Seirei Tsukai no Blade Dance:Jilid4 Prolog

From Baka-Tsuki
Revision as of 14:12, 29 December 2013 by Toojiro (talk | contribs) (Undo revision 314771 by Toojiro (talk))
(diff) ← Older revision | Latest revision (diff) | Newer revision → (diff)
Jump to navigation Jump to search

Prolog[edit]

Jalur-jalur digali di dalam fondasi batu yang solid dan menumpuk di beberapa lapisan.

Seorang anak laki-laki berjalan sendirian di dalam institusi di mana api merah berkobar.

Dia memiliki rambut yang hitam mengkilap. Dia mengenakan pakaian serba hitam yang menutupi seluruh tubuhnya dan bisa disalah kira sebagai kegelapan.

Penampilannya yang terlihat seperti perempuan masih memancarkan sedikit kepolosan namun matanya yang hitam legam sama sekali tidak memperlihatkan emosi, hanya memantulkan cahaya api yang menyala-nyala.

Siapakah yang telah menghancurkan «Sekolah Instruksional», yang memiliki banyak petarung, hanya dalam setengah hari saja— Anak laki-laki ini tidak tahu.

Apakah ini disebabkan oleh Ksatria Roh dari ibukota, atau kecelakaan yang terjadi akibat roh tersegel yang lepas dan mengamuk?

Para pengajar, yang menanamkan teknik bertarung kepada anak laki-laki ini, tidak terlihat sama sekali.

Mungkin mereka kabur, atau mungkin saja mereka telah tewas.

Bila itu yang terjadi, ia akan menjadi manusia yang bebas.

Tapi.

Hal semacam itu tidaklah penting...

Anak laki-laki ini, yang sudah tidak memiliki perasaan, telah menjadi seseorang yang apatis terhadap segalanya.

Kecuali pada gadis itu, satu-satunya pengecualian yang ada.

Sang roh kegelapan, Restia – roh tersegel tingkat tertinggi yang diberikan kepadanya oleh para pengajar di institut tersebut.

Gadis yang memberikan cahaya di dalam hatinya yang tertutup oleh kegelapan.

Gadis inilah satu-satunya yang akan kulindungi dengan sepenuh hati.

Di dalam api yang berkobar, tujuan anak laki-laki ini adalah sebuah kuil yang terletak di bawah institut.

Di dalam kuil, ada banyak artefak dari roh tersegel yang digali secara illegal oleh «Sekolah Instruksional» —yang bahkan cukup kuat untuk dibandingkan dengan kekuatan militer sebuah negara kecil— tersimpan.

Cincin yang menyegel Restia juga seharusnya tersimpan di sana.

Segel roh yang yang merupakan bukti dari kontrak dengan roh masih belum terukir di tangannya.

Para pengajar di institut berhati-hati dengan kenyataan bahwa ia memiliki kekuatan lebih dari yang diperlukan dan tidak memperbolehkannya untuk melakukan pertukaran kontrak dengan roh.

Anak laki-laki ini memiliki kemampuan untuk bertukar perasaan dengan roh meskipun ia merupakan lelaki- sama dengan sang «raja iblis».

Para pengajar takut ia akan memberontak setelah melakukan kontrak dengan roh kegelapan tingkat tertinggi.

“--Onii-sama!”

Terdengar suara seorang gadis dari belakang.

“Muir?”

Hanya ada satu orang yang memanggilnya dengan sebutan onii-sama.

Ia berbalik, dan melihat seorang anak gadis di belakangnya.

Ia memiiki rambut yang berwarna abu-abu dan diikat di kedua sisi kepalanya.

Seiring dengan matanya yang berwarna biru cerah, ia memiliki bibir yang manis dan semerah mawar.

Kulitnya yang terlihat dari sela-sela pakaian tempurnya yang berwarna hitam terlihat seputih salju.

“Muir, kamu masih belum melarikan diri?”

“Mou, aku mencari-carimu dari tadi, onii-sama.“

Gadis ini – Muir Alenstarl – menggembungkan pipinya seakan-akan sedang marah.

Sesungguhnya, sang anak laki-laki, seorang yatim piatu, tidak mempunyai saudara perempuan.

‘Onii-sama’ hanya merupakan sesuatu yang digunakan oleh Muir untuk memanggilnya.

“Apa yang terjadi dengan mereka yang mengawasi kita?”

“Aku telah membunuh mereka.”

Ia menjawab tanpa sedikitpun menggerakkan alisnya.

“Karena mereka mencoba untuk menghalangiku mencari onii-sama.”

Ia tidak membanggakan dirinya sendiri ataupun merasa menyesal dengan perbuatannya.

Ia hanya membunuh karena itu perlu untuk dilakukan – dapat dikatakan demikian.

“Oh begitu...”

Namun, tidak ada simpati sedikitpun kepada mereka yang terbunuh.

Karena yang memelihara gadis ini sebagai pembunuh, tidak lain adalah mereka sendiri.

Muir Alenstarl merupakan petarung «sekolah instruksional» peringkat kedua.

Di dalam institut yang secara harafiah merupakan kumpulan monster, gadis ini dijuluki «monster».

Meski anak laki-laki ini memiliki teknik bertempur yang luar biasa, dia belum pernah membunuh seorangpun. Ia adalah orang yang mampu mengetahui batasan yang ada.

“Onii-sama, kamu juga, apa yang kamu lakukan di sini?”

Kali ini, Muirlah yang bertanya.

“Cincin yang menyegel Restia terdapat di kuil bawah tanah ini. Aku akan mengambilnya.”

“Ah, Onii-sama, kamu sudah memiliki Muir, kamu tidak memerlukan sesuatu seperti roh yang dikontrak.”

Muir mengerutkan bibirnya yang manis, terlihat bosan.

“Aku baru sadar, di mana Lily?”

Lily Flame adalah orang ketujuh yang berada dalam grup yang sama dengannya dan Muir.

“Lily? ... Uhmmm, dia mungkin sudah terbunuh oleh raksasa merah.”

“Raksasa merah?”

“Makhluk yang melakukan penyerangan terhadap institut beberapa jam yang lalu. Roh api yang luar biasa kuatnya.”

Pada saat itu.

Permukaan tanah tiba-tiba berguncang.

“- dia datang onii-sama!”

“....!?”

Tiba-tiba, dari ujung lorong, ia merasakan kehadiran sesuatu yang kuat.

Api yang merah, membumbung tinggi, membakar habis langit-langit dengan mudahnya, dan pada saat itu.

Sosok yang muncul dari api yang berkobar - adalah raksasa api yang meraung.

Di tangannya yang terlihat seperti bongkahan lahar, tergenggam sebuah pedang yang terbuat dari api yang menyala merah.

Roh api? Tidak, itu adalah...

Itu bukanlah roh api biasa.

Perasaan merinding meliputi seluruh tubuhnya.

Itu adalah lambang yang sesungguhnya akan kehancuran.

Hanya dengan melihat sosok itu, pikirannya mulai kosong.

Aku yakin – itu adalah roh tingkat iblis!

Itu adalah makhluk yang telah menghancurkan «sekolah instruksional», yang memiliki banyak elementalist, hanya dalam beberapa jam.

Dikatakan bahwa kekuatan dari roh tingkat iblis bahkan menandingi satu divisi ksatria roh.

Ini bukanlah musuh yang dapat aku lawan tanpa roh yang dikontrak...

Roh api itu tampaknya sadar akan kehadiran mereka.

Terbungkus oleh api di sekujur tubuhnya, ia melelehkan bebatuan keras ketika menghampiri mereka perlahan - lahan.

“Onii-sama, serahkan masalah ini pada Muir.”

Muir menjilat cincin yang terdapat di tangannya yang kecil

Ia berniat untuk menggunakan roh militer anti-roh.

“Muir, itu bukanlah sesuatu yang dapat ditangani oleh manusia.”

“Tidak masalah. Muir bukan manusia - Muir adalah «monster».“

Sebuah segel roh yang terdapat di tangan kanan Muir bersinar memancarkan keburukan.

Bukan, itu bukanlah segel roh, itu adalah Segel Senjata Terkutuk yang diberikan oleh Sekolah Instruksional.

«Jester’s Vice» - inilah yang menyebabkan Muir dipanggil dengan sebutan «monster».

“Selamat tinggal,Onii-sama.”

“—Muir!!!”

Ia mengulurkan tangannya ke arah bahu gadis itu dan pada saat itu.


Api merah yang dilepaskan oleh raksasa itu menutupi pandangan anak laki-laki itu.

Peristiwa ini yang disebabkan oleh roh yang mengamuk, membawa kehancuran kepada «Sekolah Instruksional».

Itu adalah peristiwa yang terjadi satu tahun sebelum anak laki-laki itu muncul di muka umum sebagai penari pedang terkuat.

Itu adalah kejadian yang berlangsung di sebuah wilayah terpencil dari sebuah kerajaan yang bahkan tidak terdapat di dalam peta.



Mundur ke Ilustrasi Novel Kembali ke Halaman Utama Lanjut ke Bab 1