Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid18 Epilog

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Epilog[edit]

Bagian 1[edit]

Claire berlari melintasi tempat latihan yang dipenuhi oleh kabut aneh.


"Meow..."


Dikakinya, Scarlet berteriak lemah.


Menerobos pengepungan roh iblis saja telah menguras divine power miliknya, sampai ke titik dimana dia bahkan tak bisa mengerahkan energi untuk mempertahankan elemental waffe miliknya. Tanpa perlindungan dari jimat Restia, dia tak akan bisa kabur kesini.


"....Waduh, dimana ini?"


Didalam kabut alam iblis yang memenuhi area sekitar, Claire memperhatikan sekelilingnya dengan cemas. Tempat latihan Akademi yang seharusnya akrab bagi dia, saat ini tampak seperti tempat lain.


"Kamito..."


Dia secara alami menyebut namanya, lalu....


"Claire, apa kau disana!?"


Suara Rinslet yang familiar terdengar.


"Rinslet? A-Aku disini!"


Segera setelah dia berteriak, Rinslet dan Ellis muncul, menunggangi Fenrir.


Dan juga, karena suatu alasan, mereka diikuti oleh beberapa Imperial Knight.


"Aku senang kau baik-baik saja. Sepertinya reruntuhan disini sudah dihancurkan."


"....Ya. Bagaimana dengan kalian?"


"Ya. Tapi bukan kami yang menghancurkannya."


Ellis tampak agak ragu dengan kata-katanya.


"...?"


"Apa terjadi sesuatu? Kenapa bulan Astral Zero ada disini?"


Para Imperial Knight bertanya kebingungan.


Dihadapkan dengan kemunculan yang ganjil dari para roh iblis, mereka tampak seperti mereka gak punya waktu untuk mengurus kegemparan yang dibuat para siswi.


"Aku sendiri juga gak yakin—"


Claire menggeleng. Lalu....


"Ah, pilar cahayanya lenyap!"


Rinslet menunjuk langit dan berteriak.


Pilar cahaya paling besar yang ada di pusat Akademi telah menghilang tanpa jejak.


"Sepertinya Kamito berhasil menghancurkan reruntuhannya."


"Lalu para roh iblis akan berhenti muncul?"


"Ya, asalkan gerbangnya tertutup—"


Claire menjawab, membuat para Imperial Knight menghela nafas lega.


Menatap langit, dia melihat bulan Astral Zero semakin meredup, hampir menghilangkan.


Tiba-tiba, dia melihat banyak siluet terbang di langit diatas Akademi.


"Roh iblis lagi?"


"Bukan, mereka adalah bala bantuan dari Dracunia!"


Menunggangi naga-naga terbang, satu per satu, para ksatria memasuki Akademi.


Dengan menghilangnya ksatria Number yang bertindak sebagai komandan tertinggi dan mayoritas Imperial Knight tak mau bertarung lagi, perebutan kembali Akademi hanya tinggal menunggu waktu saja.


"....Kurasa misi telah selesai."


Claire bergumam sendiri.

Bagian 2[edit]

Kabut alam iblis perlahan-lahan memudar.


Setelah mengeluarkan Absolute Blade Art, Kamito langsung berbaring di tanah menghadap keatas.


Setelah reruntuhannya dihancurkan dan berhenti beroperasi, Astral Shift tampaknya telah berhenti.


Roh-roh iblis yang jumlahnya mengerikan perlahan-lahan juga lenyap.


Pecahan sisa-sisa malaikat Dunamis berubah menjadi rune cahaya dan menghilang.


"....Sepertinya kita berhasil."


Kamito bergumam kelelahan.


Bulannya Astral Zero telah menghilang. Sinar lemah memancar dari celah-celah awan.


"....Greyworth, apa yang kau lakukan sampai sekarang?"


Kamito menanyai Greyworth yang berdiri di sampingnya.


Mendengar itu, Greyworth menyibakkan rambut abu-abunya.


"Mencari cara bagaimana mengambil kembali Akademi dari orang-orang tolol itu. Aku gak bisa mentoleransi orang-orang yang mengacau di halamanku."


Dia tersenyum masam dan menjawab.


"Melakukan ini sendirinya agak sembrono, tapi kalian muncul disaat yang tepat."


"Jujur saja. Kau mau menyelamatkan para siswi, kan?"


"....Muridku yang gak berguna. Jadi kau sudah belajar untuk membalas perkataan, huh?"
TL note: Greyworth disini mengatakan murid perguruan/ilmu pedang bukan murid siswa/siswi. Dan muridnya Greyworth cuma Kamito saja sejauh yang aku tau


Dengan penampilan jengkel di wajahnya, dia mengernyit.


Bahkan sikapnya yang gak menyenangkan saat ini tampak agak manis ketika dilakukan dengan penampilan cewek muda yang menggemaskan itu.


"Hei, gimana bisa seorang elementalis sepertimu bisa di cuci otak?"


Lalu Kamito bertanya.


...Itu adalah sebuah pertanyaan yang dia pikirkan sampai saat ini.


Dia mendapati itu sangat sulit dibayangkan bahwa sang Penyihir Senja begitu mudahnya menjadi alatnya musuh.


"Pencucian otak, huh? Kuharap itu yang terjadi."


"....?"


Kamito mengangkat alisnya terkejut.


"Apa yang mengekang jiwaku adalah perjanjian 24 tahun yang lalu."


Greyworth menjawab.


"Perjanjian?"


"Ya, perjanjian yang kubuat dengan Holy Lord Alexandros."


".....!?"


Mendengar itu dari bibirnya—


Kamito cuma bisa terkesiap.


"....Baiklah, karena aku sudah berjanji, aku akan memberitahumu."


Dengan penampilan serius di wajahnya, Greyworth memulai.


"—Tentang apa yang aku tau dari kuil Elemental Lord 24 tahun yang lalu."

Kata Penutup[edit]

—Bagiku, Akademi merupakan tempat yang sangat berharga.


Halo semuanya, Shimizu disini. Terimakasih atas kesabaran kalian.


Saya mempersembahkan kepada kalian semua, Seirei Tsukai no Blade Dance Jilid 18, Perebutan Kembali Ibukota Kekaisaran.


Tamu Kerajaan Suci, Lurie, menggunakan bom roh untuk membuat Makam Raja Iblis runtuh. Terjebak dalam ledakan, Kamito diselamatkan oleh pedagang Safian yang tak diketahui yang Kamito temui di Kota Raja Iblis. Dia mengungkapkan identitas sejatinya pada Kamito dan memberitahu Kamito kebenaran Peti Mati Raja Iblis. Dengan dilepasnya segel yang berumur seribu tahun, apa yang bangkit adalah—


Inilah bagaimana paruh pertama dari Jilid 18 mengakhiri arc Kota Raja Iblis dari Jilid 17. Paruh kedua adalah tentang kisah setelah kembali ke Teokrasi. Dengan kemunculan orang yang tidak memakai celana dalam* dan orang yang menghilang, rasanya seperti plotnya memasuki sebuah klimaks... Kelompok Kamito, dalam pengasingan dari Ordesia sejak Jilid 14, akhirnya kembali ke Akademi Roh Areishia setelah bepergian ke berbagai tempat termasuk Dracunia, Teokrasi dan Kota Raja Iblis. Akankah Kamito dan gadis-gadis bangsawan muda dari Tim Scarlet kembali ke kehidupan keseharian biasa yang dulunya mereka jalani?
TL note: * kalian pasti tau siapa yang gak suka pakai CD :v


Berikutnya ucapan terima kasih. Shimesaba Kohata-sensei, yang telah menggambar ilustrasi-ilustrasi indah sejak Jilid 17, terimakasih banyak. Restia-sama yang ada di sampul sangat cantik... Versi princess maiden air dari Rinslet di ilustrasi berwarna juga menakjubkan. Adapun untuk pakaian princess maiden api yang dikenakan Rubia dan Ren Ashbell, desainnya berbeda karena masing-masing Elemental Lord memiliki preferensi yang berbeda.
Sebagai catatan sampingan, pakaian ritual princess maiden angin sangat erotis sampai-sampai Ellis tidak mau memakainya.


Editor-sensei, maaf karena memberi anda segala macam masalah lagi. Saya akan berusaha sebaik mungkin untuk membuat ending yang paling mengagumkan. Harap dukung saya terus!


Demikianlah, kita akhirnya sampai di Jilid 19 berikutnya. Mari kita bertemu lagi dengan Elemental Lord Kegelapan. Disaat yang sama, nantikan berita lebih banyak tentang drama audio!


Shimizu Yuu, April 2018

Kata Penutup Ilustrator[edit]

STnBD V18 00.jpg

Halo, saya Shimesaba Kohada.


Jilid 18, akhir mendekat! Ini adalah jilid kedua saya sejak saya mengambil alih ilustrasi mulai dari volume sebelumya.


Ada banyak karakter di Jilid 18 yang saya gambar untuk pertama kalinya. Untuk memahami karakter, saya harus membaca jilid-jilid sebelumnya berulang kali, berusaha sebaik mungkin untuk membawakan setiap detail. Saya harap saya memenuhi harapan dari setiap fans Blade Dance.


Saya akan terus berusaha sebaik mungkin untuk dua jilid berikutnya~


Sebelumnya Halaman Utama