Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid17 Prolog

From Baka-Tsuki
Revision as of 05:19, 25 February 2018 by Narako (talk | contribs) (→‎Prolog)
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Prolog[edit]

Pecahan ingatan yang ditinggalkan oleh Demon Slayer.


Saat-saat terakhir dari gadis yang menyelamatkan dunia, dipuja sebagai Sacred Maiden—


"Master..."


"Jangan memasang... wajah seperti itu... Est."


Setelah cobaan dan penderitaan yang tak terhitung, tumpukan mayat yang tak terhitung telah terkumpul di medan perang yang berlumuran darah.


Pada akhirnya, tubuh gadis yang melenyapkan Raja Iblis berubah menjadi sebuah kristal roh yang murni.


Tak ada sedikitpun keterkejutan dimata gadis itu.


Karena dia sudah tau.


Itu adalah satu-satunya nasib yang menunggu dirinya setelah menyelesaikan misinya sebagai sang Sacred Maiden.


Semua kontraktor dari pedang suci terkuat dikutuk pada sebuah akhir yang lebih awal. Dengan demikian, seseorang bisa menganggapnya sebagai sebuah pedang terkutuk juga.


Meski demikian, gadis itu menerima semuanya, dan hanya tersenyum tenang.


"Ini... bukan... salahmu."


Jari-jarinya yang bernodakan cipratan darah Raja Iblis, dengan lembut membelai rambut perak milik Est.


Akan tetapi, ujung-ujung jari itu segera menjadi kristal roh yang keras.


"Selamat tinggal, Est... Satu-satunya temanku selamanya."


"....Tidak... Master.... Areishia!!!!"


"Fufu.... Aku mendengar kau memanggil namaku untuk yang pertama kalinya, kau tau... Aku sungguh... senang."


Air mata mengalir deras dipipinya, turun ke lehernya yang sudah menjadi kristal.


Ini adalah pertama kalinya dia meneteskan air mata sejak dia menerima misinya sebagai sang Sacred Maiden.


"Est... Aku... Aku..."


Ekspresi wajahnya tampak menangis sekaligus tersenyum. Bibir gadis itu perlahan-lahan terbuka.


"Sejujurnya, aku nggak pernah menginginkan untuk menjadi Sacred Maiden."


Ini adalah kata-kata terakhir dari gadis yang dikenal sebagai sang Sacred Maiden.


Itu adalah tangisan dari hatinya, pemikirannya yang paling dalam, diungkapkan pada satu-satunya sahabatnya.


Dan dengan begitu, sang Demon Slayer menyegel eksistensinya sendiri.


Dia nggak akan lagi membiarkan seseorang membuat kontrak dengan sebuah pedang iblis terkutuk.


Dia nggak akan membiarkan dirinya kehilangan seseorang yang berharga.


Dia nggak akan lagi membuka hatinya pada seseorang.


Dengan demikian, dia bersumpah dengan serius.


Sebelumnya Halaman Utama Selanjutnya