Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid3 Bab2

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bab 2 : Terobosan Tim Claire[edit]

Bagian 1[edit]

"Kamito, mereka datang!,kita serang dari tengah"

"Ah, aku mengerti"

Bersamaan dengan suara lonceng Bell pertandingan berbunyi-

Kamito dan Claire mulai berlari memasuki hutan Astral Zero.

Simulasi latihan Tarian Pedang dan pertandingan ketiga mereka sejak Fianna bergabung.

Mereka mengambil formasi bertempur dimana Kamito dan Claire sebagai penyerang dan Fianna di belakang memberi comando.

Kali ini tidak perlu mengantisipasi 5 orang anggota team lawan, mereka cukup mengalahkan satu orang yang menjadi pimpinan lawan. Adalah keputusan claire memilih Fianna untuk di posisikan di belakang memberi comando daripada dirinya di depan sebagai penyerang.

"haa,Haa..tungg-u, kalian berdua"

Fianna berlarian mengambil nafas, untuknya yang tidak pernah menerima latihan bertempur, berlari sangat melelahkan.

"kau semakin berat bernafas, Putri?"

"mau bagaimana lagi, dada ku tidak seringan punya mu Claire"

"Apa kau bilang!"

Melihat dada Fianna berayun tiap kali ia berlari, Claire mengigit bibirnya.

"hey, jangan berdebat, -Mereka datang!"

Begitu keluar dari kedalaman hutan- Kamito berteriak.

Dari depan terlihat tiga bayangan Kontraktor Roh, sepertinya mereka yang akan menyerang.

Claire kembali dengan wajah serius, mempercepat lajunya.

Lawannya peringkat ke-7 dari Ranking pertandingan antar team. <<Team Aquans>>

Team yang terbentuk dari kumpulan angkatan senior terbaik. Mereka tidak boleh gegabah.

Melihat lawan mendekat, Claire tersentak kaget.

Ia mengenal wajah dua dari tiga orang yang menghadang.

"Mereka berdua, jika aku ingat-"

kamito juga menyadarinya.

Mereka adalah Kontraktor Setan Cermin dan Roh Adamantine.

Beberapa minggu lalu, mereka adalah orang yang sama, ikut terlibat dalam Ritual Roh Militer di kota tambang.

Dan merekalah yang terus menyiksa Claire ketika ia tidak bisa menggunakan Roh-nya.

Keadaan berbalik saat Scarlet kerasukan Roh Sinting, tapi-

Tidak mengira mereka telah masuk ke-dalam 10 besar.

"..tiga dari depan, dua sisanya pasti bersembunyi di hutan"

"Aku yang hadapi mereka bertiga, kau urusi sisanya"

"kau yakin?"

"jangan remehkan aku"

Kamito mengembalikan senyuman Claire dengan senyuman yang di pasakan.

"Akan ku selesaikan dalam 30 detik"

"Aku mengandalkan mu,-Scarlet!"

Bersamaan dengan claire berteriak,pancaran lidah api muncul di sebelahnya.

Roh terkontrak yang berubah wujud menjadi senjata atau Elemental Waffe. Sudah pasti bukan kerjan anak SD.

Claire mengayunkan lidah apinya kesamping.

Jilatan cambuk merah membentuk tembok api

Ketika perhatian tiga penghadang teralih sesaat, Kamito menggunakan kesempatan ini untuk lari ke dalam hutan.

Ia melompati beberapa pohon meskipun sedang membawa pedang silvernya.

Pandangannya terhalang di karenakan kabut. Kamito mempertajam insting dan merasakan hawa kehadiran Kekuatan Suci, ini adalah sumber kekuatan Kontraktor roh- Kemampuan bertempur yang menggerakannya ketika ia masih muda di <<Sekolah Instruktur>>.

-Ada satu, datang kearah sini

Ia merasakan hawa kehadiran mendekat dari belakang, satu dari tiga penghadang tadi mengejar Kamito.

Ia mencoba berhenti dan berbalik melihat.

Vun -kepakan suara sayap seranga seperti melintasi daun telinga.

Serangan yang nyaris mengenai tadi menghantam pohon di pelakang.

Apa?, aku tidak melihat dari mana datangnya!

ia berbalik kearah datangnya suara. Di sana terlihat Figure penyerang.

Gadis bertubuh kecil dengan warna rambut Cokelat. Ia membawa harpa kecil di tangan.

Elemental waffe tipe instrumen music.

Si gadis menarik sitar Harpa meluncurkan serangan lagi.

Cabikan pedang kasat mata mengenai kaki Kamito dan tebaran daun terburai dalam sekejap.

Cukup menyebalkan, Berbeda dari serangan menembak, ia tidak bisa mengobservasi pergerakan tangan penembak atau memperkirakan jalur tembakan.

-Jika begitu caranya, akan ku jatuhkan dia dalam satu serangan.

Mengabaikan Kontraktor yang mengejarnya di belakang, kamito memegang pedang secara horizontal berlari kedepan.

Gadis berambut cokelat semakin cepat memetik Sitar Harpa, mungkin karena ia panik karena Kamito mendekat, tebaran pedang tak kasat mata terbang tak tentu arah.

Tidak, ini-

Kamito memahami tujuan lawannya.

Tebaran pedang suara yuang harusnya sudah di luar jangkauan berderet jatuh mengenai Kamito dari belakang.

Seragam yang tertusuk menjadi tertoreh, rasa sakit yang kuat menyebar di tubuh Kamito.

Meskipun ia menerima serangan di Astral Zero, fisiknya tidak akan terluka, tapi sensasi rasa sakit akan tetap di rasakan.

"Kau menuerunkan pertahanan mu, Kontraktor Roh Pria"

Teriakan suara dari belakang, itu adalah Kontraktor Roh yang mengejar Kamito tadi.

Berbalik melihatnya, adalah Senior tersenyum dengan Roh berbentuk bola mengambang di tangan.

"begitu, jadi kau membalikan serangan huh?.."

Atribute pembalik serangan sangat khas di miliki Setan cermin.

Ini adalah serangan kombinasi yang menggabungkan dua kemampuan, mereka terbiasa melakukan pertemburan.

"Vit, elemental waffenya itu adalah pedang, tidak akan masalah selama kita menjaga jarak"

Gadis pembawa harpa mengangguk terdiam, sepertinya mereka berniat menggempurnya sampai kalah.

'..Mereka sudah menganalisa kemampuan bertarung ku

Terminus Est memiliki elemental Waffe terkuat di kelasnya, tapi sejak ia adalah pedang, ia hanya bisa melakukan serangan dari dekat.

Juga, Kamito tidak bisa menggunakan seluruh potensialnya seperti Claire.

Menggunakan Sihir roh adalah seusatu yang di butuhkan dalam penelitian systematic untuk segala subject yang berhubungan dengan roh. Tapi Kamito dari <<Sekolah Instruktur>>, tidak terlalu banyak mempelajari di area tersebut.

Akan tetapi, jika mereka mengira Kamito tidak siap untuk pertarungan jarak jauh, mereka salah.

"Est"

Ketika Kamito berteriak, Ellemental Waffe mengamnbil bentuk.

Dari sebilah pedang menjadi sebilah belti indah dengan hiasan ornament.

di saat bersamaan, Hujan pedang kembali datang dari dua arah.

Kamito menghidarinya sembari melempar belati di tangan.

Lawannya terlihat terkejut karena tidak mengira ia akan melempar Ellemental Waffe.

Belati yang menancap masuk kedalam dadanya.

Dalam Astral Zero, Roh terkontrak bisa di gunakan sebagai perwujudtan Kekuatan Suci.

Tidak ada luka dari tusukan di dada, hanya ia akan kehilangan kesadaran.

Di saat bersamaan, Kamito berlari,

Ia mengeluarkan belati dari dari gadis yang pingsan, ketika ia berbalik ia kembali di hujani pedang, setelah menuangkan kembali energi sucinya kepada Est, kamito berhasil menahan serangan tersebut dengan Est yang telah kembali ke bentuknya sebagai sebilah pedang.

Sadar rencananya telah gagal, pengguna Setan Cermin coba melarikan diri, tapi sudah terlambat.

"Maaf, tapi keahlian ku ada lebih dari sekedar pisau Belati"

Pedang silver berkilau menusuk Setan Cermin bersamaan dengan kontraktornya.

Setelah memastikan mereka berdua pingsan, Kamito kembali ke tempat Claire-

"Lama sekali, terlambat 7 detik"

"kau menghitung?, jahat banget!"

Dalam putaran api merah, claire terlihat begitu bergemilang.

Tergeletak Roh karang yang meleleh, sepertinya satu orang telah di kalahkan.

Yang tersisa adalah kontraktor Roh <<Adamantine>>. rohnya telah mengambil bentuk raksasa yang bisa menjauhkannya dari jangkauan cambuk Claire, Claire sendiri membuat tembok api untuk membatasi pergerakan lawan. Tembok apinya terlihat masih berkobar bersamaan dengan tiupan angin yang semakin keras, membuat apinya semakin membara.

ini adalah effect dari Ritual tarian kagura yang di lakukan Fianna, kekutan ellemental angin yang menggerakan api.

Akan tetapi, lawannya adalah pengguna roh Adamantine yang punya ketahanan terhadap api.

"Roh api mu tidak akan mempan terhadap <<Adamantine>>"

Roh <<Adamantine>. datang melakukan serangan langsung, claire menendang tanah dan melompat ke-udara.

Penampilan kuncir dua yang tertiup angin bagai kembang api di udara.

Cahaya merah tua yang dengan bebas menoreh langit. Memotong semua pohon dari akarnya.

Kamito berfikir mungkin karena terus menerima sejauh ini, Roh adamantine yang berbentuk biji besi terbelah menjadi empat bagian dan jatuh ketanah.

"tidak mungkin!, Roh <<Adamantine>> ku!"

"memang, <<Adamantine>> punya ketahanan terhadap api, tapi sangat lemah dengan serangan tebasan"

Claire berpijak di tanah menyibakan rambutnya.

Mendarat di atas genangan air yang membuat suara mendesis.

..genangan air?

Kamito yang sebelumnya masih terkagum dengan aksi Claire mulai keheranan.

Hanya Fianna di belakang yang sedang melakukan Ritual Kagura.

Sebelumnya tidak ada genangan air-

Di saat bersamaan-

"Kyaa!"

Fianna menjerit.

Tubuhnya di lilit oleh bayangan dari genangan air.

Tubuh panjang transparan dengan mata merah mengancam.

Dan memiliki moncong besar.

Itu adalah roh ular.

"Fianna!"

"Ah...,apa yang kau lakukan!"

Tubuh setengah basah melilit erat figure ramping Fianna, dadanya teremas keras sampai udara di paksa keluar dari tenggorokan.

Fianna tidak berkutik jika lawannya adalah roh.

"Tidak, tidak, jangan sentuh aku!!"

Tidak, tidak, jangan sentuh aku!!

"kurang ajar, lepaskan Fianna!"

Mengincar tubuh ular yang melilit Claire meluncurkan lidah api.

Akan tetapi, lidah api hanya membuat suara mendesis melewati tubuh transparan ular tersebut.

Ini adalah roh air, yang mana artinya berlawanan dari Scarlet sebagai roh api, bahkan dalam urutan 5 elemen roh, elemen air yang paling tidak ingin claire hadapi, Roh yang memiliki wujud hewan berada di level tertinggi. Berarti ada pengendali rohnya, sayangnya si pengendali tidak terlihat di manapun.

"Sial"

Ketika Kamito hendak mendekati Fianna.

Roh Air, menembakan semburan Aqua.

Claire berhasil menghalaunya dengan cambuk, tapi tidak semuanya ia berhasil Halau.

"claire!"

Kamito segera beralih untuk melompat menangkap Claire

Setelah peluru air menyentuh object solid tercipta ledakan besar yang mengubah struktur tanah.

"Roh Air type penyerang"

"Fua!, Kamito..apa yang kau lakukan!!!"

Don, mereka mendarat di tanah dan wajah Claire me-merah padam.

Sepertinya ia tidak terbiasa di gendong seperti tuan putri.

"Aku mengerti, aku mengerti!, jangan cakar wajah ku!"

Di saat Claire di turunkan ke tanah.

Roh Air sudah bersiap lagi untuk menembakan Semburan Aqua.

Di saat bersamaan, cahaya menyilaukan terpancar dari tubuh ular.

"-Kau adalah pelayan raja anak manusia, Ksatria dan Ahli Pedang"
"-Dengan kontrak darah Bertuah, Jadilah pedang yang melindungi ku, Datanglah ke sisi ku"

Ketika lilitannya melemah, Fianna mengambil kesempatan untuk membaca mantra.

Roh Air yang tadi melilitnya membesar dan meledak dari dalam.

Yang muncul dari kilauan cahaya adalah.

Ksatria Berzirah membawa Fianna di telapak tangannya.

Zirah Silver memandang dengan mata merah dari balik visornya.

Roh Ksatria <<Georgios>>- Roh terkontrak yng melayani keluarga Ordennshia selama beberapa generasi.

Ini adalah kekuatan fianna yang dulu sebelumnya di juluki Ratu Yang Hilang.

Fianna dengan lembut di turunkan ke tanah dan pingsan setelah ia menggunakan seluruh kekuatannya.

"SkakMat!"

Dengan tenang Kamito mengacungkan ujung pedangnya ke genangan air.

"....sepertinya begitu"

Kontraktor Roh air yang bersembunyi mengaku kekalahannya.



Bagian 2[edit]

Kamito dan yang lainnya setelah kembali dari AStral Zero berjalan di Koridor dengan yang lainnya.

Fianna yang terlilit Oleh Roh Air terlihat begitu kelelahan.

Dan Est yang berjalan menggandeng lengan baju Kamito.

"..Ini menjadikan kemenangan kita yang ketiga, terima kasih karena instruksi dari ku"

Menyibakan kuncir dua, Claire mengatakannya dengan senang.

"aku mengakuinya...tapi pertandingan kali ini sungguh nyaris"

Kemenangan melawan 7 tim teratas bia di katakan bagus, dengan ini mereka sudah masuk 3 besar sebagai bisa berpartisipasi dalam Tarian Pedang.

"itu benar, kita tidak bisa tenang dulu, selama pertandingan 3 ranking teratas belum di umumkan, kemungkinan Lawan kita berikutnya team Ellis cukuplah besar"

"Ellis...ingin sekali aku bersilangan pedang dengannya"

Ellis bertarung tanpa trick, selalu Sportif dan adil.

Jika dia, Kamito merasa bisa bertarung dengan tenang.

Claire menggembungkan pipinya melihat Kamito bergumam sesuatu.

"A-Apa!...kau ingin lihat dadanya Ellis yang berayun itu!"

"Apa...oh, ya memang dadanya Elis besar-, oh tapi-.."

Claire semakin mengeraskan pandangannya, Kamito kepanikan mencoba mengganti topic.

"Jika aku tidak salah, Dua teman Ellis sedang terluka bukan?"

Mereka adalah bagian dari Ksatra Sylphid, Rakka Dan Reishia, mereka adalah dua teman Ellis yang terluka setelah pertarungan dengan Jio Inzagi.

Akan memakan banyak waktu sampai mereka bisa pulih total.

"yeah, jika Ellis mundur kita mungkin akan melawan Ranking kedua atau Velsaria di Ranking pertama, jujur saja itu tidak akana menyenangkan"

"Velsaria"

"Ksatria dari keluarga bangsaawan Fahrengart julukannya Benteng Sunyi dia kontraktor roh terkuat di akademi"

Claire mengatakannya dengan suara bergetar.

"Terkuat di akademi..."

Ia berada di urutan teratas dalam Ranking pertarungan, Kontraktor Roh yang paling Claire takuti.

Lawan macam apa dia.

Hm. Keluarga bangsawan Fahrengart, jika tidak salah..

Tiba tiba Kamito mengingat sesuatu-

"yeah tapi intinya"

Untuk memecahkan suasana Claire menunjuk jari telunjuk keatas.

"Kita makan siang dulu, merayakan kemenangan kemenangan berturut turut"

"belum waktunya, kau bisa gendut jika kebanyakan makan"

"Kontraktor Roh yang kelelahan di setelah bertarung tidak akan bertambah berat badan"

Menempatkan tangan di pinggang, claire mengatakannya dengan kesal.

"Jadi semua NUtrisi mu di ambil Roh terkontrak, menyedihkan sekali"

"Eh?"

mendengar Fianna bergumam, Claire melihat kucing api di kakinya.

"....hey Scarlet"

"Nya?"

"apa benar, kau mengambil semua Nutrisi ku"

*Gogogogogogogo...!*

"Nya,nya,nyaa, nyaaa!"

"hey jangan lari!"

Scarlet menggelengkan kepalanya dan berlari dengan kecepatan penuh di koridor.

...Umm., aku merasakan perasaan yang sama dengan Scarlet

Kamito berfikir seperti itu ketika-

*Kuikui* Seragam bajunya di tarik dari belakang.

Adalah Est yang melihatnya dengan mata kelaparan.

"Kamito, Est lapar"

"Ah, Est, hari ini terima kasih banyak, kau bisa makan yang kau suka"

"okay, Kamito elus kepala Est"

"..mau bagaimana lagi"

*Surisuri*. *Nadenade*.

Est menutup matanya saat di elu, terlihat senang sekali.

"Kau terlalu memanjakan Est"

"Apa, Claire, kau juga mau di elus?"

"Ti...Fuan"

CLaire membuat suara imut ketika kepalanya di elus.

Saat di elus kepala ia menjadi Jinak seperti kucing yang di garuk di lehernya.

"S-sedikit imut"

Tanpa di sadari Kamito menemukan kelemahan si Kucing Neraka.

"Hm..Kamito-kun, apa aku juga di elus?"

Menaruh jari telunjuk di bibir, Fianna merasa di tinggakan.

Kemudian.

"-Lagi bersenang-senang adik dari Ratu Pembawa Bencana"

Suara dingin terdengar dari belakang.

"Padahal kenyataannya kau tidak pantas berada di Akademi ini"

"Kau sadar apa yang kakak mu lakukan?"

Mereka adalah Senior dari pertandingan tadi, mereka adalah Kontraktor Roh <<Adamantine>> dan Setan cermin.

"Apa kau bilang!"

Kamito segera menahan Claire yang marah.

"Claire tenang, jangan mudah terprovokasi"

"Tapi mereka menghina Nee-sama!"

"Jika kau berduel di sini, partisipasi kita di tarian pedang akan berantakan"

Kamito membisikannya dari bibir.

Jika mereka sampai di hukum karena berduel sembarangan, Rangking yang mereka telah susah payah Tingkatkan akan turun secara drastis.

Mereka berdua juga tahu akan hal itu, sebabnya mereka mencoba memprovokasi Claire.

Mereka berdua....

Kamito sendiri pun merasa gusar.

Meskipun hanya sesaat, Kamito tidak melewatkan Ekpressi terluka Claire tentang saudarinya, Rubia Elstien.

"menjijikan, satu akademi dengan adik seorang Kriminal, kau sendiri tidak punya urat malu ya?"

"hey, kau lebih baik-"

Saat Kamito ingin complain.

*Katsun*—Suara berjalan Elegan.

"Senior yang terhormat, kita adalah pelajar di Akademi, seorang bangsawan dengan harga diri, jika merasa tidak senang , selesaikan dalam ertandingan resmi"

Rambut pirang berkilau mengembang tertiup angin.

Dia telah di latih sebagai bangsawan dari sampai ujung jari.

"..Rinslet"

Yes-

Yang berjalan di koridor adalah putri tertua dari keluarga Lurenfrost dan mengakui dirinya sebagai Rival Claire.

Rinslet Laurenfrost.

Pupil matanya yang berwarna Hijau Zamrud memandang para senior tanpa takut.

"Atau mungkin bangsawan Desa seperti kalian tidak mengerti arti Harga diri?"

"...APa!"

Marah karena di provokasi, salah satu Senior memanggil Roh <<Adamantine>>

"Bahaya!"

Kamito mencoba lari kedepan untuk melindungi Rinslet tapi-

"Lambat!"

wajah para senior berubah menjadi Shock.

Rinslet sudah mengeluarkan anak panah dan menempatkannya di antara kedua alis mata mereka.

Roh Es <<Fenrir>> dengan elemental Waffe -Panah Es.

"Yang inisiasi lebih dulu adalah kalian Senior, jadi ini bisa di katakan untuk pertahan diri, meskipun aku bergerak sesudahnya aku tetap lebih cepat dari kalian"

".....Konyol sekali, kau melepaskan Elemental Waffe dalam sekejap"

Senior mengeraskan wajahnya dengan ekspressi menakan salah satu alis mata.

jujur, kecepatan melepaskannya juga membuat Kamito terkejut.

"Lebih bijak jika kalian mnyerah, karena kau bisa melepaskan anak panah lebih cepat, atau kalian masih mau berduel dengan Setan Es Rinslet ini?"

"..Kau, aku ingat ini"

Rinslet dengan bangga menyibakan rambutnya.

"Rinslet kau.."

"Kau tidak perlu merasa berhtuang Claire Rouge, aku hanya tidak suka bangsawan yang tidak memiliki harga diri seperti mereka"

"A-aku juga tidak merasa berhutang"

"Claire, jangan pedulikan orang seperti mereka"

"A-Aku tidak...hal seperti itu sudah biasa"

Claire menggosok matanya dan berbalik.

"Ngomong-ngomong..... semuanya?"

"Ahem"Rinslet terbatuk.

"Um?"

"Tadi ku dengar kalian ingin merayakan pesta kemenangan.

Wajah nya sedikit memerah, sikapnya agak sedikit malu-malu memainkan kedua telunjuk jari dan kalimatnya tidak terlihat teratur.

"Oh, jadi kau menguping pembicaraan kami"

"cuma kebetulan suara kalian terdengar, cuma kebetulan!"

Rinslet menggelengkan kepala tidak mengakui.

"Walaupun kalian mau melakukan pesta, sejak ini kalian pelajar, pasti akan di lakukan di ruang makan bukan"

"hm..yah"

Kamito bukanlah bangsawan, Claire dan semua assetnya telah di sita dan Fianna sendiri adalah putri yang hilang, haru di akui mereka modal mereka tidak banyak.

bukan berarti mereak tidak punya uang, mereka cuma tidak punya Surplus tambahan untuk menutupinya.

"bagaimana jika makan siang di restauran berbintang sesekali?"

"Err, kami tidak..."

Kalimat Kamito terpotong di tengah.

"Sudah di putuskan, biar aku yang traktir, ini cuma sedikit Upeti dari keluarga Lauren Frost. Claire Rouge, Yang Mulia, Dan roh pedang di sana, silahkan jangan sungkan"

Tuan Putri mengibaskan rambut pirangnya.

"tidak""aku tolak"

Akan tetapi fianna dan claire menolaknya tanpa segan.

"Ke-kenapa?"

"Karena aku tidak mau berhutang pada mu"

"Lagi pula sejak kapan rinslet datang ke perayaan team Scarlet?"

Rinslet merasakan sakitnya penolakan oleh dua ojou-sama.

Hilang sudah sosok gaha yang tadi ia tunjukan.

"Dengan kata lain, Nona Muda cuma ingin makan siang bersama kalian"

Pelayan Carol muncul entah dari mana.

"carol, apa yang kau katakan sih!"

*Pokapokapokapoka*.

Menjadi merah Rinslet menepuk bahu Carol.

"...apa, jika itu mau mu harusnya bilang dari awal"

Claire mengangkat bahu terkejut.

"Eh..aku boleh ikut"

"Aku bukanlah Ornag pendendam. Lagi pula sejak Kamito di rawat karena Luka di pertarungan sebelumnya, kamit idak sempat melakukan perayaan, kalau mau ikut silahkan saja"

Wajah Rinslet menjadi ceria dalam sekejap.

"Kamito aku mau parfait"

"Ah, karena kau mengatakannya aku memang berjanji"

*Tug-tug di tarik Est.

Kesampingkan Restauran berbintang, kenapa tidk coba makan di kota Akademi.

Mereka putuskan untuk makan siang di Restauran Prasmanan, sangat sulit minta ijin keluar, mereka hanya menghadapi waktu sulit saat berada di luar akademi.

Mencoba keluar Akademi sesekali untuk berpesta adalah ide bagus.

"Baiklah sudah di putuskan, aku akan minta ijinnya dulu"

"Ah tahan!"

KAmito memanggil Claire yang hendak berjalan.

"APa?"

"Aku ada pelajaran tambahan abis ini"

"...HUh?, Jangan bilang kau gagal untuk subject dasar?"

"...Maaf"

Kamito malu mengakuinya.

"Aku tidak percaya, kenapa kau bisa gagal untuk perlajaran mudah seperti itu"

"Gu..."

Kamito tidak bisa menjawabnya sejak ia dari <<<Sekolah Intruktur>>> ia tidak menerima pendidikan dasar tentang Roh.

Di lain pihak Claire mendapat pringkat tertinggi dalam hal ini.

Jika cuma nilai, ia adalah murid teladan. Meskipun terkadang menjadi anak ayang sangat bermasalah.

"..mau bagaimana lagi, kita tunggu sampai pelajaran tambahan Kamito selesai dan kita ketemua di gerbang pada jam 2"

Mundur ke Bab 1 Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke Bab 3