menunjukkan kekuatan aslinya pada Lux.

“Jadi, dia menunggu di Ibu Kota. Jangan bilang, gadis itu mau tampil di turnamen Ibu Kota?”

Lisha menggerutu dengan ekspresi tak senang. Philuffy membalas berbisik “entah” dan dia melepaskan armor yang dia pakai.

Krulcifer yang melihat itu juga melepaskan armornya dan mendesah.

“Tapi, dia gak kelihatan seperti tipe orang yang akan bercanda. Sedikit mengenai hal itu. Entah tentang pernyataannya, dia akan muncul lagi di depan Lux atau soal rencana itu juga—”

“...Kau benar.”

Seorang gadis yang bersumpah menghancurkan Kerajaan Baru dan meneruskan ambisi mati Kerajaan Arcadia.

Mungkin mereka akan melawannya sekali lagi di panggung Ibu Kota yang menyelenggarakan All-Dragon Battle.

Lux menarik napas dalam dan menatap langit di mana tirai malam telah menurun.

Bulan sabit licik yang terisi dengan bayangan.

Kehadiran yang seolah-olah melambangkan gadis bernama Yoruka, dengan hening memandang Lux.



Dua jam setelah Yoruka keluar dari jalan kota utama.

Di sebuah bangunan kosong di pinggiran Cross Field yang tak ada tanda orang-orang.

Yoruka tiba di dekat rumah tua dan runtuh yang tertutup dengan lumut hijau.

“Apa kau sudah selesai menyapa pangeran busuk yang suka bekerja, pembunuh yang berlagak menjadi subyek setia?”

Tepat setelah Yoruka melepaskan armor Yato no Kami, suara tercampur dengan jijik menyambutnya.

Melihat ke atas, terdapat sosok berjubah berdiri di atas atap yang rusak.

Pedagang gelap yang dalam beberapa tahun ini berkelana dari berbagai tempat, menjual senjata ke beberapa negara dan diam-diam memimpin berbagai insiden.

Seorang gadis bernama Hayes yang berposisi sebagai strategis militer Heiburg.

Yoruka selesai memastikan, gadis ini dan tiga orang lainnya di dekat menggunakan radar yang Yato no Kami, Drag-Ride tipe Drake miliki.

“Ya, memang benar, dia orang yang pantas menjadi kaisar berikutnya. —Omong-omong, bagaimana luka tangan kanan itu? Kau perlu merawatnya baik-baik.”

Yoruka berkata dengan suara yang mendalami sembari bibirnya melengkung.

Dia mengetahui tangan terluka yang Hayes sembunyikan di balik lengan bajunya dan menunjuknya. Apakah itu kebetulan belaka?

Atau mungkin, prasangkanya yang berasal dari instingnya yang tahu itu, luka yang diberikan pada Hayes dari Lux?

“......”

Yang jelas, Hayes mendengus jengkel dan menatap Yoruka dengan mata berwarna asimetrisnya.

“Sepertinya kau lupa hutangmu setelah aku akhirnya membangunkanmu dari tidur lima tahunmu di bawah pulau itu ya? Walau aku juga menempatkan berbeda 『Baptism』 dari milikku ke dalam mata kiri itu.”

“Jika benar begitu, maka lebih baik kalau kau tidak mempercayakanku pada bangsawan gila itu dan menemuiku langsung dari awal ketimbang berbicara tentang berbagai hal.”

“...Maksudmu Dobar? Itu salah perhitunganku. Aku niatnya memberikanmu perintah lewat orang itu. Karena idiot itu menggunakanmu semaunya, menyusahkan sekali. Itu saja.”

“Aku nggak pernah mengira, di waktu itu kau pun di dalam Ark. Jika aku tahu, aku juga akan membantu. Sayang sekali.”

Hayes menatap kesal pada Yoruka yang bercanda. Dia lalu melemparkan sebuah surat yang tersegel dengan perekat padanya.

“Rencana tertulis di sana. Peranmu sampai hari penentuan juga. Buanglah di sana setelah kau selesai membacanya, dan enyahlah dari pandanganku segera.”

“Baiklah. Lalu biarkan kami bergabung di depan sesuai rencana. Demi—menghancurkan Kerajaan Baru ini.”

Yoruka menjawab sambil membuka segel surat, setelah itu—dia pergi tanpa meninggalkan suara dari sana.

Ketika hawa si gadis benar-benar menghilang, tiga bayangan yang bersembunyi di tempat itu diam-diam keluar.

Sania, Egnid dan Kirly.

Tiga orang prajurit khusus 『Cerberus』 ini yang bawahan langsung Hayes merupakan Drag-Knight yang bersekutu dengan Republik Heiburg.

Gadis berkulit cokelat Sania yang merupakan pemimpin mereka mengangkat wajahnya seolah telah menunggunya.

“Akankah wanita itu benar-benar bergerak sesuai yang kita ingin? Pastinya kekuatannya sesuatu yang tiada banding, tapi bukankah agak berbahaya menggunakannya?”

Ketika Sania menyarankan dengan suara yang sediki gugup, Hayes mendesah dan berbalik padanya.

Dan dia perlahan menolehkan hanya kepalanya ke belakang sembari tubuhnya berjemur pada sinar bulan berwarna biru tua.

“Kau mengkritik strategiku? Seperti kalian yang berada di kastah paling bawah di Heiburg sekarang benar-benar merasa penting hah.”

“......”

Sania menahan lidahnya setelah kalimat mengejek itu.

“Hayes-sama. Itu...”

Laki-laki berambut merah di sebelah Sania, Egnid dengan refleks mencoba mengatakan sesuatu, tapi tangan Sania segera menghentikannya.

“—Kita bergerak.”

Di saat itu, Hayes memandang ketiganya dengan seringai yang melekat pada wajahnya dan dia memberikan mereka jawaban.

“Persiapan sudah selesai. Empire Assassin Dagger dan pangeran palsu itu, mereka pasti akan mencoba membunuh satu sama lain mengikuti keinginan mereka sendiri, karena keyakinan sampah yang mereka miliki—dan takdir yang akan terjadi di Ibu Kota setelah ini. Perlukah kujelaskan lebih dari ini pada kalian yang tak lebih dari sebuah titik di dalam buku bergambar besar?”

“Tidak...”

Sania dengan diam menjawab Hayes yang memasang wajah jahat.

Jika master mereka masih waras sendiri, maka mereka hanya bisa mundur di sini.

“Setelah ini kami akan pergi ke Ibu Kota menurut rencana. Lalu, permisi dulu.”

Setelah Sania mengatakan itu, dia membawa hanya Egnid dengannya dan pergi.

Tak lama setelah keduanya menginjaki tanah rata dengan tidak adanya tanda orang-orang, lelaki berambut merah mendesah.

“Fuu ... meski begitu, memang strategis-sama pendatang baru itu benar-benar sulit.”

“Jangan ngeluh. Kita sudah personil militer resmi.”

Sania segera mengomeli Egnid dari gerutunya.

“Personil militer eh ... Yang pasti begitu, tapi apa boleh ya kita tetap seperti ini?”

“Apa maksudmu?”

“Maksudku, strategis itu dan juga yang satunya, bukankah mereka masih menyembunyikan sesuatu dari kita?”

Egnid bergumam dan perlahan menoleh kebelakangnya.

Seolah-olah dia sedang was-was menghadapi eksistensi ke arah tersebut.

“Satunya, apa maksudmu dengan itu?”

“Apa kau pernah melihat wajah Kirly?”

“Tidak ... kudengar wajahnya punya luka bakar. Dia mendapatkannya ketika Kerajaan Arcadia menjajah rumahnya saat dia masih kecil.”

“Itu cuma di luarnya, ‘kan? Gadis itu tidak seperti kita yang menjadi tahanan dari antara panti asuhan perang oleh hubungan militer Heiburg dan memasuki sekolah pelatihan, dia dibawa dari tempat asal strategis itu. Kudengar dia gak bisa bicara jadi cerita yang kau dengar sebenarnya tidak berasal langsung darinya—. Aku kebetulan, melihat wajah gadis itu sebelum ini.”

“Lalu apa? Jangan bilang, di balik topengnya adalah sesosok monster, mana mungkin itu benar.”

“Pastinya seperti itu.”

“......”

Keberbelitan Sania berubah ketika dia mendengar balasan langsung Egnid.

“Bercanda kok. —Tunggu, jangan mencabut pedangmu kapten! Setengahnya benar!”

“Bicaralah dengan serius.”

“Aah ya ampun, kita juga mendapat posisi yang cukup bagus sekarang, jadi ayo bertindak lebih tenang yah. ...Jadi, tentang wajah Kirly—ketika dia melepaskan topeng dan tudungnya, ada sesuatu logam seperti bulu burung yang tertancap di kepalanya.”

“Bulu, burung?”

“Tentu saja bukan perhiasan atau sejenisnya. Kayak langsung tumbuh dari sekitar telinganya. Apalagi, wajahnya cantik, tidak ada luka bakar atau apapun, tidak sedikit pun yah.”

“Seperti sakit, atau kecacatan dari lahir. Dan topengnya untuk menyembunyikan itu?”

“Entahlah. Tapi, menurut strategis-sama itu, ada satu hal yang jelas tentangnya. Tahu nggak?”

“Aku pun tahu kalau cuma itu.”

Sania tersenyum pahit yang tercampur dengan pasrah dan dia tetap diam.

Keduanya menjadi tahanan perang di perang dengan Kerajaan Lama, dari sana mereka berada di lapisan sosial paling rendah untuk waktu lama sebelum menjadi tentara militer.

Meski begitu mereka hanyalah Drag-Knight kelas rendahan karena perbedaan kelahiran. Suatu hari mereka diambil oleh Hayes yang tiba di Heiburg dan ditunjuk sebagai bawahannya langsung—setelah itu ketika Hayes ditempatkan sebagai strategis militer Heiburg, mereka secara resmi memperoleh posisi sebagai kesatria di dalam negara.

Tapi, meski begitu mereka punya perasaan yang seperti agak gelisah, yang sulit dengan jujur menerima situasi mereka saat ini.

Orang asing bernama Hayes yang sepenuhnya berkembang dalam misteri.

Mereka ingin tahu apakah baik-baik saja mempercayakan takdir negara mereka di tangan orang seperti itu.

“Kita tidak punya pilihan selain menyelesaikan ini.”

Mereka ragu.

Meski begitu Sania dan Egnid membangun kebulatan tekad, mereka hanya bisa melangkah maju dan mulai berjalan sekali lagi.


Balik ke Prolog Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke Episode 1
  1. Kirihime dibentuk dari kanji, kiri (memotong) dan hime (putri)
  2. Yato no Kami = Dewa Malam Katana