Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid3 Epilog

From Baka-Tsuki
Jump to navigation Jump to search

Bagian 1

Tubuh Velsaria Eva rusak oleh Cursed Armament Seal.

Meski mereka dapat menghapus Cursed Armament Seal yang terukir di «Jantungnya» dengan kekuatan Pembasmi IblisPedang Suci Pembunuh Raja Iblis—Terminus Est—, kutukan,yang terakumulasi selama bertahun-tahun tahun dan meledak sekaligus,telah menghancurkan saluran yang mengatur regenerasi divine powernya.Tak ada yang tahu berapa tahun lagi ia bisa kembali sebagai seorang kontraktor roh.

Juga,bahkan jika Cursed Armament Seal musnah,bukan berarti kejahatannya akan lenyap. Ellis dan Kamito mengantarkan Velsaria,yang digelandang oleh Ksatria Sylphid untuk diantarkan ke ibukota,menuju depan gerbang Akademi.

Diberangkatkan dengan kereta pengawal,Velsaria menampakkan raut muka damai.

Dikarenakan fakta bahwa ia mengimplant Cursed Armament Seal,mungkin saja pikirannya juga sedikit rusak.

Ia yang sekarang bukanlah seorang ksatria cantik yang dingin bagai es,namun ia nampak terlihat layaknya gadis biasa.

"...Ellis,maafkan aku. "

Velsaria menoleh ke arah Ellis dan menundukkan kepalanya.

"Kumohon angkat kepalamu,Aneue.Aku selalu akan menunggumu."

Velsaria mengangguk,dan kali ini,ia menoleh ke arah Kamito.

"Aku serahkan adikku padamu.Ia memang orang yang kaku,tapi yah ia,secara mengejutkan,imut kadang-kadang."

"Ah,ah,Aku tahu kok."

"Ka-Kamito!?Aneue,apaan sih yang kau katakan?!"

Dengan wajah yang bersemu merah terang,Ellis berteriak.

"Ellis,aku tunggu penampilanmu di Tarian Pedang."

Mengusap kepala Ellis dengan lembut,Velsaria dikawal masuk ke dalam kereta.

Kamito berdiri berjajar dengan Ellis dan mengantarkan kepergian kereta itu.

"Kamito terima kasih.Kau membantuku menyelamatkan Aneue."

"Yang menyelamatkan ia itu kau,Ellis.Bukan aku."

Kamito menggelengkan kepalanya dengan tenang.

"..."

Mendadak,kesunyian yang aneh datang.

"Erm,Kamito,tentang 2 hari yang lalu, «Festival Suci Valentia »."

"Oh?"

Ellis mengeluarkan sebuah kotak kecil entah dari mana.

Sebuah kotak yang terbungkus cantik dan bertalikan pita.

"..Ini?"

"I-Ini cuma karena aku menyetujuimu sebagai kawan satu angkatan Ksatria.Selain itu,ng-nggak ada secuil pun maksud yang lain!"

Ellis dengan cepat memalingkan wajahnnya dan menyodorkan cokelat itu.

"Ha ha,makasih ya Ellis.Kau beneran orang kaku yang punya rasa berkewajiban ya."

"Um,tapi i-ini...t-tak ada hubungannya dengan kewajiban."

Ellis mencibirkan bibirnya dan bergumam,

Bagian 2

Beberapa hari setelahnya,sebuah pesta untuk merayakan terpilihnya Tim Scarlet berpartisipasi dalam Blade Dance digelar.

Dengan mengalahkan peringkat pertama «Silent Fortress»,peringkat mereka melesat ke posisiketiga.

Sama halnya juga naik peringkat,senpai veteran dari «Tim Wyvern» bersama dengan «Tim Cernunnos» yang ada si cewek Druid di dalamnya pun terpilih untuk berpartisipasi dalam Tarian Pedang.

Keberangkatan kapal yang akan menuju alun-alun Astral Zero dilaksanakan satu minggu setelahnya.

Pesta itu digelar di kamar Claire.

Kue cokelat raksasa terduduk manis di atas meja.

Ukurannya hampir seperti ukuran kue pernikahan.

"Kalian...Serius nih kaliam mau makan seluruh kue ini?"

Kamito mengerang dengan muka lempeng.

"Kami nggak punya pilihan.Kami punya banyak cokelat untuk Festival Suci Valentia yang tersisa,sejak awal begitu."

"Kamito-san,a-apa kau bilang kau nggak mau makan kue-ku?"

Rinslet mengernyit dengan tatapan tak senang.

"Kau yang buat?...Kau memang benar-benar ojou-sama yang high-spec."

"Nona adalah yang terhebat bahkan kalau dibandingkan dengan toko-toko pastry." 

Carol tersenyum,dan meletakkan tangannya di mulutnya.

"Carol juga membantu dalam merasakan rasanya."

"Ya,aku bersyukur bisa memakan kue-kue Nona tiapa hari."

"Hum,Carol,kau harusnya kerja lah sedikit."

...Si lawan bicara yang lain tak lain dan tak bukan adalah si maid low-spec yang nggak pernah berubah-berubah.

"Ah,Kamito-kun,Calire dan Aku juga ngebantuin loh!"

Mugyuu.Sensasi payudara yang lembut menekan-nekan dirinya.

Dialah sang putri kerajaan kedua yang tak senonoh.

"Fianna,kau..."

Seketika ketika mendengar Fianna ikutan membantu,yang Kamito rasakan adalah firasat buruk.

"Fufu,nggak cuma kuenya,kau juga bisa ‘makan’ aku juga kok!"

Ia berbisik,berbaur dengan nafasnya,di telingannya.Kamito berubah jadi merah padam.

"A-Apa sih yang kau katakan—?"

"Kamito,kau bisa ‘makan’ aku juga?"

"Est,kau bilang begitu,emang kau tau artinya?!"

"...Ka-Kamito,da-dasar mesum...."

  • Gogogogogo*

"Tunggu,Claire.Ini salah paham!"

Di saat itulah,bel pintu berbunyi.

"K-Kayaknya Ellis kesini deh."

Kamito melangkah menuju pintu seakan-akan ia sedang melarikan diri dengan gugup.

Seiring ia membuka—pintu matanya terbelalak.

"...!"

Seseorang yang berdiri di sana adalah——

thumb

Ellis yang mengenakan gaun pesta yang memiliki celah terbuka di area sekitar dada besarnya.

Wajahhnya terhiasi riasan make-up tipis dan bibirnya diberi pemerah bibir.

"E-Ellis..ada apa dengan pakaianmu?"

"K-Karena ini kan pesta,jadi aku datang mengenakan pakaian yang layak."

Dua cewek cekikikan di belakang Ellis,yang wajahnya memerah.

Mereka kan Rakka dan Reishia...Kayaknya ia ditipu oleh dua cewek itu lagi.

"I-ini..aneh ya?"

Ellis bertanya dengan pipi yang agak bersemu kemerahan dan mendongak ke atas.

"Nggak,cocok kok denganmu...Kau benar-benar cantik!"

Kamito menggaruk-nggaruk kepalanya sembari menjawab—

  • Gogogogo*

Ia merasakan ada tatapan-tatapan mematikan dari belakangnya.

"...!?"

Seiring ia berbalik,para ojou-sama menatap tajam Kamit dengan wajah "Grrr".

"A-Apa?"

"D-Diam,nih makan kuenya!"

"Muhh"

Claire menusuk kue dengan garpu dan menjejalkannya ke mulut Kamito.

Fianna,Rinslet..dan bahkan Est—

Mereka secara paksa menjejalkan kue ke dalam mulutnya.

(Ini gila...)

Seiring Kamito dikerubuti oleh cewek-cewek cantik yang lagi ngambek,ia menghela nafas berat.

—Seminggu kemudian, «Tarian Pedang» akhirnya membuka tirainya.