Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid4 Bab4

From Baka-Tsuki
Revision as of 17:30, 20 August 2013 by Irant Silvstar (talk | contribs)
Jump to navigation Jump to search

Bagian 1

Beberapa jam setelah serangan roh kehancuran itu.

Kapal terbang kelas-Bellfahle itu, diperbaiki oleh tim teknisi, mendarat di tanah suci dari Raja Elemental Angin.

“Ah, saya dapat melihat pulau tersebut!”

Di atas dek, Rinslet terlihat dalam suasana hati yang bagus dan menunjuk ke pulau tersebut.

Figur tuan putri yang murni dan bersemangat tinggi ini sangat imut.

“Ja-Jangan mengatakannya keras-keras. Ini memalukan.”

Claire membisikkannya dalam suara kecil sambil menyodok siku Rinslet.

“Wah wah, untuk menginginkanku untuk diam, apa kamu cemburu?”

"Kamu memberikan kesan buruk itu yang saya maksud."

Kamito mengawasi mereka dengan tatapan ke samping sembari menuju ke sisi kapal itu.

"Jadi itu daratan suci tersebut......"

Diantara awan awan tebal dan dikelilingi oleh sebuah barisan pegunungan terjal adalah sebuah pulau terapung.

«Ragna Ys» – even bahkan didalam Astral Zero, itu adalah salah satu tempat terpenting dari seluruh daratan suci.

"Restia berada disana......"

Kamito mencengkram tangan kirinya yang bersarung tangan kulit.

Kapal terbang itu dengan diam melaju menuju pelabuhan pulau terapung itu.

Bagian 2

Lewat siang. Sedikit setelah waktu yang telah ditentukan, kapal terbang itu merapat ke pelabuhan <<Ragna Ys>>

Sesaat setelah melihat kondisi kapal terbang yang babak belur itu, semua montir kapal menahan kepala mereka.

Mereka ditransfer dari pelabuhan ke kereta kuda yang dipersiapkan <<Institut Ritual Suci>>

Karena kereta yang ditarik kuda hanya dikhususkan untuk empat orang, keretanya sedikit sempit untuk enam. Est pergi sebagai sebuah pedang tapi itu hanya melapangkan satu tempat.

Selama naik kereta kuda yang berguncang terus itu, dia(lk) merasakan buah dada Rinslet. Kamito dengan cepat memisahkan dirinya darinya tapi kereta itu benar-benar sempit.

“Ka-Kamito-san….. Kamu genit.”

“M-Maaf, tadi itu tidak dapat dihindari.”

"Benar, saya mengerti itu tapi......"

Rinslet merajuk.

Tapi tidak ada tampak penuh celaan di wajah tersebut.

Omong-omong, di seberangnya, Claire–

"......Apapun, bagaimanapun, buah dadaku tidak akan berguncang......"

Untuk beberapa alas an, dia sedang bergugam kepada dirinya sendiri dengan mata berlinang.

Kereta kuda it uterus melaju ke kastil tempat ritual acara pembukaan itu.

Sambil menunjuk ke berbagai benda diluar jendela, Claire bertindak sebagai seorang pemandu.

“Pulau terapung <<Ragna Ys>> adalah salah satu dari lima daratan suci, daratan suci dari Raja Elemental Angin. Tarian pedang diadakan disini 74 tahun yang lalu.”

Omong-omong, Tarian pedang tiga tahun yang lalu itu telah diadakan di teritori Raja Elemental Api di kota gunung api. Tidak ada peraturan dimana Tarian pedang akan diselenggarakan karena itu diputuskan dari ramalan yang diterima para ratu.

"Dan kastil di tengah adalah sebuah peninggalan bersejarah dari masa mistik."

"Jadi disana dimana kita menginap, huh?"

"Ya, itu adalah kesempatan tiada banding. Normalnya <<Institut Ritual Suci>> tak pernah membiarkan siapapun kecuali gadis tuan putri untuk masuk. Yang mengingatkanku, apa kamu pernah kesana sebelumnya, Fianna?"

"Ya, tapi hanay sekali. Saya biasanya tinggal di kuil Raja Elemental Api."

"......Kuil sebenarnya dari Raja Elemental. Saya sedikit gugup."

Ellis membisikkannya dengan ekspresi gugup.

Tidak ada tanda orang diatas jalan beraspal itu.

Mereka yang diundang ke acara pembukaan hanya Lima Raja Elemental Utama dan para ratu yang melayani mereka, para wakil elementalis dan bangsawan tingkat tinggi. Penerimaan yang lain tidak diizinkan dan mungkin dapat memicu awal dari perang sebenarnya.

"Apakah raja dan ratu dari Kerajaan tidak datang?"

"......Sepertinya. Tapi itu tidak menyangkut saya."

Fianna mengangkat bahu dan Kamito–

"......M-Maaf."

Fianna telah dinamakan <<Ratu yang Kalah>> setelah dia kehilangan kemampuan mengontrak rohnya meskipun sebagai seorang kandidat ratu dan karenanya dia dijauhi oleh sang raja dan ratu.

Berbicara tentang sang raja dan ratu dengannya mungkin karena ketidaksensitifannya.

"Saya tidak keberatan. Pada awalnya, hubungan kami tidak begitu baik dan tidak kembali ke <<Institut Ritual Suci>> hampir membuatku tidak diakui. Saya tidak memiliki keinginan untuk memegang title saya sebagai tuan putrid kedua dan bahkan jika saya dikeluarkan dari garis kerajaan–"

Dan kemudiaan Fianna berhenti berbicara..

Orangtua Claire telah dipenjara dan dia sedang mengejar kakak pengkhianatnya yang menghilang.

"Saya tidak keberatan."

Claire menjentikkan twintail merahnya keatas dan menghadap Rinslet.

"Apakah ada yang akan dating dari keluarga Rinslet atau Ellis untuk menonton?"

"Ya. Ayahku dan adik perempuanku akan datang."

"Salah satu tujuan Tarian Pedang adalah untuk mengumpulkan bakat unggulan. Keluarga Fahrengart secara tradisi mengadopsi mereka yang kemampuan bela dirinya unggul."

Rinslet dan Ellis menggangguk pada saat yang bersamaan. Jika dipikir-pikir, kakak tiri Ellis, Velsaria Eva, dia diadopsi, piier Kamito.

"I-Itulah mengapa, itulah, jika kamu menunjukkan kekuatanmu yang sebenarnya kepada mereka, mereka mungkin rela untuk menerimamu sebagai anak adopsi......"

"......?"

Untuk beberapa alasan, Ellis sedang bergugam yang tidak dapat dimengerti dengan wajah merah.

"Akankah keluarga Kamito datang?"

"Eh?"

Pada kata-kata Claire–

Kamito bertanya tanpa berpikir.

"......Keluargaku?"

Dari alur percakapannya, itu jelas bahwa dia akan ditanyakan itu.

Tapi Kamito tiba-tiba tidak berhasil menjawab.

Keluarga – sebuah kata yang paling jauh dari Kamito.

"Kamu, kamu benar benar tidak pernah bercerita tentang keluargamu. Saya pikir saya dengar keluargamu dari kerajaan ?"

"Y-Ya......"

Dia menggangguk dengan kedwimaknaan. Dalam aplikasi akademi yang Greyworth persiapkan, Kamito adalah anak adopsi dari sebuah keluarga bangsawan kelas rendah. Claire telah mempercayai itu.

Tentu saja, keluarga bangsawan itu tidak ada. Itu hanya sebuah keluarga yang dibuat diatas kertas.

Kamito tidak memiliki nama keluarga. Semua memori samar yang dia miliki tentang keluarganya ketika dia masih muda telah ditimpa dengan pengalaman di <<Sekolah Instruksi>>.

Dia yang berda di sisi Kamito muda adalah roh kegelapan itu _ hanya Restia..

Kemungkinan–

Saya heran apakah saya dapat memanggil mereka keluarga...... “

Kamito mengingat gadis lain dalam fasilitas itu.

Dua gadis lain dalam tim taktisnya dalam <<Sekolah Instruksi>>.

Mereka tidak tau nama asli mereka satu sama lain dan itu bukanlah sebuah hubungan antar rekan.

Elementalis ahli pengintaian, Lily Flame.

Dan gadis itu yang dekat dengannya dan memanggilnya nii-sama..

......Elementalis pemakai roh militer, Muir Alenstarl.

Empat tahun yang lalu. Sejak saat fasilitas itu telah dihancurkan oleh serangan roh api itu, Kamito telah kehilangan jejak keberadaanya. Dia mendengar bahwa sebagian besar anak yatim piatu disana diterima dalam perlindungan Kerajaan tapi pasti ada yang lain seperti Jio Inzagi yang menggunakan kekacauan dari kehancuran institut untuk kabur.

Dia bertanya-tanya apakah dia mengingat mereka adalah karena mimpi yang didapatnya–

"......? Ada apa, untuk membuatmu memiliki wajah suram seperti itu?"

"Tak ada apa-apa, hanya berpikir tentang masa lalu."

Kamito averted memalingkan matanya dari Claire yang menyelidiki dan melihat keluar jendela.

Mereka sedang menuju kastil diatas gunung.

Bagian 3

Kereta kuda itu berhenti di depan sebuah gerbang besar dari batu.

Kastil diatas gunung yang sedikit condong itu dipersiapkan dengan keindahan dan keagungan yang tak tertandingi.

Kastil itu dikelilingi oleh sebuah hutan ada sebuah danau berjarak pendek dari sini..

Tim lain juga tiba dan menghentikan kereta kuda mereka di depan gerbang itu.

......Nasib baik kita belum bertemu Tuan Putri Naga itu.

Lega, dia turun dari kereta kuda dan,

"Kami telah menunggu kedatangan kalian gadis tuan putri yang datang untuk menghibur sang Raja Elemental."

Di dalam gerbang, sekelompok gadis yang memakai pakaian miko menyambut mereka.

"Mereka adalah para murid dari <<Institu Ritual Suci>>. Para kouhaiku."

Fianna membisikkan itu ke telinga dia(lk).

"Selagi anda sekalian menetap disini, kami akan berada dalam pengawasan anda sekalian untuk instruksi tentang kewanitaan."

Ketika para gadis tuan putri membungkuk, Kamito mencuri pandang ke buah dada polos mereka di dalam pakaian mereka dan jantungnya berdebar-debar..

Melihat lebih jelas, pakaian upacara yang mereka pakai hampir setara dengan setengah telanjang.

Celah diatas buah dada itu besar dan pada keliman rok mereka, sedikit kulit muda mereka terintip.

Walaupun pakaiannya untuk mengilhami kemurnian, pakaian itu anehnya sangat erotis.

Mungkin jika Claire dan yang lain memakai pakaian tersebut......dia tiba-tiba terpikir akan hal itu.

"Hm? Kamito, apa yang kamu lihat?"

Dia ditanyakan itu oleh Claire–

"Ahh, Saya hanya Cuma berpikir kalau kalian memakai pakaian tersebut, itu benar-benar cocok dengan kalian-–"

"Apa!?"

......Kamito mengutarakan isi pikirannya keluiar keras-keras tanpa berpikir.

......Uwa, Saya mengacaukannya!

"Ap-ap-ap-apa yang ka-ka-ka-kamu katakan, kamu roh pelayan mesum!"

Wajah Claire menyala merah dan dia menyambuk cambuknya ke tanah.

"Ka-Kamito-san suka benda-benda jenis itu, itu sepertinya......"

"Kamu piier pakaian suci itu ap-apa!"

"Aku ingin tau apa saya masih ada pakaian suci saya dari sejak saya masih di <<Institut Ritual Suci>>?”

Ketiga ojou-sama berbisik diantara mereka satu sama lain.

"Jadi, Kamito-sama, figur siapa yang kamu bayangkan??"

"......!?"

Carol yang tersenyum bertanya dan Kamito mengalihkan pandangan matanya.

Bagian 4

Memasuki kastil itu, mereka sampai ke sebuah aula masuk besar.

Bangunan melengkung indah dengan langit-langit tinggi. Sebuah karpet dibentangkan di tanah sepanjang sebuah koridor bertiang ke sebuah pintu yang menuju lebih dalam.

Penerangan dihasilkan bukan dari lampu atau batu roh tapi oleh roh cahaya kecil yang melayang.

Bahkan jika itu disebut sebuah relic dari zaman mistik, beberapa ribuan tahun pembangunan kembali dan pemodelan kembali yang berulang-ulang telah menghilangkan beberpa jejak dari benda-benda peninggalan zaman dahulu. Satu-satunya jejak yang tersisa adalah pahatan yang tersembunyi oleh tiang-tiang batu.

Sepanjang dinding koridor bertiang itu ada ilustrasi penuh warna. Semua ini paling lama sisa-sisa dari beberapa ratus tahun yang lalu dan motifnya adalah para ratu yang meninggalkan namanya dalam sejarah maupun pemenang <<Tarian Pedang>>.

"Hm?"

Kamito berhenti di depan sebuah kumpulan gambar besar.

Digambarkan disana adalah pemenang Tarian Pedang dari tiga tahun yang lalu..

Penari Pedang terkuat – Ren Ashbell.

Terbalut dengan pakaian aneh dari Negara asing, dengan sebuah pedang setan kegelapan beraura gelap di tangan kirinya.

Pedang itu di tangan kirinya adalah si roh kegelapan, Elemental Waffe Restia <<Vorpal Sword Pedang yang Menembus Kebenaran>>

Rambut hitam yang memikat, Pipi seputih buah pir.

Profil gadis itu, digambar dengan sentuhan halus, dilihat sebgaai sebuah tujuan, sangat cantik..

"......Ini berlebihan. Hasil kerja seorang pelukis tanpa mata yang tajam."

Kamito mengutarakan itu dan Ellis yang berjalan di sekitar berputar menghadapnya.

"Adalah kamu yang kurang apresiasi. Kecantikkannya tidak seperti itu."

"Itu benar. Walaupun jenis kelamin kami sama, dia membuat jantungku berdebar"

Claire juga menggangguk dalam persetujuan.

"Ah–, Begitu ya......"

Kamito membuat ekspresi masam dan mengerang.

"Fufu, tidakkah kamu senang, Kamito-kun."

"Kamu......"

Fianna tertawa mengejek dan melihat ke Kamito melalui mata yang setengah terbuka.

Mengikuti para gadis tuan putrid sepanjang kastil besar itu, mereka akhirnya sampai ke ruangan mereka.

"Perwakilan Kerajaan <<Tim Scarlet>>, ruanganmu disebelah sini. Jika kalian ingin makan, menggunakan sesuatu atau hal lain, tolong jangan ragu untuk melakukannya."

"Tunggu senbentar, apakah saya di ruangan yang sama?"

Kamito dengan cepat bertanya pada gadis tuan putrid itu dan,

"I-I-I-Itu tidak mungkin, apa yang kamu pikirkan !"

Claire menyanggahnya dengan ekspresi panik.

"Y-Yah, seperti yang diduga, tinggal di ruangan yang sama dengan seorang pria itu sulit."

Kata Ellis sembari mengosongkan tenggorokannya.

"Itu benar, seperti yang diduga......benar."

"T-tapi, tidak ada yang bias dilakukan jika tidak ada ruangan kosong, bukan?"

Fianna dan Rinslet juga bertukar pandangan gugup.

"......? Tentu saja, kami telah mempersiapkan sebuah ruangan terpisah bagi si pria."

Kepada kata-kata pencerahan dari si gadis tuan putri,

"I-Itu benar, tentu saja!"

"Y-Ya, itu adalah kebutuhan yang jelas!"

Para ojou-sama mengatakannya dalam suara laras tinggi.

"Fufu, sayang sekali."

"Kek itu akan terjadi saja. Hanya Cuma seorang laki-laki satu-satunya, di sebvuah ruangan penuh gadis, penyiksaan seperti apa itu?"

Kamito mengatakan itu ke Carol yang tertawa dan tersenyum dengan mata setengah terbuka.

"Baiklah, saya akan langsung pergi tidur. Sampai jumpa nanti."

"Kamito, tunggu senbentar."

Kerahnya ditangkap saat dia berputar untuk menuju ke ruangannya.

"Apa?"

"Kami akan pergi memurnikan diri kami sekarang."

"Memurnikan?"

Pemurnian berarti tindakan membersihkan tubuh seseorang dengan air dalam uipacara pemurnian. Para gadis yang tidak murni tidak dapat menggunakan roh. Untuk alasan itu, para elementalis harus terus-menerus mempertahankan pikiran dan tubuh yang murni.

"Itulah mengapa, itulah......k-kamu pergi ganti baju dan datang ke danau juga!"

"Nah, Saya baik-baik saja. Saya akan melakukannya nanti sendirian."

Kamito menggelengkan kepalanya dalam sikap kesusahan.

"Atau sebetulnya, kalian tidak mau saya melihatkalian dalam pakaian renang, bukan?"

"I-Itu......"

Pipi Claire merona dan dia mengalihkan pandangannya,

"Tidak, tidak juga, i-itu bukan saya tidak mau itu…. Itu tidak masalah kalu dia Kamito."

"......?"

"T-Tidak ada apa-apa!"

Sayangnya, suara Claire terlalu kecil dan dia(lk) tidak dapat mendengarnya dengan baik.

......Dia ingin tau apa katanya. Belakangan ini, Claire telah menjadi sedikit tidak jelas.

"B-Bagaimanapun, kita adalah satu tim jadi kita akan melakukan pemurnian itu !"

Ini adalah sebuah perintah kepada roh pelayannya – Claire mengutarakan ini sementara twintail merahnya berdiri tegak.

"I-Itu benar, menghancurkan persatuan tim!"